24
Research and Development (R&D) dan Development Research (DR) A.Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) Asikin dan Cahyono (2004) mengatakan Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, media, modul praktikum, latihan kerja siswa, alat mengukur kemajuan belajar, alat mengukur hasil belajar, dsb. Yang melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian pengembangan adalah adanya masalah yang terkait dengan perangkat pembelajaran yang kurang tepat. Masalah ini ditemui oleh peneliti dari hasil pengamatan selama mengajar atau dari hasil needs assessment. Sukmadinata (2005:164) mengatakan “Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah suatu proses atau langkah – langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan “. Lebih lanjut Sukmadinata (2005:165) mengemukakan “Langkah – langkah penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu”. 1

Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

Research and Development (R&D) dan

Development Research (DR)

A.Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Asikin dan Cahyono (2004) mengatakan Penelitian dan pengembangan

bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar,

media, modul praktikum, latihan kerja siswa, alat mengukur kemajuan belajar,

alat mengukur hasil belajar, dsb. Yang melatarbelakangi perlunya dilakukan

penelitian pengembangan adalah adanya masalah yang terkait dengan perangkat

pembelajaran yang kurang tepat. Masalah ini ditemui oleh peneliti dari hasil

pengamatan selama mengajar atau dari hasil needs assessment.

Sukmadinata (2005:164) mengatakan “Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development) adalah suatu proses atau langkah – langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan “.

Lebih lanjut Sukmadinata (2005:165) mengemukakan “Langkah – langkah

penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang diawali dengan

adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan

menggunakan suatu produk tertentu”.

1. Metode Pengembangan

Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1)

Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk.

Deskripsi dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut :

1.1 Model pengembangan

Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk

yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural,

model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang

1

Page 2: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk

menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang

menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci

dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model

teoritik adalah model yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada

teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.

Dalam model pengembangan, peneliti memperhatikan 3 hal:

a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar

pengembangan produk.

b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka

perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan,

dan kekuatan serta kelemahan model dibanding model aslinya.

c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan

mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam

pengembangan

1.2 Prosedur penelitian pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang

ditempuh oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk. Prosedur

pengembangan berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan

komponen rancangan produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, peneliti

menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan,

menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan

produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem. Borg dan Gall

(1989) (dalam Sukmadinata, 2005 :169) mengatakan ada sepuluh langkah

pelaksanaan strategi dan pengembangan.

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information).

Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil dan

pertimbangan – pertimbangan dalam segi nilai.

2. Perencanaan (planning). Menyususn rencana penelitian, meliputi

kemampuan – kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian

2

Page 3: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

tersebut, desain atau langkah – langkah penelitian kemungkinan

pengujian dalam lingkup terbatas.

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).

Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan

instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilapangan

pada1 sampai 3 sekolah dengan 6 samapai 12 subjek uji coba (guru).

Selama uji coba diadakan pengamatan wawancara dan pengedaran

angket.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau

menyempurnakan hasil uji coba.

6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih

luas pada 5 sampai 15 sekolah, dengan 30 sampai 100 orang subjek uji

coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah

menggunakan model yang dicoobakan dikumpulkan. Hasil – hasil

pengumpulan data dievaluasi dan dibandingkan dengan kelompok

pembanding.

7. Penyempurnaan produk uji coba lapangan (operasional product

revision). Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operational field ttesting). Dilaksanakan ada

10 sampai 30 sekolah, melibatkan 40 sampai 200 subjek. Pengujian

dilakukan melalui angket wawancara, observasi dan analisis hasilnya.

9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan

didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10. Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation).

Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.

Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor

penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat

dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama:

1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan

3

Page 4: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

2. Mengembangkan produk awal

3. Validasi ahli dan revisi

4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk

5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir

1.3 Uji Coba Model atau Produk

Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam

penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji

coba model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat

layak digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana

produk yang dibuat dapat mencapai sasarandan tujuan. Model atau produk yang

baik memenuhi 2 kriteria yaitu : kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan

kriteria penampilan (presentation criteria). Ujicoba dilakukan 3 kali: (1) Uji-ahli

(2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; (3)

Uji-lapangan (field Testing) Dengan uji coba kualitas model atau produk yang

dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.

1.3.1 Desain Uji Coba

Ada 3 tahapan dalam uji coba produk:

a. Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan

model atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal,

memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert

Judgement atau Teknik Delphi.

b. Analisis konseptual

c. Revisi I

d. Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil

sebagai pengguna produk.

e. Revisi II

f. Uji Coba Lapangan (field testing)

g. Telaah Uji Lapangan

h. Revisi III

i. Produk Akhir dan Diseminasi

1.3.2 Subyek Uji Coba.

4

Page 5: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

Subyek uji coba atau sampel untuk uji coba, dilihat dari jumlah dan cara memilih

sampel perlu dipaparkan secara jelas. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih sampel.

a. Penentuan sampel yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dan ruang

lingkup dan tahapan penelitian pengembangan.

b. Sampel hendaknya representatif, terkait dengan jenis produk yang akan

dikembangkan, terdiri atas tenaga ahli dalam bidang studi, ahli perancangan

produk, dan sasaran pemakai produk.

c. Jumlah sampel uji coba tergantung tahapan uji coba tahap awal (preliminary

field test).

