26
Skenario MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA Mahasiswa kedokteran tahun pertama diberikan tugas membaca laporan kasus sebuah penyakit. Pada bagian ringkasan kasus disebutkan: “Laki-laki, 45tahun, datang ke poliklinik umum sebuah rumah sakit dengan keluhan utama batuk berdahak disertai darah selama satu minggu. Keluhan tambahan berupa sesak nafas, demam dan nyeri punggung. Riwayat penyakit dahulu pasien didapatkan adanya keluhan batuk berdahak 2 tahun lalu dan telah dinyatakan menderita Tuberculosis Paru berdasarkan hasil pemeriksaan rongent dada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normotensi, takikardi, takipnea, dan febris. Selain itu dilakukan pemeriksaan thorax terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Untuk menegakkan diagnosis dokter merencanakan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan laboratorium darah dengan melakukan pungsi vena pada v.mediana cubiti yang terletak pada fossa cubiti untuk mencari ada tidaknya anemia dan leukositosis, sedangkan pemeriksaan mikrobiologis putum untuk mencari etiologi penyakit tersebut. Selain itu, dokter menganjurkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan radiologi x-ray thorax proyeksi AP (anterior- prosterior) dan lateral. Berdasarkan pemeriksaan tersebut dokter akan memberikan farmakoterapi yang sesuai indikasi agar tidak timbul komplikasi yang lebih lanjut”. Mahasiswa kemudian mencari literatur yang sahih dan terkini dari berbagai sumber pembelajaran agar dapat belajar dari kasus tersebut. 1

wrap up skenario 2 metbel.docx

  • Upload
    tamjing

  • View
    35

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

SkenarioMAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA Mahasiswa kedokteran tahun pertama diberikan tugas membaca laporan kasus sebuah penyakit. Pada bagian ringkasan kasus disebutkan: Laki-laki, 45tahun, datang ke poliklinik umum sebuah rumah sakit dengan keluhan utama batuk berdahak disertai darah selama satu minggu. Keluhan tambahan berupa sesak nafas, demam dan nyeri punggung. Riwayat penyakit dahulu pasien didapatkan adanya keluhan batuk berdahak 2 tahun lalu dan telah dinyatakan menderita Tuberculosis Paru berdasarkan hasil pemeriksaan rongent dada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normotensi, takikardi, takipnea, dan febris. Selain itu dilakukan pemeriksaan thorax terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Untuk menegakkan diagnosis dokter merencanakan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan laboratorium darah dengan melakukan pungsi vena pada v.mediana cubiti yang terletak pada fossa cubiti untuk mencari ada tidaknya anemia dan leukositosis, sedangkan pemeriksaan mikrobiologis putum untuk mencari etiologi penyakit tersebut. Selain itu, dokter menganjurkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan radiologi x-ray thorax proyeksi AP (anterior-prosterior) dan lateral. Berdasarkan pemeriksaan tersebut dokter akan memberikan farmakoterapi yang sesuai indikasi agar tidak timbul komplikasi yang lebih lanjut. Mahasiswa kemudian mencari literatur yang sahih dan terkini dari berbagai sumber pembelajaran agar dapat belajar dari kasus tersebut.

Sasaran BelajarLI 1.Memahami dan menjelaskan Anatomi Tubuh.LI 2.Memahami dan menjelaskan Istilah-istilah dalam kedokteran.LI 3.Memahami dan menjelaskan Tuberculosis ParuLO 3.1 Memahami dan menjelaskan Etiologi Tuberculosis ParuLO 3.2 Memahami dan menjelaskan Gejala Tuberculosis ParuLO 3.3 Memahami dan menjelskan Pemeriksaan Tuberculosis ParuLO 3.4 Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan Tuberculosis Paru

Kata-kata Sulit Poliklinik: Balai pengobatan Tuberculosis Paru: Infeksi paru oleh Mycobacterium tuberculosis, ditandai oleh pneumonia tuberculosa, pembentukan jaringan granulasi tuberculosa, nekrosis, berkijau, klasifikasi dan pembentukan rongga. Normotensi : Tekanan darah normal.Takikardi: denyut jantung yang cepat/abnormal.Takipnea: Bernapas dengan cepat, biasanya menunjukan adanya penurunan ketengangan paru atau rongga dada.Febris: Demam.Thorax: Dada.Vena Mediana Cubiti: Vena yang terletak didaerah siku.Fossa Cubiti: Otot-otot yang mengelilingi lubang didaerah siku.Farmakoterapi: Terapi dengan obat.

