12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Berdirinya Usaha Depot air minum Tirta Gemilang akan dibangun pada tahun 2014. dengan berbagai macam pertimbangan, seperti melihat peluang kelemahan dan kelebihan serta ancaman usaha ini. Usaha depot air usaha yang menjadi kebutuhan mendasar bagi seluruh makhluk hidup, hidup yang membutuhkan air untuk minum. Usaha depot air minum ini dengan mempertimbangkan kualitas air yang kami produksi. minum sudah banyak namun kami hadir dengan menyuguhkan kualitas s memuaskan. !elain itu, kami akan terus melakukan ekspansi dengan penjualan dan juga membuat "ariasi produk sesuai kebutuhan segmen masyarakat memiliki kebutuhan air minum dari berbagai jeni 1.2 Visi dan Misi Depot Air Minum irta !emi"an# #isi $ %enjadi produsen air minumterdepan disekitar &ilayah !amarinda danmenjadi perusahaan yang dapat menyediakan air minum yang bersih, higien %isi $ 1. !enantiasa menjaga kualitas hasil produksi 2. %emberikan "ariasi produk sehingga konsumen memiliki pilihan '. %eningkatkan kesejahteraan pemilik serta karya&an Depot Tirta BAB $$ ASPE% PEMASA&AN 2.1 !am'aran Umum Pasar 2.1.1 !egmen (asar !egmen konsumen yang dibidik oleh Depot )ir %inum *si Ulang Tirta yaitu elanggan rumahan, pelanggan &arung makan, dan kos+kosan. (elanggan rumahan secara umum memiliki ciri+ciri $ 1. %eminta perhatian lebih dengan minta diantarkan langsung pada

contoh proposal kewirausahaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh proposal kewirausahaan pendirian depot air minum

Citation preview

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya UsahaDepot air minum Tirta Gemilang akan dibangun pada tahun 2014. Usaha ini didirikan dengan berbagai macam pertimbangan, seperti melihat peluang yang ada di masyarakat, kelemahan dan kelebihan serta ancaman usaha ini. Usaha depot air minum ini merupakan usaha yang menjadi kebutuhan mendasar bagi seluruh makhluk hidup, karena setiap makhluk hidup yang membutuhkan air untuk minum. Usaha depot air minum ini juga kami rancang dengan mempertimbangkan kualitas air yang kami produksi. Walaupun usaha depot air minum sudah banyak namun kami hadir dengan menyuguhkan kualitas serta pelayanan yang memuaskan. Selain itu, kami akan terus melakukan ekspansi dengan memperluas jangkauan penjualan dan juga membuat variasi produk sesuai kebutuhan masyarakat, sebab setiap segmen masyarakat memiliki kebutuhan air minum dari berbagai jenis yang berbeda.

1.2 Visi dan Misi Depot Air Minum Tirta GemilangVisi : Menjadi produsen air minum terdepan di sekitar wilayah Samarinda dan menjadi perusahaan yang dapat menyediakan air minum yang bersih, higienis, dan menyehatkan.Misi :1. Senantiasa menjaga kualitas hasil produksi2. Memberikan variasi produk sehingga konsumen memiliki pilihan3. Meningkatkan kesejahteraan pemilik serta karyawan Depot Tirta Gemilang

