01_ Standar Pelayanan ICU

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    1/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    1

    STANDAR PELAYANAN ICU DAN STANDAR KEPERAWATAN

    INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

    (HIPERCCI PUSAT)

    DESKRIPSI SINGKAT

     Intensive Care Unit  (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus

    dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien

    yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial

    mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel. Kep.Dirjen BUK. No.

    HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan intensive care unit (ICU).

    Dengan demikian ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk

    menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain

    yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.

    Sebagai sebuah layanan kesehatan paripurna, di instansi Rumah Sakit juga dilengkapi dengan ruangan

    yang diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi kritis  (Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-

    dasar-icu.html). Pada saat ini ICU modern tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi

    mekanis saja, namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine. Ruang lingkup

     pelayanannya meliputi pemberian dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan,

    kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, renal dan lain-lainnya, baik pada pasien dewasa atau pasien anak.

    Mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus, dan terbatasnya sarana, serta mahalnya peralatan,

    maka unit ICU perlu dikonsentrasikan pada suatu lokasi di rumah sakit. Dengan demikian perawat

    sangat memegang peranan penting dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang sakit

    kritis/keluarga secara menyeluruh baik bio, psicho sosial dan spiritual . Oleh karena itu perawat yang

     bekerja di ICU diperlukan memiliki kompetensi sesuai dengan klasifikasi pelayanan ICU di suatu

    rumah sakit.

    Definisi Pelayanan Intensive (ICU).Yang dimaksud dengan  Intensive Care Unit  (ICU) menurut Keputusan Direktorat Jenderal Bina Upaya

    Kesehatan No. HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan intensive care

    unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan

     perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang

    menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam

     jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel.

    Menurut buku pedoman pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit tahun 2011 yang

    dimaksud dengan pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    2/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    2

    kepada pasien dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi

    oleh tim yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Sedangkan menurut Teoh,

    Intensive Care manual edisi 4, 1997 “An Intensive Care Unit (ICU) is a specially staffed and

    equipped hospital ward dedicated to management of patients with lefe-threatening illnesses,

    injuries or complications”.

    1.  Etika Kedokteran

    Berdasarkan falsafah dasar “saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien” maka semua

    kegiatan di ICU bertujuan dan berorientasi untuk dapat secara optimal, memperbaiki kondisi

    kesehatan pasien.Oleh karena itu perlu mempertimbangkan prinsip prinsip etika

     pelayanan pasien yaitu:

    a. Autonomy: hak dari pasien untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya

     b. Benefiscence: kewajiban dokter untuk memberikan apa yang terbaik dan

     bermanfaat bagi pasien.

    a.   Non- maleficenceti: tidak melakukan hal hal yang membahayakan pasien.

     b.   Justice: kewajiban untuk memberikan pelayanan yang sama bagi setiap pasien.

    2. 

    Indikasi yang benar

    Pasien yang dirawat di ICU adalah yang memerlukan:

    a.  Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan, sehingga

    dapat dilakukan pengawasan yang konstan dan terapi titrasi .

     b.  Pemantauan kontinyu terhadap pasien-pasien dalam keadaan kritis yang dapat

    mengakibatkan terjadinya dekompensasi fisiologis.

    c.  Intervensi medis segera oleh tim intensive care.

    3.  Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.

    Kebutuhan pasien ICU adalah tindakan resusitasi yang meliputi dukungan hidup untuk

    fungsi-fungsi vital seperti Airway (fungsi jalan napas),  Breathing  (fungsi pernafasan),

    Circulation  (fungsi sirkulasi),  Brain  (fungsi otak) dan fungsi organ lain, dilanjutkan

    dengan diagnosis dan terapi definitif.

    4. 

    Kerjasama multidisipliner dalam masalah medik kompleks.

    Dasar pengelolaan pasien ICU adalah pendekatan multidisiplin dengan tenaga kesehatan

    dari beberapa disiplin ilmu terkait yang dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan

    FALSAFAH PELAYANAN ICU 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    3/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    3

     bidang keahliannya dan bekerja sama dalam tim, dengan dipimpin oleh seorang

    intensivist sebagai ketua tim.

    5.  Azas prioritas

    Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya dapat dirawat di lCU dengan

    tetap mempertimbangkan kesesuaian dengan indikasi pasien masuk dengan benar.

     Namun mengingat keterbatasan pelayanan ketersediaan di ICU, maka berlaku azas

     prioritas. Dan keputusan akhir merupakan kewenangan penuh Kepala ICU.

    6.  Sistim manajemen peningkatan mutu terpadu 

    Demi tercapai koordinasi dan peningkatan mutu pelayanan di ICU, diperlukan tim

    kendali mutu yang anggotanya terdiri dari beberapa disiplin ilmu, dengan tugas

    utamanya memberi masukan dan bekerja sama dengan staf struktural ICU untuk selalu

    meningkatkan mutu pelayanan ICU.

    7.  Kemitraan profesi

    Kegiatan pelayanan pasien di ICU disamping multi disiplin juga inter profesi, yaitu

     profesi medik, profesi perawat dan profesi lain agar dicapai hasil optimal maka perlu

    ditingkatkan mutu SDM secara berkelanjutan, menyeluruh dan mencakup semua

    kelompok profesi.

    8.  Efektivitas, keselamatan dan ekonomis

    Unit pelayanan ICU mempunyai ciri biaya tinggi, teknologi tinggi, multi disiplin dan

    multi profesi berdasarkan asas efektivitas, keselamatan dan ekonomis  

    9.  Kontinuitas pelayanan

    Untuk efektivitas, keselamatan dan ekonomisnya pelayanan ICU, maka perlu

    dikembangkan unit pelayanan tingkat tinggi ( High Care Unit= HCU ). HCU fungsi

    utamanya menjadi unit perawatan-antara bangsal rawat dan ICU. Di HCU tidak

    diperlukan peralatan canggih seperti ICU, yang diperlukan utamanya adalah

    kewaspadaan yang lebih tinggi.

    Tingkat pelayanan ICU harus disesuaikan dengan kelas rumah sakit. Tingkat pelayanan ini

    ditentukan oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang, jumlah dan macam pasien yang

    dirawat.

    Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut:

      Resusitasi jantung paru

    PELAYANAN INTENSIVE 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    4/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    4

      Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana

      Terapi oksigen

      Pemantauan EKG, pulse oksimetri terus menerus

      Pemberian nutrisi enteral dan parenteral

      Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh

      Pelaksanaan terapi secara titrasi

      Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasien

      Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawat

      Kemampuan melakukan fisioterapi dada

    1.  Klasifikasi pelayanan ICU

    Dalam menyelenggarakan pelayanan di rumah sakit, pelayanan lCU dibagi dalam

     beberapa klasifikasi pelayanan. Jenis tenaga dan kelengkapan pelayanan menentukan

    klasifikasi pelayan ICU di rumah sakit, yaitu pelayanan ICU primer, ICU skunder dan

    ICU tersier.

    a. 

    Pelayanan ICU primer

    Pelayanan ICU primer mampu memberikan pengelolaan resusitatif segera untuk pasien

    sakit gawat, tunjangan kardio-respirasi jangka pendek, dan mempunyai peran penting

    dalam pemantauan dan pencegahan penyulit pada pasien medik dan bedah yang beresiko.

