View
43
Download
19
Category
Preview:
DESCRIPTION
Laporan Kuliah Kerja Nyata
Citation preview
iii
LAPORAN KKN DI DESA ANTAPAN
OLEH Ida Bagus Putu Pradhitya (FEB/Akuntansi) Putu Ayu Astrianti (FEB/Akuntansi) Ni Komang Ariani (FEB/Manajemen) Kadek Moni Ratningsih (FBS/Pendidikan Bahasa Bali) I Made Noviana Putra (FBS/Pendidikan Bahasa Jepang) Ni kadek Kandi Pinasari (FMIPA/pendidikan Biologi) Ni Luh Suma Widari (FEB/Pendidikan Ekonomi) Winda Sutiana (FIP/PG PAUD) I Kadek Dwi Agus A.s (FOK/PENJASKESREK) Irham Sani (FTK/PKK) Komang Dewangga Arya S. (FMIPA/Pendidikan Matematika) Ketut Arya (FTK/PTI) I Made Lianto (FIP/PGSD) Ni Kadek Metaputri (FIP/PGSD) Kadek Candra Prahastini (FIP/PGSD Denpasar) I Made Wiranatha Bhawa (FBS/Pendidikan Bahasa Bali) I Wayan Sudastra (FIS/Pendidikan Geografi) Siska Sri Mulia (FIP/Bimbingan Konseling)
PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2015
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang
telah memberikan rahmat, bimbingan, serta anugerah-Nya sehingga Penyusun
dapat menyusun laporan KKN ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan KKN ini Penyusun banyak mendapatkan
bimbingan, arahan, dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Lembaga Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada Penyusun.
2. Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha yang telah memberikan
arahan dan bimbingan kepada Penyusun selama melakukan KKN.
3. Ni Wayan Yulianthini, S.E., M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan serta memantau penyusun selama
proses KKN berlangsung sehingga dapat berjalan dengan lancar
4. I Nyoman Sunarta, S.Ip Kepala Desa Antapan yang selalu setia
membimbing penyusun serta mendampingi penyusun sampai berakhirnya
KKN ini.
5. Kepala Dusun Se-Desa Antapan yang selalu meberikan bimbingan dan
partisipasinya dalam setiap kegiatan yang kami lakukan.
6. Semua masyarakat Desa Antapan yang telah memberikan dukungan
maupun material yang takhenti-hentinya kepada Penyusun.
7. Semua teman-teman KKN yang selalu bekerjasama dalam berbagai
hal sehingga proses KKN berlangsung dengan baik dan berjalan lancar.
Penyusun telah berusaha dengan segenap kemampuan dalam menuangkan
buah fikiran dalam bentuk laporan KKN.Penyusun berharap dengan adanya
laporan KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dan dapat
dijadikan dasar untuk pembuatan laporan berikutnya.
Baturiti, 6 Agustus 2015
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
BAB II PENYUSUNAN PROGRAM
2.1 Analisis Situasi Desa ............................................................................ 4
BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH
3.1 Perumusan Kebutuhan ........................................................................ 8
3.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 8
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA
4.1 Program Kerja Desa ............................................................................ 10
4.2 Program Kerja Cluster........................................................................... 25
4.2.1 Program Kerja Cluster 1 ............................................................ 25
4.2.2 Program Kerja Cluster 2 ............................................................ 39
4.2.3 Program Kerja Cluster 3 ............................................................ 68
4.2.4 Program Kerja Cluster 4 ............................................................ 93
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Desa ............................................... 122
5.1.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 1 ........................................... 122
5.1.2 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 2 ........................................... 123
5.1.3 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 3 ........................................... 125
5.1.4 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 4 ........................................... 126
5.1.5 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 5 .......................................... 127
5.1.6 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 6 ........................................... 130
5.1.7 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 7 ........................................... 131
5.2 Hasil Pelaksanaan Program Cluster ..................................................... 132
5.2.1 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 1 ......................................... 132
5.2.2 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 2 ........................................ 138
5.2.3 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 3 ........................................ 147
5.2.4 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 4 ........................................ 152
v
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan .............................................................................................. 157
6.2 Saran .................................................................................................... 157
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (Undiksha) adalah sebuah
lembaga pendidikan tinggi yang dikembangkan berdasarkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, dan Statuta Undiksha Singaraja. Sebagai salah satu
perguruan tinggi, Undiksha juga mempunyai visi yaitu terwujudnya lembaga
perguruan tinggi yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan seni. Visi lain yang
dimiliki Undiksha adalah menghasilkan tenaga kependidikan dan
nonkependidikan yang berkualitas serta berdaya saing tinggi dan memberikankan
kontribusi positif untuk bangsa. Selain itu Undiksha juga mempunyai misi yang
sama dengan perguruan tinggi lainya ialah menyelenggarakan Tridharma
Perguruan Tinggi dalam bidang kependidikan dan non kependidikan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berdaya saing
tinggi. Undiksha memprogramkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang wajib diikuti
oleh mahasiswa program Strata 1 (S1) UNDIKSHA. Bertitik tolak dari program
tersebut, maka sudah menjadi kewajiban mahasiswa di Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja mengikuti kegiatan KKN tersebut. Mahasiswa langsung
diterjunkan ke sebuah desa dan hidup menyatu dengan masyarakat. Mahasiswa
diharapkan membantu memecahkan permasalahan yang di hadapi oleh
masyarakat di suatu desa untuk menjadi masyarakat yang ideal.
Kehidupan masyarakat yang ideal dapat terlihat dari pola pikir,
pendidikan, social budaya, teknologi serta sanitasi dan kesehatan lingkungan yang
berkualitas. Ekonomi juga menjadi faktor utama penentu kualitas suatu
masyarakat. Untuk menjadi masyarakat yang berkualiatas tidaklah mudah terlebih
lagi membentuk masyarakat yang memiliki pola pikir kurang maju
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan bermanfaat, terutama bagi
mahasiswa karena mahasiswa dapat melihat, merasakan, serta mengalami secara
langsung segala persoalan di masyarakat. Sehingga pengetahuan yang dimiliki
oleh mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi masalah, memberikan skala
prioritas, dan mampu menemukan pemecahan sehingga masalah pembangunan
yang dihadapi masyarakat dapat diatasi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi
2
mahasiswa dilaksanakan sebagai kegiatan melatih diri, dan melakukan penelitian
di desa sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan yang ditekuni.
Pelaksanaan KKN tahun 2015 dilaksanakan di desa-desa yang ada di
kabupaten Tabanan, dilaksanakan oleh satu kelompok mahasiswa yang terdiri dari
beberapa mahasiswa yang terdiri dari beberapa jurusan dari masing-masing
fakultas yang ada di Undiksha. Dalam kesempatan ini penulis mendapat
kesempatan mengabdikan diri sebagai mahasiswa KKN di desa Antapan
kecamatan Baturiti kabupaten Bangli. Desa Antapan sebagai salah satu tempat
dilaksanakanya KKN merupakan salah satu desa yang memiliki potensi sumber
daya manusia, lingkungan, serta adat istiadat yang perlu dikembangkan.
Pendidikan merupakan masalah yang sangat khusus dihadapi oleh
masyarakat desa. Kemudian mengenai masalah sanitasi kesehatan lingkungan,
masyarakat belum menyadari akan kesehatan diri dan lingkungan sehingga masih
banyak sampah berserakan di lingkungan desa. Masalah-masalah ini nantinya
diikhawatirkan akan menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Oleh karena itu,
ada beberapa program yang dirancang dalam kegiatan KKN ini. Kegiatan-
kegiatan tersebut diantaranya:
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan yaitu
pembuatan program rumah pintar dan pelatihan senam di tingkat SD di
desa Antapan. Program rumah pintar adalah suatu program yang
melibatkan anak-anak tingkat SD yang dikumpulkan di masing-masing
banjar di desa Antapan untuk belajar bersama dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran di sekoloah. Tujuannya agar dapat
merangsang perkembangan motorik halus anak melalui rumah pintar ini,
diharapkan nantinya program ini akan menghasilkan siswa yang cerdas
dan kreatif, khususnya di bidang pendidikan.
Program pelatihan senam adalah suatu program yang dilaksanakan
ditingkat SD di desa Antapan, yang dilaksanakan di masing-masing SD.
Materi senam yang diberikan yaitu senam irama (senam pramuka).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani
anak-anak.
3
2. Sanitasi dan Lingkungan Hidup
Kegiatan sanitasi dan lingkungan hidup ini melibatkan masyarakat
dimana mereka akan diajak untuk menjadi sosok yang peduli terhadap
kebersihan lingkungan hidup mereka. lingkungan yang sehat akan
menentukan kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan
diadakannya kegiatan gotong royong dan lomba kebersihan antar Banjar
Desa Antapan Yang Terdiri Dari Enam Banjar Yaitu Banjar Mayungan
Let, Banjar Mayungan Anyar, Banjar Glogor, Bnjar Toh Jiwa, Banjar
Talang Pati dan Banjar Antapan untuk meningkatkan kebersihan
lingkungan Desa dan kegiatan sosialisasi mengenai keorganisasian di
masing-masing Seke Truna Truni (STT) di Desa Antapan. Dari kegiatan
ini, diharapkan masyarakat mampu memahami tentang kebersihan
lingkungan hidup di Desa Antapan.
3. Sosial Budaya
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama
dan meningkat kecintaan terhadap budaya Bali yang melibatkan
masyarakat dan anak-anak SD Desa Antapan. Hal ini diwujudkan
dengan kegiatan Mekidung di Desa Antapan.
Dengan melaksanakan ketiga program tersebut, diharapkan dalam
pelaksanaan kegiatan KKN ini dapat membantu masyarakat Desa Antapan
dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
4
BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM
2.1 ANALISIS SITUASI DESA
Antapan berasal dari kata petapan ( tapa) yang berati tempat bersemadinya
raja – raja Bali, kemudian dibuatlah suatu pelinggih tempat pemujaan Ida Sang
Hyang Widhi yang diberi nama Pura Pucak Sari. Semenjak jaman penjajahan di
Bali Raja Marga menunjuk seorang pejabat sebagai Mekel yaitu I Ketut Pacung
sebagai tangan kanan raja Marga dan ditugaskan menjaga wilayah perbatasan
Marga dan Carang Sari serta masing – masing Desa mempunyai kelihan.
Sejak perselisihan antara Marga dan Carang Sari, terbentuklah kelompok –
kelompok antara lain kelompok penghadang yang disebut TalangPati dan dibuat
pelinggi yang diberi nama Pura Pengadangan. Dan kelompok di sebelah utara
dibuat benteng atau batas penjagaan yang disebut Pura Pucak Bantas. Pasukan
Jibaku yang berani mati mengorbankan jiwa atau mempertahankan jiwa dan
disebut Tohjiwa. Ada sebuah hutan/wana yang disebut Pucak Banua disinilah
diadakan upacara meayu-ayu untuk keamanan yang disebut Mayungan. Disebelah
timur Tohjiwa ada gelogor yang artinya menempatkan kerbau dari hasil rampasan
kerajaan Marga.
Orang – orang yang pernah memimpin Desa Antapan Perbekel/Kepala
Desa adalah:
1. I Ketut Pacung memimpin dari tahun 1917-1925
2. I Wayan Geredeg memimpin dari tahun 1925-1955
3. I Wayan Widhi memimpin dari tahun 1955-1956
4. I Made Liarka memimpin dari tahun 1956-1966
5. I Made Arimbawa memimpin dari tahun 1966-1974
6. I Wayan Narka memimpin dari tahun 1974-1976
7. I Wayan Widhi memimpin dari tahun 1976-1986
8. I Made Kasa memimpin dari tahun 1986-1994
9. I Wayan Muris memimpin dari tahun 1994-1995
10. I Made Sudarma memimpin dari tahun 1995-1996
11. A.A.Gd. Dalem Trisna memimpin dari tahun 1996-1997
5
12. I Gede ketut Kamayana memimpin dari tahun 1998-2006
1. Luas,Letak, Keadaan dan Batas Desa Antapan
a. Luas Desa Antapan
Desa Antapan merupakan salah satu Desa yang ada di kecamatan
Baturiti, tabanan dengan luas 104,3 Ha. 0,03 Ha dipergunakan sebagai
perkantoran, 0,27 Ha dipergunakan sebagai sekolah, 0,6 dipergunakan
sebagai pasar dan sisanya dipergunakan sebagai jalan, tempat
peribadatan,dan juga kuburan.
b. Letak Desa Antapan
Desa Antapan merupakan salah satu desa pertanian dan
perkebunan daratan medium dari salah satu kecamatan di
kabupaten tabanan dan merupakan desa yang berada di kawasan
paling timur di kecamatan Baturiti yang mempunyai ketinggian
tempat 750 m dari permukaan laut, rata – rata curah hujan pertahun
2,942 mm serta suhu rata – rata 20 derajat celcius. Desa Antapan
terdiri dari 6 Dusun/ Banjar Dinas dan 4 Desa Adat serta penduduk
Desa Antapan mata pencahariannya sebagian besar bergerak
dibidang pertanian, perkebunan, perternakan.
c. Keadaan Desa Antapan
Desa Antapan merupakan Desa yangberada pada ketinggian 800 m
dari permukaan laut dengan kemiringan antara 3-45 mengarah ke
Utara.Desa Antapan beriklim Sub Tropis,dengan curah hujan pertahun
rata-rata 2.500 mm,yaitu musim hujan dari bulan Oktober sampai
bulan April dan musim kemarau dari bulan April sampai dengan
Oktober. Sedangkan suhu udara minimum 20º Celcius dan maksimal
23º Celcius.
d. Batas – Batas wilayah Desa Antapan adalah:
a. Sebelah Utara : Hutan Lindung
b. Sebelah Timur : Desa Sulangai
6
c. Sebelah Selatan :Desa Mekarsari
d. Sebelah Barat : Desa Batunya
2. Penduduk
Jumlah pemduduk Desa Antapan adalah 3.008 jiwa (963 KK) dengan
perincian laki – laki 1.531 jiwa dan perempuan 1.477 jiwa. Desa Antapan
terdiri dari 6 banjar Adat antara lain:
a. Banjar Antapan
b. Banjar Talangpati
c. Banjar Tohjiwa
d. Banjar Mayungan Anyar
e. Banjar Mayungan Let
f. Banjar Gelogor
3. Mata Pencaharian, Pendidikan, status perkawinan dan Agama
a. Mata pencaharian Desa Antapan mayoritas sebagai petani dan sebagai
peternak dan rincian mata pencahariannya sebagai berikut:
1) Pemilik tanah sawah : 253 orang
2) Pemilik tanah tegalan : 397 orang
3) Penggarap : 25 orang
4) Buruh tani : 40 orang
5) Pemilik ternak sapi : 700 orang
6) Pemilik ternak babi : 326 orang
7) Pemilik ternak ayam : 100 orang
8) Pemilik usaha kerajinan : 5 orang
9) Pemilik usaha industri RT : 5 orang
10) Pegawai desa : 13 orang
11) Guru : 10 orang
12) TNI/POLRI : 3 orang
13) PNS lainnya : 15 orang
14) Perbankan : 4 unit
15) Pedagang di pasar : 5 orang
7
16) Dagang warung : 40 orang
17) Pedagang kios : 2 orang
18) Pedagang toko : 1 orang
19) Tukang kayu : 100 orang
20) Tukang jahit/bordir : 5 orang
21) Tukang cukur/salon : 1 orang
22) Tukang bangunan : 142 orang
23) Tukang listrik : 2 orang
24) Bengkel : 4 orang
25) Tukang las : 1 orang
26) Sopir : 6 orang
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan di Desa Antapan sebagian besar sampai tingkat
SLTA dengan rincian sebagai berikut
1) Buta aksara dan angka : 1.720 orang
2) Tidak tamat SD : 310 orang
3) Tamat SD : 527 orang
4) Tamat SLTP : 270 orang
5) Tamat SLTA : 171 orang
6) Tamat Diploma/sarjana : 10 orang
c. Status Perkawinan
Status perkawinan di Desa Antapan sebagian besar sudah kawin
adapun rinciannya sebagai berikut
1) Belum kawin : 1030 orang
2) Kawin : 1560 orang
3) Cerai hidup : 55 orang
4) Cerai mati : 363 orang
d. Agama
Mayoritas Agama yang dianut masyarakat di desa Antapan adalah
beragama Hindu dengan rincian sebagai berikut
1) Hindu : 2956 orang
2) Islam : 52 orang
8
BAB III
PERUMUSAN KEBUTUHAN/MASALAH
3.1 PERUMUSAN KEBUTUHAN
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara, baik dengan
kepala desa, kepala dusun, kepala sekolah maupun warga Desa Antapan,
dapat dirumuskan beberapa kebutuhan yang diharapkan dapat membantu dan
ikut membangun desa yang lebih baik. Adapun kebutuhan-kebutuhan tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut,
a. Membuat Peta Desa Antapan yang lebih akurat dan sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
b. Bimbingan belajar untuk siswa di Desa Antapan.
c. Memberikan pelatihan TIK kepada pegawai Kantor Desa Antapan.
d. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan melalui Kegiatan Lomba yang
diadakan antar banjar di Desa Antapan.
e. Memberikan pelatihan keorganisasian kepada semua STT. se-Desa Antapan.
f. Menata taman yang ada di Kantor Desa agar lebih bersih dan asri.
g. Mengadakan pelatihan senam Pramuka guna meningkatkan kebugaran siswa
Sekolah Dasar di Desa Antapan.
h. Menata tugu/tapal batas Desa Antapan agar terlihat lebih asri.
3.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan beberapa perumusan kebutuhan Desa Antapan seperti
disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi temuan
mahasiswa untuk diberikan solusi dalam rangka pembangunan Desa, yaitu:
(Tema: Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan)
1. Bagaimanakah cara meningkatkan minat belajar siswa di Desa Antapan?
2. Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan pegawai Kantor Desa
Antapan dalam menggunaan TIK?
9
(Tema: Sosial dan Budaya)
1. Bagaimana memberikan pelatihan keorganisasian kepada semua STT. se-
Desa Antapan?
(Tema: Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan)
1. Bagaimana meningkatkan kebersihan lingkungan Desa Antapan?
2. Bagaimana mengajarkan Senam Pramuka siswa Sekolah Dasar di Desa
Antapan?
3. Bagaimana cara meningkatkan kebersihan taman yang ada di Kantor Desa?
10
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
4.1 PROGRAM KERJA DESA
PROGRAM 1 :
1. Tema
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2. Nama Program
Penataan Lingkungan Kantor Desa Antapan
3. Rasional
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa Antapan
memiliki kantor desa yang berfungsi untuk melayani administrasi dan
pelayanan lainnya terhadap seluruh masyarakat Desa Antapan.
Pelayanan yang baik tidak hanya ditunjukkan pada pegawai maupun
staf lainnya, namun juga kondisi lingkungan sekitar area kantor desa.
Area yang memiliki kenyamanan dan kesejukan dalam hal ini adalah
area taman dan halaman sekitar. Taman merupakan sebuah areal yang
meliputi komponen material keras dan lunak yang saling mendukung
satu sama lainnya yang sengaja direncanakan oleh
manusia.Kegunaannya sebagai tempat penyejuk dan kerindangan
suatu area. Hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa taman
kantor Desa Antapan masih belum tertata rapi dan kurang dalam
penataan taman. Sehingga masyarakat Desa Antapan kurang merasa
nyaman akan keadaan area kantor. Untuk itu diperlukan sebuah usaha
atau program yang sesuai untuk memperbarui keadaan taman yang
lebih baik dan meningkatkan kesadaran staf pegawai akan kelanjutan
keindahan dan kerindangan taman. Program penataan taman kantor
desa di Desa Antapan yang diharapkan dapat bermanfaat dengan baik
bagi staf pegawai dan masyarakat untuk kedepannya.
4. Sifat Program
Program ini adalah Rintisan
5. Sasaran
11
Sasaran dari program ini adalah staf pegawai kantor Desa Antapan
6. Keterlibatan
Seluruh Mahasiswa KKN dan staf pegawai kantor Desa Antapan
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan yaitu:
a. Observasi kantor desa,
b. Sosialisasi pada staf pegawai untuk menyiapkan perlengkapan
atau peralatan yang dibutuhkan saat kegiatan penataan kantor
desa,
c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam penataan kantor desa.
8. Alokasi waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 3 (tiga)
minggu, dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya, dimana sekali
pertemuan 4 (empat) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini
adalah 12 jam.
9. Jadwal Pelaksanaan
Dilaksanakan pada setiap hari rabu dari 08 Juli sampai dengan 29 Juli
2015.
10. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Memberikan perubahan untuk memiliki suasana baru dan lebih
baik bagi kantor desa
2. Meningkatkan kenyaman dan keindahan kantor desa
PROGRAM 2 :
1. Tema
Sosial Budaya
2. Nama Program
Sosialisasi dan Pelatihan Keorganisasian bagi masing-masing Sekaa
Truna Truni Desa Antapan
12
3. Rasional
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa Antapan
memiliki 6 banjar yang terdiri dari Banjar Mayungan Anyar,
Mayungan Let, Toh Jiwa, Talang Pati, Gelogor, dan Antapan. Masing-
masing banjar memiliki suatu badan keorganisasian untuk pemuda dan
pemudi yang disebut Sekaa Truna Truni (STT). Adapun fungsi dari
Sekaa Truna Truni di masing-masing banjar yakni sebagai wadah
untuk mengerakkan pemuda dan pemudi dalam melaksanakan suatu
kegiatan tertentu yang bersifat positif. Hasil pengamatan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan kerjasama Sekaa
Truna Truni (STT) masing sangat kurang. Kurangnya kegiatan
rutinitas yang dilaksanakan dan bahkan beberapa Sekaa Truna Truni
sudah tidak aktif. Hal ini diakibatkan adanya kesibukan masing-
masing pengurus/angggota angggota STT serta kurangnya
pemahaman/pengetahuan akan tugas-tugas dan wewenang.Untuk itu
diperlukan sebuah usaha atau program yang sesuai untuk
memperbarui kinerja Sekaa Truna Truni (STT ) yang lebih aktif dan
kreaktif serta meningkatkan kerjasama demi mewujudkan tujuan suatu
organisasi masing banjar di desa Antapan. ProgramSosialisasi dan
Pelatihan Keorganisasian bagi masing-masing Sekaa Truna Truni
yang diterapkan diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi
seluruh Sekaa Truna Truni, dan pemuda pemudi Desa Antapan untuk
kedepannya.
4. Sifat Program
Program ini adalah Rintisan
5. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Sekaa Truna Truni (STT) di desa
Antapan
6. Keterlibatan
Seluruh mahasiswa KKN dan Pemuda Pemudi di Desa Antapan
7. Metode Pelaksanaan
13
Pelaksanaan program: pada tahapan ini mahasiswa KKN mulai
melaksanakan program yang sudah direncanakan dan di jadwalkan
dengan tepat waktu. Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai
berikut :
a. Observasi lingkungan Desa Antapan
b. Sosialisasi pada Sekaa Truna Truni (STT) di Desa Antapan
c. Partisipasi dalam kegiatan terkait
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 3 (tiga)
minggu, dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya di masing-masing
Sekaa Truna Truni (STT) di desa Antapan, pertemuan pada minggu
pertama direncanakan 2 (dua) jam untuk sosialisasi terkait pelatihan
yang akan diberikan. Pada pertemuan minggu kedua direncanakan 3
(tiga) jam untuk pelaksanaan dari pelatihan yang akan diberikan,
pertemuan minggu ketiga direncanakan 3 (tiga) jam untuk pelatihan
dan evaluasi. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 48
jam.
9. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari tanggal 05 Juli
sampai dengan tanggal 19 Juli 2015, dan dilaksanakan pada hari yang
disesuaikan dengan kesepakatan.
10. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program Sosialisasi dan
Pelatihan Keorganisasian untuk masing-masing Sekaa Truna Truni
Desa Antapan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kebersamaan dan pengetahuan dalam bidang
keorganisasian
b. Mengimplementasikan secara langsung pelatihan yang sudah
diberikan ke dalam organisasi Sekaa Truna Truni (STT) di desa
Antapan
14
PROGRAM 3 :
1. Tema
Pengembangan sumberdaya manusia/Pendidikan
2. Nama Program
Pelatihan Senam untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD)
3. Rasional
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa
Antapan memiliki 2 (dua) Sekolah Dasar yakni Sekolah Dasar Negeri
1 Antapan yang berada di banjar Toh Jiwa, dan Sekolah Dasar Negeri
3 Antapan yang berada di banjar Antapan. Selain kegiatan akademik
yang dilaksanakan di masing-masing Sekolah Dasar (SD) di antapan,
juga terdapat kegiatan non akademik seperti ekstrakulikuler pada
bidang kesenian dan olahraga. Kegiatan non akademik saat ini kurang
berjalan lancar terutama pada bidang olahraga. Hal ini akibat dari
kurangnya tenaga pengajar yang ahli dalam bidang ini serta antusias
siswa yang masing kurang. Kegiatan olahraga sangat perlu
dilaksanakan untuk anak-anak Sekolah Dasar demi menjaga kesehatan
tubuh setiap harinya. Kegiatan olahraga yang cocok diterapkan pada
anak-anak Sekolah Dasar (SD) adalah senam. Olahraga senam adalah
gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik
atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun
unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan,
kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama.Untuk itu diperlukan
sebuah usaha atau program yang sesuai untuk meningkatkan semangat
olahraga dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dengan
adanyasosialisasi dan pelatihan dalam Program Pelatihan Senam dapat
bermanfaat dengan baik bagi seluruh anak-anak Sekolah Dasar (SD)
di Desa Antapan untuk kedepannya.
4. Sifat program
Program ini adalah Rintisan.
5. Sasaran
15
Sasaran dari program ini adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) di
Desa Antapan
6. Keterlibatan
Seluruh mahasiswa KKN dan anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Desa
Antapan
7. Metode pelaksanaan
Metode yang digunakan yaitu:
a. Observasi lingkungan tempat pelatihan senam,
b. Sosialisasi pada siswa-siswi Sekolah Dasar yang ada di Desa
Antapn tentang betapa pentingnya mengikuti kegiatan senam,
c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam kegiatan senam.
