17
ujuan : 1) Untuk mengetahui dan memahami cara analisa pemisahan anion pada suatu sampel 2) Untuk mengetahui anion apa saja yang terkandung dalam suatu sampel C. Tinjauan Pustaka : Kimia analitik dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam sampel (A.L. Underwood :1993). Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat- alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.(Svehla, 1990)

TUGAS KIMIA ANALITIK !!

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

ujuan :

1)      Untuk mengetahui dan memahami cara analisa pemisahan anion pada suatu sampel

2)      Untuk mengetahui anion apa saja yang terkandung dalam suatu sampel

C.      Tinjauan Pustaka :

Kimia analitik dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur

atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan

dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam sampel (A.L. Underwood :1993).

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.  Ion-ion

dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif

modern menggunakan sifat fisika seperti  warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan

magnet  untuk  mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita

juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis

kualitatif menggunakan alat-alat  yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.  

Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau

pun endapan merupakan informasi awal yang  berguna untuk analisis selanjutnya.(Svehla, 1990)

Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi

kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Reaksi

kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa

melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji

spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan.

Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan

dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah (G.

Svehla : 1985)

Cara identifikasi ion dibagi menjadi 2 macam, yaitu identifikasi kation dan identifikasi

anion. Namun, pada analisa anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah

satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam

perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut

Bunsen, Gilreath dan Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan

garam bariumnya, warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan

Page 2: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba,

Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang

digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi

anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan

asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer,

dan anion yang membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat.

Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang

diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan

umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi,

namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi pengendapan karena

hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru

setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif

melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat

keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan

dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan

zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan

konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan  tergantung pada berbagai kondisi seperti

suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu :

1. Anion Pengoksidasi

      Anion dalam kelompok ini adalah ClO4-, ClO3

-, NO3, SO42-, Cr2O7

2-, IO3, dan lain-lain

      Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan selama

10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel

berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.

2. Anion Preduksi

      Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3

-, Cl-, CNS-, CN-,[Fe(CN)6)4]

      Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3 (jenuh), lalu dipanaskan selama

10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel

berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.

Page 3: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam  keadaan dingin,

tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan asetat  memberikan

bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion berikut

Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan ion Hidroksida

pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita jumpai dalam reaksi kimia ada

yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang bergabung dengan logam seperti natrium dan

kemudian membentuk garam, serta ada pula yang menandakan sifat alkalis (basa).

Nitrat, NO3-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut

menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut dalam asam nitart

encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat pengoksidasi

adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan hidrogen dari zat lain,

mengambil elektron dari zat lain.

Permanganat adalah sebuah nama umum untuk senyawa kimia yang mengandung ion

manganat(VII) ion, (MnO4−). Karena mangan mempunyai bilangan oksidasi sebesar +7, maka

ion permanganat(VII) merupakan oksidator kuat. Ion ini mempunyai bentuk

geometri tetrahedral.[1] Larutan permanganat biasanya berwarna ungu dan bersifatneutral dan

sedikit mempunyai sifat alkalinitas. Dalam larutan asam, permanganat(VII) akan tereduksi

sehingga tidak berwarna dan bilangan oksidasinya menjadi +2 (ion mangan(II) (Mn2+)).

8 H+ + MnO4− + 5 e− → Mn2+ + 4 H2O

Dalam larutan basa kuat, permanganat(VII) akan tereduksi, warnanya menjadi hijau, dengan

bilangan oksidasi +6 (manganat MnO42−).

MnO4− + e− → MnO4

2−

Sedangkan, dalam larutan netral, ion ini akan tereduksi sehingga bilangan oksidasinya menjadi

+4, warnanya hijau (mangan dioksidaMnO2).

2 H2O + MnO4− + 3 e− → MnO2 + 4 OH−

Ion kromat (CrO42-) merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen sehingga

penanganannya perlu berhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri dan tidak boleh

berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran. Reaksi reduksi ion kromat

dan dikromat bergantung pada keasaman larutan. Dalam reaksi kimia bila ion kromat dan

dikromat bertindak sebagai oksidator (ketika direaksikan dengan suatu reduktor) bilangan

Page 4: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

oksidasi kromium turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh bergantung pada keadaan

keasaman larutan. Dalam larutan asam ion kromium direduksi menjadi ion Cr3+, dalam larutan

sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak larut dan dalam larutan sangat basa

ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO2-). Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Larutan asam

6e + 14H+ + Cr2O7 → 2Cr3+ + 7H2O

Larutan sedikit basa

3e + 4H2O + CrO42- → Cr(OH)3 + 5OH-

Larutan sangat basa

3e + 2H2O + CrO42- → CrO2

- + 4OH-

Sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris SO42- dengan massa

molekul 96.06 satuan massa atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi oleh empat

atom oksigen dalam susunan tetrahidron. Ion sulfat bermuatancas dua negatif dan merupakan

basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfat), HSO4-, yaitu bes konjugat asam sulfat, H2SO4.

