35
Sutrisno, S.Kep NPM. 1304512125 PROGRAM PROFESI 2005 Dwi/Poetra/Indah

Askep Gerkel.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASKEP GERONTIK

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Sutrisno, S.Kep

NPM. 1304512125

PROGRAM PROFESI 2005

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2005

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama KK: Bpk. M (36 tahun)

2. Alamat dan telfon: RT. 03 RW. 19 Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji

3. Komposisi Anggota Keluarga

NoNamaSexHubungan KeluargaUsiaPendidikan

1. Ibu SaanahPIbu Kandung76 tahunTidak sekolah

2. Ibu SalamahPIstri36 tahunSD

3. KurniahPAdik kandung30 tahunSMP

4. RisaPAnak13 tahunSMP

5. DebiPAnak9 tahunSD

6. AnisahPAnak6 tahunBelum sekolah

7. RakaLAnak6 bulan-

8. MelanPKemenakan9 tahunSD

9. DianPKemenakan6 tahun-

Genogram

Keterangan:

Ibu S mengeluh nyeri pada lutut, dan nyeri ulu hati

4. Tipe Keluarga

Keluarga Bp. M adalah Extendet family yang terdiri dari orang tua, istri, anak dan adik kandung dan kemenakan

5. Kewarganegaraan/Suku Bangsa

Sunda/Indonesia, Tidak ada kebiasaan memasak tertentu seperti hobi masak bersantan, tidak ditemukan pantangan makan ikan, atau yang lainnya. Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia.

6. Agama

Islam, Keluarga menjalankan ibadah menurut ketentuan agama islam, walau kadang-kadang ada yang masih tertinggal dalam sholat lima waktu. Keluarga mengikuti pengajian di RW dan RT

7. Status Sosial Ekonomi

Keluarga tidak mau menyebutkan penghasilan perbulan, ibu S masih menerima gaji dari pensiun suaminya. Bapak M bekerja sebagai Security pada Showroom. Hubungan dengan tetangga cukup baik, dan sering mengikuti kegiatan seperti pengajian, anak-anak juga bermain dengan anak lainnya didekat rumahnya.

8. Aktifitas Rekreasi

Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya kadang nonton telivisi secara bersama-sama. Bapak M jarang berkumpul bersama-sama karena pekerjaannya sebagai satuan pengamanan. Tetapi kalau libur disempatkan untuk bersama-sama dengan anak-anak dirumah. Tidak ada jaadwal khusus untuk mpergi ke tempat rekreasi khusus.

II. Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Inti

Keluarga pada tingkat perkembangan dengan keluarga usia sekolah. Anak-anak diberi kesempatan untuk bermain dengan teman sebayanya dan diberi kesempatan untuk berkenalan dengan orang lain (mahasiswa). Intensitas pertemuan pada keluarga bapak M tidak ada masalah walaupun bekerja sebagai satuan pengamanan yang dinasnya shif, dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga berusaha untuk memenuhi kebutuhannya walaupun dengan membelikan obat diwarung dan kadang-kadang di bawah berobat ke Puskesmas. Keluarga mengatakan dulu masih tinggal di Jakarta suka pergi ke dokter praktik tetapi sekarang tidak pernah.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Keluarga mengatakan cukup senang tinggal dirumah sendiri bersama orang tua, dan sepuppunya, disamping itu hubungan dengan tetangga juga cukup baik, saling tolong menolong dan saling menghargai.

3. Riwayat Keluarga Inti

Ibu S mengatakan suaminya sudah meninggal dan sekrang tinggal bersama anaknya yang sudah menikah dan mempunyai anak 4 orang. Dan bila ada konflik atau masalah dalam keluarga biasanya selalu dibicarakan bersama-sama.

III. Lingkungan

a. Karekteristik Rumah

Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri terdiri dari ruang tamu, kamar tidur ruang tengah terdapat tempat tidur dan lemari pakaian, dapur dan kamar mandi. Rumah nampak kurang rapi. Jendela ada pada semua ruangan dan biasa dibuka.

