41
MODUL BLOK 2.1 PENGANTAR EPIDEMIOLOGI Oleh Prof.Dr. dr. Rizanda Machmud M.Kes

Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

  • Upload
    hamien

  • View
    224

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

MODUL BLOK 2.1

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Oleh

Prof.Dr. dr. Rizanda Machmud M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Page 2: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

BATASAN DAN RUANG LINGKUP

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup

epidemiologi

Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang pengertian2. Menjelaskan tentang macam epidemiologi3. Mengetahui tentang ruang lingkup epidemiologi4. Menjelaskan tentang manfaat epidemiologi5. Menjelaskan tentang sejarah perkembangan

PENDAHULUAN

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat perlu pel-kes-mas (public health sevices)

Tergantung pada kebutuhan kesehatan masyarakat (health needs)

Perlu dirumuskan kebutuhan kesehatan masyarakat Perlu diketahui masalah kesehatan Ilmu yang diperlukan adalah Epidemiologi

BATASAN

Epidemiologi , ilmu yang mempelajari tentang penduduk (Epi, Demos, Logos)

Definisi, ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3 hal pokok dalam epidemiologi :o Frekuensi masalah kesehatan, besarnya masalah

kesehatan o Penyebaran masalah kesehatan, pengelompokan

masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu: man, place, time

o Faktor-faktor yang mempengaruhinya, penyebab dari masalah kesehatan

MACAM EPIDEMIOLOGI

Dibedakan atas 2 macam:1. Epidemiologi deskriptif

2

Page 3: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan. Menjawab tentang: Who, Where,When.

2. Epidemilogi analitik Pencarian jawaban terhadap faktor penyebab, menjawab tentang why.

3

Page 4: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

epidemiologiIlmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan

pada sekelompok manusia

frekuensi

dilakukan 2 hal pokok yaitu :Menemukan

masalah kesehatanMengukur masalah

kesehatan

penyebaran

Dikelompokkan menurut :

Man

Place

Time

Faktor yg mempengaruhi

disusun langkah-langkah pokok :

Merumuskan hipotesa

Uji hipotesaTarik kesimpulan

epidemiologi deskriptif

epidemiologianalitik

Gambar 1.1 Uraian dan Bagan pembagian Epidemiologi

4

Page 5: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Perbedaan yang mendasar antara penelitian epidemiologi Deskriptif dan analitik

Penelitian epidemiologi deskriptif Penelitian epidemiologi analitik

1. Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan

2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

3. Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

1. Menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (why)

2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data dilakukan terhadap dua kelompok masyarakat

3. Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

RUANG LINGKUP

Dibedakan atas 3 macam: 1. Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan,

meliputi penyakit menular dan tidak menular, program KB, program perbaikan lingkungan pemukiman, program pengadaan tenaga dan sana pelayanan kesehatan

2. Masalah kesehatan menunjuk pada masalah kesehatan pada sekelompok manusia, pemusatan perhatian pada penyakit yang ada dimasyarakat

3. Pencarian jawaban atas penyebab penyakit dengan memanfaatkan adanya perbedaan frekuensi atau penyebaran masalah kesehatan di masyarakat dengan uji statistik

MANFAAT

1. Membantu pekerjaan administrasi kesehatana. Planningb. Monitoringc. Evalation

2. Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatanSehingga dapat dilakukan langkah penanggulangannya

3. Dapat menerangkan perkembangan alamiah penyakitTerutama penyebaran penyakit menurut waktu

4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatana. Epidemi

Waktu singkat, frekuensi meningkat, daerah tertentub. Pandemi

Waktu singkat, frekuensi meningkat, daerah luas

5

Page 6: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

c. EndemiFrekuensi menetap pada suatu wilayah dalam waktu lama

d. SporadikFrekuensinya berubah menurut perubahan waktu

Wabah adalah berjangkitnya suatu penyakit (menular) dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu dan dapat menimbulkan malapetaka (UU No.4 tahun 1984)

SEJARAH PERKEMBANGAN

Terdiri atas 4 tahap1. Tahap pengamatan

Hippocrates menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan, disebut dengan tahap penyakit dan lingkungan

2. Tahap Perhitungan John Graunt tahun 1662 melakukan pencatatan dan

perhitungan terhadap kematian di kota London, disebut dengan tahap menghitung dan mengukur

3. Tahap pengkajian William Farr tahun 1839 membuktikan adanya hubungan

statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

John Snow tahun 1849 air sungai Thames yang tercemar tinja manusia peyebab timbulnya penyakit kolera

