View
237
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/18/2019 Askep Gga Ev
1/21
A. Definisi
Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana ginjal tidak lagi
mengsekresi produk-produk limbah metabolisme. Biasanya karena
hiperfusi ginjal sindrom ini biasa berakibat azotemia (uremia), yaitu
akumulasi produk limbah nitrogen dalam darah dan aliguria dimana
haluaran urine kurang dari 400 ml !4 jam ("ambayong, !000).
Gagal ginjal akut adalah suatu sindrom yang ditandai oleh penurunan yang
#epat pada laju filtrasi glomerulus ( glomerular filtration rate $G%&').
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya (meltzer Brare,
!0*0).
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metaboli# tubuh atau melakukan fungsi regulernya. uatu bahan yang
biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam #airan tubuh akibat
gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan
metaboli#, #airan, elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal merupakan
penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai
penyakit traktus urinarius dan ginjal (+utain, !0**).
B. Etiologi
ampai saat ini para praktisi klinik masih membagi etiologi gagal ginjal
akut dengan tiga kategori meliputi
a. rarenal
/ondisi prarenal adalah masalah aliran darah akibat hipoperpusi ginjal
dan turunnya laju filtrasi glomeruls. Gagal ginjal akut rerenalmerupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan histologik atau
morfologik pada nefron. amun bila hipoperfusi ginjal tidak segera
diperbaiki, akan menimbulkan terjadinya nekrosis tubulat akut ("1).
/ondisi ini meliputi hal-hal sebagai berikut (2or3in, !00).
*. 5ipo6olemik (perdarahan postpartum, luka bakar, kehilangan #airan
dari gastrointestinal pankreatitis, pemakaian diuretik yang berlebih).
!. %asodilatasi (sepsis atau anafilaksis).
8/18/2019 Askep Gga Ev
2/21
7. enurunan #urah jantung (disaritmia, infark miokard, gagal jantung,
syok kardioenik dn emboli paru).
4. 8bstruksi pembuluh darah ginjal bilateral (emboli, trombosis).
b. &enal
ada tipe ini gagal ginjal akut timbul akibat kerusakan jaringan ginjal.
/erusakan dapat terjadi pada glomeruli atau tubuli sehingga faal ginjal
langsung terganggu. 9apat pula terjadi karena hipoperfusi prarenal
yang tak teratasi sehingga mengakibatkan iskemia, serta nekrosis
jaringan ginjal. rosesnya dapat berlangsung #epat dan mendadak, atau
dapat juga berlangsung perlahan:lahan dan akhirnya men#apai stadium
uremia. /elainan di ginjal ini dapat merupakan kelanjutan dari
hipoperfusi prarenal dan iskemia kemudian menyebabkan nekrosis
jaringan ginjal.
#. as#arenal
+enurut 2or3in (!00) pas#arenal adalah jenis gagal ginjal akut yang
terjadi akibat kondisi yang mempengaruhi aliran urin keluar ginjal, dan
men#angkup #idera atau penyakit ureter, kandung kemih, atau uretra.
enyebab kegagalan pas#arenal yang sering dijumpai adalah obstruksi.
8bstruksi dapat terjadi sebagai respon terhadapbanyak faktor, termasuk
batu yang tidak diobati, tumor, infeksi berulang, hyperplasia prostat,
atau kandung kemih neurogenik.
C. Klasifikasi
"abel /lasifikasi GG1 menurut "he 1#ute 9ialysis ;uality *,? kali nilai dasar >!?@ nilai dasar
A0,? mkgjam,
>C jam
!,0 kali nilai dasar >?0@ nilai dasar A0,? mkgjam,
8/18/2019 Askep Gga Ev
3/21
>*! jam
Failure >7,0 kali nilai dasar >=?@ nilai dasar A0,7 mkgjam,
>!4 jam
Loss
enurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4
+inggu
End stage
enurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 7
Bulan
D. Patofisiologi
+enurut ri#e, (!00?) ada beberapa kondisi yang menjadi faktor
predisposisi yang dapat menyebabkan pengurangan aliran darah renal dan
gangguan fungsi ginjal, yaitu sebagai berikut
a 8bstruksi tubulus
"eori obstruksi glumerolus menyatakan bah3a "1 (ne#rosis tubular
akut) menggakibatkan deskuamasi sel-sel tubulus yang nekrotik dan
materi protein lainnya, yang kemudian membentuk silinder-silinder dan
menyumbat lumen tubulus. embengkakan selular akibat iskemia a3al,
juga ikut menyokong terjadinya obstruksi dan memperberat iskemia.