Denah Rumah

Keterangan:

Rumah permanen dengan ukuran 8 X 6 M2b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Penduduk RT 03/19 cukup padat, jarak antara rumah sangat dekat dan banyak yang berdempetan, masuk ke rumah Bpk M melalui gang. Tetangga dari banyak berasal dari daerah seperti Jawa, Sunda, dan asli Betawi Pekerjaan beragam dari pedagang, pemilik rumah kontrakan, dan karyawan swasta, juga wiraswasta. Dalam RT dan RW ada kegiatan pengajian.

c. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga mengatakan pernah tinggal di Jakarta tetapi sekarang sudah merasa senang dan nyaman tinggal di RT 03/19.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang sering adalah malam hari kecuali Bpk. S yang berkerja sebagai satuan pengamanan, tetapi bila lepas dinas malam selalu ada dirumah dan berkumpul dengan keluarga. Keluarga juga mengikuti kegiatan pengajian yang ada dilingkungannya terutama Ibu S yang diadakan setiap hari kamis dari jam 09.30 sampai jam 11.30 WIB. Dalam bertetangga selalu bertegur sapa dan menjalan tali silaturahmi.

e. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga tidaka ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama. Keluarga dekat dengan praktik dokter dan jauh dari Puskesmas.

IV. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah Bapak M sebagai KK dan atas pertimbangan Ibu S sebagai orang tua. Anggota keluarga bertemu setiap hari waktu yang tersering adalah malam hari kecuali bapak M bila lagi dinas biasanya digunakan pada waktu yang lainnya untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan Ibu S sebagai orang tua, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh Bapak K.

c. Struktur Peran Keluaga

Bapak M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan dalam pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya. Ibu S sebagai orang tua juga selalu memberikan nasehat kepada anak dan cucu-cucunya.Anak-anak bapak M masih sekolah dan ada yang masih balita. Ibu S juga ikut membantu kegiatan rumah tangga seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan mengasuh cucu.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan

norma agama Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam keluarga.

V. Fungsi Keluargaa. Fungsi Afeksi

Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama. Ibu S sangat menyayangi cucu-cucunya dan keluarganya.

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga. Ibu S selalu mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan rumahnya. Anak-anaknya juga diberi kebebasan untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya dilingkangan rumahnya.

c. Fungsi Perawatan Keluarga

Ibu S mengatakan sakit rematik yang dirasakan sudah lama, ibu S mengatakan sakitnya suka ngilu-ngilu dilutut, dan biasanya dirasakan bila lagi capek, biasanya kalau sakit rasanya tidak bisa beraktivitas. Ibu S mengatakan sakitnya langsung muncul bila makan sayur kangkung. Ibu S mengatakan memantang makanan seperti kangkung dan kacang-kacangan. Ibu S mengatakan bila sakit hanya diobati minum jamu yang dibelikan oleh anaknya dan istirahat saja. Ibu S mengatakana tidak pernah berobat ke Puskesmas selama tinggal di Depok. Bapak M mengatakan dulu ibu S bekerja sebagai tukang cuci pakaian Brimob, mungkin karena kerja berat sehingga sekarang bisa rematik.

Ibu S juga mengatakan suka nyeri pada ulu hati dan perut terasa tidak enak, dan pusing mungkin darah rendah. ibu S mengatakan makan tidak tentu, pagi minum susu dan biasanya jam 12.00 baru makan, kadang-kadang tidak makan bila masih terasa kenyang. Ibu S mengatakan tidak makan sayur kangkung dan buncis dan kol. Ibu S mengatakan mungkin sakit maag, dan bila kambuh terasa nyeri pada ulu hati dan tidak enak pada perut (begah). Ibu S mengatakan bila sakit hanya minum obat yang dibeli diwarung. Bapak M mengatakan sejak tinggal disini tidak pernah dibawa ke Puskesmas bila sakit hanya dibelikan obat saja diwarung. Bapak S mengatakan dulu masih tinggal di Jakarta suka berobat ke dokter praktek. Ibu S mengatakan tidak ada keluhan pada eliminasi, BAB lancar dan konsistensi lunak setiap hari, begitu juga dengan BAK tidak ada keluhan.