BAB IIASPEK PEMASARAN

2.1 Gambaran Umum Pasar2.1.1 Segmen PasarSegmen konsumen yang dibidik oleh Depot Air Minum Isi Ulang Tirta Gemilang ada dua, yaitu elanggan rumahan, pelanggan warung makan, dan kos-kosan. Pelanggan rumahan secara umum memiliki ciri-ciri :1. Meminta perhatian lebih dengan minta diantarkan langsung pada saat butuh2. Tidak terlalu memperhatikan harga yang penting layanan dan kualitas yang baik3. Kebutuhan dalam jumlah sedikitPelanggan warung makan memiliki ciri-ciri :1. Tidak memiliki ketentuan harus diantarkan pada waktu tertentu2. Meminta kelonggaran harga yang berada dibawah harga normal3. Memiliki kebutuhan dalam jumlah relatif besar dan rutinPelanggan kos-kosan memiliki ciri-ciri :1. Meminta perhatian lebih dengan minta diantarkan langsung pada saat butuh2. Tidak terlalu memperhatikan harga yang penting layanan dan kualitas yang baik3. Kebutuhan dalam jumlah sedikit2.1.2 Target PasarPersaingan pada usaha air minum isi ulang di wilayah Samarinda ini terbilang cukup ketat, sebab pemain di wilayah ini saja cudah cukup banyak ditambah lagi pemain dari luar yang juga masuk semakin menambah ketatnya persaingan, namun demikian tuntutan pembeli terhadap kualitas serta harga dari produk cukup menentukan dalam pemilihan produk. Konsumen target Depot Air Minum Isi Ulang Tirta Gemilang adalah seluruh lapisan masyarakat yang masih membutuhkan konsumsi air minum isi ulang biasa.2.1.3 PositioningDalam menyikapi persaingan bisnis, kami sangat memperhatikan kemauan dari konsumen, Aiu harga produk yang terjangkau dengan kualitas produk yang tinggi dan layanan yang memuaskan untuk konsumen. Selain itu, kami melakukan quality Control (kontrol kualitas). Kontrol kualitas selalu dilakukan baik terhadap air baku maupun hasil produksi dalam setiap tahap proses produksi. Kualitas Air baku merupakan faktor penentu kualitas hasil yang utama. Selanjutnya, dalam proses produksi, Depot Air Minum Isi Ulang Tirta Gemilang telah memiliki prosedur manajemen mutu untuk menjaga kualitas mutu produk tetap berada pada standar yang telah ditentukan.

2.2 PermintaanJumlah permintaan pada tahun 2014 diperkirakan 100 galon/hari sehingga perkiraan permintaan konsumen pada tahun pertama sebanyak 36500. Pertambahan penduduk pada tahun 2015 diperkirakan 5 % dari jumlah penduduk pada tahun 2014 dan pertambahan penduduk pada tahun 2015 diperkirakan 10 % dari jumlah penduduk pada tahun 2015. Dan perkiraan permintaan pada tahun-tahun berikutnya mengikuti jumlah pertambahan penduduk.

TahunPerkiraan Permintaan(dalam unit)

201436500

201538325

201642157

2.3 Penawaran2.3.1 Penawaran dari Produk Pesaing Sejenis di Pasar

Nama Perusahaan PesaingKapasitas Produksi pertahun(dalam unit)

Depot Oishi36000

Depot Tirta Kencana36000

Depot Deldio Fresh36000

Depot Safira36000

2.3.2 Proyeksi PenawaranJumlah penawaran pada tahun 2014 diperkirakan 100 galon/hari sehingga perkiraan penawaran konsumen pada tahun pertama sebanyak 36500. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 diperkirakan mengalami kenaikkan 5,2 %. Pertumhan ekonomi pada tahun 2016 diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 5,4 %.

TahunPerkiraan Penawaran(dalam unit)

201436500

201538398

201640471

2.4 Rencana Penjualan Rencana pemasaran pada umumnya dilakukan melalui words of mouth. Untuk mengelola dan menunjang agar pemasaran tepat mencapai sasarannya, Depot Air Minum Isi Ulang Tirta Gemilang memiliki manajemen data pelanggan yang telah cukup baik. Untuk dapat mencapai ke tangan konsumen, kami menggunakan jasa toko-toko kelontong dan juga pengantaran door to door. Pemasaran juga dilakukan langsung di tempat produksi.

2.5 Strategi Pemasaran2.5.1 ProdukProduk yang kita hasilkan melalui proses filtrasi dengan menggunakan tabung ultraviolet. Sehingga air yang dihasilkan higienis dan memiliki kualitas yang tinggi. Dan dikemas dengan baik dan menarik.2.5.2 HargaHarga yang kami tetapkan terbagi menjadi 2, yakni sebesar Rp 4000,- /galon untuk konsumen yang membeli langsung di lokasi produksi dan Rp 5000,-/galon untuk konsumen yang menginginkan fasilitas pesan antar. Setiap pembelian air 1 galon, konsumen akan mendapat 1 kupon. Apabila konsumen telah mengumpulkan 5 kupon dari pembelian tersebut maka kami akan memberikan pengisian air gratis untuk 1 galon.2.5.3 PromosiAda beberapa strategi promosi yang kami lakukan, yaitu melalui brosur-brosur yang disebar ke rumah-rumah, rumah makan, warung-warung kecil, dan kos-kosan. Selain itu kami juga melakukan promosi langsung dengan datang ke tempat konsumen.

