Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
MANAJEMEN OPERASI GLOBAL
PT. KODAK BISNIS IMAGING SYSTEM DIVISI
Dibuat Untuk memenuhi tugas manajemen operasi global yang diberikan oleh Ibu Dr.Fitri Lukiastuti, SE. MM
Disusun oleh :
1. Moody Novia HP (1M121858)
2. Niken Nur Pratiwi (1M121867)
3. Ira Anggun L (1M121838)
4. Ratih Widiawarti (1M121885)
5. Tri Mulyani (1M121913)
STIE BANK BPD JATENG
SEMARANG
2015
1
Daftar Isi
Halaman Judul ………………………………………………………………………... i
Daftar isi ……………………………………………………………………………… ii
Kata pengantar ………………………………………………………………………... 1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………………… 2
1.1. Sejarah ……………………………………………………………………..
2
2. Permasalahan …………………………………………………………………... 5
BAB II LANDASAN TEORI
1. Teori Lokasi ……………………………………………………………………. 6
2. Resiko Dari Nilai Tukar Valuta Asing Dan Biaya Modal ……………………... 7
3. Ketidakpastian, Kontrak, Dan Fleksibilitas Tingkat Upah …………………….. 9
BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 11
BAB IV KESIMPULAN ……………………………………………………………… 21
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 23
2
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Manajemen Operasi Global
Kodak Business Imaging Systems Division” ini dengan baik.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi Global
yang diampu oleh Ibu Dr. Fitri Lukiastuti, SE. MM. Tujuan dari penulisan makalah ini sendiri
dimaksudkan agar para mahasiswa dapat memberi solusi terhadap studi kasus dengan objek
Kodak Business Imaging Systems Division.
Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta
penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
sehingga di kemudian hari penulis mampu menyusun makalah dengan lebih baik lagi.
Penulis
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Saat ini masih banyak orang-orang tua yang menyebut kamera sebagai Kodak.Ya, hal
tersebut adalah dampak dari kepopuleran perusahaan Kodak pada masa lalu dalam dunia
fotografi.Atau bahkan orang lebih suka menyebut Roll film dengan kata Kodak, padahal ada
banyak merek lain seperti FujiFilm, Superia, Lucky, dan lain-lain.Seolah-olah Kodak adalah
perusahaan yang memonopoli peralatan fotografi pada masa lalu. Sayangnya Kodak sejak tahun
2012 sudah menyatakan pailit dan produk-produknya saat ini hampir tidak ada dipasaran kecuali
produk second.
Sebelum menulas sejarah perusahaan Kodak dan mengenal berbagai produk terlarisnya,
perlu Anda ketahui bahwa Kodak memiliki nama panjang Eastman Kodak Company. Kata
Eastman diambil dari sang pendirinya yakni George Eastman, seorang inovator asal Amerika
Serikat yang mempopulerkan penggunaan Roll film dalam dunia fotografi. Kodak sendiri
bermarkas di Rochester, New York. Pada abad ke 20 perusahaan ini sukses mendominasi dalam
penjualan produk fotografi.Bahkan pada tahun 1976 Kodak memiliki pangsa pasar 89% dari
penjualan film fotografi di Amerika Serikat.Produk-produknya tentu saja banyak beredar di
seluruh dunia termasuk Indonesia.
1.1 Sejarah
Dengan berbekal dari penemuan film bergerak yang digunakan oleh Thomas Alva
Edison, George Eastman melakukan eksperimen dengan film gulung untuk digunakan pada
fotografi. Sukses dengan penemuannya, Eastman akhirnya mendirikan perusahaan Kodak pada
1988 dan pada saat itu perusahaan memiliki sebuah slogan yang sangat populer yakni “You press
the button, we do do the rest” (Anda menekan tombol, selanjutnya kami yang akan
mengerjakan). Tentu saja karena saat itu konsumen hanya cukup membeli Roll film untuk
dipasang pada kamera dan memotret. Proses pencucian dan percetakan selanjutnya dilakukan 4
oleh Kodak. Roll film buatan Kodak pada saat itu mampu dipakai untuk pengambilan sampai
100 gambar dan untuk proses selanjutnya yakni cuci cetak konsumen hanya perlu membayar 5
Dollar.
