Author
laskar-tamiang-bersatu
View
91
Download
0
Embed Size (px)
KONSEP
PT.PSP.3-3.2012
PEDOMAN TEKNISPENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE
INTENSIFICATION TA. 2012
DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHANDIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIANJAKARTA, 2012
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2011 i
KATA PENGANTAR
Pembuatan pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan umum bagi para petugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi, Kabupaten/Kota dan petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) yang dananya bersumber dari dana APBN TA 2012. Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan saksama. Disamping itu dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan dilapangan dan kendala / hambatan yang ada akan dapat diatasi, sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal . Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, oleh karena itu diharapkan pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi dapat menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dapat menerbitkan Petunjuk teknis yang menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi spesifik daerah masing-masing. Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait baik Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini. Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2011 ii
hasil pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besarnya kesejahteraan petani di Indonesia.
Jakarta, Januari 2012
Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan,
Ir.Tunggul Iman Panudju,Msc NIP.195805261987031002
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2011 iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................... i DAFTAR ISI ................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... v I. PENDAHULUAN ..................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................ 1 B. Tujuan ............................................................. 3 C. Sasaran .......................................................... 3 D. Pengertian ..................................................... 4
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN ................................ 5
A. Persiapan ........................................................ 5 B. Pelaksanaan ................................................... 5
III. SPESIFIKASI TEKNIS ............................................. 6
A. Norma ............................................................. 6 B. Standar Teknis ................................................ 6 C. Kriteria ............................................................ 7
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN .................................... 9
A. Cara Pelaksanaan ......................................... 9 B. Tahapan Pelaksanaan ................................... 9 C. Jadwal Kegiatan ............................................ 15 D. Pendanaan .................................................... 16
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2011 iv
V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ................................................. 18
A. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi ................................................ 18 B. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/Kota .................................... 19 C. Format Laporan .............................................. 20 D. Alur Laporan ................................................... 20
VI. INDIKATOR KINERJA ............................................ 23
A. Indikator Keluaran (Outputs) ........................... 23 B. Indikator Hasil (Outcomes) ............................. 23 C. Indikator Manfaat (Benefits) ............................ 23 D. Indikator Dampak (Impacts) ............................ 23
VII. PENUTUP ............................................................... 25
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2011 v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lokasi Pengembangan SRI Tahun 2012 26 Lampiran 2. Contoh Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) kegiatan Pengembangan SRI ............................ 29 Lampiran 2.a. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.01) ..................... 31 Lampiran 2.b Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.03)... .................................... 32 Lampiran 3.a. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.02) ............. 34 Lampiran 3.b Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.04) ....................................... 35 Lampiran 4. Outline Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan SRI TA. 2012 ....................................... 36
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang
penting. Keseimbangan tanah dengan kandungan
bahan organik, mikro organisme dan aktifitas biologi
serta keberadaan unsur-unsur hara dan nutrisi sangat
penting untuk keberlanjutan pertanian kedepan, begitu
juga dengan kesehatan manusia mempunyai hubungan
langsung dengan kesehatan tanah.
Salah satu permasalahan saat ini yang dihadapi banyak
petani adalah kesehatan dan kesuburan tanah yang
semakin menurun. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-
gejala sebagai berikut; tanah cepat kering, retak-retak
bila kurang air, lengket bila diolah, lapisan olah dangkal,
asam dan padat, produksi sulit meningkat bahkan
cenderung menurun. Kondisi ini semakin buruk karena
penggunaan pupuk an-organik terus meningkat dan
penggunaan pestisida untuk mengendalikan organisme
pengganggu tumbuhan juga meningkat.
Perilaku usahatani lebih tertuju pada cara memupuk
tanaman, bukan cara memupuk tanah agar tanah
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 2
menjadi subur, sehingga dapat menyediakan sekaligus
memberikan banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini
usahatani secara umum belum melibatkan tanah
sebagai komponen yang mempengaruhi dan
menentukan keputusan pengendalian dalam
pengelolaan suatu agroekosistem.
Dibeberapa tempat masih terjadi pembakaran sisa
jerami sebelum pengolahan lahan, sehingga
mengakibatkan pencemaran udara dan rotasi unsur
hara tidak terjadi.
