Upload
lethien
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG
ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Kiki Fitriana
NIM B12082
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG
ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Diajukan oleh :
Kiki Fitriana
NIM B12082
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal :
Pembimbing
Ernawati, S.ST., M.Kes
NIK 200886033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI
TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
Kiki Fitriana
NIM B12082
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal
PENGUJI I PENGUJI II
Hutari Puji A, S.SiT.,M.Kes Ernawati, S.ST.,M.Kes
NIK 200580012 NIK 200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang
Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di RB An-Nuur Surakarta Tahun 2015”. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ernawati, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Hj. Sri Surti Iskandar, Amd.Keb di RB An-Nuur Surakarta, yang telah
bersedia memberikan ijin pada penulis untuk penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Kiki Fitriana
B12 082
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG
ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI
DI RB AN-NUUR SURAKARTA
xii + 46 halaman + 20 lampiran + 8 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas
yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat
menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi
apabila persyaratannya dipenuhi, menyusui setiap 4 jam di siang hari dan setiap 6
jam di malam hari. Dalam pemilihan KB untuk ibu menyususi harus memilih alat
kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI. Metode kontrasepsi
yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain metode non hormonal dapat
dengan menggunakan kondom, spiral/AKDR, dan sterilisasi. Serta metode
hormonal yaitu mini pil, suntik, dan susuk/implant. Dari hasil wawancara 10 ibu
menyusui didapatkan hasil 3 ibu menyusui bisa menjawab dan 7 ibu memyusui
tidak bisa menjawab. Responden memilih alat kontrasepsi hanya dari orang lain,
atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan dari bidan.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi dalam kategori baik, cukup, kurang, faktor pendorong
dan penghambatnya.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif Kuantitatif, lokasi
penelitian diambil di RB An-Nuur Surakarta bulan Maret-Mei 2015. Jumlah
populasi sebanyak 31 responden dan sampel yang digunakan sebanyak 31
responden. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan
untuk analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan analisa
Univariat.
Hasil Penelitian : Penelitian diperoleh hasil pengetahuan ibu menyusui tentang
alat kontrasepsi selama laktasi dengan kategori baik 5 responden (16,1%),
kategori cukup 23 responden (74,2%) dan kategori kurang 3 responden (9,7%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama
laktasi di RB An-Nuur Surakarta kategori terbanyak yaitu kategori cukup
sebanyak 23 responden (74,2%). Faktor pendorong dan penghambatnya yaitu
umur ibu, umur anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, sosial
budaya.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Menyusui, Alat Kontrasepsi, Laktasi
Kepustakaan : 16 literatur (2006-2014)
vi
MOTTO
1. Jadikan gegagalan dan pengalaman sebagai motivasi meraih kesuksesan.
2. Sebaik-baiknya orang adalah yang mau menerima kritik dan saran dari orang
lain, yang mampu menahan amarah dan menghilangkan rasa malas.
3. Sahabatmu bukan sainganmu tetapi dia adalah kunci suksesmu.
4. Dengarkan nasehat orang tua, Insya Allah akan dipermudah segala urusan di
dunia maupun akhirat.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah
SWT, Karya Tulis ini saya Persembahkan
untuk :
1. Bapak dan Ibuku tersayang yang tidak
pernah lelah menasehati dan
memberikan doa restu serta cinta
kasihnya selama ini.
2. Adikku tercinta yang telah memberikan
suport pada setiap langkahku.
3. Teman-teman seperjuangan angkatan
2012 kelas A, B, C STIKes Kusuma
Husada Surakarta yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan karya
tulis ini, yang ada dalam suka maupun
duka.
4. Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Kiki Fitriana
Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 11 Maret 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candi, Bonagung RT 06 RW 03 Tanon, Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD N 01 Bulu Jepara LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 01 Tanon Sragen LULUS TAHUN 2009
3. SMA N 03 Sragen LULUS TAHUN 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
CURICULUM VITAE ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7
1. Pengetahuan ..................................................................... 7
2. Ibu Menyusui ................................................................... 14
3. Kontrasepsi ....................................................................... 14
B. Kerangka teori ........................................................................ 23
C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 24
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 26
D. Variabel Penelitian ................................................................. 27
E. Definisi Operasional ............................................................... 27
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 27
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 31
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 32
I. Etika Penelitian ....................................................................... 35
J. Jadwal Penelitian .................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 37
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 37
C. Pembahasan ............................................................................ 41
D. Keterbatasan ........................................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 45
B. Saran ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 24
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 27
Tabel 3.2 Kisi - Kisi Kuesioner ....................................................................... 29
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur .......................................... 38
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ................................. 38
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ................................... 38
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anak ................................ 39
Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data ..................................................................... 39
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang
alat kontrasepsi selama laktasi. ........................................................ 40
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 13 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 14 Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 15 Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 16 Kisi-kisi kuesioner Penelitian
Lampiran 17 Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18 Perhitungan Standar Deviasi dan Mean Secara Manual
Lampiran 19 Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 20 Dokumentasi Peneitian
Lampiran 21 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah
peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS pada
bulan Agustus 2010 antara lain jumlah penduduk Indonesia adalah
235.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 laki-laki dan 118.048.783
perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen per
tahun. Dari pertumbuhan ini tentu saja akan berimplikasi secara signifikan
terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara (Sulistyawati,
2014). Prevalensi KB menurut alat KB dari peserta KB aktif di Indonesia
adalah 66.20%. alat KB yang dominan adalah suntikan (34%) dan pil KB
(17%) (Iswarati, 2005).
