Author
buitu
View
230
Download
0
Embed Size (px)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA
JONGKOK SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDINATA KUTASARI
PURBALINGGA MELALUI PERMAINAN TAMAN LOMPAT
SKRIPSI
Oleh :
BUDIYANTI
NIM : X4710017
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Budiyanti
NIM : x4710017
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SD
NEGERI 1 CANDINATA KUTASARI PURBALINGGA MELALUI
PERMAINAN TAMAN LOMPAT ini benar-benar hasil karya saya sendiri.
Selain itu sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Purbalingga, .. Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Budiyanti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDINATA KUTASARI
PURBALINGGA MELALUI PERMAINAN TAMAN LOMPAT
Oleh :
Budiyanti
X 4710017
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Budiyanti. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA
JONGKOK SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDINATA KUTASARI
PURBALINGGA MELALUI PERMAINAN TAMAN LOMPAT , Skripsi,
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret,
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh
gaya jongkok melalui permainan taman lompat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (Classroom Action
Research), pertemuan dalam penelitian ini berjumlah 4 kali dan setiap pertemuan
menunjukkan tahapan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan materi
Lompat jauh gaya jongkok. Subyek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 1
Candinata kelas V semester dua tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 24 siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mengambil data pada penelitian ini adalah
lembar pengamatan, angket dan tes unjuk kerja siswa.
Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
peningkatan belajar pada akhir siklus pertama sebesar 25% dari kondisi awal
37,5% dan pada akhir siklus ke dua peningkatannya sebesar 45,8%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa taman bermain meningkatkan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok.
Simpulan penelitian ini adalah permainan taman lompat dapat
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD Negeri 1
Candinata Kutasari Purbalingga.
Kata kunci : permainan taman lompat, hasil belajar, lompat jauh gaya jongkok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Budiyanti, IMPROVE LEARNING RESULTS TUCK STYLE LONG JUMP
STUDENTS IN FIFTH GRADE ELEMENTARY SD NEGERI 1 CANDINATA
KUTASARI PURBALINGGA BY TAMAN LOMPAT GAME. Surakarta thesis:
Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University. Juli 2012
The purpose if this study to improve learning of tuck style long jump by
taman lompat games.
This research used Classroom Action Research, classes in this study
amounted to 4 times and each classes showing the stages of learning the process
of physical Education with tuck long jump style. The subjects were students
elementary school 1 Candinata in fifth grade for the secondt semester of
2011/2012 academic year totaling 24 students. Instruments used to retrieve the
data in this research is the observation sheets questionnaires and performance
test. The observation sheet was got from observer, questionnaire was got from
students answers and best student performance was got from the result of
circulate.
The results showed that there were improve learning at siclus 1 is 25% from
the first condition 37,5%, and at least siclus 2 is 45,8% So conclution this
research that the taman lompat game can improve learning.
Conclution this research is the taman lompat games can improve learning
result tuck style long jump students in fifeth grade elementary school 1
Candinata Kutasari Purbalingga.
,
Key word: The taman lompat game, learning results, tuck style long jump.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Selalu berbuat baik dan jujurlah dalam setiap langkahku
Walaupun kau tak pernah menerima perlakuan baik dan jujur di dalam
kehidupanmu karena hanya Tuhanlah yang tahu
(My Heart)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Bapak Ibu Guru SD Negeri 1 Candinata
Ayah Ibu Tercinta
Suami dan Anak-anak tercinta
Dosen-dosen Pembimbing
Drs.Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes , Tri Winarti Rahayu,S.Pd.M.Or
Teman-teman Sejawat PPKHB Purbalingga
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Disadari bahwa penulisan Skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
terkait bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberi izin
penulisan skripsi.
2. Prof.Dr.rer.nat. Sajidan,M.Sc selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas
Sebelas Maret,Surakarta
3. Drs.Mulyono,MM, Ketua Program Studi Penjaskesrek FKIP Universitas
Sebelas Maret.
4. Drs. Tri Aprilijanto,M.Kes pembimbing yang telah sabar dan teliti
memberikan bimbingan dan penyusunan skripsi ini.
5. Tri Winarti Rahayu, S.Pd,M.Or pembimbing yang telah sabar dan teliti
memberikan bimbingan dan penyusunan skripsi ini.
6. Semua Dosen Penjaskesrek FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Kepala SD Negeri 1 Candinata yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Siswa-siswi SD Negeri 1 Candinata yang telah berpartisipasi dalam
penelitian ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, yang tidak dapat
disebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Surakarta, 31 Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................
PENGAJUAN ..........................................................................................................
PERSETUJUAN ......................................................................................................
PENGESAHAN .......................................................................................................
ABSTRAK ...............................................................................................................
MOTTO ...................................................................................................................
PERSEMBAHAN ....................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Perumusan Masalah .............................................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................
A. Kajian Pustaka ..................................................................................
B. Kerangka Berpikir......... .......................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................
B. Subjek Penelitian .................................................................................
C. Data dan Sumber Data.........................................................................
D. Pengumpulan Data .............................................................................
E. Uji Validitas Data.................................................................................
F. Analisis Data ............ ...........................................................................
G. Indikator Kinerja Penelitian..................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
xi
xiii
xiv
xv
1
1
2
3
3
5
5
19
21
21
22
22
23
23
24
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
H. Prosedur Penelitian...............................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................
A. Diskripi Pratindakan..........................................................................
B. Diskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus................................................
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar
Siklus........................................
D. Pembahasan.......................................................................................
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..............................................
A. Simpulan ...........................................................................................
B. Implikasi ...........................................................................................
C. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................
25
33
33
36
49
55
57
57
57
58
59
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Tempat dan waktu penelitian ..........................................................................
2. Teknik dan alat pengumpulan data .................................................................
3. Indikator kinerja penelitian ..............................................................................
4. Daftar nilai kondisi awal ....................................................................................
5. Daftar nilai kondisi awal .................................................................................
6. Daftar peningkatan nilai dari kondisi awal ke siklus I......................................
7. Daftar peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II..............................................
4. Perbandingan kondisi awal dengan siklus I ....................................................
5. Perbandingan siklus I dengan siklus II ............................................................
6. Perbandingan kondisi awal dengan siklus II ...................................................
7. Prosentase ketuntasan kondisi awal ................................................................
8. Prosentase ketuntasan siklus I .........................................................................
9. Prosentse ketuntasan siklus II ..........................................................................
21
23
24
34
37
43
48
50
51
52
54
54
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Bagan Kerangka Berpikir .................................................................................