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 4 (empat)
minggu, dengan 6 kali pertemuan setiap minggunya di masing-masing
Sekolah Dasar dan balai banjar (Rumah Pintar), sekali pertemuan
direncanakan 1 (satu) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program
ini adalah 24 jam
9. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari 04 Juli sampai
dengan 01 Agustus 2015, dan dilaksanakan sebelum kegiatan program
Rumah Pintar yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
10. Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program Pelatihan Senam untuk
anak-anak Sekolah Dasar (SD) sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkankebersamaan dan pengetahuan anak-anak
Sekolah Dasar dalam olahraga khususnya senam
2. Dapat meningkatkan semangat olahraga dan menjaga kesehatan
jasmani dan rohani anak-anak Sekolah Dasar (SD)
PROGRAM 4 :
1. Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
16
2. Nama Program
Rumah Pintar
3. Rasional
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, selain adanya
banjar yang banyak di desa Antapan, desa ini juga memiliki jumlah
penduduk yang padat. Sebagian besar penduduk desa Antapan adalah
anak-anak yang masih di bangku Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Mengingat pelaksanaan KKN pada saat
libur sekolah, dimana anak-anak kurang aktif dalam belajar dan
melakukan aktivitas sekolah. Hasil pengamatan yang telah dilakukan,
anak-anak di desa Antapan lebih mementingkan bermain pada saat
liburan berlangsung.Hal ini menyebabkan anak-anak lupa akan materi
pembelajaran sekolahdan semakin membuat malas ketika tahun ajaran
baru. Pada intinya masalah ini disebabkan kurangnya jam belajar yang
teratur dan kesadaran untuk memanfaatkan waktu. Untuk itu
diperlukan sebuah usaha atau program yang sesuai untuk mengisi
liburan sekolah anak-anak Sekolah Dasar (SD)dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dengan cara belajar bersama demi meningkatkan ilmu
pengetahuan seputar materi pembelajaran dan tambahan materi lainya.
Salah satu program yang bisa diterapkan yaitu ProgramRumah Pintar
di masing-masing banjar Desa Antapan yang dilangsungakan Sekolah
Dasar (SD) dan balai banjar dan dengan hal ini diharapkan dapat
bermanfaat dengan baik bagi seluruh anak-anak Sekolah Dasar (SD)
dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Desa Antapan untuk
kedepannya.
4. Sifat Program
Program ini adalah Rintisan
5. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menegah Pertama (SMP)
17
6. Keterlibatan
Seluruh mahasiswa KKN dan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Antapan
7. Metode Pelaksanaan
Pada tahapan ini mahasiswa KKN mulai melaksanakan program yang
sudah direncanakan dan di jadwalkan dengan tepat waktu. Adapun
rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut :
a. Observasi ke tempat yang dijadikan Rumah Pintar, dalam hal ini
adalah Sekolah Dasar (SD), dan balai banjar di Desa Antapan,
kemudian juga mengetahui kendala/kelemahan pada anak-anak di
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mengenai materi pembelajaran sekolah.
b. Persiapan penyusunan rancangan serta materi pembelajaran yang
tepat bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di Desa Antapan
c. Partisipasi dalam kegiatan terkait
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 4 (empat)
minggu, dengan 12 kali pertemuan setiap minggunya di masing-
masing banjar desa antapan dan tempatnya dilangsungkan di Sekolah
Dasar (SD) dan balai banjar, sekali pertemuan direncanakan 2 (dua)
jam. Alokasi waktu secara keseluruhan dari program ini adalah 96
jam.
9. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari 04 Juli sampai
dengan 01 Agustus 2015, dan dilaksanakan pada hari yang
disesuaikan dengan jadwal.
Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan Program Rumah Pintar
NO. LEVEL TEMPAT/LOKASI HARI WAKTU PELAKSANAAN
18
1. SD Banjar Mayungan
Let/Sekolah Dasar
(SD) N 1 Antapan
Senin &
Rabu
Pkl. 15.00 – 17.00 WITA
2. SD Banjar Mayungan
Anyar/Sekolah
Dasar (SD) N 1
Antapan
Jumat &
Minggu
Pkl. 15.30 – 17.30 WITA
3. SD Banjar Toh
Jiwa/Sekolah Dasar
(SD) 1 Antapan
Selasa
& Kamis
Pkl. 15.00 – 17.00 WITA
4. SD,
SMP
Banjar
Gelogor/Balai
Banjar Gelogor
Minggu
& Sabtu
Pkl. 15.30 – 17.30 WITA
5. SD Banjar Talang
Pati/Sekolah Dasar
(SD) 3 Antapan
Kamis &
Sabtu
Pkl. 15.00 – 17.00 WITA
6. SD Banjar
Antapan/Sekolah
Dasar (SD) 1
Antapan
Rabu &
Jumat
Pkl. 15.30 – 17.30 WITA
10. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program Rumah Pintaruntuk
anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP)
sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkan kebersamaan serta pengetahuan anak-anak
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2. Dapat menambah pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan cara metode belajar
yang berbeda, serta mampu berprestasi untuk kedepannya.
19
PROGRAM 5 :
1. Tema
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2. Nama Program
Perlombaan Kebersihan Lingkungan Antar Banjar di Desa Antapan
3. Rasional
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa Antapan
memiliki 6 banjar yang terdiri dari banjar Mayungan Anyar,
Mayungan Let, Toh Jiwa, Talang Pati, Gelogor, dan Antapan.
Masalah utama yang dihadapi Desa Antapan maupun masing-masing
banjar mengenai lingkungan adalah sampah. Hasil pengamatan yang
telah dilakukan dimana sampah-sampah masih berserakan di pinggir
jalan, selokan, maupun sekitar rumah warga. Tentu hal ini desa akan
terlihat kotor dan kurang tertata rapi, selain itu sampah juga bisa
menjadi ancaman bagi masyarakat desa jika tidak mendapat perhatian
secara intensif. Sampah dapat menimbulkan berbagai macam
pencemaran lingkungan tanah dan udara serta akan timbul berbagai
penyakit.Penyebab timbulnya masalah ini ialah tidak adanya Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desa Antapan maupun di
masing-masing banjar serta kurangnya kesadaran dari masayarakat
desa untuk pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah yang paling
sederhana yang perlu dilakukan untuk mengurangi berbagai
pencemaran lingkungan yaitu pengolalan sampah dari rumah tangga,
dengan dilakukannya pemilahan sampah organik dan sampah
anorganik. Untuk itu diperlukan sebuah usaha atau program yang
sesuai untuk pengelolaan sampah dan meningkatkan kebersihan
lingkungan desa maupun masing-masing banjar agar tidak lagi
tercemar oleh sampah. Salah satu program yang bisa diterapkan yaitu
Program Perlombaan Kebersihan Lingkunan Antar Banjar di Desa
Antapan. Program ini merupakan cara penanggulangan pencemaran
sampah dengan cara melakukan kegiatan gotong royong maupun kerja
bakti yang secara rutin dilakukan di masing-masing bajar desa
20
Antapan. Program ini diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi
seluruh masyarakat dan tentunya juga bagi Desa Antapan untuk
kedepannya.
4. Sifat Program
Program ini adalah Rintisan
5. Sasaran
Sasaran dari program in adalah semua masyarakat desa Antapan
6. Keterlibatan
Seluruh mahasiswa KKN dan masyarakat desa Antapan
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan yaitu:
a. Observasi dilingkungan Desa Antapan,
b. Sosialisasi pada masyarakat di Desa Antapan tentang bagaimana
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,
c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam melakukan pembersihan.
8. Alokasi waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 2 (dua)
minggu, dengan 3 kali pertemuan setiap minggunya di masing-masing
banjar Desa Antapan, sekali pertemuan direncanakan 3 (tiga) jam.
Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 108.
9. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari tanggal 04 Juli
sampai dengan tanggal 18 Juli 2015, dan dilaksanakan pada hari yang
disesuaikan dengan kesepakatan.
10. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program Perlombaan Kebersihan
Lingkungan Antar Banjar di Desa Antapan sebagai berikut :
1. Dapat memberikan perubahan/dampak yang bersih tanpa sampah
bagi lingkungan Desa Antapan maupun di masing-masing banjar.
2. Dapat meningkatkan kenyamanan dan keindahan Desa Antapan
serta terhindar dari penyakit.
21
PROGRAM 6 :
1. Tema
Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan
2. Nama Program
Pelatihan Telekomunikasi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk staf
pegawai kantor Desa Antapan
3. Rasional
Kantor desa merupakan tempat yang digunakan untuk melayani
berbagai kebutuhan administrasi masyarakat. Sehingga dibutuhkan
teknologi dalam mengolah data untuk mempermudah input maupun
output suatu data. Bukan hanya dalam hal menampung aspirasi
masyarakat, tapi juga dalam pengoprasian komputer. Komputer dalam
jaman sekarang sangat dibutuhkan untuk mempermudah maupun
mempercepat pengerjaan sebuah administrasi desa khususnya di Desa
Antapan.
4. Sifat Program
Program ini adalah Rintisan
5. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah staf pegawai kantor
6. Keterlibatan
Seluruh Mahasiswa KKN dan staf pegawai kantor
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan yaitu:
a. Observasi ke kantor desa, untuk mengetahui kendala atau
kelemahan pada staf pegawai mengenai pengetahuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
b. Persiapan penyusunan bahan pelatihan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang tepat dan sesuai kebutuhan bagi staf
pegawai di Desa Antapan
c. Pelatihan langsung dan penyampaian materi terkait Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
22
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 4 (empat)
minggu, dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya, dimana sekali
pertemuan direncanakan 2 (dua) jam. Alokasi secara keseluruhan dari
program ini adalah 8 (delapan) jam.
9. Jadwal Pelaksanaan
Dilaksanakan hari rabu pada 08 Juli sampai dengan 29 Juli 2015
10. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program Pelatihan
Telekomunikasi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk staf pegawai
kantor desa yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan staf pegawai kantor desa, dan
2. Mengimplementasikan secara langsung dalam mengerjakan
administrasi desa.
PROGRAM 7 :
1. Tema
Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan
2. Nama program
Inovasi Masa Orientasi Siswa (MOS) dan Insfirasi Penataan
Lingkungan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Baturiti
3. Rasional
Masa orientasi siswa adalah program yang dilaksanakan sekolah untuk
siswa yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Salah satu alasan di-laksanakan kegiatan MOS adalah adanya
perbedaan situasi pembelajaran, sistem pembelajaran, dan mata
pelajaran yang akan diterima pada jenjang yang baru. Dengan
dilaksanakannya atau diikutinya kegiatan MOS diharapkan siswa baru
benar-benar siap dengan situasi, sistem, dan mata pelajaran yang
benar-benar baru tersebut. Akan tetapi, sering kali pelaksanaan
kegiatan ini keluar dari koridor yang diharapkan. Yang terjadi adalah
MOS diisi dengan kegiatan bulliyng/tindak kekerasan. Sedangkan
23
untuk penataan ingkungan di Dessa Antapan, rassionalnya yaitu;
sekolah di berbagai daerah pada umumnya tidak memiliki taman
sekolah. Dan hanya sedikit yang mempunyai, tetapi semua itu pun
tidak dirawat dan dimanfaatkan dengan baik. Begitu sulit untuk
menyadarkan warga sekolah untuk merawat sebuah taman sekolah.
Tumbuhan yang ada di taman sekaligus sebagai penghasil oksigen,
karena kemampuan tumbuhan berfotosintesis dengan cara menghisap
carbondioksida ( Co2 ) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah
dengan bantuan sinar matahari ditambah klorofil maka akan
menghasilkan Oksigen (O2) yang baik yang membuat udara di sekolah
tampak lebih segar karena berkurangnya polusi. Dan hijaunya
dedaunan yang rindang dari tanaman akan membuat sekolah tampak
lebih sejuk. Maka dari itu dibuatkan inovasi dalam penataan
lingkungan untuk menyadarkan siswa dari dini tentang lingkungan
sekitar.
4. Sifat program
Program ini adalah Komplementer
5. Sasaran
Seluruh warga Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 5 Baturiti
6. Keterlibatan
Seluruh Mahasiswa KKN dan seluruh warga Sekolah Menegah
Pertama (SMP) 5 Negeri Baturiti
7. Metode pelaksanaan
a. Observasi dilingkungan Desa Antapan,
b. Sosialisasi pada siswa manfaat MOS dan Penataan lingkungan
c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam melakukan kegiatan MOS serta
saat penataan lingkungan
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 1(satu)
minggu, dengan 7 kali pertemuan setiap harinya, dimana sekali
pertemuan direncanakan 6 (enam) jam. Alokasi secara keseluruhan
24
dari program ini adalah 42 (empat puluh dua) jam, dari Pkl. 07.00-
13.00 WITA
9. Jadwal pelaksanaan
a. Senin, 27 Juli 2015
Memberikan inovasi MOS, Mendampingi untuk kegiatan pra-
MOS, pengenalan mahasiswa UNDIKSHA dan memberikan
arahan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi Penataan
Lingkungan.
b. Selasa, 28 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan
mempraktekkan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi
Penataan Lingkungan.
c. Rabu, 29 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan
memberikan arahan untuk mempraktekkan penataan lingkungan
bagi siswa SMP N 5 Baturiti yang baik dan benar.
d. Kamis, 30 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan
memberikan arahan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi
Penataan Lingkungan
e. Jumat, 31 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan
memberikan arahan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi
Penataan Lingkungan
f. Sabtu, 01 Agustus 2015, mendampingi kegiatan outbond dan
penataan lingkungan.
10. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini, yaitu:
Untuk memberikan inovasi dalam MOS agar tidak terjadi kegiatan
yang kurang mendidik, memberikan penyegaran kepada siswa untuk
memiliki infirasi untuk kegiatan MOS serta infirasi dalam penataan
lingkungan yang asri dan mengubah pemikiran siswa menjadi lebih
baik.
25
4.2 PROGRAM KERJA CLUSTER
4.2.1 CLUSTER 1
1. Nama anggota cluster :
a. Ni Luh Suma Widari
b. Ketut Arya
c. Made Noviana Putra
d. I Kadek Dwi Agus A.s
2. Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
a. I Made Subur/Banjar Antapan, Desa Antapan
b. I Nyoman Lana/Banjar Antapan, Desa Antapan
c. Made Kasiana/Banjar Antapan, Desa Antapan
d. Wayan Arta/Banjar Talangpati, Desa Antapan
3. Program 1
a) Tema: Pengembangan sumberdaya manusia/Pendidikan
b) Nama program: Bimbingan membaca, menulis, dan berhitung (calistung)
c) Rasional
Desa antapan memiliki jumlah penduduk yang padat, diantaranya
terdiri dari anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun beberapa anak yang
tidak bersekolah di karenakan faktor biaya dan memilih berkerja di usia
yang masih muda. Program kelompok rumah pintar yang telah
dilaksankan dapat mengetahui pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar
(SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di desa antapan. Beberapa
anak di kelas 2 sampai 4 Sekolah Dasar (SD) belum mampu membaca
dengan lancar serta penulisan yang masih salah. Adapun juga anak di
kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) belum mampu memahami dasar
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta materi
matematika lainya. Hal ini disebabkan kurangnya jam belajar anak-anak
dan lebih mementingkan untuk bermain serta sedikit pula keinginan
membantu orangtua. Maka diperlukan suatu usaha dan program yang
sesuai untuk meningkatkan pengetahuan terkait membaca, menulis, dan
berhitung yang diterapkan di lingkup keluarga serta mengarah kepada
26
anak-anak. Program bimbingan membaca, menulis, dan berhitung
(Calistung) diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga cluster
bersangkutan.
d) Sifat program
Program ini adalah Rintisan
e) Tujuan program
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan membaca,
menulis, dan berhitung kepada anak-anak keluarga cluster bersangkutan
f) Sasaran
Sasaran program ini adalah keluarga cluster I Made Subur dengan anaknya
bernama Kadek Yuni dan keluarga cluster Made Kasiana dengan anaknya
bernama Komang Arda Ardana
g) Metode pelaksanaan
Adapun pelaksanaan program ini sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Observasi untuk mengetahui kendala dan kesulitan anak-anak terkait
membaca, menulis, dan berhitung
3. Pelaksanaan/partisipasi menyampaikan materi sesuai kebutuhan serta
evaluasi sewaktu-waktu
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
3. Mengubah cara belajar yang lebih teratur
4. Meningkatkan pengetahuan terkait membaca, menulis dan berhitung
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 27 (dua puluh
tujuh) hari, 4 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan
direncanakan 2 (dua) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini
adalah 29 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari rabu, jumat,
minggu, dan senin, dimulai dari 8 Juli sampai dengan 2 Agustus 2015.
Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan
27
Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi
Waktu
Observasi Sabtu, 4 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
1
Rabu, 8 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
2
Jumat, 10 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
3
Minggu, 12 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
4
Senin, 13 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
5
Jumat, 17 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
6
Minggu, 19 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
7
Senin, 20 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
8
Rabu, 22 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
9
Jumat, 24 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
10
Minggu, 26 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
11
Senin, 27 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
12
Rabu, 29 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
13
Jumat, 31 Juli 2015 2 jam
Pelaksanaan
14
Minggu, 2 Agustus 2015 2 jam
Total : 29 jam
28
4. Program 2
a) Tema : Pengembangan Sumberdaya manusia/Pendidikan
b) Nama program : Pelatihan mengoperasian komputer dan Microsooft
Word
c) Rasional
Sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi di desa
antapan sangatlah kurang. Jaringan internet yang belum tersentuh serta
sinyal yang masih lemah untuk melakukan komunikasi yang baik dan
lancar. Pada bidang teknologi kurangnya perangkat komputer yang
menyebabkan ketertinggalan dalam bidang ini. Saat ini terdapat beberapa
unit komputer di kantor kepala desa, sekolah, dan beberapa orang sudah
memilikinya. Adanya kekurangan ini sehingga menimbulkan rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mempelajarinya.
Mengoperasikan komputer beserta beberapa aplikasi yang diperlukan
seperti Microsoft Word sangat perlu dikenal dan dipelajarari oleh
masyarakat khususnya anak-anak. Saat ini hampir semua kepentingan dan
kebutuhan bergantung pada teknologi komputer serta didukung jaringan
internet sebagai perangkat tambahannya. Beberapa staf pegawai kantor
desa dan Sekaa Truna Truni (STT) bahkan belum bisa mengoperasikan
komputer beserta aplikasi Microsoft Word untuk kepentingan administrasi
maupun surat menyurat. Maka diperlukan suatu usaha dan program yang
sesuai untuk menambah kemampuan terkait mengoperasikan komputer
dan Microsoft Word yang diterapkan di lingkup keluarga serta mengarah
kepada anak-anak. Program pelatihan mengoperasikan komputer dan
Microsooft Word diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga cluster
bersangkutan.
d) Sifat program
Program ini adalah Rintisan
e) Tujuan program
Tujuan program ini adalah menambah kemampuan terkait
mengoperasikan komputer dan Microsoft Word kepada anak-anak
keluarga cluster bersangkutan
29
f) Sasaran
Sasaran program ini adalah keluarga cluster Wayan Arta dengan
anaknya bernama Wayan Yoga Arsana
g) Metode pelaksanaan
Adapun pelaksanaan program ini sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Observasi untuk mengetahui potensi dan minat anak-anak terkait
mengoperasikan komputer dan Microsoft Word
3. Pelaksanan/partisipasi menyampaikan materi dengan modul ditambah
praktek langsung serta evaluasi sewaktu-waktu
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Menambah dan mengembangkan kemampuan terkait mengoperasikan
komputer dan Microsoft Word
2. Memudahkan mempelajari yang lainya yang masih berkaitan dengan
bidang ini
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 26 (dua
puluh enam) hari, 3 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan
direncanakan 2.5 (dua setengah) jam. Alokasi secara keseluruhan dari
program ini adalah 26 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari selasa,
kamis, dan sabtu, dimulai dari 9 Juli sampai dengan 3 Agustus 2015.
Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi
Waktu
Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
1
Kamis, 9 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
2
Sabtu, 11 Juli 2015 2.5 jam
30
Pelaksanaan
3
Kamis, 16 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
4
Sabtu, 18 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
5
Selasa, 21 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
6
Kamis, 23 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
7
Selasa, 28 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
8
Kamis, 30 Juli 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
9
Sabtu, 1 Augustus 2015 2.5 jam
Pelaksanaan
10
Selasa, 3 Augustus 2015 2.5 jam
Total : 26 jam
5. Program 3
a) Tema: Sanitasi dan kesehatan lingkungan
b) Nama program: Kebersihan lingkungan dan pencegahan demam berdarah
(DB)
c) Rasional
Desa antapan berada di daerah dataran tinggi, yang memiliki curah
hujan yang tinggi. Iklim yang dingin disertai kabut dan cuaca hujan sering
terjadi di desa ini. Melihat situasi ini, masyarakat sangat perlu menjaga
kesehatan dan kebersihan lingkungan. Selain itu, lingkungan yang bersih
akan akan berdampak positif bagi kesehatan jasmani dan rohani. Saat ini
kondisi lingkungan desa antapan masih kotor dan kurang tertata rapi.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, kurangnya tempat
sampah yang tersedia di lingkungan rumah, banjar. Kemudian kurangnya
kesadaran masyarakat akan lingkungan sekitar. Apabila kondisi ini terus
31
terjadi maka sangat memungkinkan datangnya penyakit seperti demam
berdarah (DB). Penyakit ini akan mewabah pada saat udara lembab,
terutama disaat musim hujan. Demam berdarah yang terjadi pada manusia
disalurkan melaui gigitan nyamuk. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka
diperlukan suatu usaha dan program yang sesuai untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan dan melaksanakan pencegahan demam berdarah
(DB) yang diterapkan di lingkup keluarga. Program kebersihan lingkungan
dan pencegahan demam berdarah (DB) diharapkan dapat bermanfaat bagi
keluarga cluster bersangkutan.
d) Sifat program
Program ini adalah Rintisan
e) Tujuan program
Tujuan program ini adalah meningkatkan kebersihan lingkungan dan
pencegahan terjadinya demam berdarah (DB) kepada keluarga cluster
bersangkutan.
f) Sasaran
Sasaran program ini adalah keluarga cluster Wayan Arta
g) Metode pelaksanaan
Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Observasi untuk mengetahui kondisi lingkungan dan seberapa besar
antisipasi pencegahan demam berdarah (DB)
3. Sosialisasi
4. Pelaksanaan/partisipasi melaksanakan kebersihan lingkungan dan
pencegahan demam berdarah (DB) serta evaluasi sewaktu-waktu
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Menghasilkan lingkungan yang bersih dan tertata rapi
2. Kesehatan secara jasmani dan rohani serta terhidar dari demam
berdarah (DB)
i) Alokasi waktu pelaksanaan
32
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 15 (lima belas)
hari, 2 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan direncanakan 3
(tiga) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 19 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari minggu dan
rabu dimulai dari 19 Juli sampai dengan 2 Agustus 2015.
Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu
Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
1
Minggu, 19 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
2
Rabu, 22 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
3
Minggu, 26 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
4
Rabu, 29 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
5
Minggu, 2 Agustus 2015 3 jam
Total : 16 jam
6. Program 4
a) Tema: Sanitasi dan kesehatan lingkungan
b) Nama program : Penerapan cuci tangan dan gosok gigi (cutagogi)
c) Rasional
Penduduk desa antapan kebanyakan diantaranya berprofesi sebagai
petani dan buruh. Beberapa masyarakat lebih banyak meluangkan waktu di
sawah maupun ladang. Mengingat pekerjaan yang dilakukan akan
berdampak kotor, sehingga perlu meningkatkan kebersihan tubuh. Hal ini
juga terjadi pada anak-anak yang kurang memperhatikan kebersihan setelah
bermain. Tangan harus tetap dijaga kebersihannya, mengingat sebagai
perantara langsung dengan mulut. Masuknya penyakit ke dalam tubuh
33
dikarenakan tangan yang kotor, sehingga mudah terserang penyakit.
Sepulang bekerja masyarakat jarang cuci tangan dan langsung digunakan
untuk mengambil sesuatu. Selain tangan, gigi juga harus tetap dijaga
kersihannya dengan cara gosok gigi 2 (dua) kali sehari sehingga terhindar
dari kuman dan bakteri. Saat ini masyarakat khususnya anak-anak kurang
memperhatikan kebersihan tangan dan gigi. Hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran dan belum mengetahui dampak yang akan dihasilkan
kedepannya. Maka diperlukan suatu usaha dan program yang sesuai untuk
meningkatkan kebersihan tangan dan gigi yang diterapkan di lingkup
keluarga serta mengarah kepapada anak-anak. Program penerapan cuci
tangan dan gosok gigi (cutagogi) diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga
cluster bersangkutan.
d) Sifat program
Program ini adalah Rintisan
e) Tujuan program
Tujuan program ini adalah meningkatkan kebersihan tangan dan gigi kepada
keluarga cluster bersangkutan
f) Sasaran
Sasaran program ini adalah keluarga cluster Wayan Arta dengan anaknya
bernama Wayan Yoga Arsana dan keluarga cluster Made Kasiana dengan
anaknya bernama Komang Arda Ardana
g) Metode pelaksanaan
Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Observasi untuk mengetahui kerutinan dan keseriusan dalam cuci tangan
dan gosok gigi
3. Sosialisasi
4. Pelaksnaan/partisipasi mencontohkan langsung cuci tangan dan gosok
gigi yang benar serta evaluasi sewaktu-waktu
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
34
1. Menjaga kebersihan tangan dan gigi agar terhindar dari kuman serta
bakteri
2. Membiasakan cuci tangan dan gosok gigi secara teratur
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 10 (sepuluh)
hari, 2 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan direncanakan 1
(satu) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 5 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari jumat, sabtu
dan minggu dimulai dari 24 Juli sampai dengan 2 Agustus 2015.
Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu
Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
1
Jumat, 24 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
2
Minggu, 26 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
3
Sabtu, 1 Agustus 2015 1 jam
Pelaksanaan
4
Minggu, 2 Agustus 2015 1 jam
Total : 5 jam
7. Program 5
a) Tema: Sosial budaya
b) Nama program: Pelatihan kerajinan tangan membuat anyaman kise dan
klabang dari daun kelapa (slepan)
c) Rasional
Desa antapan memiliki adat dan istiadat yang berbeda dengan daerah
lainya. Begitu juga dengan kerajinan yang sudah ada sejak dahulu dan terus
dikembangkan hinggga sekarang. Beberapa kerajinan tersebut sering
digunakan pada saat upacara agama. Namun saat ini mengembangkan
35
kerajinan maupun tradisi sangatlah sulit untuk generasi muda. Hal ini
disebabkan karena pemikiran, semangat, dan kemauan yang mulai
berkurang, sehingga tidak mampu mengemban tugas dengan baik. Kerajian
dasar yang perlu dipelajari dan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari adalah kerajinan tangan membuat anyaman. Kerajinan tangan ini
diperlukan kreatifitas dan ketelitian yang tinggi ketika saat proses
menganyam. Salah satu bahan dasar yang digunakan adalah daun kelapa
(slepan). Slepan sangat mudah ditemukan di desa antapan menginggat di
sawah mapun ladang ditanamai pohon kelapa. Adapun kerajinan yang bisa
dibuat diantaranya kise, klabang dan lain-lain. Kise adalah tempat ayam
yang menyerupai tas yang bisa dibawa kemana-mana, klabang adalah
sebuah tenda kecil yang biasa digunakan dalam upacara agama. Maka
diperlukan suatu usaha dan program yang sesuai untuk mengembangkan
kerajinan tangan membuat anyaman kise dan klabang yang diterapkan di
lingkup keluarga. Program pelatihan kerajinan tangan membuat anyaman
kise dan klabang diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga cluster
bersangkutan.
d) Sifat program
Program ini adalah Rintisan
e) Tujuan program
Tujuan program ini adalah mengembangkan kerajinan tangan membuat
anyaman kise dan klabang.
f) Sasaran
Sasaran program ini adalah keluarga cluster I Nyoman Lana
g) Metode pelaksanaan
Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Observasi untuk mengetahui minat dan bakat dalam menganyam
3. Sosialisasi
4. Pelaksanaan/partisipasi mencontohkan langsung membuat anyaman
kise dan klabang serta evaluasi sewaktu-waktu
h) Luaran program
36
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Menjaga dan melestarikan kerajian tangan membuat anyaman kise dan
klabang
2. Dapat diimplentasikan langsung dikehidupan keluarga maupun
masyarakat
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 15 (lima belas)
hari, 3 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan direncanakan 3
(tiga) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 19 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari selasa, kamis,
dan sabtu dimulai dari 21 Juli sampai dengan 4 Agustus 2015.
Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu
Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam
Pelaksanaan
1
Selasa, 21 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
2
Kamis, 23 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
3
Selasa, 28 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
4
Kamis, 30 Juli 2015 3 jam
Pelaksanaan
5
Sabtu, 1 Agustus 2015 3 jam
Pelaksanaan
6
Selasa, 4 Agustus 2015 3 jam
Total : 19 jam
Rekapitulasi Program Kerja Cluster
Tabel Rekapitulasi Program Kerja
37
No. Program Sifat
Program
Sasaran Metode
Pelaksanaan
Luaran Alokasi
Waktu
1
2
3
4
Bimbingan
membaca,
menulis, dan
berhitung
(Calistung)
Pelatihan
mengoperasikan
komputer
beserta aplikasi
Microsoft Word
Kebersihan
lingkungan dan
pencegahan
demam
berdarah (DB)
Penerapan cuci
tangan dan
gosok gigi
(cutagogi)
Rintisan
Rintisan
Rintisan
Rintisan
Kadek
Yuni
dan
Komang
Arda
Ardana
Wayan
Yoga
Arsana
Keluarga
cluster
Wayan
Arta
Wayan
Yoga
Arsana
dan
Komang
Arda
Persiapan,
Observasi,
dan
Pelaksanaa/
partisipasi
serta
evaluasi
Persiapan,
Observasi,
dan
Pelaksanaa/
partisipasi
serta
evaluasi
Persiapan,
Observasi,
Sosialisasi,
dan
Pelaksanaa/
partisipasi
serta
evaluasi
Persiapan,
Observasi,
Sosialisasi,
dan
Pelaksanaa/
partisipasi
1. Mengubah cara
belajar yang
lebih teratur
2. Meningkatkan
pengetahuan
membaca,
menulis, dan
berhitung
1. Menambah dan
mengembangk
an kemampuan
terkait
mengoperasika
n komputer dan
Microsoft
Word
2. Memudahkan
memepelajari
yang lainya
yang masih
berkaitan
dengan bidang
ini
1. Menghasilkan
lingkungan
yang bersih dan
tertata rapi
2. Kesehatan
secara jasamani
dan rohani serta
terhindar dari
demam
berdarah (DB)
1. Menjaga
kebersihan
tangan dan gigi
agar terhindar
29 jam
26 jam
16 jam
5 jam
38
5
Pelatihan
kerajinan
tangan
membuat
anyaman kise
dan klabang
dari daun
kelapa (slepan)
Rintisan
Ardana
Keluarga
cluster I
Nyoman
Lana
serta
evaluasi
Persiapan,
Observasi,
Sosialisasi,
dan
Pelaksanaa/
partisipasi
serta
evaluasi
dari kuman
serta bakteri
2. Membiasakan
mencuci
tangan dan
menggosok
gigi secara
teratur
1. Menjaga dan
melestarikan
kerajianan
tangan dalam
membuat
anyaman kise
dan klabang
2. Dapat
diimplemtasika
n langsung
dikehidupan
keluarga
maupun
masyarakat
19 jam
JUMLAH JAM KERJA 95 jam
Kalender Kerja
Bulan Juli
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Keterangan:
Persiapan
Observasi
Sosialisasi
Pelaksanaan/partisipasi
serta evaluasi
39
Bulan Agustus
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
4.2.2 CLUSTER 2
11. Nama Anggota Cluster :
a. Ni Kadek Metaputri
b. Ni Komang Ariani
c. Kadek Moni Ratningsih
d. I Wayan Sudastra
12. Nama dan Alamat Kepala Keluarga Asuh yang Ditangani :
a. Nama Ayah : Made Arta
Nama Anak Asuh: Kadek Eva Amanda
Alamat: Banjar Talang Pati, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.
Tabanan
b. Nama Ayah: Wayan Darni
Nama Anak Asuh: Ni Luh Intan
Alamat: Banjar Talang Pati, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.
Tabanan
c. Nama Ayah: Nyoman Sukanta
Nama Anak Asuh: Kadek Devi Ulandari
Alamat: Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.
Tabanan
d. Nama Ayah: Made Waca
Nama Anak Asuh: Ketut Andre
Alamat: Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.
Tabanan
40
3. Program 1
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan
b) Nama Program
Bimbingan Belajar Calistung (Membaca, Menulis, Dan Berhitung)
c) Rasional
Kemampuan baca-tulis sangatlah penting karena melibatkan
pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat
mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana
seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan
berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Pendidikan
merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan
masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan,
mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan
jaman. Hal ini disebabkan oleh minimnya penguasaan terhadap disiplin
ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Ini dilihat
dari kualitas pendidikan yang ada di Indonesia masih kurang efektif
karena hal ini dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu masalah
perekonomian keluarga. Padahal kalau dilihat secara global sumber daya
manusia bangsa indonesia sangatlah berpotensi baik. Perbaikan sistem
pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
karena pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Aktivitas
belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara
wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang
dapat cepat menangkap apa yang dipelajari dan terkadang juga teramat
sulit, tetapi juga terkadang sulit untuk mengadakan konsentrasi. Apalagi
dengan kehidupan di Desa Nongan, setelah kami melakukan observasi
41
dan wawancara yang telah saya lakukan, disini banyak anak-anak yang
setelah pulang sekolah mereka sendiri, orang tua mereka kebanyakan
berkebun, pulang di sore hari dan juga tidak terlalu membantu anak-anak
mereka dalam belajar dirumah. Tepatnya anak dari keluarga asuh yang
bernama I Ketut Sukarana , yang bernama Ni Wayan Meli Ani, adalah
seorang anak yang menurut saya sangat antusias dalam belajar di
sekolah, namun kurangnya inisiatif untuk mengulang pelajaran di rumah,
Meli merasa kurang bersemangat mengulang pelajaran dirumah karena
kedua orang tuanya tidak bisa membantunya dalam belajar dan menurut
pengakuan dari kedua orang tua Meli pun mengatakan demikian, bahwa
mereka memang tidak pernah membantu Meli dalam belajar, mengingat
pendidikan mereka juga rendah dan merasa kurang percaya diri untuk
mengajarkan meli, disamping itu mereka juga setiap harinya bekerja
disaat jam-jam anak belajar di rumah. Dengan adanya bimbingan belajar
ini, dapat membantu peserta didik dalam memperdalam suatu materi
yang di berikan disekolah, terutama kesulitan yang di alami oleh Meli
adalah belum bisa menulis tegak bersambung, membaca tulisan tegak
bersambung, belum bisa membedakan penjumlahan dan pengurangan,
perkalian dan penjumlahan dan pengurangan susun, karena seharusnya
setelah melihat materi dari buku ajar, seharusnya murid kelas dua sudah
bisa melakukan hal seperti yang diatas. Kemudian dengan bimbingan
belajar CALISTUNG (Membaca, Menulis, Berhitung) dalam program
ini, pembentukan “Bimbingan Belajar” atau yang lebih akrab disebut
“Bimbel” yang lebih intensif dalam keluarga akan membantu tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
d) Sifat Program
Program ini merupakan Program Komplementer
e) Tujuan Program
Untuk Mengajarakan anak dari keluarga asuh agar bisa membaca,
menulis dan berhitung sekaligus menambah pengetahuan dan
pengalaman anak keluarga asuh dalam calistung sehingga anak keluarga
tersebut terlatih dalam menerapkan calistung.
42
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Ni Luh Intan, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari
Banjar Talang Pati, Desa Antapan
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar membaca,
menulis, dan berhitung.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Wayan Darni (Ibu dari Intan). Kami melakukan
wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam membaca, menulis dan berhitung yang belum
pernah didapat sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk
memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan bimbingan belajar membaca, menulis dan berhitung.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
f. Evaluasi dan Refleksi Program
43
Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana
peningkatan dan pemahaman kemampuan anak dalam membaca,
menulis dan berhitung yang telah diajarkan serta merefleksi
kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan bimbingan belajar membaca, menulis, dan
berhitung pada anak asuh, diharapkan anak asuh yang memiliki masalah
dalam membaca, menulis, dan berhitung dapat lebih memahami,
mengerti dan menguasai materi yang diajarkan.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 03 Juli 2015 Melaksanakan observasi kepada keluarga asuh
banjar talang pati atas nama Wayan Darni 1 jam
2 04 Juli 2015
Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga asuh
banjar talang pati atas nama Wayan Darni
sekaligus menjelaskan mengenai program kerja
cluster yang akan dilaksanakan pada keluarga
tersebut
1 jam
3 05 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
calistung 2 jam
4 07 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
calistung 2 jam
5 09 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
calistung 2 jam
6 13 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
calistung 2 jam
7 16 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
calistung 2 jam
44
8 18 Juli 2015 Evaluasi atau pemantapan calistung 2 jam
Total Alokasi Waktu 14 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 18 Juli 2015, pada hari
jumat, sabtu, minggu, selasa, kamis, dan senin.
4. Program 2
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan
b) Nama Program
Belajar dasar-dasar Bahasa Inggris
c) Rasional
Bahasa Inggris memang telah menjadi alat komunikasi yang
mendominasi segala bidang, mulai dari teknologi, pendidikan, politik,
perdagangan, dan lain sebagainya. Bahasa Inggris merupakan alat
komunikasi yang paling sering. Sayangnya masih banyak orang yang
enggan belajar bahasa Inggris karena merasa terlalu tua untuk dapat
menguasai bahasa Inggris, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk
belajar ilmu pengetahuan. Untuk bisa menguasai tata bahasa Inggris
dengan baik, tentunya kita perlu memperbanyak kosakata bahasa Inggris
yang memang menjadi modal utama dalam mempelajari bahasa ini.
Bahasa Inggris merupakan elemen penting yang harus dipelajari dengan
serius dewasa ini, karena belajar bahasa Inggris itu merupakan kebutuhan
di sebuah dunia modern, selain itu bahasa inggris memberi ruang gerak
yang seluas-luasnya kepada keluarga asuh untuk larut menjadi bagian
dari komunitas global masyarakat dunia, maka dari itu pemberian materi
pembelajaran tentang bahasa inggris sangat penting untuk anak usia dini
salah satunya dengan belajar dasar-dasar bahasa inggris sebagai bahan
pengenalan dalam menguasai bahasa inggris.
d) Sifat Program
Program ini merupakan Program Komplementer
45
e) Tujuan Program
Untuk menambah pengetahuan anak keluarga asuh tentang dasar-dasar
bahasa inggris sehingga memperjelas dan menambah wawasan
pengetahuan yang didapat disekolah sebelumnya.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Kadek Eva Amanada, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 3
Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa Antapan
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Bahasa
Inggris.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Wayan Sri Wahyuni (Ibu dari Eva). Kami melakukan
wawancara dengan pihak terkait (keluarga asuh) guna menunjang
pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan
program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Inggris.
Observasi ini ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan
program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris.
e. Pengajaran Terbimbing
46
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
f. Evaluasi dan Refleksi Program
Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana
peningkatan dan pemahaman kemampuan anak dalam
menggunakan Bahasa Inggris yang telah diajarkan serta merefleksi
kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.
h) Luaran Program
Dengan adanya program bimbingan belajar ini diharapkan anak dari
keluarga asuh nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak
dalam berbahasa inggris, sehingga kesan mereka terhadap pelajaran
Bahasa Inggris bukan lagi sesuatu yang sulit.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi
waktu yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program
secara lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 03 Juli 2015 Melaksanakan observasi kepada keluarga
asuh banjar talang pati atas nama Made Arta 1 jam
2 04 Juli 2015
Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga
asuh banjar talang pati atas nama Made Arta
sekaligus menjelaskan mengenai program
kerja cluster yang akan dilaksanakan pada
keluarga tersebut
1 jam
3 05 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam
4 07 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam
5 10 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar 2 jam
47
dasar-dasar Bhs. Inggris
6 13 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam
7 16 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar
dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam
8 19 Juli 2015 Evaluasi atau pemantapan belajar dasar-dasar
Bhs. Inggris 2 jam
Total Alokasi Waktu 14 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 19 Juli 2015, pada hari
jumat, sabtu, minggu, selasa, kamis, dan senin.
5. Program 3
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan
b) Nama Program
Belajar Menulis dan Membaca Aksara Bali
c) Rasional
Bahasa Bali kini umum digunakan untuk menunjang pendidikan
di sekolah. Namun tidak sedikit juga yang masih belum bisa membaca
dan menulis aksara bali. Aksara Bali masih diajarkan di sekolah-sekolah
Bali sebagai muatan lokal, namun penggunaannya terbatas pada lingkup
yang sempit. Dalam penggunaan sehari-hari, sebagian besar aksara Bali
telah tergantikan dengan huruf latin. Maka dari itu hal ini sangat
diperlukan demi melestarikan budaya.
d) Sifat Program
Program ini adalah Komplementer
e) Tujuan Program
Untuk meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh dalam menulis
pasang Aksara Bali dan meningkatkan kualitas membaca Aksara Bali
f) Sasaran
48
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Kadek Devi Ulandari, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 1
Antapan dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar menulis dan
membaca aksara Bali.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan
wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam menulis dan membaca aksara Bali. Observasi ini
ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program
bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan bimbingan belajar membaca, menulis dan berhitung.
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
f. Evaluasi dan Refleksi Program
Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana
peningkatan dan pemahaman kemampuan anak dalam menulis dan
49
membaca aksara Bali yang telah diajarkan serta merefleksi
kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan bimbingan belajar menulis dan membaca aksara
Bali pada anak asuh, diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam
menulis dan membaca aksara Bali dapat lebih memahami, mengerti dan
menguasai materi yang diajarkan.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 03 Juli 2015
Melaksanakan observasi kepada keluarga
asuh banjar talang pati atas nama Nyoman
Sukanta
1 jam
2 04 Juli 2015
Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga
asuh banjar talang pati atas nama Nyoman
Sukanta sekaligus menjelaskan mengenai
program kerja cluster yang akan
dilaksanakan pada keluarga tersebut
1 jam
3 06 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam
4 08 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam
5 11 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam
6 14 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam
7 17 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam
8 20 Juli 2015 Evaluasi atau pemantapan belajar menulis 2 jam
50
dan membaca Aksara Bali
Total Alokasi Waktu 14 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 20 Juli 2015, pada hari
pada hari jumat, sabtu, rabu, minggu, selasa, jumat, dan senin.
6. Program 4
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan
b) Nama Program
Belajar Mengaplikasikan Microsoft Word
c) Rasional
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat tentu menuntut
setiap orang untuk menguasai alat yang dapat digunakan untuk
mengakses informasi serta dapat memudahkan menyelesaikan berbagai
pekerjaan manusia. Salah satu alat yang dapat membantu memudahkan
manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya adalah komputer. Komputer
merupakan sebuah alat elektronik yang multi fungsi. Komputer dapat
digunakan dalam menyelesaikan administrasi berupa surat-surat, laporan,
dan terlebih penting komputer dapat membantu pelajar dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang didapat di sekolah. Untuk dapat
mengeoperasikan komputer tentu terdapat tahapan dasar. Tahapan dasar
bisa dimulai dari cara menghidupkan komputer, mematikan komputer,
dan dapat mengoperasikan aplikasi micfosoft office word.
d) Sifat Program
Program ini adalah Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk melatih sekaligus meningkatkan keterampilan mengenai dasar-
dasar komputer (Microsoft Word) kepada anak dari keluarga asuh.
f) Sasaran
51
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama I
Ketut Andre Suantara, merupakan salah satu siswa kelas VII di SMP 5
Baturiti dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan.
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Microsoft
Word karena belajar komputer merupakan hal yang baru bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Andre (Anak dari keluarga asuh di Banjar Tohjiwa).
Kami melakukan wawancara guna menunjang pengumpulan data
awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan
program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam beberapa mata pelajaran yang telah didapat
maupun yang belum pernah didapat di sekolah sebelumnya
(komputer dasar). Observasi ini ditujukan untuk memperlancar
proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan bimbingan belajar Komputer Microsoft Word.
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
f. Evaluasi dan Refleksi Program
52
Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana
peningkatan kemampuan dan keterampilan anak dalam penggunaan
komputer dasar (microsoft word) yang telah diajarkan serta
merefleksi kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
program.
h) Luaran Program
Dengan adanya program bimbingan belajar ini diharapkan anak dari
keluarga asuh nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya
menguasai pelajaran dasar-dasar komputer Microsoft Word, sehingga
kesan mereka terhadap komputer bukan lagi sesuatu yang sulit.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 03 Juli 2015
Melaksanakan observasi kepada keluarga
asuh banjar talang pati atas nama Made
Waca
1 jam
2 04 Juli 2015
Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga
asuh banjar talang pati atas nama Made
Waca sekaligus menjelaskan mengenai
program kerja cluster yang akan
dilaksanakan pada keluarga tersebut
1 jam
3 06 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam
4 08 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam
5 12 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam
6 14 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam
53
7 17 Juli 2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam
8 21 Juli 2015
Evaluasi atau pemantapan belajar
mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam
Total Alokasi Waktu 14 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 21 Juli 2015, pada hari
jumat, sabtu, senin, rabu, minggu, selasa, jumat.
7. Program 5
a) Tema
Sosial Budaya
b) Nama Program
Pelatihan Tari Bali
c) Rasional
Menari merupakan keterampilan dasar yang seharusnya dimiliki oleh
masyarakat Bali untuk melestarikan dan meningkatkan cinta akan
kebudayaan seni Bali. Maka dari itu, program ini dijalankan demi
membantu anak-anak yang masih belum bisa atau berminat untuk menari
Bali agar anak-anak yang belum maupun yang sudah memiliki
keterampilan dalam menari bali dapat bersama-sama mengembangkan
bakat dari anak-anak tersebut.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan non akademik
khususnya di bidang seni Tari Bali.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Kadek Eva Amanada, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 3
Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa Antapan
54
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Tari Bali,
karena belajar Tari Bali merupakan hal yang baru bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan
wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam menari Bali. Observasi ini ditujukan untuk
memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan pelatihan Tari Bali.
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan pelatihan Tari Bali pada anak asuh, diharapkan
anak asuh yang memiliki masalah dalam menari Bali dapat lebih
memahami, mengerti dan menguasai materi yang diajarkan sekaligus
mampu melestarikan tarian tradisional (Bali).
i) Alokasi waktu pelaksanaan
55
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 24 Juli 2015 Pelaksanaan program pelatihan Tari Bali 3 jam
2 26 Juli 2015 Pelaksanaan program pelatihan Tari Bali 3 jam
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 24 Juli dan 26 Juli 2015, pada hari
jumat dan minggu
8. Program 6
a) Tema
Sosial Budaya
b) Nama Program
Pelatihan Pembuatan Ketupat
c) Rasional
Di kalangan umum ketupat sudah tidak asing terdengar di telinga.
Ketupat sendiri beragam jenisnya dan carapembuatannya. Dalam
pembuatanya terdapat tingkat kesulitannya masing-masing. Ketupat
banyak diperlukan berkitan dengan kegunaannya terutama dalam hari-
hari tertentu seperti upacara agama bahkan digunakan dikalangan
pedagang dalam berjualan ketupat. Di kalangan kaum mudah ampir
semua orang merasa kesulitan dalam membuat ketupat. Semua itu karena
kecenderungan akan rasa malas, malasakan belajar dan mencoba ataupun
merasa gengsi karena dijaman sekarang masih membuat hal seperti itu.
Banyak orang berpandangan untuk apa membuat jika masih mampu
membeli. Dengan pandangan hal yang seperti itu justru akan
mempersempit keterampilan dan pengetahuan kita. Bila diperhatikan
56
semua orang di muka bumi takadang manusia yang bodoh terkecuali
malas untuk belajar.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan non akademik bagi
anak-anak usia dini khususnya di bidang seni muatan lokal pembuatan
ketupat.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Kadek Eva Amanada, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 3
Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa Antapan.
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar membuat
ketupat, karena belajar ketupat merupakan hal yang baru bagi anak
untuk dikembangkan.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan
wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam membuat ketupat. Observasi ini ditujukan untuk
memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
57
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan pelatihan membuat ketupat.
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan pelatihan membuat ketupat pada anak asuh,
diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam membuat ketupat
dapat lebih terampil dalam pembuatan ketupat.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 22 – 23 Juli
2015
Pelaksanaan program pelatihan
Pembuatan Ketupat
2 x 3 jam = 6
jam
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 - 23 Juli 2015, pada hari rabu
dan kamis
9. Program 7
a) Tema
Sosial Budaya
b) Nama Program
Pelatihan Pembuatan Kelatkat
58
c) Rasional
Di era globalisasi sekarang banyak hal yang sudah mulai ditinggalkan
oleh masyarakat. Bila dikaji secara seksama semua itu masih sangat
diperlukan dalam upaya melestarikan budaya. Melestarikan suatu
kebudayaan bisa dilakukan dari lingkungan masyarakat. Salah satu
budaya tersebut utamanya di Bali adalah membuat Kelatkat. Di Bali
terdapat berbagai jenis Kelatkat, bahkan ada Kelatkat yang mudah dan
ada yang sulit seperti membuat Kelatkat sudamala “lanang” dan “istri”.
Di jaman yang sudah serba canggih dan maju hampir semuanya bisa di
beli dengan uang sehingga lupa akan keberadaannya dan tata cara
pembuatannya. Seolah-olah apa yang terasa mudah akan terlihat sulit,
semua perihal tersebut karena kurangnya kesadaran semua kalangan akan
budayanya sendiri. Dalam upaya melestarikannya, kami mengajarkan
anak asuh dalam membuat Kelatkat agar anak tersebut mampu
melestarikan kebudayaan bali, dimana pembuatan Kelatkat merupakan
salah satu pembelajaran muatan lokal yang termasuk kedalam
keterampilan mengulat atau menganyam yang terbuat dari bambu.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan non akademik bagi
anak-anak usia dini khususnya di bidang seni muatan lokal pembuatan
Kelatkat.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama I
Ketut Andre Suantara, merupakan salah satu siswa kelas VII di SMP 5
Baturiti dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan.
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
59
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar membuat
Kelatkat, karena belajar membut Kelatkat merupakan hal yang baru
bagi anak untuk dikembangkan.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Andre (Anak dari keluarga asuh di Banjar Tohjiwa).
Kami melakukan wawancara guna menunjang pengumpulan data
awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan
program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam membuat Kelatkat. Observasi ini ditujukan untuk
memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan pelatihan membuat ketupat.
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan pelatihan membuat Kelatkat pada anak asuh,
diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam membuat Kelatkat
dapat lebih terampil dalam pembuatan Kelatkat.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
60
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 22 – 23 Juli
2015
Pelaksanaan program pelatihan
Pembuatan Kelatkat
2 x 3 jam = 6
jam
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 - 23 Juli 2015, pada hari rabu
dan kamis
10. Program 8
a) Tema
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b) Nama Program
Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan yang baik dan benar
c) Rasional
Mencuci tangan merupakan salah satu aktivitas yang rutin dilakukan oleh
semua orang, akan tetapi banyak orang yang belum benar-benar
memahami manfaat dari mencuci tangan tersebut. Mencuci tangan baik
dan sangat penting bagi kita itu agar terhindar dari kuman-kuman
penyakit yang akan menimbulkan suatu penyakit pada diri kita. Salah
satu upaya mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan
menggunakan sabun. Mencuci tangan dengan sabun dikenal sebagai
salah satu upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan
seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan menyebabkan
mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan
kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Selain mencuci tangan,
menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak
sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok
gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga
kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus
61
dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-
benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi
d) Sifat Program
Program ini merupakan Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk mengajarkan kepada anak-anak sejak dini mengenai pentingnya
menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar agar anak tersebut
terbiasa akan hidup sehat. Selain itu, program ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang cuci tangan dan gosok gigi yang baik
dan benar sekaligus mampu mempraktekannya dalam kehidupan sehari-
hari
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Ni Luh Intan, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari
Banjar Talang Pati, Desa Antapan dan Kadek Eva Amanada, merupakan
salah satu siswa kelas 5 di SD N 3 Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa
Antapan.
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan
anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar mencuci
tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar karena belajar
mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar
merupakan hal yang baru bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Wayan Darni (Ibu dari Intan) dan Nyoman Sukanta
(Ayah dari Devi). Kami melakukan wawancara guna menunjang
pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan
program dan pelaksanaan program.
62
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
anak asuh dalam mempraktekan cara mencuci tangan dan
menggosok gigi yang baik dan benar yang belum pernah didapat
sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk memperlancar proses
pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti
kegiatan cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan
benar.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan kegiatan cara mencuci tangan dan menggososk gigi
yang baik dan benar pada anak asuh, diharapkan anak asuh mampu
mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 16 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 27 Juli – 01
Agustus 2015
Pelaksanaan program menggosok gigi
dan mencuci tangan yang baik dan benar
8 x 2 jam
= 16 jam
Total Alokasi Waktu 16 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 16 jam.
63
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 27 Juli - 01 Agustus 2015, pada
hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu.
11. Program 9
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan
b) Nama Program
Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah
c) Rasional
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu
kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan
lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak
mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber
dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan
yang bersih indah dan nyaman. Kebersihan akan lebih menjamin
kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan
kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetep
sehat terawat secara kontinyu. Timbulnya penyakit disebabkan karena
kurang kesadaran dalam merawat kebersihan lingkungan, salah satunya
banyaknya tumpukan sampah disekitar lingkungan rumah. Adapun cara
yang dapat dilakukan masyarakat dalam hal merawat lingkungan salah
satunya memilah sampah secara organik dan non organik, dimana
sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non
organik dapat di daur ulang.
d) Sifat Program
Program ini merupakan Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk Mengajarakan anak dari keluarga asuh agar memiliki kesadaran
dalam hal menjaga kebersihan lingkungan dan mampu memilah sampah
menjadi sampah organik dan non organik.
