33
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Lat ar Belak ang Tidur didefinisikan sebagai suatu proses aktif yang terdiri dari periode-periode tidur gelombang lambat dan tidur parodoksikal yang berselang-seling (Sherwood, 2001). enurut !ra"en et al. (2000) dalam Sulistiyani (2012), tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia di mana setiap orang tidak terlepas dari tidur, di mana kond isi seseorang tergantung pada kualitas tidurny a. Seme ntara yang dimaksud dengan kualitas tidur adalah kemampuan indi"idu untuk tetap tidur, tidak hanya men#apai $umlah atau lamanya tidur. %ualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek sub$ektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (&uysse et al., 1''). enilaian kuali tas tidur terdapat tu$uh domain yang diuk ur yait u* kuali tas tidur sub$ek tif, latensi tidur, durasi tidur, kebiasaan tidur efisiensi, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi siang hari selama satu bulan terakhir (Smyth, 200). %ualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu* penyakit yang sed ang dider ita, stres emos ional (%oi+e r, rb, &erman, Synser, 20 0) dalam /gustin (2012), lingkungan (otter erry, 200) dalam /gustin (2012), latihan fisik dan kelelahan (arkreader, ogan, Thobaben, 200) (otter erry, 200) dalam /gustin (2012), peker$aaan (3i$aya, aurits, Suparniati, 2004) dalam /gustin (2012), gaya hidup dan kebiasaan (!ra"en irnle, 2000) dalam /gust in (2012), obat-ob atan dan +at kimia (otte r erry, 200) dalam /gusti n (2012), diet dan kalori (otter erry, 200) dalam /gustin (2012). Selain itu,  $enis kelamin $uga dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang (&idules#u et al.,2010). ada 5ema$a, adanya tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah dan  peker$aan paruh waktu akan menekan waktu yang tersedia untuk tidur (otter

3 BAB 1-6 edit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    1/33

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tidur didefinisikan sebagai suatu proses aktif yang terdiri dari periode-periode

    tidur gelombang lambat dan tidur parodoksikal yang berselang-seling (Sherwood,

    2001). enurut !ra"en et al. (2000) dalam Sulistiyani (2012), tidur merupakan

    kebutuhan dasar bagi setiap manusia di mana setiap orang tidak terlepas dari tidur,

    di mana kondisi seseorang tergantung pada kualitas tidurnya. Sementara yang

    dimaksud dengan kualitas tidur adalah kemampuan indi"idu untuk tetap tidur,

    tidak hanya men#apai $umlah atau lamanya tidur.

    %ualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur seperti lamanya

    tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek

    sub$ektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (&uysse et al., 1''). enilaian

    kualitas tidur terdapat tu$uh domain yang diukur yaitu* kualitas tidur sub$ektif,

    latensi tidur, durasi tidur, kebiasaan tidur efisiensi, gangguan tidur, penggunaan

    obat tidur, dan disfungsi siang hari selama satu bulan terakhir (Smyth, 200).

    %ualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu* penyakit

    yang sedang diderita, stres emosional (%oi+er, rb, &erman, Synser, 200)

    dalam /gustin (2012), lingkungan (otter erry, 200) dalam /gustin (2012),

    latihan fisik dan kelelahan (arkreader, ogan, Thobaben, 200) (otter erry,

    200) dalam /gustin (2012), peker$aaan (3i$aya, aurits, Suparniati, 2004)

    dalam /gustin (2012), gaya hidup dan kebiasaan (!ra"en irnle, 2000) dalam

    /gustin (2012), obat-obatan dan +at kimia (otter erry, 200) dalam /gustin

    (2012), diet dan kalori (otter erry, 200) dalam /gustin (2012). Selain itu,

    $enis kelamin $uga dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang (&idules#u et

    al.,2010).

    ada 5ema$a, adanya tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah dan

    peker$aan paruh waktu akan menekan waktu yang tersedia untuk tidur (otter

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    2/33

    2

    erry, 200) dalam /gustin (2012). al ini dapat men$adi penyebab buruknya

    kualitas tidur pada rema$a. enelitian yang dilakukan oleh 6eger et al. (2012)

    menun$ukkan bahwa durasi tidur rema$a di eran#is lebih singkat dari yang

    seharusnya.

    enurut /riandita (2011) dalam Shintya (2012), kualitas tidur akan

    mempengaruhi kualitas hidup dalam sehari penuh, termasuk konsentrasi,

    produkti"itas, emosi, kreati"itas, kebugaran fisik, bahkan berat badan. ada tahun

    200', penelitian yang dilakukan Life Enchancement menun$ukkan leptin dapat

    meningkat akibat gangguan kualitas tidur. eningkatan kadar leptin ini akan

    merangsang nafsu makan dan menyebabkan peningkatan berat badan (earson,

    Shaw, 200') dalam ardiyanti (2012). eningkatan atau penurunan berat badan

    dapat diukur dengan menentukan kadar lemak tubuh kita. /da banyak metode

    untuk menentukan kadar lemak tubuh, baik se#ara langsung maupun tak langsung,

    antara lain* indeks massa tubuh (7T), antropometri (skin-fold thickness),

    densitometri (underwater weighing), !T-s#an, Magnetic Resonance Imaging

    (57), dan electrical impedance (8lier et al, 200). 9amun indikator yang palingpraktis dan paling sering digunakan pada orang dewasa adalah indeks massa

    tubuh (Sugondo, 2004) dalam 9atama (2011).

    7ndeks massa tubuh adalah berat badan dalam kilogram (%g) dibagi dengan

    tinggi badan dalam meter kuadrat (m2) (:orland, 200) . enurut World Health

    Organization (3;, 200), indeks massa tubuh untuk orang asia dapat

    diklasifikasikan men$adi 4 kategori* Underweight(

    2,')= O!erweight(2 > 2',')= O"ese I(?0 > ?,'')= O"ese II(? > ?',')= O"ese

    III( @0) (%gAm2).

    &erdasarkan penelitian yang dilakukan Shaikh et al. (200'), durasi $am tidur

    mempengaruhi indeks massa tubuh di mana kelompok responden yang memiliki

    durasi kualitas tidur yang pendek atau kurang dari $am, #enderung memiliki

    indeks massa tubuh yang tinggi pada rema$a di Bu$arat, 7ndia.

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    3/33

    ?

    al yang sama $uga didapati pada penelitian yang dilakukan oleh ardiyanti

    (2012), yang dilakukan di Sekolah enengah ertama (S) arapan 1 edan,

    didapati bahwa dari 1 siswa, ? (2C) di antaranya memiliki kualitas tidur yang

    baik sedangkan (C) siswa lainnya memiliki kualitas tidur yang buruk. :ari

    siswa yang memiliki kualitas tidur buruk, didapati 24 siswa (?2,1C) yang

    memiliki indeks massa tubuh yang tinggi.

    &erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merasa tertarik

    untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa

    tubuh pada siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar.

    1.2. Rumusan Masalah

    &erdasarkan uraian latar belakang, didapatkan rumusan masalahnya adalah*

    D/pakah ada pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh pada siswa-

    siswi S/ 9egeri ematang Siantar EF

    1.3. Tujuan Penelitian

    1.?.1. Tu$uan Gmum

    Gntuk mengetahui adanya pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa

    tubuh pada siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar tahun 201?.

    1.?.2. Tu$uan %husus

    1. engetahui komponen-komponen tidur pada siswa-siswi S/ 9egeri

    ematang Siantar seperti sub$ekti"itas tidur, latensi tidur, durasi tidur,

    efekti"itas tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, disfungsi disiang hari

    karena masalah tidur yang dialami selama satu bulan yang lalu.

    2. engetahui kualitas tidur siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar.

    ?. engetahui indeks massa tubuh siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar.

