TUJUAN DAN FUNGSI KEUANGAN
Keuangan merupakan seni dan ilmu mengelola uang, baik uang yang dimiliki
perusahaan, pemerintah ataupun individu.Secara garis besar fungsi keuangan pokok berada
pada area pembuatan putusan pembiayaan, putusan investasi dan putusan manajerial
keuangan sehari-hari atau perencanaan dan analisis kinerja keuangan.
Pasar Modal dan Pasar Uang
Secara tradisional, sekuritas dapat diklasifikasikan dalam instrument pasar uang dan
pasar modal.Pasar uang adalah pasar yang memperdagangkan sekuritas jangka pendek
(kurang dari satu tahun), sedangkan pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan
sekuritas jangka panjang (lebih dari satu tahun).Dalam prakteknya tidak terdapat batas yang
jelas antara pasar uang dan pasar modal.Bank, misalnya, dapat menjual sekuritas jangka
pendek dan jangka panjang kepada kliennya.Dalam hal ini bank bertindak baik sebagai pasar
uang maupun pasar modal.Justru yang terpenting adalah mengetahui bahwa transaksi jual beli
sekuritas dapat terjadi di dalam bursa atau di luar bursa (over the counter).
Pasar Uang
Sebagaimana telah disebutkan bahwa sekuritas pasar uang terdiri dari sekuritas jangka
pendek.Di Indonesia transaksi sekuritas pasar uang dilakukan over the counter dimana broker
mempertemukan antara penjual dan pembeli sekuritas.
Sedangkan instrument-instrumen yang diperjualbelikan di pasar uang adalah:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang yang
berjangka waktu pendek dan diperjualbelikan dengan diskonto.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
SPBU adalah surat berharga yang diperjualbelikan secara diskonto dengan BI atau
lembaga lainnya yang ditunjuk sebagai pelaksananya.
3. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka dimana bukti simpanannya dapat
diperjualbelikan.
4. Call Money
Call Money adalah pinjaman singkat antar bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik dengan
jangka waktu berkisar antara 1 hari s.d. 1 minggu.
5. Commercial Paper
Commercial Paper adalah surat utang tanpa jaminan dengan jangka waktu 2 hari s.d. 270
hari.
6. Repurchase Agreement
Repurchase Agreement adalah penjualan suatu surat berharga disertai komitmen dari
penjual bahwa penjual akan membeli kembali surat berharga tersebut pada waktu dan
harga tertentu.
7. Treasury Bills
Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara dengan jangka waktu 90
hari – 1 tahun.
8. Promissory Notes
Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang membuktikan adanya utang piutang
jangka pendek.
Fungsi Pasar Uang
Manfaat menghimpun dana dari pasar uang untuk perusahaan:
1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
4. Untuk membayar karena kalah kliring.
Manfaat investor menanmkan danya di pasar uang:
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami ksulitan keuangan.
3. Spekulasi dengan harapan memperoleh keuntungan besar dalam jangka pendek dalam
kondisi ekonomi tertentu.
Manfaat pasar uang bagi manajer keuangan:
1. Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam
suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan
pembagian hasil operasi perusahaan.
2. Dapat memperoleh dana dengan cepat.
3. Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal
kerja perusahaan, seperti bahan baku, bahan pembantu untuk kelancaran proses
produksinya.
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-
efek diperdagangkan (yang dikenal dengan bursa efek). Pasar modal juga sama seperti pasar
pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Menuurt Scott, pasar
modal adalah pasar adalah pasar untuk jangka panjang dimana saham biasa, saham preferen,
dan obligasi diperdagangkan. Sedangkan menurut Christoper Pass dan Bryan Lower, pasar
modal adalah suatu tempat melakukan pembelian dan penjualan obligasi dan saham
perusahaan serta obligasi pemerintah.Dengan demikian pengertian pasar modal adalah
transaksi yang dilakukan melalui mekanisme over the counter (OTC).
Berbeda dengan pasar uang, pasar modal menyediakan sumber pembelanjaan jangka
waktu yang lebih panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan
memperbanyak alat-alat produksi, yang akhirnya akan menciptakan pasar, dan meningkatkan
kegiatan perekonomian yang sehat.