64
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Kadek Devi Ulandari, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 1
Antapan dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan.
g) Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kesadaran
dan kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
mampu memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik
karena program ini merupakan hal yang baru bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan
wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran dan
kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu
memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik yang
belum pernah didapat sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk
memperlancar proses pelaksanaan program kebersihan lingkungan
rumah.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program
kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh agar memiliki
kesadaran dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode
65
ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak
sebagai sasarannya.
h) Luaran Program
Dengan dilaksanakan kebersihan lingkungan, diharapkan anak asuh
memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu
memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara
lebih rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 02 – 03 Agustus
2015
Pelaksanaan program menjaga
kebersihan lingkungan rumah
2 x 3 jam
= 6 jam
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 02 - 03 Agustus 2015, pada hari
minggu dan senin.
REKAPITULASI PROGRAM KERJA KKN
No Program Sifat
Program
Sasaran Metode
pelaksanaan
Luaran Alokasi
Waktu
1. Bimbingan
Belajar
Calistung
(Membaca,
Menulis,
Dan
Berhitung)
Komple
menter
anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Ni Luh Intan,
merupakan
salah satu
siswa kelas 1
di SD N 3
Antapan dari
Banjar Talang
Pati, Desa
Antapan
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing,
evaluasi dan
refleksi
program
Dengan
dilaksanakan
bimbingan belajar
membaca, menulis,
dan berhitung pada
anak asuh,
diharapkan anak
asuh yang memiliki
masalah dalam
membaca, menulis,
dan berhitung dapat
lebih memahami,
mengerti dan
14 jam
66
menguasai materi
yang diajarkan.
2. Belajar
dasar-dasar
Bahasa
Inggris
Komple
menter
anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Kadek Eva
Amanada,
merupakan
salah satu
siswa kelas 5
di SD N 3
Antapan dari
Banjar Talang
pati, Desa
Antapan
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing,
evaluasi dan
refleksi
program
Dengan adanya
program bimbingan
belajar ini
diharapkan anak dari
keluarga asuh
nantinya diharapkan
dapat meningkatkan
kemampuan anak
dalam berbahasa
inggris, sehingga
kesan mereka
terhadap pelajaran
Bahasa Inggris
bukan lagi sesuatu
yang sulit.
14 jam
3. Belajar
Menulis dan
Membaca
Aksara Bali
Komple
menter
anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Kadek Devi
Ulandari,
merupakan
salah satu
siswa kelas 5
di SD N 1
Antapan dari
Banjar Toh
Jiwa, Desa
Antapan
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing,
evaluasi dan
refleksi
program
Dengan
dilaksanakan
bimbingan belajar
menulis dan
membaca aksara
Bali pada anak asuh,
diharapkan anak
asuh yang memiliki
masalah dalam
menulis dan
membaca aksara
Bali dapat lebih
memahami, mengerti
dan menguasai
materi yang
diajarkan.
14 jam
4. Belajar
Mengaplika
sikan
Microsoft
Word
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
I Ketut Andre
Suantara,
merupakan
salah satu
siswa kelas
VII di SMP 5
Baturiti dari
Banjar Toh
Jiwa, Desa
Antapan.
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing,
evaluasi dan
refleksi
program
Dengan adanya
program bimbingan
belajar ini
diharapkan anak dari
keluarga asuh
nantinya diharapkan
dapat meningkatkan
kemampuannya
menguasai pelajaran
dasar-dasar
komputer Microsoft
Word, sehingga
kesan mereka
terhadap komputer
bukan lagi sesuatu
14 jam
67
yang sulit.
5. Pelatihan
Tari Bali
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Kadek Eva
Amanada,
merupakan
salah satu
siswa kelas 5
di SD N 3
Antapan dari
Banjar Talang
Pati, Desa
Antapan
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
pelatihan Tari Bali
pada anak asuh,
diharapkan anak
asuh yang memiliki
masalah dalam
menari Bali dapat
lebih memahami,
mengerti dan
menguasai materi
yang diajarkan
sekaligus mampu
melestarikan tarian
tradisional (Bali).
6 jam
6. Pelatihan
Pembuatan
Ketupat
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Kadek Eva
Amanada,
merupakan
salah satu
siswa kelas 5
di SD N 3
Antapan dari
Banjar Talang
Pati, Desa
Antapan
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
pelatihan membuat
ketupat pada anak
asuh, diharapkan
anak asuh yang
memiliki masalah
dalam membuat
ketupat dapat lebih
terampil dalam
pembuatan ketupat.
6 jam
7. Pelatihan
Pembuatan
Kelatkat
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
I Ketut Andre
Suantara,
merupakan
salah satu
siswa kelas
VII di SMP 5
Baturiti dari
Banjar Toh
Jiwa, Desa
Antapan.
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
pelatihan membuat
Kelatkat pada anak
asuh, diharapkan
anak asuh yang
memiliki masalah
dalam membuat
Kelatkat dapat lebih
terampil dalam
pembuatan Kelatkat
6 jam
8. Menggosok
Gigi dan
Rintisan anak dari
keluarga asuh
Persiapan,
wawancara,
Dengan
dilaksanakan
16 jam
68
Mencuci
Tangan
yang baik
dan benar
yang bernama
Ni Luh Intan,
merupakan
salah satu
siswa kelas 1
di SD N 3
Antapan dari
Banjar Talang
Pati, Desa
Antapan dan
Kadek Eva
Amanada,
merupakan
salah satu
siswa kelas 5
di SD N 3
Antapan dari
Banjar Talang
Pati, Desa
Antapan
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
kegiatan cara
mencuci tangan dan
menggososk gigi
yang baik dan benar
pada anak asuh,
diharapkan anak
asuh mampu
mempraktekannya
dalam kehidupan
sehari-hari
9. Menjaga
Kebersihan
Lingkungan
Rumah
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Kadek Devi
Ulandari,
merupakan
salah satu
siswa kelas 5
di SD N 1
Antapan dari
Banjar Toh
Jiwa, Desa
Antapan
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
kebersihan
lingkungan,
diharapkan anak
asuh memiliki
kesadaran dalam
menjaga kebersihan
lingkungan dan
mampu memilah
sampah menjadi
sampah organik dan
non organik.
6 jam
Total Alokasi Waktu 96 jam
4.2.3 CLUSTER 3
1. Nama Anggota Cluster
a. Ida Bagus Putu Pradhitya
b. Winda Sutiana
c. Irham Sani
d. I Made Lianto
69
e. Kadek Candra Prahastini
2. Nama dan alamat kepala keluarga Asuh yang ditangani
a. Wayan Sini/Banjar Mayungan Anyar Desa Antapan
b. Ngakan Adi Rama/Banjar Mayungan Anyar Desa Antapan
c. I Komang Rekayasa/Banjar Mayungan Anyar Desa Antapan
d. I Made Sugiarta/Banjar Gelogor Desa Antapan
e. Komang Suartana/Banjar Toh jiwa Desa Antapan
3. Program 1
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
b) Nama program
Pengenalan Dasar-dasar Bahasa Inggris
c) Rasional
Bahasa Inggris merupakan elemen penting yang harus dipelajari
dengan serius dan sudah seharusnya diperkenalkan kepada anak didik sejak
dini.Walaupun bahasa inggris merupakan salah satu bahasa yang paling sulit
untuk dipelajari, namun kita harus sadar bahwa Bahasa Inggris merupakan
hal yang sangat penting untuk dipelajari.Namun dalam hal ini ini bahasa
Inggris adalah media komunikasi utama bagi masyarakat dunia dan bahasa
inggris telah diakui sebagai bahasa Internasional yang patut dikuasai oleh
anak-anak, agar mereka dapat berkomunikasi di dunia global.Untuk itu
tujuan utama mempelajari bahasa inggris adalah sebagai bekal disaat kita
semua akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Karena setiap orang
wajib bergelut dalam dunia globalisasi jika ingin berkembang dan tidak
ingin diem ditempat. Adapun manfaat mempelajari bahasa inggris yaitu
seseorang akan dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya akan
lebih luas ,akan lebih terbuka. Dengan menguasai bahasa inggris secara
benar, maka seseorang itu akan memiliki modal besar untuk melangkah
dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju.
Terkait dengan kondisi pendidikan yang ada sekarang, maka
berbagai kegiatan perlu dilaksanakan untuk mengupayakan agar anak-anak
70
dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman bisa dihadapi.Untuk itu
diperlukan sebuah usaha atau program yang sesuai untuk mengisi liburan
sekolah dengan cara belajar demi meningkatkan ilmu pengetahuan seputar
materi pembelajaran tentang dasar-dasar bahasa inggris (seperti mengenal
pelafalan huruf alphabet, angka, nama-nama anggota keluarga, anggota
tubuh, hari, bulan, warna, buah, dan binatang). Salah satu program yang
bisa diterapkan yaitu Programdasar-dasar Bahasa Inggris di masing-masing
keluarga asuh banjar desa Antapan yang dilangsungakan di Rumah Keluarga
Asuh sendiri.Dengan hal ini diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi
anak-anak.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Komplementer
e) Tujuan Program
Untuk dapat memberikan bimbingan belajar tentang dasar-dasar Bahasa
Inggris. Sehingga menambah pengetahuan anak keluarga asuh tentang
dasar-dasar bahasa inggris dan memperjelas serta menambah wawasan
pengetahuan yang didapat disekolah sebelumnya.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Komang dari Banjar Mayungan Anyar yang merupakan salah satu siswa
kelas 5 di SD N 3 Antapan, dan Ayu yang merupakan salah satu siswa kelas
5 di SD N 3 Antapan.
g) Metode pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak
dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Bahasa Inggris.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber
yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara dengan pihak terkait
71
(keluarga asuh) guna menunjang pengumpulan data awal sebelum
membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak
asuh dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Inggris. Observasi ini
ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan
belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada
orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan
bimbingan belajar Bahasa Inggris.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini
mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai
sasarannya.
f. Evaluasi dan Refleksi Program
Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana peningkatan dan
pemahaman kemampuan anak dalam menggunakan Bahasa Inggris yang
telah diajarkan serta merefleksi kendala-kendala yang dihadapi selama
pelaksanaan program.
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai dasar-
dasar bahasa inggris.
2. Adanya peningkatan kemampuan anak terhadap dasar-dasar bahasa
inggris (seperti mengenal pelafalan huruf alphabet, angka, nama-nama
anggota keluarga, anggota tubuh, hari, bulan, warna, buah, binatang).
3. Mengembangkan potensi yang ada pada diri anak.
72
i) Alokasi Waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 28 jam. Alokasi waktu
yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih
rinci, yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 03 Juli 2015
- Melaksanakan observasi kepada keluarga
asuh banjar Mayungan Anyar atas nama
Wayan Sini
- Melaksanakan observasi kepada keluarga
asuh banjar Gelogor atas nama I Made
Sugiarta
1 jam
1 jam
2 04 Juli 2015
- Melaksanakan sosialisasi kepada
keluarga asuh banjar Mayungan Anyar
atas nama Wayan Sini sekaligus
menjelaskan mengenai program kerja
cluster yang akan dilaksanakan pada
keluarga tersebut
- Melaksanakan sosialisasi kepada
keluarga asuh banjar Gelogor atas
nama I Made Sugiarta sekaligus
menjelaskan mengenai program kerja
cluster yang akan dilaksanakan pada
keluarga tersebut
1 jam
1 jam
3 05 Juli 2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Komang di banjar Mayungan
Anyar
- Pelaksanaan program bimbingan
2 jam
2 jam
73
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Ayu di banjar Gelogor
4 07 Juli 2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Komang di banjar Mayungan
Anyar.
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Ayu di banjar Gelogor
2 jam
2 jam
5 10 Juli 2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Komang di banjar Mayungan
Anyar.
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Ayu di banjar Gelogor
2 jam
2 jam
6 13 Juli 2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Komang di banjar Mayungan
Anyar.
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Ayu di banjar Gelogor
2 jam
2 jam
7 16 Juli 2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Komang di banjar Mayungan
Anyar.
- Pelaksanaan program bimbingan
2 jam
2 jam
74
belajar dasar-dasar Bhs. Inggris
kepada Ayu di banjar Gelogor
8 19 Juli 2015
- Evaluasi atau pemantapan belajar
dasar-dasar Bhs. Inggris kepada
komang di banjar Mayungan Anyar
- Evaluasi atau pemantapan belajar
dasar-dasar Bhs. Inggris kepada Ayu
di banjar Gelogor
2 jam
2 jam
Total Alokasi Waktu
28 J
a
m
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 28 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 19 Juli 2015, pada hari
jumat, sabtu, minggu, selasa, kamis, dan senin.
4. Program 2
a) Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
b) Nama program
Bimbingan Belajar Calistung (Membaca, Menulis, Dan Berhitung)
c) Rasional
Kemampuan baca-tulis sangatlah penting karena melibatkan
pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat
mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana
seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan
berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Pendidikan
merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan
masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan,
mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output
75
pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan jaman. Hal ini
disebabkan oleh minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu pengetahuan
yang diperoleh melalui proses pendidikan. Ini dilihat dari kualitas
pendidikan yang ada di Indonesia masih kurang efektif karena hal ini
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu masalah perekonomian keluarga.
Padahal kalau dilihat secara global sumber daya manusia bangsa indonesia
sangatlah berpotensi baik. Perbaikan sistem pendidikan merupakan salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah karena pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Komplementer
e) Tujuan Program
Untuk Mengajarakan anak dari keluarga asuh agar bisa membaca, menulis
dan berhitung sekaligus menambah pengetahuan dan pengalaman anak
keluarga asuh dalam calistung sehingga anak keluarga tersebut terlatih
dalam menerapkan calistung.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Ngakan Putu Raditya, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3
Antapan dari Banjar Mayungan Anyar, Ana yang merupakan siswa kelas 1
di SD N 3 Antapan dari Banjar Mayungan Anyar, dan Putri yang merupakan
siswa kelas 2 di SD N 3 Antapan dari Banjar Tohjiwa.
g) Metode pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
76
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak
dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Bahasa Inggris.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
narasumber yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara dengan
pihak terkait (keluarga asuh) guna menunjang pengumpulan data awal
sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak
asuh dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Inggris. Observasi ini
ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan
belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada
orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan
bimbingan belajar Bahasa Inggris.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini
mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai
sasarannya.
f. Evaluasi dan Refleksi Program
Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana peningkatan
dan pemahaman kemampuan anak dalam menggunakan Bahasa Inggris
yang telah diajarkan serta merefleksi kendala-kendala yang dihadapi
selama pelaksanaan program.
h) Luaran program
Dengan dilaksanakan bimbingan belajar membaca, menulis, dan berhitung
pada anak asuh, diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam
membaca, menulis, dan berhitung dapat lebih memahami, mengerti dan
menguasai materi yang diajarkan.
i) Alokasi Waktu pelaksanaan
77
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 36 jam. Alokasi waktu yang
direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,
yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 03 Juli
2015
- Melaksanakan observasi kepada
keluarga asuh banjar Mayungan
Anyar atas nama Ngakan Adi Rama
1 jam
- Melaksanakan observasi kepada
keluarga asuh banjar Mayungan
Anyar atas nama I Komang
Rekayasa
1 jam
- Melaksanakan observasi kepada
keluarga asuh banjar Tohjiwa atas
nama Komang Suartana
1 jam
2 04 Juli
2015
- Melaksanakan sosialisasi kepada
keluarga asuh banjar Mayungan
Anyar atas nama Ngakan Adi Rama
sekaligus menjelaskan mengenai
program kerja cluster yang akan
dilaksanakan pada keluarga tersebut
1 jam
- Melaksanakan sosialisasi kepada
keluarga asuh banjar Mayungan
Anyar atas nama I Komang
Rakayasa sekaligus menjelaskan
mengenai program kerja cluster yang
akan dilaksanakan pada keluarga
tersebut
1 jam
78
- Melaksanakan sosialisasi kepada
keluarga asuh banjar Tohjiwa atas
nama Komang Suartana sekaligus
menjelaskan mengenai program
kerja cluster yang akan dilaksanakan
pada keluarga tersebut
1 jam
3 06 Juli
2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di banjar Mayungan
Anyar kepada Ngakan
2 jam
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di Banjar
Mayungan Anyar kepada Ana
2 jam
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di Banjar Tohjiwa
kepada Putri
2 jam
4 07 Juli
2015
Pelaksanaan program bimbingan belajar
calistung di banjar Mayungan Anyar
kepada Ngakan
2 jam
5 09 Juli
2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di banjar Mayungan
Anyar kepada Ana
2 jam
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di Banjar Tohjiwa
kepada Putri
2 jam
7 14 Juli
2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di Banjar
Mayungan Anyar kepada Ngakan
2 jam
79
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di banjar Mayungan
Anyar kepada Ana
2 jam
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di banjar Tohjiwa
kepada Putri
2 jam
7 16 Juli
2015
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di Banjar
Mayungan Anyar kepada Ngakan
2 jam
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di banjar Mayungan
Anyar kepada Ana
2 jam
- Pelaksanaan program bimbingan
belajar calistung di banjar Tohjiwa
kepada Putri
2 jam
8 18 Juli
2015
- Evaluasi atau pemantapan calistung
di banjar Mayungan Anyar kepada
Ngakan
2 jam
- Evaluasi atau pemantapan calistung
di banjar Mayungan Anyar kepada
Ana
2 jam
- Evaluasi atau pemantapan calistung
di banjar Tohjiwa kepada Putri 2 jam
Total Alokasi Waktu 36 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 36 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 18 Juli 2015, pada hari
jumat, sabtu, senin, selasa, kamis, selasa, kamis dan sabtu.
80
5. Program 3
a) Tema
Sosial budaya
b) Nama program
Pelatihan keterampilan (membuat bunga)
c) Rasional
Keterampilan merupakan kemampuan untuk menggunakan akal,
pikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah atau membuat
suatu menjadi lebih bermakna, sehingga menghasilkan sebuah nilai dari
hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan/kemampuan tersebut pada dasarnya
akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikan kemampuan
sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang
keterampilan yang ada. Untuk menjadi seorang yang terampil, memiliki
keahlian khusus pada bidang tertentu haruslah melalui latihan dan belajar
dengan tekun supaya dapat menguasai bidang tersebut dan dapat memahami
serta mengaplikasikannya.Oleh karena itu tujuan dari pendidikan
keterampilan yaitu untuk membentuk anak-anak serta mempunyai suatu
keahlian, yang tujuan akhirnya dapat dipergunakan untuk kehidupan dirinya
kelak dikemudian hari.Untuk itu diperlukan sebuah usaha atau program
yang sesuai untuk dapat memberikan kreatifitas kepada anak-anak.Salah
satu program yang bisa diterapkan yaitu ProgramPelatihan Keterampilan
(membuat bunga) di masing-masing keluarga asuh banjar desa Antapan
yang dilangsungakan di Rumah Keluarga Asuh sendiri.Dengan adanya
program ini anak-anak bisa mengeluarkan kreatifitasnya masing-masing
sesuai dengan kemampuannya.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan non akademik bagi anak
yaitu dengan pelatihan membuat bunga dari kertas.
81
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama Ana,
merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari Banjar
Mayungan Anyar, Desa Antapan, Putri yang merupakan salah satu siswa
kelas 1 di SD N 3 Antapan dari Banjar Tohjiwa, dan Ayu yang merupakan
salah satu siswa kelas 5 di SD N 3 Antapan dari Banjar Gelogor
g) Metode pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak
dalam membangun kesiapan anak dalam pelatihan keterampilannya,
karena keterampilan membuat bunga dari kertas jagung hal yang baru
bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber
yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara guna menunjang
pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan
pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak
asuh dalam keterampilan/kerajinan tangan. Observasi ini ditujukan untuk
memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada
orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan
pelatihan keterampilan membuat bunga
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini
mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai
sasarannya.
82
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai
keterampilan membuat bunga.
2. Adanya peningkatan kemampuan anak terhadapketerampilan membuat
bunga.
3. Mengembangkan potensi dan kreatifitas yang ada pada diri anak.
i) Alokasi Waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu yang
direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,
yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 22 – 23 Juli
2015
Pelaksanaan program pelatihan
keterampilan membuat bunga di banjar
Mayungan Anyar, Banjar Tohjiwa dan
Banjar Tohjiwa
2 x 3 jam = 6
jam
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 - 23 Juli 2015, pada hari rabu dan
kamis
6. Program 4
a) Tema
Sosial budaya
b) Nama program
Pelatihan tari bali
c) Rasional
Tari Bali sering didefinisikan sebagai seni tarian yang berasal dari
daerah bali. Tarian sendiri diartikan sebagai sebuah kesenian yang
memadukan gerakan tubuh dan ekspresi wajah melalui rangkaian irama dan
83
olah tubuh sehingga membentuk kesatuan makna. Tari bali ini adalah
sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat bali, dimana setiap
gerakan yang disajikan merupakan gambaran dari perwatakan masyarakat
yang melestarikannya.Tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang
dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia.Fungsi tari dalam
kehidupan yaitu sebagai sarana kepentingan upacara, sebagai hiburan,
sebagai seni pertunjukan dan sebagai media pendidikan. Melihat dari
pentingnya tari bali yang ada, maka diperlukan sebuah usaha atau program
yang sesuai untuk meningkatkan kesenian dan kelestarian budaya bali.Salah
satu program yang bisa diterapkan yaitu Program Pelatihan Tari Bali di
masing-masing keluarga asuh banjar desa Antapan yang dilangsungakan di
Rumah Keluarga Asuh sendiri. Dengan adanya program ini anak-anak bisa
berlatih dengan baik dan bisa mengajegkan budaya bali.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan non akademik
khususnya di bidang seni Tari Bali, serta dapat mengajegkan budaya bali.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama Putri
di Banjar Tohjiwa, Ana di Banjar Mayungan Anyar dan Ayu di Banjar
Gelogor.
g) Metode pelaksanaa
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak
dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Tari Bali, karena belajar
Tari Bali merupakan hal yang baru bagi anak.
84
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber
yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara guna menunjang
pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan
pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak
asuh dalam menari Bali. Observasi ini ditujukan untuk memperlancar
proses pelaksanaan program bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada
orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan
pelatihan Tari Bali.
e. Pengajaran terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini
mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai
sasarannya.
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1) Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai tari
Bali.
2) Adanya peningkatan kemampuan anak terhadap ngagem, ngaet dan
nyledet.
3) Mengembangkan potensi dan bakat menari yang ada pada diri anak.
i) Alokasi Waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu yang
direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,
yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
85
1 19 Juli 2015
Pelaksanaan program pelatihan
Tari Bali kepada Ana di banjar
mayungan Anyar
2 jam
2 20 Juli 2015
Pelaksanaan program pelatihan
Tari Bali kepada Putri di Banjar
Tohjiwa
2 jam
3 21 Juli 2015
Pelaksanaan program pelatihan
Tari Bali kepada Ayu di Banjar
Gelogor
2 jam
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 19 Juli - 21 Juli 2015. pada hari
Minggu, Senin, dan Selasa.
7. Program 5
a) Tema
Sanitasi dan kesehatan lingkungan
b) Nama program
Pelatihan sikat gigi dan mencuci tangan dengan benar
c) Rasional
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Untuk itu kesehatan adalah hal mutlak yang harus dijaga oleh
setiap anak dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan kita sehat maka
akan dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dengan hal ini tujuan kita menerapkan pola hidup sehat tentunya untuk
menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik,
dapat beristirahat dengan nyenyak dan nyaman, dapat melakukan perkerjaan
dengan maksimal, berpikiran positif dan sehat, merasa damai nyaman dan
tentram, mendapatkan kehidupan dan interaksi sosial yang baik, lebih
percaya diri, dan terhindar dari penyakit. Melihat dari kesehatan itu
86
pentingmaka diperlukan salah satu program yang bisa diterapkan yaitu
Program Pelatihan Sikat Gigi dan Mencuci Tangan dengn benar, yang
bertempat di rumah keluarga asuh masing-masing. Dengan adanya program
ini anak-anak bisa berlatih, meningkatkan pengetahuanmengenai bagaimana
cara menggosok gigi dan mencuci tangan dengan benar.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Rintisan
e) Tujuan Program
Untuk mengajarkan kepada anak-anak sejak dini mengenai pentingnya
menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar agar anak tersebut terbiasa
akan hidup sehat. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar
sekaligus mampu mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama
Ngakan Putu Raditya, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3
Antapan dari Banjar Mayungan Anyar, Desa Antapan, Ana yang merupakan
salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari Banjar Mayungan Anyar,
Desa Antapan, dan Putri yang merupakan salah satu siswa kelas 2 di SD N 3
Antapan dari Banjar Tohjiwa.
g) Metode pelaksanaan
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak
dalam membangun kesiapan anak dalam belajar mencuci tangan dan
menggosok gigi yang baik dan benar karena belajar mencuci tangan dan
menggosok gigi yang baik dan benar merupakan hal yang baru bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber
Ngakan Adi Rama (Ayah dari Ngakan) dan I Komang Rakayasa (Ayah
dari Ana) dan Komang Suartana (ayah dari Putri). Kami melakukan
wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum membuat
usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
87
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak
asuh dalam mempraktekan cara mencuci tangan dan menggosok gigi
yang baik dan benar yang belum pernah didapat sebelumnya. Observasi
ini ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program
bimbingan belajar.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada
orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan cara
mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini
mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai
sasarannya.
h) Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:
1. Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai cara
menggosok gigi dan mencuci tangan dengan benar.
2. Adanya peningkatan kemampuan anak terhadap menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar.
3. Dapat menjaga kebersihan pada diri anak.
i) Alokasi Waktupelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 16 jam. Alokasi waktu yang
direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,
yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 24 Juli – 30
Agustus 2015
Pelaksanaan program menggosok
gigi dan mencuci tangan yang
baik dan benar di banjar
Mayungan Anyar dan banjar
8 x 2 jam = 16
jam
88
Tohjiwa
Total Alokasi Waktu 16 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 16 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 27 Juli - 01 Agustus 2015, pada hari
senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu.
8) Program 6
a) Tema
Sanitasi dan kesehatan lingkungan
b) Nama program
Menjaga kebersihan lingkungan rumah
c) Rasional
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu
kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan
adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang
berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat
dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan
nyaman. Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan
menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan
adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan dimana sampah-sampah
masih berserakan di pinggir jalan, selokan, maupun sekitar rumah warga.