Meskipun sangat populer dan mendominasi pasar fotografi film, Kodak memiliki pesaing
berat asal Jepang yakni FujiFilm.Perusahaan ini memiliki strategi khusus untuk memasarkan
produknya, yakni dengan membanderolnya dengan harga lebih murah.Namun tetap saja oang
Amerika Serikat lebih menyukai menggunakan Kodak dibanding produk asing.Kesuksesan
FujiFilm ada dipasar Asia, termasuk Indonesia dan di Jepang sendiri. Namun uniknya, pada
sekitar tahun 1970-an Kodak dan FujiFilm sama-sama khawatir akan ancaman dari teknologi
fotografi digital. Terbukti saat ini Kodak sudah benar-benar terpuruk dalam fotografi digital,
sedangkan FujiFilm masih bertahan meski sudah bukan yang terbaik.
Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar
dari kamera televisi, kemudian mengkonversi informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik
(digital) dan menyimpan informasi tersebut ke dalam tape magnetis. Seorang ahli Bing Crosby
Laboratorium (tim peneliti yang didanai oleh seorang insinyur bernama Vrosby dan dipimpin
oleh John Mullin) membuat versi awal dari VTR. Pada tahun 1956, teknologi VTR telah
disempurnakan (VR1000 yang dibuat oleh Charles P. Ginsburg dan Ampex Corporation) dan
umum dipakai oleh industri televisi.Antara televisi/kamera video dan kamera digital yang
menggunakan CCD (Charged Couple Device)untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Pada
saat itu pula era kamera digital telah dimulai dengan sangat pesat.
Pada tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka
yang disebut Mavica. Gambar yang direkam ke mini disc dan kemudian dimasukkan ke dalam
video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat
dikatakan kamera digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil
foto secara spontan.
Sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak memiliki beberapa penemuan tentang solid-
state/kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk
penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga. Pada tahun 1886, ilmuwan
Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel, dimana sensor ini mampu
merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5×7 inci foto digital cetak berkualitas baik pada 5
saat itu. Pada tahun 1987, Kodak merilis tujuh produk untuk merekam, menyimpan,
memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak sesuatu seperti gambar suatu objek.Pada tahun
1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh
dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral
komputer.Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem
dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk photo journalist.
Kamera tersebut adalah Nikon yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.
Kamera digital yang pertama untuk tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan
komputer rumah melalui USB (Unit serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle (17
Februari 1994), kamera Kodak DC40 (28 maret 1995), Casio QV-11 (dengan monitor LCD,
akhir 1995), dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera (1996). Namun, kodak memasuki era
tersebut dengan agresif kampanye pemasaran untuk memajukan DC40 dan membantu
memperkenalkan gagasan digital fotografi kepada masyarakat. Kinko’s dan Microsoft bekerja
sama dengan Kodak Digital untuk membuat gambar digital yang menggunakan software di
berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD
foto, gambar digital, dan kemudian dapat menambahkan ke dokumen komputer mereka. IBM
bekerja sama dengan Kodak membaut internet berbasis jaringan pertukaran gambar.
Kodak Office
6
Kantor Kodak Pertama di Inggris yang terletak di Soho Square, London.
2. Permasalahan
Studi Kasus : Bisnis Kodak Imaging Sistem Pembagian dan catatan model ROI
Industri : Produk Mikrofilm
Masalah : 1. Relokasi pembuatan dan produk yang diluncurkan
2. Resiko nilai tukar
3. Ketidakpastian upah gaji
Lokasi : US (Amerika Serikat), Taiwan, Australia.
1) Membandingkan pendekatan yang telah diambil Keith dan Andy untuk mengevalusi
keputusan lokasi manufaktur internasional perusahaan Kodak dengan apa yang biasa
diputuskan oleh para manajer Kodak BISD?
2) Mengapa para manajer Kodak mempertimbangkan untuk memindahkan pabrik printer
dan pembaca microfilm ke luar negeri?