Keduanya disebut tahap eksperimen alamiah

4. Tahap uji cobaUji coba yang dilakukan pada dua kelompok, satu kelompok

diberikan paparan dan kelompok yang lain tidak diberikan paparan. Uji coba pada klinik (clinical trial) atau dilapangan (intervention study)

Lind tahun 1774 pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk

Jenner tahun1796 uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia

Tahap perkembangan ini disebut dengan tahap eksperimen atau tahap studi intervensi

6

Page 7: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

PENYAKIT SEBAGAI SALAH SATU MASALAH KESEHATAN

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami tentang penyakit sebagai

salah satu masalah kesehatan

Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang masalah kesehatan2. Menjelaskan tentang batasan penyakit3. Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi4. Menjelaskan tentang hubungan tentang pejamu, bibit penyakit

dan lingkungan5. Menjelaskan tentang perjalanan penyakit6. Menjelaskan tentang klasifikasi penyakit

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan yang menyangkut penyakit Hal-hal yang berhubungan dengan penyakit Dalam pengukurannya tidak tercampur dengan penyakit

lainnya

BATASAN Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan

terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal

Penyakit bersifat objektif, Sakit bersifat subjektif. Hubungan penyakit dan rasa sakit dalam epidemiologi dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

PENYAKITPositif negatif

RASA SAKIT positif 1 2negatif 3 4

Yang menjadi perhatian epidemiologi adalah 1 dan 3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Gordon dan Le Richt tahun 1950, timbulnya penyakit dipengaruhi 3 faktor utama:

1. Pejamu (host)a. Faktor keturunanb. Mekanisme pertahanan tubuh

i. Umum1. Pertahanan tingkat pertama

7

Page 8: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

kulit, mukosa utuh, kuku, rambut, bulu hidung, sekresi tubuh

2. Pertahanan tingkat keduatonsil, hati, limpa, kel. limpa

ii. khusus1. Bersifat seluler

Pembentukan antibodi, leukositosis, fagositosis

2. Bersifat hormonala. Bawaan

konstitusi tubuh, genetik tubuh

b. Didapat i. Aktif

1. Buatan; imunisasi2. Alamiah; sembuh dari

sakitii. Pasif

1. Buatan; pemberian serum

2. Alamiah; dari ibu

3. Bersifat kelompokKekebalan krn mayoritas penduduk sudah kebal

c. Umurd. Jenis kelamine. Rasf. Status perkawinang. Pekerjaanh. Kebiasaan hidup

2. Bibit Penyakit (agent)a. Golongan nutrienb. Golongan kimia gol. a-biotisc. Golongan fisikd. Golongan mekanike. Golongan biologik gol. Biotis

Jika penyebab penyakit oleh golongan biotis, maka penyakit yang ditimbulkannya disebut infectious disease. Terdiri dari:

communicable disease non- communicable disease

8

Page 9: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Berat ringannya penyakit ditentukan oleh sifat bibit penyakit yang menyerang, terdiri dari:

Patogenisiti,kemampuan bibit penyakit menimbulkan sakit Virulensi, ukuran keganasan yang ditimbulkan penyakit Antigenesiti, kemampuan menimbulkan antigen Infektiviti,kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi,

berkembang biak dalam host

3. Lingkungan (environment)a. Lingkungan fisikb. Lingkungan non-fisik

Reservoir adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit, terdiri dari

Human reservoir Animal reservoir Antropode reservoir

HUBUNGAN PEJAMU, BIBIT PENYAKIT DAN LINGKUNGAN

SEHAT

Host Agent

Environment Menderita penyakit karena daya tahan host berkurang

Host

Agent

Environment

9

Page 10: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Agent

Host

Environment

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Agent

Host Environment

Penyebab timbulnya penyakit bukan hanya satu sebab , tapi banyak sebab multiple causation of disease

10

Page 11: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain disebut web of caution

Pendidikan Pengetahuanrendah gizi rendah

Konsusi makanan tidak memadai

Produksi bahan makanan rendah

Penyakit kurang gizi

Kemiskinan

Daya beli rendah

Fasilitas kesehatan Daya tahanKesehatan kurang tubuh &Kurang penyerapan

zat gizi terganggu

Host, agent dan environment saling mempengaruhi timbulnya penyakit, disebut Epidemiological Triangle

