Upload
angelinasiauta
View
31
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jurnal reading
Citation preview
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 1/10
1
Voclosporin Sebagai Pengobatan Pada Uveitis Non-Infeksi
(Clyde Schultz. Voclosporin as a Treatment for Noninfectious Uveitis. Department of
Biology, University of Calgary, Calgary, Alberta Canada. Biogram, Inc, Ponte Verda Beach,
FL, USA. Ophthalmology and Eye Diseases 2013:5 5 – 10)
ABSTRAK
Voclosporin adalah inhibitor kalsineurin relatif baru yang telah berhasil digunakan pada
manusia untuk pengobatan plak psoriasis. Data yang tersedia menunjukkan profil keamanan
yang baik untuk pengobatan ini dan peningkatan yang signifikan dalam kualitas hidup untuk
pasien psoriasis. Baru-baru ini, voclosporin telah digunakan untuk mengobati penyakit mata
seperti uveitis. Data terbatas menunjukkan hasil setidaknya sebanding relatif terhadap terapi
saat ini dengan profil keamanan yang lebih baik. Di sini, kami menganalisis data dari
penelitian terhadap manusia dan hewan serta modus tindakan voclosporin. Data profil
keselamatan yang tersedia juga dibahas.
Kata kunci: Voclosporin, Uveitis, Transplantasi, Obat, Mata.
PENDAHULUAN
Voclosporin (Luveniq™, Lux Biosciences, Inc, Jersey City, NJ, USA) adalah generasi
kalsineurin inhibitor (CNI) yang telah menunjukkan keberhasilan ketika dievaluasi sebagai
terapi untuk penolakan ginjal allograft, psoriasis, dan uveitis autoimun.1-3 CNIs awalnya
digunakan sebagai agen anti jamur, mereka adalah agen penekan kekebalan yang reversibel
menghambat proliferasi sel-T dan fungsinya mencegah pelepasan dan/ atau berfungsi sebagai
sitokin proinflamasi. Molekul-molekul ini menghambat aktivitas kalsium yang diatur serin-
treonin fosfatase kalsineurin. Produksi sitokin terganggu ketika CNIs memasukkan limfosit
dan mengikat immunophilins. Tindakan ini mengikat dan menghambat kalsineurin, yang
akhirnya menghasilkan gangguan sitokin transkripsi, terutama interleukin (IL)-2, yaitu
molekul penting untuk proliferasi sel-T. CNIs telah digunakan sebagai agen penolakan
transplantasi dan baru-baru ini di oftalmologi terutama digunakan sebagai pengobatan untuk
uveitis. Baru-baru ini indikasi voclosporin pada mata sebagian besar telah digunakan untuk
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 2/10
2
mengobati uveitis. Voclosporin lebih banyak digunakan sebagai pengobatan psoriasis dengan
keberhasilan yang baik.
Uveitis adalah istilah deskriptif yang luas, dimana dapat mencakup iris pada segmen
anterior koroid di segmen posterior mata. Gejala uveitis termasuk peradangan umum yang
disebabkan oleh beberapa sebab, bisa karena infeksi seperti sifilis atau non-infeksi seperti
sarkoidosis. Penyebab paling umum adalah peradangan uveitis anterior akut, yang sering
dikaitkan dengan HLA-B27 uveitis anterior akut dan juga organ-spesifik atau sistemik pada
manusia. Pengobatan awal untuk uveitis di Amerika Serikat dan sebagian besar di Eropa
adalah kortikosteroid, yang tersedia dalam bentuk oral atau tetes mata. Kortikosteroid juga
dapat diberikan melalui injeksi intravitreal atau implan, meskipun dua metode pertama lebih
umum digunakan.
Voclosporin memiliki sejumlah sinonim selain Luveniq, termasuk ISA247, ISA (TX)
247, dan E-ISA247, yang seluruhnya direferensikan di bawah ini tergantung pada penulis dan
tahun publikasi penelitian.
