View
224
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
MODUL BLOK 2.1
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
Oleh
Prof.Dr. dr. Rizanda Machmud M.Kes
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
BATASAN DAN RUANG LINGKUP
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup
epidemiologi
Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang pengertian2. Menjelaskan tentang macam epidemiologi3. Mengetahui tentang ruang lingkup epidemiologi4. Menjelaskan tentang manfaat epidemiologi5. Menjelaskan tentang sejarah perkembangan
PENDAHULUAN
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat perlu pel-kes-mas (public health sevices)
Tergantung pada kebutuhan kesehatan masyarakat (health needs)
Perlu dirumuskan kebutuhan kesehatan masyarakat Perlu diketahui masalah kesehatan Ilmu yang diperlukan adalah Epidemiologi
BATASAN
Epidemiologi , ilmu yang mempelajari tentang penduduk (Epi, Demos, Logos)
Definisi, ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3 hal pokok dalam epidemiologi :o Frekuensi masalah kesehatan, besarnya masalah
kesehatan o Penyebaran masalah kesehatan, pengelompokan
masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu: man, place, time
o Faktor-faktor yang mempengaruhinya, penyebab dari masalah kesehatan
MACAM EPIDEMIOLOGI
Dibedakan atas 2 macam:1. Epidemiologi deskriptif
2
Mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan. Menjawab tentang: Who, Where,When.
2. Epidemilogi analitik Pencarian jawaban terhadap faktor penyebab, menjawab tentang why.
3
epidemiologiIlmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan
pada sekelompok manusia
frekuensi
dilakukan 2 hal pokok yaitu :Menemukan
masalah kesehatanMengukur masalah
kesehatan
penyebaran
Dikelompokkan menurut :
Man
Place
Time
Faktor yg mempengaruhi
disusun langkah-langkah pokok :
Merumuskan hipotesa
Uji hipotesaTarik kesimpulan
epidemiologi deskriptif
epidemiologianalitik
Gambar 1.1 Uraian dan Bagan pembagian Epidemiologi
4
Perbedaan yang mendasar antara penelitian epidemiologi Deskriptif dan analitik
Penelitian epidemiologi deskriptif Penelitian epidemiologi analitik
1. Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan
2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja
3. Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa
1. Menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (why)
2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data dilakukan terhadap dua kelompok masyarakat
3. Bermaksud membuktikan suatu hipotesa
RUANG LINGKUP
Dibedakan atas 3 macam: 1. Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan,
meliputi penyakit menular dan tidak menular, program KB, program perbaikan lingkungan pemukiman, program pengadaan tenaga dan sana pelayanan kesehatan
2. Masalah kesehatan menunjuk pada masalah kesehatan pada sekelompok manusia, pemusatan perhatian pada penyakit yang ada dimasyarakat
3. Pencarian jawaban atas penyebab penyakit dengan memanfaatkan adanya perbedaan frekuensi atau penyebaran masalah kesehatan di masyarakat dengan uji statistik
MANFAAT
1. Membantu pekerjaan administrasi kesehatana. Planningb. Monitoringc. Evalation
2. Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatanSehingga dapat dilakukan langkah penanggulangannya
3. Dapat menerangkan perkembangan alamiah penyakitTerutama penyebaran penyakit menurut waktu
4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatana. Epidemi
Waktu singkat, frekuensi meningkat, daerah tertentub. Pandemi
Waktu singkat, frekuensi meningkat, daerah luas
5
c. EndemiFrekuensi menetap pada suatu wilayah dalam waktu lama
d. SporadikFrekuensinya berubah menurut perubahan waktu
Wabah adalah berjangkitnya suatu penyakit (menular) dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu dan dapat menimbulkan malapetaka (UU No.4 tahun 1984)
SEJARAH PERKEMBANGAN
Terdiri atas 4 tahap1. Tahap pengamatan
Hippocrates menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan, disebut dengan tahap penyakit dan lingkungan
2. Tahap Perhitungan John Graunt tahun 1662 melakukan pencatatan dan
perhitungan terhadap kematian di kota London, disebut dengan tahap menghitung dan mengukur
3. Tahap pengkajian William Farr tahun 1839 membuktikan adanya hubungan
statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat
John Snow tahun 1849 air sungai Thames yang tercemar tinja manusia peyebab timbulnya penyakit kolera
Keduanya disebut tahap eksperimen alamiah
4. Tahap uji cobaUji coba yang dilakukan pada dua kelompok, satu kelompok
diberikan paparan dan kelompok yang lain tidak diberikan paparan. Uji coba pada klinik (clinical trial) atau dilapangan (intervention study)
