13
 Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh dan Definisi Demam Raynhard Salindeho Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wa cana Jl !r"una #tara $o% Jakarta &arat ''(')* Tl+ , (%%%-(. reinhardsalideho/yahoocom abstrak Manusia mem+uny ai sist em home osta tis untu k +engaturan suhu di dala m tubuh Dalam akti0itas sehari1hari tubuh akan mengelurakan +anasnya ke lingkunga n yang memiliki suhu lebih rendah dari suhu tubuh Sebaliknya* a+abila tem+eratur lingkungan yang lebih +anas dari suhu tubuh* tubuh akan menerima +anas dari +anas li ngkungan te rs ebut Pe ngaturan suhu tubu h bi sa di la kuka n de ngan ca ra me nggunakan thermome ter Suhu tubuh "uga di +engar uhi oleh me kanisme metabolisme energi yang salah satunya adalah +enghasil +anas tubuh Tubuh "uga mem+uny ai +usa t kont rol suhu tubu h dan +engaturanny a* sehi ngga tubu h da+a t me ngkom+ensasi a+abila te rda+at +e rbedaan suhu yang me nc olok me lalui*  berkeringat* menggigil* karena tubuh mem+unyai "alur +engaturan termoregulasi Ketika +usat +engaturan suhu tubuh mengalami gangguan atau rusak yang disebabkan oleh berb agai fakt or se+erti * +usa t +eng aturan suhu yang mengala mi gangguan * sehi ngga tubuh aka n mengala mi demam seba gai +ena nda gangguan +ada sistem  +engaturan suh u tubuh Kata kunci, +engaturan suhu tubuh* termoregulasi* la"u metabolisme basal* demam abstract  Humans have homeostatic systems for temperature regulation in the body. In day-to -day activitie s of the body will put out heat to the environment that has a tempe rature lower than body temperature. Conversel y, if the envi ronment  temperature is warmer than body temperature, the body will receive the heat from the hot envi ronment. Regulati on of body temperature can be done by using a thermo meter. Body temperatu re is also influence d by the mechanism of energ y 1

BLOK 11 ske 1 rein

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metabolisme endokrin

Citation preview

Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh dan Definisi DemamRaynhard Salindeho Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : [email protected] Manusia mempunyai sistem homeostatis untuk pengaturan suhu di dalam tubuh. Dalam aktivitas sehari-hari tubuh akan mengelurakan panasnya ke lingkungan yang memiliki suhu lebih rendah dari suhu tubuh. Sebaliknya, apabila temperatur lingkungan yang lebih panas dari suhu tubuh, tubuh akan menerima panas dari panas lingkungan tersebut. Pengaturan suhu tubuh bisa di lakukan dengan cara menggunakan thermometer. Suhu tubuh juga di pengaruhi oleh mekanisme metabolisme energi yang salah satunya adalah penghasil panas tubuh. Tubuh juga mempunyai pusat kontrol suhu tubuh dan pengaturannya, sehingga tubuh dapat mengkompensasi apabila terdapat perbedaan suhu yang mencolok melalui, berkeringat, menggigil, karena tubuh mempunyai jalur pengaturan termoregulasi. Ketika pusat pengaturan suhu tubuh mengalami gangguan atau rusak yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti, pusat pengaturan suhu yang mengalami gangguan, sehingga tubuh akan mengalami demam sebagai penanda gangguan pada sistem pengaturan suhu tubuh.Kata kunci: pengaturan suhu tubuh, termoregulasi, laju metabolisme basal, demam.abstractHumans have homeostatic systems for temperature regulation in the body. In day-to-day activities of the body will put out heat to the environment that has a temperature lower than body temperature. Conversely, if the environment temperature is warmer than body temperature, the body will receive the heat from the hot environment. Regulation of body temperature can be done by using a thermometer. Body temperature is also influenced by the mechanism of energy metabolism, one of which is a heat-generating body. The body also has a central control and regulation of body temperature, so that the body can compensate when there is a temperature difference is striking through, sweating, shivering, because the body has a track setting thermoregulation.When the body temperature regulation center impaired or damaged caused by various factors such as, temperature regulation center impaired, so the body will have a fever as a marker of disturbances in the body's system of temperature regulation.Keywords: regulation of body temperature, thermoregulation, basal metabolic rate, fever.