KIMIA DAN MEKANISME KERJA
Voclosporin adalah siklosporin analog A dengan massa molekul 1.214,6. Rumus
molekul adalah C63H111 N11O12 dan nama kimia cyclo{[(6E)-(2S,3R,4R)-3-hydroxy-4-methy-
2-(methylamino)-6,8-nonadienoyl]-L-2-aminobutyryl-N-methyl-glycyl-N-methyl-L-leucyl-
L-valyl-N-methyl-L-leucyl-L-alanyl-D-alanyl-N-methyl-L-leucyl-N-methyl-L-leucyl-N-
methyl-L-valyl}. Voclosporin adalah jamur metabolit cyclicundecapeptide dengan struktur
yang sama seperti siklosporin A, kecuali asam amino-1 residu dari molekul dimodifikasi agar
memiliki efisiensi yang lebih tinggi untuk mengikat kalsineurin. Modifikasi ini mengubah
metabolisme dari asam amino, yang mengarah ke potensi yang lebih tinggi dari voclosporin
dibandingkan dengan cyclosporines lainnya.
Cyclosporines, seperti voclosporin, bertindak sebagai inhibitor reversibel limfosit yang
kompeten (terutama limfosit-T). Mereka mengerahkan efeknya selama fase awal dari siklus
sel dengan mengikat protein cyclophilin intraseluler. Jenis cyclosporines mengerahkan efek
imunosupresifnya kemudian membentuk kompleks dengan peptidil-prolyl cis-trans isomerase
cyclophilin A.4 Kompleks ini kemudian menghambat kalsium tergantung dari fosfatase
kalsineurin, mencegah de-fosforilasi dari aktivator transkripsi sel-T. Dengan demikian,
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 3/10
3
translokasi protein dari sitoplasma ke inti dicegah dan sinyal sitokin terganggu atau dicegah.
Hal ini menyebabkan keterlambatan, gangguan, atau pencegahan respon imun.
PENELITIAN IN VITRO VOCLOSPORIN
Aspesiet dkk 5 mengevaluasi voclosporin sebagai obat imunosupresif menggunakan alat
tes kalsineurin dengan darah manusia. Pengujian menunjukkan bahwa aktivitas in vitro dari
voclosporin (disebut sebagai ISA (TX) 247 dalam tulisan ini) adalah 2,5 kali lebih besar
daripada siklosporin dibandingkan dengan kontrol.
Stadler dkk 6 menggunakan darah monyet cynomolgous untuk menilai stimulasi limfosit
in vitro. Monyet secara oral diberikan 25 mg/kg siklosporin atau ISATX247 atau dengan 50
mg/kg ISATX247 selama 7 hari. Kadar obat dianalisis menggunakan kromatografi cair/
spektroskopi massa. Setelah stimulasi limfosit, proliferasi sel dinilai dengan mengukur
pembentukan [3H]-TDR dan aliran sitometri. Produksi sitokin juga diukur dengan
menggunakan teknik ini.
Proliferasi limfosit dan produksi sitokin (in vitro) dinilai menggunakan darah monyet
cynomolgous dengan mengukur pembentukan [3H]-TDR dan aliran sitometri. Konsentrasi
voclosporin diperlukan untuk mencapai suatu nilai EC50 mirip dengan siklosporin secara
signifikan terendah statistik.7
Cunningham dkk 8 menunjukkan bahwa voclosporin efektif untuk menekan berbagai
kegiatan sitokin in vitro. Sel-T manusia diinkubasi dengan konsentrasi voclosporin yang
berbeda menunjukkan bahwa voclosporin efektif untuk mengurangi pelepasan sitokin Th1,
Th2, dan Th17. Aktifitas ini berkorelasi langsung dengan jumlah voclosporin yang diberikan.