3) Keith dan Andy telah mempertimbangkan sejumlah analisis sensitivitas tentang ROI
internasional dan beberapa isu-isu strategik penting sehingga mereka membuat
rekomendasi untuk para manajer kodak. Mereka menyimpulkan bahwa kodak seharusnya
tidak memindahkan kegiatan manufaktur produksi “micro film readers” dan printer dari
Rochester ( New York). Apakah anda setuju? Mengapa(bila tidak)?Berdasarkan isu-isu
apa yang bisa di jadikan dasar pemberian rekomendasi saudara? Pertanyaan apa yang
timbul bila kamu adalah manajer di Kodak?
7
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Teori Lokasi
Dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi.atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi secara geografis dari sumber
daya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha
atau kegiatan lain.
Pertimbangan utama dalam menentukan alternatif lokasi industri yaitu ditekankan
pada biaya transportasi yang rendah.Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk
memberikan masukan bagi penentuan lokasi optimum, yaitu lokasi yang terbaik dan
menguntungkan secara ekonomi.Weber (1909) menganalisis tentang lokasi kegiatan industri.
Menurut teorinya pemilihan lokasi industri didasarkan atas: prinsip minimisasi biaya; bahwa
lokasi setiap industri tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja di mana
penjumlahan keduanya harus minimum. Artinya tempat di mana total biaya transportasi dan
tenaga kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.
Menurut Weber ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri, sebagai berikut:
1. Biaya transportasi;
2. Upah tenaga kerja;
3. Kekuatan aglomerasi atau deaglomerasi.
Ahli-Ahli Lain Tentang Penentuan Lokasi, Sebagai Berikut:
1. Richardson (1969) mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi atau perusahaan
cenderung untuk berlokasi pada pusat kegiatan sebagai usaha untuk mengurangi ketidakpastian
dalam keputusan yang diambil guna meminimumkan risiko. Dalam hal ini, baik kenyamanan
(amenity) maupun keuntungan aglomerasi merupakan faktor penentu lokasi yang penting, yang
menjadi daya tarik lokasi karena aglomerasi bagaimanapun juga menghasilkan konsentrasi
industri dan aktivitas lainnya.
8
2. Teori Lokasi dari August Losch melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar), berbeda
dengan Weber yang melihat persoalan dari sisi penawaran (produksi).Losch mengatakan bahwa
lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya.Makin jauh
dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal.Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi
berada di pasar atau di dekat pasar.
3. Teori Christaller (1933) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota,
dan distribusinya di dalam satu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu sistem geometri,
di mana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti dan model ini
disebut sistem K = 3. Model Christaller menjelaskan model area perdagangan heksagonal dengan
menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi yang dinamakan range dan
threshold.
4. D.M. Smith memperkenalkan teori lokasi memaksimumkan laba dengan menjelaskan
konsep average cost (biaya rata-rata) dan average revenue (penerimaan rata-rata) yang terkait
dengan lokasi. Dengan asumsi jumlah produksi adalah sama maka dapat dibuat kurva biaya rata-
rata (per unit produksi) yang bervariasi dengan lokasi. Selisih antara average revenue dikurangi
average cost adalah tertinggi maka itulah lokasi yang memberikan keuntungan maksimal.
5. McGrone (1969) berpendapat bahwa teori lokasi dengan tujuan memaksimumkan
keuntungan sulit ditangani dalam keadaan ketidakpastian yang tinggi dan dalam analisis
dinamik. Ketidaksempurnaan pengetahuan dan ketidakpastian biaya dan pendapatan di masa
depan pada tiap lokasi, biaya relokasi yang tinggi, preferensi personal, dan pertimbangan lain
membuat model maksimisasi keuntungan lokasi sulit dioperasikan.
Model gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk melihat besarnya
daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi.Model ini sering digunakan untuk
melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut.Model
ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang optimal.