LI 1Memahami dan Menjelaskan Anatomi TubuhAnatomi : ilmu tentang struktur tubuh dan hubungan antarbagiannya, sebagian besar didasarkan pada diseksi, yang darinya, nama tersebut diperoleh. Diseksi antar tubuh yang terorganisasi

Divisi anatomi

a.) Makroskopik anatomi: struktur yang dapat dilihat mata telanjang. Surface Anatomi : bentuk umum tubuhSystemic Anatomi: sistem tubuhRegional Anatomi: specific regions of the body, including all tissues residing within the regionb.) Mikroskopik anatomi: struktur yang tidak dapat dilihat tanpa bantuan atau pembesar.Cytology ( sel ), Histology ( jaringan dari berbagai sel dan fungsinya )c.) Specialized Anatomical StudyDevelopment anatomy : mempelajari perubahan struktur dan fungsi dari fertilized eggs hingga dewasaMedical / Radiological : mempelajari perubahan struktur akibat penyakit / menggunakan radiasi.

istilah anatomi

Kegunaan mempelajari istilah anatomi: memahami / mengkoreksi informasi satu sama lain, memudahkan mempelajari ilmu anatomi. Istilah anatomi terdiri dari:A. Standard Anatomical Position: semua deskripsi anatomi didasari oleh asumsi bahwa seseorang itu berdiri dengan SAP.

B. Principle Body Region

Planes of Section ( Penampang Tubuh )

1. Sagittal Plane : membagi organ menjadi bagian KANAN atau KIRIMid sagittal : PAS di tengah antara kanan dan kirinyaPara sagitta : tidak pas ditengah.2. Frontal ( Coronal ) Plane : membagi tubuh dengan anterior ( depan ) dan posterior ( belakang )3. Transverse ( Cross sectional atau Horizontal Plane ) membagi organ menjadi Superior ( atas ) dan Inferior ( Bawah ) 4. Oblique plane: melewati tubuh dan organ lewat berbagai angle dan membaginya tidak dalam bagian yang se equal.

Istilah arah

1. Superior = atas, inferior = bawah2. Cephalic / Cranial = di kepala3. Anterior ( Ventral ) = dekat di depan struktur tubuh ( bagian pusar ), Prosterior ( Dorsal ) = dibelakang struktur tubuh.4. Medial = garis tengah tubuh, Lateral = jauh dari garis tengah tubuh5. Ipsilateral = pada sisi tubuh yang sama, Contralateral= pad sisi tubuh yang beda6. Proximal = dekat point of attachment, distal = jauh7. Superficial = dipermukaan tubuh atau organ, Intermediate = antara struktur superficial dan dalam, Deep= jauh dari permukaan tubuh atau organ

ISTILAH-ISTILAH UMUM DALAM ANATOMI

Berlaku di bagian tubuh :Dorsal = menuju arah punggung, atas (dorsum = punggung) Ventral = menuju arah perut, bawah (venter = perut) Cranial = menuju ke arah kepala, depan (cranium = tengkorak) Caudal = menuju arah ekor, belakang (cauda = ekor) Anal = menuju arah anus, belakang (anus = dubur)

Berlaku di bagian kepala:Oral = menuju arah mulut, depan (oris = mulut) Apical = menuju arah puncak, atas (apex = puncak) Aboral= menjauhi arah mulut, kebelakang (nucha = kuduk) Nuchal= menuju tengkuk, kebelakang (nucha = kuduk) Rostral= menuju arah hidung (daerah hidung)

Berlaku di bagian anggota gerak (extremitas):Proximal = mendekati tubuh, ke atas Distal = menjauhi tubuh, ke bawah Dorsal = punggung tangan atau kaki depan Volar = sisi belakang tangan / kaki depan Palmar = sisi belakang tangan Plantar = sisi belakang kaki belakang Ulnar = sisi luar tangan/ kaki depan Radial = sisi dalam tangan / kaki depan Fibular = sisi luar kaki belakang Tibial = sisi dalam kaki belakang