Oleh karena itu Direktorat Perluasan dan Pengelolaan
Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian pada tahun 2012 akan melaksanakan
kegiatan untuk meningkatkan kemampuan teknis
masyarakat tani melalui kegiatan Pelatihan dan
Sekolah Lapangan System Of Rice Intensification (SRI)
yaitu cara budidaya tanaman padi yang intensif dan
efisien dengan proses manajemen sistem perakaran
dengan berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman
dan air.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 3
B. Tujuan
Tujuan Pengembangan SRI ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petani tentang usahatani padi
sawah organik metode SRI.
b. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usahatani.
c. Menghasilkan produksi yang berdaya saing
tinggi, sehat dan berkelanjutan.
d. Mengembangkan usahatani padi yang ramah
lingkungan.
C. Sasaran
Sasaran kegiatan pengembangan SRI adalah petani
yang mempunyai lahan sawah beririgasi yang
ketersediaan airnya terjamin. Pada tahun 2012 kegiatan
pengembangan SRI seluas 60.300 Ha yang tersebar di
20 propinsi, 109 kabupaten/kota dengan rincian
sebagaimana terlampir pada Lampiran 1.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 4
D. Pengertian
1. Usahatani padi sawah organik metode SRI adalah
usahatani padi sawah irigasi secara intensif dan
efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman dan air
melalui pemberdayaan kelompok tani dan kearifan
lokal serta berbasis pada kaidah ramah
lingkungan.
2. Kelompok tani pelaksana SRI adalah kelompok
tani yang menggarap lahan dalam satu hamparan
dan bersedia menerapkan metode SRI pada
seluruh lahan garapan kelompok tani tersebut
secara utuh.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 5
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan pengembangan SRI terdiri dari :
A. Persiapan 1. Pembuatan Juklak oleh Propinsi
2. Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota
3. Koordinasi dengan Instansi terkait
4. Sosialisasi
5. Penjaringan Calon Petani dan Calon Lokasi (PCPCL)
6. Penetapan hasil penjaringan CPCL
7. Pembuatan rekening kelompok
8. Musyawarah Kelompok Tani
9. Penyusunan RUKK
10. Transfer Dana
B. Pelaksanaan 1. Pengadaan alat dan saprodi (APPO, benih dan
bahan organik (BO)
2. Pengolahan Tanah
3. Pelatihan
4. Sekolah Lapangan (SL) dan pendampingan
5. Lokakarya
6. Monitoring dan Evaluasi
7. Pelaporan
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 6
III. SPESIFIKASI TEKNIS Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SRI melalui
Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI) mengacu
pada norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut :
A. Norma
Pengembangan SRI dilaksanakan bagi petani dalam
kelompok tani pada lokasi sasaran dan dilakukan oleh
petugas yang telah mengikuti pelatihan pemandu ( TOT )
atau petani maju yang telah mampu menerapkan metode
SRI.
B. Standar Teknis
Standar teknis Pengembangan SRI meliputi :
1. Pelaksanaan TOT bagi Instruktur/ Petugas di
daerah
2. Pelaksanaan Pelatihan Usahatani Padi Organik
Metode SRI.
3. Pelaksanaan Sekolah Lapang Pemandu SRI
selama 15 kali pertemuan
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 7
C. Kriteria Kriteria lokasi, petani, kelompok tani, pengajar,
pendamping dan pemandu pelaksana pengembangan
SRI yaitu :
1. Kriteria Lokasi
a. Hamparan sawah beririgasi yang ketersediaan
airnya terjamin yang dimiliki/dikelola oleh satu
kelompok secara utuh seluas lahan yang dimiliki
oleh anggota kelompok tersebut ( kurang lebih 20
ha).
b. Lokasi mudah dijangkau.
c. Bukan daerah rawan genangan / banjir dan
infrastruktur drainase cukup memadai.
d. Diutamakan yang di daerah sekitarnya tersedia
bahan organik (hijauan, kotoran hewan).
e. Luas lahan pemilik penggarap atau penggarap
maksimum 2 ha / KK.
2. Kriteria Calon Petani Pelaku SRI
a. Petani pemilik penggarap atau penggarap yang
mempunyai kemauan dan kemampuan dalam
mengembangkan SRI serta berada dalam satu
kelompok tani hamparan.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 8
3. Kriteria Kelompok Tani
- Kriteria kelompok tani adalah kelompok tani
hamparan yang merupakan kelompok tani aktif dan
dinamis serta berorientasi ekologis dan agrobisnis.
