Upload
vuongminh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW
SISWA KELAS II MI AL MASTHURIYAH BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
SITI FAHRIAH
NIM 809018300832
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
v
ABSTRAK
Siti Fahriah, NIM 809018300832, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Siswa Kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi. Skripsi. Jakarta : Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah. 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode
pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar IPS
siswa di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode penelitian ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus
dan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa pretest dan postest,
serta instrumen nontes berupa lembar observasi, catatan lapangan, dan lembar
wawancara. Hipotesis tindakannya adalah penggunaan Teknik Jigsaw ini
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi dengan materi ajar Masalah Sosial. Adapun indikator
keberhasilannya yang dicapai KKM > 70.
Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan metode pembelajaran
kooperatif teknik Jigsaw sangat efektif terhadap hasil belajar siswa yang diterapkan
dalam pembelajaran IPS, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar
IPS siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata N-Gain siklus I adalah 0,35
dengan kategori sedang. Sedangkan siklus II rata-rata N-Gainnya mencapai 0,81
dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi,
pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik
Jigsaw Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teknik
Jigsaw sangat efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Setelah
belajar dengan teknik Jigsaw siswa menjadi lebih aktif dan menyenangkan dalam
proses pembelajaran.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Pembelajaran IPS, Metode Pembelajaran kooperatif
teknik Jigsaw
vi
ABSTRACT
Siti Fahriah, NIM 809018300832, Expedient Enhancement of Learning Result
at the Subject of Social Studies through Cooperative Learning Technique of
Jigsaw in the II Grade at MI Al Masthuriyah Bekasi. Thesis. Jakarta: Study
Program of Pedagogic of Madrasah Ibtidaiyah in the Faculty of Tarbiyah
Science and Pedagogic of UIN Syarif Hidayatullah. 2014
The purpose of this study was to determine the effectiveness of using the Jigsaw
method of cooperative learning techniques to the improvement of student learning
outcomes in social studies class II MI Al Masthuriyah Bekasi. The methods used in
this study is the method of Classroom Action Research ( CAR). This research
method using Classroom Action Research ( CAR), which consists of two cycles, and
each cycle includes planning, implementation, observation, and reflection. The
instrument used is a test instrument in the form of pretest and posttest, as well as
instruments such as sheet nontes observation, field notes, and interview sheet.
Hypothesis actions Jigsaw is the use of this technique is expected to improve student
learning outcomes in social studies class II MI Al Masthuriyah Bekasi Social
problem with teaching materials.
ial studies learning, this is evidenced by the increased IPS student learning outcomes
from the first cycle to the second cycle. The average value of N-Gain first cycle was
0.35 with a medium category. While the second cycle the average N-Gainnya
reached 0.81 with the high category.
Based on the results of research conducted in class II MI Al Masthuriyah Bekasi, on
social studies learning by applying the Jigsaw cooperative learning model technique
can be concluded that learning to use the Jigsaw technique is very effective in order
to improve student learning outcomes IPS. After learning the techniques Jigsaw
students become more active and fun in the learning process .
Keywords : Learning Outcomes, Social Learning, Cooperative Learning Method
Jigsaw techniques
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw Siswa Kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi”, ini akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.
Banyak sekali hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-
kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuan,
disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA.Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Fauzan, MA. Ketua Program Studi PGMI, atas bimbingan dan
bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh Dosen PGMI yang telah bersedia dengan ikhlas berbagi ilmu dengan
penulis, selama penulis menempuh studi di PGMI FITK UIN Syarif
Hidayatullah
4. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan utama dan perpustakaan FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut memberikan pelayanan dan fasilitas serta
buku-buku yang penulis perlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Mukhsin, S.Ag. Kepala Sekolah di MI Al Masthuriyah Bekasi, yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitan di MI Al Masthuriyah Bekasi.
6. Seluruh rekan-rekan guru di MI Al Masthuriyah Bekasi yang telah membantu
dalam menyelasaikan skripsi ini.
7. Suami tercinta, anak-anak penulis, dan keluarga penulis yang telah mendukung
dan memberikan bantuannya selama ini.
8. Teman-teman seperjuangan di TPG.B yang telah banyak membantu selama
perkuliahan.
viii
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan spiritual hingga
terselesaikannya penulisan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah Subhanahu Wata’ala, amiin.
Walaupun disadari dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, namun
diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga
dunia pendidikan.
Jakarta, 18 September 2013
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .............................. 2
C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................. 3
D. Perumusan Masalah Penelitian .......................................... 3
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .............................. 3
BAB II : KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ........................ 5
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 21
C. Hipotesis Tindakan ............................................................. 24
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, dan Waktu Penelitian ........................................... 25
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ......... 25
C. Subyek Penelitian ............................................................... 28
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................ 29
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................. 29
x
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 32
G. Data dan Sumber Data ....................................................... 33
H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 33
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 36
J. Teknik Pemeriksaan Keterpecayaan .................................. 36
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................... 37
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .............................. 38
BAB IV : DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................... 39
B. Analisis Data ...................................................................... 43
C. Pembahasan ........................................................................ 59
BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 61
B. Implikasi .............................................................................. 61
C. Saran .................................................................................... 63
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 25
Tabel 4.2 Rekapitulasi Peserts Didik MI Al Masthuriyah Bekasi Tahun
Ajaran 2009 – 2013 ......................................................................... 41
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik MI Al Masthuriyah Bekasi Tahun Ajaran
2012 – 2013 ..................................................................................... 41
Tabel 4.4 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I .............................. 47
Tabel 4.5 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I.............................. 48
Tabel 4.6 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus I Siswa Kelas II MI
Al Masthuriyah Bekasi .................................................................... 49
Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II ............................. 54
Tabel 4.8 Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ........................... 55
Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus II Siswa Kelas II MI
Al Masthuriyah Bekasi ................................................................... 56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Hasil Belajar .................................................................... 6
Gambar 2.2 Pembentukan Kelompok Jigsaw ................................................. 18
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Mekanisme Pembelajaran dengan Model
Cooperative Learning ................................................................. 24
Gambar 3.4 Alur Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 27
Gambar 3.5 Alur Penelitian Tindakan Kelas Melalui Pembelajaran
Kooperatif Jigsaw ....................................................................... 28
Gambar 3.6 Ikhtisar Teknik Instrumen Pengumpulan Data ........................... 36
Gambar 4.7 Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi ....................................... 40
Gambar 4.8 Grafik Nilai Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I .......... 50
Gambar 4.9 Grafik Nilai Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II ......... 58
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Bimbingan Skripsi ................................................... 67
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Skripsi ..................................................... 68
Lampiran 3. Surat Keterangan Peneltian ...................................................... 69
Lampiran 4. Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................ 70
Lampiran 5. Lembar Observasi Guru Siklus I .............................................. 71
Lampiran 6. Lembar Catatan Lapangan Siswa ............................................. 73
Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa Siklus II ........................................... 74
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................ 75
Lampiran 9. Lembar Catatan Lapangan Siswa ............................................. 77
Lampiran 10. Lembar Wawancara Dengan Siswa ......................................... 78
Lampiran 11. RPP Siklus I ............................................................................. 80
Lampiran 12. RPP Siklus II ............................................................................ 85
Lampiran 13. Materi Ajar Peristiwa Penting Dalam Keluarga Dan
Macam-Macam Dokumen Pribadi ........................................... 90
Lampiran 14. LKS Siklus I Soal Pre Test dan Post Test ................................ 96
Lampiran 15. LKS Siklus II Soal Pre Test dan Post Test ............................... 100
Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam
Keluarga dan Dokumen Pribadi Kelas II MI Al Masthuriyah
Bekasi Siklus I ......................................................................... 104
Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam
Keluarga dan Dokumen Pribadi Kelas II MI Al Masthuriyah
Bekasi Siklus II ....................................................................... 105
Lampiran 18. Daftar Referensi ....................................................................... 106
Lampiran 19. Profil Penulis ............................................................................ 108
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antar anak
dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik.
Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan
dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses
belajar yang bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi
dalam diri individu sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya.
Dalam pelajaran IPS lebih mengutamakan pada keterampilan proses
dalam belajar, pemilihan metode yang tepat dan pembelajaran berpusat pada
cara belajar siswa aktif (CBSA), adalah salah satu cara yang akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan pengetahuan, nilai, sikap, dan
kemampuan yang demikian, lulusan sekolah pendidikan dasar diharapkan
dapat mengembangkan pribadinya sebagai warga masyarakat yang secara
minimal mampu berdiri di atas kaki sendiri dan dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan keterampilan yang dapat diraih dalam pelajaran IPS adalah
sangat luas. Keterampilan-keterampilan yang harus dikembangkan oleh guru
meliputi keterampilan untuk memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap. Tetapi
pada kenyataan dilapangan banyak persoalan yang ditemui, salah satunya
adalah hasil belajar siswa yang masih rendah. Persoalan pendidikan di tingkat
dasar sangatlah kompleks, karena menyangkut berbagai pihak, salah satunya
adalah guru. Proses belajar tidak sekedar menghafal fakta-fakta atau konsep-
konsep saja, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk
menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan
dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Oleh karena itu agar terjadi
belajar bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali
konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya
1
2
secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan
diajarkan dan penyajiannya disajikan dalam berbagai metode pembelajaran.
Hasil observasi awal di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi hasil
belajar IPS masih tergolong rendah, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPS masih berpusat pada guru dengan metode konvensional ceramah sehingga
membuat siswa pasif, keadaan siswa yang kurang antusias dan interaktif
dalam mengikuti pelajaran IPS. Hal ini perlu dicarikan solusi, terutama
metode-metode mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga hasil belajarnya pun kurang maksimal.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditekankan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw
adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan materi
belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya. Dengan demikian jelas bahwa belajar akan lebih bermakna jika
anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih
banyak indera dari pada hanya mendengarkan penjelasan guru.
Pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan kooperatif atau kerja
kelompok yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok secara
bergotong royong (kooperatif) akan menimbulkan suasana belajar partisipatif
dan menjadi lebih hidup, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa dan
hasil belajar siswa.
Berdasarkanuraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah
Bekasi”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Area dalam penelitian kelas ini adalah kelas II MI Al Masthuriyah
Bekasi dan berdasarkan latar belakang masalah, maka dikemukakan
identifikasi masalah sebagai berikut :
3
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.
2. Pola mengajar guru yang bersifat konvensional.
3. Siswa pasif dalam pembelajaran
Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif
tehnik Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka pembatasan
fokus penelitian ini adalah:
1. Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi yaitu dengan penugasan kerja
kelompok dan menggunakan media gambar yang sesuai dengan
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
2. Materi pelajaran IPS pada penelitian ini adalah peristiwa penting dalam
keluarga dan dokumen pribadi.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw efektif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas II
MI Al Masthuriyah Bekasi?
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw
dalam pembelajaran IPS pada materi ajar peristiwa penting dalam keluarga
dan dokumen pribadi?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan Hasil Penelitian:
a. Mendeskripsikan bahwa penerapan strategi pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) tehnik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas II di MI AL Masthuriyah
Bekasi.
4
b. Mendeskripsikan kesan peserta didik terhadap pelaksanaan strategi
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tehnik jigsaw pada mata
pelajaran kelas II di MI AL Masthuriyah Bekasi.
c. Untuk meningkatkan perkembangan perilaku sosial yang positif pada
siswa dengan proses belajar mengajar menggunakan strategi kooperatif
metode jigsaw.
2. Kegunaan Hasil Penelitian:
a. Manfaat Teoritis:
Diharapkan penelitian ini sebagai masukan untuk menambah serta
memperkaya pengetahuan dan metode mengajar khususnya dalam pelajaran
IPS.
b. Manfaat Praktis:
1. Bagi siswa: Memudahkan siswa dalam mengembangkan
ketrampilan berpikir dalam pemahaman konsep-
konsep IPS, melalui pembelajaran kooperatif sehingga
dapat meningkatnya hasil belajar IPS siswa.
2. Bagi guru: Guru memiliki kreatifitas dalam mengembangkan
model pembelajaran, strategi, metode dan dapat
menciptakan media pembelajaran IPS.
3. Bagi sekolah : Tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan
membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
5
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti
1. Hasil Belajar
Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses
belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan
pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar itu dapat
berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.1
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa disekolah, secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua
bagian yaitu:faktor internal dan faktor eksternal siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yaitu:faktor
lingkungan dan faktor instrumental pada diri siswa.
1. Faktor-faktor lingkungan,terbagi dua yaitu faktor lingkungan
alam/non sosial dan faktor lingkungan sosial.
Yang termasuk faktor lingkungan non sosial/alam seperti:keadaan
suhu,kelembaban udara,waktu (pagi,siang,malam), tempat letak
gedung sekolah dan sebagainya.
Yang termasuk faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia
dan representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa.
2. Faktor-faktor instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas,
sarana/alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/
materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan
untuk mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
b. Faktor-faktor kondisi dari dalam diri siswa (internal) yaitu:faktor
kondisi siswa berupa faktor kondisi fisiologis siswa dan faktor
psikologis siswa.
1. Faktor fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran
fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan
pendengaran.
2. Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar
1 Sudjana N, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1989)
h. 22
5
6
siswa adalah : faktor minat,bakat,intelegensi,motivasi dan
kemampuan-kemampuan kognitif seperti, kemampuan
persepsi,ingatan,berfikir,dan kemampuan dasar pengetahuan
(bahan appersepsi) yang dimiliki siswa.2
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar pada setiap orang dapat di
ikhtisarkan dalam gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Bagan Hasil Belajar
2. Hasil Belajar IPS
Hasil belajar IPS adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah mengalami belajar IPS meliputi pengetahuan,keterampilan
dan sikap yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dimasa
yang akan datang.
Pendidikan IPS terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan IPS.
Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk
menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu
menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
Di dalam undang-undang pendidikan no 20 tahun 2003 dikatakan
bahwa:
2 Sabri A, Psikologi Pendidikan (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1995) h. 60
Luar
(Eksternal)
Dalam
(Internal)
Lingkungan
Instrumental
Alam
Sosial
Kurikulum / bahan ajar
Guru / Pengajar
Sarana dan fasilitas
Administrasi/Manajemen
Kondisi Fisik
Kondisi Panca Indera
Bakat
Minat
Intelegensi/Kecerdasan
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Fisiologis
Psikologi
Faktor
7
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.3
Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan
perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Berbagai dimensi manusia
dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Aktivitas
manusia dilihat dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang dan
masa depan. Aktivitas manusia yang berkaitan dalam hubungan dan
interaksinya dengan aspek keruangan atau geografis. Aktivitas sosial
manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam dimensi arus
produksi, distribusi dan konsumsi. Selain itu dikaji pula bagaimana
manusia membentuk seperangkat peraturan sosial dalam menjaga pola
interaksi sosial antar manusia dan bagaimana cara manusia memperoleh
dan mempertahankan suatu kekuasaan. Pada intinya, fokus kajian IPS
adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan
sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial (homo
socius).
Karakteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya untuk
mengembangkan kompetensi sebagai warga negara yang baik. Warga
negara yang baik berarti yang dapat menjaga keharmonisan hubungan di
antara masyarakat sehingga terjalin persatuan dan keutuhan bangsa. Hal
ini dapat dibangun apabila dalam diri setiap orang terbentuk perasaan yang
menghargai terhadap segala perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, etnik,
agama, kelompok, budaya dan sebagainya. Bersikap terbuka dan
senantiasa memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang atau
kelompok untuk dapat mengembangkan dirinya. Oleh karena itu
pendidikan IPS memiliki tanggung jawab untuk dapat melatih siswa dalam
membangun sikap yang demikian.
