Upload
saltse
View
251
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SKENARIO MALARIA
Citation preview
TUTORIAL BLOK 4.3KELOMPOK 3A
SKENARIO 1
Tutor : dr .Esa Indah Ayudia
Anggota :Resty Dwi Fitri G1A112037Ola Napisah G1A112041Rania Egyptiana G1A113007Sandi Putra Perdana G1A113009Floera Finalita G1A113011Nandy Bill Morris G1A112016Oktovia Rezka Nurmaajid G1A113030Salsabila Ariefani G1A113031 Maya Sari Rahayu G1A113032 Agus Fathammubin NST G1A113049Kiki Ratnawati G1A109090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014/2015
SKENARIO
Ny. Y, 20 tahun, setelah pulang tracking di hutan Sarolangun mengalami febris dan datang berobat ke RSUD Raden Mattaher dengan keluhan demam selama 7 hari sifatnya intermitten disertai menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan mual. Hasil pemeriksaan dokter didapatkan : febris, anemis, lidah kotor dan tremor tidak ada, heparnya teraba 1 cm di bawah garis tepi tulang iga di pertengahan garis clavicula dan limpanya dapat teraba di Schuffner 3. Ny. Y tidak melakukan kemoprofilaksis sebelum memasuki kawasan tracking. Setelah dilakukan pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis pada Ny. Y ternyata dijumpai adanya gambaran plasmodium. Ny. Y kemudian diberikan terapi yang adekuat serta konseling dari dokter agar terhindar dari komplikasi yang tidak diinginkan.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Febris : Suatu reaksi fisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus.(1)
2. Intermitten : Ditandai oleh periode aktif dan tidak aktif yang bergantian/secara berselang-seling.(1)
3. Anemis: Kepucatan karena kekurangan darah(1)
4. Schuffner : Garis yang menghubungkan titik SIAS kanan dengan umbilicus dan diteruskan sampai arcus aorta.(1)
5. Kemoprofilaksis : Pemberiaan obat untuk mencegah penularan suatu penyakit(1)
6. Plasmodium : Genus sporozoa bersifat parasit pada sel darah merah(1)
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana hubungan geografis hutan sarolangun dengan keluhan pasien?2. Bagaimana mekanisme demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan mual?3. Apa saja tipe-tipe demam?4. Apa makna klinis demam selama 7 hari?5. Apa makna klinis dari anemis, lidah kotor dan tremor tidak ada, hepar teraba 1 cm di
bawah garis tepi tulang iga di pertengahan garis clavicula, dan limpa teraba di Schuffner 3?
6. Apa hubungan antara Ny. Y tidak melakukan kemoprofilaksis sebelum tracking dengan keluhan?
7. Apa tujuandan bagaimana cara pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis?8. Apa saja ciri-ciri dan jenis plasmodium?9. Bagaimana siklus hidup plasmodium?10. Bagaimana alur diagnosis dari keluhan Ny. Y?11. Apa saja diagnosis banding dari keluhan Ny. Y?12. Apa yang terjadi pada Ny. Y?13. Apa definisi dari keluhan Ny. Y?14. Apa saja klasifikasi dari keluhan Ny.Y?15. Apa saja etiologi dari keluhan Ny. Y?16. Apa epidemiologi dari keluhan Ny. Y?17. Apa saja manifestasi klinis dari keluhan Ny. Y?18. Bagaimana patofisiologi dan pathogenesis dari keluhan Ny. Y?19. Bagaimana tatalaksana dan edukasi dari keluhan Ny. Y?20. Apa saja komplikasi dari keluhan Ny. Y?21. Bagaimana prognosis dari keluhan Ny. Y?
ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana hubungan geografis hutan sarolangun dengan keluhan pasien?