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah
visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau
NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”.
Misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak
reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga
(Abdul Bari Saifuddin, 2010).
Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama. Untuk mengoptimalkan manfaat
keluarga berencana bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan
2
pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia. Masih banyak alasan
lain, KB juga dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,
terjadinya gangguan fisik atau psikologi (Abdul Bari Saifuddin, 2010).
Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling
baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat menunda
fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi
apabila persyaratannya dipenuhi, menyusui setiap 4 jam di siang hari dan
setiap 6 jam di malam hari. Dalam pemilihan KB untuk ibu menyususi harus
memilih alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI.
Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain metode
non hormonal dapat dengan menggunakan kondom, spiral/AKDR, dan
sterilisasi. Serta metode hormonal yaitu mini pil, suntik, dan susuk/implant
(Proverawati dkk, 2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RB An-Nuur
Surakarta pada bulan Januari sampai September 2014, didapat jumlah ibu
menyusui yang menggunakan alat kontrasepsi selama laktasi sebanyak 279
orang. Rata-rata perbulan ada 31 ibu menyusui dengan kriteria yang
menggunakan KB suntik satu bulan sebanyak 9 akseptor (29%), KB suntik 3
bulan sebanyak 14 akseptor (45,2%), KB pil sebanyak 6 akseptor (19,3%),
dan yang menggunakan KB IUD sebanyak 2 akseptor (6,5%) dari total ibu
menyusui.
Penulis melakukan studi pendahuluan dengan wawancara 10 ibu
menyusui didapatkan hasil 3 ibu menyusui bisa menjawab dan 7 ibu
3
memyusui tidak bisa menjawab. Responden memilih alat kontrasepsi hanya
dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan dari bidan.
Dari hasil tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-
Nuur Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu manyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta
tahun 2015 pada kategori baik.
b. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta
tahun 2015 pada kategori cukup.
4
c. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta
tahun 2015 pada kategori kurang.
d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tentang
tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama
laktasi di RB An-Nuur Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih
luas khususnya alat kontrasepsi selama laktasi. Serta bisa digunakan
untuk referensi dan literatur tentang pengetahuan ibu menyusui tentang
alat kontrasepsi selama laktasi maupun tema penelitian yang berkaitan.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi
penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti mengenai
alat kontrasepsi selama laktasi.
3. Bagi Institusi
a. RB An-Nuur
Penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi ibu
menyusui untuk menambah pengetahuan tentang alat kontrasepsi
selama laktasi.
5
b. Institusi Akademik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wacana
kepustakaan mengenai alat kontrasepsi selama laktasi.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini pernah dilakukan oleh :
1. Yuliani Dwi safitri (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu
Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di Desa Tegalsari
Weru Sukoharjo”. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif
Kuantitatif. Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan ibu tentang alat
kontrasepsi selama laktasi menunjukkan bahwa dari 34 responden, 5
responden (14,70%) berpengetahuan baik, 22 responden (64,70%)
berpengetahuan cukup, 7 responden (20,60%) berpengetahuan kurang.
2. Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul “Hubungan Antara
Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI
Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya”. Penelitian ini menggunakan
metode Odd Ratio. Alat pengumpul data yang digunakan berupa
wawancara menggunakan kuesioner. Dari penelitian didapat kesimpulan
bahwa tidak ada hubungan antara kontrasepsi progestin dengan produksi
ASI pada ibu menyusui ASI eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada
Januari sampai Maret 2008.
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada tempat,
jumlah responden, waktu, dan hasil. Sedangkan persamaannya dengan
6
penelitian ini terletak pada variabel yaitu meneliti tentang pengetahuan
ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan metode penelitian yaitu
deskriptif kuantitatif.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan
a. Pengertian
1) Pengetahuan adalah (knowledge) merupakan hasil rasa
keingintahuan manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk
meningkatkan harkat hidup sehingga kehidupan menjadi lebih
baik dan nyaman yang berkembang sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan manusia baik di masa sekarang maupun di
masa depan (Ariani, 2014).