Pasar modal dapat dibedakan atas dua segmen, yaitu non segmen sekuritas dan
segmen sekuritas, seperti berikut:
1. Segmen non sekuritas
Segmen ini menyediakan dana dari lembaga keuangan langsung kepada perusahaan.
Disini perusahaan berunding langsung dengan lembaga penyedia dana seperti,
lembaga perbankan, perusahaan asuransi, dana pensiun dan sebagainya. Biasanya
lembaga keuangan akan menahan tanda bukti investasi perusahaan seperti berupa
perjanjian pinjaman dan perjanjian kredit sampai dengan pembayaran selesai. Dengan
perkataan lain, investasi tidak dilakukan dengan sekuritas ternegosiasi (negotiable
securities) secara bebas yang dapat dijual secara mudah kepada perorangan maupun
kepada investor kecil. Lembaga yang berperan pada segmen ini umumnya adalah
bank komersil, bank pembangunan, perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan
leasing dan bank tabungan. Beberapa manfaat yang diperoleh dengan segmen ini
adalah:
a) Perusahaan mempunyai tambahan sumber pembiayaan.
b) Pembelanjaan yang didapatkan oleh perusahaan melalui lembaga keuangan
non sekuritas dapat dialokasikan menurut tingkat kesehatan dan potensi
pertumbuhan perusahaan.
c) Perusahaan dan penabung akan mempunyai lebih banyak pilihan sumber
pembelanjaan dan investasi.
d) Lembaga keuangan semakin menyadari arti pelayanan yang dapat mereka
berikan kepada masyarakat melalui pasar tersebut.
2. Segmen sekuritas
Segmen ini dirancang untuk dapat menyediakan sumber pembelanjaan perusahaan
jangka panjang dan memungkinkan perusahaan melakukan investasi pada barang
modal, memperbanyak alat-alat produksi dan penciptaan kesempatan kerja.Tujuan
segmen ini adalah untuk memobilisasi tabungan jangka panjang, menyediakan
wahana atau untuk ditempatkan pada investasi jangka panjang pada perusahaan yang
produktif. Untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhannya, perusahaan senantiasa
membutuhkan dana jangka panjang untuk ditanamkan pada barang modal. Oleh
karena itu investasi pada barang modal sifatnya jangka panjang, maka investor di
pasar modal tidak ingin menyerahkan dananya secara tidak terbatas, melainkan harus
dapat menjual investasinya seandainya mereka membutuhkan uang tunai atau ingin
mengalihkan pada investasi lain. Oleh karena itu diperlukan sertifikat sekuritas
ternegosiasi (negotiable security certificate) seperti saham atau obligasi yang dapat
dijual secara likuid di pasar.Investor dapat membeli atau menjual sekuritas/efek-efek
setiap saat sesuai dengan kebutuhannya. Sementara perusahaan dapat menahan
investasi dalam jangka panjang, para investor disisi lain dapat menjual surat
berharganya kepada investor lain.
Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki peran sentral dalam perekonomian suatu negara, bahkan maju
tidaknya perekonomian suatu negara dapat diukur dari maju tidaknya pasar modal di negara
tersebut. Pasar modal telah tumbuh menjadi leading indicator bagi ekonomi suatu negara,
dengan fungsi:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) untuk dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan ke dalam masyarakat umum.
5. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek.
6. Menciptakan lapangan kerja yang menarik.
7. Menciptakan likuiditas perdagangan efek.
8. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme serta menciptakan iklim
berusaha yangs sehat.
Jenis-Jenis Pasar Modal
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar
perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.