    Dalam ICU dilakukan ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana

    selama beberapa jam

    b.  Pelayanan ICU sekunder

    Pelayanan ICU sekunder memberikan standar ICU umum yang tinggi, yang mendukung

     peran rumah sakit yang lain yang telah digariskan, misalnya kedokteran umum, bedah,

     pengelolaan trauma, bedah saraf, bedah vaskuler dan lain-lainnya. ICU hendaknya mampu

    memberikan tunjangan ventilasi mekanis lebih lama melakukan dukungan/ bantuan hidup

    lain tetapi tidak terlalu kompleks.

    c.  Pelayanan ICU tersier. 

    Pelayanan ICU tersier merupakan rujukan tertinggi untuk ICU, memberikan pelayanan

    yang tertinggi termasuk dukungan/bantuan hidup multi-sistim yang kompleks dalam

     jangka waktu yang tak terbatas. ICU ini melakukan ventilasi mekanis pelayanan dukungan/

     bantuan renal ekstrakorporal dan pemantauan kardiovaskuler invasif dalam jangka waktu

    yang terbatas dan mempunyai dukungan pelayanan penujang medik. Semua pasien yang

    masuk kedalam unit harus dirujuk untuk dikelola oleh spesialis intensive care. 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    5/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    5

    Tabel 1. Jenis Kemampuan pelayanan ICU.

    KEMAMPUAN PELAYANAN ICU

    NO PRIMER SKUNDER TERSIER

    1 Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru

    2 Pengelolaan jalannapas,termasuk intubasi

    trachea dan ventilasi

    mekanik

    Pengelolaan jalannapas,termasuk intubasi

    trachea dan ventilasi

    mekanik

    Pengelolaan jalannapas,termasuk intubasi

    trachea dan ventilasi mekanik

    3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen

    4 Pemasangan kateter vena

    sentral

    Pemasangan kateter

    vena sentral dan arteri

    Pemasangan kateter vena

    sentral, arteri, swan ganz, ICP

    dan ECHO monitoring

    5 Pemantauan EKG,

    Puls oksimetridan tekanan

    darah non invasive

    Pemantauan EKG,

    Puls oksimetridan tekanan

    darah non invasive dan

    invasive

    Pemantauan EKG,

    Puls oksimetridan tekanan

    darah non invasive dan

    invasive, swan ganz, ICP dan

    ECHO monitoring

    6 Pelaksanaan terapi secara

    titrasi

    Pelaksanaan terapi

    secara titrasi

    Pelaksanaan terapi secara

    titrasi

    7 Pemberian nutrisi enteral

    dan parenteral

    Pemberian nutrisi

    enteral dan parenteral

    Pemberian nutrisi enteral dan

     parenteral

    8 Pemeriksaan laboratorium

    khusus dengan cepat dan

    menyeluruh

    Pemeriksaan

    laboratorium khusus

    dengan cepat dan

    menyeluruh

    Pemeriksaan laboratorium

    khusus dengan cepat dan

    menyeluruh

    9 Fungsi vital dengan alat

    alat portable selama

    transportasi pasien gawat

    Fungsi vital dengan alat

    alat portable selama

    transportasi pasien

    gawat

    Fungsi vital dengan alat alat

     portable selama transportasi

     pasien gawat

    10 Kemampuan melakukan

    fisioterapi dada

    Kemampuan

    melakukan fisioterapi

    dada

    Kemampuan melakukan

    fisioterapi dada

    11 - Melakukan prosedur

    isolasi

    Melakukan prosedur isolasi

    12 - Melakukan

    hemodialisis dan

    kontinyu

    Melakukan hemodialisis dan

    kontinyu

    2.  Ketenagaan

    Ketenagaan yang terlibat dalan pemberian pelayanan di ICU terdiri dari tenaga dokter

    intensivis, dokter spesialis, dokter yang telah mengikuti pelatihan ICU dan Perawat

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    6/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    6

    terlatih atau tersertifikasi pelatihan ICU. Tenaga tersebut menyelenggarakan pelayanan

    ICU sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing masing yang diatur oleh

    rumah sakit sesuai dengan klasifikasi, seperti tercantum dalaam tabel 2.

    Tabel 2.

    KLASIFIKASI PELAYANAN ICU

    NO JENIS TENAGA PRIMER SKUNDER TERSIER

    1 Kepala ICU 1. Dokter spesialis

    anestesi.

    2. Dokter spesialis lain

    yang mengikuti

     pelatihan ICU (jika

     belum ada spesialis

    anestesi)

    1.  Dokter Intensivis

    2.  Dokter spesialis

    anestesi (jika

     belum ada

    intensivis)

    Dokter intensivis

    2 TIM Medis 1. Dokter spesialis

    sebagai konsultan

    (yang dapat dihubungi

    setiap diperlukan)

    2. Dokter jaga 24 jam

    dengan kemampuan

    resusitasi jantung

     paru yang bersertifikat

     bantuan hidup dasar dan

     bantuan hidup tanjut.

    1. Dokter spesialis

    sebagai konsultan

    (yang dapat

    dihubungi setiap

    diperlukan)

    2. Dokter jaga 24 jam

    dengan kemampuan

    ALS/ACLS dan FCCS

    1.  Dokter spesialis

    sebagai

    konsultan (yang

    dapat dihubungi

    setiap

    diperlukan)

    2. Dokter jaga 24

     jam dengan

    kemampuan

    ALS/ACLS danFCCS

    3 Perawat Perawat terlatih bantuan

    hidup dasar dan bantuan

    hidup lanjut

    Minimal 50% dari

     jumlah seluruh perawat

    telah terlatih dan

    memiliki sertifikat

     pelatihan ICU

    Minimal 75% dari

     jumlah seluruh

     perawat telah

    terlatih dan

    memiliki sertifikat

     pelatihan ICU

    4 Tenaga Non

    Medis

    1. Tenaga

    administradsi di ICU

    harus mempunyaikemampuan

    mengoperasikan

    komputer yang

     berhubungan

    dengan masalah

    administrasi.

    2. Tenaga pekarya

    3. Tenagakebersihan 

    1.Tenaga

    administradsi di ICU

    harus mempunyaikemampuan

    mengoperasikan

    komputer yang

     berhubungan

    dengan masalah

    administrasi.

    2. Tenaga pekarya

    3.Tenaga kebersihan 

    1.Tenaga

    administradsi di

    ICU harusmempunyai

    kemampuan

    mengoperasikan

    komputer yang

     berhubungan

    dengan masalah

    administrasi.

    2. Tenaga

    laboratorium

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    7/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    7

    3. Tenaga

    Farmasi

    4. Tenaga rekam

    medik

    5. Tenaga pekarya

    6. Tenaga

    kebersihan

    7. Tenaga untuk

    kepentingan

    ilmiah dan

     penelitian 

    3. 

    Indikasi Pasien masuk dan keluar.Suatu ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam bidang

    kedokteran yang dibutuhkan untuk merawat pasien sakit kritis. Keadaan ini memaksa

    diperlukannya mekanisme untuk membuat prioritas pada sarana yang terbatas ini apabila

    kebutuhan ternyata melebihi jumlah tempat tidur yang tersedia di ICU. Dokter yang merawat

     pasien mempunyai tugas untuk meminta pasiennya dimasukkan ke ICU bila ada indikasi dan

    segera memindah ke unit yang lebih rendah bila kondisi kesehatan pasien telah memungkinkan.