2) Pengetahuan (knowledge) hasil tahu dari manusia, yang sekadar
menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Ariani (2014), pengetahuan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif dibagi menjadi 6
tingkatan yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu (know) merupakan mengingat kembali (Recall) terhadap
sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima.
8
2) Memahami (Comprehention)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui sehingga dapat
menginterprestasikan dengan benar. Orang yang paham terhadap
suatu objek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap suatu objek yang
dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menanyakan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di
dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan
yang lain.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan
bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi yang ada.
9
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, menurut
Notoatmodjo (2010), terdapat 2 cara untuk memperoleh pengetahuan
yaitu :
1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara coba salah ini dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan
tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Bila
kemungkinan kedua ini gagal maka dicoba kemungkinan
ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat
dipecahkan. Itulah sebabnya metode ini disebut
coba (trial) dan salah (error) atau metode coba salah.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara terjadi karena tidak sengaja
oleh orang yang bersangkutan.
10
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan,
baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,
maupun ahli ilmu pengetahuan.
d) Pengalaman Pribadi
Apabila dengan cara yang digunakan dimasa lalu dapat
memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk
memecahkan masalah-masalah lain yang sama, orang dapat
pula menggunakan cara tersebut.
e) Cara Akal Sehat (Common Sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran.
f) Kebenaran Melalui Wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama
yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut
rasional atau tidak.
g) Kebenaran Secara Intuitif
Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar
kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.
11
h) Melalui Jalan Fikiran
Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan jalan
fikirannya baik induksi maupun deduksi dengan penalaran-
penalaran.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang
bersifat umum. Pemikiran induksi beranjak dari hal konkret
kepada hal-hal yang abstrak.
j) Deduksi
Pembuatan kesimpulan dari penyataan-pernyataan umum ke
khusus. Proses berfikir berdasarkan pada pengetahuan yang
umum mencapai pengetahuan yang khusus.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini
disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut
metodologi penelitian (research methodology).
d. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut Ariani (2014), pengetahuan baik yang dimiliki
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor
internal dan faktor eksternal yaitu :
12
1) Faktor Internal
a) Umur
Umur merupakan rentang waktu seseorang yang
dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika
seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan
memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula.
Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap
sehingga pengetahuan diporolehnya akan semakin baik.
b) Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi
pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat
kesadaran antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya
perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam mencari
tahu informasi daripada laiki-laki baik itu secara formal
maupun informal.
c) Pendidikan
Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang
dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu
dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal
yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok.
d) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi
13
kebutuhan setiap hari. Pekerjaan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam
lingkungan tersebut.
b) Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi
yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan.
c) Status Ekonomi
Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya
suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
d) Sumber Informasi
Seseorang yang memiliki sumber informasi yang
lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas
14
pula. Salah satu sumber informasi yang berperan penting
bagi pengetahuan yaitu media massa.
e. Cara Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori
di bawah ini :
1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden (x) > Mean + 1
SD
2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean - 1 SD ≤ Mean
+ 1 SD
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden (x) Mean –
1 SD
2. Ibu Menyusui
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau
anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu
(Rachmawati dan Kuntari, 2007).
3. Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
1) Kontrasepsi berasal dari kata “kontra”, artinya melawan dan
“kontrasepsi”, artinya pembuahan. Jadi, kontrasepsi berarti
15
“mencegah bertemunya sperma dengan ovum, sehingga tidak
terjadi pembuahan yang mengakibatkan kehamilan”
(Irianto, 2014).
2) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat
permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan
cara, alat atau obat-obatan (Proverawati dkk, 2010).
3) Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat
sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat. Secara mekanis menggunakan obat/alat, atau
dengan operasi (Mansjoer dkk, 2007).