2.5.4 Sumber Daya ManusiaJumlah pekerja tetap Depot Air Minum Isi Ulang Tirta Gemilang sebanyak 4 orang, dimana 2 orang diantaranya merupakan tenaga operator lapangan (pengantar) , seorang lainnya merupakan tenaga adminstrasi dan recepsionis. Walaupun tidak perlu memiliki keahlian khusus, diberikan pelatihan khusus untuk karyawan. Karyawan berasal dari wilayah sekitar. Depot Air Minum Isi Ulang Tirta Gemilang juga memperhatikan kesejahteraan pegawai dengan memberikan upah sesuai dengan UMR dan uang lembur serta uang bonus bila terget penjualan tercapai.2.5.5 ProsesAir baku berupa air PDAM yang berada disamping mesin pengolahan. Air baku tersebut sebelum digunakan telah diuji kualitas untuk mengetahui apakah sumber air tersebut memenuhi persyaratan standar untuk dijadikan bahan baku air minum isi ulang. Setelah dinyatakan bahwa sumber air tersebut memenuhi standar minimal air baku, maka dilakukanlah pembelian mesin yang sesuai dengan kondisi sumber air baku agar hasil yang diperoleh juga memenuhi standar.

BAB IIIASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

3.1 Aspek OrganisasiNama Usaha: Depot Air Minum Tirta GemilangNama Pemilik: Tirta Agung UngsionoAlamat Tempat Usaha: Jl. Perjuangan 1 No 7 RT 28 Samarinda UtaraStruktur Organisasi:

Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian :Jabatan

Uraian Tugas(A)Jumlah(B)Gaji / Bulan(C)Total(BxC)

PemilikMengawasi dan mengkoordinir karyawan, menerima pesanan dari pelanggan serta mengatur keuangan1

Karyawan 1Operator mesin1Rp 1.000.000,-Rp 1.000.000,-

Karyawan 2 dan 3Mengantar pesanan galon ke pelanggan2Rp 1.000.000,-Rp 2.000.000,-

Total Gaji / BulanRp 3.000.000,-

3.2 PerijinanIzin operasional usaha depot air minum diperoleh dari dinas kesehatan Kota Samarinda yang terdiri dari :1. Hasil test laboratorium2. Izin operasional dari Dinas Kesehatan Kota3. Tanda daftar insudtri (TDI)

3.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal PelaksanaanKEGIATANJADWAL PELAKSANAAN( Dalam Mingguan )

1234

1. Menyusun Rencana Usaha

2. Survey Mesin / Peralatan

3. Pemasangan Sarana Penunjang

4. Uji Coba Produksi

5. Perizinan

6. Mencari Tenaga Kerja

7. Operasional

3.4 Inventaris Depot dan Supply DepotInventaris Depot untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat KerjaJumlah unitHargaJumlah harga

Rangkaian Alat 1Rp 40.000.000,-Rp 40.000.000,-

Galon30Rp 16.000,-Rp 480.000,-

Rak Galon1Rp 800.000,-Rp 800.000,-

Motor2Rp 4.000.000,-Rp 8.000.000,-

Keranjang Galon2Rp 150.000,-Rp 300.000,-

Meja1Rp 300.000,-Rp 300.000,-

Kursi1Rp 1.150.000,-Rp 1.150.000,-

Handphone1Rp 150.000,-Rp 150.000,-

Total Inventaris KantorRp 51.180.000,-

Jenis Biaya Supply KantorTotal Biaya per Tahun

BukuRp 20.000,-

BolpointRp 65.000,-

AirRp 7.200.000,-

Listrik Rp 3.600.000,-

Pulsa Rp 300.000,-

BensinRp 2.704.000,-

Tutup GalonRp 3.650.000,-

Tissu GalonRp 1.460.000,-

StampelRp 340.000,-

Total Supply KantorRp 19.339.000,-

BAB IVASPEK PRODUKSI

4.1 Tanah dan BangunanUsaha ini merupakan usaha rumahan yang berdiri di garasi rumah yang tidak terpakai berukuran 4 m x 5 m. Banguna dimiliki oleh Tirta sang pemilik yang merupakan rumah pribadi.

