4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gas Gas adalah fluida tak terbentuk yang dapat menyebar dan memenuhi ruang yang ditempatinya. Gas merupakan wujud materi yang molekul-molekulnya tidak terikat oleh gaya kohesif. Gas dapat dicairkan dengan cara mengombinasikan antara menurunkan temperature dan menaikkan tekanan. Contohnya adalah gas oksigen (O 2 ), karbon dioksida (CO 2 ), sulfur dioksida (SO 2 ) dan karbon monoksida (CO) (Lestari, 2010). Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan satu sama lain sehingga hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak diantara molekul- molekulnya sehingga gas akan mengembang dan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya, bagaimana pun besar dan bentuknya. Untuk memudahkan mempelajari sifat-sifat gas ini maka diasumsikan sifat gas ini sesuai dengan sifat- sifat gas ideal yaitu: a. Tidak ada gaya tarik menarik di antara molekul- molekulnya. b. Volume dari molekul-molekul gas sendiri diabaikan. c. Tidak ada perubahan energi dalam (internal energy = E). Semua gas yang dikenal sehari-hari termasuk gas nyata, sedangkan gas ideal pada kenyataannya tidak pernah ada,

BAB II Jes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BABIII

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Gas Gas adalah fluida tak terbentuk yang dapat menyebar dan memenuhi ruang yang ditempatinya. Gas merupakan wujud materi yang molekul-molekulnya tidak terikat oleh gaya kohesif. Gas dapat dicairkan dengan cara mengombinasikan antara menurunkan temperature dan menaikkan tekanan. Contohnya adalah gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan karbon monoksida (CO) (Lestari, 2010). Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan satu sama lain sehingga hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak diantara molekul-molekulnya sehingga gas akan mengembang dan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya, bagaimana pun besar dan bentuknya. Untuk memudahkan mempelajari sifat-sifat gas ini maka diasumsikan sifat gas ini sesuai dengan sifat-sifat gas ideal yaitu: a. Tidak ada gaya tarik menarik di antara molekul-molekulnya. b. Volume dari molekul-molekul gas sendiri diabaikan. c. Tidak ada perubahan energi dalam (internal energy = E). Semua gas yang dikenal sehari-hari termasuk gas nyata, sedangkan gas ideal pada kenyataannya tidak pernah ada, namun sifat-sifatnya didekati oleh gas sejati pada tekanan yang sangat rendah. Jadi pada tekanan mendekati nol semua gas memenuhi sifat gas ideal, sehingga persamaan PV = nRT Densitas dari gas dipergunakan untuk menghitung berat molekul suatu gas, dengan cara membendungkan suatu volume gas yang akan dihitung berat molekulnya dengan berat gas yang telah diketahui berat molekulnya (sebagai standar) pada temperatur atau suhu dan tekanan yang sama. Densiti gas diidenfinisikan sebagai berat gas dalam gram per liter. Untuk menentukan berat molekul ini maka ditimbang sejumlah gas tertentu kemudian diukur PV dan T-nya. Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap dan memiliki titik didih yang rendah. Berat molekul senyawa volatil dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan gas ideal dan massa jenis gas. 2.2 Senyawa Volatil

(1) Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap dan memiliki titik didih yang rendah. Berat molekul senyawa volatil dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan gas ideal dan massa jenis gas. Dari persamaan tersebut diketahui n adalah jumlah mol sehingga untuk membentuk hubungan dengan berat molekul maka n dapat diubah dalam bentuk massa perberat molekul, sehingga persamaan gas ideal menjadi: Dari persamaan (1) dapat diubah menjadi :

(3)(2)

Dimana: BM = Berat molekul P = Tekanan gas (atm) n = Jumlah mol V = Volume gas (Liter) T = Suhu (K) R = Konstanta gas (0,08206 liter atm mol-1K-1) = Densitas gas (gram/Liter) Bila suatu cairan volatil dengan titik didih lebih kecil daripada 100 oC ditempatkan dalam erlenmeyer tertutup yang mempunyai lubang kecil pada bagian tutupnya, dan kemudian erlenmeyer tersebut dipanaskan sampai 100 oC, maka cairan tadi akan menguap dan uap itu akan mendorong udara yang terdapat pada erlenmeyer keluar menjadi lubang kecil tadi. Setelah semua udara keluar, pada akhirnya uap cairan sendiri yang akan keluar, sampai akhirnya uap ini akan berhenti keluar bila keadaan kesetimbangan tercapai, yaitu tekana uap cairan dalam erlenmeyer sama dengan tekanan udara luar. Pada kondisi keseimbangan ini, erlenmeyer hanya berisi uap cairan dengan tekanan sama dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan volume erlenmeyer, dan suhu sama dengan titik didih air dalam penangas air (kira-kira 100 oC). Erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air, didinginkan dan ditimbang sehingga massa gas yang terdapat didalamnya dapat diketahui (Pratiwi, 2012).

2.3 Berat Molekul Gas Senyawa volatil yang mudah menguap ini sangat susah ditentukan berat molekulnya. Butuh ketelitian dan keuletan si peneliti untuk menentukan berat molekul senyawa ini. Karena sifatnya yang mudah menguap sehingga berat molekul akan cepat pula berubah. Berbeda dengan senyawa padat dan cair yang mudah ditentukan. Contohnya senyawa- senyawa biomolekul. Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktifitas biologis.Biomolekul dapat dipandang sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata. Senyawa ini biasanya dikenal dalam empat bentuk protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid (Zakki, 2009).