Upload
lyngoc
View
219
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu
bentukpenyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan
secarasistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah. Program ini
menekankan pada penguasaan keahlian, melalui kegiatan kerja langsung di dunia
kerja baik di instansi pemerintahan, lembaga keuangan maupun
perusahaan.PRAKERIN dilakukan secara terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian yang mengarah kepada mimpi profesional.
Pola Prakerin yang dipilih sebagai model yang ideal untuk
penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Pemilihan Pola ini karena
Prakerinmerupakan kerja sama antara dunia usaha/industri/instansi dengan
Sekolah menegah kejuruan (SMK). Hal ini bertujuan untuk menciptakan tenaga
kerja terampil yang siap menerima dan mengaplikasikan produk kemajuan
teknologi yang digunakan dunia kerja.
Beberapa hal yang melatarbelakangi diselenggarakannya program kerja
prakerin, Semester Genap pada SMK Maria Mediatrix Tahun pelajaran 2015/2016
sebagai berikut :
1. Dasar pedoman/Acuan dalam penyelenggaraan kegiatan Prakerin
2. Fungsi kontrol/Pengendalian manajemen Sekolah dan sekaligus sebagai bahan
Evaluasi proses belajar mengajar (KBM)
3. Pelaksanaan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah dan pelayanan standar
minimum.
DASAR HUKUM DAN LANDASAN
a. UUD RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
b. Peraturan pemerintah RI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan,
1
c. Peraturan menteri pendidikan Nasional (Permendiknas) No.22 Tahun
2006Tentang Standar Isi
d. Peraturan menteri pendidikan Nasional (Permendiknas) No.23 Tahun
2006Tentang Standar Kompetensi Lulusan
e. Peraturan menteri pendidikan Nasional (Permendiknas) No.24 Tahun 2006
Tentang Pelaksana Standar Isi dan SKL pada Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah,
f. Kep. Mendikbud No : 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK edisi 1990,
g. Keputusan Mendikbud No : 053/U/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimum(SPM),
h. Keputusan Mendiknas Tentang Pemberlakuan Kurikulum edisi 2004,
i. Keputusan Mendiknas Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan edisi 2006.
MAKSUD DAN TUJUAN PRAKERIN
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tentang
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan ketentuan lapangan kerja.
b. Memperkokoh link and match antara sekolah dengan dunia kerja.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan
Prakerin adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan atau
pun untuk meningkatkan mutu siswa - siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah
bekal untuk masa - masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin
banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa sekarang ini.
Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa
yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun
didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk
2
memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia
Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Prakerin tidak
mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan
besar dalam proses prakerin mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di
Lembaga Kejuruan terkait.
Dalam pelaksanaan Prakerin ini diharapkan setiap siswa - siswi mampu
mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di Dunia
Usaha atau pun di Dunia Industri agar siswa - siswi tersebut dapat mencapai serta
mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa - siswi
tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah
dilakukannya selama berada di dunia Usaha atau dunia Industri sehingga mampu
membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia industri.
Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan
dan bagaimana kehidupan di dunia kerja, disamping ajang uji coba ilmu yang ia
pelajari. Melalui prakerin siswa diharapkan mampu memahami tentang bagaimana
tata dan aturan di dunia industri atau usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia
sudah benar-benar siap bekerja baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan
mental.
1.2 Tujuan Prakerin
Tujuan diadakan pelaksanakan Prakerin bertujuan untuk :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
b. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profosional yang di perlukan siswa untuk
memasuki dunia usaha.
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap siswa sebagai persiapan
dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yag sesungguhnya.
d. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada
tempat dimana siswa melaksanakan Prakerin.
e. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
3
Tujuan Penulisan Laporan
Penyusunan Laporan ini berkaitan erat dengan diadakannyaPrakerin,
dan dijadikan salah satu bentuk implementasi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sesuai dengan ketentuan Undang - Undang No. 2/1989, tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Keputusan Mendiknas No. 080/UU/1999, tentang
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, bahwa “Penyelenggaraan Pendidikan
dilakukan mulai 2 (dua) jalur pendidikan sekolah dan jalur diluar pendidikan
sekolah”.
Adapun tujuan dari penulisan Laporan PRAKERIN ini adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai bahan pertanggung jawaban bahwa telah melaksanakan Prakerin.
b. Sebagai salah satu syarat menempuh Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK
Maria Mediatrix Tahun Pelajaran 2015/2016.
c. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dapat yang diterapkan di
dalam masyarakat.
d. Siswa mengenal dunia industri sehingga menciptakan dasar pemikiran yang luas.
e. Sebagai tinjauan penilaian para penguji.
Penyusunan laporan ini disajikan setelah melalui berbagai cara dalam
pengumpulan data. Salah satunya adalah metode interview atau wawancara serta
mengajukan pertanyaan ataupun menanyakan kegiatan – kegiatan pada tempat
prakerin yang penulis belum pahami maksud dan tujuannya kepada para karyawan
yang terlibat langsung dengan objek penulisan guna mendapatkan petunjuk dan
keterangan.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN
Penulis melaksanakan prakerin di PT. NAGASAKTI PARAMASHOES
INDUSTRY.Pada awalnya, penulis ditempatkan di bagian development.Namun
selang dua minggu pada saat prakerin, pemimpin diklat memberikan kebijakan
untuk pindah tempat atau rotasi ke bagian finance/ accounting.