Lind tahun 1774 pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk
Jenner tahun1796 uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia
Tahap perkembangan ini disebut dengan tahap eksperimen atau tahap studi intervensi
6
PENYAKIT SEBAGAI SALAH SATU MASALAH KESEHATAN
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami tentang penyakit sebagai
salah satu masalah kesehatan
Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang masalah kesehatan2. Menjelaskan tentang batasan penyakit3. Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi4. Menjelaskan tentang hubungan tentang pejamu, bibit penyakit
dan lingkungan5. Menjelaskan tentang perjalanan penyakit6. Menjelaskan tentang klasifikasi penyakit
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan yang menyangkut penyakit Hal-hal yang berhubungan dengan penyakit Dalam pengukurannya tidak tercampur dengan penyakit
lainnya
BATASAN Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan
terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal
Penyakit bersifat objektif, Sakit bersifat subjektif. Hubungan penyakit dan rasa sakit dalam epidemiologi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
PENYAKITPositif negatif
RASA SAKIT positif 1 2negatif 3 4
Yang menjadi perhatian epidemiologi adalah 1 dan 3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Gordon dan Le Richt tahun 1950, timbulnya penyakit dipengaruhi 3 faktor utama:
1. Pejamu (host)a. Faktor keturunanb. Mekanisme pertahanan tubuh
i. Umum1. Pertahanan tingkat pertama
7
kulit, mukosa utuh, kuku, rambut, bulu hidung, sekresi tubuh
2. Pertahanan tingkat keduatonsil, hati, limpa, kel. limpa
ii. khusus1. Bersifat seluler
Pembentukan antibodi, leukositosis, fagositosis
2. Bersifat hormonala. Bawaan
konstitusi tubuh, genetik tubuh
b. Didapat i. Aktif
1. Buatan; imunisasi2. Alamiah; sembuh dari
sakitii. Pasif
1. Buatan; pemberian serum
2. Alamiah; dari ibu
3. Bersifat kelompokKekebalan krn mayoritas penduduk sudah kebal
c. Umurd. Jenis kelamine. Rasf. Status perkawinang. Pekerjaanh. Kebiasaan hidup
2. Bibit Penyakit (agent)a. Golongan nutrienb. Golongan kimia gol. a-biotisc. Golongan fisikd. Golongan mekanike. Golongan biologik gol. Biotis
Jika penyebab penyakit oleh golongan biotis, maka penyakit yang ditimbulkannya disebut infectious disease. Terdiri dari:
communicable disease non- communicable disease
8
Berat ringannya penyakit ditentukan oleh sifat bibit penyakit yang menyerang, terdiri dari:
Patogenisiti,kemampuan bibit penyakit menimbulkan sakit Virulensi, ukuran keganasan yang ditimbulkan penyakit Antigenesiti, kemampuan menimbulkan antigen Infektiviti,kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi,
berkembang biak dalam host
3. Lingkungan (environment)a. Lingkungan fisikb. Lingkungan non-fisik
Reservoir adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit, terdiri dari
Human reservoir Animal reservoir Antropode reservoir
HUBUNGAN PEJAMU, BIBIT PENYAKIT DAN LINGKUNGAN
SEHAT
Host Agent
Environment Menderita penyakit karena daya tahan host berkurang
Host
Agent
Environment
9
Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat
Agent
Host
Environment
Menderita penyakit karena lingkungan berubah
Agent
Host Environment
Penyebab timbulnya penyakit bukan hanya satu sebab , tapi banyak sebab multiple causation of disease
10
Unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain disebut web of caution
Pendidikan Pengetahuanrendah gizi rendah
Konsusi makanan tidak memadai
Produksi bahan makanan rendah
Penyakit kurang gizi
Kemiskinan
Daya beli rendah
Fasilitas kesehatan Daya tahanKesehatan kurang tubuh &Kurang penyerapan
zat gizi terganggu
Host, agent dan environment saling mempengaruhi timbulnya penyakit, disebut Epidemiological Triangle
PERJALANAN PENYAKIT
Jika ditinjau proses yang terjadi dari sehat, menderita penyakit dan terhentinya penyakit dikenal dengan riwayat alamiah perjalanan penyakit/ natural history of disease.Dibedakan atas 5 tahap :
1. Tahap pre-patogenesa, sehat2. Tahap inkubasi, bibit penyakit masuk penyakit belum tampak3. Tahap penyakit dini, munculnya gejala4. Tahap penyakit lanjut, perlu perawatan5. Tahap penyakit akhir
a. Sembuh sempurnab. Sembuh dengan cacatc. Karier, gejala tidak ada masih ada bibit penyakitd. Kronis, masih sakit gejala tidak berubahe. Meninggal dunia
11
Bibit penyakit Bibit penyakitmeningg
Belum memasuki telah memasuki tubuhTubuh
gejala penyakit tampakkronis
terjadi interaksikarier
antara host& agentgejala penyakit tdk tampak S.
