Upload
eko-supriyadi
View
3.581
Download
40
Embed Size (px)
Citation preview
Penerbit Erlangga
BAB 5
DIMENSI TIGA
Kompetensi Dasar
• Mengidentifikasi bangun ruang dan unsur-
unsurnya.
• Menghitung luas permukaan bangun ruang.
• Menerapkan konsep volume bangun ruang.
• Menentukan hubungan antara unsur-unsur dalam
bangun ruang.
A. BANGUN RUANG DAN UNSUR-
UNSURNYA
1. Kubus
Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi
oleh enam bidang datar (sisi) yang sama luas
dengan dua belas rusuk yang sama panjang dan
semua sudutnya merupakan sudut siku-siku.
Unsur-Unsur Kubus
Unsur-unsur kubus ABCD.EFGH pada Gambar diatas antara
lain:
a. Memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi yang
kongruen, yaitu ABCD, EFGH, BCGF, ADHE, ABFE, dan
DCGH.
b. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu
AB, DC, EF, HG, EA, HD, FB, GC, AD, BC, FG, dan EH.
c. Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang, yaitu
AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG, CF, AF, BE, DG, dan CH.
d. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang, yaitu
AG, BH, CE, dan DF.
e. Memiliki 6 bidang diagonal, yaitu
ACGE, BDHF, ADGF, ABGH, BCHE, dan CDEF.
f. Memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Jaring-Jaring Kubus
Apabila kubus ABCD.EFGH diiris menurut
rusuk EH, HD, EF, FB, BA, DC, dan CG, akan
dihasilkan bangun datar seperti pada
Volume Kubus
Luas Permukaan Kubus
dimana s = panjang sisi kubus
Contoh
2. Prisma
Prisma adalah suatu bangun ruang yang
mempunyai sepasang sisi sejajar dan
sebangun, yang disebut alas, serta sisi-sisi lain
yang diperoleh dengan menghubungkan ujung-
ujung titik sudut dari kedua alasnya dan disebut
sisi tegak. Prisma yang akan dipelajari pada bab
ini adalah prisma tegak.
Jenis-jenis Prisma
Jenis-jenis prisma umumnya dikelompokkan
berdasarkan bangun datar yang menjadi alas
prisma tersebut.
(a) prisma tegak segi empat
(b) prisma tegak segitiga
(c) prisma tegak segi enam
Jaring-Jaring Prisma
Volume dan Luas Permukaan Prisma
Seperti kita ketahui, prisma segi empat yang alasnya berbentuk persegi
panjang dapat juga kita sebut balok. Sebuah balok memiliki ukuran
panjang alas (p), lebar (l), dan tinggi (t) dapat dihitung volumenya (V)
dengan rumus berikut.
Contoh
3. Limas
Limas adalah suatu bangun ruang yang
mempunyai satu sisi
sebagai alas dan sisi-sisi lain berupa segitiga
berpotongan pada satu
titik yang disebut puncak limas. Sedangkan jarak
dari puncak ke
alas limas disebut dengan tinggi limas.
Unsur-Unsur Limas
Limas beraturan merupakan bangun ruang yang
memiliki bidang alas sebuah segi-n beraturan dan
bidang sisi tegak yang berbentuk segitiga sama
kaki yang kongruen.
Perhatikan Gambar dibawah, Limas segi empat
T.ABCD memiliki rusuk TA, TB, TC, dan TD rusuk
tegak dan sisi tegak berupa segitiga
TBC, TCD, TDA, dan TAB.
Jaring-jaring Limas
Volume dan Luas Permukaan Limas
Contoh
4. Tabung
Tabung adalah suatu bangun ruang dengan suatu
irisan melingkar yang seragam. Jika ujung-
ujungnya tegak lurus pada permukaan yang
melengkung, tabung itu adalah suatu tabung
tegak.
Unsur-Unsur Tabung
unsur-unsur tabung antara lain:a. Tabung memiliki 3 sisi, di antaranya berbentuk bidang
lengkung dan lainnya berbentuk lingkaran.
b. Garis s disebut garis sumbu tabung atau disebut garis
pelukis atau disebut juga tinggi tabung (t).
Jaring-Jaring Tabung
` Volume dan Luas Permukaan Tabung
Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas
(r) dan tinggi tabung (t) memiliki volume
sebagai berikut.
Luas permukaan tabung adalah luas selimut
tabung ditambah dengan luas alas dan
tutupnya, dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
Sedangkan luas permukaan tabung tanpa tutup
adalah sebagai berikut.
Contoh
5. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
suatu daerah pada bidang datar (disebut alas)
dan sebuah selimut. Kerucut dapat dibentuk dari
sebuah segitiga siku-siku yang diputar, dimana
sisi siku-sikunya sebagai pusat putaran.
Unsur-Unsur Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang alasnya
berbentuk lingkaran dengan jari-jari r. TC = t
menyatakan tinggi kerucut dengan T sebagai
puncak kerucut dan a disebut sebagai
apotema atau garis pelukis.