3 Rozak, dkk Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan (Jakarta:FITK PRESS
UIN Syarif Hidayatullah, cet-1, 2010) h. 4
8
Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan
sejumlah aktivitas sosialnya. Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin
ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasi dan disederhanakan untuk
kepentingan pendidikan. Dengan demikian pengembangan pendidikan IPS
pada setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik tersendiri yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Organisasi materi
pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan
secara terpadu/fusi. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tingkat
perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berpikir abstrak.
Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak
menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi
disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi
di sekitar siswa. Demikian juga halnya tema-tema sosial yang dikaji
berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi di
sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada lingkungan
yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa. Dengan demikian
seorang guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran IPS harus
dibekali dengan sejumlah pemahaman tentang karakteristik pendidikan
IPS yang meliputi pengertian dan tujuan pendidikan IPS. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan IPS adalah disiplin ilmu-ilmu sosial
ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-
masalah sosial. Pendidikan IPS di SD telah mengintegrasikan bahan
pelajaran tersebut dalam satu bidang studi. Materi pelajaran IPS
merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi
dalam tema-tema tertentu.
3. Pendekatan dalam Pembelajaran IPS
Pendekatan pembelajaran merupakan landasan sikap dan persepsi
guru tentang bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan.
Landasan sikap dan persepsi guru ini akan menjadi dasar bagi tindakan
guru dalam melaksanakan aktifitas proses pembelajaran.
9
Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang bisa menjadi
landasan sikap dan persepsi tersebut, sebagai berikut: Pendekatan
lingkungan, pendekatan konsep, pendekatan inkuiri, pendekatan
keterampilan proses, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan
induktif-deduktif, pendekatan nilai, pendekatan komunikatif, pendekatan
kesejarahan dan pendekatan tematik.
Dalam pendekatan lingkungan, IPS sebagai mata pelajaran yang
membelajarkan siswa untuk bermasyarakat, perlu memperhatikan
lingkungan sebagai topik kajian, baik lingkungan sosial budaya maupun
lingkungan fisik. Pendekatan ini bisa diawali dari lingkungan siswa yang
paling dekat yaitu keluarga, untuk menanamkan nilai moral dan aktifitas
bermasyarakat. Guru perlu mencermati lingkungan sebagai aspek yang
berperan dalam membentuk perilaku siswa, seperti: lingkungan kauman,
lingkungan perdagangan, lingkungan pertanian dan sebagainya.
Pendekatan konsep, menekankan bahwa pemahaman konsep
sangat mempengaruhi perilaku siswa. Konsep tentang keadilan,
kesejahteraan, demokrasi, kerjasama, tanggung jawab, dan sebagainya,
merupakan konsep-konsep yang harus dipahami siswa, bukan sekedar
diketahui atau dihafalkan. Pemahaman ini akan membimbing siswa untuk
bisa menghayati yang pada akhirnya mampu mengamalkan dalam perilaku
sehari-hari.
Pendekatan inkuiri, diawali dengan suatu pertanyaan atau
permasalahan yang mengajak siswa untuk ikut berfikir dalam
memecahkan permasalahan. Dalam proses inkuiri, akan tumbuh dan
berkembang secara spontan rasa ingin tahu dan berpartisipasi dalam
pemecahan masalah melalui tanya jawab yang didesain oleh guru. Dalam
kegiatan berinkuiri bisa menghasilkan suatu gagasan, ide, solusi, atau
menemukan sesuatu yang dicarinya.
Pendekatan keterampilan proses, bertujuan menumbuhkan
keterampilan yang berkaitan dengan suatu proses tertentu yang perlu
dilatihkan. Menanamkan perilaku tertentu biasanya perlu dilatih dan
dibiasakan sehingga nanti akan muncul perilaku yang diharapkan dalam
10
bermasyarakat. Keterampilan proses bisa dimulai dari mencari informasi
sampai nanti bisa menginformasikannya. Sumber-sumber menumbuhkan
keterampilan proses dalam pembelajaran IPS antara lain peta, globe,
gambar atau foto, grafik, diagram dan sebagainya.
Pendekatan pemecahan masalah, akan mengenalkan siswa pada
masalah-masalah dalam kehidupan di masyarakat. Misalnya masalah
lingkungan hidup yang tidak bersih, tata tertib di sekolah yang belum
dipatuhi,masalah narkoba, kenakalan remaja,kemiskinan dan
sebagainya,bisa kenalkan pada siswa dan untuk mengungkap bagaimana
respon siswa terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat.
Pendekatan induktif, diawali dari mengemukakan kenyataan-
kenyataan yang ada di dalam masyarakat berikut fakta dan datanya. Guru
dapat mengangkat contoh-contoh kongkrit, dan kenyataan yang ada di
dalam masyarakat, kemudian ditarik generalisasinya dari fakta dan data
tersebut menjadi sebuah konsep. Misalnya tentang kemiskinan, korupsi,
lapangan pekerjaan, kesejahteraan dan sebagainya.
Pendekatan deduktif, diawali dari konsep-konsep yang telah
dipahami oleh siswa kemudian dicarikan contoh-contoh fakta dan data
pendukungnya di masyarakat. Pendekatan induktif dan deduktif menjadi
saling menunjang untuk menanamkan konsep pada siswa. Untuk siswa
Sekolah Dasar, pembelajaran bisa dimulai dari yang kongkrit menuju
abstrak, dari yang sederhana menuju kompleks, dari yang mudah menuju
sulit dan dari yang dekat menuju ke yang jauh.
Pendekatan nilai, dikembangkan untuk menumbuhkan sikap dan
toleransi siswa dalam berperilaku dimasyarakat, menumbuhkan kepekaan
dan rasa tanggung jawab sosial dengan didasari oleh pengetahuan dan
keterampilan sosial. Sikap demokratis dan semangat bekerjasama maupun
berkompetisi perlu ditumbuhkan sejak dini.
Pendekatan komunikatif, mengutamakan efektifitas komunikasi
guru dan siswa. Pendekatan ini memperhatikan tingkat kematangan
kognitif siswa dan sekuensial materi atau istilah bahasa yang digunakan
guru adalah bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa.
11
Bahasa dan istilah-istilah yang digunakan guru haruslah dimengerti dan
dipahami sehingga tidak terjadi miskonsepsi atau salah pengertian.
Pendekatan kesejarahan, mengungkap peristiwa masa lalu yang
bisa dijadikan contoh (baik maupun tidak baik) bagi siswa,sehingga siswa
bisa mengambil makna dan hikmahnya dari peristiwa masa lalu tersebut.
Belajar dari nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan maupun peristiwa-peristiwa lain dimasa lalu perlu
dikembangkan untuk menjadi contoh pengalaman dan pedoman bagi masa
mendatang.
Pendekatan tematik, dikembangkan untuk memberikan wawasan
siswa yang komprehensif terhadap tema yang ditampilkan. Misalnya tema
lingkungan hidup, hasil pembangunan, demokratisasi dan sebagainya bisa
dikembangkan pada pemahaman siswa yang lebih komprehensif.
Dalam penelitian ini, peneliti memakai pendekatan keterampilan
proses dengan memakai media gambar dan model pembelajaran
kooperatif Jigsaw. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan dengan
pengemasan rencana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan ( PAIKEM ).
4. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Jean Piaget, adalah seorang psikolog berasal dari Swiss
menyatakan bahwa anak membangun dunia kogniti mereka sendiri karena
anak mampu mengolah informasi yang diterima untuk mengembangkan
gagasan baru,tidak hanya sekedar menerima informasi dari lingkungan.
Terdapat dua hal penting dalam proses penyesuaian diri dengan
lingkungan, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika
individu menghubungkan informasi baru kedalam pengetahuan
mereka sebelumnya. Akomodasi terjadi ketika individu
menyesuaikan diri dengan informasi baru.4
Menurut Piaget perkembangan kognitif individu meliputi empat
tahap yaitu : tahap sensor motorik (sejak lahir sampai 2 tahun), tahap pra
4 Dinar,w , Psikologi Anak Usia Dini (Jakarta : PT. Indeks , cet-1 2008), h. 40
12
operasional (usia sekitar 2-7 tahun), tahap Operasional Konkret (usia 7-12
tahun), dan tahap Operasional Formal (usia sekitar 11-15 tahun).
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran
adalah :
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh
karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi
tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling
berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.5
5. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu
model pembelajaran yang mendukung pembelajaran konstektual. Sistem
pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem
kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Terdapat lima struktur dalam
belajar kelompok ini yaitu : saling ketergantungan, positif, tanggung jawab
individual, interaksi personal dan keahlian bekerja sama.
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilakuk bersama dalam bekerja atau
membantu di antara dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.6
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran
yang berdasarkan paham konsttuktivisme. Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota
kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai
jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
5 Yudhawati R, dkk, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Jakarta : PT. Prestasi Pustaka, cet-1,
2011) h. 45 6 Amri S, dkk , Konstruksi Pengembangan Pembelajaran (Surabaya : PT. Prestasi Pustaka, cet-
1,2010) h. 90
13
Dalam belajar kelompok, siswa dibekali dengan berbagai
keterampilan dalam berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok
juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling
mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat
mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan
proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat
bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar
dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
6. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan
pembelajaran sebagai dasar pijakan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Jenis-jenis strategi pembelajaran kooperatif diantaranya
adalah : Mencari Pasangan, Bertukar Pasangan, Berpikir-Berpasangan-
Berempat, Berkirim Salam dan Soal, Kepala Bernomor, Kepala Bernomor
Berstruktur, Dua Tinggal Dua Tamu, Keliling Kelompok, Kancing
Gemerincing, Keliling Kelas, Lingkaran Kecil Lingkaran Besar, Tari
Bambu, Jigsaw, Bercerita Berpasangan.
Keunggulan dari strategi pembelajaran kooperatif adalah:
1. Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topik dalam suasana yang menyenangkan.
2. Optimalisasi partisipasi siswa.
3. Adanya struktur yang jelas memungkinkan siswa untuk berbagi
dengan pasangan dengan sesama siswa dalam suasana
bergotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk
mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan
berkomunikasi.
4. Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk
berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan
teratur.
5. Meningkatkan penerimaan.
6. Meningkatkan hubungan positif.
7. Motivasi instrinsik makin besar.
8. Percaya diri yang tinggi.
9. Perilaku dalam tugas lebih terstruktur
10. Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya.
11. Siswa mengartikan “apa yang guru bicarakan” kepada “apa
yang dikatakan siswa” untuk PR mereka.
14
12. Siswa meningkat dalam “kolaborasi kognitif”. Mereka
mengorganisasi pikirannya untuk dijelaskan ide pada teman-
teman sekelas mereka.
Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran kooperatif ini
adalah
1. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga
dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang
lemah.
2. Dapat terjadi siswa yang sekedar menjalin pekerjaan siswa
yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.
3. Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda serta memerlukan waktu khusus.7
a) Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw
Metode mengajar (metode pembelajaran) merupakan cara yang
digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi
dalam proses pembelajaran. Setiap metode mengajar (metode
pembelajaran) masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda
dalam membentuk pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang
lain saling menunjang.
Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa ingris yaitu
gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle,
yaitu sebuah teka teki yang menyususn potongan gambar.
Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga mengambil pola cara
bekerja sebuah gergaji (jigsaw), yaitu siswa melakukan sesuatu
kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk
mencapai tujuan bersama. Model pembelajaran kooperatif model
jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan
kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil.
Tehnik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.
sebagai metode Coopertive Learning. Tehnik ini bisa digunakan dalam
pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.
Tehnik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis dan berbicara.
Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran,
7 Masitoh, dkk Strategi Pembelajaran (Jakarta : Depag, cet-1, 2009) h. 249
15
seperti Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial,
Matematika, Agama dan Bahasa.
Dalam tehnik ini,guru memperhatikan skemata atau latar
belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan
skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu,
siswa bekerja dengan sesame siswa dalam suasana bergotong royong
dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Langkah-langkah dalam tehnik Jigsaw adalah sebagai berikut :
1. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan
menjadi empat bagian,
2. Sebelum bahan pelajaran diberikan, guru memberikan
pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan
pelajaran untuk hari itu. Guru bisa menuliskan topik
dipapan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui
mengenai topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini
dimaksud untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih
siap menghadapi bahan pelajaran yang baru.
3. Siswa dibagi dalam kelompok berempat.
4. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang
pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian
yang kedua. Dan seterusnya.
5. Kemudian, siswa disuruh membaca/mengerjakan bagian
mereka masing-masing.
6. Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenai yang
dibaca/dikerjakan masing-masing. Dalam kegiatan ini,
siswa bisa saling melengkapi dan berinteraksi antara satu
dengan yang lainnya.
7. Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian guru
membagikan cerita yang belum terbaca kepada masing-
masing siswa, Siswa membaca bagian tersebut.
8. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik
dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakuan antara
pasangan atau dengan seluruh kelas.8
b) Pembagian Peran Dalam Pembelajaran Tehnik Jigsaw
Dalam model pembelajaran Jigsaw, guru berperan sebagai
fasilitator baik itu fasilitator kelompok asal maupun fasilitator
8 Ibid, h. 247
16
kelompok ahli. Sedangkan siswa menjalani dua peran yaitu sebagai
peneliti dan pengajar.
1. Siswa sebagai peneliti
Ketika seorang siswa berperan sebagai peneliti atau pencari
jawaban atas materi yang telah dibagi, siswa tersebut akan
tergabung dengan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli ini, siswa
yang mempunyai materi yang sama saling bertukar pendapat
terhadap materi yang dipelajari. Kelompok ahli yang diisi oleh
siswa dari kelompok asal ini akan mempelajari lebih dalam
terhadap materi yang telah ditentukan. Semua anggota kelompok
ahli diharuskan untuk menyampaikan pemahamannya terhadap
materi sehingga anggota kelompok ahli yang lain dapat memiliki
tambahan pemahaman. Dan pemahaman inilah yang dijadikan
sebagai bekal oleh setiap siswa untuk menjalankan perannya yang
kedua yakni peran sebagai pengajar.
2. Siswa sebagai pengajar
Setelah siswa berdiskusi di kelompok ahli, siswa akan menjalankan
perannya yang kedua yaitu menjadi orang yang mengajarkan.
Setiap anggota dari kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal.
Kelompok asal inilah yang biasanya disebut kelompok Jigsaw.
Dalam kelompok asal, setiap siswa akan memberi pemahaman
materi sesuai dengan yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli
kepada anggota lain dalam kelompok Jigsaw. Hal tersebut
dilakukan secara bergantian sampai materi yang dipelajari
semuanya telah dijelaskan.
Agar pelaksanaan pembelajaran Cooperative Learning dapat
berjalan dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model
pembelajaran Cooperative Learning khususnya tipe Jigsaw dan
menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
17
2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas
merupakan kelas heterogen.
3. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran
Cooperative Learning.
4. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku
sumber.
5. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi
dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw adalah
sebagai berikut:
1. Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok. Jumlah
anggota kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi
pelajaran yang akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai
dengan tujuan pembelajarannya. Kelompok ini disebut kelompok
asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw
(gigi gergaji).