    Kepala ICU bertanggung jawab atas kesesuaian indikasi perawatan pasien di ICU. Bila

    kebutuhan masuk ICU melebihi tempat tidur yang tersedia, Kepala ICU menentukan

     berdasarkan prioritas kondisi medik , pasien mana yang akan dirawat di ICU. Prosedur untuk

    melaksanakan kebijakan ini harus dijelaskan secara rinci untuk tiap ICU. Harus tersedia

    mekanisme untuk mengkaji ulang secara retrospektif kasus-kasus dimana dokter yang merawat

    tidak setuju dengan keputusan kepala ICU.

    a.  Kriteria masuk  

    ICU memberikan pelayanan antara lain pemantauan yang canggih dan terapi yang intensif.

    Dalam keadaan penggunaan tempat tidur yang tinggi, pasien yang memerlukan terapi

    intensif (prioritas satu-1) didahulukan rawat ICU, dibandingkan pasien yang memerlukan

     pemantauan intensif (prioritas dua-2) dan pasien sakit kritis atau terminal dengan

     prognosis yang jelek untuk sembuh (prioritas tiga-3). Penilaian obyektif atas beratnya

     penyakit dan prognosis hendaknya digunakan untuk menentukan prioritas masuk pasien.

    1)  Pasien prioritas 1 (satu) 

    Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi

    intensif seperti dukungan/ bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, dan

    lain-lainnya. Contoh pasien kelompok ini antara lain, pasca bedah kardiotoraksik, atau

     pasien shock septic. Mungkin ada baiknya beberapa institusi membuat kriteria spesifik

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    8/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    8

    untuk masuk ICU, seperti derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan darah

    tertentu. Pasien prioritas 1(satu) umumnya tidak mempunyai batas ditinjau dari macam

    terapi yang diterimanya.

    2)  Pasien prioritas 2 (dua) 

    Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU. Jenis pasien ini

     berisiko sehingga memerlukan terapi intensif segera, karenanya pemantauan intensif

    menggunakan metoda seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong. Contoh

     jenis pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau

    ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Pasien prioritas 2

    umumnya tidak terbatas macam terapi yang diterimanya, mengingat kondisi mediknya

    senantiasa berubah.

    3)  Pasien prioritas 3 (tiga)

    Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana status kesehatannya sebelumnya,

     penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, baik masing-masing atau

    kombinasinya, sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan dan/atau mendapat

    manfaat dari terapi di ICU. Contoh-contoh pasien ini antara lain pasien dengan

    keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, atau sumbatan

     jalan napas, atau pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal disertai

    komplikasi penyakit akut berat. Pasien-pasien prioritas 3 (tiga) mungkin mendapat

    terapi intensif untuk mengatasi penyakit akut, tetapi usaha terapi mungkin tidak sampai

    melakukan intubasi atau resusitasi kardiopulmoner.

    4)  Pengecualian 

    Jenis pasien berikut umumnya tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU,

    dan hanya dapat masuk dengan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa, atas

     persetujuan Kepala ICU. Lagi pula pasien-pasien tersebut bila perlu harus dikeluarkan

    dari ICU agar fasilitas yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1

    (satu), 2 (dua) dan 3(tiga).

    Yang tergolong pasien ini adalah:a)  Pasien yang memenuh kriteria masuk namun menolak terapi tunjangan

    hidup yang agresif dan hanya demi "perawata yang aman” saja. Ini tidak

    menyingkirkan pasien dengan perintah" DNR ( Do Not Resuscitate).

    Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari tunjangan canggih

    yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survival nya. 

     b)  Pasien dalam keadaan vegetatif permanen. 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    9/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    9

    c)  Pasien-yang mengalamai mati batang otak namun hanya karena kepentinga donor

    organ, maka pasien dirawat di ICU yang bertujuan untuk memenuhi fungsi organ

    sebelum dilakukan pengambilan organ untuk donasi. 

    b.  Kriteria Keluar 

    Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis dari

    kepala ICU atau tim lain, antara lain adalah:

    1)  Penyakit atau keadaan pasien yang sudah membaik dan cukup stabil sehingga

    tidak memerlukan terapi dan pemantauan intensive lebih lanjut.

    2)  Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak

     bermanfaaat tau tidak memberi hasil yang berarti bagi pasien.Apalagi pada

    waktu itu pasien tidak menggunakan alat bantu ventilasi mekanik. Contoh

     pasien yang dalam menderita penyakit (misal ARDS stadium akhir). Pasien

    yang demikian sebelum dikeluarkan dari ICU , maka keluarga harus diberikan

     penjelasan terlebih dahulu.

    3)  Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat di ICU (pulang paksa)

    4)  Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif saja, sedangkan ada

     pasien lain yang lebih gawat yang memerlukan terapi dan observasi secara

    intensif. Pasien demikian perlu dipindahkan ke ruang High care unit(HCU).

    c. 

    End of li fe care  (Perawatan Terminal Kehidupan)

    Pasien demikian perlu disediakan ruangan khusus bagi pasien diakhir

    kehidupannya. Pasien tersebut mendapatkan pelayanan dalam pemenuhan

    kebutuhan dasar.

    d.  Informed  consent

    Sebelum pasien dimasukkan ke ICU, pasien dan atau keluarganya harus

    mendapatkan penjelasan secara lengkap alasan dan pertimbanagn mendapat

     perawatan di ICU, serta berbagai tindakan kedokteran yang mungkin akan

    dilakukan selama pasien dirawat di ICU serta prognosa penyakit yang diderita

     pasien. Penjelasan diberikan oleh kepala ICU atau dokter yang bertugas kepada

     pasien atau kelurga pasien (baik menerima atau tidak menerima) dalam bukti tanda

    tangan pada formulir informed consent.

    4.  Alur Pelayanan

    Pasien yang memerlukan pelayanan di ICU dapat berasaldari:

    a. 

    Pasien dari IGD b.  Pasien dari HCU

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    10/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    10

    c.  Pasien dari Kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti: kamar bersalin,

    Ruang endoskopi, ruang dialisis, dan lain sebagainya.

    d.  Pasien dari bangsal (Rawat inap).

    5.  Sarana, prasarana dan peralatan

    Sarana dan prasarana

    a.  Lokasi

    Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih ,berdekatan atau mempunyai

    akses yang mudah ke Unit Gawat Darurat, laboratorium dan radiologi.

    b.  Desain

    Standar ICU yang memadai ditentukan disain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat

     berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU, seperti dilihat pada table 3.Ruang ICU dibagi dalam beberapa area, antara lain:

    1) Area pasien :

    -  Unit terbuka 12 –  16 m 2 / tempat tidur

    -  Unit tertutup 16 –  20 m2 / tempat tidur

    -  Jarak antara tempat tidur : 2 m

    -  Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan setiap 2 tempat tidur,

    -  unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur cuci tangan.

    Harus ada sejumlah outlet  yang cukup sesuai dengan level ICU. ICU tersier paling sedikit

    3 outlet udara - tekan , dan 3 pompa hisap dan minimal 16 stop kontak untuk tiap tempat

    tidur.

    Pencahayaan cukup dan adekuat untuk opservasi klinis dengan lampu TL day light   10

    watt/m2. Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan personil.

    Disain dari unit juga memperhatikan privasi pasien.

    2) Area kerja meliputi :

    Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual perawat dengan pasien.