Provinsi jambi mempunyai iklim tropis dan merupakan wilayah endemik yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembangnya parasit yang menyebabkan keluhan Nn.Y . untuk daerah sarolangun memiliki
Aspek topografi, merupakan daerah hutan,sungai, rawa, danau ,parit, sawah yang berpotensi sebagai tempat nyamuk anopheles
Mata pencarian kebanyakan adalah pertambangan yang memungkinkan meninggalkan lobang lobang besar sehingga tergenang air yang memungkinkan sebagai tempat hidup nyamuk
suhu udara berkisar 23 -32 derajat celcius yang memungkinkan untuk perkembangan parasit, sebab yang menyebabkan parasit bisa berkembang biak yaitu dengan suhu udara berkisar 20-30 derajat celcius
kelembapan udara yaitu 53-96% yang memungkinkan nyamuk untuk bertahan hidup cukup besar, minimal kelembapan nyamuk dapat bertahan hidup yaitu 60%
kecepatan angin yaitu 15, yang menghambat berkisar 11-14 sehingga dengan kecepatan angin 15 menyebabkan nyamuk dapat terbang bebas
2. Bagaimana mekanisme demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan mual?a. Demam
Pembuluh darah di sekitar hipotalamus terkena pirogen eksogen/pirogen endogen tertentu
Metabolit as.arakidonat dilepaskan dari endotel sel jaringan pembuluh darah
Prostaglandin E2 akan melintasi barrier darah-otak dan menyebar ke dalam pusat pengaturan suhu di hipotalamus
peningkatan suhu diatas suhu normal (Demam)
Medulla spinalis
b. MenggigilTerjadi karena tubuh tidak dapat mencocokkan dengan suhu yang baru, sehingga timbullah menggigil yang dipicu melalui spinal dan supraspinal motor system yang bertujuan untuk mencapai titik suhu yang baru.
c. Sakit kepalaTerjadi karena gangguan sirkulasi darah secara sistemik, akibatnya penghantaran oksigenpun ikut terganggu sehingga menyebabkan hipoksia yang memicu timbulya sakit kepala.
d. MualInfeksi plasmodium- melepaskan toksin malaria (GPI)- mengaktivasi magrofak—mensekresi IL2- mengaktivasi sel TH- mensekresi IL3- Mengaktivasi sel mast- mensekresi H2- meningkatkan sekresi asam lambung- mual.(2)
3. Apa saja tipe-tipe demam? Demam Septik: Suhu badannya berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada
malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai
keluhan mengggil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat
yang normal dinamakan juga demam hektik.
Demam Remitten: Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
Demam Intermitten: Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama bebarapa jam
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tertiana
dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam disebut
kuartana.
Demam Kontinyu: Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak
berbeda lebih dari 1 derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
Saraf simpatis
Gland. SudoriferaSekresi keringat
Demam Siklik: Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.(3)
4. Apa makna klinis demam selama 7 hari?
Demam merupakan manifestasi klinis yang disebabkan oleh pecahnya sejumlah skizon matang dan keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran darah.
Ini terjadi dalam fase aseksual (skizogoni).
Skizogoni jaringan pada malaria:
P.vivax: 6-8 hari P.falciparum: 5,5-7 hari P.malariae:12-16 hari P.ovale: 9 hari(4)
5. Apa makna klinis dari anemis, lidah kotor dan tremor tidak ada, hepar teraba 1 cm di bawah garis tepi tulang iga di pertengahan garis clavicula, dan limpa teraba di Schuffner 3?a. Anemis:
Terjadi karena kekurangan HB dalam darah yang dikarenakan penurunan eritrosit, sedangkan darah yang berada di perifer di pasokkan ke organ-organ yang lebih vital sehingga pasokan di pembuluh darah perifer berkurang.
b. Lidah kotor dan tremor tidak ada: menyingkirkan diagnosis dari penyakit lain dan mengarah ke penyakit malaria.
c. Hepar teraba:Hepar teraba karena sebagai kompensasi hemolisis dan memperbanyak jumlah sel (hiperplasi) dan adanya sporazoit yang masuk kedalam hepar banyak, maka hepar melakukan kompensasi dengan memperbanyak jumlah sel.
d. Limpa teraba: Limpa mengalami kongesti, menghitam dan mengeras karena timbunan penghancuran parasit, pigmen, sel radang dan jaringan ikat karena limpa berfungsi memfagosit kuman, bila dalam kasus ini eritrosit terinfeksi plasmodium maka kerja limpa semakin berat dan terjadi pembesaran dari limpa tersebut.(5)
6. Apa hubungan antara Ny. Y tidak melakukan kemoprofilaksis sebelum tracking dengan keluhan?Tujuan dari kemoprofilaksis adalah mencegah penularan suatu penyakit infeksi, karena
Ny. Y tidak melakukan kemoprofilaksis, maka peluang untuk terkena penyakit akan lebih besar, sebab hutan merupakan daerah endemik penyakit malaria.
