Upload
angga
View
240
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
abses parafaring
Citation preview
+ REFERAT ABSES PARAFARING
Pembimbing :dr. H. Farid Wajdi, Sp. THT-KL
dr. Rangga R. Syarief, Sp. THT-KL, M. Kes
Disusun Oleh:VERA YULINA 10310397
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) SMF ILMU THT-KL RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATITAHUN 2015
+RUANG PARAFARING
+DEFINISI
Abses parafaring adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam ruang parafaring.
+ Batas superior dasar tengkorak (pars petrosus os
temporal dan os sphenoid) Batas inferior os hyoid Batas anterior rafe pterygomandibular Batas posterior fasia prevertebra Batas medial fasia bukofaringeal Batas lateral lapisan superfisial fasia servikal profunda Ruang parafaring dibagi menjadi 2 bagian yang tidak
sama besarnya oleh prosesus styloid Ruang prestyloid berisi lemak, otot, kelenjar limfe dan
jaringan konektif Ruang poststyloid berisi a. karotis interna, v. jugularis
interna, n. vagus dan saraf kranialis IX, X, XII
+ETIOLOGI Sebelum ditemukan antibiotika, 70% dari kasus abses dalam
disebabkan oleh penyebaran infeksi yang berasal dari faring dan tonsil
Setelah ditemukan antibiotika, infeksi gigi merupakan sumber terbanyak yang menyebabkan abses leher dalam
Pada 20% kasus tidak ditemukan sumber infeksinya
Ruang parafaring dapat mengalami infeksi secara : langsung akibat tusukan jarum pada saat melakukan tonsilektomi
dengan anastesi lokal proses supurasi kelenjar limfe bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung,
sinus paranasal, mastoid dan vertebra servikalis penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atau submandibula
+PATOGENESIS Infeksi yang bersumber dari gigi dapat menyebar ke jaringan
sekitar dan membentuk abses sublingual, submental, submandibula, mastikator atau parafaring. Dari gigi anterior sampai M1 bawah biasanya yang mula-mula terlibat adalah ruang sublingual dan submental. Bila infeksi dari M2 dan M3 bawah, ruang yang terlibat dulu adalah submandibula. Hal ini disebakan posisi akar gigi M2 dan M3 berada di bawah garis perlekatan m. milohiod pada mandibula sedang gigi anterior dan M1 berada diatas garis perlekatan tersebut.12-14
+GEJALA DAN TANDA
+DIAGNOSIS Diagnosis abses parafaring ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis, Pemeriksaan fisik
Gejala klinis berupa demam, nyeri pembengkakan di sekitar angulus mandibula, pembengkakan dinding lateral faring hingga menonjol ke arah medial
Pemeriksaan penunjang Foto polos jaringan lunak leher
Dapat diperoleh gambaran deviasi trakea, udara di daerah subkutis, cairan di dalam jaringan lunak dan pembengkakan daerah jaringan lunak leher
Tomografi komputerDapat membantu menggambarkan lokasi dan perluasan abses. Dapat ditemukan adanya daerah densitas rendah, peningkatan gambaran kontras pada dinding abses dan edema jaringan lunak disekitar abses
Pemeriksaan kultur dan tes resistensiUntuk mengetahui jenis kuman dan pemberian anitbiotika yang sesuai
+PENATALAKSANAANPemberian antibiotika
Antibiotika parenteral diberikan terhadap kuman aerob dan anaerob
Penentuan antibiotika apa yang digunakan tergantung hasil biakan kuman dan tes kepekaan terhadap bakteri penyebab infeksi
Penggantian antibiotika dilakukan bila tidak ada perbaikan klinis dalam waktu 2-3 hari dan antibiotika dihentikan sesudah 2-3 hari gejala dan tanda klinis reda
+PENATALAKSANAANDrainase abses
Pada abses yang tidak terlalu besar dengan keadaan umum pasien masih baik tanpa komplikasi dan faktor resiko, tindakan drainase dapat ditunda 24-48 jam dalam perawatan dan observasi yang ketat
Tindakan drainase pada abses parafaring dilakukan dengan anestesi general Drainase eksterna dilakukan secara teknik Mosher Insisi intra oral dilakukan pada dinding lateral faring,
dilakukan bila perlu dan sebagai terapi tambahan dari insisi eksternal
+Insisi Mosher’s
+Algoritma penatalaksanaan abses leher dalam
+KOMPLIKASI Berbagai komplikasi dapat terjadi sebagai akibat
keterlambatan diagnosis, penatalaksanan yang tidak tepat dan tidak adekuat
Proses infeksi menjalar secara hematogen, limfogen dan langsung (perkontinuitatum) ke daerah sekitarnya
Penjalaran ke superior bisa menyebabkan komplikasi intrakranial
Ke inferior menyebabkan nekrosis pembuluh karotis yang bisa menyebabkan ruptur sehingga terjadi perdarahan hebat
Mediastinis terjadi jika infeksi sampai ke mediastinum yang bisa berlanjut menjadi sepsis
+TERIMAKASI..