Upload
imam-setiawan
View
349
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
1/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
1
STANDAR PELAYANAN ICU DAN STANDAR KEPERAWATAN
INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
(HIPERCCI PUSAT)
DESKRIPSI SINGKAT
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus
dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien
yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel. Kep.Dirjen BUK. No.
HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan intensive care unit (ICU).
Dengan demikian ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain
yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Sebagai sebuah layanan kesehatan paripurna, di instansi Rumah Sakit juga dilengkapi dengan ruangan
yang diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi kritis (Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-
dasar-icu.html). Pada saat ini ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi
mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine. Ruang lingkup
pelayanannya meliputi pemberian dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan,
kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, renal dan lain-lainnya, baik pada pasien dewasa atau pasien anak.
Mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus, dan terbatasnya sarana, serta mahalnya peralatan,
maka unit ICU perlu dikonsentrasikan pada suatu lokasi di rumah sakit. Dengan demikian perawat
sangat memegang peranan penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang sakit
kritis/keluarga secara menyeluruh baik bio, psicho sosial dan spiritual . Oleh karena itu perawat yang
bekerja di ICU diperlukan memiliki kompetensi sesuai dengan klasifikasi pelayanan ICU di suatu
rumah sakit.
Definisi Pelayanan Intensive (ICU).Yang dimaksud dengan Intensive Care Unit (ICU) menurut Keputusan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan No. HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan intensive care
unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam
jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel.
Menurut buku pedoman pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit tahun 2011 yang
dimaksud dengan pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
2/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
2
kepada pasien dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi
oleh tim yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Sedangkan menurut Teoh,
Intensive Care manual edisi 4, 1997 “An Intensive Care Unit (ICU) is a specially staffed and
equipped hospital ward dedicated to management of patients with lefe-threatening illnesses,
injuries or complications”.
1. Etika Kedokteran
Berdasarkan falsafah dasar “saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien” maka semua
kegiatan di ICU bertujuan dan berorientasi untuk dapat secara optimal, memperbaiki kondisi
kesehatan pasien.Oleh karena itu perlu mempertimbangkan prinsip prinsip etika
pelayanan pasien yaitu:
a. Autonomy: hak dari pasien untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya
b. Benefiscence: kewajiban dokter untuk memberikan apa yang terbaik dan
bermanfaat bagi pasien.
a. Non- maleficenceti: tidak melakukan hal hal yang membahayakan pasien.
b. Justice: kewajiban untuk memberikan pelayanan yang sama bagi setiap pasien.
2.
Indikasi yang benar
Pasien yang dirawat di ICU adalah yang memerlukan:
a. Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan, sehingga
dapat dilakukan pengawasan yang konstan dan terapi titrasi .
b. Pemantauan kontinyu terhadap pasien-pasien dalam keadaan kritis yang dapat
mengakibatkan terjadinya dekompensasi fisiologis.
c. Intervensi medis segera oleh tim intensive care.
3. Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
Kebutuhan pasien ICU adalah tindakan resusitasi yang meliputi dukungan hidup untuk
fungsi-fungsi vital seperti Airway (fungsi jalan napas), Breathing (fungsi pernafasan),
Circulation (fungsi sirkulasi), Brain (fungsi otak) dan fungsi organ lain, dilanjutkan
dengan diagnosis dan terapi definitif.
4.
Kerjasama multidisipliner dalam masalah medik kompleks.
Dasar pengelolaan pasien ICU adalah pendekatan multidisiplin dengan tenaga kesehatan
dari beberapa disiplin ilmu terkait yang dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan
FALSAFAH PELAYANAN ICU
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
3/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
3
bidang keahliannya dan bekerja sama dalam tim, dengan dipimpin oleh seorang
intensivist sebagai ketua tim.
5. Azas prioritas
Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya dapat dirawat di lCU dengan
tetap mempertimbangkan kesesuaian dengan indikasi pasien masuk dengan benar.
Namun mengingat keterbatasan pelayanan ketersediaan di ICU, maka berlaku azas
prioritas. Dan keputusan akhir merupakan kewenangan penuh Kepala ICU.
6. Sistim manajemen peningkatan mutu terpadu
Demi tercapai koordinasi dan peningkatan mutu pelayanan di ICU, diperlukan tim
kendali mutu yang anggotanya terdiri dari beberapa disiplin ilmu, dengan tugas
utamanya memberi masukan dan bekerja sama dengan staf struktural ICU untuk selalu
meningkatkan mutu pelayanan ICU.
7. Kemitraan profesi
Kegiatan pelayanan pasien di ICU disamping multi disiplin juga inter profesi, yaitu
profesi medik, profesi perawat dan profesi lain agar dicapai hasil optimal maka perlu
ditingkatkan mutu SDM secara berkelanjutan, menyeluruh dan mencakup semua
kelompok profesi.
8. Efektivitas, keselamatan dan ekonomis
Unit pelayanan ICU mempunyai ciri biaya tinggi, teknologi tinggi, multi disiplin dan
multi profesi berdasarkan asas efektivitas, keselamatan dan ekonomis
9. Kontinuitas pelayanan
Untuk efektivitas, keselamatan dan ekonomisnya pelayanan ICU, maka perlu
dikembangkan unit pelayanan tingkat tinggi ( High Care Unit= HCU ). HCU fungsi
utamanya menjadi unit perawatan-antara bangsal rawat dan ICU. Di HCU tidak
diperlukan peralatan canggih seperti ICU, yang diperlukan utamanya adalah
kewaspadaan yang lebih tinggi.
Tingkat pelayanan ICU harus disesuaikan dengan kelas rumah sakit. Tingkat pelayanan ini
ditentukan oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang, jumlah dan macam pasien yang
dirawat.
Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut:
Resusitasi jantung paru
PELAYANAN INTENSIVE
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
4/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
4
Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana
Terapi oksigen
Pemantauan EKG, pulse oksimetri terus menerus
Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
Pelaksanaan terapi secara titrasi
Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasien
Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawat
Kemampuan melakukan fisioterapi dada
1. Klasifikasi pelayanan ICU
Dalam menyelenggarakan pelayanan di rumah sakit, pelayanan lCU dibagi dalam
beberapa klasifikasi pelayanan. Jenis tenaga dan kelengkapan pelayanan menentukan
klasifikasi pelayan ICU di rumah sakit, yaitu pelayanan ICU primer, ICU skunder dan
ICU tersier.
a.
Pelayanan ICU primer
Pelayanan ICU primer mampu memberikan pengelolaan resusitatif segera untuk pasien
sakit gawat, tunjangan kardio-respirasi jangka pendek, dan mempunyai peran penting
dalam pemantauan dan pencegahan penyulit pada pasien medik dan bedah yang beresiko.