1. Pasar perdana (primary market)
Pasar perdana merupakan merupakan pasar dimana emiten pertama kali
memperdagangkan saham atau surat berharga lainnya untuk public, yang biasa dikenal
dengan penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO). Informasi mengenai suatu
perusahaan (emiten) yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada
masyarakat, dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua
harian nasional, public ekspose, atau prospektus. Prosedur pembeliannya melalui
pengisian Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang tersebar melalui
underwriter/penjamin emisi efek atau agen-agen penjual lainnya yang ditunjuk. Setelah
pemesana diterima baru kemudian dilakukan pepnjatahan tergantung dari jumlah
permintaan yang masuk, kondisi ini bisa menjadikan kemungkinan oversubscribed dimana
minat masyarakat membeli saham baru lebih besar dari saham yang tersedia, atau bisa
juga jumlah yang tersedia lebih besardengan permintaan yang
masuk(undersubscribed)atau sama dengan yang disediakan. Jika kondisi oversubscribed
terjadi, penjatahan akan dilakukan bisa berdasarkan undian atau metode lainnya seperti
pemesan pertama mendapat prioritas lebih dahulu. Penjualan perdana efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada
pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan
emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut.
2. Pasar sekunder (secondary market)
Pasar sekunder adalah pasar yang memperdagangkan efek setelah IPO, dimana
perdagangan hanya terjadi antar investor yang satu dengan investor lainnya, transaksi ini
tidak lepas dari fungsi bursa efek sebagai lembaga fasilitator perdagangan di pasar
modal.Pembelian di pasar ini hanya pada saham yang telah beredar berdasarkan aturan
main yang telah ditetapkan pasar. Prosedurnya investor melakukan order beli atau jual
melalui broker, kemudian broker meneruskannya ke pasar atau bursa, bila ada order jual
dan beli yang cocok maka transaksi baru terjadi, bila tidak transaksi akan menunggu
sampai adanya kecocokan atau pembatalan karena ditarik kembali atau habisnya masa
perdagangan.
Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kualitas efek tersebut.
Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan
penawaran efek tersebut, atau dengan kata lain kekuatan supply dan deman dari saham
tersebut yang akan menentukan harganya. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat
mendaftar (listing) dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang
tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek, misalnya bursa
paralel (over the counter).
3. Bursa paralel
Pasar paralel merupakan pelengkap dari bursa efek yang ada.Bagi perusahaan penerbit
efek (emiten) dapat menjual efeknya melalui bursa.Tidak semua efek yang diterbitkan
oleh perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) dapat menjual
sahamnya di burtsa efek, karena persyaratan untuk mendaftar di bursa efek cukup berat
bahkan sangat ketat. Bursa parallel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go
publicmemperjualbelikan efeknya, jika tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan oleh
bursa efek. Efek yang didaftarkan di bursa parallel diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
dengan modal relatif kecil. Perusahaan tersebut perlu tambahan dana untuk membiayai
investasi perusahaan, namun mereka tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
oleh bursa efek.
Di negara yang pasar modalnya sudah maju, seperti di Amerika, bursa paralel (over
the counter) tidak hanya digunakan oleh perusahaan kecil saja untuk mendaftarkan
efeknya.NASDAQ merupakan bursa parallel di pasar modal Amerika, namun banyak
perusahaan besar seperti Microsoft, mendaftarkan efeknya di bursa paralel ini.
Pasar perdana dan pasar sekunder bila dilihat dari kepentigan pemodal dalam
membeli dan menjual saham, maka masing-masing terdapat beberapa perbedaan yaitu:
Keterangan Pasar Perdana Pasar Sekunder
1. Harga Tetap, ditentukan oleh
penerbit surat berharga.
Berfluktuasi, ditentukan
oleh pengaruh supply dan
demand.
2. Biaya Tidak dikenakan biaya
komisi.
Dikenakan biaya komisi.
3. Jangka waktu penjualan Terbatas Tidak terbatas
4. Cara memesan Dilaksanakan melalui agen
penjual.
Dilaksanakan oleh anggota
bursa.
Keputusan Investasi, Pendanaan dan Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana yang digunakan untuk kegiatan sehari-
hari,maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa modal
kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi dana tersebut, perusahaan
harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling
murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan
oleh suatu perusahaan,yaitu keputusan investasi,keputusan pendanaan dan keputusan
deviden.
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan dimasa yang akan datang tidak dapat
diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi mengandung risiko atau ketidakpastian.
Risiko dan return yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian
tujuan,kebijakan,maupun nilai perusahaan.