2. Jenis Data

Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan

keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan

dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk

yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bisa terjadi data

yang dikumpulkan hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan

keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan.

Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subyek uji coba

tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subyek ahli isi,

kelompok kecil, atau ketiganya. Dalam Uji Ahli, data yang terungkap antara lain

ketepatan substansi, ketepatan metode, ketapatan desain produk, dsb.

3. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan

data atau pengukuran yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan

dikumpulkan dan responden penelitian.

a. Teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan kuesioner.

b. Pengumpulan data dapat menggunakan Instrumen yang sudah ada. Untuk ini

perlu kejelasan mengenai karateristik instrumen, mencakup kesahihan (validitas),

kehandalan (reliabilitas), dan pernah dipakai dimana dan untuk mengukur apa..

5

Page 6: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

c. Instrumen dapat dikembangkan sendiri oleh oleh peneliti, oleh karena itu perlu

kejelasan prosedur pengembangannya, tingkat validitas dan reliabilitas.

4. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data

dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis data:

a. Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data

baik dengan tabel, bagan, atau grafik.

b. Data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang

dikembangkan

c. Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif.

d. Penyajian hasil analisis dibatasi pada halhal yang bersifat faktual, dengan tanpa

interpretasi pengembang, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.

e. Dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan.

dengan permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan.

f. Laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan

disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk.

5. Penyajian Hasil Pengembangan

Penyajian data hasil uji coba hendaknya komunikatif, sesuai dengan jenis dan

karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian yang

komunikatif akan membantu konsumen/ pengguna produk dalam mencerna

informasi yang disajikan, dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan

model atau produk hasil pengembangan.

6. Revisi produk

a. Simpulan yang ditarik dari hasil analisis data uji coba menjelaskan produk yang

diujicobakan sebagai dasar pengam-bilan keputusan apakah model atau produk

yang dihasilkan perlu direvisi atau tidak.

b. Pengampilan keputusan untuk mengadakan revisi model atau produk perlu

disertai dengan dukungan/ pembenaran bahwa setelah direvisi model atau produk

6

Page 7: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih mudah bagi

pemakai.

c. Komponen-komponen yang perlu dan akan direvisi hendaknya dikemukakan

secara jelas dan rinci.

7. Expert Judgement

Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui: (1) Diskusi

Kelompok (group discussion), dan (2) Teknik Delphi.

1. Group discussion, adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para pakar

(ahli) untuk mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah, menentukan

cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan

masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi

kelompok terjadi curah pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam

perancangan model atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai

dengan bidang keahlian masing-masing..

2. Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para

pakar melalui pendekatan intuitif. Langkah-Langkah penerapan Teknik Delphi

dalam Uji-Ahli dalam penelitian pengembangan adalah sebagai berikut :

a. Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi isu dan

masalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya), permasalahan yang

melatar belakangi, atau permasalahan yang dihadapi yang harus segera perlu

penyelesaian.

b. Personal identification and selection. Berdasarkan bidang permasalahan dan

isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-orang yang

ahli, manaruh perhatian, dan tertarik bidang tersebut, yang memungkinkan

ketercapaian tujuan. Jumlah responden paling tidak sesuai dengan sub

permasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya.

c. Questionaire Design. Peneliti menyusun butirbutir instrumen berdasarkan

variabel yang diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Butir instrumen

hendaknya memenuhi validitas isinya (content validity). Pertanyaan dalam bentuk

open-ended question, kecuali jika permasalahan memang sudah spesifik.

7

Page 8: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

d. Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti

mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya

meriview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen yang telah

dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang serupa.

Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrument.

e. Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review pada putaran

pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan pada putaran kedua, dan

ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner dikirimkan kembali kepada responden. Jika

mengalami kesulitan dan keraguan dalam merangkum, peneliti dapat meminta

klarifikasi kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5

putaran, tergantung dari keluasan dan kekomplekan permasalahan sampai dengan

tercapainya konsensus.

f. Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden untuk

melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan.

Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai konsensus dalam

memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau intrumen penelitian.

Dengan face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara rinci mengenai

respon yang telah diberikan. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat

dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus.

g. Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses,

dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil Teknik Delphi perlu diujicoba

di lapangan dengan responden yang akan memakai model atau produk dalam

jumlah yang jauh lebih besar.

B.Penelitian Pengembangan (Development Research)

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan

untuk menguji teori. Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian

pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan,

pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus

8

Page 9: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999)

menambahkan kriteria “dapat menunjukkan nilai tambah” selain ketiga kriteria

tersebut.

Zulkardi (2008) didalam weblognya (http://zulkardi.wordpress.com/)

mengatakan Development research atau riset pengembangan adalah metode

penelitian yang menekankan kepada dua hal yaitu : pengembangan prototype

suatu product dan proses saat product tersebut di buat serta di ujicobakan. Beliau

juga mengatakan bahwa saat ini development research banyak dipakai di

Indonesia. Dikalangan dosen, metode ini kerap digunakan pada penelitian Hibah

Bersaing yang dibiayai dikti. Hibah bersaing menekankan pada hasil penelitian

yang berbentuk produk atau model yang dapat di pasarkan atau bahkan

dipatenkan.

