23
ASKEP CROHN’S DISEASE Furyanto G1D008120 Sri rahayu G1D008072 Lely Rahmawati G1D009012 Arianto setiadi G1D009025 Rekyan pranandika G1D009038 Siti nur khotimah G1D009051 Evi dwi indriyani G1D009063 Rizky oktaviani G1D009076

ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

ASKEP CROHN’S DISEASE

Furyanto G1D008120Sri rahayuG1D008072Lely RahmawatiG1D009012Arianto setiadiG1D009025Rekyan pranandikaG1D009038Siti nur khotimahG1D009051Evi dwi indriyaniG1D009063Rizky oktavianiG1D009076 

Page 2: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

TUJUANTUI:Mengetahui konsep dasar penyakit Crohn’s disease dan asuhan keperawatan yang dapat ditegakkan pada klien.TIK:Mengetahui pengertian ,etiologi ,factor pencetus, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjangCrohn’s disease.Dapat melakukan pengkajian pada klien dengan Crohn’s disease.Mendeskripsikan diagnosa yang mungkin muncul pada klien dengan Crohn’s disease.Membuat rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan dan criteria hasil, intervensi dan rasional pada klien dengan Crohn’s disease.

Page 3: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

LATARBELAKANG Insidens crohn disease sekitar 100.000 kasus

per tahun. Insiden tertinggi didapatkan di Amerika Utara dan Eropa Utara. Di Amerika Serikat, dan Eropa Barat insiden Crohn’s disease mencapai 2 kasus per 100.000 populasi, dengan prevalensi sekitar 20 – 40 kasus per 100.000 populasi.

Di indonesia belum di ketahui prevalensinya karena belum pernah ada studi epidemiologi yang meneliti kasus ini

(Dr Mulyadi Tedjapranata)

Page 4: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

A. DEFINISI CROHN’S DISEASE

Page 5: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Crohn’s VS kolitis ulseratif

Page 6: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Cronh’s vs kolitis ulseratif

Kolitis Ulceratif Penyakit CrohnHanya usus yang terlibat PanintestinalTerus-menerus memperluas peradangan proksimal dari dubur Skip-lesi dengan intervening

mukosa normal

Peradangan pada mukosa dan hanya submucosa Peradangan Transmural

Tidak ada granuloma Noncaseating granuloma

Perinuclear Anca (PANCA) positif Asca positif

Pendarahan (umum) Hanya sebagian pasien yang terdiagnosa dengan kolitis

ulseratf yang mempunyai gejala, yang lain kadang-kadang menderita demam,

diarrhea dengan perdarahan, nausea, rasa nyeri pada perut yang hebat. Kolitis

ulseratf juga dapat menimbulkan gejala seperti arthritis, radang pada mata

(uveitis), hati (sclerossing cholangitis) dan osteoporosis. Hal ini tidak dapat

diketahui bagaimana bisa terjadi di luar dari kolon, tetapi para ahli berfikir

komplikasi ini dapat terjadi akibat pencetus dari peradangan yaitu sistem

immune.

Pendarahan (jarang)

Fistula (jarang) Fistula (umum)

Page 7: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

B. ETIOLOGI

Penyebab pasti penyakit Crohn masih belum diketahui pasti.

Penelitian memusatkan perhatian pada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu: 1. Genetik2. Infeksi bakteri3. Imunologi

(Thoreson, 2007)

Page 8: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

C. PATOFISIOLOGI Terdapat lesi “melompat”, yaitu bagian usus yang

sakit dipisahkan oleh daerah-daerah usus normal. Lesi di duga mulai terjadi dalam kelenjar limfe

dekat usus halus, yang akhirnya menyumbat aliran saluran limfe. Selubung submukosa usus jelas menebal akibat hyperplasia jaringan limfoid dan limfedema.