Dalam ICU dilakukan ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana
selama beberapa jam
b. Pelayanan ICU sekunder
Pelayanan ICU sekunder memberikan standar ICU umum yang tinggi, yang mendukung
peran rumah sakit yang lain yang telah digariskan, misalnya kedokteran umum, bedah,
pengelolaan trauma, bedah saraf, bedah vaskuler dan lain-lainnya. ICU hendaknya mampu
memberikan tunjangan ventilasi mekanis lebih lama melakukan dukungan/ bantuan hidup
lain tetapi tidak terlalu kompleks.
c. Pelayanan ICU tersier.
Pelayanan ICU tersier merupakan rujukan tertinggi untuk ICU, memberikan pelayanan
yang tertinggi termasuk dukungan/bantuan hidup multi-sistim yang kompleks dalam
jangka waktu yang tak terbatas. ICU ini melakukan ventilasi mekanis pelayanan dukungan/
bantuan renal ekstrakorporal dan pemantauan kardiovaskuler invasif dalam jangka waktu
yang terbatas dan mempunyai dukungan pelayanan penujang medik. Semua pasien yang
masuk kedalam unit harus dirujuk untuk dikelola oleh spesialis intensive care.
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
5/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
5
Tabel 1. Jenis Kemampuan pelayanan ICU.
KEMAMPUAN PELAYANAN ICU
NO PRIMER SKUNDER TERSIER
1 Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru
2 Pengelolaan jalannapas,termasuk intubasi
trachea dan ventilasi
mekanik
Pengelolaan jalannapas,termasuk intubasi
trachea dan ventilasi
mekanik
Pengelolaan jalannapas,termasuk intubasi
trachea dan ventilasi mekanik
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 Pemasangan kateter vena
sentral
Pemasangan kateter
vena sentral dan arteri
Pemasangan kateter vena
sentral, arteri, swan ganz, ICP
dan ECHO monitoring
5 Pemantauan EKG,
Puls oksimetridan tekanan
darah non invasive
Pemantauan EKG,
Puls oksimetridan tekanan
darah non invasive dan
invasive
Pemantauan EKG,
Puls oksimetridan tekanan
darah non invasive dan
invasive, swan ganz, ICP dan
ECHO monitoring
6 Pelaksanaan terapi secara
titrasi
Pelaksanaan terapi
secara titrasi
Pelaksanaan terapi secara
titrasi
7 Pemberian nutrisi enteral
dan parenteral
Pemberian nutrisi
enteral dan parenteral
Pemberian nutrisi enteral dan
parenteral
8 Pemeriksaan laboratorium
khusus dengan cepat dan
menyeluruh
Pemeriksaan
laboratorium khusus
dengan cepat dan
menyeluruh
Pemeriksaan laboratorium
khusus dengan cepat dan
menyeluruh
9 Fungsi vital dengan alat
alat portable selama
transportasi pasien gawat
Fungsi vital dengan alat
alat portable selama
transportasi pasien
gawat
Fungsi vital dengan alat alat
portable selama transportasi
pasien gawat
10 Kemampuan melakukan
fisioterapi dada
Kemampuan
melakukan fisioterapi
dada
Kemampuan melakukan
fisioterapi dada
11 - Melakukan prosedur
isolasi
Melakukan prosedur isolasi
12 - Melakukan
hemodialisis dan
kontinyu
Melakukan hemodialisis dan
kontinyu
2. Ketenagaan
Ketenagaan yang terlibat dalan pemberian pelayanan di ICU terdiri dari tenaga dokter
intensivis, dokter spesialis, dokter yang telah mengikuti pelatihan ICU dan Perawat
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
6/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
6
terlatih atau tersertifikasi pelatihan ICU. Tenaga tersebut menyelenggarakan pelayanan
ICU sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing masing yang diatur oleh
rumah sakit sesuai dengan klasifikasi, seperti tercantum dalaam tabel 2.
Tabel 2.
KLASIFIKASI PELAYANAN ICU
NO JENIS TENAGA PRIMER SKUNDER TERSIER
1 Kepala ICU 1. Dokter spesialis
anestesi.
2. Dokter spesialis lain
yang mengikuti
pelatihan ICU (jika
belum ada spesialis
anestesi)
1. Dokter Intensivis
2. Dokter spesialis
anestesi (jika
belum ada
intensivis)
Dokter intensivis
2 TIM Medis 1. Dokter spesialis
sebagai konsultan
(yang dapat dihubungi
setiap diperlukan)
2. Dokter jaga 24 jam
dengan kemampuan
resusitasi jantung
paru yang bersertifikat
bantuan hidup dasar dan
bantuan hidup tanjut.
1. Dokter spesialis
sebagai konsultan
(yang dapat
dihubungi setiap
diperlukan)
2. Dokter jaga 24 jam
dengan kemampuan
ALS/ACLS dan FCCS
1. Dokter spesialis
sebagai
konsultan (yang
dapat dihubungi
setiap
diperlukan)
2. Dokter jaga 24
jam dengan
kemampuan
ALS/ACLS danFCCS
3 Perawat Perawat terlatih bantuan
hidup dasar dan bantuan
hidup lanjut
Minimal 50% dari
jumlah seluruh perawat
telah terlatih dan
memiliki sertifikat
pelatihan ICU
Minimal 75% dari
jumlah seluruh
perawat telah
terlatih dan
memiliki sertifikat
pelatihan ICU
4 Tenaga Non
Medis
1. Tenaga
administradsi di ICU
harus mempunyaikemampuan
mengoperasikan
komputer yang
berhubungan
dengan masalah
administrasi.
2. Tenaga pekarya
3. Tenagakebersihan
1.Tenaga
administradsi di ICU
harus mempunyaikemampuan
mengoperasikan
komputer yang
berhubungan
dengan masalah
administrasi.
2. Tenaga pekarya
3.Tenaga kebersihan
1.Tenaga
administradsi di
ICU harusmempunyai
kemampuan
mengoperasikan
komputer yang
berhubungan
dengan masalah
administrasi.
2. Tenaga
laboratorium
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
7/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
7
3. Tenaga
Farmasi
4. Tenaga rekam
medik
5. Tenaga pekarya
6. Tenaga
kebersihan
7. Tenaga untuk
kepentingan
ilmiah dan
penelitian
3.