PENELITIAN PREKLINIS
Voclosporin telah dibandingkan dengan siklosporin pada perlakuan monyet
cynomolgous di beberapa in vivo dan in vitro. Ada juga beberapa penelitian pada hewan yang
lebih rendah, termasuk primata bukan manusia, menguji efek voclosporin, dalam hal ini
disebut sebagai ISATX247.9 Sebuah transplantasi ginjal dan studi nephrectomy bilateral pada
monyet cynomolgous jantan dewasa dilakukan dengan menggunakan ISATX247 atau
siklosporin untuk mencegah penolakan. Pemberian dilakukan dua kali sehari untuk
memastikan bahwa 150 ng/mL kadar obat dapat dipertahankan. Kelompok perlakuan
ISTAX247 bertahan jauh lebih lama daripada kelompok siklosporin ( P = 0,0036) .9 Tingkat
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 4/10
4
penghambatan kalsineurin yang mana 80% ± 11% untuk ISTAx247 dan 48% ± 12% untuk
siklosporin. Semakin lama waktu kelangsungan hidup menunjukkan bahwa ISTAX247 agak
lebih kuat daripada siklosporin sebagai agen imunosupresif dalam perlakuan ini.
Cunningham memberikan voclosporin subkutan untuk mengobati uveitis autoimun
pada tikus Lewis jantan.8 Hewan ini disuntik dengan konsentrasi 2,5 mg/kg, 10 mg/kg, dan
40 mg/kg. Kontrol positif termasuk pemberian siklosporin 40 mg/kg. Semua obat diberikan di
daerah dorsal. Selanjutnya, hewan-hewan itu dipisahkan ke dalam kelompok perlakuan
pencegahan dan terapi. Kelompok pencegahan menerima suntikan harian dari kedua protein
pengikat interphotoreceptor dan voclosporin. Kelompok terapi juga menerima suntikan setiap
hari, tapi dimulai 7 hari setelah inokulasi dengan protein pengikat interphotoreceptor. Hewan
pada kelompok perlakuan pencegahan voclosporin tidak menunjukkan tanda-tanda uveitis
autoimun eksperimental, bahkan pada kelompok dosis rendah (2,5 mg/kg).8 Hewan pada
kelompok perlakuan terapi juga merespon voclosporin setelah onset penyakit. Namun,
efeknya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dosis rendah voclosporin tidak efektif untuk
mencegah atau mengubah onset penyakit. Tingginya dosis voclosporin (40 mg/kg) adalah
sebanding dengan siklosporin dalam mengubah onset penyakit.
Stadler dkk 6 menggunakan monyet cynomologous untuk mengevaluasi ISATX247
dibandingkan dengan siklosporin dalam hal proliferasi limfosit, aktivasi sel-T permukaan
antigen, dan produksi sitokin umum. Pengukuran diambil dari darah hewan. Para penulis
menyimpulkan bahwa ISATX247 ditekan fungsi sel-T ke tingkat yang lebih besar daripada
siklosporin dalam perlakuan hewan ini. Birsan dkk 7 memperoleh hasil yang sama karena
menggunakan sistem in vitro dengan mengukur darah monyet cynomologous. Seluruh sampel
darah diambil dari hewan yang di deteksi. Dengan demikian, data dari dua peneliti yang
berbeda menunjukkan temuan serupa dengan menggunakan perlakuan yang sama.
REAKSI TOKSIKOLOGI
Aspesiet dkk 5 melakukan beberapa penelitian toksikologi awal menggunakan
ISA(TX)247. Mereka meneliti tikus, kelinci, dan anjing kemudian menemukan bahwa
ISA(TX)247 toleransinya baik dibandingkan dengan siklosporin. Aktifitas in-vitro
ISA(TX)247 secara signifikan lebih besar (2,5 kali) daripada siklosporin dalam darah
kalsineurin assay.5 ISA(TX)247 kelangsungan pemindahannya berlangsung sangat lama
dengan faktor ketiga dibandingkan dengan siklosporin. Para penulis melaporkan bahwa perubahan morfologi yang diamati pada ginjal hewan yang menerima siklosporin tidak
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 5/10
5
diamati pada hewan yang menerima ISA(TX)247. ISA(TX)247 diberikan kepada tikus
dengan konsentrasi hingga 80 mg/kg/hari selama 28 hari dan tidak menyebabkan morbiditas
atau mortalitas yang signifikan. Pada kelinci dan tikus yang diberi konsentrasi sama, setelah
diamati tidak ada perubahan kadar kreatinin serum.
