21
BAB 1 LANDASAN TEORI 1.1 Tinjaun Medis 1.1.1 Pengertian Mobilisasi adalah suatu aspek terpenting pada fungsi fisiologi karena hal itu esensial untuk memperhatikan kemandirian ( Miller, 1995 ) Gangguan mobilitas fisik adalah suatu keadaan dimana individu mengalami keterbatasan gerak fisik, tetapi tidak ada pada keadaan mobilitas ( Doengoes, 1997 ) 1.1.2 Etiologi 1) Gangguan muskuloskeletal Misal : fraktur, penyakit jaringan ikat 2) Kerusakan neuromuskuler Misal : trauma tulang belakang, stroke 3) Edema 4) Post op 5) Kanker 1.1.3 Fisiologi Fungsi mobilisasi : 1) Meningkatkan kekuatan otot 2) Meningkatkan fungsi kardiovaskuler

ASKEP MOBILISASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP MOBILISASI

BAB 1

LANDASAN TEORI

1.1 Tinjaun Medis

1.1.1 Pengertian

Mobilisasi adalah suatu aspek terpenting pada fungsi fisiologi karena hal

itu esensial untuk memperhatikan kemandirian

( Miller, 1995 )

Gangguan mobilitas fisik adalah suatu keadaan dimana individu

mengalami keterbatasan gerak fisik, tetapi tidak ada pada keadaan

mobilitas

( Doengoes, 1997 )

1.1.2 Etiologi

1) Gangguan muskuloskeletal

Misal : fraktur, penyakit jaringan ikat

2) Kerusakan neuromuskuler

Misal : trauma tulang belakang, stroke

3) Edema

4) Post op

5) Kanker

1.1.3 Fisiologi

Fungsi mobilisasi :

1) Meningkatkan kekuatan otot

2) Meningkatkan fungsi kardiovaskuler

3) Meningkatkan fleksibilitas sendi

4) Meningkatkan kemampuan motorik

5) Meningkatkan produktivitas

6) Meningkatkan tingkat energi

1

Page 2: ASKEP MOBILISASI

1.1.4 Klasifikasi

1) Imobilisasi fisik

Suatu keterbatasan dalam pergerakan fisik

2) Imobilisasi intelektual

Dapat menyebabkan penurunan sebagai akibat keterbatasan fungsi

3) Imobilisasi emosional

Pada orang yang mengalami stress atau depresi berat

4) Imobilisasi social

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam interaksi social yang

disebabkan oleh penyakit

1.1.5 Manifestasi klinik

1) Kerusakan mobilitas fisik

(1) Tidak mampu bergerak/ beraktivitas sesuai kebutuhan

(2) Keterbatasan menggerakkan sendi

(3) Adanya kerusakan aktivitas

(4) Pemenuhan ADL dibantu orang lain

(5) Malas bergerak/ latihan mobilitas

2) Kemungkinan dibuktikan oleh

(1) Ketidakmampuan bergerak dengan tujuan dalam lingkungan

fisik

(2) Kerusakan koordinasi

(3) Keterbatasan rentang gerak

(4) Penurunan kontrol otot

1.1.6 Penatalaksanaan

1) Membantu pasien untuk menemukan kemandiriannya dalam

melakukan aktivitas sehari – hari

2) Mencegah atau meminimalkan komplikasi dan ketidakmampuan yang

bersifat permanen

3) Kolaborasi dengan dokter dalam memberi terapi obat

4) Memberikan dukungan dalam proses koping

Page 3: ASKEP MOBILISASI

1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan

1.2.1 Pengkajian

1.2.1.1 Anamnesa

1) Kaji karakteristik yang utama

Riwayat gejala ( keluhan )

- Nyeri

- Kelemahan otot

- Kelelahan : Diakibatkan oleh ?

Jumlah waktu aktivitas

2) Kaji faktor-faktor yang berhubungan

(1) Riwayat gangguan sistemik

- Neurologis

Trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, polio, tumor,

cedera medulla spinalis

- Kardiovaskuler

Infark miokard

Gagal jantung kongestiv

- Muskuloskeletal

Osteoporosis

Arthritis

Fraktur

- Pernafasan

PPOM Ortopnea

Dispnea Pneumonia

(2) Riwayat gejala yang berhubungan dengan mobilitas

Awitan Frekuensi

Durasi Dicetuskan apa ?