    1.. Man!aat Penelitian

    a) &agi peneliti*

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    4/33

    emberikan pengetahuan, wawasan, kepada peneliti apakah terdapat

    pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh.

    b) &agi pihak sekolah*

    emberikan informasi kepada siswa-siswi dan staf penga$ar S/ 9egeri

    ematang Siantar mengenai pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa

    tubuh.

    #) &agi masyarakat*

    Sebagai sumber untuk menambah wawasan masyarakat mengenai pengaruh

    kualitas tidur yang buruk terhadap indeks massa tubuh

    d) &agi 7nstitusi pendidikan*

    Sebagai bahan atau referensi bagi penelitian selan$utnya.

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    5/33

    BAB 2

    T"N#AUAN PU$TA%A

    2.1. Ti&ur

    2.1.1. :efinisi Tidur

    Tidur merupakan periode istirahat untuk tubuh dan pikiran. Selama masa ini

    berlangsung, kemauan, dan kesadaran ditangguhkan sebagian atau keseluruhannya

    dan fungsi-fungsi tubuh sebagian dihentikan. Tidur $uga telah dideskripsikan

    sebagai status tingkah laku yang ditandai dengan posisi tak bergerak yang khas

    dan sensiti"itas re"ersibel yang menurun, tapi siaga terhadap rangsangan dari luar

    (:orland, 200). 8ungsi tidur telah diperiksa melalui berbagai #ara. Sebagian

    besar peneliti menyimpulkan bahwa tidur memberikan fungsi homeostatik yang

    bersifat menyegarkan dan tampak penting untuk termoregulasi normal dan

    penyimpanan energi (Sado#k, 2010). Sehingga tanpa tidur yang #ukup,

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    6/33

    4

    kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, serta

    melakukan kegiatan sehari-hari dapat menurun (otter erry, 200?) dalam

    ardiyanti (2012).

    2.1.2. Tahap dan Siklus Tidur

    Saat malam hari, seseorang melalui dua stadium tidur yang saling bergantian,

    yaitu tidur paradoksikal atau tidur Rapid E#e Mo!ement $REM% dan tidur

    gelombang lambat atau tidur on-Rapid E#e Mo!ement $REM%. %eseluruhan

    tidur yang ter$adi ialah tidur gelombang lambat yang dialami pada $am pertama

    tidur setelah bangun selama ber$am-$am sedangkan tidur paradoksikal ter$adi pada

    2C dari waktu tidur yang berulang se#ara periodik setiap '0 menit. Tipe tidur ini

    umumnya disertai dengan mimpi (Buyton, 2004).

    Ta'el 2.1. Taha(an $iklus Ti&ur.

    Taha(an $iklus Ti&ur %arakteristik

    Tahap 1* 95 Tahap transisi diantara mengantuk dan tertidur.

    :itandai dengan pengurangan akti"itas fisiologis

    yang dimulai dengan menutupnya mata,

    pergerakan lambat, otot berelaksasi sertapenurunan se#ara bertahap tanda-tanda "ital danmetabolisme, menurunnya denyut nadi.

    Seseorang mudah terbangun pada tahap ini.

    Tahap ini berakhir selama -10 menit

    Tahap 2* 95 Tahap tidur ringan

    :enyut $antung mulai melambat, menurunnya

    suhu tubuh, dan berhentinya pergerakan mata

    asih relatif mudah untuk terbangun

    Tahap ini dan akan berakhir 10 hingga 20 menit

    Tahap ?* 95 tahap awal dari tidur yang dalam

    6a$u pernapasan dan denyut $antung terus

    melambat karena sistem saraf parasimpatik

    semakin mendominasi.

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    7/33

    ;tot skeletal semakin berelaksasi, terbatasnya

    pergerakan dan mendengkur mungkin sa$a ter$adi.

    ada tahap ini, seseorang yang tidur sulit

    dibangunkan, tidak dapat diganggu oleh stimulisensori.

    Tahap ini berakhir 1 hingga ?0 menit

    Tahap * 95 Tahap tidur terdalam

    Tidak ada pergerakan mata dan akti"itas otot.

    Tahap ini ditandai dengan tanda-tanda "ital

    menurun se#ara bermakna dibanding selamater$aga, la$u pernapasan dan denyut $antung

    menurun sampai 20-?0C.

    Seseorang yang terbangun pada saat tahap ini

    tidak se#ara langsung menyesuaikan diri, seringmerasa pusing dan disorientasi untuk beberapa

    menit setelah bangun dari tidur.

    Tahap 5 :itandai dengan pergerakan mata se#ara #epat keberbagai arah, pernapasan #epat, tidak teratur, dandangkal, otot tungkai mulai lumpuh sementara,

    meningkatnya denyut $antung dan tekanan darah.

    ada pria ter$adi ereksi penil sedangkan pada

    wanita ter$adi sekresi "agina.

    impi yang ter$adi pada tahap 5 penuh warna

    dan tampak hidup, terkadang merasa sulit untukbergerak.

    :urasi dari tidur 5 meningkat pada tiap siklus

    dan rata-rata 20 menit.

    (/gustin, 2012)

    ada orang dewasa ter$adi - siklus setiap waktu tidur. Setiap siklus tidur

    berakhir selama 0-120 menit. Tahap 95 1-? berlangsung selama ?0 menit

    kemudian diteruskan ke tahap kembali ke tahap ? dan 2 selama kurang lebih 20

    menit. Tahap 5 mun#ul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit,

    melengkapi siklus tidur yang pertama (otter erry, 200) dalam /gustin

    (2012).

    Tidur 5

    Tahap ratidur

    95 Tahap 1 95 Tahap 2 95 Tahap ? 95 Tahap

    95 Tahap 2 95 Tahap ?

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    8/33

    )am'ar 2.1. $kema $iklus Ti&ur.

    (/gustin, 2012)

    2.1.?. %ebutuhan dan ola Tidur

    1. 9eonatus

    9eonatus sampai usia ? bulan rata-rata tidur sekitar 14-1 $am sehari, selalu

    terbagi dalam periode tidur. Tidur 95 dikarakteristikkan dengan

    pernapasan yang teratur, mata tertutup, tidak ada pergerakan mata dan tubuh.

    Tidur 5 ter$adi pergerakan mata yang dapat diamati ketika kelopak mata

    tertutup, pergerakan tubuh, dan respirasi yang tidak teratur. 3aktu tidur

    kebanyakan dihabiskan saat tidur 95 tahap ? dan , sekitar 0C adalah

    tidur 5 (/gustin, 2012).

    2. &ayi

    &ayi memiliki siklus tidur yang lebih pendek dari orang dewasa yaitu 0-40

    menit (!ra"en irnle, 2000) dalam /gustin (2012). Sekitar 20-?0C waktu

    tidur adalah tidur 5. &ayi rata-rata tertidur selama 12-1 $am dan bangun

    setiap ?- $am, kemudian makan dan tertidur lagi. Gsia bulan, bayi mulai

    menun$ukkan pola tidurnya, tidur siang dan terbangun pada pagi hari. &eberapa

    bayi bangun tidur saat tengah malam pada usianya -' bulan.

    ?. /nak Gsia rasekolah

    /nak usia prasekolah rata-rata tidur sekitar 11-12 $am setiap malamnya. 3ong

    (1'') dalam /gustin (2012) mengungkapkan bahwa beberapa anak pada usiaini tidak menyukai waktu tidur dan menolak dengan meminta di#eritakan

    sebuah dongeng, permainan atau menonton program tele"isi. ada usia tahun,

    anak prasekolah $arang tidur siang (otter erry, 200) dalam /gustin

    (2012).

    . /nak Gsia Sekolah

    /nak usia sekolah tidur selama -12 $am setiap malamnya tanpa tidur siang.

