13
Titrasi Argentometri (Titrasi Pengendapan )

5. Argentometri Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

argentometri

Citation preview

Page 1: 5. Argentometri Fix

TitrasiArgentometri

(Titrasi Pengendapan )

Page 2: 5. Argentometri Fix

Argentometri

Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak.

Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.

Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3).

Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ mendap, sehingga kadar garam dalam larutan dapat ditentukan.

Page 3: 5. Argentometri Fix

Titrasi Pengendapan

• Jumlah metode tidak sebanyak titrasi asam basa, ataupun tetrasi redoks.

• Sulit mencari indikator yang sesuai.

• Komposisi endapan sering tidak diketahui dengan pasti.

Page 4: 5. Argentometri Fix

Istilah Dalam Titrasi Pengendapan

1. Kelarutan

Adalah : konsentrasi larutan jenuh zat padat ( kristal ) didalam suatu pelane pada suhu tertentu.

ex : BaSO4 Ba++SO4-2

Tetapan hasil kali kelarutan dalam keadaan:

Ksp =

2. Larutan jenuh

Larutan jenuh : dapat dicapai dengan penambahan zat secara terus menerus hingga zat tidak melarut lagi. Atau dengan cara menaikkan konsentrasi ion-ion tertentu hingga terbentuk endapan.

tan

42

elaruhasilkalik

SOBa

Page 5: 5. Argentometri Fix

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :

• Suhu • Sifat pelarut • Ion sejenis• Aktifitas Ion• pH• Hidrolisis • Hidrolisida logam • Pembentukan senyawa kompleks

Page 6: 5. Argentometri Fix

1. Suhu– Pada kebanyakan garam an organic kelarutan akan meningkat jika suhu

dinaikkan.– Sebaiknya proses : pengendapan, penyaringan dan pencucian endapan

dilakukan dalam keadaan panas. Kecuali untuk endapan yang dalam larutan panas memiliki kelarutan kecil ( mis Hg2Cl2, MgNH4 PO 4 ) biasanya disaring setelah didinginkan di lemari es.

2. Efek sifat pelarut :Kebanyakan zat an organik larut dalam air dan tak larut dalam pelarut organik.– Pada analisa kimia perbedaan kelarutan menjadi dasar untuk

perusakan senyawa.3. Efek Ion sejenis

– Endapan akan lebih mudah larut dalam air dari pada dalam larutan yang mengandung Ion sejenis.

– Teknis oenambahan Ion sejenis digunakan untuk :– Penyempurnaan pengendapan.– Pencucian endapan.

Page 7: 5. Argentometri Fix

4. Efek aktifitas Ion Banyak endapan yang kelarutannya naik didalam larutan yang mengandung ion-ion pembentuk endapan.

5. pHUntuk kelarutan untuk asam lemak akan tergantung dengan pH.Ex : oksalat, hidrolisida, karbonat.Protein akan bereaksi dengan anion membentuk asam lemak sebagai mempertinggi kelarutan garam.

6. Efek hidrolisis• Jika garam dari asam lemak dilarutkan dulu air akan terjadi perubahan pH

akibat proses. • Jika hidrolisida logam dilarutkan dalam air terjadi efek hidrolisi tetapi pH

tidak berubah.

Page 8: 5. Argentometri Fix

Ada 3 tipe titik akhir yang digunakan untuk titrasi dengan AgNO3 yaitu:

1. Indikator

2. Amperometri

3. Indikator kimia Titik akhir potensiometri → didasarkan pada potensial elektrode perak yang

dicelupkan ke dalam larutan analit. Titik akhir amperometri→ melibatkan penentuan arus yang diteruskan

antara sepasang mikro elektrode perak dalam larutan analit. Titik akhir indikator kimia→ biasanya terdiri dari perubahan warna/muncul

tidaknya kekeruhan dalam larutan yang dititrasi. Syarat indikator untuk titrasi pengendapan analog dengan indikator titrasi

netralisasi,yaitu:

1. Perubahan warna harus terjadi terbatas dalam range pada p/function darireagen/analit.

2. PerubahanWarnaharusterjadidalambagiandarikurvatitrasiuntukanalit.

Page 9: 5. Argentometri Fix

Berdasarkan pada indikator yang digunakan, argentometri dapat dibedakan atas:

1. Metode Mohr (pembentukan endapanberwarna)

• Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida

dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan

K2CHO4 sebagai indikator.

Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 – 9,0.

• Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.

2 CrO4-2 + 2 H+ Cr2O7

-2 + H2OJika pH terlalu besar (larutan basa) akan terbentuk endapan Ag2O

Page 10: 5. Argentometri Fix

2. Metode volhard/tidak langsung:• Pada prinsipnya adalah penentuan titik akhir dengan ditandai oleh pembentukan senyawa berwarna yang larut .• Metode ini dilakukan tittrasi secara tidak langsung dimana dilakukan

penambahan AgNO3 berlebih. • Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan baku KCNS 0,1 N atau

ammonium tiosianat 0,1N . Indikator yang digunakanadalah besi (III) nitrat atau besi (III)ammonium sulfat.

Prinsip titrasiLarutan perak ditambahkan berlebihan kedalam larutan halida

Br + Ag+ AgBr (endapan)

Setelah bereaksi sempurna endapan diserang, dengan larutan baku tiosionat.

Ag + SCN- Ag SCN (larutan)

Page 11: 5. Argentometri Fix

3. Metode k.Fajans Pada metode ini digunakan indikator absorbsi. senyawa yang biasa

digunakan adalah fluoresein dan eosin.

Hg+2 + 2 Cl- HgCl2

Page 12: 5. Argentometri Fix

4. Metode kekeruhan

Pada metode ini digunakan larutan baku natrium klorida dimana larutan

tersebut dititrasi dengan larutan perak dengan adanya asam nitrat bebas

atau sebaliknya dengan persyaratan tertentu penambahan indikator tak

diperlukan karena adanya kekeruhan yang di sebabkan penimbunan

beberapa tetes suatu larutan pada larutan yang lain yang menandakan titik

akhir belum tercapai.Titrasi dilanjutkan hingga tidak ada kekeruhan lagi.

Page 13: 5. Argentometri Fix

Selmat belajar