PERJALANAN PENYAKIT

Jika ditinjau proses yang terjadi dari sehat, menderita penyakit dan terhentinya penyakit dikenal dengan riwayat alamiah perjalanan penyakit/ natural history of disease.Dibedakan atas 5 tahap :

1. Tahap pre-patogenesa, sehat2. Tahap inkubasi, bibit penyakit masuk penyakit belum tampak3. Tahap penyakit dini, munculnya gejala4. Tahap penyakit lanjut, perlu perawatan5. Tahap penyakit akhir

a. Sembuh sempurnab. Sembuh dengan cacatc. Karier, gejala tidak ada masih ada bibit penyakitd. Kronis, masih sakit gejala tidak berubahe. Meninggal dunia

11

Page 12: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Bibit penyakit Bibit penyakitmeningg

Belum memasuki telah memasuki tubuhTubuh

gejala penyakit tampakkronis

terjadi interaksikarier

antara host& agentgejala penyakit tdk tampak S.

Cacat

SEMBUHPrepatogenesa inkubasi penyakit penyakit

penyakitdini lanjutterhenti

KLASIFIKASI PENYAKITCara pengelompokan penyakit ada 2 macam:

1. menurut kriteria manifestasi penyakit; gejala, keluhan, kelainan bentuk, kelainan fungsi

2. menurut kriteria penyebab penyakit, salmonelosis, filariasis

Hubungan antara manifestesi dan penyebab

Keterangan : 1= kasus klasik2= kasus klinis3=kasus subklinis4= kasus sehat

Klasifikasi yang banyak dipakai sebagai acuan yang disusun WHO, International Clasification of Disease (ICD)

12

Penyebab (+) (-)

Manifestasi (+) 1 2(-) 3 4

Page 13: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

SUMBER DATA & PENEMUAN MASALAH KESEHATAN

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat memahami tentang sumber data &

bagaimana penemuan masalah kesehatan

Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang sumber data2. Menjelaskan tentang penemuan masalah kesehatan3. Mengetahui tentang penelitian epidemiologi deskriptif

SUMBER DATASumber data yang dapat dipergunakan adalah

1. Catatan dan laporan peristiwa kehidupan2. Catatan dan laporan penyakit Catatan dan laporan instansi

khusus3. Survey4. Sensus

PENEMUAN MASALAH KESEHATANUpaya yang dilakukan untuk menemukan masalah kesehatan adalah melalui:

1. Sensus2. Survey khusus

a. Survey insiden penyakitb. Survey prevalen penyakit

3. Penyaringan kasus/screening4. Pencarian kasus/case finding

a. Active case findingi. Backward tracingii. Forward tracing

b. Pasive case finding5. Surveillance

a. Active Surveillanceb. Pasive Surveillance

PENELITIAN EPIDEMIOLGI DESKRIPTIF

Untuk penelitian epidemiologi deskriptif, cara yang dipergunakan adalah sensus dan survey khusus

13

Page 14: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

FREKUENSI MASALAH KESEHATAN

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari tentang frekuensi

masalah kesehatan

Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang batasan frekuensi masalah kesehatan2. Menjelaskan tentang pengukuran frekuensi masalah

kesehatan melalui ukuran penyakit dan ukuran kematian3. Menjelaskan sumber kesalahan dalam pengukuran

BATASANAdalah keterangan tentang banyaknya suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka mutlak, rate atau ratioHal pokok yang harus diperhatikan :

1. Mengupayakan agar masalah kesehatan yang diukur adalah masalah yang dimaksud

2. Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat masuk dalam pengukuran

3. Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalh dalam bentuk yang memberikan keterangan optimal. Bentuk penyajian ada 3 macam :

a. Angka mutlakb. Rate,perbandingan suatu peristiwa (event) dibagi

dengan penduduk (population at risk) dalam waktu yang sama, dinyatakan dalam % atau permil

c. Ratio, perbandingan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang tidak berhubungan

PENGUKURAN FREKUENSI MASALAH

Ukuran yang sering digunakan

Morbiditas Mortalitas 1. Insiden

a. Incident rateb. Attack ratec. Secondary attack rate

2. Prevalena. Point prevalen rateb. Period prevalen rate

1. Crude death rate2. Abortus rate3. Late abortus rate4. Perinatal mortality rate5. Still death rate6. Neonatal mortality rate7. Infant mortality rate8. Under five mortality rate9. Cause spesific mortality rate

10. Cause fatality rate

14

Page 15: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

INSIDEN

Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakatSecara umum dibedakan atas 3 macam :