"ekanan tubulus meningkat, sehingga tekanan filtrasi glumerolus
menurun. "eori ini sesuai untuk kondisi iskemia berkepanjangan,
kera#unan logam berat dan etilen glikol.
b /ebo#oran #airan tubulus
5ipotesis kebo#oran tubulus menyatakan bah3a filtrasi glumerolus
terus berlangsung normal tetapi #airan tubulus bo#or keluar melalui sel-
sel tubulus yang rusak dan masuk dalam sirkulasi peritubular.
/erusakan membran basalis dapat terlihat pada "1 yang berat. ada
ginjal normal, 0 @ alian darah didistribusi ke korteks (tempat dimana
terdapat glumerolus) dan *0 @ pada medula. 9enggan demikian, ginjal
dapat memekatkan kemih dan menjalankan funggsinya. ebaliknya
8/18/2019 Askep Gga Ev
4/21
pada GG1, perbandingan antara distribusi korteks dan medulla menjadi
terbalik, sehingga terjadi iskemia pada korteks ginjal. /ontriksi dari
arteriol aferen merupakan dasar faskular penurunan laju filtrasi
glumerolus (G%&).
8/18/2019 Askep Gga Ev
5/21
8/18/2019 Askep Gga Ev
6/21
Pat!"a#
1liran darah
ke ginjal
Suplai O2
ke jaringan
intoleransi akti6itas
penurunan #urah jantung
asidosis
kelebihan
6olume #airan
erubahan utrisi
kurang darikebutuhan tubuh
mual, muntah,kurang nafsu makan
anuria
oliguria permeabilitas ginjal
menurun
iskemia
tekanan tubulus
menyumbat lumen tubulus
yn#ope
fatigue
Asam laktat
+etabolisme anaerob
&etensi a dan
5!8 naik
uplai darah ke ginjal menurun
&11 turun
uplai
darah ke
otak turun
Suplai O2 ke jaringan
28 turun
ayah jantung kiri
ureum dan kreatinin
uplai 8! turun
5b berkurang
5ipertropi 6entrikel
kiri
Sekresi
Beban jantung
menin kat
reload naik
"otal 2E naik
"ek.kapiler naik
Edema (kelebihan #airan)
&etensi a
G%&
1nemia
GG1
5ematuria
yeri pinggang
8/18/2019 Askep Gga Ev
7/21
E. $anifestasi Klinis
+enurut meltzer (!0*0) terdapat empat tahapan klinik dari gagal ginjal akut, yaitu
periode a3al, periode oliguria, periode diuresis, dan periode perbaikan.
*. eriode a3al dengan a3itan a3al dan diakhiri dengan terjadinya oliguria.
!. tadium oliguria
eriode oliguria (6olume urine kurang dari 400 ml!4 jam) disertai dengan
peningkatan konsentrasi serum dan substansi yang biasanya diekskresikan oleh ginjal
(urea, kreatinin, asam urat, serta kation intraseluler-kalium dan magnesium). umlah
urine minimal yang diperlukan untuk membersihkan produk sampah normal tubuh
adalah 400 ml. 8liguria timbul dalam 3aktu !4-4H jam sesudah trauma dan disertai
azotemia. ada bayi, anak-anak berlangsung selama 7:? hari. "erdapat gejala-gejala
uremia (pusing, muntah, apatis, rasa haus, pernapasan kusmaul, anemia, kejang),
hiperkalemi, hiperfosfatemi, hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis metabolik.7. tadium diuresis
eriode diuresis, pasien menunjukkan peningkatan jumlah urine se#ara bertahap,
disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. +eskipun urine output men#apai kadar
normal atau meningkat, fungsi renal masih dianggap normal. asien harus dipantau
dengan ketat akan adanya dehidrasi selama tahap ini, jika terjadi dehidrasi, tanda
uremik biasanya meningkat.