    Ruang yang cukup untuk memonitor pasien, peralatan resusitasi dan penyimpanan obat

    dan alat (termasuk lemari pendingin).

    Ruang yang cukup untuk mesin X-Ray mobile dan mempunyai negatif skop.

    Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain, komputer dan koleksi data, juga

    tempat untuk penyimpanan alat tulis dan terdapat ruang yang cukup untuk

    resepsionis dan petugas administrasi.

    3) Lingkungan

    Mempunyai pendingin ruangan / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai

    dengan luas ruangan. Suhu 22o  –  25o kelembaban 50 –  70 %.

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    11/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    11

    4) Ruang Isolasi

    Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.

    5) Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih

    Untuk menyimpan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan

    dialisis, alat-alat sekali pakai, cairan, penggantung infus, troli, penghangat darah,

    alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.

    6) Ruang tempat pembuangan alat / bahan kotor

    Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan

     pembersihan pispot dan botol urine. Desain unit menjamin tidak ada kontaminasi.

    7) Ruang Perawat

    Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan

     pimpinannya.

    8) Ruang staf Dokter

    Tempat kegiatan organisasi dan administrasi termasuk kantor Kepala bagian dan staf, dan

    kepustakaan.

    9) Ruang Tunggu keluarga pasien

    10) Laboratorium

    Harus dipertimbangkan pada unit yang tidak mengandalkan pelayanan terpusat.

    Tabel 3. Desain ruang ICU

    DESAIN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER

    Area Pasien:

    Unit terbuka 12-16 m2 

    Tempat cuci

    tangan: jumlah

    tempat tidur adalah

    1:2

    Tempat cuci

    tangan: jumlah

    tempat tidur

    adalah 1:2

    Tempat cuci tangan:

     jumlah tempat tidur

    adalah 1:2

    Unit tertutup 16-20

    m2

    Tempat cuci

    tangan: jumlah

    tempat tidur adalah

    1:1 

    Tempat cuci

    tangan: jumlah

    tempat tidur

    adalah 1:1 

    Tempat cuci tangan:

     jumlah tempat tidur

    adalah 1:1 

    Outleot ksigen

    Vakum

    Stop kontak

    1/tempat tidur

    -

    2/tempat tidur

    2/tempat tidur

    2/tempat tidur

    1/tempat tidur

    3/tempat tidur

    3/tempat tidur

    16/tempat tidur

    Area kerja:

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    12/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    12

    Lingkungan Air Air Conditioned Air Conditioned Air Conditioned

    Suhu 23-250C 23-250C 23-250C

    Humidity50-70% 50-70%  50-70%

    Isolasi - + +

    Ruang penyimpanan

    alat alat bersih

    + + +

    Ruang tempat buat

    kotoran (spoelhock)

    + + +

    Ruang perawat + + +

    Ruang staf dokter + + +

    Runag tunggu pasien + +

    Laboratorium terpusat 24 jam 24 jam

    Peralatan ICU adalah Peralatan yang digunakan untuk menunjang operasional pelayanan di

    ICU da digunakan pada pasien dengan kondisi kritis.

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada peralatan ICU adalah :

    1) Jumlah dan macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan fungsi ICU dan

    harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan dengan standar yang berlaku.

    2) Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.

    Peralatan dasar meliputi :

    -  Ventilator

    -  Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas

    -  Alat hisap

    -  Peralatan akses vaskuler

    -  Peralatan monitor invasif dan non invasif

    -  Defibrilator dan alat pacu jantung

    -  Alat pengatur suhu pasien

    -  Peralatan drain thorax

    -  Pompa infus dan pompa syringe

    -  Peralatan portable untuk transportasi

    -  Tempat tidur khusus

    -  Lampu untuk tindakan

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    13/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    13

    -  Continuous Renal Replacement Therapy

    Peralatan lain (seperti peralatan hemodialisa dan lain-lain) untuk prosedur

    diagnostik dan atau terapi khusus hendaknya tersedia bila secara klinis ada indikasi

    dan untuk mendukung fungsi ICU.

    Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan para medik perlu tersedia untuk

     penggunaan alat-alat termasuk langkah-langkah untuk mengatasi apabila terjadi malfungsi.

    Tabel 4. Standar Peralatan ICU

    PERALATAN ICU PRIMER ICU SKUNDER ICU TERSIER

     Noni nvasif:

    - Tekanan darah

    -  EKG dan laju jantung

     jantung

    - Saturasi oksigen

    (pulse oxymeter)

    - Kapnograf

    + (sesuai jml bed)

    + (sesuai jml bed)

    + (sesuai jml bed)

    -

    + (sesuai jml bed)

    + (sesuai jml bed)

    + (sesuai jml bed)

    + (minimal 1)

    + (sesuai jml bed)

    + (sesuai jml bed)

    + (sesuai jml bed)

    + (minimal 1)

    Suhu + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)

    EEG/BIS Monitor - + +

    Defibrilator + (satu unit) + (satu unit) +(satu unit)

    Alat pacu jantung - - +

    Alat pengatur suhu

     pasien

    + (sesuai dengan

     jml bed)

    + (sesuai dengan

     jml bed)

    + (sesuai dengan jml

     bed)

    Peralatan drain toraks + + +

    Infus pump dan syringe

     pump

    +/+ +/+ (2X jml bed

    dan 3 X jml bed)

    +/+ (2X jml bed dan

    3 X jml bed)

    Bronchoskopi - Satu unit Satu unit

    Echocardiografi - Satu unit Satu unit

    Ventilator & Monitor

    fortabel

    1 unit 2 unit 2 unit

    Tempat tidur khusus + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed) + (sesuai jml bed)

    Lampu untuk tindakan + (minimal 1) + (minimal 1) + (minimal 1)

    Hemodialisis  _ + (minimal 1 unit) + (minimal 1 unit)

    CRRT  _ + (minimal 1 unit) + (minimal 1 unit)

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    14/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    14

    d)  Sistem rujukan

    Rujukan dalah penyelenggara kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas/

    Wewenang dan tanggung jawab secara imbal balik secara horizontal maupun vertikal

    terhadap kasus penyaki atau masalah penyaki atau permasalahan kesehatan karena adanya

    masalah adanya keterbatasan dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien.

    Tujuan dilakukan rujukan adalah: :

    1.  Membutuhkan pendapat dari ahli lain ( second opinion)

    2.  Memerlukan pemeriksaan yangb tidak tersedia fasilitas kesehatan tersebut.

    3.  Memerlukan intervensi medis di luar kemampuan fasilitas tersebut.

    4.  Memerlukan penatalaksanaan medis dengan ahli medis lainnya

    5.  Memerlukan perawatan dan pemantauan lanjutan

    Terdapa 2 jenis rujukan adalah:

    a.  Rujukan eksternal

    1)  Rujukan vertikal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas pelayanan

    kesehatan lain yang mampu menjangkau dalam suatu suatu jenis pelayanan yang

     berbeda.

    2)  Rujukan horizontal adalah rujukan antar fasilitas kesehatan kepada fasilitas

     pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dalam satu tingkatan ynag sama.

     b.  Rujukan internal adalah rujukan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan dari tenaga

    kesehatan ke tenaga kesehatan lainnya( dokter ke dokter, residen ke spesialis, rujukan

    triage).

    Dalam rujukan ini runag lingkupnya adalah: rujukan penyakit atau masalah penyakit,

    masalah kesehatan.

    Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasiennya yang m emerlukan

    Pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit. RS penerima rujukan harus

    mampu menjamin bahwa pasien yang dirujuk tersebut akan mendapatkan

     penangan segera.

    e)  Pencatatan dan pelaporan

    Pencatatan kegiatan pelayanan pasien di ICU dibuat dan dibawah tanggung jawab dokter

    ICU.Lingkup pencatatan terdiri dari diagnosis lengkap yang menyebabkan dirawat di

    ICU, tanda tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal dan lain

    lain) secara berkala, pemantauan nutrisi, cairan, teraphi serta jumlah pengeluaran cairan

    tubuh pasien. Pemantauan dilakukan oleh Perawat minimal setiap satu jam atau sewaktuwaktu dalam kondisi khusus.

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    15/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    15

    Pemantauan secara umum meliputi:

    a.  Pemeriksaan tanda tanda vital, meliputi tekanan darah, suhu, respirasi, saturasi

    oksigen

     b.  Pemeriksaan fisik, meliputi sistem saraf, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi,

    sistem gastrointestinal, sistem tractur urinarius.

    c.  Balans cairan dilakukan setiap 3-6 jam, diperhitungkan in take dan out put cairan.

    d.  Evaluasi tekanan vena pusat, dengan melakukan fluit chalenge test  (FTC).

    e.  Pemeriksaan laborantorium, meliputi:

    -  Analisa gas darah

    -  Gula darah

    -  Darah rutin

    -  Elektrolit

    -  Ureum, kreatinin

    -  Keton darah sesuai dengan indikasi

    -  Keton urin sesuai dengan indikasi

    -  Hemostase lengkap sesuai dengan indikasi

    -  SGOT/SGPT sesuai dengan indikasi

    -  Pemeriksaan lain jika diperlukan

    f)  Monitoring dan evaluasi

    Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mewujudkan

     pelayanan yang aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien. Tujuan

    dilaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menentukan faktor faktor yang yang potensial

    untuk upaya penyelesaian masalah.

    g)  Pengendalian mutu dan pengawasan pelayanan ICU

    Pengendalian mutu dan kualitas pelayanan ICU merupakan program yang bersifat obyektif

    dan berkelanjutan untuk menilai dan memecahkan masalah yang ada , sehingga dapat

    memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mencapai standar klinis yeng bermutu.

    Lingkup pemantauan mutu , meliputi:

    a.  Self assesment, yaitu memantau para meter mutu pelayanan setiap hari yang dilakukan

    oleh setiap staf ICU yang hasilnya dilanjutkan kepada tim pengendali mutu Rumah sakit.  

     b.  Independent audit , yaitu pel sesuai prioritas dan dilaksanakan oleh Tim pengendali

    Mutu rumah sakit 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    16/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    16

    Dalam pengorganisasian perlu di sediakan adanya struktur organisasi dan uraian tugas.

    Untuk mencapai tujuan dan sarana yang optimal dari program pelayanan ICU di rumah sakit

     perlu ditata pengorganisasian pelayanan dan uraian tugas dan kewenangan yang jelas dan

    terperinci baik secara administratif maupun secara teknis sesuai dengan jenis dan kelas rumah

    sakit, sarana , prasarana serta ketenagaan.

    Pembinaan dan pengawasan bertujuan untuk :

    1.  Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat

    2.  Peningkatan mutu pelayanan

    3.  Pengembangan jangkauan pelayanan

    4.  Peningkatan kemampuan kemandirian rumah sakitPengawasaan penyelenggaraan kesehatan dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.

    Pengawasan terdiri pengawasan teknis medis dan teknis perumahsakitan. Pengawasan teknis

    medis meliputi upaya evaluasi secara profesional terhadap pelayanan medis melaui Komite

    Medis Rumah sakit, sedangkan pengawasan teknis perumahsakitan adalah pengukuran kinerja

     berkala yang meliputi kinerja pelayana dan kinerja keuangan oleg satuan internal rumah sakit.

    a.  Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Pengembangan sumber daya manusia meliputi pemenuhan kebutuhan jenis dan jumlah

    tenaga berdasarkan beban kerja dan tingkat kemampuan pelayanan ICU serta perlu

     peningkatan pengetahuan serta ketrampilan atau pengembangan profesi berkelanjutan

    (Continuing Professional Development)

    PENGORGANISASIAN 

    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 

    PENGEMBANGAN PELAYANAN 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    17/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    17

    b.  Pengembangan sarana, prasarana dan peralatan

    Sarana , prasarana dan peralatan disesuaian dengan beban kerja, jenis tenaga,

    kemampuan dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan dikembangkan sesuai

    dengan perkembangan teknologi kesehatan dengan memperhatikan bukti kedokteran

    terkini (evidence based medicine) dan pembiayaan serta manfaat.

    c.  Pengembangan jenis layanan

    Untuk pengembangan jenis pelayanan disesuaikan dengan meningkatnya kebutuhan

    masyarakat dan kompleksitas pelayanan dengan memperhatikan kemampuan masing

    masing rumah sakit berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit, ketersediaan sumber

    daya manusia, sarana dan prasarana serta peralatan.

    a.  Pengertian Asuhan Keperawatan Kritis

    Standar asuhan keperawatn kritis adalah acuan minimal asuhan keperawatn yang

    harus diberikan oleh perawat yang bertugas di ruang perawatan intensive (ICU).

    Asuhan keperawatan kritis (asuhan keperawatan intensive) adalah praktik keperawatan

    intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan

    menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan

     panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna mengatasi

    masalah pasien. Adapun langkaah langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian,

    diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.

    Sedangkan menurut The American Association of Critical care Nurses, 1981 “Critical

    Care Nursing is that specialty within nursing that deals specifically with

    human responses to life-threatening problems”.

    b.  Falsafah asuhan keperawatan Kritis.

    Pelayanan keperawatan intensive disediakan dan diberikan kepada pasien dalam

    keadaan kegawatan dan kedaruratan yang perlu ditanggulangi dan diawasi secara ketat,

    terus menerus serta tindakan segera, ditujukan untuk observsi, perawatan dan terapi.

    Pelayanan kperawatan intensive tersebut diberikan melalui pendekatan multi disiplin

    secara komprehensif Dit.Kep & Keteknisian Medis, Dep. Kes-RI,2006.

    Seorang perawat yang bekerja di ruang ICU mempunyai falsafah:

    STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    18/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    18

    -  Memberi asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga dengan masalah

    fisiologis akut, tidak stabil.

    -  Bekerja pada lingkungan dengan alat-alat tehnologi canggih

    -  Perlu pengetahuan tentang fisiologi, patofisiologi dan fakmakologi.

    -  Mampu mempergunakan tehnologi tinggi untuk mengukur parameter fisiologi

    dengan tepat.