- Kelompok tani yang belum pernah mendapatkan
alokasi kegiatan SRI.
4. Kriteria Instruktur/ Pelatih SRI
Instruktur/ Pelatih SRI adalah Petugas Dinas Daerah/
Penyuluh Lapangan / Anggota Kelompok tani yang
telah mengikuti TOT yang diselenggarakan oleh
Pusat.
5. Kriteria Pendamping dan Pemandu
Pendamping dan pemandu adalah tenaga profesional
di bidang SRI, Petugas Dinas Kabupaten / Kota dan
Petugas Lapangan atau petani yang telah mengikuti
pelatihan pemandu SRI dan berpengalaman
melaksanakan SRI, serta mempunyai kemampuan
untuk menumbuhkan minat petani dalam
menerapkan dan mengembangkan SRI.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 9
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Cara Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan pengembangan SRI melalui
Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI)
dilakukan secara swakelola oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten/Kota, sedangkan
pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO), dan
benih dilakukan oleh kelompok tani.
B. Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan petunjuk pelaksanaan dilakukan oleh
Dinas Propinsi sebagai penjabaran dari pedoman
teknis yang dibuat oleh pusat sesuai dengan
kondisi daerah.
b. Pembuatan Petunjuk Teknis
Pembuatan petunjuk teknis dilakukan oleh Dinas
Kab/Kota sebagai penjabaran dari petunjuk
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 10
pelaksanaan yang dibuat oleh propinsi sesuai
dengan kondisi riil di lapangan.
c. Koordinasi
Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di
kabupaten/kota termasuk dengan aparat desa
dan masyarakat luas, untuk memperoleh
dukungan dan kemudahan dalam pelaksanaan
kegiatan.
d. Sosialisasi
Sosialisasi bertujuan agar masyarakat
mengetahui dengan jelas tentang rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga
masyarakat bersedia berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut.
e. Penjaringan Calon Lokasi dan Petani
Yang dimaksud penjaringan lokasi adalah
kegiatan untuk memperoleh lokasi (daerah irigasi
yang ketersediaan airnya terjamin), petani dan
kelompok tani sesuai dengan kriteria pada
spesifikasi teknis dalam Bab III. Satu kelompok
tani sasaran beranggotakan + 30 orang.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 11
Penjaringan lokasi dan petani dilakukan oleh Tim
Teknis yang dibentuk oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota. Diharapkan
pada tahun yang akan datang penjaringan calon
lokasi dan petani sudah dilakukan pada tahun
sebelumnya dan dimasukkan dalam proposal.
f. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana
Hasil penjaringan CPCL yang memenuhi syarat
dan kriteria yang telah ditentukan oleh norma,
standar teknis dan kriteria, selanjutnya ditetapkan
dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota.
g. Pembuatan Rekening Kelompok
Rekening kelompok diperlukan untuk menerima
transfer dana dalam rangka bantuan sosial ini dari
dana Tugas Pembantuan. Rekening kelompok
yang dimaksud merupakan rekening bersama
Penjaringan calon petani pelaksana
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 12
antara ketua kelompok dengan Kepala Dinas
kabupaten/kota , dalam bentuk rekening
tabungan pada Bank Pemerintah terdekat.
h. Musyawarah Kelompok Tani atau Rembug Desa
Musyawarah kelompok tani (rembug desa)
dimaksudkan untuk menyusun perencanaan
secara partisipatif sesuai aspirasi masyarakat,
sehingga diharapkan mereka akan merasa
memiliki dan bersedia memelihara kelanjutannya.
Dalam musyawarah kelompok tani (rembug
desa), petugas dalam hal ini bertindak sebagai
fasilitator. Hasil dari musyawarah kelompok tani
menjadi bahan dalam penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK).
i. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Kelompok (RUKK), berdasarkan hasil
musyawarah kelompok tani, dilaksanakan secara
bersama-sama antara petani dan petugas untuk
menentukan kegiatan definitif yang akan
dilaksanakan.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 13
Dalam penyusunan RUKK apabila terdapat
penggunaan dana dari APBD atau swadaya
petani, supaya dicantumkan. Contoh RUKK
seperti pada Lampiran 2.
j. Transfer Dana
Mekanisme transfer dana mengacu pada
pedoman pengelolaan dana bantuan sosial yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana
dan Sarana Pertanian.
