175
i UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Risma Yunita Wijayanti NIM 13108241162 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

i

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN

PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN

YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Risma Yunita Wijayanti

NIM 13108241162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

ii

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

iii

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

v

MOTTO

“Teaching is a complex activity. Its goal is student learning. The teacher has

primary responsibility for directing the teacher-learning process. This is why

teaching can become difficult. If a student is not learning, the teacher must find an

effective way to reach this student.”

(Judith E.Rink)

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan berkah dan hidayah serta

membimbing penulis di setiap langkah.

2. Bapak dan Ibu yang tak pernah berhenti mendoakan penulis dan

memberikan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini.

3. Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan

pengalaman berharga bagi penulis untuk memulai kehidupan yang lebih

baik.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

vii

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN

PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN

YOGYAKARTA

Oleh:

Risma Yunita Wijayanti

NIM 13108241162

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pecahan

menggunakan media Kartu Domino Pecahan untuk siswa kelas III SD Negeri

Sinduadi 1.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilaksanakan selama dua siklus. Penelitian ini menggunakan model Hopkins.

Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1, terdiri dari

17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah

peningkatan pemahaman konsep pecahan dengan media Kartu Domino Pecahan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan

dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan tes tertulis, lembar observasi

aktivitas siswa, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep pecahan siswa

kelas III SD Negeri Sinduadi 1 meningkat setelah diterapkan media Kartu

Domino Pecahan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan persentase

ketuntasan pada pra tindakan sebesar 31,25% kemudian pada siklus II meningkat

menjadi 53,13% dan pada siklus II meningkat menjadi 87,5%. Nilai rata-rata pra

tindakan adalah 68,93, pada siklus I menjadi 75,63 dan pada siklus II meningkat

menjadi 82,19.

Kata kunci: Bruner, konsep pecahan, kartu domino pecahan,

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

viii

THE IMPROVEMENT OF THE UNDERSTANDING CONCEPT OF

FRACTION THROUGH MEDIA FRACTION-DOMINO CARDS

TOWARDS THIRD GRADE STUDENTS OF SINDUADI 1

ELEMENTARY SCHOOL DISTRICT SLEMAN YOGYAKARTA

By:

Risma Yunita Wijayanti

NIM 13108241162

ABSTRACT

The purpose of the research is to improve the understanding concept of

fraction through media Fraction-Domino Cards for third grade students of

Sinduadi 1 Elementary School.

The type of the research was Classroom Action Research which was done

in two cycles. This research used Hopkins model. The subject of the research

were 32 third grade students of in Sinduadi 1 Elementary School who consisted of

17 boys and 15 girls. The object of the research was the improvement of the

understanding concept of fraction by using Fraction-Domino Cards. The

techniques of data collection used in the research were test, observation, and

documentation. The instruments used in the research were written test, students’

activity observation sheets, and documentation. The techniques of analysis data

were quantitative data analysis and qualitative data analysis.

The result of the research shows that the third grade students’

understanding concept of fraction has improved after the media Fraction-Domino

Cards being applied in the learning process. It was proved that in the pre-test

students who reached the Minimum Grade Criterion (KKM) were only 31,25%,

then in the cycle II has improved to 53,13%, and in the cycle II has improved to

87,5%. The average grade of pre-test was only 68,93 then in the cycle I has

improved to 75,63, and in the cycle II has improved to 82,19.

Keywords: Bruner, concept of fraction, fraction-domino cards

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan dengan Menggunakan Media Kartu

Domino Pecahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sinduadi 1 Sleman

Yogyakarta” dengan lancar.

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Petrus Sarjiman, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan petunjuk

dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

2. Bapak Petrus Sarjiman, M.Pd, Bapak Sri Rochadi, M.Pd, dan Bapak

Sungkono M.Pd, selaku Ketua Penguji, Sekretaris, dan Penguji Utama yang

memberikan koreksi atas tugas akhir skripsi saya secara komprehensif.

3. Bapak Drs. Suparlan, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah

Dasar yang telah memberikan rekomendasi dan bantuan dari awal pembuatan

proposal hingga tersedianya skripsi.

4. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta. yang telah memberikan izin dan

rekomendasi untuk keperluan penelitian ini.

5. Bapak M. Thoharuddin, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sinduadi 1

yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

6. Ibu Suwartinah, S.Pd, SD selaku Guru Kelas III SD Negeri Sinduadi 1 yang

telah memberikan bantuan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

x

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERSETUJUAN ...................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................... vi

ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) .................................................. vii

ABSTRAK (BAHASA INGGRIS) ....................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5

C. Batasan Masalah........................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

G. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika ......................... 8

a. Pengertian pembelajaran ............................................................... 8

b. Pengertian matematika .................................................................. 8

c. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) ........................ 9

2. Tinjauan tentang Pemahaman Konsep ................................... 16

a. Pengertian pemahaman ............................................................... 16

b. Pengertian konsep ....................................................................... 16

c. Pengertian pemahaman konsep ................................................... 17

3. Tinjauan tentang Materi Pecahan ........................................... 18

a. Pengertian pecahan ...................................................................... 18

b. Mengenal konsep pecahan .......................................................... 20

c. Permasalahan dalam mengajarkan konsep pecahan .................... 24

4. Tinjauan tentang Media Pembelajaran .................................. 25

a. Pengertian media pembelajaran................................................... 25

b. Klasifikasi media pembelajaran .................................................. 26

c. Fungsi media dalam pembelajaran .............................................. 28

d. Manfaat media pembelajaran ...................................................... 30

e. Kriteria pemilihan media pembelajaran ...................................... 30

5. Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Kelas III SD .............. 31

a. Karakteristik siswa kelas III ........................................................ 31

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

xii

b. Tugas perkembangan anak usia sekolah dasar ............................ 34

c. Tugas guru dalam mengajarkan matematika di kelas III SD ...... 35

6. Tinjauan tentang Media Kartu Domino Pecahan .................. 35

a. Pengertian media Kartu Domino Pecahan .................................. 35

b. Cara menggunakan Kartu Domino Pecahan ............................... 37

c. Manfaat Kartu Domino Pecahan sebagai media ......................... 38

B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 41

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 42

D. Hipotesis Tindakan...................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ............................................................................ 44

B. Setting penelitian ......................................................................... 44

1. Tempat penelitian ........................................................................ 44

2. Waktu penelitian ......................................................................... 45

3. Latar penelitian............................................................................ 45

C. Subjek dan objek penelitian ........................................................ 45

D. Desain penelitian ......................................................................... 46

1. Perencanaan penelitian ................................................................ 46

2. Pelaksanaan penelitian ................................................................ 47

3. Observasi penelitian .................................................................... 47

4. Refleksi ....................................................................................... 47

E. Teknik pengumpulan data ........................................................... 47

1. Observasi ..................................................................................... 48

2. Dokumentasi ................................................................................ 48

3. Tes tertulis ................................................................................... 48

F. Instrumen penelitian .................................................................... 49

G. Teknik analisis data ..................................................................... 51

H. Indikator keberhasilan ................................................................. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian............................................................................ 53

1. Deskripsi lokasi dan subjek penelitian ........................................ 53

2. Deskripsi observasi tahap awal ................................................... 54

3. Deskripsi penelitian siklus I ........................................................ 56

4. Deskripsi penelitian siklus II ...................................................... 76

B. Pembahasan ................................................................................. 91

C. Keterbatasan penelitian ............................................................... 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 101

B. Saran .......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 104

LAMPIRAN .......................................................................................... 106

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi panduan observasi aktivitas siswa ............................ 49

Tabel 2. Kisi-kisi soal tes evaluasi ........................................................ 50

Tabel 3. Distribusi frekuensi skor dan tingkat pemahaman .................. 52

Tabel 4. Hasil belajar matematika sebelum tindakan............................ 54

Tabel 5. Susunan kelompok permainan KDP I ..................................... 64

Tabel 6. Hasil kinerja kelompok permainan KDP I .............................. 68

Tabel 7. Hasil belajar matematika siklus I ............................................ 71

Tabel 8. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan 1 ........................... 73

Tabel 9. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan 2 ........................... 73

Tabel 10. Susunan kelompok permainan KDP II ................................... 83

Tabel 11. Hasil kinerja kelompok permainan KDP II............................. 85

Tabel 12. Hasil belajar matematika siklus II ........................................... 87

Tabel 13. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan 3 ........................... 89

Tabel 14. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan 4 ........................... 89

Tabel 15. Perbandingan hasil belajar pra tindakan dan siklus I .............. 95

Tabel 16. Perbandingan hasil belajar pra, siklus I, dan siklus II ............. 96

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh gambar yang menunjukkan pecahan

.................... 21

Gambar 2. Contoh-contoh gambar yang menunjukkan pecahan .......... 22

Gambar 3. Donat yang telah dibagi menjadi dua sama besar ............... 23

Gambar 4. Perbandingan pecahan

,

, dan

........................................ 24

Gambar 5. Perbandingan pecahan

dan

........................................... 24

Gambar 6. Contoh desain Kartu Domino Pecahan ............................... 37

Gambar 7. Kartu Domino Pecahan I ..................................................... 38

Gambar 8. Kartu Domino Pecahan II .................................................... 38

Gambar 9. Bentuk susunan Kartu Domino Pecahan yang tepat ........... 39

Gambar 10. Siklus model Hopkins ......................................................... 46

Gambar 11. Siklus PTK menurut Hopkins ............................................. 57

Gambar 12. Ilustrasi potongan donat ...................................................... 59

Gambar 13. Lingkaran yang menunjukkan pecahan

............................ 60

Gambar 14. Perbandingan pecahan

,

, dan

........................................ 61

Gambar 15. Perbandingan pecahan

dan

............................................. 62

Gambar 16. Contoh berbagai macam pecahan sederhana ....................... 62

Gambar 17. Ilustrasi pecahan yang ditanyakan siswa ............................. 63

Gambar 18. Penggunaan media Kartu Domino Pecahan ........................ 67

Gambar 19. Susunan Kartu Domino Pecahan yang tepat ....................... 68

Gambar 20. Hasil percobaan pecahan dengan kertas I ........................... 77

Gambar 21. Hasil percobaan pecahan dengan kertas lipat II .................. 78

Gambar 22. Hasil percobaan pecahan dengan kertas lipat III ................. 78

Gambar 23. Hasil percobaan pecahan dengan kertas lipat IV ................ 79

Gambar 24. Pecahan senilai

dan

........................................................ 79

Gambar 25. Pecahan senilai

dan

........................................................ 79

Gambar 26. Pecahan senilai

dan

........................................................ 80

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

xv

Gambar 27. Pecahan senilai

dan

....................................................... 80

Gambar 28. Pecahan senilai

dan

....................................................... 80

Gambar 29. Pecahan senilai

dan

....................................................... 81

Gambar 30. Contoh pecahan senilai digambarkan dengan garis ............ 81

Gambar 31. Contoh gambar pecahan setengah ....................................... 98

Gambar 32. Contoh gambar bukan pecahan ........................................... 98

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar nama siswa .......................................................... 107

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................... 108

Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 113

Lampiran 4. RPP Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 118

Lampiran 5. RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................. 124

Lampiran 6. Soal evaluasi pra tindakan, siklus I, dan siklus II ........... 128

Lampiran 7. Hasil belajar siswa .......................................................... 136

Lampiran 8. Hasil observasi kinerja guru .......................................... 140

Lampiran 9. Hasil observasi aktivitas siswa ....................................... 148

Lampiran 10. Dokumentasi kegiatan pembelajaran .............................. 152

Lampiran 11. Surat-surat izin penelitian ............................................... 154

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang

dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir siswa serta dapat meningkatkan

kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi matematika. (Amir, 2016: 8). Pada

pembelajaran matematika, pemahaman terhadap konsep-konsep abstrak adalah

hal yang sangat penting. Proses transfer materi baik berupa konsep, prinsip, dalil,

dan rumus membutuhkan metode-metode tertentu agar materi yang abstrak bagi

siswa dapat dipahami dengan baik. Mengingat pentingnya matematika dalam

kehidupan sehari-hari, maka materi matematika harus dikuasai dengan baik oleh

siswa. Hal ini ditinjau dari tujuan umum dilaksanakannya pelajaran matematika

di jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah adalah mempersiapkan

siswa agar sanggup menerapkan matematika untuk memecahkan masalah yang

relevan dengan angka dan penghitungan.

Menurut Van de Henvel-Panhuizen (dalam Zainun dalam Sundayana,

2013: 24), bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman mereka sehari-

hari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan matematika.

Berdasarkan pendapat tersebut pembelajaran matematika di kelas hendaknya

ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan

pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, menerapkan kembali konsep matematika

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

2

yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain

sangat penting dilakukan. Hal itulah pembelajaran matematika memerlukan

media pembelajaran guna mengaitkan konsep matematika dengan kehidupan

sehari-hari. (Sundayana, 2013: 24)

Dalam teorinya “Teori Perkembangan Belajar”, Bruner menekankan pada

proses belajar menggunakan metode mental, yaitu individu yang belajar

mengalami sendiri apa yang dipelajarinya agar proses tersebut dapat direkam

dalam pikirannya dengan caranya sendiri (Amir, 2016: 70). Sejalan dengan

pendapat Bruner, Greeno (Runtukahu, 2014: 192) dalam pengajaran matematika,

pemecahan masalah berarti serangkaian operasi mental yang dilakukan

seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pemecahan masalah

matematika menyangkut, baik pemecahan masalah matematika di sekolah

maupun di luar sekolah.

Skemp (Runtukahu, 2014: 75-76) mengemukakan tiga cara untuk

mengonstruksikan pengetahuan matematika. Ketiga cara Skemp sebagai berikut:

1. Membangun struktur matematika langsung dari pengalaman. Anak masuk

sekolah bukan dengan hampa matematika, melainkan datang dengan

pengetahuan matematika yang diperoleh dari belajar tidak formal. Oleh

sebab itu, mereka membutuhkan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu

mereka mengorganisasi dan mengembangkan pengetahuan matematika yang

tidak formal tersebut. Dalam hal ini, mereka dibantu untuk membangun

struktur pengetahuan matematika dan mengoreksi model matematika yang

dibentuk mereka.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

3

2. Sosial. Cara sosial menyangkut berbagai pengetahuan melalui

berdiskusi. Diskusi yang dimaksudkan Skemp adalah belajar kooperatif.

Belajar kooperatif memungkinkan anak-anak saling menukar gagasan dan

membandingkan gagasan orang lain dengan gagasannya sendiri menuju pada

gagasan matematika yang benar atau yang baru.

3. Meningkatkan pengetahuan yang ada menjadi pengetahuan baru.

Dalam konteks matematika, kreativitas berarti kreatif mental dengan

menggunakan pengetahuan baru. Konsep-konsep dalam matematika itu

abstrak, sedangkan pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret

menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatannya agar siswa

mampu berpikir abstrak tentang matematika, adalah dengan menggunakan

media pendidikan dan alat peraga. Sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektual anak SD yang masih dalam tahap operasional konkret,

maka siswa SD dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstrak

melalui benda-benda konkret. Untuk membantu hal tersebut dilakukan

manipulasi-manipulasi yang lazim disebut alat peraga. (Sundayana, 2013:

25)

Selama ini proses pembelajaran matematika yang berlangsung di Kelas

III SD Negeri Sinduadi 1 masih jauh dari harapan. Dalam artian, banyak siswa

yang masih memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

khususnya pada materi pecahan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada

saat melakukan wawancara ke guru kelas, nilai KKM adalah 75. Dari 32 siswa,

13 siswa memperoleh nilai di atas KKM, satu siswa tidak mengikuti ulangan

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

4

tengah semester II dikarenakan lomba, dan 18 siswa memperoleh nilai di bawah

KKM. Menurut guru, beberapa siswa tersebut belum memahami konsep pecahan

dengan baik.

Metode pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dalam

menyampaikan materi pecahan adalah metode ceramah dan tanya jawab.

Tampaknya, kedua metode tersebut masih kurang efektif untuk meningkatkan

pemahaman konsep pecahan bagi siswa. Dalam menjelaskan guru juga kurang

menggunakan media yang lebih inovatif sehingga banyak siswa masih tampak

pasif dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang selama ini

digunakan mayoritas hanyalah buku cetak. Beberapa siswa masih belum paham

mengenai konsep pecahan dibuktikan dengan ketidakmampuan dalam menjawab

soal ulangan tengah semester II yang diberikan dengan tepat sehingga nilai yang

diperoleh masih di bawah KKM.

Kartu Domino Pecahan adalah sebuah media yang dapat

digunakan guru untuk membantu siswa memahami konsep pecahan

dengan lebih baik. Dengan cara bermain yang mudah diterapkan, media Kartu

Domino Pecahan diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan

pemahaman konsep pecahan bagi siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1. Kartu

Domino Pecahan merupakan adopsi dari permainan kartu domino pada

umumnya. Cara bermain dan bentuk kartu pun mirip dengan kartu domino yang

sudah ada. Hanya saja penggunaan ini lebih difokuskan untuk media

pembelajaran siswa sehingga wujud Kartu Domino Pecahan ini berisi angka

dan gambar yang berhubungan dengan materi pecahan. Cara menggunakan

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

5

media Kartu Domino Pecahan inipun secara kolektif atau berkelompok, jadi

siswa sekaligus belajar secara collaborative learning.

Memperhatikan masalah yang masih dihadapi oleh siswa kelas III SD

Negeri Sinduadi 1 tentang kurangnya kemampuan memahami konsep pecahan

yang secara langsung juga berdampak pada hasil belajar mereka yang masih di

bawah KKM, peneliti ingin memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.

Penggunaan media Kartu Domino Pecahan diharapkan dapat menjadi solusi

untuk pemahaman konsep pecahan bagi siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

B. Identifikasi Masalah

Sekolah sebagai tempat terlaksananya pendidikan formal, tentu memiliki

permasalahan yang berbeda-beda. Di SD Negeri Sinduadi 1 sendiri,

khususnya dalam pembelajaran matematika bagi kelas III, terdapat beberapa

permasalahan yaitu:

1. Tingkat kecerdasan siswa berbeda-beda, sehingga guru kewalahan dalam

menjelaskan materi pecahan.

2. Kurangnya variasi metode mengajar yang digunakan guru.

3. Dalam mengajar, guru kurang menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi untuk memudahkan siswa memahami konsep.

4. Beberapa siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran.

5. Hasil belajar matematika ulangan tengah semester II siswa masih rendah.

Dari 32 siswa masih terdapat 18 siswa memperoleh nilai di bawah KKM,

yaitu 75.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

6

C. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatan

pemahaman konsep pecahan dengan menggunakan media Kartu Domino

Pecahan di kelas III SD Negeri Sinduadi 1 tahun ajaran 2016/2017 semester II.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pembahasan masalah di atas, yang telah

dikemukakan di atas, maka masalah pokok dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran matematika dengan Kartu Domino Pecahan

di Kelas III SD Negeri Sinduadi 1?

2. Bagaimana meningkatkan pemahaman konsep pecahan melalui Kartu

Domino Pecahan di Kelas III SD Negeri Sinduadi 1?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga

memudahkan siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1 memahami konsep

pecahan dengan menggunakan Kartu Domino Pecahan.

2. Meningkatkan pemahaman konsep pecahan siswa kelas III SD Negeri

Sinduadi 1 dengan media Kartu Domino Pecahan yang dilakukan secara

berkelompok dalam suasana yang menyenangkan.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru SD, dapat menggunakan media Kartu Domino Pecahan sebagai

solusi untuk meningkatkan pemahaman konsep pecahan bagi siswa kelas

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

7

III di tahun sekarang maupun di tahun-tahun mendatang.

2. Bagi siswa, penggunaan Kartu Domino Pecahan dapat membantu

peningkatan hasil belajar matematika.

3. Bagi pihak sekolah, kontribusi hasil penelitian dengan adanya peningkatan

hasil belajar matematika pada siswa kelas III akan berpengaruh terhadap

peningkatan kualitas sekolah.

G. Definisi Operasional Variabel

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa

dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara

luwes, akurat, efisien dan tepat.

2. Bilangan pecahan sederhana

Bilangan pecahan sederhana yang dimaksud dalam penelitian ini konsep

pecahan yang dipelajari di kelas III semester II. Materi pokok pecahan tersebut

antara lain: 1) mengenal pecahan sederhana (setengah, seperempat, seperenam);

2) membaca dan menuliskan lambang bilangan pecahan; 3) mengenal pecahan

senilai; 4) memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pecahan. Skor

hasil belajar dapat dilihat dari tes evaluasi pada akhir pertemuan siklus.

3. Kartu Domino Pecahan

Kartu Domino Pecahan adalah media pembelajaran berupa sekumpulan

kartu domino yang terdiri dari gambar pecahan dan lambang bilangan pecahan

untuk memudahkan siswa memahami konsep pecahan sederhana.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Pembelajaran Matematika

a. Pengertian pembelajaran

Menurut Daryanto (2013: 166) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari

pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah sebuah upaya sadar yang dilakukan antara pendidik dengan peserta

didik demi tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Pengertian matematika

Menurut James (Jannah, 2011: 26), matematika diartikan sebagai ilmu

logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling

berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang,

yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Adapun menurut Reys, dkk (Jannah, 2011:

26), matematika diartikan sebagai analisis suatu pola dan hubungannya, suatu

jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat (Jannah, 2011:

26). Menurut Prihandoko (2006: 1) matematika merupakan ilmu dasar yang

sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu,

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

9

penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep

matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini.