Babak M mengatakan anak-anaknya pada sehat dan anak R habis di imunisasi pada tanggal 28 Juni 2005 dan tidak ada keluhan.

VI. Stres dan koping Keluarga

a. Stresor Jangka pendek

Ibu S sering mengalami ngilu pada persendian lutut dan sakit perutnya sering kambuh sehingga kadang-kadang sampai tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

b. Stresor jangka Panjang

Ibu S mengatakan sakit lututnya sudah lama dan sekarang jarang berobat ke dokter praktek dan tidak pernah berobat ke Puskesmas, bila kambuh hanya minum jamu dan istirahat saja.

c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah

Bila sakit ibu S kambuh keluarga biasannya membelikan obat atau jamu diwarung. Ibu S tidak tau Puskesmas disini dan mengatakan tidak pernah berobat. Ibu S mengatakan sakit ngilunya karena sudah tua.

d. Strategi Koping Yang Digunakan

Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk memecahkan masalahnya. Ibu S mengatakan kalau sudah capek istirahat saja.

e. Strategi Adaptasi Disfungsional

Ibu S mengatakan bila lagi kesal kadang-kadang diam saja tidak mau mengungkapkan.

VII. Harapan Keluarga

Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan sangat senang ada mahasiswa keperawatan yang praktik di RT 03/19.

LAMPIRAN HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisikAnggota keluarga

Ibu S

a. Tanda vital

Suhu36,6 0 C

Nadi76 x/mnt

RR16 x/mnt

TD130/80 mm Hg

b. Fisik

1. Kepala Rambut sebagian sudah beruban, bersih, mengeluh pusing.

2. MataKonjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada keluhan penurunan penglihatan.

3. TelingaSimetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada keluhan penurunan pendengaran

4. HidungTidak ada sekret, tidak ada keluhan

5. Mulut dan gigiTidak ada keluhan, gigi geraham sudah tanggal

6. LeherTidak ada pembesaran kelenjar tiroid

7. Dada/ thoraxBentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan sesak dan nyeri.

8. AbdomenTidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar, keluhan kadang-kadang sakit ulu hati.

9. EktrimitasNyeri lutut, rentang gerak kurang, reflek patela +/+ , kekuatan otot

4444 4444

4433 3344

Sutrisno

NPM. 1304512125

PROGRAM PROFESI 2005

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2005

Analisa data

No.Data Diagnosa Keperawatan

1.Data subyektif:

Ibu S mengatakan sakit rematik yang dirasakan sudah lama Ibu S mengatakan sakitnya suka ngilu-ngilu dilutut, dan biasanya dirasakan bila lagi capek, biasanya kalau sakit rasanya tidak bisa beraktivitas. Ibu S mengatakan sakitnya langsung muncul bila makan sayur kangkung. Ibu S mengatakan memantang makanan seperti kangkung dan kacang-kacangan. Ibu S mengatakan bila sakit hanya diobati minum jamu yang dibelikan oleh anaknya dan istirahat saja. Ibu S mengatakana tidak pernah berobat ke Puskesmas selama tinggal di Depok. Bapak M mengatakan dulu ibu S bekerja sebagai tukang cuci pakaian Brimob, mungkin karena kerja berat sehingga sekarang bisa rematik.Obyektif: Ibu S menunjukkan lokasi nyeri pada daerah lutut kirinya.

Rentang gerak kurang, jalan hati-hati dan lambat

Kekuatan otot

4444 4444

4433 3344

Reflek patela +/+Keterbatasan pergerakan pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit rematik

Analisa data

No.Data Diagnosa Keperawatan

2.Data subyektif:

Ibu S mengatakan suka nyeri pada ulu hati dan perut terasa tidak enak, dan pusing mungkin darah rendah. ibu S mengatakan makan tidak tentu, pagi minum susu dan biasanya jam 12.00 baru makan, kadang-kadang tidak makan bila masih terasa kenyang. Ibu S mengatakan tidak makan sayur kangkung dan buncis dan kol. Ibu S mengatakan mungkin sakit maag, dan bila kambuh terasa nyeri pada ulu hati dan tidak enak pada perut (begah). Ibu S mengatakan bila sakit hanya minum obat yang dibeli diwarung. Ibu S mengatakan tidak ada keluhan pada eliminasi, BAB lancar dan konsistensi lunak setiap hari, begitu juga dengan BAK tidak ada keluhan Bapak M mengatakan sejak tinggal disini tidak pernah dibawa ke Puskesmas bila sakit hanya dibelikan obat saja diwarung. Bapak S mengatakan dulu masih tinggal di Jakarta suka berobat ke dokter praktek..Obyektif: Ibu S menunjukkan lokasi nyeri pada daerah ulu hati

Bising usus (+)Resiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit gasteritis (maag)

Sutrisno, S.Kep

NPM. 1304512125

PROGRAM PROFESI 2005

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2005

SKORING MASALAH

1. Keterbatasan pergerakan pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit rematik

KriteriaBobotPembenaran

Sifat Masalah

Resiko nilai 22/3 x 1 = 2/3Masalah sedang tidak terjadi, masalah pernah terjadi, jika keadaan ini tidak diatasi, maka kemungkinan akan timbul kembali.

Kemungkinan untuk diubah

Sebagian nilai 11/2 x 2 = 1Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah cukup.

Potensial dicegah

Cukup nilai 22/3 x 1 = 2/3Adanya support system dari anggota keluarga yang selalu mencari informasi tentang perawatan dan pengobatan.

Menonjolnya masalah

Masalah ada dan perlu segera ditangani nilai 22/2 x 1 = 1Keluarga merasakan adanya masalah tersebut dan melakukan pengobatan sendiri

Skore 3 1/3

SKORING MASALAH

2. Resiko kebutuhan nutrisi kurang pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit gastritis

KriteriaBobotPembenaran

Sifat Masalah

Resiko nilai 22/3 x 1 = 2/3Masalah sedang tidak terjadi, masalah pernah terjadi, jika keadaan ini tidak diatasi, maka kemungkinan akan timbul gangguan pada perut

Kemungkinan untuk diubah

Sebagian nilai 11/2 x 2 = 1Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah cukup. Pengetahuan keluarga tentang penyakit kurang

Potensial dicegah

Cukup nilai 22/3 x 1 = 2/3Keluarga mempunyai motivasi untuk merawat ibu S

Menonjolnya masalah

Masalah dirasakan tetapi tidak segera ditangani1/2 x 1 = 1/2Keluarga merasakan adanya masalah tersebut tetapi tidak perlu segera ditangani

Skore 2 5/6

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Keterbatasan pergerakan pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit rematik2. Resiko kebutuhan nutrisi kurang pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit gastritis

Dwi Nopriyanto, S.Kep

NPM. 1304512125

PROGRAM PROFESI 2005

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2005

Sutrisno, S.Kep

NPM. 1304512125

PROGRAM PROFESI 2005

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2005

RENCANA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA

No.Diagnosa KeperawatanTujuanKriteria EvaluasiRencana Intervensi

Jangka panjangJangka pendekKriteriaStandar

1. Keterbatasan pergerakan pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit rematik

Setelah pertemuan 4x45 menit keterbatasan pergerakan pada Ibu S dapat teratasi 1. Setelah pertemuan 1x45 menit keluarga mampu mengenal masalah rematik:1.1. Menyebutkan pengertian rematik1.2. Menyebutkan tanda dan gejala rematik1.3. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya rematik1.4. Mengidentifikasi adanya rematik pada anggota keluarga2. Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan rematik2.1. Menyebutkan akibat lanjut rematik2.2. Keluarga memutuskan merawat anggota keluarga dengan rematik3. Setelah pertemuan 2x45 menit keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan rematik

3.1. Menyebutkan cara mencegah kambuhnya rematik

3.2. Melakukan perawatan sendiri pada daerah yang nyeri

3.3. Mengidentifikasi makanan yang sesuai

4. Setelah pertemuan 1x45 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan fisik bagi lansia

4.1. Menyebutkan lingkungan yang aman bagi lansia

4.2. Memodifikasi lingkungan

5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi rematik

5.1. Menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan5.2. Menyebutkan waktu untuk pergi ke palayanan kesehatan5.3. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatanRespon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon psikomotor