PendahuluanDemam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain untuk melawan infeksi. Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia dan aktivitas. Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat C. Suhu tubuh kita biasanya paling tinggi pada sore hari. Suhu tubuh dapat meningkat disebabkan oleh aktivitas fisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan, suhu kamar yang panas, dan kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-anak. Suhu tubuh orang dewasa kurang bervariasi. Tetapi pada seorang wanita siklus menstruasi dapat meningkatkan suhu tubuh satu derajat atau lebih. Pengaturan suhu tubuhTubuh yang sehat mempu memelihara suhu tubuh secara konstan walaupun pada kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Sistem pengatur suhu tubuh terdiri atas tiga bagian yaitu reseptor yang terdapat pada kulit dan bagian tubuh lainnya, integrator dari dalam hipotalamus, dan efektor sistem yang mengatur produksi panas dan kehilangan panas.Reseptor sensori yang paling banyak terdapat pada kulit. Kulit mempunyai lebih banyak reseptor untuk dingin dan hangat dibanding reseptor yang terdapat pada organ tubuh lain seperti lidah, salurah pernapasan, maupun organ visera lainnya. Bila kulit menjadi dingin melebihi suhu tubuh, maka ada tiga proses yang dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh. Ketiga proses tersebut yaitu menggigil untuk meningkatkan produksi panas, berkeringat untuk menghalangi kehilangan panas, dan vasokonstriksi untuk menurunkan kehilangan panas.Selain reseptor suhu permukaan yang dimiliki oleh kulit, terdapat reseptor suhu lain yaitu reseptor pada inti tubuh yang merespons terhadap suhu pada organ tubuh bagian dalam, seperti visera abdominal, spinal cord, dan lain-lain. Termoreseptor di hipotalamus lebih sensitif terhadap suhu inti ini. hipotalamus integrator sebagai pusat pengaturan suhu inti berada di preoptik area hipotalamus. Bila sensitif reseptor panas di hipotalamus dirangsang, efektor sistem mengirim sinyal yang memprakarsai pengeluaran keringat dan vesodilatasi perifer. Hal tersebut dimaksudkan untuk menurunkan suhu, seperti menurunkan produksi panas dan meningkatkan kehilangan panas. Sinyal dari sensitif reseptor dingin di hipotalamus memprakarsai efektor unutk vasokontriksi, menggigil, serta melepaskan epinerfrin yang meningkatkan metabolisme sel dan produksi panas. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi panas dan menurunkan kehilangan panas.Efektor sistem yang lain adalah sistem saraf somatis. Bila sistem ini dirangsang, maka seseorang secara sadar membuat penilaian yang cocok, misalnya menambah baju sebagai respons terhadap dingin, atau mendekati kipas angin bila kepanasan.1Faktor yang mempengaruhi suhu tubuhBeberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan suhu tubuh, antara lain:1. Umur Pada bayi baru lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belum sempurna. Oleh karenanya, suhu tubuh bayi sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan harus dilindungi dari perubahan-perubahan suhu yang ekstrim.12. Jenis kelaminJenis kelamin dapat mempengaruhi suhu tubuh. Misalnya, terdapat peningkatan suhu tubuh sebesar 0,3-0,5C pada wanita yang sedang mengalami ovulasi. Hal tersebut karena selama ovulasi terjadi peningkatan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron meningkatkan basal metabolic rate.13. Emosi Keadaan emosi dan perilaku yang berlebihan dapat mempengaruhi suhu tubuh. Peningkatan emosi dapat meningkatkan suhu tubuh. Pada orang yang apatis, depresi dapat menurunkan produksi panas, sehingga suhu tubuhnya dapat menurun.4. Aktivitas fisikSuhu tubuh dapat meningkat sebagai hasil dari aktivitas fisik, seperti olahraga. Olahraga dapat meningkatkan metabolisme sel, sehingga produksi panas pun meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan suhu tubuh.15. LingkunganLingkungan juga dapat mempengaruhi suhu tubuh seseorang. Lingkungan yang suhunya dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.16. Irama sirkadianSuhu tubuh berubah secara normal 0,5 C sampai 1 C selama periode 24 jam. Bagaimanapun, suhu merupakan irama stabil pada manusia.Suhu tubuh paling rendah biasanya antara pukul 1:00 dan 4:00 dini hari.Sepanjang hari suhu tubuh naik, sampai seitar pukul 18:00 dan kemudian turun seperti pada dini hari.Penting diketahui, pola suhu tidak secara otomatis pada orang yang bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari.Perlu waktu 1-3 minggu untuk perputaran itu berubah. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah sesuai usia. Penelitian menunjukkan, puncak suhu tubuh adalah dini hari pada lansia (lenz,1984).2