2. Setiap siswa anggota kelompok asal diberi tugas mempelajari salah
satu bagian materi pembelajaran tersebut.
3. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar
bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart
Group/CG).
4. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi
pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana
menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal.
5. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok
asal, selanjutnya dilakukan presentasi untuk menyajikan hasil
diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah
didiskusikan.
6. Guru memberikan evaluasi
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang
18
lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut
kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa
saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara
kooperatif.
Untuk lebih jelasnya tehnik pembelajaran kooperatif Jigsaw
dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2. Pembentukan Kelompok Jigsaw
7. Media Pembelajaran IPS
Istilah media berasal dari bahasa Latin, yaitu bentuk jamak dari
“medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna
umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media itu lebih
populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya
adalah aplikasi komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam
pembelajaran disebut media pembelajaran.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan
(massage), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
Kelompok
Asal 1
Kelompok
Asal 2
Kelompok
Asal 3
Kelompok
Asal 4
Kelompok
Asal 5
Kelompok
Asal 6
Kelompok
Asal 7
Kelompok
Asal 8
Kelompok
Ahli 1
Kelompok
Ahli 2
Kelompok
Ahli 3
Kelompok
Ahli 4
Kelompok
Ahli 4
Belajar
Materi 1
Belajar
Materi 2
Belajar
Materi 3
Belajar
Materi 4
Belajar
Materi 5
19
peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada dirinya.9
Penggunaaan media secara kreatif dapa memungkinkan peserta
didik untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih
baik, dan meningkatkan performance mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
1) Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehinga
kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara
lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci, yaitu:
1) menyampaikan materi pembelajaran dapat diseragamkan
2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3) proses pembelajaran lebih intensif
4) efisiensi dalam waktu dan tenaga
5) meningkatkan kualitas hasil belajar anak didik
6) media memungkinkan proses belajar dapat didlakukan di mana saja
dan kapan saja
2) Jenis-Jenis Media Pembelajaran
1. Media Cetak, contohnya: buku, majalah dan modul, selain itu
tulisan/ bagan/ gambar yang difoto kopi ataupun hasil reproduksi
sendiri, dapat juga dikategorikan sebagai media cetak.
2. Media Elektronik, contohnya: Perangkat Slide atau film bingkai,
Film strips, Rekaman, Overhead Transparansi , Video Tape/Video
Casette.
3. Media Realita, adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan
atau sumber belajar. Pemanfaatan media realita tidak harus
dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga
dengan cara mengajak peserta didik melihat langsung (observasi)
9 Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Makasar : Universitas Negeri Makasar ) h. 111
20
benda nyata tersebut ke lokasinya. Media realita sangat bermanfaat
terutama bagi peserta didik yang tidak memiliki pengalaman
terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang
langka, peserta didik diajak melihat anoa, badak, harimau, yang
ada di kebun binatang.
Media yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah media
visual berbasis cetakan yaitu foto dan gambar “peristiwa penting
dalam keluarga dan dokumen pribadi”.
8. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian tempat
ini merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang
mengandung hal-hal yang baru. Sebab belajar pada hakikatnya adalah
mendapatkan hal-hal baru.
Macam-Macam Sumber Belajar, yaitu:
1. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja
seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan
tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai
tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya
perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan dan sebagainya.
2. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya
perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu
dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs,
candi, benda peninggalan lainnya.
3. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana
peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan
dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru,
ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
4. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara
mandiri oleh peserta didik, dapat dikategorikan sebagai sumber
belajar. Misalnya buku pelajaran, buku tulis, kamus,
ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
5. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa
kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru
dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.10
10
Majid A, Perencanaan Pembelajaran (Bandung PT. Remaja Rosda Karya, cet-8, 2011) h. 171
21
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Skripsi I Nyoman Sudana dengan judul “ Penerapan Model Jigsaw Untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Permainan Bola”, SMP Negeri 4 Nusa
Penida, Klungkung. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa dengan menerapkan model Jigsaw dalam
pembelajaran Permainan Bolavoli. Penelitian terdiri dari dua siklus dan
masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas VIIc SMPN 4 Nusa Penida yang terdiri dari 16 siswa laki-laki
dan 14 perempuan. Objek penelitian adalah: (1) unjuk kerja keterampilan
teknik passing dalam permainan bolavoli, (2) prilaku bermain, dan (3)
pemahaman konsep gerak dasar passing dan permainan bolavoli. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model pembelajaran kooperatif
Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 4 Nusa
Penida, baik pada aspek keterampilan teknik dasar passing, prilaku passing
dan bermain bola voli, maupun pemahaman tentang teknik dasar passing
dan aturan permainan bola voli. Ketiga aspek prestasi belajar di atas
mengalami peningkatan dari pembelajaran siklus I ke siklus II.
2. Artikel Penelitian Sumiati, NIM F34209502 , dengan judul “ Peningkatan
Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan
Cooperative Learning Tehnik Jigsaw”, Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjung Pura Pontianak 2012. Penelitian bertujuan
untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN
41 Kecamatan Sungai Kakap dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial melalui pendekatan kooperatif learning teknik Jigsaw. Jenis
penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 41 Sungai
Kakap yang berjumlah 35 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus.
Hasil penelitian menunjukan Pendekatan cooperative learning teknik
Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa dalam pembelajaran IPS
22
di kelas IV SDN 41 Kecamatan Sungai Kakap dari rata-rata 55,71% pada
siklus I menjadi 76,66% pada siklus 2 (mengalami peningkatan sebesar
20,95%). Aktivitas mental siswa dari rata-rata 54,28% pada siklus I,
menjadi 75,23% pada siklus 2 (mengalami peningkatan sebesar 20,95%).
Selanjutnya, aktivitas emosional siswa rata-rata 57,85% pada siklus I
menjadi 85,71% pada siklus 2 (mengalami penigkatan sebesar 27,86%).
Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga
membuat suatu perubahan perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Belajar adalah mengalami artinya belajar dapat terjadi di dalam
interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial.
Selain sebagai makhluk individu, peserta didik juga merupakan
makhluk sosial yang memiliki sifat ketergantungan terhadap peserta didik lain,
sehingga mereka saling membutuhkan. Dan untuk memenuhi kebutuhannya,
maka mereka akan berkelompok. Dengan adanya segala perbedaan yang ada
pada peserta didik dan kebutuhan mereka akan hidup bersosialisasi, mereka
dapat saling berdiskusi, bekerja sama dan saling melengkapi kekurangan
masing-masing. Dengan melihat kenyataan bahwa peserta didik merupakan
makhluk individu dan sosial, guru dapat menjadikan hal ini sebagai dasar
dalam menentukan metode apa sebaiknya diterapkan pada saat proses belajar
mengajar di kelas.
Salah satu rendahnya hasil belajar IPS siswa adalah penyampaian
materi ajar yang diberikan oleh guru selalu konvensional sehingga siswa
kurang tertarik dan membosankan. Oleh karena itu, pelajaran IPS yang
menyulitkan agar tidak membosankan dan mudah dipahami dapat
disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif, salah
satunya adalah metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw.
Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai
tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif terjadi pencapaian tujuan secara
bersama-sama yang sifatnya merata dan menguntungkan setiap anggota
kelompoknya. Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai suatu
23
struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota
kelompok
Pada dasarnya cooperative learning tehnik Jigsaw mengandung
pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam sruktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif salah satunya
dengan tehnik Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, pembelajaran dengan metode
pembelajaran kooperatif dengan tehnik Jigsaw diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi pada
pembelajaran IPS.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Mekanisme Pembelajaran dengan Model
Cooperative Learning
PROGRAM
PEMBELAJARAN
TARGET PEMBELAJARAN
1. Penguasaan materi/konsep
2. Sikap dan keterampilan sosial
Perencanaan
Pembelajaran
PEMBENTUKAN KELOMPOK DAN
PENGARAHAN/PENGKONDISIAN
SISWA UNTUK BEKERJA SAMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN
DALAM KELOMPOK BELAJAR
Pengembangan pengetahuan dan keteram-
pilan pebelajar dalam suasana belajar
berkelompok.
Peer Tutor
(Tutor Sebaya) Belajar Kolaboratif
HASIL KERJA
KELOMPOK
PROSES KERJA
KELOMPOK Pemberian Hadiah
dan Kritik Siswa
PENYAJIAN/UNJUK
KERJA SISWA/
KELOMPOK SISWA
CATATAN OBSERVASI
GURU MENGENAI
KERJA SISWA
WAWANCARA
Analisis dan Refleksi
24
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan konsepsi teoretik dan prosedur pelaksanaan yang
direncanakan, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Penerapan pembelajaran Teknik Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi”.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas II MI MI Al Masthuriyah Bekasi
pada bulan 05 Februari 2013 sampai tanggal 19 Maret 2013. Untuk lebih
jelasnya pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN BULAN
FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI
1. Pembuatan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Bahan ajar dan instrumen
4. Observasi sekolah & pelaksanaan
pembelajaran
5. Pengumpulan data
6. Analisis Data
7. Penyusunan hasil
8. Pelaporan hasil
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
penelitian ini peneliti berperan aktif sejak proposal penelitian, pelaksanaan
penelitian, hingga penyusunan laporan dan bersifat kuantitatif deskriptif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
IPS siswa. Proses pembelajaran diharapkan setelah melakukan penelitian
tindakan kelas ini hasil belajar IPS siswa akan meningkat dari sebelumnya.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan
(pra penelitian), dan akan dilanjutkan dengan tiga siklus. Siklus adalah
satu putaran kegiatan berurutan yang kembali ke langkah semula. Setiap
siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
c. Pengamatan (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
25
26
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Peneliti membuat rencana dan skenario
pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Selain itu pada
tahap ini juga peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri
dari lembar observasi,lembar wawancara untuk guru dan siswa, dan
soal yang harus dikerjakan oleh siswa yaitu berupa lembaran soal pre
test,post test dan media gambar.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
rencana dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya yaitu
melakukan penelitian tindakan kelas.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat.
Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan
mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh guru kelas yang
berperan sebagai kolaborator. Sebagai kolaborator guru membantu
peneliti untuk mengamati dan menilai dalam proses pembelajaran IPS
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan, hasil yang diperoleh dari pengamatan
dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan kolaborator.
Sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai
tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Hasil
27
analisis tersebut juga akan digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan tindakan selanjutnya.
Secara lebih rinci prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas
ini dapat digambarkan dengan gambar 3.4 alur penelitian tindakan kelas
sebagai berikut:
Gambar 3.4 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian
akan dilanjutkan dengan siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II
sudah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka
penelitian dihentikan tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai,
maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus
II sebagai acuannya.
Alur penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran kooperatif
Jigsaw dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini:
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
?
28
Gambar 3.5 Alur Penelitian Tindakan Kelas Melalui Pembelajaran
Kooperatif Jigsaw
C. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
seluruh siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi tahun ajaran 2012/2013
dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan.
Kondisi awal siswa :
Hasil belajar IPS siswa rendah.
Siswa kurang aktif dalam pembelajaan.
Interaktif di dalam kelas tidak terlihat.
Metode guru megajar tidak terlihat.
Metode guru mengajar bersifat konvensional.
Melakukan Penelitian Tindakan Kelas
Memakai Metode Pembelajaran Kooperatif
Tehnik Jigsaw
Kondisi akhir siswa :
Hasil belajar IPS siswa meningkat.
Siswa aktif dalam pembelajaran.
Interaktif di dalam kelas sudah terlihat.
Guru melakukan inovasi dalam penggunaan
metode mengajar
29
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peneliti bertindak sebagai guru, selain mengajarkan materi peneliti
juga membuat dan merancang rencana pembelajaran serta mengevaluasi
jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam penelitian tindakan kelas
ini peneliti berkolaborasi dengan guru IPS MI Al Masthuriyah Bekasi.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap penelitian tindakan kelas ini diawali dengan dilakukannya
penelitian pendahuluan atau pra siklus dan akan dilanjutkan dengan tindakan
pertama yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada
tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang
diperoleh masih memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada
tindakan III, dan seterusnya. Prosedur utama dalam penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Penelitian Pendahuluan
a. Observasi kegiatan belajar mengajar
Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap
proses pembelajaran IPS di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
proses pembelajaran dan aktivitas di dalam kelas pada mata pelajaran
IPS.
b. Wawancara dengan guru dan siswa
Wawancara dilaksanakan terhadap siswa dan guru kelas untuk
mengetahui minat siswa terhadap pelajaran IPS, aktivitas belajar siswa,
dan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS di kelas
MI Al Masthuriyah Bekasi.
2. Kegiatan Penelitian (Siklus I)
a. Tahap Perencanaan
Waktu pelaksanaan: Tanggal 18 Februari 2013.
30
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan:
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dengan metode teknik
Jigsaw.
Instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada
KBM, lembar observasi siswa, media gambar, pedoman
wawancara untuk guru dan siswa.
Lembaran soal pre test dan soal untuk tes pada akhir siklus I.
Media gambar dengan materi ajar “Dokumen Pribadi dan Benda
Berharga”
b. Tahap Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan: Tanggal 19 Februari 2013.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah :
Pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti yang dalam hal ini sebagai
pelaksana tindakan menyampaikan materi ajar “Dokumen Pribadi
dan Benda Berharga”.
Pada saat peneliti melaksanakan tindakan, pengamatan kelas
dilakukan oleh observer yang telah disiapkan sebelumnya.
Melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dengan
membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Melakukan pre test diawal pembelajaraan dan post test diakhir
pembelajaran.
c. Tahap Observasi
Waktu pelaksanaan: Tanggal 19 Februari 2013.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan
tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan tehnik Jigsaw
dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
31
d. Tahap Refleksi
Waktu pelaksanaan: Tanggal 19 Februari 2013.
Pada tahap ini peneliti dan Observer melakukan:
Analisis terhadap hasil pengamatan Observer untuk seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I.
Hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan
siklus II.
3. Kegiatan penelitian (Siklus II)
a. Tahap Perencanaan
Waktu pelaksanaan: Tanggal 04 Maret 2013.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode teknik
Jigsaw.
Instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada
KBM, lembar observasi siswa.
Media gambar tentang materi ajar “Peristiwa Penting dalam
Keluarga”
Pedoman wawancara untuk guru dan siswa.
Soal pre tes di awal pembelajaran dan post tes pada akhir siklus II.
Pada kegiatan ini peneliti juga mempersiapkan hal-hal apa saja
yang diperlukan pada saat pelaksanaan siklus II. Hal-hal tersebut
adalah materi apa saja yang akan dibahas, hasil refleksi dari siklus
I, bagaimana cara melaksanakannya dan juga aktivitas-aktivitas
apa saja yang harus diperbaiki dari siswa dan guru sehingga pada
siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa lebih meningkat dari
siklus I, keinginan siswa untuk belajar IPS menjadi lebih
meningkat dan penggunaan metode Jigsaw dapat diterapkan
dengan baik.
b. Tahap Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan: Tanggal 05 Maret 2013.
32
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah:
Pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti melaksanaan tindakan
menyampaikan materi ajar “Peristiwa Penting dalam Keluarga”.
Pada saat peneliti melaksanakan tindakan, pengamatan kelas
dilakukan oleh observer yang telah disiapkan sebelumnya.
Melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dengan
membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Melakukan pre test diawal pembelajaraan dan post test diakhir
pembelajaran.
c. Tahap Observasi
Waktu pelaksanaan: Tanggal 05 Maret 2013.
Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan
tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan tehnik Jigsaw
dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Waktu pelaksanaan: Tanggal 05 Maret 2013.
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan observer untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran
pada siklus II. Apabila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukan
indikator keberhasilan tercapai, maka penelitian dihentikan.
Penyempurnaan akan dilakukan apabila data yang diperoleh masih
terdapat kekurangan pada siklus sebelumnya dan akan dilanjutkan ke
siklus III.
F. Hasil Interpensi Tindakan Yang Diharapkan
Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan melihat indikator
keberhasilan adalah rata-rata persentase keaktifan siswa dalam belajar dapat
mencapai 80% dan rata-rata tes hasil belajar IPS siswa pada setiap akhir
siklus harus mencapai lebih atau sama dengan 70 dan tidak ada siswa yang
33
mendapat nilai kurang dari 70 (KKM 70) dan ketuntasan hasil belajar IPS siswa
mencapai 80%.
G. Data dan Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa siswi kelas MI Al Masthuriyah
Bekasi. dan data yang diperoleh berupa situasi dan suasana kelas saat proses
pembelajaran berlangsung dan peningkatan hasil belajar siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode
Jigsaw.
Sumber data yang diperlukan pada umumnya berasal dari tiga
kelompok, yakni:
a) Tenaga kependidikan, terutama guru, wali kelas, pembimbing, dan
kepala sekolah.
b) Siswa itu sendiri.
c) Para orang tua siswa.11
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis
yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes adalah sejumlah tugas yang harus dikerjakan siswa dan
berdasarkan pretasinya mengerjakan tugas-tugas tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang aspek-aspek tertentu dari kepribadian siswa. Aspek-
aspek tertentu yang dimaksud dapat berupa prestasi akademik, bakat,
sikap, minat,dan lain-lain.
Tes hasil belajar IPS siswa di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima bahan
ajar dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa
dalam pelajaran IPS khususnya materi ajar “Peristiwa Penting Dalam
Keluarga dan Dokumen Pribadi”
melalui metode Jigsaw. Tes hasil belajar diberikan sebanyak dua kali
setaip siklusnya, yang diawali dengan pre test (tes sebelum diadakan
11
Sudjana, N. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, cet-
14, 2009) h. 63
34
penelitian) dan diakhiri dengan post test (tes setelah selesai diberikan
metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw).
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai
fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dilihat dari kerangka kerjanya, observasi dibedakan dua jenis,
yaitu:
1. Observasi berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai
observer telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan
kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur
kategorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan
dan dibatasi dengan jelas dan tegas.
2. Observasi tak berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai
observer tidak dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti.
Kegiatan observer hanya dibatasi oleh tujuan obervasi itu
sendiri.
Apabila dilihat dari teknis pelaksanaannya, observasi dapat
ditempuh melalui tiga cara, yaitu:
1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara
langsung terhadap objek yang diselidiki.
2. Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan
melalui perantara, baik teknik maupun alat tertentu.
3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan
cara iktu ambil begian atau melibatkan diri dalam situasi
objek yang diteliti.12
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis
non tes yang dilakukan melalui peracakapan dan tanya jawab, baik
langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.
Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara
langsung antara pewawancara atau guru dengan orang yang
diwawancarai atau peserta didik tanpa melalui perantara.
12
Arifin Z, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Teknik Prosedur (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
cet-5, 2013) h. 154
35
Wawancara tidak langsung adalah pewawancara atau guru
menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang
lain atau media. Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya.
Tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna
menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
3. Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi
atau orang tertentu.13
c. Skala Sikap
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk
berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu
terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun berupa
objek-objek tertentu. Sikap mengacu kepada perbuatan atau perilaku
seseorang, tetapi tidak berarti semua perbuatan identik dengan sikap.
Perbuatan seseorang mungkin saja bertentangan dengan sikapnya.
Guru perlu mengetahui norma-norma yang ada pada peserta didik,
bahkan sikap peserta didik terhadap dunia sekitarnya, terutama
terhadap mata pelajaran dan lingkungan sekolah. Jika terdapat sikap
peserta didik yang negatif, guru perlu mencari suatu cara atau teknik
tertentu untuk menempatkan sikap negatif itu menjadi sikap yang
positif.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan
dalam proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan
tentang aspek pembelajaran di kelas,suasana kelas,pengelolaan
kelas,interaksi guru dengan siswa dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
Secara ringkas teknik instrument pengumpulan data seperti
sudah dijelaskan diatas, dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:
13
Ibid, h. 158
36
Gambar 3.6 Ikhtisar Teknik Instrumen Pengumpulan Data
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, melakukan wawancara,
membuat catatan lapangan, dan merekapitulasi nilai hasil belajar yang
diperoleh siswa dari tes pada setiap akhir siklus.
Setelah semua data terkumpul penelitian bersama kolaborator (guru
mata pelajaran IPS) melakukan analisis dan evaluasi data untuk membuat
kesimpulan mengenai peningkatan hasil belajar IPS siswa juga tentang
kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (trustworthiness) Study
1. Validitas
Sebuah instrument penilaian dikatakan baik apabila memiliki
validitas yang tinggi. Yang dimaksud validitas adalah kemampuan
instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam
PENILAIAN
Non
Tes Tes
Skala Sikap
Daftar
Periksa
(Checklist)
Kuesioner
Studi Kasus
Portofolio
Tes Lisan Tes Tertulis Tes Perbuatan
Uraian
Terbatas /
tertutup /
terstruktur
bebas /
terbuka
Objektif
Pilihan ganda
benar / salah
menjodohkan
isian singkat
37
penilaian hasil belajar, biasanya ada tiga aspek yang hendak dinilai, yaitu
aspek kognitif, aspek pskimotor, dan aspek afektif.
Validitas adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Caranya
adalah dengan membandingkan skor peserta didik yang didapat dalam tes
dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku. Misalnya, nilai ujian akhir
semester peserta didik dalam salah satu mata pelajaran dibandingkan
dengan nilai ujian akhir semester pada mata pelajaran yang lain.
2. Reliabilitas
Instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila
instrument tersebut dapat menghasilkan hasil pengukuran yang ajeg. Suatu
tes dapat dikatakan reliable jika selalu memberikan hasil yang sama bila
diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda.
Reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa
yang dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah
soal yang disusun dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak. Hal ini
berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam
waktu tertentu, maka hasil akan tetap sama. Instrumen disebut reliable
mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang bisa dipercaya.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Analisis data merupakan unsur penting dalam penelitian. Seluruh data
yang telah terkumpul tidak akan berarti jika tidak dianalisis. Sebelum
dianalisis, peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dari berbagai sumber.
Peneliti lalu memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang
diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga
orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa
hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan
38
guru pada proses pembelajaran , catatan lapangan, dan respon siswa terhadap
metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw.
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif . Hasil analisis data akan
memberikan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian maupun proses
pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini. Diakhir siklus peneliti
menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai pos test dan pre test,
gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai
tersebut, menggunakan Normalized Gain
Klasifikasi N-GAIN
Besarnya Gain (g) Interpretasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test
Skor Ideal – Skor Pre Test
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki
tahapan-tahapan dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan,
tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur
pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan
belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti
untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan
pembelajaran. Jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan
80% maka penelitian dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas
berhasil dilaksanakan.
39
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Latar Penelitian
1.1 Sejarah Singkat MI Al Masthuriyah Bekasi
Yayasan Pendidikan Islam Al Masthuriyah dirintis sejak tahun
1970. Pada saat itu aktifitas pendidikan yang dilakukan adalah Majlis
Ta’lim / Pengajian dan Dakwah Islam yang dilakukan dari rumah ke
rumah. Diawali dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada
tahun 1980, kemudian mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs),
barulah pada tahun 1988 Yayasan Pendidikan Al Masthuriyah Taman
Kanak-Kanak (TK) guna pengembangan yayasan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sampai saat ini lembaga pendidikan Al
Masthuriyah telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang
menjalankan program pendidikan mulai dari jenjang Taman Kanak-
Kanak sampai dengan Madrasah Tsanawiyah.
MI Al Masthuriyah adalah lembaga pendidikan Islam
ditingkat dasar yang diselenggarakan oleh YPI Al Masthuriyah
dibawah naungan Departemen Agama yang mempunyai keunggulan di
bidang Agama Islam. Secara fisik citra yang ditampilkan adalah
bernafaskan Islam, sehingga terkesan berwibawa, sejuk, rapih dan
indah. Cerminan pokok yang ditampilkan MI Al Masthuriyah adalah
Islami dan terkesan modern, serta dihuni oleh orang-orang yang dekat
dengan Allah SWT, ramah terhadap sesame, santun, selalu tersenyum,
serta peduli terhadap lingkungannya.
1.2 Letak Sekolah
MI Al Masthuriyah berada dalam lingkungan perkampungan
yang mayoritas masih berpenduduk pribumi, lembaga pendidikan Al
Masthuriyah berlokasi di Jalan Cikunir Raya no. 49 Jakamulya Bekasi
Selatan.
39
40
1.3 Struktur Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi
Gambar 4.7 Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi
Keterangan Struktur Organisasi MI Al Masthuriyah Bekasi tahun ajaran
2012/2013
Kepala sekolah : Mukhsin, S.Ag
Wakasek Bagian Kurikulum : Setiyowati, SE
Administrasi : Acep Ismail, S.Pd
Ka. TU / Staff : 1. Sabilillah
2. Neneng Ukh
Ka. Laboraturium Komputer : Supriyadi
Kepala
Sekolah
Komite
Sekolah
Wakasek
1. Kurikulum
2. Kesiswaan
Administrasi Ka. TU Ka.
Perpustakaan
Ka.
Lab IPA
Ka. Lab
Komputer
Dewan Guru
Wali Kelas
Peserta Didik
BP/BK
41
Ka. Perpustakaan : Sri Mulyati, S.Pd.I
Ka. Laboratorium IPA : Maesri, MS. S.Pd
BP / BK : Taufik Hidayat, S.Pd
Wali Kelas I : Evi Novianti dan Sri Sodakhah
Wali Kelas II : Siti Fahriah dan Rosyadah
Wali Kelas III : Riska Fauziah, S.Pd dan A. Fatah
Wali Kelas IV : Ila Nafila, S.Pd dan Syifaurrahman
Wali Kelas V : Abdul Halim, S.Pd.I
Wali Kelas VI : Abdul Aziz
1.4 Data Kondisi Peserta Didik
Jumlah peserta didik di MI Al Masthuriyah Bekasi, lima tahun
terakhir mengalami peningkatan dan juga penurunan, seperti di jelaskan
dalam tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Rekapitulasi Peserta Didik MI Al Masthuriyah Bekasi
Tahun Ajaran 2009-2013
No Tahun Ajaran Jumlah Peserta didik Keterangan
1. 2008 - 2009 293
2. 2009 - 2010 296
3. 2010 - 2011 308
4. 2011 -2012 308
5. 2012 - 2013 307
Jumlah peserta didik di MI Al Masthuriyah Bekasi untuk tahun
ajaran 2012-2013 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik MI Al Masthuriyah Bekasi
Tahun Ajaran 2012-2013
No. Kelas Rombel Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. I 2 41 24 65
2. II 2 14 30 44
3. III 2 33 28 61
4. IV 2 29 19 48
5. V 1 20 24 44
6. VI 1 24 21 45
Total Peserta Didik 161 146 307
42
1.5 Kegiatan-Kegiatan Siswa di Al Masthuriyah Bekasi
a. Kegiatan Intra Kurikuler
Kegiatan Intra Intra Kurikuler adalah kegiatan yang berkenaan
dengan proses belajar mengajar kelas dan alokasi waktu tertentu.
Kegiatan Intra Kurikuler mengacu pada petunjuk pelaksanaan
kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen Agama, dan secara
keseluruhan terkait dengan materi pelajaran, jumlah kredit, dan jumlah
pelajaran tertentu.
Kegiatan Intra Kurikuler di MI Al Masthuriyah antara lain adalah:
1. Pembinaan minat baca, tulis dan hitung
2. Pembinaan kepribadian
3. Pembinaan peduli lingkungan
4. Pembinaan keterampilan
5. Apresiasi karya seni
b. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler bertujuan untuk agar peserta didik
dapat lebih memperkaya dan memperluas wawasan, mendorong
pembinaan nilai / sikap, serta memungkinkan penerapan lebih lanjut
pelajaran yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dengan
kurikulum, baik program inti maupun khusus. Kegiatan Ekstra
Kurikuler yang ada di MI Al Masthuriyah Bekasi antara lain:
1. Pramuka
2. Seni Musik
3. Kursus Komputer (TIK) dan Internet
4. Drumband
c. Kegiatan Insidental
Kegiatan incidental ini dimaksudkan untuk memberikan
pengetahuan, pemakahaman, dan pengalaman kepada peserta didik
tentang berbagai pengetahuan yang sekiranya menjadi kebutuhan
peserta didik serta memiliki urgensi yang sangat tinggi bagi peserta
43
didik. Kegiatan incidental yang dilaksanakan di MI Al Masthuriyah
Bekasi antara lain adalah:
1. Perkemahan / kemping yang dilaksanakan 1 kali dalam 2 tahun
2. Kegiatan keagamaan dan sosial seperti Tarhib Ramadhan, Buka
puasa bersama, Mabit (Malam Bina Iman Taqwa), Baksos, Kegiatan
Kerohanian (Maulid, Isra Mi’raj dan lain-lain), Pentas Seni dan
Kreasi, Bea Siswa peserta didik yang berprestasi.
3. Studi Wisata yang dilaksanakan 1 kali dalam 2 tahun
4. Penyuluhan kesehatan peserta didik (golongan darah) yang
dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun.
B. Analisis Data
1. Pra Siklus (Pra Penelitian)
Sebelum penelitian peneliti mengadakan pertemuan pada hari
senin tanggal 04 Februari 2013 dengan kepala sekolah MI Al Masthuriyah
Bekasi. Dalam pertemuan itu menyampaikan tujuan untuk melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut. Kepala sekolah memberikan ijin dan waktu
penelitian akan dimulai tgl 05 Februari 2013. Peneliti berdiskusi dengan
wali kelas II untuk meminta data tentang kelas II, yaitu data tentang
kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam pengelompokan
belajar dengan model yang akan dilaksanakan. Kelas II yang dijadikan
sumber data penelitian. Data hasil belajar IPS kelas II tergolong masih
rendah yaitu banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (KKM 70).
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-
masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi (pengamatan) dan Pengumpulan Data
4. Refleksi
Data yang peneliti peroleh pada setiap siklus, akan dikelolah dan
dianalisa apakah sesuai target atau tidak. Apabila ada kendala dan
kekurangan maka akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Penelitian ini
44
dilakukan di kelaa II MI Al Masthuriyah Bekasi dengan jumalah siswa 22
terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
2. Siklus Penelitian Pertama tanggal 19 Februari 2013
Hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil yang
diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan
dianalisis. Kendala yang ditemui dilapangan digunakan untuk merevisi
tindakan berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari
2013 di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi dengan jumlah siswa
sebanyak 22 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 10 orang
perempuan pada mata pelajaran IPS materi ajar “peristiwa penting dalam
keluarga dan dokumen pribadi”. Penelitian tindakan kelas ini dalam
setiap siklus dibagi dalam 4 (empat) tahapan yaitu:
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi dan Pengumpulan Data
4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan alat peraga gambar macam-macam
dokumen pribadi.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS
diatas meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pre test untuk pribadi dan lembar
kerja siswa untuk kelompok.