2. Gambar awalan dan tolakan siklus I ................................................................
3. Gambar gerakan melayang siklus I .................................................................
4. Gambar gerakan mendarat siklus I ..................................................................
5. Rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok siklus I ...................................
6. Gambar awalan dan tolakan siklus II ..............................................................
7. Gambar melayang diudara siklus II..................................................................
8. Gerakan mendarat siklus II ..............................................................................
9. Rangkaian lompat jauh gaya jongkok siklus II ...............................................
10. Grafik perbandingan ketuntasan kondisi awal ...................................................
11. Grafik perbandingan rata-rata nilai kondisi awal ke siklus I ............................
12. Grafik perbandingan rata-rata nilai siklus I ke siklus II ...................................
13. Grafik perbandingan rata-rata nilai kondisi awal ke siklus II ............................
20
26
26
27
27
29
30
31
31
35
50
52
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ....60
2. Pendapat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran ....63
3. Rekapitulasi Hasil Angket Siswa ...66
4. Format Observasi Pembelajaran ....68
5. Alokasi Waktu Pembelajaran .70
6. Format Observasi Pembelajaran 71
7. Alokasi Waktu Pembelajaran .73
8. Format Observasi Pembelajaran 74
9. Alokasi Waktu Pembelajaran .76
10. Format Observasi Pembelajaran 77
11. Alokasi Waktu Pembelajaran .79
12. Rpp Siklus I pertemuan pertama.80
13. Rpp Siklus I pertemuan kedua ...90
14. Rpp Siklus II pertemuan pertama100
15. Rpp Siklus II pertemuan kedua.110
16. Daftar Nilai kondisi awal......121
17. Daftar nilai siklus I127
18. Daftar nilai siklus II .132
19. Daftar Absen 137
20. Dokumentasi Penelitian ...138
21. Surat keputusan tentang izin penulisan skripsi 144
22. Surat permohonan observasi 145
23. Surat ijin penelitian ..146
24. Surat keterangan147
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lompat jauh merupakan pembelajaran cabang atletik yang kurang
diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari kurangnya antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran atletik. Kurangnya antusias siswa dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya penyajian materi yang kurang variatif sehingga
menyebabkan siswa malas dalam mengikutinya. Pembelajaran atletik hanya
dikenalkan sebagian kecil atau sekilas, pembelajaran hanya berorientasi pada
pembelajaran teknik, setelah itu pembelajaran dilanjutkan kegiatan yang lain,
misalnya bermain sepak bola. Keadaan semacam ini sering terjadi apabila
pembelajaran teknik sudah selesai, sehingga orientasi siswa tidak tertuju kepada
materi pembelajaran (atletik), tetapi pada bermain sepak bola yang akibatnya
kurang baik bagi cabang atletik. Pada pembelajaran atletik terkesan kurang tuntas.
Peneliti mengamati pada saat pembelajaran atletik khususnya nomor
lompat jauh gaya jongkok, baik siswa putra maupun siswa putri kurang antusias
dalam mengikutinya,. Keadaan semacam ini menjadikan masalah, bagaimana
caranya agar pembelajaran lompat jauh dapat berjalan dengan baik dan
meningkat. Karena dengan keadaan yang demikian, tujuan pembelajaran pun pasti
belum tercapai. Setelah melakukan pengamatan, hal ini disebabkan oleh
pembelajaran yang monoton atau pembelajaran yang berorientasi pada
pembelajaran teknik, tidak adanya media yang digunakan, alat masih sangat
terbatas dan belum mampu membangkitkan kesenangan siswa dalam penyajian
materi pembelajaran.Siswa-siswi dikelas tersebut masih mengalami kesulitan
dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok.Berdasarkan hasil ulangan
harian siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata hanya 9 anak atau 37,5 % dari 24
siswa yang telah mencapai KKM, berarti masih 15 anak atau 62,5% yang masih
di bawah KKM. Besar jumlah siswa yang belum mencapai KKM yang di patok 70
hal ini menunjukan proses pembelajaran yang belum tuntas, guru masih menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pusat pembelajaran, gaya mengajar serta pemodifikasian dan media belajar yang
masih kurang.
Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi
pembelajaran berbeda anrata siswa satu dengan siswa yang lain guru perlu
mengembangkan metode media pembelajaran yang dapt mempermudah siswa
menerima pelajaran dengan baik.
Dalam memilih alat bantu yang digunakan seorang guru juga harus
mempertimbangkan tingkat keekonomisan media yang digunakan.Alat bantu yang
digunakan dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah.
Alat bantu bilah, dus dan ban bekas dalam sebuah pembelajaran akan
membuat siswa lebih mudah menangkap materi ajar yang diberikan oleh
guru.Dengan alat bantu tersebut dapat mengubah suasana menjadi lebih santai dan
menyenangkan, keadaan ini akan membantu menumbuhkan motivasi dan
antusiasme terhadap materi ajar lompat jauh gaya jongkok.
Berdasarkani uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengambil judul
tentang Meningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas V
SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun
pelajaran 2011/2012 melalui Permainan Taman lompat
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan
permainan taman lompat dapat meningkatkan hasil belajar pada lompat jauh gaya
jongkok Siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga?
Definisi Operasional Variabel
1. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok yang di maksud hasil belajar lompat
jauh gaya jongkok adalah hasil belajar psikomotor,afektif dan kognitif siswa
dalam pembelajaran lompat jauh.
2. Taman lompat adalah suatu permainan dengan menggunakan alat bantu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
a.Bilah
Bilah yang di gunakan terbuat dari bambu dengan panjang 1 m yang di
belah menjadi 4 bagian.
b. Kardus
Kerdus yang di gunakan adalah kardus bekas mi instan atau bekas minuman
mineral atau kardus bekas kopi dengan dua macam ukuran yang berbeda
c. Ban
ban yang di gunakan adalah ban bekas motor dengan ukuranyang sama
d. Bola
Bola yang di gunakan adalah bola kaki dan bola voly dengan ukuran no 4.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kutasari
Purbalingga melalui permainan taman lompat.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Candinata
a. Hasil permaianan taman lompat meningkatkan minat dan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok ,serta mendukung pencapaian prestasi lompat
jauh gaya jongkok.
b.Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas serta
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.
2. Bagi Guru Penjas SD Negeri 1 Candinata
a. Untuk meningkatkan kreatifitas Guru di Sekolah dalam membuat dan
mengembangkan media bantu pembelajaran yang dimodifikasi, dalam
rangka perancangan pembelajaran PAIKEM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang
akan dilakukan.
c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara
professional, terutama dalam pengembanganmedia bantu pembelajaran.
3. Bagi Sekolah SD Negeri 1 Candinata
Dapat di jadikan masukan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang baik khususnya bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari
Kabuaten Purbaligga Tahun Pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Lompat Jauh
a. Pengertian Lompat Jauh
Pengertian lompat jauh adalah suatu bentuk garakan melompat
mengangkat kaki keatas kedepan dalm upaya membawa titik berat badan selama
mungkin di udara ( melayang diudara ) yang dilakukan dengan cepat dan dengan
jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-
jauhnya (Aip Syaifuddin,1992:90)
Dari pengertian yang di berikan para ahli tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian lompat jauh adalah merupakan salah satu
kemampuan dalam lari secepat-cepatnya untuk mencapai jarak yang sejauh-
jauhnya.
b.Tahapan Lompat Jauh :
1) Awalan
Awalan atau ancang-ancang merupakan salah satu factor penting dalam
lompat jauh. Seorang pelompat jauh harus berlatih untuk membuat langkah-
langkah awalan yang tepat.Menurut Engkos Kosasih (1985:67)mengemukakan,
awalan yaitu untuk mendapatkan kecepatan pada waktu melompat, awalan harus
dilakukan secepat-cepatnya serta jangan merubah langkah pada saat akan
melompat, jarak awalan biaanya 30 meter atau 50 meter.
Berdasarkan uraian tersebut maka fungsi awalan adalah untuk
mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai pada balok
tumpu. Dengan awalan yang cepat diharapkan akan memperoleh hasil prestasi
lompat jauh yang maksimal.
2) Tolakan atau tumpuan (take of)
Tolakan adalah perpindahan yang sangat cepat antara lari awalan dan
maelayang diudara. Pada fase ini terjadi perubahan gerakan dari gerakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
horizontal kegerakan vertical yang dilakukan sangat cepat ( Aip
Syarifuddin,1992:91 ).Dari kecepatan maju yang penuh pelompat harus
menggerakan gerakan dari balok tolakan keatas dengan sudut terbaik
45derajat.(Soedarminto,1992:165). Hal ini akan mudah tercapai bersamaan
dengan menolakan kaki yang sekuat-kuatnya keatas depan tepat pada papan tolak,
kaki belakang di ayunkan skuat-kuatnya keatas depan harus dibantu dengan
mengayunkan kedua tangan dari belakang ke depan atas (Aip
Syarifuddin,1992:92)
Berdasarakan urian dari beberapa pendapat tersebut diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pelompat jauh melakukan tumpuan ini adalah merubah
gerakan lari menjadi satu lompatan dalam melakukan tumpuan selain
menggunakan kaki yang kuat juga ketepatan bertumpu.