Keputusan Pendanaan identik dengan kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini
manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari
sumber-sumber dana yang ekonomis dari perusahaan guna membelanjai kebutuhan-
kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
Keputusan Deviden adalah keputusan manajemen keuangan untuk menentukan:
besarnya deviden,stabilitas deviden yang dibagikan,deviden saham, pemecahan deviden serta
penarikan kembali saham yang beredar.
Sistem Keuangan Bank-Based vs Market-Based
Dari pengalaman empirik,keberhasilan sistem keuanganpada negara negara maju
adayang bersandarkan pada bank-based system , namun ada juga yangmenggunakan market-
based system.
SISTEM KEUANGAN BANK BASED VS MARKET BASED
Sebagaimana diuraikan oleh Allen dan Oura (2004) serta Levine (2000), para pakar
memiliki pandangan yang berbeda mengenai pengaruh struktur system keunangan terhadap
kinerja system keuangan dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Dalam literature, perdebatan
mengenai hal ini mengerucut menjadi dua pandangan utama yang saling bertolak belakang.
Pandangan pertama meyakini bahwa struktur system keuangan memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja system keuangan. Sebaliknya, pandangan kedua meyakini bahwa struktur
system keuangan tidak menentukan kinetja system keuangan. Kelompok yang memilik
pandangan pertama terbagi lagi atas dua kubu, yaitu: bank-based view dan market-based
view.
Bank-based View
Kelompok pendukung bank-based view meyakini bahwa system keuangan yang
didominasi oleh lembaga keuangan, khususnya perbankan, lebih superior daripada
system keuangan yang didominasi oleh pasar modal. Kelompok ini beragumentasi
bahwa system keuangan yang berbasis pasar modal memiliki kelemahan-kelemahan
fundamental yang membuat istem keuangan tidak dapat menjalankan fungsi
pengumpulan informasi dan pengawasan perusahaan dengan baik.
Kelompok ini meyakini bahwa bank memiliki keunggulan dalam mencari informasi
dan mengawasi perusahaan. Keunggulan system keuangan berbasis bank tersebut
terkait dengan kemampuan bank dalam membina hubungan dengan debitur yang tidak
dimiliki oleh system keuangan berbasis pasar modal. Bank-based lebih baik dalam hal
perolehan informasi serta dalam menegakkan corporate governance karena
pengawasan penggunaan dana yang ketat dari bank. Dengan berbagai keunggulan
tersebut, bank mampu meningkatkan alokasi sumber daya dan efektvitas pengawasan
perusahaan sehingga produktivitas ekonomi meningkat. Bukti-bukti mengenai hal ini
diperoleh melalui berbagai studi yang dilakukan, baik pada level perusahaan
(Demirguc Kunt dan Maksimovic, 1998), level industry (Rajan dan Zingales, 1998),
level negara (McKinon, 1973), maupun secara time-series (Watctel dan Rousseau,
1998).
System pakar ekonomi pembangunan menilai bahwa keunggulan system keuangan
berbasis bank terutama terjadi di Negara-negara yang masih berada pada tahap awal
pembangunan ekonomi. Namun data empirk menunjukkan bahwa dominasi bank
dalam pembiayaan usaha juga terjadi di Negara-negara maju.
Market-based View
Kubu yang meyakini superioritas pasar modal daripada perbankan (market-based
view), mengemukakan argumentasi berupa kelemahan-kelemahan yang dimiliki
system keuangan yang berbasis bank. Kubu ini meyakini bahwa system pernbankan
hanya mampu menyediakan jasa manajemen resiko yang bersifat standart sedangkan
pasar modal mampu menyediakan perangkat manajemen resiko yang lebih lengkap
dan fleksibel. Oleh karena itu, agar kecepatan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga,
mereka mendukung pengembangan system keuangan berbasis pasar modal.
Sistem mana yang lebih baik?
Levine dalam jurnalnya ”Bank-based or market-based financial systems : which is
better?” mengatakan kalau tidak ada sistem yang lebih unggul atau lebih efektif dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi. Data empiris menunjukkan bahwa pembagian
sistem keuangan dalam bank-based, market-based, tidak mampu menjelaskan proses
pertumbuhan yang dialami negara-negara di dunia. Siapa yang tidak tahu rendahnya
spread atau net interest margin (selisih tingkat bunga pinjaman dengan tingkat bunga
tabungan) bank di Jepang dan keperkasaan Bundesbank Jerman? Dua negara itu
menganut bank-based. Siapa juga yang meragukan Amerika sebagai negara adi daya
dengan sistem market-based?