Tentu hal ini desa akan terlihat kotor dan kurang tertata rapi, selain itu
sampah juga bisa menjadi ancaman bagi masyarakat desa jika tidak
mendapat perhatian secara intensif. Sampah dapat menimbulkan berbagai
macam pencemaran lingkungan tanah dan udara serta akan timbul berbagai
penyakit.Penyebab timbulnya masalah ini ialah tidak adanya Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desa Antapan maupun di masing-
masing banjar serta kurangnya kesadaran dari masayarakat desa untuk
pengelolaan sampah.Pengelolaan sampah yang paling sederhana yang perlu
89
dilakukan untuk mengurangi berbagai pencemaran lingkungan yaitu
pengolalan sampah dari rumah tangga, dengan dilakukannya pemilahan
sampah organik dan sampah anorganik. Untuk itu diperlukan sebuah usaha
atau program yang sesuai untuk pengelolaan sampah dan meningkatkan
kebersihan lingkungan desa maupun masing-masing banjar agar tidak lagi
tercemar oleh sampah.Salah satu program yang bisa diterapkan yaitu
Program Perlombaan Kebersihan Lingkunan Antar Banjar di Desa Antapan.
Program ini merupakan cara penanggulangan pencemaran sampah dengan
cara melakukan kegiatan gotong royong maupun kerja bakti yang secara
rutin dilakukan di masing-masing bajar desa Antapan. Program ini
diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi seluruh masyarakat dan
tentunya juga bagi desa Antapan untuk kedepannya.
d) Sifat Program
Program ini adalah Program Komplementer
e) Tujuan Program
Untuk Mengajarakan keluarga asuh agar memiliki kesadaran dalam hal
menjaga kebersihan lingkungan.
f) Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Keluarga asuh di banjar Mayungan Anyar,
Banjar Tohjiwa dan Banjar Gelogor
g) Metode pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat
melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kesadaran dan
kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu
memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik karena
program ini merupakan hal yang baru bagi anak.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber
Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan wawancara guna
90
menunjang pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan
program dan pelaksanaan program.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran dan
kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu
memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik yang belum
pernah didapat sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk memperlancar
proses pelaksanaan program kebersihan lingkungan rumah.
d. Sosialisasi
Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada
orang tua asuh dan mengajak anak asuh agar memiliki kesadaran dalam
hal menjaga kebersihan lingkungan.
e. Pengajaran Terbimbing
Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan
belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini
mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai
sasarannya.
h) Luaran program
Dengan dilaksanakan kebersihan lingkungan, diharapkan keluarga asuh
memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.
i) Alokasi Waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu yang
direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,
yaitu:
No. Tanggal Kegiatan Alokasi
Waktu
1 30 – 02 Agustus
2015
Pelaksanaan program menjaga
kebersihan lingkungan rumah di
banjar Mayungan Anyar,
Tohjiwa dan Gelogor
2 x 3 jam = 6
jam
91
Total Alokasi Waktu 6 Jam
Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.
j) Jadwal pelaksanaan
Program ini dilaksanakan dari tanggal 30 Juli 2015- 02 Juli 2015, pada hari
kamis, jumat, sabtu, dan minggu.
REKAPITULASI PROGRAM KERJA KKN
No Program Sifat
Program
Sasaran Metode
pelaksanaan
Luaran Alokasi
Waktu
1. Bimbingan
Belajar
Calistung
(Membaca,
Menulis,
Dan
Berhitung)
Komplemen
ter
anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Ngakan Adi
Rama di banjar
mayungan
Anyar, Ana di
banjar
Mayungan
Anyar dan Putri
di banjar
Tohjiwa
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing,
evaluasi dan
refleksi program
Dengan
dilaksanakan
bimbingan belajar
membaca,
menulis, dan
berhitung pada
anak asuh,
diharapkan anak
asuh yang
memiliki masalah
dalam membaca,
menulis, dan
berhitung dapat
lebih memahami,
mengerti dan
menguasai materi
yang diajarkan.
36 jam
2. Belajar
dasar-dasar
Bahasa
Inggris
Komplemen
ter
anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Komang
Sukantrie di
banjar
Mayungan
anyar dan Ayu
di banjar
Gelogor
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing,
evaluasi dan
refleksi program
Dengan adanya
program
bimbingan belajar
ini diharapkan
anak dari
keluarga asuh
nantinya
diharapkan dapat
meningkatkan
kemampuan anak
dalam berbahasa
inggris, sehingga
kesan mereka
terhadap
pelajaran Bahasa
28 jam
92
Inggris bukan lagi
sesuatu yang
sulit.
3. Pelatihan
Tari Bali
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
ana di Banjar
Mayungan
Anyar, Putri di
Banjar Tohjiwa,
dan Ayu di
banjar Gelogor.
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
pelatihan Tari
Bali pada anak
asuh, diharapkan
anak asuh yang
memiliki masalah
dalam menari
Bali dapat lebih
memahami,
mengerti dan
menguasai materi
yang diajarkan
sekaligus mampu
melestarikan
tarian tradisional
(Bali).
6 jam
4. Pelatihan
keterampila
n
Pembuatan
bunga dari
kertas
jagung
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Ana di banjar
Mayungan
Anyar, Putri di
banjar Tohjiwa,
dan Ayu di
banjar Gelogor.
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
pelatihan
membuat ketupat
pada anak asuh,
diharapkan anak
asuh yang
memiliki masalah
dalam membuat
ketupat dapat
lebih terampil
dalam pembuatan
bunga dari kertas
jagung.
6 jam
5 Menggosok
Gigi dan
Mencuci
Tangan
yang baik
dan benar
Rintisan anak dari
keluarga asuh
yang bernama
Ana di banjar
Mayungan
Anyar, Ngakan
di banjar
Mayungan
Anyar, dan Putri
di banjar
Tohjiwa
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
kegiatan cara
mencuci tangan
dan menggososk
gigi yang baik
dan benar pada
anak asuh,
diharapkan anak
asuh mampu
mempraktekanny
a dalam
kehidupan sehari-
16 jam
93
hari
9. Menjaga
Kebersihan
Lingkungan
Rumah
Rintisan Kkeluarga asuh
Di banjar
Mayungan
anyar, banjar
tohjiwa dan
banjar Gelogor
Persiapan,
wawancara,
observasi,
sosialisasi,
pengajaran
terbimbing
Dengan
dilaksanakan
kebersihan
lingkungan,
diharapkan anak
asuh memiliki
kesadaran dalam
menjaga
kebersihan
lingkungan dan
mampu memilah
sampah menjadi
sampah organik
dan non organik.
6 jam
Total Alokasi Waktu 98 jam
4.2.4 CLUSTER 4
Nama Anggota Cluster
a. Putu Ayu Astriani
b. Ni Kadek Kandi Pinasari
c. Komang Dewangga Arya Saputra
d. I Made Wiranatha Bhawa
e. Siska Sri Mulia
Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
Cluster I, yaitu:
1. I Gede Arbi Tilaraja
2. Ni Nyoman Susiani
Memiliki anak yaitu:
Ni Putu Cika Wiliani Putri
Ni Kadek Ina Febiani Dewi
I Komang Ardiana Pradnyanjaya
Cluster II, yaitu:
1. I Made Sudi
2. Ni Luh Dani
94
Memiliki anak yaitu:
I Putu Agus Indra Prasetya
Ni Kadek Ari Siska
I Komang Bagus Sastrawan Bijaksana
I Putu Kesya Aristya
Cluster III, yaitu :
1. I Made Winaya
2. Ni Made Suargi
Memiliki anak yaitu:
I Putu Nanda
Ni Kadek Dwi Anggreni
Cluster IV, yaitu:
1. I Wayan Subagia
2. Gusti Ayu Setiawati
Memiliki anak yaitu:
Ni Putu Gek Intan Oktaviana
Ni Kadek Putri Regina
I Komang Arya Aristya
Cluster di Mayungan Let
Cluster I, yaitu:
1. I Ketut Rawan
2. Ni Ketut Sukanadi
Memiliki anak, yaitu:
Ni Luh Intan Pratiwi
I Made Pajar Darma Putra
Cluster II, yaitu:
1. I Wayan Wardana
2. Ni Wayan Murdani
Memiliki anak, yaitu:
Luh Candy Lestari
I Made Dilon
Cluster III, yaitu :
1. I Kadek Sudiarta
2. Ni Komang Sumiarti
Memiliki anak yaitu:
I Wayan Randi Junawan
95
Ni Made Rasti Daswita
PROGRAM 1
1. Tema
Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan
2. Nama Program
Bimbingan Belajar Calistung
3. Rasional
Membaca, menulis dan berhitung adalah kemampuan-kemampuan
dasar yang harus dimiliki semua calon siswa untuk menunjang aktivitas
belajar di Sekolah nanti. Orang tua Sangat berperan penting dalam
memberikan bimbingan-bimbingan dasar membaca, menulis dan berhitung
di rumah. Dikarenakan kesibukan orang tua membuat anak kurang
mendapat perhatian dalam hal pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan
program ini dapat membantu anak-anak memiliki kemampuan dasar
membaca, menulis, dan berhitung agar calon siswa nantinya siap untuk
mengikuti pelajaran di Sekolah.
4. Sifat Program
Rintisan
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Calistung
anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih awal sebelum masuk
sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang didapat disekolah
sebelumnya.
6. Sasaran
Anak dari keluarga asuh
7. Metode Pelaksanaan
a. Metode Observasi dan Wawancara
Kegiatan pada program ini diawali dengan penentuan keluarga asuh
yang ditentukan oleh klian masing-masing dusun. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan observasi kondisi lingkungan rumah. Selanjutnya
dilakukan wawancara dengan keluarga asuh mengenai situasi dan kondisi
ekonomi, kesehatan dan pendidikan seluruh anggota keluarga asuh.
96
b. Metode pendampingan dan pembimbingan.
Metode ini dilaksanakan selama proses pelaksanakan program
berlangsung. Penulis mendampingi anak asuh dalam belajar membaca,
menulis, dan berhitung. Selain itu, penulis juga memberikan bimbingan
ketika anak asuh mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran
membaca, menulis, dan berhitung.
c. Metode Evaluasi
Metode evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak
asuh sebelum dan sesudah diberikan bimbingan belajar membaca,
menulis, dan berhitung dengan cara memberikan test pada awal dan akhir
kegiatan.
8. Luaran Program
Anak mampu membaca menulis dan berhitung
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 02 Juli 2015 Sosialisasi ke Kepala
Banjar Gelogor dan Banjar
Mayungan Let
3 jam
2 03 Juli 2015 Meminta data nama
keluarga asuh kepada
kepala Banjar Geleogor
dan Mayungan Let
3 Jam
3 04 Juli 2015 Melaksanakan observasi
dan soasialisasi ke
keluarga asuh di Banjar
Gelogor dan Mayungan
Let
3 Jam
4 5 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
gede Arbi Tilaraja dan I
Made Sudi
3 Jam
5 06 Juli 2015 Pelaksanaan Program 2 Jam
97
CALISTUNG di keluarga I
Made Winaya
6 07 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Wayan Subagia
4 Jam
7 08 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Ketut Rawan
4 Jam
8 09 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Wayan Wardana dan I
Kadek Sudiarta
4 Jam
9 10 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Gede Arbi Tilaraja
3 Jam
10 11 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Made Sudi
3 Jam
11 12 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Made Winaya
3 Jam
12 13 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Wayan Subagia
3 Jam
13 14 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Ketut Rawan
3 Jam
14 16 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
Wayan Wardana
2 Jam
15 17 Juli 2015 Pelaksanaan Program
CALISTUNG di keluarga I
3 Jam
98
Kadek Sudiarta
TOTAL ALOKASI WAKTU 46 Jam
10. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal pelaksanaan program CALISTUNG dilakukan setiap hari
kecuali saat hari Raya galungan di keluarga asuh yang berbeda-beda dimulai
dari tanggal 2 Juli 2015 sampai dengan tanggal 17 juli 2015.
PROGRAM 2
1. Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan.
2. Nama Program
Bimbingan Belajar Menulis dan Membaca Aksara Bali
3. Rasional
Dewasa ini, pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan telah menjadi kebutuhan yang mendasar bagi seluruh
umat manusia. Selain itu, dalam sistem pendidikan, terutama yang
menyangkut pendidikan formal, terdapat tujuan yang jelas tentang apa yang
harus dicapai oleh seluruh peserta didik, sehingga dibentuklah suatu sistem
yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Di Indonesia,
telah dikembangkan suatu sistem pendidikan yang dikemas dalam sebuah
kurikulum. Dalam kurikulum terdapat tujuan pendidikan dan kiat-kiat untuk
mencapai tujuan pendidikan tersebut. Hal-hal ini yang harus dilakukan oleh
seorang guru sebagai tenaga pendidik.
Dalam implementasi suatu program pendidikan di sekolah, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami
suatu materi pelajaran. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor internal yang bisa mempengaruhi
kemampuan siswa misalnya rendahnya motivasi siswa untuk belajar dan
faktor eksternal seperti metode pembelajaran yang kurang efektif, masalah
keluarga, ekonomi, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
99
Saat melakukan observasi awal terhadap keluarga asuh, permasalahan
yang pertama ditemukan adalah permasalahan dalam bidang pendidikan.
Dari pemaparan kepala keluarga tersebut (bapak), menyatakan anaknya
kesulitan dalam pelajaran bahasa Bali, khususnya aksara Bali. Mereka
menjelaskan bahwa anaknya sangat tidak menyukai pelajaran bahasa Bali
dan mereka menyadari tidak bisa mengajarkan anaknya dalam pelajaran
Bahasa Bali.
Bimbingan Belajar Menulis aksara Bali merupakan salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam
pelajaran bahasa Bali. Pada umumnya, siswa mengalami permasalahan
dalam proses pembelajaran, karena rendahnya motivasi siswa atau sistem
pembelajaran yang kurang efektif, sehingga siswa sulit untuk memahami
materi tersebut. Permasalahan ini memaksa siswa untuk meluangkan waktu
ekstra untuk memahami pelajaran tersebut. Permasalahan selanjutnya
adalah, disaat mereka berusaha untuk memahami pelaran-pelajaran tersebut,
terkadang siswa mengalami hambatan karena kurangnya pemahaman. Hal
ini diperparah dengan kurangnya pembimbing ataupun pihak yang dapat
membantu siswa dalam memahami pelajaran tersebut.
Berdasarkan permasalahan diatas, mahasiswa yang tergabung dalam
program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa Antapan, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan program berupa
bimbingan belajar menulis dan membaca akasara Bali bagi anak asuh.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar dan meningkatkan kemampuan dalam bidang menulis dan membaca
akasara Bali.
4. Sifat Program
Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Menulis dan
Membaca Aksara Bali anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih
awal sebelum masuk sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang
didapat disekolah sebelumnya.
100
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh
yang mengalami kesulitan belajar.
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi
antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan
metode sebagai berikut:
a) Metode Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh,
dan juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data
awal sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program
kerja.
b) Metode Pembelajaran Terbimbing
Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga
asuh, agar memahami tentang menulis dan membaca aksara Bali.
c) Metode Pembelajaran Mandiri
Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang menulis dan mambaca
aksara Bali. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola
pikirnya .
d) Evaluasi
Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi
akhir. Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing
berlangsung untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir
dilakukan setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari
keberhasilan program.
8. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan
belajar ini:
1. Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya menulis
dan mambaca aksara Bali.
2. Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan
tentang menulis dan maebaca aksara Bali.
101
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik.
9. Alokasi Waktu
No. Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 18 juli 2015 Menjalankan program
Bimbingan Belajar
Menulis dan Membaca
Aksara Bali kepada
keluarga I made Sudi dan
Iketut Rawan
5 Jam
2 19 Juli 2015 Menjalankan program
Bimbingan Belajar
Menulis dan Membaca
Aksara Bali kepada
keluarga I made Sudi dan
Iketut Rawan
4 Jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 9 Jam
10. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan program Bimbingan Belajar Menulis dan
Membaca Aksara Bali dilakukan pada tanggal 18 Juli 2015 dan 19 juli 2015.
PROGRAM 3
1. Tema
Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan
2. Nama Program
Pengenalan Dasar-dasar Bahasa Inggris
3. Rasional
Dasar-dasa Bahasa inggris adalah suatu yang sangat penting untuk
dipelajari. Bahasa inggris memberi ruang gerak yang seluas-luasnya kepada
keluarga asuh untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat
102
dunia. Bahkan pada bidang-bidang tertentu bahasa inggris mutlak sangat
diperlukan. Oleh sebab itu, program ini bertujuan untuk mengenalkan
bahasa inggris sejak usia dini. Apabila mengunakan metode yang tepat,
pelajaran bahasa inggris akan lebih mudah dipelajari dan akan terasa lebih
menyenangkan.
4. Sifat Program
Rintisan
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Pengenalan Dasar-dasar Bahasa
Inggris anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih awal sebelum
masuk sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang didapat disekolah
sebelumnya.
6. Sasaran
Anak dari keluarga asuh
7. Metode Pelaksanaan
a. Metode Observasi dan Wawancara
Kegiatan pada program ini diawali dengan penentuan keluarga asuh yang
ditentukan oleh klian masing-masing dusun. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan observasi kondisi lingkungan rumah. Selanjutnya
dilakukan wawancara dengan keluarga asuh mengenai situasi dan kondisi
ekonomi, kesehatan dan pendidikan seluruh anggota keluarga asuh.
b. Metode pendampingan dan pembimbingan.
Metode ini dilaksanakan selama proses pelaksanakan program
berlangsung. Penulis mendampingi anak asuh dalam belajar Bahasa
Inggris. Selain itu, penulis juga memberikan bimbingan ketika anak asuh
mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris.
c. Metode Evaluasi
Metode evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak asuh
sebelum dan sesudah diberikan bimbingan belajar pelapalan, membaca
dan menulis bahasa inggris.
8. Luaran Program
Anak mampu untuk pelapalan, membaca dan menulis bahasa inggris.
103
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 20 Juli 2015 Menjalankan Porgram
Pengenalan Dasar-dasar
Bahasa Inggris kepada
keluarga I Gede Arbi Tilaraja,
I Made Sudi, dan I Ketut
Rawan
5 Jam
2 21 Juli 2015 Menjalankan Porgram
Pengenalan Dasar-dasar
Bahasa Inggris kepada
keluarga I Gede Arbi Tilaraja,
I Made Sudi, dan I Ketut
Rawan
4 Jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 9 Jam
10. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal pelaksanaan program Pengenalan Dasar-dasar Bahasa
Inggris dilakukan pada tanggal 20 Juli 2015 dan 21 juli 2015.
PROGRAM 4
1. Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan.
2. Nama Program
Pelatihan dan Pengenalan Microsoft Word.
3. Rasional
Di era globalisasi saat ini keterampilan mengoperasikan komputer
sangat diperlukan diberbagai bidang. Hampir seluruh fasilitas, alat, sarana
prasarana di dunia ini dioperasikan dengan menggunakan komputer. Kursus
komputer memiliki peran yang penting khususnya bagi para siswa dan
bahkan pada kalangan sarjanawan yang hendak masuk dunia kerja, bahkan
bagi mereka yang masih menginjak sekolah sebagai salah satu materi
pembelajaran utamanya pelajaran TIK. Pembelajaran ini khususnya terkait
104
dalam penguasaan keterampilan dibidang komputer. Sehingga para siswa
dan sarjana selain memiliki keahlian soft skill dibidang akademik, juga
mempunyai bekal hard skill yaitu ketrampilan dalam bidang komputer. Hal
ini merupakan nilai tambah bagi seseorang. Manfaat lain yaitu
meningkatkan kepercayaan diri khususnya ketika hendak mencari kerja
sesudah selesai menyelsaikan sekolah nantinya. Dengan memiliki
ketrampilan tambahan, seseorang akan lebih percaya diri ketika harus
mengikuti persaingan seleksi masuk sebuah perusahaan ataupun instansi
pemerintah.
Manusia dituntut agar mahir menggunakan teknologi komputer agar
mampu bersaing di dunia industri maupun kerja. Saat ini banyak kursus-
kursus pelatihan keterampilan komputer yang menawarkan kepada
masyarakat sebuah keterampilan mengoperasikan komputer sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun kebutuhan dunia kerja. Semua pelajaran
tersebut bisa diberikan ketika anak didik sudah memasuki bangku sekolah
sesuai dengan kebutuhannya masing dengan arah-arahan yang tepat, mudah
dan bisa dimengerti.
Dengan didasarkan atas permasalahan yang muncul diatas, mahasiswa
yang tergabung dalam program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa
Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan
program berupa pengenalan dan cara menggunakan Microsoft Word bagi
anak asuh. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam upaya belajar menggunakan Microsoft Word.
4. Sifat Program
Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Pelatihan dan Pengenalan
Microsoft Word anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih awal
sebelum masuk sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang didapat
disekolah sebelumnya.
105
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang mengalami
kesulitan dalam penggunaan Microsoft Word maupun dalam pengenalan
Microsoft Word.
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi
antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan
metode sebagai berikut:
a. Metode Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan
juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal
sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.
b. Metode Pembelajaran Terbimbing
Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga
asuh, agar memahamidan mengenali Microsoft Word.
c. Metode Pembelajaran Mandiri
Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang pelatihan Microsoft
Word yang diberikan. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan
pola pikirnya .
d. Evaluasi
Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.
Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung
untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan
setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.
8. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan
belajar ini:
1. Peserta didik dapat mengenali Microsoft Word.
2. Peserta didik mendapatkan tambahan pengetahuan, pengalaman dan
wawasan tentang Microsoft Word .
106
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik.
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 22 Juli 2015 Menjalankan program
Pelatihan dan
Pengenalan Microsoft
Word kepada keluarga I
Ketut Rawan
4 Jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 4 Jam
10. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan program Pelatihan dan Pengenalan Microsoft
Word dilakukan pada tanggal 22 Juli 2015.
PROGRAM 5
1. Tema
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
2. Nama Program
Cara Mencuci Tangan dan Menggosok Gigi yang Benar Sejak Dini
3. Rasional
Menjaga kebersihan sangat penting untuk kesehatan. Tubuh yang
sehat dapat menunjang segala aktivitas kehidupan sehari-hari. Menjaga
kebersihan salah satunya dapat tercermin dari kebiasaan mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan serta menggosok gigi. Mencuci tangan dan
menggosok gigi yang benar harus diterapkan sejak dini agar menjadi
kebiasaan yang baik nantinya. Banyak masyarakat yang mencuci tangan
hanya sekedar mencuci saja karena disebabkan oleh kebiasaan yang
dilakukan sejak dini seperti itu, sehingga sehabis dicuci tangan tidak bersih
maksimal. Begitu pula dengan menggosok gigi, masyarakat kebanyakan
tidak mengerti cara menggosok gigi yang benar sehingga gigi menjagi tidak
107
bersih secara maksimal dan masyarakat sering tidak menggogosok gigi
sebelum tidur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah
satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai cara mencuci
tangan dan menggosok gigi yang benar sehingga kebiasaan yang salah
dilakukan terus menerus dari usia dini hingga dewasa. Oleh karena itu,
diharapkan program ini dapat memberi pengetahuan kepada anak usia dini
mengenai cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar agar kelak
dapat diterapkan hingga dewasa dan dapat menjadi kebiasaan yang baik.
4. Sifat Program
Rintisan
5. Tujuan Program
Menambah pengetahuan keluarga asuh tentang betapa pentingnya mencuci
tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar
6. Sasaran
Anak dari keluarga asuh
7. Metode Pelaksanaan
a. Metode Wawancara dan Observasi
Kegiatan pada program ini diawali dengan penentuan keluarga asuh yang
ditentukan oleh klian masing-masing dusun. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan observasi ke rumah keluarga asuh untuk mengetahui
gambaran umum mengenai kondisi lingkungan rumah. Selanjutnya
dilakukan wawancara dengan keluarga asuh mengenai situasi dan kondisi
ekonomi, kesehatan dan pendidikan seluruh anggota keluarga asuh.
b. Metode penyuluhan
Metode ini dilaksanakan untuk memberi pengetahuan awal mengenai
pentingnya cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan serta
pentingnya gosok gigi setiap hari. Selain itu metode ini penting di
laksanakan agar anak asuh mengetahui dahulu langkah-langkah mencuci
tangan dan menggosok gigi yang benar
c. Metode pelatihan
Metode ini dilaksanakan untuk mempraktekan pengetahuan yang telah
dimiliki anak asuh ketika diberikan penyuluhan. Pelatihan sangat penting
108
dilaksanakan agar anak asuh memiliki pengalaman langsung bagaimana
mencuci tanangan dan menggosok gigi yang benar.
8. Luaran Program
Anak mampu mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 23 juli 2015 Menjalan kan program
Mencuci tangan dan
menggosok gigi di keluara
I Gede Arbi Tilaraja
3 Jam
2 24 Juli 2015 Menjalan kan program
Mencuci tangan dan
menggosok gigi di keluara
I Made Winaya dan
Subagia
3 Jam
3 26 Juli 2015 Menjalan kan program
Mencuci tangan dan
menggosok gigi di keluara
I Ketut Rawan
3 Jam
4 27 Juli 2015 Menjalan kan program
Mencuci tangan dan
menggosok gigi di keluara
I Wayan Wardana dan I
Kadek Sudiarta
5 Jam
5 28 Juli 2015 Menjalan kan program
Mencuci tangan dan
menggosok gigi di keluara
I Ketut Rawan dan I Gede
Arbi Tilaraja
5 Jam
6 30 Juli 2015 Menjalan kan program
Mencuci tangan dan
menggosok gigi di keluara
5 Jam
109
I Wayan Winaya, I Wayan
Wardana, dan I Kadek
Sudiarta
TOTAL ALOKASI WAKTU 24 jam
10. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal pelaksanaan program Mencuci tangan dan Menggosok Gigi
dilakukan setiap hari kecuali saat Hari Raya Kuningan di keluarga asuh
yang berbeda-beda dimulai dari tanggal 23 Juli 2015 sampai dengan tanggal
30 juli 2015.
PROGRAM 6
1. Tema
Sosial Budaya
2. Nama Program
Bimbingan Belajar Membuat Ketupat
3. Rasional
Para kaum muda anak-anak dan juga pra-remaja/remaja atau bagi
mereka yang sudah mengenyam pendidikan SD dan SLTP penting bagi
mereka untuk memperoleh materi pelajaran tetapi tetap harus dititikberatkan
pada bidang agama dan pengenalan budaya Bali. Namun, materinya jelas
harus diperluas. Mereka mencontohkan, kalau di pesraman anak-anak
mereka hanya diajari ngulat ketupat, maka di pesraman lanjutan itu mereka
sudah lancar dan tidak gagap atau kebingungan dalam membuat berbagai
jenis ketupat. Sehingga nanti mereka juga bisa membuat berbagai jenis
ketupat yang bervariasi. Kalau yang dalam proses pembuatannya cukup sulit
dengan diberikan pelajaran tersebut dari awal akan memudahkan cara
pembuatannya bagi mereka. Ketupat sendiri merupakan bagian dari sarana
upacara keagamaan dimana kegunaannya yang lebih kompleks seperti
digunakan untuk kelengkapan di pecaruan serta bebantenan yang lain yang
menggunakan ketupat. Sehinga dalam perkembangannya di dalam dunia
pendidikan perlunya diberikan materi-materi yang harus diajarkan terutama
di pesraman untuk anak-anak SD.. Bekal ini bertujuan untuk
110
mempersiapkan mereka memasuki kehidupan bermasyarakat yang erat
kaitannya di Bali dengan istilah menyama braya. Dengan begitu, mereka
tidak akan jadi orang yang plinpan karena tidak bisa membuat apa-apa
ketika ada kegiatan keagamaan dimanapun itu.