b. Macam-macam kontrasepsi
Menurut Sulistyawati (2014), macam-macam metode
kontrasepsi adalah sebagai berikut :
1) Metode sederhana
a) Metode sederhana tanpa alat
(1) Kontrasepsi Alamiah
(a) Metode Kalender
(b) Metode Pantang Berkala
(c) Metode Suhu Basal
(d) Metode Lendir Serviks
(e) Metode Simtomtermal
(f) Koitus Interuptus
16
b) Metode sederhana dengan alat
(1) Mekanisme atau barrier
(a) Kondom
(b) Barier Intravagina
(c) Kimiawi
Spermisida
2) Metode Modern
a) Kontrasepsi Hormonal
(1) Kontrasepsi Oral
(2) Suntik/Injeksi
(3) Subkutis/Implant
(4) Intra Uterine Devices (IUD)
b) Kontrasepsi dengan Metode Operasi
(1) Pada wanita
Tubektomi
(2) Pada pria
Vasektomi
c. Syarat-syarat Metode Kontrasepsi
Menurut Proverawati dkk (2010), syarat-syarat alat kontrasepsi
yaitu sebagai barikut :
1) Aman pemakaiannya dan dipercaya
2) Tidak ada efek samping yang merugikan
3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
17
4) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
5) Tidak memerlukan bantuan medis atau hormonal yang ketat
selama pemakaiannya
6) Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit
7) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat
8) Dapat diterima oleh pasangan suami istri
9) Berdaya guna
d. Faktor-faktor yang berperan dalam pemilihan kontrasepsi
Menurut Proverawati dkk (2010), beberapa faktor yang
mempengaruhi akseptor dalam memilih metode kontrasepsi antara
lain sebagai berikut :
1) Faktor pasangan dan motivasi, meliputi:
a) Umur
b) Gaya hidup
c) Frekuensi senggama
d) Jumlah keluarga yang diinginkan
e) Pengalaman dengan metode kontrasepsi yang lalu
2) Faktor kesehatan, meliputi:
a) Status kesehatan
b) Riwayat haid
c) Riwayat keluarga
d) Pemeriksaan fisik dan panggul
18
3) Faktor metode kontrasepsi
a) Efektifitas
b) Efek samping
c) Biaya
e. Kontrasepsi selama Menyusui
Menurut Proverawati dkk (2010), pada wanita yang tidak
menyusui, waktu rata-rata ovulasi berikutnya adalah 45 hari setelah
wanita tersebut melahirkan (jangka waktu 25-72 hari). Pada wanita
menyusui, waktu rata-rata ovulasi berikutnya adalah 90 hari.
1) Metode amenore laktasi, metode ini dapat menyediakan proteksi
sebesar 95-99% dalam waktu 6 bulan setelah melahirkan apabila
persyaratannya dipenuhi. Menyususi setiap 4 jam di siang hari,
dan setiap 6 jam di malam hari. Makanan tambahan untuk bayi
hanya 5-10% dari total.
2) Metode non hormonal, dapat dengan menggunakan kondom,
spiral, atau sterilisasi.
3) Kontrasepsi progestin (mini pil, suntik, susuk), kontrasepsi
progestin tidak mengganggu kualitas dari ASI dan bahkan dapat
meningkatkan jumlah dari ASI. Merupakan metode kontrasepsi
pilihan bagi wanita menyusui. Direkomendasikan oleh ACOG
penggunaan pil progestin dua sampai tiga minggu setelah
melahirkan, suntikan dan susuk enam minggu setelah
melahirkan. Harus diingat mengenai penurunan efektifitas dari
19
kontrasepsi progestin pil apabila tidak diminum diwaktu yang
sama setiap harinya.
4) Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron, kontrsepsi
kombinasi dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dari ASI.
WHO menganjurkan penggunaan pil ini minimal enam bulan
setelah melahirkan.
f. Metode Kontrasepsi yang Cocok dan Dapat Dipilih untuk Ibu yang
Menyusui
Menurut Sulistyawati (2014), metode kontrsepsi yang cocok
dan dapat dipilih untuk menyusui adalah :
1) Kontrasepsi Hormonal Oral
Pil kombinasi yang mengandung unsur estrogen dan
progesterone secara umum tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi
saat laktasi. Meskipun kadar obat dalam jumlah yang sangat
sedikit akan masuk ke dalam ASI akan tetapi pengaruh yang
kurang diinginkan adalah berkurangnya produksi ASI. Oleh
karena itu walaupun harus memakai pil KB kombinasi maka
dianjurkan sebagai pilihn yang terakhir atau dipakai setelah
proses laktasi selesai.
Pil KB yang lebih dianjurkan adalah pil yng mengandung
hormone progestin saja. Sudah diketahui bahwa pil jenis ini
tidak mempunyai efek yang merugikan pada proses laktasi
terutama terhadap produksinya. Beberapa studi menunjukkan
20
pemakai pil yang mengandung progestin saja (mini pil)
mempunyai masa laktasi yang lebih lama dibandingkan mereka
yang memakai pil kombinasi. Kelemahannya bahwa mini pil
keefektifannya lebih rendah dibandingkan dengan pil kombinasi
akan tertutup oleh efek kontrasepsi akibat laktasi itu sendiri.
Gangguan perdarahan akibat mini pil lebih sedikit dibandingkan
orang lain yang memakai mini pil tetapi tidak menyusui. Secara
ideal bila pemakai mini pil berhenti menyusui, sebaiknya ia
mengganti dengan pil kombinasi yang memang lebih efektif.