Kehilangan panas tubuhPanas hilang dari tubuh melalui empat cara yaitu radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai empat cara kehilangan panas tubuh tersebut.1. RadiasiRadiasi adalah cara untuk mentransfer panas dari permukaan suatu objek ke permukaan objek lain tanpa kontak diantara keduanya. Satu objek lebih panas dari objek lain, maka ia akan kehilangan panasnya melalui radiasi. Misalnya, seorang yang berdiri di depan kulkas yang terbuka, maka akan kehilangan panas tubuhnya melalui radiasi.2. KonduksiKonduksi adalah pemindahan panas dari satu molekul ke molekul lain. Panas dipindahkan ke molekul yang suhunya lebih rendah. Pemindahan melalui cara konduksi ini tidak dapat terjadi tanpa adanya kontak diantara kedua molekul tersebut. Misalnya, seorang akan kehilangan panas tubuh kita bila direndam dalam air es selama waktu tertentu.3. Konveksi Kehilangan panas tubuh melalui konveksi terjadi karena adanya pergerakan udara. Udara yang dekat dengan tubuh menjadi lebih hangat yang kemudian bergerak untuk diganti dengan udara dingin. Misalnya, udara akan terasa dingin dengan membuka pintu rumah.4. EvaporasiKehilangan panas melalui evaporasi ini terus-menerus terjadi sepanjang hidup. Kehilangan panas secara evaporasi terjadi melalui pernapasan dan perspirasi kulit.1KonsepSet-Pointdalam pengaturan suhu tubuhKonsepSet-Pointdalam pengaturan temperatur yaitu semua mekanisme pengaturan temperatur yang terus-menerus berupaya untuk mengembalikan temperatur tubuh kembali ke tingkatSet-Point.Set-pointdisebut juga tingkat temperatur krisis, yang apabila suhu tubuh seseorang melampaui diatasset-pointini, maka kecepatan kehilangan panas lebih cepat dibandingkan dengan produksi panas, begitu sebaliknya. Sehingga suhu tubuhnya kembali ke tingkatset-point. Jadi suhu tubuh dikendalikan untuk mendekati nilaiset-point.3Peranan hipotalamus dalam pengaturan suhu tubuh.Suhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh mekanisme persarafan umpan balik, dan hampir semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang terletak pada area preoptik hipotalamus anteriorTelah dilakukan percobaan pemanasan dan pendinginan pada suatu area kecil di otak dengan menggunakan apa yang disebut denganthermode. Alat ini dipanaskan dengan elektrik atau dialirkan air panas, atau didinginkan dengan air dingin. Dengan menggunakanthermode, area preoptik hipotalamus anterior diketahui mengandung sejumlah besar neuron yang sensitif terhadap panas dan dingin. Neuron-neuron ini diyakini berfungsi sebagai sensor suhu untuk mengontrol suhu tubuh. Apabila area preoptik dipanaskan, kulit diseluruh tubuh dengan segera mengeluarkan banyak keringat, sementara pada waktu yang sama pembuluh darah kulit diseluruh tubuh menjadi sangat berdilatasi. Jadi hal ini merupakan reaksi yang cepat untuk menyebabkan tubuh kehilangan panas, dengan demikian membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal. Oleh karena itu, jelas bahwa area preoptik hipotalamus anterior memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai termostatik pusat kontrol suhu tubuh. Walaupun sinyal yang ditimbulkan oleh reseptor suhu dari hipotalamus sangat kuat dalam mengatur suhu tubuh, reseptor suhu pada bagian kulit dan beberapa jaringan khusus dalam tubuh juga mempunyai peran penting dalam pengaturan suhu.4Daerah spesifik dari interleukin-1 (IL-1) adalah regio preoptik hipotalamus anterior, yang mengandung sekelompok saraf termosensitif yang berlokasi di dinding rostral ventrikel III, disebut juga sebagai korpus kalosum lamina terminalis (OVLT) yaitu batas antara sirkulasi dan otak. Saraf termosensitif ini terpengaruh oleh daerah yang dialiri darah dan masukan dari reseptor kulit dan otot. Saraf yang sensitif terhadap hangat terpengaruh dan meningkat dengan penghangatan atau penurunan dingin, sedang saraf yang sensitif terhadap dingin meningkat dengan pendinginan atau penurunan dengan penghangatan. Telah dibuktikan bahwa IL-1 menghambat saraf sensitif terhadap hangat dan merangsangcold-sensitive neurons.Korpus kalosum lamina terminalis (OVLT) mungkin merupakan sumber prostaglandin. Selama demam, IL-1 masuk kedalam ruang perivaskular OVLT melalui jendela kapiler untuk merangsang sel untuk memproduksi prostaglandin E-2 (PGE-2); secara difusi masuk kedalam regio preoptik hipotalamus anterior untuk menyebabkan demam atau bereaksi dalam serabut saraf dalam OVLT. PGE-2 memainkan peran penting sebagai mediator, terbukti dengan adanya hubungan erat antara demam, IL-1 dan peningkatan kadar PGE-2 di otak. Penyuntikan PGE-2 dalam jumlah kecil kedalam hipotalamus binatang, memproduksi demam dalam beberapa menit, lebih cepat dari pada demam yang diinduksi oleh IL-1.4Hasil akhir mekanisme kompleks ini adalah peningkatanthermostatic set-pointyang akan memberi isyarat serabut saraf eferen, terutama serabut simpatis untuk memulai menahan panas (vasokonstriksi) dan produksi panas (menggigil). Keadaan ini dibantu dengan tingkah laku manusia yang bertujuan untuk menaikkan suhu tubuh, seperti mencari daerah hangat atau menutup tubuh dengan selimut. Hasil peningkatan suhu melanjut sampai suhu tubuh mencapai peningkatanset-point. Peningkatanset-pointkembali normal apabila terjadi penurunan konsentrasi IL-1 atau pemberian antipiretik dengan menghambat sintesis PGE-2. PGE-2 diketahui mempengaruhi secaranegative feed-backdalam pelepasan IL-1, sehingga dapat mengakhiri mekanisme ini yang awalnya diinduksi demam. Sebagai tambahan, arginin vasopresin (AVP) beraksi dalam susunan saraf pusat untuk mengurangipyrogen induced fever. Kembalinya suhu menjadi normal diawali oleh vasodilatasi dan berkeringat melalui peningkatan aliran darah kulit yang dikendalikan oleh serabut saraf simpatis.4