    3ong (1'') dalam /gustin (2012) mengungkapkan, pada usia 4 tahun akan

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    9/33

    '

    tidur malam rata-rata 11 sampai 12 $am, sementara anak usia 11 tahun tidur

    sekitar ' sampai 10 $am (otter erry, 200) dalam /gustin (2012). /nak

    biasanya tidur pada malam hari sekitar $am 10 malam. Tidur 5 pada anak

    usia sekolah menurun sekitar 20C. Sadeh et al. melaporkan bahwa terbatasnya

    waktu tidur mengakibatkan gangguan kognitif pada anak usia sekolah

    (aa"onen eiskanen, 200') dalam /gustin (2012).

    . 5ema$a

    5ema$a membutuhkan waktu tidur sekitar -10 $am setiap malamnya untuk

    men#egah kelelahan dan risiko terkena infeksi. Tidur 5 pada usia rema$a

    sekitar 20C. Tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah dan peker$aan

    paruh waktu menekan waktu yang tersedia untuk tidur (otter erry, 200)

    dalam /gustin (2012). eningkatnya kebutuhan tidur pada rema$a membuta

    rema$a sulit untuk bangun di pagi hari, hal ini mungkin menun$ukkan adanya

    sindrom keterlambatan fase tidur yang ter$adi karena adanya gangguan irama

    sirkadian (arkreader, ogan, Thobaben, 200) dalam /gustin (2012). ada

    rema$a pria mulai terlihat emisi nokturnal (orgasme dan emisi semen saat

    tidur), yang dikenal sebagai Dmimpi basahF ter$adi beberapa kali setiap

    bulannya (%o+ier, et al., 200) dalam /gustin (2012).

    4. :ewasa uda

    %ebanyakan dewasa muda tidur malam hari rata-rata 4 sampai , $am dan

    $arang sekali tidur siang (otter erry, 200) dalam /gustin (2012).

    . :ewasa Tengah

    :ewasa tengah umumnya tetap mempertahankan pola tidur yang sudah

    di$alankan se$ak usia muda. ada usia dewasa tengah biasanya tidur selama 4-

    $am setiap malamnya. Sekitar 20C adalah tidur 5 dan tahap tidur 95

    mulai menurun pada usia ini. 8rekuensi berkemih saat tengah malam pada usia

    ini #enderung meningkat dan kepuasan akan kualitas tidur menurun (!ra"en

    irnle, 2000) dalam /gustin (2012). 7nsomnia terutama la+im ter$adi,

    mungkin disebabkan oleh perubahan dan stres usia menengah. Bangguan tidur

    dapat disebabkan oleh ke#emasan, depresi, atau penyakit fisik ringan tertentu

    (otter erry, 200) dalam /gustin (2012).

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    10/33

    10

    . 6ansia

    6ansia tidur sekitar 4 $am setiap malamnya dan 20-2C adalah tidur 5.

    Terdapat penurunan yang progresif pada tahap tidur 95 ? dan , beberapa

    lansia hampir tidak memiliki tahap , atau tidur yang dalam. 5obinson (1''?)

    dalam /gustin (2012) berpendapat bahwa seorang lansia terbangun pada lebih

    sering di malam hari, dan membutuhkan waktu yang sulit untuk memulai lagi

    tidurnya.

    2.1.. %ualitas Tidur

    %ualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur seperti lamanya tidur,

    waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek

    sub$ektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (&uysse et.al, 1''). ada

    penilaian kualitas tidur, terdapat tu$uh domain yang diukur yaitu* kualitas tidur

    sub$ektif, latensi tidur ,durasi tidur, kebiasaan tidur efisiensi, gangguan tidur,

    penggunaan obat tidur, dan disfungsi siang hari selama satu bulan terakhir

    (Smyth, 2012). &itts"urg 'leep (ualit# Inde) (SH7) adalah kuesioner yang dapat

    digunakan menilai kualitas tidur pada rema$a dan orang dewasa (5ush, 2000) dalamardiyanti (2012). :i mana kuesioner ini memiliki tu$uh komponen penilaian dengan 1

    pertanyaan yaitu*

    a. %omponen sub$ekti"itas tidur (komponen 1), sub$ekti"itas tidur adalah

    penilaian seseorang terhadap kualitas tidurnya sendiri. elalui penilaian

    terhadap dirinya sendiri itu akan memberikan hasil yang lebih baik daripada

    penilaian orang lain (5ush, 2000) dalam ardiyanti (2012).

    b. %omponen latensi tidur (komponen 2), latensi tidur adalah waktu yang

    dibutuhkan seseorang mulai saat berniat untuk tidur hingga seseorang

    tersebut benar-benar tertidur. 6atensi ini terdiri dari dua pertanyaan yaitu

    berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur dan seberapa sering

    mengalami ?0 menit sulit tertidur. emilihan ?0 menit dikarenakan pada

    orang normal dibutuhkan waktu 10-?0 menit untuk dapat tertidur sehingga

    $ika lebih dari ?0 menit men$adi indikator gangguan latensi tidur (otter

    erry, 200) dalam ardiyanti (2012).

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    11/33

    11

    #. %omponen durasi tidur (komponen ?), yaitu waktu tidur pulas yang dimulai

    saat mulai benar-benar tertidur sampai pada saat bangun pagi (ardiyanti,

    2012).

    d. %omponen efekti"itas tidur (komponen ), efekti"itas tidur adalah

    perbandingan antara durasi tidur dengan total mulai berniat tidur sampai

    terbangun pada malam hari. :engan kata lain perbandingan antara durasi

    tidur dengan pen$umlahan durasi tidur dan latensi tidur (ardiyanti, 2012).

    e. %omponen gangguan tidur (komponen ), gangguan-gangguan tidur tersebut

    meliputi* bangun tidur di tengah malam atau bangun pagi terlalu #epat. ada

    beberapa orang yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia sulit

    mempertahankan tidurnya sehingga suka terbangun pada malam hari atau

    pada waktu subuh dan tidak dapat tidur kembali (9abili, 2012) dalam

    ardiyanti (2012). Selan$utnya gangguan pergi ke kamar mandi pada malam

    hari, sulit bernafas, batuk, dan mimpi buruk biasanya pada orang-orang yang

    asma (Iudarwant, 200) dalam ardiyanti (2012). engaruh suhu $uga dapat

    mempengaruhi kualitas tidur, seperti kepanasan dan kedinginan. %epanasan

    akan menurunkan tahap 777 dan 7J 95 dan 5 (otter erry, 200)

    dalam ardiyanti (2012). Selan$utnya merasa pegal-pegal, dan alasan lain

    yang menyebabkan seseorang harus terbangun dari tidurnya.

    f. %omponen penggunaan obat tidur (komponen 4) ardiyanti (2012).

    g. %omponen disfungsi di siang hari karena masalah tidur yang dialami

    (komponen ), komponen ini terdiri dari dua pertanyaan yaitu karakteristik

    masalah yang dihadapi dan seberapa sering masalah itu ter$adi ardiyanti

    (2012).

    %ualitas tidur yang buruk dapat diakibatkan oleh karena gangguan tidur.

    Bangguan tidur merupakan suatu keadaan ter$adinya perubahan atau masalah tidur

    yang akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang dikarenakan

    setiap orang akan menghabiskan sepertiga dari kehidupannya untuk tidur

    (!arlson, 200) dalam ardiyanti (2012). :ari tu$uh komponen di atas yang

    paling mempengaruhi indeks massa tubuh adalah gangguan tidur. Kang dapat

    digambarkan dalam skema berikut*

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    12/33

    12

    )am'ar 2.2. Mekanisme P*tensial )angguan Ti&ur $e'agai Pre&is(*sisi

    Terha&a( +'esitas.

