63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SITI IRIANI X4711160 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA ... · gaya jongkok melalui metode pendekatan bermain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

Embed Size (px)

Citation preview

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH

GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9

KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

SITI IRIANI

X4711160

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Iriani

Nim : X4711160

Jurusan/Program Studi : Penjasorkes/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

PANGGUNG 9 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN

PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya..

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Siti Iriani

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH

GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9

KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

SITI IRIANI

X4711160

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta. Juli 2012

Pembimbing I

Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes

NIP. 196001191985031007

Pembimbing II

Hendrig Joko P, S.Pd. M.Or

NIP. 198008052008011001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan

Pada hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua : Fadilah Umar, M.Or

Sekretaris : Haris Nugroho, S.Pd.M.Or

Anggota I : Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes

Anggota II : Hendrig Joko P, S.Pd.M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 196007271987021001

ABSTRAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Siti Iriani . UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9 KECAMATAN

TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012. Skripsi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli

2012

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

kemampuan teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa

kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun

pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 16 siswa putra dan 14

siswa putri. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data

dengan tes pengukuran dan observasi proses kegiatan pembelajaran lompat jauh

gaya jongkok melalui metode pendekatan bermain. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang didasarkan pada analisis

kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pendekatan

bermain dapat meningkatkan kemampuan tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok

pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

Tahun Pelajaran 2011/2012.Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat

peningkatan kemampuan tehnik dasar lompat jauh ini terlihat pada peningkatan

hasil belajar siswa, dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II. Nilai rata-rata hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada kondisi awal (69.86), siklus I (76.00) dan

siklus II (84,00), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar

(14.14) atau bisa dikatakan meningkat 20.24%. Sedangkan jumlah siswa yang

dinyatakan tuntas pada kondisi awal 13 siswa (43.33%), siklus I 22 siswa

(70,00%) dan siklus II 26 siswa (85%).

Simpulan penelitian ini, bahwa upaya meningkatkan kemampuan tehnik

dasar lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V

SD Negeri Panggung 9Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/

2012 berhasil.

Kata kunci : meningkatkan, tehnik dasar, lompat jauh gaya jongkok, metode

pendekatan bermain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

Sukses untuk mencapai puncak tertinggi berawal dari sebuah keinginan kuat

untuk meraihnya dan disertai kesungguhan hati dalam setiap langkah untuk

menjadikannya sebuah kenyataan.

Satu kali tindakan lebih baik

Daripada seribukali berbicara

Sukses tidak akan pernah datang kepada orang yang malas

Belajar tanpa berbifikir merupakan pemborosan tenaga

Kesehatan bukanlah segalanya

Tetapi segalanya tanpa kesehatan tidak akan berarti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

PERSEMBAHAN

Teriiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Suamiku tercinta”

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan

semangat dan selalu ada di sampingku baik disaat kutegar berdiri maupun saat

kujatuh dan terluka

“Anak-anaku”

kaulah inspirasiku semangatku, terimakasih atas semangat dan kerjasamanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehigga dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unuversitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

5. Hendrig Joko P, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Bambang Sugiarto,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Panggung 9

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siti Aisyah., guru Penjasorkes SD Negeri Mintaragen 7 yang telah bersedia

menjadi mitra kolaborator.

9. Siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

tahun pelajaran 2011/ 2012 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik saran yag membangun penulis harapkan. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................

HALAMAN ABSTRAK ..........................................................................................

HALAMAN MOTTO ...............................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

B. Rumusan Masalah .............................................................................

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

D. Manfaat Penelitian ............................................................................

BAB II. KAJIAN PUSTAKA.................................................................................

A. Pengerian Atletik ...............................................................................

B. Lompat Jauh.......................................................................................

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok .........................................................

2. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok .............................................

C. Pengertian Metode Pembelajaran .....................................................

D. Teori Permainan.................................................................................

1. Teori Permainan Sebagai alat Pendidikan ...................................

2. Fungsi Permainan .........................................................................

E. Pendidikan Bermain Dalam Pembelajaran Atletik ...........................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

1

1

2

2

3

4

4

5

5

6

8

9

9

10

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

F. Kerangka Berfikir ..............................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

B. Subjek Penelitian ..............................................................................

C. Sumber Data .....................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

E. Analisis Data .....................................................................................

F. Indikator Keberhasilan …………………………………..

G. Prosedur Penelitian ...........................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Survei Awal ………………………………………………..

B. Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………..

1. Deskripsi Data……………………………………………

2. Deskripsi Kondisi Awal ………………………….......

C. Siklus I .................................................................................

D. Siklus II ................................................................................

E. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………..

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN…………………….

A. Simpulan …………………………………………………

B. Implikasi ………………………………………………….

C. Saran ………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….

LAMPIRAN ………………………………………………………………

11

13

13

14

14

15

15

17

18

21

21

22

22

22

24

30

37

46

46

47

47

49

50

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1

3.2

3.3

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ............................................................

Prosentase Target Keberhasilan .................................................................................

Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Jauh ................................................................

Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan

Minimal dari Kondisi Awal ke Siklus I ....................................................................

Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan

Minimal dari Siklus I ke Siklus I ............................................................................. .

Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan

Minimal dari Kondisi Awal ke Siklus II ...................................................................

Perbandingan Peningkatan rata-rata Hasil Belajar Dari Kondisi

Awal ke siklus I ...........................................................................

Perbandingan Peningkatan rata-rata Hasil Belajar Dari Kondisi

Siklus I ke Siklus II.....................................................................

Perbandingan Peningkatan rata-rata Hasil Belajar Dari Kondisi

Awal ke Siklus II..........................................................................

Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh ..............

Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh pada Siklus I.................

Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh pada Siklus II...............

Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Lompat Jauh Pada Kondisi

Awal, siklus I dan Siklus II.........................................................

13

17

18

22

27

33

35

37

38

39

40

41

42

44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

Rangkaian Gerak Lompat Jauh .................................................................................

Siklus Penelitian Tindakan Kelas...............................................................................

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus I...................................................................................

Grafik Peningkatan Rata-rata Belajar Lompat Jauh dari

Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II................................................

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Siklus I ke

Siklus II.......................................................................................

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus II..................................................................................

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal..................

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ...........................

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II..........................

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II ..................................................................

8

20

28

34

36

39

40

42

43

45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...........................................................

Data Nilai Kondisi Awal ...........................................................................................

Data Nilai Siklus I .....................................................................................................

Data Nilai Siklus II ....................................................................................................

Dokumentasi Penelitian .............................................................................................

Surat Ijin Penelitian ...................................................................................................

Surat Keterangan dari Sekolah …..............................................

51

66

81

83

85

87

97

98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani adalah usaha pendidikan dengan menggunakan

aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak

terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian yang

integral dari proses pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk

mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial. Banyak

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yang salah satunya kurang

kreatifnya guru Penjas dalam mengembangkan media pembelajaran yang

sederhana, sehingga tercipta suasana yang membosankan.

Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan dalam

hal ini adalah pendekatan bermaian. Ini adalah pendekatan suatu pembelajaran

yang dapat membantu siswa mempelajari ketrampilan dasar dalam pelajaran

tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok. Pendekatan bermain dalam sebuah

pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah menangkap materi ajar yang

diberikan oleh guru.

Pendekatan bermain merupakan solusi untuk mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh.

