Upload
andrew-joshua
View
216
Download
35
Embed Size (px)
Citation preview
Traumatologi Forensik
Novi S ( 0610102 )Intan M ( 0610175 )Fransisca ( 0610193 )Yenny S ( 07101006 )Rony F.S ( 0710196 )Monica A ( 0710139 )MallaVienna
Preceptor : dr. Andri Nur Rochman
Traumatologi
Traumatologi adalah cabang ilmu
Kedokteran yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa).
TRAUMA
LUKAPERDARAHAN
SKARHAMBATAN FUNGSI
ORGAN
AGEN PENYEBAB
kekuatan mekanik, aksi suhu, agen kimia,
agen elektromagnet, asfiksia dan trauma emboli.
Trauma tumpul&
Trauma tajam
Luka
Luka adalah ketidaksinambungan jaringantubuh akibat trauma atau tanpa trauma.
Pasal yang berhubungan :1. Pasal 351 2. Pasal 352
3. Pasal 90
Trauma Tumpul
Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam
Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam.
Tipe luka
Laserasi
Kontusi/ruptur
Abrasi
Fraktur
Kompresi
Perdarahan
Abrasi ( Pengelupasan Kulit )
Epidermis & Dermis
Tanda :
Arah dimana epidermis
bergulung,
hubungan kedalaman pada luka yang menandakan
ketidakteraturan benda
Waktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai dengan mata telanjang.
Perkiraan kasar usia luka dapat ditentukan secara mikroskopik.
Kategori yang digunakan untuk menentukan usia luka adalah saat ini , baru terjadi, beberapa hari lalu, lebih dari beberapa hari.
Kontusio / memar
Superfisial & Dalam
Terjadi karena tekanan yang besar dalam waktu yang singkat.
Kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat menimbulkan
perdarahan pada jaringan bawah kulit atau
organ dibawahnya
Perubahan warna pada memar
berhubungan dengan waktu lamanya luka.Tidak ada standart pasti untuk
menentukan lamanya luka dari warna
yang terlihat secara pemeriksaan fisik. Semakin lama waktu antara kematian dan
pemeriksaan luka akan semakin membuat
luka memar menjadi gelap.
Pemeriksaan mikroskopik : Pelebaran kapiler Sel-sel radang oedem
Menentukan waktu terjadinya luka sebelum
kematian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi memar:pengaruh gravitasi, vaskularisasi ,jaringan ikatlonggar, berat/ringannya trauma, faktor-faktorinternal :avitaminosis K/C.
Memar umumnya berwarna merah kebiruan , adapun perjalanannya:
- 1-2 hari :merah
- 3 hari :biru
- setelah 3 hari :cokelat/gelap
- 10 hari :kuning
- setelah 2 minggu :hilang
Tanda-tanda intravital memar :
1. Reaksi jaringan
2. Aksi dari luar
3. bedakan dengan lebam :
terjadinya postmortal,sehingga tidak terjadi reaksi jaringan, tidak ada pembekuan.
Efek samping :
1. Penurunan darah dalam sirkulasi yang
disebabkan memar yang luas dan masif
2. Terjadinya agregasi darah di bawah kulit yang akan mengganggu aliran balik vena pada organ yang terkena.
3. Memar dapat menjadi tempat media berkembang biak kuman.
4 Tekanan yang mendadak menyebabkan pecahnya sel – sel lemak.
Kontusio pada organ dan jaringan dalam.- Semua organ dapat terjadi kontusio - Kontusio pada otak : dapat menyebabkan terjadi
peradangan dengan akumulasi bertahap produk asam yang dapat menyebabkan reaksi peradangan bertambah hebat.
- Kontusio ringan dan sempit pada daerah yang bertanggungjawab pada inisiasi dan hantaran impuls dapat menyebabkan gangguan pada irama jantung atau henti jantung.
Laserasi
Jembatan jaringan, tepi luka yang ireguler,
kasar dan luka lecet
Tepi dari laserasi dapat Menunjukkan arah terjadinya
kekerasan.
Tepi yang paling rusak dan tepi laserasi yang landai menunjukkan
arah awal kekerasan
Sisi laserasi yang terdapat memar juga menunjukkan
arah awal kekerasan.