2. Pelaksanaan
a. Pengembangan Usahatani Padi Organik
Metode SRI 1) Persiapan di Lapang
- Pengadaan APPO per kelompok tani
sebanyak 2 unit oleh kelompok tani yang
dibiayai dana Tugas Pembantuan
sedangkan untuk saung APPO nya dibuat
secara swadaya petani.
- Pengadaan benih untuk kelompok tani
sebanyak 50 kg (untuk 10 ha) yang
dibiayai dana Tugas Pembantuan
sedangkan 10 ha lainnya swadaya petani.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 14
- Pertemuan penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan sekolah lapangan,
pendampingan dan penentuan lokasi
untuk pengolahan tanah siap tanam
seluas 20 ha dibiayai dana Tugas
Pembantuan dan sisanya dibuat secara
swadaya oleh petani, selanjutnya
melakukan penanaman, usahatani padi
sawah metode SRI seluas 20 ha dalam
satu hamparan kelompok tani.
2) Pelaksanaan di lapangan
Pengelolaan lahan dan pendampingan selama
1 Musim Tanam diselenggarakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota
dengan ketentuan/arahan sebagai berikut :
a) Peserta sekolah lapangan adalah petani
yang telah mengikuti pelatihan SRI.
b) Petugas / pendamping SRI adalah tenaga
ahli di bidang SRI, Petugas Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan
Petugas Lapangan atau petani yang telah
mengikuti pelatihan pemandu SRI dan telah
berpengalaman melaksanakan SRI.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 15
c) Waktu pelaksanaan 1 (satu) musim tanam.
d)Sesuai jadual kegiatan maka SRI
dilaksanakan mulai MT April – September
2012.
C. Jadwal Kegiatan
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota supaya mengikuti
jadual pelaksanaan kegiatan sesuai tahapan kegiatan
Kegiatan pengembangan usahatani padi sawah organik metode SRI
Panen Padi SRI
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 16
Pengembangan SRI, yang dituangkan dalam ”Jadual Palang” pada Lampiran 5.
D. Pendanaan
Untuk melakukan kegiatan pengembangan SRI
disediakan dana Tugas Pembantuan di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota sebesar Rp.
2.250.000,-/ Ha. Transfer dana dilakukan untuk
perkelipatan 20 Ha, dengan perincian sebagai berikut :
Belanja Bahan, Rp. 200.000,-.
Belanja Perjalanan Lain meliputi Perjalanan
Pendampingan Rp. 1.500.000,- dan Monitoring Rp.
300.000,-
Bansos Pembelanjaan dalam bentuk uang, Rp.
43.000.000,-
Khusus penggunaan dana dari AKUN Belanja Lembaga
Sosial Lainnya mengacu pada Pedoman Pengelolaan
Dana Bantuan Sosial Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara lain
Sosialisasi, Koordinasi, Penjaringan Lokasi dan Petani,
musyawarah kelompok tani, pembinaan, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan menggunakan dana
Administrasi Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan
dapat disediakan dari dana APBD.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 17
Untuk pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat petani
secara swadaya.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 18
V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Dalam pelaksanaan pengembangan SRI dilakukan kegiatan
pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh Tingkat
Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai tugas dan tanggung
jawabnya.
A. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi
Kegiatan ditingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan meliputi :
1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai
penjabaran dari pedoman teknis pusat yang
disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat
2. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan
evaluasi.
3. Menyusun rekapitulasi laporan perkembangan
pelaksanaan kegiatan pelatihan dan Sekolah
Lapangan SRI dan disampaikan ke Direktorat
Perluasan dan Pengelolaan Lahan.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 19
B. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/ Kota
Kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian Tanaman Pangan meliputi :
1. Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan instansi terkait.
2. Menyusun petunjuk teknis sebagai penjabaran dari
petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Propinsi
yang disesuaikan dengan kondisi lokalita
setempat.
3. Melaksanakan persiapan ( koordinasi,
penjaringan, alat peraga dan ATK/ perlengkapan
lapangan), pelatihan, Sekolah Lapangan,
pendampingan dan penanaman, workshop/ field
day.