Berlanjut proses patogenik, segmen usus yang terserang menebal sedemikian rupa sehingga kaku seperti slang kebun. Lumen usus menjadi sangat menyempit. Seluruh dinding usus biasanya terserang. Mukosa sering kali meradang dan timbul tukak disertai dengan eksudant putih berwarna abu-abu. Daerah yang bertukak memiliki gambaran fisura granuloma batu koral

(Price & Wilson, 2005)

Page 9: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

D. TANDA DAN GEJALAGejala-gejala penyakit crohn sama dengan kolitis ulseratifTanda dan gejala pada setiap penderita berbeda, tetapi ada 4 pola yang umum terjadi, yaitu:Peradangan : nyeri dan nyeri tekan perut bawah sebelah kanan.Penyumbatan usus akut yang berulang, dan nyeri hebat di dinding usus, pembengkkan perut, sembelit dan muntah-muntah.Peradangan dan penyumbatan usus parsial menahun, yang menyebabkan kurang gizi dan kelemahan menahun.Pembentukan fistula dan abses, yang sering menyebabkan demam, adanya masa dalam perut yang menyebabklan nyeri dan penurunan berat badan

(Thoreson, 2007)

Page 10: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

X-ray Computerized tomography (CT) Leukosit skintigrafi (DARAH PUTIH SCAN CELL) Endoskopi Endoskopi USG

(House ,dkk., 2010)

Page 11: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Lanjutan……

1. X-rayUntuk menunjukkan penyempitan usus

atau usus penyumbatan, mungkin dari peradangan atau jaringan parut. 2. Computerized tomography (CT)

CT scan terutama digunakan untuk mendeteksi komplikasi dari penyakit,termasuk abses, fistula, dan penyumbatan usus.

Page 12: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Lanjutan…..3. Leukosit skintigrafi (DARAH PUTIH SCAN CELL)

Ciri utama dari penyakit Crohn dan kolitis ulserativa merupakan peradangan pada

saluran pencernaan.pada saat terjadi peradangan sel darah putih meningkat. Tes ini dapat melihat di mana dalam tubuh Anda mengumpulkan sel darah putih, dan dapat mengetahui seberapa banyak peradangan hadir.4. Endoskopi

memiliki kamera berlampu di dalam ujung, sehingga dokter dapat melihat langsung

keadaan pada lapisan perut, kerongkongan, dan usus

Page 13: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Lanjutan….5. Endoskopi USG

EUS adalah teknik yang relatif baru di mana probe USG yang melekat pada endoskopi digunakan untuk melihat

jauh di bawah lapisan usus. Dalam pengaturan penyakit Crohn, EUS ini paling sering digunakan untuk melihat fistula di daerah dubur, sebuah komplikasi dari penyakit Crohn.

(House ,dkk., 2010)

Page 14: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

F. TERAPI

MEDIKAMENTOSA

Obat-obatan yang digunakan dalam terapi terapi Crohn’s disease mencakup antibiotika, aminosalisilat, kortikosteroid, dan imunomodulator. Sebagai terapi utama pada kondisi akut, hidrokortison atau metilprednisolon intravena sering digunakan sebagai tambahan terhadap metronidazole dan pengistirahatan usus.

(abiston, 2002)

Page 15: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

TERAPI BEDAH

Antara 70 – 80% pasien dengan Crohn’s disease membutuhkan terapi bedah. Indikasi terapi bedah pada Crohn’s disease mencakup kegagalan terapi medikamentosa dan/atau timbulnya komplikasi, seperti obstruksi saluran cerna, perforasi usus dengan pembentukan fistula atau abses, perforasi bebas, perdarahan saluran cerna, komplikasi-komplikasi urologis, kanker, dan penyakit-penyakit perianal.

(abiston, 2002)

Page 16: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

G. KOMPLIKASI

Abses Fistula Obstruksi Keganasan

(abiston, 2002)

Page 17: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

H. PENGKAJIAN Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat keluarga Pengkajian pola fungsional

Page 18: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

I. PATHWAY

Page 19: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

J. DIAGNOSA Nyeri akut berhubungan dengan

hiperperistaltik Diare berhubungan dengan proses inflamasi Kekurangan volume cairan berhubungan

dengan malabsorpsi air Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

keburuhan normal berhubungan dengan gangguan absorpsi nutrient

Resiko gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan

(Dongoes, 2001)

Page 20: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

K. INTERVENSI

Page 21: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

Kesimpulan Penyakit Crohn’s adalah sebuah penyakit

kronis yang idiopatik di mana terjadi inflamasi (peradangan) transmural usus yang mengakibatkan fibrosis dan gejala obstruktif sehingga mempengaruhi saluran cerna. Penyebab crohn’s disease tidak diketahui dan tanda dan gejala sangat bervariasi. Komplikasi yang dapat terjadi yaitu: abses , obstruksi , fistula ,keganasan.

Page 22: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt
Page 23: ASKEP CROHN’S DISEASE.ppt

gamsahamnida…