    (atel, 200)

    2.1.. Bangguan Tidur

    1. 7nsomnia

    7nsomnia merupakan penyakit gangguan tidur dengan pre"alensi terbanyak

    (ur"es, 200) dalam ardiyanti (2012). 7nsomnia dapat didefinisikan sebagai

    masalah sub$ektif mengenai tidur yang tidak #ukup atau tidak memulihkan

    kesegaran walaupun #ukup waktu untuk tidur (Banong, 200?).

    2. ipersomnia

    ipersomnia kebalikan dari insomnia, yaitu ter$adi kelebihan waktu tidur,

    terutama pada siang hari. ipersomnia dapat disebabkan karena kondisi

    media, seperti adanya kerusakan pada sistem saraf pusat, gangguan metabolik

    Gangguan

    Meningkatnya rasa

    lapar

    Meningkatya

    kesempatan untuk

    makan

    Terganggunya

    thermoregulasi

    Mudah Lelah

    Peningkatan

    masukan

    Penurunan

    penggunaan

    kalori

    Obesita

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    13/33

    1?

    (asidosis diabetik dan hipotiroidisme) (%o+ier, rb, &erman, Snyder, 200)

    dalam /gustin (2012).

    ?. Bangguan irama sirkadian

    Bangguan irama sirkadian adalah gangguan dalam irama sirkadian seseorang

    yang mengatur sekitar 2 $am proses biologis di dalam tubuh. 7rama sirkadian

    penting dalam menentukan pola tidur manusia ('leep *isorders Health#

    +entre, 2012).

    . /pnu tidur

    /pnu tidur disebabkan oleh sumbatan $alan napas selama inspirasi. /pabila

    keadaan ini ter$adi berulang-ulang, seperti yang ter$adi pada orang tua, tidur

    men$adi berkurang serta menimbulkan kelelahan dan penurunan kiner$a pada

    siang hari. /pnu tidur dapat diatasi dengan menga$ar sub$ek agar tidak tidur

    terlentang, dengan menghindari +at-+at penekan pernafasan misalnya alkohol

    dan obat-obat hipnotikum, dan pada kasus yang lebih berat, dengan pemberian

    tekanan positif pada $alan nafas selama tidur (Banong, 200?). emberian

    tekanan positif dapat dilakukan melalui hidung, sehingga disebut dengan

    n!/ (asal +ontinuous &ositi!e ,irwa# &ressure). rinsip n!/ ini

    sangat sederhana, yaitu dengan pemberian tekanan positif melalui hidung

    maka setiap ke#enderungan $alan nafas untuk menyempit dan menutup dapat

    diatasi dan dinding $alan nafas dapat distabilkan sehingga menekan suara

    dengkur, menormalkan kualitas tidur, dan menghilangkan ge$ala pada siang

    hari. fektifitas dengan pengobatan ini men#apai '0-'C (Saragih, 200).

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    14/33

    1

    )am'ar 2.3. Prinsi( ,PAP.

    (Saragih, 200)

    . 9arkolepsi

    9arkolepsi adalah penyakit yang ditandai oleh serangan kehilangan tonus otot

    yang mendadak dan akhirnya keinginan yang tak tertahankan untuk tidur

    sewaktu akti"itas siang hari. ada beberapa kasus terlihat bahwa kelainan ini

    dimulai dengan tidur 5 yang mendadak. ada orang normal, tidur 5

    hampir tidak pernah ter$adi tanpa didahului oleh tidur gelombang lambat. ada

    manusia, $arang ter$adi penurunan familial penyakit ini, tetapi bentuk yang

    diturunkan pada an$ing disebabkan oleh mutasi salah satu dari dua reseptor

    oreksin, yakni suatu polipeptida yang diketahui berhubungan dengan

    pengaturan nafsu makan (Banong, 200?).

    4. arasomnia

    arasomnia yaitu merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari ke$adian-

    ke$adian episode yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada

    waktu antara bangun dan tidur. %asus ini sering berhubungan dengangangguan perubahan tingkah laku dan aksi motorik potensial, sehingga sangat

    potensial menimbulkan angka kesakitan dan kematian, insidensi ini sering

    ditemukan pada usia anak berumur ?- tahun (1C) dan mengalami perbaikan

    atau penurunan insidensi pada usia dewasa (?C).

    /da ? faktor utama presipitasi ter$adinya parasomnia yaitu*a. eminum alkohol

    b. %urang tidur (sleep depri!ation)

    #. Stress psikososial

    %elainan ini terletak pada arousalyang sering ter$adi pada stadium transmisi

    antara bangun dan tidur. Bambaran berupa akti"itas otot skeletal dan

    perubahan sistem otonom. Be$ala khasnya berupa penurunan kesadaran, dan

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    15/33

    1

    diikuti arousaldan amnesia episode tersebut. Seringkali ter$adi pada stadium

    ? dan (Iapardi, 2002).

    2.2. "n&eks Massa Tu'uh

    2.2.1. :efinisi 7ndeks assa Tubuh

    7ndeks massa tubuh (7T) merupakan berat badan dalam kilogram dibagi

    kuadrat tinggi badan dalam meter, pengukuran lemak tubuh yang memberikan

    indikasi status gi+i (:orland, 2010).

    2.2.2. !ara engukur 7ndeks assa Tubuh

    &erdasarkan metode pengukuran 7T menurut 3; (200), untuk menentukan

    indeks massa tubuh sampel maka dilakukan dengan #ara* sampel diukur terlebih

    dahulu berat badannya dengan timbangan kemudian diukur tinggi badannya dan

    dimasukkanke dalam rumus di bawah ini*

    %emudian hasil 7T yang didapat diinterpretasikan ke dalam tabel

    klasifikasi 7T menurut %riteria /sia asifik.

    2.2.?. %lasifikasi 7ndeks assa Tubuh

    eta-analisis beberapa kelompok etnik yang berbeda dengan konsentrasi lemak

    tubuh, usia, dan $enis kelamin yang sama, menun$ukkan Suku /merika kulit

    hitam memiliki nilai 7T lebih tinggi dari tnik olinesia dan tnik olinesia

    memiliki nilai 7T lebih tinggi daripada tnik %aukasia, sedangkan untuk

    7ndonesia memiliki nilai 7T berbeda ?.2 kgAm2 dibandingkan etnik %aukasia

    (Sugondo, 2004) dalam Jeeramohan (2012).

    Ta'el 2.2. %lasi!ikasi "MT menurut %riteria Asia Pasi!ik.

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    16/33

    14

    %LA$"-"%A$" "MT

    &erat badan kurang < 1.

    %isaran normal 1.-22.'&erat badan lebih @ 2?

    &erisiko 2? -2.'

    ;bese 7 2-2'.'

    ;bese 77 @ ?0

    (Sugondo, 2004) dalam Jeeramohan (2012)

    2.3. Pengaruh %ualitas Ti&ur Terha&a( "n&eks Massa Tu'uh

    Tidur adalah suatu modulator penting fungsi neuron endokrin dan metabolisme

    glukosa pada anak-anak $uga pada orang dewasa. :urasi tidur merupakan salah

    satu komponen dalam menentukan kualitas tidur. %e#enderungan tidur dengan

    kualitas yang buruk karena masalah tidur akan menganggu fungsi metabolik dan

    endokrin seperti penurunan leptin dan peningkatan ghrelin.

    6eptin dan ghrelin adalah dua hormon yang berpengaruh terhadap

    keseimbangan energi. 6eptin adalah mediator $angka pan$ang pengaturan

    keseimbangan energi, asupan makanan dan menekan nafsu makan. Sedangkan

    ghrelin merupakan hormon yang bertindak #epat untuk merangsang nafsu makan.

    6eptin dan ghrelin dapat men#apai hipothalamus untuk memiliki efek pada asupan

    makanan dan berat badan. 6eptin disekresi oleh adiposa $aringan dan ghrelin

    disekresikan oleh lambung. %edua hormon ini masuk ke otak melalui aliran darah.