Indikasi Pasien masuk dan keluar.Suatu ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam bidang
kedokteran yang dibutuhkan untuk merawat pasien sakit kritis. Keadaan ini memaksa
diperlukannya mekanisme untuk membuat prioritas pada sarana yang terbatas ini apabila
kebutuhan ternyata melebihi jumlah tempat tidur yang tersedia di ICU. Dokter yang merawat
pasien mempunyai tugas untuk meminta pasiennya dimasukkan ke ICU bila ada indikasi dan
segera memindah ke unit yang lebih rendah bila kondisi kesehatan pasien telah memungkinkan.
Kepala ICU bertanggung jawab atas kesesuaian indikasi perawatan pasien di ICU. Bila
kebutuhan masuk ICU melebihi tempat tidur yang tersedia, Kepala ICU menentukan
berdasarkan prioritas kondisi medik , pasien mana yang akan dirawat di ICU. Prosedur untuk
melaksanakan kebijakan ini harus dijelaskan secara rinci untuk tiap ICU. Harus tersedia
mekanisme untuk mengkaji ulang secara retrospektif kasus-kasus dimana dokter yang merawat
tidak setuju dengan keputusan kepala ICU.
a. Kriteria masuk
ICU memberikan pelayanan antara lain pemantauan yang canggih dan terapi yang intensif.
Dalam keadaan penggunaan tempat tidur yang tinggi, pasien yang memerlukan terapi
intensif (prioritas satu-1) didahulukan rawat ICU, dibandingkan pasien yang memerlukan
pemantauan intensif (prioritas dua-2) dan pasien sakit kritis atau terminal dengan
prognosis yang jelek untuk sembuh (prioritas tiga-3). Penilaian obyektif atas beratnya
penyakit dan prognosis hendaknya digunakan untuk menentukan prioritas masuk pasien.
1) Pasien prioritas 1 (satu)
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif seperti dukungan/ bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, dan
lain-lainnya. Contoh pasien kelompok ini antara lain, pasca bedah kardiotoraksik, atau
pasien shock septic. Mungkin ada baiknya beberapa institusi membuat kriteria spesifik
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
8/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
8
untuk masuk ICU, seperti derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan darah
tertentu. Pasien prioritas 1(satu) umumnya tidak mempunyai batas ditinjau dari macam
terapi yang diterimanya.
2) Pasien prioritas 2 (dua)
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU. Jenis pasien ini
berisiko sehingga memerlukan terapi intensif segera, karenanya pemantauan intensif
menggunakan metoda seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong. Contoh
jenis pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau
ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Pasien prioritas 2
umumnya tidak terbatas macam terapi yang diterimanya, mengingat kondisi mediknya
senantiasa berubah.
3) Pasien prioritas 3 (tiga)
Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana status kesehatannya sebelumnya,
penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, baik masing-masing atau
kombinasinya, sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan dan/atau mendapat
manfaat dari terapi di ICU. Contoh-contoh pasien ini antara lain pasien dengan
keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, atau sumbatan
jalan napas, atau pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal disertai
komplikasi penyakit akut berat. Pasien-pasien prioritas 3 (tiga) mungkin mendapat
terapi intensif untuk mengatasi penyakit akut, tetapi usaha terapi mungkin tidak sampai
melakukan intubasi atau resusitasi kardiopulmoner.
4) Pengecualian
Jenis pasien berikut umumnya tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU,
dan hanya dapat masuk dengan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa, atas
persetujuan Kepala ICU. Lagi pula pasien-pasien tersebut bila perlu harus dikeluarkan
dari ICU agar fasilitas yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1
(satu), 2 (dua) dan 3(tiga).
Yang tergolong pasien ini adalah:a) Pasien yang memenuh kriteria masuk namun menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi "perawata yang aman” saja. Ini tidak
menyingkirkan pasien dengan perintah" DNR ( Do Not Resuscitate).
Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari tunjangan canggih
yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survival nya.
b) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
9/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
9
c) Pasien-yang mengalamai mati batang otak namun hanya karena kepentinga donor
organ, maka pasien dirawat di ICU yang bertujuan untuk memenuhi fungsi organ
sebelum dilakukan pengambilan organ untuk donasi.
b. Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis dari
kepala ICU atau tim lain, antara lain adalah:
1) Penyakit atau keadaan pasien yang sudah membaik dan cukup stabil sehingga
tidak memerlukan terapi dan pemantauan intensive lebih lanjut.
2) Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak
bermanfaaat tau tidak memberi hasil yang berarti bagi pasien.Apalagi pada
waktu itu pasien tidak menggunakan alat bantu ventilasi mekanik. Contoh
pasien yang dalam menderita penyakit (misal ARDS stadium akhir). Pasien
yang demikian sebelum dikeluarkan dari ICU , maka keluarga harus diberikan
penjelasan terlebih dahulu.
3) Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat di ICU (pulang paksa)
4) Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif saja, sedangkan ada
pasien lain yang lebih gawat yang memerlukan terapi dan observasi secara
intensif. Pasien demikian perlu dipindahkan ke ruang High care unit(HCU).
c.
End of li fe care (Perawatan Terminal Kehidupan)
Pasien demikian perlu disediakan ruangan khusus bagi pasien diakhir
kehidupannya. Pasien tersebut mendapatkan pelayanan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.
d. Informed consent
Sebelum pasien dimasukkan ke ICU, pasien dan atau keluarganya harus
mendapatkan penjelasan secara lengkap alasan dan pertimbanagn mendapat
perawatan di ICU, serta berbagai tindakan kedokteran yang mungkin akan
dilakukan selama pasien dirawat di ICU serta prognosa penyakit yang diderita
pasien. Penjelasan diberikan oleh kepala ICU atau dokter yang bertugas kepada
pasien atau kelurga pasien (baik menerima atau tidak menerima) dalam bukti tanda
tangan pada formulir informed consent.
4. Alur Pelayanan
Pasien yang memerlukan pelayanan di ICU dapat berasaldari:
a.
Pasien dari IGD b. Pasien dari HCU
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
10/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
10
c. Pasien dari Kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti: kamar bersalin,
Ruang endoskopi, ruang dialisis, dan lain sebagainya.
d. Pasien dari bangsal (Rawat inap).
5. Sarana, prasarana dan peralatan
Sarana dan prasarana
a. Lokasi
Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih ,berdekatan atau mempunyai
akses yang mudah ke Unit Gawat Darurat, laboratorium dan radiologi.
b. Desain
Standar ICU yang memadai ditentukan disain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat
berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU, seperti dilihat pada table 3.Ruang ICU dibagi dalam beberapa area, antara lain:
1) Area pasien :
- Unit terbuka 12 – 16 m 2 / tempat tidur
- Unit tertutup 16 – 20 m2 / tempat tidur
- Jarak antara tempat tidur : 2 m
- Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan setiap 2 tempat tidur,
- unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur cuci tangan.
Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU. ICU tersier paling sedikit
3 outlet udara - tekan , dan 3 pompa hisap dan minimal 16 stop kontak untuk tiap tempat
tidur.
Pencahayaan cukup dan adekuat untuk opservasi klinis dengan lampu TL day light 10
watt/m2. Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan personil.
Disain dari unit juga memperhatikan privasi pasien.
2) Area kerja meliputi :
Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual perawat dengan pasien.
Ruang yang cukup untuk memonitor pasien, peralatan resusitasi dan penyimpanan obat
dan alat (termasuk lemari pendingin).
Ruang yang cukup untuk mesin X-Ray mobile dan mempunyai negatif skop.
Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain, komputer dan koleksi data, juga
tempat untuk penyimpanan alat tulis dan terdapat ruang yang cukup untuk
resepsionis dan petugas administrasi.
3) Lingkungan
Mempunyai pendingin ruangan / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai
dengan luas ruangan. Suhu 22o – 25o kelembaban 50 – 70 %.
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
11/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
11
4) Ruang Isolasi
Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.
5) Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih
Untuk menyimpan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan
dialisis, alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, troli, penghangat darah,
alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
6) Ruang tempat pembuangan alat / bahan kotor
Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan
pembersihan pispot dan botol urine. Desain unit menjamin tidak ada kontaminasi.
7) Ruang Perawat
Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan
pimpinannya.
8) Ruang staf Dokter
Tempat kegiatan organisasi dan administrasi termasuk kantor Kepala bagian dan staf, dan
kepustakaan.
9) Ruang Tunggu keluarga pasien
10) Laboratorium
Harus dipertimbangkan pada unit yang tidak mengandalkan pelayanan terpusat.
Tabel 3. Desain ruang ICU
DESAIN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER
Area Pasien:
Unit terbuka 12-16 m2
Tempat cuci
tangan: jumlah
tempat tidur adalah
1:2
Tempat cuci
tangan: jumlah
tempat tidur
adalah 1:2
Tempat cuci tangan:
jumlah tempat tidur
adalah 1:2
Unit tertutup 16-20
m2
Tempat cuci
tangan: jumlah
tempat tidur adalah
1:1
Tempat cuci
tangan: jumlah
tempat tidur
adalah 1:1
Tempat cuci tangan:
jumlah tempat tidur
adalah 1:1
Outleot ksigen
Vakum
Stop kontak
1/tempat tidur
-
2/tempat tidur
2/tempat tidur
2/tempat tidur
1/tempat tidur
3/tempat tidur
3/tempat tidur
16/tempat tidur
Area kerja:
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
12/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
12
Lingkungan Air Air Conditioned Air Conditioned Air Conditioned
Suhu 23-250C 23-250C 23-250C
Humidity50-70% 50-70% 50-70%
Isolasi - + +
Ruang penyimpanan
alat alat bersih
+ + +
Ruang tempat buat
kotoran (spoelhock)
+ + +
Ruang perawat + + +
Ruang staf dokter + + +
Runag tunggu pasien + +
Laboratorium terpusat 24 jam 24 jam
Peralatan ICU adalah Peralatan yang digunakan untuk menunjang operasional pelayanan di
ICU da digunakan pada pasien dengan kondisi kritis.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada peralatan ICU adalah :
1) Jumlah dan macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan fungsi ICU dan
harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan dengan standar yang berlaku.
2) Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.
Peralatan dasar meliputi :
- Ventilator
- Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas
- Alat hisap
- Peralatan akses vaskuler
- Peralatan monitor invasif dan non invasif
- Defibrilator dan alat pacu jantung
- Alat pengatur suhu pasien
- Peralatan drain thorax
- Pompa infus dan pompa syringe
- Peralatan portable untuk transportasi
- Tempat tidur khusus
- Lampu untuk tindakan
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
13/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
13
- Continuous Renal Replacement Therapy
Peralatan lain (seperti peralatan hemodialisa dan lain-lain) untuk prosedur
diagnostik dan atau terapi khusus hendaknya tersedia bila secara klinis ada indikasi
dan untuk mendukung fungsi ICU.
Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan para medik perlu tersedia untuk
penggunaan alat-alat termasuk langkah-langkah untuk mengatasi apabila terjadi malfungsi.
Tabel 4. Standar Peralatan ICU
PERALATAN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER
Noni nvasif:
- Tekanan darah
- EKG dan laju jantung
jantung
- Saturasi oksigen
(pulse oxymeter)
- Kapnograf
+ (sesuai jml bed)
+ (sesuai jml bed)
+ (sesuai jml bed)
-
+ (sesuai jml bed)
+ (sesuai jml bed)
+ (sesuai jml bed)
+ (minimal 1)
+ (sesuai jml bed)
+ (sesuai jml bed)
+ (sesuai jml bed)
+ (minimal 1)
Suhu + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
EEG/BIS Monitor - + +
Defibrilator + (satu unit) + (satu unit) +(satu unit)
Alat pacu jantung - - +
Alat pengatur suhu
pasien
+ (sesuai dengan
jml bed)
+ (sesuai dengan
jml bed)
+ (sesuai dengan jml
bed)
Peralatan drain toraks + + +
Infus pump dan syringe
pump
+/+ +/+ (2X jml bed
dan 3 X jml bed)
+/+ (2X jml bed dan
3 X jml bed)
Bronchoskopi - Satu unit Satu unit
Echocardiografi - Satu unit Satu unit
Ventilator & Monitor
fortabel
1 unit 2 unit 2 unit
Tempat tidur khusus + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)
Lampu untuk tindakan + (minimal 1) + (minimal 1) + (minimal 1)
Hemodialisis _ + (minimal 1 unit) + (minimal 1 unit)
CRRT _ + (minimal 1 unit) + (minimal 1 unit)
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
14/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
14
d) Sistem rujukan
Rujukan dalah penyelenggara kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas/
Wewenang dan tanggung jawab secara imbal balik secara horizontal maupun vertikal
terhadap kasus penyaki atau masalah penyaki atau permasalahan kesehatan karena adanya
masalah adanya keterbatasan dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien.
Tujuan dilakukan rujukan adalah: :
1. Membutuhkan pendapat dari ahli lain ( second opinion)
2. Memerlukan pemeriksaan yangb tidak tersedia fasilitas kesehatan tersebut.
3. Memerlukan intervensi medis di luar kemampuan fasilitas tersebut.
4. Memerlukan penatalaksanaan medis dengan ahli medis lainnya
5. Memerlukan perawatan dan pemantauan lanjutan
Terdapa 2 jenis rujukan adalah:
a. Rujukan eksternal
1) Rujukan vertikal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas pelayanan
kesehatan lain yang mampu menjangkau dalam suatu suatu jenis pelayanan yang
berbeda.