2. Resiko Dari Nilai Tukar Valuta Asing Dan Biaya Modal
Resiko dari nilai tukar valuta asing dan biaya modal.Valuta asing merupakan perubahan
nilai dari suatu mata uang ke mata uang lainnya. Suatu negara dapat menggunakan valuta asing 9
dimiliki untuk melakukan pembayaran pada negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu arti
apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Biaya modal
merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan
modal yang digunakan untuk investasi perusahaan. Dengan melakukan kegiatan di bursa valuta
asing dan di pasar modal global perusahaan memiliki resiko yang besar diantaranya :
1. Perubahan nilai tukar mata uang yang tidak stabil yang dapat mempengaruhi besarnya
tingkat bunga yang harus dibayar, misalnya pada awal peminjaman nilai tukar stabil
sehingga tingkat bunga rendah tapi setelah terjadi pergerakan nilai tukar (melemah)
peminjam harus membayar bunga lebih tinggi.
2. Jika terjadi gejolak ekonomi, politik, dan keamanan investor dapat tiba-tiba menarik
investasinya atau membatalkan investasinya.
3. Jika nilai tukar suatu mata uang tinggi akan mendorong terjadinya impor dan
menghambat ekspor dan sebaliknya.
Volatile Exchange Rates Can Put Operations at Riskby Donald R. Lessard and John B.
Ligtstone
Sebagian besar eksekutif senior memahami bahwa nilai tukar yang berubah dapat
mempengaruhi nilai dolar aset perusahaan mereka dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing.Tidak banyak, bagaimanapun, memahami bahwa nilai tukar dapat memiliki dampak serius
pada laba usaha.
Dengan memahami perilaku jangka panjang dan jangka pendek nilai tukar, kita dapat
mengerti bagaimana mereka mempengaruhi laba usaha. Dalam jangka panjang, perubahan kurs
mata uang nominal dolar-mata uang asing cenderung hampir sama dengan perbedaan antara AS
dan tingkat inflasi asing dalam harga barang yang diperdagangkan. Jika tingkat inflasi AS adalah
4% lebih tinggi dari Jerman sepanjang tahun, tanda deutsche akan cenderung memperkuat sekitar
4% terhadap dolar. Hubungan jangka panjang antara nilai tukar dan tingkat harga-biasanya
disebut paritas daya beli (PPP)-menunjukkan bahwa perubahan daya saing antar negara, yang
dinyatakan akan timbul karena tingkat inflasi yang tidak sama, cenderung diimbangi oleh
perubahan yang sesuai pada nilai tukar. Dalam jangka pendek dari enam bulan sampai beberapa
tahun, bagaimanapun, nilai tukar yang tidak stabil dan sangat mempengaruhi daya saing
10
perusahaan yang menjual ke pasar yang sama tetapi mendapatkan bahan-bahan dan tenaga kerja
dari berbagai negara.
Perubahan jangka pendek dalam hasil daya saing relatif dari perubahan kurs nominal
yang tidak diimbangi oleh perbedaan dalam tingkat inflasi di kedua negara. Jika tanda deutsche
memperkuat 4% terhadap dolar dan tingkat inflasi Jerman adalah 1%, eksportir AS ke pasar
Jerman dilayani terutama oleh produsen Jerman akan melihat naik nya harga dolar 5%. Namun,
jika tingkat inflasi di Amerika Serikat adalah 4%, atau 3% lebih tinggi dari tingkat inflasi
Jerman, margin operasi dari produsen AS akan naik hanya satu persen.
Contoh ini menunjukkan bahwa perubahan daya saing relatif tidak tergantung
pada perubahan-nominal tingkat jumlah tanda deutsche tukar diperoleh untuk setiap dolar-tetapi
pada perubahan nilai tukar riil, yang perubahan kurs nominal minus perbedaan tingkat inflasi di
kedua negara.Dengan demikian, dalam hal eksportir AS untuk Jerman, perubahan kurs nominal
adalah 4% tetapi perubahan kurs riil (yang kemudian mempengaruhi laba operasi) hanya 1%.
Karena perubahan nilai tukar riil mencerminkan penyimpangan dari PPP, selama jangka
waktu yang lama perubahan kumulatif dalam nilai tukar riil cenderung lebih kecil daripada nilai
tukar nominal.Volatilitas nilai tukar riil dalam jangka waktu enam bulan sampai beberapa tahun,
bagaimanapun, menyebabkan variabilitas berlebihan dalam operasi marjin.