Cacat
SEMBUHPrepatogenesa inkubasi penyakit penyakit
penyakitdini lanjutterhenti
KLASIFIKASI PENYAKITCara pengelompokan penyakit ada 2 macam:
1. menurut kriteria manifestasi penyakit; gejala, keluhan, kelainan bentuk, kelainan fungsi
2. menurut kriteria penyebab penyakit, salmonelosis, filariasis
Hubungan antara manifestesi dan penyebab
Keterangan : 1= kasus klasik2= kasus klinis3=kasus subklinis4= kasus sehat
Klasifikasi yang banyak dipakai sebagai acuan yang disusun WHO, International Clasification of Disease (ICD)
12
Penyebab (+) (-)
Manifestasi (+) 1 2(-) 3 4
SUMBER DATA & PENEMUAN MASALAH KESEHATAN
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami tentang sumber data &
bagaimana penemuan masalah kesehatan
Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang sumber data2. Menjelaskan tentang penemuan masalah kesehatan3. Mengetahui tentang penelitian epidemiologi deskriptif
SUMBER DATASumber data yang dapat dipergunakan adalah
1. Catatan dan laporan peristiwa kehidupan2. Catatan dan laporan penyakit Catatan dan laporan instansi
khusus3. Survey4. Sensus
PENEMUAN MASALAH KESEHATANUpaya yang dilakukan untuk menemukan masalah kesehatan adalah melalui:
1. Sensus2. Survey khusus
a. Survey insiden penyakitb. Survey prevalen penyakit
3. Penyaringan kasus/screening4. Pencarian kasus/case finding
a. Active case findingi. Backward tracingii. Forward tracing
b. Pasive case finding5. Surveillance
a. Active Surveillanceb. Pasive Surveillance
PENELITIAN EPIDEMIOLGI DESKRIPTIF
Untuk penelitian epidemiologi deskriptif, cara yang dipergunakan adalah sensus dan survey khusus
13
FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari tentang frekuensi
masalah kesehatan
Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang batasan frekuensi masalah kesehatan2. Menjelaskan tentang pengukuran frekuensi masalah
kesehatan melalui ukuran penyakit dan ukuran kematian3. Menjelaskan sumber kesalahan dalam pengukuran
BATASANAdalah keterangan tentang banyaknya suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka mutlak, rate atau ratioHal pokok yang harus diperhatikan :
1. Mengupayakan agar masalah kesehatan yang diukur adalah masalah yang dimaksud
2. Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat masuk dalam pengukuran
3. Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalh dalam bentuk yang memberikan keterangan optimal. Bentuk penyajian ada 3 macam :
a. Angka mutlakb. Rate,perbandingan suatu peristiwa (event) dibagi
dengan penduduk (population at risk) dalam waktu yang sama, dinyatakan dalam % atau permil
c. Ratio, perbandingan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang tidak berhubungan
PENGUKURAN FREKUENSI MASALAH
Ukuran yang sering digunakan
Morbiditas Mortalitas 1. Insiden
a. Incident rateb. Attack ratec. Secondary attack rate
2. Prevalena. Point prevalen rateb. Period prevalen rate
1. Crude death rate2. Abortus rate3. Late abortus rate4. Perinatal mortality rate5. Still death rate6. Neonatal mortality rate7. Infant mortality rate8. Under five mortality rate9. Cause spesific mortality rate
10. Cause fatality rate
14
INSIDEN
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakatSecara umum dibedakan atas 3 macam :
1. Incident rate, dalam jangka waktu tertentu
jumlah penderita baruIncident rate = x1000
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada
pertengahan tahun
nilai ini dimanfaatkan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi risiko untuk terkena beban tugas fasilitas kesehatan
2. Attack rate
jumlah penderita baru satu saatAttack rate = x1000
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada pertengahan tahun
nilai ini dimanfaatkan untuk memperkirakan derajat serangan/ penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilainya derajat penularannya makin tinggi
3. Secondary attack rate
Secondary jumlah penderita baru pada serangan keduaattack rate = x1000 jumlah penduduk – penduduk yang terkena serangan pertama
secondary attack rate biasanya dihitung untuk penyakit menular serta jumlah penduduk yang kecil misalnya keluarga.