BMR (Basal Metabolic Rate)Metabolisme basal adalah banyaknya energi yang dipakai untuk aktifitas jaringan tubuh sewaktu istirahat jasmani dan rohani. Energi tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi vital tubuh berupa metabolisme makanan, sekresi enzim, sekresi hormon, maupun berupa denyut jantung, bernafas, pemeliharaan tonus otot, dan pengaturan suhu tubuh. Basal Metabolisme Rate (BMR) atau Taraf Metabolisme pada kondisi Basal ditentukan dalam keadaan individu istirahat fisik dan mental yang sempurna. Pengukuran metabolisme basal dilakukan dalam ruangan bersuhu nyaman setelah puasa 12 sampai 14 jam (keadaan post-absorptive). Sebenarnya taraf metabolisme basal ini tidak benar-benar basal, taraf metabolisme pada waktu tidur ternyata lebih rendah dari pada taraf metabolisme basal, oleh karena selama tidur otot-otot terelaksasi lebih sempurna. Yang dimaksud basal ialah suatu kumpulan syarat standar yang telah diterima dan diketahui secara luas. Metabolisme basal dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu jenis kelamin, usia, ukuran dan komposisi tubuh, faktor pertumbuhan.3 Metabolisme basal juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan keadaan emosi atau stres. Orang dengan berat badan yang besar dan proporsi lemak yang sedikit mempunyai metabolisme basal lebih besar dibanding dengan orang yang mempunyai berat badan yang besar tapi proporsi lemak yang besar. Demikian pula, orang dengan berat badan yang besar dan proporsi lemak yang sedikit mempunyai metabolisme basal yang lebih besar dibanding dengan orang yang mempunyai berat badan kecil dan proporsi lemak sedikit. Metabolisme basal seorang laki-laki lebih tinggi dibanding dengan wanita. Umur juga mempengaruhi metabolisme basal dimana umur yang lebih muda mempunyai metabolisme basal lebih besar dibanding yang lebih tua. Rasa gelisah dan ketegangan, misalnya saat bertanding menghasilkan metabolisme basal 5% sampai 10% lebih besar. Hal ini terjadi karena sekresi hormon epinefrin yang meningkat, demikian pula tonus otot meningkat. BMR normal untuk pria muda adalah sekitar 60 kcal/jam, sedangkan wanita muda sekitar 53 kcal/jam. RQ (respiratory quotient) merupakan indeks pemakaian relatif pelbagai bahan makanan oleh tubuh. Rasio pada metode ini adalah perbandingan antara CO2 dan oksigen yang berbeda untuk setiap diet (CO2/O2). RQ ditentukan oleh jenis makanan dan proporsinya serta bervariasi untuk setiap nutrien yaitu 1,0 untuk karbohidrat, 0,8 untuk protein, dan 0,7 untuk lemak. pada kondisi BMR adalah 0,82 = 4.825 kalori.3

