44
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN SYARIAH UPAYA BANK INDONESIA DALAM MENGENALKAN GERAKAN NASIONAL NON TUNAI KEPADA MASYARAKAT INDONESIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh NISA NUR TAUFIQOH NIM.17401163076 Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Agus Eko Sujianto, SE., MM. JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2019

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

UPAYA BANK INDONESIA DALAM MENGENALKAN GERAKAN

NASIONAL NON TUNAI KEPADA MASYARAKAT INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh

NISA NUR TAUFIQOH

NIM.17401163076

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Agus Eko Sujianto, SE., MM.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2019

Page 2: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karuniaNya yang telah memberikan kepada penulis kesabaran dan membuka fikiran

untuk menuangkan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan sehingga dapat

diselesaikan tepat waktu, dan pada akhirnya dapat menyusun laporan PPL yang

berjudul “Upaya Bank Indonesia dalam Mengenalkan Gerakan Nasional Non Tunai

Kepada Masyarakat Indonesia” dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah membei kesempatan kepada

penyusun mempraktikkan hasil studi selama di bangku perkuliahan.

2. Bapak M. Aqim Adlan, M.E.I., selaku Kepala Jurusan Perbankan Syariah yang

telah memberikan kesempatan kepada kepada penyusun mempraktikkan hasil

study selama di bangku perkuliahan.

3. Bapak Dr. Agus Eko Sujianro, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing Lapangan

kelompok kami yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam

melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.

4. Bapak Djoko Raharto, selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang telah

menyediakan tempat untuk digunakan Praktik Pengalaman Lapangan kepada kami.

5. Bapak Nasrullah, selaku Asisten Dirrektur yang telah memberikan izin kepada

kami untuk PPL di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri.

6. Bapak Ilyas Khoirudin, selaku dosen pamong yang telah memberikan arahan

kepada kami selama PPL di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri.

7. Seluruh pegawai di KPw BI Kediri yang telah memberikan kami ilmu dan materi,

juga berbagai pengalaman baru kepada kami selama PPL berlangsung.

Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali

kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Penulis

masih membutuhkan kritik dan saran yang daoat membangun dan memperbaik laporan

berikutnya.

Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihal apabila

dalam pelaksanaan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat

kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang

Page 3: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

iii

membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Tulungagung, 18 Maret 2019

NISA NUR TAUFIQOH

NIM : 17401163076

Page 4: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN .............................................

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Dasar Pemikiran .................................................................................. 1

B. Tujuan dan Kegunaan.......................................................................... 2

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ......................................................... 3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ............................................................ 4

A. Profil Lembaga .................................................................................... 4

B. Profil KPw Bank Indonesia Kediri..................................................... 11

C. Pelaksanaan selama PPL di Bank Indonesia ...................................... 17

D. Permasalahan di Lapangan ................................................................. 21

E. Tanggapan Bank Indonesia ................................................................ 21

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 22

A. Sistem Pembayaran ............................................................................ 22

B. Instrument Pembayaran Non-Tunai ................................................... 25

C. GNNT ................................................................................................. 28

D. Manfaat GNNT .................................................................................. 29

E. Implementasi GNNT .......................................................................... 30

F. Upaya pemerintah dalam pelaksaaan GNNT ..................................... 31

BAB III PENUTUP........................................................................................ 33

A. Kesimpulan......................................................................................... 33

B. Saran ................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

LAMPIRAN ................................................................................................... 36

Page 5: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Bank Indonesia sebagai satu-satunya bank sentral di Indonesia mempunyai

satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek yaitu kestabilan nilai mata uang

terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk

mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar utama yaitu

menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga

kelancaran sistem pembayaran serta melakukan pengaturan dan pengawasan

makroprudensial. Sedangkan peran dari BI yaitu menjaga stabilitas sistem

keuangan, stabilitas moneter dan stabilitas sistem pembayaran.

Dalam hal stabilitas sistem pembayaran, Bank Indonesia mempunyai tujuan

yaitu Sistem pembayaran yang efisien, aman dan andal dengan memperhatikan

perluasan akses dan perlindungan konsumen. Hal itu diwujudkan dengan tugas

Bank Indonesia sebagai Regulator yaitu merumuskan kebijakan. Selain menjadi

regulator, Bank Indonesia juga memberikan perizinan penyelenggaraan sistem

pembayaran. Selanjutnya Bank Indonesia juga mengawasi penyelenggaraan sistem

pembayaran. Hal lain yang dilakukan untuk mewujudkan tugas BI dalam sistem

pembayaran yaitu menyediakan layanan sistem pembayaran (RTGS, SKNBI, dan

BI-SSSS), dan juga Bank Indonesia sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi

pengembangan sistem pembayaran oleh industri.