4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para
petugas lapangan dan petani peserta pelaksana
kegiatan.
5. Menyusun laporan dan dokumentasi (sebelum,
sedang dan sesudah) pelaksanaan kegiatan,
kemudian disampaikan ke Propinsi dan Pusat
secara berkala.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 20
C. Format Laporan 1. Laporan Bulanan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten /
Kota wajib membuat laporan bulanan. Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi
merakapitulasi laporan dari Dinas Pertanian
Kabupaten / Kota.
Format laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/ Kota
sesuai format Laporan PSP 01 dan PSP 03
sebagaimana terlampir pada Lampiran 6.a dan 6.b,
sedangkan format laporan yang dibuat oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi sesuai
format Laporan PSP 02 dan PSP 04 sebagaimana
pada Lampiran 7.a dan 7.b.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir agar lebih informatif dan komunikatif
dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi (sebelum,
sedang dan selesai pelaksanaan kegiatan). Outline
laporan akhir sebagaimana pada lampiran 8.
D. Alur Laporan
Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan kegiatan dan permasalahan serta upaya
pemecahan dalam mencapai sasaran. Laporan ini berisi
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 21
antara lain data dan informasi tentang perkembangan
pelaksanaan fisik dan keuangan, pendayagunaan
tenaga kerja, hasil kerja fisik dan lain-lain.
Alur laporan adalah sebagai berikut :
1. Laporan bulanan dibuat oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan dikirim ke
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi untuk
diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat.
2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten / Kota selanjutnya
direkapitulasi oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Propinsi dan dikirim ke Pusat dengan
alamat :
Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550. Telp. : 021-7805552 Fax. : 021-7805552
3. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten / Kota dan dikirim ke Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi untuk diolah
lebih lanjut, dengan tembusan ke pusat.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 22
4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Propinsi berdasarkan hasil laporan dari
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota
kemudian dikirim ke pusat.
5. Waktu pengiriman
a. Laporan bulanan kabupaten dikirim paling lambat
tanggal 5 bulan berikutnya.
b. Laporan bulanan propinsi dikirim paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 23
VI. INDIKATOR KINERJA
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pengembangan
SRI maka diperlukan indikator kinerja sebagai berikut :
A. Indikator Keluaran (Outputs) Terlatihnya kelompok tani hamparan di bidang
Usahatani Padi Sawah Organik Metode SRI seluas
60.300 Ha di 109 Kabupaten di 20 Propinsi.
B. Indikator Hasil (Outcomes)
1. Terwujudnya usahatani padi sawah organik metode
SRI minimal seluas 60.300 Ha.
2. Terwujudnya peningkatan produksi padi sawah
organik metode SRI sebanyak 2 ton/ha
C. Indikator Manfaat (Benefits) 1. Terwujudnya peningkatan nilai tambah produk
sebanyak 120.000 ton
2. Terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat
sebanyak Rp 6 juta/ha
D. Indikator Dampak (Impacts)
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 24
1. Terwujudnya penataan lingkungan usaha tani yang
lebih baik di 3000 kelompok tani
2. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
3. Terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 25
VII. PENUTUP
Pengembangan SRI melalui pelatihan dan Sekolah Lapangan
SRI dilakukan dengan merubah perilaku petani dalam
berusahatani yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Perubahan perilaku petani tersebut memerlukan waktu untuk
berproses, sehingga upaya bimbingan dan pembinaan perlu
dilakukan secara terus menerus oleh petugas lapangan.