Sebagian besar data toksisitas lebih komprehensif berasal dari pasien psoriasis.
Voclosporin dilaporkan oleh berbagai peneliti toleransinya akan baik pada uji dosis Tahap I
tunggal dan ganda, dengan dosis berkisar sampai 4,5 mg/kg. Efek samping yang paling sering
dilaporkan adalah serupa dengan yang dilaporkan CNIs lain, termasuk sakit kepala,
hipertensi, infeksi saluran pernapasan atas, dan diare. Efek samping tergantung dosis.10
Fungsi ginjal tampaknya tetap stabil bahkan pada tingkat dosis yang lebih tinggi. Nilai rata-
rata tertinggi yang berarti dalam perubahan kadar kreatinin serum (0,4 mg/kg) adalah 5,6% di
atas batas nilai (minggu 12). Para penulis menganggap nilai ini berada dalam kisaran
normal.10 Setelah 60 minggu, serum kreatinin tetap stabil.
Pada tahun 2006, Bissonnette dkk 11 melaporkan bahwa efek samping termasuk mual,
sakit kepala, dan peningkatan kadar kreatinin, serta perubahan electrocardiograms diamati
pada beberapa pasien. Hal ini berbeda dengan CNIs lain yang diperlihatkan oleh terapi sempit
(tacrolimus) dan menunjukkan efek samping yang lebih, umumnya lebih parah.
PENGGUNAAN SISTEMIK DARI VOCLOSPORIN
Penelitian PROMISE adalah multicenter, secara acak, penelitian label terbuka dari tiga
kelompok menerima voclosporin pada dosis rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini
dilakukan selama enam bulan pada 40 lokasi di Amerika Serikat dan Canada.12 Para relawan
serupa dalam hal usia, jenis kelamin, dan ras. Obat pembanding dalam penelitian ini adalah
tacrolimus dan diberikan kepada 334 pasien transplantasi ginjal yang berisiko rendah.12 Data
mereka menunjukkan bahwa efek sampingnya serupa untuk semua kelompok perlakuan
(voclosporin dan tacrolimus). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan
dalam hal kolesterol total atau trigliserida high-density lipoprotein atau low-density
lipoprotein. Ada perbedaan signifikan lebih rendah untuk onset baru diabetes setelah
transplantasi (6 bulan) pada kelompok rendah voclosporin dibandingkan dengan kelompok
tacrolimus (1,6% vs. 16,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian onset baru
diabetes meningkat dengan meningkatnya dosis voclosporin. Data ini belum dikonfirmasi
oleh penelitian lain. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa voclosporin serta tacrolimusmencegah penolakan akut hingga 6 bulan.
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 6/10
6
Voclosporin juga yang terutama digunakan dan awalnya sebagai agen imunosupresif
serta untuk mengobati psoriasis.13 Pengobatan untuk psoriasis biasanya mencakup penilaian
kualitas perubahan hidup pada pasien. Hasil dari penelitian psoriasis Tahap II menunjukkan
bahwa kualitas hidup ditingkatkan ( P < 0,05) pada kelompok pasien yang dikumpulkan
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol.1 Tujuh puluh tujuh pasien menerima 0,5
mg/kg/hari voclosporin dalam dosis rendah kelompok dan 83 pasien yang menerima 1,5
mg/kg/hari pada kelompok dosis tinggi secara acak, double blind, penelitian multicenter.
