12
KELOMPOK 7 1. Yulia Ningrum 2. Eka Rini Widiastuti 3. Furi Putri A.

Pptjigsaw7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pptjigsaw7

KELOMPOK 7

1. Yulia Ningrum

2. Eka Rini Widiastuti

3. Furi Putri A.

Page 2: Pptjigsaw7

JIGSAW

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan temen-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).

Page 3: Pptjigsaw7

Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,berbicara, ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini, guru memperhatikan skemataatau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

Page 4: Pptjigsaw7

DEFINISI JIGSAW

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997 dalam http://matamatika-ipa.com ).

Page 5: Pptjigsaw7

LANJUTAN........

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupaka tipe model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kapada kelompok yang lain (Arends, 1997).

Page 6: Pptjigsaw7

KELOMPOK ASAL DAN AHLI

Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.

Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Page 7: Pptjigsaw7

TUJUAN METODE JIGSAW

Tujuan dari metode jigsaw tersebut adalah untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba mempelajari materi sendirian.

Page 8: Pptjigsaw7

LANGKAH- LANGKAH Tahap Pendahuluan

Review, apersepsi, motivasi Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan

menjelaskan manfaatnya. Pembentukan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang heterogen. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.

Tahap Penguasaan

Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima.

Guru memberikan bantuan sepenuhnya.

Tahap Penularan

Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan

bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh.

Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal. Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.

Penutup

Page 9: Pptjigsaw7

KELEBIHAN# Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:

Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah Menerapkan bimbingan sesama teman Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi Memperbaiki kehadiran Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar Sikap apatis berkurang Pemahaman materi lebih mendalam Meningkatkan motivasi belajar Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan

kelompok lain Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.

Page 10: Pptjigsaw7

KEKURANGAN ....... Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw adalah sebagai berikut:

Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru;

Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn kelompok akan macet;

Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai; Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan

masalah,misal jika ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi;

Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.

Page 11: Pptjigsaw7

EVALUASI MATERI YANG COCOK UNTUK SMP / SMA DENGAN METODE JIGSAW

Beberapa contoh materi matematika yang cocok di jigsawkan adalah: menyelesaikan sistim persamaan linier dua peubah ( kelompok ahli 1 mempelajari menyelesaikan dengan eliminasi, kelompok ahli 2 dengan substitusi, kelompok ahli 3 dengan garis bilangan, kelompok ahli 4 dengan matrik, dll), limit kiri-limit kanan ( kelompok ahli 1 mempelajari limit kiri, yang lain limit kanan), Luas bangun segi 4 (kel 1 mempelajari belah ketupat, kelompok 2 layang-layang, kelompok ahli 3 tentang trapezium sama kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).

Page 12: Pptjigsaw7

Pemilihan materi tidak hanya didasarkan pada banyaknya sub bab atau sub-sub bab saja yang mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk didiskusikan dalam kelompok-kelompok ahli. Namun hal penting lain yang tidak boleh dilaupakan bahwa seyogyanya kita tidak memaksakan 1 rangkaian pembelajaran kooperatif, apa saja, dalam satu pertemuan. Masih banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan. Namun kita harus memeriksanya terlebih dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan sebaliknya menambah bingung siswa.