a. tadium GG1 dimulai bila keluaran urine lebih dari 400 mlhari, berlangsung !-7
minggu.
b. engeluaran urine harian jarang melebihi 4 liter, asalkan pasien tidak mengalami
hidrasi yang berlebih
#. "ingginya kadar urea darah
d. /emungkinan menderita kekurangan kalium, natrium dan air e. elama stadium dini dieresis, kadar BI mungkin meningkat terus
4. tadium penyembuhan
tadium penyembuhan GG1 berlangsung sampai satu tahun, dan selama itu anemia
dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik. ilai laboratorium
akan kembali normal. Gejala klinis yang terjadi pada penderita GG1, yaitua. enderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare, pu#at
(anemia), dan hipertensi.
b. okturia (buang air ke#il di malam hari).#. embengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. embengkakan yang
menyeluruh (karena terjadi penimbunan #airan).
d. Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.
8/18/2019 Askep Gga Ev
8/21
e. "remor tangan.
f. /ulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.
g. afas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat dijumpai
adanya pneumonia uremik.
h. +anisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang).
i. erubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah, berat
jenis sedikit rendah, yaitu *.0*0 grml)
j. eningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap darah
(E9) tergantung katabolisme (peme#ahan protein), perfusi renal, serta asupan
protein, serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.
k. ada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GG1 ditemukan lebih
menonjol yaitu gejala kelebihan #airan berupa gagal jantung kongestif, edema paru,
perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis, kejang-kejang dan kesadaran
menurun sampai koma.
F. Penatalakasanaan
enatalaksanaan se#ara umum adalah
a. /elainan dan tatalaksana penyebab.*. /elainan praginjal. 9ilakukan klinis meliputi faktor pen#etus keseimbangan #airan,
dan status dehidrasi. /emudian diperiksa konsentrasi natrium urin, 6olume darah
dikoreksi, diberikan diuretik, dipertimbngkan pemberian inotropik dan dopamin.
!. /elainan pas#a ginjal. 9ilakukan pengkajian klinis meliputi apakah kandung kemih
penuh, ada pembesaran prostat, gangguan miksi atau nyeri pinggang. 9i#oba
memasang kateter urin, selain untuk mengetahui adanya obstruksi juga untuk
penga3asan akurat dari urin dan mengambil bahan pemeriksaan. Bila perlu
dilakukan IG ginjal.
7. /elainan ginjal. 9ilakukan pengkajian klinis, urinalinasi, mikroskopik urin, dan
pertimbangkan kemungkinan biopsi ginjal, arteriografi, atau tes lainnya. b. enatalaksanaan gagal ginjal
*. +en#apai dan mempertahankan keseimbangan natrium dan air. +asukan natrium
dibatasi hingga C0 mmolhari dan #airan #ukup ?00 mlhari di luar kekurangan hari
sebelumnya atau 70 mmoljam di luar jumlah urin yang dikeluarkan jam
sebelumnya. amun keseimbangan harus tetap dia3asi.!. +emberikan nutrisi yang #ukup. Bisa melalui suplemen tinggi kalori atau
hiperalimentaasi intra6ena. Glukosa dan insulin intra6ena, penambahan kalium,
pemberian kalsium intra6ena pada kedaruratan jantung dan dialisis.
8/18/2019 Askep Gga Ev
9/21
7. emberian manitol atau furosemid jika dalam keadaan hidrasi yang adekuat terjadi
oliguria.4. +en#egah dan memperbaiki infeksi, terutama ditujukan terhadap infeksi saluran
napas dan nosokomial. 9emam harus segera harus dideteksi dan diterapi. /ateter
harus segera dilepas bila diagnosis obstruksi kandung kemih dapat disingkirkan.?. +en#egah dan memperbaiki perdarahan saluran #erna. %eses diperiksa untuk
adanya perdarahan dan dapat dilakukan endoskopi. 9apat pula dideteksi dari
kenaikan rasio ureumkreatinin, disertai penurunan hemoglobin. Biasanya antagonis
histamin 5 (misalnya ranitidin) diberikan pada pasien sebagai profilaksis.