Dalam mengatur dan menjaga kestabilan sistem pembayaran banyak hal

yang dilakukan oleh Bank Indonesia salah satunya dengan memanfaatkan

penggunaan teknologi saat ini. Teknologi yang berkembang begitu pesat ini

dimanfaatkan Bank Indonesia untuk mempermudan sistem pembayaran yang ada

di Indonesia dengan mengencanangkan penggunaan alat pembayaran non tunai

bernama Gerakan Nasional Non Tunai.

GNNT ini di Indonesia sudah sejak 2014 dicanangkan dengan bekerja sama

dengan berbagai stakeholder seperti Pemprov/Pemda, berbagai instansi/kementrian

dan juga para pelaku industri. GNNT mendorong masyarakat menggunakan sistem

pembayaran dan instrument pembayaran non tunai dalam melakukan transaksi

Page 6: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

2

pembayaran. Bank Indonesia berinisiatif mendorong GNNT tidak mungkin jika

tidak mempunyai alasan. Salah satu yang melatarbelakangi didorongnya GNNT

adalah besarnya biaya distribusi dan pengedaran uang tunai yaitu sekitar Rp. 3 T/

tahun. Maka dari itu Bank Indonesia berinisiatif untuk mendorong dan

mencanangkan GNNT kepada masyarakat.

Berbagai produk GNNT yang dikenalkan ada bermacam-macam, seperti

uang elektronik atau e-money, Credit Card, e-tol, Debit card, dll. Dalam

pengenalannya kepada masyarakat tentu ada banyak hal yang pasti diupayakan oleh

Bank Indonesia agar gerakan ini bisa diterima dan diterapkan oleh masyarakat.

Berbagai upaya it uterus dilakukan demi tercapainya tujuan dari GNNT itu sendiri.

Maka, dengan mengambil judul laporan “Upaya Bank Indonesia dalam

Mengenalksan Gerakan Nasional Non Tunai kepada Masyarakat Indonesia”,

penulis bisa mengetahui bagaimana saja langkah dan upaya Bank Indonesia dalam

mengenalkan GNNT kepada masyarakat.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa

jurusan Perbankan Syariah di IAIN Tulungagung adalah :

a. Untuk mengetahui apakah adanya kesenjangan antara teori di

perkuliahan dengan praktik di KPw Bank Indonesia Kediri.

b. Mahasiswa nantinya siap terjun di dunia kerja dengan terampil dan

inovatif serta professional dalam mengemban tugas dan amanah yang

berkaitan dengan dunia perbankan.

2. Kegunaan

Diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan berguna bagi

mahasiswa untuk bisa mengamati dan melaksanakan aktivitas di dunia kerja

dan Lembaga keuangan, serta dapat memahami antara teori yang diterima

di bangku perkuliahan dengan praktik yang dilakukan di lapangan yang

nantinya bisa bermanfaat bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja

yang sesungguhnya.

Page 7: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Berikut ini waktu dan informasi data

Lembaga tempat pelaksanaan PPL:

Nama Instansi : KPw Bank Indonesia Kediri

Alamat : Jl. Brawijaya No.2 Kota Kediri

No. Telp : (0354) 682112

Taggal Pelaksanaan : 01 – 28 Februari 2019

Hari : Jum’at – Kamis

Waktu : Pukul. 07.30 – 17.00 WIB

Page 8: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

4

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

Bank sentral merupakan lembaga keuangan sentral yang memiliki peran

sangat strategis bagi perekonomian suatu negara. Secara garis besar, peranan

strategis bank sentral dapat terlihat dari enam peran fungsi bank sentral, yaitu

sebagai bank sirkulasi, kasir pemerintah, bankers bank, otoritas moneter,

otoritas sistem keuangan dan otoritas sistem pembayaran.1 Sejalan dengan

perkembangan ekonomi maka, mengikuti dan sejalan dengan fungsi bank

sentral.

Bank Indonesia dimulai sejak berlakunya Undang-Undang (UU) No.

11/1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia pada

tanggal 1 Juli 1953. Dalam melakukan tugasnya sebagai bank sentral, Bank

Indonesia dipimpin oleh Dewan Moneter, Direksi, dan Dewan Penasehat. Di

tangan Dewan Moneter inilah, kebijakan moneter ditetapkan, meski tanggung

jawabnya berada pada pemerintah. Setelah sempat dilebur ke dalam bank

tunggal, pada masa awal orde baru, landasan Bank Indonesia berubah melalui

UU No. 13/1968 tentang Bank Sentral. Sejak saat itu, Bank Indonesia berfungsi

sebagai bank sentral dan sekaligus membantu pemerintah dalam pembangunan

dengan menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan bantuan

Dewan Moneter. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi dipimpin oleh

Dewan Moneter. Setelah orde baru berlalu, Bank Indonesia dapat mencapai

independensinya melalui UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang

kemudian diubah dengan UU No. 3/2004. Sejak saat itu, Bank Indonesia

memiliki kedudukan khusus dalam struktur kenegaraan sebagai lembaga negara

yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-

pihak lain. Namun, dalam melaksanakan kebijakan moneter secara

berkelanjutan, konsisten, dan transparan, Bank Indonesia harus

1Iskandar Simorangkir. Pengantar Kebanksentralan: Teori dan Praktik di Indonesia.

