11
MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN ANGGARAN DEPARTEMENT KEUANGAN BAB I Anggarang Keuangan Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca, yang terdiri dari: Anggarang Kas Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar). Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar dapat bersifat kontinyu ataupun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinyu, misalnya : pembelian bahan baku dan pembayaran upah dan gaji. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, dividen, pajak pendapatan, pembayaran anggaran hutang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap.

Anggaran Keuangan Departement

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anggaran Keuangan Departement

Citation preview

Page 1: Anggaran Keuangan Departement

MAKALAH

ANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGARAN DEPARTEMENT KEUANGAN

BAB I

Anggarang Keuangan

Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca, yang

terdiri dari:

Anggarang Kas

Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama

tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan

perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar).

Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar dapat

bersifat kontinyu ataupun tidak. Aliran kas keluar yang bersifat kontinyu, misalnya

: pembelian bahan baku dan pembayaran upah dan gaji.

Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, misalnya

pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, dividen, pajak pendapatan,

pembayaran anggaran hutang, pembelian kembali saham perusahaan dan

pembelian aktiva tetap.

Page 2: Anggaran Keuangan Departement

Adapun aliran kas masuk yang bersifat kontinyu dapat berasal dari hasil

penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan aliran kas

masuk yang bersifat tidak kontinyu dapat berasal dari penyertaan pemilik

perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit bank dan penjualan aktiva

tetap yang sudah tidak terpakai lagi.

Tujuan perusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untuk:

☆ Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan

uang kas masuk dengan uang kas keluar.

☆ Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.

☆ Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka

panjang, di mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana

tambahan baru dan sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka

perusahaan harus memilih alternatif penggunaan yang paling

menguntungkan.

☆ Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.

☆ Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.

☆ Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya.

Page 3: Anggaran Keuangan Departement

BAB II

Ada dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan, yakni:

a. Anggaran kas jangka pendek.

Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka

waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini berfungsi

sebagai alat pemberian otorisasi kas keluar yang secara terus menerus

disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.

b. Anggaran kas jangka panjang

Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang

disesuaikan dengan perencanaan perusahaan (Corporate plan) yang telah

disusun. Anggaran ini juga berguna untuk mengetahui kemampuan

perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus

memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.

Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:

a. Menyusun anggaran penagihan piutang.

b. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos

menerima tunai, penagihan piutang, dan penerimaan lain-lain.

c. Menyusun anggaran pengeluaran kas.

Page 4: Anggaran Keuangan Departement

d. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat

saldo kas akhir yang negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari

pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa

bunga dan angsuran pokoknya.

e. Memperkirakan pembayaran bunga (apabila perusahaan memerlukan

pinjaman untuk menutupi defisit yang terjadi).

f. Menyusun anggaran kas akhir.

Contoh

Data yang dimiliki PT. IUZ untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut:

1. Rencana penjualan (Rp) : 50%-nya adalah penjualan kredit:

Januari

Februari

Maret

3.500.000

3.750.000

4.500.000

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

12.000.000

10.500.000

11.250.000

2. Kerugian karena piutang tak tertagih sebesar 2%.

Pola pengumpulan piutang: (setelah dikurangi piutang tak tertagih)

Bulanan : 60% pada bulan penjualan

Page 5: Anggaran Keuangan Departement

30% satu bulan berikutnya

10% dua bulan berikutnya

Triwulan :80% triwulan terjadi penjualan

20% triwulan berikutnya

3. Saldo kas awal tahun: Rp 2.500.000

4. Penerimaan lain-lain (Rp): Tw II 2.000.000: Tw III 3.000.000.

5. Berbagai pengeluaran yang membutuhkan kas adalah:

� Pembelian bahan baku (Rp): Jan 1.350.000: Maret 1.200.000 Tw II

3.600.000; Tw III 3.750.000; Tw 3.750.000

� Pembayaran upah dan gaji (Rp): Jan 1.170.000; Feb 900.000; Mar

1.100.000; Tw II 2.925.000; Tw III 2.700.000; Tw IV 2.775.000

� Pengembalian hutang (Rp): Feb 3.000.000; Tw II 12.000.000

� Deviden (Rp): Tw II 900.000; Tw IV 900.000

� Macam-macam biaya (Rp): Jan 650.000; Feb 450.000; Mar 800.000; Tw

II, Tw III, Tw IV masing-masing 1.350.000

Page 6: Anggaran Keuangan Departement

Dari data di atas diminta untuk menyusun:

a. Anggaran pengumpulan piutang

b. Anggaran penerimaan kas

c. Anggaran pengeluaran kas

d. Anggaran kas sementara

e. Kebijakan pembelanjaan jangka pendek yang diperlukan, dengan

meminjam pada tingkat bunga 18% setahun (jika terjadi defisit kas)

f. Anggaran kas akhir (final).