Lokasi

(3) Riwayat trauma masa lalu atau pembedahan

Fraktur

Trauma kepala

Bedah atau trauma abdomen

Page 4: ASKEP MOBILISASI

1.2.1.2 Pemeriksaan fisik

1) Kaji karakteristik

(1) Tangan yang dominan

Kanan Kiri Kedua tangan sama baik

(2) Fungsi motorik

2) Kaji faktor-faktor penyebab

(1) Sirkulasi perifer

(2) Motivasi

1.2.2 Rencana Asuhan Keperawatan

1) Diagnosa Keperawatan

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan

neuromuskuler

2) Tujuan :

Kebutuhan aktivitas gerak pasien terpenuhi setelah dilakukan tindakan

keperawatan dalam waktu 2x24 jam

3) Kriteria Hasil :

- Mempertahankan posisi optimal dari fungsi yang dibuktikan oleh

tak adanya kontraktur, footdrop

- Mempertahankan/ meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh

yang terkena

- Mendemonstrasikan perilaku yang memungkinkan melakukan

aktivitas

- Mempertahankan integritas kulit

4) Intervensi dan Rasional :

(1) Kaji tingkat kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas

R : Menentukan intervensi dalam membantu pasien

(2) Ubah posisi pasien tiap 2 jam

R : Menurunkan risiko terjadinya iskemia jaringan

(3) Tinggikan tangan dan kepala

R : Meningkatkan aliran balik vena

Page 5: ASKEP MOBILISASI

(4) Tempatkan bantal dibawah aksila untuk melakukan abduksi lengan

R : Meningkatkan respon propioseptik dan motorik

(5) Kolaborasi dengan fisioterapi dan ambulasi pasien

R : Program khusus dapat dikembangkan untuk keseimbangan

koordinasi dan kekuatan

1.2.3 Evaluasi

1) Komplikasi dapat dicegah/ diminimalkan

2) Mampu melakukan koping dengan cara positif

Page 6: ASKEP MOBILISASI

BAB 2

TINJAUAN KASUS

2.1 Pengkajian

2.1.1 Biodata

Nama : Ny. S No. Reg : 429708

Umur : 79 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Sambi Kec. Kandat

Pendidikan : Tidak sekolah

Pekerjaan : -

Diagnosa Medis : CVA

Tanggal MRS : 02 Desember 2006

Tanggal Pengkajian : 04 Desember 2006

2.1.2 Keluhan Utama

Keluarga pasien mengatakan ekstremitas kiri lemah, tidak bisa digerakkan

tanpa bantuan

2.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 2 desember 2006 pasien tiba-tiba jatuh dari tempat tidur,

ekstremitas sebelah kiri lemah, bicara pelo. Kemuadian oleh keluarga

dibawa ke UGD RS. Baptis dan menjalani rawat inap.

2.1.4 Riwayat Penyakit Masa Lalu

Pasien mempunyai riwayat penyakit HT

2.1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular

Page 7: ASKEP MOBILISASI

2.1.6 Pola Aktivitas Sehari-Hari

Di Rumah Di RS

Nutrisi Makan 3x/hr nasi, sayur,lauk

Minum 5-6 gelas/hr

Makan lunak RG 3x/hr

Minum 1000 cc/hr

Eliminasi BAB : 1x/ hr

BAK : 3-4 x/ hr

BAB : -

BAK : 500 cc

Istirahat Tidur ± 6-7 jam/ hr Pasien banyak tidur

Aktivitas Aktifitas rutin di rumah Pasien hanya berbaring ditempat

tidur

Personal

Hygiene

Mandi 2x/ hr Mandi 2x/ hr dibantu oleh

keluarga dan perawat

2.1.7 Penampilan/ kesan umum Pasien

Pasien berbaring ditempat tidur dan terlihat lemah, pada ekstremitas kanan

atas terpasang infus asering

2.1.8 Tanda-Tanda Vital

Suhu : 37,3° C

Nadi : 104 x/ menit

Pernafasan : 20 x/ menit

Tekanan Darah : 150/ 100 mmHg

2.1.9 Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan kepala dan leher

Kepala : kepala tidak ada hematom/ lesi, rambut beruban

Mata : reflek pupil terhadap cahaya +/+, konjungtiva pucat

Hidung : hidung tidak ada sekret dan peradangan

Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen

Mulut : mukosa bibir kering, lidah putih

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Page 8: ASKEP MOBILISASI

2) Pemeriksaan Integumen/ kulit dan kuku

Kulit : warna kulit putih, turgor kulit sesuai umur

Kuku : kuku pendek dan bersih

3) Pemeriksaan payudara dan ketiak

Payudara : bersih tidak ada benjolan dan nyeri tekan

Ketiak : bersih

4) Pemeriksaan Thorax/ Dada

Inspeksi : bentuk thorax simetris, ekspansi dada simetris

Palpasi : vocal fremitus paru kanan dan kiri sama

Perkusi : sonor

Paru :