Penghitungan BMR : 3

V=(p/273)273/(273+t)Vu

Keterangan :p = tekanan barometer tempat pemeriksaant = suhu alatVu = volume O2 yang diukurRumus kalori yang digunakan :

BMR = V x 4.825 kalori/jam

Syarat pengukuran :1) Beristirahat secara fisik 30 menit sebelum melakukan pemeriksaan.2) Pengukuran harus dilakukan pada suhu kamar yang nyaman, sehingga yang bersangkutan tidak menggigil. Karena manggigil akan meningkatkan laju metabolic.3) Berpuasa selama 12 jam.

Penerapan BMR :Menggunakan rumus BMR = 0,75 (PR + 0,74 PP) 72Dimana : PR = Frekuensi nadi/menitPP = Tekanan nadi (mmHg)

Gambar 1 BMR untuk laki-laki dan perempuan berdasarkan berat badan3

Definisi dan patologi demamDemam adalah suatu keadaan suhu tubuh diatas normal, yaitu diatas 37,2C (99,5F) sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh interleukin-1 (IL-1). Demam sangat berguna sebagai pertanda adanya suatu proses inflamasi, biasanya tingginya demam mencerminkan tingkatan dari proses inflamasinya. Dengan peningkatan suhu tubuh juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri maupun virus.Suhu tubuh normal adalah berkisar antara 36,6C - 37,2C. Suhu oral sekitar 0,2 0,5C lebih rendah dari suhu rektal dan suhu aksila 0,5C lebih rendah dari suhu oral. Suhu tubuh terendah pada pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari. Pada cuaca yang panas dapat meningkat hingga 0,5C dari suhu normal. Pengaturan suhu pada keadaan sehat atau demam merupakan keseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.Jalur akhir penyebab demam yang paling sering adalah adanya pirogen, yang kemudian secara langsung mengubah set-pointdi hipotalamus, menghasilkan pembentukan panas dan konversi panas.Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis pirogen yaitu pirogen eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh seperti toksin, produk-produk bakteri dan bakteri itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang pelepasan pirogen endogen yang disebut dengan sitokin yang diantaranya yaitu interleukin-1 (IL-1),Tumor Necrosis Factor(TNF), interferon (INF), interleukin-6 (IL-6) dan interleukin-11 (IL-11). Sebagian besar sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi terhadap pirogen eksogen. Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan sekresi prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.5Tingkatan DemamDemam dapat dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu:1. Stage of chill:Merupakan suatu fase demam yang menimbulkan perasaan dingin disertai menggigil. Dalam tingkatan demam ini, produksi panas akan meningkat, tetapi pengeluaran panas menurun. Akibatnya, panas akan banyak tertahan di dalam tubuh.2. Stage of fastiqium:Merupakan demam yang mencapai highest point (krisis = tingkat krisis dari penyakit). Dalam tingkatan demam ini, produksi panas akan menurun, tetapi pengeluaran panas meningkat. Akibatnya, panas akan banyak berukurang di dalam tubuh.5Gangguan terkait panasHeat exhaustion adalah keadaan kolaps, biasanya bermanifestasi sebagai pingsan, akibatt menurunya tekanan darah karena mekanisme pengeluran panas yang sangat berlebihan. Berkeringat berlebihan mengurangi curah jantung dengan mengurangi volume plasma, dan vasodilatasi kulit yang mencolok menyebabkan turunnya resistensi perifer total. Karena tekanan darah ditentukan oleh curah jantung kali resistensi perifer total maka terjadi penurunan tekanan darah. Penurunan jumlah darah yang di salurkan ke otak dan pingsan. Karena itu, heat exhaustion lebih merupakan konsekuensi dari aktivitas berlebihan mekanisme-mekanisme pengeluaran panas dibandingkan gangguan pada mekanisme-mekanisme tersebut. Karena mekanisme pengeluran panas telah sangat aktif maka pada heatexhaustion suhu tubuh hanya sedikit meningkat. Dengan memaksa aktivitas berhenti ketika mekanisme pengeluran panas tidak lagi mampu menghadapi penambahan panas yang ditumbulkan oleh