2) Rujukan horizontal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dalam satu tingkatan ynag sama.
b. Rujukan internal adalah rujukan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan dari tenaga
kesehatan ke tenaga kesehatan lainnya( dokter ke dokter, residen ke spesialis, rujukan
triage).
Dalam rujukan ini runag lingkupnya adalah: rujukan penyakit atau masalah penyakit,
masalah kesehatan.
Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasiennya yang m emerlukan
Pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit. RS penerima rujukan harus
mampu menjamin bahwa pasien yang dirujuk tersebut akan mendapatkan
penangan segera.
e) Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan kegiatan pelayanan pasien di ICU dibuat dan dibawah tanggung jawab dokter
ICU.Lingkup pencatatan terdiri dari diagnosis lengkap yang menyebabkan dirawat di
ICU, tanda tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal dan lain
lain) secara berkala, pemantauan nutrisi, cairan, teraphi serta jumlah pengeluaran cairan
tubuh pasien. Pemantauan dilakukan oleh Perawat minimal setiap satu jam atau sewaktuwaktu dalam kondisi khusus.
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
15/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
15
Pemantauan secara umum meliputi:
a. Pemeriksaan tanda tanda vital, meliputi tekanan darah, suhu, respirasi, saturasi
oksigen
b. Pemeriksaan fisik, meliputi sistem saraf, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi,
sistem gastrointestinal, sistem tractur urinarius.
c. Balans cairan dilakukan setiap 3-6 jam, diperhitungkan in take dan out put cairan.
d. Evaluasi tekanan vena pusat, dengan melakukan fluit chalenge test (FTC).
e. Pemeriksaan laborantorium, meliputi:
- Analisa gas darah
- Gula darah
- Darah rutin
- Elektrolit
- Ureum, kreatinin
- Keton darah sesuai dengan indikasi
- Keton urin sesuai dengan indikasi
- Hemostase lengkap sesuai dengan indikasi
- SGOT/SGPT sesuai dengan indikasi
- Pemeriksaan lain jika diperlukan
f) Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mewujudkan
pelayanan yang aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien. Tujuan
dilaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menentukan faktor faktor yang yang potensial
untuk upaya penyelesaian masalah.
g) Pengendalian mutu dan pengawasan pelayanan ICU
Pengendalian mutu dan kualitas pelayanan ICU merupakan program yang bersifat obyektif
dan berkelanjutan untuk menilai dan memecahkan masalah yang ada , sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mencapai standar klinis yeng bermutu.
Lingkup pemantauan mutu , meliputi:
a. Self assesment, yaitu memantau para meter mutu pelayanan setiap hari yang dilakukan
oleh setiap staf ICU yang hasilnya dilanjutkan kepada tim pengendali mutu Rumah sakit.
b. Independent audit , yaitu pel sesuai prioritas dan dilaksanakan oleh Tim pengendali
Mutu rumah sakit
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
16/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
16
Dalam pengorganisasian perlu di sediakan adanya struktur organisasi dan uraian tugas.
Untuk mencapai tujuan dan sarana yang optimal dari program pelayanan ICU di rumah sakit
perlu ditata pengorganisasian pelayanan dan uraian tugas dan kewenangan yang jelas dan
terperinci baik secara administratif maupun secara teknis sesuai dengan jenis dan kelas rumah
sakit, sarana , prasarana serta ketenagaan.
Pembinaan dan pengawasan bertujuan untuk :
1. Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat
2. Peningkatan mutu pelayanan
3. Pengembangan jangkauan pelayanan
4. Peningkatan kemampuan kemandirian rumah sakitPengawasaan penyelenggaraan kesehatan dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Pengawasan terdiri pengawasan teknis medis dan teknis perumahsakitan. Pengawasan teknis
medis meliputi upaya evaluasi secara profesional terhadap pelayanan medis melaui Komite
Medis Rumah sakit, sedangkan pengawasan teknis perumahsakitan adalah pengukuran kinerja
berkala yang meliputi kinerja pelayana dan kinerja keuangan oleg satuan internal rumah sakit.
a. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia meliputi pemenuhan kebutuhan jenis dan jumlah
tenaga berdasarkan beban kerja dan tingkat kemampuan pelayanan ICU serta perlu
peningkatan pengetahuan serta ketrampilan atau pengembangan profesi berkelanjutan
(Continuing Professional Development)
PENGORGANISASIAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENGEMBANGAN PELAYANAN
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
17/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
17
b. Pengembangan sarana, prasarana dan peralatan
Sarana , prasarana dan peralatan disesuaian dengan beban kerja, jenis tenaga,
kemampuan dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan teknologi kesehatan dengan memperhatikan bukti kedokteran
terkini (evidence based medicine) dan pembiayaan serta manfaat.
c. Pengembangan jenis layanan
Untuk pengembangan jenis pelayanan disesuaikan dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat dan kompleksitas pelayanan dengan memperhatikan kemampuan masing
masing rumah sakit berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit, ketersediaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana serta peralatan.
a. Pengertian Asuhan Keperawatan Kritis
Standar asuhan keperawatn kritis adalah acuan minimal asuhan keperawatn yang
harus diberikan oleh perawat yang bertugas di ruang perawatan intensive (ICU).
Asuhan keperawatan kritis (asuhan keperawatan intensive) adalah praktik keperawatan
intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan
panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna mengatasi
masalah pasien. Adapun langkaah langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.
Sedangkan menurut The American Association of Critical care Nurses, 1981 “Critical
Care Nursing is that specialty within nursing that deals specifically with
human responses to life-threatening problems”.
b. Falsafah asuhan keperawatan Kritis.
Pelayanan keperawatan intensive disediakan dan diberikan kepada pasien dalam
keadaan kegawatan dan kedaruratan yang perlu ditanggulangi dan diawasi secara ketat,
terus menerus serta tindakan segera, ditujukan untuk observsi, perawatan dan terapi.
Pelayanan kperawatan intensive tersebut diberikan melalui pendekatan multi disiplin
secara komprehensif Dit.Kep & Keteknisian Medis, Dep. Kes-RI,2006.
Seorang perawat yang bekerja di ruang ICU mempunyai falsafah:
STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
18/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
18
- Memberi asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga dengan masalah
fisiologis akut, tidak stabil.