5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari
kelompok I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang,
kelompok III berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5
orang. Dengan total semua siswa 22 orang.
6) Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw.
45
b. Pelaksanaan tindakan
1). Sebelum di mulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a
dan mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan mengajak
siswa untuk bernyanyi lagu “Nama-Nama Hari”, untuk
menumbuhkan minat belajar dan konsentrasi siswa.
2). Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar
macam-macam dokumen pribadi.
3). Pre test diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa
dengan pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan
diberikan (materi ajar “macam-macam dokumen pribadi”).
4). Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam dokumen
pribadi”
5). Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok
(LKK) siswa kepada tiap-tiap kelompok asal.
6). Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau
pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan
mengerjakan LKK yang diberikan.
7). Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan
yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan
tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka
mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK.
8). Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan
mengingatkan kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus
dimiliki tiap anggota kelompok.
a). Untuk kelompok yang mendapat materi macam-macam
dokumen pribadi, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi
macam-macam dokumen pribadi.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
46
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan
kepada kelompok mereka masing-masing.
b). Untuk kelompok yang mendapat materi benda-benda
berharga, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi benda-
benda berharga.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan
kepada kelompok mereka masing-masing.
c). Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk
bertukar pengetahuan.
d). Peserta didik dalam setiap kelompok menanggapi dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya.
e). Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada
temannya
9). Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk
menyajikan hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan
agar guru dapat menyamakan jawaban LKK yang telah
didiskusikan dan mempresentasikannya di depan kelas.
10). Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang
telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan
refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi
yang belum dimengerti peserta didik.
11). Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus I.
12). Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi
untuk pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Pengumpulan Data
Dalam penelitian siklus I ini, pengamatan terhadap aktivitas
mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan
47
siswa dalam belajar melalui pengamatan yang di catat oleh observer.
Pada siklus I ini, keaktifan guru belum begitu terlihat, juga keaktifan
siswa dalam pembelajaran belum begitu terlihat, dibuktikan dengan
masih banyaknya nilai hasil belajar IPS yang masih rendah, hal ini
terjadi karena guru kurang membangkitkan semangat dan motivasi
siswa, kurang dalam penggunaan media pembelajaran, kurang
menguasai metode pembelajarn kooperatif tehnik Jigsaw dan kurang
memberikan kesempatan kepada siswa dalam mempelajari kembali
materi pelajaran. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas dapat
dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No. Komponen Yang Dinilai Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Apersepsi, salam dan mempersiapkan
materi ajar
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai RPP
√
4. Menggunakan media pembelajaran √
5. Penjelasan metode pelajaran
menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tehnik Jigsaw
√
6. Penguasaan materi pembelajaran √
7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
√
8. Membentuk kelompok asal dan
kelompok ahli
√
9. Berkeliling kelas, memantau kerja
kelompok siswa
√
10. Menjawab pertanyaan siswa dan
mengarahkan siswa sesuai dengan
metode tehnik Jigsaw
√
11. Menarik kesimpulan √
12. Memberikan evaluasi dan penghargaan
kepada kelompok penampil terbaik
√
13. Berdoa dan menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya
√
Jumlah Skor 29 Sedang
48
Keterangan :
1 = Kurang Interpretasi
2 = Cukup 32 ≥ 52 Tinggi
3 = Baik 21 ≥ 31 Sedang
4 = Sangat Baik < 20 Rendah
Aktifitas siswa pada siklus I dengan metode pembelajaran
kooperatif tehnik Jigsaw ini belum memuaskan karena guru masih kurang
bisa membawa siswa untuk aktif menjawab pertanyaan, siswa masih
banyak yang belum mengerti yang mana kelompok asal dan kelompok
ahli, dan kurangnya guru memberikan siswa waktu untuk mempelajari
materi yang akan ditanyakan oleh guru serta masih
banyak siswa yang juga belum mengerti tentang metode pembelajaran
kooperatif tehnik Jigsaw yang sedang mereka jalani. Hasil pengamatan
keaktifan siswa pada siklus I seperti dijelaskan dalam tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Instrumen Pengamatan Aktivitas siswa Siklus I
No. Komponen Yang Dinilai Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Mempersiapkan diri untuk belajar √
2. Mengerjakan tes awal (pre test) √
3. Memperhatikan secara seksama penjelasan
dari guru
√
4. Siswa membentuk kelompok memakai pola
duduk sesuai dengan pola bangku Jigsaw
√
5. Membentuk kelompok asal dan kelompok
ahli
√
6. Membaca materi yang diberikan √
7. Kooperatif dalam memberikan dan
menjelaskan materi dari kelompok asal ke
kelompok ahli kepada rekannya
√
8. Mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
√
9. Keberanian menjawab pertanyaan √
10. Siswa dapat menyelesaikan soal latihan pre
test dan post test
√
Jumlah Skor 23 Sedang
49
Keterangan :
1 = Kurang Interpretasi
2 = Cukup 32 ≥ 52 Tinggi
3 = Baik 21 ≥ 31 Sedang
4 = Sangat Baik < 20 Rendah
Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus I ini
masih sangat rendah, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan
penjelasan materi ajar dari guru yang masih kurang. Perolehan nilai
ulangan pre test dan post test pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.6
berikut ini:
Tabel 4.6 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test
Siklus I Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah
Nomor
Siswa
Pre Test Post Test N- Gain Interpretasi
1 50 60 0,25 Rendah
2 70 80 0,5 Sedang
3 55 60 0,14 Rendah
4 50 70 0,5 Sedang
5 65 70 0,2 Rendah
6 65 70 0,2 Rendah
7 70 85 0,75 Tinggi
8 50 60 0,25 Rendah
9 80 90 1 Tinggi
10 60 70 0,3 Sedang
11 70 75 0,25 Rendah
12 60 70 0,3 Sedang
13 55 60 0,14 Rendah
14 60 70 0,3 Sedang
15 70 75 0,25 Rendah
16 50 70 0,5 Sedang
17 65 70 0,2 Rendah
18 55 60 0,14 Rendah
19 60 70 0,3 Sedang
20 65 70 0,2 Rendah
21 85 90 1 Tinggi
22 65 70 0,2 Rendah
Jumlah 1375 1565 7,87
Rata-rata 62,50 71,14 0,35 Sedang
Rendah 54,54
Sedang 31,81
Tinggi 13,63
50
Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah :
Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 12 siswa
Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 7 siswa
Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 3 siswa +
Jumlah : 22 siswa
Klasifikasi N-GAIN
Besarnya Gain (g) Interpretasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test
Skor Ideal – Skor Pre Test
Dalam siklus I ini kategori N gain masih terlihat hasil belajar
dengan interpretasi sedang. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pre
test dan post test siswa pada siklus I ini terlihat pada grafik gambar 4.8
berikut ini:
Gambar 4.8 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I
0
10
20
30
40
50
60
Rendah Sedang Tinggi
54.54
31.81
13.63
51
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu
memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tahnik Jigsaw, tampak sekali siswa masih
terlalu kaku dan belum menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tertawa saat
pelaksanaan metode tehnik Jigsaw berlangsung, kelompok ahli masih
mendominasi kelompok asal, sedangkan kelompok asal belum bisa
memahami materi ajar sepenuhnya, dan jawaban siswa masih banyak
yang kurang memuaskan yang menyebabkan hasil belajar siswa belum
mencapai apa yang di harapkan. Karena itu peneliti perlu
melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan pada siklus
dua. Hasil belajar IPS siswa pada siklus I baru mencapai 13%,
sedangkan target hasil belajar IPS siswa adalah 80%, maka peneliti
memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II
3. Siklus Penelitian Kedua tanggal 05 Maret 2013
Penelitian kedua dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS
siswa pada siklus I belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian
tindakan kelas siklus I ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap
akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan
kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II.
Kegiatan yang dilakukan di siklus kedua ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan alat peraga gambar macam-macam peristiwa
penting dalam keluarga.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas
meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pre test untuk pribadi dan lembar
kerja siswa untuk kelompok.
5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok
I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III
52
berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total
semua siswa 22 orang.
6) Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw
b. Pelaksanaan tindakan
1). Sebelum di mulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a dan
mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk
bernyanyi lagu “satu-satu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan
minat belajar dan konsentrasi siswa.
2). Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar macam-
macam peristiwa penting dalam keluarga.
3). Pre test diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan
pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar
“macam-macam peristiwa penting dalam keluarga”).
4). Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam peristiwa penting
dalam keluarga”.
5). Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK)
siswa kepada tiap-tiap kelompok asal.
6). Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau
pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan mengerjakan
LKK yang diberikan.
7). Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan yang
sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan tugas
mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka mendiskusikan
jawaban soal yang ada dalam LKK.
8). Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan
kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap anggota
kelompok.
a). Untuk kelompok yang mendapat materi peristiwa masa kecil yang
menyenangkan, melakukan kegiatan:
53
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa
masa kecil yang menyenangkan.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan
kepada kelompok mereka masing-masing.
b). Untuk kelompok yang mendapat materi peristiwa masa kecil yang
menyedihkan, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa
masa kecil yang menyedihkan.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan
kepada kelompok mereka masing-masing.
c). Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk
bertukar pengetahuan.
d). Peserta didik dalam setiap kelompok menanggapi dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya.
e). Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada
temannya
9). Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan
hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan jawaban LKK yang telah didiskusikan dan
mempresentasikannya di depan kelas.
10). Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari
hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan
kesempatan bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta
didik.
11). Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus II.
12). Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi
untuk pertemuan berikutnya.
54
c. Observasi dan Pengumpulan Data
Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas
mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa
dalam belajar melalui pengamatan yang di catat oleh observer. Pada siklus
II ini, keaktifan guru sudah meningkat, juga keaktifan siswa dalam
pembelajaran sudah meningkat, dibuktikan dengan meningkatnya nilai
hasil belajar IPS, hal ini terjadi karena guru dapat membangkitkan
semangat dan motivasi siswa, penggunaan media atau alat pembelajaran
yang sesuai dan menarik, guru menguasai metode pembelajarn kooperatif
tehnik Jigsaw dan guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam
mempelajari kembali materi pelajaran. Pembagian kelompok asal dan ahli
juga sudah berjalan dengan baik, hal ini disebabkan siswa sudah
memahami pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Aktivitas kegiatan
guru dan kegiatan dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
No. Komponen Yang Dinilai Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Apersepsi, salam dan mempersiapkan
materi ajar
√
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai RPP
√
4. Menggunakan media pembelajaran √
5. Penjelasan metode pelajaran
menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tehnik Jigsaw
√
6. Penguasaan materi pembelajaran √
7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
√
8. Membentuk kelompok asal dan
kelompok ahli
√
9. Berkeliling kelas, memantau kerja
kelompok siswa
√
10. Menjawab pertanyaan siswa dan
mengarahkan siswa sesuai dengan
√
55
metode tehnik Jigsaw
11. Menarik kesimpulan √
12. Memberikan evaluasi dan penghargaan
kepada kelompok penampil terbaik
√
13. Berdoa dan menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya
√
Jumlah Skor 47 Tinggi
Keterangan :
1 = Kurang Interpretasi
2 = cukup 32 ≥ 52 Tinggi
3 = Baik 21 ≥ 31 Sedang
4 = Sangat Baik < 20 Rendah
Aktifitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran
kooperatif tehnik Jigsaw ini meningkat karena guru bisa membawa siswa
untuk aktif menjawab pertanyaan, siswa sudah mengerti yang mana
kelompok asal dan kelompok ahli, dan guru memberikan siswa waktu yang
cukup untuk mempelajari materi yang akan ditanyakan oleh guru serta
siswa sudah mengerti tentang metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw yang sedang mereka jalani. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada
siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Instrumen Pengamatan Aktivitas siswa Siklus II
No. Komponen Yang Dinilai Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Mempersiapkan diri untuk belajar √
2. Mengerjakan tes awal (pre test) √
3. Memperhatikan secara seksama penjelasan
dari guru
√
4. Siswa membentuk kelompok memakai pola
duduk sesuai dengan pola bangku Jigsaw
√
5. Membentuk kelompok asal dan kelompok
ahli
√
6. Membaca materi yang diberikan √
7. Kooperatif dalam memberikan dan
menjelaskan materi dari kelompok asal ke
kelompok ahli kepada rekannya
√
56
8. Mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
√
9. Keberanian menjawab pertanyaan √
10. Siswa dapat menyelesaikan soal latihan pre
test dan post test
√
Jumlah Skor 35 Tinggi
Keterangan :
1 = Kurang Interpretasi
2 = cukup 32 ≥ 52 Tinggi
3 = Baik 21 ≥ 31 Sedang
4 = Sangat Baik < 20 Rendah
Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus II sudah
mengalami peningkatan, karena siswa sudah memahami tentang materi
ajar, dan pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Perolehan nilai ulangan
pre test dan post test pada siklus II ini dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut
ini:
Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test
Siklus II Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah
Nomor
Siswa
Pre Test Post Test N- Gain Interpretasi
1 60 70 0,3 Sedang
2 80 90 1 Tinggi
3 85 90 1 Tinggi
4 65 70 0,2 Rendah
5 75 90 1 Tinggi
6 65 90 1 Tinggi
7 85 90 1 Tinggi
8 85 90 1 Tinggi
9 60 70 0,3 Sedang
10 70 90 1 Tinggi
11 70 85 0,75 Tinggi
12 75 90 1 Tinggi
13 70 85 0,75 Tinggi
14 65 90 1 Tinggi
15 70 85 0,75 Tinggi
16 60 70 0,3 Sedang
17 70 90 1 Tinggi
18 70 90 1 Tinggi
19 70 90 1 Tinggi
20 70 85 0,75 Tinggi
57
21 85 90 1 Tinggi
22 70 85 0,75 Tinggi
Jumlah 1575 1875 17,85
Rata-rata 71,59 85,23 0,81 Tinggi
Rendah 4,54
Sedang 13,63
Tinggi 81,81
Keterangan : Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah :
Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 1 siswa
Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 3 siswa
Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 18 siswa +
Jumlah : 22 siswa
Klasifikasi N-GAIN
Besarnya Gain (g) Interpretasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test
Skor Ideal – Skor Pre Test
Dalam siklus II ini kategori N gain terlihat hasil belajar dengan
interpretasi Tinggi. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pre test dan
post test siswa pada siklus II ini terlihat pada grafik gambar 4.9 berikut ini:
58
Gambar 4.9 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang di capai sudah
memuaskan, hal ini di karenakan siswa sudah terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, tampak sekali siswa antusias
dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca
materi, dan seriua ketika pelaksanaan metode tehnik Jigsaw
berlangsung, kelompok ahli tidak mendominasi kelompok asal,
sedangkan kelompok asal sudah bisa memahami materi ajar
sepenuhnya, dan jawaban siswa sudah memuaskan sehingga hasil
belajar siswa mencapai seperti apa yang di harapkan. Karena itu
peneliti merasa cukup melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, dan
tidak akan melakukan tindakan pada siklus tiga. Hasil belajar IPS
siswa pada siklus II sudah mencapai 81,81%, sedangkan target hasil
belajar IPS siswa adalah 80%, maka peneliti memutuskan untuk
mengakhiri pendelitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II saja.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Rendah Sedang Tinggi
4.54
13.63
81.81
59
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari dua siklus yang dilakukan dari
tanggal 05 Februari 2013 sampai 19 Maret 2013 di kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak
22 orang, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, terlihat
adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan
penelitian ini pada setiap siklus yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan mengalami perubahan
yang disebabkan adanya perubahan sikap siswa dan hasil belajar IPS siswa.