Banyak pendefinisian tentang matematika, ada yang mendefinisikan

bahwa matematika adalah ilmu pasti; ada yang menyatakan bahwa matematika

merupakan bagian dari ilmu pengetahuan tentang penalaran logis dan masalah-

masalah yang berhubungan dengan bilangan; dan ada juga yang menyatakan

bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan tentang kuantitas dan ruang. Semua

pendefinisian tersebut tidaklah salah karena masing-masing memiliki latar

belakang tinjauan tersendiri terhadap matematika (Prihandoko, 2006: 6). Penulis

sendiri mendefinisikan matematika sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang

mengajarkan tentang perhitungan dan logika melalui simbol-simbol angka.

c. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD)

1) Pengertian pembelajaran matematika

Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang

dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan

kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan

penguasaan yang baik terhadap materi matematika. (Amir, 2016: 8)

Menurut Joyce, Calhoun and Hopkins (dalam Ming, C.C, et al, 2008: 9)

Mathematics can be taught in many ways. They include traditional chalk-and-

talk using teacher-centred exposition, question-and-answer, small group co-

operative learning, practical work with concrete manipulatives, children

literature and stories of mathematicians, calculators and ICT, pupil-centred

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

10

discussion and mathematics investigations. These techniques are derived from

various theoretical models about learning and teaching.

Yang artinya, matematika dapat diajarkan melalui banyak cara. Termasuk

penjelasan berpusat pada guru, tanya-jawab, pembelajaran grup kooperatif kecil,

praktik kerja dengan manipulasi konkret, literasi dan cerita anak tentang

matematikawan, kalkulator dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

diskusi yang berpusat pada siswa dan investigasi matematika. Teknik-teknik ini

diturunkan dari bermacam-macam model teoretis pembelajaran.

Kualitas pembelajaran dapat dari segi proses dan segi hasil. Pertama, dari

segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya

atau sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun

sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan semangat belajar

yang tinggi dan percaya diri. Kedua, dari segi hasil, pembelajaran dikatakan

efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku ke arah positif dan tercapainya

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Perubahan tersebut terjadi dari tidak

tahu menjadi tahu konsep matematika, dan mampu menggunakannya dalam

kehidupan sehari-hari. (Amir, 2016: 8)

2) Tujuan pembelajaran matematika

Menurut Prihandoko (2006: 45) salah satu tujuan pembelajaran

matematika di sekolah dasar adalah memberikan bekal yang cukup bagi siswa

untuk menghadapi materi-materi matematika pada tingkat pendidikan lanjutan.

Selain penguatan terhadap konsep-konsep matematika seperti yang sudah

disebutkan di atas, maka diperlukan juga pengenalan pada konsep-konsep

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

11

lanjutan seperti peluang, statistika dasar dan pemecahan masalah.

Menurut Fong (dalam Ming, C.C. et al, 2008: 18), An important aspect of

learning mathematics is to apply mathematical reasoning to analyse a given

situation and then make deductions about the given problem. Equally important to

the learning of mathematics is having children communicate their ideas and

reasoning coherently and logically to themselves, their peers, their teachers as

well as to a wider community which may include examiners of formative and

summative assessments. Yang artinya, sebuah aspek penting dari pembelajaran

matematika adalah mengaplikasikan penalaran matematis untuk menganalisa

sebuah situasi yang diberikan dan kemudian mengambil kesimpulan tentang

masalah yang diberikan tersebut. Sama juga pentingnya pembelajaran

matematika adalah membuat anak mengkomunikasikan gagasan-gagasan dan

penalaran mereka secara koheren dan logis terhadap mereka sendiri, teman-teman

sebaya, guru-guru begitu pula terhadap komunitas yang lebih luas termasuk

penguji penilaian formatif dan sumatif.

3) Hakikat pembelajaran matematika

Pembelajaran matematika haruslah memperhatikan tahap perkembangan

siswa itu sendiri. Dalam mengajarkan materi matematika di SD, guru haruslah

memahami manfaat matematika di SD dan konsep-konsep matematika di

SD. Apabila kedua hal tersebut telah berhasil dipahami, maka kemungkinan besar

guru pun akan sukses dalam mengajarkan matematika di SD.

Makna matematika dan kemampuan yang bisa dikembangkan melalui

matematika berdasarkan pandangan Riedesel, Schwartz, dan Clements (1996)

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

12

(http://didi-suryadi.staf.upi.edu/files/2011/06/PENDIDIKAN-

MATEMATIKA.pdf , diakses pada 13 Maret 2017) adalah sebagai berikut.

a) Matematika adalah aktivitas. Anak dituntut menggunakan dan

mengadaptasi pengetahuan yang sudah dimiliki mengarah pada

pengembangan pemahaman baru. Selain melalui aktivitas yang

dikembangkan dalam matematika itu sendiri, proses pengembangan

pengetahuan baru tersebut dapat juga diawali dengan aktivitas di luar dunia

matematika melalui penyelesaian masalah yang bersifat kontekstual.

Aktivitas seperti ini diperkirakan akan bisa meningkatkan kemampuan

penalaran adaptif siswa khususnya dalam mengatasi permasalahan-

permasalahan di luar matematika yang memungkinkan diselesaikan secara

matematik.

b) Matematika adalah mengajukan masalah (problem posing) dan

menyelesaikan masalah (problem solving). Dalam kegiatan bermatematika,

pada dasarnya anak akan berhadapan dengan dua hal yakni masalah-

masalah apa yang mungkin muncul atau diajukan dari sejumlah fakta

yang dihadapi (problem posing) serta bagaimana menyelesaikan masalah

tersebut (problem solving). Dalam kegiatan yang bersifat mengajukan

masalah (problem posing), anak memperoleh kesempatan untuk

mengembangkan kemampuannya mengidentifikasi fakta-fakta yang diberikan

serta permasalahan yang bisa muncul dari fakta-fakta tersebut.

Sedangkan melalui kegiatan menyelesaikan masalah (problem solving),

anak dapat mengembangkan kemampuannya untuk menyelesaikan

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

13

permasalahan tidak rutin yang memuat berbagai tuntutan kemampuan

berpikir termasuk yang tingkatannya lebih tinggi.

c) Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan. Dalam aktivitas ini

tercakup kegiatan memahami, membicarakan, membedakan,

mengelompokan, serta menjelaskan pola baik berupa bilangan atau fakta-

fakta lain.

d) Matematika adalah cara dan alat berpikir. Karena cara berpikir yang

dikembangkan dalam matematika menggunakan kaidah-kaidah penalaran

yang konsisten dan akurat, maka matematika dapat digunakan sebagai alat

berpikir yang sangat efektif untuk memandang berbagai permasalahan

termasuk di luar matematika sendiri. Banyak permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat melalui cara pandang secara

matematik serta dapat diselesaikan dengan menggunakan prinsip-prinsip

dalam matematika.

e) Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara dinamik.

Perkembangan yang sangat pesat serta kontribusinya yang luas dalam

berbagai aspek kehidupan manusia, telah menyebabkan bergesernya

pandangan dari matematika sebagai ilmu yang statik ke matematika sebagai

ilmu yang bersifat dinamik generatif. Perubahan pandangan ini telah

berimplikasi pada berubahnya aspek pedagogis dalam pembelajaran yang

lebih menekankan pada matematika sebagai pemecahan masalah dan

pengembangan kemampuan berpikir matematik.

f) Matematika merupakan bahasa. Sebagai bahasa, matematika menggunakan

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

14

istilah serta simbol-simbol yang didefinisikan secara tepat dan berhati-hati.

Dengan demikian matematika dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan anak dalam berkomunikasi secara matematik baik dalam ilmu

pengetahuan, hehidupan sehari-hari, maupun dalam matematika sendiri.

Sebagaimana kita ketahui bahwa objek langsung belajar matematika itu

pada hakikatnya merupakan penanaman penalaran dan pembinaan keterampilan

dari konsep-konsep, yaitu ide-ide atau gagasan-gagasan yang terbentuk dari

sifat- sifat yang sama. Di lain pihak dihubungkan dengan proses pembelajaran

yang diselenggarakan guru dalam rangka transfer kurikulum maka konsep-konsep

matematika yang tersusun dalam GBPP matematika SD dapat dikelompokkan

ke dalam tiga jenis konsep, yaitu konsep dasar, konsep yang berkembang dari

konsep dasar, dan konsep yang harus dibina keterampilannya.

a) Konsep dasar

Konsep dasar pada pembelajaran matematika merupakan materi-materi

atau bahan-bahan dan sekumpulan bahasan atau semesta bahasan, dan

umumnya merupakan materi baru untuk para siswa yang mempelajarinya.

Konsep-konsep dasar ini merupakan konsep-konsep yang pertama kali dipelajari

oleh para siswa dari sejumlah konsep yang diberikan. Oleh karena itu, setelah

konsep dasar ini ditanamkan maka konsep dasar ini akan menjadi prasyarat dalam

memahami konsep-konsep berikutnya.

b) Konsep yang berkembang

Konsep yang berkembang dari konsep dasar merupakan sifat atau

penerapan dari konsep-konsep dasar. Konsep yang berkembang ini merupakan

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

15

kelanjutan dari konsep dasar dan dalam mempelajarinya memerlukan

pengetahuan tentang konsep dasar. Dengan kata lain, konsep jenis ini akan

mudah dipahami oleh para siswa apabila mereka telah menguasai konsep

prasyaratnya, yaitu konsep dasarnya.

c) Konsep yang harus dibina keterampilannya

Konsep yang termasuk ke dalam jenis konsep ini dapat merupakan

konsep-konsep dasar atau konsep-konsep yang berkembang. Konsep-konsep jenis

ini perlu mendapat perhatian dan pembinaan dari guru sehingga para siswa

mempunyai keterampilan dalam menggunakan atau menampilkan konsep-

konsep dasar maupun konsep-konsep yang berkembang. Dengan adanya

pembinaan keterampilan terhadap konsep-konsep ini diharapkan proses

pembelajaran matematika dapat mengkaji isu-isu tentang kurangnya

keterampilan berhitung.(http://repository.ut.ac.id/4026/1/PDGK4203-M1.pdf,

diakses pada 13 Maret 2017)

4) Langkah-langkah pembelajaran matematika di SD

Langkah-langkah pembelajaran matematika di sekolah dasar antara lain:

a) Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu

konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep

tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang

harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan

konsep baru matematika yang abstrak.

b) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

16

matematika.

c) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan

bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep

matematika. (Heruman, 2008: 3)

2. Tinjauan tentang Pemahaman Konsep

a) Pengertian Pemahaman

Pemahaman menurut Bloom (dalam Winkel dalam Pramita Dewiatmini,

2010: 13) mencakup kemampuan untuk menangkap makna dalam arti yang

dipelajari. Kemampuan memahami dapat juga disebut dengan istilah “mengerti”.

Seorang siswa dikatakan telah mempunyai kemampuan mengerti atau memahami

apabila siswa tersebut dapat menjelaskan suatu konsep tertentu dangan kata-kata

sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan, dan dapat mempertentangkan

konsep tersebut dengan konsep lain. Kemampuan tersebut mencakup tiga hal

yaitu, translasi yang mencakup penerjemahan pengetahuan atau gagasan dari

bentuk abstrak ke bentuk konkret atau sebelumnya, interpretasi yang mencakup

kemampuan untuk mencirikan merangkum pikiran utama dari suatu gagasan,

serta ektrapolasi yang mencakup kemampuan untuk menterjemahkan,

mengartikan serta menyelesaikan masalah.

b) Pengertian Konsep

Konsep yaitu suatu ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan

sekumpulan objek. Misalnya, segitiga merupakan nama suatu konsep abstrak.

Konsep berhubungan erat dengan definisi, karena definisi adalah ungkapan suatu

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

17

konsep. Dengan adanya definisi, orang dapat membuat ilustrasi, gambar, atau

lambang dari konsep yang dimaksud (Jannah, 2011: 27). Dalam tugas akhir skripsi

Pramita Dewiatmini (2010: 13), disebutkan konsep adalah suatu ide abstrak yang

memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu

termasuk atau tidak ke dalam ide abstrak tersebut (Hudojo dalam Dewiatmini,

2010: 13). Sedangkan konsep menurut Winkel (Dewiatmini, 2010: 13) adalah

satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama.

c) Pengertian Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa

dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara

luwes, akurat, efisien dan tepat. Adapun indikator yang menunjukkan pemahaman

konsep antara lain adalah:

1) Menyatakan ulang sebuah konsep.

2) Mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya).

3) Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.

4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01aa/9f9eeb1

7.dir/doc.pdf , diakses pada 13 Maret 2017)

Dalam buku Teaching Primary School Mathematic (2008) karya Chan

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

18

Chun Ming et al, disebutkan ada empat komponen model pembelajaran, yaitu

pemahaman (understanding), konsolidasi (consolidation), transfer (transferring),

dan penilaian (assessment). Tujuan dari komponen pemahaman (understanding)

adalah:

1) To introduce students to new ideas perhaps using known ideas from previous

knowledge (initiate)

2) To develop key ideas within the new concept (abstract)

3) To interrelate these key ideas within the concept (schematise) (Ming, C.C.

et al, 2008: 52)

Yang artinya:

1) Mengenalkan siswa gagasan-gagasan baru mungkin menggunakan

gagasan-gagasan yang telah diketahui dari pengetahuan sebelumnya

(memulai/menginisiasikan)

2) Mengembangkan gagasan-gagasan kunci dalam konsep baru (abstrak)

3) Menghubungkan gagasan kunci yang satu dengan gagasan kunci yang lain

dalam konsep (skematis)

3. Tinjauan tentang Materi Pecahan

a. Pengertian pecahan

Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian

dan Pengembangan (Depdikbud, 1999) menyatakan bahwa pecahan

merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari

kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, dan sulitnya

pengadaan media pembelajaran. Akibatnya, guru biasanya langsung

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

19

mengajarkan pengenalan angka, seperti pada pecahan

, 1 disebut pembilang dan

2 disebut penyebut. (Heruman, 2008: 43)

Menurut Sukayati dalam jurnal ilmiahnya (2003: 1) mengenai pecahan,

pecahan yang dipelajari anak ketika di SD sebetulnya merupakan bagian dari

bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk

dengan a dan b merupakan

bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Secara simbolik pecahan dapat

dinyatakan sebagai salah satu dari: (1) pecahan biasa, (2) pecahan desimal,

(3) pecahan persen, dan (4) pecahan campuran. Begitu pula pecahan dapat

dinyatakan menurut kelas ekuivalensi yang tak terhingga banyaknya:

=

=

=

= ... Pecahan adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk

melambangkan bilangan pecah dan rasio (perbandingan). Menurut

Kennedy (dalam Sukayati, 2010: 1) makna dari pecahan dapat muncul dari

situasi-situasi sebagai berikut.

1) Pecahan dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap bagian dari

yang utuh. Apabila ibu mempunyai sebuah roti yang akan diberikan kepada

4 orang anggota keluarganya, dan masing-masing harus mendapat

bagian yang sama, maka masing-masing anggota keluarga akan

memperoleh

bagian dari keseluruhan cake itu. Pecahan biasa

mewakili

ukuran dari masing-masing potongan. Bagian-bagian dari sebuah pecahan

biasa menunjukkan hakikat situasi dimana lambang bilangan tersebut

muncul. Dalam lambang bilangan

, “4” menunjukkan banyaknya bagian-

bagian yang sama dari suatu keseluruhan (utuh) dan disebut

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

20

“penyebut”. Sedangkan “1” menunjukkan banyaknya bagian yang menjadi

perhatian pada saat tertentu dan disebut pembilang.

2) Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan sama

banyak, atau juga menyatakan pembagian. Apabila sekumpulan obyek

dikelompokkan menjadi bagian yang beranggotakan sama banyak, maka

situasinya jelas dihubungkan dengan pembagian. Situasi dimana sekumpulan

obyek yang beranggotakan 12, dibagi menjadi 2 kelompok yang

beranggotakan sama banyak, maka kalimat matematikanya dapat 12 : 2 = 6

atau

x 12 = 6. Sehingga untuk mendapatkan

dari 12, maka anak harus

memikirkan 12 obyek yang dikelompokkan menjadi 2 bagian yang

beranggotakan sama. Banyaknya anggota masing-masing kelompok

terkait dengan banyaknya obyek semula, dalam hal ini dari banyaknya

obyek semula. Demikian juga bila sehelai kain yang panjangnya 3 meter

akan dipotong menjadi 4 bagian yang berukuran sama, mengilustrasikan

situasi yang akan menuntun ke kalimat pecahan yaitu 3 : 4 atau

.

3) Pecahan sebagai perbandingan rasio. Hubungan antara sepasang bilangan

sering dinyatakan sebagai sebuah perbandingan. Berikut diberikan contoh

situasi yang biasa memunculkan rasio. Dalam kelompok 10 buku terdapat 3

buku yang bersampul biru. Rasio buku yang bersampul biru terhadap

keseluruhan buku adalah 3 : 10 atau buku yang bersampul biru

dari keseluruhan buku.

b. Mengenal Konsep Pecahan

Masih menurut Sukayati (2003: 3), kegiatan mengenal konsep pecahan

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

21

akan lebih berarti bila didahului dengan soal cerita yang menggunakan obyek-

obyek nyata misalnya buah: apel, sawo, tomat, atau kue: cake, apem, dan

lain-lain. Peraga selanjutnya dapat berupa daerah-daerah bangun datar beraturan

misalnya persegi, persegipanjang, atau lingkaran yang akan sangat membantu

dalam memperagakan konsep pecahan.

Pecahan

dapat diperagakan dengan cara melipat kertas berbentuk

lingkaran atau persegi, sehingga lipatannya tepat menutupi satu sama lain.

Selanjutnya bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai bagian yang

dikehendaki, sehingga akan didapatkan gambar daerah yang diarsir seperti di

bawah ini.

Gambar 1. Contoh gambar yang menunjukkan pecahan

Pecahan

dibaca setengah atau satu per dua atau seperdua, “1” disebut

pembilang yaitu merupakan bagian pengambilan atau 1 bagian yang diperhatikan

dari keseluruhan bagian yang sama. “2” disebut penyebut yaitu merupakan 2

bagian yang sama dari keseluruhan. Peragaan tersebut diatas dapat dilanjutkan

untuk pecahan

an,

an, dan sebagainya, seperti gambar di bawah ini.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

22

Gambar 2. Contoh-contoh gambar yang menunjukkan pecahan

Pecahan

dibaca tiga per delapan, “3”disebut pembilang yaitu merupakan

3 bagian yang diambil atau 3 bagian yang diperhatikan dari keseluruhan bagian

yang sama. “8” disebut penyebut yaitu merupakan 8 bagian yang sama dari

keseluruhan. (Sukayati, 2003: 4)

Di kelas III SD, fokus pembelajaran materi pecahan adalah mengenal

pecahan sederhana, membandingkan pecahan sederhana, dan memecahkan

masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. Siswa kelas III SD

diharapkan mampu memahami konsep dasar pecahan sederhana seperti

dahulu.

Dalam tahap penanaman konsep dasar pecahan ini guru membutuhkan benda

konkret untuk memudahkan siswa memahami darimana asal lambang

berasal. Guru dapat memulai dengan memberikan contoh donat yang dipotong

menjadi dua bagian sama besar. Kemudian satu donat diberikan kepada seorang

siswa. Donat yang diberikan kepada siswa merupakan

dari donat

seluruhnya. “1” merupakan bagian yang diambil siswa tersebut, dan “2” adalah

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

23

keseluruhan jumlah potongan donat yang ada.

Gambar 3. Donat yang telah dibagi menjadi dua bagian sama besar

(Sumber: www.mediako9.blogspot.com)

Kemudian guru meminta siswa tersebut untuk membagi donat menjadi

dua bagian yang sama. Siswa tersebut diminta membagikan satu bagian kepada

temannya. Guru pun juga membagi donat yang ia pegang menjadi dua bagian

yang sama. Guru memberikan satu bagian donat kepada siswa lainnya. Guru

menjelaskan bahwa kini donat tersebut terbagi menjadi 4 bagian. Masing-masing

mendapatkan

bagian.

Setelah siswa memahami beberapa konsep dasar pecahan sederhana

seperti

,

, dan

dan seterusnya, benda konkret, akan lebih mudah untuk

memberikan pemahaman konsep pecahan di tahap berikutnya. Pada tahap

pemahaman konsep siswa diharapkan sudah mampu menyebutkan lambang

pecahan yang sesuai dengan gambar yang diarsir. Siswa juga diharapkan mampu

membandingkan pecahan mana yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya seperti

yang di bawah ini.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

24

Gambar 4. Perbandingan pecahan

,

, dan

(Sumber: www.kelaskita.com)

Gambar 5. Perbandingan pecahan

dan

(Sumber: www.yos3prens.files.wordpress.com)

Apabila siswa sudah mampu memahami konsep dasar pecahan, baik

melalui contoh konkret, gambar, ataupun lambang bilangan, guru dapat

memberikan contoh permasalahan yang berhubungan dengan pecahan dalam

kehidupan sehari-hari seperti membagi 10 kelereng kepada 5 orang, memotong

kue menjadi 8 bagian, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar siswa

mampu memecahkan masalah pecahan sederhana di kehidupan sehari-hari.

c. Permasalahan dalam mengajarkan konsep pecahan

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

25

Materi pecahan di SD merupakan salah satu materi yang cukup rumit

dipelajari oleh siswa. Berikut permasalahan-permasalahan dalam mengajarkan

konsep pecahan di SD:

1) Konsep pecahan merupakan konsep yang cukup abstrak. Beberapa siswa

masih kebingungan untuk memahami dari mana asalnya

,

dan

sebagainya.