Pendekatan bermain ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam

mengikuti pendidikan jasmani lompat jauh. Namun penerapan metode ini belum

diketahui seberapa besar pengaruhnya untuk meningkatkan kemampuan lompat

jauh siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

Tahun Pelajaran 2011/2012.Untuk membuktikan apakah penerapan metode

pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh, maka perlu

dibuktikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penerapan metode pendekatan bermain

ini diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal

Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.Ditinjau dari pelaksanaan

Pendidikan Jasmani di SD Negeri Panggung 9 ini belum maksimal, masih terdapat

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

siswa yang malas mengikuti bahkan tidak mengikuti dengan berbagai alasan.Hal

ini dikarenakan materi terutama lompat jauh yang disampaikan guru berdasarkan

pada keterampilan yang sebenarnya, sehingga siswa merasa kesulitan dalam

mengikutinya. Selain itu dalam penyampaian materi masih monoton, tidak

menarik, membosankan dan melelahkan. Banyak siswa yang mengeluh capek dan

malas mengikuti pembelajaran, sehingga partisipasi Pendidikan Jasmani dalam

lompat jauh siswa masih rendah begitu juga dengan nilai ketuntasan hasil belajar

masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan

yaitu 75.

Penerapanmetode pendekatan bermain sangat penting agar kendala atau

kesulitan siswa dapat teratasi. Selain itu melalui pendekatan bermain, siswa akan

lebih tertarik dan senang dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa aktif

bergerak. Dengan siswa aktif bergerak maka akan meningkatkan kemampuan

lompat jauh. Maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul

“Upaya Meningkatkan Kemampuan Gera Dasar Lompat Jauh Gaya

JongkokMelaluiMetode Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu masalah sebagai

berikut :

Bagaimanakah penerapanmetode pendekatan bermaindapat meningkatkan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, penelitian ini

bertujuan untuk :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1. Mengetahui peningkatan Kemampuan tehnik dasar lompat jauh gaya

jongkok bagi siswa setelah ditetapkan melalui metode pendekatan

bermain.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar tehnik dasar lompat jauh gaya

jongkok melalui metode pendekatan bermain pada Siswa Kelas V SDN

Panggung 9 Kec. Tegal Timur Kota Tegal.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi siswa

Dengan pennerapan metode pendekatan bermain, kemampuan lompat jauh

siswa meningkat.

b. Bagi Guru

Sebagai wawasan dan menumbuhkan kreatifitas guru untuk meningkatkan

kemampuan lompat jauh pada siswa Sekolah Dasar.

c. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa penerapan metode pendekatan bermain

dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penlitian selanjutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

b. Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru sekolah lain untuk

meningkatkan kemampuan lompat jauh pada siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Atletik

Pendidikanjasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik,

noeromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik.Secara eksplisit

istilah pendidikan jasmani di bedakan dengan olahraga.Dalam arti sempit olahraga

dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong,

membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah

maupun rohaniah pada setiap manusia.

Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara

lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga

tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya

merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik menurut Aip

Syarifuddin (1992 :2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya

pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang

melakukannya dinamakan Athleta (Atlet). Dengan demikian dapatlah

dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau

diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar.

Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-

bentuk gerakan yang terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan

mengikuti kegiatan latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman

yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan

kegiatan atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan,

ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri

serta bertanggung jawab (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60).

Dalam cabang olahraga atletik ada beberapa nomor lompat, secara umum

nomor lompat ada empat yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat

tinggi,dan lompat galah.Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang

4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

wajib diajarkan di SD, SMP dan SMA. Dalam penelitian ini atletik yang akan

dibahas adalah nomor lompat jauh gaya jongkok.

B. Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga

atletik.Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat, melayang dan

mendarat sejauh-jauhnya.Gerakan-gerakan dalam lompat jauh tersebut harus

dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus pelaksanaannya agar

diperoleh lompatan sejauh-jauhnya. Aip Syarifuddin (1992: 90) menyatakan,

“Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke

depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara

(melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melalui

tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya”. Sedangkan

Yudha M. Saputra (2001: 47) berpendapat, “Lompat jauh adalah keterampilan

gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke

depan sejauh mungkin”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, lompat

jauh merupakan suatu bentuk keterampilan gerak berpindah tempat dari satu

tempat ke tempat lain yang diawali dengan lari cepat, menumpu untuk menolak

membawa titik berat badan selama mungkin di udara untuk mencapai jarak

sejauh-jauhnya.

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Lompat jauh merupakan suatu keterampilan yang mempunyai

berapaunsur gerak yang harus dirangkaikan secara baik dan harmonis, luwes

dan lancar agar diperoleh lompatan yang sejauh-jauhnya. Berkaitan dengan

lompat jauh Aip Syarifuddin (1992: 90) bahwa, "Lompat jauh adalah suatu

bentuk gerakan melornpat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya

membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara)

yang dilakukan dengan cepat dan dengan melalui tolakan pada satu kaki

untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya". Sedangkan Yudha M. Saputra

(2001: 47) berpendapat, "Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh

mungkin. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, pelompat dapat

melakukannya dengan berbagai gaya salah satunya gaya jongkok".

Lompat jauh gaya jongkok disebut juga gaya duduk di udara (sit

down in the air). Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang dilakukan

pada saat melayang di udara membentuk sikap seperti orang jongkok atau

duduk. Gerakan jongkok atau duduk ini terlihat saat membungkukkan badan

dan kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan. Pada saat mendarat kedua

kaki dijulurkan ke depan, mendarat dengan bagian tumit lebih dahulu dan

kedua tangan ke depan. Untuk menghindari kesalahan saat mendarat, maka

diikuti dengan menjatuhkan badan ke depan.

Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah

dilakukan terutama bagi anak-anak sekolah dan gaya yang paling mudah

untuk dipelajari. Lompat jauh gaya jongkok dianggap mudah karena tidak

banyak gerakan yang harus dilakukan pada saat melayang di udara, jika

dibandingkan dengan gaya lainnya.

2. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Lompat jauh merupakan suatu keterampilan yang memiliki beberapa

unsur gerakan yang harus dirangkaikan secara baik dan harmonis untuk

mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya.Gerakan lompat jauh diawali

dengan lari cepat, menumpu untuk rnenolak, melayang di udara dan

mendarat.Serangkaian gerakan dalam lompat jauh tersebut terangkum dalam

teknik lompat jauh. Tamsir Riyadi (1985: 95) menyatakan, "Tinjauan secara

teknis pada lompat jauh melipuli 4 masalah yaitu, cara melakukan awalan,

tumpuan, melayang di udara dan cara melakukan pendaratan". Hal senada

dikemukakan Yoyo Bahagia dkk., (2000: 160) bahwa, ''Untuk tujuan analisis

gerak pada lompat jauh harus memperimbangkan secara konsisten empat fase

yaitu awalan (run up), tolakan kaki (take off), melayang di udara (flight) dan

pendaratan (landing)".

Teknik lompat jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan,

melayang dan mendarat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

a. Awalan

Awalan pada lompat jauh bertujuan untuk mendapatkan kecepatan

yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan. Panjang awalan

lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.Untuk memperoleh hasil lompatan

yang maksimal, setiap melakukan awalan haru selalu bertumpu pada

balok.

b. Tolakan / Tumpuan

Tolakan harus menggunakan kaki terkuat supaya tercapai tinggi

lompatan yang cukup tanpa mengubah kecepatan. Kaki ayun digerakkan

secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan

berat badan sedikit di depan titik tumpuan. Gerakan tangan membantu

menambah ketinggian, pandangan mata yang naik ke depan sebagai

kemudi.

c. Melayang di udara

Sikap badan melayang di udara, yaitu sikap menolakan kaki pada

balok tumpuan, badan terangkat melayang di udara, bersamaan dengan

ayunan kedua lengan kedepan atas.Tinggi dan jauhnya hasil lompatan

tergantung pada besarnya kekuatan tolakan dan pelompat harus

meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya.

d. Mendarat

Saat mendarat boleh dipindahkan kedepan, untuk menghindari

pedaratan yang merugikan.Kepala ditundukan dan lengan diayunkan

kedepan sewaktu kaki menyentuh pasir.Sendi lutut harus siap menekuk

pada saat yang tepat.Gerakan ini memerlukang timing (waktu) yang tepat.