Pada siklus I persentase aktivitas guru secara keseluruhan baru
mencapai 55,76%, persentase aktivitas siswa secara keseluruhan 57,5%, dan
siswa yang mencapai nilai 60 keatas atau siswa yang tuntas hanya 3 orang
(13,63%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 atau siswa
yang belum tuntas sebanyak 12 orang (54,54%), dan rata-rata yang diperoleh
pada siklus I dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dengan memakai
penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,35 dengan kategori sedang. (KKM
70).
Pada siklus I peneliti dan guru kolaborasi menganalisa penyebab hasil
evaluasi masih rendah yaitu karena:
1). proses pembelajaran belum begitu terarah karena penerapan model
pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw belum efektif
2). siswa tidak terbiasa belajar dalam kelompok sehingga dalam mengerjakan
tugas kelompok masing-masing siswa masih mementingkan diri sendiri
dari pada anggota kelompok lainnya
3). penjelasan guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang mengerti apa yang
disampaikan guru dan siswa belum mengerti dan memahami mana yang
disebut kelompok asal dan mana yang disebut kelompok ahli.
Sedangkan target yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar
siswa mencapai 80 %, namun pada siklus I ini hasil belajar siswa baru
mencapai 13,63%, maka perlu diberikan perlakuan siklus II.
Pada siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,38%,
persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 87,5% dan hasil evaluasi siswa
60
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar mencapai 18
orang (81,81%), jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang (4,54%), dan rata-
rata yang diperoleh pada siklus II dengan memakai penghitungan N-gain
didapatkan nilai 0,81 dengan kategori tinggi. (KKM 70).
Pada siklus II hasil evaluasi masih sudah memuaskan karena:
1). masih siswa sudah mengerti materi pelajaran dalam masing-masing
kelompok sehingga pada saat mengerjakan tugas kelompok siswa dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik.
2). pada saat diskusi tidak ada yang mengganggu teman.
3). keaktifan kelompok tidak didominasi lagi oleh anak yang pintar saja.
4). Pembagian kelompok asal dan kelompok ahli berjalaan dengan baik.
Target yang diharapkan pada siklus II ini adalah hasil belajar IPS siswa
mencapai 80% dan hasil yang didapat pada siklus II ini mencapai 82%.
Karena hasil pada penelitian tindakan kelas di siklus II ini sudah
mencapai hasil yang diharapkan, maka peneliti memutuskan untuk mengakhiri
penenlitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II saja.
61
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dikelas II MI
Al Masthuriyah Bekasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan
pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi. Metode
pembelajaran teknik Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik. Dalam menerapkan model pembelajaran tipe ini, disaat
kerja kelompok peneliti lebih menekankan guru harus memperhatikan,
mendengarkan, dan membimbing siswa dalam kerja kelompok dan
memberikan reward (hadiah / pujian) bagi siswa yang bekerja dengan baik.
Pembagian anggota kelompok juga harus diperhatikan, agar dalam satu
kelompok tidak didominasi oleh siswa yang cerdas saja.
B. Implikasi
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat implikasi yang ditemukan
peneliti simpulkan sebagai berikut :
1. Pada siklus I persentase aktivitas guru secara keseluruhan baru mencapai
55,76%, persentase aktivitas siswa secara keseluruhan 57,5%, dan siswa
yang mencapai nilai 60 keatas atau siswa yang tuntas hanya 3 orang
(13,63%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 atau siswa
yang belum tuntas sebanyak 12 orang (54,54%), dan rata-rata yang diperoleh
pada siklus I dan rata-rat yang diperoleh pada siklus I dengan memakai
penghitunganN-gain didapatkan nilai 0,35 dengan kategori sedang.
(KKM70).
2. Pada siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,38%,
persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 87,5% dan hasil evaluasi siswa
61
62
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar mencapai 18
orang (81,81%), jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang (4,54%), dan rata-
rata yang diperoleh pada siklus II dengan memakai penghitungan N-gain
didapatkan nilai 0,81 dengan kategori tinggi. (KKM 70).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi.pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif yang aktif, efektif dan sistematis yang dilaksanakan dalam 2 siklus
dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPS
materi “Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi” di kelas II
MI Al Masthuriyah Bekasi.
C. Saran
a. Manfaat Teoritis:
Diharapkan penelitian ini sebagai masukan untuk menambah serta
memperkaya pengetahuan dan metode mengajar khususnya dalam pelajaran
IPS.
b. Manfaat Praktis:
1. Bagi siswa: Memudahkan siswa dalam mengembangkan ketrampilan
berpikir dalam pemahaman konsep-konsep IPS, melalui
pembelajaran kooperatif sehingga dapat meningkatnya
hasil belajar IPS siswa.
2. Bagi guru: Guru memiliki kreatifitas dalam mengembangkan model
pembelajaran, strategi, metode dan dapat menciptakan
media pembelajaran IPS.
3. Bagi sekolah: Tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan
membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
63
64
DAFTAR PUSTAKA
Abdul M. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, cet-
8, 2011.
Amri S. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pusta
Karya, 2010.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya cet-5, 2013.
Budiningsih A. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.
Darwyan dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media cet-1, 2009.
Dinar W. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks, 2008.
Faisal S. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2007.
Fatra M dkk. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas, FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. cet-1: 2010.
Hamzah dkk. Belajar dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2012.
Hartono R. Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Jakarta: Diva
Press, 2010.
Hisnu, T. Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD/MI kelas II, Depdiknas. Jakarta:
Pusat Perbukuan, 2008.
Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Depag, 2009.
Muhadi. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Shira Media, 2011.
Muslich M. Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: 2010.
Nana S. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989.
PLPG Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24. Universitas Negeri Makassar,
2009.
Ratna Y, dkk. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi
Pustaka, cet-1, 2011.
Rozak, dkk. Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang Pendidikan, cet-1,
Jakarta: 2010.
64
65
Sabri A. Psikologi Pendidikan.Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2010.
Sanjaya W. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: kencana, 2011.
Sapriya dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI
PRESS, 2006.
Supriatna, dkk. Pendidikan IPS di SD.Bandung: UPI PRESS, 2008.
Supardan D. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi aksara, 2009.
66
LAMPIRAN
67
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/145/2013 Jakarta, 05 Maret 2013
Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
Fauzan, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi
pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Siti Fahriah
NIM : 809018300832
Jurusan : PGMI DUAL MODE
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Upaya meningkatan hasil belajar Ips Melalui
pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw siswa
Di kelas II MI AL Masthuriyah Bekasi
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal
05 Maret 2013, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan
perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial
dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih
dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan
dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat
perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
68
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/146/2013 Jakarta, 19 Februari 2013
Lamp. : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala sekolah MI Al Masthuriyah
Bpk Mukhsin, S.Ag
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Siti Fahriah
NIM : 809018300832
Jurusan : PGMI DUAL MODE
Semester : VIII (Delapan)
Tahun Akademik : 2012/2013
Judul Skripsi : Upaya meningkatkan hasil belajar ips
Melalui pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw
siswa kelas II MI AL Masthuriyah Bekasi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian
(riset) di instansi/sekolah/madrasah yang bapak pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan Penelitian yang dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
4. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
69
SURAT KETERANGAN
No. 003/MI.AM/III/2013
Yang bertanda tangan dibawah ini, kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Al Masthuriyah, menerangkan bahwa Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta yang identitasnya sebagai berikut:
Nama : SITI FAHRIAH
NIM : 809018300832
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Semester : VIII (Delapan)
Tahun Akademik : 2012 / 2013
Jenjang : Strata Satu (S1)
Adalah benar telah melaksanakan penelitian pada sekolah/madrasah kami mulai
tanggal 19 Februari sampai 19 Maret 2013 guna mendapatkan data yang
diperlukan sebagai bahan penyusunan skripsi/tugas akhir yang berjudul:
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK JIGSAW
SISWA KELAS II MI AL MASTHURIYAH
BEKASI
Demikianlah Surat Keterangan ini kami buat dan kami sampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bekasi, 20 Maret 2013
Kepala Madrasah
Mukhsin, S.Ag.
70
Lampiran 4. Lembar Observasi Siswa Siklus I
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA
Tujuan : Mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran
Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II
Materi : Peristiwa Penting Dalam Keluarga
Hari/tanggal : Selasa 19 Feburari 2013
Waktu : 07.05 – 08.15
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan
anda
No.
Pernyataan
SIKLUS I
SKOR
1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
2. Siswa mengajukan pertanyaan terkait materi
pembelajaran
√
3. Siswa menjawab pertanyaan terkait materi
pembelajaran yang diajukan guru atau temannya
√
4. Siswa mengemukakan ide yang terkait materi
pembelajaran
√
5. Siswa memperlihatkan kesungguhan dalam
mengerjakan tugas
√
6. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan metode
kooperatif tehnik Jigsaw untuk menyelesaikan tugasnya
√
7. Setiap kelompok ahli saling kooperatif mengajarkan
kelompok asal
√
8. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya √
Jumlah 10 12
Nilai Akhir 22
Rata-rata Sedang
Pengamat
Siti Fahriah
Keterangan Skor : 1 = kurang
2 = sedang Interpretasi
3 = baik 26 ≥ 32 Tinggi
4 = sangat baik 21 ≥ 25 Sedang
< 20 Kurang
71
Lampiran 5. Lembar Observasi Guru Siklus I
Lembar Observasi Guru Dalam KBM
Tujuan : Mengamati keterampilan guru selama proses pembelajaran
Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II
Materi : Peristiwa Penting Dalam Keluarga
Hari/tanggal : Selasa 19 Feburari 2013
Waktu : 07.05 – 08.15
NO ASPEK YANG DIAMATI NILAI
1 2 3 4
1. Keterampilan Membuka Pelajaran :
a. Salam, membaca doa, mengecek kehadiran siswa √
b. Menyampaikan materi ajar √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan pre test √
2. Keterampilan Interaksi Dalam Pembelajaran
a. Keterampilan menjelaskan materi dan membentuk
kelompok kooperatif tehnik Jigsaw
√
b. Kejelasan menyampaikan materi ajar √
c. Memakai alat peraga / media pembelajaran √
d. Membentuk kelompok √
e. Memberikan nomor kelompok untuk kelompok asal
dan kelompok ahli
√
3. Kegiatan Dalam Metode Kooperatif Tehnik Jigsaw
a. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompoknya √
b. Berkeliling kelas memantau kerja kelompok siswa √
c. Mengambil nomor secara acak, dan memanggil
kelompok yang mendapat nomor tersebut untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
√
4. Keterampilan Bertanya
a. Penyebaran pertanyaan √
b. Pemindahan giliran dari kelompok satu ke
kelompok yang lain
√
c. Pemberian waktu berfikir √
5. Keterampilan Memberi Penguat
a. Penguatan Verbal √
b. Penguatan Non Verbal √
6. Keterampilan Menggunakan Waktu
a. Menggunakan waktu secara efektif dan proposional
dalam setiap kelompok Jigsaw
√
b. Memulai dan mengakhiri pelajaran sesuai jadwal √
72
7. Keterampilan Menutup Pelajaran
a. Mengulang kembali materi yang telah diajarkan √
b. Membubarkan kelompok Jigsaw √
c. Memberikan post test √
d. Membaca doa dan salam √
JUMLAH SKOR 56
KATEGORI Sedang
Pengamat
Rosyadah
Keterangan Skor : 1 = kurang
2 = sedang Interpretasi
3 = baik 72 ≥ 92 Tinggi
4 = sangat baik 51 ≥ 71 Sedang
< 50 Kurang
73
Lampiran 6. Lembar Catatan Lapangan Siswa
Tujuan : Mengamati kegiatan aktifitas siswa selama proses pembelajaran
Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II
Materi : Peristiwa Penting Dalam Keluarga
Hari/tanggal : Selasa 19 Febuari 2013
Waktu : 07.05 – 08.15
Siklus. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
I.
Menyelesaikan soal
pre test
Siswa AM, DS tidak serius
mengerjakan soal dan hanya
menggangu teman yang
lain.
Guru kurang memotivasi
siswa dan terlalu cepat
dalam menjelaskan, jadi
ada sebagian siswa yang
tidak paham dan tidak
mengerjakan pre test
dengan serius.
Membentuk
kelompok dengan
metode kooperatif
tehnik Jigsaw
Siswa FH, Z selalu
mengganggu teman dalam
berdiskusi dan tidak
mengerjakan tugas dengan
tekun
Guru kurang perhatian
kepada semua siswa, jadi
karena tidak diperhatikan
maka siswa mencari
perhatian guru.
Kooperatif dalam
diskusi kelompok
Siswa ST, AZ, tidak
antusias dalam kerja
kelompok
Masih ada sebagian siswa
yang masih memilih teman
dalam kerja kelompok, dan
belum bisa memahami
mana kelompok asal dan
kelompok ahli, guru lalu
memberikan pengarahan
kepada siswa
Mempresentasikan Siswa MY, KH tidak berani
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
Kurangnya motivasi dan
reward dari guru, guru lalu
memberikan motivasi dan
reward kepada siswa
tersebut.
Menyelesaikan Post
test
Tidak semua siswa antusias
dan bersemangat
mengerjakan tugas yang
diberikan
Pembelajaran dengan
metode kooperatif tehnik
Jigsaw belum berhasil
dilaksanakan dengan baik.
Pengamat
Siti Fahriah
74
Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa Siklus II
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA
Tujuan : Mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran
Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II
Materi ; Dokumen Pribadi
Hari/tanggal : Selasa 05 Maret 2013
Waktu : 07.05 – 08.15
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan
anda
No.