4.2 Biaya Umum UsahaSebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya sebagai berikut:

Jenis Biaya Umum Usaha/PabrikJumlah Biaya/Tahun

1. Pemeliharaan mesin dan peralatanRp 300.000,-

2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.Rp 6.704.000,-

3. Rekening listrik, air, telepon.Rp 11.100.000,-

4. Pemeliharaan bangunanRp 100.000,-

Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:Rp 18.204.000,-

BAB VASPEK KEUANGAN

5.1 Strategi Sumber Pendanaan UsahaSalah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :1. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan2. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi3. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undangLembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Dalam hal ini kami memilih sumber pendanaan usaha ini dari peminjaman modal usaha di Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000,-.

5.2 Proyeksi KeuanganAspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:5.2.1 Sumber PendanaanUraianPersentase (%)Dana

1. Modal Sendiri25 Rp 20.000.000,-

2. Pinjaman75Rp 60.000.000,-

Jumlah (1+2)Rp 80.000.000,-

5.2.2 Kebutuhan Pembiayaan/Modal InvestasiUraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. Mesin/Peralatan1Rp 40.000.00,-Rp 40.000.000,-

b. Peralatan Kantor1Rp 1.532.500Rp 1.532.500,-

c. Alat angkut2Rp 4.000.000,-Rp 8.000.000,-

d. Infrastruktur1Rp 3.190.000,-Rp 3.190.000,-

e. Biaya pra operasi1Rp 200.000,-Rp 200.000,-

JumlahRp 52.922.500,-

5.2.2 Kebutuhan Pembiayaan/Modal KerjaUraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(2)(3 = 1 x 2)

a. Bahan Baku36500Rp 1.500,-Rp 54.750.000,-

b. Hutang12Rp 2.500.000,-Rp 30.000.000,-

JumlahRp 84.750.000,-

5.3 Analisa Biaya TetapUraianBanyaknyaHarga/UnitJumlah

(1)(3)(3 = 1 x 2)

a. Gaji36Rp 1.000.000,-Rp 36.000.000,-

b. Penyusutan1Rp 273.000,-Rp 273.000,-

c. Bunga Pinjaman12Rp 250.000,-Rp 3.000.000,-

d. Biaya Lainnya1Rp 700.000,-Rp 700.000,-

JumlahRp 39.973.000,-

5.4 Proyeksi Aliran Kas UsahaUraianTahun

123

a. Sumber dana (in flow)Rp 146.000.000,-Rp 153.300.000,-Rp 168.628.000,-

b. Penggunaan dana (out flow)Rp 195.099.500Rp 158.587.000,-Rp 131.335.000,-

c. Arus kas bersih (net flow = a b)-Rp 49.099.500- Rp 5.287.000,-Rp 37.293.000,-

d. Keadaan kas awalRp 80.000.000,-Rp 30.900.500,-Rp 25.613.500,-

e. Keadaan kas akhir (c + d)Rp 30.900.500,-Rp 25.613.500,-Rp 62.906.500,-

5.5 Analisa Kelayakan UsahaMetode Non-Discounted Cash FlowNon-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:Total investasiPay Back periode = --------------------------------------------- x 1 TahunNet icome + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alternatif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:1. Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.2. Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

Maka usaha ini diperkirakan membutuhkan waktu 1 tahun 9 bulan untuk mencapai jumlah modal awal.

5.6 Analisa Keuntungan5.6.1 Break Even Point (BEP)Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.Biaya TetapBEP = --------------------------------------------- x 100 %Hasil Penjualan Biaya Variabel

Maka untuk mencapai BEP, usaha ini harus menjual sebanyak 66867 unit.

5.6.2 Kontribusi MarginKontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:Biaya VariabelRasio Kontribusi Margin = 1 ---------------------------Hasil Penjualan

Biaya Tetap + Laba Minimal Penjualan = --------------------------- Biaya Variabel 1 ------------------- Hasil Penjualan

Maka untuk mencapai modal awal, harus didapatkan transaksi sebesar Rp 279688963.