PREVALEN
jumlah penderita lama + baruPrevalen rate = x1000
jumlah penduduk pada pertengahan tahun
15
Bila rate prevalensi ditentukan pada suatu saat misalnya pada bulan juli tahun X, maka
disebut point prevalence rate selama suatu periode tertentu misalnya dari 1 Januari sampai
dengan 31 Desember tahun X, maka disebut sebagai periode prevalence rate.
Gambar kejadian Incidens dan Prevalence Rate penyakit TBC di daerah XYZ
Kasus TBCi. B
Sii. B S Riii. B Siv. B Sv. B Mvi. R S
1 Januari th XY 31 Desember thXY
keterangan :B = Kasus baru S = SembuhR = Relaps M= mati jumlah
penduduk = 300
Berapakah point prevalence rate pada tanggal 1 Januari tahun XY?Jumlah orang yang menderita penyakit TBC 4 orang tgl 1 Jan th XY
X 1000 = 13 Jumlah penduduk 300 orang
Berapa incident rate penyakit tersebut?Jumlah kasus baru 5 kasus
X 1000 = 17Jumlah penduduk yang berisiko 294
Berapakah periode prevalence rate dari tanggal 1 January – 31 Desember th XY ?Jumlah kasus penderita TBC 1 Jan-31Des th XY 6 kasus
16
X 1000 = 20
Jumlah penduduk 300 orang
HUBUNGAN INSIDEN DAN PREVALEN
Nilai prevalen amat ditentukan oleh banyaknya orang sakit sebelumnya, serta lamanya orang tersebut menderita penyakit.Rumus : P= I x D
P= PrevalensI= InsidenD= duration
Dengan diketahui prevalens dan insiden, maka akan diketahui lama berlangsungnya suatu penyakit.
CRUDE DEATH RATE/ANGKA KEMATIAN KASAR
Rumus;
Total seluruh kematian selama tahun berjalanAngka Kematian Kasar = x1000
Total seluruh penduduk pertengahan tahun
INFANT MORTALITY RATE/ANGKA KEMATIAN BAYI
Rumus; jml kematian umur 0-1 tahun yang dicatat selama 1 tahun
IMR = x 1000
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
CAUSE SPESIFIC DEATH RATE
Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu
Rumus :
Jumlah kematian karena sebab tertentu selama 1 thnCause Spesific mortality Rate = x 100.000
Jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama
17
CASE FATALITY RATE
Rumus; Jumlah kematian akibat suatu penyakit
Case Fatality Rate(CFR) = x 100
Jumlah seluruh kasus penyakit yang sama
SUMBER KESALAHAN DALAM PENGUKURAN1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai
a. Sumber data tidak representatifb. Pengambilan responden tidak acak (tidak memenuhi
syarat randomisasi)c. Data sebagian besar drop out
2. Kesalahan akibat faktor bias,perbedaan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya
a. Kesalahan pengumpul datai. alat ukur berbedaii. tekhnik berbedaiii. cara pencatatan berbeda
b. Kesalahan bersumber masyarakati. perbedaan persepsiii. perbedaan respon
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana penyebaran
masalah kesehatan
Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang batasan penyebaran masalah kesehatan2. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut
ciri-ciri manusia3. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut
tempat4. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut
waktu
BATASAN
18
Penyebaran masalah kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan ditemukan pada sekelompok manusia diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu yang dihadapi
oleh masalah kesehatan tersebut
Dibedakan atas 3 macam:1. Ciri-ciri manusia2. Tempat3. Waktu