Penulis melaksanakan kegiatan prakerin pada pukul 08:00-12:00. Penulis
memulai pelaksanaan prakerin pada tanggal 3 Maret 2016 sampai pada tanggal 29
April 2016
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
SEJARAH PT. NASA
I. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Nagasakti Paramashoes Industry
Nama Pemilik : Dra. Hartarti Tjacra Murdaya
Alamat Perusahaan : Jl. Agarindo Desa Sukamantri Pasarkemis Tangerang Banten Jawa Barat
Phone : 5903580Fax : 5903578Alamat Kantor : Jl. Cikini Raya no. 69 Jakarta 10330
Indonesia Phone : 62 21 31935857
Fax : 62 21 31935868
Tanggal Berdiri : 12 Agustus 1988
Bentuk Badan Hukum : Perseroan Terbatas ( PT )
Modal : Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN )
Kegiatan Industri : Industri sepatu olahraga dengan merk LEAGUE
Akte Pendirian : Perseroan Terbatas No. 58 di hadapan Notaris
Kartini Mulyadi, SH dan surat pemberitahuan
Ketua BKPN tentang persetujuan Presiden
N0. 71 / I / PMA / 1988 tanggal 18 Juni 1988.
5
I .Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT. Nagasakti Paramashoes Industry (PT. NASA) adalah perusahaan yang
bergerak di bidang industri sepatu olahraga yang awalnya membuat sepatu merk
NIKE. Logo NIKE berupa Swoosh yang berarti cepat memiliki makna bahwa
NIKE cepat mengikuti perkembangan jaman. PT. NASA berlokasi di Jl.
Agarindo KM 6, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten
dan didirikan di atas lahan 74.144 m2 dengan bangunan seluas 56.000 m2.
PT. NASA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1988 dengan akte pendirian
perseroan terbatas No. 58 di hadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH dan Surat
Pemberitahuan Ketua BKPM tentang persetujuan Presiden No. 71 / I / PMA /
1988.
Perusahaan ini berproduksi dan ekspor pertama kali pada bulan April 1990
menggunakan tiga line produksi dengan kapasitas produksi 3000 pasang perhari,
dengan jumlah karyawan 1500 berasal dari pribumi dan 24 orang karyawan asing
asal Korea. Pada tanggal 20 Januari 1991 terjadi perubahan status dari PMA
menjadi PMDN yang disahkan dengan akte Notaris No. 53 yang dikeluarkan oleh
James Herman Raharja, SH yang berkedudukan di Jakarta pada tanggal 8 Agustus
1991. Untuk mendukung kelancaran proses produksi dan makin berkembangnya
perusahaan maka PT. NASA memperluas PMDN berdasarkan surat BKPN No.
63 / PMDN / 1992 tertanggal 18 Mei 1993. Satu tahun kemudian tepatnya akhir
Januari 1994 PT. NASA memproduksi sepatu per bulan mencapai 500.000 pasang
dengan jumlah karyawan 8600 orang. Namun saat ini PT. NASA telah
memproduksi sepatu olahraga dengan merk LEAGUE yang merupakan merek
atau brand sendiri sebanyak 100.000 pasang per bulan dengan jumlah karyawan
lebih kurang 1600 orang. PT. NASA bersifat padat karya yang tidak banyak
memakai mesin-mesin, PT. NASA merupakan urutan perusahaan yang ke – 27
setelah PT. HASI yang tergabung dalam CCM (Central Corporate Management
Group).
6
II.Lokasi Perusahaan
PT. Nagasakti Paramashoes Industry berlokasi di Jl. Agarindo KM 6, Desa
Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten, Indonesia.Kantor Pusat
PT. NASA terletak di Jalan Cikini Raya No. 78 Jakarta.Lokasi pabrik tidak jauh
dari kota Jakarta yang merupakan pusat perekonomian negara kita.
1. Bandara Soekarno-Hatta yang menghubungkan negara kita dengan negara
lain melalui udara
2. Pelabuhan Tanjung Priok yang menghubungkan kota Jakarta dengan
negara lain melalui laut
3. Jalan-jalan melalui darat yang sangat dekat dengan jalan toll dan di
tunjang alat-alat transportasi yang memadai untuk memperlancar
pengangkutan bahan baku, hasil produk dari atau ke pabrik.
4. Terdapatnya tenaga kerja yang cukup banyak di lokasi pabrik
III.Aspek Organisasi dan Personalia
A.Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah merupakan susunan atau kerangka dari
sistemorganisasi perusahaan yang menunjukkan hubungan antara pemilik,
pimpinan, staf, dan para pekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing,
sehingga kedudukan dan posisi setiap karyawan menjadi jelas. PT. NASA dalam
melaksanakan kegiatan dibagi menjadi beberapa departemen dan antara
departemen yang satu dengan lainnya saling berhubungan. Untuk lebih jelasnya
struktur organisasi PT. NASA dapat di lihat pada lembar lampiran.