Pernyataan
SIKLUS I
SKOR
1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
2. Siswa mengajukan pertanyaan terkait materi
pembelajaran
√
3. Siswa menjawab pertanyaan terkait materi
pembelajaran yang diajukan guru atau temannya
√
4. Siswa mengemukakan ide yang terkait materi
pembelajaran
√
5. Siswa memperlihatkan kesungguhan dalam
mengerjakan tugas
√
6. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan metode
kooperatif tehnik Jigsaw untuk menyelesaikan tugasnya
√
7. Setiap kelompok ahli saling kooperatif mengajarkan
kelompok asal
√
8. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya √
Jumlah 15 12
Nilai Akhir 27
Rata-rata Tinggi
Pengamat
Siti Fahriah
Keterangan Skor : 1 = kurang
2 = sedang Interpretasi
3 = baik 26 ≥ 32 Tinggi
4 = sangat baik 21 ≥ 25 Sedang
< 20 Kurang
75
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II
Lembar Observasi Guru Dalam KBM
Tujuan : Mengamati keterampilan guru selama proses pembelajaran
Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II
Materi : Dokumen Pribadi
Hari/tanggal : Selasa 05 Maret 2013
Waktu : 07.05 – 08.15
NO ASPEK YANG DIAMATI NILAI
1 2 3 4
1. Keterampilan Membuka Pelajaran :
a. Salam, membaca doa, mengecek kehadiran siswa √
b. Menyampaikan materi ajar √
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan pre test √
2. Keterampilan Interaksi Dalam Pembelajaran
a. Keterampilan menjelaskan materi dan membentuk
kelompok kooperatif tehnik Jigsaw
√
b. Kejelasan menyampaikan materi ajar √
c. Memakai alat peraga / media pembelajaran √
d. Membentuk kelompok √
e. Memberikan nomor kelompok untuk kelompok asal
dan kelompok ahli
√
3. Kegiatan Dalam Metode Kooperatif Tehnik Jigsaw
a. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompoknya √
b. Berkeliling kelas memantau kerja kelompok siswa √
c. Mengambil nomor secara acak, dan memanggil
kelompok yang mendapat nomor tersebut untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
√
4. Keterampilan Bertanya
a. Penyebaran pertanyaan √
b. Pemindahan giliran dari kelompok satu ke
kelompok yang lain
√
c. Pemberian waktu berfikir √
5. Keterampilan Memberi Penguat
a. Penguatan Verbal √
b. Penguatan Non Verbal √
6. Keterampilan Menggunakan Waktu
a. Menggunakan waktu secara efektif dan proposional
dalam setiap kelompok Jigsaw
√
b. Memulai dan mengakhiri pelajaran sesuai jadwal √
76
7. Keterampilan Menutup Pelajaran
a. Mengulang kembali materi yang telah diajarkan √
b. Membubarkan kelompok Jigsaw √
c. Memberikan post test √
d. Membaca doa dan salam √
JUMLAH SKOR 75
KATEGORI Tinggi
Pengamat
Rosyadah
Keterangan Skor : 1 = kurang
2 = sedang Interpretasi
3 = baik 72 ≥ 92 Tinggi
4 = sangat baik 51 ≥ 71 Sedang
< 50 Kurang
77
Lampiran 9. Lembar Catatan Lapangan Siswa
Tujuan : Mengamati kegiatan aktifitas siswa selama proses pembelajaran
Sekolah/kelas : MI Al Masthuriyah Bekasi / II
Materi : Dokumen Pribadi
Hari/tanggal : Selasa 05 Maret 2013
Waktu : 07.05 – 08.15
Siklus. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
II.
Menyelesaikan soal
pre test
Semua siswa serius
mengerjakan soal
Guru dapat memotivasi
siswa dengan baik
sehingga siswa dapat
mengerjakan pre test
dengan serius.
Membentuk
kelompok dengan
metode kooperatif
tehnik Jigsaw
Semua siswa antusias
membentuk kelompok,
berdiskusi dan mengerjakan
tugas dengan tekun
Guru perhatian kepada
semua siswa, dan
memantau jalannya diskusi
kelompok
Kooperatif dalam
diskusi kelompok
Semua siswa antusias dalam
kerja kelompok
Siswa sudah tebiasa
dengan metode kooperatif
tehnik Jigsaw dan sudah
bisa memahami mana
kelompok asal dan
kelompok ahli, guru selalu
memberikan pengarahan
kepada siswa
Mempresentasikan Siswa berani
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
guru selalu memberikan
motivasi dan reward
kepada siswa tersebut.
Menyelesaikan Post
test
semua siswa antusias dan
bersemangat mengerjakan
tugas yang diberikan
Pembelajaran dengan
metode kooperatif tehnik
Jigsaw berhasil
dilaksanakan dengan baik.
Pengamat
Siti Fahriah
78
Lampiran 10. Lembar Wawancara Dengan Siswa
Wawancara 1 dengan siswa nilai rendah.
Guru : Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS hari ini ?
Siswa : Biasa saja
Guru : Apakah kamu mengerjakan semua tugas yang telah diberikan ?
Siswa : Ya, tapi tidak semua.
Guru : Apakah kamu mengalami kesulitan dengan mengerjakan tugas secara
berkelompok ?
Siswa : Ya, karena kelompok didominasi dengan anak yang pintar saja, jadi
saya tidak ikut mengerjakan tugas yang diberikan. Saya juga belum
memahami apa itu metode Jigsaw. Tetapi saya senang karena guru
memperhatikan saya selama pembelajaran berlangsung.
Wawancara 2 dengan siswa nilai sedang.
Guru : Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS hari ini ?
Siswa : Senang.
Guru : Apakah kamu mengerjakan semua tugas yang telah diberikan ?
Siswa : Ya, tapi tidak semua.
Guru : Apakah kamu mengalami kesulitan dengan mengerjakan tugas secara
berkelompok ?
Siswa : Ya, karena penjelasan guru terlalu cepat, dalam kerja kelompok tidak
semua mau bekerja. Saya juga belum paham yang dimaksud dengan
kelompok ahli dan kelompok asal. Saya juga senang belajarnya tidak
seperti biasa, bisa pindah-pindah duduknya.
Wawancara 1 dengan siswa nilai tinggi.
Guru : Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS hari ini ?
Siswa : Ya, karena saya bisa berdiskusi dan bekerja kelompok dengan metode
kooperatif tehnik Jigsaw yang selama ini saya belum pernah saya
lakukan.
Guru : Apakah kamu mengerjakan semua tugas yang telah diberikan ?
79
Siswa : Ya, tapi tidak semua tugas karena kerja kelompok jadi berbagi dengan
teman yang lain.
Guru : Apakah kamu mengalami kesulitan dengan mengerjakan tugas secara
berkelompok ?
Siswa : Tidak, saya senang karena tugas yang diberikan menjadi ringan kalau
dikerjakan bersama-sama. Saya juga senang saya termasuk kedalam
kelompok ahli. Semoga setiap hari guru dalam mengajar metodenya
selalu berbeda, jadi senang belajarnya.
Interpretasi hasil wawancara
Dari hasil wawancara diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Siswa yang pintar banyak mendominasi dalam mengerjakan tugas kelompok.
2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam bekerja kelompok,
3. Siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran.
4. Sebagian siswa kurang tertarik dengan pelajaran IPS.
5. Siswa merasa senang jika guru dalam mengajar menggunakan metode yang
berbeda-beda.
6. Siswa merasa senang jika guru memberikan reward kepada siswa yang
berprestasi
80
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Al Masthuriyah
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : II/I
Pertemuan ke : Pertama
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
I. Kompetensi Dasar
1.1 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
II. Indikator
1. Menunjukkan dokumen diri dan keluarga
2. Menyebutkan contoh-contoh dokumen diri dan keluarga
3. Menjelaskan cara merawat dokumen pribadi
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati alat peraga, memakai metode kooperatif tehnik Jigsaw,
berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari guru:
1. Siswa dapat menunjukkan dokumen diri dan keluarga (kerja keras, gemar
membaca)
2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh dokumen diri dan keluarga (kreatif,
gemar membaca)
3. Siswa dapat menjelaskan cara merawat dokumen pribadi (kreatif, kerja
keras)
IV. Materi Pembelajaran: Dokumen Diri dan Benda Berharga (terlampir)
V. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran JIgsaw
81
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
PemberianTugas
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
1. Guru mengucap salam dan tegur sapa, mengecek kehadiran siswa, dan
membaca do’a bersama.
2. Guru menyiapkan RPP dan materi ajar “Macam-Macam Dokumen Diri”,
media pembelajaran, lembaran pre test, LKK, dan lembaran observasi.
3. Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas
meja.
4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok I
berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III
berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total
semua siswa 22 orang.
5. Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw
B. Kegiatan Inti (50 menit)
B.1 Eksplorasi (15 menit)
1. Memotivasi siswa dan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “satu-
satu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan minat belajar dan
konsentrasi siswa.
2. Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar
“Macam-Macam Dokumen Diri dan Benda Berharga”
3. Guru lalu menerangkan materi ajar “Macam-Macam Dokumen Diri
dan Benda Berharga”
82
B.2 Elaborasi (30 menit)
1. Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli.Tiap anggota kelompok diberikan nomor.
2. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) siswa kepada
tiap-tiap kelompok asal.
3. Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau
pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan
mengerjakan LKK yang diberikan.
4. Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan
yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan
tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka
mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK.
5. Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan
kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap
anggota kelompok.
a). Untuk kelompok yang mendapat materi “macam-macam dokumen
diri” melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi macam-
macam dokumen diri.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali
kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada
kelompok mereka masing-masing.
b). Untuk kelompok yang mendapat materi “benda-benda berharga”,
melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi benda-benda
berharga.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali
83
kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada
kelompok mereka masing-masing.
c) Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar
pengetahuan.
d) Peserta didik dalam setiap kelompok menanggapi dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya.
e) Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada
temannya
6. Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan
hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan jawaban LKK yang telah didiskusikan dan
mempresentasikannya di depan kelas.
B.3 Konfirmasi (5 menit)
1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan
kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti
peserta didik.
C. Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Guru membubarkan kelompok jigsaw, semua siswa kembali ke tempat
duduk semula
2. Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus I.
3. Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya tentang peristiwa penting dalam keluarga.
VII. Media / Alat dan Sumber Belajar
Buku IPS, untuk SD/MI kelas II semester I,. Kuswanto dkk, BSE Pusat
Perbukuan, Jakarta: 2008
LKS IPS REIS untuk kelas II, Karmawan A, CV. Pustaka Mulia, Jakarta
2010
84
Gambar / Poster macam-macam peristiwa penting dalam keluarga
Lembar Observasi, Pre test dan LKK
VIII. Penilaian
No Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk
Instrumen
Penilaian
Instrumen
1. 1.1Memelihara dokumen
dan koleksi benda
berharga miliknya
Penilaian Non
Tes, pre test dan
post test
Penilaian Sikap
(pengamatan
perilaku), dan
Penilaian
keberanian dalam
mengeluarkan
pendapat
Tes Lisan dan
Tertulis
Observasi,
Kooperatif
Diskusi
Kelompok
Metode
Jigsaw
Bentuk
Pilihan Ganda
Uraian
Singkat
Tes Unjuk
Kerja
IX. Kriteria Ketuntasan
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai
minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Masthuriyah
Bekasi.
Mengetahui Kepala Sekolah Bekasi, 19 Februari 2013
MI Al Masthuriyah Bekasi Guru bidang studi IPS
( Mukhsin, S.Ag ) ( Siti Fahriah )
85
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Al Masthuriyah
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : II / I
Pertemuan ke : Kedua
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
I. Kompetensi Dasar
1.3 Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
II. Indikator
1. Mengidentifikasi peristiwa penting dalam keluarga
2. Menjelaskan peristiwa penting dalam keluarga
3. Menyebutkan contoh-contoh peristiwa penting dalam keluarga
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati alat peraga, memakai metode kooperatif tehnik Jigsaw,
berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari guru :
1. Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa penting dalam keluarga (kerja keras,
gemar membaca)
2. Siswa dapat menjelaskan peristiwa penting dalam keluarga (kerja keras,
gemar membaca)
3. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh peristiwa penting dalam keluarga
(kreatif, kerja keras)
86
IV. Materi Pembelajaran
Peristiwa-Peristiwa Penting Dalam Keluarga (materi ajar terlampir)
V. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran JIgsaw
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
PemberianTugas
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
1. Guru mengucap salam dan tegur sapa, mengecek kehadiran siswa,
dan membaca do’a bersama.
2. Guru menyiapkan RPP dan materi ajar “macam-macam peristiwa
penting dalam keluarga”, media pembelajaran, lembaran pre test,
LKK, dan lembaran observasi.
3. Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas
meja.
4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok
I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III
berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan
total semua siswa 22 orang.
5. Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw
B. Kegiatan Inti (50 menit)
B.1 Eksplorasi (15 menit)
1. Memotivasi siswa dan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “satu-
satu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan minat belajar dan
konsentrasi siswa.
2. Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar macam-
macam peristiwa penting dalam keluarga.
87
3. Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam peristiwa
penting dalam keluarga”.
B.2 Elaborasi (30 menit)
1. Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli.Tiap anggota kelompok diberikan nomor.
2. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) siswa kepada
tiap-tiap kelompok asal.
3. Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau
pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan
mengerjakan LKK yang diberikan.
4. Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan
yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan
tugas mereka (kelompok ahli). Dalam kelompok ahli mereka
mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK.
5. Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan
kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap
anggota kelompok.
a). Untuk kelompok yang mendapat materi “peristiwa masa kecil yang
menyenangkan”, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa
masa kecil yang menyenangkan.
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali
kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada
kelompok mereka masing-masing.
b). Untuk kelompok yang mendapat materi “peristiwa masa kecil yang
menyedihkan”, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa
masa kecil yang menyedihkan.
88
Peserta didik yang telah paham membantu teman
sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka kembali
kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada
kelompok mereka masing-masing.
c) Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar
pengetahuan.
d) Peserta didik dalam setiap kelompok menanggapi dan
mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya.
e) Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada
temannya
6. Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan
hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan jawaban LKK yang telah didiskusikan dan
mempresentasikannya di depan kelas.
B.3 Konfirmasi (5 menit)
1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil
proses pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi yang
belum dimengerti peserta didik.
C. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )
1. Guru membubarkan kelompok jigsaw, semua siswa kembali ke tempat
duduk semula
2. Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus II.
3. Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya.
89
VII. Media / Alat dan Sumber Belajar
Buku IPS, untuk SD/MI kelas II semester I,. Kuswanto dkk, BSE Pusat
Perbukuan, Jakarta: 2008
LKS IPS REIS untuk kelas II, Karmawan A, CV. Pustaka Mulia, Jakarta
2010
Gambar / Poster macam-macam peristiwa penting dalam keluarga
Lembar Observasi, Pre test dan LKK
VIII. Penilaian
No Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk
Instrumen
Penilaian
Instrumen
1. 1.3 Menceritakan
peristiwa penting dalam
keluarga secara kronologis
Penilaian Non
Tes, pre test dan
post test
Penilaian Sikap
(pengamatan
perilaku), dan
Penilaian
keberanian dalam
mengeluarkan
pendapat
Tes Lisan dan
Tertulis
Observasi,
Kooperatif
Diskusi
Kelompok
Metode
Jigsaw
Bentuk
Pilihan Ganda
Uraian
Singkat
Tes Unjuk
Kerja
IX. Kriteria Ketuntasan
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai
minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Masthuriyah
Bekasi.
Mengetahui Kepala Sekolah Bekasi, 19 Februari 2013
MI Al Masthuriyah Bekasi Guru bidang studi IPS
( Mukhsin, S.Ag ) ( Siti Fahriah )
90
Lampiran 13.
Materi Ajar Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Macam-Macam
Dokumen Pribadi
“DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA”
1. Dokumen
Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercatat dan dipakai sebagai bukti
nyata.
Dokumen dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Dokumen pribadi, seperti foto, akta kelahiran, piagam, ijazah, KTP, rapor,
SIM, dan lain-lain.
2. Dokumen keluarga, seperti album, kartu keluarga, sertifikat rumah, dan
lain-lain.
2. Koleksi Benda Berharga
Koleksi benda berharga adalah benda-benda yang kita miliki yang dianggap
mempunyai nilai tambah.