2) Kontrsepsi Hormonal Suntikan/Injeksi dan Implant
Dapat dilakukan dalam bentuk suntikan yang mengandung
depomedroxyprogesteron asetate (DMPA) atau depo
noretisteron enantat (Depo Noristerat). Kedua jenis kontrasepsi
yang hanya mengandung efek progestin maka pengaruhnya
sama dengan mini pil. Pada beberapa keadaan cara suntikan ini
lebih disukai karena pencegahan kehamilan jangka panjang,
tidak perlu menyimpan obat suntik dan cukup disuntikan sekali
dalam 2-3 bulan. Studi yang telah dilaksanakan tidak
menunjukkan adanya efek negatif yang menyusui dari ibu yang
dapat mendapatkan suntikan. Cara ini dianjurkan sebagai alat
KB pada ibu yang sedang menyusui. Untuk KB implant yang
mengandung levonorgestrel dapat dipakai dalam jangka waktu
lebih lama (5 tahun). Biasanya dipriorotaskan untuk ibu-ibu
21
yang tak ingin punya anak lagi akan tetapi menolak sterilisasi
atau metode kontap.
3) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Secara umum AKDR dianjurkan dalam pilihan pertama
pada ibu menyusui dan ingin alat KB yang temporer sifatnya. Di
samping karena sekali pemasangan dan efektifitasnya tinggi
serta keluhan pemakai yang relatif ringan, maka AKDR tidak
mempunyai pengaruh terhadap laktasi dan bayinya. Pada wanita
yang kemungkinan besar untuk mendapatkan penyakit akibat
hubungan seksual memang tidak dianjurkan untuk memakai
AKDR ini. AKDR yang bisa dipakai yang lazim sekarang
adalah AKDR yang mengandung tembaga (CopperT, Copper7,
MLCu) serta AKDR yang mengandung progestin (progestasert)
yang tidak berpengarh terhadap produksi dan komposisi ASI.
Progestin yang terkandung dalam IUD akan dilepaskan dalam
jumlah yang sangat sedikit sehingga hanya mempunyai efek
lokal saja. Pemasangan AKDR bisa secara dini, segera setelah
melahirkan atau pada kontrol berikutnya pada saat ovulasi
terjadi. Pada umumnya pemasangan AKDR harus sudah
dilakukan dalam waktu 1 bulan 7 hari pasca persalinan
sepanjang tidak ada kontraindikasi pada saat pemasangannya.
22
4) Cara-cara Sederhana
Efektifitas yang lebih rendah maka pemakaian cara KB
sederhana seperti kondom, diafragma, tisu vagina, dapat juga
dipakai sebagai pilihan. Metode pantang berkala belum dapat
dipakai pada ibu yang sedang laktasi oleh karena pola
menstruasi yang belum teratur atau bahkan tidak menstruasi
sama sekali. Cara-cara ini mmemang tidak berpengaruh
terhadap jumlah, kualitas dan lamanya manyusui. Walaupun
cara-cara ini efektifitasnya kurang, akan tetapi proses laktasinya
sudah berhenti maka dianjurkan pemakaian cara-cara sederhana
ini diganti dengan cara yang lain yang lebih efektif.
5) Metode Kontap (MOW dan MOP)
MOW dan MOP merupakan cara yang sangat efektif
terutama untuk pasangan suami istri yang sudah tidak ingin
mempunyai anak lagi. Di samping karena dikerjakan sekali dan
untuk seumur hidup maka kedua cara ini tidak berpengaruh pada
proses laktasi. Putusan untuk dilakukan MOW dapat dilakukan
segera setelah melahirkan dalam 24 jam pertama. Sedangkan
putusan untuk melakukan MOP setiap saat dapat dilakukan
setelah pasangan yang bersangkutan mendapatkan konseling
yang efektif. Tindakan bius pada ibu yang menjalani MOW
tidak perlu sampai menghentikan proses laktasi karena
pengaruhnya pada bayi sangat kecil.
23
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Ariani (2014), Notoatmodjo (2010), Irianto (2014), Proverawati dkk
(2010), Sulistyawati (2014)
Pengetahuan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Lingkungan
6. Social Budaya
7. Status Ekonomi
8. Sumber Informasi
Alat Kontrasepsi:
1. Pengertian
2. Macam-macam kontrasepsi
3. Syarat - syarat metode
kontrasepsi
4. Faktor yang berperan dalam
pemilihan kontrasepsi
5. Kontrasepsiselama
menyusui
6. Metode kontrasepsi yang
cocok dan dapat dipilih
untuk ibu menyusui
Ibu Menyusui:
1. Pengertian
24
C. Kerangka Konsep
Keterangan:
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang Alat
Kontrasepsi Selama
Laktasi
Baik
Kurang
Cukup
= Variabel yang diteliti
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Jenis Kelamin
2. Status Ekonomi
3. Sumber Informasi
4. Limgkungan
5. Sosial Budaya
= Variabel yang tidak diteliti
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis dan rancangan penelitian ditinjau dari tujuan penelitian yang telah
dicapai, penelitan ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
dalam mendeskripsikan menggunakan angka dengan analisis univariat berupa
prosentase kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta
hasil penelitiannya berupa kata-kata bukan angka (Ariani, 2014). Diskriptif
adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan
suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo,
2012). Pada penelitian menggambarkan tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebut
dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan
dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitinya
26
(Hidayat, 2011). Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Mei
2015.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah ibu menyusui di
RB An -Nuur Surakarta. Jumlah ibu menyusui bulan Januari sampai
September tahun 2014 sebanyak 279 dengan rata-rata perbulan sebanyak
31 responden.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau
20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu menyusui sejumlah 31 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah accidental sampling. Menurut Notoatmodjo (2012), accidental
sampling adalah pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil
kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian. Sampel yang diambil sebanyak 31 ibu
menyusui di RB An-Nuur Surakarta.