2) Kurangnya alat peraga atau media pembelajaran yang secara langsung

dapat membantu siswa memahami konsep pecahan.

3) Pembelajaran lebih dominan pada metode ceramah dan tanya jawab

saja.

4) Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

4. Tinjauan tentang Media Pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Gerlach & Ely (Arsyad, 1997: 3) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap. Sedangkan, Gagne (dalam Haryanto, dkk, 2003: 57)

menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan

siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Briggs, media adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar. (http://repo.iain-tulungagung.ac.id/128/10/1-%20BAB%20II.pdf , diakses

pada 13 Maret 2017). Media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat

dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

26

Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut

dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

(Sundayana, 2013: 6)

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah semua komponen baik itu manusia, materi, atau kejadian yang membantu

dalam jalannya proses pembelajaran.

b. Klasifikasi media pembelajaran

Berikut adalah beberapa klasifikasi media pembelajaran yang dikemukakan

oleh para ahli:

1) Edgar Dale mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan

pengalaman belajar peserta didik, yaitu dari yang bersifat konkret

sampai yang bersifat abstrak. Pengalaman-pengalaman tersebut meliputi:

a) Pengalaman melalui lambang kata/verbal

b) Pengalaman melalui lambang visual (peta, diagram)

c) Pengalaman melalui gambar (foto, album)

d) Pengalaman melalui rekaman, radio, gambar

e) Pengalaman melalui gambar hidup

f) Pengalaman melalui televisi

g) Pengalaman melalui pameran (study display)

h) Pengalaman melalui wid wisata (field study)

i) Pengalaman melalui kegiatan demonstrasi

j) Pengalaman melalui dramatisasi

k) Pengalaman melalui mode (benda tiruan)

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

27

l) Pengalaman melalui pengalaman langsung bertujuan dan melakukan

sendiri (self doing)

2) Rudy Bretz mengklasifikasi media menurut ciri utama media menjadi tiga

unsur, yaitu suara, visual, dan gerak. Selanjutnya, klasifikasi tersebut

dikembangkan menjadi tujuh kelompok, yaitu:

a) Media audio-visual-gerak; merupakan media paling lengkap karena

menggunakan kemampuan audio-visual dan gerak.

b) Media audiovisual-diam; memiliki kemampuan audio-visual tanpa

kemampuan gerak.

c) Media audio-semi-gerak; menampilkan suara dengan disertai gerakan titik

secara linear dan tidak dapat menampilkan gambar nyata secara utuh.

d) Media visual-gerak; memiliki kemampuan visual dan gerakan tanpa disertai

suara.

e) Media visual-diam; memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara

visual tetapi tidak menampilkan suara maupun gerak.

f) Media audio; media yang hanya memanipulasi kemampuan mengeluarkan

suara saja.

g) Media cetak; media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa

huruf-huruf dan simbol-simbol verbal tertentu saja. (Mahnun, 2012: 30)

3) Anderson mengelompokkan media menjadi sepuluh kelompok antara lain:

a) Suara saja, contohnya adalah pita audio, piringan audio, radio (tanpa

kaset recorder).

b) Bahan cetak termasuk segala jenis bahan cetakan, gambar lukis, dan

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

28

fotografi, contohnya program cetak.

c) Media (audio print) yaitu kombinasi antara 1 dan 2 tersebut di atas,

contohnya adalah buku kerja siswa dan pita atau piringan suara yang

dilengkapi dengan bahan cetak dan chart, format dan referensi yang

menggunakan pita audio atau piringan audio.

d) Gambar diam yang diproyeksikan, contohnya slide sound, film strip.

e) Gambar gerak tanpa suara (motion visual), contohnya film bisu.

f) AV gerak tanpa suara (audio visual motion), contohnya film bersuara, video.

g) Objek fisik (physical object, contohnya maket, model, benda sesungguhnya.

h) Manusia sumber (human and situational resources), contohnya guru, teman,

dan yang lainnya.

i) Komputer, contohnya computer assisted instruction dengan segala

macamnya. (http://repo.iain-tulungagung.ac.id/128/10/1-%20BAB%20II.pdf

diakses pada 13 Maret 2017)

c. Fungsi media dalam proses pembelajaran

Menurut Sadiman (dalam Sundayana, 2013: 7-8), media mempunyai fungsi:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

a) Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film

bingkai, film atau model.

b) Objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,

film, atau gambar.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

29

Timelapse atau High Speed Photography.

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan

model, diagram dan lain-lain; dan

f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-

lain) dapat divisualisasikan lewat film, gambar dan lain-lain.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa

dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori & kinestetiknya.

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &

menimbulkan persepsi yang sama.

6) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.

7) Pembelajaran dapat lebih menarik.

8) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

9) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

10) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

11) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan.

12) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan.

Menurut Kreyenhbuhl (dalam Sundayana, 2013: 29), Media sangat

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

30

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk untuk peningkatan

kualitas pendidikan matematika. Media pendidikan dapat dipergunakan untuk

membangun pemahaman dan penguasaan objek pendidikan. Beberapa media

pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya media

cetak, elektronik, model dan peta.

d. Manfaat media pembelajaran

Sudjana dan Rivai (2002: 2), mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap

jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memamerkan, dll.

(http://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%20II-08503247004.pdf,

diakses pada tanggal 13 Maret 2017)

e. Kriteria pemilihan media pembelajaran

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

31

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media

menurut Sundayana (2013: 16-17) ini, diantaranya:

1) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya

fakta, prinsip, konsep dan generalisasi, sangat memerlukan bantuan media

agar lebih mudah dipahami peserta didik.

2) Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan; artinya

media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umumnya mudah

diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru.

3) Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang

diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses

pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya,

tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi

belajar siswa dengan lingkungannya.

4) Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.

5) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan

pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang

terkandung di dalamnya mudah dipahami oleh siswa.

5. Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar

a. Karakteristik Siswa Kelas III SD

Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat yaitu

tahap sensorimotorik, tahap pra operasional, tahap operasional konkret, dan

tahap operasional formal. Siswa kelas III SD termasuk dalam kategori tahap

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

32

operasional konkret karena berada pada rentan usia 7-12 tahun. Menurut Piaget,

(Budiningsih, 2003: 38), anak pada tahap operasional konkret telah memiliki

kecapakan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat

konkret. Operation adalah suatu tipe tindakan untuk memanipulasi obyek

atau gambaran yang ada di dalam dirinya. Karenanya kegiatan ini memerlukan

proses transformasi informasi ke dalam dirinya sehingga tindakannya lebih

efektif. Anak sudah tidak perlu coba-coba dan membuat kesalahan, karena

anak sudah dapat berpikir dengan menggunakan model “kemungkinan” dalam

melakukan kegiatan tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai

sebelumnya. Anak mampu menangani sistem klasifikasi. Namun, sungguh pun

anak telah dapat melakukan pengklasifikasian, pengelompokan dan pengaturan

masalah (ordering problems) ia tidak sepenuhnya menyadari adanya prinsip-

prinsip yang terkandung di dalamnya. Namun taraf berpikirnya sudah dapat

dikatakan maju. Anak sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual

pasif. Untuk menghindari keterbatasan berpikir anak perlu diberi gambaran

konkret, sehingga ia mampu menelaah persoalan. Anak usia 7-12 tahun masih

memiliki masalah mengenai berpikir abstrak (Budiningsih, 2003: 38). Oleh

sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung

unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau

belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung

dalam pembelajaran. (Desmita, 2011: 35)

Hurlock (1980: 151) mengkategorikan keterampilan masa kanak-kanak

akhir (anak usia kelas III SD termasuk dalam kategori masa kanak- kanak akhir)

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

33

sebagai berikut:

1) Keterampilan menolong diri sendiri.

Anak yang lebih besar, harus dapat makan, berpakaian, mandi, dan

berdandan sendiri hampir secepat dan semahir orang dewasa

2) Keterampilan menolong orang lain.

Keterampilan menurut kategori ini bertalian dengan menolong orang-orang

lain. Di rumah mencakup membersihkan tempat tidur, membersihkan

debu dan menyapu; di sekolah mencakup mengosongkan tempat sampah

dan membersihkan papan tulis, dan di dalam kelompok bermain

mencakup menolong membuat rumah-rumah atau merencanakan lapangan

basket.

3) Keterampilan sekolah.

Di sekolah anak mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan

untuk menulis, menggambar, melukis; membentuk tanah liat, menari,

mewarnai dengan krayon, menjahit, memasak dan pekerjaan tangan dengan

menggunakan kayu.

4) Keterampilan bermain

Anak yang lebih besar belajar pelbagai keterampilan seperti melempat dan

menangkap bola, naik sepeda; sepatu roda dan berenang. (Hurlock, 1980:

151)

Menurut Islamuddin (2012: 40), beberapa sifat khas anak- anak pada

masa kelas-kelas rendah sekolah dasar antara lain:

1) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

34

pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.

2) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan- peraturan

permainan yang tradisional.

3) Ada kecenderungan memuji sendiri.

4) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu

dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.

5) Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu

dianggapnya tidak penting.

6) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki nilai (angka

rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi

nilai baik atau tidak.

b. Tugas perkembangan anak usia sekolah dasar

Menurut Havighurst (Desmita, 2011: 35), tugas perkembangan anak

usia sekolah dasar meliputi:

1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan

aktivitas fisik.

2) Membina hidup sehat.

3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.

4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.

5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi

dalam masyarakat.

6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.

7) Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

35

8) Mencapai kemandirian pribadi.

c. Tugas guru dalam mengajarkan matematika di kelas III SD

Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru dituntut

untuk memberikan bantuan berupa:

1) Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan

keterampilan fisik.

2) Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya sehingga

kepribadian sosialnya berkembang.

3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman

yang konkret atau langsung dalam membangun konsep.

4) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai- nilai

sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi

pegangan bagi dirinya. (Desmita, 2011: 36)

6. Tinjauan tentang Media Kartu Domino Pecahan

a. Pengertian media Kartu Domino Pecahan

Dalam pembelajaran matematika, guru sebaiknya mengenalkan siswa

dengan benda-benda konkret agar siswa mulai memahami konsep

matematika yang cukup abstrak. Penggunaan media dimaksudkan untuk

memudahkan jalannya pembelajaran matematika sehingga siswa dapat

memahami dengan baik. Ada banyak media pembelajaran, salah satunya kartu

domino matematika (DOMAT). Sama halnya dengan bermain domino biasa,

alat peraga/permainan domino ini dapat dilakukan oleh 2-4 orang. Setelah

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

36

kartu pertama dilempar, kartu berikutnya akan mengikuti. Namun, jika

pada domino sesungguhnya berisi kumpulan atau urutan angka-angka yang

diwakili oleh lingkaran-lingkaran berwarna merah. Pada DOMAT ini,

kartu tersebut berisi berbagai soal dan jawaban. Pada kartu DOMAT, dibagi

menjadi dua bagian yang sama, satu bagian berupa soal, dan bagian lainnya

merupakan jawaban untuk soal dari kartu lain. (Sundayana, 2013: 151-152)

Berdasarkan Aulia Rakhma dalam tugas akhir skripsi Rony Ruseno

(2011: 8) terkait penggunaan kartu domino dalam pembelajaran, kartu domino

adalah kartu permainan dimana bentuk kartunya mirip dengan kartu domino dan

cara bermainnya sama seperti kita bermain kartu domino dengan bentuk

setiap kartu persegi panjang dan dibagi dua sisi yaitu sisi kanan dengan nilai

bilangan pecahan dan sisi kiri dengan nilai pecahan gambar.

Kartu domino ini akan saya sebut Kartu Domino Pecahan pada

pembahasan selanjutnya. Kartu Domino Pecahan berguna untuk

memudahkan siswa kelas III SD untuk mengenal konsep pecahan. Untuk

mengenalkan konsep pecahan terhadap kelas III SD, disesuaikan dengan tahap-

tahap perkembangannya. Guru harus mampu mengenalkan setidaknya dengan

benda konkret terlebih dahulu baru ke konsep abstrak. Misal, guru memberikan

penjelasan seperti apa jadinya biskuit sepotong dibagi menjadi dua, kemudian

satu bagian dibagikan kepada seorang teman, satu bagian yang diberikan

itu adalah

. Guru menggambarkan sebuah biskuit berbentuk lingkaran

kemudian dibagi menjadi dua, kemudian memberikan arsiran pada satu sisi

dan menuliskan bilangan pecahan

. Itu adalah contoh pengenalan konsep

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

37

pecahan dengan benda konkret kemudian ke konsep abstrak. Dalam teori

Bruner, tahapan dari guru memberikan contoh biskuit dipotong, kemudian

menggambarkannya di papan tulis, serta menuliskan bilangan pecahan

masing-masing termasuk pada tahap enaktif, ikonik, dan simbolik.

b. Cara menggunakan Kartu Domino Pecahan

Penggunaan Kartu Domino Pecahan dalam pembelajaran matematika

pecahan di kelas III SD ini tidaklah sulit. Berikut ini adalah langkah-langkah

dalam menggunakan media Kartu Domino Pecahan:

1) Buatlah kelas menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri

dari 4 anggota kelompok

2) Bagikan Kartu Domino Pecahan yang berjumlah 20 ke masing- masing

kelompok

3) Bagikan secara merata kepada anggota kelompok, sehingga masing-masing

anggota memegang 5 kartu. Misalnya kartu- kartu berikut. ini.

Gambar 6. Contoh desain Kartu Domino Pecahan

4) Mintalah anggota kelompok untuk mengatur giliran mereka mengeluarkan

kartu (bisa dengan hom-pim-pah)

5) Salah satu anggota mengeluarkan sebuah kartu yang terdiri dari gambar dan

lambang bilangan pecahan misalnya kartu:

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

38

Gambar 7. Kartu Domino Pecahan I

6) Anggota yang mendapat giliran yang selanjutnya, harus mengeluarkan kartu

yang menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan pecahan pada kartu

sebelumnya, yaitu:

Gambar 8. Kartu Domino Pecahan II

Apabila ia memiliki kartu yang menunjukkan gambar pecahan

, maka ia

harus menumpuk kartu tersebut pada kartu sebelumnya.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

39

Gambar 9. Bentuk susunan Kartu Domino Pecahan yang tepat

Namun, apabila dia tidak punya, maka lanjut ke giliran lainnya hingga

susunan kartu terbentuk seperti contoh di atas.

7) Kelompok yang menang adalah mereka yang dahulu selesai menggabungkan

gambar dan lambang bilangan pecahan.

c. Manfaat kartu domino pecahan sebagai media pembelajaran

Kartu Domino Pecahan termasuk media pembelajaran karena

memiliki ciri-ciri kriteria media pembelajaran yang baik menurut Sundayana

(2013):

1) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi, sangat memerlukan bantuan

media agar lebih mudah dipahami peserta didik. Kartu Domino Pecahan

mendukung materi pelajaran matematika kelas III SD, yaitu materi pecahan.

Di dalam Kartu Domino Pecahan, terdapat berbagai gambar dan

bilangan pecahan yang menjadi fokus dari pengenalan dan pemahaman

konsep pecahan di kelas III SD.

2) Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan; artinya

media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umumnya mudah

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

40

diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru. Pembuatan Kartu Domino

Pecahan tidaklah sukar. Kartu Domino Pecahan dapat dibuat dengan cara

yang sederhana maupun yang lebih menarik. Cara yang sederhana, guru

dapat membuatnya dari kertas karton yang digunting dalam jumlah tertentu

kemudian menmbuat gambar dan menuliskan bilangan pecahan di kertas

tersebut. Cara yang lebih menarik, guru dapat membuatnya dengan

memanfaatkan software desain yang ada di komputer misalnya Photoshop

atau CorelDraw kemudian baru dicetak.

3) Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang

diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam

proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada

medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya

interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Kartu Domino Pecahan

sangat mudah digunakan. Cara menggunakannya yaitu dengan mencocokkan

gambar dengan bilangan pecahan yang ada di kartu. Dalam satu kartu dibagi

menjadi dua bagian. Bagian atas berisikan gambar dan bagian bawah

berisikan bilangan pecahan. Antara gambar dengan bilangan pecahan

tersebut tidak sama, alias untuk mencocokkannya harus mencari pada kartu

lainnya. Inti dari media Kartu Domino Pecahan adalah untuk mencocokkan

antara gambar dengan bilangan pecahan. Tidak hanya guru yang mampu

menggunakannya, melainkan juga siswa-siswa dapat menggunakannya

dengan mudah.

4) Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

41

bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung. Penggunaan Kartu

Domino Pecahan dapat dilaksanakan ketika pelajaran matematika

berlangsung secara berkelompok. Tidak memakan waktu banyak untuk

menggunakan media ini.

5) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan

pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang

terkandung di dalamnya mudah dipahami oleh siswa. Kartu Domino Pecahan

disesuaikan dengan taraf perkembangan kognitif siswa kelas III SD. Merujuk

pada teori Bruner tentang tahapan belajar matematika, Kartu Domino

Pecahan merujuk pada tahap belajar tingkat ikonik dan simbolik. Pada Kartu

Domino Pecahan, pencantuman gambar-gambar yang menunjukkan bagian

pecahan termasuk pada tahap ikonik, sedangkan bilangan pecahan yang

tertera merupakan tahap simbolik. Selain itu, Kartu Domino Pecahan juga

merujuk pada teori Piaget bahwa siswa sekolah dasar kelas rendah termasuk

dalam tahapan operasional konkret, dimana siswa butuh mengenal benda-

benda konkret sebelum dapat memahami konsep yang lebih abstrak.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian Rony Ruseno (2011) berjudul “Penggunaan Media Kartu

Domino untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III

SD Negeri Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011”, menyimpulkan bahwa

media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan bagi

siswa kelas III SD Negeri Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

42

jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu pada tahap pra tindakan sejumlah

23,53%, meningkat pada siklus I menjadi 52,94%, pada siklus II 72,85%, pada

siklus III 82,35%. Nilai rata-rata kelas pada tahap pra tindakan sebesar 46,62,

kemudian pada siklus I menjadi 55,74. Dilanjutkan pada siklus II nilai rata-rata

kelas mencapai 63,53 dan terakhir pada siklus III mencapai 72,94. Penelitian ini

berakhir pada siklus III karena telah menunjukkan keberhasilan karena mencapai

target yaitu 75% siswa mencapai nilai KKM.

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang penting untuk

dipelajari karena sangat erat kaitannya dengan masalah perhitungan dalam

kehidupan sehari-hari. Berhitung merupakan salah satu kemampuan yang wajib

dimiliki oleh seseorang karena dalam kehidupan, kita tidak pernah lepas dari

masalah-masalah perhitungan. Berbelanja, membayar pajak, menjual barang,

membagi makanan, dan lain sebagainya merupakan contoh aplikasi matematika

dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsep-konsep matematika perlu

ditanamkan sejak dini.

Di sekolah dasar, guru mengajari siswa matematika selama ini mayoritas

hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Jarang sekali guru

yang menggunakan media ataupun alat peraga ketika mengajar. Padahal, dengan

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja, guru belum tentu

memahami tingkat pemahaman siswa terhadap konsep pecahan.

Seperti yang terjadi di SD Negeri Sinduadi 1, dalam menjelaskan materi

pecahan, guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

43

Mengajarkan konsep pecahan dengan metode ceramah, sama saja hanya

memberikan konsep-konsep abstrak kepada siswa. Padahal, menurut teori

Bruner, siswa seharusnya mengalami tiga tahapan dalam pembelajaran

matematika yaitu tahap enakif, tahap ikonik, kemudian tahap simbolik. Ketika

guru mengajarkan konsep pecahan hanya dengan ceramah, maka guru hanya

menerapkan tahapan simbolik saja. Hal tersebut menyebabkan beberapa siswa

kurang memahami konsep pecahan dengan baik karena terlewatkannya

pemahaman konsep pada tahap enaktif dan tahap ikonik. Hal tersebut juga

dibuktikan dengan hasil ulangan Ujian Tengah Semester semester II 13 dari 32

siswa di kelas III SD Negeri Sinduadi 1 tersebut masih di bawah KKM.

Dihadirkannya media Kartu Domino Pecahan pada pembelajaran matematika,

diharapkan dapat memberikan alternatif baru untuk meningkatkan pemahaman

siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1 terhadap konsep pecahan.