Penguasaan teknik melompat yang baik dan benar merupakan kunci

sukses untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk mencapai

prestasi lompat jauh yang maksimal, maka teknik-teknik lompat jauh tersebut

harus dikuasai dengan baik dan benar. Untuk lebih jelasnya berikut ini

disajikan ilustrasi gambar teknik lompat jauh gayajongkok sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 2.1 Rangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lompat jauh gaya jongkok

a. Pada waktu melakukan awalan harus selalu dapat bertumpu pada balok

b. Pada waktu melakukan tolakan menggunakan kaki yang terbuat supaya

tercapai lompatan yang cukup tanpa merubah kecepatan

c. Pada waktu melayang pelompat harus meluruskan kaki tumpu selurus-

lurusnya dengan cepat

d. Pada waktu mendarat sendi lutus harus siap menekuk pada saat yang

tepat dan mendarat dengan kedua kaki rapat.

C. Pengertian Metode Pembelajaran

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas.Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola,

baik secara kualitas maupun kuantitas.Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa

dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang

baik.Hasil belajar seseorang ditentukan oleh beberapa factor yang

mempengaruhinya.Salah satu factor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

sesorang yaitu, Profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dengan

metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk

mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang baik.

Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalm kegiatan

pembelajaran. Berkaitan dengan metode pembelajaran Nana Sudjana (2005: 76)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

bahwa, “ metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.

Sedangkan M. Sobry Sutikno (2009:88) menyatakan, “Metode pembelajaran

adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar

terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan pengertian metode pembelajaran yang dikemukaan dua ahli tersebut

dapat disimpulkan, metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang

dilakukan oleh seorang guru agar terjadi suatu proses belajar pada diri siswa untuk

mencapai tujuan. Adapun tujuan proses pembelajaran menurut Benny A. Pribadi

(2009:11) adalah, “agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang

diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara

sitematik dan sistemik”.

D. Teori Permaianan

1. Teori permaianan sebagai alat pendidikan

Permainan dalam dunia anak dapat memberikan suatu kesenangan

ataupun kegembiraan, dalam bermain anak dapat bebas meluapkan emosi dan

tenaga yang berlebih dalam diri anak.Adanya unsur senang, gembira dalam diri

anak maka permainan dapat dijadikan alat pendidikan. Dalam (Sukintaka,

1979:90-91): a) Bigot dkk, mengatakan bahwa permainan memberikan

kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan

menjadi alat pendidikan yang bernilai, b) W.Rob, mengatakan bahwa

permainan mempunyai nilai pendidikan praktis, c) Bucher, berpendapat

permainan yang telah lama dikenal oleh anak-anak dan orang tua, laki-laki

maupun wanita, mampu menggerakkan untuk berlatih, gembira dan reflex.

Permainan merupakan komponen pokok pada progrsm pendidikan jasmani, d)

Drijarkarta, mengatakan bahwa dorongan untuk bermain itu ada pada setiap

manusia, lebih-lebih pada anak-anak atau remaja, oleh sebab itu permainan

dipergunakan untuk pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Berdasarkan teori permainan diatas, bermain dapat digunakan sebagai

alat pendidikan.Bermain menumbuhkan rasa senang, perasaan senang yang

timbul pada peserta didik merupakan suasana pendidikan yang baik, sehingga

pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan tujuan dari pembelajaran bisa

tercapai.

2. Fungsi Permainan

Permainan secara umum mempunyai fungsi tertentu, fungsi permainan

ini berhubungan dengan fisik dan psikis.Kedua unsur ini dapat berkembang

selaras melalui aktivitas berupa permainan.Fisik berkaitan dengan

pertumbuhan dan perkembangan, psikis berkaitan dengan emosional. Berikut

ini fungsi permianan menurut Sukintaka(1979:3-17) menggolongkan fungsi

perminan sebagai berikut:

a. Fungsi permainan terhadap perkembangan jasmaniahdimaksudkan

untuk meningkatkan kondisi fisik,

b. Fungsi permainan terhadap perkembangan kejiwaan.Dalam hal ini

maksudnya adalah pengaruh permainan terhadap terbentuknya

sikap mental seperti : percaya diri, sportivitas, keseimbangan

mental dan kepemimpinan,

c. Fungsi permainan terhadap perkembangan social. Manusia adalah

makhluk social, melalui permainan interaksi antar teman,

masyarakat akan lebih terbina.

Aktivitas permainan dapat berfungsi sebagai alat untuk bersosialisasi

dengan sesama atau interaksi dengan sekitarnya, dapat berfungsi sebagai alat

untuk meningkatkan kebugaran atau kesehatan melalui permainan sikap mental

akan terbentuk. Aktivitas permainan yang didasarkan pada rasa senang akan

lebih bermanfaat bagi yang melakukan

Pendekatan bermain dalam permainan atletik mempunyai fungsi tidak

jauh berbeda dengan fungsi permaianan secara umum, secara jasmaniah dapat

meningkatkan kekuatan, keterampilan dan sebagainya, sedangkan dalam

rokhaniah atau dalam hal ini sikap mental dapat menimbulkan rasa percaya

diri, rasa keberanian, rasa kebersamaan dan sebagainya. Gerakan gerakan

dalam permainan ini merupakan gerakan dasar dari pembelajaran atletik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

khususnya dalam lari jarak pendek dengan demikian dalam bermain siswa

sudah belajar apa yang akan dilakukan selanjutnya kaitannya dengan materi

pembelajaran, dengan demikian siswa diharapkan lebih semangat dan

termotivasi dalam proses pembelajaran.

E. Pendidikan Bermain dalam Pemebelajaran Atletik

Pembelajaran atletik terkesan pada para siswa bahwa pembelajaran

atletik kurang bervariatif, materinya meliputi lari, lompat, lempar yang

melelahkan dan membosankan.Keadan semacam ini menyebabkan pembelajaran

atletik dalam pendidikan jasmani kurang mendapat perhatian para siswa.

Pendidikan bermain dalam pembelajaran atlatik maksudnya adalah

penambahan unsur bermain dalam pembelajaran atletik. Bermain dalam hal ini

sebagai pendekatan ke teknik yang akan dilaksanakan atau permainannya

disesuaikan dengan materi yang akan dilaksanakan. Disini peneliti mengambil

permainan yang mengandung unsur lari salah satu contohnya adalah permainan

memindahkan benda dan sebagainya. Pendekatan bermain ini dapat dilakukan

dalam nomor-nomor atletik yang lain. Secara filosofis manusia mempunyai ciri

yang hakiki manusia sebagai makhluk bermain (Homo Ludens), sehingga

diharapkan siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran atletik

melalui pendekatan bermain.

F. Kerangka Berfikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan atau partisipasi siswa dalam proses pendidikan jasmani. Permasalahan

yang sering dihadapi dalam pendidikan jasmani khususnya cara penyampaian

materi kepada siswa. Sering kali materi yang disampaikan masih monoton,

berdasarkan pada keterampilan yang sebenarnya. Khususnya dalam pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok. Siswa kesulitan melakukan gerakan keterampilan

lompat jauh gaya jongkok yang diajarkan oleh guru karena berdasarkan pada

kterampilan yang sebenarnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah

kurangnya sarana pendidikan jasmani serta peran aktif atau partisipasi siswa

dalam kegiatan pendidikan jasmai. Proses pembelajaran pendidikan jasmani yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Proses

pendidikan jasmani kurang menoptimalkan penggunaan alat bantu yang dapat

memancing peran aktif siswa.

Metode pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh pada jalannya

suatu proses belajar mengajar, seorang pendidik harus cermat dalam memilah

metode pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik

Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran

jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja porsi

dalam bentuk pendekatan bermain yang akan di berikan harus disesuaikan dengan

aspek yang ada di kurikulum.