Berlaku untuk orientasi bidang-bidang pada tubuh:Lateral = menjauhi bidang median tubuh, luar Medial = mendekati bidang median tubuh, dalam,tengahMedian= bidang tengah tubuh, memisahkan tubuh menjadi dua bagian yang simetrisSagittal = sejajar dengan median, tetapi di luar bidang median Transversal = tegak lurus bidang median, memotong poros tubuh Horizontal = tegak lurus bidang median, sejajar poros tubuh

Berlaku untuk orientasi berbagai arah:Dexter = kananSinister = kiri Externus = sebelah luarIntenus= sebelah dalam Profundus = menjauhi permukaan Superficialis = mendekati permukaan, luar Transversus = melintang Longitudinalis = memanjang, menurut sumbu memanjangEcto = luar (lapisan luar)Meso = tengah (lapis tengah)Endo = dalam (lapis dalam, di dalam)Epi= di atas (tutup)Peri = sekeliling, sekitarDia= pemisah, penyebaran (diameter = garis tengah)Hypo = di bawahHyper = di atas

Basis = dasar, alas, bawahApex = puncak, atasMargo = tepi (marginal = tepian)

Berbagai sebutan sifat: Magnus= besarBrevis = kecilMajor/ majus = besarMinor/ minus = kecilAlba = putih Nigra = hitam Flava = kuning Rubra = merah Grisea = abu-abu Lutea = kuning Chloros = hijau Dorum/ serra = keras Molle = lunak Supra = atas, lebih atas Infra = bawah, lebih bawah

Berbagai bentukan / bangunan Facies= muka, permukaan Fovea = lekuk yang bulat Facialis = termasuk permukaan Fascia = lembaran, balut, selaput otot Foramen= lubang Sulcus= lekuk / alur Fasciculus= berkas Canalis = Saluran, pipa Cavum= Rongga Caverna = rongga (caver-nosus = berongga-rongga) Caput= kepala Condylus = benjol sendi Collum = leher Spina= duriCrista= bingkai, tepian tajam, sisirSinus= lengkung, rongga kecil, serambiProcessus= taju Fissura= celah, robek Incissura = irisan, sobekan

LI 2Memahami dan menjelaskan Istilah-istilah dalam kedokteranAnemia: Penurunan jumlah eritrosit, kuantitas hemoglobin, atau volume packed red cells dalam darah di bawah normal.Anterior: Terletak di atau mengarah ke depanAuskultasi : Mendengarkan suara di dalam tubuh, terutama untuk memastikan kondisi organ dalam thorax atau abdomen serta untuk mendeteksi kehamilan , dapat dilakukan dengan telinga tanpa alat bantu atau dengan stetoskop.Diagnosis : Penentuan sifat penyakit atau membedakan suatu penyakit dengan yang lainnya.Farmakoterapi: Terapi dengan obat.Febris: Demam.Fossa Cubiti: Otot-otot yang mengelilingi lubang didaerah siku.Inspeksi : Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata.Laboratorium : Tempat dengan perlengkapan untuk melakukan berbagai uji atau percobaan.Lateral: Menunjuk posisi yang lebih jauh dari bidang tengah atau garis tengah tubuh atau strukturLeukositosis: Peningkatan sementara jumlah leukosit dalam darah , akibat berbagai penyebab.Mikrobiologis Sputum : mikrobiologis yang terdapat di dalam bahan yang dikeluarkan lewat mulut (dahak).Normotensi : Tekanan darah normal.Palpasi: Tindakan merasakan dengan tangan, penggunaan jari tangan dan sentuhan ringan pada permukaan tubuh untuk menentukan keadaan organ tubuh di bawahnya, dilakukan pada diagnosis fisik.Perkusi : Perbuatan mengetuk sesuatu dengan ketukan pendek dan tajam sebagai cara untuk mengetahui keadaan yang ada dibaliknya berdasarkan suara ketukan yang terdengar.Poliklinik : Balai PengobatanPosterior: Terletak di atau mengarah ke belakangPungsi: Pengambilan cairanRadiologi: Cabang ilmu kesehatan yang berhubungan dengan subtitusi radio aktif dam energi pancarannya dan dengan diagnosis serta pengobatan penyakit.Rontgen: Satuan Internasional untuk radiasi sinar X dan sinar Gamma Takikardi: denyut jantung yang cepat/abnormal.Takipnea: Bernapas dengan cepat, biasanya menunjukan adanya penurunan ketengangan paru atau rongga dada.Thorax: Dada.Tuberculosis Paru: Infeksi paru oleh Mycobacterium tuberculosis, ditandai oleh pneumonia tuberculosa, pembentukan jaringan granulasi tuberculosa, nekrosis, berkijau, klasifikasi dan pembentukan rongga. Vena Mediana Cubiti: Vena yang terletak didaerah siku.X-ray:

LI 3 Memahami dan menjelaskan TuberculosisLO 3.1 Memahami dan menjelaskanEtiologi TuberculosisTuberkolosis adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan mikrobakterium tuberkolosis.Penyakit ini biasanya menyerang paru.Infeksi awal terjadi 2-10 minggu setelah pemajan.Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun. Tuberkolosis termasuk sebagai penyakit yang mudah menular dengan penularan melalui udaraTuberkulosis disebabkan oleh sejenis bakteri tahan asam(BTA). Proses terjadinya infeksi M. tuberculosis biasanya secara inhalasi, sehingga TB paru merupakan manifestasi klinis yang paling sering dibanding organ lainnya. Penularan penyakit ini sebagian besar melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei, khususnya yang didapat dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau berdahak .Penyebab TB adalah Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang ,bersifat aerob tipis,tidak berkapsul,tidak berspora, tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultra violet dengan ukuran panjang 1-4 m dan tebal 0,3-0,6 m. Sebagian besar dinding kuman terdiri atas asam lemak (lipid), peptidoglikan, dan arabinomannan.Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehinga disebut bakteri tahan asam (BTA) dan dia juga lebih tahan tehadap gangguan kimia dan fisis.Bakteri dapat hidup dalam keadaan panas maupun dingin.Hal ini terjadi karena bakteri berada dalam sifat dormant.Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit lagi dan menjadikan penyakit TB menjadi aktif lagi.Selain itu penyakit ini punya faktor predisposisi seperti kemiskinan,status sosial ekonomi,status gizi,kepadatan penduduk,dan kekebalan sistem imun tiap individu.LO 3.2 Memahami dan menjelaskan Gejala Tuberculosis Paru1. Batuk berdahak disertai darah Bakteri Mycrobacterium Tuberculosis akan menyerang paru-paru dan membuat paru-paru berlubang sehinga terluka dan mengeluarkan darah2. Nyeri Punggung Ketika seorang pasien terinfeksi bakteri TBC, pasien akan mengalami penurunan gizi sehingga daya tahan tubuh pasien berkurang. Bakteri TBC akan menginfeksi tulang belakang yang merupakan kelanjutan dari penyakit TBC pada paru-paru.3. Anemia Anemia akan terjadi karena pasien selalu mengeluarkan darah pada saat pasien batuk, sehingga pasien akan kekurangan darah dan terjadi anemia.4. Leukositosis Di dalam tubuh manusia terdapat sel darah putih atau leukosit yang bertugas untuk menjaga tubuh manusia dari serangan bakteri atau virus yang berbahaya. Pada saat terjadi infeksi di dalam tubuh manusia, leukosit akan meningkat melebihi batas normal sehingga terjadi leukositosis.5. Takikardi Takikardi adalah denyut jantung yang berdegup lebih kencang dari degup jantung normal. Pada saat pasien mengalami TBC, takikardi akan terjadi karena pasien kekurangan darah akibat batuk berdahak disertai darah yang terus berulang.6. Takipnea Takipnea adalah pernapasan yang terjadi secara abnormal, cepat, dan dangkal. Pada saat pasien terinfeksi Mycrobacterium Tuberculosis di paru-paru, saluran pernapasan akan mengalami pembengkakan dan penyempitan sehingga pasien akan mengalami sesak nafas atau takipnea.7. Febris Febris adalah meningkatnya temperature tubuh atau biasa disebut dengan demam. Febris terjadi karena infeksi Mycrobacterium Tuberculosis yang menyebabkan temperature tubuh meningkat secara abnormal.LO 3.3 Memahami dan menjelaskan pemeriksaan Tuberculosis ParuUntuk mediagnosa penyakit tuberkulosis dapat di lakukan berbagai pemeriksaan yang akan di paparkan di bawah ini, namun yang lebih di tekankan dalam mendiagnosa adanya penyakit TBC adalah indikasi gejala klinis, sebab gejala klinis yang mendukung ditambah dengan hasil pemeriksaan lain barulah dapat di tentukan diagnosa penyakit TBC. Berikut ini adalah cara pemeriksaan TBC : 1.Pemeriksaan bakteriologi : Dilakukan untuk menemukan kuman tuberkulosis mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosa.