D. Hipotesis Tindakan

Pemahaman konsep pecahan siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1

Sleman Yogyakarta dapat ditingkatkan dengan menggunakan Kartu Domino

Pecahan.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas atau biasa disebut PTK. Penelitian ini melibatkan kerjasama

antara peneliti dengan guru kelas III SD Negeri Sinduadi 1. Menurut Yuliawati,

dkk (2012: 17-18) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiatan

mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data untuk

menentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru

dalam proses pembelajaran. Beberapa jenis tindakan yang dimaksud antara lain:

strategi, pendekatan, model, metode, teknik, dan cara-cara yang dipilih dan

digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. PTK diawali dari

adanya masalah yang dirasakan oleh guru dalam pembelajaran di

sekolahnya. Masalah tersebut kemudian dianalisis dan direfleksi untuk diketahui

faktor-faktor penyebabnya. Setelah jelas faktor penyebabnya selanjutnya masalah

tersebut dirumuskan, dan kemudian dicari strategi atau metode untuk

memecahkan masalah tersebut. Tindakan dalam penelitian di SD Negeri Sinduadi

1 adalah penggunaan media Kartu Domino Pecahan untuk meningkatkan

pemahaman konsep materi pecahan di kelas III SD Negeri Sinduadi 1.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil tempat di SD Negeri

Sinduadi 1 yang beralamat di Jalan Magelang km 6 Karanganyar no.59A,

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

45

Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Alasan peneliti melaksanakan penelitian di SD Negeri Sinduadi 1

adalah sekolah tersebut mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi,

komunikasi antar karyawan sekolah terjalin baik, sehingga peneliti berasumsi

bahwa kondisi tersebut memudahkan peneliti untuk memperoleh data yang

dibutuhkan. Selain itu, alasan peneliti mengambil topik penelitian di kelas III

dengan materi pecahan karena ketika peneliti melakukan observasi dan

wawancara dengan guru kelas III, guru tersebut mengeluhkan bahwa siswa

masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pecahan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2016. Observasi tentang

kondisi sekolah dan kondisi kelas III di SD Negeri Sinduadi 1

dilaksanakan sejak bulan Januari 2017. Penelitian Tindakan Kelas ini akan

diadakan pada minggu awal bulan Mei 2017.

3. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas III SD Negeri Sinduadi 1

Sleman Yogyakarta. Pada saat guru menjelaskan tentang materi pecahan, siswa

duduk di bangku masing-masing dan fokus mendengarkan penjelasan guru.

Sedangkan, pada saat media Kartu Domino Pecahan diterapkan, siswa duduk

berkumpul dan membuat susunan meja dan kursi sesuai kelompok masing-

masing.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

46

tahun ajaran 2016/2017 sejumlah 32 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

dan 15 siswa perempuan. Sedangkan, objek penelitian ini adalah pemahaman

konsep pecahan di kelas III SD Negeri Sinduadi 1.

D. Desain Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan

kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari beberapa siklus. Setiap

siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan

refleksi. Keempat tahapan tersebut terus diulang hingga tujuan penelitian

berhasil. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan pada penelitian kali

ini adalah model Hopkins. Berikut adalah gambaran siklusnya:

Gambar 10. Siklus Model Hopkins (Muslich, 2011: 43)

1. Perencanaan Penelitian

Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tahap

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

47

perencanaan menjadi syarat utama. Apabila dalam menjalankan PTK tidak

dilakukan tahap perencanaan, maka penelitian tersebut tidak memiliki arah yang

jelas. Maka dari itu, perencanaan penelitian harus detail agar tujuan dari dari

penelitian dapat tercapai dengan baik.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian ini adalah tahap implementasi dari semua

rencana yang telah disusun sebelumnya. Strategi dan skenario pembelajaran

yang telah ditetapkan pada perencanaan harus benar-benar diterapkan dan

mengacu pada kurikulum yang berlaku. (Daryanto, 2011: 26)

3. Observasi Penelitian

Pada tahap observasi, peneliti mengamati jalannya kegiatan

pembelajaran. Hal-hal yang akan diobservasi telah ditulis secara rinci dan

dibuatkan lembar observasi agar hasil observasi terlihat jelas. Dalam konteks ini,

peneliti telah menyediakan lembar observasi aktivitas siswa.

4. Refleksi

Tahap refleksi melibatkan diskusi antara peneliti dengan guru kelas

mengenai penelitian yang telah dilaksanakan. Data-data yang menjadi bahan

penilaian penelitian antara lain lembar observasi aktivitas siswa, Lembar Kerja

Siswa (LKS), dan nilai tes evaluasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah

observasi, dokumentasi, dan tes.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

48

1. Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat

observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2009: 86).

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi aktivitas siswa untuk

memantau proses belajar siswa, peneliti juga menyediakan lembar observasi

aktivitas siswa.

2. Dokumentasi

Menurut Sukardi (2013:47) sumber informasi dokumentasi memiliki peran

penting dan perlu mendapat perhatian bagi peneliti. Data ini memiliki objektivitas

yang tinggi dalam memberikan informasi kepada para guru sebagai tim peneliti.

Dokumentasi dapat digolongkan ke dalam dokumentasi resmi dan tidak resmi.

Dokumentasi resmi contohnya silabus dan skema kerja, dan tes evaluasi yang

digunakan beserta hasilnya. Tes evaluasi tersebut berupa tes yang dikerjakan

secara individu yang berbentuk soal isian singkat dan dilaksanakan pada akhir

siklus.

3. Tes Tertulis

Tes tertulis atau juga disebut tes tulisan adalah tes yang dilakukan dengan

cara siswa menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis. (Sanjaya, 2009:

100). Jenis tes tertulis yang digunakan adalah tes pilihan ganda (multiple

choice). Teknik tes digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman konsep

pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1 setelah digunakannya media

Kartu Domino Pecahan dalam kegiatan pembelajaran.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

49

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. (Sanjaya, 2009: 84) Instrumen penelitian

yang digunakan pada penelitian kali ini adalah lembar observasi aktivitas siswa,

serta kisi-kisi soal. Adapun kisi-kisi fokus observasi adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Kisi-Kisi Panduan Observasi Aktivitas Siswa

No. Situasi yang diamati

Pilihan Jawaban

SK

(1)

K

(2)

B

(3)

SB

(4)

1 Kesiapan siswa mengikuti

pelajaran

2 Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3 Keaktifan siswa menjawab

pertanyaan guru

4

Keterampilan siswa dalam

menggunakan media Kartu

Domino Pecahan

5 Kerjasama siswa dalam

kelompok

6 Ketepatan siswa dalam

mengerjakan soal

7 Ketepatan siswa dalam

menjawab pertanyaan guru

8 Tingkat kesopanan siswa

Jumlah skor

Keterangan:

SK : Sangat Kurang

K : Kurang

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

50

B : Baik

SB : Sangat Baik

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi

No.

Kompetensi

Dasar

Indikator

Jenis

Soal

Nomor Soal

1.

Mengenal

pecahan

sederhana

a. Mengenal bilangan

pecahan sederhana,

misal setengah,

sepertiga, seperenam,

dll

Pilihan

ganda,

isian

C1= 2, 6

(isian), 8

(isian)

C2= 5,7,

4 (isian)

b. Membaca

lambang bilangan

pecahan

Pilihan

ganda,

isian

C1= 1

C2=

3,7

(isian

)

C2= 3

(isian)

c. Membilang

pecahan dalam

kata-kata

Pilihan

ganda,

isian

C1=1 (isian)

C2= 2

(isian)

C3=9, 9

(isian)

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

51

d. Menggabungkan

gambar pecahan

dengan lambang

bilangan pecahan

Pilihan

ganda,

isian

C2=4,6,8,

5(isian),

10 (isian)

C3= 5

(isian)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menganalisa hasil belajar pada siklus I. Apabila pada siklus I ternyata belum

mencapai indikator keberhasilan, maka dibuat perencanaan untuk perbaikan di

siklus II. Apabila siklus II masih belum mencapai indikator keberhasilan, maka

dilakukan penelitian siklus III hingga mencapai peningkatan. Untuk menentukan

hasil tes siswa, peneliti perlu menghitung nilai rata-rata kelas. Menurut Sudijono

(2010: 77) rata-rata adalah tiap bilangan yang dapat dipakai sebagai wakil dari

rentetan nilai rata-rata itu wujudnya dalah satu bilangan saja. Namun dengan satu

bilangan itu akan dapat tercermin gambaran secara umum mengenai kumpulan

atau deretan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan itu. Untuk

mencari rata-rata dapat menggunakan rumus:

=

Keterangan :

= rata-rata (mean) yang dicari

= jumlah dari skor/nilai yang ada

= number of cases atau banyaknya skor/nilai itu sendiri

Sedangkan, untuk menghitung persentase siswa yang mencapai ketuntasan yaitu

menggunakan rumus:

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

52

Ketuntasan =

x 100%

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor dan Tingkat Pemahaman Konsep

Pecahan Siswa Kelas III SD Negeri Sinduadi 1

No.

No.

Rentang Nilai

Nilai

Tingkat Pemahaman

Pemahaman

Konsep

Frekuensi

Frekuensi

Persentase

(%) 1. 95 – 100 Sangat paham

2. 85 – 94 Paham

3. 75 – 84 Cukup paham

4. 65 – 74 Kurang paham

5. < 65 Sangat kurang paham

Jumlah

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian dianggap sudah berhasil apabila sudah tercapai

peningkatan dalam pembelajaran matematika materi pecahan. komponen

yang menjadi indikator keberhasilan tercapainya pembelajaran matematika

yaitu siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 75 minimal 75% dari jumlah

siswa di kelas.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Sinduadi 1

yang beralamat di Jalan Magelang km 6 Karanganyar no.59A, Sinduadi,

Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekolah ini berada di wilayah yang cukup strategis. Situasi SD Negeri Sinduadi 1

dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Dilihat dari profil sekolah, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (www.dapo.didasmen.kemdikbud.go.id), SD Negeri Sinduadi 1

adalah sekolah yang unggul dalam prestasi dengan dibuktikan nilai akreditasi

A, persentase guru kualifikasi 93,33%, persentase guru sertifikasi 66,67%

b. Dilihat dari segi geografis, SD Negeri Sinduadi 1 berada di wilayah yang

strategis karena dekat dengan jalan raya dan berada di sekitar perkampungan

penduduk. Akses ke sekolah pun mudah bisa ditempuh dengan jalan kaki

maupun dengan kendaraan seperti sepeda, sepede motor, mobil, dan angkutan

umum.

c. Dilihat dari segi fisiknya, SD Negeri Sinduadi 1 memiliki bangunan yang

bagus dan kokoh. Hal itu dibuktikan dari hasil observasi bahwa bangunan

sekolah meliputi ruang kantor, kantin, ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS),

mushola, ruang kelas, dan kamar mandi dalam kondisi bersih dan baik.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

54

2. Deskripsi Observasi Tahap Awal

Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan

observasi terhadap lingkungan sekolah dan bagaimana proses pembelajaran di SD

Negeri Sinduadi 1 berlangsung. Observasi tahap awal dilakukan mulai bulan

Januari 2017. Peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas III SD Negeri

Sinduadi 1 terutama ketika pembelajaran matematika berlangsung. Proses

pembelajaran yang terjadi di dalam kelas masih bersifat konvensional, dimana

guru cenderung lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

Saat proses observasi berlangsung, guru cenderung menggunakan media

pembelajaran berupa buku cetak semata. Padahal, penggunaan media yang

inovatif dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi

dengan lebih baik. Berikut adalah nilai matematika siswa kelas III SD Negeri

Sinduadi 1 sebelum dilakukan tindakan.

Tabel 4. Hasil Belajar Matematika Sebelum Tindakan

No. Subjek Hasil

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. RP 76 √

2. A 60 √

3. ADA 80 √

4. ASR 53 √

5. AGP 80 √

6. ASSP 80 √

7. AAR 58 √

8. AH 60 √

9. AP 86 √

10. AC 63 √

11. BPW 63 √

12. FMP 60 √

13. FM 70 √

14. FRM 60 √

15. FGR 53 √

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

55

16. FDC 73 √

17. JRL 63 √

18. JIS 86 √

19. LMC 60 √

20. MRP 53 √

21. MIN 73 √

22. MSL 58 √

23. NCO 70 √

24. NFA 70 √

25. NCA 83 √

26. NDA 76 √

27. RKW 63 √

28. SPP 70 √

29. SNM 73 √

30. TKA 80 √

31. YKL 83 √

32. ZFK 70 √

Jumlah 2.206 10 22

Nilai Rata-Rata 68,93

Persentase Ketuntasan 31,25%

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 53

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas masih jauh dari

standar yaitu 68,93. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti rendahnya

hasil belajar siswa disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan. Hal tersebut terbukti bahwa hanya ada 10 siswa yang tuntas sedangkan

22 lainnya masih belum tuntas. Peneliti juga mewawancarai siswa bahwa nilai

yang rendah tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap soal yang

dikerjakan. Maka dari itu, peneliti bersama dengan guru kelas berusaha mencari

solusi agar pemahaman siswa terhadap konsep pecahan meningkat. Peneliti

menyarankan agar pembelajaran matematika mengenai materi pecahan

menggunakan media Kartu Domino Pecahan. Alasan peneliti menyarankan media

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

56

tersebut karena kurangnya pemahaman konsep pecahan disebabkan oleh

kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran yang inovatif untuk membantu

siswa memahami konsep pecahan. Media yang selama ini digunakan hanyalah

buku cetak saja. Peneliti mengacu pada teori Bruner yang mengatakan bahwa

dalam mempelajari matematika terdapat tiga tahapan belajar yaitu tahap enaktif,

tahap ikonik, dan tahap simbolik. Tahap enaktif adalah tahap dimana siswa belajar

dengan bantuan benda-benda konkret di sekitarnya, misalnya apel. Tahap ikonik

adalah tahap dimana siswa belajar dengan benda tiruan misalnya miniatur model

atau gambar. Tahap simbolik adalah tahap dimana siswa sudah lebih bisa

memahami dengan simbol-simbol yang lebih abstrak. Peningkatan pemahaman

konsep pecahan dapat dibuktikan dari perubahan hasil belajar setelah tindakan.

Setelah mendapat persetujuan dari guru kelas dan kepala sekolah SD

Negeri Sinduadi 1, peneliti pun mulai mempersiapkan materi, lembar observasi

dan media pembelajaran untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mendatang.

3. Deskripsi Penelitian Siklus I

Mengacu pada pendapat Hopkins (Muslich, 2011: 43), PTK terdiri dari

empat komponen yaitu Plan (perencanaan), Action (Pelaksanaan), Observation

(Observasi), dan Reflective (Refleksi).

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

57

Gambar 11. Siklus PTK menurut Hopkins (Muslich, 2011: 43)

a. Tahap Perencanaan

1) Mempelajari materi pecahan untuk kelas III SD melalui beberapa buku

paket matematika yang relevan.

2) Membuat Rancangan Rencana Pembelajaran (RPP) tentang materi yang

akan diajarkan. RPP yang dibuat oleh peneliti kemudian diteliti kembali

oleh guru kelas. RPP berguna sebagai pedoman bagi guru dalam proses

pembelajaran.

3) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran.

4) Mempersiapkan media pembelajaran berupa Kartu Domino Pecahan.

5) Mempersiapkan soal post test untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

konsep pecahan.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

58

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan 1

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan sesuai RPP tersebut. Siklus

I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan

pada 9 Mei 2017 mulai pukul 07.00 WIB sampai 08.15 WIB. Pembelajaran kali

ini bertujuan agar siswa mampu: mengenal apa itu pecahan sederhana mulai dari

setengah, sepertiga, seperenam, dan seterusnya; membaca lambang bilangan

pecahan; dan membilang pecahan dalam kata-kata.

Kelas dimulai sejak guru menyapa para siswa dengan ramah. Kemudian

guru sekaligus memperkenalkan peneliti yang akan mendampingi guru selama

proses pembelajaran. Setelah berdoa dan melakukan presensi, guru mulai

menjelaskan tujuan pembelajaran kali ini, “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai pecahan. Pada pembelajaran kali ini, bersama-sama kita akan mengenal

apa itu bilangan pecahan, bagaimana lambangnya, dan cara membaca bilangan

pecahan. Anak-anak sudah siap?”. Para siswa menjawab dengan kompak, “Siap,

Bu.” Kemudian guru melakukan apersepsi, yaitu mengaitkan materi yang akan

dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. “Apakah

itu pecahan? Pernahkah anak-anak melihat potongan pizza? Pernahkah melihat

martabak manis yang terdiri dari 8 rasa yang kini sedang tren? Ada yang rasa

green tea, coklat, keju, nutella, dan lain sebagainya?” Para siswa sebagian

menjawab dengan lantang, “Sudah. Bu. Itu enak!”. Kemudian guru mengeluarkan

sebuah donat dari tempat makan yang sudah disediakan untuk pembelajaran kali

ini. Guru kemudian membagi donat tersebut menjadi dua bagian. “Nah, sekarang

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

59

donat terbagi menjadi berapa bagian?”. Kemudian siswa menjawab serentak,

“Dua, Bu.”. Guru kemudian membagikan satu bagian donat kepada Bagas. Guru

menjelaskan kepada siswa bahwa bagian yang diterima Bagas adalah setengah.

Guru kemudian menuliskan lambang bilangan

di papan tulis. Guru menjelaskan

bahwa “1” mewakili bagian yang diterima Bagas. Sedangkan “2” mewakili

jumlah bagian donat yang dipegang Bagas dan guru.

Guru berkata,“Pecahan adalah setiap bagian dari yang utuh. Donat yang

utuh kemudian Ibu bagi menjadi dua tadi adalah contoh dari pecahan.

Gambar 12. Ilustrasi potongan donat

Bagian yang diterima Bagas adalah

, sama dengan bagian yang Ibu terima.

Bagian utuh donat ini berarti

. Pada pecahan setengah, lambang “1” tadi disebut

pembilang, dan “2” dinamakan penyebut.”. Beberapa anak ternyata masih belum

memahami mengapa bagian donat utuh adalah

. Guru menggambar sebuah

lingkaran penuh yang kemudian dibagi menjadi dua. Salah satu bagian diarsir dan

satu bagiannya tidak.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

60

Gambar 13. Lingkaran yang menunjukkan pecahan

Guru menjelaskan bahwa bagian yang diarsir dan bagian yang tidak diarsir

adalah setengah atau satu per dua. Jika kedua bagian tersebut disatukan, maka

bernilai dua per dua atau sama saja dengan lingkaran utuh. Setelah semua paham

tentang pecahan setengah, guru lanjut menjelaskan tentang pecahan sepertiga,

seperempat, seperenam, sepersepuluh, dan seterusnya dengan bantuan gambar di

papan tulis.

Guru kemudian memberikan soal latihan kepada siswa untuk mengukur

pemahaman siswa. Siswa diberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan.

Kemudian guru bersama siswa mengoreksi jawaban bersama-sama. Siswa

diberikan kesempatan untuk bertanya tentang soal yang belum jelas.

Pembelajaran kali ini ditutup dengan guru memberikan kesimpulan bahwa

pecahan adalah setiap bagian dari yang utuh, contohnya adalah setengah,

sepertiga, seperempat, dan lain sebagainya. Bagian yang utuh sama dengan “1”

atau bisa dituliskan dalam pecahan seperti

,

,

, dan seterusnya. Guru

memberikan motivasi dan pesan moral seperti teruslah belajar untuk meraih cita-

cita dan menjaga kesehatan. Guru menutup pelajaran dengan berdoa.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

61

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada 13 Mei 2017 pada jam 07.00 WIB

hingga 08.15 WIB. Pada pertemuan kedua, tujuan pembelajaran adalah mengenal

bilangan pecahan yang lebih beragam dan menggabungkan antara gambar dengan

lambang pecahan.

Seperti biasa, guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi.

Kemudian guru melakukan apersepsi, “Masih ingatkah dengan donat yang

dipotong menjadi dua? Bagian yang diterima Bagas ada berapa anak-anak?” Anak

menjawab serentak, “Setengah, Bu.” Guru menjelaskan kembali, “Ya, benar.

Setengah atau satu per dua. Satu sebagai pembilang dan dua sebagai apa?”

Beberapa anak menjawab “Penyebut, Bu.” Sedangkan beberapa anak masih diam

terlihat bingung. Guru kemudian menjelaskan kembali tentang pembilang dan

penyebut. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan gambar, diantara

pecahan

,

,

manakah yang paling besar. Dengan bantuan gambar, siswa lebih

paham bahwa setengah adalah pecahan terbesar, sedangkan seperempat adalah

pecahan terkecil.

Gambar 14. Perbandingan pecahan

,

, dan

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

62

Guru juga memberikan contoh pecahan terbesar sampai terkecil dengan

gambar seperti tampak berikut ini.

Gambar 15. Perbandingan pecahan

dan

Tampak bahwa gambar yang pertama adalah pecahan

dan

. Guru

menanyakan pecahan manakah yang lebih besar kepada siswanya. Para siswa

ternyata sudah memahami bahwa pecahan yang lebih besar adalah

.