1. Incident rate, dalam jangka waktu tertentu

jumlah penderita baruIncident rate = x1000

jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada

pertengahan tahun

nilai ini dimanfaatkan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi risiko untuk terkena beban tugas fasilitas kesehatan

2. Attack rate

jumlah penderita baru satu saatAttack rate = x1000

jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit pada pertengahan tahun

nilai ini dimanfaatkan untuk memperkirakan derajat serangan/ penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilainya derajat penularannya makin tinggi

3. Secondary attack rate

Secondary jumlah penderita baru pada serangan keduaattack rate = x1000 jumlah penduduk – penduduk yang terkena serangan pertama

secondary attack rate biasanya dihitung untuk penyakit menular serta jumlah penduduk yang kecil misalnya keluarga.

PREVALEN

jumlah penderita lama + baruPrevalen rate = x1000

jumlah penduduk pada pertengahan tahun

15

Page 16: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Bila rate prevalensi ditentukan pada suatu saat misalnya pada bulan juli tahun X, maka

disebut point prevalence rate selama suatu periode tertentu misalnya dari 1 Januari sampai

dengan 31 Desember tahun X, maka disebut sebagai periode prevalence rate.

Gambar kejadian Incidens dan Prevalence Rate penyakit TBC di daerah XYZ

Kasus TBCi. B

Sii. B S Riii. B Siv. B Sv. B Mvi. R S

1 Januari th XY 31 Desember thXY

keterangan :B = Kasus baru S = SembuhR = Relaps M= mati jumlah

penduduk = 300

Berapakah point prevalence rate pada tanggal 1 Januari tahun XY?Jumlah orang yang menderita penyakit TBC 4 orang tgl 1 Jan th XY

X 1000 = 13 Jumlah penduduk 300 orang

Berapa incident rate penyakit tersebut?Jumlah kasus baru 5 kasus

X 1000 = 17Jumlah penduduk yang berisiko 294

Berapakah periode prevalence rate dari tanggal 1 January – 31 Desember th XY ?Jumlah kasus penderita TBC 1 Jan-31Des th XY 6 kasus

16

Page 17: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

X 1000 = 20

Jumlah penduduk 300 orang

HUBUNGAN INSIDEN DAN PREVALEN

Nilai prevalen amat ditentukan oleh banyaknya orang sakit sebelumnya, serta lamanya orang tersebut menderita penyakit.Rumus : P= I x D

P= PrevalensI= InsidenD= duration

Dengan diketahui prevalens dan insiden, maka akan diketahui lama berlangsungnya suatu penyakit.

CRUDE DEATH RATE/ANGKA KEMATIAN KASAR

Rumus;

Total seluruh kematian selama tahun berjalanAngka Kematian Kasar = x1000

Total seluruh penduduk pertengahan tahun

INFANT MORTALITY RATE/ANGKA KEMATIAN BAYI

Rumus; jml kematian umur 0-1 tahun yang dicatat selama 1 tahun

IMR = x 1000

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

CAUSE SPESIFIC DEATH RATE

Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu

Rumus :

Jumlah kematian karena sebab tertentu selama 1 thnCause Spesific mortality Rate = x 100.000

Jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama

17

Page 18: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

CASE FATALITY RATE

Rumus; Jumlah kematian akibat suatu penyakit

Case Fatality Rate(CFR) = x 100

Jumlah seluruh kasus penyakit yang sama

SUMBER KESALAHAN DALAM PENGUKURAN1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai

a. Sumber data tidak representatifb. Pengambilan responden tidak acak (tidak memenuhi

syarat randomisasi)c. Data sebagian besar drop out

2. Kesalahan akibat faktor bias,perbedaan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya

a. Kesalahan pengumpul datai. alat ukur berbedaii. tekhnik berbedaiii. cara pencatatan berbeda

b. Kesalahan bersumber masyarakati. perbedaan persepsiii. perbedaan respon

PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana penyebaran

masalah kesehatan

Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang batasan penyebaran masalah kesehatan2. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut

ciri-ciri manusia3. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut

tempat4. Menjelaskan tentang penyebaran masalah kesehatan menurut

waktu

BATASAN

18

Page 19: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Penyebaran masalah kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan ditemukan pada sekelompok manusia diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu yang dihadapi

oleh masalah kesehatan tersebut

Dibedakan atas 3 macam:1. Ciri-ciri manusia2. Tempat3. Waktu

PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT CIRI-CIRI MANUSIA

1. Umur a. Daya tahan tubuhb. Ancaman terhadap kesehatanc. Kaitan kebiasaan hidup

2. Jenis kelamina. Adanya perbedaan anatomi dn fisiologib. Perbedaan kebiasaanhidupc. Perbedaan tingkat kesadaran berobatd. Perbedaankriteria diagnostik beberapa penyakite. Perbedaan pekerjaan