    Dengan demikian seorang perawat critical care harus menyakini bahwa:

    -  Setiap pasien mempunyai kebutuhan individual dan berhak mendapatkan

    `pelayanan terbaik

    -  Kepedulian dan perhatian caring  dari tim keperawatan

    -  Kualitas hidup pasien optimal didukung oleh lingkungan internal, ekternal, fisik

    dan psikologis

    -  Lingkungan kerja kondusif didukung fasilitas yang memadai

    -  Kualifikasi tenaga perawat memiliki sertifikat khusus

    -  Pelayanan multidisiplin

    c.  Karakteristik Perawat yang bekerja di ICU

    Seorang Perawat yang bekerja di ICU mempunyai karakteristik :

    -  Memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar keperawatan ICU

    dengan konsisten

    -  Menghormati sesama sejawat dan tim lainnya

    -  Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan yang diikuti nilai etik dan

    legal

    -  Berespon secara terus menerus dengan perubahan lingkungan

    -  Menunjukkan kemampuan keterampilan klinis yang tinggi

    -  Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif

    -  Menginterprestasikan analisa situasi yang komplek

    -  Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga

    -  Berfikir kritis 

    -  Mengembangkan pengetahuan dan penelitian 

    -  Inovatif

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    19/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    19

    d.  Kebijakan pelayanan Keperawatan ICU

    Kebijakan Pelayan Keperawatan ICU merujuk pada:

    1.  Pengembangan dan penerapan standar pelayanan keperawatan ICU rumah sakit

    dilaksanakan dalam upaya penurunan mortalitas dan morbiditas melalui

     peningkatan mutu pelayanan keperawatan

    2.  Pengembangan dan peningkatan kemampuan teknis maupun manajerialn tenaga

    keperawatan dalam pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit untuk terwujudnya

    kompetensi yang diperlukan di ICU

    3.  Penerapan standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit memerlukan

    dukungan dari rumah sakit memerlukan dukungan dari pihak terkait.

    e.  Strategi Penerapan Standar Pelayanan Keperawatan ICU

    1.  Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang ada dalam pelayanan

    keperawatan ICU

    2.  Meningkatkan kemampuan teknis maupun manajerial keperawatan ICU pada

    semua tenaga keperawatan yang bekerja di ICU

    3.  Mendorong terpenuhinya sarana dan prasarana, peralatan serta SOP yang

    mendukung terlaksanakannta standar pelayanan keperawatan ICU

    f.  Tujuan Penerapan Standar Pelayanan keperawatan ICU

    Secara umum penerapan standar penerapak keperawatan untuk meningkatkan mutu

     pelayanan keperawatan di ruang perawatan ICU sesuai dengan standar.

    Secara khusus bertujuan mencakup:

    1.  Adanya perencanaan pelayanan keperawatan ICU

    2.  Adanya pengorganisasian pelayanan keperawatan ICU

    3.  Adanya pelaksanaan pelayanan keperawatan ICU

    4.  Adanya asuhan keperawatan ICU

    5.  Adanya pembinaan keperawatan ICU

    6.  Adanya pengeadalian mutu pelayanan keperawatan ICU 

    g.  Komponen dan Indikator Standar

    Komponen dan Indikator Standar Keperawatan ICU terdiri dari 6 standar, antara lain:

    1.  Standar 1: Perencanaan Pelayanan Keperawatan ICU

    2.  Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU

    3.  Standar 3: Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan ICU

    4.  Standar 4: Asuhan keperawatan ICU

    5.  Standar 5: Pembinaan Pelayanan keperawatan

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    20/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    20

    6.  Standar 6: Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan ICU

    Dimana dalan setiap elemen standar terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil.

    1)  Standar 1: Perencanaan Pelayanan Keperawatan ICU,

    -  Ketenagaan: merupakan  perencanaan tenaga perawat mengacu pada kapasitas

    tempat tidur danklasifikasi pelayanan ICU dan kompetesi perawat.

    Kriteria sruktur :

    -  Adanya kebijakan pimpinan RS yang mengatur kualifikasi yang bertugas di

    ICU:

      Perawat pelaksana : Minimal D3 Keperawatan, memiliki sertifikat

       pelatihan ICU, dengan penganalaman klinik minimal 2 tahun dilingkup

    keperawatan.

      Ketua Tim (penanggung jawab Shift) : Minimal D3 Keperawatan, memilki

     pengalaman kerja di ICU minimal 3 tahun, memiliki sertifikat ICU dan

    sertifikat pelatihan tambahan.

      Perawat Kepala Rungan ICU Primer dan Sekunder : Ners dengan

     pengalaman sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun, dan memiliki

    sertifikat menejemen keperawatan.

      ICU Tersier: minimal Ners atau S2 Keperawtan, memiliki pengalaman

    sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan memiliki sertifikat menejemen

    keperawatan, serta sertifikat ICU.

    -  Adanya kebijakan pimpinan tentang kebutuhan perawat di ICU dengan

    dasar perhitungan kebutuhan dengan memperhatikan kapasitas tentang

    kebutuhan tenaga dengan memperhatikan kapasitas tempat tudur, BOR dan

    tingkat ketergantungan pasien.

      Ada kebijakan pimpinan RS tentang rasio perawat jaga (Shift)

      Rasio perawat dan pasien pelayan ICU Primer adalah 1 perawat; 2-3

     pasien

      Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU Sekunder adalah I perawat ;

    1-2 pasien

      Rasio perawat dengan pasien pelayanan ICU Tersier adalah 1-2

     perawat : 1 pasien

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    21/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    21

      Rasio perawat dengan pasien berdasarkan kompleksifitas masalah

     pasien.

      Semua perawat yang memberikan pelayanan /asuhan keperawatan di ICU

    mempunyai SIP, SIK dan sertifikat pelatihan yang terkait dengan ICU.Kriteria Proses

     Menyusun rencana kebutuhan tenaga perawat berdasarkan rasio dan

    kualifikasi pendidikan yang di persaratkan pada pelayanan keperawatan

    ICU (pelyanan keperawatan ICU primer, sekunder dan tersier)

     Menjadidi tim rekuetmen tenaga perawat yang memberikan pelayanan

    di ICU (pelayanan perawatan ICU Primer, sekunder dan testier)

     Menyusun rencana progam pengembangan SDM melalui pendidikan

    dan pelatihan dan berkelanjutan (pelayanan perawatan ICU primer,

    sekunder dan tersier.

    Kriteria Hasil :

     Tersedia tenaga keperawatan di ICU sesuairasio yang ditetapkan dengan

    kualiikasi yang dipersaratkan

     Adanya tenaga perawat yang terlibat dalam tim rekuetmen perawat

    ICU

     Adnya dekumen p0erencnaan kebutuhan tenaga perawat dan

     pengembangannya

    -  Sarana, prasarana,dan Peralatan, merupakan pengelolaan sarana, prasarana dan

     peralatan kesehatan daana, peralatan kesehatan dan logistikyang tepat, mendukung

    terwujut nya pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas sesuai dengan

    klasifikasi/stratifikasi pelayan ICU. 

    Kriteria Struktur :

      Adanya kebijaksanaan pimpinan yang mengatur sarana, prasarana dan logistik

     peralatan kesehatan dan logistik dalam pelayanan ICU.

      Adanya standar sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan logistik.

      Adanya mekanisme atau alur permintaan penggunaan dan pemeliharaan

     peralatan dan logistik.

      Adanya perencanaan sarana, prasarana dan peralatan yang melibatkan perawat

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    22/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    22

      Adanya tempat dekomentasi dan penyimpanan peralatan kesehatan dan logistic

    yang sesuai standar.anya SOP penggunaan dan pemaan peralatan

      Adanya tenaga yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan tersedianya

     jtwal pemeliharaan secara berkala(harian , mingguan).

    Kriteria Proses :

      Menyusun rencana kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan

    logistik berdasarkan klasifikasi/stratiifikasi yang di persaratkan di pelayanan

    ICU.