Guru lanjut menjelaskan tentang pecahan yang lebih beragam seperti

,

,

, dan lain sebagainya. Siswa menyimak dengan seksama. Pada pembelajaran kali

ini, guru lebih beragam dalam memberikan contoh berupa gambar agar para siswa

lebih paham. Jika pada pertemuan sebelumnya bentuk gambar hanyalah lingkaran

dan persegi, sekarang guru juga memberikan contoh berupa segitiga, segilima,

persegi, persegi panjang, lingkaran, dan bangun dua dimensi lainnya. Misalnya

seperti yang di bawah ini.

Gambar 16. Contoh berbagai macam pecahan sederhana

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

63

Kemudian Cinta menanyakan kepada guru, “Bu, apabila ada dua lingkaran

yang satu lebih kecil ukurannya tapi nilainya setengah, yang satu lebih besar

ukurannya tapi nilainya seperempat, itu besar yang mana bu pecahannya?” Guru

mengulang pertanyaan Cinta dan mengapresiasi karena keberaniannya untuk

bertanya dengan ungkapan, “Ya, pertanyaan yang bagus, Cinta. Jadi, pecahan

mana yang lebih besar?”. Kemudian guru menggambar lingkaran seperti yang

diutarakan Cinta.

Gambar 17. Ilustrasi pecahan yang ditanyakan oleh siswa

Guru memancing siswa lainnya untuk menjawab. Beberapa siswa tampak

kebingungan dan menjawab bersahut-sahutan. Kemudian guru meminta siswa

agar mengangkat tangan sebelum menjawab. Guru kemudian menunjuk Rena

untuk menjawab. “Besar yang seperempat, Bu. Karena lingkarannya lebih besar.”

Kemudian guru menanggapi jawaban Rena, “Oke, kalau menurut Rena yang lebih

besar adalah seperempat. Ada yang punya jawaban lain?” Kemudian Yoga

mengangkat tangan, “Lebih besar yang setengah, bu. Karena setengah lebih besar

daripada seperempat.” Guru juga tak lupa memberikan apresiasi kepada Yoga

karena berani mengutarakan pendapatnya. “Ya, terimakasih Yoga atas

jawabannya.” Kemudian guru memberikan penjelasan ulang bahwa pengertian

pecahan adalah bagian dari yang utuh. Jadi, pada kasus yang ditanyakan oleh

Cinta, ukuran lingkaran tidak mempengaruhi. Yang terpenting adalah berapa

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

64

banyak bagian yang ada pada masing-masing lingkaran itu sendiri. Pada lingkaran

kecil yang nilainya setengah bisa diartikan satu dari dua bagian yang sama

keseluruhan. Sedangkan, lingkaran yang besar nilai pecahannya adalah

seperempat atau satu per empat, bisa diartikan bahwa satu dari empat bagian yang

sama keseluruhan. Jadi, nilai pecahan yang lebih besar adalah setengah, meskipun

ukuran lingkarannya lebih kecil. “Jadi, yang benar adalah jawaban Yoga. Ketika

kita membicarakan pecahan, ingat bahwa pengertian pecahan adalah bagian dari

yang utuh, ya. Jadi, yang harus diperhatikan adalah berapa banyak bagian yang

ada. Namun, ketika kita sedang membahas tentang luas suatu bangun, nah itu

berbeda lagi. Jelas lingkaran yang lebih besar yang lebih luas. Paham maksud ibu,

anak-anak?” Siswa kemudian lebih memahami setelah mendengarkan penjelasan

guru.

Guru kemudian mengajak siswa untuk bermain Kartu Domino Pecahan,

sebuah media yang dirancang oleh guru dan peneliti untuk mengetahui

pemahaman konsep pecahan siswa. Pertama-tama siswa dibagi menjadi enam

kelompok. Berikut susunan kelompoknya.

Tabel 5. Susunan Kelompok Permainan Kartu Domino Pecahan I

No. Nama Kelompok Nama Anggota Kelompok

1. Kuning

1. Adinda (ASR)

2. Suci (ASSP)

3. Gagat (FGR)

4. Jaka (JIS)

5. Mirza (MIN)

2. Ungu

1. Rika (RP)

2. Rois (AAR)

3. Aprilia (AH)

4. Fahri (FM)

5. Dwi (FDC)

3. Jingga 1. Lifia (LMC)

2. Tama (MSL)

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

65

3. Cinta (NCO)

4. Nela (NCA)

5. Rafli (RKW)

6. Kayla (TKA)

4. Hijau

1. Abdul (A)

2. Bagas (BPW)

3. Fahchresa (FMP)

4. Javier (JRL)

5. Rena (MRP)

6. Galih (AGP)

5. Coklat

1. Aulia (ACA)

2. Nasya (NFA)

3. Nindya (NDA)

4. Syifa (SNM)

5. Zalfa (ZFK)

6. Merah

1. Daffa (ADA)

2. Arga (AP)

3. Fatih (FRM)

4. Sandy (SPP)

5. Yoga (YKL)

Kemudian, guru membagikan kartu domino untuk masing-masing kelompok

dengan warna yang berbeda yaitu merah, kuning, ungu, jingga, hijau, dan coklat

(masing-masing warna terdiri dari 20 kartu). Masing-masing anggota kelompok

mendapatkan empat kartu. Guru kemudian menjelaskan aturan permainan Kartu

Domino Pecahan kepada siswa.

Aturan Permainan Kartu Domino Pecahan:

Anggota kelompok bersama-sama mengatur giliran untuk mengeluarkan

kartu.

Antar anggota dalam satu kelompok boleh saling berdiskusi, tetapi tidak

diperboleh diskusi dengan kelompok lain.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

66

Salah satu siswa mengeluarkan sebuah kartu, yang terdiri dari gambar dan

bilangan pecahan, yang mana antara gambar dan bilangan tidaklah sama

misalnya seperti ini:

Siswa selanjutnya harus mengeluarkan kartu yang gambarnya sesuai dengan

bilangan pecahan pada kartu sebelumnya, dan ditumpuk diatas kartu

sebelumnya tersebut.

Kartu tersebut disusun hingga nanti rangkaian akhir berbentuk persegi.

Kelompok yang paling cepat dan tepat menyusun kartu adalah yang menang

Kelompok yang sudah selesai sebelum waktu habis langsung melapor ke guru

dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.

Waktu permainan adalah 15 menit.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila aturan

permainan kurang jelas. Tidak ada siswa yang bertanya. Maka dari itu, guru

segera memulai permainan dengan memberikan aba-aba. Masing-masing anggota

kelompok bekerja sama untuk menyusun kartu domino pecahan tersebut dengan

tepat. Siswa diberikan waktu 15 menit untuk menyusun kartu tersebut. Tampak

bahwa kelompok kuning dan kelompok coklat sangat antusias dalam menyusun

kartu sehingga menimbulkan kegaduhan di kelas. Kelompok merah cenderung

bekerja sama dengan tenang namun tampak satu sama lain saling mengingatkan

ketika menggabungkan kartu. Kelompok hijau agak lamban dari kelompok

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

67

lainnya karena beberapa anggota belum memahami aturan main, sehingga guru

harus menerangkan kembali. Kelompok ungu dan kelompok jingga sama-sama

gaduh karena mengalami kesulitan dalam menata kartu. Tampak beberapa kali

membolak-balikkan kartu, menukar satu kartu dengan yang lain.

Gambar 18. Penggunaan Media Kartu Domino Pecahan

Kelompok merah selesai menyusun kartu domino dalam waktu 9 menit.

Disusul kelompok kuning yang selesai dalam waktu 10 menit. Kemudian, yang

ketiga adalah kelompok coklat yang selesai dalam waktu 11 menit. Kelompok

jingga berhasil menyusun dalam waktu 13 menit. Kemudian menyusul kelompok

ungu berhasil menyusun dalam waktu 14 menit. Sedangkan, kelompok hijau tidak

berhasil menyusun kartu karena waktu sudah habis.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

68

Gambar 19. Susunan Kartu Domino Pecahan yang Tepat

Guru dibantu oleh peneliti mengoreksi susunan kartu masing-masing

kelompok apakah tepat antara susunan gambar dengan bilangan pecahan.

Kelompok merah, coklat, kuning, dan jingga berhasil menyusun kartu dengan

tepat. Sedangkan, kelompok ungu masih keliru dalam mencocokkan antara

gambar dengan bilangan pecahan. Meskipun susunan akhirnya berbentuk persegi,

tetapi susunan tersebut belum tepat karena gabungan antar gambar dengan

bilangan pecahan tidak tepat.

Tabel 6. Hasil Kinerja Kelompok Permainan Kartu Domino Pecahan I

No. Nama

Kelompok

Waktu

(menit) Berhasil/Tidak Kinerja kelompok

1. Merah 9 Berhasil

Bekerja dengan tenang

Anggota kelompok

menyusun kartu secara

bergiliran

Siswa yang mengalami

kesulitan dalam menyusun

kartu dibantu sesama

anggota kelompok

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

69

Beberapa anggota masih

tertukar menyusun kartu

2. Kuning 10 Berhasil

Bekerja terlalu gaduh,

tetapi kemudian agak

tenang setelah ditegur guru

Siswa tidak menyusun

kartu sesuai giliran pada

awal permainan

Siswa yang mendapat

giliran dapat menyusun

tanpa bantuan teman

kelompok

Beberapa anggota masih

tertukar ketika menyusun

kartu

3. Coklat 11 Berhasil

Bermain dengan gaduh

karena beberapa anggota

justru menggunakan kartu

sebagai mainan lain

Siswa yang tidak mendapat

giliran terlalu mengatur

teman yang sedang

mendapat giliran

Antar anggota kelompok

saling mengoreksi

Beberapa anggota masih

tertukar ketika menyusun

kartu

4. Jingga 13 Berhasil

Bekerja dengan tenang,

sesekali gaduh ketika ada

siswa yang tidak bisa

menyusun kartu

Beberapa siswa terlalu

mengatur teman yang

sedang mendapat giliran

Antar anggota saling

mengoreksi

Beberapa anggota masih

tertukar ketika menyusun

kartu

5. Ungu 14 Tidak Berhasil

Bermain dengan gaduh

Beberapa siswa

menyerobot giliran dengan

mengambil kartu teman

lainnya

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

70

Antar anggota saling

mengoreksi

Beberapa anggota masih

tertukar dalam menyusun

kartu

6. Hijau 15 Tidak Berhasil

Bermain dengan tenang,

sesekali gaduh tetapi dapat

dikendalikan

Siswa yang tidak

mendapatkan giliran

menghargai teman yang

sedang berusaha menyusun

kartu

Kurang kompak dalam

bekerjasama

Beberapa anggota masih

tertukar ketika menyusun

kartu, hingga waktu habis,

kartu tidak disusun dengan

tepat.

Setelah permainan Kartu Domino Pecahan selesai, guru tak lupa

memberikan hadiah kepada tiga kelompok yang paling cepat dan tepat dalam

menyusun kartu. Juara pertama adalah kelompok merah, juara kedua adalah

kelompok kuning, dan juara ketiga adalah kelompok coklat.

Guru kemudian meminta siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.

Siswa diberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan. Setelah itu, jawaban

dikumpulkan dan akan dikoreksi oleh guru selesai pelajaran. Siswa diberikan

kesempatan untuk mengungkapkan pendapat tentang permainan Kartu Domino

Pecahan. Hampir seluruh siswa mengatakan bahwa mereka menyukai permainan

Kartu Domino Pecahan karena asyik. Ketika ditanya oleh guru, apakah permainan

tersebut membantu mereka memahami konsep pecahan, 20 siswa menjawab

bahwa permainan tersebut membantu mereka. Namun, kelompok hijau dan

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

71

kelompok ungu mengeluhkan waktu permainan terlalu singkat dan tidak adanya

simulasi permainan sebelumnya.

Setelah mendengarkan kritik dan saran dari siswa, guru kemudian

memberikan kesimpulan untuk pelajaran kali ini. “Hari ini kita belajar beberapa

contoh bilangan pecahan melalui permainan Kartu Domino Pecahan. Masih

ingatkah apa itu pecahan? Ya, pecahan adalah bagian dari yang utuh. Jadi,

misalnya ada pecahan tiga per empat, artinya adalah tiga dari empat bagian yang

sama keseluruhan. Tiga disebut pembilang, dan empat disebut penyebut. Jika ada

pertanyaan tiga per empat dengan satu per empat, pecahan manakah yang lebih

besar?”. Siswa-siswa menjawab bersahutan, “Tiga per empat, Bu.”. Guru

mengklarifikasi, ”Ya benar, pecahan tiga per empat. Baik, pelajaran kali ini

sampai itu dulu. Materi mendatang kita akan belajar tentang pecahan senilai.

Tolong dipelajari dahulu di rumah ya, Anak-anak. ” Selain itu, guru juga tidak

lupa untuk memberikan pesan moral lainnya agar siswa menjaga kesehatan, tetap

belajar, dan saling menghargai ketika berteman. Pertemuan kedua ini pun selesai

ditutup dengan doa.

Selesai pelajaran, guru dibantu oleh peneliti mengoreksi pekerjaan siswa.

Berikut adalah hasilnya.

Tabel 7. Hasil Belajar Matematika Siklus I

No. Subjek Hasil

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. RP 80 √

2. A 60 √

3. ADA 50 √

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

72

4. ASR 100 √

5. AGP 70 √

6. ASSP 60 √

7. AAR 60 √

8. AH 60 √

9. AP 90 √

10. AC 80 √

11. BPW 100 √

12. FMP 80 √

13. FM 70 √

14. FRM 50 √

15. FGR 90 √

16. FDC 90 √

17. JRL 100 √

18. JIS 80 √

19. LMC 100 √

20. MRP 100 √

21. MIN 60 √

22. MSL 50 √

23. NCO 80 √

24. NFA 80 √

25. NCA 70 √

26. NDA 70 √

27. RKW 80 √

28. SPP 60 √

29. SNM 80 √

30. TKA 80 √

31. YKL 60 √

32. ZFK 80 √

Jumlah 2420 17 15

Nilai Rata-Rata 75,63

Persentase Ketuntasan 53,13%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

73

c. Tahap Observasi

1) Pertemuan 1

Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1

No. Situasi yang diamati

Pilihan Jawaban

SK

(1)

K

(2)

B

(3)

SB

(4)

1

Kesiapan siswa mengikuti

pelajaran

2

Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3

Keaktifan siswa menjawab

pertanyaan guru

4

Keterampilan siswa dalam

menggunakan media Kartu

Domino Pecahan

5

Kerjasama siswa dalam

kelompok

6 Ketepatan siswa dalam

mengerjakan soal

7 Ketepatan siswa dalam

menjawab pertanyaan guru

8 Tingkat kesopanan siswa √

Jumlah skor 0 6 9 0

2) Pertemuan 2

Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2

No. Situasi yang diamati

Pilihan Jawaban

SK

(1)

K

(2)

B

(3)

SB

(4)

1

Kesiapan siswa mengikuti

pelajaran

2

Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3 Keaktifan siswa menjawab √

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

74

pertanyaan guru

4

Keterampilan siswa dalam

menggunakan media Kartu

Domino Pecahan

5

Kerjasama siswa dalam

kelompok

6 Ketepatan siswa dalam

mengerjakan soal

7 Ketepatan siswa dalam

menjawab pertanyaan guru

8 Tingkat kesopanan siswa √

Jumlah skor 0 4 15 0

d. Tahap Refleksi

Penelitian siklus I yang diadakan pada tanggal 9 Mei dan 13 Mei 2017

berjalan lancar. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru,

kinerja guru dalam mengajar sudah baik. Dalam menjelaskan, guru sudah sesuai

tahapan pemahaman siswa menurut teori Bruner yaitu tahap enaktif, ikonik, dan

simbolik. Mula-mula guru memberikan contoh benda nyata yaitu berupa donat

untuk menjelaskan pengertian pecahan. Kemudian guru membuat gambar

pecahan, barulah yang terakhir guru menuliskan lambang bilangan pecahan

beserta pengertian pembilang dan penyebut.

Guru tampak antusias dalam mengajar, tetapi masih kewalahan dalam

menegur siswa yang tidak fokus dalam pelajaran. Pada sesi tanya jawab, guru

kurang membimbing siswa untuk berpikir kritis. Guru sekedar menjawab

pertanyaan siswa tetapi tidak memberikan umpan balik pertanyaan yang membuat

siswa ingin tahu.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

75

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap siswa, tampak

para siswa masih belum bisa fokus mendengarkan penjelasan guru. Beberapa

siswa masih mondar-mandir, berbicara dengan kawan sebelah, dan asyik bermain

sendiri. Salah satu siswa bahkan terlihat mengantuk. Ketika guru memberikan

pertanyaan, siswa tidak antusias menjawab. Ketika ada teman yang sedang

bertanya, banyak siswa lainnya yang tidak ikut menyimak dan justru asyik

bermain sendiri.

Namun, ketika permainan Kartu Domino Pecahan dilaksanakan di dalam

kelas, antusias siswa mulai meningkat. Hal itu dibuktikan dengan sambutan positif

siswa ketika permainan Kartu Domino Pecahan akan dimulai. Ketika permainan

berlangsung, tampak bahwa mayoritas siswa bekerja sama dengan baik dalam

kelompok. Siswa yang sudah paham mau mengoreksi rekan kelompoknya yang

masih keliru dalam menjodohkan kartu. Meskipun masih ada beberapa siswa

yang sering menyerobot giliran temannya.

Berdasarkan hasil refleksi penelitian siklus I, berikut beberapa kekurangan

penelitian siklus I yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya:

1) Siswa kurang fokus ketika guru menerangkan pelajaran.

2) Siswa yang berani bertanya masih sedikit yaitu hanya 3 siswa.

3) Guru tidak mengajak siswa untuk melakukan simulasi permainan dahulu.

4) Waktu yang disediakan untuk permainan terlalu singkat.

5) Guru kurang membimbing siswa untuk berpikir kritis.

6) Guru kurang tegas ketika menegur siswa.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

76

4. Deskripsi Penelitian Siklus II

Penelitian siklus II merupakan tindak lanjut dari penelitian siklus I.

Penelitian siklus II ini merupakan perbaikan dari penelitian siklus I agar sesuai

dengan hasil yang diharapkan. Tahapan penelitian siklus II sama seperti pada

siklus I yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada penelitian siklus II disusun berdasarkan refleksi

dari penelitian siklus I. Berikut beberapa kekurangan pada penelitian siklus I yang

diperbaiki pada penelitian siklus II :

1) Membuat desain kartu domino pecahan yang baru untuk materi pecahan

senilai. Warna jingga diganti warna biru karena warna jingga dan kuning

pada kartu sebelumnya warnanya hampir mirip.

2) Guru lebih tegas ketika menegur siswa yang kurang fokus.

3) Guru melakukan simulasi sebelum memulai permainan agar semua siswa

benar-benar memahami aturan permainan.

4) Waktu permainan diperpanjang menjadi 20 menit.

5) Guru lebih membimbing siswa untuk berpikir kritis.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga atau pertemuan pertama pada penelitian siklus II mulai

dilaksanakan pada 16 Mei 2017. Pertemuan kali ini dilaksanakan pukul 07.00

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

77

WIB hingga 08.15 WIB. Pembelajaran dibuka dengan guru menyapa siswa dan

melakukan presensi seperti biasa. Kemudian, guru melakukan apersepsi dan

menjelaskan tujuan pembelajaran, “Hari ini kita akan belajar tentang pecahan

senilai atau bisa juga disebut pecahan setara.” Guru kemudian memberikan

penjelasan apa itu pecahan senilai. Guru kemudian menjelaskan pecahan senilai

dengan menggunakan kertas lipat. Guru membagikan kertas lipat kepada siswa

dan meminta siswa melakukan seperti instruksi guru. “Sekarang coba kalian lipat

kertas menjadi dua bagian kemudian arsirlah salah satu sisinya dengan pensil.

Sudah? Berapakah nilai pecahan tersebut?” Serentak anak-anak menjawab,

“Setengah, bu.” Guru kemudian memberikan klarifikasi, “Ya, tepat sekali.

Sekarang coba ambillah selembar kertas lipat lagi, lipat dan arsir seperti tadi, ya.

Setelah itu, lipatlah lagi sehingga membentuk empat bagian. Sudah?” Kemudian

siswa melakukan apa yang diinstruksikan guru.

Gambar 20. Hasil Percobaan Pecahan dengan Kertas Lipat I

“Nah, sekarang bentangkan kedua kertas lipat tadi. Kertas yang pertama adalah

setengah, kertas yang kedua berapa?” Siswa serentak menjawab dua per empat.

Guru menjelaskan lagi, “Nah, perhatikan, dari kertas lipat tersebut dapat kita lihat

bahwa setengah dan dua per empat adalah pecahan senilai. Sudah paham anak-

anak?” Terdengar samar-samar siswa yang menjawab paham. Guru

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

78

menyimpulkan bahwa masih banyak siswa yang belum paham. Guru kemudian

menantang siswa memberikan contoh pecahan senilai dengan kertas lipat. Siswa

yang mampu menjawab harus mengacungkan tangan terlebih dahulu. Arga

mengacungkan tangan sembari menunjukkan kertas lipat yang arsirannya

menunjukkan pecahan delapan per enam belas.