Respon kognitif

Respon verbal

Respon afektif

Respon verbal

Respon verbal

Respon afektifRematik adalah penyakit yang mengenai jaringan ikat/sendi yang cenderung menahun

Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6 tanda rematik:

Lesu, lamah, mudah lelah

Tidak nafsu makan

Demam

Kemerahan

Bengkak, kaku sendi

Gerak terganggu

Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6 penyebab rematik

Proses menua

Kelelahan

Cedera mendadak

Infeksi kuman

Penurunan kekebalan tubuh

Tidak diketahui dengan jelas

Keluarga mengenali adanya rematik pada anggota keluarga berdasarkan tanda dan gejala yang ada

Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 3 akibat lanjut dari rematik:

Aktifitas terganggu oleh nyeri

Tulang keropos

Tulang mudah patah

Keputusan keluarga untuk merawat dan mengatasi rematik pada anggota keluarga

Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6 cara pencegahan rematik:

Istirahat yang cukup

Hindari kerja berta

Makan-makanan tinggi kalsium

Berjemur dipagi hari

Olah raga teratur sesuai kemampuan

Kurangi makanan yang mengandung asam urat

Cara perawatan rematik:

Hindari makanan yang mengandung asam urat: jeroan, melinjo, kacang-kacangan

Kompres dengan air hangat/dingin sesuai kebutuhan: dingin jika bengkan dan kemerahan, hangat bila tidaka ada bengkak dan kemerahan

Waslap dibasahi dengan air es/ hangat sesuai kebutuhan, diperas dan dibalutkan pada daerah yang sakit

Kurangi aktifitas/ pekerjaan yang berat dan istirahat yang cukup

Di keluarga tersedia makanan yang tidak memperburuk keluhan

Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 7 lingkungan yang aman untuk lansia:

Cahaya tidak terlalu terang dan gelap

Lantai tidak licin, barang-barang tidak berserakan

Perabot rumah teratur

Tembok kamar mandi diberi pegangan, lantai tidak licin, ketinggian toilet cukup

Tempat tidur tidak teralalu tinggi

Alat dapur dan kompor aman, keset tidak basah dan tidak mudah bergerak

Jika perlu gunakan alat bantu yang aman

Bersama mahasiswa melakukan modifikasi lingkungan yang aman bagi lansia

Pelayanan kesehatan yang biasa dimanfaatkan Puskesmas, RS, dokter praktek.

Pergi ke pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan rutin dan apabila ada keluhan

Keluarga pergi ke pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah rematik

1.1.1. Jelaskan arti rematik dengan lembar balik

1.1.2. tanyakan kembali arti rematik dan beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

1.2.1. Diskusikan dengan keluarga tanda dan gejala rematik melalui lembar balik

1.2.2. Tanyakan kembali tanda dan gejala rematik pada keluarga

1.2.3. Beri reinforcement posistif atas jawaban yang benar

1.3.1. Jelaskan penyebab rematik dengan menggunakan lembar balik

1.3.2. Motivasi keluarga untuk mengulang penjelasan perawat

1.3.3. Beri reinforcement posistif atas jawaban yang benar

1.4.1. Bantu keluarga mengenali adanya masalah nyeri karena rematik pada anggota keluarga

1.4.2. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

2.1.1. Jelaskan akibat lanjut dari rematik dengan lembar balik

2.1.2. Motivasi keluarga untuk mengulang dan beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

2.2.1. Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi

2.2.2. beri reinforcement positif atas keputusan yang diambil keluarga

3.1.1. Jelaskan cara mencegah kambuhnya rematik dengan lembar balik

3.1.2. Minta keluarga untuk menjelaskan kembali

3.1.3. Beri reinforcement positif atas kemampuan menjelaskan kembali

3.1.4. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas

3.2.1. Jelaskan cara perawatan rematik dengan lembar balik

3.2.2. Demosntrasikan cara perawatan nyeri dengan alat bantu: baskom, waslap, air sesuai dengan kebutuhan (hangat/dingin)