Jawaban :

Keterangan Penj. Tunai

(50%)

Penj. Kredit � Bad debt (2%) = Piutang

netto (50%)

Januari

Februari

Maret

Tw II

Tw III

Tw IV

1.750.000

1.875.000

2.250.000

6.000.000

5.250.000

5.625.000

1.750.000

1.875.000

2.250.000

6.000.000

5.250.000

5.625.000

35.000

37.500

45.000

120.000

105.000

112.000

1.715.000

1.837.000

2.205.000

5.880.000

5.145.000

5.512.000

Page 7: Anggaran Keuangan Departement

a. Anggaran pengumpulan piutang

Keteranga

n

Januari Februari Maret Tw II Tw III Tw IV

Januari

Februari

Maret

Tw II

Tw III

Tw IV

1.029.00

0

-

-

-

-

-

514.000

1.102.00

0

-

-

-

-

171.500

551.000

1.323.00

0

-

-

-

-

183.750

882.000

4.704.00

0

-

-

-

-

-

1.176.00

0

4.116.00

0

-

-

-

-

-

1.029.00

0

4.410.00

0

Total 1.029.00

0

1.617.00

0

2.045.75

0

5.769.75

0

5.292.00

0

5.439.00

0

b. Anggaran penerimaan kas

Keteranga

n

Januari Februari Maret Tw II Tw III Tw IV

Piutang 1.029.00

0

1.617.00

0

2.045.75

0

5.769.750 5.292.000 5.439.000

Page 8: Anggaran Keuangan Departement

Penj.

Tunai

Lain-lain

1.750.00

0

-

1.875.00

0

-

2.250.00

0

-

6.000.000

2.000.000

5.250.000

3.000.000

5.625.000

-

Total 2.779.00

0

3.492.00

0

4.295.75

0

13.769.75

0

13.542.00

0

11.064.00

0

c. Anggaran pengeluaran kas

Keterangan Januari Februari Maret Tw II Tw III Tw IV

Pemb.Bhn

baku

Pem. Upah

Peng.Hutan

g

Dividen

Macam2

biaya

1.350.00

0

1.170.00

0

-

-

650.000

-

900.000

3.000.00

0

-

450.000

1.200.00

0

1.100.00

0

-

-

800.000

3.600.000

2.925.000

12.000.00

0

900.000

1.350.000

3.750.00

0

2.700.00

0

-

-

1.350.00

0

3.750.00

0

2.775.00

0

-

900.000

1.350.00

0

Total 3.170.00

0

4.350.00

0

3.100.00

0

20.775.00

0

7.800.00

0

8.775.00

0

Page 9: Anggaran Keuangan Departement

d. Anggaran kas sementara

Keteranga

n

Januari Februari Maret Tw II Tw III Tw IV

Saldo awal

Penerimaa

n

2.500.00

0

2.779.00

0

2.109.00

0

3.492.00

0

1.251.00

0

4.295.75

0

2.446.750

13.769.75

0

-

13.542.00

0

5.742.000

11.064.000(

+)

Tersedia

Pengeluara

n

5.279.00

0

3.170.00

0

5.601.00

0

4.350.00

0

5.546.75

0

3.100.00

0

16.216.50

0

20.775.00

0

13.542.00

0

7.800.000

16.806.000

8.775.000 (-

)

Saldo

akhir

2.109.00

0

1.251.00

0

2.446.75

0

(4.558.50

0)

5.742.000 8.031.000

e. Kebijakan: pada awal triwulan II meminjam sebesar Rp 5.000.000

Periode: April � September (dapat dibayar kembali pada awal triwulan IV)

Bunga sebulan: 1,5% x Rp 5.000.000 = Rp 75.000,-

Perhitungan pembayaran bunga:

Page 10: Anggaran Keuangan Departement

Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Mei Juni Juli Agustus September Oktober

75.000

Jumlah

75.000

150.0000

75.000

75.000

75.000

225.000

75.000

75.000

f. Anggaran kas akhir (final).

Keterangan Januari Februari Maret Tw II Tw III Tw IV

Saldo awal

Penerimaa

n

Hutang

2.500.00

0

2.779.00

0

-

2.109.00

0

3.492.00

0

-

1.251.00

0

4.295.75

0

-

2.446.750

13.769.75

0

5.000.000

291.500

13.542.00

0

-

5.808.500

11.064.00

0

-

Tersedia 5.279.00

0

5.601.00

0

5.546.75

0

21.216.50

0

13.833.50

0

16.872.50

0

Pengeluara

n

Ang.Hutan

g

Bunga

3.170.00

0

-

-

4.350.00

0

-

-

3.100.00

0

-

-

20.775.00

0

-

150.000

7.800.000

-

225.000

8.775.000

5.000.000

75.000

Saldo akhir 2.109.00

0

1.251.00

0

2.446.75

0

291.500 5.808.500 3.022.000

Page 11: Anggaran Keuangan Departement