C. 9ialisis dini atau hemofiltrasi sebaiknya tidak ditunda sampai ureum tinggi,
hiperkalemia, atau terjadi kelebihan #airan. Ireum tidak boleh melebihi 70-40
mmol. e#ara umum #ontinous haemofiltration dan dialisis peritoneal paling baik
dipakai di ruang intensif, sedangkan hemodialisis intermitten dengan kateter
subkla6ia ditujukan untuk pasien lain dan sebagai tambahan untuk pasien katabolik
yang tidak adekuat dengan dialisis peritonealhemofiltrasi.
=. +onitoring keseimbangan #airan, pemasukan dan pengeluaran #airan atau
makanan, menimbang berat badan, monitoring nilai elektrolit darah, nilai BI dan
nilai kreatinin.
H. enanganan 5iperkalemia. /eseimbangan #airan dan elektrolit merupakan masalah
utama pada gagal ginjal akutJ hiperkalemia merupakan kondisi yang paling
mengan#am ji3a pada gangguan ini. 8leh karena itu pasien dipantau akan adanya
hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum (nilai kalium
>?.? mEJ
8/18/2019 Askep Gga Ev
10/21
C.
8/18/2019 Askep Gga Ev
11/21
/eadaan umum klien lemah, terlihat sakit berat, dan letargi. ada ""D sering
didapatkan adanya perubahan, yaitu pada fase oliguri sering didapatkan suhu
tubuh meningkat, frekuensi denyut nadi mengalami peningkatan dimana frekuensi
meningkat sesuai dengan peningkatan suhu tubuh dan denyut nadi. tekanan darah
terjadi perubahan dari hipetensi rinagan sampai berat.
!. emeriksaan ola %ungsi
a. B* (Breathing).
ada periode oliguri sering didapatkan adanya gangguan pola napas dan jalan
napas yang merupakan respons terhadap azotemia dan sindrom akut uremia.
/lien bernapas dengan bau urine (fetor uremik) sering didapatkan pada fase
ini. ada beberapa keadaan respons uremia akan menjadikan asidosis
metabolik sehingga didapatkan pernapasan kussmaul.
b. B! (Blood).
ada kondisi azotemia berat, saat pera3at melakukan auskultasi akan
menemukan adanya fri#tion rub yang merupakan tanda khas efusi perikardial
sekunder dari sindrom uremik. ada sistem hematologi sering didapatkan
adanya anemia. 1nemia yang menyertai gagal ginjal akut merupakan kondisi
yang tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari penurunan produksi eritropoetin,
lesi gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah, dan kehilangan
darah, biasanya dari saluran G*. 1danya penurunan #urah jantung sekunder
dari gangguan fungsi jantung akan memberat kondisi GG1. ada pemeriksaan
tekanan darah sering didapatkan adanya peningkatan.
#. B7 (Brain).Gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, ka#au, penurunan tingkat kesadaran
(azotemia, ketidakseimbangan elektrolitasambasa). /lien berisiko kejang,
efek sekunder akibat gangguan elektrolit, sakit kepala, penglihatan kabur, kram
ototkejang biasanya akan didapatkan terutama pada fase oliguri yang berlanjut
pada sindrom uremia.
d. B4 (Bladder).
8/18/2019 Askep Gga Ev
12/21
erubahan pola kemih pad aperiode oliguri akan terjadi penurunan frekuensi
dan penurunan urine output A400 mlhari, sedangkan pada periode diuresis
terjadi peningkatan yang menunjukkan peningkatan jumlah urine se#ara
bertahap, disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. ada pemeriksaan
didapatkan perubahan 3arna urine menjadi lebih pekatgelap.
e. B? (Bo3el).9idapatkan adanya mual dan muntah, serta anoreksia sehingga sering
didapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan.
f. BC (Bone).
9idapatkan adnaya kelemahan fisik se#ara umum efek sekunder dari anemia
dan penurunan perfusi perifer dari hipetensi.
