24
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA ZAMAN PRAAKSARA DI INDONESIA KELOMPOK 3 : ALAN YULIADIN, FITRIADI, GLORY ANGGRAINI, INDRA GUNAWAN, RAUDA NEVILIA, VINA ANANDA, WIDYANI, DAN WINI

Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA

ZAMAN PRAAKSARA DI INDONESIA

KELOMPOK 3 : ALAN YULIADIN, FITRIADI, GLORY ANGGRAINI, INDRA GUNAWAN, RAUDA NEVILIA, VINA ANANDA, WIDYANI, DAN WINI

Page 2: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

Page 3: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Latar Belakang Mempalajari bagaimana kehidupan manusia pada zaman

praaksara merupakan kegiatan yang sangat menarik. Dimana dari zaman ke zaman kehidupan manusia praaksara selalu senatiasa mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang paling menonjol adalah perkembangan teknologi. Meskipun manusia praaksara belum mengenal tulisan tetapi mereka dapat mengembangkan teknologi dari bentuk yang paling sederhana hingga yang kompleks.

Sebagai generasi muda kita dituntut untuk mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana perkembangan teknologi pada zaman praaksara. Hal ini bertujuan agar kita tidak hanya belajar bagaimana berkompetisi untuk masa depan tetapi juga bagaimana untuk mengolah kembali masa praaksara dengan berbagai teknologi yang telah ada pada zaman itu.

Page 4: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Rumusan MasalahBagaimana perkembangan teknologi pada

zaman praaksara di Indonesia?Apa saja contoh dari perkembangan

teknologi pada zaman praaksara di Indonesia?

Dimana daerah di temukannya alat-alat sebagai perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia?

Page 5: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

TujuanUntuk mengetahui perkembangan teknologi apa

saja yang terjadi pada zaman praaksara di Indonesia.

Untuk mengetahui contoh-contoh dari perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia.

Untuk mengetahui terdapat di daerah mana saja alat-alat sebagai perkembangan teknologi pada zaman praaksara.

Page 6: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

ManfaatUntuk menambah wawasan kita mengenai

perkembangan teknologi pada zaman praaksara.

Agar kita selaku generasi muda dapat menjaga dengan baik peninggalan zaman praaksara untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Page 7: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

BAB IIPEMBAHASAN

Page 8: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Pengertian Zaman Praaksara Praaksara berasal dari dua kata,yakni pra yang berarti belum

dan aksara berarti tulisan. Jadi praaksara adalah zaman atau masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Praaksara sering disebut juga dengan nirleka. Nir berarti tanpa, sedangkan leka berarti tulisan. Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir ketika manusia sudah mengenal tulisan, tetapi berakhirnya zaman praaksara untuk setiap bangsa di dunia berbeda tergantung pada peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar 4000 SM masyakaratnya sudah mengenal tulisan. Sedangkan zaman praaksara di Indonesia berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai sekitar abad ke-5 yang di buktikan dengan adanya prasasti berbentuk yupa yang di temukan di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Page 9: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Perkembangan Teknologi pada zaman praaksara di Indonesia Manusia pada zaman praaksara meskipun belum mengenal tulisan,

tetapi mereka sudah mengembangkan kebudayaan dan teknologi. Teknologi pada zaman praaksara bermula dari teknologi bebatuan yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan. Dalam praktiknya peralatan atau teknologi bebatuan tersebut dapat berfungsi serba guna. Pada tahap paling awal alat yang mereka gunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya serta bersifat trial dan eror. Teknologi bebatuan berkembang dalam kurun waktu yang panjang.

Dalam buku R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, dijelaskan bahwa kebudayaan pada zaman batu dibagi menjadi empat yaitu, Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum sedangkan zaman logam di bagi menjadi zaman perunggu dan besi.

Page 10: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Zaman Batu 1. Antara Batu dan Tulang

(Paleolitikum) Zaman paleolitikum disebut

juga zaman batu tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini alat yang di hasilkan masih sangat kasar dan sederhana. Kebudayaan pada zaman ini secara umum terbagi menjadi :

Kebudayaan PacitanKebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Seorang ahli bernama Von Koenigswald dalam penelitiannya

di daerah punung menemukan beberapa alat bebatuan seperti kapak genggam atau kapak perimbas. Selain kapak genggam, di Pacitan ditemukan juga alat-alat serpih yang disebut dengan flakes. Kebudayaan NgandongKebudayaan ngandong berkembang di daerah Ngandong dan juga Sidorejo, Ngawi, Jawa Timur. Di daerah ini banyak di temukan alat-alat dari bebatuan dan juga dari tulang-tulang binatang atau tanduk rusa.

Page 11: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

1.1 Kapak genggam 1.2 Kapak perimbas

1.3 Alat dari tulang 1.4 Flakes

Teknologi pada zaman paleolitikum

Page 12: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

2. Antara pantai dan gua (mesolitikum)

Zaman mesolitikum terjadi pada masa Holosen setelah zaman es berakhir. Pendukung kebudayaan pada zaman ini adalah Homo Sapiens. Secara garis besar kebudayaan mesolitikum terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

Kebudayaan Kjokkenmoddinger Kjokkenmoddinger berasal dari

bahasa Denmark, kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah. Jadi kjokkenmoddinger adalah sampah dapur berupa sisa kulit-kulit siput dan kerang di tepi pantai. Pada tahun 1925 Dr. PV. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang pantai Sumatra Timur menemukan jenis kapak genggam yang terbuat

dari batu kali yang pecah atau di belah yang diberi nama pebble atau lebih dikenal dengan Kapak Sumatra. Selain kapak Sumatra juga di temukan jenis kapak pendek dan jenis batu pipisan. Kebudayaan Abris Sous Roche Abris sous roche adalah gua-gua

yang digunakan sebagai tempat tinggal dan untuk berlindung dari panas, hujan, dan serangan hewan buas. Kebudayaan ini pertama kali di lakukan penelitian oleh Dr. PV. Van Stein Callenfels pada tahun 1928 sampai 1931. Dalam penelitiannya di temukan alat-alat berupa ujung panah, flakes, batu penggilingan, juga alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Kebudayaan ini banyak di temukan di Besuki, Bojonegoro, juga Lamoncong, Sulawesi Selatan.