B.Jumlah karyawan
Jumlah karyawan yang ada di PT. NASA pernah mencapai angka
kurang lebih9200 karyawan dan tenaga kerja asing yang berasal dari Korea
Selatan sebanyak 28 orang di antaranya 4 orang adalah perempuan dan yang
lain adalah laki-laki. Dan saat ini jumlah karyawan yang ada di PT. NASA kurang
lebih 1600 dengan tenaga kerja asing 2 orang. Dasar pendidikan untuk operator
rata-rata adalah SLTA dan untuk staf rata-rata Sarjana atau Diploma.
Penerimaankaryawan baru berdasarkan permintaan dari departemen. Syarat
7
menjadi karyawan baru antara lain berpendidikan SLTA atau yang sederajat
dengan tujuan dapat diajak berpikir dalam mengikuti perkembangan teknologi.
Usia karyawan saat ini rata-rata di atas 35 tahun dengan kemampuan bekerja
cukup baik dan profesional.
C.Pembinaan Karyawan
PT. NASA dalam usahanya untuk meningkatkan produktifitas karyawan,
tidak hanya mengandalkan peningkatan jumlah dan tenaga karyawan saja tetapi
juga melakukan berbagai pembinaan terhadap karyawannya. Pembinaan ini
tidak hanya untuk para staf tetapi juga sampai karyawan operator pun juga
mendapatkan pembinaan atau pembekalan karena mereka setiap hari selalu
berhubungan dengan produksi.
D. Pelatihan Karyawan ( Training )
PT. NASA mengadakan pelatihan atau pembekalan yang diadakan oleh
tim Diklat yang dibagi menjadi dua golongan yaitu pelatihan yang diikuti oleh
para pimpinan departemen dengan materi yang berkaitan dengan status dan
tanggung jawab mereka sebagai pimpinan (etos kerja dan kepemimpinan), dan
pelatihan yang diikuti karyawan operator yang isinya adalah pembinaan mengenai
cara peningkatan keselamatan dan keamanan dalam bekerja, tata tertib
perusahaan, motivasi kerja, serta hal-hal yang berhubungan dengan produksi.
Pelatihan juga diberikan kepada ibu-ibu hamil tentang cara menjaga kehamilan
dan hidup sehat baik untuk ibu atau anaknya yang masih dalam kandungan.
IV. Visi dan Misi Perusahaan
PT. NASA memiliki visi yaitu “Menjadi Perusahaan Berskala
Internasional yang menjadi Acuan bagi Dunia Industri Alas Kaki baik Sport
maupun Casual dengan cara menyediakan Nilai-Nilai Unggulan Bagi
Konsumen“. Jadi PT. NASA ingin menjadi pelopor dan pabrik percontohan bagi
usaha manufaktur sepatu di dunia.
Sedangkan misi dari PT. NASA adalah “Respon cepat terhadap
Konsumen”.Dengan ini PT. NASA menyadari bahwa prioritas utama adalah
Costumer/Konsumen.
8
V. Sarana dan Fasilitas Perusahaan
A. SARANA DAN FASILITAS
1. Sarana Ibadah
2. Sarana Bank
3. Sarana Pos dan Giro
4. Sarana Telepon Umum
5. Sarana Olahraga
6. Sarana Hiburan
7. Sarana Kantin Karyawan
8. Sarana Informasi
9. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan tenaga medis 4 orang dan 5 perawat
yang dibuka 24 jam, dengan sarana :
a.Pemeriksaan
b.Imunisasi anak dan ibu hamil
c.Pemeriksaan kehamilan
d.Pelayanan keluarga berencana
e.Tindakan operasi kecil
10. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
11. Asuransi Kecelakaan (AKTK) diluar jam kerja
12. Bantuan biaya perawatan dan pengobatan
13. Bantuan biaya melahirkan
14. Bantuan dukacita
15. Pakaian seragam
16. Fasilitas kredit kepemilikan rumah dan kendaraan
17. Mengkoordinir dan membantu mencarikan rumah sewa layak huni bagi
karyawan
18. Pendidikan dan latihan Dalam Negeri maupun Luar Negeri
a.Ketenagakerjaan
b.Safety task
c.Boiler
d.Teknologi Pembuatan Sepatu
9
e.Satpam
f.Pemadam Kebakaran
g.Manajemen Trainne untuk Supervisor/Foreman/Ketua Line
h.Pembinaan Karyawan Lama
B. FASILITAS KESEJAHTERAAN
1. PENGUPAHAN
a. Gaji pokok (sesuai UMR yang berlaku)
b. Uang Transport
c.Premi Hadir
d.Tunjangan Departemen
e.Makan Siang
f.Bonus Target
g.Insentif
2. ISTIRAHAT/CUTI
a. Tahunan
b. Haid
c. Hamil/Melahirkan
C. FASILITAS KESEHATAN
1. Pengobatan / Poliklinik Perusahaan
Yang dapat menggunakan fasilitas Poliklinik tersebut adalah:
a.Karyawan yang bersangkutan
b.Keluarga karyawan
2. Bantuan Pengobatan
Pengobatan pada dasarnya dilakukan sepenuhnya oleh tenaga medis yang
ada di perusahaan (POLIKLINIK), namun tidak menutup kemungkinan
bagi karayawan untuk berobat di luar POLIKLINIK perusahaaan bila
tenaga kerja medis, sarana dan prasarana tidak dapat menangani. Bantuan
pengobatan meliputi biaya-biaya:
a.Pemeriksaan dokter umum/spesialis
b.Pembelian obat-obatan atas resep dokter
10
c.Pemeriksaan laboratorium/rongent
3. Bantuan perawatan/Opname
Bila perlu dirawat/opname di rumah sakit maka perusahaan
memberitahukan biaya perawatan/opname dengan ketentuan:
a.Rumah sakit yang ditunjuk perusahaan
b.Kelas ditentukan oleh perusahaan
Dalam keadaan darurat, pekerja diizinkan untuk memilih rumah sakit lain
namun biaya perawatan diberikan sesuai dengan yangdiperuntukkan
padanya.