Berdasarkan permasalahan diatas, mahasiswa yang tergabung dalam
program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa Antapan, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan program berupa cara
membuat ketupat bagi anak asuh. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu
siswa yang mengalami kesulitan dalam upaya belajar membuat ketupat.
4. Sifat Program
Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Membuat
Ketupat anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih banyak tentang
sarana upacara Agama Hindu yang paling dasar.
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi
antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan
metode sebagai berikut:
1) Metode Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan
juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal
sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.
2) Metode Pembelajaran Terbimbing
Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga
asuh, agar memahami dan mengerti bagaimana cara membuat kelatkat.
3) Metode Pembelajaran Mandiri
Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang membuat kelatkat.
Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .
111
4) Evaluasi
Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.
Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung
untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan
setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.
8. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan
belajar ini:
1. Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya membuat
ketupat.
2. Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan
tentang cara membuat kelatkat
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan
terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 31 Juli 2015 Menjalankan program
Bimbingan Belajar
Membuat Ketupat kepada
keluarga I Gede Arbi
Tilaraja
3 Jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 3 Jam
10. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan program Bimbingan Belajar Membuat Ketupat
dilakukan pada tanggal 31 Juli 2015.
112
PROGRAM 7
1. Tema
Sosial Budaya
2. Nama Program
Bimbingan Belajar Membuat Klatkat
3. Rasional
Di era globalisasi sekarang banyak hal yang sudh mulai ditinggalkan
oleh masyarakat. Bila dikaji secara seksama semua itu masih sangat
diperlukan dalam upaya melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh
para leluhur terdahulu. Melestarikan suatu kebudayaan bisa dilakukan dari
lingkungan keluarga, lingkungan dan sekolah. Salah satu budaya tersebut
utamanya di Bali adalah membuat kelatkat. Di Bali terdapat berbagai jenis
kelatkat, bahkan ada kelatkat yang mudah dan ada yang sulit seperti
membuat kelatkat suda mala “lanang” dan “istri”. Di jaman yang sudah
serba canggih dan maju hampir semuanya bisa di beli dengan uang sehingga
lupa akan keberadaannya dan tata cara pembuatannya. Seolah-olah apa yang
terasa mudah akan terlihat sulit, semua perihal tersebut karena kurangnya
kesadaran semua kalangan akan budayanya sendiri. Dalam upaya
melestarikannya, membuat kelatkat perlu diajarkan di masing-masing
sekolah sebagai salah satu pembelajaran muatan lokal yang termasuk ke
dalam keterampilan mengulat atau mengayam anyaman yang terbuat dari
bambu. Keterampilan ini bisa diajarkan pada anak-anak yang baru akan
menginjak bangku sekolah SD, bahkan yang sudah duduk di bangku SD,
SMP bahkan SMA/MK. Selain di sekolah keterampilan ini bisa juga
diajarkan di rumah dengan di damping orang tuanya.
Berdasarkan permasalahan diatas, mahasiswa yang tergabung dalam
program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa Antapan, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan program berupa cara
membuat kelatkat bagi anak asuh. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu
siswa yang mengalami kesulitan dalam upaya belajar membuat kelatkat.
4. Sifat Program
Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.
113
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Membuat
Klakat anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih banyak tentang
sarana upacara Agama Hindu yang paling dasar.
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi
antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan
metode sebagai berikut:
1) Metode Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan
juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal
sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.
2) Metode Pembelajaran Terbimbing
Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga
asuh, agar memahami dan mengerti bagaimana cara membuat kelatkat.
3) Metode Pembelajaran Mandiri
Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang membuat kelatkat.
Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .
4) Evaluasi
Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.
Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung
untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan
setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.
8. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan
belajar ini:
1. Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya membuat
kelatkat.
2. Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan
tentang cara membuat kelatkat
114
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan
terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 01 Agustus 2015 Menjalankan program
Bimbingan Belajar
Mmbuat Kltkat kepada
keluarga I Made Winaya
4 Jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 4 Jam
10. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan program Bimbingan Belajar Membuat Klatkat
dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2015.
PROGRAM 8
1. Tema
Sosial Budaya
2. Nama Program
Pelatihan Tari Kreasi
3. Rasional
Tari adalah upaya untuk mewujudkan keindahan melalui susunan
gerak dan irama dalam satuan komposisi gerak untuk menyampaikan pesan
tertentu. Dalam seni tari di Indonesia dikenal istilah tari kreasi baru dan tari
tradisi. Tari kreasi baru adalah tari yang diciptakan berdasarkan
pengembangan gerak yang berasal dari gerak tradisi maupun luar tradisi,
Tari kreasi baru berasal dari dua bagian yang pertama tari kreasi baru yang
berakar dari tari tradisi dan yang kedua adalah tari kreasi baru yang berpijak
diluar tradisi atau lepas dari tradisi. Tari kreasi baru diciptakan untuk
mengekspresikan ungkapan perasaan, ide maupun pesan dalam gerakan.
Didukung oleh potensi Antapan, Kecamatan Baturiti, lingkungan
tempat lokasi KKN kami, yang merupakan salah satu desa mempunyai
115
potensi pendidikan khususnya seni tari memotivasi siswa dalam belajar
menari. Hasil yang ditekuni bermanfaat tersendiri bagi kehidupan mereka
sehingga bisa tampil di panggung-panggung saat perpisahan dan festival.
Selama menyelami berbagai jenis tari tradisional maupun tari kreasi di
masyarakat Desa Antapan, mereka sangat tertarik untuk menekuni berbagai
macam tari tradisional Bali. Ketertarikan ini muncul karena sebagian besar
masyarakat disini sudah biasa menarikannya, sehingga tarian tersebut sudah
terkuasai dan sangat nyaman untuk digerakan. Terinspirasi oleh tari
tradisional tersebut, maka kami dari mahasiswa KKN ingin menambah
maupun mengembangkan pengetahuan tentang tarian masyarakat di Desa
Antapan dengan memperkenalkan dan melatih tari kreasi.
4. Sifat Program
Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Pelatihan Tari Kreasi anak dari
keluarga asuh dapat menyalurkan bakat mereka alam seni tari.
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi
antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan
metode sebagai berikut:
a) Metode Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan
juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal
sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.
b) Metode Pembelajaran Terbimbing
Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga
asuh, agar memahami dan mengerti tari kreasi yang diajarkan.
c) Metode Pembelajaran Mandiri
Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang tari kreasi yang
diajarkan. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .
116
d) Evaluasi
Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.
Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung
untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan
setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.
8. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan
belajar ini:
1. Peserta didik dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan tentang
tarian.
2. Peserta didik mendapatkan kesempatan megembangkan bakat di bidang
tarian.
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan
terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.
9. Alokasi Waktu
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 02 Agustus 2015 Menjalankan program
Pelatihan Tari Kreasi
kepada keluarga I Gede
Arbi Tilaraja
4 jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 4 Jam
10. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan program Pelatihan dan Pengenalan Microsoft
Word dilakukan pada tanggal 02 Juli 2015.
117
PROGRAM 9
1. Tema
Sosial Budaya
2. Nama Program
Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan
3. Rasional
Pada jaman sekarang kerajinan tangan merupakan sebuah industri dan
sumber penghasilan. Namun seiring kemajuan teknologi, nilai historis dan
budaya sebuah hasil kerajinan tangan menjadi lebih menonjol. Menurut para
pengamat, industri kerajinan tangan selain menjaga nilai-nilai keaslian
budaya sebuah masyarakat juga memberikan nilai ekonomis. Sejak pertama
kali muncul, industri kerajinan tangan telah memberikan lapangan kerja
yang besar bagi masyarakat. Selain itu bagi mereka yang memiliki
pekerjaan tetap, industri ini juga memberikan penghasilan sampingan,
khususnya bagi mereka yang hidup di pedesaan.
Dewasa ini, meski sektor industri mengalami perkembangan hebat di
berbagai penjuru dunia, namun industri kerajinan tangan bukan hanya
mampu bertahan bahkan semakin mendapat perhatian serius masyarakat.
Dilihat dari kondisi masyarakat di Desa Antapan yang sebagian besar
berprofesi sebagai petani, kami mempunyai inisiatif untuk membuka
wawasan masyarakat agar dapat menambah penghasilan mereka dengan
memanfaatkan kerajinan tangan sebagai salah satu tambahan penghasilan
mereka
4. Sifat Program
Program pelatihan ketrampilan ini merupakan program yang bersifat
rintisan.
5. Tujuan Program
Diharapkan dengan diadakannya program Pelatihan Kerajinan Tangan anak
dari keluarga asuh dapat menyalurkan bakat kreatif mereka dalam membuat
kerajinan tangan.
6. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.
118
7. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi
antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan
metode sebagai berikut:
a) Metode Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan
juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal
sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.
b) Metode Pembelajaran Terbimbing
Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga
asuh, agar memahami dan mengerti kerajinan tangan yang diajarkan.
c) Metode Pembelajaran Mandiri
Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang ketrampilan yang
diajarkan. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .
d) Evaluasi
Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.
Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung
untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan
setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.
8. Luaran Program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan
belajar ini:
1. Peserta didik dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan tentang
kerajinan tangan.
2. Peserta didik mendapatkan kesempatan megembangkan bakat di
kerajinan tangan.
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan
terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.
9. Alokasi Waktu
119
No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu
1 03 Agustus 2015 Menjalankan program
Pelatihan Pembuatan
Kerajinan tangan kepada
keluarga I Ketut Rawan
3 Jam
TOTAL ALOKASI WAKTU 3 Jam
10. Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan program Pelatihan Pembuatan Kerajinan
Tangan dilakukan pada tanggal 03 Juli 2015.
REKAPITULASI CLUSTER 4
No Program Sifat
Program Sasaran
Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
waktu
1 Bimbingan
Belajar
Calistung
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
n
3. Evaluasi
Anak mampu
membaca
menulis dan
berhitung
46 jam
2. Bimbingan
Belajar
Menulis dan
Membaca
Aksara Bali
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi
dan
Wawancara
2. Pendampinga
n dan
Pembimbing
an
3. Evaluasi
Peserta didik
dapat
meningkatka
n motivasi
belajar
khususnya
menulis dan
mambaca
aksara Bali.
9 jam
3 Pengenalan
Dasar-dasar
Bahasa
Inggris
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
Anak mampu
untuk
pelapalan,
membaca dan
menulis
bahasa
9 jam
120
No Program Sifat
Program Sasaran
Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
waktu
n
3. Evaluasi
inggris.
4 Pelatihan dan
Pengenalan
Microsoft
Word.
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
3. Evaluasi
Peserta didik
dapat
mengenali
dan
mengoprasik
an Microsoft
Word
4 Jam
5 Cara Mencuci
Tangan dan
Menggosok
Gigi yang
Benar Sejak
Dini
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
n
3. Evaluasi
Anak mampu
mencuci
tangan dan
menggosok
gigi dengan
benar
24 Jam
6 Bimbingan
Belajar
Membuat
Ketupat
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
n
3. Evaluasi
Peserta didik
dapat
meningkatka
n motivasi
belajar
khususnya
membuat
ketupat
3 Jam
7 Bimbingan
Belajar
Membuat
Klatkat
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
n
3. Evaluasi
Peserta didik
dapat
meningkatka
n motivasi
belajar
khususnya
membuat
kelatkat
4 Jam
8 Pelatihan Tari
Kreasi
Rintisan Anak dari
keluarga
1. Observasi dan Peserta didik
dapat
4 Jam
121
No Program Sifat
Program Sasaran
Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
waktu
asuh
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
n
3. Evaluasi
menambah
dan
mengembang
kan
pengetahuan
tentang tarian
9 Pelatihan
Pembuatan
Kerajinan
Tangan
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pendampingan
dan
Pembimbinga
n
3. Evaluasi
Peserta didik
dapat
menambah
dan
mengembang
kan
pengetahuan
tentang
kerajinan
tangan
3 Jam
JUMLAH JAM KERJA 106 Jam
122
BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
5.1 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DESA
Program yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan
harapan yang diinginkan tanpa menemui kendala yang berarti. Adapun hal yang
dapat disampaikan sesuai dengan program yang telah dilaksanakan, dapat
dipaparkan sebagai berikut.
5.1.1 Penataan Taman di Kantor Desa di Desa Antapan
Program ini termasuk dalam program rintisan karena memang sebelumnya
taman yang ada di depan kantor desa belum pernah ditata/dirawat sebelumnya.
Dengan adanya taman dapat memperindah dan mempercantik tempat yang dihiasi.
Untuk mempercantik taman dapat dilakukan dengan melakukan penataan tanaman
yang baik dan benar, juga tanaman yang digunakan sebaiknya tanaman yang
bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu program penataan taman ini diharapkan
dapat membantu peningkatan kebersihan dan keindahan kantor Desa Antapan.
Sasaran yang akan dicapai dengan adanya program kerja ini adalah seluruh
pegawai kantor kepala desa antapan. Program kerja ini melibatkan seluruh
mahasiswa KKN 2015 dan pegawai kantor desa Antapan. Penataan taman ini
dilaksanakan setiap minggu pada hari rabu dengan alokasi 4 jam dan selesai pada
minggu keempat.
Langkah pertama yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan kepala desa
dan menyampaikan hari dan jam pelaksanaan penataan taman tersebut. Pada
minggu pertama penataan kantor desa dimulai dengan pencabutan dan
pemotongan rumput liar dan panjang. Kemudian untuk minggu kedua kami
melaksanakan pembersihan selokan yang notabene selokan yang berada di area
kantor kepala desa tergolong kotor dan penuh dengan sampah plastik. Peralatan
yang digunakan adalah sabit, cangkul, sekop, sapu, dan mobil bak untuk
mengangkut sampah ke TPA. Seluruh peralatan tersebut diperloleh dari pinjaman
kepada masyarakat sekitar. Langkah selanjutnya adalah penataan halaman kantor
123
kepala desa dan yang terakhir adalah pemeliharaan taman yang sudah ditata
tersebut.
5.1.2 Sosialisasi dan Pelatihan Keorganisasian Bagi Masing-masing Seka
Truna Truni Desa Antapan.
Masing-masing banjar yang berada di desa Antapan memiliki suatu
organisasii pemuda dan pemudi yang disebut Sekaa Truna Truni (STT). Fungsi
STT ini adalah sebagai wadah untuk menggerakkan pemuda dan pemudi dalam
melaksanakan suatu kegiatan tertentu yang bersifat positif. Dari hasil observasi
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan kerjasama STT
masih sangat kurang. Kurangnya kegiatan rutinitas yang dilaksanakan dan bahkan
beberapa STT sudah tidak aktif. Hal ini diakibatkan adanya kesibukan masing-
masing pengurus/anggota STT serta kurangnya pemahaman/pengetahuan akan
tugas-tugas dan wewenang. Untuk itu diperlukan sebuah usaha atau program yang
sesuai untuk memperbaharui kinerja STT yang lebih aktif dan kreatif serta
meningkatkan kerjasama demi mewujudkan tujuan organisasi masing-masing
banjar di desa Antapan.
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai organisasi, pemisahan tugas dan wewenang, pembuatan proposal
pengadaan dana, pembuatan surat resmi, dan hal-hal yang berhubungan dengan
organisasi. Program ini dilaksanakan dengan metode sampel pada tiga Banjar
didesa antapan. Sampel Banjar diambil dengan rasional bahwa ketiga Banjar
tersebut kurang aktif dalam berorganisasi maupun belum bisa mandiri dalam
pembuatan surat-surat, proposal, dan dokumen yang berhubungan dengan
keorganisasian. Ketiga sampel tersebut adalah Banjar Tohjiwa, Gelogor, dan
Antapan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengadakan sosialisasi kepada
ketiga Banjar tersebut bahwa nantinya akan diadakan pelatihan keorganisasian.
Pada saat sosialisasi Banjar diwakili oleh masing-masing ketua Seka Truna Truni
(STT) dan anggota STT tersebut. Sosialisasi dan pelatihan keorganisasian ini
dibagi menjadi 3 fase yang diselesaikan dalam waktu 3 minggu. Fase pertama
adalah penyampaian materi pengantar keorganisasian. Materi ini terdiri dari
124
definisi organisasi, ciri-ciri organisasi, contoh organisasi, prinsip-prinsi
kepengurusan, fungsi kepengurusan, tugas dan wewenang kepengurusan, surat
resmi, dan proposal. Fase kedua dan ketiga yaitu pelatihan keorganisasian. Dalam
fase tersebut para anggota STT diajak langsung membuat proposal dan surat
resmi. Alokasi waktu penyampaian materi pengantar keorganisasian adalah 2 jam
sedangkan fase pelatihan menghabiskan waktu 3 jam setiap minggunya.
Pada saat fase pelatihan pembuatan surat dan proposal ditemui masalah
bahwa para anggota STT yang mengikuti program ini kesulitan dalam menyusun
kata-kata yang tepat untuk digunakan dalam pembuatan surat dan proposal
tersebut. Permasalahan ini dipecahkan dengan cara memberikan contoh-contoh
dari surat undangan resmi dan contoh-contoh proposal. Setelah itu kami siapkan
format surat resmi yang baik dan proposal agar nantinya mereka bisa membuatnya
secara mandiri. Pada saat proses pelatihan keorganisasian ini juga kami menerima
permintaan khusus dari dusun Antapan. Permintaan tersebut adalah untuk
membimbing Seka Truna Truni Dusun Antapan yang akan mengadakan kegiatan
lomba dan acara dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia
pada tanggal 17 agustus. STT Dusun Antapan merasa kesulitan dalam membuat
agenda kegiatan, sambutan ketua panitia, dan Rundown acara untuk MC.
Permintaan ini bisa kami penuhi dan STT telah mampu untuk menyelesaikan
permasalahannya tersebut.
Antusiasme para peserta (dalam hal ini anggota seka truna truni) Sosialisasi
dan Pelatihan Keorganisasian sangat tinggi. Para peserta selalu hadir tepat waktu
dan jumlah peserta yang hadir tergolong banyak. Bapak kepala desa dan kepala
dusun masing-masing banjar yang dijadikan sampel sangat mendukung
pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Keorganisasian, karena memang
sebelumnya jika ada keperluan STT yang berhubungan dengan surat dan proposal
selalu mengandalkan ketua dusun.
Pada saat akhir program ini kami adakan evaluasi berupa pemberian
pertanyaan seputar apa yang sudah dibahas sebelumnya. Sebagian besar para
peserta mampu menjawab pertanyaan evaluasi yang diberikan. Hal ini
menunjukkan bahwa program yang kami jalankan ini sangat relevan dengan
125
kebutuhan para anggota STT dan tentunya dapat membantu STT di dalam bidang
keorganisasian.
5.1.3 Pelatihan Senam Untuk Anak-Anak Sekolah (SD)
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, desa Antapan memiliki dua
Sekolah dasar yaitu SDN 1 Antapan dan SDN 3 Antapan. Selain kegiatan
akademik yang dilaksanakan di masing-masing sekolah dasar adapun juga
kegiatan nonakademik seperti ekstrakulikuler pada bidang kersenian dan olahraga
yang dilaksanakan di masing-masing sekolah. Kegiatan nonakademik saat ini
kurang berjalan lancar terutama pada bidang olahraga. Hal ini di akibatkan
kurangnya tenaga pengajar yang ahli dalam bidang ini serta antusiasme anak-anak
sekolah dasar yang masih kurang. Kegiatan olahraga dalam hal ini senam sangat
perlu dilaksanakan untuk anak-anak sekolah dasar demi menjaga kesehatan tubuh
setiap harinya. Olahraga senam adalah gerakan senam atau gerakan bebas yang
dibarengi dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya.
Langkah pertama yang dilakukan adalah melaksanakan observasi ke tempat
pelatihan senam dalam hal ini adalah SD dan Balai Banjar di Desa Antapan. Pada
saat observasi diketahui bahwa anak-anak di sekolah masih sangat jarang
melaksanakan senam bahkan ada yang mengaku belum pernah melaksanakan
kegiatan senam. Setelah itu kami mengatur jadwal untuk pelaksanaan senam dan
menentukan senam apa yang tepat bagi anak-anak sekolah dasar tersebut. Senam
pramuka dipilih karena memiliki gerakan yang mudah dimengerti atau ditirukan
oleh anak-anak namun tetap dapat bermanfaat bagi mereka. Pada saat kegiatan
senam dimulai, mahasiswa KKN yang bertugas sebagai instruktur senam berdiri
di depan barisan siswa memberikan contoh gerakan senam pramuka sehingga
siswa bisa mengikuti gerakan dari instruktur senam. Selain didepan beberapa
intstruktur senam berdiri di belakang dan di samping barisan dengan tujuan bisa
melihat siswa yang kurang fokos dalam melakukan gerakan senam pramuka.
pertemuan pertama merupakan pengenalan gerakan senam di masing-masing
sekolah dasar. Alokasi waktu yang dilaksanakan program ini adalah 6 kali
pertemua setiap minggunya di masing-masing sekolah dasar dan balai banjar
126
selama empat minggu, sekali pertemuan direncanakan satu jam. Alokasi secara
keseluruhan dari program ini adalah 24 jam.
Luaran yang diharapkan dari program pelatihan senam untuk anak-anak
sekolah dasar sebagai berikut dapat meningkatkan kebersamaan dan pengetahuan
anak-anak sekolah dasar dalam olahraga khususnya senam. Dapat meningkatkan
semangat olahraga dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani anak-anak sekolah
dasar. Antusiasme para peserta program senam ini sangat tinggi, hal ini dibuktikan
dengan jumlah anak-anak yang hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan ceria.
Setelah berjalan beberapa pertemuan para siswa sudah mampu menghafal gerakan
senam yang kami berikan.
5.1.4 Rumah Pintar Untuk Anak-Anak Sekolah (SD) di Desa Antapan
Program Rumah Pintar ini merupakan salah satu bentuk program
bimbingan belajar yang dilaksanakan di Desa Antapan, dimana program ini tidak
hanya mengkhususkan pada satu banjar, tetapi seluruh banjar yang ada di Desa
Antapan yaitu Banjar Toh Jiwa, Banjar Talang Pati, Banjar Antapan, Banjar
Mayungan Let, Banjar Mayungan Anyar, dan Banjar Glogor. Sasaran utama
dilaksanakannya program Rumah Pintar ini yaitu anak-anak SD yang ada di Desa
Antapan, karena berdasarkan hasil observasi yang kami dilakukan pendidikan
anak-anak yang ada di Desa Antapan tersebut mayoritas adalah anak-anak SD
yang masih memerlukan bimbingan belajar dalam mengembangkan potensi-
potensi mereka khususnya di bidang akademik.
Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengkonsultasikan program
kepada dosen pembimbing, selanjutnya penyetujuan program oleh kepala Desa
Antapan. Setelah itu kami mengadakan observasi dan sosialisasi ke masing-
masing banjar yang ada di Desa Antapan dengan membagi anggota mahasiswa
KKN menjadi 3 orang dalam satu tim di setiap banjar untuk mengefisiensikan
waktu dalam observasi. Kemudian kami mengadakan langkah wawancara kepada
masing-masing kepala banjar di Desa Antapan untuk mendapatkan informasi yang
valid sebagai bahan pertimbangan kelayakan program Rumah Pintar tersebut.
Setelah program disetujui oleh masing-masing kepala banjar di Desa Antapan,
pada minggu pertama tanggal 6 Juli merupakan awal pelaksanaan program Rumah
127
Pintar yang dilaksanakan di Balai Banjar yang berlokasi di Banjar Gelogor, Desa
Antapan. Pada Pertemuan pertama kami melakukan perkenalan terlebih dahulu
kepada anak-anak di Banjar tersebut, kemudian kami menanyakan kesulitan
materi yang mereka hadapi selama di sekolah sekaligus juga memberikan solusi
untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Kegiatan Rumah Pintar ini
dilaksanakan selama 2 jam dengan dua kali pertemuan selama seminggu.
Pelaksanaan program pun berjalan dengan baik dan selalu diiringi oleh antusias
belajar siswa yang tinggi yang sangat mendukung pelaksanaan program. Tidak
hanya di Banjar Gelogor tetapi pelaksanaan Rumah Pintar di Banjar Toh Jiwa,
Banjar Talang Pati, Banjar Antapan, Banjar Mayungan Let, Banjar Mayungan
Anyar juga berjalan dengan lancar dan terlaksana sesuai dengan jadwal masing-
masing yang sudah di tetapkan.
Secara umum pelaksanan program Rumah Pintar telah berlangsung dengan
sangat baik. Didukung oleh seluruh warga mayarakat di Desa Antapan, baik dari
Kepala Desa, Kepala Banjar, Orang tua dari anak-anak yang mengikuti program
Rumah Pintar dan tentunya seluruh anak-anak SD di Desa Antapan yang
berpartisipati dalam melancarkan program Rumah Pintar ini.
Pada saat akhir program ini kami mengadakan evaluasi kepada anak-anak
SD di Desa Antapan berupa pemberian pertanyaan seputar materi yang sudah
dibahas sebelumnya. Sebagian besar anak-anak SD mampu menjawab pertanyaan
evaluasi yang diberikan dan mampu memahami materi yang telah kami jelaskan
selama mengadakan Rumah Pintar. Tingkat ketercapaian tujuan yang telah kami
rencana telah dicapai ± 90%. Ini menunjukan bahwa program yang kami susun
dan terlaksana ini sangat relevan dengan kebutuhan warga masyarakat di Desa
Antapan dan tentunya dapat membantu desa di dalam bidang pendidikan.
5.1.5 Perlombaan Kebersihan Lingkungan Antar Banjar di Desa Antapan
Di Desa Antapan terdapat 6 Banjar yaitu Banjar Toh Jiwa, Banjar Talang
Pati, Banjar Antapan, Banjar Mayungan Let, Banjar Mayungan Anyar, dan Banjar
Glogor. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, lingkungan di Desa
Antapan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena di desa
antapan lingkunganya masih terbilang kurang bersih, hal ini disebabkan minimnya
128
fasilitas atau sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan
pembersihan.
Pengelolaan sampah dimasyarakat baik itu sampah yang bersumber dari
limbah keluarga maupun maupun sampah dari pabrik-pabrik sekitar, bukanlan
masalah sederhana yang dapat diabaikan begitu saja. Sampah bisa saja menjadi
ancaman bagi kehidupan manusia jika tidak mendapat perhatian secara intensif.