Bahan - Bahan atau spesimen untuk pemeriksaan bakteriologi (perlu diperhatikan waktu pengambilan, tempat penampungan, waktu penyimpanan dan cara pengiriman bahan pemeriksaan) : Pada pemeriksaan laboratorium tuberkulosis ada beberapa macam bahan pemeriksaan yaitu:

a. Dahak Memeriksa dahak secara mikroskopis pada 3 spesimen yang di kenal dengan istilah SPS(sewaktu-pagi-sewaktu). Dahak yang baik untuk di periksa adalah dahak yang mukopurulen ( nanah berwarna hijau kekuning- kuningan) bukan ingus juga bukan ludah, jumlahnya 3-5ml tiap pengambilan.

Pada orang dewasa harus diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari berturut- turut. -sewaktu: Dahak di kumpulkan pada saat suspek TBC datang berkunjung pertama kali datang pelayanan kesehatan. Pada saat pulang suspek membawa sebuah pot untuk mengumpulkan dahak hari kedua. - pagi :Dahak di kumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bagun tidur. Pot tersebut diantar sendiri ke laboratorium pelayanan kesehatan. - Sewaktu:Dahak di kumpulkan pada hari pada saat menyerahkan dahak pagi kepada pihak pelayanan kesehatan

b. Cairan pleura Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien efusi pleura untuk menegakkan diagnosisc. Liquor cerebrospinald. Bilasan bronkus,e. Bilasan lambung Air kuras lambung, Umumnya anak-anak atau penderita yang tidak dapat mengeluarkan dahak. Tujuan dari kuras lambung untuk mendapatkan dahak yang tertelan. Dilakukan pagi hari sebelum makan dan harus cepat dikerjakanf. Urin Air Kemih, Urin pagi hari, pertama kali keluar, merupakan urin pancaran tengah. Sebaiknya urin kateter.g. Jaringan biopsi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosistuberkulosis.Bahan jaringan dapat diperoleh melalui biopsi atau otopsih. Kurasan bronkoalveolar,

Pemeriksaan bakteriologi dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan mikroskopis dan biakana.Pemeriksaan Mikroskopis

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan hapusan dahak mikroskopis langsung yang merupakanmetode diagnosis standar dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Pemeriksaan ini untuk mengidentifikasi BTA yang memegang peranan utama dalam diagnosis TB Paru. Selain tidak memerlukan biaya mahal, cepat, mudah dilakukan, akurat, pemeriksaanmikroskopis merupakan teknologi diagnostik yang paling sesuai karena mengindikasikanderajat penularan, risiko kematian serta priorita pengobatan.Pemeriksaan dahak dilakukan selama 3 x yaitu 2 bulan setelah pengobatan,5 bulan setelah pengobatan dan 6 bulan setelah pengobatan. Pemeriksaan BTA dahak penderita dilakukan oleh petugas laboratorium Puskesmas.

b.Pemeriksaan biakan kuman

Kultur (biakan), Media yang biasa dipakai adalah media padat Lowenstein Jesen.Dapat pula Middlebrook JH11, juga sutu media padat. Untuk perbenihan kaldu dapat dipakaiMiddlebrook JH9 dan JH 12.Melakukan pemeriksaan biakan dimaksudkanuntuk mendapatkan diagnosis pasti dandapat mendeteksi mikobakterium tuberkulosis dan juga Mycobacterium Other Than Tuberculosis(MOTT)

c.Uji kepekaan kuman terhadap obat-obatan anti tuberkulosis,tujuan dari pemeriksaan ini,mencari obat-obatan yang poten untuk terapi penyakit tuberkulosis.2. Pemeriksaan darah

Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukan indikator yang spesifik untuk tubercolosis. LajuEndap Darah ( LED ) jam pertama dan jam kedua dibutuhkan. Data ini dapat di pakai sebagai indikator tingkat kestabilan keadaan nilai keseimbangan penderita, sehingga dapat digunakan untuk salah satu respon terhadap pengobatan penderita serta kemungkinan sebagai predeteksi tingkat penyembuhan penderita.Demikian pulakadar limfosit dapat menggambarkan daya tahan tubuh penderita. LEDsering meningkat pada proses aktif, tetapi LED yang normal juga tidak menyingkirkandiagnosa TBC

3.Uji Tuberculin

Pada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaatuntuk menunjukkan sedang/pernah terinfeksiMikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan dalam"Screening TBC".Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC dengan uji tuberkulin adalah lebih dari 90%.

Penderita anak umur kurang dari 1 tahun yang menderita TBC aktif uji tuberkulinpositif 100%, umur 12 tahun 92%, 24 tahun 78%, 46 tahun 75%, dan umur 612 tahun 51%. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwasemakin besar usia anak maka hasil uji tuberkulin semakin kurang spesifik.

Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin, namun sampai sekarangcara mantouxlebih sering digunakan. Lokasi penyuntikan uji mantouxumumnya pada bagian atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan(ke dalam kulit).Penilaian uji tuberkulin dilakukan4872 jam setelah penyuntikan dan diukur diameterdari pembengkakan (indurasi) yang terjadi. Uji tuberkulin hanyaberguna untuk menentukan adanya infeksi TB,sedangkanpenentuan sakit TB perlu ditinjau dari klinisnya dan ditunjang foto torak. Pasien dengan hasil uji tuberkulin positif belum tentu menderita TB. Adapunjika hasil uji tuberkulin negatif, maka ada tiga kemungkinan, yaitu tidak ada infeksi TB, pasien sedang mengalami masa inkubasi infeksi TB, atau terjadi alergi.

Penilaian hasil uji tuberculin test :

1. Pembengkakan (Indurasi) : 04 mm,ujimantoux negatif. Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa 2. Pembengkakan (Indurasi) : 39 mm,ujimantoux meragukan. Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi atau silang dengan Mikobakterium atipik setelah vaksinasi BCG. 3. Pembengkakan (Indurasi) : = 10 mm,ujimantoux positif. Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa

4. Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan standar ialahfoto toraks. Pemeriksaan lain atas indikasi: fotolateral, top lordotik, oblik,CT Scan. Pada pemeriksaan foto toraks, tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacam-macam bentuk.

Gambaran radiologi yang di curigai lesi TBC aktif - Bayangan berawan atau nodular di segmen apical dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah - Kapitas, terutama lebih dari satu di kelilingi bayangan berawan atau noduler - Bayangan bercak miler - Efusi pleura unilateral

Gambaran radiologi yang di curigai lesi TB inaktif - Fibrotik pada segmen apikal dan posterior lobus atas - Kalsifikasi atau fibrotik - Fibrothorak dan atau penebalan pleura

Indikasi Pemeriksaan Foto Toraks Pada sebagian besar TB paru, diagnosis terutama ditegakkan dengan pemeriksaan dahak secaramikroskopis dan tidak memerlukan foto toraks. Namun pada kondisi tertentu pemeriksaan fototoraks perlu dilakukan sesuai dengan indikasi sebagai berikut:

- Hanya 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. Pada kasus ini pemeriksaan foto toraks dada diperlukan untuk mendukung diagnosis TB paru BTA positif.- Ketiga spesimen dahak hasilnya tetap negatif setelah 3 spesimen dahak SPSpada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikansetelah pemberian antibiotika non OAT(non fluoroquinolon - Pasien tersebut diduga mengalami komplikasi sesak nafas berat yangmemerlukan penanganan khusus(seperti: pneumotorak, pleuritis eksudativa, efusi perikarditis atau efusi pleural) dan pasien yang mengalami hemoptisis berat (untuk menyingkirkan bronkiektasis atau aspergiloma

5.pemeriksaan khusus

a.BACTEC Merupakan pemeriksaan teknik yang lebih terbaru yang dapat mengidentifikasi kuman tuberkulosis secara lebih cepat. Metode yang digunakan adalahmetode radiometrik. M. Tuberkulosis metabolisme asam lemak yang kemudian menghasilkan CO2 yang akan dideteksi growth indexnya oleh mesin ini. Sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu menegakkan diagnosis dan melakukan uji kepekaan.