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT CIRI-CIRI MANUSIA
1. Umur a. Daya tahan tubuhb. Ancaman terhadap kesehatanc. Kaitan kebiasaan hidup
2. Jenis kelamina. Adanya perbedaan anatomi dn fisiologib. Perbedaan kebiasaanhidupc. Perbedaan tingkat kesadaran berobatd. Perbedaankriteria diagnostik beberapa penyakite. Perbedaan pekerjaan
3. Golongan etnik4. Agama5. Status perkawinan
a. Belum menikah/kawinb. Menikah/kawinc. Cerai hidupd. Cerai mati
Pengaruh tersebut meliputi Terhadap pola penyakit Terhadap risiko terkena penyakit Terhadap penatalaksanaan penanggulangan
6. Pekerjaana. Adanya risiko pekerjaanb. Seleksi alamiah memilih pekerjaanc. Adanya perbedaan status sosial ekonomi
7. Status sosial ekonomia. Perbedaan kemampuan ekonomi dalam pencegahan
dan pengobatan penyakitb. Perbedan sikap hidup dan perilaku
19
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT TEMPAT
Manfaat dapat disusun1. kebutuhan kesehatan daerah tersebut2. program kesehatan yang tepat3. diperoleh keterangan tentang faktor penyebab
Keadaan yang membedakan suatu daerah dengan daerah lainnya; keadaan geografis keadaan penduduk keadaan pelayanan kesehatan
Penyebaran menurut tempat dibedakan atas 5 macam:1. Penyebaran satu wilayah2. Penyebaran beberapa wilayah3. Penyebaran satu negara/ nasional4. Penyebaran beberapa negara/ regional5. Penyebaran banyak negara/ internasional
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT WAKTU
Pengetahuan tentang penyebaran penyakit menurut waktu ini akan mambantu dalam hal memahami:
1. Kecepatan perjalanan penyakit2. Lama terjangkitnya suatu penyakit
Penyebaran penyakit menurut waktu ini dipengaruhi oleh beberapa hal:
1. Sifat penyakit yang ditemukan2. Keadaan tempat terjangkitnya penyakit3. Keadaan penduduk
Penyebaran penyakit menurut waktu terdiri dari1. Penyebaran satu saat
a. Point source epidemic/common source epdemici. onset yang cepatii. masa inkubasi pendekiii. episode tunggaliv. muncul waktu tertentu sajav. lenyap dengan cepat
b. Contagious diseases epidemici. onset yang pelanii. masa inkubasi panjangiii. episode majemuk
20
iv. muncul waktu tidak jelasv. lenyap dengan lama
2. Penyebaran satu kurun waktu3. Penyebaran siklis4. Penyebaran sekular
21
STRATEGI EPIDEMIOLOGI
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana strategi
epidemiologi dalam mencari faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia
Tujuan Instruksional khusus
1. Menjelaskan tentang pengertian strategi epidemiologi2. Menerangkan tentang 3 unsur pokok dalam strategi
epidemiologi3. Menjelaskan 5 unsur pokok yang harus ada dalam hipotesa
epidemiologi4. Menjelaskan tentang 4 metode penyusunan hipotesa
epidemiologi5. Menerangkanpengetahuan tentang hubungan sebab akibat
BATASAN
Strategi epidemiologi adalah suatu pola pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan tertentu yang akan diterapkan dalam mengkaji masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa sehingga diperoleh berbagai kejelasan tentang masalah kesehatan
3 UNSUR POKOK DALAM STRATEGI EPIDEMIOLOGI
1. Merumuskan hipotesa Formulasi konsep yang mengandung uraian tentang faktor-
faktor yang diperkirakan berperan sebagai penyebab ditemukannya frekuensi, penyebaran ataupun masalah kesehatan.