D. FASILITAS KESEJAHTERAAN LAINNYA
1. JAMSOSTEK
Untuk menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan peningkatan pekerja
dan keluarganya maka perusahaan mempertanggung jawabkan pekerja
melalui JAMSOSTEK seperti Asuransi, Jaminan Hari Tua, dan Asuransi
Kematian/meninggal dunia.
2. Asuransi kecelakaan di Luar Kerja
Selain mempertanggung jawabkan pekerja dalam JAMSOSTEK,
perusahaan juga mempertanggung jawabkan pekerja dalam asuransi
kecelakaan di luar jam kerja.
3. Bantuan Duka Cita
Perusahaan memberikan bantuan duka cita kepada pekerja dan
keluarganya(suami/istri/anak dari perkawinan yang sah) bila meninggal.
4. Perlindungan Kesehatan Kerja
Perusahaan menyediakan perlengkapan keselamatan kerja atau kesehatan
kerja sesuai dengan bidang pekerja yang bersangkutan.
E. ORGANISASI DAN KEGIATAN
1. Serikat Pekerja Tekstil sandang dan kulit(SP-TSK/FSPI)
2. Koperasi karyawan NASA sejahtera
3. Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesejahteraan Kerja (P2K3)
11
4. NASA Sport Club
5. NASA Pecinta Alam
6. Organisasi keagamaan
a. Majelis Islamiah (MINA)
b. Muda-Mudi Katolik (MUDIKA)
c. Muda-Mudi Kristen (MUDIKRIS)
d. Karyawan Umat Buddha (KARUNA)
12
2.2 STRUKTUR DAN FUNGSI-FUNGSI ORGAN
13
Berikut ini akan diuraikan secara garis besar fungsi / tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing departemen / bagian dari PT. NASA, adalah sebagai
berikut:
1. Direktur
Fungsi-fungsinya adalah :
a.Menentukan kebijakan perusahaan
b.Menyelenggarakan kepemimpinan umum
c.Merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan perusahaan.
d.Meminta laporan dari Manager yang diberi tugas
e.Mengurusi dan mengawasi kekayaan perusahaan
f.Mewakili perusahaan dalam hubungan ke luar.
2. Industrial Engineering(I.E)
Fungsi-fungsinya adalah :
a.Pemeriksaan dan penilaian terhadap baik tidaknya pengendalian
akuntansi dan administrasi serta mendorong penggunaan cara-cara
efektif dengan biaya minimum.
b.Menentukan pelaksanaan kebijakan manajemen.
c.Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan dipertanggung
jawabkan dan dilindungi dari segala kerugian.
3. GM Supporting.
Fungsi-fungsinya adalah :
a.Memberikan laporan penggunaan asset perusahaan kepada direktur
(laporan keuangan dan akuntansi)
b.Membantu I.E dalam menjaga efisiensi dan pencapaian target
perusahaan.
c.Menganalisa kebutuhan dana untuk mendukung operasional dan
produksi.
d.Menetapkan kebijakan, sistem dan prosedur kinerja departemen yang
mendukung.
Tugas-tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap departemen yang mendukung GM
Supporting adalah :
14
- Finance/ Accounting
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Mengawasi prosedur untuk penerimaan dan pengeluaran kas serta
perbaikan-perbaikan kebijaksanaan yang telah ada.
b. Melaporkan dan bertanggung jawab kepada direktur tentang segala
aktivitas atau kegiatan keuangan perusahaan.
c. Mengupayakan semua proses akuntansi dan keuangan dapat
berjalan dengan baik.
d. Mengatur dan bertanggung jawab terhadap penerimaan dan
pengeluaran kas maupun bank.
e. Menerima dan memeriksa laporan-laporan keuangan dan akuntansi
- Human Resources and General Affair (HRGA)
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Mempersiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan
pelaksanaan penerimaan, pembinaan, penyajian, penempatan, dan
pengakhiran kerja.
b. Merumuskan peraturan dan ketentuan perusahaan serta kebijakan
pimpinan perusahaan untuk diterapkan dan dilaksanakan di
lingkungan kerja.
c. Melaksanakan pengurusan dan perpanjangan perijinan usaha dan
kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan instansi pemerintah,
negara asing dan swasta.
d. Membina hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan
lingkungan luar sekitar perusahaan.