3). Melayang atau sikap diudara
Pada saat melayang diudara inilah akan terlihat bentuk gaya lompat jauh
yang dipakai. Menurut Aip Syaifuddin(1992:93),lompat jauh gaya jongkok pada
umumnya banyak dilakukan oleh anak-anak sekolah, karena dianggap gaya paling
mudah untuk dipelajari. Cara melakukannya adalah sebagai berikut : Pada waktu
lepas dari tanah ( papan tolak ) keadaan sikap badan diudara jongkok, dengan
jalan membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk, kedua tangan kedepan.
Pada waktu akan mendarat kedua kaki dujulurkan kedepan kemudian mendarat
dengan kedua kaki dengan bagian tumit terlebih dahulu, kedua tangan kedepan.
Berdasarkan uraian diatas dan pendapat tersebut, maka untuk melayang
diudara diusahakan selam mungkin dan selalu dijaga keseimbangannya.Untuk
gaya jongkok kaki yang terkuat untuk bertumpu, kaki yang satu sebagai kaki ayun
sampai sejajar. Saat mencapai titik tertinggi sikap badan berjongkok atau seperti
orang duduk, tangan lurus kedepan selanjutnya persiapan untuk mendarat.
4) Mendarat
Serangkain gerak lompat jauh fase terakhir adalah mendarat. Menurut
Engkos Kosasih (1995:67), sikap badan sewaktu mendarat atau jatuh , yaitu si
pelompat harus mengusahakan jatuh atau mendarat dengan sebaik-baiknya.
Jangan sampai jatuhnya badan kebelakang karena dapat merugikan. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
mendarat yang baik adalah ketika mendarat atau jatuhnya dengan kedua kaki dan
tangan kedepan, jadi bila kedepan tidak akan merugikan. Hal ini disebabkan hasil
pengukuran dalam lompat jauh adalah diukur dari balok tumpu sisi bagian dalam
sampai jatuhnya anggota badan yang terdekat dengan balok tumpu.
c.Lompat Jauh Gaya Jongkok
Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok adalah mengambil awalan lari
cepat tanpa mengubah langkah sebelum tolakan,kemudian salah satu kaki
bertumpu diatas balok tumpuan dan kaki ayun diangkat kedepan setinggi paha ,
sehingga sejajar dengan kaki yang lain. Pada saat mencapai titik ketinggian sikap
badan dan kaki seperti duduk atau berjongkok. Selanjutnya kedua kaki dan kedua
tangan di luruskan dan di jukurkan kedepan serta badan condong kedepan untuk
melakukan persiapan pendaratan diatas bak pasir/bak lompat,( Tamsir
Riyadi,1992:98)
2. Pembelajaran dan Hasil Belajar
a. Pembelajaran Yang Efektif
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Menurut IG.A.K.Wardani
(2005:2.38) Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses
pembelajaran, baik di dalam atau diluar kelas.Proses ini berlangsung melalui
interaksi antara guru dan siswa dalam situasi pembelajaran yang bersifat edukatif
(mendidik). Melalui proses pembelajaran ini siswa akan berkembang kearah
pembentukan manusia.Pembelajaran yang efektif dapat terbentuk melalui
pembelajaran yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). Berpusat pada anak
2). Interaksi edukatif antara guru dengan anak
3). Suasana demokratis
4). Variasi metode mengajar
5). Guru profesional
6). Bahan yang sesuai dan bermanfaat
7). Lingkungan yang kondusif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
8). Sarana belajar yang menunjang
b. Hasil belajar
Belajar ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.IG.A.K.Wardani (2005).
Agar hasil belajar meningkat itu tidak lepas dari dukungan sarana dan
prasarana yang mencukupi yang ada di sekolah sehingga terjadi adanya
peningkatan dalam pembelajaran.
Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.Faktor Internal
Foktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan
keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau
melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain
pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga
agar keadaan jasmani tetapsehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan,
kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang
mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar.Faktor-
faktor tersebut diantaranya: Adanya keinginan untuk tahu, agar mendapatkan
simpati dari orang lain, untuk memperbaiki kegagalan, untuk mendapatkan rasa
aman
2.Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan
masyarakat.
a) Faktor yang berasal dari orang tua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara
mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu
teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo demokratis,
otoriter, atau cara laisses faire. Cara atau tipe mendidik yang demikian
masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya.
Menurut hemat peneliti, tipe mendidik sesuai dengan kepemimpinan
Pancasila lebih baik dibandingkan tipe-tipe diatas. Karena orang tua dalam
mencampuri belajar anak, tidak akan masuk terlalu dalam.
Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena orang tua akan
bertindak ingngarsa sung tulada, ingmadya mangunkarsa, dan tut
wurihandayani. Dalam kepemimpinan Pancasila ini berarti orang tua
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat
diteladani. Orang tua juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik
langsung maupun tidak langsung, dan memberikan arahan-arahan
manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.
Dalam kaitan dengan hal ini, Tim Penyusun Buku Sekolah Pendidikan
Guru JawaTimur (1989: 8) menyebutkan, Di dalam pergaulan di
lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu
bila orang tua memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan
diberipujian. Pendek kata, motivasi, perhatian, dan kepedulian orang
tua akan memberikan semangat untuk belajar bagi anak.
b) Faktor yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal darisekolah, dapatberasaldari guru, mata pelajaran
yang ditempuh, dan metode yang diterapkan.Faktor guru banyak menjadi
penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian
guru, kemampuan mengajarnya.Terhadap mata pelajaran, karena
kebanyakan anak memusatkan perhatianya kepada yang diminati saja,
sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
diharapkan.Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh atau campurtangan orang lain. Oleh karena
itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.
b) Faktor yang berasal dari masyarakat
Anak tidak lepas dari kehidupa nmasyarakat. Faktor masyarakat bahkan
sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat
bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung
perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi.
Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut:
(1) Minat
Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil
dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap objek
masalah maka dapat diarakan hasilnya baik. Masalahnya adalah
bagainama seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih
masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas
materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu pendidik/
pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latarbelakang
sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.
2)Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil
tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada
orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan
yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekalah (Sumadi,
1989: 11).
3)Bakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih
dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17).Bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan
pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan bakat merupakan faktor
yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar (Sumadi,
1989: 12).Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan
memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.
4)Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan
sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh
kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88). Ada dua
macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang
bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor
dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkatan, hadiah,
persaingan, pertentangan, sindiran, cemooh an dan hukuman. Motivasi ini
tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa.
Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu dikembangkan, siswa
diharapkan dapat mengalih gunakan kemampuan-kemampuan tersebut
dalam mengahadapi masalah-masalah dalam berbagai bidang pelajaran.
Kemampuan bernalar, kemampuan memilih strategi yang cocok dengan
permasalahannya, maupun kemampuan menerima dan mengemukakan
suatu informasi secara tetap dan cermat merupakan kemampuan umum
yang dapat digunakan dalam berbagai bidang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah
berartitengah,perantara,atau pengantardalam buku Agus Kris, Oleh karena itu
media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan, atau alat. Media jika di
pahami secara garis basar adalah manusia, materi,atau kejadian yang membangun
kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
sikap.
Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat tahu
siswa. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat
berupa orang atau benda)kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar
penerima pesan itu ialah siswa. Pembawa pesan pesan media itu berinteraksi
dengan siswa melalui indra mereka.
Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh media
dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah materi pelajaran. Dengan perkataan
lain pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari kurikulum yang disampaikan
oleh guru kepada siswa.Pesan ini dapat bersifat rumit dan mungkin harus di
rangsang dengan cermat supaya dapat dikominikasikan dengan baik kepada siswa.