Rumusan hipotesa ini didapat dari epidemiologi deskriptif
2. Menguji hipotesa Pengujian dilakukan dengan epidemiologi analitik Penelitian yang dilakukan terdiri dari
o Penelitian observasi; Case control dan cohorto Penelitian eksperimen
3. Menarik kesimpulan Tentang hubungan sebab akibat; sebab adalah faktor yang
mempengaruhi, akibat adalah faktor yang dipengaruhi
Ketiga kegiatan ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang dilakukan secara terus menerus secara berkesinambungan
22
Dengan berkesinambungan ilmu pengetahuan makin berkembang
Merumuskan Merumuskan Merumuskan Hipotesa hipotesa hipotesa
Uji hipotesa Uji hipotesa Uji hipotesa
Menarik Menarik Menarikkesimpulan kesimpulan kesimpulan
5 UNSUR POKOK YANG HARUS ADA DALAM HIPOTESA EPIDEMIOLOGI
1. Keterangan tentang manusia (man)2. Keterangan tentang sebab (agent)3. Keterangan tentang akibat (disease)4. Keterangan tentang dosis sebab (doses)5. Keterangan tentang waktu (time)
Contoh : Risiko seseorang perokok akan meningkat 2 kali untuk terkena kanker paru dibandingkan dengan yang tidak merokok dalam waktu 10 tahun
4 METODE PENYUSUNAN HIPOTESA EPIDEMIOLOGI
1. Method of differencePada peristiwa A ditemukan faktor X sedangkan pada peristiwa B tidak ditemukan faktor X, diduga X sebagai penyebabContoh; wanita dengan pasangan sex yang banyak memiliki resiko lebih besar untuk menderita ca cervix
2. Method of agreementFrekuensi penyakit selalu muncul bersamaan dengan faktor X, maka diduga faktor X sebagai penyebab penyakitContoh; Ca Paru sebagian besar didapatkan pada perokok berat
3. Method of concomitant variationFrekuensi suatu penyakit berubah sesuai dengan perubahan faktor X, maka diduga faktor X sebagai penyebabContoh; makin tinggi kadar anemia pada ibu hamil makin besar risiko mengalami perdarahan post partum
23
4. Method of analogyJika frekuensi dan penyebaran suatu penyakit baru sama dengan frekuensi dan penyebaran suatu penyakit yang telah dikenal, maka penyebab penyakit yang baru mungkin sama dengan penyebab penyakit yang telah dikenal.
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
1. Prinsip hubungan sebab akibatperistiwa pertama disebut sebab, diikuti perisiwa kedua disebut akibat
2. Kondisi pada hubungan sebab akibata. Kondisi mutlak yang harus ada(necessary condition)
contoh; untuk terjadi Diare, harus ada kuman penyebab diare seperti E. coli
b. Kondisi yang cukup (sufficient condition) contoh; untuk terjadi Diare, kuman tersebut dalam jumlah yang cukup untuk sampai timbulnya diare, E.coli diatas 200.000 g
c. Kondisi yang menopang (contrybutary condition) contoh; untuk terjadi Diare kodisi manusia dalam keadaan menurun
d. Kondisi yang memungkinkan (contingent condition) contoh; untuk terjadi Diare meningkatnya E.coli karena terinfeksi dari makanan yang terkontaminasi tinja
e. Kondisi pilihan (alternative condition) contoh; untuk terjadi Diare selain disebabkan oleh E.coli juga dapat disebabkan oleh basilus disentri
3. Macam hubungan sebab akibata. hubungan statistik, dilakukan uji statisti untuk melihat
ada/tidaknya hubungani. ada asosiasi statistik, ada perbedaan yang
bermaknaii. tidak ada asosiasi statistik, tidak ada perbedaan
yang bermaknaContoh;
Tujuannya ingin diketahui hubungan imunisasi BCG dengan kejadian TBC
24
Tabel. Distribusi penderita penyakit TBC menurut keberadaan vaksinasi BCG
Menderita TBC -
Menderita TBC +
Jumlah
Vaksinasi BCG - 10 90 100Vaksinasi BCG + 99 1 100Jumlah 109 91 200
Hipotesa nol tidak ada hubungan vaksinasi BCG dengan ada tidaknya penyakit TBC
Hasil uji statistik ditemukan nilai 2 < 0.05, ini menunjukkan hipotesa nol ditolak, artinya ada hubungan antara vaksinasi BCG dengan kejadian TBC
Hasil uji statistik saja belum dapat membuktikan adanya hubungan sebab akibat, hanya menunjukkan adanya hubungan saja
b. Hubungan kausal untuk membuktikan adanya hubungan kausal yang terbaik
adalah melalui eksperimen hubungan kausal harus sebab terjadi lebih dulu diikuti akibat sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada hasil uji statistik sangat bermakna
c. Hubungan langsung atau tidak langsung Contoh; status gizi buruk disebabkan intake makanan yang
kurang, sedangkan intake makanan yang kurang dapat disebabkan karena pengetahuan ibu tentang gizi kurang, maka pengetahuan ibu merupakan hubungan yang tidak langsung
Peranan hubungan kausal ini penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan suatu penyakit
Dalam pelaksanaan untuk pemberantasan penyakit dengan menghentikan hubungan kausal melalui pengobatan
Untuk pencegahan penyakit diperlukan pengetahuan tentang hubungan tidak langsung
Contoh; untuk pemberantasan penyait diare dilakukan dengan mengobati penyebabnya jika karena E.coli diberi antibiotik (asosiasi kausal langsung). Untuk pencegahannya dilakukan dengan penyuluhan agar penduduk tidak membuang air besar di sembarang tempat (asosiasi kausal tidak langsung).