- CR(Coporate Responsibility)
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Memberikan training mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja bagi karyawan.
b. Sebagai pelaksana Undang-Undang Keselamatan Kerja Alat.
c. Bertanggung jawab terhadap lingkungan kerja dan masyarakat
sekitar (dalam penanganan limbah industri)
d. Sebagai media komunikasi karyawan
15
e. Sebagai pengawas akan keselamatan hasil produksi.
4. GM Operasional
Fungsi-fungsinya adalah :
a.Sama dengan tugas dan tanggung jawab GM Supporting.
b.Bertanggung jawab akan persediaan pendukung kegiatan produksi dapat
pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan.
Tugas-tugas dan tanggung jawab departemen pendukung GM Operasional
adalah :
- IT ( Information Technology)
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Memantau kinerja program komputerisasi perusahaan.
b. Sebagai penyedia program-program untuk memperlancar
pelaporan dari tiap-tiap departemen
c. Sebagai Technical Support kepada tiap-tiap departemen
d. Memberikan informasi yang up to date kepada direktur dan para
GM.
- Ware House (Gudang)
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Menerima dan memeriksa laporan dan pengeluaran barang.
b. Mengatur pengelolaan kegiatan penerimaan dan pengeluaran
barang.
c. Bertanggung jawab atas fisik barang yang ada di gudang.
d. Melakukan pencatatan tentang persediaan barang di perusahaan.
- Marketing (Pemasaran)
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Membuat target penjualan yang harus dicapai sesuai dengan
perencanaan laba yang diinginkan.
b. Merencanakan peningkatan penjualan dengan melihat kemampuan
perusahaan
c. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pemasaran.
- Business Development
Fungsinya adalah :
16
Melakukan kegiatan daur ulang atau pemanfaatan bahan sisa atau tidak
terpakai menjadi barang yang lebih bermanfaat.
5. GM Production
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Sama dengan tugas dan tanggung jawab GM Supporting.
b. Bertanggung jawab akan kelancaran dan hasil produksi.
Tugas-tugas dan tanggung jawab departemen pendukung GM Production
adalah:
- Upper
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Mengupayakan proses upper mencapai target dan tepat waktu
b. Bertanggung jawab akan penyediaan material dan hasil proses
upper( bagian atas sepatu)
- Bottom
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Mengupayakan proses bootom mencapai target dan tepat waktu
b. Bertanggung jawab akan penyediaan material dan hasil
bottom( bagian bawah sepatu/alas sepatu)
- Development
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Merancang produk sesuai dengan kebutuhan yang diajukan bagian
marketing
b. Membuat rancangan baru yang sesuai dengan tren pasar yang ada
c. Bertanggung jawab atas pengembangan produk.
- QA,QC & PE
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Mengevaluasi kegiatan Quality Control dalam rangka memenuhi
barang yang menghasilkan mutu yang telah di standarisasikan
b. Memeriksa produk yang dihasilkan sebelum dipasarkan.
c. Menjaga mutu bahan baku yang dipakai
d. Memeriksa setiap produk yang masuk dalam proses produksi
17
- Engineering
Fungsi-fungsinya adalah :
a. Memeriksa dan merawat mesin-mesin serta peralatan produksi
b. Mengawasi jalannya mesin selama kegiatan produksi berlangsung
c. Mengontrol maintenance perusahaan.
- PPIC
Fungsi-funginya adalah :
a. Mengontrol dan mengawasi pengadaan material tepat pada
waktunya dalam jumlah dan mutu sesuai dengan kebutuhan
b. Menjaga stabilitas bahan baku untuk proses produksi
c. Mengatur pengadaan bahan baku agar tidak terjadi penumpukan
dalam gudang
- TPS
Fungsinyaadalah :
Sebagai jembatan penghubung antara Development dan produksi.
2.3 RUANG LINGKUP
1. PRODUK DAN MITRA KERJA
Grup Berca merupakan produsen pakaian dan peralatan olah raga berbagai
merek terkemuka diantaranya NIKE, AND1, Umbro, mulai mencoba memperluas
usahanya dengan coba membuat konsep usaha baru, yaitu dengan membuat brand
sepatu olah raga lokal. Sepatu olah raga asli Indonesia ini, dibuat dengan nama
League, diharapkan dapat bersaing dan berlaga dengan produk olah raga lain yang
sudah lebih dulu berkecimpung di Indonesia pada khususnya.
Konsep League adalah paduan antara sport (60%) dan gaya hidup (40%)
sehingga diharapkan dapat menjangkau pasar olah raga dan juga non-olah raga.
Dari sisi harga, di atas harga merek lokal tetapi di bawah merek internasional
(Adidas, Nike, Fila, dll). Segmen pasar yang ingin dibidik oleh League adalah
segmen pasar menengah dengan membidik usia antara 15-35 tahun, khususnya
18
mahasiswa dan eksekutif muda. Karena bahan bakunya 60% merupakan bahan
baku lokal dan 40% sisanya adalah bahan baku impor maka harga produksinya
dapat ditekan dan harganya pun mudah dijangkau karena disesuaikan dengan
target pasar menengah, Rp 199,000 – Rp 449,000.