Contoh obat kemoprofilaksis :- Klorokuin : 2 tablet klorokuin (250 mg klorokuindiphosphat) tiap minggu 1 minggu
sebelum berangkat dan 4 minggu setelah tiba kembali. Ini juga dipakai untuk wanita hamil didaerah endemik atau bisa juga digunakan pada individu dengan imunitas rendah(sering terinfeksi malaria) .
- Doksisiklin : 100 mg/hari (untuk daerah yang resisten klorokuin)- Mefloquin : 250 mg/minggu (untuk daerah yang resisten klorokuin)- Klorokuin 2 tablet/minggu ditambah proguanil 200 mg/hari (untuk daerah yang
resisten klorokuin)- Primakuin : 0,5mg/kgBB/hari seperti etaquin,atovaquone,proguanil(malarone) dan
azitromycin (obat baru).(3)
Daerah endemik malaria di Indonesia :70% kasus malaria terdapat di wilayah Indonesia Timur, terutama di Papua, Maluku,
Maluku Utara, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. 30% kasus lainnya berasal dari wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Untuk Jambi sendiri, yang menjadi kawasan endemik malaria adalah di Muaro Jambi, Batanghari, dan Sarolangun. Di Indonesia, hanya daerah Kepulauan Seribu yang terbebas dari malaria.
7. Apa tujuan dan bagaimana cara pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis?Tujuan apusan darah :
- Apusan darah tebal : untuk menemukan parasit malaria, untuk menghitung jumlah parasit per 200 leukosit
- Apusan darah tipis : untuk identifikasi jenis plasmodium dan berada pada stadium apa, untuk menghitung kepadatan parasit jika pada apusan darah tebal sulit ditentukan.(3)
Cara Membuat Apusan Tebal (slide):
1. Darah diteteskan pada kaca objek bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat sampai darah kering, diameter 1– 1 1/2 cm
2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah apus tebal tsb
3. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi (biasanya 30 menit s/d 2 jam)
4. Warnai dengan larutan Giemsa 30 menit (air larutan Giemsa otomati menyebabkan dehemoglobinisasi eritrosit, sehingga tidak menyerap warna, sedangkan leukosit dan parasit menyerap warna)Bila dgn pewarnaan Wright, apus tebal harus dihemoglobinisasi dulu dengan akuades sebelum diwarnai
5. Cuci dengan air sampai tidak ada cat warna, bila kelebihan pewarnaan (tebal), maka preparat direndam dalam akuades sampai parasit bisa terlihat pada mikroskop
Cara Membuat Apusan Tipis :
1. Ambil obyek gelas
2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pd obyek glass dgn sudut 30 kedepan dan tarik ke belakang, membentuk apusan darah tepi yang bagus.
3. Biarkan preparat apus darah tepi mengering
4. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/ meneteskan Reagensia 1 (Fiksatif: Methanol, selama ½ - 1 menit pakai Stopwatch dan keringkan
5. Diwarnai dengan larutan Giemsa 30 -40 menit
6. Cuci dengan air mengalir
7. Keringkan vertikal.(6)
8. Apa saja ciri-ciri dan jenis plasmodium?(3)
NO
JENIS MALARI
A
PLASMODIUM
MASA INKUBA
SI (HARI)
TIPE PANA
S (JAM)
RELAPS
RECRUDENSI
MORFOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
1. Tropika Falciparum 12 (9-14)
24, 36, 48
- + Fase tropozoit terdapat double chromatin dot, Acoley sign, delicated ring. Pada fase gametosit bentuknya seperti pisang
Hemolisis, anemia, ikterus hemoglobinuria, syok, algid malaria, gejala serebral, edema paru, hipoglikemi, gangguan kehamilan, kelainan retina, kematian
2. Tertiana Vivax 13 (12-17) → 12 bulan
48 + - Pada fase schizon sitoplasma amuboid, terdapat pembesaran eritrosit
Anemia kronik, splenomegali ruptur limpa
3. Ovale Ovale 17 (16-18)
48 + - Di setiap fasenya berbentuk fimbrae,
Anemia kronik, splenomegali ruptur limpa
terdapat pembesaran eritrosit
4. Kuartiana
Malariae 26 (18-40)
72 - + Pada fase tropozoit ada band form, rossete
Rekrudensi sampai 50 tahun, splenomegali menetap, limpa jarang ruptur, sindroma nefrotik
9. Bagaimana siklus hidup plasmodium?
Infeksi malaria pada manusia mulai bila nyamuk anopheles betina menggigit manusia dan nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam pembuluh darah dimana sebagian besar dalam waktu 45 menit akan menuju hepar dan sebagian kecil mati di dalam darah. Di dalam sel parenkim hepar tejadi perkembangan aseksual akan membentuk sizont hepar yang apabila pecah akan mengeluarkan banyak merozoit.