Hasil keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa voclosporin meningkatan kualitas hidup
plak psoriasis kronis, sedang, dan berat. Hasil ini untuk plak psoriasis dikonfirmasi oleh Papp
dkk 14 yang menunjukkan bahwa kualitas hidup ditingkatkan setelah pengobatan dengan
ISA247 (voclosporin). Para penulis melaporkan bahwa selama periode 24 minggu, obat itu
aman dan efektif untuk pengobatan psoriasis. Namun, Naidoo dan Rambiritch15 membantah
aspek etika penelitian, termasuk penggunaan kelompok plasebo dan menyatakan bahwa masa
pengobatan 24 minggu terlalu pendek.
Sehubungan dengan masalah kualitas hidup plak psoriasis, Kunynetz dkk 2 melakukan
penelitian plasebo-terkontrol secara acak, multicenter, double-blind di Kanada dan
melibatkan 451 pasien. Pasien yang terdaftar dalam penelitian terdiri dari plasebo dan
pengobatan voclosporin 0,2 mg/kg, 0,3 mg/kg, juga 0,4 mg/kg dua kali sehari hingga 12minggu. Kualitas hidup diukur dengan menggunakan dua indeks, termasuk indeks kualitas
hidup dermatologi dan indeks cacat psoriasis. Pada akhir 12 minggu, pasien yang menerima
0,4 mg/kg voclosporin telah meningkatkan indeks kualitas hidup bagi semua domain dari
kedua indeks. Data yang diperoleh dari kelompok perlakuan lainnya adalah signifikan namun
kurang seperti yang diharapkan dibandingkan dengan kelompok kontrol plasebo. Di samping
itu, hasilnya di indikasikan untuk mata, yang akan dibahas di bawah ini.
PENGGUNAAN VOCLOSPORIN PADA MATA
CNIs telah mendapatkan perhatian umum untuk bagian mata selama beberapa dekade
yang lalu.15-17 Kekhawatiran mengenai penggunaannya untuk kondisi mata melibatkan
kurangnya profil keselamatan yang dapat praktisi gunakan secara khusus sehubungan dengan
uveitis atau kondisi mata lainnya. Namun, karena voclosporin telah digunakan untuk
pengobatan psoriasis, beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan efektivitas dan
kualitas hidup.1,2 Tidak seperti beberapa indikasi untuk mata lainnya, penelitian ini
memberikan beberapa bukti profil keamanan. Uveitis, yang mencakup sekelompok gangguan
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 7/10
7
mata kompleks, adalah suatu kondisi TH1-mediasi diklasifikasikan menurut lokasi dan
sindrom mata kering, yang merupakan penyakit kronis kelenjar lakrimal; penyakit ini telah
didalilkan sebagai target potensial untuk terapi CNI.17 Pengobatan untuk kondisi ini
mencakup obat tetes pelumas dan kortikosteroid, khususnya steroid molekul kecil dengan
berat molekul sekitar 500.18
Voclosporin telah digunakan pada mata terutama sebagai pengobatan uveitis.15,19 Lux
Uveitis Multicenter Investigation (LUMINATE) adalah program klinis yang digagas oleh
perusahaan pengembangan produk (Lux) sebagai upaya untuk menunjukkan kegunaan
voclosporin dalam mengobati uveitis.17,18 Program ini terdiri dari tiga pasien double-masked,
secara acak, uji Tahap II/III plasebo terkontrol (kombinasi) dan termasuk yang telah
didiagnosis dengan uveitis mengancam penglihatan. Kriteria utama pendaftaran untuk semua
tindakan klinis dilaporkan adanya uveitis non-infeksi baik tidak terkontrol atau terkontrol
hanya dengan pengobatan imunosupresif atau kortikosteroid lainnya.
Ketiga penelitian dapat digambarkan dengan nomor penelitian. Penelitian 1 aktif adalah
LUMINATE Aktif, Penelitian 2 ditetapkan sebagai LUMINATE Pemeliharaan dan Penelitian
3 ditunjuk sebagai LUMINATE Anterior.20 Pada relawan dengan menengah aktif, posterior,
dan panuveitis, voclosporin diberikan pada 0,4 mg/kg dan 0,6 mg/kg dikurangi inflamasi
dengan 50% jika diberikan dua kali nilai harian dibandingkan dalam kelompok plasebo
(29%) yang diukur pada 16 dan 24 minggu. Kekambuhan uveitis tenang berkurang 50%.