Gambar 21. Hasil Percobaan Pecahan dengan Kertas Lipat II

Gambar 22. Hasil Percobaan Pecahan dengan Kertas Lipat III

“Delapan per enam belas senilai dengan setengah dan juga dua per empat.” Guru

memberikan klarifikasi, “Ya, benar sekali, Arga. Delapan per enam belas senilai

dengan setengah, senilai juga dengan dua per empat. Ada yang bisa memberikan

contoh lain?” Javier mengacungkan tangan. Javier menunjukkan kertas lipat yang

diarsir membentuk pecahan satu per tiga dan pecahan dua per enam

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

79

Gambar 23. Hasil Percobaan Pecahan dengan Kertas Lipat IV

“Pecahan satu per tiga senilai dengan dua per enam, bu.” Guru kemudian

memberikan klarifikasi. “Ya, tepat, Javier. Pecahan satu per tiga senilai dengan

dua per enam. Bisa kita lihat dari kertas lipat ini ya. Sudah paham anak-anak?”

Kali ini hampir semua siswa menjawab paham.

Setelah siswa memahami tentang pecahan senilai dengan menggunakan

kertas lipat, guru kemudian menjelaskan dengan menggunakan gambar di papan

tulis. Guru menggambarkan contoh pecahan senilai seperti

dan

dan

, serta

dan

seperti tampak di bawah ini.

Gambar 24. Pecahan senilai

dan

Gambar 25.Pecahan senilai

dan

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

80

Gambar 26. Pecahan senilai

dan

Guru meminta 3 siswa untuk maju ke depan memberikan contoh pecahan senilai

lainnya. Siswa yang maju ke depan adalah Cinta, Fahri, dan Mirza. Cinta

menggambarkan pecahan

dan

seperti di bawah ini.

Gambar 27. Pecahan senilai

dan

Fahri menggambar pecahan

dan

seperti tampak di bawah ini.

Gambar 28. Pecahan senilai

dan

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

81

Sedangkan, Mirza menggambar pecahan

dan

seperti di bawah ini.

Gambar 29. Pecahan senilai

dan

Guru memberikan apresiasi kepada Cinta, Fahri, dan Mirza. Setelah itu,

guru menjelaskan kepada siswa bahwa pecahan senilai juga dapat dibuktikan

melalui garis bilangan. Guru kemudian memberikan penjelasan kepada siswa

beserta contohnya.

Gambar 30. Contoh pecahan senilai digambarkan melalui garis bilangan

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

82

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya. Siswa yang berani bertanya

adalah Daffa. Daffa bertanya, “Bu, berarti

sama

juga pecahan senilai ya,

Bu?”. Guru menjawab, “Ya, pecahan senilai. Masing-masing sama bernilai satu

juga seperti

,

, dan lainnya. Mengapa pecahan-pecahan tersebut bisa bernilai

satu, Daffa?” Daffa dengan sedikit kebingungan menjawab,”Karena sama-sama

penuh, Bu.” Guru mengoreksi jawaban Daffa, “Ya, penuh. Tepatnya utuh, ya.”

Setelah melakukan sesi tanya jawab, guru membimbing siswa menarik

kesimpulan pembelajaran kali ini. Kemudian, guru tidak lupa memberikan pesan-

pesan sebelum menutup pelajaran. “Sekian pelajaran matematika hari ini. Jangan

lupa belajar, ya. Ingat, belajar bisa kapan saja bisa dimana saja. Tidak selalu di

kelas, tidak selalu membaca buku. Kalian bisa belajar apa saja yang kalian mau.

Kalian suka menggambar, menggambarlah. Kalian suka berenang, berenanglah.

Apa saja selama itu baik berlatihlah terus.” Setelah memberi pesan-pesan moral

guru pun menutup pembelajaran kali ini.

2) Pertemuan 4

Pertemuan 4 atau pertemuan terakhir pada siklus II ini dilakukan pada 19

Mei 2017 mulai pukul 07.00 WIB hingga 08.15 WIB. Pada pertemuan kali ini,

permainan Kartu Domino Pecahan diaplikasikan kembali untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang konsep pecahan, khususnya pecahan senilai. Pada

pertemuan ketiga siswa telah diberikan penjelasan mengenai pecahan senilai.

Guru menjelaskan dengan gambar sehingga siswa dapat lebih mudah memahami

konsep pecahan senilai.

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

83

Setelah mengulang sedikit tentang pertemuan sebelumnya, guru kemudian

mengajak siswa melakukan permainan Kartu Domino Pecahan. Guru membagi

kelas menjadi 6 kelompok. Semua siswa berkumpul sesuai kelompoknya masing-

masing. Ada kelompok hijau, merah, kuning, ungu, biru, dan coklat.

Tabel 10. Susunan Kelompok Permainan Kartu Domino Pecahan II

No. Nama Kelompok Nama Anggota Kelompok

1. Merah

1. Fahchresa (FMP)

2. Fahri (FM)

3. Javier (JRL)

4. Cinta (NCO)

5. Kayla (TKA)

6. Zacfa (ZFK)

2. Ungu

1. Rika (RP)

2. Rois (AAR)

3. Aulia (ACA)

4. Gagat (FGR)

5. Sandy (SPP)

3. Biru

1. Galih (AGP)

2. Suci (ASSP)

3. Bagas (BPW)

4. Rena (MRP)

5. Nela (NCA)

4. Hijau

1. Aprillia (AH)

2. Jaka (JIS)

3. Mirza (MIN)

4. Nasya (NFA)

5. Syifa (SNM)

6. Yoga (YKL)

5. Coklat

1. Abdul (A)

2. Septi (ASR)

3. Arga (AP)

4. Lifia (LMC)

5. Tama (MSL)

6. Kuning

1. Daffa (ADA)

2. Fatih (FRM)

3. Dwi (FDC)

4. Nindya (NDA)

5. Rafli (RKW)

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

84

Guru kemudian menjelaskan aturan permainan kepada siswa. Aturan

permainan tidak jauh berbeda dengan permainan Kartu Domino Pecahan

sebelumnya. Hanya saja, desain gambar dan lambang pecahan berbeda

menyesuaikan materi pecahan senilai. “Oke, agar kalian lebih paham, mari kita

lakukan percobaan selama 1 menit.” Guru kemudian membimbing siswa untuk

melakukan simulasi permainan. Setelah semua siswa benar-benar paham, guru

memberikan aba-aba, “Ya, sekarang kumpulkan kartu terlebih dahulu. Kartu

hanya boleh dibagikan setelah ibu beri aba-aba mulai.” Semua siswa

mengumpulkan kartu di tengah meja. Guru kemudian memberikan aba-aba mulai,

“Karena kemarin waktu permainan terlalu singkat. Sekarang Ibu tambah waktu

permainan menjadi 20 menit. Kelompok yang sudah selesai menyusun sebelum

waktunya langsung mengacungkan tangan, ya. Baiklah, permainan..... dimulai!”

Setelah mendapatkan aba-aba dari guru, siswa segera menyusun kartu

domino secara berkelompok. Kelompok coklat, merah, dan biru tampak sangat

antusias sehingga menimbulkan kegaduhan di kelas. Guru segera menegur siswa

yang membuat kegaduhan yaitu Yoga, Abdul, dan Arga. “Bekerjasama boleh, tapi

jangan sampai terlalu ramai. Kelompok yang terlalu ramai akan ibu kurangi skor

nanti.” Pernyataan guru yang tegas membuat ketiga siswa tersebut lebih tenang,

siswa lain pun mendengarkan teguran guru dengan seksama.

Guru berkeliling mengamati tiap-tiap kelompok yang sedang asyik

menyusun kartu. Tampak kelompok ungu menjalankan permainan dengan tenang

dan bergiliran secara rapi. Anggota kelompok yang tidak mendapat giliran

memberikan kesempatan temannya yang sedang mendapat giliran untuk berpikir.

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

85

Kelompok ungu memahami aturan permainan dengan baik. Sedangkan, kelompok

kuning sempat ditegur oleh guru karena anggota kelompok yang tidak mendapat

giliran terlalu mengatur anggota yang sedang berusaha menyusun kartu. “Masih

ingat aturan permainan tadi, anak-anak? Boleh saling berdiskusi antar anggota

kelompok, tetapi tidak mengganggu teman yang sedang berpikir ya. Biarkan

temanmu memilih kartunya sendiri dahulu. Hargai giliran temanmu dulu. Oke?”.

Setelah mendapat teguran dari guru, kelompok kuning bermain dengan lebih

tenang. Guru kemudian berkeliling dan mencermati bagaimana kelompok merah,

hijau, coklat, dan biru menjalankan permainan.

Guru segera memberi aba-aba waktu permainan habis ketika sudah

mencapai 20 menit. Kemudian, dibantu oleh peneliti, guru mengoreksi susunan

kartu tersebut. Berdasarkan kinerja kelompok, waktu penyelesaian, dan ketepatan

menyusun kartu, guru dapat menentukan urutan kelompok yang terbaik.

Tabel 11. Hasil Kinerja Kelompok Permainan Kartu Domino Pecahan II

No. Nama

Kelompok

Waktu

(menit) Berhasil/Tidak Kinerja kelompok

1. Ungu 9 Berhasil

Bekerja dengan tenang

Anggota kelompok

menyusun kartu secara

bergiliran

Siswa yang mengalami

kesulitan dalam menyusun

kartu dibantu sesama

anggota kelompok

Beberapa anggota masih

tertukar menyusun kartu

2. Merah 12 Berhasil

Bekerja dengan tenang dan

rapi

Anggota kelompok

menyusun kartu secara

bergiliran

Dua siswa yang mengalami

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

86

kesulitan menyusun,

meminta saran teman

kelompok. Teman

kelompok menjelaskan

tentang pecahan dengan

baik.

Ada tiga anggota yang

masih tertukar dalam

menyusun kartu, namun

atas saran teman kelompok

kesalahan kemudian

diperbaiki

3. Hijau 14 Berhasil

Bekerja sedikit gaduh di

awal permainan

Anggota kelompok

menyusun sesuai giliran,

namun ada satu anggota

yang berusaha menyerobot

giliran

Tidak ada anggota yang

meminta saran/bantuan

teman kelompok ketika

kesulitan

Ada tiga anggota yang

masih tertukar menyusun

kartu namun akhirnya dapat

diperbaiki sendiri

4. Kuning 16 Berhasil

Bekerja sedikit gaduh

namun dapat dikondisikan

agar tenang kembali

Anggota kelompok

awalnya tidak teratur dalam

menyusun kartu, namun

kemudian dapat teratur

kembali

Siswa yang mengalami

kesulitan meminta bantuan

kepada teman kelompok

Hanya dua anggota yang

tertukar dalam menyusun

kartu

5. Coklat 17 Berhasil

Bekerja dengan agak gaduh

Anggota kelompok

awalnya tidak urut dalam

menyusun kartu, namun

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

87

setelah ditegur oleh guru

akhirnya lebih tenang dan

bergiliran

Empat siswa yang masih

keliru dapat menyusun

kartu meminta bantuan

teman kelompok

Ada lima siswa yang masih

tertukar menyusun kartu

6. Biru 19 Berhasil

Bekerja dengan gaduh dan

guru agak kewalahan

menegur kelompok ini

Siswa yang masih keliru

dalam menyusun kartu

meminta bantuan teman

kelompok. Sayangnya,

semua anggota berusaha

memberi saran secara

bersamaan yang justru

menimbulkan kegaduhan di

kelas

Lima siswa masih tertukar

dalam menyusun kartu

Setelah waktu permainan habis, guru memberikan soal kepada siswa

sebagai evaluasi. Siswa diberikan kesempatan mengerjakan selama 15 menit.

Setelah semua siswa mengumpulkan soal, guru dibantu peneliti mengoreksi jawab

siswa. Berikut adalah hasil penilaiannya.

Tabel 12. Hasil Belajar Matematika Siklus II

No. Subjek Hasil

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. RP 90 √

2. A 80 √

3. ADA 75 √

4. ASR 85 √

5. AGP 80 √

6. ASSP 85 √

7. AAR 90 √

8. AH 70 √

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

88

9. AP 65 √

10. AC 90 √

11. BPW 65 √

12. FMP 80 √

13. FM 85 √

14. FRM 85 √

15. FGR 75 √

16. FDC 90 √

17. JRL 80 √

18. JIS 95 √

19. LMC 80 √

20. MRP 80 √

21. MIN 75 √

22. MSL 90 √

23. NCO 90 √

24. NFA 90 √

25. NCA 85 √

26. NDA 80 √

27. RKW 80 √

28. SPP 65 √

29. SNM 85 √

30. TKA 80 √

31. YKL 90 √

32. ZFK 95 √

Jumlah 2630 28 4

Nilai Rata-Rata 82,19

Persentase Ketuntasan 87,5%

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 65

Tampak dari tabel di atas bahwa baik rata-rata kelas maupun jumlah siswa

yang mendapatkan ketuntasan meningkat. Pada siklus II ini, siswa yang berhasil

mendapatkan nilai diatas batas ketuntasan yaitu 75% ada 28 siswa. Sedangkan,

ada 4 siswa yang masih belum tuntas. Karena siswa yang telah tuntas sudah lebih

dari 75%, maka penelitian tindakan berhasil pada siklus II ini.

c. Tahap Observasi

1) Pertemuan 3

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

89

Tabel 13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 3

No. Situasi yang diamati

Pilihan Jawaban

SK

(1)

K

(2)

B

(3)

SB

(4)

1 Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

2 Keaktifan siswa bertanya √

3 Keaktifan siswa menjawab

pertanyaan guru

4 Ketertiban siswa dalam

melakukan permainan

5

Ketepatan siswa dalam

mencocokkan kartu domino

pecahan

6 Ketepatan siswa dalam

mengerjakan soal

7 Ketepatan waktu dalam

menyelesaikan permainan

8 Tingkat ketenangan siswa √

Jumlah skor 0 0 12 16

2) Pertemuan 4

Tabel 14. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 4

No. Situasi yang diamati

Pilihan Jawaban

SK

(1)

K

(2)

B

(3)

SB

(4)

1 Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

2 Keaktifan siswa bertanya √

3 Keaktifan siswa menjawab

pertanyaan guru

4 Ketertiban siswa dalam

melakukan permainan

5

Ketepatan siswa dalam

mencocokkan kartu domino

pecahan

6 Ketepatan siswa dalam

mengerjakan soal

7 Ketepatan waktu dalam

menyelesaikan permainan

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

90

8 Tingkat ketenangan siswa √

Jumlah skor 0 0 6 24

d. Tahap Refleksi

Penelitian siklus II ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Penelitian

siklus II ini merupakan perbaikan dari kegagalan penelitian siklus I. Beberapa

kegagalan siklus I yang sudah dibenahi pada siklus II antara lain:

1) Membuat desain kartu domino pecahan yang baru untuk materi pecahan

senilai. Warna jingga diganti warna biru karena warna jingga dan kuning

pada kartu sebelumnya warnanya hampir mirip sehingga ada sedikit kesulitan

ketika membagikan kartu.

2) Guru sudah lebih tegas ketika menegur siswa yang kurang fokus.

3) Guru sudah melakukan simulasi permainan selama 1 menit agar semua siswa

benar-benar memahami aturan permainan.

4) Waktu permainan sudah diperpanjang menjadi 20 menit.

5) Guru sudah lebih membimbing siswa untuk berpikir kritis.

Pada siklus II ini, penelitian dianggap berhasil karena sudah lebih dari

75% siswa yang mencapai batas ketuntasan. Persentase ketuntasan meningkat

dari pra tindakan yang hanya sejumlah 31,25%, kemudian pada siklus I

ketuntasan mencapai 53,13%, dan pada siklus II ini ketuntasan mencapai 87,5%.

Nilai rata-rata kelas pada pra tindakan sejumlah 68,93, kemudian meningkat pada

siklus I 75,63 dan pada siklus II mencapai 82,19. Selain itu, kegagalan-kegagalan

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

91

yang terjadi pada penelitian siklus I sudah dapat diperbaiki pada penelitian siklus

II ini.

B. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berfokus pada peningkatan

pemahaman konsep pecahan di kelas III SD Negeri Sinduadi 1 ini dilakukan

dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada setiap

siklusnya, tahapan pembelajaran matematika di kelas diterapkan sesuai dengan

teori Bruner yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Pada tahap

enaktif, guru memberikan contoh benda-benda konkret yang mudah dikenali

siswa untuk memperkenalkan konsep pecahan seperti donat, martabak, dan kertas

lipat. Kemudian, pada tahap ikonik, guru menjelaskan mengenai pecahan

sederhana dan pecahan senilai dengan bantuan gambar-gambar di papan tulis.

Sedangkan, pada tahap simbolik, guru menjelaskan mengenai lambang bilangan

pecahan beserta istilah-istilahnya seperti pembilang dan penyebut.

Pada tahap pra tindakan, diketahui bahwa persentase ketuntasan siswa

hanya sebesar 31,25% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa,

sedangkan yang belum tuntas sebanyak 22 siswa. Nilai tertinggi adalah 86 dan

nilai terendah adalah 53. Nilai rata-rata pra tindakan pun masih jauh dari

ketuntasan yaitu sebesar 68,93. Guru dan peneliti pun mendapatkan informasi dari

siswa bahwa mayoritas dari mereka memang belum memahami konsep pecahan

dengan baik. Kekurangan-kekurangan yang masih ditemui pada pra tindakan ini

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

92

menjadi acuan bagi guru dan peneliti untuk melakukan perbaikan di penelitian

siklus I.

Pada saat perencanaan tindakan, guru bersama dengan peneliti

berkolaborasi untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru

dan peneliti sepakat untuk melaksanakan pembelajaran matematika dengan

menerapkan teori Bruner yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik.

Penerapan ini juga memperhatikan karakteristik siswa SD yang menurut Jean

Piaget berada pada tahap operasional konkret. Seperti yang diutarakan Piaget

(dalam Budiningsih, 2003: 38), anak pada tahap operasional konkret telah

memiliki kecapakan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang

bersifat konkret.

Pada teori Bruner, tahap enaktif merupakan tahap dimana siswa belajar

dengan bantuan benda-benda konkret untuk dapat mentransformasikan informasi.

Ketika siswa dihadirkan benda-benda konkret di sekitar mereka, maka siswa akan

lebih mudah memahami suatu konsep yang masih asing bagi mereka. Setelah

tahap enaktif selesai, siswa diperkenalkan ke tahap ikonik yaitu tahap dimana

benda-benda konkret tidak dihadirkan lagi kepada siswa, melainkan benda-benda

tiruan atau berupa gambar untuk menjembatani siswa dari proses berpikir konkret

ke proses berpikir abstrak. Setelah itu, siswa diperkenalkan ke tahap simbolik,

yaitu tahap dimana siswa sudah mampu memahami konsep yang lebih abstrak

berupa simbol atau lambang.

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

93

Pada tahap penelitian siklus I pertemuan 1, guru mengajarkan materi

pecahan sesuai dengan teori Bruner. Pada tahap enaktif, guru mula-mula

menjelaskan mengenai donat yang dibagi menjadi dua bagian yang sama besar.

Kemudian ketika siswa sudah paham, guru mulai menjelaskan konsep pecahan

dengan tahap ikonik melalui berbagai gambar-gambar pecahan setengah,

seperempat, seperenam, dan sebagainya. Setelah siswa sudah paham, baru guru

mulai menjelaskan pada tahap simbolik melalui berbagai bilangan pecahan beserta

pengertian pembilang dan penyebut. Pertemuan 1 ini lebih ditekankan pada

penjelasan secara mendalam dengan menggunakan contoh-contoh gambar dan

bilangan pecahan yang telah disediakan oleh guru.

Pada tahap penelitian siklus I pertemuan 2, barulah guru mulai

mengaplikasikan media Kartu Domino Pecahan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Desain permainan dibuat sesuai

tahap ikonik dan simbolik dimana terdapat berbagai gambar pecahan dan bilangan

pecahan. Siswa yang sudah memahami konsep pecahan pasti akan mudah

menjodohkan antara gambar pecahan dengan bilangan pecahan pada Kartu

Domino Pecahan tersebut. Namun, siswa yang masih kesulitan menyusun Kartu

Domino Pecahan berarti belum memahami konsep pecahan dengan baik. Ketika

hal ini terjadi, guru kemudian menjelaskan ulang pada pertemuan berikutnya.

Media Kartu Domino Pecahan sebenarnya dibuat karena terinspirasi dari

media permainan domino matematika (DOMAT) yang diungkapkan oleh

Sundayana. Menurut Sundayana (2013: 151-152), ada banyak media

pembelajaran, salah satunya kartu domino matematika (DOMAT). Sama halnya

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

94

dengan bermain domino biasa, alat peraga/permainan domino ini dapat dilakukan

oleh 2-4 orang. Setelah kartu pertama dilempar, kartu berikutnya akan mengikuti.

Namun, jika pada domino sesungguhnya berisi kumpulan atau urutan angka-

angka yang diwakili oleh lingkaran-lingkaran berwarna merah. Pada DOMAT ini,

kartu tersebut berisi berbagai soal dan jawaban. Pada kartu DOMAT, dibagi

menjadi dua bagian yang sama, satu bagian berupa soal, dan bagian lainnya

merupakan jawaban untuk soal dari kartu lain. (Sundayana, 2013: 151-152)

Namun, karena keterbatasan dana untuk membuat Kartu Domino

Pecahan, permainan yang dijalankan oleh 32 siswa ini dibagi menjadi 6

kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan antara 5-6 siswa.