Setelah berada dalam sirkulasi darah merozoit akan menyerang eritrosit dan masuk melalui reseptor permukaan eritrossit. Di dalam darah terjadi pembentukan gamet jantan dan betina dan bila nyamuk menghisap darah manusia yang sakit akan terjadiperkembangan seksual.(3)
10. Bagaimana alur diagnosis dari keluhan Ny. Y?a. Anamnesis
*Identitas *Keluhan utama (demam, menggigil, berkeringat)*Riwayat penyakit dahulu (pernah mengalami gejala yang sama sebelumnya)*Riwayat transfusi darah*Pernah melakukan perjalanan/masuk ke daerah endemik*Alergi/kondisi medis lainnya*Obat yang sudah diminum untuk menghilangkan keluhan
b. Pemeriksaan Fisik*Vital sign (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi)
*Pemeriksaan fisik umum (konjungtiva, sklera, pemeriksaan THT, thorax,
abdomen)
c. Pemeriksaan Penunjang
*Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis
*Tes Antigen
*PCR
*Jumlah trombosit
*Tes serologi(7)
11. Apa saja diagnosis banding dari keluhan Ny. Y?
- Malaria -Demam dengue: demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari disertai sakit kepala dan nyeri tulang, nyeri ulu hati, sering muntah, uji torniquet positif, penurunan trombosist, peningkatan hemoglobin dan hematokrit, hemaglutinasi, igM/igG anti dengue positif- Demam Tifoid : demam lebih dari 7 hari disertai sakit kepala dan sakit perut (diare, obstipasi) , lidah kotor, bradikardi relatif, roseola,leukopenia,limfositosis relatif,aneosinofilia, uji widal positif bermakna dan biakan empedu positif- leptospirosis ringan : demam tinggi,nyeri kepala,mialgia,nyeri perut,mual,muntah,conjungtival injection,nyeri betis mencolok(3)
12. Apa yang terjadi pada Ny. Y?
Malaria
13. Apa definisi dari keluhan Ny. Y?
Malaria adalah penyakit Infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.(3)
14. Apa saja klasifikasi dari keluhan Ny.Y? 1. Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum). Malaria tropika/ falciparum merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi.Masa inkubasi 9-14 hari.Malaria tropika menyerang semua bentuk eritrosit.Disebabkan oleh Plasmodium falciparum.
2. Malaria Kwartana (Plasmodium Malariae)Ciri-ciri malaria kwartana adalah demam tiga hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain nyeri pada kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum. Komplikasi yang jarang terjadi namun dapat terjadi seperti sindrom nefrotik dan komplikasi terhadap ginjal lainnya. Pada pemeriksaan akan di temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia, tanpa uremia dan hipertensi.
3. Malaria Ovale (Plasmodium Ovale) Malaria ovale merupakan bentuk yang paling ringan dari semua malaria disebabkan oleh Plasmodium ovale. Masa inkubasi 11-16 hari, walaupun periode laten sampai 4 tahun.
Serangan paroksismal 3-4 hari dan jarang terjadi lebih dari 10 kali walaupun tanpa terapi dan terjadi pada malam hari.
4. Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax)Gejala malaria tersiana secara periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.(4)
15. Apa saja etiologi dari keluhan Ny. Y?Penyebab infeksi dari malaria adalah Plasmodium sp.menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan eritrosit. Pembiakan seksual terjadi di nyamuk Anopheles betina.(3)
16. Apa epidemiologi dari keluhan Ny. Y?Lebih dari 1,6 triliun manusia terpapar oleh malaria dengan dugaan morbiditas 200-300 juta dan mortalitas lebih dari 1 juta per tahun.
1. P.Falciparum: banyak tersebar di Afrika dan Melanesia
2. P.Vivax: Hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia, Amerika Sentral, Amerika Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Subkontinen India. Hampir semua infeksi malaria dadalah infeksi dariP.Vivax, merupakan infeksi yang sering terjadi.