3. Golongan etnik4. Agama5. Status perkawinan

a. Belum menikah/kawinb. Menikah/kawinc. Cerai hidupd. Cerai mati

Pengaruh tersebut meliputi Terhadap pola penyakit Terhadap risiko terkena penyakit Terhadap penatalaksanaan penanggulangan

6. Pekerjaana. Adanya risiko pekerjaanb. Seleksi alamiah memilih pekerjaanc. Adanya perbedaan status sosial ekonomi

7. Status sosial ekonomia. Perbedaan kemampuan ekonomi dalam pencegahan

dan pengobatan penyakitb. Perbedan sikap hidup dan perilaku

19

Page 20: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT TEMPAT

Manfaat dapat disusun1. kebutuhan kesehatan daerah tersebut2. program kesehatan yang tepat3. diperoleh keterangan tentang faktor penyebab

Keadaan yang membedakan suatu daerah dengan daerah lainnya; keadaan geografis keadaan penduduk keadaan pelayanan kesehatan

Penyebaran menurut tempat dibedakan atas 5 macam:1. Penyebaran satu wilayah2. Penyebaran beberapa wilayah3. Penyebaran satu negara/ nasional4. Penyebaran beberapa negara/ regional5. Penyebaran banyak negara/ internasional

PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT WAKTU

Pengetahuan tentang penyebaran penyakit menurut waktu ini akan mambantu dalam hal memahami:

1. Kecepatan perjalanan penyakit2. Lama terjangkitnya suatu penyakit

Penyebaran penyakit menurut waktu ini dipengaruhi oleh beberapa hal:

1. Sifat penyakit yang ditemukan2. Keadaan tempat terjangkitnya penyakit3. Keadaan penduduk

Penyebaran penyakit menurut waktu terdiri dari1. Penyebaran satu saat

a. Point source epidemic/common source epdemici. onset yang cepatii. masa inkubasi pendekiii. episode tunggaliv. muncul waktu tertentu sajav. lenyap dengan cepat

b. Contagious diseases epidemici. onset yang pelanii. masa inkubasi panjangiii. episode majemuk

20

Page 21: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

iv. muncul waktu tidak jelasv. lenyap dengan lama

2. Penyebaran satu kurun waktu3. Penyebaran siklis4. Penyebaran sekular

21

Page 22: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

STRATEGI EPIDEMIOLOGI

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana strategi

epidemiologi dalam mencari faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia

Tujuan Instruksional khusus

1. Menjelaskan tentang pengertian strategi epidemiologi2. Menerangkan tentang 3 unsur pokok dalam strategi

epidemiologi3. Menjelaskan 5 unsur pokok yang harus ada dalam hipotesa

epidemiologi4. Menjelaskan tentang 4 metode penyusunan hipotesa

epidemiologi5. Menerangkanpengetahuan tentang hubungan sebab akibat

BATASAN

Strategi epidemiologi adalah suatu pola pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan tertentu yang akan diterapkan dalam mengkaji masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa sehingga diperoleh berbagai kejelasan tentang masalah kesehatan

3 UNSUR POKOK DALAM STRATEGI EPIDEMIOLOGI

1. Merumuskan hipotesa Formulasi konsep yang mengandung uraian tentang faktor-

faktor yang diperkirakan berperan sebagai penyebab ditemukannya frekuensi, penyebaran ataupun masalah kesehatan.

Rumusan hipotesa ini didapat dari epidemiologi deskriptif

2. Menguji hipotesa Pengujian dilakukan dengan epidemiologi analitik Penelitian yang dilakukan terdiri dari

o Penelitian observasi; Case control dan cohorto Penelitian eksperimen

3. Menarik kesimpulan Tentang hubungan sebab akibat; sebab adalah faktor yang

mempengaruhi, akibat adalah faktor yang dipengaruhi

Ketiga kegiatan ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang dilakukan secara terus menerus secara berkesinambungan

22

Page 23: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Dengan berkesinambungan ilmu pengetahuan makin berkembang