Auskultasi : suara normal vesikuler pada semua lapang, tidak ada

suara nafas tambahan

5) Jantung

Inspeksi : tidak tampak ictus cordis

Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS IV

Perkusi : Bunyi jantung atas ICS II

Bunyi jantung kanan : linea sternalis

Bunyi jantung bawah : ICS V dan linea sub clavicula

Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal

6) Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, lembek

Perkusi : suara tympani

Auskultasi : bising usus 6x/ menit

7) Pemeriksaan Kelamin dan daerah sekitar

Genetalis : terpasang kateter intermitten

Anus : tidak ada hemoroid

8) Pemeriksaan Muskuloskeletal

Inspeksi : pada tangan kanan terpasang infus

Palpasi : tidak ada edema

MMT5 15 1

Page 9: ASKEP MOBILISASI

9) Pemeriksaan Neurologi

GCS : 3,2,5

Kesadaran somnolen

10) Pemeriksaan Status Mental

Pasien terlihat gelisah

Pasien berbicara pelo dan kadang tidak jelas

11) Pemeriksaan Penunjang Medis

Darah lengkap tgl 10-12-2006

WBC 13.1 K/ul

LYM 2.3 R2 8.6 %L

MID 0.6 3.0 % M

GRAN 10.2 88.4 % G

RBC 4.51 M/ul

HGB 13.0 g/dl

HCT 39.0 %

MCV 86.5 fl

MCHC 33.3 g/dl

RDW 15.0 %

PLT 285. K/ul

12) Pelaksanaan/ Terapi

Neurotam 1200 mg BID

Brain act 250 mg Q 12 j

PTU 100 mg TID

Pletaal 50 mg BID

13) Harapan klien/ keluarga sehubungan dengan penyakitnya

Keluarga menyerahkan sepenuhnya pengobatan kepada perawat dan

dokter

Page 10: ASKEP MOBILISASI

2.2 ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. S

Umur : 79 tahun

No. Reg : 429708

DATA GAYUT

DATA OBYEKTIF

DATA SUBYEKTIF

MASALAH KEMUNGKINAN

PENYEBAB

DS

DO

:

:

- Keluarga pasien

mengatakan

ekstremitas kiri

tidak bisa

digerakkan tanpa

bantuan

- Ekstremitas kiri

lemah

- Pasien dibantu

keluarga dan

perawat untuk

mobilisasi

- MMT

Kerusakan Mobilitas Fisik Adanya kelemahan

pada anggota gerak

5 15 1

Page 11: ASKEP MOBILISASI

2.3 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

Umur : 79 tahun

No. Reg : 429708

NO TANGGAL

MUNCUL

DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL

TERATASI

TTD

1 04-12-2006 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan

denan adnya kelemahan pada anggota

gerak yang ditandai dengan keluarga

pasien mengatakan ekstremitas kiri tidak

bisa digerakkan tanpa bantuan, ekstremitas

kiri tampak lemah, pasien dibantu keluarga

dan perawat untuk mobilisasi, MMT 5 15 1

Page 12: ASKEP MOBILISASI

2.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

Umur : 79 tahun

No. Reg : 429708

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD

1 Kerusakan mobilitas fisik

berhubungan dengan adanya

kelemahan pada anggota gerak yang

ditandai dengan keluarga pasien

mengatakan ekstremitas kiri tidak

bisa digerakkan tanpa bantuan,

ekstremitas kiri tampak lemah,

pasien dibantu keluarga dan perawat

untuk mobilisasi, MMT

Kebutuhan aktivitas

gerak apsien

terpenuhi secara

adekuat dalam waktu

2x24jam, dengan

kriteria hasil :

- Mempertahankan /

meningkatkan

kekuatan dan

fungsi bagian

tubuh yang terkena

- Mempertahankan

integritas kulit

1. Kaji tingkat kemampuan

pasien dalam melakuakn

aktivitas

2. Ubah posisi pasien setiap 2

jam

3. Melakukan latihan rentang

gerak aktif dan pasif pada

semua ekstremitas

4. Observasi adanya luka

decubitus

1. Menentukan intervensi

dalam membantu pasien

2. Menurunkan risiko

terjadinya iskemia jaringan

3. Meminimalkan atrofi otot,

meningkatkan sirkulasi

4. Jaringan yang mengalami

edema lebih mudah

mengalami trauma dan

penyembuhan lambat

5 15 1

12

Page 13: ASKEP MOBILISASI

2.5 TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

Umur : 79 tahun

No. Reg : 429708

NO No.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TTD

1

2

1

1

04-12-2006

05-12-2006

1. Mengakaji tingkat kemampuan aktivitas

pasien

2. Mengubah posisi pasien miring kanan

3. Observasi adanya luka decubitus

4. Menganjurkan keluarga untuk membantu

pasien latihan gerak

1. Mengubah posisi pasien miring kiri

2. Menjaga kulit tetap bersih dan kering

Page 14: ASKEP MOBILISASI

2.6 EVALUASI

Nama Pasien : Ny. S

Umur : 79 tahun

No. Reg : 429708

NO No.DX TGL/JAM EVALUASI TTD

1

2

1

1

04-12-2006

05-12-2006

S

O

A

P

S

O

A

P

:

:

:

:

:

:

:

:

Keluarga mengatakan ekstremitas kiri

pasien tidak bisa digerakkan tanpa

bantuan

- Pasien kesulitan melakukan gerak

- Bergerak dibantu keluarga dan perawat

Masalah belum teratasi

Intervensi dilanjutkan

Keluarga mengatakan keadaan

ekstremitas kiri pasien tetap sama

Pasien bergerak dibantu keluarga dan

perawat

Masalah belum teratasi

Intervensi dilanjutkan

Page 15: ASKEP MOBILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Diagnosa Keperawatan. Edisi 6. EGC. Jakarta.

Doengoes, Marilyn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC.

Jakarta.

Guyton dan Hall. (1997). Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.

Hincliff, Sue. (1999). Kamus Keperawatan. Edisi 17. EGC. Jakarta.

15