Fokus utama produk League adalah sepatu atletik yang dirancang khusus
untuk olahraga atau digunakan untuk rekreasi. League juga mulai memperluas
produknya dengan menjual pakaian atletik dengan merek dagang yang sama. Di
antara produk baru yang di tawarkan, meliputi berbagai macam bidang kegiatan
olahraga, diantaranya:basket,casual,running,soccer/futsal, indoor badminton
dankoleksi sepatu olah raga anak
Setelah cukup bermain di produk sepatu, akhirnya Grup Berca
memutuskan untuk mendiversifikasikan produknya. Mereka mulai membuat
produk mulai kaos, aksesoris olah raga seperti tas, tempat minum, topi, dan
sebagainya. Yang paling mengagumkan adalah dapat konsen dalam satu induk
jenis prodduk yaitu produk olah raga dan semua tetap menggunakan satu merk
“League”. Seiring dengan perkembangan tersebut, League mulai membuat
branding baru, positioningnya sebagai “Sepatu lokal berkualitas” dan kemudian
memiliki brand yang lebih dikenal dengan “Lead the Way”.
POSITIONING PRODUK NIKE
Usaha yang dilakukan Hartati Murdaya, pemilik Grup Berca, dalam
menjalankan usaha sepatunya terus dikembangkan. Tidak hanya memproduksi
produk merek luar negri tetapi keinginannya untuk mengedepankan produk lokal
sangatlah dipandang sebelah mata oleh para pengusaha lain. Namun usaha dan
jerih payah Grup Berca dalam menempatkan diri pada pasar dalam negripun
tidaklah sia-sia.
Dengan peningkatan penjualan merek League, penambahan toko, dan
kerjasama dengan distributor. Kami optimistis omset tahun 2008 dapat mencapai
Rp250 miliar.
19
Selain 100 outlet yang telah dimiliki Grup Berca yang menjual sepatu olah
raga merek internasional, ke depannya, outlet khusus League akan terus
dikembangkan. Sampai akhir Desember 2008 sudah dibuka tiga outlet, di Pondok
Indah Mall I, Puri Indah Mall, dan Citraland Mall. Masing-masing outlet saat ini
mencapai omset rata-rata Rp20-30 juta per hari. Meski harga League hanya
seperempat dari harga tiga merek lain, Budi optimis omset tidak akan berubah,
bahkan terus meningkat. Sebab, dengan kualitas yang sama, diharapkan kuantitas
penjualan akan meningkat.
Di sisi lain, dengan penurunan produksi sepatu Nike, Grup Berca akan
meningkatkan terus produksi sepatu League. Saat ini produksi sepatu League baru
10% dari kapasitas pabrik. Kapasitas pabrik sendiri saat ini mencapai 100 ribu
pasang sepatu per tahun. Pada tahun 2008, produksi League meningkat hingga
20% dari kapasitas produksi pabrik. Setiap tahun akan terus meningkat, hingga
produksi League mencapai 50% dari kapasitas produksi pabrik.
Setelah menjadi perusahaan produsen sepatu olah raga, Grup Berca tetap
melakukan usaha-usaha lain yang mendukung kesuksesan League. Fokus pada
spesifikasi atau image yang dibentuk dari pertama kali muncul, League memiliki
image sebagai invent dari produk sepatu olahraga kelas menengah dan dipandang
sebelah mata karena produksi dalam negri. Namun seiringnya waktu, League
sudah tidak dianggap sebelah mata oleh para konsumen Indonesia, karena kualitas
dan harga yang mudah dijangkau konsumen Indonesia. Dan hal ini membentuk
positioning produk League itu sendiri.
Positioning berguna untuk membedakan tawaran yang diberikan produsen
dengan membangun sejumlah keunggulan bersaing yang menarik perhatian dalam
segmen tertentu. Tugas positioning terdiri dari empat langkah, yaitu
mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang dapat dijadikan dasar untuk
membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang dapat dijadikan sebagai
dasar untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang tepat, dan
memilih suatu strategi positioning produk secara menyeluruh.Grup Berca
20
kemudian harus secara efektif mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi
yang dipilih kepada pasar.
Untuk menekan biaya produksi League memiliki strategi dengan
melakukan produksi di Indonesia sebab biaya buruh masih terbilang murah serta
strategi perpaduan menggunakan bahan baku lokal dan impor yang
dikombinasikan.
STRATEGI MEREK PRODUK LEAGUE
League menganut diversifikasi monolitik, dimana semua produk
turunannya terkonsentrasi terhadap induk perusahaan, yaitu tetap menggunakan
nama League untuk semua produk turunannya. Pada awalnya, sebagai perusahaan
sepatu, League membranding produknya dengan positioning “Sepatu lokal
berkualitas” dan “Lead the Way”.
Kegiatan branding tersebut di dukung dengan konsep komunikasi
pemasaran yang bagus dan terstruktur. Dari awalnya, League melakukan
pemasaran kesetiap pertandingan. Melalui komunikasi pemasaran yang tidak
sembarangan.
2004
Sebagai sponsor resmi kontingen atlet Indonesia di Olimpiade di Athena – Yunani
dan tim basket DKI Jakarta dan tim sepak bola Papua di PON XVI Palembang.