Jaring-Jaring Kerucut
Volume dan Luas Permukaan Tabung
Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas (r) dan
tinggi (t), memiliki volume (V) sebagai berikut.
Luas permukaan kerucut adalah luas selimut kerucut
ditambah dengan luas alas kerucut, dihitung dengan
rumus berikut.
Sedangkan untuk luas permukaan kerucut tanpa alas atau
luas selimut
kerucut adalah sebagai berikut.
dimana a = garis pelukis (apotema).
Contoh
B. HUBUNGAN ANTARA UNSUR-
UNSUR DALAM BANGUN RUANG
Ruang adalah himpunan dari semua titik. Titik-titik
dalam ruang mempunyai lokasi yang eksak atau
pasti dan tidak bergerak.
Unsur-unsur ruang adalah titik, garis, dan bidang.
Titik adalah himpunan bagian terkecil dari ruang.
Pada pembahasan ini yang dimaksud garis
adalah garis lurus, sedang yang dimaksud
bidang adalah bidang datar.
1. Hubungan Garis dan BidangHubungan suatu garis terhadap suatu bidang memenuhi satu dari
tiga kemungkinan berikut.
Garis Terletak pada Bidang
Suatu garis dikatakan terletak pada bidang apabila setiap titik padagaris tersebut terletak atau berimpit dengan bidang. PerhatikanGambar dibawah. Garis EG terletak pada bidang EFGH dangaris AB pada bidang ABCD.
Garis Sejajar Bidang
Suatu garis dikat9akan sejajar dengan bidang apabila antara garisdan bidang tidak mempunyai titik persekutuan (tidak pernahberpotongan). Pada Gambar dibawah, garis EF sejajar ABCD dan garis AC sejajar EFGH.
Garis Menembus Bidang
Suatu garis dikatakan menembus bidang apabila garis dan bidangtersebut mempunyai tepat satu titik persekutuan (titik potong). Perhatikan Gambar 5.15. Garis BO menembus bidang EFGH di
Contoh
2. Jarak pada Bangun Ruang
Jarak Antara Dua Titik
Jarak antara dua titik adalah panjang garis
yang menghubungkan kedua titik tersebut.
Perhatikan Gambar dibawah ini, Jarak P dan
Q dapat dihitung dengan membuat segitiga
siku-siku dan menggunakan rumus
pythagoras.
Jarak Titik ke Garis
Jarak titik ke garis adalah panjang garis yang
ditarik dari suatu titik dan tegak lurus garis
tersebut.
Jarak Antara Titik dengan Bidang
Jarak antara titik dengan bidang adalah
panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang
atau panjang garis lurus dari titik ke titik
proyeksinya pada bidang. Jarak sebuah titik
ke sebuah bidang adalah jarak tegak lurus
dari titik ke bidang itu.
Jarak Antara Dua Garis Bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis
tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang
yang berbeda. Perhatikan Gambar dibawah ini.
Garis AE dan BH saling bersilangan. Misal dari
kubus ABCD.EFGH akan ditentukan jarak antara
AE dan BH, langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
a. Tentukan dan buat bidang yang melalui BH dan
sejajar AE sehingga diperoleh bidang BDHF,
b. Proyeksikan AE pada bidang BDHF sehingga
diperoleh garis KL,
c. Jarak antara AE dan BH adalah jarak antara AE
dan KL diperoleh OM atau EK atau AL.
Jarak Antara Dua Garis Sejajar
Perhatikan gambar dibawah ini. Garis AB dan
DC sejajar dan terletak pada bidang ABCD.
Misalkan garis IJ tegak lurus garis AB dan
DC, dan memotong kedua garis tersebut
masing-masing di titik I dan J. Jarak antara
garis AB dan CD adalah panjang ruas garis
IJ.
Contoh
3. Sudut
Sudut Antara Dua Garis Bersilangan
Dua garis l dan m yang saling berpotongan di titikP digambarkan seperti berikut.
Dari Gambar diatas, yang dimaksud sudut dua garisbersilangan (berpotongan) adalah sudut ∠APB (atauα) dan ∠APC. Besar ∠APB + ∠APC = 180°.
Sudut Antara Garis dan Bidang
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut lancip
yang dibentuk antara garis dengan proyeksinya
pada bidang. Perhatikan Gambar dibawah ini. Garis
EG adalah proyeksi EC pada bidang EFGH, maka
sudut antara EC dan bidang EFGH adalah ∠CEG.
Sudut Antara Dua Bidang
Perhatikan Gambar disamping ini.
Bidang A dan bidang B membentuk sudut
α. Sudut yang dibentuk pada gambar di
samping dapat ditentukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Tandai titik potong kedua
bidang, misalnya titik Q.
2. Buat garis k pada bidang A melalui titik
Q dan garis l pada bidang B melalui Q.
Kedua garis tegak lurus garis potong.
Diperoleh sudut antara bidang A dan
bidang B sama dengan sudut antara garis
k dan garis l. Sudut antara garis k dan
garis l disebut sudut tumpuan, sedangkan
bidang yang melalui garis k dan garis l
disebut bidang tumpuan.
Contoh