Masalahnya di Indonesia, sistem market-based belum lama berkembang sehingga
masih jauh dari optimal. Umurnya masih sangat muda sementara pasar modal
Amerika sudah ada sejak 1792. Sementara itu, sistem bank-based juga masih rapuh
karena rendahnya pengawasan, kepatuhan, dan kesehatan perbankan di Indonesia.
Akibatnya spread relatif besar, rasio loan to deposit rendah, dan kredit macet menjadi
momok perbankan nasional terutama bank-bank BUMN.
ASET FINANSIAL DAN ASET RIIL
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana
yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko,
yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam
Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang
Investasi pada umumnya dapat digolongkan menjadi dua bentuk yaitu, real asset dan
financial asset. Real asset secara umum melibatkan asset berwujud seperti tanah, bangunan,
dan mesin. Sedangkan financial asset adalah investasi berupa valas, deposito berjangka,
saham dan obligasi yang diperdagangkan di pasar uang maupun pasar modal.” Dari
pengertian tersebut dapat diambil arti bahwa investasi dibagi menjadi:
1. Real asset investment adalah komitmen mengikatkan aset pada sektor real. Seperti
diketahui, istilah sektor real sering digunakan untuk menunjukkan sektor diluar
keuangan, seperti perdagangan, industri, pertanian dan lain sebagainya. Dengan
demikian, investasi pada sektor real adalah komitmen mengikatkan aset di luar sektor
keuangan. Sebagai contoh dari real asset investment, misalnya membeli ruko untuk
berdagang tekstil atau barang lainnya, membangun pabrik, membeli apartemen
kemudian disewakan, membeli lukisan untuk dijual kembali dan masih banyak lagi.
2. Financial Asset Investment (investasi disektor keuangan) atau sering juga disebut
portfolio investment (investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan aset
pada surat-surat berharga (securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya. Penerbit
surat berharga ini beragam,mulai dari individu, perusahaan hingga pemerintah.
Demikian pula dengan jenisnya, sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti
utang piutang antar pribadi hingga produk derivative (turunan) yang rumit, seperti
future. Sebagai contoh investasi pada sektor keuangan ini, misalnya, kita menabung
uang di bank, membeli saham, obligasi atau reksadana.
Dalam financial asset, keuntungan yang diperoleh cenderung tidak stabil bahkan jika
jika kurang mengetahui kondisi pasar akan menyebabkan kerugian bagi investor. Tetapi
kondisi inilah yang menjadi daya pikat bagi investor. Resiko yang besar dengan dibarengi
dengan kemungkinan keuntungan yang besar menarik banyak minat. Jika investor ingin
meninvestasikan uangnya dalam finance asset umumnya investor masuk dalam pasar uang
atau pasar modal.
Ciri – Ciri Investasi Pada Aset Financial dan Aset Riil
Ciri-ciri investasi di sektor real ini adalah perantara tidak mutlak. diperlukan dan
informasi bisa didapat secara langsung dari lapangan, karena obyek investasinya bisa dilihat
secara nyata, misalnya mutu bangunan ruko yang kita beli, dapat kita lihat langsung dari
tampilan bangunan-bahan bangunannya baik, warnanya cocok, ukurannya tepat dan lain
sebagainya.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut, investasi keuangan juga lebih banyak melibatkan
Profesi, yang untuk bisa menyandang profesi tersebut diperlukan ujian standar profesi. Ini
sangat wajar, karena bisnis di industri keuangan ini lebih mengandalkan kepercayaan,
sehingga untuk melegitimasi kepercayaan tersebut diperlukan standar tertentu.