25
26
Ketiga macam hubungan ini tersusun dalam suatu hierarki;
Peristiwa A Peristiwa B
Uji statistik
Tidak ada adaasosiasi statistik asosiasi statistik
eksperimen/kriteria tertentu
tidak ada adaasosiasi kausal asosiasi kausal
kajian lebih lanjut
asosiasi kausal asosiasi kausallangsung tidak langsung
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana penelitian
epidemiologi dalam melihat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam masalah kesehatan
Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang pengertian penelitian epidemiologi2. Menerangkan tentang jenis penelitian epidemiologi3. Menjelaskan tentang pemilihan penelitian epidemiologi4. Menjelaskan tentang penelitian kohort5. Menjelaskan tentang penelitian kasus kontrol6. Menjelaskan tentang penelitian eksperimen
PENGERTIAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Penelitian epidemiologi analitik suatu penelitian dalam bidang
epidemiologi yang tujuannya untuk melihat hubungan beberapa sifat yang terdapat pada suatu masalah kesehatan
Dalam penelitin ini dilakukan perbandingan antara dua kelompok, yaitu kelompok yang dipelajari dan kelompok pembanding
27
Contoh; ingin mengetahui pengaruh penggunaan pil KB terhadap kemungkinan menderita kanker rahim
JENIS PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Penelitian epidemiologi analitik
Observasi eksperimental
Kohort Kasus kontrol eksperimental
PEMILIHAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
1. Memilih antara observasi dan intervensi
Observasi Intervensi 1. Jika masalah kesehatan
sering ditemukan2. Penjelasan pertama ttg
hubungan sebab akibat3. Jika tidak mungin dilakukan
penelitian intervensi karena kendala etika
4. Jika diduga akibatang ditimbulkan berbahaya
5. Jika hanya ingin mengetahui tendensi kausal saja
1. Jika masalah yang diteliti jarang ditemukan
2. Penjelasan lebih lanjut tentang hubungan kausal
3. Tidak terdapat hambatan etika
4. Akibat yang ditimbulkan tidak berbahaya
5. Jika ingin mengetahui hubungan kausal yang sebenarnya
28
2. Memilih antara penelitian kohort dan kasus kontrol
Kohort Kasus kontrol1. Apabila yang diketahui
penyebab dan ingin diketahui akibat
2. Apabila akibat yg ingin diketahui banyak ditemukan
3. Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat relatif singkat
4. apabila ingin mengetahui hubungan sebab akibat
5. apabila angka drop out rendah
1. Apabila yang diketahui akibat dan ingin diketahui penyebab
2. Apabila akibat yang telah diketahui tsb jarang ditemukan
3. Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat terlalu lama
4. Apabila ingin mengetahui hubungan awal sebab akibat
5. Apabila angka drop out tinggi
PENELITIAN KOHORT
1. BatasanPenelitian kohort adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara orang yang terpapar dan tidak terpapar, kemudian dilihat akibat yang ditimbulkannya. Unsur akibat terdapat pada masa depan.