3. Ketidakpastian, Kontrak, Dan Fleksibilitas Tingkat Upah
Aliran kuantitas yang menggunakan dasar teori klasik mengasumsikan bahwa situasi
yang dihadapi masyarakat adalah pasti dan pasar tenaga kerja yang bekerja sempurna. Dengan
pasar tenaga kerja yang sempurna, proses tatonementakan menjamin terbentuknya keseimbangan
dan kestabilan tingkat upah, serta kepastian masa depan. Model keseimbangan umum Walras
yang memakai dasar teori klasik mengasumsikan hal yang sama. Ini berarti terdapat implikasi
bahwa proses transaksi tidak akan terjadi sampai keseimbangan tercapai. Friedman secara
eksplisit menyatakan bahwa teori moneternya didasarkan pada persamaan-persamaan
keseimbangan umum dari Walras dan juga menyatakan bahwa semua antisipasi akan menjadi
kenyataan pada jangka panjang.
Keynes sebaliknya, menyatakan bahwa uang penting karena menjembatani masa
sekarang dan masa mendatang.Hal tersebut hanya dapat berlaku apabila terdapat ikatan-ikatan 11
kontrak dalam satuan uang yang kontinu sepanjang waktu.Keinginan orang untuk memegang
uang sebagai bentuk kekayaan menunjukkan adanya ketidakpercayaan seratus persen terhadap
perkiraan-perkiraan dan perhitungan masa mendatang.Artinya terdapat ketidakpastian yang
selalu terjadi dan tidak dapat dihindari.
Keynes menyatakan bahwa bila keadaan dunia selalu dipenuhi kepastian, dan semua
harapan serta antisipasi masyarakat selalu terwujud, orang tidak perlu memegang uang karena
tidak rasional. Uang dalam situasi seperti yang diasumsikan oleh kaum klasik merupakan suatu
jenis aset yang memberikan jasa berupa likuiditas yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya
memegangnya, jadi return memegang uang adalah negatif, yang tidak mungkin terjadi.
12
BAB III
PEMBAHASAN
1. Membandingkan pendekatan Keith dan Andy untuk mengevaluasi keputusan lokasi
perusahaan Kodak
Menurut Andrew Bartmess dan Keith Cerny, terdapat lima kriteria untuk menilai kebutuhan
akan relokasi :
a. Complexity
b. Required level of interaction
c. Similarity of background and expertise
d. Requirement of a prior relationship
e. Concreteness of Information
Faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi pabrik: Lingkungan masyarakat
a) Kedekatan dengan pasar
b) Tenaga kerja
c) Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
d) Fasilitas dan biaya transportasi
e) Sumberdaya alam lainnya
Hambatan dalam pemilihan lokasi:
Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal
untuk membuat pondasi.
Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran
transportasi belum dibangun.
Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
13
2. Para manager Kodak memutuskan untuk memindahkan lokasi perusahaan microfilm dan
printer ke luar negeri karena Relokasi pabrik ini dianggap penting sebagai usaha untuk
menekan biaya produksi.
3. Atas analisis Keith dan Andy, mereka menyimpulkan bahwa Iya kami setuju bahwa pabrik
Kodak Microfilm dan Printers tetap berada di Rochester, New York karena Keunggulan
Rochester sebagai pemilihan lokasi pabrik ini salah satunya adalah karena sejak awal
berdirinya, Kodak sudah didirikan di Amerika Serikat. Oleh karena itu, Kodak sudah
mengetahui dengan pasti mengenai aturan upah tenaga kerja, pajak, serta tidak perlu
memikirkan tentang ketidakpastian nilai tukar lantaran masih sama-sama menggunakan mata
uang USD. Selain itu banyak masyarakat yang sudah mengetahui lokasi Kodak tersebut,
sehingga apabila lokasi itu dipindahkan akan menyulitkan masyarakat.
4. Jika kami sebagai Manajer Kodak, kami setuju terhadap pendapat Andrew dan Keith
tersebut. Dikarenakan jika harus merelokasi pabrik, akan diperlukan biaya yang cukup besar
untuk pembangunan pabrik baru beserta pemindahan peralatan-peralatan. Dengan tetap
berada di Rochester, perusahaan tidak perlu memikirkan mengenai perbedaan tingkat nilai
tukar. Selain itu, perkembangan globalisasi pasar menuntut Kodak harus memilih lokasi
internasional yang strategis dan pemusatan pembuatan produk microfilm dan printer yang
jauh lebih dekat dengan induk perusahaan.