Page 13: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

2.1 Kjokkenmoddinger

2.3 Abris sous roche

2.2 Batu pipisan

2.4 Pebble

Teknologi pada zaman mesolitikum

Page 14: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

3. Sebuah Revolusi (Neolitikum) Zaman neolitikum juga disebut

dengan zaman batu muda yang diperkirakan berlangsung kira-kira tahun 2000 SM. Pada zaman ini alat-alat yang ditemukan terbuat dari batu yang sudah dihaluskan serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Alat-alat yang di temukan pada zaman neolitikum yaitu :

Kapak PersegiNama kapak persegi berasal dari Von Heine Geldern. Kapak persegi ada yang berbentuk persegi panjang dan juga trapesium. Ukuran alat ini juga bermacam-macam. Kapak persegi yang besar di sebut dengan beliung atau pacul (cangkul), sedangakan yang kecil di sebut dengan tarah atau tatah. Kapak jenis ini banyak ditemukan di daerah Sumatera,

Jawa, Bali,dan Nusatenggara. Kapak LonjongNama kapak lonjong disesuikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Kapak lonjong yang berukuran sering disebut dengan walzenbeil, sedangkan yang kecil disebut dengan kleinbeil. Penyebaran jenis kapak lonjong ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur,seperti Papua, Seram, dan Minahasa. PerhiasanPerhiasan berupa gelang, kalung, dan anting-anting yang terbuat dari batu gamping kersikan, tufa kersikan, kalsedon, dan jasper. TembikarPenemuan pertama tentang tembikar (periuk belangga) terdapat dilapisan teratas kjokkenmoddinger di sumatera.

Page 15: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

3.1 Beliung 3.2 Perhiasan

3.3 Kapak Lonjong 3.4 Periuk Belangga

Teknologi pada zaman neolitikum

Page 16: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

4. Zaman Batu Besar (Megalitikum)Hasil kebudayaannya meliputi : MenhirMenhir adalah tiang atau tugu yang terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pujaan. Di temukan didaerah Sumatra Selatan dan Kalimantan. DolmenDolmen adalah meja batu yang berkakikan menhir. Dolmen berfungsi sebagai tempat sesajen dan pemujaan kepada nenek moyang. Di temukan di daerah Sumba, Sumatra Selatan dan Bondowoso, Jawa Timur. Punden Berundak Punden berundak adalah bangunan dari batu yang disusun bertingkat-tingkat. Punden berundak berfungsi sebagai kuburan.

Kubur BatuKubur batu adalah peti mati yang terbuat dari batu. Kubur batu banyak di temukan di Kuningan, Jawa Barat. WarugaWaruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Banyak di temukan di daerah Sulawesi Utara. Sarkofagus (Keranda)Sarkofagus adalah peti mati tempat menyimpan mayat. Berbentuk seperti lesung yang terbuat dari batu utuh dan diberi penutup. Sarkofagus ditemukan di Bali. ArcaArca-arca megalitikum merupakan bangunan batu besar berbentuk binatang atau manusia yang banyak ditemukan di dataran tinggi pasemah, Sumatra Selatan.

Page 17: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

4.1 Menhir

4.2 Dolmen

4.3 Punden Berundak

Teknologi pada zaman megalitikum

Page 18: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

44.4 Kubur Batu 4.5 Waruga

4.64.6 Arca 4.7 Sarkofagus

Page 19: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Zaman Logam Zaman logam disebut juga dengan zaman

perundingan. Di Indonesia hanya mengalami zaman peruggu dan besi. Teknik dalam pembuatan logam pada zaman ini adalah teknik Bi Valve (cetakan untuk membuat alat-alat dari logam yang bentuknya simetris) dan teknik A Cire Perdue (cetakkan untuk membuat alat-alat logam yang bentuknya asimetris). Hasil-hasil kebudayaan pada zaman logam,yaitu :

NekaraNekara berfungsi sebagai alat upacara. Nekara berbentuk seperti gendering besar dan banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Selayar, dan Kei. Nekara terbesar bernama Nekara Pejeng yang ditemukan di Bali. MokoMoko berbentuk seperti nekara tetapi lebih kecil, ramping, dan memanjang.

Umumnya moko digunakan sebagai mas kawin dan benda pusaka. Moko ini banyak di temukan di daerah Pulau Alor, Flores dan Manggarai. Kapak Corong (Kapak Sepatu)Kapak corong berfungsi sebagai alat upacara dan tanda kebesaran pemimpin atau kepala suku. Bejana PerungguBejana perunggu berbentuk perigi dan berfungsi sebagai tempat air suci untuk kepentingan upacara. Candrasa Candrasa berfungsi sebagai alat upacara dan kapak tanda kebesaran seseorang. Ukuran candrasa bisa mencapai satu meter.

Page 20: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

5.1 Bejana perunggu 5.2 Moko 5.3 Kapak corong

Teknologi pada zaman logam

Page 21: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

5.4 Nekara 5.5 Candrasa

Page 22: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

BAB IIIPENUTUP

Page 23: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan : Saran :

Page 24: Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia

THE END