2. Keuntungan dan kerugian
Keuntungan Kerugian 1. Dapat disusun kriteria
responden seperti yang diinginkan
2. Dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir terjadinya bias seleksi
3. Hasil yang diperoleh lebih dipercaya
1. Membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar
2. Kemungkinan drop out responden tinggi
3. Sulit dilakukan jika jumlah kasus amat sedikit
4. Apabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa
3. Tekhnika. Menetapkan kelompok yang akan diteliti
Kelompok terpapar dan tidak terpapar, kedua kelompok ini sebanding dari sudut umur, sex, pendidikan dll
b. Menetapkan besarnya sampel
29
c. Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang diperoleh
30
MEROKOKtotalya tidak
KANKER PARU
positif a B a+bnegatif c D c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+dd. Melakukan interpretasi dari data yang diperoleh
1. melakukan uji statistik, uji chi square test
(O-E)2
2= E
2. menilai besarnya risiko Relative Risk
Perbandingan antara insiden penyakit pada kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar
RR=
aa+cbb+d
contoh; dari penelitian kohort ditemukan sbbMEROKOK
totalya tidakKANKER PARU
positif 300 20 320negatif 10 600 610
Jumlah 310 620 930
RR=
300310
20620
= 0 .9670 .032
=30
artinya orang yang merokok akan berisiko untuk menderita kanker paru 30 kali dibandingkan orang yang tidak merokok
Atributable riskSelisih antara insiden penyakit yang diderita oleh kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar
31
AT= aa+c
− bb+d
contoh;
AT=300310
−20620
=0.965
artinya dari 1000 orang yang merokok akan ditemukan 965 yang menderita kanker paru karena merokok
PENELITIAN KASUS KONTROL
1. BatasanPenelitian kasus kontrol adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara orang yang menderita sakit (kasus) dengan kelompok orang yang tidak menderita sakit (kontrol) kemudian dicari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut. Pada penelitian ini tidak dapat dapat dihitung angka insiden. Disebut juga penelitian retrospektif (retrospective study)
2. Keuntungan dan kerugian
Kerugian Keuntungan 1. Karena mengumpulkan data
masa lampau, ada kemungkinan tidak lengkap
2. Karena peristiwa telah terjadi, ada kemungkinan cara pencatatan tidak sama, sehingga sulit dianalisa
3. Hasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya
1. Tidak membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar
2. Tidak ditemukan drop out pada responden
3. Dapat dilakukan meskipun jumlah kasus amat sedikit
3. Tekhnika. Menetapkan kelompok yang akan diteliti
Kelompok kasus dan kelompok kontrol,Kelompok kasus hendaknya memang yang menderita penyakit yang sedang diteliti sajaKelompok kontrol mempunyai sifat yang sama dengan kelompok kasus, kecuali penyakitnya
b. Menetapkan besarnya sampelc. Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang
diperoleh
32
MEROKOKtotalya tidak
KANKER PARU
positif a B a+bnegatif c D c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+dd. Melakukan interpretasi dari data yang diperoleh
1. melakukan uji statistik2. menilai besarnya risiko dengan Odds ratio (OR) disebut
juga estimated relative risk
OR= axdbxc
contoh;hasil penelitian kasus kontrol untuk mengetahui penyebab timbulnya penyakit A sbb
CA MAMAEtotalya tidak
KB HORMONAL
positif 100 80 180negatif 50 70 120
Jumlah 150 150 300
100x70OR = =1.75
50x80
orang yang memakai KB hormonal akan berisiko menderita ca mamae 1.75 kali dibandingkan yang tidak memakai kb hormonal
PENELITIAN EKSPERIMEN1. Batasan
Penelitian eksperimen adalah membandingkan data dari sekelompok manusia yang sengaja dilakukan sesuatu/intervensi dengan kelompok lainnya yang sama, tapi tidak dilakukan apa-apa/tanpa intervensiPersyaratan dalam melakukan penelitian eksperimen, harus ada informed consent, jika menguji obat baru harus dilakukan pada binatang terlebih dahulu, obat yg diuji jauh lebih baikUntuk menghindari bias, dilakukan tekhnik randomized double blind controlled trial
33
2. Keuntungan dan kerugian
Keuntungan Kerugian 1. memungkinkan pengawas
seoptimal mungkin sehingga hasil dapat dipercaya dan merupakan bukti terkuat suatu hubungan kausal
2. Apabila jumlah sampel besar, dapat dihindari pengaruh-pengaruh luar yangtidak diinginkan
1. Tidak dapat dilakukan langsung pada manusia
2. prinsip double blind sulit diterapkan untuk penelitian bukan obat
3. Tekhnika. Menetapkan kelompok yang akan ditelitib. Menetapkan besarnya sampelc. Melakukan interpretasi
34
Recommended