18
Zulkifli Matondang 2012

6. Sampling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6. Sampling

Zulkifli Matondang

2012

Page 2: 6. Sampling

A. Populasi dan Sampel

1.Populasi

Kelompok (kumpulan sejumlah elemen) yang menjadi pusat perhatian

peneliti untuk menggeralisasi hasil penelitiannya (Cooper & Schlinder, 2003)

Populasi adalah seluh objek yang menjadi pusat perhatian

Contoh: Populasi dalam penelitian pendidikan: siswa, orang tua,

buku, sarana prasarana, sekolah, dan dana, dll

Populasi : individu, kelompok individu, organisasi, orang, hewan,

tumbuh-tumbuhan, benda mati, dll

Populasi : masih sangat luas batasannya

- Populasi sasaran : populasi untuk generalisasi

- Accessible population: populasi yang memungkinkan

peneliti mengambil sampel

Page 3: 6. Sampling

Bagian dari obyek penelitian secarakeseluruhan yang diharapkan dapat mewakilikarakteristik obyek secara keseluruhan

Sebagian dari populasi.

Page 4: 6. Sampling

EFISIENSI

DANA WAKTU TENAGA

KETERWAKILAN

Alasan Pengambilan Sampel

Page 5: 6. Sampling

Teknik pengambilan sampel

Probability sampling Non probability sampling

1. Simple random sampling

(pengambilan sampel acak sederhana)

2. Systematic random sampling (pengambilan

sampel acak secara sistematis)

3. Stratified random sampling

(pengambilan sampel acak berstrata)

4. Cluster random sampling

(pengambilan sampel berkelompok)

5. Multi-stage random sampling

(pengambilan sampel gugus bertahap)

1. Quota Sampling

2. Purposive Sampling

3. Accidental Sampling

4. Snowball Sampling

Page 6: 6. Sampling

Semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih

Caranya: lotere, bilangan acak, dsb

Ukuran sampel: salah satunya dapat digunakan rumus Slovin 1960 dan Sevilla 1994 (Husein Umar,1990).

Page 7: 6. Sampling

N

n = -------------

1 +( N X e2)

dimana n = ukuran sample

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sample yang masih dapat diterima atau

diinginkan.

Contoh : Jika penelitian dilakukan untuk mengetahui mutu guru

dengan populasi sebanyak 5000 orang. Jika digunakan toleransi

kesalahan 5% maka sample yang diambil adalah:

5000

n = ------

1 + (5000 X 0.05)

= 370 orang

Page 8: 6. Sampling

Anggota populasi yang terpilih adalah anggota dengan kategori yang mengikuti pola tertentu

Caranya: mengurutkan variabel kriteria dari yang terkecil sampai yang terbesar, lalu pilih anggota populasi pertama secara acak, kemudian dipilih anggota yang lain dengan pola tertentu

Contoh: memilih sampel sekolah menurut rata-rata nilai UN. Agar mewakili daerahnya, digunakan metode acak sistematik

Page 9: 6. Sampling

Populasi bersifat heterogen dan terdiri atas berbagai lapisan (strata)

Cara: populasi dibagi dalam strata lalu sampel diambil secara proporsional dalam setiap strata

Keuntungan: semua ciri populasi terwakili, dpt dibandingkan antar strata. Kelemahan: perlu tahu dulu komposisi populasi, butuh waktu yang lama

Contoh: Latar belakang pendidikan (SMP, SMA, S1, S2)

Page 10: 6. Sampling

Obyek yang diteliti sangat luas, kerangkasampel sulit

Keuntungan: hemat waktu, tenaga, dana; kelemahan: akurasi sampel kurang

Contoh: efektifiatas Program BOS 2009/2010. Cluster dibuat berdasarkan % pendudukmiskin dan angka partisipasi Dikdas

Page 11: 6. Sampling

GORONTALO

SULTENG

NTBSUMSEL

82,67BENGKULU

LAMPUNG SULTRA MALUKU

NAD

NTT

KALBAR

SULSELBABEL

KALSEL

SULUT JABAR

JATENG

JATIM

RIAU

BALI

BANTEN KALTENG

KALTIMSUMBARMALUT

JAMBI

SUMUT DIYDKI

PAPUA

65

70

75

80

85

90

95

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

% Penduduk Miskin

AP

M S

D+

SM

P

Cluster I

Cluster IICluster

III

Cluster

IV

Page 12: 6. Sampling

Clus- Pro- Kabupaten/kota

ter vinsi

I JaTim Kota Surabaya, Kab Lamongan (R), Kab. Pasuruan (T)

II

SumUt Kota Medan, Kab. Deli Serdang (R), Kab. Tapanuli Utara (T)

KalTim Kota Samarinda, Kab Kutai Timur (T), Kab. Penajam Paser Utara (R)

BantenKab. Serang, Kota Cilegon (T), Kab. Pandeglang (R)

III Sulsel Kota Makassar, Kab. Maros (T), Kab. Bantaeng (R)

IVSumSel

Kota Palembang, Kab OKI (R), Kab. Muara Enim (T)

NTTKota Kupang, Kab. Kupang (R), Kab. Flores Timur (T)

Page 13: 6. Sampling

Lembaga Kab/kota Jumlah

Ibukota Kab Di luar Ibukota Kab

N S N S

SD 2 1 4 1 8

MI 1 2 1 2 6

SMP 1 1 3 1 6

MTs 1 1 1 1 4

24 sekolah

Page 14: 6. Sampling

Cakupan populasi sangat luas

Cara: memilih sampel di tiap hirarki secara bertahap

Biasanya: digunakan dengan kombinasi metode yang lain

Page 15: 6. Sampling

Quota samping: penetapan sampel yang didasarkan pada jumlah tertentu

Accidental sampling: penetapan sampelsecara spontan, tanpa pertimbangantertentu

Purpossive sampling: penetapan sampelberdasarkan pertimbangan tertentu

Snowball sampling: penetapan sampelyang berkembang seperti bola salju, yang mula-mula sedikit lalu semakin banyak.

Page 16: 6. Sampling

Jumlah Sampel

1. Pendekatan Isaac dab Michael dgn rumus (Sugiono:2007:69)

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel

untuk berbagai Kesalahan yaitu: 1%, 5% dan 10%

Dalam Tabel pada halaman 71 (Sugiono).

2. Pendekatan Nomogram Harry King (Sugiono: 2007:72)

3. Pendekatan Rumus Cochran (untuk populasi yg memperhatikan strata)

4. Pendekatan Pendapat Suharsimi Arikunto.

Page 17: 6. Sampling

Dalam suatu penelitian mutlak diperlukan sampel sebagai subyek atau obyek penelitian dan akan mempunyai arti bagi kualitas data. Oleh sebab itu dalam menentukan sampel diperlukan keahlian, mulai dari cara penentuan sampel dan bagaimana menentukan sampel yang representatif.

Page 18: 6. Sampling