3. P. Ovale: Sangat jarang baru ada di Afrika Barat, di Indonesia sangat sedikit (Nusa Tenggara Timur&Papua).
4. P.Malariae: Hampir di seluruh dunia, di Indonesia terutama di daerah tropis(Lampung, Nusa Tenggara Timur&Papua).(3)
17. Apa saja manifestasi klinis dari keluhan Ny. Y?
“TRIAS MALARIA”1.Periode Dingin (15-60 menit)Pasien mulai menggigil, penderita sering membungkus diri dengan selimut/sarung, dan
pada saatmenggigil sering seluruh badan penderita bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, diikuti dengan meningkatnya temperatur.
2.Periode Panas(2-6 Jam)Penderita muka merah, nadi cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa jam,
diikutidengan keadaan berkeringat.3.Periode Berkeringat (2-4 jam)Penderita berkeringat banyak & temperature turun, dan penderita merasa sehat.
TRIAS MALARIA lebih sering terjadi pada infeksi P.Vivax, pada P.Falciparum menggigil dapat berlangsung cepat atau tidak ada sama sekali.
Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada P.Falciparum, 36 jam pada P.Vivax&P.Ovale, 60 jam pada P.Malariae.
Manifestasi klinis yang lain : Kejang-kejang Perasaan lemas, tidak nafsu makan, sakit pada tulang sendi
Pada orang non imun biasanya demam terjadi lebih kurang 2 minggu setelah kembali dari
daerah endemis malaria.Demam dapat mencapai 38 derajat celcius.Demam dapat bersifat
remiten atau terus menerus.Disertai juga dengan gejala yang lain yaitu menggigil, lemas, sakit
kepala, sakit otot, batuk, mual, muntah dan diare.
Sebaliknya orang yang tinggal didaerah endemis, dapat ditemukan sejumlah besar penderita
dengan parasitemia tetapi tanpa gejala klinis.Sakit kepala, perasaan dingin, dan nyeri sendi
merupakan gejala klinis yang sering ditemukan pada kelompok anak. Anemia, splenomegaly dan
hepatomegaly juga seringkali berhubungan dengan malaria.(3)
18. Bagaimana patofisiologi dan pathogenesis dari keluhan Ny. Y?
SIKLUS HIDUP PLASMODIUM(8)
Siklus hidup Plasmodium terjadi dalam dua fase :
1. Fase intrinsik
Fase ini terjadi di dalam tubuh manusia, yaitu sikluseksoeritrositer di dalam hati dan siklus
eritrositer di dalam darah. Fase ini disebut juga dengan fase asexual atau scizogoni.
2. Fase extrinsik
Fase ini terjadi pada tubuh nyamuk anopheles betina, yang juga disebut dengan fase sexual
atau sporogoni
Siklus seksual dimulai dengan bersatunya gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk ookinet dalam perut nyamuk.Ookinet akan menembus dinding lambung untuk membentuk kista diselaput luar lambung nyamuk. Pada tempat inilah kista akan membentuk ribuan sporozoit yang terlepas dan kemudian tersebar ke seluruh organ nyamuk termasuk kelenjar ludah nyamuk. Pada kelenjar inilah sporozoit menjadi matang dan siap ditularkan bila nyamuk menggigit manusia. Manusia yang tergigit nyamuk infektif, nantinya akan membuat sporozoit memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke sel hati.
Di hati sporozoit akan menjadi skizon, skizon nantinya akan pecah dan melepaskan merozoit jaringan. Merozoit akan memasuki aliran darah dan menginfeksi eritrosit untuk memulai siklus eritrositer. Merozoit dalam eritrosit akan mengalami perubahan morfologi: merozoit bentuk cincing trpozoit merozoit. Diantara merozoit- merozoit tersebut akan ada yang berkembang membentuk gametosit untuk kembali memulai siklus seksual menjadi mikrogamet (jantan) dan makrogamet (betina). Jika ada nyamuk yang menggigit manusia yang terinfeksi ini, maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap oleh nyamuk.