2005
League sebagai seragam resmi kontingen SEA GAMES di Phillipina.
2006
League sebagai sponsor apparel dari Indonesian Basketball League (IBL)
2008
League memsponsori tim basketball, CLS Knights – sebagai duta dari merek
League untuk komunitas basket, khususnya di Surabaya.
21
Oktober – Desember 08, League juga mensponsori pakaian dan sepatu untuk
turnamen futsal antar mahasiswa yaitu Liga Futsal Mahasiswa (LIFUMA)
seJADEBOTABEK, yang diikuti oleh 24 universitas terbaik.
League mencoba membranding produknya dengan citra yang tinggi.
Menjangkau pasar yang tepat dalam memasarkan dan memperkenalkan
produknya.
STRATEGI MARKETING
Strategi marketing yang dilakukan Grup Berca untuk memasarkan produk
lokal buatannya lebih banyak melakukan pemasaran grass road underground.
Maksudnya, dengan mensponsori kegiatan olah raga di SMU dan perguruan tinggi
tertentu, serta event-event olah raga nasional dan sudah banyak terobosan baru
dengan memasarkan produknya di pusat perbelanjaan besar.
Kekuatan Grup Berca adalah pada jaringan ritel sepatu sport dan
pengalaman dalam membuat sepatu League. Grup Berca sadar untuk pasar luar
negeri karena membangun merek sendiri tidaklah mudah. Pasar sepatu sport dan
fashion sangat kompetitif. Butuh terobosan yang kuat untuk membangun
komunitas, agar mendorong target pasarnya membeli untuk yang pertama kali.
Promosi produk League harus berani dan bersifat terus-menerus.
SEGMENTASI LEAGUE
Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat
memasarkan barang dan jasanya secara lebih efisien dalam membidikkan produk
dan jasa. Perusahaan juga dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif
dengan menyesuaikan harga, produk, dan program komunikasinya bagi segmen-
segmen yang telah dipilih. Beberapa variabel yang biasa digunakan untuk
mensegmentasi pasar, adalah:Geografi, dengan membagi pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda-beda sperti negara bagian, wilayah, maupun kota.
Bagi League, segmentasi berdasarkan Geografis ditujukan kepada kota-
kota dipropinsi yang tingkat kebutuhan dan daya beli yang lebih besar
22
dibandingkan kota-kota lainnya. Namun tidak tertutup kemungkinan League akan
merambah ke desa-desa guna mensosialisasi dan memperluas pasar.
Pendapatan dari konsumen/pasar perlu diperhatikan, untuk memiliki
barang League, tidaklah perlu konsumen yang berpenghasilan besar, karena
harganya yang terjangkau, mencapai 1/3 harga dibanding merek internasional
(Nike, Umbro, dll).Psikografis, membagi konsumen manjadi kelompok-kelompok
yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
League ditargetkan untuk pasar/konsumen yang mementingkan gaya dan
penampilan. Karena didesain mengikuti kebutuhan dan tren yang ada, maka
League menempatkan posisi pada segmentasi pada konsumen dengan gaya hidup
yang cukup tinggi serta kelas sosial menegah sampai menengah keatas. Namun
pada kenyataannya League masih dalam posisi dibawah saudaranya, NIKE dan
AND1 serta Umbro dalam hal segmentasi Psikografis konsumennya.
Perilaku, membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaaan,
atau tanggapan suatu produk.
League menempatkan posisi pada segmentasi konsumen yang
mengedepankan bangga terhadap produk dalam negri dan cinta produk dalam
negri. Konsumen tersebut sangatlah mendukung kemajuan dan perkembangan
bisnis League ini.
Dengan melayani segmen dan bukan pasar secara keseluruhan, League
memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan nilai kepada
konsumen dan menerima imbalan yang maksimum atas perhatian kepada
kebutuhan pelanggan.
23
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Selama penulis melaksanakan kegiatan prakerin, penulis membantu di
bagian divisi Development. Disana penulis melakukan:
1. Menulis data sepatu di Book Shoes.
2. Menempelkan kartu nama model sepatu dan memasangkan pada
sepatu yang akan di jadikan sample atau contoh model sepatu.
3. Menulis data sepatu dari Material Swatch Book ke buku Sample
Making Foam.
4. Memotong bahan-bahan material sepatu yang tidak terpakai.
Namun, penulis hanya melaksanakan kegiatan tersebut selama kurang
lebih 2 minggu.Karena kebijakan dari pembimbing diklat untuk melakukan rotasi
tugas dengan teman, Stefanie di bagian Finance / Accounting.Maka, pada tanggal
17-18 Maret 2016, kami berdua saling memberikan arahan pekerjaan sebelum
akhirnya kami berpindah posisi.penulis akhirnya melaksanakan kegiatan di bagian
divisi Finance / Accounting dan Stefanie di divisi Development.
Setelah berpindah tempat, penulis pun harus beradaptasi dengan pekerjaan
dan tugas-tugas baru di divisi Finance /Accounting. Tugas-tugasnya adalah :
1. Mengambil Packing List di bagian Finish Gooddan memisahkan
lembar berwarna putih, kuning, hijau dan biru.