Sehingga dengan adanya media itu mempermudah siswa dalam menerima materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru.
b. Peran dan Kegunaan Media
Media dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah
yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat di
gunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar di
sebut dependent media.Sebagai alat bantu efektifitas media itu sangat tergantung
pada cara dan kemampuan guru dalam menggunakan alat tersebut dalam buku
agus kris.
Dalam sistem belajar ini media digunakan untuk mengantikan sebagian
dari fungsi guru, yaitu fungsi dalam memberikan informasi atau isi pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Kalau sistem belajar mengajar seperti ini dapat diterapkan, ada beberapa
keuntungan yang diperoleh :
1) Guru mempunyai banyak waktu untuk membantu siswa yang lemah
2) Siswa akan belajar secara aktif
3) Siswa dapakt belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-
masing.
4. Karakteristik Siswa
Masa usia sekolah sering disebut pula sebagai masa intelektual atau
masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif
anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelumnya. Masa keserasian
bersekolah dapt dirinci menjadi dua frase :
a.Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira usia 6,0 atau 7,0 tahun
sampai usia 9,0 atau 10,0 tahun.
b.Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira usia 9,0 atau 10,0 tahun
sampai usia 12,0 atau 13 tahun.
Beberapa sifat khas anak pada masa kelas-kelas rendah sekolah dasar
ini antara lain adalah seperti yang tersebut di bawah ini .
1) Keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani berkaitan dengan prestasi
sekolah.
2) Cenderung mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
3) Cenderung memuji sendiri.
4) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, kalau hal itu
di rasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
5) Kalau tidak dapat menyelasaikan sesuatu soal, maka soal itu
dianggapnya tidak penting.
6) Terutama pada usia 6,0 8,0 tahun anak mnghendaki nilai(angka rapor)
yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi
nilai baik atau tidak.
Sedangkan sifat khas anak pada masa kelas-kelas tinggi sekolah
dasar ialah sebagai berikut :
1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
ini menimbulkan adanya kecndungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan yang praktis.
2) Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus.
4) Sampai kira-kira umur 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang-
orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi
keinginananya; setelah kira-kira 11,0 tahun pada umumnya anak
menhadapai tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan
sendiri.
5) Anak memandang nilai (angka rapor) sebagi ukuran yang tepat (sebaik-
baiknya) mengenai prestasi sekolah.
6) Gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk kegiatan bermain
bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terkait
kepada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan
sendiri.
Ada beberapa faktor yang terdapat dalam karakteristik anak:
a) Faktor Intelektual
Faktor intelektual mengacu pada kemampuan untuk berhubungan dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representatif,
khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf,angka,kata, dan
gambar). Intelektuak bisa diartikan sebagai akal atau pikiran. Pikiran
mempunyai kedudukan yang boleh dikata menentukan.Karena itulah
kewajiban kita para pendidik, di samping mengembangkan aspek-aspek
lain dari anak-anak didik adalah memberikan bimbingan sebaik-baiknya
bagi perkembangan pikiran. Menurut Gahne (Dr.I G.A.K.Wardani,2005)
kemahiran intelektual seseorang semakin meningkat dengan semakin
menguasai cara berpikir yang tidak berperaga. Dalam berpikir tidak
berperaga diperlukan Kemahiran Intelektual, (pemahaman dan
penggunaan konsep,kaidah,dan prinsip) dan Berpikir Intalektual yaitu
berpikir dengan mencari dan menggunakan pemahaman melalui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
penguasaan konsep dan relasi-relasi antara konsep itu. Pemahaman
semacam itu di sebut Pemahaman Intelektual.
b) Faktor Kognitif
Ciri kegiatan kognitif dalam belajar adalah memperoleh dan
menggunakan bentuk-bentuk respresentasi yang mewakili obyek-obyek
yang di hadapi, baik obyek itu berupa orang,benda atau kejadian
/peristiwa. Adapun yang termasuk dalam aktivitas kognitif ini yaitu
(1)mengingat dan (2) berpikir.
1) Mengingat
Mengingat adalah suatu aktifitas kognitif, dimana orang menyadari
bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau atau
berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa lampau. Ada dua
bentuk mengingat yaitu : mengenal kembali dan mengingat kembali.
Yang memegang peranan lebih di sekolah ialah reproduksi
mengingat kembali pengetahuan misalnya pada waktu ujian.
2) Berpikir
Dalam berpikir siswa berhadapan dengan objek-objek yang di wakili
dalam kesadaran. Jadi, orang tidak langsung menghadapi objek
secara fisik seperti yang terjadidalam pengamatan. Dalam berpikir,
objek hadir dalam bentuk representasi. Bentuk-bentuk representasi
yang paling pokok adalah tanggapan, pengertian atau konsep dan
lambang verbal. Makin berkembang si anak, makin kaya ia akan
tanggapan-tanggapan. Hubungan antar tanggapan mulai dipahami.
3) Faktor Emosional
Masa prasekolah merupakan periode memuncaknya emosi, yang
ditandai dengan muncunlnya tempat tantramus, rasa takut yang
kuat, dan meledaknya cemburu yang tidak beralasan. Pada masa ini
mulai muncul perbedaan-perbedaan dalam emosi dan pola
ekspresinya dapat ditafsirkan segera. Ketegangan emosi pada anak-
anak ini sebagian disebabkan oleh kelelahan karena terlalu lama
bermain, kurang tidur siang, dan terlalu sedikit makan tidak sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dengan kebutuhan jasmaniah.
5. Bermain dan Permainan
a. Teori Permainan
1) Teori kelebihan tenaga dari Herbert Spencer dalam buku Soetoto
Pontjopoetro mengatakan bahwa tenaga yang berlebihan yang ada pada
anak itu menuntut jalan keluar dan dapat di salurkan dalam
permainan.Lebih-lebih bagi pemuda-pemuda yang kurang mendapat
kesempatan untuk mengeluarkan atau melayani hasrat bergeraknya,teori
ini tepat sekali.
2) Teori Atavisme dari Stanley Hall dalam buku Soetoto Pontjopoetro. Teori
menerangkan bahwa permainan anak itu ulangan daripada kehidupan
nenek moyangnya. Teori ini boleh di katakan sesuai pendapat Haeckel,
tang mengatakan bahwa menurut hukum dasar biogenese tiap-tiap anak itu
mengulangi perbuatan-perbuatan nenek moyangnya.
3) Teori Fantasi ( Fiksi ) dari Claparede dalam buku Soetoto Pontjopoetro,
berpendapat bahwa anak itu bermain karena dalam kehidupannya sehari-
hari ia tidak mendapat kepuasan, sehingga ia melarikan diri ke alam fantasi
di dalam permainannya, tempat ia dapat melepaskan segaa kehendak dan
kemaunnya, dapat menjadi raja yang berkuasa dan sebagainya.
4) Teori relaksasi dari Patrick dalam buku Soetoto Pontjopoetro, bahwa
bermain adalah menyenangkan dan di lakukan karena ingin bermain.
Bermain adalah cara untuk melepaskan diri dari segala beban kehidupan
dan segala macam paksaan. Bermain menimbulkan kepuasan,
menghilangkan ketegangan dan tekanan yang ada pada diri pribadi.
b. Arti dan Manfaat Permainan
1) Di pandang dari sudut kesehatan
Tiap-tiap manusia mempunyai naluri untuk bergerak. Lebih-lebih pada
anak-anak naluri untuk bergerak itu besar sekali. Gerakan itu sangat
berguna untuk fungsi-fungsi rohani dan jasmani. Dalam permainan anak
banyak sekali bergerak, suatu hal yang mempunyai pengaruh baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
terhadap peredaran darah dan pernapasan. Luas pernapasan di perbesar,
ruang dada diperbesar keseluruh jurusan, dan paru-paru berfungsi lebih
baik. Semu alat-alat pernapasan menjadi terlatih. Jantungpun menjadi
lebih kuat memompa darah yang perlukan di seluruh tubuh. Karena
latihan-latiha tersebut, maka organ-organ tubuh kita, berfungsi lebih baik,
dan pada gilirannya akan meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan.