,. Pemeriksaan Diagnostik
*. aboratorium Irinalisis didapatkan 3arna kotor, sedimen ke#oklatan menunjukkan adanya
darah, 5b, dan myoglobin. Berat jenis A*.0!0 menunjukkan penyakit ginjal, p5
urine >=.00 menunjukkan
8/18/2019 Askep Gga Ev
13/21
"ujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan dan men#egah komplikasi, yang
meliputi hal-hal sebagai berikuta. 9ialisis.
9ialisis dapat dilakukan untuk men#egah komplikasi gagal ginjal akut yang serius,
seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang. 9ialisis memperbaiki abnormalitas biokimia, menyebabkan #airan, protein, dan natrium dapat dikonsumsi se#ara bebasJ
menghilangkan ke#enderungan perdarahan dan membantu penyembuhan luka. b. /oreksi hiperkalemi. eningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion
pengganti resin (natrium polistriren sulfonat), se#ara oral atau melalui retensi enema.
atrium polistriren sulfonat bekerja dengan mengubah ion kalium menjadi natrium di
saluran intenstinal.
#. "erapi #airand. 9iet rendah protein, tinggi karbohidrat
e. /oreksi asidosis dengan natrium bikarbonat dan dialisis
K. Analisa Data
o Data Etiologi $asala! Keera"atan
( 9 /lien mengatakan nyeri
dada, dan lelah
98 edema, oliguria, aritmia,
kegelisahan
enurunan 2urah antungG%&
&etensi a
"otal 2E naik
"ek.kapiler naik
8/18/2019 Askep Gga Ev
14/21
) 9 /lien mengatakan sesak
napas
98 klien tampak #emas,
terdapat edema, gelisah,
oliguria, distensi 6ena,
/elebihan 6olume #airan
* 9 /lien mengatakan tidak
ada nafsu makan
98 mual, muntah, tidak nafsu
makan, lemah
erubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
/ 9 klien mengatakan sakit
kepala dan merasa lelah
98 klien tampak lelah, tidak
ada nafsu makan, gelisah,
ansietas.
8/18/2019 Askep Gga Ev
15/21
L. Diagnosa Keera"atan
(. enurunan #urah jantung berhubungan dengan kelebihan #airan
). /elebihan 6olume #airan berhubungan dengan retensi natrium
*. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan katabolisme
protein
/.
8/18/2019 Askep Gga Ev
16/21
$. 'en+ana Asu!an Keera"atan
0.(. Diagnosa Ke.0.). 1ujuan 0.*. ,nter2ensi 0./. 'asional
H.?. *. enurunan #urah jantung berhubungan
dengan kelebihan
#airan
H.C. "upan H.=. etelah dilakukan
tindakan kepera3atan
selama 7K!4 jam,diharapkan penurunan
#urah jantung tidak terjadi.
H.H.
H.. "upen H.*0. etelah
dilakukan tindakankepera3atan selama
!K!4 jam, diharapkan penurunan #urah
jantung tidak terjadi,
denganH.**. /riteria 5asil
- +empertahankan #urah jantung,"9, dan denyut
jantung normal.
- adi perifer kuat samadengan 3aktu pengisisn
kapiler
H.*!. +andiri*. 13asi "9 dan
frekuensi jantung
H.*7.!. 8bser6asi E/G
H.*4.H.*?.
7. 1uskultasi bunyi
jantung.4. /aji 3arna kulit,
membran mukosa dandasar kuku.
H.*C.?. elidiki kram otot,
kesemutan pada jari
dan kejang otot.H.*=.
C. ertahankan tirah baringdan dorong
istirahat adekuat
H.*H.H.*. /olaborasi
pemeriksaan ab./,a, 2a.
H.!0. Berikantambahan oksigen
H.!*. Berikan obat
sdindikasi
8/18/2019 Askep Gga Ev
17/21
H.!!.H.!7.
H.!4.H.!?. ,
jantung.H.7C. +emperbaiki asidosis
H.7=. !. /elebihan
6olume #airan
berhubungan dengan
retensi natrium
H.7H. "upan
H.7. etelah
dilakukan tindakan
kepera3atan selama7K!4 jam
diharapkan
perubahan
kelebihan #airan
tidak terjadi.