Terdapat sulfat organik seperti dimetil sulfat yang merupakan senyawa kovalen dengan rumus

(CH3O)2SO2, dan merupakan ester asam sulfat. Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air. Kecuali

dalam kalsium sulfat, stronsium sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat

berguna dalam analisis gravimetri sulfat: penambahan barium klorida pada suatu larutan yang

mengandung ion sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya anion

sulfat. Ion sulfat bisa menjadi satu ligan menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen

(monodentat) atau dua oksigen sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam netral

kompleks PtSO4P(C6H5)32, di mana ion sulfat berperan sebagai ligan bidentat. Ikatan oksigen-

logam dalam molekul sulfat kompleks mempunyai ciri kovalen.

Ferisianida merupakan zat pengoksidasi yang kuat dalam kondisi basa. Sifatnya racun,

karena dapat mengubah ion Fe dalam hemoglobin, dari bentuk ferro ke bentuk ferri.

Karbonat adalah garam dari asam karbonat, ditandai dengan adanya ion karbonat. Nama

mungkin juga berarti ester dari asam karbonat, senyawa organik yang mengandung gugus

karbonat. Ion karbonat adalah anion oxocarbon yang paling sederhana. Terdiri dari atom karbon

satu dikelilingi oleh tiga atom oksigen. Karbonat memiliki struktur kimia CO3.

Anion asetat, (C2H3O2)−, adalah sebuah ion karboksilat dan merupakan basa konjugasi

dari asam asetat. Ion asetat dihasilkan dari deprotonasi asam asetat.

Page 5: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

CH3COOH ⇌ CH3COO− + H+

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang

dikenal sebagai pemberi rasaasam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus

empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau

CH3CO2H. Asam asetat murni (disebutasam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak

berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (−COOH)

dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), sehingga

memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa

konjugasinya adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama

dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2.4.

Hidroksida adalah suatu ion poliatomik yang terdiri dari oksigen dan hidrogen

(OH−). Ion ini bermuatan −1 dan merupakan salah satu ion poliatomik yang paling sederhana.

Sebagian besar hidroksida tidak larut dalam air. Suatu kelompok basa yang mengandung

hidroksida disebut basa hidroksida. Basa ini akan terdisosiasi di dalam air menjadi

satu kation dan satu atau lebih ion hidroksida sehingga menjadikan larutan tersebut bersifat basa.

Proses ini membentukalkali hidroksida, yang dapat menjalani reaksi netralisasi dengan asam.

Secara umum, reaksi asam-alkali dapat disederhanakan menjadi:

OH−(aq) + H+

(aq) → H2O(cair)

dengan melepaskan ion spektator.

D.      Alat dan Bahan :

1.      Alat yang digunakan :

         Tabung Reaksi + Rak

         Pipet Tetes

         Pipet Gondok dan Balb

         Gelas Piala

2.      Bahan yang diperlukan :

         Sampel

         Larutan AgNO3 encer

         Larutan NH4OH encer

Page 6: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

         Larutan HCl encer

         Larutan NaOH encer

         Larutan H2SO4 encer

         Aquadest

Page 7: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

E.            Prosedur Kerja

1.             Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.             Semua alat yang digunakan dibilas dengan aquadest

3.             Dilakukan analisis anion pengoksidasi atau pereduksi, dengan skema sebagai berikut :

4. Sampel A dipipet sebanyak 5 ml, ditambahkan 5 ml AgNO3. Jika terjadi endapan, filtrat dan

endapannya dipisahkan.

5. Filtrat yang terbentuk dipipet sebanyak 5 ml untuk identifikasi nitrat dan 5 ml untuk identifikasi

permanganat.

Identifikasi Nitrat dilakukan dengan penambahan NH4OH tetes demi tetes (diperhatikan

perubahannya), terbentuknya anion nitrat ditandai dengan adanya bau NH3 yang menyengat,

sedangkan untuk Identifikasi Permanganat, 5 ml filtrat tersebut ditambahkan NaOH sampai

terbentuk warna ungu menjadi hijau.

6. Endapan yang terbentuk saat sampel ditambahkan 5 ml AgNO3, ditambahkan air panas tetes demi

tetes sampai terjadi perubahan, setelah itu filtrat dan endapannya dipisahkan.