5. Yang akan berubah (misalnya, tingkat upah, nilai tukar, dll) sebelum Anda akan meninjau
kembali keputusan itu?
Kodak Memaksimalkan ROI Anda Dengan Best Practice prepress Workflow
Keberhasilan investasi dalam peralatan modal dapat diukur terhadap sejumlah target yang telah
ditentukan, seperti, peningkatan kapasitas, produksi meningkat, bisnis menang dan peningkatan
keuntungan. Namun, ketika datang ke tokoh-tokoh hitam dan putih tidak dapat dibatalkan itu
adalah kembali cepat-dicapai dan jelas-didokumentasikan atas investasi (ROI) yang menggaris
bawah efektifitas dari setiap pengeluaran. Tepat mengukur ROI sangat penting untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang dampak dari apa yang lebih dari mungkin keputusan
pembelian paling mahal dan penting bisnis Anda kemungkinan akan membuat. Hal ini juga salah
satu yang akan membentuk dan menentukan arah bisnis yang diperlukan untuk jangka waktu
pendek dan menengah.
14
Dalam meninjau kembali keputusan bahwa pusat pembuatan microfilm tidak dibuat jauh
dari Rochester, dengan pertimbangkan sensitivitas ROI intermasional maka kami beranggapan
bahwa tingkat nilai tukar juga tidak akan mempengaruhi produksi atau operasi perusahaan
Kodak.
· Tingkat upah untuk mempekerjakan karyawan juga tidak akan terlalau tinggi karena
tenaga kerja berasal dari Negara AS dan juga karyawan yang berasal dari Negara dimana pabrik
Kodak berdiri.Perubahan nilai tukar mata uang yakni Dollar Amerika yang menjadi tolak ukur
dari tingkat upah dari setiap masing-masing Negara.
1. Industri : Produk Mikrofilm
Masalah : 1. Relokasi pembuatan dan produk yang diluncurkan
2. Resiko nilai tukar
3. Ketidakpastian upah gaji
Lokasi : US (Amerika Serikat)
Kodak Playsport Zx5 adalah kamera saku generasi ke dua dari kodak yang juga
merupakan sebuah camcorder. Ada banyak kelebihan video cam kodak playsport ini, salah
satunya adalah fitur Waterproof. Di bagian body video cam ini juga dapat melihat tulisan yang
menjelaskan bahwa Kodak Playsport Zx5 ini Waterproof untuk kedalaman 3 meter. Selain fitur
waterproof, kamera terbaru dari kodak ini juga dibekali fitur Shockproof pada jarak 1,5m.
Artinya bila gadget ini masih aman apabila terjatuh dari ketinggian 1,5m. Kodak Playsport Zx5
Video Camera memiliki sensor 5MP, lensa 35mm, 4x digital zoom, dan 2 “layar LCD dengan
fungsi Glare LCD Shield yang menyesuaikan layar untuk lebih menangani ultra-terang sinar
matahari. Seperti pendahulunya, Zx5 PlaySport menangkap foto HD, di samping 1080p video
dan audio mono. Camera adalah Spesifikasi lengkap Kodak Playsport Zx5 Video Camera.
Dalam produk ini terdiri dari :
* Full 1080p HD videos and 5 MP HD stills, with auto focus
* Shockproof, dustproof, and waterproof up to 10 ft
* 5MP CMOS Sensor
* 35mm Equivalent Lens15
* 4x Digital Zoom
* 2.0? LCD Display
* 128MB Internal Memory
* HD JPEG Still Image Capture
* 1080p MPEG-4 Video Capture
* Monaural Microphone
* Single Speaker
* Multiple Capture Effects
* Built-In Editing
* Digital Image Stabilization
* SD/SDHC Expansion
* USB Connector
* AV/HDMI Outputs
* Wrist Strap
* Windows/Mac
* 1-Year Warranty
Adapun kodak mikrofilm menawarkan kinerja yang tak tertandingi dalam penanganan dan
merupakan alat digital siap gambar. Didalamnya menyediakan segala sesuatu untuk bahan film
dari duplikasi ke dalam dokumen sumber Wet to Dry Laser COM COM, dan seterusnya. Kodak
Mikrofilm adalah cara mudah untuk menyederhanakan roll penyimpanan mikrofilm dan
pengambilan di kantor perusahaan. Kodak berkomitmen dengan program lingkungan hidup,
termasuk pemulihan perak dan daur ulang HDPE.