2) Dipandang dari sudut Pendidikan
Anak-anak itu senang bermain.Permainan itu di lakukan dengan gembira.
Dan oleh karena itu segala sesuatu yang di ajarkan di waktu itu,dapat di
tangkapnya dengan mudah. Maka sebaiknya semua pelajaran kepada anak-
anak di berikan dalam suasana gmbira, sambil bermain.
Ahli-ahli pendidikan seperti Gutsmuths, Montessori dan Frobel
menganjurkan supaya permainan itu menjadi alat pendidikan yang utama,
untuk menuntun pertumbuhan jasmani dan rohani. Umumnya anak-anak
bermain dalam suasana jiwa bebas, lepas dari segala rintangan dan
tekanan.Meraka seakan-akan mencerminkan jiwa mereka kepada kita,
hingga mudah bagi kita untuk mengetahui tabiat tiap anak. Maka tepat
sekali, jika para ahli pendidikan mengatakan bahwa anak yang sedang
bermain adalah buku terbuka, yang mudah di baca.
3) Dipandang dari sudut perkembangan pribadi
Fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian sangat mungkin di kembangkan
melalui kegiatan-kegiatan bermain. Hal ini disebabkan oleh karena
didalam bermain banyak kejadian-kejadian yang melibatkan keaktifan
kejiwaan dan kepribadian masing-masing pesertanya. Manfaat permaian
bagi anak-anak tidak dapat di ragukan lagi. Inilah rupanya yang menjadi
prinsip bagi Gutsmuths, Motessori dan Frobel yang menganjurkan agar
permainan menjadi alat pendidikan yang utama bagi anak-anak. Adapun
kegunaan permainan itu :
a) Permainan merupakan alat penting untuk menumbuhkan sifat sosial
untuk hidup bermasyarakat, karena dengan bermain anak dapat
mengenal bermacam-macam aturan dan macam-macam tingkah laku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b) Permainan merupakan alat untuk mengembangkan fantasi, bakat dan
kreasi.
c) Permainan dapat mendatangkan berbagai macam perasaan, antara lain
perasaan senang dalam melakukan permainan.
d) Permainan bersama dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
disiplin karena anak harus mentaati peraturan-peraturan.
Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa dengan permainan anak
menacapai kemajuan-kemajuan seperti jasmani, social, intelek, rasa keindahan
dan lain-lainnya.
6.Modifikasi Pembelajaran Penjas
Modifikasi adalah suatu usaha untuk merubah sebuah tehnik tertentu
dengan menggunakan alat yang lebih sederhana tanpa harus mengenyampingkan
tehnik dan prosedur yang berlaku dengan memperhatikan segi keterpakaian
fungsi, tujuan, manfaatdan menyenangkan peserta didik.
Dalam penelitian ini, modifikasi pendidikan jasmani di fokuskan pada
aspek media, alat bantu pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.Dengan
melakukan modifikasi sarana maupun prasarana, tidak akan mengurangi aktifitas
siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani.Bahkan sebaliknya,
karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih banyak bergerak. Mengapa di
modifikasi,menurut Lutan(1988) menyatakan : Modifikasi dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar :
a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran
b. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
c. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa permainan taman lompat
dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
oleh karenanya pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan
dan karakteristik anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran pendidikan
jasmani dengan senang dan gembira.
7. Taman Lompat dalam Pembelajaran
Taman lompat adalah pembelajaran lompat jauh yang menggunakan alat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
bantu bilah, kardus bekas, ban bekas, dan bola. Semua alat bantu di gunakan
pada setiap tahapan dalam lompat jauh. Tahapan pertama yaitu menggunakan
alat bantu bilah yang di susun menjadi 3 berbanjar dengan jarak 1 m, kemudian
tahapan kedua kardus di susun seperti hurus S sedangkan posisi kedua di susun
seperti bentuk lingkaran. Tahapan ketiga mengunakan ban bekas yang
disusu zigzag dengan jarak yang berbeda. Pembelajaran melalui taman lompat
ini di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa di arahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai
dengan konsep yang di pelajari. Permasalahan yang sering di hadapi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani adalah kurangnya sarana atau peran aktif siswa
dalam kegiatan belajar.Penggunaan taman lompat memungkinkan siswa lebih
banyak melakukan kegiatan seperti melihat, merasakan melalui taman lompat.
Pemanfaatan alat bantu bilah, ban/simpai dan dus sebagai sarana
membantu guru dalam menjelaskan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada
siswa. Melalui alat bantu tersebut guru dapat memperlihatkan dan memberikan
penjelasan mendetail mengenai gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.
Penggunaan taman lompat dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh
berupa alat bantu antara lain bilah, ban dan kardus bekas, karet gelang yang di
gunakan dalam untuk pembelajaran dalam gerak dasar lompat jauh gaya jongkok
secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut di jabarkan dalam RPP setiap
pertemuan.Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat di
gambarkan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 1.Skema kerangka berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pembelajaran penjas.
b. Dan yang paling utama hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.
Kondisi akhir
Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan taman lompat
Siklus I : bermain taman lompat dengan cara :
a.Awalan dan tolakan dengan menggunakan alat bantu bilah. b.Melayang di udara menggunakan alat bantu kardus bekas. c.Mendarat menggunakan alat bantu ban
Hasil lompat jauh gaya jongkok meningkat
Siklus II : bermain taman lompat dengan cara :
a.Awalan dan tolakan dengan menggunakan alat bantu bilah. b.Melayang di iudara menggunakan alat bantu kardus bekas. c.Mendarat menggunakan alat bantu ban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Candinata UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan ini dilaksanakan mulai bulan April-Juni 2012
Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan
No Kegiatan Penelitian Waktu pelaksanaan
1. Persiapan
a. Kordinasi peneliti dengan Kepala
Sekolah
21 April 2012
b. Diskusi dengan kolaborator untuk
mengidentifikasi masalah
pembelajaran dan merancang
tindakan
24 April 2012
c. Menyusun Proposal penelitian 24 April s/d 11 Mei 2012
d. Menyiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen
penelitian
11 Mei 2012
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan
tindakan
12 Mei 2012
2. Pelaksanaan tindakan
a. Siklus I pertemuan 1
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
1 Mei 2012
14 Mei 2012
14 Mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4) Refleksi 15 Mei 2012
b. Siklus I pertemuan 2
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
15 Mei 2012
19 Mei 2012
19 Mei 2012
19 Mei 2012
c. Siklus II pertemuan 1
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
19 Mei 2012
29 Mei 2012
29 Mei 2012
30 Mei 2012
d. Siklus II pertemuan 2
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan tindakan
3) Observasi
4) Refleksi
30 Mei 2012
1 Juni 2012
1 Juni 2012
1 Juni 2012
3 Analisis data dan pelaporan
a. Analisis Data 25 Juni 2012
b. Menyusun laporan/ Skripsi 25 Juni 2012
B. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1
Candinata tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 11 siswa
putri dan 13 siswa putra.
C. Data dan Sumber Data
Data dan Sumber dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
sebagai berikut :
1. Data tentang hasil lompatan, di peroleh dari siswa.
2.Kebenaran tehnik lompat jauh gaya jongkok di peroleh dari siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3.Aktifitas guru di peroleh dari peristiwa atau kejadian saat berlangsungnya KBM.
D.Tehnik Pengumpulan Data
Tenik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini
terdiri dari : tes dan obsevasi dan angket.
1.Tes di pergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lompat jauh gaya
jongkok yang di lakukan siwa.