    Selain itu, ghrelin dan leptin lambung dapat men#apai hipothalamus melalui saraf

    "agal dan inti traktus solitarus. Selain itu, pusat ghrelin dapat mempengaruhi

    pusat energi di hipothalamus (6iu, 2011).

    enelitian yang dilakukan oleh 6iu (2011) menun$ukkan adanya hubungan

    antara risiko obesitas atau o!erweightpada responden yang mengalami kesulitan

    tidur. al yang sama $uga didapati pada penelitian yang dilakukan oleh atel dan

    u (200), di mana anak-anak yang memiliki durasi tidur yang lebih pendek

    memiliki hubungan yang sangat erat dan konsisten dengan ke$adian obesitas pada

    masa yang akan datang.

    Selain itu terdapat berbagai hal yang berlangsung selama tidur, salah satunya

    dalam hal metabolisme glukosa. ada indi"idu yang normal ter$adi peningkatan

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    17/33

    1

    hormon pertumbuhan dan penurunan kortisol serta epinefrin ketika tidur.

    eningkatan hormon pertumbuhan selama awal tidur ini akan men$aga kadar gula

    darah stabil dengan #ara menghambat pengambilan glukosa dari otot. Sedangkan

    penurunan kadar kortisol inilah yang menyebabkan terlambatnya efek sensiti"itas

    insulin selama tidur, sehingga efek ini akan mun#ul pada akhir malam. %arena

    inilah kadar gula darah tetap stabil selama tidur sepan$ang malam meskipun dalam

    keadaan berpuasa (!auter et al, 1'').

    &eberapa studi menemukan adanya pengaruh kualitas tidur terhadap indeks

    massa tubuh, seperti yang didapati pada studi yang dilakukan oleh Taheri (200),

    di mana responden yang memiliki durasi tidur yang pendek mengalami penurunan

    kadar leptin dan peningkatan kadar ghrelin yang dapat menyebabkan ter$adinya

    peningkatan nafsu makan sehingga menyebabkan meningkatnya indeks massa

    tubuh.

    ada penelitian yang dilakukan oleh Baraulet (2011), didapati hubungan

    antara durasi tidur yang pendek dengan tingginya angka indeks massa tubuh,

    lemak tubuh, lingkar pinggang dan panggul, terutama pada wanita di ropa.

    Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh kualitas tidur terhadap

    indeks massa tubuh. :i mana indi"idu dengan kualitas tidur yang buruk

    #enderung memiliki indeks massa tubuh yang tinggi.

    BAB 3

    %ERAN)%A %+N$EP DAN DE-"N"$" +PERA$"+NAL

    3.1. %erangka %*nse(

    Jariabel 7ndependen Jariabel :ependen

    %ualitas Tidur7ndeks assa Tubuh

    (7T)

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    18/33

    1

    )am'ar 3.1. %erangka %*nse( Penelitian

    3.2. De!inisi +(erasi*nal

    ?.2.1. %ualitas tidur

    %ualitas tidur adalah penilaian keadaan tidur 1 bulan yang lalu meliputi nilai

    kualitas tidur yang sub$ektif, latensi tidur, lama waktu tidur, ha"itual sleep

    efficienc# gangguan tidur, pemakaian obat untuk dapat tertidur, dan gangguan di

    siang hari. %ualitas tidur ini diukur dengan kuesioner &itts"urg 'leep (ualit#

    Indeks (SH7).%uesioner SH7 dapat dilihat pada lampiran ?, sedangkan sistem

    skoring SH7 dapat dilihat pada lampiran .1. !ara Gkur * metode angket

    2. /lat Gkur * kuesioner&itts"urgh 'leep (ualit# Inde)(SH7)

    ?. Skala * numerik

    . asil pengukuran

    a. 9ilai SH7L * %ualitas tidur buruk

    b. 9ilai SH7

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    19/33

    1'

    1. /lat ukur * timbangan berat badan orang dewasa dan meteran dinding

    2. !ara ukur *

    ?. Skala ukur * numerik

    . asil ukur * hasil ukur dinilai berdasarkan klasifikasi 7T /sia yang

    terdapat pada tabel ?.1.

    Ta'el 3.1. %lasi!ikasi "MT Asia.

    %LA$"-"%A$" "MT

    &erat badan kurang < 1.

    9ormal 1.-22.'

    &erat badan lebih @ 2?

    ra-;besitas 2? -2.'

    ;besitas Tipe 7 2-2'.'

    ;besitas Tipe 77 @ ?0

    (3;, 200)

    3.3. Hi(*tesis

    ?.?.1. ipotesis 9ol (o)

    Tidak terdapat pengaruh %ualitas Tidur terhadap indeks massa tubuh (7T) pada

    siswa-siswi S/ 9egeri . Siantar.

    ?.?.2. ipotesis /lternatif (aTerdapat pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh (7T) pada siswa-

    siswi S/ 9egeri . Siantar.

    BAB

    MET+DE PENEL"T"AN

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    20/33

    20

    .1. #enis Penelitian

    enelitian ini merupakan penelitian analitik dengan disain (cross-sectinonal),

    yaitu, suatu penelitian yang mempela$ari dinamika korelasi antara faktor-faktor

    risiko dengan efek, dengan #ara pendekatan, obser"asi atau pengumpulan data

    sekaligus pada suatu saat (point time approach) (9otoadmo$o, 2012). ada

    penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas tidur terhadap

    indeks massa tubuh pada siswa-siswi S/ 9egeri .Siantar tahun 201? dengan

    #ara pengisian kuesioner SH7 serta pengukuran berat badan (kg) dan tinggi

    badan (m).

    .2. /aktu &an Tem(at Penelitian

    enelitian ini dilakukan pada bulan September-9o"ember 201?. enelitian ini

    dilakukan di S/ 9egeri .Siantar. /dapun pertimbangan pemilihan lokasi

    tersebut karena faktor masih kurangnya penelitian-penelitian yang dilakukan di

    luar %ota edan.

    .3. P*(ulasi &an $am(el

    .?.1. opulasi

    opulasi penelitian ini adalah siswa-siswi S/ 9egeri .Siantar tahun 201?.

    .?.2. Sampel

    etode penarikan sampel adalah dengan menggunakan teknik &ro"a"ilit#

    sampling dengan $enis cluster samplingyaitu proses penarikan se#ara a#ak pada

    kelompok indi"idu dalam populasi yang ter$adi se#ara ilmiah (Sastroasmoro

    7smael, 2002). &erdasarkan hasil sur"ey awal di S/ 9egeri ematang Siantar

    terdapat ?2 kelas dengan rin#ian kelas M (M1-M10), kelas M7 ilmu alam ( M7

    7/.1- M7 7/.), M7 ilmu sosial ( M7 7S.1- M7 7S.2), kelas M77 ilmu alam ( M77 7/.1-

    M11.7/.10), kelas M77 ilmu sosial (M77 7S.1- M77 7S.). aka masing-masing kelas

    diambil sampel dengan rumus *

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    21/33

    21

    Kang men$adi kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah responden yang

    tidak mengisi lembaran kuesioner SH7 sesuai dengan petun$uk pengisian

    kuesioner.

    Gntuk menentukan besar sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan

    rumus berikut* (3ahyuni, 200)

    %eterangan *

    9 * $umlah di populasi

    n * besar sampel

    N1-aA2 * nilai N pada dera$at kemaknaan (biasanya 'C O 1,'4)

    * proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak

    diketahui proporsinya, ditetapkan 0C (0,0)

    : * dera$at penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan* 10C

    (0,10), C (0,0), atau 1C (0,01)

    &erdasarkan rumus di atas maka didapat besar sampel pada penelitian iniadalah sebanyak ',201 orang dan digenapkan men$adi '0 orang.