Sampah dapat, menimbulkan berbagai macam polusi yaitu diantaranya polusi
udara dan polusi tanah. Polusi udara yang dapat ditimbulkan oleh sampah yaitu
bau yang tidak sedap akibat proses pembusukan sampah. Polusi tanah yang dapat
ditimbulkan oleh sampah yaitu berkurangnya tingkat kesuburan tanah akibat
banyaknya sampah-sampah terutama sampah plastik yang mengandung berbagai
bahan kimia yang sulit terurai oleh bakteri.
Untuk menjaga agar tidak terjadinya pencemaran lingkungan dilakukan
melalui hal yang paling sederhana yaitu pengolahan sampak dari rumah tangga,
dengan dilakukannya pemilahan sampah organik dan sampah anorganik . Dan
juga perlu dilakukan kegiatan gotong royong secara rutin di setiap Banjar. Agar
gotong royong ini dapat terlaksana, maka dari itu kami mengadakan perlombaan
kebersihan pada setiap banjar yang ada di Desa Antapan. Perlombaan kebersihan
lingkungan ini kami selenggarakan dalam rangka memotivasi masyarakat yang
ada di Desa Antapan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, serta
tertanamnya kesadaran dalam diri masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.
Selain warga atau masyarakat yang ada di desa Antapan kami juga bekerja
sama dengan STT yang ada di setiap banjar desa Antapan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada setiap hari minggu mengingat bahwa sebagain besar
masyarakat dan para STT di desa Antapan memiliki waktu luang pada hari
minggu, sehingga pelaksanaan kebersihan dapat terlaksana dengan baik di hari
tersebut. Perlombaan kebersihan lingkungan ini dilaksanakan dalam rangka
menyambut hari Raya Galungan dan Kuningan, hal ini dikarenakan agar
masyarakat di desa Antapan lebih antusias dalam mengikuti lomba kebersihan
dalam menyambut hari raya untuk umat Hindu.
129
Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengkonsultasikan program
kepada dosen pembimbing, selanjutnya penyetujuan program oleh kepala Desa
Antapan. Setelah itu kami mengadakan observasi dan sosialisasi ke masing-
masing banjar yang ada di Desa Antapan dengan membagi anggota mahasiswa
KKN menjadi 3 orang dalam satu tim di setiap banjar untuk mengefisiensikan
waktu dalam observasi. Kemudian kami mengadakan langkah wawancara kepada
masing-masing kepala banjar di Desa Antapan untuk mendapatkan informasi yang
valid sebagai bahan pertimbangan kelayakan program perlombaan kebersihan
lingkungan tersebut. Setelah program disetujui oleh masing-masing kepala banjar
di Desa Antapan, kami melaksanakan kebersihan lingkungan pada minggu
pertama tanggal 5 Juli di Banjar Antapan, dengan membersihkan lingkungan
sekitar bersama warga dan para STT, dimana pembersihan dilakukan mulai dari
jalan utama, selokan, gang-gang dan lainnya. Selanjutnya pada tanggal 11 Juli
pembersihan dilakukan di Banjar Mayungan Anyar bersama warga dan para STT.
Pada tanggal 12 juli pembersihan dilaksanakan pada 3 banjar sekaligus yaitu di
Banjar Gelogor, Banjar Toh Jiwa, dan Banjar Mayungan Let dengan membagi
mahasiswa KKN menjadi beberapa orang untuk lebih memudahkan dalam
membantu pelaksanaan kebersihan tersebut. Adapun kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan program yaitu Banjar Talang Pati tidak ikut berpartisipati dalam
lomba kebersihan lingkungan dikarenakan adanya upacara keagamaan sehingga
warga tidak memungkinkan dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Penilaian akhir lomba dilakukan oleh perwakilan dari mahasiswa KKN
Undiksha di Desa Antapan sebanyak 4 orang, adapun kriterian penilain dalam
lomba kebersihan tersebut antara lain jalan utama, selokan, gang-gang, selain itu
kami juga melakukan penilaian terhadap partisipasi dari setiap warga dan para
STT di masing-masing banjar sekaligus menilai sarana dan prasarana yang
dimiliki di masing-masing banjar dalam menunjang pelaksanaan lomba
kebersihan lingkungan tersebut.
130
5.1.6 Pelatihan Tembang Sekar Alit Untuk Anak-Anak Sekolah (SD) di Desa
Antapan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan secara langsung di Desa
Antapan, informasi yang didapat adalah terdapat pasraman tempat pelatihan
matembang. Hasil wawancara dengan beberapa murid dan beberapa masyarakat
disana maka diperoleh bahwa pelatihan matembang (sekar alit) belum bisa
berjalan maksimal.
Selain itu, pelajaran matembang (sekar alit) tersebut tidak diajar secara
berkala karena guru yang bersangkutan juga mengajar mata pelajaran lain.
Pelajaran tembang macepat atau sekar alit terdapat banyak jenis yang perlu
diajarkan secara umum di sekolah-sekolah bahkan di masyarakat juga diantaranya
Pupuh Mijil, Pupuh Pucung, Pupuh Maskumambang, Pupuh Ginada, Pupuh
Ginanti, Pupuh Sinom, Pupuh Durma, Pupuh Semarandana, Pupuh Pangkur dan
Pupuh Dangdanggula. Semua pupuh tersebut menggunakan bahasa Bali Kepara
(bahasa umum) sehingga tidak akan suit dalam mempelajarinya. Selain
pengenalan sekar alit kepada setiap siswa perlu juga diperkenalkan bagian-bagian
dari pupuh tersebut dan juga cara pembaannya agar mudah dimengerti oleh para
siswa di sekolah. Mengingat mata pelajaran matembang (sekar alit) sangatlah
penting diajarkan kepada siswa sedini mungkin, maka berdasarkan hasil observasi
di atas dapat disimpulkan bahwa siswa di SD se-Antapan membutuhkan
bimbingan belajar matembang (sekar alit) secara intensif.
Selain mata pelajaran tembang macepat, mata pelajaran lain juga dirasa
perlu untuk diintensifkan pembelajarannya sehingga sangat perlu dilakukan
pembelajaran mata pelajaran lain yang intensif pula. Mata pelajaran tersebut
antara lain: membaca dan menulis aksara Bali yang merupakan bagian dari
kesusastraan dan kebudayaan Bali. Keterampilan lain di bidang pendidikan juga
perlu diajarkan, seperti keterampilan menulis pupuh, menerjemahkan pupuh yang
beraksara Bali ke tulis latin sebagai bagian dari pelajaran bahasa Bali yang
bertujuan membangkitkan dan memotivasi diri para siswa. Selain belajar
membawakan atau nembangang sekar alit tersebut perlu diadakannya latihan-
latihan secara rutin di luar sekolah. Sehingga bila terdapat kegiatan-kegitan
seperti lomba di sekolah/antar sekolah, sekecamatan bahkan lomba di kabupaten
131
siswa tersebut bisa berpartisipasi mengikuti acara tersebut. Selain itu
pembelajaran ini tidak harus diajarkan terlalu intensif sebab, belajar yang terlalu
intensif akan membuat siswa SD cepat merasa bosan. Untuk itu, sangat
dibutuhkan pembelajaran yang menarik yang disertakan dengan permainan (BSB).
5.1.7 Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Staf Pegawai
Kantor Desa Antapan.
Kantor desa merupakan tempat yang digunakan untuk melayani berbagai
kebutuhan administrative masyarakat. Sehingga dibutuhkan teknologi dalam
mengolah data untuk mempermudah input maupun output suatu data. Bukan
hanya dakan hal menampung aspirasi masyarakat, tapi juga dalam pengoprasiamb
komputer. Komputer dalam ajaman sekarang sangat dibutuhkan untuk
mempermudah maupun mempercepat pengerjaan administrasi desa khususnya di
Desa Antapan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kepada staff kantor desa
Antapan, diperoleh hasil bahwa hampir seluruh staff masih belum bisa memproses
program pengolahan data yang diperlukan untuk membuat administrasi penting
yang berhubungan dengan kegiatan kantor desa Antapan. Para staff kantor desa
hanya bisa mengganti format yang telah mereka dapat pada dokumen administrasi
yang telah digunakan sebelumnya. Para staff kantor desa belum mampu untuk
membuat dokumen administrasi dari awal baik dengan menggunakan program
Microsoft word ataupun Microsoft powerpoint yang biasanya digunakan untuk
melaksanakan pengumuman ataupun sosialisasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu program kerja ini kami laksanakan untuk dapat membantu
para staff kantor desa dalam membuat dokumen administrasi sendiri. Selain itu
juga dapat meninkatkan pengetahuan staf pegawai kantor desa serta
mengimplementasikan secara langsung dalam mengerjakan administrasi desa.
Alokasi waktu yang dilaksanakan dalam program ini adalah empat minggu
dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya, dimana sekali pertemuan
dilaksanakan 2 jam.
Pada pertemuan diminggu pertama kami memberikan pengenalan tentang
Microsoft world, exel, dan powerpoint. Pengenalan tersebut berupa tutorial awal
132
kegunaan-kegunaan yang ada pada layar program pengolahan data tersebut.
Setelah itu pada minggu kedua selain memberikan pengulangan kembali tentang
kegunaan layar pada program-program tersebut, para peserta pelatihan juga
diberikan sebuah latihan untuk membuat dokumen seperti yang dicontohkan. Pada
saat diberikan sebuah latihan tersebut masih banyak yang masih bingung untuk
berbuat apa agar dapat menyerupai dokumune seperti yang dicontohkan. Fase ini
kembali kami ulangi pada minggu ketiga agar para peserta pelatihan dapat
semakin lancer dalam membuat dokumen dengan menggunakan program
pengolahan data. Sebenarnya pada minggu keempat kami ingin memberikan
evaluasi akhir namun karena kesibukan dari para peserta pelatihan membuat hal
tersebut tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu kami memberikan buku tutorial
program pengolahan data (Microsoft word, exel, dan powerpoint) dengan harapan
nantinya para staf pegawai kantor desa dapat menggunakan tutorial tersebut untuk
membuat dokumen administrasi.
5.2 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA CLUSTER
5.2.1 Hasil Pelaksanaan Program
1. Program 1
Bimbingan membaca, menulis, dan berhitung (calistung)
A. Hasil yang dicapai
Program bimbingan membaca, menulis, dan berhitung
dilaksanakan dengan menemui anak keluarga cluster bersangkutan. Program
ini diterapkan kepada Kadek Yuni dan Komang Arda Ardana. Pertemuan
dilaksanakan seminggu 4 (empat) kali, setiap pertemuan direncanakan 2
(dua) jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan waktu dengan
pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan. Selain
mengacu pada program, perlu juga memberikan motivasi dan semangat
dalam hal pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. Adapun hasil yang
diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara keseluruhan terlaksana
dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan program anak mampu
mengikuti bimbingan dengan baik. Pengetahuan terkait membaca, menulis,
dan berhitung mengalami peningkatan. Hal ini tentu dikarenakan dengan
133
bimbingan yang rutin dan semangat anak belajar. Materi yang diberikan
disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Kemudian diakhir
bimbingan memberikan beberapa soal latihan dengan tujuan untuk
mengetahui pemahaman kembai terhadap materi yang dijelaskan. Apabila
anak masih kurang paham, dipersilahkan untuk bertanya dan akan dijelakan
kembali saat itu juga atau dipertemuan berikutnya. Tambahan adanya
evaluasi sewaktu-waktu yang akan diberikan kepada anak. Program yang
dilaksanakan berjalan cukup lancar karena berkat dukungan dari semua
pihak yang terlibat antara lain kepala dusun dan keluarga cluster
bersangkutan.
B. Hambatan pelaksanaan program
Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa
hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-
hanbatan yang ditemui sebagai berikut:
1. Sulitnya mencari keseriusan anak untuk belajar dan daya ingat yang
masih lemah sehingga adanya pengulangan kembali materi yang
sudah diberikan
2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan
anak bersangkutan
2. Program 2
Pelatihan mengoperasian komputer dan Microsooft Word
A. Hasil yang dicapai
Program mengoperasikan komputer dan Microsoft Word
dilaksanakan dengan menemui anak keluarga cluster bersangkutan. Program
ini diterapkan kepada Wayan Yoga Arsana. Pertemuan dilaksanakan
seminggu 3 (tiga) kali, setiap pertemuan direncanakan 2.5 (dua setengah)
jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan waktu dengan
pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan. Selain
mengacu pada program, perlu juga memberikan motivasi dan semangat
dalam hal pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. Adapun hasil
134
diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara keseluruhan terlaksana
dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan program anak mampu
mengikuti pelatihan dengan baik. Anak mampu mengikuti bimbingan
dengan baik. Kemampuan awalnya sangat kurang terkait bidang ini, namun
setelah dilaksanakan program ini anak kembali sedikit mengingat dan
bahkan menemukan hal baru yang belum pernah diketahui. Pelatihan yang
diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Pelatihan
dilakukan dengan 2 cara yakni penyampaian sedikit materi berupa toeri-
teori atau penjelasan untuk lebih mengingatkan. Kemudian dilanjutkan
dengan praktek langsung yang dilaksanakan secara bersama-sama
Penyampaian materi atau sesuatu yang penting harus jelas dan detail agar
mudah diingat dan dapat dikerjakan kembali di lain waktu. Selama pelatihan
anak sangat antusias dan bersungguh-sungguh hal ini dikarenakan
pengetahuan dipelajarinya sangat baru dan diimplementasikan secara
langsung serta dapat bertanya langsung tanpa harus kebinggungan.
Tambahan adanya evaluasi sewaktu-waktu yang akan diberikan kepada
anak. Program yang dilaksanakan berjalan cukup lancar karena berkat
dukungan dari semua pihak yang terlibat antara lain kepala dusun dan
keluarga cluster bersangkutan.
B. Hambatan pelaksanaan program
Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa
hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-
hanbatan yang ditemui sebagai berikut:
1. Kurangnya dasar pengetahuan terkait bidang ini serta anak masih
belum berani mencoba sendiri dalam artian harus meminta
pertimbangan terlebih dahulu
2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan
anak bersangkutan
135
3. Program 3
Kebersihan lingkungan dan pencegahan demam berdarah (DB)
A. Hasil yang dicapai
Program kebersihan lingkungan dan pencengahan demam berdarah
(DB) dilaksanakan di kediaman keluarga cluster bersangkutan. Program ini
diterapkan kepada keluarga cluster Wayan Arta. Pertemuan dilaksanakan
seminggu 2 (dua) kali, setiap pertemuan direncanakan 2 (dua) jam.
Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan waktu dengan pelaksanaan
program kerja kelompok agar tidak berbenturan. Adapun hasil yang
diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara keseluruhan terlaksana
dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan program semua anggota
keluraga dan mahasiswa KKN terlibat langsung selama sosialisasi hingga
melaksanakan kebersihan dan pencegahan demam berdarah (DB). Setelah
adanya sosialisasi kelurga bersangkutan menyadari pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan dan pencegahan demam berdarah (DB). Saat
pelaksanaan kebersihan dilakukan secara antusias dan bersungguh-sungguh
dengan membersihkan area rumah maupun pentaaan pekarangan. Hal ini
juga juga terjadi saat pelaksanaan pencengahan demam berdarah (DB)
dimana semua anggota keluarga bersama-sama membersihkan selokan,
mengura bak mandi, mengubur atau membakar sampah. Tambahan adanya
evaluasi sewaktu-waktu sesudah pelaksanaan dengan tujuan mengingatkan
kembali dan memberikan semangat serta motivasi. Saat ini lingkungan dari
keluarga Wayan Arta mengalami perubahan yang lebih bersih, tertata, serta
nyaman dari sebelumnya. Selain itu, dapat terhindar dari demam berdarah
bila melaksanakan pencegahan yang sudah diterapkan sebelumnya. Program
yang dilaksanakan berjalan cukup lancar berkat dukungan dari semua pihak
yang terlibat antara lain kepala dusun dan keluarga cluster bersangkutan.
B. Hambatan pelaskanaan program
Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa
hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-
hanbatan yang ditemui sebagai berikut:
136
1. Kurangnya alat-alat kebersihan selama pelaksaan kebersihan
lingkungan dan pencengahan demam berdarah (DB)
2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan
keluarga cluster bersangkutan
4. Program 4
Penerapan cuci tangan dan gosok gigi (cutagogi)
A. Hasil yang dicapai
Program penerapan cuci tangan dan gosok gigi dilaksanakan
dengan menemui anak keluarga cluster bersangkutan. Program ini
diterapkan kepada Wayan Yoga Arsana dan Komang Arda Ardana.
Pertemuan dilaksanakan seminggu 2 (dua) kali, setiap pertemuan
direncanakan 1 (satu) jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan
waktu dengan pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan.
Adapun hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara
keseluruhan terlaksana dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan
anak dan mahasiswa KKN terlibat langsung selama sosialisasi hingga
melaksanakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar. Sosialisasi
yang diberikan berupa video sehingga anak tidak jenuh dan merasa terhibu.
Setelah adanya sosialisasi anak menyadari pentingnya cuci tangan dan
gosok gigi serta melaksanakannya. Saat pelaksanaan dilakukan anak secara
antusias dan besungguh-sungguh melaksanakan kegiatan tersebut, dengan
dibantu mahasiswa KKN sebagai panutan dan pedamping. Tambahan
adanya evaluasi sewaktu-waktu sesudah pelaksanaan dengan tujuan
mengingatkan kembali dan memberikan semangat serta motivasi hidup
sehat. Saat ini lingkungan dari keluarga Wayan Arta mengalami perubahan
yang lebih bersih, tertata, serta nyaman dari sebelumnya. Selain itu, dapat
terhindar dari demam berdarah bila melaksanakan pencegahan yang sudah
diterapkan sebelumnya. Saat ini anak mengalami perubahan dengan tangan
yang lebih bersih dan mulai merawat kebersihan gigi. Selain itu
memberikan kesadaran dengan cuci tangan dan gosok gigi (cutagogi) secara
teratur. Program yang dilaksanakan berjalan cukup lancar karena berkat
137
dukungan dari semua pihak yang terlibat antara lain kepala dusun dan
keluarga cluster bersangkutan.
B. Hambatan pelaksanaan program
Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa
hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-
hanbatan yang ditemui sebagai beriksut:
1. Kurangnya keseriusan anak selama pelaksanaan cuci tangan dan
gosok gigi (cutagogi) serta tempat pelaksanaannya di luar
2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan
anak bersangkutan
5. Program 5
Pelatihan kerajinan tangan membuat anyaman kise dan klabang dari daun
kelapa (slepan)
A. Hasil yang dicapai
Program pelatihan kerajinan tangan membut kise dan klabang dri
daun kelapa (slepan) dilaksanakan di kediaman keluarga cluster
bersangkutan. Program ini diterapkan kepada keluarga cluster I Nyoman
Lana. Pertemuan dilaksanakan seminggu 3 (tiga) kali, setiap pertemuan
direncanakan 3 (tiga) jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan
waktu dengan pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan.
Adapun hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara
keseluruhan terlaksana dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan
program kepala keluarga/I Nyoman Lana beserta anak dan mahasiswa KKN
terlibat langsung selama sosialisasi hingga pembuatan anyaman kise dan
klabang. Setelah adanya sosialisasi kelurga bersangkutan menyadari
pentingnya menjaga dan melestarikan kerajinan tangan membuat anyaman
yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saat pelaksanaan
pembuatan kise dan klabang secara antusias dan bersungguh-sungguh
melaksanakan kegiatan tersebut, dengan dibantu mahasiswa KKN.
Tambahan adanya evaluasi sewaktu-waktu sesudah pelaksanaan dengan
138
tujuan mengingatkan kembali dan memberikan semangat serta motivasi
dalam pembuatan kise dan klabang. Saat ini I Nyoman Lana beserta anak
mengalami perubahan yakni dapat mengingat kembali teknik mengayam
yang sempat lupa dan meningkatkan teknik menganyam untuk
menghasilkan karya menarik lainya. Program yang dilaksanakan berjalan
cukup lancar berkat dukungan dari semua pihak yang terlibat antara lain
kepala dusun dan keluarga cluster bersangkutan.
B. Hambatan pelaksanaan program
Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa
hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-
hanbatan yang ditemui sebagai beriksut:
1. Sulitnya menjalin komunikasi selama pelaksanaan pembuatan
anyaman kise dan klabang, serta anak yang kurang serius saat
diajarkanr
2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan
keluarga cluster bersangkutan
5.2.2 Hasil Program Cluster 2
a. Hasil
Dengan diadakannya kegiatan program cluster, memberikan dampak yang
positif untuk keluarga asuh. Berdasarkan pelaksanaan program cluster yang
dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 03 Agustus 2015 dengan alokasi waktu
selama 96 jam, terdapat 9 program cluster dari 3 tema yang terdiri dari
kegiatan calistung, belajar dasar-dasar bhs. inggris, belajar menulis dan
membaca aksara bali, belajar mengaplikasikan microsoft word, pelatihan tari
bali, pelatihan pembuatan ketupat, pelatihan pembuatan kelatkat, menggosok
gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar, dan menjaga kebersihan
lingkungan rumah. Hasil pelaksanaan program keluarga asuh dapat penulis
paparkan dalam tabel jurnal program keluarga asuh seperti berikut :
139
No. Program Hasil
1 Calistung
Kegiatan calistung ini diberikan kepada anak
dari keluarga asuh yang akan segera memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah
Dasar (SD) karena dengan adanya kegiatan
calistung ini sangat bermanfaat sekali untuk
keluarga asuh dimana sangat memberikan
dampak positif untuk kedepannya. Kegiatan ini
merupakan program komplementer yaitu
melengkapi kegiatan belajar yang sudah
didapatkan oleh anak dari keluarga asuh
sebelumnya. Pada kegiatan ini tahap pertama
yang dilakukan adalah melakukan perkenalan
terlebih dahulu kepada anak dari keluarga asuh
dan mengidentifikasi kendala atau
permasalahan yang dihadapi selama duduk di
bangku taman kanak-kanak (TK), setelah
mengetahui kendala yang dihadapi, lalu
kegiatan calistung yang pertama yaitu menulis
dilakukan pada minggu pertama dengan
melatih kelancaran menulis alfabet yang telah
dilatih sebelumnya dan menulis hal-hal lainnya,
kemudian kegiatan calistung kedua yaitu
membaca dilaksanakan untuk melatih
kelancaran membaca anak keluarga asuh yang
masih kurang dan selanjutnya yang terakhir
yaitu menghitung berupa penjumlahan dan
pengurangan dasar. Dalam setiap minggunya
terdapat peningkatan hasil belajar anak dari
keluarga asuh yang mengikuti calistung hal ini
terlihat pada evaluasi akhir yang dilaksanakan
pada akhir kegiatan yang berkaitan tentang
140
materi calistung yang dilaksanakan. Anak asuh
ini juga sangat antusias mengikuti kegiatan
walaupun kegiatan dilaksanakan pada saat
libur, karena hal ini akan sangat membantu
anak dalam mempersiapkan diri menghadapi
materi pelajaran di bangku sekolah dasar (SD).
2 Belajar dasar-dasar
Bhs. inggris
Kegiatan belajar dasar-dasar Bhs.Inggris ini
diberikan kepada anak dari keluarga asuh yang
duduk di bangku kelas 5 SD karena pada
observasi awal kendala yang dihadapi anak
yaitu masih belum mampu untuk menguasai
materi dasar-dasar Bhs.Inggris di bangku
sebelumnya. Kegiatan pertama yang dilakukan
adalah melakukan pelafan alfabet dalam bahasa
inggris dan menghitung angka dengan
pengucapan bahasa inggris selanjutnya setelah
mampu menguasai, meteri yang diberikan
berupa pengenalan nama-nama anggota
keluarga, hari, bulan, buah, sayur, dan kata
benda sehingga anak mengetahui dan
memahami dasar-dasar bahasa inggris. Dalam
setiap minggunya terdapat peningkatan hasil
belajar anak dari keluarga asuh yang mengikuti
belajar dasar-dasar bhs. Inggris, hal ini terlihat
pada evaluasi akhir yang dilaksanakan pada
akhir kegiatan yang berkaitan tentang materi
pelajaran yang diberikan.
3
Belajar menulis
dan membaca
Aksara Bali
Kegiatan belajar menulis dan membaca Aksara
Bali ini diberikan kepada anak dari keluarga
asuh yang duduk di bangku kelas 6 SD, karena
pada observasi awal kendala yang dihadapi
anak yaitu masih belum mampu untuk
141
menguasai materi Bhs.bali khusunya dalam hal
menulis dan membaca aksara bali. Dengan
adanya pelatihan yang rutin, maka dapat
meningkatkan kemampuan anak tersebut dalam
hal menulis dan membaca aksara bali
4
Belajar
mengaplikasikan
Microsoft Word
Pada program mengaplikasikan Microsoft word
ini lebih disasarkan pada anak-anak keluarga
asuh yang berada pada jenjang pendidikan
SMP, hal itu disebabkan karena kondisi orang
tua dari keluarga asuh yang kurang dalam hal
teknologi, sehingga dengan pengenalan
komputer khususnya Microsoft word sejak dini,
maka anak memiliki pengetahuan baru dalam
hal komputer khusunya dalam
mengaplikasikan Microsoft word dengan
mengetik menggunakan sepuluh jari. Dengan
adanya kegiatan akan memudahkan anak dalam
mengerjakan tugas-tugas sekolah yang
berkaitan tentang pembuatan makalah maupun
yang lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan
rintisan karena dalam keluarga asuh tersebut
sama sekali belum mengenal komputer/laptop
sehingga pada tahap awal dilakukan
pengenalan media terlebih dahulu yaitu
komputer/laptop yang akan digunakan dalam
mengaplikasikan Microsoft word, dimana
media ini disediakan oleh mahasiswa, dengan
tambahan modul materi sehingga memudahkan
mereka untuk mengetahui cara-cara
penggunaannya. Pada kegiatan pertama yang
dilakukan adalah menjelaskan secara umum
mengenai Microsoft word, kemudian
142
menjelaskan tools yang ada pada Microsoft
word, selanjutnya mengajarkan mengetik
dengan menggunakan sepuluh jari, setelah
dilatih mengetik anak tersebut secara mandiri
mempraktekan mengetik sepuluh jari
berdasarkan teks wacana yang telah disediakan
oleh mahasiswa dengan adanya pengawasan
langsung oleh mahasiswa. Kegiatan ini sangat
memberikan dampak yang positif pada
keluarga asuh, terutama bagi anak untuk
mengenal teknologi yang sangat bermanfaat
dalam menyelesaikan tugas sekolah yang
berkaitan dengan komputer. Kegiatan ini
mendapatkan respon yang positif dari keluarga
asuh dan anak itu sendiri hal itu terlihat dari
antusias anak saat melakukan kegiatan ini dan
dukungan keluarga. Dari kegiatan ini anak
mampu memahami materi yang diberikan dan
mampu mempraktekan berdasarkan teori yang
dijelaskan.