19. Bagaimana tatalaksana dan edukasi dari keluhan Ny. Y? Tatalaksana
1. Malaria Falciparum
Lini pertama pengobatan malaria falciparum adalah Artemisinin Combination
Therapy (ACT). Pada saat ini ada 2 sediaan yaitu:
Artesunate- Amodiaquin
Dihydroartemisinin- Piperaquin (khusus wilayah papua dan wilayah tertentu)
a. Lini pertama
Artesunat + Amodiakuin + Primakuin. Kemasan Artesunat + Amodiakuin
diberikan selama 3 hari dengan dosis tunggal Amodiakuin basa =
10mg/kgBB, Artesunat = 4 mg/kgBB. Kemasan Artesunat + Amodiakuin
dimakan setiap hari masing-masing 4 tablet artesunate dan amodiakuin.
Primakuin diberikan pada hari pertama.
Dihydroartemisinin + Piperaquin + Primakuin. Dosis dihydroarteminisin
2-4 mg/kgbb, piperaquin 16-32 mg/kgbb, primakuin 0,75 mg/kgbb
b. Lini kedua
Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin
Kina tablet. Diberikan peroral 3 kali sehari dengan dosis 10mg/kgBB
selama 7 hari
Doksisiklin. Diberikan peroral 2 kali sehari selama 7 hari. Dosis dewasa 4
mg/kgBB/hari dan dosis anak usia 8-14 adalah 2 mg/kgbb/hari. Anak usia
<8 tahun dan ibu hamil tidak boleh diberikan doksisiklin
Tetrasiklin. Diberikan 4 kali perhari selama 7 hari dengan dosis 4-5
mg/kgbb/kali. Anak usia<8 tahun dan ibu hamil tidak boleh diberikan
tetrasiklin.
Primakuin. Sama seperti lini pertama. Dosis maksimal 3 tablet
2. Malaria Vivax dan Ovale
Pengobatan lini pertamanya adalah Artemisinin Combination Therapy
(ACT).Artesunate- Amodiaquin atau Dihydroartemisinin- Piperaquin (khusus
wilayah papua dan wilayah tertentu). Dosis obat untuk malaria vivax sama dengan
malaria falciparum, perbedaannya adalah pemebrian obat primakuin selama14 hari
dengan dosis 0,25 mg/kgBB.
Lina kedua malaria vivax menggunakan Kina + Primakuin. Kina diberikan
peroral 3 kali sehari selama 7 hari dengan dosis 10 mg/kgBB/kali. Dosis kina
30mg/kgbb/hari. Primakuin diberikan selama 14 hari sehari 0.25 mg/kgBB/hari
Edukasi
a. Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
b. Menggunakan krim anti nyamuk
c. Memasang kelambu anti nyamuk
d. Jangan keluar rumah setelah senja
e. Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
f. Menggunakan kelambu impregnated, atau kelambu yang dicelup peptisida (pemethrin atau deltamethrin).
g. Dengan 3M, yaitu menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, dan menguras bak mandi.(9)
20. Apa saja komplikasi dari keluhan Ny. Y
- Malaria Serebral
Ditandai dengan tanda-tanda penurunan kesadaran berupa apatis, disorientasi, somnolen, stupor, spoor, koma yang dapat terjadi secara perlahan dalam beberapa hari atau mendadakdalam waktu hanya 1-2 jam, yang seringkali disertai kejang. Gejala lainnya berupa gejala-gejala upper motorneuron, tidak didapatkan gejala-gejala neurologi yang fokal, kelumpuhan saraf cranial, kaku kuduk, deserebrasi, deviasikonjuge, dan kadang-kadang ditemukan perdarahan retina.
- Gagal Ginjal Akut
Kelainan fungsi ginjal dapat terjadi prerenal karena dehidrasi (>50%), dan hanya sekitar 5-10% disebabkan oleh nekrosis tubulus akut.Gangguan fungsi ginjal ini oleh karena anoksia yang disebabkan penurunan aliran darah ke ginjal akibat dehidrasi dan sumbatan mikrovaskular akibat sekuestrasi, sitoadheren dan rosseting.
- Kelainan Hati(Malaria Biliosa)
Bikterus sering dijumpai pada infeksi malaria falciparum, hal ini mungkin disebabkan karena sekuestrasi dan sitoadheren yang menyebabkan obstruksi mikrovaskular.Ikterik karena hemolitik sering terjadi.Ikterik yang berat karena P.falsiparum lebih sering terjadi karena penderita dewasa dibandingkan pada penderita anak-anak, hal ini karena hemolisis, kerusakan sel-sel hepatosit. Selain itu juga terjadi penurunan kadar serum albumin dan peningkatan ringan kadar serum transaminase dan 5 nukleotidase. Gangguan fungsi hati ini juga dapat menyebabkan hipoglikemi, asidosis laktat, gangguan meabolisme obat-obatan.