         Filtrat yang terbentuk tersebut ditanbahkan HCl encer, sampai terjadi pengendapan kembali.

Endapan yang terbentuk berupa AgCl dan filtratnya diuji untuk identifikasi kromat dengan

penambahan HCl encer, pembentukan anion kromat ditandai oleh terbentuknya endapan AgCl

berwarna putih.

         Endapan yang terbentuk pada tahap 6 ditambahkan HCl encer, sehingga terjadi pengendapan

kembali. Endapannya berupa Ag3(CN)6 dan diuji identifikasi ferisianida dengan penambahan

CuSO4, Adanya anion ferisianida ditandai dengan terbentuknya warna coklat berupa

Cu3[Fe(CN6)]2. Sedangkan filtratnya dibagi dua dan dilakukan identifikasi sulfat, filtrat satu

ditambahkan BaCl2 dan HCl sehingga terbentuk BaSO4 berwarna putih, filtrat dua ditambahkan

Pb(NO3)2 berwarna putih.

7. Sampel yang berbeda, yaitu sampel B dilakukan identifikasi karbonat, asam cuka dan Mg2+.

         Pada identifikasi Karbonat, sampel B dipipet sebanyak 3 ml, kemudian ditambahkan HCL encer,

adanya karbonat ditandai dengan adanya CO2 yang berbuih.

         Pada identifikasi Asam Cuka, sampel B dipipet sebanyak 3 ml, kemudian ditambahkan H2SO4

encer, adanya asam cuka ditandai dengan terciumnya bau cuka yang menyengat.

Page 8: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

          Pada identifikasi Mg2+, sampel B dipipet sebanyak 3 ml, kemudian ditambahkan NaOH encer,

adanya Magnesium ditandai dengan terbentuknya endapan warna putih sebagai Mg(OH)2

F.       Data dan Pengamatan :

         Sampel A + AgNO3 -------> Tidak terbentuk endapan, hanya terbentuk larutan berwarna putik

keruh, sehingga langsung diuji identifikasi Nitrat dan Permanganat.

         Identifikasi Nitrat

Campuran (Sampel A + AgNO3) + NH4OH -------> NH3 (terciumnya bau menyengat amoniak)

àSampel teridentifikasi ada anion Nitrat

         Identifikasi Permanganat

Campuran (Sampel A + AgNO3) + NaOH -------> Tidak terbentuk larutan ungu yang berubah

menjadi hijau

àSampel tidak teridentifikasi adanya anion permanganat

         Identifikasi Karbonat

Sampel B + HCL encer -------> Tidak ada buih

àSampel tidak teridentifikasi adanya anion karbonat

         Identifikasi Asam Cuka

Sampel B + H2SO4 encer -------> CH3COOH (terciumnya bau menyengat cuka)

àSampel teridentifikasi adanya anion asetat

         Identifikasi Mg2+

Sampel B + NaOH -------> Tidak ada perubahan

àSampel tidak teridentifikasi adanya anion hidroksida

G.      Hasil dan Pembahasan :

Page 9: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan elektron. Analisis anion

diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau

kelompok anion yang memiliki sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis

yang merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion umumnya

tidak penting, karena uji spesifik anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk

anion lainnya. Hanya bila terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion

lain, maka diperlukan langkah awal proses pemisahan.

Berdasarkan data pengamatan, reaksi awal untuk sampel A setelah penambahan AgNO3,

tidak terbentuk endapan walaupun penambahannya telah berlebih. Hal tersebut diduga karena

pada sampel memang tidak terdapat anion-anion ferisianida sebagai Ag3[Fe(CN)6] , anion sulfat

sebagai Ag2SO4, dan anion kromat sebagai AgCrO4. Dugaan selanjutnya adalah terbentuknya

senyawa kompleks dan kurangnya konsentrasi AgNO3 yang digunakan sehingga tidak mampu

mngendapkan larutan. Berdasarkan teori, endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh

dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan

konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan  tergantung pada berbagai kondisi seperti

suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

Jelas terlihat bahwa konsentrasi pelarut sangat berpengaruh dengan proses pengendapan,

konsentrasi pereaksi yang kurang tidak menjenuhkan larutan, artinya nilai dari kspnya lebih

besar dari nilai hasil kali kelarutannya. Hasil kali kelarutan secara umum dilambangkan dengan

Qc dan cara menghitungnya sama dengan Ksp yaitu merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion

yang terurai dalam suatu garam sukar larut. Perbedaannya, nilai Qc menunjukkan hasil kali

kelarutan pada keadaan yang belum bisa dipastikan apakah larutan tersebut belum jenuh, tepat

jenuh atau lewat jenuh (terbentuk endapan) sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion-ion

yang terurai dalam suatu garam sukar larut pada keadaan maksimum (tepat jenuh). Ketentuannya

sebagai berikut :

Jika nilai Qc

Jika nilai Qc=Ksp        maka larutan tersebut tepat jenuh.