- Bekerja pada lingkungan dengan alat-alat tehnologi canggih
- Perlu pengetahuan tentang fisiologi, patofisiologi dan fakmakologi.
- Mampu mempergunakan tehnologi tinggi untuk mengukur parameter fisiologi
dengan tepat.
Dengan demikian seorang perawat critical care harus menyakini bahwa:
- Setiap pasien mempunyai kebutuhan individual dan berhak mendapatkan
`pelayanan terbaik
- Kepedulian dan perhatian caring dari tim keperawatan
- Kualitas hidup pasien optimal didukung oleh lingkungan internal, ekternal, fisik
dan psikologis
- Lingkungan kerja kondusif didukung fasilitas yang memadai
- Kualifikasi tenaga perawat memiliki sertifikat khusus
- Pelayanan multidisiplin
c. Karakteristik Perawat yang bekerja di ICU
Seorang Perawat yang bekerja di ICU mempunyai karakteristik :
- Memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar keperawatan ICU
dengan konsisten
- Menghormati sesama sejawat dan tim lainnya
- Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan yang diikuti nilai etik dan
legal
- Berespon secara terus menerus dengan perubahan lingkungan
- Menunjukkan kemampuan keterampilan klinis yang tinggi
- Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif
- Menginterprestasikan analisa situasi yang komplek
- Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga
- Berfikir kritis
- Mengembangkan pengetahuan dan penelitian
- Inovatif
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
19/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
19
d. Kebijakan pelayanan Keperawatan ICU
Kebijakan Pelayan Keperawatan ICU merujuk pada:
1. Pengembangan dan penerapan standar pelayanan keperawatan ICU rumah sakit
dilaksanakan dalam upaya penurunan mortalitas dan morbiditas melalui
peningkatan mutu pelayanan keperawatan
2. Pengembangan dan peningkatan kemampuan teknis maupun manajerialn tenaga
keperawatan dalam pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit untuk terwujudnya
kompetensi yang diperlukan di ICU
3. Penerapan standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit memerlukan
dukungan dari rumah sakit memerlukan dukungan dari pihak terkait.
e. Strategi Penerapan Standar Pelayanan Keperawatan ICU
1. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang ada dalam pelayanan
keperawatan ICU
2. Meningkatkan kemampuan teknis maupun manajerial keperawatan ICU pada
semua tenaga keperawatan yang bekerja di ICU
3. Mendorong terpenuhinya sarana dan prasarana, peralatan serta SOP yang
mendukung terlaksanakannta standar pelayanan keperawatan ICU
f. Tujuan Penerapan Standar Pelayanan keperawatan ICU
Secara umum penerapan standar penerapak keperawatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan di ruang perawatan ICU sesuai dengan standar.
Secara khusus bertujuan mencakup:
1. Adanya perencanaan pelayanan keperawatan ICU
2. Adanya pengorganisasian pelayanan keperawatan ICU
3. Adanya pelaksanaan pelayanan keperawatan ICU
4. Adanya asuhan keperawatan ICU
5. Adanya pembinaan keperawatan ICU
6. Adanya pengeadalian mutu pelayanan keperawatan ICU
g. Komponen dan Indikator Standar
Komponen dan Indikator Standar Keperawatan ICU terdiri dari 6 standar, antara lain:
1. Standar 1: Perencanaan Pelayanan Keperawatan ICU
2. Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU
3. Standar 3: Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan ICU
4. Standar 4: Asuhan keperawatan ICU
5. Standar 5: Pembinaan Pelayanan keperawatan
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
20/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
20
6. Standar 6: Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan ICU
Dimana dalan setiap elemen standar terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil.
1) Standar 1: Perencanaan Pelayanan Keperawatan ICU,
- Ketenagaan: merupakan perencanaan tenaga perawat mengacu pada kapasitas
tempat tidur danklasifikasi pelayanan ICU dan kompetesi perawat.
Kriteria sruktur :
- Adanya kebijakan pimpinan RS yang mengatur kualifikasi yang bertugas di
ICU:
Perawat pelaksana : Minimal D3 Keperawatan, memiliki sertifikat
pelatihan ICU, dengan penganalaman klinik minimal 2 tahun dilingkup
keperawatan.
Ketua Tim (penanggung jawab Shift) : Minimal D3 Keperawatan, memilki
pengalaman kerja di ICU minimal 3 tahun, memiliki sertifikat ICU dan
sertifikat pelatihan tambahan.
Perawat Kepala Rungan ICU Primer dan Sekunder : Ners dengan
pengalaman sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun, dan memiliki
sertifikat menejemen keperawatan.
ICU Tersier: minimal Ners atau S2 Keperawtan, memiliki pengalaman
sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan memiliki sertifikat menejemen
keperawatan, serta sertifikat ICU.
- Adanya kebijakan pimpinan tentang kebutuhan perawat di ICU dengan
dasar perhitungan kebutuhan dengan memperhatikan kapasitas tentang
kebutuhan tenaga dengan memperhatikan kapasitas tempat tudur, BOR dan
tingkat ketergantungan pasien.
Ada kebijakan pimpinan RS tentang rasio perawat jaga (Shift)
Rasio perawat dan pasien pelayan ICU Primer adalah 1 perawat; 2-3
pasien
Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU Sekunder adalah I perawat ;
1-2 pasien
Rasio perawat dengan pasien pelayanan ICU Tersier adalah 1-2
perawat : 1 pasien
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
21/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
21
Rasio perawat dengan pasien berdasarkan kompleksifitas masalah
pasien.
Semua perawat yang memberikan pelayanan /asuhan keperawatan di ICU
mempunyai SIP, SIK dan sertifikat pelatihan yang terkait dengan ICU.Kriteria Proses
Menyusun rencana kebutuhan tenaga perawat berdasarkan rasio dan
kualifikasi pendidikan yang di persaratkan pada pelayanan keperawatan
ICU (pelyanan keperawatan ICU primer, sekunder dan tersier)
Menjadidi tim rekuetmen tenaga perawat yang memberikan pelayanan
di ICU (pelayanan perawatan ICU Primer, sekunder dan testier)
Menyusun rencana progam pengembangan SDM melalui pendidikan
dan pelatihan dan berkelanjutan (pelayanan perawatan ICU primer,
sekunder dan tersier.
Kriteria Hasil :
Tersedia tenaga keperawatan di ICU sesuairasio yang ditetapkan dengan
kualiikasi yang dipersaratkan
Adanya tenaga perawat yang terlibat dalam tim rekuetmen perawat
ICU
Adnya dekumen p0erencnaan kebutuhan tenaga perawat dan
pengembangannya
- Sarana, prasarana,dan Peralatan, merupakan pengelolaan sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan daana, peralatan kesehatan dan logistikyang tepat, mendukung
terwujut nya pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas sesuai dengan
klasifikasi/stratifikasi pelayan ICU.