- Edema Paru/ARDS
Edema paru dapat terjadi oleh karena hiperpermiabilitas kapiler dan atau kelebihan cairan dan mungkin juga oleh karena peningkatan TNF-α .
- Anemia
Terjadi oleh karena percepatan destruksi sel-sel darah merah dan peningkatan bersihan oleh limpa, dan bersamaan dengan hal tersebut juga disertai gangguan (inefektifitas) sistem eritropoesis.Gambaran umum malaria berat adalah anemia yang seringkali memerlukan tarnfusi darah yang terdapat pada sekitar 30% kasus. Indikasi tranfusi bila kadar Hb < 5 g/dl atau bila
hematokrit < 15%. Bila pada keadaan hiperparasitemia disertai dengan anemia berat diperlukan transfuse ganti (exchange blood transfusion)
- Hipoglikemi
Hipoglikemi sering terjadi pada anak-anak, wanita hamil, dan penderita dewasa dalam pengobatan quinine.
- Haemoglobinuria (Black Water Paper)
Klinis ditandai oleh demam, anemia hemolitik, haemoglobinuria, oliguria, dan ikterik, yang bukan disebabkan oleh karena difisiensi G6DP.
- Malaria Algid
Terjadi gagal sirkulasi atau syok, tekanan sistolik < 70 mmHg , disertai keringat dingin atau perbedaan temperature kulit-mukosa > 10 C . Syok umumnya terjadi karena dehidrasi dan biasanya bersamaan dengan sepsis.Pada kebanyakan kasus biasanya didapatkan tekanan darah normal rendah yang disebabkan karena vasodilatasi.
- Asidosis
Asidosis (bikarbonat < 15meq) atau asidemia (pH < 7,25), pada manusia menunjukkan prognosis yang buruk. \
- Gastro Intestinal
Gejala gastrointestinal sering dijumpai pada malaria falcifarum berupa keluhan tak enak diperut, flatulensi, mual, muntah, kolik, diare atau konstipasi.
- Hiponatremia
Terjadinya hiponatremia disebabkan karena kehilangan cairan dan garam melalui muntah dan mencret.
- Gangguan Perdarahan
Gangguan perdarahan oleh karena trombositopenia sangat jarang. Perdarahan lebih sering disebabkan oleh Koagulasi intravascular diseminata (KID).(3)
21. Bagaimana prognosis dari keluhan Ny. Y?Prognosis malaria berat tergantung kecepatan diagnosa, ketepatan, dan kecepatan
pengobatan.Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi maka mortalitas yang dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20%, dan pada kehamilan meningkat sampai 50%.Prognosis malaria
berat dengan kegagalan satu fungsi organ lebih baik daripada kegagalan dua fungsi organ. Mortalitas dengan kegagalan 3 fungsi organ adalah >50%, mortalitas dengan kegagalan 4 atau lebih fungsi organ adalah >75%.(4)
DAFTAR PUSTAKA
1. Dorland, W A Newman. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. Jakarta: EGC2. Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC.3. Sudoyo.W.Aru,dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi Kelima.
Jakarta:Interna Publishing4. Sutanto.Inge,dkk. 2008.Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. Jakarta:Badan Penerbit
FKUI.5. Mansjoer, Arif dkk. Fraktur dalam Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI. 2001.6. Gandosobrata. R.2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat7. www.medscape.com.Malaria. Diakses tanggal 30 Agustus 20158. Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.9. Kandun, Nyoman. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Departemen
Kesehatan RI. 2008
MIND MAPING
o Kadar Hb
o Jumlah leukosit
o Preparat tebal dan
tipis
o Kesadaran
o Tek. Darah
o Nadi
o Respirasi
o Suhu
o Konjungtiva
o Sklera
o Abdomen
Prognosis
Komplikasi
Pencegahan
Diagnosis Diferensial
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Patogenesis
Epidemiologi
Etiologi
Pem. LaboratoriumPemeriksaan FisikAnamnesis
o Demam
o Menggigil
o Berkeringat
o Nyeri kepala
o Mual
Tatalaksana
Diagnosis
MALARIA