Zulkardi (2002:17) mengatakan “ Pengembangan pendidikan sering terjadi

dalam situasi yang dinamis dan tidak pasti sesuai keadaan, tetapi dengan ambisi

tinggi. Penelitian dapat dilakukan untuk mendukung kurikulum desainer atau

programmer reformasi.”. Van den Akker (1999) dalam (Zulkardi, 2002:17)

mengemukakan bahwa Penelitian pengembangan dapat memberikan pendekatan

penelitian yang berguna sebagai alternatif dalam situasi kompleks di mana

kebutuhan yang beragam, masalah tidak jelas dan hasil intervensi sering tidak

diketahui.

Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian

pengembangan berdasarkan dua tujuan, yaitu:

1.Pengembangan prototipe produk

2.Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe

produk tersebut.

Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian

pengembangan atas dua tipe sebagai berikut:

Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau

program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang

9

Page 10: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi

implementasi program tersebut.

Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan

yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk

memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang

efektif.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru,

materi belajar, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran.

1. Motif Penelitian Pengembangan

Motif penelitian pengembangan yang dikemukankan Akker (1999)

antara lain :

1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional,

seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis

deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan

pengembangan dalam pendidikan.

2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di dalam

dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih

evolusioner (interaktif dan siklis).

3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada

reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

2.Tujuan Penelitian Pengembangan

Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan

berdasarkan pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media,

pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis.

1.   Pada bagian kurikulum

10

Page 11: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang

pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk

menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai

hal dari jenis ini pada situasi ke depan.

2.   Pada bagian teknologi dan media

Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional,

pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah

spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.

3.   Pada bagian pelajaran dan instruksi

Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan

pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari

pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk

berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.

4.   Pada bagian pendidikan guru dan didaktis

Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan

para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik

bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian

pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada penelitian

dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang memberi

pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong

secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses

pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

3. Proses Penelitian Pengembangan

Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan yaitu :

1.  Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation).

Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan

mencakup:

tinjauan ulang literatur,

konsultasi tenaga ahli,

analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang terkait, dan

11

Page 12: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan.

2.  Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)

Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam

mengutarakan dasar pemikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan.

3.  Uji empiris (empirical testing)

Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari

intervensi.

4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation,analysis,

and reflection on process and outcome).

Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan

metodologi rancangan dan pengembangan penelitian.

4.Metode Penelitian Pengembangan

Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian

pendekatan penelitian lainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan

pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation(Tessmer,

1993) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one,

dan small group), serta field test. Adapun alur desain formative evaluation sebagai

berikut :

Gambar Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)

12

Page 13: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

 

1.  Tahap Preliminary

Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti

dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah yang

akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-

persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama

dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian.

2.  Tahap Formative Evaluation

1)  Self Evaluation

Analisis

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal

inin akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat

atau bahan yang akan dikembangkan.

Desain

Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang

meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di kembangkan.

Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi teknik validasi yang

telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi

oleh pakar (expert) dan teman sejawat.  Hasil pendesainan ini disebut sebagai

prototipe pertama.

2)  Prototyping

Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self

evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara

paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe

pertama dinamakan dengan prototipe kedua.

Expert Review

Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan

dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa

dari masing-masing prototipe. Saran–saran para pakar digunakan untuk merevisi

perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para

pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi

13

Page 14: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau

tidak.

One-to-one

Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah dikembangkan

kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan

untuk merevisi desain yang telah dibuat.

Small group

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada

prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan

dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small group.

Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum diujicobakan pada

tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan saran/komentar siswa pada small

group dan hasil analisis butir soal ini dinamakan prototipe ketiga.

3)   Field Test

Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk

merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek penelitian

dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test.

Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk yang

telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999) mengemukakan bahwa tiga

kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki efek

potensial).

14

Page 15: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

Daftar Pustaka

Asikin dan Cahyono. 2004. Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan.

Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Noname.http://pou-pout.blogspot.com/2011/11/model-penelitian-pengembangan-

borg-gall.html diakses pada tanggal 22 april 2012

Noname.http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian-

pengembangan-development-research/ diakses pada tanggal 30 April

2012

Noname.http://www.ziddu.com/download/11996868/

MetodePenelitiandanPengembangan.docx.html diakses pada tanggal 30

April 2012

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,

Bandung, 2011

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta : Depdiknas

Dirjendikti.

Zulkardi. 2002. CASCADE. Dissertation - Developing a learning environment on

realistic mathematics education for Indonesian student teachers.

http://projects.gw.utwente.nl/cascade/imei/dissertation/disertasi.html di

akses pada 19 April 2012.

Zulkardi.2008. Zulkardi’s Weblog. http://zulkardi.wordpress.com/ diakses pada

20 April 2012.

15

Page 16: Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)

16