Kriteria Struktur :
Adanya kebijaksanaan pimpinan yang mengatur sarana, prasarana dan logistik
peralatan kesehatan dan logistik dalam pelayanan ICU.
Adanya standar sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan logistik.
Adanya mekanisme atau alur permintaan penggunaan dan pemeliharaan
peralatan dan logistik.
Adanya perencanaan sarana, prasarana dan peralatan yang melibatkan perawat
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
22/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
22
Adanya tempat dekomentasi dan penyimpanan peralatan kesehatan dan logistic
yang sesuai standar.anya SOP penggunaan dan pemaan peralatan
Adanya tenaga yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan tersedianya
jtwal pemeliharaan secara berkala(harian , mingguan).
Kriteria Proses :
Menyusun rencana kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan
logistik berdasarkan klasifikasi/stratiifikasi yang di persaratkan di pelayanan
ICU.
Menjadi tim teknis dalam pengadaan sarana, prasarana peralatan kesehatan dan
logistik di ICU
Melaksanakan pemantauan terhadap pemakaian, pemeliharaan sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan serta uji fungsi (kaliberasi) secara terat dan
berkala.
Kriteria Hasil :
Tersdianya sarana dan prasarana, peralatan kesehatan dan logistic siap pakai
sesuai kebuthan sesuai klasifikasi ICU
Adanya dokumen invetaris, prasarana peralatan kessehatan dan logisik,
Adanya dekumentasi frekwensi pemakaian dan kaliberasi peralatan kesehatan
secara preodik/berkala
2) Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan
Pengelolaan pelayanan keperawata ICU untuk mendukung tercapainya mutu
pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas.
Kriteria Struktur :
Adnya kebijakan pimpinan rumah sakit tentang pelayanan keperawatan ICU,
Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja di setiap
klasifikasi/stratifikasi ICU
Adanya penetapan uraian tugas, tanggung jawab serta kewenangan perawat
pengelola dan pelaksanaan di setiap klasifikasi/stratifikasi ICU
Kriteria Proses:
Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan perawat di setiap klasifikasi /sratifikasi ICU
Melakukan koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap klasifikasi
ICU
Melakukan koordinasi dengan tim keperawatan lain di setiap klasifikasi ICU
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
23/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
23
Kriteria Hasil:
Setiap perawat yang memberikan pelayanan keperawatan di ICU mempunyai
uraia tugas tanggung jawab dan kewenangan tertulis
Terlaksananya koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap
klasifikasi/stratifikasi ICU.
Terlaksananya koordinasi dengan tim keperawatan disetiap
klasifikasi/stratifikasi ICU.
3) Standar 3: Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan pelayanan yang
diberikan oleh tenaga perawatan yang kompeten pada perawatan kritis dan
keluarganya
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikososio dan spiritual.
Kriteria Sruktur :
Adanya kebijakan pimpinan rumah sakit tentang pelayanan keperawatan dan
patient safety di ICU,
Adanya Standar prosedur Operasional klinis dan menejemen,
Adanya metode penugasan perawat yang ditetapkan di ICU(mi8nimal tim).
Kriteria Proses :
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengaaan kondisi kritis pasien,
Memberkan asuhan keperawatan pada pasien mengacu pada SAK, SOP klinis
dan SOP menejerial dengan perpedoman pada etik dan legal profesi.
Melaksakan metode penugasan tim.
Kriteria Hasil : Ada dokumentasi/catatan asuhan keperawatan tiap psien yang
mencerminkan penerapan SAK dan SOP serta patient safety.
4)
Standar 4: Asuhan keperawatan ICU merupakan Asuhan keperawatan ICU adalah
rangkaian kegiatan praktek keperawatan diberikan oleh perawat yang kompeten
untuk memberikan asuhan pada pasien dan keluarga di ICU. Proses Keperawatan
terdiri atas lima langkah meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, rencana
tindakan keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi.
Pengkajian Keperawatan: merupakan proses pengumpulan data pada pasien dan
keluarga secara sistimatis, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan
(bio,psiko,sosio,dan spiritual).
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
24/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
24
Dignosa Keperawatan: dirumuskan berdasarkan status kesehatan pasien,
dianalisisndan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien, dapat
bersifat actual maupun resiko.
Perencanaan keperawatan: Serangkaian langkah – langkah yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatanserta meningkatkan kesehatan secara
tersetruktur dan terorganisir dengan melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan
lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan: Perawat melaksanakan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan sesuai dengan lingkup dan kewenangan
mencakup aspek peningkatan, pencegahan pemeliharaan dan pemulihan serta
dindakan keperawatan untuk membantu pasien dan keluarga dalam menghadapi
kematian.
Evaluasi Keperawatan: Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses atau evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan segera setelag selesai melakukan
tindakan keperawatan sedangkan evaluasi shasil atau evaluasi sumatif adalah
evaluasi yang dilakukaan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil.
Pada standar pelayanan keperawatan, standar tetap memenuhi kriteria stuktur, kriteria
poses dan kriteria hasil, dimana mencakup
5) Standar 5: Pembinaan pelayanan Keperawatan ICU, adalah pembinaan terhadap
manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan dilakukan secara berkala.
Kriteria struktur
Adanya kebijakan pimpinan tentang sistem pembinaan pelayuanan
keperawatan teknis pelayanan keperawatan
Adanya bimbingan teknis pelayanan kesehatan
Adanya mekanisme pembinaan pelayanan keperawatan
Adanya program peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Adanya sistem perhargaan dan sanksi (reward dan punishment)
Kreteri Proses :
Merencanakan program bimbingan teknis pelayanan keperawatan,
Melaksanakan program peningkatan kemampuan teknis secara berkelanjutan,
Melaksanakan bimbingan teknis sesui rencana ,
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
25/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
25
Memberikan penghargaan dan sanksi9reward dan punishment) sesuai
ketentuan,
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja secara pereodik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku,Memberikan umpan balik hasil bimbingan
Melaksanakan tindaklanjut hasil pembinaan.
Krteria hasil
Adanya peningkatan kinerja yang dibuktikan dengan dekumen kinerja perawat
Adanya dekumen laporan penyelesaian masalah,
Adanya dekumen bimbingan teknis pelayanan keperawatan
6) Standar 6 : Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan
pemantauan, penilaian pelayanan/asuhan keperawatan serta tindak lanjut yang
dilakukan secara terus menerus untuk menjaga mutu pelayanan keperawatanICU.
