24
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bab III - Tinjauan Pustaka

  • Upload
    angset

  • View
    26

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III - Tinjauan Pustaka

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Page 2: Bab III - Tinjauan Pustaka

• Definisi Status Gizi

Status gizi adalah keadaan akibat dari ketidakseimbangan antara komsumsi dan penyerapan zat gizi dan pengggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.

Page 3: Bab III - Tinjauan Pustaka

Cara Penilaian Status Gizi

– Langsung

• Antropometri• pengukuran dimensi tubuh dan komposisi

tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

• digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.

Page 4: Bab III - Tinjauan Pustaka

Klinis

• Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.

• Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys).

Page 5: Bab III - Tinjauan Pustaka

Biokimia• Penilaian status gizi dengan biokimia adalah

pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

Page 6: Bab III - Tinjauan Pustaka

Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Contohnya adalah tes adaptasi gelap

Page 7: Bab III - Tinjauan Pustaka

– Tidak Langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu survey komsumsi makanan, statistic vital dan factor ekologi

Page 8: Bab III - Tinjauan Pustaka

Survei konsumsi MakananSurvei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsungdengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yangdikonsumsi.

Page 9: Bab III - Tinjauan Pustaka

• Statistik VitalPengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angaka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi

Page 10: Bab III - Tinjauan Pustaka

Faktor Ekologi• Teori Bengoa.

• Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan melakukan program intervensi gizi.

Page 11: Bab III - Tinjauan Pustaka

1) Jenis Parameter:Umur

• Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah

• > 2 thn : Tahun Usia Penuh (completed year)Contoh : 7tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun.

• 0-2 tahun : Bulan Usia Penuh (completed month)Contoh : 4 bulan 5 hari, di hitung 4 bulan.

Page 12: Bab III - Tinjauan Pustaka

• Berat Badan• Merupakan parameter terpenting, namun

terdapat hambatan pada keadaan adanya dehidrasi, asites, edema dan tumor

• Merupakan parameter terbaik karena mudah terlihat bila ada perubahan.

• Memberikan gambaran status gizi sekarang.

Page 13: Bab III - Tinjauan Pustaka

Timbangan yang dgunakan adalah Dacin.Dacin yang baik adalah apabila bandul geser berada pada posisi 0,0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang.

• 3. Tinggi Badan• Dapat mengetahui keadaan lalu & dan

sekarang, terutama bila umur tidak diketahui.• Merupakan ukuran kedua yang penting.

Page 14: Bab III - Tinjauan Pustaka

Berat Badan Menurut Umur (BB/U)• Parameter gambaran massa tubuh, sensitif terhadap perubahan

mendadak → sangat labil.• Indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi saat ini (current

nutritional status). Kelebihan• 1. Mudah, baik untuk akut atau kronis.• 2. BB berfluktuasi sehinggga sangat sensitif dalam penilaian.• 3. Dapat mendeteksi obesitas/over weight. Kelemahan • 1. Interpretasi bisa keliru bila edema / asites.• 2. Perlu data umur yang akurat .• 3. Bisa terjadi salah pengukuran karena pakaian atau gerakan saat

menimbang.

Page 15: Bab III - Tinjauan Pustaka

Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

• Keadaan Normal : TB tumbuh seiring BB.• Kurang sensitif terhadap masalah waktu singkat dan

pengaruhnya nampak dalam waktu lama, sehingga lebih menggambarkan status gizi masa lalu.

• Menurut Beaton & Bengoa (1973), TB/U juga erat kaitannya dg sosial-ekonomi.

Kelebihan

1. Baik untuk status gizi masa lampau. 2. Alat ukur murah & mudah.

Kelemahan

1. TB tidak cepat naik dan tidak mungkin turun. 2. Pengukuran relatif sulit, perlu 2 orang. 3. Ketepatan umur sulit didapat.