2. Menulis Quantity dari Packing List ke lembar Purchase Order.
3. Menggandakan dokumen-dokumen seperti Cek / Bilyet Giro,
PurchaseOrder yang telah diisi quantity dari Packing List, kuitansi,
daftar hutang,
4. Memeriksa kembali Purchase Order yang telah digandakan.
5. Trucking Invoice ( menyusun dokumen yang akan diberikan kebagian
Tax dan Finance / Accounting)
6. Menyerahkan tanda terima giro yang telah cair ke bagian kasir
24
7. Menyerahkan tanda terima faktur pajak ke bagian Tax / Pajak.
Selain tugas diatas, penulis juga mengikuti Meeting Evaluasi dengan tugas-tugas
presentasi diantaranya :
1. Presentasi tentang Indonesia
- Optimis
- Cinta
2. 4 (empat) tokoh
- Dr.H.Mohammad Hatta
- Abdurahman Wahid (Gus Dur)
- Widji Thukul
- Munir
3. Presentasi membuat SOP (Standard Operating Procedure)
4. Presentasi tentang kata – kata yang membuat anda termotivasi
5. Presentasi siapa yang momotivasi kalian? Kenapa?
6. Presentasi membuat project
7. Presentasi Stand Up Comedy
8. Presentasi Menyanyi
9. Presentasi membicarakan tentang seks
- Sudah menontonnya? Kapan?
- Kapan pertama kali?
- Kapan terakhir?
- Bagaimana setelah anda menonton film tersebut?
3.2 HAMBATAN DAN PENYELESAIANNYA
Hambatan yang yang penulis hadapi adalah :
1. Jauhnya lokasi perusahaan yang membuat kami harus memakai
transportasi angkutan umum.
2. Jika terjadi kemacetan maka memakan waktu perjalanan menuju ke
perusahaan.
25
3. Untuk menuju lokasi, kami harus berjalan melewati jalan pintas agar dapat
lebih cepat menuju perusahaan
4. Terkadang belum terlalu memahami tugas- tugas yang telah diberikan oleh
staff-staff di perusahaan.
5. Ada alat-alat kantor yang terkadang sering mengalami gangguan.
Penyelesaiaannya masalah diatas adalah :
1. Perlunya memiliki transportasi yang mudah dan cepat agar sampai pada
tempat tujuan dan tidak terlalu memusingkan perjalanan yang jauh atau
macet, transportasi yang dibutuhkan seperti sepeda motor.
2. Pembimbing lebih memberikan penjelasan rinci dan menjelaskan secara
baik.
3. Agar lebih diperhatikan lagi kondisi alat-alat kantor di perusahaan.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Dengan melaksanakan kegiatan prakerin ini kami dapat mempraktekkan
dan melihat secara langsung dunia kerja yang sesungguhnya, banyak sekali
kesamaan kesamaan antara praktek di dunia industri dengan teori yang dipelajari
di sekolah walaupun masih ada yang berbeda tetapi hal itu mungkin terjadi karena
kmi belum pernah mempelajarinya.
Selama melaksanakan prakerin di PT. NAGASAKTI PARAMASHOES
INDUSTRY ini, penulis didamping oleh beberapa pembimbing yang penuh
kesabaran dalam mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan prakerin ini
dengan lancar dan baik. Selain itu juga kami mendapat pengalaman di dunia
industri yang sangat berguna bagi kami di masa yang akan datang.
Pengalaman yang kami lakukan selama ini sudah cukup untuk bekal kami
agar nantinya kami dapat menjalani di dunia usaha dan dunia industri.Dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penulis dapat mengetahui berbagai macam kegiatan yang ada di
perusahaan
2. Penulis berkesempatan untuk melakukan sebagian pekerjaan yang
pernah dilakukan oleh staff di perusahaan tersebut
3. Para karyawan yang sangat ramah dan juga sabar, sehingga penulis
merasa nyaman melaksanakan kegiatan prakerin di sana.
4. Memiliki kepercayaan diri yang diperoleh melalui pertemuan evaluasi
yang dipimpin oleh pimpinan diklat.
4.2 SARAN
Sesuai kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan
yaitu sebagai berikut :
27
1. Bagi perusahaan, kami berharap dapat menerima kembali adik-adik
kelas kami yang nantinya mungkin akan melaksanakan kegiatan
prakerin di PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY. Selain
itu, kami mohon agar nantinya siswa-siswi yang melaksanakan
prakerin diberikan pengalaman kerja yang lebih baik sehingga lebioh
siap terjun ke dunia usaha/ dunia industri.
2. Bagi sekolah, kami harap agar pembekalan para siswa sebelum
melaksanakan prakerin lebih ditingkatkan lagi dan diberikan
pembekalan kepercayaan diri atau latihan dasar kepemimpinan, latihan
itu dapat dilakukan 2 bulan sebelum prakerin.
28
DAFTAR PUSTAKA
NASA, 2016, Sejarah dan Profil NASA.
LAURA, 2011, Laporan Praktek Kerja Industri.
www.nasa.co.id
http://www.league.co.id
http://www.berca.wordpress.com
http://www.berca.co.id
29