Merumuskan Merumuskan Merumuskan Hipotesa hipotesa hipotesa

Uji hipotesa Uji hipotesa Uji hipotesa

Menarik Menarik Menarikkesimpulan kesimpulan kesimpulan

5 UNSUR POKOK YANG HARUS ADA DALAM HIPOTESA EPIDEMIOLOGI

1. Keterangan tentang manusia (man)2. Keterangan tentang sebab (agent)3. Keterangan tentang akibat (disease)4. Keterangan tentang dosis sebab (doses)5. Keterangan tentang waktu (time)

Contoh : Risiko seseorang perokok akan meningkat 2 kali untuk terkena kanker paru dibandingkan dengan yang tidak merokok dalam waktu 10 tahun

4 METODE PENYUSUNAN HIPOTESA EPIDEMIOLOGI

1. Method of differencePada peristiwa A ditemukan faktor X sedangkan pada peristiwa B tidak ditemukan faktor X, diduga X sebagai penyebabContoh; wanita dengan pasangan sex yang banyak memiliki resiko lebih besar untuk menderita ca cervix

2. Method of agreementFrekuensi penyakit selalu muncul bersamaan dengan faktor X, maka diduga faktor X sebagai penyebab penyakitContoh; Ca Paru sebagian besar didapatkan pada perokok berat

3. Method of concomitant variationFrekuensi suatu penyakit berubah sesuai dengan perubahan faktor X, maka diduga faktor X sebagai penyebabContoh; makin tinggi kadar anemia pada ibu hamil makin besar risiko mengalami perdarahan post partum

23

Page 24: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

4. Method of analogyJika frekuensi dan penyebaran suatu penyakit baru sama dengan frekuensi dan penyebaran suatu penyakit yang telah dikenal, maka penyebab penyakit yang baru mungkin sama dengan penyebab penyakit yang telah dikenal.

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

1. Prinsip hubungan sebab akibatperistiwa pertama disebut sebab, diikuti perisiwa kedua disebut akibat

2. Kondisi pada hubungan sebab akibata. Kondisi mutlak yang harus ada(necessary condition)

contoh; untuk terjadi Diare, harus ada kuman penyebab diare seperti E. coli

b. Kondisi yang cukup (sufficient condition) contoh; untuk terjadi Diare, kuman tersebut dalam jumlah yang cukup untuk sampai timbulnya diare, E.coli diatas 200.000 g

c. Kondisi yang menopang (contrybutary condition) contoh; untuk terjadi Diare kodisi manusia dalam keadaan menurun

d. Kondisi yang memungkinkan (contingent condition) contoh; untuk terjadi Diare meningkatnya E.coli karena terinfeksi dari makanan yang terkontaminasi tinja

e. Kondisi pilihan (alternative condition) contoh; untuk terjadi Diare selain disebabkan oleh E.coli juga dapat disebabkan oleh basilus disentri

3. Macam hubungan sebab akibata. hubungan statistik, dilakukan uji statisti untuk melihat

ada/tidaknya hubungani. ada asosiasi statistik, ada perbedaan yang

bermaknaii. tidak ada asosiasi statistik, tidak ada perbedaan

yang bermaknaContoh;

Tujuannya ingin diketahui hubungan imunisasi BCG dengan kejadian TBC

24

Page 25: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Tabel. Distribusi penderita penyakit TBC menurut keberadaan vaksinasi BCG

Menderita TBC -

Menderita TBC +

Jumlah

Vaksinasi BCG - 10 90 100Vaksinasi BCG + 99 1 100Jumlah 109 91 200

Hipotesa nol tidak ada hubungan vaksinasi BCG dengan ada tidaknya penyakit TBC

Hasil uji statistik ditemukan nilai 2 < 0.05, ini menunjukkan hipotesa nol ditolak, artinya ada hubungan antara vaksinasi BCG dengan kejadian TBC

Hasil uji statistik saja belum dapat membuktikan adanya hubungan sebab akibat, hanya menunjukkan adanya hubungan saja

b. Hubungan kausal untuk membuktikan adanya hubungan kausal yang terbaik

adalah melalui eksperimen hubungan kausal harus sebab terjadi lebih dulu diikuti akibat sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada hasil uji statistik sangat bermakna

c. Hubungan langsung atau tidak langsung Contoh; status gizi buruk disebabkan intake makanan yang

kurang, sedangkan intake makanan yang kurang dapat disebabkan karena pengetahuan ibu tentang gizi kurang, maka pengetahuan ibu merupakan hubungan yang tidak langsung

Peranan hubungan kausal ini penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan suatu penyakit

Dalam pelaksanaan untuk pemberantasan penyakit dengan menghentikan hubungan kausal melalui pengobatan

Untuk pencegahan penyakit diperlukan pengetahuan tentang hubungan tidak langsung

Contoh; untuk pemberantasan penyait diare dilakukan dengan mengobati penyebabnya jika karena E.coli diberi antibiotik (asosiasi kausal langsung). Untuk pencegahannya dilakukan dengan penyuluhan agar penduduk tidak membuang air besar di sembarang tempat (asosiasi kausal tidak langsung).