Bentuk dari laserasi dapat menggambarkan bahan dari
benda penyebab kekerasan tersebut
Pembagiannya adalah sangat segera segera, beberapa hari, dan lebih dari beberapa hari.
Laserasi yang terjadi setelah mati dapat dibedakan dengan yang terjadi saat korban hidup yaitu tidak adanya perdarahan.
Fraktur
Bentuk dari fraktur dapat menggambarkan benda
Penyebabnya, arah kekerasan
fraktur yang baru, sedang dalam penyembuhan, sebagian telah
sembuh, dan telah sembuh sempurna.
Perdarahan, emboli lemak
Kompresi
Kompresi yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan efek lokal maupun sistemik yaitu asfiksia traumatik.
Perdarahan
Perdarahan dapat muncul setelah terjadi kontusio, laserasi, fraktur, dan kompresi.
Kehilangan 1/10 volume darah tidak menyebabkan gangguan yang bermakna.
Kehilangan ¼ volume darah dapat menyebabkan pingsan meskipun dalam kondisi berbaring.
Kehilangan ½ volume darah dan mendadak dapat menyebabkan syok yang berakhir pada kematian.
Pola trauma
Luka terbuka tepi tidak rata pada kulit akibat terkena kaca spion pada saat terjadi kecelakaan, Ketika terjadi benturan, kaca spion tersebut akan menjadi fragmen-fagmen kecil. Luka yang terjadi dapat berupa abrasi, kontusio, dan laserasi yang berbentuk segiempat atau sudut
Pejalan kaki yang ditabrak kendaraan bermotor biasanya mendapatkan fraktur tulang panjang kaki (‘bumper fractures’).
Karena hampir seluruh kendaraan bermotor ‘nose dive’ ketika mengerem mendadak, pengukuran ketinggian bemper dan tinggi fraktur dari telapak kaki, mengindikasikan usaha pengendara kendaraan bermotor untuk mengerem.
Penderita serangan jantung yang terjatuh dapat diketahui dengan adanya pola luka pada dan di bawah area ‘hat band’ dan biasanya terbatas pada satu sisi wajah. Dengan adanya pola tersebut mengindikasikan jatuh sebagai penyebab, bukan karena dipukul.
Trauma Tajam
Benda tajam seperti pisau, pemecah es, kapak, pemotong, dan bayonet menyebabkan luka yang dapa dikenali oleh pemeriksa.
Luka Insisi
menyayat dengan benda tajam seperti pisau atau silet.
luka biasanya panjang, bukan dalam, tepinya yang rata.
Luka Tusuk
Pisau bermata satu atau dua
Bila tusukan terjadi tegak lurus garis, maka lukanya akan lebar dan pendek .
Bila tusukan terjadi paralel, luka sempit dan panjang.
Pola Luka
Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan kemudian ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda. (lebih dari satu saluran dapat ditemui)
Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke salah satu sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor.
Tusukan masuk kemuadian saat masih di dalam ditusukkan ke arah lain, sehingga saluran luka menjadi lebih luas.
Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan mengggunakan titik terdalam sebagai landasan, sehingga saluran luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian superfisial.
Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka berbentuk ireguler dan besar.
Faktor Luka tusuk
1. Reaksi korban saat ditusuk atau saat pisau keluar.
2. Jika kekuatan tambahan, dapat ditemukan kontusio minimal pada luka.
3. Posisi tubuh korban saat ditusuk berbeda dengan pada saat autopsi.
Luka Bacok
gerakkan merobek atau membacok dengan
menggunakan instrument yang sedikit tajam dan
relatif berat
Luka bervariasi tergantung pada ketajaman dan
berat senjata
Tanda luka instrumen tajam
“tanda percobaan” adalah insisi dangkal, luka tusuk atau luka bacok yang dibuat sebelum luka yang fatal oleh individu yang berencana bunuh diri.
luka tusuk dangkal didekat luka tusuk dalam dan mematikan.
”luka perlawanan”. Luka jenis ini dapat ditemukan di jari-jari, tangan, dan lengan bawah (jarang ditempat lain) dari korban sebagaimana ia berusaha melindungi dirinya dari ayunan senjata.