Jika nilai Qc>Ksp        maka larutan tersebut lewat jenuh (ditandai dengan terbentuknya endapan

karena pelarut tidak mampu lagi melarutkan zat terlarut yang dalam hal ini adalah garam sukar

larut)

Page 10: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

Karena tidak terbentuk endapan otomatis kami tidak bisa melakukan uji identifikasi

kromat, sulfat dan ferisianida. Pada percobaan kemarin kami hanya melakukan uji nitrat dan

permanganat. Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan, anion yang positif pada

sampel A adalah anion Nitrat dengan penandaan berupa terbentuknya gas amoniak. Dalam hal

ini nitrat berfungsi sebagai zat pengoksidasi atau oksidator, karena mengubah NH4OH menjadi

NH3, terjadi kehilangan ion hidrogen pada NH4OH.

Pada pengujian sampel B, dilakukan tiga uji identifikasi, yaitu identifikasi karbonat,

asetat dan hidroksida, dari ketiga uji tersebut yang hasilnya positif adalah pada identifikasi asam

cuka. Asam cuka memiliki rumus kimia sebagai berikut CH3COOH atau bisa disebut juga asam

asetat. Cara identifikasi asetat ini bisa dibilang mudah, karena terbukti dengan timbulnya bau

cuka yang menyengat. Sampel yang mengandung anion asetat akan bereaksi dengan asam sulfat

dan terjadi pertukaran ion, asam sulfat yang mengandung ion H+ akan bergabung dengan ion

asetat (CH3COO-) pada sampel membentuk asam asetat atau asam cuka.

H.      Kesimpulan dan Saran :

Kesimpulan

Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa:

         Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan elektron. Analisis anion diawali

dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok

anion yang memiliki sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang

merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion umumnya tidak

penting, karena uji spesifik anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion

lainnya. Hanya bila terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion lain,

maka diperlukan langkah awal proses pemisahan.

         Pemakaian zat pereaksi yang terlalu benyak, mungkin tidak akan terjadi endapan karena

terbentuknya ion kompleks, sehingga pemakaian zat pereaksi secara berlebihan tidak berguna

dan merupakan pemborosan, juga dapat menyulitkan proses analisa.

         Larutan pencuci endapan berguna untuk membersihkan endapan dengan cara melarutkan

kotoran yang terdapat dalam endapan. Dalam hal ini adalah air hangat dan HCl encer.

Page 11: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

         Berdasarkan teori, endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang

bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi

molar dari larutan jenuhnya.

         Kelarutan  tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain

dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

         Berdasarkan hasil percobaan sampel A teridentifikasi ada anion Nitrat, dan sampel B

teridentifikasi ada anion Asetat.

Saran

1.      Terlalu banyak hal yang menyangkut pembahasan praktikum. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan

banyak referensi yang harus dikutip dari berbagai sumber.

2.      Selama praktikum mungkin kami melakukan kesalahan prosedur atau keteledoran, karena

endapan tidak terbentuk. Hal ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk lebih teliti lagi

menjalankan prosedur kerja praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Asetat. [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Asetat. [9 April 2014]

Anonim. (2013). Asam Asetat. [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat . [9April 2014]

Anonim. (2013). Hidroksida. [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksida [9 April2014]

Anonim. (2013). Karbonat. [Online]. http://id.termwiki.com/ID:carbonate_%E2%82%81. [9 April

2014]

Anggi. [Online ]Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan

Harga Ksp.http://anggiwilianandini.wordpress.com/kimia-kelas-xi/kelarutan-dan-hasil-

kelarutan/perkiraan-terbentuknya-endapan-berdasarkan-harga-ksp/. [9 April 2014]

Arindradita. (2009). Masteran Anion. [Online] http://levenspiel.wordpress.com/2009/04/19/. [9 April

2014]

Clark, Jim. (2004). Pengertian Oksidasi dan Reduksi. [Online] http://www.chem-is

try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/oksidasi_dan_reduksi/ pengertian oksi dasi

dan_reduksi_redoks/[9 April 2014]

Page 12: TUGAS KIMIA ANALITIK !!

Fitri, Devi. (2013). Ferrisianida Kalium. http://devhyvhy.blogspot.com/2013/06/

ferisianidakalium.html. [9 April 2014]