Implementasi usahatani padi sawah organik metode SRI pada
saat pelatihan dan Sekolah Lapang SRI diharapkan pada
tahun 2011 dapat diterapkan pada seluruh areal sawah yang
dikelola oleh kelompok tani pelaksana metode SRI.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 26
Lampiran 1 LOKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE
INTENSIFICATION (SRI) TA. 2012
1 Jawa Barat1 Bogor 500 2.250.000 1,125,000
2 Sukabumi 1,500 2.250.000 3,375,000
3 Bandung 1,000 2.250.000 2,250,000
4 Karawang 9,000 2.250.000 20,250,000
5 Garut 1,000 2.250.000 2,250,000
6 Bekasi 300 2.250.000 675,000
7 Ciamis 1,000 2.250.000 2,250,000
8 Subang 5,000 2.250.000 11,250,000
9 Bandung Barat 500 2.250.000 1,125,000
10 Tasikmalaya 1,000 2.250.000 2,250,000
11 Purwakarta 300 2.250.000 675,000
12 Cianjur 500 2.250.000 1,125,000
13 Sumedang 300 2.250.000 675,000
14 Kota Tasikmalaya 200 2.250.000 450,000
2 JAWA TENGAH
15 cilacap 500 2.250.000 1,125,000
16 purbalingga 1,000 2.250.000 2,250,000
17 purworejo 500 2.250.000 1,125,000
18 sragen 500 2.250.000 1,125,000
19 pati 300 2.250.000 675,000
20 jepara 500 2.250.000 1,125,000
21 pekalongan 500 2.250.000 1,125,000
22 pemalang 2,000 2.250.000 4,500,000
23 tegal 1,000 2.250.000 2,250,000
24 karang anyar 500 2.250.000 1,125,000
25 sukoharjo 500 2.250.000 1,125,000
26 banjarnegara 300 2.250.000 675,000
27 wonosobo 300 2.250.000 675,000
3 DI YOGYAKARTA28 bantul 200 2.250.000 450,000
29 gunung kidul 200 2.250.000 450,000
30 sleman 200 2.250.000 450,000
4 JAWA TIMUR
31 Pacitan 500 2.250.000 1,125,000
32 Ponorogo 500 2.250.000 1,125,000
33 Malang 500 2.250.000 1,125,000
34 Banyuwangi 500 2.250.000 1,125,000
35 Jombang 500 2.250.000 1,125,000
36 Madiun 500 2.250.000 1,125,000
37 Ngawi 500 2.250.000 1,125,000
38 Sampang 500 2.250.000 1,125,000
39 Tulungagung 500 2.250.000 1,125,000
40 Blitar 500 2.250.000 1,125,000
41 Kediri 500 2.250.000 1,125,000
NO. PROPINSI / KABUPATEN VOL BIAYASATUAN
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 27
5 ACEH
42 Aceh Besar 300 2.250.000 675,000
43 Pidie 300 2.250.000 675,000
44 Aceh Tengah 300 2.250.000 675,000
45 Aceh Tamiang 300 2.250.000 675,000
46 Nagan Raya 300 2.250.000 675,000
47 Kota Lhokseumawe 300 2.250.000 675,000
6 SUMATERA UTARA
48 Deli Serdang 300 2.250.000 675,000
49 Langkat 300 2.250.000 675,000
50 Serdang Bedagai 300 2.250.000 675,000
51 Batu bara 300 2.250.000 675,000
52 Asahan 300 2.250.000 675,000
53 Simalungun 300 2.250.000 675,000
7 SUMATERA BARAT
54 tanah datar 300 2.250.000 675,000
55 pesisir selatan 300 2.250.000 675,000
56 solok 300 2.250.000 675,000
57 sijunjung 300 2.250.000 675,000
58 tanah datar 1,000 2.250.000 2,250,000
59 padang pariaman 300 2.250.000 675,000
60 agam 300 2.250.000 675,000
61 lima puluh kota 300 2.250.000 675,000
62 dharmasraya 300 2.250.000 675,000
8 JAMBI
63 Batanghari 300 2.250.000 675,000
64 Bungo 400 2.250.000 900,000
9 SUMATERA SELATAN
65 Ogan Komering Ulu 400 2.250.000 900,000
66 Muara Enim 400 2.250.000 900,000
67 Musi Rawas 400 2.250.000 900,000
68 Kota Palembang 100 2.250.000 225,000
69 Kota Lubuk Linggau 400 2.250.000 900,000
70 Ogan Komering Ilir 100 2.250.000 225,000
71 OKU Timur 1,000 2.250.000 2,250,000
10 LAMPUNG
72 lampung timur 400 2.250.000 900,000
73 lampung tengah 400 2.250.000 900,000
74 pesawaran 400 2.250.000 900,000
75 lampung selatan 400 2.250.000 900,000
11 KALIMANTAN BARAT
76 Sintang 400 2.250.000 900,000