Kreatif guru dalam membuat dan mengembangakan model atau

pembelajaran pendidikan jasmani yang kurang dapat mempengaruhi motifasi dan

keaktifan siswa. Pemanfaatan permainan sederhana, sebagai sarana yang dapat

membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran khususnya lompat jauh gaya

jongkok. Melalui bermain diharapkan siswa dapat lebih mudah mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani. Selain itu permainan dapat menarik perhatian

siswa sehingga dapat membangkitkan motivasi serta partispasi aktif siswa dalam

mengikuti pendidikan jasmani khususnya lompat jauh gaya jongkok. Jika siswa

aktif dalam mengikuti pembelajaran maka kemampuan lompat jauhnya akan

meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertempat di SD Negeri Panggung

5Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April - Juli

2012.

Tabel. 3.1: Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jenis Kegiatan

Tahun 2012

April Mei Juni Juli

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Ijin Penelitian

2. Pelaksanaan Siklus I

a. Pembuatan RPP

b. Pelaksanaan Tindakan

c. Pengumpulan Data

d. Analisis dan Refleksi

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Pelaksanaan Siklus II

a. Pembuatan RPP

b. Pelaksanaan Tindakan

c. Pengumpulan Data

d. Analisis dan Refleksi

4. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Seminar

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kota

Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 Siswa dengan rincian 16

berjenis kelamin laki-laki, 14 berjenis kelamin Perempuan. Dengan mengambil

objek penelitian yaitu lompat jauh gaya jongkok yang akan dilakukan suatu

tindakan kelas dengan metode pembelajaran pendekatan bermain sebagai upaya

untuk meningkatkannya. Dengan demikian subjek penelitian dalam penelitian ini

adalah merupakan populasi dan sekaligus menjadi sampel penelitian.

C. Sumber Data

Tujuan yang mendasar dalam PTK adalah perbaikan dalam kualitas

pembelajaran di kelas, dengan demikian sumber data PTK yang akurat berasal

dari kelas subjek penelitian (Rachmadi Widdiharto dan Yudom Rudianto, 2010:

42). Dengan demikian sumber data penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua)

yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer penelitian adalah data yang langsung berasal dari subjek

penelitian, yaitu proses pembelajaran, hasil tes siswa, daftar kelas, dan daftar

nilai, serta dokumen-dokumen hasil belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Data Sekunder

Data sekunder penelitian ini adalah data pendukung penelitian dan

tidak secara langsung berasal dari subjek penelitian. Data sekunder dalam

penelitian ini adalah berupa hasil wawancara dari guru-guru, Kepala SD

Negeri Panggung 9 Kota Tegal, dan dokumen-dokumen administrasi umum

SD Negeri Panggung 9 Kota Tegal.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengolahan data peneliti memerlukan sebuah instrument untuk

mengukur keakuratan data yang akan diolah. Contoh instrumennya adalah

mempraktekkan gerak dasar lompat jauh dengan teknik yang benar dalam

permainan.

Peneliti mrengambil teknik ini karena dapat mempermudah

menyampaikan pembelajaran lompat jauh melalui metode pembelajaran

pendekatan bermain, selain itu alat ukur yang digunakan dapat mempermudah

menspesifikasikan kesalahan yang dilakukan siswa atau anak didik tersebut

E. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi persentase. Angka

yang diperhitungkan adalah pencapaian nilai dari tes yang diberikan kepada

siswa.Untuk menganalisis hasil tes digunakan metode deskriptif kuantitatif,

sedangkan untuk membandingkan tingkat ketuntasan belajar siswa pada

pembelajaran di siklus 1 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada

pembelajaran siklus 2 digunakan analisis deskriptif kualitatif komparatif.

1. Penilaian Tes

Nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan

jumlah siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan

rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Keterangan:

x = nilai rata-rata

X = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa

2. Penilaian Ketuntasan Belajar

Ada dua kategori ketuntaasan belajar, yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan

rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):

%100xsiswa

belajartuntasyangsiswabelajarketuntasan

Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi.Hasil analisis ini

digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut pada

siklus selanjutnya.

Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut masih harus

dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan siswa untuk

mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini

mengacu pada lima skala likert.

N

Xx

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tabel 3.2: Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Tingkat Keberhasilan(%) Tingkat Keberhasilan

> 80% Sangat Baik

60% – 79% Baik

40% – 59% Cukup atau Sedang

20% – 39% Buruk

< 20% Sangat Buruk

(Zainal Aqib, 2009: 40)

Peneliti mengambil tehnik ini karena dapat mempermudah

menyampaikan pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan permainan

yang dimodifikasi, selain itu alat ukur yang digunakan dapat mempermudah

dalam menspesifikasi kesalahan yang dilakukan siswa atau anak didik

tersebut.

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan memperbaiki situasi dan hasil

belajar, maka keberhasilan dari sebuah Penelitian Tindakan Kelas mengacu

kepada keberhasilan pembelajaran kelas tersebut.Keberhasilan kelas diukur dari

perolehan nilai siswa yang dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Dengan demikian indikator kinerja penelitian ini dapat

dinyatakan sebagai berikut:

1. Rata-rata nilai tes hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok adalah diatas

nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75.

2. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 85 %.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel.3.3: Persentase Target Keberhasilan

Aspek yang Diukur

Persentase Target Keberhasilan

Cara Mengukur Kondisi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

Hasil pembelajaran

lompat jauh gaya

jongkok dengan

metode pendekatan

bermain

50% 70% 85%

Diamati saat guru

memberikan materi

pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok

dengan metode

pendekatan bermain

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang setiap siklus terdiri atas 4

(empat) tahap, yaitu: 1) planning (perencanaan); 2) Acting (tindakan); dan 3)

observing (observasi); dan 4) reflection (refleksi).

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian

yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas. Langkah selanjutnya menentukan

banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini,

peneliti akan melakukan tindakan-tindakanyang dalam pelaksanaannya

berlangsug secara terus menerus da tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam

siklus yang peneliti berikan pada siswa yang dijadikan subjek penelitian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah

dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, kepala sekolah) bekerja

sama, mulai dari orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan

pelaksanaan tindakan dalam sklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang

kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang

dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana alat batu,

koreksi atau bembetulan atau penyempurnaan pada siklus ke dua dan seterusnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian ini meliputi tahap –tahap sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1. Tahap Persiapan Survey Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Meninjau sejauh mana pendidikan jasmani lompat jauh diterapkan dalam

sekolah tersebut.

2. Tahap Seleksi Informan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi

c. Menetapkan indikator ketercapaian partisipasi dan ketuntasan hasil

belajar siswa dengan nilai KKM 75 sebesar 80% dari keseluruhan

jumlah siswa. Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus,

masing-masing siklus terdiri dari:

1) Planning (merencanakan alat bantu pembelajaran lompat jauh).

2) Acting (memberi perlakukan dengan beberapa macam bentuk alat

bantu pembelajaran lompat jauh, untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi alat bantu).

3) Observasi (melakukan tes dan observasi partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran lompat jauh, apakah kemampuan siswa

meningkat setelah menggunakan alat bantu pendidikan jasmani).

4) Reflecting (menyimpulkan kemampuan lompat jauh siswa setelah

mendapat perlakuan penggunaan alat bantu pendidikan jasmani

dengan membandingkan kondisi awal sebelum diberi alat bantu

dan sesudah diberi alat bantu pendidikan jasmani).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(PTK UNS: 2009)

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi penelitian yang terdiri

atas:

a. Kemampuaan siswa terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani

b. Pelaksanaan pendidikan jasmani

c. Partisipasi dan keaktifan siswa

d. Tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran serta hasil

tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang dideskritifkan melalui hasil

kualitatif

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Survei Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di

lapangan.