Semua tiga penelitian ini menunjukkan bahwa untuk pasien yang memakai prednisolon oral,
dosis dapat dikurangi menjadi ≤ 5 mg/hari. Namun, 20% dari pasien pada kelompok 0,6 mg
mengalami penurunan fungsi retina dibandingkan dengan 8,2% pada kelompok 0,4 mg.
Hipertensi dialami kedua kelompok pada tingkat 7,5% untuk kelompok 0,4 mg dan 10,3%
untuk kelompok 0,6 mg.
KESIMPULAN
Sementara ini hasilnya cukup menjanjikan, masih banyak yang harus dilakukan dengan
obat ini. Hal ini juga harus dicatat bahwa banyak data yang berasal dari Lux mendukung
penelitian dan beberapa tingkat verifikasi independen akan sangat membantu dalam
membuktikan obat ini sebagai agen terapi mata.21 Namun, secara keseluruhan tampak jelas
bahwa voclosporin akan menjadi obat yang berguna dalam kumpulan pengobatan untuk
uveitis. Hal ini juga akan berguna untuk mengetahui bagaimana obat ini berinteraksi denganmolekul steroid kecil lainnya, jika hal itu terjadi.
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 8/10
8
KONTRIBUSI PENULIS
Disusun dan dirancang percobaannya: CLS. Analisis data: CLS. Menulis draft pertama
naskah: CLS. Memberikan kontribusi terhadap penulisan naskah: CLS. Setuju dengan hasil
naskah dan kesimpulan: CLS. Bersama-sama mengembangkan struktur dan argumen untuk
paper: CLS. Membuat revisi kritis dan disetujui versi final: CLS. Semua penulis meninjau
dan menyetujui naskah akhir.
PENDANAAN
Penulis mengungkapkan tidak ada sumber pendanaan.
KEPENTINGAN YANG BERSAING
Penulis mengungkapkan ada potensi konflik kepentingan.
PENGUNGKAPAN DAN ETIKA
Sebagai persyaratan publikasi penulis telah memberikan dan menandatangani
konfirmasi pemenuhan kewajiban etika dan hukum namun tidak terbatas pada kepatuhan
terhadap kepenulisan ICMJE dan pedoman kepentingan yang bersaing, bahwa artikel tersebut
tidak sedang dipertimbangkan untuk publikasi atau diterbitkan di tempat lain, kepatuhan
mereka dengan hukum dan pedoman etika mengenai peserta penelitian manusia dan hewan
(jika ada), dan izin yang telah diperoleh untuk mereproduksi setiap materi berhak cipta.
Artikel ini tunduk pada blind, independen, ahli banding ulasan. Para pengulas melaporkan
tidak ada kepentingan bersaing. Tempat asal: penulis diundang untuk mengirimkan tulisan
ini.
REFERENSI
1. Gupta AK, Langley RG, Lynde C, et al. ISA247: quality of life results from a phase II,
randomized, placebo-controlled study. J Cutan Med Surg . 2008;12(6):268 – 75.
2. Kunynetz R, Carey W, Thomas R, Toth D, Trafford T, Vender R. Quality of life in plaque
psoriasis patients treated with voclosporin: a Canadian phase III, randomized, multicenter,
double-blind, placebo-controlled study. Eur J Dermatol . 2011;21(1):89 – 94.
3. Kinkcaid L. Psoriasis: TNF-alpha inhibitors and beyond. Drug Discov Today.
2005;10(13):884 – 6.
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 9/10
9
4. Kuglstatter A, Mueller F, Kusznir E, et al. Structural basis for the cyclosporine A binding
affinity and immunosuppressive potency of E-ISA247 (voclosporin). Acta Crystallogr D
Biol Crystallogr . 2011;D67(Pt 2):119 – 23.