12 KALIMANTAN SELATAN
77 Banjar 200 2.250.000 450,000
78 Hulu Sungai Selatan 200 2.250.000 450,000
79 Tapin 200 2.250.000 450,000
13 SULAWESI TENGAH
80 Banggai 300 2.250.000 675,000
81 Donggala 500 2.250.000 1,125,000
NO. PROPINSI / KABUPATEN VOL BIAYASATUAN
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 28
14 SULAWESI SELATAN
82 Maros 400 2.250.000 900,000
83 Barru 1,000 2.250.000 2,250,000
84 Soppeng 400 2.250.000 900,000
85 Sidenreng Rappang 400 2.250.000 900,000
86 Pinrang 400 2.250.000 900,000
87 Takalar 400 2.250.000 900,000
88 Tana Toraja 500 2.250.000 1,125,000
89 Luwu Utara 300 2.250.000 675,000
90 Pangkep 400 2.250.000 900,000
15 SULAWESI TENGGARA
91 kota kendari 300 2.250.000 675,000
16 BALI
92 Tabanan 300 2.250.000 675,000
93 Badung 300 2.250.000 675,000
94 Gianyar 300 2.250.000 675,000
95 Klungkung 300 2.250.000 675,000
17 NUSA TENGGARA BARAT
96 Lombok Barat 300 2.250.000 675,000
97 Lombok Timur 200 2.250.000 450,000
98 Lombok Tengah 300 2.250.000 675,000
18 BENGKULU
99 Bengkulu Selatan 300 2.250.000 675,000
100 Rejang Lebong 300 2.250.000 675,000
101 Kaur 300 2.250.000 675,000
102 Seluma 300 2.250.000 675,000
103 Lebong 300 2.250.000 675,000
104 Kepahiang 300 2.250.000 675,000
19 MALUKU UTARA
105 halmahera timur 300 2.250.000 675,000
20 BANTEN
106 Pandeglang 300 2.250.000 675,000
107 Lebak 300 2.250.000 675,000
108 Tangerang 300 2.250.000 675,000
109 Serang 300 2.250.000 675,000
60,300 135,675,000TOTAL
NO. PROPINSI / KABUPATEN VOL BIAYASATUAN
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 29
Lampiran 2
Kab/ Kota :Kecamatan :Desa :Nama Kelompok Tani :
Tugas Pembantuan
APBD Swadaya Petani
a Pelaksanaan Fisik- Pengolahan lahan sampai siap tanam HOK- Perbaikan kesuburan (aplikasi bahan organik/pupuk dll) HOK- Perbaikan galengan HOK- Perbaikan sarana dan prasarana (JUT, bangunan, konservasi, HOK saluran irigasi, dll)- Lain-lain ………………….(sebutkan)
b Penyediaan Sarana Produksi Pertanian - Benih Kg Bansos- Pestisida nabati Ltr- Bahan organik Kg- Mikro Organisme Lokal (MOL) Ltr- APPO Unit Bansos- Sabit Buah- Cangkul Buah- Lain-lain ………………….(sebutkan)
c Penanaman HOK
d Pemeliharaan - Penyiangan HOK- Aplikasi bahan organik HOK- Aplikasi MOL HOK- Lain-lain ………………….(sebutkan)
TOTAL DANA
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) TimTeknis/ Korlap Ketua Kelompok Tani
( ) ( ) ( )
Contoh
Jumlah Biaya & Sumber Dana (Rp)
…….…….,………………. 2010
Volume/ SatuanJenis Pekerjaan Harga Per Satuan Metode Pelaksanaan
RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)KEGIATAN PENGEMBANGAN SRI
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 30
No. Nama Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IVA. Persiapan
1 Pembuatan Juklak oleh Propinsi2 Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota3 Koordinasi dengan Instansi terkait4 Sosialisasi5 Penjaringan6 Penetapan Lokasi 7 Pembuatan rekening kelompok8 Musyawarah Kelompok Tani9 Penyusunan RUKK10 Transfer dana
B. Pelaksanaan1 Pengadaan alat dan saprodi2 Pelatihan3 Sekolah Lapangan (SL) dan
pendampingan4 Workshop/ Field day5 Monitoring6 Evaluasi
- Kabupaten/Kota- Propinsi- Pusat
7 Pelaporan
Keterangan : Secara swadaya
BulanJanuari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 31
Lampiran 2.a Form PSP. 01
Dinas : ……………………………..Kabupaten : ……………………………..Provinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..No. SP DIPA : ……………………………..