27
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota -
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau
variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Skala ukur ordinal dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Definisi Operasional
Tabel 3.1
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat Ukur Skala
Pengetahuan
Ibu Menyusui
Tentang Alat
Kontrasepsi
Selama
Laktasi
Kemampuan
ibu menyusui
menjawab
kuesioner
dengan benar
tentang alat
kontrasepsi
selama laktasi
1. Baik : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x)>mean +
1 SD
2. Cukup : Bila nilai
responden mean – 1
SD ≤ X ≤ mean + SD
3. Kurang : bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean
– 1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber : (Riwidikdo, 2013).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen
28
penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner adalah daftar, pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah
matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan
memberi tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012).
Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui
yang benar, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana
sudah terdapat jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban
“benar” atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria positif
(favorable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah
nilainya 0 dan kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab salah
nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Jumlah soal dalam kuesioner
adalah 45 soal. Pengisian kuesioner dengan memberi tanda (√) pada jawaban
yang dianggap benar.
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-
kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
29
Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen
Tabel 3.2
No Indikator Pernyataan
Total Favorable Unfavorable
1. Pengertian kontrasepsi 1, 2, 4 3* 3
2.
3.
4.
Macam-macam
kontrasepsi
Syarat kontrasepsi
Metode kontrasepsi
Yang cocok untuk ibu
menyusui :
a. Pil kombinasi
b. Oral(mini pil)
c. Suntik&Implant
d. AKDR
e. Metode kontap
(MOW)
5, 7*, 8, 9*,
10, 12
14, 16, 17
20
21, 22, 24, 25
28, 29, 31, 32
35, 36, 38, 39,
41, 42
44
6, 11
13, 15, 18
19
23, 26, 27
30, 33
34, 37, 40, 43
45
6
6
2
7
6
10
2
Jumlah Soal 42
Ket : * tidak valid
Sebelum Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis diluar lokasi
penelitian.
Agar instrumen “valid” dan “reliable”maka sebelum digunakan perlu
diuji coba terlebih dahulu. Untuk mengetahui kevaliditas soal, maka peneliti
melakukan :
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat –
tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
30
2010). Uji validitas telah dilakukan di RB Harapan Kita Sumberlawang
pada bulan Maret 2015 dengan jumlah 33 ibu menyusui. Soal yang tidak
valid, soal nomor 3, 7 dan 9 tidak digunakan karena sudah ada yang
mewakili.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product
moment (Riwidikdo, 2013).
Rumus product moment adalah :
=
Keterangan :
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien skorelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,344) dengan taraf signifikan 0,05.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkkan.
(Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Rumus Alpha Chronboach adalah sebagai berikut :
31
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é
-=
t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σ σb2
= Jumlah varian butir
σt2 = varians total
Dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,75)
(Riwidikdo, 2013).
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner kemudian menjelaskan
tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan
selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan
melakukan sendiri pengumpulan (wawancara, angket, kuesioner,
observasi, test) terhadap objek. Data masih merupakan data mentah yang
belum mengalami proses analisis (Ariani, 2014). Dalam penelitian ini
data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang diisi ibu menyusui
32
yang menggunakan alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur
Surakarta.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang berasal dari dalam data primer. Data
sekunder biasanya didapatkan dari instansi pengumpul data. Data
sekunder didapatkan dari Rekam Medik berupa data ibu menyusui di RB
An-Nuur Surakarta.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan
Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka
langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses
pengolahan data ada 4 yaitu :
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Pada
penelitian ini editing akan dilakukan di lapangan sehingga bila
terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat dikembalikan ke
responden dan segera dilengkapi.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya
dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk
33
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada penelitian
ini kode yang akan dipakai adalah (angka) yaitu 0 dan 1, 0 bila
jawaban salah dan 1 bila jawaban benar.
c. Memasukkan data atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing
responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan
ke dalam progam atau software.
d. Pembersihan data (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan–kemungkinan adanya kesalahan–kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan
atau koreksi.