Hasil dari kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana penjas.

Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran penjas. Hal itu terbukti dengansedikitnya alat-alat olah raga

yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran Penjas.

2. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam memodifikasi alat-alat untuk

pembelajaran penjas.

Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan

guru hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki

sekolah sangat sedikit sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang

menganggur.

3. Guru kesulitan dalam menemukan modifikasi alat yang tepat untuk

meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Dalam setiap

pembelajaran penjas, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat dan

antusias. Siswa terlihat bosan dan tidak dan tidak menaruh perhatian

sepenuhnya pada pelajaran karena model permainan yang dilakukan

monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberi

pendekatan secara langsung dan menegur siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran. Namun cara ini belum mampu membangkitkan minat siswa.

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus

terdiri 4 tahapan, yakni : (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Observasi dan

interpretasi (4) Analisis dan refleksi.

1. Deskripsi Data

Berikut deskripsi data yang diperoleh dari gambaran kondisi awal, dan hasil

belajar lompat jauh melalui modifikasi media pembelajaran yang

dilaksanakan pada pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2.

2. Deskripsi Data Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Jauh

Observasi dan tes awal dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui data

kondisi awal mengenai hasil belajar lompat jauh yang dimiliki siswa dan yang

membantu peneliti mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar lompat

jauh dari kondisi awal, siklus 1 hingga siklus 2.

Berikut hasil data hasil kondisi awal hasil belajar lompat jauh siswa

Kelas 5 SD N Pangung 9 Kota Tegal tahun Pelajaran 2011/2012.

Tabel 4.1: Kondisi awal Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas V SD N

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012

No Nama Hasil Belajar

Lompat Jauh

Nilai Ketuntasan

Minimal (75,00)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Leny Gita

Ragil

Satrio

Wahyudi

Zur Amrilah

Linda Aprilia

Juwita Riski

Andrea

Hamzah

Nur Riski

61

76

73

70

60

66

62

76

70

75

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Oktaviani

Sholly Amalia

Triana Panjang Sari

Windiyanto

Dodi Maulana

Adella Tanasya

Andin P.

Bagus

Bayu

Deni

Dewi Larasati

Dimas

Eriza

Erliana

Ikhda Miftahul

Indi Guruh

Inayah

Inggit

Mayang sari

Maulida

65

62

76

76

60

78

60

76

78

75

70

71

60

77

61

76

75

75

67

63

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Belum Tuntas

Rata-rata 69.86

Dari tabel 4 diketahui rata-rata hasil belajar lompat jauh pada kondisi

awal 69.86. dan jika dilihat dari jumlah siswa Kelas V SD N Panggung 9

Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu dari 30 siswa memiliki hasil

belajar awal yang berada dibawah nilai ketuntasan belajar minimal yaitu

75.00 sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar lompat jauh pada siswa

SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 tergolong dalam

kriteria keberhasilannya kurang optimal, karena kurang dari 85% masih

belum tuntas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Siklus I

1. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa, 15

Mei 2012 di SD Negeri Panggung 9. Peneliti dan guru penjas (kolaborator)

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

akan dilaksanakan selama satu kali pertemuan yakni pada hari Selasa, 15 Mei.

Peneliti bersama kolaborator mengukur kemampuan teknik dasar OR lompat

jauh gaya jongkok sebagai tes awal. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut

guru bersama peneliti merencanakan tindakan I meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a. Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran bermain untuk

meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok, yakni

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Peneliti menjelaskan mengenai materi tehnik dasar lompat jauh gaya

jongkok yang akan diajarkan.

2) Peneliti memberikan contoh teknik dasar lompat jauh gaya jongkok

dalam bentuk metode bermain.

3) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar

mengajar yang telah dilakukan.

b. Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk

materi lompat jauh gaya jongkok

c. Guru bersama peneliti menyiapkan media yang diperlukan dalam

pembelajaran tehnik dasar olah raga lompat jauh gaya jongkok.

d. Peneliti dan kolaborator menyusun instrument peneliti yakni berupa tes

dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes teknik dasar lompat jauh

gaya jongkok. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama satu kali pertemuan

yakni Selasa, 15 Mei 2012 dilapangan SD Panggung 9 Tegal. Masing-masing

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan skenario

pembelajaran pada siklus I ini pembelajaran dilkaukan oleh peneliti dan

peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan

wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir.

Materi Pelaksanaan tindakan 1, pada Siklus 1 Selasa 15 Mei 2012 ini

adalah penggunaan media sederhana untuk meningkatkan hasil belajar teknik

dasar lompat jauh gaya jongkok.

1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi

lompat jauh gaya jongkok

2) Peneliti menjelaskan materi teknik dasar lompat jauh gaya jongkok

3) Siswa mendapatkan penjelasan dari guru

4) Melompat-lompat dengan tumpuan dua kaki kedepan

5) Pembelajaran melakukan teknik dasar awalan lompat jauh

6) Pembelajaran melakukan teknik dasar tolakan lompat jauh dengan salah

satu kaki yang terkuat.

7) Pembelajaran melakukan teknik dasar melayang di udara pada olahraga

lompat jauh.

8) Pembelajaran melakukan teknik dasar mendarat pada olahraga lompat

jauh

9) Pembelajaran melakukan lompat gaya jongkok yang sesungguhnya di

bak pasir

10) Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melakukan

model pembelajaran tersebut.

11) Diakhir pembelajaran siswa oleh peneliti. Dalam tahap ini peneliti

bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran, sedangkan

guru hanya bertindak sebagai partisipasi pasif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Observasi dan Interpretasi Siklus 1

Peneliti mengamati proses pembelajaran bermain untuk meningkatkan

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Pada pertemuan 1 (Selasa, 15 Mei

2012 selama 2 x 35 menit) peneliti mengajarkan materi teknik dasar lompat

jauh gaya jongkok dalam bentuk metode bermain.

Setelah itu siswa diminta untuk melkaukan permainan tersebut, pada

pertemuan satu (15 Mei 2012) peneliti menggunakan media yang berbeda

untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok

dengan memodifikasi dua bekas dan bilah yang berbeda dengan sebelumnya

disertai kompetisi untuk lebih memotivasi siswa.

Dari kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses.

Belajar mengajar lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi dus dan bilah

sebagai berikut :

1) Sebelum mengajar, peneliti dan guru telah membuat rencana

pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar

2) Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok dengan benar, yaitu dengan cara mengajar sesuai, jelas dan

terencana. Pada awalannya pembelajaran, peneliti dengan sangat jelas

mengemukakan bagaimana menggunakan media pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok.

Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi

kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok. Pada pertemuan

pertama (2 x 35 menit). Peneliti menjelaskan materi kemampuan teknik

dasar lompat jauh dalam bentuk gerakan-gerakan, awalan, tolakan,

melayang di udara dan mendarat. Siswa melakukan gerakan lompat jauh

yang sesungguhnya di bak pasir dilakukan berulang-ulang.

3) Melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok perorangan, denganbaik

dan benar.

4) Peneliti memotivasi siswa agar melakukan teknik dasar lompat jauh

dengan modifikasi dus atau bilah untuk meningkatkan kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

lompat jauh gaya jongkok. Sebelumnya guru memberikan contoh dan

siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintah oleh guru.