Pembagian kelompok ini tidak berpengaruh negatif pada jalannya permainan,

karena masing-masing siswa mendapatkan bagian kartunya secara adil antara

masing-masing antara 4-5 kartu. Selain itu, tidak ada siswa yang mengeluhkan

dengan jumlah kartu yang dibagikan tersebut.

Kartu Domino Pecahan membantu siswa dalam memahami konsep

pecahan dengan lebih baik. Anggota kelompok yang belum memahami permainan

diperbolehkan untuk meminta saran dari teman kelompok. Meskipun tidak

menjadi pokok penilaian pada penelitian ini, tetapi guru dan peneliti ingin

mengetahui bagaimana peer teaching berjalan selama permainan Kartu Domino

Pecahan ini. Berdasarkan observasi, ternyata mayoritas siswa yang belum paham

mau meminta saran kepada teman kelompok tanpa rasa malu dan takut diejek.

Siswa yang sudah paham pun mau sukarela menjelaskan kepada temannya yang

belum paham. Manfaat lain dari Kartu Domino Pecahan ini adalah kolaborasi.

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

95

Setelah dilakukan evaluasi siklus I, ternyata persentase ketuntasan siswa

meningkat yaitu dari 31,25% menjadi 53,13%, dari 10 siswa yang tuntas

meningkat menjadi 17 siswa yang tuntas. Rata-rata kelas pun meningkat dari

68,93 menjadi 75,93.

Tabel 15. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Tindakan

dan Siklus I

Tahapan

Jumlah Siswa

Tuntas

(Nilai ≥ 75)

Persentase

Siswa Tuntas

Nilai rata-rata

kelas

Pra

tindakan

10 siswa 31,25% 68,93

Siklus I

17 siswa 53,13% 75,63

Penelitian masih harus dilanjutkan lagi karena indikator keberhasilan yang

telah ditetapkan adalah 75% siswa mencapai batas ketuntasan. Sedangkan, pada

siklus I belum mencapai batas ketuntasan yang telah ditentukan. Maka, penelitian

siklus II pun dirancang oleh guru dan peneliti untuk memperbaiki kegagalan-

kegagalan yang terjadi pada siklus I.

Penelitian siklus II disusun berdasarkan teori Bruner: tahap enaktif, tahap

ikonik, dan tahap simbolik. Pada penelitian siklus II ini, yang membedakan adalah

materi yang diajarkan yaitu pecahan senilai. Kartu Domino Pecahan yang baru

pun didesain secara kolaboratif oleh guru dan peneliti. Berikut adalah

perbandingan hasil belajar siswa pada penelitian siklus II.

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

96

Tabel 16. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II

Tahapan

Jumlah Siswa

Tuntas

(Nilai ≥ 75)

Persentase

Siswa Tuntas

Nilai rata-rata

kelas

Pra

tindakan

10 siswa 31,25% 68,93

Siklus I

17 siswa 53,13% 75,63

Siklus II

28 siswa 87,5% 82,19

Presentase ketuntasan meningkat dari pra tindakan yang hanya sejumlah

31,25%, kemudian pada siklus I ketuntasan mencapai 53,13%, dan pada siklus II

ini ketuntasan mencapai 87,5%. Nilai rata-rata kelas pada pra tindakan sejumlah

68,93, kemudian meningkat pada siklus I 75,63, dan pada siklus II mencapai

82,19. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas (PTK) ini berhasil pada siklus

II.

Peningkatan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas III SD Negeri

Sinduadi 1 ini yang dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari pra

tindakan hingga siklus II disebabkan oleh penggunaan media Kartu Domino

Pecahan dalam proses pembelajaran. Kartu Domino Pecahan ini berguna agar

siswa menemukan sendiri konsep pecahan dengan menyusun kartu-kartu domino

yang disediakan. Terbukti bahwa siswa yang mampu menyusun kartu domino

dengan benar mendapatkan nilai yang tuntas. Sedangkan, siswa yang belum tuntas

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

97

adalah siswa yang masih belum dapat menyusun Kartu Domino Pecahan dengan

benar.

Bruner, melalui teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam proses belajar

anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga

yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami

suatu konsep matematika. Melalui alat peraga yang ditelitinya itu, anak akan

melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam

benda yang sedang diperhatikannya itu. Keteraturan tersebut kemudian oleh anak

dihubungkan dengan intuitif yang telah melekat pada dirinya.

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PengembanganPembelajaranMatematika_

UNIT_1_0.pdf , diakses pada 24 September 2017)

Siswa yang sudah tuntas dapat dikatakan siswa tersebut sudah memahami

konsep pecahan berdasarkan tahapan-tahapan teori Bruner yang telah disajikan

secara berurutan oleh guru. Siswa yang sudah tuntas berarti mereka telah

memahami konsep pecahan mulai dari tahap enaktif, tahap ikonik, dan simbolik

dengan baik. Maka dari itu, ketika media Kartu Domino Pecahan diaplikasikan,

mereka dapat menyusun kartu dengan tepat. Ketika mengerjakan soal evaluasi

pun mereka mampu mendapatkan nilai tuntas.

Sedangkan, siswa yang belum tuntas dapat dikatakan bahwa siswa tersebut

masih mengalami kendala dalam memahami konsep pecahan. Meskipun tahap-

tahap teori Bruner sudah dijelaskan secara berurutan, siswa tidak memahami

dengan baik di setiap tahapannya. Misalkan, siswa sudah memahami apa itu

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

98

pecahan ketika guru menjelaskan pada tahap enaktif, yaitu dengan bantuan benda

konkret. Namun, bisa jadi siswa mengalami kesulitan memahami konsep pecahan

saat dijelaskan dengan gambar pecahan dan/ atau dengan bilangan pecahan.

Sehingga, saat mengerjakan soal evaluasi hanya sedikit jawaban yang benar.

Seharusnya, proses pembelajaran matematika yang berlangsung juga

menjelaskan contoh pecahan dan bukan contoh pecahan agar siswa dapat lebih

memahamai konsep pecahan. Namun, pada penelitian ini contoh bukan pecahan

ini tidak ikut diaplikasikan pada pembelajaran. Misalnya, guru sebaiknya dapat

menjelaskan contoh pecahan setengah dan pecahan bukan setengah.

Gambar 31. Contoh gambar pecahan setengah

Gambar 32. Contoh gambar bukan pecahan (Sumber:

https://image.slidesharecdn.com/)

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

99

Sebaiknya pada tahap enaktif siswa diberikan contoh donat yang dipotong

sama besar dan donat yang dipotong tidak sama besar, kemudian pada tahap

ikonik siswa juga diberikan contoh gambar pecahan setengah dan gambar bukan

pecahan setengah. Selain itu, pada tahap simbolik guru memberikan contoh

penulisan lambang bilangan pecahan setengah yang benar misalnya

dan bukan

lambang pecahan yang benar seperti

, siswa yang masih belum tuntas mungkin

dapat memahami konsep pecahan dengan lebih baik.

Salah satu dalil Bruner yang perlu disimak untuk menjawab permasalahan

ini adalah dalil kekontrasan dan variasi (contrast and variation theorem). Di

dalam teorema kekontrasan dan variasi dikemukakan bahwa suatu konsep

matematika akan lebih mudah dipahami oleh siswa apabila konsep itu

dikontraskan dengan konsep-konsep yang lain, sehingga perbedaan antara konsep

itu dengan konsep-konsep yang lain menjadi jelas. Sebagai contoh, pemahaman

siswa tentang konsep bilangan prima akan menjadi lebih baik bila bilangan prima

dibandingkan dengan bilangan yang bukan prima, menjadi jelas.

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PengembanganPembelajaranMatematika_

UNIT_1_0.pdf , diakses pada 24 September 2017)

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan ini memiliki beberapa

keterbatasan yaitu:

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

100

1. Evaluasi tidak dilakukan di tiap akhir pertemuan melainkan hanya dilakukan

di akhir pertemuan siklus I (pertemuan 2) dan siklus II (pertemuan 4) dimana

kemungkinan peningkatan pemahaman konsep juga dipengaruhi oleh faktor

di luar kelas misalnya bimbingan belajar, kakak, atau orang tua yang

mengajari siswa.

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

101

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan

di SD Negeri Sinduadi 1, disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan

menggunakan Kartu Domino Pecahan dilakukan secara permainan berkelompok

dimana permainan ini menerapkan teori pembelajaran Bruner yaitu tahap enaktif,

tahap ikonik, dan tahap simbolik. Penerapan tahapan pembelajaran ini dilakukan

secara berurutan sehingga siswa dapat memahami konsep pecahan dengan baik

karena dijelaskan dengan bantuan benda konkret di sekitar mereka terlebih

dahulu, dilanjutkan dengan bantuan gambar-gambar pecahan, dan terakhir barulah

lambing bilangan pecahan.

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan

di SD Negeri Sinduadi 1, disimpulkan bahwa penggunaan media Kartu Domino

Pecahan dapat meningkatkan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas III SD

Negeri Sinduadi 1. Peningkatan pemahaman konsep pecahan dapat dilihat dari

hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Sinduadi 1 yang meningkat. Pada

penelitian pra-tindakan, nilai rata-rata kelas adalah 68,93 dengan jumlah siswa

yang tuntas sejumlah 10 siswa. Kemudian pada siklus I, nilai rata-rata siswa

meningkat menjadi 75,63 dengan jumlah siswa yang tuntas sejumlah 17 siswa.

Pada siklus II, nilai rata-rata siswa menjadi jauh lebih baik yaitu 82,19 dan jumlah

siswa yang tuntas adalah 28 siswa.

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

102

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

a. Kepala sekolah sebaiknya mampu memotivasi guru untuk lebih berinovasi

dalam mengajarkan pelajaran matematika kepada siswa misalnya dengan

menghadirkan media pembelajaran seperti Kartu Domino Pecahan.

b. Kepala sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas-fasilitas yang berhubungan

dengan media pembelajaran, misalnya menyediakan dana pembuatan media

bagi guru, menyediakan ruang penyimpanan agar media pembelajaran tetap

dalam kondisi baik, dan mengadakan seminar media pembelajaran kepada

para guru agar dapat saling mempelajari penggunaan media pembelajaran

tersebut.

c. Kepala sekolah senantiasa memperhatikan kebutuhan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

2. Bagi guru

a. Guru sebaiknya mau berkonsultasi dengan kepala sekolah apabila mengalami

kesulitan dalam mengajar siswa.

b. Guru sebaiknya menyediakan media pembelajaran pada tiap-tiap materi yang

diajarkan. Misalnya, pada materi pecahan dengan menggunakan media Kartu

Domino Pecahan. Media pembelajaran dapat berupa benda konkret maupun

benda semi konkret yang ada di sekitar siswa.

3. Bagi siswa

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

103

a. Siswa sebaiknya lebih fokus ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Siswa sebaiknya lebih kritis dalam proses pembelajaran. Misalnya berani

mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang kurang dipahami dan berani

mengungkapkan pendapatnya sendiri meskipun berbeda dari guru dan siswa

lainnya.

c. Siswa sebaiknya dapat bekerjasama dengan baik saat menggunakan media

Kartu Domino Pecahan.

4. Bagi pembaca lainnya

a. Apabila pembaca adalah para orangtua atau calon orangtua, pembaca dapat

mengambil sisi positif dari penelitian ini dan dapat menerapkan media Kartu

Domino Pecahan bagi pembelajaran matematika putra-putri Anda.

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

104

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Z. & Risnawati. 2016. Psikologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo

Arsyad, A.1997.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Budiningsih, C. A. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: FIP UNY

Daryanto. 2013. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media

Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI No. 20, Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Dewiatmini, P. (2010). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika

pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII A SMP Negeri 14

Yogyakarta dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD). Tugas Akhir Skripsi, tidak

diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Diambil pada 13 Maret 2017 dari

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01aa/9f9ee

b17.dir/doc.pdf ,

Diambil pada 13 Maret 2017 dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/128/10/1-

%20BAB%20II.pdf

Diambil pada 22 Oktober 2017 dari website resmi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan untuk mengetahui data terkait SD Negeri Sinduadi 1

www.dapo.dikdasmen.kemdikbu.go.id/sekolah/1D0078791CDD546EF82

D

Haryanto. dkk.2003.Strategi Belajar Mengajar.Yogyakarta: FIP UNY

Hawa, S. (2008). Pengembangan Matematika Sekolah Dasar. Diambil pada 24

September 2017 dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PengembanganPembelajaranMatem

atika_UNIT_1_0.pdf

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

105

Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Karso. 2014. Pembelajaran Matematika di SD. Diambil pada 13 Maret 2017 dari

http://repository.ut.ac.id/4026/1/PDGK4203-M1.pdf,

Ming, C.C, et al. 2008. Teaching Primary School Mathematics. Singapore:

McGrawHill, Inc.

Muslich, M. 2011. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara

Prihandoko, A.C. 2006. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan

Menyajikannya dengan Menarik. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional

Runtukahu, J.T & Selpius Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi

Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Ruseno, R. (2011). Penggunaan Media Kartu Domino untuk Meningkatkan

Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN Kalangan Klaten

Tahun Pelajaran 2010/2011. Tugas Akhir Skripsi, tidak diterbitkan,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Sudijono, A. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sudjana, N. & Ahmad Rivai. Diambil pada 13 Maret 2017 dari

http://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%20II-08503247004.pdf,

Sukardi. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan

Pengembangannya. Yogyakarta: Bumi Aksara

Sukayati. (Juni-Juli 2003). Pecahan. Jurnal disajikan pada Pelatihan Supervisi

Pengajaran untuk Matematika Sekolah Dasar, di PPPG Matematika

Yogyakarta. Diambil pada 13 Maret 2017 dari

http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/Pecahan.pdf )

Sundayana, R.2013. Media Pembelajaran Matematika.Bandung: Alfabeta

Suryadi, D. Pendidikan Matematika. Diambil pada 13 Maret 2017 dari http://didi-

suryadi.staf.upi.edu/files/2011/06/PENDIDIKAN-MATEMATIKA.pdf

Yuliawati, F., dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik

Profesional. Yogyakarta: Pedagogia

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

106

LAMPIRAN

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

107

LAMPIRAN 1. DAFTAR NAMA SISWA

NO. NOMOR INDUK NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1 559 RP P

2 616 A L

3 617 ADA L

4 618 ASR P

5 619 AGP L

6 620 ASSP P

7 621 ACR L

8 622 AH P

9 623 AP L

10 624 ACA P

11 625 BPW L

12 627 FMP L

13 628 FM L

14 629 FRM L

15 630 FGR L

16 631 FDC P

17 632 JRL L

18 633 JIS P

19 634 LMC P

20 636 MRR P

21 637 MIN L

22 638 MSL L

23 639 NCO P

24 640 NFA L

25 641 NCA P

26 642 NDA P

27 643 RKW L

28 644 SPP L

29 645 SNM P

30 646 TKA P

31 648 YKL L

32 649 ZFK P

Keterangan:

P = perempuan

L = laki-laki

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

108

LAMPIRAN 2. RPP SIKLUS I PERTEMUAN 1

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sinduadi 1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Pecahan Sederhana

Siklus/Pertemuan : I/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam masalah

B. Kompetensi Dasar

3.1 Mengenal pecahan sederhana

C. Indikator

3.1.1 Mengenal bilangan pecahan sederhana, misal setengah, sepertiga,

seperenam, dll

3.1.2 Membaca lambang bilangan pecahan

3.1.3 Membilang pecahan dalam kata-kata

D. Tujuan

1. Setelah mendengarkan materi dari guru tentang pecahan, siswa dapat

mengenal bilangan sederhana misalnya setengah, sepertiga, seperenam

dengan benar

2. Setelah mendapatkan contoh dari guru, siswa dapat membaca lambang

bilangan pecahan dengan benar

3. Setelah melihat gambar pecahan, siswa dapat membilang pecahan dalam

kata-kata dengan benar

E. Materi

Apa itu pecahan? Sebelum mengenal lebih tentang pecahan, marilah

memulai dengan percobaan sederhana ini. Bawalah sebuah donat utuh

kemudian potong donat menjadi dua bagian sama besar. Nah, kini tiap bagian

donat yang kamu pegang masing-masing bernilai

atau setengah karena

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

109

masing-masing mewakili satu dari jumlah keseluruhan donat yang terbagi

yaitu dua.

Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna dari setiap

bagian dari yang utuh. Apabila kakak mempunyai sebuah apel yang akan

dimakan berempat dengan temannya, maka apel tersebut harus dipotong

menjadi 4 bagian yang sama sehingga masing-masing anak akan memperoleh

seperempat nya dari apel tersebut.

Pecahan biasa

mewakili ukuran dari masing-masing potongan apel.

Dalam lambang bilangan

(dibaca seperempat atau satu perempat), “4”

menunjukkan banyaknya bagian-bagian yang sama dari suatu keseluruhan

atau utuh dan disebut “penyebut”. Sedangkan “1” menunjukkan banyaknya

bagian yang menjadi perhatian atau digunakan atau diambil dari keseluruhan

pada saat tertentu dan disebut pembilang.

1. Mengenal pecahan

Misalkan, Budi memiliki sebuah kue berbentuk persegi panjang. Kemudian,

Budi membagi kue tersebut menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian ia

ambil untuk dimakan sendiri, dan satu bagian ia bagikan kepada adiknya.

Maka, masing-masing baik Budi maupun adiknya menerima

bagian dari kue

tersebut. “1” mewakili bagian yang diambil oleh Budi, dan “2” mewakili

jumlah bagian keseluruhan dari kue tersebut. Karena kue dipotong menjadi

dua bagian, maka jumlah keseluruhan bagian tersebut adalah “2”. Berikut

adalah gambar yang menunjukkan lambang bilangan pecahan

.

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

110

2. Mengenal pecahan

Bagian yang diarsir di bawah ini menunjukkan pecahan

, karena bagian

yang diarsir hanyalah satu, sedangkan keseluruhan bagian yang membentuk

lingkaran ada tiga.

3. Mengenal pecahan

Bagian yang diarsir di bawah ini menunjukkan pecahan

, karena bagian

yang diarsir hanyalah satu, sedangkan keseluruhan bagian yang membentuk

lingkaran ada empat bagian.

4. Mengenal pecahan

Bagian yang diarsir pada gambar di bawah ini menunjukkan pecahan

,

karena hanya ada satu bagian yang diarsir dan jumlah keseluruhan bagian

yang membentuk lingkaran ada enam.

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

111

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam

Guru menyapa siswa dengan ramah

Guru meminta seorang siswa untuk

memimpin doa

Guru melakukan presensi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

kepada siswa

Guru melakukan apersepsi

Guru memotivasi siswa

10 menit

Inti

Guru menjelaskan pengertian pecahan

kepada siswa dengan memberikan contoh

donat yang dibagi menjadi dua, kemudian

menjelaskan bahwa tiap bagiannya adalah

setengah

Siswa memperhatikan dengan seksama

Siswa diberikan kesempatan untuk

menyebutkan contoh benda-benda di

kehidupan sehari-hari yang menunjukkan

pecahan

Guru memberikan klarifikasi dan

meluruskan pemahaman siswa

Guru kemudian memberikan contoh lain

mengenai pecahan setengah, seperempat,

seperenam, dan selanjutnya melalui

media gambar yang telah disediakan

Siswa diberikan kesempatan untuk

menebak

Guru memberikan klarifikasi jawaban

Guru memberikan soal-soal latihan yang

berkaitan dengan pecahan

50 menit

Penutup

Siswa diberikan sesi tanya jawab

Guru melakukan evaluasi

Guru memotivasi dan memberikan pesan-

pesan kepada siswa

Guru menutup pelajaran dengan doa

Pelajaran selesai

10 enit

G. Media dan Sumber Belajar

Media : Donat utuh, Gambar pecahan

Sumber belajar: Buku paket Matematika kelas III yang relevan

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

112

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

113

LAMPIRAN 3. RPP SIKLUS I PERTEMUAN 2

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sinduadi 1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Pecahan Sederhana

Siklus/Pertemuan : I/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam masalah

B. Kompetensi Dasar

3.1 Mengenal pecahan sederhana

C. Indikator

3.1.4 Mengenal bilangan pecahan sederhana, misal setengah, sepertiga,

seperenam, dll

3.1.5 Membaca lambang bilangan pecahan

3.1.6 Menggabungkan gambar pecahan dengan lambang bilangan pecahan

D. Tujuan

1. Setelah mendengarkan contoh dari guru tentang pecahan sederhana

seperti setengah, sepertiga, seperenam, dan seterusnya, siswa dapat

menyebutkan contoh lain tentang pecahan sederhana

2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang bagaimana membaca

lambang bilangan pecahan, siswa dapat menyebutkan lambang bilangan

pecahan dengan benar

3. Setelah bermain menggunakan media Kartu Domino Pecahan, siswa

dapat menjodohkan antara gambar pecahan dengan lambang bilangan

pecahan dengan lebih teliti

E. Materi Pokok

Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mengenal pecahan setengah,

seperempat, seperenam, dan sebagainya. Kini, kita belajar pecahan yang

lainnya.