2. Analisa Data
Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan
dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap
variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi
dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
a. Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
34
b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean)
diperoleh dengan rumus :
Rumus:
X =
Keterangan :
xi : nilai data
n : jumlah data
Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
SD =
SD : simpangan Baku (Standart Deviation)
xi : nilai data
n : jumlah data
Rumus prosentase untuk jumlah ibu menyusui menurut tingkat
pengetahuan
∑ Ibu Menyusui menurut Tingkat Pengetahuan Skor prosentase =
∑ Jumlah responden
uanx 100
35
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang
harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien,
tujuan dilakukanya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,
prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,
kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan.
36
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu bejalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya
jadwal penelitian disusun dalam suatu “gant’s chart” (Notoatmodjo, 2010).
Jadwal penelitian terlampir.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta yang beralamat di
Jalan Pakel no. 33 Sumber, Surakarta. RB AN-Nuur Surakarta merupakan
salah satu Rumah Bersalin yang memiliki tenaga kesehatan terdiri dari 3
bidan. Sarana dan prasarana cukup memadai terdiri dari 1 ruang periksa, 1
ruang bersalin dengan 2 tempat tidur, 6 ruang observasi nifas, ruang
poliklinik, ruang insersi IUD dan ruang tunggu. Pelayanan yang dapat
diberikan yaitu ANC (Ante Natal Care), USG, persalinan, KB, Imunisasi,
Pijat Bayi, KIA. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, RB AN-Nuur
Surakarta buka 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang datang ke
RB An-Nuur Surakarta, jumlah responden sebanyak 31 responden dan dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :
38
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Prosentase (%)
< 20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
5
21
5
16,1
67,8
16,1
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas, umur responden yang < 20 tahun sebanyak 5
responden (16,1%), yang umurnya 20-35 tahun sebanyak 21 responden
(67,8%), dan yang umurnya >35 tahun sebanyak 5 responden (16,1%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas, responden yang pendidikannya SMP
sebanyak 6 responden (19,4%), yang pendidikannya SMA sebanyak 17
responden (54,8%), dan yang pendidikannya PT sebanyak 8 responden
(25,8%).
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)
IRT
Swasta
PNS
18
5
8
58,1
16,1
25,8
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer (2015)
Pendidikan Jumlah Prosentase (%)
SMP
SMA
PT
6
17
8
19,4
54,8
25,8
Jumlah 31 100
39
Berdasarkan tabel di atas, responden yang pekerjaannya Ibu Rumah
Tangga (IRT) sebanyak 18 responden (58,1%), yang pekerjaannya swasta
sebanyak 5 responden (16,1%), dan yang pekerjannya PNS sebanyak 8
responden (25,8%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anak
Umur Anak Jumlah Prosentase (%)
0-6 bulan 19 61,3
> 6 bulan 12 38,7
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas, responden yang umur anaknya 0-6 bulan
sebanyak 19 responden (61,3%), dan yang umur anaknya >6 bulan sebanyak
12 responden (38,7%).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner
dikembalikan kepada peneliti untuk diolah. Pengolahan data dilakukan
dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data
N Minimum Maximum Mean Srd. Deviation
Pengetahuan Ibu
Menyusui Tentang
Alat Kontrasepsi
Selama Laktasi
31 14 40 24,35 5,28
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
40
a. Baik : Bilai nilai responden ( x ) > mean + 1 SD
( x ) > 24,35 + 1 (5,28)
( x ) > 29,63
b. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
24,35 – 1 (5,28) ≤ x ≤ 24,35 + 1 (5,28)
19,07 ≤ x ≤ 29,63
c. Kurang : Bila nilai responden ( x ) < mean – 1 SD
( x ) < 24,35 – 1 (5,28)
( x ) < 19,07
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi.
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Prosentase (%)
1 Baik 5 16,1
2 Cukup 23 74,2
3 Kurang 3 9,7
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai pengetahuan cukup tentang alat kontrasepsi selama
laktasi yaitu 23 responden (74,2%), yang mempunyai pengetahuan baik yaitu
5 responden (16,1%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 3
responden (9,7%).
41
C. Pembahasan
Hasil penelitian di RB An-Nuur menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi yang
berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,1%), cukup 23 responden
(74,2%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (9,7%). Jadi
tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi
mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (74,2%).
Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu umur ibu, umur anak,
pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya.
Pengetahuan cukup dilihat dari umur 20-35 tahun, pendidikan SMA,
pekerjaan IRT, dan umur anak 0-6 bulan.