4. Deskripsi Data dari hasil pembelajaran Siklus 1

Berikut tabel data hasil belajar lompat jauh dan kriteria ketuntasan

minimal hasil belajar Siklus 1 pada siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota

Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

Tabel 4.2 : Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh danNilai Ketuntasan

Minimal Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun

Pelajaran 2011 / 2012 dari Kondisi Awal ke Siklus I

No Nama

Kondisi Awal (Pre-Test) Kondisi Siklus I

Hasil Belajar

Lompat Jauh KKM

Hasil Belajar

Lompat Jauh KKM

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Leny Gita

Ragil

Satrio

Wahyudi

Zur Amrilah

Linda Aprilia

Juwita Riski

Andrea

Hamzah

Nur Riski

Oktaviani

Sholly Amalia

Triana Panjang Sari

Windiyanto

Dodi Maulana

Adella Tanasya

Andin P.

Bagus

61

76

73

70

60

66

62

76

70

75

65

62

76

76

60

78

60

76

75,00

74

77

76

73

76

82

71

79

71

76

76

72

76

85

70

76

86

82

75,00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Bayu

Deni

Dewi Larasati

Dimas

Eriza

Erliana

Ikhda Miftahul

Indi Guruh

Inayah

Inggit

Mayang sari

Maulida

78

72

70

71

60

77

61

76

75

75

67

63

75,00 80

86

77

81

73

81

81

81

73

77

74

71

Rata-rata 69,86 76,00

Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa hasil belajar lompat jauh

siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari

kondisi awal ke siklus I rata-ratanya meningkat menjadi 76,00.

Grafik perbandingan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SDN

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

Siklus I.

Peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh

Kondisi awal ke siklus 1

Peningkatan Kondisi

awal Siklus 1 6,14

Siklus 1 76,00

Kondisi awal 69,86

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Gambar 4.1: Peningkatan Rata-rata Hasil belajar lompat jauh dari kondisi

awal ke siklus I.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dari grafik I dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah diberi

pembelajaran dengan modifikasi media pembelajaran menggunakan Dus /

Bilah, dengan melakukan tehnik dasar lompat jauh menggunakan Dus / Bilah

dan melakukan permainan lari dengan melewat rintangan dus / bilah secara

berpasangan.

Rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung Kota

Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 meningkat 6,14 dari kondisi awal.

Jumlah siswa yang memiliki nilai diatas KKM pada Siklus I juga

mengalami peningkatan. Yaitu 22 siswa (70%) dari jumlah total 30 siswa

memiliki nilai yang berada diatas KKM (75,00) kondisi awal hanya 8 siswa

(26%) dari jumlah total 30 siswa yang nilainya berada di bawah KKM.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar pada

siswa dalam pembelajaran lompat jauh pada siklus I. akan tetapi peningkatan

tersebut belum optimal karena belum memenuhi target yang diharapkan oleh

peneliti yaitu lebih dari 70% siswa tuntas diatas KKM. Oleh karena itu

keberhasilan yang tertunda akan ditingkatkan di siklus 2.

5. Analisis dan Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti melakukan analisis dan

refleksi sebagai berikut:

1) Agar siswa tidak cepat bosan maka siswa sebaiknya diberi permainan

yang berbeda dengan permainan sebelumnya

2) Agar siswa tidak merasa asing dengan permainan tersebut maka peneliti

memberi penjelasan permainan tersebut dengan benar dalam

pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan tehnik dasar

lompat jauh.

3) Peneliti tidak hanya berada didepan saat memberi penjelasan kepada

siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di belakang agar

mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Peneliti sebaiknya memberi materi permainan kompetisi antar kelompok

lebih banyak agar siswa menjadi antusias dalam dan lebih semangat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5) Peneliti harus lebih banyak lagi menyiapkan peralatan yang akan

digunakan untuk permainan sehingga siswa tidak bosan karena terlalu

lama menunggu giliran.

6) Peneliti perlu untuk memberikan pemahaman dan motivasi system

pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan bermain.

7) Suara peneliti sebaiknya lebih diperkeras agar siswa dapat mendengar

memahami penjelasan dari peneliti

8) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan permainan,

sebaiknya peneliti memberi hadiah kepada siswa, misalnya berupa pujian

atau memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut.

D. Siklus 2

Tahapan yang dilakukan pada siklus 2 dalam penelitian tindakan kelas ini

meliputi:

1. Perencanaan Siklus 2

Dari hasil refleksi siklus 1 diketahui bahwa siswa masih kesulitan

menerapkan tehnik dasar lompat jauh dengan benar dan baik secara

perorangan, didalam permainan siswa masih tidak serius dalam melaksanakan

pembelajaran, siswa masih kurang kompak dalam melaksanakan permainan

sehingga tujuan pelaksanaan pembelajaran lompat jauh dengan modifikasi

media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar tehnik lompat jauh

belum secara optimal terpenuhi.

Oleh karena itu pada siklus 2 ini lebih ditekankan pada hal tersebut

supaya penerapan modifikasi media pembelajaran yang dilaksanakan lebih

bermanfaat di siklus 2 ini, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai

target dengan hasil pembelajaran yang optimal.

Peneliti dan guru kolaborator mendiskusikan perencanaan siklus 2

meliputi materi yang akan dilaksanakan. Untuk meningkatkan hasil belajar

lompat jauh siswa, peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dan juga peneliti

lebih terampil dalam menguasai kelas dengan benar, atau menyajikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

informasi tahap demi tahap. Peneliti dan kolaborator juga mengecek apakah

siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, serta memberi umpan

balik kepada siswa yang mampu memiliki hasil belajar lompat jauh dengan

baik.

2. Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 ini dilaksanakan selama 1 kali pertemuan, yakni

hari Selasa, 29 Mei 2012 di SDN Panggung 9 Kota Tegal.

Masing-masing pembelajaran dilaksanakan selama 2 x 35 menit.

Dalam kegiatan ini peneliti menerapkan solusi yang telah disepakati dengan

guru untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran bermain pada

siklus 1.

Sesuai dengan scenario pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh

peneliti. Peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran

berakhir.

Materi pelaksanaan tindakan II pada pertemuan pertama Selasa, 29

Mei 2012 ini adalah menggunakan media sederhana untuk meningkatkan

tehnik lompat jauh gaya jongkok:

1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi

tehnik dasar lompat jauh.

2) Peneliti menjelaskan materi tehnik dasar lompat jauh dalam bentuk

permainan lari dengan melewati dus yang sudah tertata dengan jarak 1 m

dengan gerakan langkah panjang di lakukan berulang-ulang.

3) Melakukan gerakan tehnik dasar lompat jauh yang dilakukan perorangan

dengan baik dan benar

4) Siswa mendapat penjelasan dari guru

5) Peneliti memberi contoh bagaimana cara melakukan tehnik dasar lompat

jauh

6) Siswa melakukan dengan modifikasi dus/bilah yang disampaikan dan

dicontohkan oleh peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

7) Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melakukan

model pembelajaran tersebut.

Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya

kegiatan pembelajaran.

3. Observasi dan Interpretasi

Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interprestasi pada

siklus 2 yakni:

1) Peneliti melakukan proses pembelajaran lompat jauh yang mengacu pada

sintaks (alur pembelajaran) dan pada model pembelajaran, yakni adanya

penjelasan materi, unjuk kerja, contoh, serta pelaksanaan instruksi secara

langsung oleh siswa.

2) Peneliti mengamati proses pembelajaran hasil belajar lompat jauh dengan

lebih focus dan melakukan observasi lebih luas agar dapat segera

membantu siswa yang sedang kesulitan melakukan tehnik lompat jauh

gaya jongkok.

3) Peneliti dan kolaborator memberi semangat kepada siswa agar mengikuti

proses pembelajaran tehnik lompat jauh gaya jongkok dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh

gambaran, siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan

guru, siswa merasa senang, bersemangat dan tidak cepat bosan.

4. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus 2

Berikut deskripsi data peningkatan hasil belajar lompat jauh dan nilai

ketuntasan minimal hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal

Tahun Pelajaran 2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 4.3: Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan

Minimal Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota

Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2.