16
17
1. Relokasi pembuatan dan produk yang diluncurkan
Baltimore (10 Februari 2011) – mengatakan bahwa yang berbasis komunikasi
pemasaran hasil perusahaan yang memberikan periklanan inventif, pemasaran langsung dan
solusi interaktif untuk merek-merek terkemuka di Amerika Utara mengumumkan instalasi
teknologi baru dalam fasilitas yang Irving Texas, yang akan meningkatkan kemampuan dan
memberikan opsi baru untuk klien kemasannya. Vertis adalah menambah platemaking saat
ini solusinya melalui penambahan KODAK FLEXCEL NX Digital flexographic
Platemaking SistemPlaysport Zx5 untuk menghasilkan kualitas pencetakan piring yang
berkualitas tinggi untuk printer kemasan fleksibel dan pemilik merek. Fungsionalitas
canggih yang terdapat pada NX FLEXCEL Playsport Zx5 membuat sistem akan
menghasilkan adanya Vertis, yang produknya ditemukan oleh seorang pemimpin dari negara
US (Amerika Serikat) dan didirikan di platemaking flexographic. Dalam hal ini, untuk
menawarkan kemasannya dapat melalui keuntungan pelanggan yang melampaui batas-batas
dalam pembayaran cetak Flexo dalam metode tradisional. Barang kemasan konsumen yang
terdapat dalam perusahaan dan konverter kemasan akan menyadari sejumlah keuntungan
dari sistem tersebut. Adapun yang termasuk didalam kemasan tersebut ialah:
Kualitas: Pada kualitas produk ini menghasilkan kualitas merek representasi
menjadi konsisten. Produk ini benar- benar melalui reproduksi gambar dari file ke
plate, dengan tahap satu persatu dan kepadatan cetak yang lebih tinggi,serta akan
lebih baik atau menghasilkan efek baik menggunakan kontras cetak dan nada bersih
atau disebut dengan pembersih atau noda- noda pada cetakan
Efisiensi: Pada efisiensi ini terdapat posisi yang kompetitif dan kecepatannya sangat
cepat ke pasar dengan waktu file yang efektif serta menhasilkan set up yang cepat.
Nilai: Nilai pada produk dapat mengurangi biaya produksi lebih tahan lama, dan
dapat memperpanjang nilai produk yang terdapat pada sistemnya.
Konservasi: Pada konservasi dapat mendorong pengurangan limbah produksi dan
pengurangan secara keseluruhan dalam jumlah plat yang digunakan pada produk.
Resiko Nilai Tukar
Dalam perusahaan ini resiko nilai tukar terdapat pada dukungan dan kemasan pemasaran
dengan solusi canggih dan jelas dengan memposisikan posisi produk di pasar yang strategis.
Dalam FLEXCEL Sistem NX Playsport X-5 ini kodak menunjukkan komitmen dengan
menggunakan Vertis yang hasilnya untuk memberikan keunggulan kompetitif yang berbeda
dengan melalui desain paket unggul yang dapat memberikan hasil yang cepat dan efisien.
Sistem yang digunakan pada FLEXCEL NX Playsport X-5 menggunakan teknologi yang
Daftar Pustaka
http://www.plimbi.com/news/143782/sejarah-perusahaan-kodak
http://indonesiaindonesia.com/f/112640-george-eastman-sejarah-kodak/
https://awanku.wordpress.com/tag/ekonomi/
18
Eastman Kodak Company. 2007. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/Eastman_Kodak
file:///F:/MOG/KODAK%20BUSINESS%20IMAGING%20SYSTEMS%20DIVISION.htm
19