2.Observasi di pergunakan sebagai tehnik untuk mengumpulkan data tentang
aktifitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan alat
bantu pembelajaran ( bilah, simpai/ban, dus ).
3.Angket : setiap butir pertanyaan angket di kelompokan sesuai aspek yang di
amati, kemuadian di hitung jumlah skor pada setiap butir.
Sedangkan alat pengumpulan data yang di gunakan penelitian sebagai
berikut :
Tabel 3.2.Tehnik dan alat pengumpulan data
No Jenis data Sumber Data Tehnik
Pengumpulan
Instrumen
1 Hasil
Lompatan
Siswa Tes praktek Tes lompat jauh
gaya jongkok
dan lembar
obsevasi
2 Kebenaran
tehnik
Siswa Praktik Melalui lembar
observasi
3 Aktifitas
Guru
Peristiwa/berlangsungnya
KBM
Obsevasi Lembar
observasi
E.Uji Validitas Data
Validitas data dalam penelitian ini diuji melalui triangulasi, yaitu:
1. Hasil lompatan siswa divalidasi dengan trianggulasi sumber data, yakni data
yang diperoleh dari peneliti, observer dan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Kebenaran tekhnik divalidasi dengan tiga sumber data, yakni diperoleh dari
peneliti, observer, siswa
3. Aktivitas guru, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer, siswa
F.Analisis Data
Data yang di peroleh dari pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tehnik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1.Hasil ketrampilan lompat jauh dengan mengalisis nilai rata-rata tes lompat
jauh.Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
2. Kebenaran tekhnik dengan menganalisis rangkaian gerakan lompat jauh.
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
3. Aktivitas guru di analisis dengan kelebihan dan kelemahan saat KBM.
G.Indikator Kinerja Penelitian
Penelitian ini akan selesai apabila dalam siklus I ketuntasan siswa minimal
sudah tercapai dengan KKM.
Aspek yang Diukur Persentase Siswa yang Dirargetkan
Cara Mengukur
Kemampuan siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok
80 % Diamati mulai dar awalan dan tolakan, saat melayang di udara, mendarat kemudian di bandingkan dengan teori yang benar dan diklasifikasikan dalam kriteria skor yang telah ditentukan
Keaktifan siswa dalam lompat jauh
80 % Diamati saat pembelajaran di nilai sesuai dengan pensekoran yang ada pada lembar observasi
Pengetahuan siswa tentang kemampuan lompat jauh
80 % Dilihat dari hasil jawaban siswa dan dibandingkan dengan teori yang benar
Tabel 3.3.Indikator Kinerja Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
H. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK mulai dari tahap orientasi di
lanjutkan penyusunan rencana tindakan di lanjutkan pelaksanaan tindakan dalam
siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada
langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang di lakukan pada siklus pertama,
untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan,
atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya. Agus Kristiyanto (2010).
Penelitian tidakan kelas (PTK) pada prinsipnya meliputi 4 (empat) langkah pokok
dalam setiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.
1.Rancangan siklus 1
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun sekenario pembelajaran
yang terdiri dari :
A.Perencanaan
1. Penentuan waktu tindakan kelas
2.Penentua kelas yang akan di beri tindakan
3.Perencanaan tindakan yang akan di berikan
4.Pembuatan RPP
5.Persiapan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
B.Pelaksanaan
1) Pendahuluan
Siswa dibariskan, dihitung, dan dipimpin berdoa
Apersepsi
Memimpin pemanasan
2) Kegiatan inti
Cara melakukan awalan dan tolakan melalui penerapan alat
bantu bilah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Persiapan siswa
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Pelaksanaannya : siswa mengambil posisi awalan
dengan jarak 5 m, dengan aba
kemudian salah satu kaki terkuat melakukan tolak
melewati bilah 4 kali kemudian lari kembali ke
barisannya dilanjutkan siswa brikutny
Cara melakukan
sebagai berikut :
Gambar 2
Persiapan
kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Siswa melompati kardus dengan gerakan sigzag dengan
2 kaki rapat dan bersamaan untuk menghindari cidera
Gambar 1.Awalan dan tolakan
Persiapan siswa dibagi dalam 3 kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Pelaksanaannya : siswa mengambil posisi awalan
dengan jarak 5 m, dengan aba-aba guru siswa lari 5 m
kemudian salah satu kaki terkuat melakukan tolak
melewati bilah 4 kali kemudian lari kembali ke
barisannya dilanjutkan siswa brikutnya.
ara melakukan melayang melalui penerapan alat bantu
sebagai berikut :
Gambar 2. Gerakan melayang diudara
Persiapan siswa dibagi dalam 2 kelompok, dua
kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Siswa melompati kardus dengan gerakan sigzag dengan
2 kaki rapat dan bersamaan untuk menghindari cidera
26
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-
Pelaksanaannya : siswa mengambil posisi awalan
aba guru siswa lari 5 m
kemudian salah satu kaki terkuat melakukan tolakan
melewati bilah 4 kali kemudian lari kembali ke
melalui penerapan alat bantu kardus
siswa dibagi dalam 2 kelompok, dua
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-
Siswa melompati kardus dengan gerakan sigzag dengan
2 kaki rapat dan bersamaan untuk menghindari cidera
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan saat melayang sikap
tanagn ditekuk . Siswa dapat memilih untuk melompati
formasi kardus
ular yang formasinya lebih tinggi sesuai kemampuan
Cara melakukan mendarat sebagai brikut :
Gambar 3
Persiapan siswa dibagi dalam dua kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Pelaksanaannya siswa mengambil posisi menghadap
lapangan kemudian s
kaki bersamaan untuk menghindari cidera dan dalam
posisi jongkok dan mengeper secara sigzag.Siswa dapat
memilih melompati formasi ban 1 dengan jarak m
atau 2
masing
Cara melakuka
dan saat melayang sikap badan diudara jongkok kedua
tanagn ditekuk . Siswa dapat memilih untuk melompati
formasi kardus, 1 dengan bentuk melingkar atau bentuk
ular yang formasinya lebih tinggi sesuai kemampuan
Cara melakukan mendarat sebagai brikut :
Gambar 3.Gerakan mendarat
Persiapan siswa dibagi dalam dua kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Pelaksanaannya siswa mengambil posisi menghadap
lapangan kemudian siswa melompati ban dengan 2
kaki bersamaan untuk menghindari cidera dan dalam
posisi jongkok dan mengeper secara sigzag.Siswa dapat
memilih melompati formasi ban 1 dengan jarak m
atau 2 .dengan jarak ban 1 m sesuai kemampuan
masing-masing.
Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok ;
27
badan diudara jongkok kedua
tanagn ditekuk . Siswa dapat memilih untuk melompati
1 dengan bentuk melingkar atau bentuk
ular yang formasinya lebih tinggi sesuai kemampuan.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-
Pelaksanaannya siswa mengambil posisi menghadap
iswa melompati ban dengan 2
kaki bersamaan untuk menghindari cidera dan dalam
posisi jongkok dan mengeper secara sigzag.Siswa dapat
memilih melompati formasi ban 1 dengan jarak m
dengan jarak ban 1 m sesuai kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 4. Rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok
Siswa dibariskan dalam bentuk dua berbanjar urut
sesuai absen.
Pelaksanaannya : melalui aba-aba guru siswa
melakukan awalan dengan lari dengan kecepatan
maksimal, setelah menginjak balok tumpuan kaki
terkuat menolak, kaki ayun diangkahkan kedepan
untuk membantu mengangkat titik berat badan keatas,
diikuti kaki tumpu menyusul kaki ayun, kedua kaki
sedikit ditekuk, kemudian sewaktu akan mendarat kaki
diacungkan kedepan kedua tangan kedepan.
Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung.