No Nama

Kondisi Siklus 1 Kondisi Siklus 2

Hasil Belajar

Lompat Jauh KKM

Hasil Belajar

Lompat Jauh KKM

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Leny Gita

Ragil

Satrio

Wahyudi

Zur Amrilah

Linda Aprilia

Juwita Riski

Andrea

Hamzah

Nur Riski

Oktaviani

Sholly Amalia

Triana Panjang Sari

Windiyanto

Dodi Maulana

Adella Tanasya

Andin P.

Bagus

Bayu

Deni

Dewi Larasati

Dimas

Eriza

Erliana

Ikhda Miftahul

74

77

76

73

76

82

76

79

71

76

76

72

76

85

70

76

86

82

80

86

77

81

76

81

81

75,00

74

79

82

82

87

87

85

81

87

91

82

74

82

85

85

89

88

82

83

91

84

89

92

85

85

75,00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

76,00 84,00

8,00

Series 1

26

27

28

29

30

Indi Guruh

Inayah

Inggit

Mayang sari

Maulidia

81

73

77

74

78

85

80

85

74

74

Rata-rata 76,00 84,00

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa

Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam

pembelajaran lompat jauh melalui modifikasi media pembelajaran naik

menjadi 84,00 yang semula siklus 1 rata-rata hanya 76,00. Peningkatan yang

terjadi sebesar 8,00. Jika dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas (nilai diatas

KKM) sebesar 85,00% (26 siswa) dari jumlah keseluruhan 30 siswa memiliki

nilai diatas nilai ketuntasan minimal (75,00).

Berikut ini grafik peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa

kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus

1 ke siklus 2 :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

Gambar 4.2. Peningkatan Rata-rata belajar lompat jauh dari kondisi

awal, siklus 1 ke siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa dari

kondisi awal, siklus 1 & siklus 2 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4 :Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas V SDN

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi

Awal ke Siklus 2

No Nama

Peningkatan dari kondisi awal ke

siklus 1 & 2 Nilai

KKM Kondisi

Awal Siklus 1 Siklus 2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Leny Gita

Ragil

Satrio

Wahyudi

Zur Amrilah

Linda Aprilia

Juwita Riski

Andrea

Hamzah

Nur Riski

Oktaviani

Sholly Amalia

Triana Panjang Sari

Windiyanto

Dodi Maulana

Adella Tanasya

Andin P.

Bagus

Bayu

Deni

Dewi Larasati

61

76

73

70

60

66

62

76

70

75

65

62

76

76

60

78

60

76

78

75

70

74

77

76

73

76

82

76

79

71

76

76

72

76

85

70

76

86

82

80

86

77

74

79

82

82

87

87

85

81

87

91

82

74

82

85

85

80

88

82

81

91

84

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Dimas

Eriza

Erliana

Ikhda Miftahul

Indi Guruh

Inayah

Inggit

Mayang sari

Maulidia

71

60

77

61

76

75

75

67

63

81

76

81

81

81

73

77

74

78

89

92

85

85

85

80

85

74

74

75,00

Rata-rata 69.86 74.00 84.00

Dari tabel tersebut diatas dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata

hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun

Pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi awal sampai dengan Siklus 2 mengalami

pen I ngkatan sebesar 6,14.

Dimana pada kondisi awal rata-rata nya 69.86, sedangkan setelah

diberi pembelajaran dengan pendekatan modifikasi media pembelajaran

lompat jauh pada siklus 1 dan 2 rata-rata siswa pada siklus 2 meningkat

menjadi 84.00. Dari data hasil pembelajaran, diketahui bahwa hanya 3 siswa

yang memiliki nilai dibawah KKM. Sedangkan 85% siswa memiliki

peningkatan di dalam hasil belajar lompat jauh.

Berikut ini grafik perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh

siswa Kelas V SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012

dari awal ke siklus 1 dan siklus 2.

Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar

Lompat Jauh dari Kondisi Awal, Siklus 1 & Siklus 2

Siklus 2 84,00

Siklus 1 76,00

Kondisi Awal 69,84

64 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84

Gambar 4.3 : Peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh dari kondisi awal

Siklus 1 dan Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan

siklus 2 berlangsung, hasil pekerjaan siswa telah memenuhi target dengan

tercapainya keberhasilan / tuntas sesuai dengan target pencapaian yang

diharapkan yaitu : 85,00% pencapaian siswa memiliki nilai diatas KKM.

5. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus 2

Berdasarkan observasi pada Siklus 2, berikut analisis dan refleksi

Siklus 2

1) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Siklus 2. Jumlah dan refleksi pertemuan pada Siklus 2 telah

menunjukkan hasil yang sesuai yakni 1 x pertemuan dan dengan

melakukan pengambilan data akhir siklus 2, sebab materi yang diberikan

merupakan penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian yang lain

adalah penyempurnaan hasil belajar yang bervariasi.

2) Dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada Siklus 2, dapat disimpulkan

bahwa Peneliti Tindakan Kelas telah memenuhi target dan rencana yang

telah ditentukan, dan sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Dibawah ini merupakan hasil penelitian pelaksanaan pada siswa kelas V

SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Awal ke Siklus 1

Berikut tabel perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh pada

siswa SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.

Tabel 4.5. Perbandindan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Jauh

Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Rata-rata kondisi awal

hasil belajar lompat jauh

Rata-rata hasil belajar

lompat jauh Siklus 1

Peningkatan belajar

lompat jauh

69.86 76.00 6.14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa, rata-rata hasil belajar

lompat jauh siswa kelas V SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011 / 2012 mengalami peningkatan dari kondisi awal ke Siklus 1 sebesar

6.14.

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dari Siklus 1 ke

Siklus 2

Berikut tabel perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh

siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari

Siklus 1 ke Siklus 2.

Tabel 4.6: Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Jauh

Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2

Rata-rata Hasil Belajar

Lompat Jauh Siklus 1

Rata-rata Hasil Belajar

Lompat Jauh Siklus 2

Peningkatan Hasil

Belajar Lompat Jauh

76,00 84,00 8,00

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar

lompat jauh siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 meningkat dari Siklus 1 ke Siklus 2 sebesar 8,00

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Kondisi

Awal ke Siklus 2

Berikut tabel perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh

siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari

kondisi awal ke Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 4.7: Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas

5 SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari

Kondisi Awal ke Siklus 2

Rata-rata Hasil Belajar

Lompat Kondisi Awal

Rata-rata Hasil Belajar

Lompat Jauh Siklus 2

Peningkatan Hasil

Belajar Lompat Jauh

69,86 84,00 16,14

Berikut ini disajikan grafik rekapitulasi peningkatan hasil belajar

lompat jauh siswa Kelas 5 SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011 / 2014 dari kondisi awal ke Siklus 2.

Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar

Lompat Jauh dari Kondisi Awal

ke Siklus 2

16,14

84,00

69,86

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Gambar 4.4: Peningkatan hasil belajar lompat jauh dari kondisi awal ke Siklus 2

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata hasil belajar

lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 meningkat dari kondisi awal ke Siklus 2 sebesar 16.14.

4. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Kondisi Awal

Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas

V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal.

Peningkatan kondisi awal

Siklus 2

Siklus 2

Kondisi awal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.8: Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

90 – 94

85 – 89

80 – 84

75 – 79

70 – 74

Baik sekali

Baik

Cukup baik

Cukup

Kurang

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak tuntas

-

-

-

13

17

43,34

56,66

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa kondisi awal ketuntasan

hasil belajar siswa Kelas V SDN Panggung 9 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dengan

kategori cukup (tuntas) 13 orang (43.34) dan kategori kurang (tidak tuntas)

sebanyak 17 orang (56.66).

Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran lompat jauh pada kondisi awal.

