3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker prostat merupakan keganasan yang terjadi pada organ prostat yang hanya ditemui pada pria. Di Jepang, dilaporkan sebanyak 39 penderita per 100.000 orang dan di China hanya 28 penderita per 100.000 orang mengalami penyakit ini (Pienta, 1998 dalam Umar dan Agoes, 2002). Pada akhir tahun 2006, di Inggris kanker prostat menyumbang 36% dari prevalensi kanker yang sama. Pada tahun 2008 menurut GLOBOCAN (International Agency for Research on Cancer World Health Organization) Prostat menduduki peringkat ke -3 kanker yang paling sering terjadi pada laki – laki setelah kanker paru dan kolorektalIni menunjukkan bahwa kanker prostat merupakan jenis kanker yang memerlukan penanganan khusus. Di Indonesia, pada tahun 1992 saja sudah disimpulkan bahwa kanker prostat menduduki urutan ke 9 dengan 310 kasus baru (4,07%) dari 10 kasus kanker yang diperoleh dari laporan berbagai rumah sakit. Disimpulkan pula bahwa pada laki - laki di atas usia 65 tahun, kanker prostat menempati urutan ke 2 dengan 202 kasus (12,31%) (Sarjadi,1999 dalam Boedi-Darmojo,R.Martono, 1999). Pada salah satu laboratorium, yakni Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan RSUP M. Jamil dalam kurun waktu 2000 – 2005 ditemukan 116 kasus adenokarsinoma prostat dengan rentang usia 61 – 70 tahun yang paling banyak menderita penyakit ini. Pada tahun 2010 di Amerika, organ prostat menduduki peringkat pertama dalam perkiraan ditemukannya kasus baru kanker yaitu sebanyak 217.730 (28%) dan perkiraan kematian sebanyak 32.050 (11%), Diperkirakan 1 dari 4 jenis kanker yang baru didiagnosa pada pria ditemukan di Amerika. Kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala khas. Karena itu, sering terjadi keterlambatan diagnosa. Gejala yang ada umumnya sama dengan gejala pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH), yaitu buang air Universitas Sumatera Utara

CA Prostat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CA Prostat

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker prostat merupakan keganasan yang terjadi pada organ prostat yang hanya

ditemui pada pria. Di Jepang, dilaporkan sebanyak 39 penderita per 100.000 orang

dan di China hanya 28 penderita per 100.000 orang mengalami penyakit ini (Pienta,

1998 dalam Umar dan Agoes, 2002). Pada akhir tahun 2006, di Inggris kanker prostat

menyumbang 36% dari prevalensi kanker yang sama. Pada tahun 2008 menurut

GLOBOCAN (International Agency for Research on Cancer World Health

Organization) Prostat menduduki peringkat ke -3 kanker yang paling sering terjadi

pada laki – laki setelah kanker paru dan kolorektalIni menunjukkan bahwa kanker

prostat merupakan jenis kanker yang memerlukan penanganan khusus.

Di Indonesia, pada tahun 1992 saja sudah disimpulkan bahwa kanker prostat

menduduki urutan ke 9 dengan 310 kasus baru (4,07%) dari 10 kasus kanker yang

diperoleh dari laporan berbagai rumah sakit. Disimpulkan pula bahwa pada laki - laki

di atas usia 65 tahun, kanker prostat menempati urutan ke 2 dengan 202 kasus

(12,31%) (Sarjadi,1999 dalam Boedi-Darmojo,R.Martono, 1999). Pada salah satu

laboratorium, yakni Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas dan RSUP M. Jamil dalam kurun waktu 2000 – 2005 ditemukan 116 kasus

adenokarsinoma prostat dengan rentang usia 61 – 70 tahun yang paling banyak

menderita penyakit ini. Pada tahun 2010 di Amerika, organ prostat menduduki

peringkat pertama dalam perkiraan ditemukannya kasus baru kanker yaitu sebanyak

217.730 (28%) dan perkiraan kematian sebanyak 32.050 (11%), Diperkirakan 1 dari

4 jenis kanker yang baru didiagnosa pada pria ditemukan di Amerika.

Kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala khas. Karena itu, sering

terjadi keterlambatan diagnosa. Gejala yang ada umumnya sama dengan gejala

pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH), yaitu buang air

Universitas Sumatera Utara

Page 2: CA Prostat

kecil tersendat/tidak lancar. Keluhan dapat juga berupa nyeri tulang dan gangguan

saraf. Dua keluhan itu muncul bila sudah terjadi penyebaran hingga tulang belakang

Penyebab kanker prostat tidak diketahui secara tepat, meskipun beberapa

penelitian menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dengan

peningkatan kadar hormon testosteron. Pada bagian lain, Rindiastuti (2007) misalnya

menyimpulkan bahwa usia lanjut mengalami penurunan beberapa unsur esensial

tubuh seperti kalsium (Ca) dan vitamin D. Tetapi pola makan dengan Ca tinggi

secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada usia lanjut

Diagnosa kanker prostat dapat dilakukan atas kecurigaan pada saat

pemeriksaan colok dubur yang abnormal atau peningkatan Prostate Specific Antigen

(PSA). Kecurigaan ini kemudian dikonfirmasi dengan biopsi, dibantu dengan Trans

Rectal Ultrasound Scanning (TRUSS). Ada 50% lebih lesi yang dicurigai pada saat

colok dubur terbukti sebagai kanker prostat. Nilai prediksi colok dubur untuk

mendeteksi kanker prostat 21,53%. Sensitifitas colok dubur tidak memadai untuk

mendeteksi kanker prostat, tapi spesifisitasnya tinggi. Bila didapatkan tanda ganas

pada colok dubur, maka hampir semua kasus memang terbukti kanker prostat karena

nilai prediktifnya 80% (Umar dan Agoes, 2002).

Uraian di atas menunjukkan bahwa kanker prostat masih merupakan aspek yang

perlu didalami oleh karena perkembangan penderita yang cukup pesat sehingga perlu

dilakukan penelitian terhadap prevalensi penderita kaker prostat agar menjadi

panduan untuk melakukan skrining awal penyakit kanker prostat pada pria berusia

lanjut sebagai suatu langkah pencegahan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah : Bagaimanakah prevalensi kanker prostat di Laboratorium Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran USU tahun 2009 – 2010?.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: CA Prostat

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui

pola penyebaran kanker prostat di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran USU tahun 2009 – 2010 berdasarkan usia dan skor Gleason.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Menganalisis hasil biopsi prostat di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran USU Medan

2. Merumuskan pola penyebaran kanker prostat berdasarkan usia dan skor

Gleason di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU tahun

2009 - 2010.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai :

1. Sebagai informasi data epidemiologi kanker prostat di salah satu laboratorium

patologi anatomi yang ada di kota Medan

2. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan akademik

sebagaimana disyaratkan dalam pendidikan pada Fakultas Kedokteran USU.

Universitas Sumatera Utara