b.PCR Pemeriksaan ini adalah teknologi canggih yangdapat mendeteksi DNA, termasuk DNA M. Tuberkulosis. Salah satu masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan kontaminasi. Hasil pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan cara benar dan sesuai dengan standar internasional. Pada tuberkulosis pasca primer, penyebaran kuman terjadi secara bronkogen, sehingga penggunaan sampel darah untuk uji PCR tidak disarankan. Sebaliknya bila sampel yang diperiksa merupakan dahak dari penderita yang dicurigai menderita tuberkulosis paru,masih ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan PCR sebagai sarana diagnosis tuberkulosis paru

c.PEMERIKSAAN SEROLOGI

-ELISA Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang dapat mendeteksi respons humoral berupa proses antigen antibodi yang terjadi. Kelemahan utama dari teknik ELISA ini adalah pengenceran serum yang tinggi dan perlu dilakukan untuk mencegah ikatannonspesifik dari imunoglobulin manusia pada plastik

-Immuno crhomotografi tuberculosis (ITC) Uji ICT adalah uji serologi untuk mendeteksi antibodi M. Tuberkulosis dalam serum. Uji ini merupakan uji diagnostik tuberkulosis yang menggunakan 5 antigen spesifik yang berasal dari membran sitoplasma M. Tuberculosis

-PAP (peroksidase anti peroksidase) Uji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi serologi yang terjadi

-Mycodot Uji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia. Uji ini menggunakan antigen lipoarabinomanan yang ditempel dengan alat yang berbentuk sisir plastik

-Ig G TB Uji ini adalah salah satu pemeriksaan serologi dengan cara mendeteksi antibodi IgG dengan antigen spesifik untuk mikobakterium tuberkulosis. Di luar negeri metode ini lebih sering digunakan untuk mendiagnosa TB ekstraparu, tetapi kurang baik untuk diagnose TB pada anak

LO 3.4 Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan Tuberculosis ParuTujuan pengobatan tuberkolosis ialah memusnahkan basil Tuberkolosis dengan cepat dan mencegah kambuh kembali.Idealnya pengobatan untuk menghasilkan pemeriksaan sputum negative pada uji hapusan dahak maupun biakan kuman.Pengobatan untuk Tuberkolosis adalah dengan farmakologi. Berikut beberapa macam pengobatan:1. Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.2. Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

Pengobatan harus berlangsung selama 2-6 bulan setelah sputum negative untuk tujuan sterilisasi lesi dan mencegah kambuh.

Terdapat 2 macam sifat/aktivitas obat terhadap tuberculosis , yaitu sebagai berikut:A. Aktivitas bakterisidDisini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang sedang tumbuh (metabolismenya masih aktif). Aktivitas bakteriosid biasanya diukur dengan kecepataan obat tersebut membunuh atau melenyapkan kuman sehingga pada pembiakan akan didapatkan hasil yang negatif (2 bulan dari permulaan pengobatan).B. Aktivitas sterilisasiDisini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang pertumbuhannya lambat (metabolismenya kurang aktif).Aktivitas sterilisasi diukur dari angka kekambuhan setelah pengobatan dihentikan.Pengobatan penyakit Tuberculosis dahulu hanya dipakai satu macam obat saja.Kenyataan dengan pemakaian obat tunggal ini banyak terjadi resistensi.Untuk mencegah terjadinya resistensi ini, terapi tuberculosis dilskukan dengan memakai perpaduan obat, sedikitnya diberikan 2 macam obat yang bersifat bakterisid. Dengan memakai perpaduan obat ini, kemungkinan resistensi awal dapat diabaikan karena jarang ditemukan resistensi terhadap 2 macam obat atau lebih serta pola resistensi yang terbanyak ditemukan ialah INHKategori pengobatan untuk penderita Tuberkolosis yaitu:A. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).Diberikan kepada:i. Penderita baru TBC paru BTA positif.ii. Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.

B. Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3Diberikan kepada:i. Penderita kambuh.ii. Penderita gagal terapi.iii. Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

C. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3Diberikan kepada:i. Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Daftar Pustakawww.medicastore.com

11