H.40. "upen
H.4*. etelah
dilakukan tindakan
kepera3atan selama
!K!4 jam
diharapkan
perubahan
kelebihan #airan
tidak terjadi dengan
H.4!. /riteria 5asil
*. +enunjukan haluaranurine tepat
!. Berat jenis urine normal
H.47. +andiri*. 2atat pemasukan dan
pengeluaran akurat.
!. 13asi bj. Irine
H.44.7. "imbang BB. "iap hari
dengan alat yang sama.
4. 13asi "9, suara paru.
H.4?.
H.4C.
H.4=.?. /aji kulit, 3ajah area
edema e6aluasi derajatedema
H.4H.C. 1uskulstasi paru dan
bunyi jantung
H.4.H.?0.
=. /olaborasi J- erbaiki
penyebab#ontohnya
memperbaiki perfusiginjal.
H.?*.- 13asi pemeriksaan
ab Bun,/reatinin, a./,5b5t,%oto
H.C*. +andiri*. +enentukan fungsi ginjal dan
kebutuhan penggantian #airan.
!. +engukur kemampuan ginjal
mengkonsentrasikan urin.7. enga3asan status #airan tubuhH.C!.
H.C7.4. +engetahui ta#hi#ardi,hipertensi
dan edema paru dan bunyi nafas
tambahan.H.C4.
?. +udah terjadinya edema danmengetahui akumulasi #airan
H.C?.
H.CC.C. 9eteksi dini terjadinya oedema paru
H.C=.=. +engembalikan ke fungsi normal.
- +engkaji berlanjutnyadisfungsi gagal
H.CH.
H.C.H.=0.
H.=*.H.=!.
H.=7.
H.=4.H.=?.
8/18/2019 Askep Gga Ev
18/21
7. BB stabil4. "anda 6ital normal
?. Edema tidak ada
thoraKH.?!.
H.?7.H.?4.
- Batasi #airan sd
8/18/2019 Askep Gga Ev
19/21
terpenuhi denganH.H=.
H.HH. /riteria 5asil
- +empertahankanme
ningkatkan Berat badan
- Bebas oedema.
*. konsul dengan ahli gizi.H.4.
!. Berikan kalori tinggi,rendah protein
H.?.
H.C.H.=.
7. Berikan obat sdindikasiJ%e, 2a, Dit. 9,
Dit B#ompleks, 1ntiemetik
kebutuhan nutrisi!. /alori diperlukan untuk memenuhi
kebut. Energi, rendah proteindisesuaikan dengan fungsi ginjal
yang menurun.
H.*0C.7. +engatasi anemia, memperbaiki
kadar normal serum , memudahkanabsorbsi kalsium, diperlukan
koenzim,pada pertumbuhan sel..
H.*0=. 4. /elelahan berhubungan dengan
fatigue
H.*0H. "upan H.*0. etelah
dilakukan tindakan
kepera3atan selama7K!4jam,
diharapkan/elelahan bisa
berkuranghilang.
H.**0.H.***. "upen
H.**!. etelahdilakukan tindakan
kepera3atan selama!K!4jam,
diharapkan
/elelahan bisa berkuranghilang,
denganH.**7. /riteria 5asil
- Berpartisipasi padaakti6itas yang
H.**4. +andiri*. E6aluasi laporan
kelelahan
!. /aji kemampuan untuk berpartisipasi dalam
akti6itas yangdiinginkan.
7.
8/18/2019 Askep Gga Ev
20/21
diberikan
8/18/2019 Askep Gga Ev
21/21
0.()3.
0.()0. Daftar Pustaka
0.()4.
H.*70.
H.*7*. 2or3in, . E. (!00). Buku saku patofisiologi (re6.ed). akarta EG2.
H.*7!.
H.*77. 9oenges, +., +oorhouse, +., Geissler, 1. (!000). Rencana asuhan
keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien. akarta EG2.
H.*74.
H.*7?. +uttain, 1rif, /umala ari. !0**. Askep Gangguan Sistem
Perkemihan. akarta alemba +edika.
H.*7C. 191
Recommended