    .. Met*&e Pengum(ulan Data

    Ienis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data

    yang diambil langsung dari masing-masing sampel penelitian, meliputi kualitas

    201,'

    ?40.,1?

    4.,11'1

    '40.,001,012.0

    '40.,012.1),01(,0)'4,1'4,1()1,01,0)(112.1(

    ),01(,0'4,1'4,112.1

    =

    =

    +

    =

    +

    =

    n

    n

    )

    )

    n

    )))

    )))

    n

    ( )

    ( ) )1.(.)1(

    )1(2

    2A1

    2

    2

    2A1

    pp/d

    &&/n

    +

    =

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    22/33

    22

    tidur dan indeks massa tubuh. engumpulan data kualitas tidur dilakukan dengan

    pengisian kuesioner SH7 yang telah di"alidasi oleh Uni!ersit# of &itts"urgh

    dengan sensiti"itas ',4C dan spesifisitas 4,C (&uysse, 1'') dalam /lbert

    (2012). engambilan data indeks massa tubuh dilakukan dengan pengukuran

    langsung oleh peneliti dengan menggunakan timbangan pengukur berat badan

    berdiri untuk orang dewasa dan menggunakan meteran untuk mengukur tinggi

    badan.

    .0. Met*&e Peng*lahan &an Analisis Data

    engolahan dan analisis data menggunakan u$i uni"ariat yaitu u$i statistik

    deskriptif untuk mendeskripsikan data penelitian dengan menggunakan tabel

    distribusi frekuensi yaitu dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain* tahap

    pertama editing, yaitu menge#ek nama dan kelengkapan identitas maupun data

    responden serta memastikan bahwa semua $awaban telah terisi sesuai petun$uk=

    tahap kedua coding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk

    mempermudah saat mengadakan tabulasi dan analisis= tahap ketiga processing,

    yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer dengan

    menggunakan program statistical package for the social sciences(SSS)= tahap

    keempat cleaning, yaitu menge#ek kembali data yang telah dimasukkan untuk

    mengetahui ada kesalahan atau tidak.

    Sebelum dilakukan analisa bi"ariat yaitu untuk mengetahui pengaruh

    kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh, terlebih dahulu data diu$i

    normalitasnya dengan menggunakan kormogoro! smirno! test dan didapatkan

    bahwa "ariabel kualitas tidur memiliki distribusi normal (sig.0,04), sedangkan"ariabel indeks massa tubuh tidak terdistribusi normal (sig.0,000). &erdasarkan u$i

    normalitas tersebut /nalisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar

    "ariabel pada penelitian ini menggunakan u$i statistik non parametri# yaitu u$i

    spearman.

    BAB 0

    HA$"L PENEL"T"AN DAN PEMBAHA$AN

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    23/33

    2?

    0.1. Hasil Penelitian

    0.1.1. Deskri(si L*kasi Penelitian

    enelitian dilaksanakan di S/ 9egeri ematang Siantar yang terletak di $alan

    attimura no 1 %elurahan ahlawan %e#amatan Siantar Timur > ematang

    Siantar. 6okasi Sekolah ini berada di tengah kota dekat dengan Bedung ;lahraga

    dan tempat erbelan$aan 5amayana.

    ada tahun a$aran 2012-201? Sekolah ini memiliki $umlah siswa-siswi

    sebanyak 121 orang yang terdiri dari ?2 total siswa siswi kelas M yang di bagi

    men$adi sepuluh kelas, 2? total siswa-siswi kelas M7 yang di bagi men$adi tu$uh

    kelas, dan 44 total siswa-siswi kelas M77 yang di bagi men$adi 1 kelas.

    S/ 9egeri ematang Siantar mempunyai batas sebagai berikut *

    &atas Gtara * Ialan Sutomo

    &atas Selatan * Ialan attimura

    &atas Timur * Ialan Sutomo

    &atas &arat * Ialan erdeka

    0.1.2. Deskri(si %arakteristik

    5esponden yang men$adi sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi S/

    9egeri ematang Siantar dengan $umlah responden sebanyak '0 orang dengan

    distribusi yang dapat dilihat pada tabel .1.

    Ta'el 0.1 Distri'usi Res(*n&en

    n Persentasi

    #enis %elamin

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    24/33

    2

    6aki-laki 0,0

    erempuan 0,0

    Iumlah '0 100,0

    Umur

    1 1? 1,

    1 ? 2,2

    14 22 2,

    1 14 1,

    1 1 1,1

    #umlah '0 100,0

    Tabel .1 menun$ukkan bahwa responden yang memiliki $enis kelamin

    laki-laki sebanyak orang (0C), dan yang memiliki $enis kelamin perempuan

    sebanyak orang (0C).

    Tabel .1 $uga menun$ukkan bahwa umur responden terbanyak adalah

    berumur 1 tahun yaitu ? orang (2,2C), sedangkan umur responden yang paling

    sedikit adalah berumur 1 tahun yaitu 1 orang (1,1C).

    0.1.3. Distri'usi %ualitas Ti&ur

    Ta'el 0.2 Distri'usi %ualitas Ti&ur

    %ualitas Ti&ur n Persentasi

    %ualitas baik ' 10,0

    %ualitas buruk 1 '0,0#umlah '0 100.0

    Tabel .2 menun$ukkan berdasarkan kualitas tidur, diperoleh bahwa

    mayoritas responden memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak 1 orang

    ('0C), sedangkan yang memiliki kualitas tidur yang baik yaitu sebanyak ' orang

    (10C).

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    25/33

    2

    0.1.. Distri'usi %*m(*nen Ti&ur

    Ta'el 0.3 Distri'usi %*m(*nen Ti&ur

    %*m(*nen Mean $tan&art &eiasi

    1 (Sub$ekti"itas Tidur) 1,2 0,41

    2 (6atensi Tidur) 1, 0,?

    ? (:urasi Tidur) 0,2 0,?

    (fekti"itas Tidur) 0,20 0,

    (Bangguan Tidur) 1,'1 0,'?4 (;bat Tidur) 0,04 0,?

    (:isfungsi Siang ari) 1,2 0,?'

    &erdasarkan Tabel .? menun$ukkan bahwa komponen yaitu komponen

    gangguan tidur merupakan komponen dengan rata-rata terbesar (meanO1,'1).

    Sedangkan, rata-rata komponen tidur yang terke#il adalah komponen 4 yaitu

    komponen penggunaan obat tidur (meanO0,04).

    0.1.0. Distri'usi "n&eks Massa Tu'uh

    Ta'el 0. Distri'usi "n&eks Massa Tu'uh

    "n&eks Massa Tu'uh n Persentasi

    &erat badan kurang 1 1,4

    9ormal 2 ,

    &erat badan lebih atau

    ra-;besitas

    ' 10,0

    ;besitas tipe 7 12 1?,?;besitas tipe 77 ? ?,?0

    #umlah '0 100,0

    Tabel . menun$ukkan bahwa lebih dari setengah responden dengan

    indeks massa tubuh normal sebanyak 2 orang (,C), sedangkan responden

    dengan indeks massa tubuh yang paling sedikit adalah obesitas tipe 77 yaitu

    sebanyak ? orang (?,?C).

    0.1.4. Pengaruh %ualitas Ti&ur terha&a( "n&eks Massa Tu'uh

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    26/33

    24

    Ta'el 0.0. Analisis Uji %*relasi Spearman

    Pengaruh %ualitas Ti&ur terha&a( "n&eks Massa Tu'uh

    Jariabel %ualitas Tidur 7ndeks assa Tubuh

    %ualitas Tidur - - 0,04 ( p O 0,')

    7ndeks assa Tubuh - 0,04 ( p O 0,') -

    engaruh kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh pada penelitian ini

    diidentifikasi dengan melihat hubungan antar "ariabel dengan u$i statisti#

    'pearman.