5. Aspesiet L, Freitag D, Trepanier D, et al. ISA(TX)247: a novel calcineurin inhibitor.
Transplant Proc. 2001;33(1 – 2):1048 – 51.
6. Stadler M, Bîrsan T, Hubble RW, Paniagua RT, Morris RE. In vivo evaluation of the
novel calcineurin inhibitor ISATX247 in non-human primates. J Heart Lung Transplant .
2003;22(12):1343 – 52.
7. Bîrsan T, Dambrin C, Freitag DG, Yatscoff RW, Morris RE. The novel calcineurin
inhibitor ISA247: a more potent immunosuppressant than cyclosporine in vitro. Transpl
Int . 2005;17(12):767 – 71.
8. Cunningham MA, Austin BA, Li Z, et al. LX211 (voclosporin) suppresses experimental
uveitis and inhibits human T cells. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2009;50(1):249 – 55.
9. Gregory CR, Kyles AE, Bersteen L, et al. Compared with cyclosporine, ISATX247
significantly prolongs renal-allograft survival in a nonhuman primate model.
Transplantation. 2004;78(5):681 – 5.
10. Papp KA, Carey W. Psoriasis care: new and emerging pharmacologic trends. J Cutan
Med Surg . 2010;14(3):119 – 29.
11. Bissonnette R, Papp K, Poulin Y. A randomized, multicenter, double-blind, placebo-
controlled phase 2 trial of ISA247 in patients with chronic plaque psoriasis. J Am Acad
Dermatol . 2006;54(3):472 – 8.
12. Busque S, Cantarovich M, Mulgaonkar S, et al; PROMISE Investigators. The PROMISE
study: a phase 2b multicenter study of voclosporin (ISA247) versus tacrolimus in de
novo kidney transplantation. Am J Transplant . 2011;11(12):2675 – 84.
13. Cooper JE, Wiseman AC. Novel immunosuppressive agents in kidney transplantation.
Clin Nephrol . 2010;73(5):333 – 43.
14. Papp K, Bissonnette R, Rosoph L, et al. Efficacy of ISA247 in plaque psoriasis: a
randomized, multicentre, double-blind, placebo-controlled phase III study. Lancet .
2008;371(9621):1337 – 42.
15. Naidoo P, Rambiritch V. Voclosporin (ISA247) for plaque psoriasis. Lancet .
2008;372(9642):888 – 9.
16. Anglade E, Yatscoff R, Foster R, Grau U. Next-generation calcineurin inhibitors for
ophthalmic indications. Expert Opin Investing Drugs. 2007; 16(10):1525 – 40.
7/14/2019 Translate Jurnal
http://slidepdf.com/reader/full/translate-jurnal-56327e3503e5e 10/10
10
17. Gomes Bittercourt M, Sepah YJ, Do DV, et al. New treatment options for noninfectious
uveitis. Dev Ophthalmol . 2012;51(2):134 – 61.
18. Arkin MR, Wells JA. Small-molecule inhibitors of protein-protein interactions:
progressing towards the dream. Nat Rev Drug Discov. 2004; 3(4):301 – 17.
19. Deuter CM. Systemic voclosporin for uveitis treatment. Ophthalmologe.
2010;107(7):672 – 5. German.
20. Anglade E, Aspeslet LJ, Weiss SL. A new agent for the treatment of noninfectious
uveitis: rationale and design of three LUMINATE (Lux Uveitis Multicenter Investigation
of a New Approach to Treatment) trials of steroid-sparing voclosporin. Clin Ophthalmol .
2008;2(4):673 – 702.
21. Rossel M, Tappeiner C, Heiligenhaus A, Heinz C. Oral voclosporin: novel calcinurin
inhibitor for treatment of non-infectious uveitis. Clin Ophthalmol . 2011;5(1):1309 – 13.