Anggaran Fisik Nama Desa/(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%) Kelompok Kecamatan
1 Perluasan dan Pengelolaan Lahan1. Cetak Sawah2. JUT3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..
2 Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..
3 Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….
4 Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….
5 Pembiayaan1. PUAP2. dst …..
Catatan :1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
T.A. 2011
Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPANo. Aspek/Kegiatan
Lokasi Kegiatan
JUMLAH
Koordinat Keterangan
Penanggung jawab kegiatan Kabupaten
Anggaran Fisik
………………………., …………………………...…… 2011
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 32
Lampiran 2.b (lanjutan) Form PSP.03
Dinas : ………………………………Kabupaten : ………………………………Provinsi : ………………………………Subsektor : ………………………………NO SP DIPA : ………………………………
1 Perluasan dan Pengelolaan Lahan1. Cetak Sawah2. JUT3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..
2 Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..
3 Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….
4 Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….
5 Pembiayaan1. PUAP2. dst …..
Catatan :
1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran
2. Laporan ke Ditjen PSP cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8.
Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan. Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
3. Manfaat harus terukur, contoh :
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha,
sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton
b. Rehab JUT/JAPROD
Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton
sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;
c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha
Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat
kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton4. *) Coret yang tidak perlu
………...………………. ………………….…. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten
LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
NO KEGIATAN Target Fisik DIPA Realisasi Fisik MANFAAT
TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 33
SKOR PEMBOBOTAN FISIK
KEGIATAN PENGEMBANGAN SRI TA. 2012
KEGIATAN BOBOT
(%) A. PERSIAPAN 20
1. SK Tim Teknis 2 2. Penjaringan Lokasi & Petani 3 3. RUKK 5 4. Perjanjian Kerjasama dan
Pembukaan Rekening 5
5. Transfer Dana 5
B. KONSTRUKSI 80 1. Pengadaan APPO 15 2. Pelatihan 20 3. SL-SRI 45 *)
Keterangan : *) Untuk Sekolah Lapangan SRI 1 kali pertemuan bobotnya
3
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 34
Lampiran 3a Form PSP.02
Dinas : ……………………………..Propinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..
Anggaran Fisik(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%)
1 Dinas…………………………....*) A. Perluasan dan Pengelolaan LahanKab/Kota ………………………… 1. Cetak SawahNo. SP DIPA : ………..………… 2. JUT
3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..
B. Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..
C. Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….
D. Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….
E. Pembiayaan1. PUAP2. dst …..
2 Dinas…………………………..*)Kab/Kota ……………………….No. SP DIPA : ……...…………
1. Cetak Sawah2. JUT3. Optimasi Lahan4. JITUT5. Tractor Roda 26. dst ……..
1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau E-mail : [email protected]*) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. ………………………., ……………………...………………. 2011
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
JUMLAH
Anggaran KeteranganFisikAspek/Kegiatan
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2011
No. Dinas Kabupaten/Kota*)Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPA
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 35
Lampiran 3b Form PSP.04
Dinas : …………………………………….Provinsi : …………………………………….Subsektor : …………………………………….
DINAS KAB/KOTA ASPEK/KEGIATAN
1 Dinas………….**) A. Perluasan dan Pengelolaan LahanKab/Kota ……. 1. Cetak SawahNo SP DIPA : ……. 2. JUT
3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..
B. Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..
C. Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….
D. Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….
E. Pembiayaan1. PUAP2. dst …..
2 Dinas………….**)Kab/Kota …….No SP DIPA : …..
Catatan :1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]. Manfaat harus terukur, contoh :
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton
4. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.
………………. ………………….…………. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Propinsi
REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
NO Target Fisik DIPA Realisasi Fisik MANFAAT
TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012 36
Lampiran 4
OUTLINE
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SRI TA. 2011
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN
2.1 Komponen Kegiatan
III. LOKASI KEGIATAN
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 Tahapan Kegiatan 4.2 Realisasi Fisik dan Keuangan
V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
MASALAH 5.1 Permasalah Yang Dihadapi 5.2 Pemecahan Masalah
VI. ANALISIS KINERJA Input, Output, Outcome, Benefit, Impact
VII. MANFAAT KEGIATAN
VIII.PENUTUP