3). Melakukan pendinginan
C. Obsevasi
1. Mengamati proses pembelajaran
2. Pengisian lembar observasi
3. Mendokumentasikan pembelajaran
D. Refleksi
Menganalisa data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan
dari teman, kolaborator dan kemudian dilakukan refleksi. Refleksi ini di lakukan
untuk menilai tindakan yang di berikan, selanjutnya eveluasi tentang PTK,
dengan cara diskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.
2.Rancangan siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan di kaitkan dengan hasil yang telah dicapai
pada tindakan siklus 1 sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.
Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan
interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
sebelumnya.
Pada tahap ini peneliti dan g
terdiri dari :
A.Perencanaan
1.Penentuan waktu tindakan kelas
2.Penentua kelas yang akan di beri tindakan
3.Perencanaan tindakan yang akan di berikan
4.Pembuatan RPP
5.Persiapan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
B.Pelaksanaan
1) Pendahuluan
Siswa dibariskan, dihitung, dan dipimpin berdoa
Apersepsi
Memimpin pemanasan
2) Kegiatan inti
Cara melakukan awalan
bantu bilah sebagai berikut :
Persiapan siswa dibagi dalam 3 kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.
Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan
interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun sekenario pembelajaran yang
Penentuan waktu tindakan kelas
Penentua kelas yang akan di beri tindakan
Perencanaan tindakan yang akan di berikan
alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
Pendahuluan
Siswa dibariskan, dihitung, dan dipimpin berdoa
Apersepsi
Memimpin pemanasan
Cara melakukan awalan dan tolakan melalui penerapan alat
bilah sebagai berikut :
Gambar 5. awalan dan tolakan
Persiapan siswa dibagi dalam 3 kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
29
pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.
Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan
interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
uru menyusun sekenario pembelajaran yang
melalui penerapan alat
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pelaksanaannya : siswa mengambil posisi awalan
dengan jarak 5 m, dengan ab
kemudian salah satu kaki terkuat melakukan tolakan
melewati bilah 4 kali kemudian lari kembali ke
barisannya dilanjutkan siswa brikutnya.
Cara melakukan
sebagai berikut :
Gambar 6
Persiapan siswa dibagi dalam 2 kelompok, dua
kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Siswa melompati kardus dengan gerakan sigzag dengan
2 kaki rapat dan bersamaan untuk menghindari cidera
dan saat melayang sikap badan diudara jongkok kedua
tanagn ditekuk . Siswa dapat memilih untuk melompati
formasi kardus
ular yang formasinya lebih tinggi sesuai ke
Cara melakukan mendarat sebagai b
Pelaksanaannya : siswa mengambil posisi awalan
dengan jarak 5 m, dengan aba-aba guru siswa lari 5 m
kemudian salah satu kaki terkuat melakukan tolakan
melewati bilah 4 kali kemudian lari kembali ke
barisannya dilanjutkan siswa brikutnya.
ara melakukan melayang melalui penerapan alat bantu ban
sebagai berikut :
Gambar 6. Gerakan melayang diudara
Persiapan siswa dibagi dalam 2 kelompok, dua
kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Siswa melompati kardus dengan gerakan sigzag dengan
2 kaki rapat dan bersamaan untuk menghindari cidera
dan saat melayang sikap badan diudara jongkok kedua
tanagn ditekuk . Siswa dapat memilih untuk melompati
formasi kardus, 1 dengan bentuk melingkar atau bentuk
ular yang formasinya lebih tinggi sesuai kemampuan
Cara melakukan mendarat sebagai berikut :
30
Pelaksanaannya : siswa mengambil posisi awalan
aba guru siswa lari 5 m
kemudian salah satu kaki terkuat melakukan tolakan
melewati bilah 4 kali kemudian lari kembali ke
bantu ban
Persiapan siswa dibagi dalam 2 kelompok, dua
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-
Siswa melompati kardus dengan gerakan sigzag dengan
2 kaki rapat dan bersamaan untuk menghindari cidera
dan saat melayang sikap badan diudara jongkok kedua
tanagn ditekuk . Siswa dapat memilih untuk melompati
1 dengan bentuk melingkar atau bentuk
mampuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 7
Persiapan siswa dibagi dalam dua kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Pelaksanaannya siswa mengambil posisi menghadap
lapangan kemudian s
kaki bersamaan untuk menghindari cidera dan dalam
posisi jongkok dan mengeper secara sigzag.Siswa dapat
memilih melompati formasi ban 1 dengan jarak m
atau 2
masing
Cara melakuka
alat bantu
Gambar 7. Gerakan mendarat
Persiapan siswa dibagi dalam dua kelompok.
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing
masing menghadap arah lompatan.
Pelaksanaannya siswa mengambil posisi menghadap
lapangan kemudian siswa melompati ban dengan 2
kaki bersamaan untuk menghindari cidera dan dalam
posisi jongkok dan mengeper secara sigzag.Siswa dapat
memilih melompati formasi ban 1 dengan jarak m
atau 2 .dengan jarak ban 1 m sesuai kemampuan
masing-masing.
Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan penerapan
alat bantu ban.
31
Siswa dibariskan sesuai dengan kelompoknya masing-
Pelaksanaannya siswa mengambil posisi menghadap
iswa melompati ban dengan 2
kaki bersamaan untuk menghindari cidera dan dalam
posisi jongkok dan mengeper secara sigzag.Siswa dapat
memilih melompati formasi ban 1 dengan jarak m
dengan jarak ban 1 m sesuai kemampuan
dengan penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Gambar 8.Rangkain lompat jauh gaya jongkok
Siswa dibariskan dalam bentuk dua berbanjar urut
untuk mengambil posisi awalan.
Pelaksanaannya : melalui aba-aba guru siswa
melakukan awalan dengan lari dengan kecepatan
maksimal, setelah menginjak balok tumpuan kaki
terkuat menolak, kaki ayun diangkahkan kedepan
untuk membantu mengangkat titik berat badan keatas,
diikuti kaki tumpu menyusul kaki ayun, kedua kaki
sedikit ditekuk, kemudian sewaktu akan mendarat kaki
diacungkan kedepan.
Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung.
3). Melakukan pendinginan.
C. Obsevasi
1. Mengamati proses pembelajaran
2. Pengisian lembar observasi
3. Mendokumentasikan pembelajaran
D. Refleksi
Menganalisa data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan
dari teman, kolaborator dan kemudian dilakukan refleksi. Refleksi ini di lakukan
untuk menilai tindakan yang di berikan, selanjutnya eveluasi tentang PTK,
dengan cara diskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
mempelajari hasil belajar siswa.Ternyata hasil belajar siswa pada pembelajaran
lompat jauh gaya jongkok mayoritas rendah di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) = 70.
Nilai tes evaluasi belajar siswa pada kondisi awal/sebelum diadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada materi tentang gerak dasar lompat jauh
gaya jongdapat dijelaskan pada tabel berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 4.1 Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan
Kutasari Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012
No
Nama Siswa
Nilai
KKM
Keteranga
n 1. Juliah 57,13 70 BT 2. Uswatun . 57,13 BT 3. Kukuh Ragil K 69,63 T 4. Zaenal Umarudin 58,88 BT 5. Fatika Rahmawati 91,88 T 6. Sahrul Mubarok 76,07 T 7. Anwar Fatudin 74,50 T 8. Asep Kurniawan 58,69 BT 9. Asriliani 57,19 BT 10. Cinty Novia S. 57,13 BT 11. Fakuh Januarisqi 57,13 BT 12. Fani Aulia R 57,19 BT 13. Feni Nuratika 58,69 BT 14 Ferdianto 57,19 BT 15. Harlifan Kholih S 57,13 BT 16. Ikhsanudin 74,75 T 17. Indri Oktaviani 64,63 BT 18. Meli Tri Astuti 85,32 T 19. M.Muskhlihudin 76,07 T 20. Musfikin 57,19 BT 21. Okti Nuranisa 55,69 BT 22. Qorri Khofifah 82,00 T 23. Retno Setiawan 57,13 BT 24. Eriko Fatha T. 83,57 T
Jumlah 1581,84 Rata-rata 65,91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Berdasarkan tabel di atas, hasil tes evaluasi pada kondisi awal/sebelum
diadakan tindakan perbaikan dapat diwujudkan dalam bentuk grafik seperti
berikut:
Grafik 4.1 Grafik Perbandingan Angka Ketuntasan Nilai EvaluasiBelajar Siswa
Sebelum Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Dari Grafik diatas dapat diperoleh keterangan bahwa jumlah siswa tuntas
belajar pada studi awal hanya 9 siswa saja atau 37,5% dari jumlah siswa satu
kelas.Sedangkan 15 siswa lainnya atau 62,5% dari jumlah siswa satu kelas
dinyatakan belum tuntas. Rata-rata hasil evaluasi belajar siswa keseluruhan hanya
65,91 saja.