olahraga atau lingkungan yang panas, heat exhaustion berfungsi sebagai katub pengaman yang mencegah heatstroke yang memiliki konsekuensi yang lebih serius.Heat stoke adalah situasi amat berbahaya yang terjadi karena kegagalan total sistem termoregulasi hipotalamus. Heat exhaustion dapat berkembang menjadi heat stroke jika mekanisme-mekanisme pengeluaran panas terus mendapat beban berlebihan. Heat stroke besar kemungkinan terjadi saat olahraga berlebihan pada lingkungan yang panas dan lembab. Orang berusia lanjut, yang respons termoregulasinya umumnya lebih lambat dan kurang efisien, sangat rentan mengalami heatstroke saat gelombang panas yang lama dan pengap. Demikian juga dengan orang yang menggunakan obat penenang tertentu, misalnya valium, Karena obat-obat ini menggangu aktivitas neurotransmitter pusat termoregulasi hipotalamus. Gambaran paling mencolok pada heat stroke adalah tidak adanya tindakan-tindakan pengeluran panas kompensatorik, misalnya berkeringat, sementara suhu tubuh terus meningkat, tetap tidak ada pengeluran keringat, karena pusat termoregulasi hipotalamus tidak berfungsi dengan benardan tidak dapat mengaktifkan mekanisme pengeluran panas. selama heatstroke terjadi, suhu tubuh mulai naik karena mekanisme pengeluran panas akhirnya dikalahkan oleh peningkatan panas yang berlebihan dan terus-menerus. Setelah suhu inti mencapai titik dimana pusat kontrol suhu hipotalamus dirusak oleh panas, suhu tubuh cepat meningkat lebih tinggi karena terhentinya secara total mekanisme pengeluran panas. selain itu, dengan dengan bertambahnya suhu tubuh, laju metabolisme juga meningkat, karena suhu yang lebih tinggi memepercepat laju reaksi kimia akbibatnya adalah produksi panas yang semakin besar.Heatstroke adalah situasi yang sangat berbahaya dan cepat menyababkan kematian jika tidak segera ditangani. Bahkan dengan pengobatan untuk menghentikan dan mengembalikan peningkatan tak terkendali suhu tubuh, angka kematian tetap tinggi. Tinggi kecacatan permanen pada mereka yang selama juga tinggi karena denaturasi protein irreversible akibat panas internal yang tinggi.5Adanya kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas.1Aklimatisasi keringat adalah mekanisme berkeringat dapat beradaptasi untuk memenuhi kebutuhanlingkungan. Pajanan ke cuaca yang panas menyebabkan peningkatan laju maksimal produksi keringat dari sekitar 1 L/jam pada orang yang belum menyesuaikan diri dengan iklim (teraklimatisasi) hingga sebanyak 2 sampai 3 L/jam pada orang yang telah teraklimatisasi. Peningkatan jumlah keringat ini meningkatkan laju pengeluaran panas melalui penguapan dan membantu mempertahankan suhu tubuh normal. Seiring dengan meningkatnya laju produksi keringat terjadi penurunan kandungan natrium klorida keringat; hal ini memungkinkan tubuh lebih menghemat garam. Penurunan kandungan natrium klorida keringat terutama disebabkan oleh meningkatnya sekresialdosteron,yang meningkatkan reabsorpsi natrium dari bagian duktus kelenjar keringat.5

KesimpulanProses metabolisme dalam tubuh dapat dipengaruhi beberapa hal salah satunya suhu. Dimana metabolisme tubuh akan berjalan baik jika suhu tubuh optimal. Begitu pula sebaliknya metabolisme tubuh tidak akan berjalan dengan baik jika suhu tubuh itu sendiri tidak optimal.

Daftar Pustaka1. William,F Ganong. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: Buku Kedokteran ECG; 2008.2. Kirana S, Widjaja T. Pemeriksaan Keadaan Umum. Dalam : Edhiwan P., J Teguh W.Buku Panduan Diagnosis Fisik di Klinik. 2004.Bandung: Concept Publishers. p. 28-9.3. Guyton AC, HallJE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2006.4. Sherwood L. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Canada: Brooks/Cole. 2010; ch. 17. Energy Balance and Temperature Regulation. 5. Sherwood L. Keseimbangan Energi dan Pengaturan Suhu Tubuh. Dalam : Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2011.

8