    :ari tabel . menun$ukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kualitas

    tidur terhadap indeks massa tubuh (pO 0,' (rO - 0,04)). :engan demikian,

    dapat disimpulkan bahwa hipotesa alternatif (a) pada penelitian ini yaitu ada

    pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh ditolak. :an menerima

    hipotesa null (o) yaitu tidak ada pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa

    tubuh.

    0.2. Pem'ahasan

    0.2.1. #enis %elamin &an Umur Res(*n&en

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    27/33

    2

    ada penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan $enis kelamin, dari '0 orang

    yang men$adi sampel, $umlah persentasi $enis kelamin responden adalah sama

    yaitu, orang (0C) memiliki $enis kelamin laki-laki, dan orang (0C)

    memiliki $enis kelamin perempuan. /danya persamaan $umlah responden antara

    $enis kelamin laki-laki dan perempuan dikarenakan dari seluruh total populasi

    penlitian yaitu sebanyak 121 orang dimana penarikan sampel adalah dengan

    menggunakan tekhnik pro"a"ilit# samplingdengan $enis cluster sampling yaitu

    proses penarikan se#ara a#ak pada kelompok indi"idu dalam populasi yang ter$adi

    se#ara ilmiah kemungkinan besar dapat diperoleh $umlah persentasi sampel adalah

    sama.

    &erdasarkan umur responden pada penelitian ini didapatkan bahwa $umlah

    umur yang paling banyak adalah umur 1 tahun yaitu sebanyak ? orang (2,2C),

    dimana berdasarkan kategori umur menurut :epkes 57 (200'), yaitu masa rema$a

    awal adalah rentang umur 12-14 tahun yang duduk dibangku sekolah menengah.

    0.2.2. %ualitas Ti&ur Res(*n&en

    ada penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan kualitas tidur, dari '0 orang

    yang men$adi sampel, diperoleh kebanyakan responden memiliki kualitas tidur

    yang buruk yaitu sebanyak 1 orang ('0C) sedangkan sebanyak ' orang (10C)

    yang memiliki kualitas tidur yang baik.

    al ini $uga se$alan dengan penelitian ardiyanti (200') yang dilakukan

    pada rema$a di S arapan 1 edan, dimana ditemukan orang (.0C)

    responden yang memiliki kualitas tidur yang buruk dan ? orang (2.0C) yang

    memiliki kualitas tidur yang baik.

    asil penelitian yang sama $uga dilakukan oleh utra (2011), pada 100

    responden S/ Santo Thomas 2, didapati bahwa ' responden ('C) memiliki

    kualitas tidur yang buruk dan 1 responden (1C) memiliki kualitas tidur yang

    baik.

    Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh /lbert (2012), yang dilakukan

    pada 0 sampel mahasiswa 8akultas %edokteran Gni"ersitas Sumatera Gtara

    Tahun 200' didapatkan hasil yang berbeda dimana kebanyakan responden

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    28/33

    2

    memiliki kualitas tidur yang baik yaitu sebanyak 2 orang (40C) sedangkan

    responden yang memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak 14 orang

    (0C).

    asil yang agak berbeda pada penelitian ini dengan penelitian yang

    dilakukan oleh /lbert (2012), mungkin disebabkan adanya keterbatasan dalam

    penilaian kualitas tidur dengan kuesioner SH7 pada penelitian ini seperti

    banyaknya responden yang lupa akan pola dan waktu tidurnya dalam sebulan

    terakhir.

    0.2.3. "n&eks Massa Tu'uh Res(*n&en

    &erdasarkan dera$at indeks massa tubuh didapatkan responden yang mengalami

    ormalweight adalah sebanyak 2 orang (,C), al ini se$alan dengan

    penelitian ardiyanti (200') yang ber$udul D ubungan antara %ualitas Tidur

    dengan ;besitasF didapati responden yang masuk dalam kategori nonobese yaitu

    sebanyak 0 orang (41.C), dimana yang nonobese paling banyak masuk dalam

    dera$at normal (0.4C).

    asil penelitian yang sama yang $uga didapati pada penelitian yang

    dilakukan oleh Sartika (2011), yang dilakukan pada 10 sampel anak usia -1

    tahun di 7ndonesia dimana indeks massa tubuh responden yang paling banyak

    ialah yang termasuk dalam kategori normal yaitu sebanyak 1?0 orang (4C).

    al yang sama $uga didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh 5atna

    (200), yang dilakukan pada siswa S/ 7slam Terpadu dimana hasil penelitian

    menun$ukkan bahwa mayoritas responden memiliki indeks massa tubuh normal

    yaitu sebesar ? orang.

    0.2.. Pengaruh %ualitas Ti&ur terha&a( "n&eks Massa Tu'uh

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    29/33

    2'

    :alam penentuan kualitas tidur ditentukan oleh berbagai komponen yaitu

    sub$ekti"itas tidur, latensi tidur, durasi tidur, efekti"itas tidur, gangguan tidur,

    penggunaan obat tidur, dan disfungsi di siang hari. :ari komponen-komponen

    tersebut, komponen gangguan tidur merupakan komponen mayoritas yang

    terbanyak di$awab oleh responden yang kebanyakan hasil kualitas tidur reponden

    yaitu memiliki kualitas tidur yang buruk. al ini se$alan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh ardiyanti (200'), yaitu dimana komponen gangguan tidur

    merupakan $awaban responden yang terbanyak.

    ada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas

    tidur terhadap indeks massa tubuh dimana nilai dari hasil u$i analisis 'pearman

    adalahp O 0,' dengan nilairO - 0,04.

    asil penelitian ini se$alan dengan penelitian yang dilakukan oleh 9atama

    (200) dimana responden yang memiliki $umlah $am tidur yang tinggi atau

    kualitas tidur buruk memiliki indeks massa tubuh normal weight sebanyak '

    orang (1C).

    9amun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    ardiyanti (200') :i mana $umlah responden yang memiliki kualitas tidur buruk

    lebih banyak memiliki 7ndeks assa Tubuh di atas normal, yaitu terdapat 24

    orang (C) dan indeks massa tubuh normal yaitu 21 orang (C).

    Tidak terdapatnya pengaruh kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh

    pada penelitian ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor tidak hanya dari segi

    kualitas tidur sa$a namun $uga ada berbagai faktor lain dalam peningkatan indeks

    massa tubuh yaitu asupan makanan berlebih yang berasal dari $enis makanan

    olahan serba instan, minumansoft drink, makanan $a$anan seperti makanan #epat

    sa$i (burger, pi++a, hot dog) dan makanan siap sa$i lainnya (Sartika, 2011).

    8aktor lain $uga yang berperan dalam peningkatan indeks massa tubuh

    seperti yang terdapat dalam 5ahayu (2012), dimana dikatakan bahwa faktor-faktor

    yang mempengaruhi peningkatan indeks massa tubuh antara lain interaksi yang

    sangat kompleks antara pola makan, dan gaya hidup.

    BAB 4

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    30/33

    ?0

    %E$"MPULAN DAN $ARAN

    4.1. %esim(ulan

    &erdasarkan hasil penelitian dan uraian dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan

    sebagai berikut*

    1. %omponen terbanyak yang menyebabkan hasil penilaian kualitas tidur pada

    siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar buruk ialah komponen

    gangguan tidur (komponen ).

    2. Siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar memiliki kualitas tidur yang

    buruk ('0C).

    ?. Siswa-siswi S/ 9egeri ematang Siantar memiliki indeks massa tubuh

    normal (,C).

    . Tidak terdapat pengaruh kualitas tidur terhadap 7ndeks assa Tubuh pada

    siswa-siswi di S/ 9egeri ematang Siantar.