Penyebab kegagalan hasil pembelajaran yang teridentifikasi oleh peneliti
setelah berdiskusi dengan kolabolator diantaranya guru tidak menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang digunakan kurang tepat
sehingga siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran, guru kurang mampu
dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran sehingga siswa menjadi berperilaku
kurang disiplin misalnya mereka tidak memperhatikan penjelasan dari guru dan
tidak serius dalam melaksanakan tugas guru, guru kurang menarik dalam
37,5
62,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa tidak termotivasi dan tidak
bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung.
Data-data tersebut diatas dijadikan acuan peneliti dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas sehingga
diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai yang diharapkan.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Agar tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap
sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes lompat jauh
gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran
penjas dengan memodifikasi sarana pembelajaran, setelah diberi siklus 1 dan
siklus 2. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal lompat jauh
gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus 1 dan siklus
2 dari pembelajaran penjas dengan modifikasi sarana pembelajaran pendidikan
jasmani sebagai berikut :
1. Kondisi Awal Lompat Jauh Gaya Jongkok
Kondisi awal kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 diketahui melalui observasi
dan tes lompat jauh gaya jongkok tersebut bertujuan untuk mengatahui apakah
dari siklus 1 dan siklus 2 yang diberikan ada peningkatan terhadap lompat jauh.
Kondisi awal hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 4.2 Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan
Kutasari Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012
No
Nama Siswa
Nilai
KKM
Keteranga
n 1. Juliah 57,13 70 BT 2. Uswatun . 57,13 BT 3. Kukuh Ragil K 69,63 T 4. Zaenal Umarudin 58,88 BT 5. Fatika Rahmawati 91,88 T 6. Sahrul Mubarok 76,07 T 7. Anwar Fatudin 74,50 T 8. Asep Kurniawan 58,69 BT 9. Asriliani 57,19 BT 10. Cinty Novia S. 57,13 BT 11. Fakuh Januarisqi 57,13 BT 12. Fani Aulia R 57,19 BT 13. Feni Nuratika 58,69 BT 14 Ferdianto 57,19 BT 15. Harlifan Kholih S 57,13 BT 16. Ikhsanudin 74,75 T 17. Indri Oktaviani 64,63 BT 18. Meli Tri Astuti 85,32 T 19. M.Muskhlihudin 76,07 T 20. Musfikin 57,19 BT 21. Okti Nuranisa 55,69 BT 22. Qorri Khofifah 82,00 T 23. Retno Setiawan 57,13 BT 24. Eriko Fatha T. 83,57 T
Jumlah 1581,84 Rata-rata 65,91
Berdasarkan data kondisi awal hasil pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok dan nilai ketuntasan belajar menunjukkan bahwa, rata-rata hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata
Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 adalah
65,91. Sedangkan nilai ketuntasan belajar minimal 70. Prosentase siswa yang
tidak melampaui nilai KKM adalah 62,5%.
Melalui Deskripsi data yang telah diperoleh tersebut, masing-masing
aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah
tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi lompat jauh pada
siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi alat bantu
pembelajaran pendidikan jasmani. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam
2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) perencanaan (2)
pelaksanaan tidakan (3) observasi (4) refleksi
2. Pelaksanaan Tindakan I
Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar lompat jauh gaya jongkok
siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, maka prosentase nilai perlu ditingkatkan
dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan dan
mudah melakukannya dengan cara memodifikasi sarana alat bantu pembelajaran
pendidikan jasmani. Pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran
merupakan bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan,
kemudahan sehingga timbul rasa senang pada siswa. Pada siklus ini diberikan
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi alat bantu kardus,
bilah, ban bekas dan bola kaki,siklus I dilakukan selama 2 pertemuan yang
masing-masing pertemuan yaitu 2 x 35 menit.
a. Rencana Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru yang bersangkutan
(mitra kolaborator) mendiskusikan rancangan dan tindakan yang dilakukan dalam
proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama dua kali
pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian lompat jauh gaya
jongkok pada siswa kelas V SD Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil penilaian diperoleh
hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan yang mengikuti tesnya belum
optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang, dibawah nilai KKM (70) atau
tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan kolaborator
merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut : (1) peneliti
bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan memodifikasi alat
bantu pembelajaran pendidikan jasmani, untuk mengoptimalkan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok siswa.(2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lompat jauh gaya jongkok dengan
memodifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Peneliti dan
kolaborator menyiapkan alat bantu pembelajaran yang telah dimodifikasi yang
akan digunakan dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.(3) peneliti dan
kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes
dinilai hasil.
Peningkatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dan motivasi siswa
dengan model pembelajaran modifikasi alat bantu. Sedangkan instrument non tes
dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dan melalui formulir penilaian/rubric penilaian siswa tercantum dalam RPP, (4)
peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa,(5) peneliti dan kolaborator
menetukan lokasi pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu di halaman SD Negeri 1
Candinata.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yaitu
pada hari Senin 14 Mei 2012 dan pada hari Sabtu 19 Mei 2012, di halaman SD
Negeri 1 Candinata Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini
pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator, yang sekaligus
melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Senin 14 Mei
2012 ) adalah praktik lompat jauh. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah :
(1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa, memulai proses pembelajaran
dengan berdoa dan presensi terlebih dahulu.(2) peneliti dan kolaborator
memberikan motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan dengan permainan pulang kerumah
dengan cepat,(4) penliti memberikan apersepsi yang berhubungan dengan lompat
jauh,(5) siswa melakukan tugas ajar yang diberikan peneliti mengenai dasar-dasar
lompat jauh dengan menggunakan alat bantu pembelajaran bilah, kardus bekas,
ban bekas dan bola kaki, (6) siswa melakukan gerakan lompat jauh yang diawali
dengan menggunakan alat bantu pembelajaran bilah, kardus bekas, ban bekas
dan bola kaki,(7) peneliti memberikan motivasi pada siswa untuk melakukan
tugas ajar dengan cara yang benar, (8) siswa melakukan gerakan berulang-ulang
sampai dengan waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan kolaborator, (9)
diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil
belajar yang telah dilakukan, (10) pembelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa
dibubarkan untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
Materi pada pelaksanaan tidakan I, pertemuan ke dua (Sabtu, 19 Mei
2012) adalah mengulang materi pada pertemuan ke satu dan melakukan penilaian
proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator
menyiapkan siswa dan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi,
(2) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa dan
menyampaikan materi pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan dengan
permainan melompat berpasangan,(4) peneliti memberikan apersepsi yang
berhubungan dengan lompat jauh,(5) siswa melakukan gerakan lompat jauh
dengan menggunakan alat bantu pembelajaran bilah, kardus bekas, ban bekas
dan bola kaki,(7) peneliti memberikan motivasi pada siswa untuk melak