5 Pelatihan Tari Bali
Program ini dilaksanakan untuk
mengembangkan bakat anak dari keluarga asuh
dalam bidang menari, karena selain kegiatan
akademis di sekolah juga ditunjang oleh
kegiatan non akademis (ektrakulikuler),
sehingga dibutuhkan kegiatan pelatihan tari
bali untuk mengasah kemampuan anak dari
keluarga asuh dalam hal menari karena menari
merupakan keterampilan dasar yang seharusnya
dimiliki oleh masyarakat Bali untuk
melestarikan dan meningkatkan cinta akan
kebudayaan seni Bali. Kegiatan ini merupakan
143
program rintisan karena anak belum pernah
belajar menari sebelumnya. Pada tahap awal
dilakukan pelatihan dasar-dasar tari bali agar
anak mengetahui gerakan dasar dalam hal
menari tari bali, selanjutnya mengajarkan anak
menari diiringi dengan musik sesuai dengan
irama dan gerakan yang diajarkan. Media
musik sendiri disediakan oleh mahasiswa untuk
memperlancar kegiatan pelatihan tari bali bagi
anak tersebut. Perkembangan kegiatan ini
cukup baik melihat antusias anak dalam menari
dan mengikuti setiap materi gerakan tari yang
diajarkan oleh mahasiswa.
6 Pelatihan
Pembuatan Ketupat
Program pelatihan pembuatan ketupat
dilaksanakan untuk mengembangkat bakat anak
dari keluarga asuh dalam hal muatan lokal
yaitu membuat ketupat, kegiatan ini diikuti
dengan baik oleh anak dari keluarga asuh
mengingat bahwa ketupat sering digunakan
dalam kegiatan sakral (suci) keagamaan, maka
dari itu dengan adanya pelatihan pembuatan
ketupat, diharapkan anak tersebut mampu
membuat ketupat sendiri dan tidak perlu
membeli yang sudah jadi di pasar. Selain itu
juga dengan adanya program ini, mampu
mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak
dan meningkatkan ketrampilan anak di bidang
muatan lokal dalam pembuatan ketupat
sehingga anak mampu mempraktekan sendiri
membuat ketupat apabila terdapat hari-hari
besar keagamaan yang memang menggunakan
ketupat sebagai persembahan.
144
7
Pelatihan
Pembuatan
Kelatkat
Program pelatihan pembuatan kelatkat
ditujukan bagi anak laki-laki dari keluarga asuh
dimana program ini juga merupakan bagian
dari kegiatan muatan lokal untuk mengasah
ketrampilan anak dalam hal membuat kelatkat
yang biasanya digunakan dalam kegiatan
keagamaan. Adapun bahan yang digunakan
dalam pembuatan kelatkat yaitu menggunakan
mambu yang dibagi menjadi beberapa bagian
kemudian dibentuk hingga menjadi kelatkat
sesuai dengan intruksi yang diberikan oleh
mahasiswa. Pada awalnya kegiatan ini cukup
sulit untuk dilakukan karena membutuhkan
waktu, konsentrasi, dan tenaga yang cukup
banyak, akan tetapi kegiatan berjalan lancar
berkat antusias belajar yang tekun dari anak
dalam hal membuat kelatkat.
8
Menggosok Gigi
dan Mencuci
Tangan yang baik
dan benar
Melalui kegiatan sanitasi dan kesehatan
lingkungan berupa kegiatan menggosok gigi
dan mencuci tangan yang baik dan benar sangat
membantu anak-anak dari keluarga asuh dalam
menajaga kesehatan badan, karena bakteri yang
tersebar banyak melalui tangan dan
pembetukan karang di gigi yang bisa
menyebabkan gigi keropos, berwarna
kuning/coklat dan nafas berbau. Kegiatan ini
diawali dengan memberin gambaran umum
mengenai pentingnya menggosok gigi dan
mencuci tangan yang baik dan benar karena
biasanya pada usia dini yaitu anak-anak masih
kurang memperhatikan kesehatan badan
terutama dalam hal menggosok gigi dan
145
mencuci tangan yang tidak teratur dan tidak
menggunakan perlengkapan kamar mandi.
Selanjutnya memberikan contoh praktek
bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci
tangan yang baik dan benar, kemudian melatih
secara mandiri anak dalam mempraktekan
kegiatan tersebut sehingga terbiasa dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan menggosok
gigi dan mencuci tangan ini sangat memberikan
dampak yang positif pada keluarga asuh,
terutama bagi anak-anak. Hal itu terlihat
bagaimana antusiasnya saat melakukan
kegiatan. Dari kegiatan ini anak mampu
memahami pentingnya menggosok gigi dan
mencuci tangan yang baik dan benar sekaligus
mampu mempraktekan dalam kehidupan
sehari-hari
9
Menjaga
Kebersihan
Lingkungan
Rumah
Kegiatan ini diikuti dengan sangat baik.
Keluarga asuh menjadi peduli terhadap
lingkungan rumahnya terutama anak dari
keluarga asuh dalam mengembangkan
wawasannya terhadap kebersihan lingkungan di
sekitar rumah. Perkembangan yang baik dapat
terlihat ketika dilakukan kebersihan lingkungan
bersama-sama dalam membersihkan areal
rumah dan pura, dimana kegiatan tersebut jga
dilakukan dengan mencabut rumput liar yang
menghalangi pemandangan sekitar
rumah,selain itu kegiatan kebersihan
lingkungan juga dilakukan dengan
mengajarkan anak dalam memilah sampah
organik dan sampah non organik sehingga anak
146
mengetahui dan mempraktekannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dari kegiatan ini
lingkungan rumah menjadi bersih, lingkungan
tertata dengan rapi, sampah tidak menumpuk
atau bergabung antara sampah organik dan non
organik dan juga anak mampu mempraktekan
kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hambatan Pelaksanaan Program
Secara umum pelaksanaan program yang dilaksanakan berjalan dengan lancar,
namun terdapat beberapa hambatan dalam proses pelaksanaan program ini,
hambatan-hambatan tersebut yaitu:
1. Waktu Pelaksanaan
Susahnya mengatur jadwal kegiatan bimbingan belajar karena
kemungkinan jadwal kegiatan bertabrakan dengan jadwal kegiatan
program KKN kelompok, selain itu anak-anak juga banyak membantu
orang tua di rumah, sehingga waktu untuk kegiatan bimbingan belajar
menjadi kurang.
2. Anak asuh
Selama kegiatan cluster, Anak asuh masih susah dalam beradaptasi karena
anak tersebut memiliki sifat pemalu terutama dengan orang yang baru
dikenal, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama bagi anak
tersebut untuk menyesuaikan diri dan memulai proses belajar.
c. Solusi Yang Ditawarkan Dalam Mengatasi Hambatan
Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi hambatan-hambatan atau kendala-
kendala yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Solusi yang ditawarkan untuk masalah waktu pelaksanaan bimbingan
adalah menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi siswa
dalam belajar karena waktu pelaksanaan yang kurang tepat, tutor
mendiskusikan jadwal mengajar dengan orang tua anak asuh dan juga
dengan anak asuh yang mengikuti bimbingan belajar.
147
2. Solusi yang ditawarkan untuk masalah anak asuh yang dihadapi adalah
mencoba melakukan pendekatan intensif terhadap anak tersebut secara
terus-menerus sampai anak tersebut merasa nyaman untuk mengikuti
proses belajar mengajar.
5.2.3 HASIL DARI CLUSTER 3
Dengan diadakannya kegiatan program cluster, memberikan dampak
yang positif untuk keluarga asuh. Berdasarkan pelaksanaan program cluster
yang dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 02 Agustus 2015 dengan alokasi
waktu selama 98 jam, terdapat 6 program cluster dari 3 tema yang terdiri dari
kegiatan calistung, belajar dasar-dasar bhs. inggris, pelatihan tari bali,
pelatihan keterampilan membuat bunga dari kertas jagung, menggosok gigi
dan mencuci tangan yang baik dan benar, dan menjaga kebersihan
lingkungan rumah. Hasil pelaksanaan program keluarga asuh dapat penulis
paparkan dalam tabel jurnal program keluarga asuh seperti berikut :
No. Program Hasil
1 Calistung
Kegiatan calistung ini diberikan kepada anak dari
keluarga asuh yang akan segera memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar (SD)
karena dengan adanya kegiatan calistung ini sangat
bermanfaat sekali untuk keluarga asuh dimana
sangat memberikan dampak positif untuk
kedepannya. Kegiatan ini merupakan program
komplementer yaitu melengkapi kegiatan belajar
yang sudah didapatkan oleh anak dari keluarga asuh
sebelumnya. Pada kegiatan ini tahap pertama yang
dilakukan adalah melakukan perkenalan terlebih
dahulu kepada anak dari keluarga asuh dan
mengidentifikasi kendala atau permasalahan yang
dihadapi selama duduk di bangku taman kanak-
kanak (TK), setelah mengetahui kendala yang
148
dihadapi, lalu kegiatan calistung yang pertama yaitu
menulis dilakukan pada minggu pertama dengan
melatih kelancaran menulis alfabet yang telah
dilatih sebelumnya dan menulis hal-hal lainnya,
kemudian kegiatan calistung kedua yaitu membaca
dilaksanakan untuk melatih kelancaran membaca
anak keluarga asuh yang masih kurang dan
selanjutnya yang terakhir yaitu menghitung berupa
penjumlahan dan pengurangan dasar. Dalam setiap
minggunya terdapat peningkatan hasil belajar anak
dari keluarga asuh yang mengikuti calistung hal ini
terlihat pada evaluasi akhir yang dilaksanakan pada
akhir kegiatan yang berkaitan tentang materi
calistung yang dilaksanakan. Anak asuh ini juga
sangat antusias mengikuti kegiatan walaupun
kegiatan dilaksanakan pada saat libur, karena hal ini
akan sangat membantu anak dalam mempersiapkan
diri menghadapi materi pelajaran di bangku sekolah
dasar (SD).
2
Belajar dasar-
dasar Bhs.
inggris
Kegiatan belajar dasar-dasar Bhs.Inggris ini
diberikan kepada anak dari keluarga asuh yang
duduk di bangku kelas 5 SD karena pada observasi
awal kendala yang dihadapi anak yaitu masih belum
mampu untuk menguasai materi dasar-dasar
Bhs.Inggris di bangku sebelumnya. Kegiatan
pertama yang dilakukan adalah melakukan pelafan
alfabet dalam bahasa inggris dan menghitung angka
dengan pengucapan bahasa inggris selanjutnya
setelah mampu menguasai, meteri yang diberikan
berupa pengenalan nama-nama anggota keluarga,
hari, bulan, buah, sayur, dan kata benda sehingga
anak mengetahui dan memahami dasar-dasar
149
bahasa inggris. Dalam setiap minggunya terdapat
peningkatan hasil belajar anak dari keluarga asuh
yang mengikuti belajar dasar-dasar bhs. Inggris, hal
ini terlihat pada evaluasi akhir yang dilaksanakan
pada akhir kegiatan yang berkaitan tentang materi
pelajaran yang diberikan.
3 Pelatihan Tari
Bali
Program ini dilaksanakan untuk mengembangkan
bakat anak dari keluarga asuh dalam bidang menari,
karena selain kegiatan akademis di sekolah juga
ditunjang oleh kegiatan non akademis
(ektrakulikuler), sehingga dibutuhkan kegiatan
pelatihan tari bali untuk mengasah kemampuan
anak dari keluarga asuh dalam hal menari karena
menari merupakan keterampilan dasar yang
seharusnya dimiliki oleh masyarakat Bali untuk
melestarikan dan meningkatkan cinta akan
kebudayaan seni Bali. Kegiatan ini merupakan
program rintisan karena anak belum pernah belajar
menari sebelumnya. Pada tahap awal dilakukan
pelatihan dasar-dasar tari bali agar anak mengetahui
gerakan dasar dalam hal menari tari bali,
selanjutnya mengajarkan anak menari diiringi
dengan musik sesuai dengan irama dan gerakan
yang diajarkan. Media musik sendiri disediakan
oleh mahasiswa untuk memperlancar kegiatan
pelatihan tari bali bagi anak tersebut.
Perkembangan kegiatan ini cukup baik melihat
antusias anak dalam menari dan mengikuti setiap
materi gerakan tari yang diajarkan oleh mahasiswa.
4
Pelatihan
keterampilan
membuat
Program pelatihan keterampilan membuat bunga
dari kertas jagung dilaksanakan untuk
mengembangkat bakat anak dari keluarga asuh,
150
bunga dari
kertas jagung
kegiatan ini diikuti dengan baik oleh anak dari
keluarga asuh mengingat bahwa pelatihan
membuat bunga dari kertas jagung ini merupakan
kegiatan yg pertama kali bagi anak keluarga asuh.
5
Menggosok
Gigi dan
Mencuci
Tangan yang
baik dan benar
Melalui kegiatan sanitasi dan kesehatan lingkungan
berupa kegiatan menggosok gigi dan mencuci
tangan yang baik dan benar sangat membantu anak-
anak dari keluarga asuh dalam menajaga kesehatan
badan, karena bakteri yang tersebar banyak melalui
tangan dan pembetukan karang di gigi yang bisa
menyebabkan gigi keropos, berwarna kuning/coklat
dan nafas berbau. Kegiatan ini diawali dengan
memberin gambaran umum mengenai pentingnya
menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan
benar karena biasanya pada usia dini yaitu anak-
anak masih kurang memperhatikan kesehatan badan
terutama dalam hal menggosok gigi dan mencuci
tangan yang tidak teratur dan tidak menggunakan
perlengkapan kamar mandi. Selanjutnya
memberikan contoh praktek bagaimana cara
menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan
benar, kemudian melatih secara mandiri anak dalam
mempraktekan kegiatan tersebut sehingga terbiasa
dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan menggosok
gigi dan mencuci tangan ini sangat memberikan
dampak yang positif pada keluarga asuh, terutama
bagi anak-anak. Hal itu terlihat bagaimana
antusiasnya saat melakukan kegiatan. Dari kegiatan
ini anak mampu memahami pentingnya menggosok
gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar
sekaligus mampu mempraktekan dalam kehidupan
sehari-hari
151
6
Menjaga
Kebersihan
Lingkungan
Rumah
Kegiatan ini diikuti dengan sangat baik. Keluarga
asuh menjadi peduli terhadap lingkungan rumahnya
terutama anak dari keluarga asuh dalam
mengembangkan wawasannya terhadap kebersihan
lingkungan di sekitar rumah. Perkembangan yang
baik dapat terlihat ketika dilakukan kebersihan
lingkungan bersama-sama dalam membersihkan
areal rumah dan pura, dimana kegiatan tersebut jga
dilakukan dengan mencabut rumput liar yang
menghalangi pemandangan sekitar rumah,selain itu
kegiatan kebersihan lingkungan juga dilakukan
dengan mengajarkan anak dalam memilah sampah
organik dan sampah non organik sehingga anak
mengetahui dan mempraktekannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dari kegiatan ini lingkungan
rumah menjadi bersih, lingkungan tertata dengan
rapi, sampah tidak menumpuk atau bergabung
antara sampah organik dan non organik dan juga
anak mampu mempraktekan kegiatan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Hambatan Pelaksanaan Program
Secara umum pelaksanaan program yang dilaksanakan berjalan dengan lancar,
namun terdapat beberapa hambatan dalam proses pelaksanaan program ini,
hambatan-hambatan tersebut yaitu:
1. Waktu Pelaksanaan
Susahnya mengatur jadwal kegiatan bimbingan belajar karena
kemungkinan jadwal kegiatan bertabrakan dengan jadwal kegiatan
program KKN kelompok, selain itu anak-anak juga banyak membantu
orang tua di rumah, sehingga waktu untuk kegiatan bimbingan belajar
menjadi kurang.
152
e. Solusi Yang Ditawarkan Dalam Mengatasi Hambatan
Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi hambatan-hambatan atau kendala-
kendala yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Solusi yang ditawarkan untuk masalah waktu pelaksanaan bimbingan
adalah menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam
belajar karena waktu pelaksanaan yang kurang tepat, tutor mendiskusikan
jadwal mengajar dengan orang tua anak asuh dan juga dengan anak asuh yang
mengikuti bimbingan belajar.
5.2.4 HASIL DARI CLUSTER 4
A. Hasil
Pembagian keluarga asuh pada Mahasiswa KKN di Desa Antapan
dilakukan dengan meminta bantuan kepada Kepala Desa. Kepala Desa
menunjuk beberapa Banjar yang sedianya akan dipilih beberapa keluarga
dalam Banjar tersebut yang akan dijadikan keluarga asuh. Pemilihan
keluarga asuh dipilih oleh Kepala Dusun, keluarga yang dipilih yaitu
keluarga yang memiliki tingkat ekonomi rendah.
Banjar-banjar yang dipilih yaitu Banjar Gelogor dan Nanjar
mayungan Let. Penulis mendapatkan keluarga asuh dari Banjar Gelogor
yaitu keluarga I made winaya, I Wayan Subagia, I gede Arbi Tilaraja, I
Made Sudi dan di Bajara Mayungan Let yaitu I Ketut Rawan, I wayan
wardana, I Kadek Sudiarta.
No Program Hasil
1 Bimbingan
Belajar
Calistung
Kegiatan bimbingan belajar CALISTUNG ini
diberikan kepada anak-anak dari keluarga asuh
yang mana anak dari keluarga asuh, sebagian
besar masih berada pada jenjang pendidikan
Sekolah Dasar (SD) da nada juga yang baru akan
masuk ke jenjang sekolah. Mater-materi
pelajaran yang digunakan dalam bimbingan
belajar ini dipersiapkan oleh mahasiswa KKN.
Selain itu juga menggunakan buku-buku
153
pelajaran dari anak-anak sendiri. Dalam kegiatan
bimbingan belajar ini antusias anak-anak sangat
tinggi dan hasil belajarnya mengalami
peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tes
yang diberikan pada awal bimbingan dan tes
evaluasi yang diberikan pada akhir kegiatan
bimbingan.
2 Cara Mencuci
Tangan dan
Menggosok
Gigi yang Benar
Sejak Dini
Kegiatan mencuci tangan dengan 7 langkah
sangat membantu anak-anak dan juga orang tua
akan pentingnya menjaga kebersihan tangan
setelah melakukan aktifitas di luar rumah
ataupun dilingkungan rumah. Salah satunya
diawali dengan mencuci tangan dengan baik dan
benar. Kegiatan mencuci tangan ini sangat
memberikan dampak yang positif pada keluarga
asuh, terutama bagi anak-anak. Hal itu terlihat
bagaimana antusiasnya saat melakukan kegiatan.
Untuk memudahkan anak-anak mengingat cara
mencuci tangan dengan cara 7 langkah tersebut,
kegiatan disisipi dengan gerak dan lagu sehingga
bisa menambah kegiatan semakin menarik.
Dalam program ini juga memberikan informasi
betapa pentingnya menngosok gigi minimal dua
kali dalam seharing untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulut.
3 Pengenalan
Dasar-dasar
Bahasa Inggris
Kegiatan pengenalan dasar-dasar Bahasa Inggris
diberikan kepada anak-anak dari keuarga asuh.
Materi yang diajarkan yaitu mulai dari
pengenalan alphabet, anggota keluarga dan
nama-nama binatang. Dalam kegiatan
pembelajaran antusias anak-anak sangat besar
karena dalam proses pembelajaran anak-anak
154
disuguhkan dengan banyak gambar dengan
warna yang menarik
4 Bimbingan
Belajar Menulis
dan Membaca
Aksara Bali
Hasil yang diperoleh dari program Bimbingan
Belajar Menulis dan Membaca Aksara Bali dapat
disimpulkan bahwa dari setiap keluarga asuh
adalah dari setiap anak yang diajarkan ternyata
belum semuanya bisa membaca dan menulis
akasara Bali. Dengan pelatihan yang rutin dari
setiap keluarga maka anak-anak tersebut dapat
secara cepat mengerti membaca dan menulis
akasara Bali.
5 Bimbingan
Belajar
Membuat
Klatkat
Hasil yang diperoleh dari Bimbingan Belajar
Membuat Klatkat adalah anak dari setiap
keluarga asuh yang diberikan bimbingan
membuat klatkat, ternyata setiap anak cepat
mengerti dan bisa mempraktekan cara membuat
berbagai jenis klatkat yang diajarkan.
6 Bimbingan
Belajar
Membuat
Ketupat
Hasil yang diperoleh dari Bimbingan Belajar
Membuat Ketupat terutama anak-anak yang
perempuan sangat senang diajarkan membuat
ketupat, selain ketupat yang sudah biasa dubuat
oleh mereka dengan diberikan bimbingan dari
para mahasiswa KKN, anak-anak dari keluarga
asuh belajar membuat berbagai jenis ketupat
yang belum pernah mereka buat selama ini. Dan
ternyata mereka cepat tanggap dan bisa
membuat ketupat dengan cepat diiringi dengan
pelatihan yang rutin diberikan pada mereka.
7 Pelatihan dan
Pengenalam
Microsoft Word
Hasil dari pelatihan dan pengenalamn Microsof
Word pada anak asuh adalah anak anak merasa
antusias karena ini merupakan pengalaman
155
pertama mereka dalam mengenal Microsoft
Word dank arena antusias tersebut pelatihan
menjadi efektif dan anak dari keluarga asuh
lebuh mudah dalam memahami.
8 Pelatihan Tari
Kreasi
Dalam proses pelatihan tari kreasi, anak asuh
cepat memahami latihannya, dikaranakan
memang anak asuh sudah memiliki bakat seni
dan juga antusias anak asuh yang besar dalam
melakukal latihan tari kreasi
9 Pelatihan
Pembuatan
Kerajinan
Tangan
Kegiatan pembuatan kerajinan tangan membuat
gelang dari tali berjalan dengan lancer
dikaranakan antusias anak asuh yang besar dan
juga dikarenakn ketertarikan anak asuh denagn
warna tali yang berpariasi sehingga
mempermudah dalam proses pelatihan membuat
kerajinan tangan.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Secara umum pelaksanaan program yang dilaksanakan berjalan
dengan lancar. Namun terdapat beberapa hambatan dalam proses
pelaksanaan program ini, hambatan-hambatan tersebut yaitu:
1. Waktu Pelaksanaan
Susahnya mencari waktu yang tepat supaya keluarga asuh berada
dirumahnya. Karena keluarga asuh juga bekerja keladang dan anak-
anaknya juga ikut membantu orangtuanya bekerja diladang, sehingga
sehingga mengalami sedikit hambatan saat melansungkan program
2. Anak Asuh
a. Anak asuh cepat bosan ketika belajar
Anak asuh cepat bosan ketika mengikuti bimbingan belajar
calistung ini karena tingkat konsentrasi anak yang masih rendah
diakibatkan oleh usia yang masih anak-anak. Hal tersebut
156
menyulitkan tutor dalam menarik perhatian anak asuh untuk
belajar.
b. Anak asuh tidak mau diajak langsung belajar
Sifat anak asuh yang masih anak-anak masih lebih suka bermain-
main. Hal ini menyebabkan perlu waktu beberapa saat untuk memulai
bimbingan belajar.
C. Solusi yang Ditawarkan untuk Mengatasi Hambatan
Adapun beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
hambatan-hambatan di atas yaitu:
1. Menyelingi dengan nyanyian, permainan, dan gambar di tengah-tengah
pelajaran sehingga anak asuh tidak cepat bosan untuk belajar.
2. Menemani anak asuh bermain sambil membujuk anak asuh agar
memulai belajar dengan menunjukkan hal-hal yang menarik mengenai
pelajaran yang akan dilakukan.
157
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan kuliah kerja Nyata (KKN) di Desa
Antapan yang dilakukan melalui observasi pada akhirnya dapat di tarik
kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi pembaca
pada umumnya dan bagi para peserta kuliah kerja nyata (KKN) pada
khususnya, adapun kesimpulan yang kami dapatkan antara lain:
1. Desa Antapan merupakan daerah yang sedang berkembang dalam sektor
pertanian dan penduduknya masih kuat dalam keagamaannya.
2. Desa Antapan, merupakan masyarakat yang peduli akan pendidikan
formal wajib 12 tahun namun sebagian masyarakatnya masih belum paham
akan wajibnya pendidikan bagi anak.
3. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk melaksanakan kuliah kerja
nyata (KKN) karena di Desa Antapan tidak jauh dari pusat Kecamatan.
4. Respon masyarakat terhadap peserta KKN sangat baik dan mendukung
dalam setiap program yang kami lakukan.
5. Sebagian besar kehidupan masyarakat sudah baik yang pada intinya masih
banyak kegiatan gotong royong dalam menyelesaikan kegiatan yang
bersifat umum dan keagamaan.
6. Program kerja yang kami lakukan mencangkup 3 tema yaitu Pendidikan,
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, dan Sosial Budaya.
7. Jumlah program kerja dari 3 tema berjumblah 6/7
6.2 SARAN
Saran kami sebagai peserta KKN yang masih kurang pengalaman
dalam bidang kemasyarakatan semoga dapat dijadikan pengalaman. Dengan
segala hormat dan kerendahan hati berikut ini kami mengemukakan beberapa
saran-saran yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
perhatian bagi kesejahtraan masyarakat itu sendiri, adapun saran-saran kami
selaku peserta KKN adalah sebagia berikut:
158
1. Masyarakat.
a. Untuk terus meningkatkan saling pengertian dan kerja sama antara
masyarakat dengan aparat desa.
b. Untuk terus mendukung setiap usaha peningkatan mutu pendidikan
baik pengajaran formal maupun les-les (Bimbingan Belajar) secara
informal.
c. Untuk terus memelihara dan memanfaatkan hasil-hasil pembangunan desa
maupun pemerintah yang termasuk di dalamnya hasil-hasil program KKN.
d. Perlu meningkatkan pengertian kepada masyarakat, bahwa kehadiran
mahasiswa KKN di Desa Antapan adalah sebagai motivator dan
dinamisator di Desa Antapan bukan untuk mengerjakan program fisik saja.
e. Untuk menjaga keharmonisan dan toleransi yang tinggi dalam
kehidupan masyarakat.
2. Lembaga
a. Guna meningkatkan keberhasilan program KKN di desa, hendaknya
bimbingan dan monitoring dari panitia KKN dan Dosen Pembimbing
diintensifkan lagi.
b. Panitia harus memberi sanksi yang tegas kepada mahasiswa KKN
yang melanggar aturan dan mencemarkan nama lembaga.
3. Mahasiswa.
a. Mahasiswa KKN selanjutnya diharapkan dapat memberikan hasil
yang nyata pada masyarakat dan juga mereka dapat lebih
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
b. Mahasiswa KKN hendaknya dapat menjaga nama baik pribadi
maupun nama baik almamater.
1
PETA
Recommended