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada Kondisi Awal

Prosentase Jumlah anak

> 7

4

Tidak tuntas

75

- 79

Ku

ra

ng

Tuntas

56.66

80 - 8

4

Cu

ku

p

bai

k Tuntas

43.34

85 - 8

9

Bai

k Tuntas

90

< 9

4

Bai

k

se

kal i Tuntas

Gambar 4.5 : Ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal

17

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

5. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I

Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V

SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 pada Siklus 1

Tabel 4.9 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kelas V SDN Panggung 9

Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 pada Siklus 1

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

90 – 94

85 – 89

80 – 84

75 – 79

70 – 74

Baik sekali

Baik

Cukup baik

Cukup

kurang

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

-

-

6

15

9

20.00%

50.00%

30.00%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran

2011/2012 dengan kategori cukup baik sebanyak 6 orang (20,00%) kategori cukup

tuntas sebanyak 15 orang (50,00%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 9

orang (30,00%).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran lompat jauh pada siklus 1

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

Prosentase Jumlah anak

> 7

4

Tidak tuntas

30.00%

75 - 7

9

Ku

ra

ng

Tuntas

50.00%

80 - 8

4

Cu

ku

p

bai

k Tuntas

20.00%

85

- 89

Bai

k Tuntas

9 0 <

9 4

B ai

k s e k al i Tuntas

Gambar 4.6 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1

6. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 2

Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada siklus 2

Tabel 4.10: Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota

Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada siklus 2

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah anak Prosentase

90 – 94

85 – 89

80 – 84

75 – 79

70 – 74

Baik sekali

Baik

Cukup Baik

Baik

Kurang

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

3

13

9

1

4

10,00 %

43,34 %

30,00 %

3,33 %

13,33 %

Jumlah 30 100 %

6

9

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan

kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 3 orang (10,00%), baik (tuntas) sebanyak

13 orang (43,34) kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 9 orang (30,00) kategori

cukup sebanyak 1 orang (3,33) tidak tuntas 4 (13,33).

Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

lompat jauh pada siklus 2 jika dilihat dalam bentuk grafik.

-

> 7

4

Ku

ra

ng

Tidak tuntas

13.33%

4

75 - 7

9

Cuku

p Tuntas

3.33%

80

- 84

Cu

ku

p

bai

k Tuntas

30.00%

85 - 8

9

Bai

k Tuntas

43.34%

90 <

94

Bai

k

se

kal

i

Tuntas

10.00%

3

Gambar 4.7 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1

7. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal,

Siklus 1 dan Siklus 2

Berikut tabel rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran lompat

jauh dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 :

1

15

9

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 4.11 :Rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V SDN Panggung 9

Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal, siklus

1 dan siklus 2.

Kondisi Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

anak Prosentase

AWAL

90 – 94

85 – 89

80 – 84

75 – 79

70 – 74

Baik sekali

Baik

Cukup Baik

Cukup

Kurang

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

-

-

-

13

17

-

-

-

43,34 %

56,66 %

SIKLUS 1

90 – 94

85 – 89

80 – 84

75 – 79

70 – 74

Baik sekali

Baik

Cukup Baik

Cukup

Kurang

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

-

-

6

15

9

-

-

20,00 %

50,00 %

30,00 %

SIKLUS 2

90 – 94

85 – 89

80 – 84

75 – 79

70 – 74

Baik sekali

Baik

Cukup Baik

Cukup

Kurang

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

6

13

6

1

4

20,00 %

43,34 %

20,00 %

3,33 %

13,33 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Berikut Grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN

Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus 1

dan siklus 2 pembelajaran Lompat jauh :

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Kondisi Awal Siklus 1, dan Siklus 2

50.00 %

45.00 %

40.00 %

35.00 %

30.00 %

25.00 %

20.00 %

15.00 %

10.00 %

5.0 %

0.00 %

Gambar 4.8 : Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan

siklus 2.

Berdasarkan Grafik 8, dapat diperoleh informasi bahwa ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012

memiliki peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus 2. Peningkatan

ketuntasan hasil belajar tersebut sebesar 20,00% untuk kategori baik sekali

(tuntas) dan sebesar 43,34% untuk kategori baik (tuntas)

Untuk kategori lainnya mengalami penurunan akan tetapi besarnya penurunan

prosentase ketuntasan belajar yang terjadi pada beberapa kategori tersebut tidak

berarti bahwa ada penurunan hasil belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh

yang telah dilakukan pada siklus 1 dan 2 peneliti kali ini, melainkan sebaliknya.

Kurang Cukup Cukup Baik Baik Baik Sekali

56.66%

30.00%

13.33%

43.34%

50.00%

3.33%

-

20.00%

20.00%

-

-

43.34%

-

-

20.00%

Kondisi awal

Siklus 1

Siklus 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kesimpulan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan yaitu melalui modifikasi media pembelajaran pada

pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal pada

Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat meningkat antusias dan pemahaman siswa

terhadap pembelajaran lompat jauh, suasana kelas juga menjadi lebih

menyenangkan, siswa lebih aktif, komunikasi arah dalam penyampaian materi

pembelajaran lebih terlaksana dengan baik dan siswa menjadi tidak terlalu bosan

dengan pembelajaran lompat jauh, sehingga hasil belajar siswa dalam

pembelajaran lompat jauh meningkat dan lebih baik dari pada kondisi semula.

Dari hasil analisa yang diperoleh, terdapat peningkatan pada hasil belajar

siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2, baik dari penilaian rata-rata

pembelajaran lompat jauh siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-

rata pembelajaran lompat jauh pada rata-rata kondisi awal (69,86), rata-rata siklus

I (76,00) dan rata-rata siklus 1 (84,00), sehingga peningkatan dari awal ke siklus 2

sebesar (60%)?

Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran lompat jauh siswa kelas

V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 juga dapat dilihat dari

ketentuan nilai ketuntasan minimal (75,00 %) adalah nilai rata-rata kondisi awal

siswa hanya 43,33 siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 13 siswa dari

30 siswa. Nilai rata-rata peningkatan hasil pembelajaran dari kondisi awal siswa

dengan pembelajaran siklus 1 sebanyak 22 siswa dari 30 siswa atau tuntas sebesar

(70,00 %) siswa yang memiliki nilai diatas KKM (75,00), nilai rata-rata pada

peningkatan siklus 2 sebanyak 26 dari 30 siswa atau tuntas sebesar (85,00 %)

siswa yang memiliki nilai diatas KKM (75,00)

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. IMPLIKASI

Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa, penerapan

pendekatan yang sesuai dengan latar belakang masalah yang terjadi serta sesuai

dengan karakteristik siswa, maka dapat meningkatkan minat belajar siswa (baik

proses maupun hasil), sehingga peneliti ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan yang serupa dalam

pembelajaran lompat jauh.

Bagi guru bidang studi pendidikan jasmani olahraga kesehatan dan

rekreasi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternative dan

menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

mengenai pembelajaran lompat jauh yang pada awalnya membosankan menjadi

pembelajaran yang menyenangkan.

Guru pendidikan jasmani dapat menerapkan pembelajaran lompat jauh

melalui modifikasi media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran melalui

modifikasi media pembelajaran juga dapat digunakan untuk pembelajaran cabang

atletik dan nomor yang lainnya, sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik

terhadap materi pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan

pembelajaran atletik.

C. SARAN

Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain :

1. Bagi Guru

Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran, dalam pembelajaran atletik, sebaiknya dalam

penyampaian materinya ditambah dengan modifikasi media pembelajaran yang

mengarah pada atletik atau materi yang akan dilaksanakan agar meningkatkan

kelestarian pada pendidik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Bagi Siswa

Bersikap aktif dan bersungguh-sungguh, serta memiliki motivasi dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diikuti akan lebih

bermanfaat.

3. Bagi Sekolah

Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau

dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa

dapat menerima materi dengan optimal.