25

Page 26: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

26

Page 27: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Ketiga macam hubungan ini tersusun dalam suatu hierarki;

Peristiwa A Peristiwa B

Uji statistik

Tidak ada adaasosiasi statistik asosiasi statistik

eksperimen/kriteria tertentu

tidak ada adaasosiasi kausal asosiasi kausal

kajian lebih lanjut

asosiasi kausal asosiasi kausallangsung tidak langsung

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat mempelajari bagaimana penelitian

epidemiologi dalam melihat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam masalah kesehatan

Tujuan Instruksional khusus1. Menjelaskan tentang pengertian penelitian epidemiologi2. Menerangkan tentang jenis penelitian epidemiologi3. Menjelaskan tentang pemilihan penelitian epidemiologi4. Menjelaskan tentang penelitian kohort5. Menjelaskan tentang penelitian kasus kontrol6. Menjelaskan tentang penelitian eksperimen

PENGERTIAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI Penelitian epidemiologi analitik suatu penelitian dalam bidang

epidemiologi yang tujuannya untuk melihat hubungan beberapa sifat yang terdapat pada suatu masalah kesehatan

Dalam penelitin ini dilakukan perbandingan antara dua kelompok, yaitu kelompok yang dipelajari dan kelompok pembanding

27

Page 28: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

Contoh; ingin mengetahui pengaruh penggunaan pil KB terhadap kemungkinan menderita kanker rahim

JENIS PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Penelitian epidemiologi analitik

Observasi eksperimental

Kohort Kasus kontrol eksperimental

PEMILIHAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

1. Memilih antara observasi dan intervensi

Observasi Intervensi 1. Jika masalah kesehatan

sering ditemukan2. Penjelasan pertama ttg

hubungan sebab akibat3. Jika tidak mungin dilakukan

penelitian intervensi karena kendala etika

4. Jika diduga akibatang ditimbulkan berbahaya

5. Jika hanya ingin mengetahui tendensi kausal saja

1. Jika masalah yang diteliti jarang ditemukan

2. Penjelasan lebih lanjut tentang hubungan kausal

3. Tidak terdapat hambatan etika

4. Akibat yang ditimbulkan tidak berbahaya

5. Jika ingin mengetahui hubungan kausal yang sebenarnya

28

Page 29: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

2. Memilih antara penelitian kohort dan kasus kontrol

Kohort Kasus kontrol1. Apabila yang diketahui

penyebab dan ingin diketahui akibat

2. Apabila akibat yg ingin diketahui banyak ditemukan

3. Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat relatif singkat

4. apabila ingin mengetahui hubungan sebab akibat

5. apabila angka drop out rendah

1. Apabila yang diketahui akibat dan ingin diketahui penyebab

2. Apabila akibat yang telah diketahui tsb jarang ditemukan

3. Apabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibat terlalu lama

4. Apabila ingin mengetahui hubungan awal sebab akibat

5. Apabila angka drop out tinggi

PENELITIAN KOHORT

1. BatasanPenelitian kohort adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara orang yang terpapar dan tidak terpapar, kemudian dilihat akibat yang ditimbulkannya. Unsur akibat terdapat pada masa depan.