Kriteria Struktur
Adanya kebijakan pimpinan tentang program pengendalian mutu pelayanan
keperawatan ICU ( Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan, ronde
keperawatan)
Adanya kebijakan pimpinan tentang program keselamatan pasien (Pasien
safety)dan keselamatan petugas kesehatan
Adanya indicator Kinerja klinis pelayanan keperawatan ICU
- Kejadian terektrubasi
- Kejadian pasien terjatuh dari tempat tidur
- Angka kejadian VAP (Ventilator Associated Pnemonia)
Adanya tenaga perawatan yang terlibat dalam program pengendalian mutu
pelayanan kesehatan
Kriteria proses :
Melksanakan pemantauan mutu dengan menggunakan intrumen yang terstandar
Melakksanakan upaya keselamatan pasien dan petugas kesehatan, menerapkan
standar precaution, pencegahan kejadian terektrubasi, menghindari pasien
terjatuh dari tempat tidur, meningkatkan keamanan penggunaan
obat,melaksanaankomunikasin yang efektif, mencegah tejadinya tertusuk benda
tajam (sharp injury)
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
26/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
26
Mendekumentasikan upaya keselamatan pasien dan pengendalian mutu
Melakukan evaluasi programpengendalian mutu pelayanankeperawatan dan
menyusun tindak lanjutnya.
Kriteria hasil :
Tidak ada kejadian VAP ( Ventilator Associatet pneumonia )
Tidak ada kejadian terekstubasi
Tidak ada pasien jatuh
Tidak ada kejadian kecelakaan kerja pada peteugas kesehatan ( yang tertusuk
benda tajam , tertular infeksi )
Dokummentasi evaluasi program pengendalian mutu pelayanan keperawatan
dan tindak lanjut.
h. Standar Kompetensi Perawat ICU
Menurut Buku Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah sakit, Direktorat Bina Upaya
pelayanan Keperawatandan Keteknisian Medik, Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan, 2011, standar kompetensi Perawat ICU dibedakan
berdasarkan klasifikasi ICU pada sebuah rumah sakit, antara lain.
1) Kompetensi untuk perawat di ICU primer:
1. Memahami konsep keperawatan kritis
2. Memahami isue etik dan hukum
3. Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4. Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5. Pengelolaan jalan napas
6. Melakukan fisioteraphi dada
7. Memberikan inhalasi terapi
8. Memberikan terapi oksigen
9. Mengukur saturasi oksigen
10. Monotoring hemodinamik non-invasive
11. Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
27/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
27
17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
2) Kompetensi untuk perawat di ICU Skunder
1. Memahami konsep keperawatan kritis
2. Memahami isue etik dan hukum
3. Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4. Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5. Pengelolaan jalan napas
6. Melakukan fisioteraphi dada
7. Memberikan inhalasi terapi
8. Memberikan terapi oksigen
9. Mengukur saturasi oksigen
10. Monotoring hemodinamik non-invasive
11. Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
21. Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik *
22. Pengelolaan pasien dengan drainase toraks *
23. Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena central,
tekanan arteri sistemik dan pulmonal) *
24. Melakukan pengukran tekanan vena sentral dan arteri *
25. Melakuka pengelolaan terapi trombolitik *
26. Melakukan pesiapan renal replecement therapy*
3)
Kompetensi untuk perawat di ICU Tersier
1. Memahami konsep keperawatan kritis
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
28/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
28
2. Memahami isue etik dan hukum
3. Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4. Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5. Pengelolaan jalan napas
6. Melakukan fisioteraphi dada
7. Memberikan inhalasi terapi
8. Memberikan terapi oksigen
9. Mengukur saturasi oksigen
10. Monotoring hemodinamik non-invasive
11. Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.
21. Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik*
22. Pengelolaan pasien dengan drainase toraks *
23. Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena central,
tekanan arteri sistemik dan pulmonal) *
24. Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri*
25. Melakuka pengelolaan terapi trombolitik*
26. Melakukan pesiapan renal replecement therapy*.
27. Mengetahui persiapan pemasangan intraaortic artery balloon pomp
(IABP)*
28. Melakukan persiapan countinous renal replacement teraphi (CRRT)*
i. Standar Kompetensi Perawat Manajerial di ICU
1) Kompetensi Perawat Penanggung jawab shift (Perawat Primer).
1. Memahami konsep keperawatan kritis
2. Memahami isue etik dan hukum
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
29/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
29
3. Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4. Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5. Pengelolaan jalan napas
6. Melakukan fisioteraphi dada
7. Memberikan inhalasi terapi
8. Memberikan terapi oksigen
9. Mengukur saturasi oksigen
10. Monotoring hemodinamik non-invasive
11. Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif
21. Kemampuan leadeship
2) Kompetensi Perawat Kepala Ruangan (Head Nurse).
1. Memahami konsep keperawatan kritis
2. Memahami isue etik dan hukum
3. Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
4. Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat
5. Pengelolaan jalan napas
6. Melakukan fisioteraphi dada
7. Memberikan inhalasi terapi
8. Memberikan terapi oksigen
9. Mengukur saturasi oksigen
10. Monotoring hemodinamik non-invasive
11. Melakukan BLS dan ALS
12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG
13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
30/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
30
15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks
16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis
18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena
19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif
21. Kemampuan leadership
22. Kompetensi manejerial*
KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim
yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Dengan demikian asuhan
keperawatan kritis (asuhan keperawatan intensive) merupakan praktik keperawatan
intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan
panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna mengatasi masalah
pasien. Untuk memberikan pelayanan keperawatan di ICU dan menjamin mutu dan
keselamatan pasien, maka harus merujuk pada standar keperawatan di ICU, yang
mencakup standar perencanaan pelayanan keperawata, pengorganisasian pelayanan
keperawatan, pelaksanaan pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan, pembinaan
pelayanan keperawatan dan pengendalian mutu pelayanan keperawatan. Dalam menjamin
mutu pelayanan keperawatan di ICU maka setiap perawat di ICU harus memliki
kompetensi baik bagi perawat klinik maupun perawat menejerial sesuai dengan klasifikasi
ICU di suatu rumah sakit.
8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU
31/31
Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif
Daftar Pustaka
Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan
keperawatan dan keteknisian medik, direktorat jenderal bina upaya kesehatan,kementerian kesehatan RI, 2011
Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan
keperawatan dan keteknisian medik, direktorat pelayanan medik, Departemen Kesehatan
RI, 2006
Pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive Unit di rumah sakit, Keputusan menteri
kesehatan nomor 1778/menkes/ SK/XII/2010
The American association of critical care nurses, 1981
(Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-dasar-icu.html).