    4.2. $aran

    &erdasarkan seluruh proses penelitian yang telah di$alani oleh penulis dalam

    menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang

    mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.

    /dapun saran tersebut, yaitu*

    1. :iperlukan penelitian lebih lan$ut berupa analisis multi!ariate mengenai

    berbagai faktor risiko ter$adinya peningkatan indeks massa tubuh, tidak

    hanya dari kualitas tidur sa$a, namun terdapat faktor-faktor lain yang

    menyebabkan indeks massa tubuh meningkat.

  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    31/33

    ?1

    DA-TAR PU$TA%A

    /gustin, :., 2012. 0aktor-faktor #ang Mempengaruhi 1ualitas 2idur pada

    &eker3a 'hift di &2. 1rakatau 2irta Industri +ilegon. /"ailable from*

    http*AAlontar.ui.a#.idAfileEfileOdigitalA20?1?40-S?0-8aktor-faktor

    C20yang.pdfP/##essed 1 april 201?Q.

    /lbert, 2012. Hu"ungan ,ntara 1ualitas 2idur dengan 2ekanan *arah pada

    Mahasiswa 0akultas 1edokteran Uni!ersitas 'umatera Utara tahun

    Masuk 4556.

    &idules#u, /., et al, 2010. 7ntera#tion of Sleep Huality and sy#hoso#ial Stress on

    ;besity in /fri#an /meri#ans* The !ardio"as#ular ealth pidemiology

    Study (!S).7ioMed +entral &u"lic Health. 10* 1-10.

    &uysse, :.I., et al, 1'. The ittsburgh Sleep Huality 7ndeR (SH7). / new

    instrument for psy#hiatri# resear#h and pra#ti#e.&s#chiatr# Research. 2*

    1'?-21?.

    !auter, .J., olonsky, %.S., S#heen, /.I., 5oles of !ir#adian 5hythmi#ity and

    Sleep in uman Blu#ose 5egulation.Endocrine Re!iews. 1* 14-?.

    :ep%es, 57., 200'. rofil %esehatan 5epublik 7ndonesia. Iakarta*

    :epartemen %esehatan 5epublik 7ndonesia.

    :orland, Saunders, 200. *orland8s Medical *ictionar# 9:th Edition. Iakarta*

    200 B!* 200.

    Banong, 3.8.,7uku ,3ar 0isiologi 1edokteran Edisi 45. Iakarta* B!* 14-1'.

    Baraulet, ., et al, 2011. Short Sleep :uration is /sso#iated with 7n#reased

    ;besity arkers in uropean /doles#ents * /ffe#t of hysi#al /#ti"ity

    and :ietary abits. The 69/ Study. International ;ournal of

    O"esit#. ?* 1?0-1?1.

    http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313608-S43780-Faktor-faktor%20yang.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313608-S43780-Faktor-faktor%20yang.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313608-S43780-Faktor-faktor%20yang.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20313608-S43780-Faktor-faktor%20yang.pdf
  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    32/33

    ?2

    Buyton, /.!., all, I..,200. 7uku ,3ar 0isiologi 1edokteran Edisi ::.Iakarta*

    B!* -'.

    ardiyanti, :., 2012. Hu"ungan 1ualitas 2idur dengan 1e3adian O"esitas pada

    Rema3a di 'M& Harapan : Medan.

    Iapardi, 7., 2002. Bangguan Tidur. /"ailable from*

    http*AAlibrary.usu.a#.idAdownloadAfkAbedah-iskandarC20$apardi12.pdf

    P/##essed 1 /pril 201?Q.

    6eger, :., et al, 2012. Total Sleep Time Se"erely :rops :uring /doles#en#e.

    &LO' OE. * 1-4.

    6iu, I., et al, 2011. Sleep :iffi#ulties and ;besity /mong readoles#ents.

    +anadian ;ournal of &u"lic Health. 102* 1?'-1?.

    9atama, !.., 2011. Hu"ungan ;umlah ;am tidur dengan Indeks Massa tu"uh

    pada Mahasiswa 0akultas 1edokteran Uni!ersitas 'umatera Utara.

    9otoadmod$o, S., 200.Metodologi &enelitian 1esehatan. Iakarta* 5ineka !ipta.

    atel, S.5., u. 8.&., 200. Short Sleep :uration and 3eight Bain* / Systemati#

    5e"iew. O"esit#. 14* 4?-4?.

    utra, .&.2011.Hu"ungan antara 1ualitas 2idur dengan Intelegensi pada siswa

    1elas < 'M, santo 2homas 4. Uni!ersitas 'umatera Utara.

    Sado#k, &.I.,Sado#k, J./., 2012. 7uku ,3ar &sikiatri 1linisdisi 2. Iakarta*B!* ??'.

    Saragih, /.5., 200.Mendengkur =2he 'ilent 1iller> dan Upa#a &enanganann#a

    dalam Meningkatkan 1ualitas Hidup. /"ailable 8rom*

    www.usu.a#.idAidAfilesApidatoAppgbA200Appgb200abdulra#hman.pdf

    Sastroasmoro, S., 7smael, S., 2002. *asar-dasar Metodologi &enelitian 1linis

    edisi 4.Iakarta* !J Sagung Seto * -.

    http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdfhttp://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2007/ppgb_2007_abdul_rachman.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdfhttp://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2007/ppgb_2007_abdul_rachman.pdf
  • 5/24/2018 3 BAB 1-6 edit

    33/33

    ??

    Shaikh, 3./., atel, ., Singh, S%., 200'. Sleep :epri"ation redisposes

    Bu$arati 7ndian /doles#ensts to ;besity. Indian ;ournal of +ommunit#

    Medicine. ?* 1'2-1'.

    Sherwood., 2001. Susunan Sistem Saraf usat. :alam*0isiologi Manusia dari 'el

    ke 'el Edisi 4. Iakarta* enerbit &uku kedokteran B!* 1?4-1?.

    Shintya, 6./., 2012. engaruh %ualitas Tidur pada %ualitas idup 6ansia

    enderita enyakit %ronis di 5umah Sakit /d"ent anado. ;urnal

    1eperawatan Unkla". 1.

    Sleep :isorders !entre., 2012. 'leep and +ircadian disorder* 3ebd. /"ailable

    from* http*AAwww.webmd.#omAsleep-disordersAguideA#ir#adian-rhythm-

    disorders-#ause. P/##essed 1 /pril 201?Q.

    Smyth, !./., 200. "aluating Sleep Huality in ;lder /dults. ,merican ;ournal

    of ursing. 10* 2-0.

    Sulistiyani, !., 2012. Se"eral 8a#tors 5elated to Huality of Sleep on The Students

    of The 8a#ulty of ubli# ealth Gni"ersity of :iponegoro in Semarang.

    ;urnal 1esehatan Mas#arakat. 1* 20-2'2.

    Taheri, S., et al, 200. Short Sleep :uration is /sso#iated with 5edu#ed 6eptin,

    le"ated Bhrelin, and 7n#reased &ody ass 7ndeR. &LO' Medicine. 1*

    210-21.

    Jeeramohan, S.!.&., 2012. ?am"aran Indeks Massa 2u"uh pada &asien

    *ia"etes Mellitus 2ipe II di R'U&.H.,dam Malik pada tahun 45::.

    3ahyuni,/.S., 200. 'tatistika 1edokteran. Iakarta* &ambodoe !ommuni#ation*

    114.

    3;, 200. /ppropriate &ody-mass 7ndeR for /sian opulation and its

    7mpli#ations for oli#y and 7nter"ention Strategies. 2he Lancet. ?4?* 1-

    14?.

    http://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/circadian-rhythm-disorders-causehttp://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/circadian-rhythm-disorders-causehttp://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/circadian-rhythm-disorders-causehttp://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/circadian-rhythm-disorders-cause