2. Keuntungan dan kerugian

Keuntungan Kerugian 1. Dapat disusun kriteria

responden seperti yang diinginkan

2. Dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir terjadinya bias seleksi

3. Hasil yang diperoleh lebih dipercaya

1. Membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar

2. Kemungkinan drop out responden tinggi

3. Sulit dilakukan jika jumlah kasus amat sedikit

4. Apabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa

3. Tekhnika. Menetapkan kelompok yang akan diteliti

Kelompok terpapar dan tidak terpapar, kedua kelompok ini sebanding dari sudut umur, sex, pendidikan dll

b. Menetapkan besarnya sampel

29

Page 30: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

c. Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang diperoleh

30

Page 31: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

MEROKOKtotalya tidak

KANKER PARU

positif a B a+bnegatif c D c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+dd. Melakukan interpretasi dari data yang diperoleh

1. melakukan uji statistik, uji chi square test

(O-E)2

2= E

2. menilai besarnya risiko Relative Risk

Perbandingan antara insiden penyakit pada kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar

RR=

aa+cbb+d

contoh; dari penelitian kohort ditemukan sbbMEROKOK

totalya tidakKANKER PARU

positif 300 20 320negatif 10 600 610

Jumlah 310 620 930

RR=

300310

20620

= 0 .9670 .032

=30

artinya orang yang merokok akan berisiko untuk menderita kanker paru 30 kali dibandingkan orang yang tidak merokok

Atributable riskSelisih antara insiden penyakit yang diderita oleh kelompok terpapar dengan insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar

31

Page 32: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

AT= aa+c

− bb+d

contoh;

AT=300310

−20620

=0.965

artinya dari 1000 orang yang merokok akan ditemukan 965 yang menderita kanker paru karena merokok

PENELITIAN KASUS KONTROL

1. BatasanPenelitian kasus kontrol adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara orang yang menderita sakit (kasus) dengan kelompok orang yang tidak menderita sakit (kontrol) kemudian dicari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut. Pada penelitian ini tidak dapat dapat dihitung angka insiden. Disebut juga penelitian retrospektif (retrospective study)

2. Keuntungan dan kerugian

Kerugian Keuntungan 1. Karena mengumpulkan data

masa lampau, ada kemungkinan tidak lengkap

2. Karena peristiwa telah terjadi, ada kemungkinan cara pencatatan tidak sama, sehingga sulit dianalisa

3. Hasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya

1. Tidak membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar

2. Tidak ditemukan drop out pada responden

3. Dapat dilakukan meskipun jumlah kasus amat sedikit

3. Tekhnika. Menetapkan kelompok yang akan diteliti

Kelompok kasus dan kelompok kontrol,Kelompok kasus hendaknya memang yang menderita penyakit yang sedang diteliti sajaKelompok kontrol mempunyai sifat yang sama dengan kelompok kasus, kecuali penyakitnya

b. Menetapkan besarnya sampelc. Mengobservasi dan mencatat segala keterangan yang

diperoleh

32

Page 33: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

MEROKOKtotalya tidak

KANKER PARU

positif a B a+bnegatif c D c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+dd. Melakukan interpretasi dari data yang diperoleh

1. melakukan uji statistik2. menilai besarnya risiko dengan Odds ratio (OR) disebut

juga estimated relative risk

OR= axdbxc

contoh;hasil penelitian kasus kontrol untuk mengetahui penyebab timbulnya penyakit A sbb

CA MAMAEtotalya tidak

KB HORMONAL

positif 100 80 180negatif 50 70 120

Jumlah 150 150 300

100x70OR = =1.75

50x80

orang yang memakai KB hormonal akan berisiko menderita ca mamae 1.75 kali dibandingkan yang tidak memakai kb hormonal

PENELITIAN EKSPERIMEN1. Batasan

Penelitian eksperimen adalah membandingkan data dari sekelompok manusia yang sengaja dilakukan sesuatu/intervensi dengan kelompok lainnya yang sama, tapi tidak dilakukan apa-apa/tanpa intervensiPersyaratan dalam melakukan penelitian eksperimen, harus ada informed consent, jika menguji obat baru harus dilakukan pada binatang terlebih dahulu, obat yg diuji jauh lebih baikUntuk menghindari bias, dilakukan tekhnik randomized double blind controlled trial

33

Page 34: Web viewT. ujuan Instruksional Umum . Agar mahasiswa dapat memahami batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Tujuan Instruksional khusus. Menjelaskan tentang pengertian

2. Keuntungan dan kerugian

Keuntungan Kerugian 1. memungkinkan pengawas

seoptimal mungkin sehingga hasil dapat dipercaya dan merupakan bukti terkuat suatu hubungan kausal

2. Apabila jumlah sampel besar, dapat dihindari pengaruh-pengaruh luar yangtidak diinginkan

1. Tidak dapat dilakukan langsung pada manusia

2. prinsip double blind sulit diterapkan untuk penelitian bukan obat

3. Tekhnika. Menetapkan kelompok yang akan ditelitib. Menetapkan besarnya sampelc. Melakukan interpretasi

34