3.2.3. Motivasi keluarga untuk mengulangi kembali cara perawatan rematik

3.2.4. Beri reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga

3.3.1. Lakukan kunjungan tidak direncanakan untuk mengevaluasi konsumsi makanan

3.3.2. Beri penghargaan atas tindakan yang dilakukan dengan benar

4.1.1. Jelaskan lingkungan yang aman bagi lansia

4.1.2. Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang telah diterima

4.1.3. beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

4.2.1. Lakukan bersama keluarga cara memelihara lingkungan yang aman untuk lansia

5.1.1. Jelaskan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dimasyarakat

5.1.2. Beri kesempatan keluarga untuk mengulangi dan beri pujian atas jawaban yang benar

5.2.1. Identifikasi bersama keluarga kapan harus pergi ke pelayanan kesehatan

5.2.2. Motivasi keluarga untuk membawa Ibu S ke palayanan kesehatan.

5.3.1. evaluasi apakah keluarga sudah pergi ke pelayanan kesehatan

5.3.2. Beri pujian jika pergi ke pelayanan kesehatan

RENCANA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA

No.Diagnosa KeperawatanTujuanKriteria EvaluasiRencana Intervensi

Jangka panjangJangka pendekKriteriaStandar

2. Resiko kebutuhan nutrisi kurang pada keluarga Bapak M khususnya ibu S berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat penyakit gastritis

Setelah tindakan keperawatan 2x45 menit tidak terjadi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada Ibu S.1. Setelah pertemuan selama 1x45 menit keluarga/ lansia mampu mengenal masalah maag/gastritis1.1. Menyebutkan arti maag/gastritis1.2. Menyebutkan macam/ jenis maag/gastritis1.3. Menyebutkan penyebab maag/ gastritis1.4. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis1.5. Mampu mengidentifikasi anggota keluarga yang mengalami gastritis2. Memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami gastritis2.1. Keluarga mampu menyebutkan akibat maag bila tidak ditangani dengan baik2.2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi anggota keluarga yang mengalami gastritis3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis

3.1. Menyebutkan cara pencegahan timbulnya gastritis

3.2. Keluarga mampu menyebutkan dan perawatan anggota keluarga yang mengalami gastritis

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

4.1. Menyebutkan cara-cara modifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah gasritis

4.2. Mampu menyebutkan pentingnya dukungan keluarga untuk memotivasi

5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengatasi maag:

5.1. Mampu menyebutkan manfaat fasilitas pelayanan kesehatan

5.2. Keluarga mampu membawa anggota keluarga yang sakit maag ke fasilitas kesehatan

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon Verbal

Respon psikomotor

Respon verbal

Respon verbal

Respon afektif

Respon verbal

Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung

Jenis sakit maag ada 2 yaitu:

Maag akut/mendadak: dapat sembuh sendiri, karena iritasi lokal

Gastritis kronik/lama: menahun pada lansia, penyebab tidak diketahui

Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 7 penyebab gastritis

Obat analgetik

Bahan-bahan kimia: lisol

Merokok

Alkohol

Stres fisik: luka bakar, cedera kepala, pembedahan, gagal nafas

Endotoksin (racun yang tidak dikeluarkan oleh kuman)

Makan tidak teratur

Keluarga menyebutkan 2 dari 3 tanda gastritis:

Nyeri ulu hati

Mual dan muntah

Nafsu makan menurun

Menyebutkan anggota keluarga yang mengalami gastritis seperti tanda dan gejala diatas

Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 gastritis bila tidak diatasi

Perdarahan saluran cerna

Ulkus/luka pada dinding lambung

Kebocoran pada dinding lambung

Gangguan penyerapan makanan

Keputusan keluarga untuk merawat dan mengatasi masalah gastritis

Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 cara pencegahan gastritis:

Makan teratur

Menghindari rokok

Menghindari makan yang mengndung kafein, alkohol dan pedas

Mengendalikan stres

Menghindari obat-obat analgetik, antiinflamasi (Aspirin)

Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 4 cara perawatan gastritis:

Bila mual: makan sedikit tapi sering dan makan makanan selagi hangat

Bila kembung: hindari makanan: nangka, nanas, durian, kol, ubi dan minuman yang mengandung soda seperti (sprite, dll).

