Upload
cahrun-carter
View
125
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
DEMAM PARATIFOID
Dr. Sahrun
DEFINISI
Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica serotype Typhi (S typhi). Sementara Demam Paratifoid, penyakit yang gejalanya mirip namun lebih ringan dari Demam Tifoid disebabkan oleh S paratyphi A,B atau C.
ETIOLOGI Sembilan puluh enam persen demam
tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan sisanya adalah Salmonella paratyphi. termasuk dalam genus Salmonella (termasuk dalam genus ke IV). Termasuk keluarga Enterobactericeae.
Sumber : Modul biologi molekuler, 2006
Serotype Parathipoid
1. Paratiphoid A2. Paratiphoid B3. Paratiphoid C
Paratiphoid A
memiliki kesamaan gejala dengan typhoid namun onsetnya muncul secara tiba-tiba, gejalanya lebih ringan dan perjalanan penyakitnya lebih singkat
Infeksi ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri perut, malaise, anoreksia, batuk kering, relative bradikardia, hepatosplenomegali.
Pada dewasa lebih dominant konstipasi daripada diare. Hanya 20-40% penderita diawali dengan sakit perut.
Terdapat beberapa gejala yang tidak khas seperti kedinginan, berkeringat, sakit kepala, anoreksia, batuk,kelemahan, nyeri tenggorokan, pusing, nyeri otot biasanya muncul sebelum onset panas. Beberapa gejala yang sangat jarang seperti psikosis, kebingungan dan kejang juga muncul.
Prognosis Jarang menyebabkan kematian akibat
komplikasi saluran cerna Dengan diagnosis dan pemeriksaan yang
tepat kematian dapat ditekan hingga kurang dari 1 %
Terapi azytromisin sangat efektif
Paratiphoid B
Lebih sering di eropa Gejala hamper sama dengan typhoid dan
juga di jumpai gangguan saluran cerna yang berat
Sering bersamaan dengan herpes labialis yang membedakannya dengan typhoid
Diagnosis ditegakan dengan kultur kuman dan pemeriksaan antibody secara widal
Berespon terhadap chloramphenicol dan cotrimoksazol
Paratiphoid C
Sangat jarang dijumpai, biasanya di wilayah paling timur
Ditandai oleh septikemi dengan abses metastatis
Perjalanan penyakitnya memungkinkan terjadinya kolesistitis
Diagnosis biasa ditegakan dengan kultur darah, tidak memungkinkan dengan pemeriksaan imunologis
PEMERIKSAAN PENUNJANG Uji Widal Tes TUBEX®
Enzyme immunoassay (EIA) Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Pemeriksaan dipstik.
PENATALAKSANAAN
Tujuan Tx: meniadakan invasi kuman dan mempercepat
pembasmian kuman memperpendek perjalanan penyakit mencegah terjadinya komplikasi mencegah relaps dan mempercepat
penyembuhan.
Pengobatan antibiotik pengobatan utama
Antibiotik : Kloramfenikol (drugs of choice) 50-100
mg/kg bb/hari, oral atau IV, dibagi dalam 4 dosis selama 10-14 hari.
Amoksisilin, 100 mg/kgbb/hari, oral atau intravena, selama 10 hari.
Kotrimoksasol 6mg/kgbb/hari, oral, selama 10 hari.
Seftriakson 80 mg/kgbb/hari, IM atau IV, 1 kali sehari selama 5 hari.
Sefiksim 10 mg/kgbb/hari, oral, dibagi dalam 2 dosis, selama 10 hari.
Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan gangguan kesadaran. Deksametason 1-3 mg/kgbb/hari IV, dibagi 3 dosis hingga kesadaran membaik.
Perawatan pada kasus demam tifoid biasanya bersifat simptomatis istirahat dan dietetik. Tirah baring sempurna terutama pada fase akut.
Masukan cairan dan kalori perlu diperhatikan.
Dahulu dianjurkan semua makanan saring, sekarang semua jenis makanan pada prinsipnya lunak, mudah dicerna, mengandung cukup cairan , kalori, serat, tinggi protein dan vitamin, tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
PENCEGAHAN
Kualitas makanan + minuman Higienitas diri. Imunisasi aktifAda 2 macam vaksin, yaitu vaksin hidup
yang diberikan secara oral (Ty21A) dan vaksin polisakarida Vi yang diberikan secara intramuskular/disuntikkan ke dalam otot.