Luka Tembak
3 substansi berbeda dari laras
Senjata yaitu anak peluru,
bubuk mesiu
yang tidak terbakar, dan gas
Jarak Tembakan
Efek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru terhadap target dapat digunakan dalam keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak target dari tembakan dilepaskan
Perkiraan tersebut memiliki kepentingan sebagai berikut: untuk membuktikan atau menyangkal tuntutan untuk menyatakan atau menyingkirkan kemungkinan
bunuh diri membantu menilai ciri alami luka akibat kecelakaan
Senapan Pistol
1.Kontak
a. Keras, dangkal disekitar tulang Penampakkan ”eksplosif”Jelaga pada tepi luka dan dalam di dalam jaringan, di atas tulang
Gambaran moncong senjata
Penampakkan ”eksplosif”Jelaga pada tepi luka dan dalam di dalam jaringan, di atas tulang
Gambaran moncong senjata
b. keras, tidak dangkal disekitar tulang
Defek sirkularJelaga pada jaringan yang lebih
dalam
Defek sirkularJelaga pada jaringan yang lebih
dalam
c. longgar Korona (ditambah dengan B) Sama dengan B
2. Jarak dekat Jelaga (gas mesiu) Jelaga (gas mesiu)Terbakar (gas mesiu)
Bubk mesiu bebas Bubuk mesiu bebasTanda gumpalan cabang
3. Jarak sedang Kelim tato (bubuk mesiu) Kelim tato (bubuk mesiu)Tepi luka yang tidak rataStippling (isi plastik pada
selongsong)
4. Jarak jauh Luka saja Luka tidak rata dengan defek satelit
Makin jauh jarak tembak: satelit makin banyak, terlihat
penggumpalan
Luka Tembak Tempel
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi bentuk luka yaitu hasil kombinasi antara gas dan anak peluru: sejumlah gas yang diproduksi oleh
pembakaran bubuk mesiu efektivitas pelindung antara kulit dan anak
peluru ada tidaknya tulang dibawah jaringan yang
terkena tembakan
Meningkatnya jumlah gas yang diproduksi merupakan suatu prinsip untuk meningkatkan dorongan terhadap anak peluru.
Makin efisien pelindung tersebut makin banyak gas yang gagal ditiupkan di sekitar moncong senjata sehingga makin banyak gas yang dapat ditemukan di jaringan tubuh.
Keberadaan lapisan tulang dalam jarak yang dekat di bawah kulit yang dapat dibuktikan menjadi pembatas terhadap penetrasi yang masif dan ekspansi gas menuju jaringan yang lebih dalam.
Luka Tembak Jarak Dekat
Tanda luka tembak dengan jarak senjata ke kulit hanya beberapa inch adalah adanya kelim jelaga disekitar tempat masuk anak peluru
Luasnya kelim jelaga tergantung kepada jumlah gas yang dihasilkan, luasnya bubuk mesiu yang terbakar, jumlah grafit yang dipakai untuk menyelimuti bubuk mesiu.
sejumlah gas yang dilepaskan membakar kulit secara langsung.
Luka Tembak Jarak Sedang
Tanda utama adalah adanya kelim tato yang disebabkan oleh bubuk mesiu yang tidak terbakar yang terbang kearah kulit korban
Disekitar zona tato terdapat zona kecil berwarna magenta
Adanya tumbukan berkecepatan tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan menghasilkan perdarahan kecil
Luka tembak jarak jauh
Tidak ada bubuk mesiu maupun gas yang bisa terbawa hingga jarak jauh
Hanya anak peluru yang dapat terlontar memebihi beberapa kaki
Sehingga luka yang ada disebabkan oleh anak peluru saja
Terdapat beberapa karakteristik luka yang dapat dinilai :
- Umumnya luka berbentuk sirkular atau mendekati sirkular
- Tepi luka compang-camping. Jika anak peluru berjalan dengan gaya non-perpendikular maka tepi compang-camping tersebut akan melebar pada salah satu sisi. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan arah anak peluru
Luka Tembak Keluar
Peluru yang berhasil melewati tubuh akan keluar dan menghasilkan luka tembak keluar. Biasanya karakteristik luka berbeda dengan luka tembak masuk. Bentuknya tidak sirkular melainkan bervariasi dari seperti celah (slitlike), seperti bintang, iregular, atau berjarak (gaping). Bentuk luka tembak keluar tidak dapat di prediksi
Bentuk Luka Tembak Keluar
Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari tempatnya masuk
Anak peluru mengalami perubahan bentuk selama melewati tubuh sehingga memberi bentuk iregular saat keluar.