Benda berharga dalam keluarga, antara lain :
91
1. Televisi
2. Mobil
3. Lemari es ( kulkas )
4. Uang
5. Jam dinding
6. Perhiasan
7. Telepon, dan lain-lain
1. Cara Memelihara Dokumen dan Koleksi Benda Berharga
1. Foto: dimasukkan album, disampul plastik, dimasukkan pigura.
2. Akta kelahiran, piagam, ijazah, KTP, Kartu Keluarga, SIM, dan
STNK: dilaminating
3. Album, BPKB, kartu nikah, sertifikat, dan rapor: disampul
4. Patung, uang, piala, perhiasan: dimasukkan lemari
5. Guci, radio: diletakkan di atas buffet
6. Jam dinding ditempel di tembok
Cara menjaga kebersihannya:
1. Dokumen sebaiknya diperiksa satu bulan sekali atau dua bulan sekali
2. Benda-benda berharga dibersihkan minimal seminggu sekali.
Tujuan memelihara dokumen dan benda berharga:
1. Dokumen tidak tercecer
2. Dokumen terjaga kerapiannya
3. Dokumen terjaga kebersihannya
4. Dokumen awet dan tahan lama
5. Dokumen tidak mudah rusak
6. Dokumen tidak hilang
7. Dokumen mudah diambil bila perlu.
Tempat Menyimpan dokumen dan Barang Berharga
1. Map
2. Dompet
3. Album
4. Lemari
5. Buffet
6. Kotak
7. Koper, dan lain-lain.
92
Contoh Gambar Macam-Macam Dokumen
SIM C NPWP PAJAK RAPORT
AKTA KELAHIRAN SIM C BUKU NIKAH
93
KARTU KELUARGA
KTP KTP SERTIFIKAT
94
PERISTIWA PENTING DALAM KELUARGA
SK : Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis.
KD : Memahami dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita.
Keluarga adalah ikatan kekerabatan yang tersiri dari ayah, ibu, dan anak. Kadang-
kadang didalam keluarga ada kakek dan nenek serta pembantu. Di dalam sebuah
keluarga tentu pernah mengalami peristiwa. Peristiwa adalah kejadian yang
pernah terjadi di masa lampau. Peristiwa ada yang menyenangkan ada pula yang
menyedihkan.
A. Peristiwa Menyenangkan.
Peristiwa menyenangkan adalah peristiwa yang membuat kita tertawa. Peristiwa
menyenangkan itu antara lain sebagai berikut.
1. Peristiwa lahirnya seorang anggota keluarga.
2. Pesta pernikahan.
3. Peristiwa khitanan.
4. Merayakan hari ulang tahun.
5. Merayakan hari raya/lebaran.
6. Peristiwa wisuda.
B. Peristiwa Menyedihkan.
1. Nilai di Rapor yang jelek.
2. Sakit.
3. Terjatuh dari sepeda.
4. Uang saku hilang.
C. Urutan Peristiwa Penting dalam Keluarga.
Setiap keluarga mengalami peristiwa penting. Peristiwa penting dalam keluarga
dimulai dari pernikahan. Peristiwa pernikahan ada yang meriah, ada juga yang
sederhana. Setelah pernikahan, maka muncullah keluarga baru. Biasanya
keluarga baru tersebut kemudian mempunya anak. Peristiwa kelahiran juga
merupakan peristiwa yang menyenangkan.
95
Urutan kejadian dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Pernikahan Ibu hamil Anak lahir Anak usia balita masuk sekolah TK
masuk SD Dikhitan Adik belajar
Setiap peristiwa melalui beberapa urutan kejadian. Contohnya peristiwa
pernikahan. Urutan pertama keluarga lelaki melamar gadis. Urutan kedua
lamaran diterima. Kedua belah pihak menentukan hari dan tanggal pernikahan.
Pesta pernikahan dilaksanakan.
Urutan peristiwa penting dalam keluarga disebut kronologis
96
Lampiran 14. LKS PRE TEST DAN POST TEST SIKLUS I
Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar !
1. Surat yang tertulis sebagai bukti atau keterangan disebut ……………
a. koleksi b. identitas c. dokumen
2. Yang bukan termasuk dokumen pribadi adalah ………..
a. KTP b. kartu keluarga c. SIM
3. Yang termasuk dokumen keluarga adalah ……………
a. piagam penghargaan b. raport c. kartu
keluarga
4. Dokumen yang berisi tentang identitas diri disebut ………….
a. dokumen diri b. dokumen keluarga c. dokumen
kerja
5. Ketika mengendarai mobil harus memiliki ………….
a. STNK dan SIM b. SIM dan KTP c. STNK dan
KTP
6. Dokumen pribadi yang berisi nilai hasil belajar disebut ………………
a. akta kelahiran b. raport c. piagam
penghargaan
7. Surat bukti keterangan tentang kelahiran seseorang disebut ………….
a. akta kelahiran b. buku nikah c. kartu
keluarga
8. Kartu keluarga berisi catatan tentang ………….
a. data-data tetangga b. data-data seluruh warga c. data-data
anggota
keluarga
9. Surat tanda tamat belajar disebut ………………
a. ijazah b. raport c. piagam
penghargaan
10. Akta kelahiran agar tidak rusak sebaiknya ………
a. dibungkus b. diberi sampul
c. dilaminating
11. Contoh dokumen pribadi adalah ………..
a. Raport b. Ijazah c. Semua
Benar
12. Lulus dari sekolah mendapatkan ……………
a. Ijazah b. KTP c. STNK
13. Ketika anak lahir, orang tua harus membuatkan …
a. KTP b. SIM c. Akte
Kelahiran
97
14. Kalau masih pelajar, kita memiliki kartu …………..
a. mahasiswa b. pelajar c. pajak
15. Berapa lama jangka waktu KTP ….
a. 2 tahun b. 3 tahun c. 5 tahun
Kunci Jawaban pre test dan post tes siklus I
1. C 6. A 11. C
2. A 7. A 12. A
3. A 8. B 13. C
4. B 9. C 14. B
5. A 10. A 15. C
SKOR PENILAIAN
Skor setiap soal = 6
Skor total = 15 x 6 = 90
98
LEMBAR KERJA KELOMPOK ASAL SIKLUS I
a. Dokumen yang hanya bisa dipergunakan oleh orang yang memilikinya
disebut dokumen ..... Pribadi
b. Kartu Tanda Penduduk atau KTP dikeluarkan oleh kantor ..............
Kelurahan
c. Untuk mengetahui nama-nama anggota keluarga dapat dilihat pada …. Kartu
keluarga
d. KTP, ijazah, STTB, perlu di laminating agar ....... Tidak cepat rusak
e. Koleksi buku cerita yang kita miliki agar rapi dan awet sebaiknya disimpan
di dalam ........... Lemari
f. Album foto dipergunakan untuk menyimpan .............. foto
g. Kita dapat melihat kembali kenangan-kenangan saat masih kecil melalui
........... album foto
h. KTP diberikan kepada orang yang telah berumur ………… 17 tahun
i. Akte kelahiran dibuat di kantor ...................catatan sipil
j. Sebutkan 3 macam dokumen pribadi ! KTP, SIM, Akte Kelahiran
99
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI I
Menyebutkan macam-macam dokumen pribadi
1. Sebutkan 3 macam dokumen pribadi ! KTP, SIM, Akte Kelahiran
2. Akte kelahiran dibuat di kantor ...................catatan sipil
3. Kartu Tanda Penduduk atau KTP dikeluarkan oleh kantor .............. Kelurahan
4. Dokumen yang hanya bisa dipergunakan oleh orang yang memilikinya disebut
dokumen ..... Pribadi
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI II
Menyebutkan cara-cara merawat dokumen pribadi
1. Sebutkan tempat menyimpan dokumen dan barang berharga ….
Map, Dompet, Album, Lemari, Buffet, Kotak, Koper
2. Bagaimana cara merawat foto agar awet dan tidak cepat kotor ? dimasukan di
dalam album, disimpan ditempat kering
3. Agar tidak cepat rusak Ijazah di .............. laminating
4. Koleksi buku cerita yang kita miliki agar rapi dan awet sebaiknya disimpan di
dalam ........... Lemari
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI III
Menyebutkan manfaat/kegunaan dokumen pribadi
1. Apa saja manfaat akta kelahiran bagi kamu ? (sebutkan 3) sebagai tanda lahir,
untuk mengurus pendaftaran sekolah, untuk mengurus pembuatan KTP
2. Kita dapat melihat kembali kenangan-kenangan saat masih kecil melalui
............. album foto
3. Bukti prestasi belajar di sekolah bisa dilihat di ............ Raport
4. Untuk mengetahui nama-nama anggota keluarga dapat dilihat pada …. Kartu
keluarga
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI IV
Menyebutkan syarat-syarat memiliki SIM, STNK, KTP
1. Sebutkan syarat-syarat membuat SIM, KTP, STNK .........berumur 17 tahun
2. Kalau kita mengendarai motor, syaratnya kita membawa ..............SIM
3. KTP diberikan kepada orang yang telah berumur ………… 17 tahun
4. Apa kepanjangan dari KTP, SIM, STNK ………
Kartu Tanda Penduduk, Surat Izin Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan
100
Lampiran 15. LKS SIKLUS II SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar !
1. Peristiwa ada yang menyenangkan dan ada yang ….
a. Mengerikan b. Menakutkan c. Menyedihkan
2. Masuk ke sekolah dasar termasuk pengalaman ….
a. Menyenangkan b. Menyedihkan c. Pertama
3. Pengalaman menyenangkan akan membuat kita ….
a. Bahagia b. Menangis c. Pusing
4. Pengalaman menyedihkan akan membuat kita …
a. Bahagia b. Menangis c. Menyanyi
5. Dirawat dirumah sakit termasuk pengalaman ….
a. Menyedihkan b. Menyenangkan c. Menakutkan
6. Peristiwa menyenangkan membuat anggota keluarga . . . .
a. bahagia b. sedih c. menderita
7. Jatuh dari sepeda termasuk peristiwa . . . .
a. tidak menyenangkan b. kurang menyenangkan c. menyenangkan
8. Contoh peristiwa menyenangkan adalah . . . .
a. kematian b. kelahiran c. sakit
9. Contoh peristiwa tidak menyenangkan adalah . . . .
a. pernikahan b. kelahiran c. sakit
10. Ulang tahun dirayakan . . . tahun sekali.
a. satu b. dua c. tiga
11. Meninggalnya orang tercinta harus kita . . . .
a. biarkan b. ikhlaskan c. pedulikan
12. Ketika sakit kita baru merasakan pentingnya . . . .
a. kesehatan b. kekayaan c. kehormatan
13. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah . . . .
a. banyak tidur b. makan yang bergizi c. bermain sepanjang hari
14. Cerita yang disusun secara urut disebut . . . .
a. lengkap b. singkat c. kronologis
15. Peristiwa yang menyenangkan sebaiknya . . . .
a. dilupakan b. dikenang c. dibiarkan
101
Kunci Jawaban pre test dan post tes siklus II
1. C 6. A 11. B
2. A 7. A 12. A
3. A 8. B 13. B
4. B 9. C 14. C
5. A 10. A 15. B
SKOR PENILAIAN
Skor setiap soal = 6
Skor total = 15 x 6 = 90
102
LEMBAR KERJA KELOMPOK ASAL SIKLUS II
1. Peristiwa yang pernah dialami disebut juga ........ pengalaman
2. Kehabisan tiket kereta api , adalah pengalaman .... menyedihkan
3. Tidak naik kelas , adalah pengalaman …….. menyedihkan
4. Ulang tahun selalu diperingati setiap .................... satu tahun
5. Contoh peristiwa menyenangkan adalah ............ berlibur bersama keluarga
6. Peristiwa ada yang menyenangkan dan ada yang .... menyedihkan
7. Pengalaman menyenangkan akan membuat kita .... bahagia
8. Masuk ke sekolah dasar termasuk pengalaman .... menyenangkan
9. Dirawat di rumah sakit termasuk pengalaman .... menyedihkan
10. Sebutkan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam keluargamu !
Ulang tahun, rekreasi
103
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI I
Menyebutkan Peristiwa masa kecil yang menyenangkan
1. Peristiwa yang pernah dialami disebut juga ........ pengalaman
2. Ulang tahun selalu diperingati setiap .................... satu tahun
3. Contoh peristiwa menyenangkan adalah ............ berlibur bersama keluarga
4. Dibelikan sepeda baru oleh ayah, termasuk pengalaman …… menyenangkan
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI II
Menyebutkan Peristiwa masa kecil yang menyedihkan
1. Uangku jatuh di jalan, termasuk pengalaman ……….. menyedihkan
2. Jatuh dari pohon, termasuk pengalaman ……….. menyedihkan
3. Ketika ibu sakit , termasuk pengalaman …………… menyedihkan
4. Dirawat di rumah sakit termasuk pengalaman .... menyedihkan
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI III
Menyebutkan Peristiwa masa sekarang yang menyenangkan
1. Sebutkan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam keluargamu !
Ulang tahun, rekreasi
2. Paman datang dari desa, membawa oleh-oleh , adalah pengalaman ….
menyenangkan
3. Ibu guru memberikan aku hadiah, karena aku juara satu, termasuk pengalaman
…
menyenangkan
4. Kakek mengajak saya berjalan-jalan ke taman, termasuk pengalaman ………
Menyenangkan
LEMBAR KERJA KELOMPOK AHLI IV
Menyebutkan Peristiwa masa sekarang yang menyedihkan
1. Terlambat datang ke sekolah, lalu dihukum guru, termasuk pengalaman …
menyedihkan
2. Peristiwa ada yang menyenangkan dan ada yang .... menyedihkan
3. Kehabisan tiket kereta api , adalah pengalaman .... menyedihkan
4. Tidak naik kelas , adalah pengalaman …….. menyedihkan
104
Lampiran 16.
Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan
Dokumen Pribadi
Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi Siklus I
Standar
Kompetensi
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
Kompetensi
Dasar
Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
No Indikator Kemampuan No. Item
C1 C2 C3 C4 C5
1. Menyebutkan macam-
macam dokumen pribadi
√ 1,2,3,4
11
2. Kegunaan SIM √ 5,
3. Kegunaan dokumen pribadi √ 6,7, 8, 9,12,
13,14,15
4. Merawat dokumen 10,
Jumlah
Keterangan :
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
C4 : Sintesis
C5 : Evaluasi
105
Lampiran 17.
Kisi-kisi Tes Tertulis Materi Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan
Dokumen Pribadi
Kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi Siklus II
Standar
Kompetensi
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
Kompetensi
Dasar
Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
No Indikator Kemampuan No.
Item C1 C2 C3 C4 C5
1. Menyebutkan macam-macam
peristiwa penting dalam keluarga
√ 1,6,
2. Menyebutkan contoh peristiwa
menyenangkan
√ 2,3,8,
3. Menyebutkan contoh peristiwa
menyedihkan
√ 4,5,7,9,
11,
4. Memahami peristiwa penting
dalam keluarga
√ 10,12,
13,14,
15
Jumlah 15
Keterangan :
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
C4 : Sintesis
C5 : Evaluasi
106
107
108
Lampiran 19.
Biodata Penulis
Siti Fahriah, lahir di Bekasi, 05 Februari 1985. Anak ke 2 dari 6 bersaudara,
pasangan dari H. Bahrudin dan Siti Juminah. Beralamat di Jl. Cikunir Raya Rt 01
Rw 03 No. 53 Jaka Mulya Bekasi Selatan17146.
Mengawali pendidikan di SD Al Masthuriyah lulus tahun 1997, kemudian
melanjutkan ke MTs Al Masthuriyah lulus tahun 2000, kemudian melanjutkan ke
SMA Ziyadaturrahman lulus tahun 2003, dan melanjutkan pendidikan di FITK
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta lulus tahun 2014.
Pengalaman mengajar : dari tahun 2007 – 2009 di TK Assuryaniyah Arafat
dari tahun 2009 – sekarang mengajar di MI Al
Masthuriyah
dari tahun 2005 – sekarang mengajar di TPA Al
Istiqomah