      Menjadi tim teknis dalam pengadaan sarana, prasarana peralatan kesehatan dan

    logistik di ICU

      Melaksanakan pemantauan terhadap pemakaian, pemeliharaan sarana,

     prasarana dan peralatan kesehatan serta uji fungsi (kaliberasi) secara terat dan

     berkala.

    Kriteria Hasil :

      Tersdianya sarana dan prasarana, peralatan kesehatan dan logistic siap pakai

    sesuai kebuthan sesuai klasifikasi ICU

      Adanya dokumen invetaris, prasarana peralatan kessehatan dan logisik,

      Adanya dekumentasi frekwensi pemakaian dan kaliberasi peralatan kesehatan

    secara preodik/berkala

    2)  Standar 2: Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan

    Pengelolaan pelayanan keperawata ICU untuk mendukung tercapainya mutu

     pelayanan keperawatan ICU yang berkualitas. 

    Kriteria Struktur :

      Adnya kebijakan pimpinan rumah sakit tentang pelayanan keperawatan ICU,

      Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja di setiap

    klasifikasi/stratifikasi ICU

      Adanya penetapan uraian tugas, tanggung jawab serta kewenangan perawat

     pengelola dan pelaksanaan di setiap klasifikasi/stratifikasi ICU

    Kriteria Proses:

      Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab dan

    kewenangan perawat di setiap klasifikasi /sratifikasi ICU

      Melakukan koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap klasifikasi

    ICU

      Melakukan koordinasi dengan tim keperawatan lain di setiap klasifikasi ICU

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    23/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    23

    Kriteria Hasil:

      Setiap perawat yang memberikan pelayanan keperawatan di ICU mempunyai

    uraia tugas tanggung jawab dan kewenangan tertulis

      Terlaksananya koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain di setiap

    klasifikasi/stratifikasi ICU.

      Terlaksananya koordinasi dengan tim keperawatan disetiap

    klasifikasi/stratifikasi ICU.

    3)  Standar 3: Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan pelayanan yang

    diberikan oleh tenaga perawatan yang kompeten pada perawatan kritis dan

    keluarganya

     bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikososio dan spiritual.

    Kriteria Sruktur :

      Adanya kebijakan pimpinan rumah sakit tentang pelayanan keperawatan dan

     patient safety di ICU,

      Adanya Standar prosedur Operasional klinis dan menejemen,

      Adanya metode penugasan perawat yang ditetapkan di ICU(mi8nimal tim).

    Kriteria Proses :

      Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengaaan kondisi kritis pasien,

      Memberkan asuhan keperawatan pada pasien mengacu pada SAK, SOP klinis

    dan SOP menejerial dengan perpedoman pada etik dan legal profesi.

      Melaksakan metode penugasan tim.

    Kriteria Hasil : Ada dokumentasi/catatan asuhan keperawatan tiap psien yang

    mencerminkan penerapan SAK dan SOP serta patient safety.

    4) 

    Standar 4: Asuhan keperawatan ICU merupakan Asuhan keperawatan ICU adalah

    rangkaian kegiatan praktek keperawatan diberikan oleh perawat yang kompeten

    untuk memberikan asuhan pada pasien dan keluarga di ICU. Proses Keperawatan

    terdiri atas lima langkah meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, rencana

    tindakan keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi.

     Pengkajian Keperawatan: merupakan proses pengumpulan data pada pasien dan

    keluarga secara sistimatis, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan

    (bio,psiko,sosio,dan spiritual).

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    24/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    24

     Dignosa Keperawatan: dirumuskan berdasarkan status kesehatan pasien,

    dianalisisndan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien, dapat

     bersifat actual maupun resiko.

     Perencanaan keperawatan: Serangkaian langkah  –   langkah yang bertujuan

    untuk menyelesaikan masalah kesehatanserta meningkatkan kesehatan secara

    tersetruktur dan terorganisir dengan melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan

    lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      Pelaksanaan Tindakan Keperawatan: Perawat melaksanakan tindakan

    keperawatan yang telah direncanakan sesuai dengan lingkup dan kewenangan

    mencakup aspek peningkatan, pencegahan pemeliharaan dan pemulihan serta

    dindakan keperawatan untuk membantu pasien dan keluarga dalam menghadapi

    kematian.

      Evaluasi Keperawatan: Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan

    meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses atau evaluasi

    formatif adalah evaluasi yang dilakukan segera setelag selesai melakukan

    tindakan keperawatan sedangkan evaluasi shasil atau evaluasi sumatif adalah

    evaluasi yang dilakukaan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil.

    Pada standar pelayanan keperawatan, standar tetap memenuhi kriteria stuktur, kriteria

     poses dan kriteria hasil, dimana mencakup

    5)  Standar 5: Pembinaan pelayanan Keperawatan ICU, adalah pembinaan terhadap

    manajemen pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang

     berkesinambungan dilakukan secara berkala.

    Kriteria struktur

     Adanya kebijakan pimpinan tentang sistem pembinaan pelayuanan

    keperawatan teknis pelayanan keperawatan

     Adanya bimbingan teknis pelayanan kesehatan

     Adanya mekanisme pembinaan pelayanan keperawatan

     Adanya program peningkatan pengetahuan dan keterampilan

     Adanya sistem perhargaan dan sanksi (reward dan punishment)

    Kreteri Proses :

     Merencanakan program bimbingan teknis pelayanan keperawatan,

     Melaksanakan program peningkatan kemampuan teknis secara berkelanjutan,

     Melaksanakan bimbingan teknis sesui rencana ,

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    25/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    25

     Memberikan penghargaan dan sanksi9reward dan punishment) sesuai

    ketentuan,

     Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja secara pereodik sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku,Memberikan umpan balik hasil bimbingan

     Melaksanakan tindaklanjut hasil pembinaan.

    Krteria hasil

      Adanya peningkatan kinerja yang dibuktikan dengan dekumen kinerja perawat

      Adanya dekumen laporan penyelesaian masalah,

      Adanya dekumen bimbingan teknis pelayanan keperawatan

    6)  Standar 6 : Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan ICU, merupakan

     pemantauan, penilaian pelayanan/asuhan keperawatan serta tindak lanjut yang

    dilakukan secara terus menerus untuk menjaga mutu pelayanan keperawatanICU.

    Kriteria Struktur

      Adanya kebijakan pimpinan tentang program pengendalian mutu pelayanan

    keperawatan ICU ( Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan, ronde

    keperawatan)

      Adanya kebijakan pimpinan tentang program keselamatan pasien (Pasien

    safety)dan keselamatan petugas kesehatan

      Adanya indicator Kinerja klinis pelayanan keperawatan ICU

    -  Kejadian terektrubasi

    -  Kejadian pasien terjatuh dari tempat tidur

    -  Angka kejadian VAP (Ventilator Associated Pnemonia) 

      Adanya tenaga perawatan yang terlibat dalam program pengendalian mutu

     pelayanan kesehatan

    Kriteria proses :

     Melksanakan pemantauan mutu dengan menggunakan intrumen yang terstandar

     Melakksanakan upaya keselamatan pasien dan petugas kesehatan, menerapkan

    standar precaution, pencegahan kejadian terektrubasi, menghindari pasien

    terjatuh dari tempat tidur, meningkatkan keamanan penggunaan

    obat,melaksanaankomunikasin yang efektif, mencegah tejadinya tertusuk benda

    tajam (sharp injury)

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    26/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    26

     Mendekumentasikan upaya keselamatan pasien dan pengendalian mutu

     Melakukan evaluasi programpengendalian mutu pelayanankeperawatan dan

    menyusun tindak lanjutnya.