Kebanyakan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta umurnya lebih
dari 25 tahun dan sudah mempunyai anak lebih dari 1 serta umur anaknya
rata-rata 0-6 bulan, sehingga mereka sudah cukup tahu tentang alat
kontrasepsi selama laktasi dibandingkan dengan ibu menyusui yang baru
mempunyai 1 orang anak. Pengetahuan didapatkan dari bidan tempat bersalin
atau petugas kesehatan yang lain. Menurut Ariani (2014), umur merupakan
rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang
tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki
pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh
terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan semakin
baik. Dan menurut Notoatmodjo (2010), pengalaman merupakan suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri
42
maupun orang lain. Seseorang yang memiliki pengalaman sebelumnya maka
pengetahuannya lebih baik.
Mayoritas ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta lulusan SMA
sederajat. Menurut Notoatmodjo (2010), makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak
pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
diperkenalkan.
Pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga sehingga
pekerjaan seseorang itu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya.
Menurut Ariani (2014), pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap
hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan.
RB An-Nuur Surakarta terletak di wilayah perkotaan termasuk
respondennya rata-rata juga tinggal di daerah RB An-Nuur sehingga
kemungkinan mendapatkan informasi lebih cepat. Dan sosial budaya
masyarakat setempat masih sangat erat dimana kepercayaan di masa lampau
masih dilakukan. Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan seseorang akan
lebih baik jika berada di perkotaan daripada di pedesaan. Di perkotaan
meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka
wawasan sosial semakin banyak, sehingga di perkotaan mudah untuk
mendapatkan informasi (Notoatmodjo, 2007). Menurut Ariani (2014),
43
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap
proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam
lingkungan tersebut. Dan sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau
tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah
pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
Keaslian penelitian dari Yuliani Dwi safitri (2013), dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama
Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo”. Hasil penelitian dari tingkat
pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi selama laktasi berpengetahuan
cukup. Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu dari faktor
pendidikan, media massa atau informasi, ekonomi, pengalaman, dan usia.
Dan Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul “Hubungan Antara
Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI
Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya”. Dari penelitian didapat kesimpulan
bahwa tidak ada hubungan antara kontrasepsi progestin dengan produksi ASI
pada ibu menyusui ASI eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada Januari
sampai Maret 2008. Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu umur,
pengalaman, pekerjaan, dan lingkungan.
44
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai kendala dan keterbatasan, yaitu :
1. Kendala Penelitian
a. Pada saat pengumpulan data, responden membawa bayinya sehingga
kuisioner sering tidak terisi dengan lengkap, dan penulis harus
mengulang dengan cara memberikan kuesioner terhadap responden
kembali.
b. Saat responden mengisi kuesioner, responden lebih memperhatikan
anaknya daripada kuesionernya jadi menjawabnya asal-asalan.
2. Kelemahan / Keterbatasan
a. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden
hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat
menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban
responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta dapat disimpulkan
bahwa :
1. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam
kategori baik yaitu 5 responden (16,1%).
2. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam
kategori cukup yaitu 23 responden (74,2%).
3. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam
kategori kurang yaitu 3 responden (9,7%).
4. Faktor pendorong dan penghambat tentang tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi yaitu umur ibu, umur
anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi, maka saran yang dapat
peneliti sampaikan adalah :
46
1. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian
ini dengan lebih banyak sampel dan mengembangkan variabel penelitian,
lebih luas pembahasan materinya, menggunakan metode dan teknik yang
berbeda serta memperluas ruang lingkup peneliti.
2. Bagi Institusi
a. RB An-Nuur
Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat lebih
meningkatkan penyuluhan tentang alat kontrasepsi khususnya
selama laktasi.
b. Institusi Akademik
Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah
referensi tentang alat kontrasepsi selama laktasi untuk peneliti
selanjutnya.
3. Responden
Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang alat
kontrasepsi selama laktasi dengan cara banyak membaca buku, mencari
sumber dari media massa seperti internet, koran, dan majalah atau
dengan berkonsultasi dengan bidan setempat atau tenaga kesehatan yang
lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang alat
kontrasepsi selama laktasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, A.A. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
________, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Dewi, S.N. 2008. Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI
Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta.
Mansjoer, A, Triyanti K, Savitri, R, Wardhani, W, Setiowulan, W. 2007. Kapita
Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, A, Rahmawati, E. 2010. Kapita Selekta dan ASI
Menyusui.Yogyakarta : Nuha Medika.
Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Saifuddin, A.B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sulistyawati, a. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka
Rihama.
Rahmawati dan Kuntari. 2007. ASI Eksklusif Demi Sang Anak.
http://tamanfirdaus.multiply.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal
18 November 2014.
Y.D, Safitri. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi
Selama Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo. KTI Mahasiswa
kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.