Kepercayaan ,menjadi sangat penting karena “komoditi” yang menjadi obyek transaksi
adalah "barang" tak berwujud, yaitu hanya berupa kertas yang memuat pernyataan bahwa
pemilik kertas tersebut memiliki hak tagih/bayar kepada penerbitnya. Bahkan dalam sistem
perdagangan tanpa warkat (scriptless trading), atas saham-saham di BEJ (Bursa Efek Jakarta)
investor sudah tidak lagi melihat wujud saham secara fisik, melainkan hanya laporan
perusahaan pialang mengenai perubahan jumlah saham dan nilainya, tak ubahnya seperti kita
menerima laporan rekening koran dari bank setiap bulan
Konsep Nilai Waktu dari Uang
Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.
Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita
memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.
Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada
akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang. Lebih singkatnya apabila
kita disuruh memilih akan menerima uang saat ini atau seminggu kedepan, kita pasti akan
memilih untuk diambil saat ini kan? Karena nilai yang kita dapat saat ini dengan seminggu
kedepan tentu akan sangat berbeda nilai waktu uangnya.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap
apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang
Nilai yang akan datang (Future Value)
Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah
modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.
Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sbb;
Future Value = Mo ( 1 + i )n
Mo = Modal awal
i = Bunga per tahun
n = Jangka waktu dana dibungakan
Contoh :
Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp. 10.000.000,-dalam
bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10 % per tahun,
maka pada 31 Desember
2005 Tuan Budi akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal ppoko ditambah
bunganya.
Perhitungannya sebagai berikut:
Future Value = Mo ( 1 + i )n
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 )1.
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ).
FV = 10.000.000 + 1.000.000 . FV = 11.000.000
Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp. 11.000.000,-
Nilai Sekarang (Present Value)
Present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh
jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Misalkan:
P: Nilai sekarang dari uang sebanyak A
t: Tahun yang akan datang.
r: Tingkat bunga
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka
P(1+rt) = A
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang
tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalah ini: A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
Nilai masa datang dan nilai sekarang
Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value)
merupakan penjabaran dari bunga majemuk.
ANNUITY (Annuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang
telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada
jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham
preferen.
Dalam Anuitas (A) terkandung :
1. Angsuran (An)
2. Bunga (Bn)
A = An + Bn
Anuitas biasa (ordinary)
adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan
waktu dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval.
Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua
merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang
dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang
harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu
secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan
akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata
Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah
arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk
mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata: Nilai sekarang anuitas abadi =
pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r
Langkah 1.
Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34
Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun.
Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas
4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80
Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10
Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24
Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya
Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus
khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun.
Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan
nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali
dalam setahun.
Amortisasi Pinjaman
Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya
( bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman
atau angsuran sampai jatuh tempo. Dalam pembayaran angsuran terkandung : pembayaran
cicilan hutang dan bunga. Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas. Pinjaman
atau loan, diterima pada saat ini atau present value sehingga konsepnya menggunakan present
value annuity (PVIFA). Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau diakhir
periode. Formula dapat disesuaikan dengan antara annuity due atau ordinary annuity. Pada
saat jatuh tempo nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol. Pembayaran
bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun.
Daftar Pustaka
Budi Frensidy - Staf Pengajar FEUI dan Peneliti Surya Research International
Dimuat Kontan Minggu IV, Juni 2007
Budi Frensidy. 2011. Bank-Based VS Market-Based. Dimuat di Kontan Minggu IV Juni
2007. [Online]
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124624-T%2026319-Analisa%20hubungan
Pendahuluan.pdf/Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 11.30 WIB
Hime Meylisanda. 2012. Investasi Dalam Real Asset Dan Financial Aseet. [Online]
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124624-T%2026319-Analisa%20hubungan-
Pendahuluan.pdf
http://spicaalmilia.files.wordpress.com/2011/09/bank-based-vs-market-based.pdf
http://spicaalmilia.files.wordpress.com/2011/09/bank-based-vs-market-based.pdf/Diakses
pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 11.16 WIB
http://nadirawidyawijaya.blogspot.com/2011/11/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html
http://meylisa-tanubrata.blogspot.com/2012/04/investasi-dalam-real-asset-dan.html
http://meylisa-tanubrata.blogspot.com/2012/04/investasi-dalam-real-asset-dan.html/ Diakses
pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 17.45 WIB