    Kriteria hasil :

      Tidak ada kejadian VAP ( Ventilator Associatet pneumonia )

      Tidak ada kejadian terekstubasi

      Tidak ada pasien jatuh

      Tidak ada kejadian kecelakaan kerja pada peteugas kesehatan ( yang tertusuk

     benda tajam , tertular infeksi )

      Dokummentasi evaluasi program pengendalian mutu pelayanan keperawatan

    dan tindak lanjut.

    h.  Standar Kompetensi Perawat ICU

    Menurut Buku Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah sakit, Direktorat Bina Upaya

     pelayanan Keperawatandan Keteknisian Medik, Direktorat Jenderal Bina Upaya

    Kesehatan Kementerian Kesehatan, 2011, standar kompetensi Perawat ICU dibedakan

     berdasarkan klasifikasi ICU pada sebuah rumah sakit, antara lain.

    1)  Kompetensi untuk perawat di ICU primer:

    1. Memahami konsep keperawatan kritis

    2. Memahami isue etik dan hukum

    3. Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

    4. Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat

    5. Pengelolaan jalan napas

    6. Melakukan fisioteraphi dada

    7. Memberikan inhalasi terapi

    8. Memberikan terapi oksigen

    9. Mengukur saturasi oksigen

    10. Monotoring hemodinamik non-invasive

    11. Melakukan BLS dan ALS

    12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG

    13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

    14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

    15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks

    16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    27/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    27

    17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis

    18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

    19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

    20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.

    2)  Kompetensi untuk perawat di ICU Skunder

    1.  Memahami konsep keperawatan kritis

    2.  Memahami isue etik dan hukum

    3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

    4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat

    5.  Pengelolaan jalan napas

    6.  Melakukan fisioteraphi dada

    7.  Memberikan inhalasi terapi

    8.  Memberikan terapi oksigen

    9.  Mengukur saturasi oksigen

    10. Monotoring hemodinamik non-invasive

    11. Melakukan BLS dan ALS

    12. Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG

    13. Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

    14. Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

    15. Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks

    16. Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

    17. Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis

    18. Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

    19. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

    20. Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.

    21. Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik *

    22. Pengelolaan pasien dengan drainase toraks *

    23. Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena central,

    tekanan arteri sistemik dan pulmonal) *

    24. Melakukan pengukran tekanan vena sentral dan arteri *

    25. Melakuka pengelolaan terapi trombolitik *

    26. Melakukan pesiapan renal replecement therapy* 

    3) 

    Kompetensi untuk perawat di ICU Tersier

    1.  Memahami konsep keperawatan kritis

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    28/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    28

    2.  Memahami isue etik dan hukum

    3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

    4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat

    5.  Pengelolaan jalan napas

    6.  Melakukan fisioteraphi dada

    7.  Memberikan inhalasi terapi

    8.  Memberikan terapi oksigen

    9.  Mengukur saturasi oksigen

    10.  Monotoring hemodinamik non-invasive

    11.  Melakukan BLS dan ALS

    12.  Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG

    13.  Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

    14.  Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

    15.  Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks

    16.  Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

    17.  Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis

    18.  Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

    19.  Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

    20.  Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.

    21.  Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik*

    22.  Pengelolaan pasien dengan drainase toraks *

    23.  Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena central,

    tekanan arteri sistemik dan pulmonal) *

    24.  Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri*

    25.  Melakuka pengelolaan terapi trombolitik*

    26.  Melakukan pesiapan renal replecement therapy*. 

    27.  Mengetahui persiapan pemasangan  intraaortic artery balloon pomp

    (IABP)* 

    28.  Melakukan persiapan countinous renal replacement teraphi (CRRT)* 

    i.  Standar Kompetensi Perawat Manajerial di ICU

    1)  Kompetensi Perawat Penanggung jawab shift (Perawat Primer).

    1.  Memahami konsep keperawatan kritis

    2.  Memahami isue etik dan hukum

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    29/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    29

    3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

    4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat

    5.  Pengelolaan jalan napas

    6.  Melakukan fisioteraphi dada

    7.  Memberikan inhalasi terapi

    8.  Memberikan terapi oksigen

    9.  Mengukur saturasi oksigen

    10.  Monotoring hemodinamik non-invasive

    11.  Melakukan BLS dan ALS

    12.  Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG

    13.  Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

    14.  Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

    15.  Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks

    16.  Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

    17.  Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis

    18.  Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

    19.  Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

    20.  Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif

    21.  Kemampuan leadeship

    2)  Kompetensi Perawat Kepala Ruangan (Head Nurse).

    1.  Memahami konsep keperawatan kritis

    2.  Memahami isue etik dan hukum

    3.  Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

    4.  Melakukan npengkajian dan menganalisa data yang didapaat

    5.  Pengelolaan jalan napas

    6.  Melakukan fisioteraphi dada

    7.  Memberikan inhalasi terapi

    8.  Memberikan terapi oksigen

    9.  Mengukur saturasi oksigen

    10.  Monotoring hemodinamik non-invasive

    11.  Melakukan BLS dan ALS

    12.  Merekam EKG dan melakukan ninterpretasi EKG

    13.  Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

    14.  Mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    30/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    30

    15.  Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage toraks

    16.  Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

    17.  Melakukan pengelolan nutrisi pada pasien kritis

    18.  Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

    19.  Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

    20.  Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif

    21.  Kemampuan leadership

    22.  Kompetensi manejerial*

    KESIMPULAN

    Pelayanan keperawatan ICU adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien

    dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim

    yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Dengan demikian asuhan

    keperawatan kritis (asuhan keperawatan intensive) merupakan praktik keperawatan

    intensive yang diberikan peda pasien/keluarga. Asuhan keperawatan dilakukan dengan

    menggunakan pendekatan proses keperawatan yang merupakan metode ilmiah dan

     panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas guna mengatasi masalah

     pasien. Untuk memberikan pelayanan keperawatan di ICU dan menjamin mutu dan

    keselamatan pasien, maka harus merujuk pada standar keperawatan di ICU, yang

    mencakup standar perencanaan pelayanan keperawata, pengorganisasian pelayanan

    keperawatan, pelaksanaan pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan, pembinaan

     pelayanan keperawatan dan pengendalian mutu pelayanan keperawatan. Dalam menjamin

    mutu pelayanan keperawatan di ICU maka setiap perawat di ICU harus memliki

    kompetensi baik bagi perawat klinik maupun perawat menejerial sesuai dengan klasifikasi

    ICU di suatu rumah sakit. 

  • 8/17/2019 01_ Standar Pelayanan ICU

    31/31

    Kumpulan Materi Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif

    Daftar Pustaka

    Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan

    keperawatan dan keteknisian medik, direktorat jenderal bina upaya kesehatan,kementerian kesehatan RI, 2011

    Standar pelayanan keperawatan ICU di rumah sakit, direktorat bina pelayanan

    keperawatan dan keteknisian medik, direktorat pelayanan medik, Departemen Kesehatan

    RI, 2006

    Pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive Unit di rumah sakit, Keputusan menteri

    kesehatan nomor 1778/menkes/ SK/XII/2010

    The American association of critical care nurses, 1981

    (Http://www.trinoval.web.id/2009/05/konsep-dasar-icu.html).