Makan bersama bila nafsu makan menurun

Bila nyeri ulu hati lakukan teknik relaksasi (mengikuti pada saat diajarkan teknik relaksasi nafas dalam)

Cara memodifikasi lingkungan mengatasi masalah gastritis

Makan bersama tiap hari

Lingkungan nyaman dan bersih

Pentingnya dukungananggota keluarga terhadapa Ibu S untuk mencegah gastritis berulang dengan mencoba makan bersama dan makan teratur, saling bercerita untuk mengurangi beban pikiran yang berat.

Manfaat fasilitas kesehatan: sebagai sarana untuk pemeriksaan, perawatan/pengobatan gastritis, sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat untuk mengatasi masalah gastritis

Keluarga mengatakan akan membawa anggota keluarga yang sakit maag ke fasilitas pelayanan kesehatan: Puskesmas, dokter praktek, RS

1.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian maag/gastritis

1.1.2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

1.1.3. Evaluasi kembali penjelasan yang sudah diberikan

1.1.4. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga menjelaskan kembali.

1.2.1. Diskusikan dengan keluarga tentang jenis gastritis

1.2.2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

1.2.3. Tanyakan kembali pada keluarga tentang jenis gastritis

1.2.4. Beri renforcement positif

1.3.1. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab gastritis

1.3.2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

1.3.3. Tanyakan kembali penyebab gastritis kepada keluarga

1.3.4. Beri reinforcement positif

1.4.1. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala dari gastritis

1.4.2. beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya

1.4.3. Evaluasi kembali tentang tanda dan gejala yang telah didiskusikan

1.4.4. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

1.5.1. Diskusikan dengan enggota keluarga yang mempunyai tanda dan gejala diatas.

1.5.2. Motivasi keluarga untuk memeriksakan penyakit tersebut.

2.1.1. Diskusikan dengan dengan keluarga tnetang akibat bila gastritis tidak diatasi

2.1.2. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya bila ada yang belum jelas

2.1.3. Beri reinforcement positif pada keluarga

2.2.1. Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi

2.2.2. Beri reinforcement positif atas keputusan yang diambil keluarga

3.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan gastritis

3.1.2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3.1.3. Tanyakan kembali pada keluarga tantang cara pencegahan gastritis

3.1.4. Beri reinforcement positif pada keluarga

3.2.1. Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan gastritis

3.2.2. Lakukan demontrasi untuk teknik relaksasi nafas dalam

3.2.3. Minta keluarga/lansia untuk redemonstrasi dengan bimbingan perawat

3.2.4. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya yang tidak dimengerti

3.2.5. Tanyakan kembali apa yang telah dijelaskan

3.2.6. Beri reinforcement positif atas jawaban dan redemontrasi yang benar

4.1.1. Diskusikan bersama keluarga cara memodifikasi lingkungan

4.1.2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4.1.3. Tanya kembali tentang cara modifikasi lingkungan

4.1.4. Beri reinforcement positif

4.2.1. Diskusikan bersama keluarga tentang pentingnya support system

4.2.2. Tanyakan kembali cara memberi dukungan untuk mencegah berulangnya gastritis

4.2.3. Beri reinforcement positif.

5.1.1. Diskusikan bersama keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan

5.1.2. Beri kesempatan keluarga untuk mengulangi dan beri pujian atas jawaban yang benar

5.3.3. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan sesuai kemampuan keluarga

5.3.4. Motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang mengalami gastritis ke fasilitas pelayanan kesehatan

5.3.5. Beri reinforcement positif pada keluarga atas usaha yang telah dilakukan

6 bln

6 th

9 th

13 th

32 th

38 th

36 th

30 th

34 th

35 th

76 th

38 th

30 th

6 th

KM + WC

Dapur

Ruang tengah + kamar tidur

Kamar tidur

Kamar Tidur

R. tamu

9 th

Dwi/Poetra/Indah