Anak peluru hancur di dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam 1 kesatuan melainkan dalam potongan-potongan kecil.
Jika memiliki jaket, maka jaket dapat terpisah komplit atau sebagian.
Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat membuat fragmen tulang tersebut ikut terlontar keluar bersama anak peluru.
Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh struktur anatomi apapun akan membuat kulit tersebut koyak, hal ini sedikit berhubungan dengan bentuk anak peluru yang menyebabkannya.
Kecepatan Anak Peluru
cartridge manufacturer’s range tables
atau kronografi,
Kecepatan pistol untuk melontar umumnya antara 350
dan 1500 kaki per detik
KE = mv2/2g
Hal-hal yang penting dalam deskripsi luka tembak :
Lokasi jarak dari puncak kepala atau telapak kaki serta ke
kanan dan kiri garis pertengahan tubuh lokasi secara umum terhadap bagian tubuh
Deskripsi luka luar ukuran dan bentuk lingkaran abrasi, tebal dan pusatnya luka bakar lipatan kulit, utuh atau tidak tekanan ujung senjata
Residu tembakan yang terlihat grains powder deposit bubuk hitam, termasuk korona tattoo metal stippling
Perubahan oleh tenaga medis oleh bagian pemakaman
Track penetrasi organ arah
depan ke belakang (belakang ke depan) kanan ke kiri(kiri ke kanan) atas ke bawah
kerusakan sekunder perdarahan daerah sekitar luka
kerusakan organ individu
Penyembuhan luka tembakan titik penyembuhan tipe misil tanda identifikasi susunan
Luka keluar lokasi karakteristik
Penyembuhan fragmen luka tembak Pengambilan jaringan untuk menguji residu
Perubahan Luka Pada Luka Tembak
Luka terbuka yang sudah mengeringProses pembusukan tubuhPenyembuhan dari luka itu sendiriIntervensi tenaga medisintervensi bedahintervensi oleh personel atau orang yang
tidak profesionalpencucian atau pembersihan luka setelah
korban mati
Luka yang diakibatkan oleh petir
Jenis luka : Surface burns : benda metal yang dipakai
korban.
Linear burns : 2,5 cm – 25 cm x 3 mm – 2,5 mm; pada kulit yang mempunyai tahanan rendah.
Arborescene / filigree burns : gambaran seperti cabang-cabang.
Akibat :
1. Luka bakar ,biasanya relatif terbatas hanya pada permukaan saja.
2. Blast effect : robek atau pecahnya pakaian korban.
Luka listrik
Penyebab :
- tegangan rendah di rumah
- tegangan tinggi di tiang-tiang
listrik yangbesar
- tegangan tinggi sekali
Luka yang disebabkan oleh listrik khas : datar,
pucat, kontur luar menimbul,hiperemis
Kimia
Bersifat korosif , dapat menyebabkan luka bakar dan dibagi dalam empat golongan, yaitu :1. Asam-asam organik yang bersifat korosif :
asam oksalat, asam asetat, asam sitrat dan asam karbol.
2. Asam-asam anorganik yang bersifat korosif :asam fluorida,asam khloridaa,asam nitrat dan asam sulfat
3. Kaustik alkali :kalium hidroksida, amoniak4. Garam-garam dari logam berat :merkuri
khlorida,zinc khlorida
Asam karbol : kulit yang terkena berwarna kelabu-keputihan
Asam oksalat : kulit berwarna kelabu kehitaman
Asam sulfat dan as.khlorida : mula-mula berwarna kelabu kemudian menjadi hitam
Asam nitrat : kulit berwarna coklatAsam fluorida : berwarna merah-kecoklatan
yang disertai dengan perdarahan
Pemeriksaan Luka:
Melihat kelainan objektif, diskontinuitas
Lokalisasi/letaknya Bentuknya Ukuran Tepi
Sudut Dasar dan dalamnya Jembatan jaringan Jaringan sekitar luka Benda asing
Akibat Trauma
Aspek Medik
1. Kelainan Fisik
2. Gangguan Fungsi
3. Infeksi
4. Penyakit
5. Kelainan Psikis
Aspek Yuridis
1. Luka ringan
2. Luka Sedang
3. Luka berat/cacat
TERIMA KASIH