Page 16: Bab III - Tinjauan Pustaka

Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)• BB berhubungan linier dengan TB.• Indikator yang baik untuk nilai status gizi sekarang,

independen terhadap umur. Kelebihan• 1. Tidak perlu umur.• 2. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal &

kurus) Kelemahan• 1. Tak dapat memberi gambaran pendek, tinggi / kelebihan

TB terhadap umur.• 2. Sulit untuk pengukuran pada balita. 3. Perlu 2 macam alat ukur dan butuh waktu lebih lama.• 4. Bisa terjadi salah pembacaan hasil ukur, terutama

kelompok non profesional .

Page 17: Bab III - Tinjauan Pustaka

• . Klasifikasi Status Gizi Klasifikasi gizi yang sering digunakan

sekarang ini adalah menurut Baku rujukan Harvard yang dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi anak-anak di negara Asia dan Afrika termasuk Indonesia. Klasifikasi status gizi anak ini didasarkan pada 50 persentil dari 100% standar Harvard. Klasifikasi yang telah dimodifikasi tersebut adalah sebagai berikut:4

Page 18: Bab III - Tinjauan Pustaka

Status Gizi Nilai

Gizi Baik ≥89%

Gizi kurang 60,1-80%

Gizi Buruk ≤60%

•BB /UKlasifikasi Harvard yang telah dimodifikasi tersebut adalah:

Tabel 4. Klasifikasi Status Gizi Harvard BB/U

Page 19: Bab III - Tinjauan Pustaka

Status Gizi Nilai

Gizi Baik ≥80%

Gizi kurang 70,1-80%

Gizi Buruk ≤70%

•TB /U

Tabel 5. Klasifikasi Status Gizi Harvard TB/U

Page 20: Bab III - Tinjauan Pustaka

Status Gizi Nilai

Gizi Baik ≥90%

Gizi kurang 70,1-90%

Gizi Buruk ≤ 70%

•BB/TB

Tabel 6. Klasifikasi Status Gizi Harvard BB/TB

Page 21: Bab III - Tinjauan Pustaka

Status Gizi Nilai

Gizi Baik ≥85%

Gizi kurang 70,1-85%

Gizi Buruk ≤70%

•LILA/UKlasifikasi pengukuran status gizi berdasarkan lingkar lengan

atas, yang sering digunakan adalah mengacu kepada standard

Wolansky, sebagai berikut:

Tabel 7. Klasifikasi Status Gizi Wolansky LILA/U

Page 22: Bab III - Tinjauan Pustaka

STATUS KLINIS

ANTROPOM

ETRI

(BB/TB-PB)

Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan atau

edema pada kedua punggung

kaki sampai seluruh tubuh

< -3SD

Gizi

Kurang

Tampak Kurus > -3 SD < -

2SD

Gizi Baik Tampak Sehat -2SD - +2SD

Gizi Lebih Tampak Gemuk > +2SD

Penilaian status gizi anak laki-laki dan perempuan menurut Berat Badan dan Tinggi Badan / Panjang Badan (BB/TB-

PB) menurut WHO-NCHS, 1983.2,3

Tabel 8. Penilaian Status Gizi WHO-NCHS 1983

Page 23: Bab III - Tinjauan Pustaka

INDEKS STATUS GIZIAMBANG

BATAS

Berat Badan

menurut Umur

BB/U

Gizi lebih > +2 SD

Gizi baik≥ -2 SD sampai

+2 SD

Gizi kurang< -2 SD sampai

≥ -3SD

Gizi buruk < -3 SD

Tabel 9. Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Tahun 2002

Page 24: Bab III - Tinjauan Pustaka

– Balita Bawah Garis Merah ( Gizi Kurang dan Gizi Buruk )

• Bawah Garis Merah (BGM)

Adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS pada kurun waktu tertentu.

• Gizi Kurang

Adalah anak yang berusia 0-5 tahun yang berat badan menurut umur (BB/U) < -2 SD sampai ≥ -3SD.

• Gizi Buruk

Adalah anak yang berusia 0-5 tahun yang berat badan menurut umur (BB/U) <- 3 SD dan mempunyai tanda-tanda klinis ( marasmus, kwashiorkor, dan marasmik-kwashiorkor ).