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

114

1. Setelah siswa memahami beberapa konsep dasar pecahan sederhana seperti

,

,

dan seterusnya menggunakan benda konkret, akan lebih mudah untuk

memberikan pemahaman konsep pecahan di tahap berikutnya. Pada tahap

pemahaman konsep siswa diharapkan sudah mampu menyebutkan lambang

pecahan yang sesuai dengan gambar yang diarsir. Misalnya seperti yang di

bawah ini.

Disajikan tiga gambar yang menunjukkan pecahan setengah, sepertiga, dan

seperempat. Melalui gambar tersebut, siswa dapat mengetahui bahwa

setengah adalah pecahan terbesar, sedangkan seperempat adalah pecahan

terkecil.

2. Pecahan

Setelah siswa memahami contoh-contoh pecahan sebelumnya, siswa

diajarkan tentang pecahan lainnya yang lebih kompleks. Misalnya, pecahan

tiga per empat. Daerah yang diarsir adalah tiga bagian dari empat bagian

keseluruhan. Bisa digambarkan seperti berikut ini.

3. Pecahan

Gambar dibawah ini menunjukkan contoh pecahan empat per lima karena ada

empat bagian yang diarsir dari lima bagian yang ada. Jika ditulis maka

.

4. Pecahan

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

115

Gambar dibawah ini menunjukkan contoh pecahan enam per sepuluh. Dapat

kita lihat bahwa bagian yang diarsir ada enam, sedangkan bagian

utuh/keseluruhannya ada sepuluh.

5. Pecahan

Gambar berikut ini merupakan contoh pecahan tujuh per duabelas. Terdapat

tujuh bagian yang diarsir dari duabelas bagian keseluruhan.

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan

salam

Guru meminta salah satu siswa

memimpin doa

Guru melakukan presensi siswa

Guru memotivasi siswa

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru melakukan apersepsi dengan

mengingatkan siswa pada materi yang

diajarkan pada pertemuan sebelumnya,

“Ingatkah tentang donat yang utuh

kemudian dipotong menjadi dua?

Itulah contoh pecahan”

Guru memotivasi siswa untuk

menyebutkan kembali materi yang

diajarkan di pertemuan sebelumnya

7 menit

Inti

Guru mulai menjelaskan kepada siswa

mengenai pecahan biasa dengan

contoh yang lebih beragam misalnya

tiga perempat, empat perlima, dan lain

sebagainya.

Siswa memperhatikan dengan

seksama

Siswa diberikan kesempatan untuk

58 menit

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

116

bertanya apabila kurang jelas dengan

penjelasan guru

Guru menjawab pertanyaan siswa

Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang terdiri dari 5

anggota tiap kelompok

Guru menjelaskan aturan permainan

Kartu Domino Pecahan kepada siswa,

yaitu menggabungkan antara gambar

dengan lambang bilangan pecahan

yang sesuai melalui kartu tersebut

Siswa menjalankan permainan secara

berkelompok

Kelompok yang paling cepat selesai

adalah kelompok yang menang

Guru mengamati jalannya permainan

Guru menentukan waktu mulai dan

akhir permainan

Guru menyimpulkan makna dari

permainan tersebut kepada siswa

Siswa mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru

Penutup

Guru membuka sesi tanya jawab

kepada siswa

Guru melakukan evaluasi

Guru memberikan motivasi dan

pesan-pesan kepada siswa

Guru menutup pelajaran

Pelajaran selesai

4 menit

G. Media dan Sumber Belajar

Media : Kartu Domino Pecahan

Sumber belajar: Buku paket Matematika kelas III yang relevan

H. Metode dan Pendekatan

Metode : ceramah, kerja kelompok, tanya jawab,

Pendekatan : kontekstual

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

117

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

118

LAMPIRAN 4. RPP SIKLUS II PERTEMUAN 1

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sinduadi 1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Pecahan Sederhana

Siklus : II/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam masalah

B. Kompetensi Dasar

3.2 membandingkan pecahan sederhana

C. Indikator

3.2.1 Mengurutkan lambang pecahan

3.2.2 Membandingkan dua pecahan senilai

D. Tujuan

1. Setelah mendengarkan ceramah dari guru, siswa dapat mengurutkan

lambang pecahan dengan benar

2. Setelah melakukan percobaan dengan kertas lipat, siswa dapat memahami

pecahan senilai dengan tepat

3. Setelah melihat gambar, siswa dapat membandingkan pecahan senilai

dengan benar

4. Setelah melakukan diskusi, siswa dapat membandingkan dua pecahan

dengan benar

E. Materi

1. Membuktikan pecahan senilai dengan kertas lipat

Setelah mengenal pecahan pada pertemuan sebelumnya, siswa belajar

tentang bagaimana mengurutkan lambang pecahan sederhana dan

membandingkan dua pecahan senilai. Sebelumnya, siswa perlu mengetahui apa

itu yang disebut dengan pecahan senilai atau beberapa orang menyebutnya

pecahan setara. Misalnya, untuk membuktikan bahwa

=

=

adalah dengan

menggunakan 3 lembar kertas yang berbentuk persegi panjang. Anggap selembar

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

119

kertas itu merupakan satu bagian utuh. Kemudian satu lembar kertas dilipat

menjadi dua bagian yang sama sehingga diperoleh masing-masing nya

.

Kemudian lipatlah kertas yang kedua menjadi dua bagian yang sama seperti pada

kertas sebelunya. Setelah itu, dilipat lagi menjadi dua sehingga diperoleh

.

Kemudian, kertas yang ketiga dilipat menjadi dua bagian, dilipat lagi menjadi

empat bagian, hingga terakhir menjadi delapan bagian seperti gambar berikut ini.

Dari peragaan di atas, dapat diketahui pecahan senilai bahwa

=

=

. Peragaan

ini dilanjutkan untuk pecahan-pecahan lain sehingga akan tampak jelas pola

hubungan kelipatan atau pembagian yang sama antar pembilang dan penyebut.

2. Membuktikan pecahan senilai dengan gambar

Siswa juga dapat memahami konsep pecahan senilai melalui bantuan

gambar. Misalnya adalah pecahan senilai antara

dengan

yang bisa

digambarkan dengan ilustrasi berikut ini.

Pecahan senilai lainnya misalnya

dengan

seperti terlihat pada gambar

berikut ini.

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

120

Pecahan

senilai juga dengan pecahan

seperti terlihat pada gambar

berikut ini.

3. Membuktikan pecahan senilai bisa juga melalui garis bilangan.

Selain dengan gambar dan peragaan kertas lipat, siswa juga dapat

memahami pecahan senilai melalui garis bilangan seperti yang dicontohkan

berikut ini.

Dari garis bilangan di atas dapat diketahui bahwa pecahan

,

, dan

adalah pecahan senilai. Dibuktikan dengan posisi ketiga pecahan tersebut sama

pada garis bilangan. Begitu juga dengan pecahan

,

,

,

merupakan pecahan

senilai karena sama-sama bernilai satu. Dibuktikan dengan posisi sejajar pada

garis bilangan tersebut.

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

121

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan

Guru membuka

pelajaran dengan

salam

Guru menyapa

siswa dengan

ramah

Guru meminta

seorang siswa

untuk memimpin

doa

Guru melakukan

presensi

Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

kepada siswa

Guru melakukan

apersepsi

Guru memotivasi

siswa

10 menit

Inti

Guru menjelaskan

tentang pecahan

senilai dengan

peragaan melipat

kertas

persegipanjang yang

telah disediakan

Siswa

memperhatikan

dengan seksama

Siswa mencoba

peragaan dengan

kertas tersebut

Siswa diberikan

kesempatan untuk

menyimpulkan

tentang pecahan

senilai

Guru memberikan

contoh lain dengan

gambar supaya

siswa lebih paham

Siswa diberikan

50 menit

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

122

kesempatan untuk

memberikan contoh

pecahan senilai

lainnya, kemudian

guru

mengklarifikasi

Guru memberikan

penjelasan tentang

pecahan senilai

dengan

menggunakan garis

bilangan

Siswa diberikan

kesempatan untuk

membuat contoh

lain

Siswa diberikan

soal oleh guru

Penutup

Guru membuka sesi

tanya jawab dengan

siswa

Guru melakukan

evaluasi

Guru memotivasi

dan memberikan

pesan-pesan kepada

siswa

Guru menutup

pelajaran dengan

doa

10 menit

G. Media dan Sumber Belajar

Media: Kartu Domino Pecahan,gambar

Sumber belajar: Buku paket Matematika Kelas III SD yang relevan

H. Metode dan Pendekatan

Metode : ceramah, kerja kelompok, tanya jawab,

Pendekatan : kontekstual

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

123

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

124

LAMPIRAN 5. RPP SIKLUS II PERTEMUAN 2

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sinduadi 1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Pecahan Sederhana

Siklus/Pertemuan : II/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam masalah

B. Kompetensi Dasar

3.2 membandingkan pecahan senilai

C. Indikator

3.2.1 Membandingkan dua pecahan senilai

3.2.2 Memecahkan masalah yang melibatkan pecahan

D. Tujuan

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat membandingkan dua

pecahan senilai dengan benar

2. Setelah bermain Kartu Domino Pecahan, siswa dapat menjodohkan antara

gambar dan lambang pecaha senilai dengan benar

3. Setelah bermain Kartu Domino Pecahan, siswa dapat menjawab soal-soal

terkait pecahan dengan tepat

E. Kegiatan Pembelajaran

Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan

Guru membuka

pelajaran dengan

salam

Guru menyapa

siswa dengan

ramah

Guru meminta

seorang siswa

5 menit

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

125

untuk memimpin

doa

Guru melakukan

presensi

Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

kepada siswa

Guru melakukan

apersepsi

Guru memotivasi

siswa

Inti

Guru mengajak

siswa melakukan

permainan Kartu

Domino Pecahan

Guru membagi

siswa menjadi 6

kelompok

Guru menjelaskan

aturan permainan

Siswa diberikan

kesempatan untuk

melakukan simulasi

selama 1 menit

Setelah semua siswa

paham aturan

permainan, guru

memberikan aba-

aba bahwa

permainan dimulai

Permainan berjalan

selama 20 menit

Guru mengamati

tiap kelompok

menjalankan

permainan

Guru memberi aba-

aba jika permainan

sudah selesai

Guru dibantu

peneliti mengoreksi

tatanan kartu

masing-masing

kelompok

55 menit

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

126

Guru menentukan

kelompok yang

menjadi juara I, II,

dan III

Guru memberikan

soal evaluasi kepada

siswa

Siswa mengerjakan

soal evaluasi

Siswa

mengumpulkan

jawaban kepada

guru

Penutup

Guru membuka sesi

tanya jawab dengan

siswa

Guru bersama

siswa menarik

kesimpulan

Guru memotivasi

dan memberikan

pesan-pesan kepada

siswa

Guru menutup

pelajaran dengan

doa

10 menit

F. Media dan Sumber Belajar

Media: Kartu Domino Pecahan,gambar

Sumber belajar: Buku paket Matematika Kelas III SD yang relevan

G. Metode dan Pendekatan

Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab

Pendekatan : kontekstual

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

127

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

128

LAMPIRAN 6. SOAL EVALUASI TAHAP PRA TINDAKAN, SIKLUS I,

DAN SIKLUS II

LAMPIRAN 6.1 SOAL EVALUASI PRA TINDAKAN (PRE TEST)

1. Pecahan

dibaca ...

a. sepertiga c. seperempat

b. setengah d. seperenam

2. Pada pecahan

, lambang bilangan “6” disebut ...

a. pembilang c. penyederhana

b. penyebut d. pembanding

3. Bagian yang diarsir pada gambar di bawah ini menunjukkan pecahan ...

a.

dan

c.

dan

b.

dan

d.

dan

4. Pecahan

dapat ditunjukkan dengan gambar ...

a. c.

b. d.

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

129

5. Pecahan

dapat ditunjukkan dengan gambar ....

a. c.

b. d.

6. Pecahan

dapat ditunjukkan dengan gambar ...

a. c.

b. d.

7. Berapakah bagian pizza yang masih ada?

a.

c.

b.

d.

8. Nilai pecahan dari gambar yang diarsir berikut ini adalah...

a. .

c. .

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

130

b. .

d. .

9. Berapakah nilai pecahan gambar pizza di bawah ini?

a.

c.

b.

d.

10. Nilai pecahan pada gambar yang diarsir adalah ...

a.

c.

b.

d.

Kunci jawaban:

No. Jawaban Skor

1 C 10

2 B 10

3 C 10

4 D 10

5 D 10

6 A 10

7 B 10

8 B 10

9 B 10

10 D 10

Jumlah skor 100

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

131

LAMPIRAN 6.2 SOAL EVALUASI SIKLUS I

1. Pecahan

dibaca ....

2. Bagian yang diarsir di bawah ini menunjukkan pecahan ....

3. Pecahan tiga per sepuluh dapat dituliskan ...

4. Sebuah semangka dibelah menjadi 4 bagian sama besar. Masing-masing

bagian semangka menunjukkan pecahan ....

5. Bagian yang diarsir pada gambar di bawah menunjukkan pecahan ...

6. Pada pecahan

, yang merupakan pembilang adalah ....

7. Pecahan

jika dibaca ...

8. Pada pecahan

,

, dan

yang merupakan penyebut adalah ...

9. Andi memiliki sebuah donat. Kemudian adiknya ingin mencicipi donat

tersebut. Andi membagi donat menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian

untuk Andi, dan satu bagian untuk adiknya. Bagian yang diterima adiknya

adalah ...

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pecahan yang paling kecil adalah ...

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

132

Kunci jawaban:

No. Jawaban Skor

1 dua pertujuh 10

2 tiga perdelapan atau

10

3

10

4 satu perempat atau

seperempat atau

10

5 tiga persepuluh atau

10

6 tiga atau 3 10

7 tiga perenambelas 10

8 9, 10 dan 15 betul tiga=10, betul dua=7,

betul satu=3

9 setengah atau satu perdua

atau

10

10 satu perempat atau

seperempat atau

10

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

133

LAMPIRAN 6.3 SOAL EVALUASI SIKLUS II

1. Gambar berikut yang menunjukkan pecahan senilai dengan

adalah ...

a. c.

b. d.

2. Pernyataan berikut yang benar adalah ...

a.

=

c.

=

b.

=

d.

=

3. Pernyataan berikut yang benar adalah ....

a.

=

c.

=

b.

=

d.

=

4. Pecahan

=

, nilai x adalah ...

a. 3 c. 4

b. 2 d. 1

5. Jumlah dari

+

adalah ...

a.

c.

b.

d.

6. Jumlah dari

+

adalah ...

a.

c.

b.

d.

7. Perhatikan garis bilangan dibawah ini!

Nilai “1” pada garis bilangan di atas senilai dengan pecahan ...

a.

c.

b.

d.

8. Jumlah dari

+

adalah ...

a.

c.

b.

d.

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

134

9. Jumlah dari

+

adalah ...

a.

c.

b.

d.

10. Jumlah dari

+

adalah ...

a.

c.

b.

d.

11. Pernyataan berikut yang benar adalah ....

a.

=

c.

=

b.

=

d.

=

12. Gambar berikut yang merupakan pecahan

adalah ....

a. c.

b. d.

13.

Lambang pecahan yang ditunjukkan oleh huruf C pada garis bilangan di atas

adalah ....

a.

c.

b.

d.

14. Lambang pecahan yang ditunjukkan oleh huruf X pada garis bilangan di

bawah adalah ...

a.

c.

b.

d.

15. Lambang pecahan ditunjukkan huruf D pada garis bilangan di bawah adalah

0

C

0 . . .

. . . X . . .

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

135

a.

c.

b.

d.

Kunci jawaban:

No. Kunci Jawaban Skor

1 A 10

2 A 10

3 B 10

4 B 10

5 C 10

6 D 10

7 C 10

8 A 10

9 D 10

10 B 10

11 D 10

12 A 10

13 C 10

14 C 10

15 B 10

Jumlah 150

Nilai akhir =

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

136

LAMPIRAN 7. HASIL BELAJAR SISWA

LAMPIRAN 7.1 HASIL BELAJAR SISWA TAHAP PRA TINDAKAN

No. Subjek Hasil

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. RP 76 √

2. A 60 √

3. ADA 80 √

4. ASR 53 √

5. AGP 80 √

6. ASSP 80 √

7. AAR 58 √

8. AH 60 √

9. AP 86 √

10. AC 63 √

11. BPW 63 √

12. FMP 60 √

13. FM 70 √

14. FRM 60 √

15. FGR 53 √

16. FDC 73 √

17. JRL 63 √

18. JIS 86 √

19. LMC 60 √

20. MRP 53 √

21. MIN 73 √

22. MSL 58 √

23. NCO 70 √

24. NFA 70 √

25. NCA 83 √

26. NDA 76 √

27. RKW 63 √

28. SPP 70 √

29. SNM 73 √

30. TKA 80 √

31. YKL 83 √

32. ZFK 70 √

Jumlah 2.206 10 22

Nilai Rata-Rata 68,93

Persentase Ketuntasan 31,25%

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 53

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

137

LAMPIRAN 7.2 HASIL BELAJAR SISWA TAHAP SIKLUS I

No. Subjek Hasil

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. RP 80 √

2. A 60 √

3. ADA 50 √

4. ASR 100 √

5. AGP 70 √

6. ASSP 60 √

7. AAR 60 √

8. AH 60 √

9. AP 90 √

10. AC 80 √

11. BPW 100 √

12. FMP 80 √

13. FM 70 √

14. FRM 50 √

15. FGR 90 √

16. FDC 90 √

17. JRL 100 √

18. JIS 80 √

19. LMC 100 √

20. MRP 100 √

21. MIN 60 √

22. MSL 50 √

23. NCO 80 √

24. NFA 80 √

25. NCA 70 √

26. NDA 70 √

27. RKW 80 √

28. SPP 60 √

29. SNM 80 √

30. TKA 80 √

31. YKL 60 √

32. ZFK 80 √

Jumlah 2420 17 15

Nilai Rata-Rata 75,63

Persentase Ketuntasan 53,13%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

138

LAMPIRAN 7.3 HASIL BELAJAR SISWA TAHAP SIKLUS II

No. Subjek Hasil

Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. RP 90 √

2. A 80 √

3. ADA 75 √

4. ASR 85 √

5. AGP 80 √

6. ASSP 85 √

7. AAR 90 √

8. AH 70 √

9. AP 65 √

10. AC 90 √

11. BPW 65 √

12. FMP 80 √

13. FM 85 √

14. FRM 85 √

15. FGR 75 √

16. FDC 90 √

17. JRL 80 √

18. JIS 95 √

19. LMC 80 √

20. MRP 80 √

21. MIN 75 √

22. MSL 90 √

23. NCO 90 √

24. NFA 90 √

25. NCA 85 √

26. NDA 80 √

27. RKW 80 √

28. SPP 65 √

29. SNM 85 √

30. TKA 80 √

31. YKL 90 √

32. ZFK 95 √

Jumlah 2630 28 4

Nilai Rata-Rata 82,19

Persentase Ketuntasan 87,5%

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 65

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

139

LAMPIRAN 7.4 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA TAHAP

PRE TEST, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

NO. NAMA SISWA Nilai Pra

Tindakan

Nilai

Siklus I

Nilai

Siklus II

1 RP 76 80 90

2 A 60 60 80

3 ADA 80 50 75

4 ASR 53 100 85

5 AGP 80 70 80

6 ASSP 80 60 85

7 ACR 58 60 90

8 AH 60 60 70

9 AP 86 90 65

10 ACA 63 80 90

11 BPW 63 100 65

12 FMP 60 80 80

13 FM 70 70 85

14 FRM 60 50 85

15 FGR 53 90 75

16 FDC 73 90 90

17 JRL 63 100 80

18 JIS 86 80 95

19 LMC 60 100 80

20 MRR 53 100 80

21 MIN 73 60 75

22 MSL 58 50 90

23 NCO 70 80 90

24 NFA 70 80 90

25 NCA 83 70 85

26 NDA 76 70 80

27 RKW 63 80 80

28 SPP 70 60 65

29 SNM 73 80 85

30 TKA 80 80 80

31 YKL 83 60 90

32 ZFK 70 80 95

Jumlah 2206 2420 2630

Rata-rata 68,93 75,63 82,19

Nilai terendah 53 50 65

Nilai tertinggi 86 100 95

Persentase ketuntasan 31,25% 53,13% 87,5%

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

140

LAMPIRAN 8. HASIL OBSERVASI KINERJA GURU

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

141

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

142

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

143

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

144

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

145

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

146

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

147

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

148

LAMPIRAN 9. HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Page 165: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

149

Page 166: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

150

Page 167: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

151

Page 168: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

152

LAMPIRAN 10. DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Siswa sedang melakukan permainan Kartu Domino Pecahan

Susunan Kartu Domino Pecahan yang tepat

Page 169: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

153

Guru sedang membimbing siswa yang kesulitan belajar

Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi

Page 170: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

154

LAMPIRAN 11. SURAT-SURAT IZIN PENELITIAN

Page 171: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

155

Page 172: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

156

Page 173: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

157

Page 174: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

158

Page 175: UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DENGAN ...eprints.uny.ac.id/54728/1/RISMA YUNITA WIJAYANTI.pdf · The subject of the research ... Contoh pecahan senilai digambarkan dengan

159