(Depok: Raja Pers, 2014). Hal. 11

Page 9: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

5

mempertimbangkan pula kebijakan umum pemerintah di bidang

perekonomian.2

1. Sekilas Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia Periode 1983 – 1997

Perkembangan dunia perbankan dimulai pada perubahan kebijakan

Bank Indonesia (BI) melaluideregulasi moneter dan perbankan tahun 1983

sampaidengan 1991 menuntut perubahan terhadap tataperbankan di

Indonesia. Oleh karena itu, dilakukanperubahan atas Undang-Undang

(UU) No. 14/1967dengan UU No. 7/1992 tentang Perbankan.

BerdasarkanUU No. 7/1992 tersebut, BI diberikan wewenang

dalampenetapan tingkat kesehatan bank berdasarkan aspekpermodalan,

kualitas aset, kekuatan manajemen,rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan

aspek-aspek lainyang berhubungan dengan bank.Selain itu, UU Perbankan

Tahun 1992 tersebut jugamemberikan penegasan dan perluasan wewenang

dalampenentuan batas maksimal pemberian kredit bagiseseorang atau

kelompok debitur dan peran BI dalam pembinaan dan pengawasanbank,

termasuk tindakan terhadap bank yang mengalami kesulitan

danmembahayakan kelangsungan hidup bank tersebut. Sebelum

berdirinnya bank Indonesia, kebijakan moneter, perbankan dan sistem

pembayaran berada ditangan pemerintah.3Selama periode 1983-1997, BI

pernah dipimpin oleh Arifin M. Siregar (1983-1988),Adrianus Mooy

(1988-1993), dan J. Soedradjad Djiwandono (1993-1998). Selama periode

1983-1997, dilakukan pembukaan beberapa kantor cabang (KC) yaitu KC

Dili (24 Juli 1985), KC Padang Sidempuan (29 Januari 1987), KC

Palangkaraya (11 Agustus 1982), dan KC Batam (12 Mei 1993).

2. Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia

Dalam periode ini tugas pokok dan rincian tugas Bank Indonesia

tidak mengalamiperubahan landasan hukum, yaitu tetap berdasarkan UU

No.13/1968 tentang Pokok-pokok Bank Indonesia dan UU No.14/1967

tentang Perbankan.Dalam periode ini tugas pokok dan rincian tugas Bank

2https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/bi/Pages/sejarahbi_1.aspx Diakses

pada tanggal 29 Januari Pukul 21.00 WIB

3 Bustari Muchtar, Rose Rahmidani, Menik Kurnia Siwi, Bank dan Lembaga Keuangan

Lain, (Jakarta: Kencana, 2016), hal. 38.

Page 10: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

6

Indonesia tidak mengalamiperubahan landasan hukum, yaitu tetap

berdasarkan UU No.13/1968 tentang Pokok-pokok Bank Indonesia dan

UU No.14/1967 tentang Perbankan. Perubahan fundamental yang terjadi

pada periode ini adalah dari segi pendekatan dan polapelaksanaan tugas

Bank Indonesia sebagai bank sentral, karena dalam periode iniBank

Indonesia menerapkan kebijakan deregulasi di bidang moneter dan

perbankanyang merupakan bagian dari program deregulasi dan

debirokratisasi secara bertahapyang dilakukan oleh Pemerintah di sektor

keuangan dan perekonomian padaumumnya.

Langkah deregulasi tersebut merupakan respon terhadap

perkembangan eksternal dan internal yaitu kebutuhan untuk membangun

sistem perbankan yang sehat,efisien dan tangguh, mampu menjangkau

masyarakat yang terpencar di Nusantara serta mampu berkiprah secara

internasional, dan upaya secara bertahap mengembalikan Bank Indonesia

secara murni sebagai Bank Sentral. Perubahan kebijakan mendasar yang

dilakukan Bank Indonesia melalui kebijakan deregulasi di bidang moneter

dan perbankan menuntut perlunya dilakukan penyempurnaan organisasi

secara menyeluruh walaupun pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.

Pendekatan yang digunakan adalah menyelaraskan arah sasaranBank

Indonesia dengan strategi, struktur, sistem, staff, keahlian, gaya

manajemendan upaya pembentukan budaya kerja. Dengan langkah

tersebut, organisasi BankIndonesia dari waktu ke waktu mengalami

perubahan untuk penataan organisasiBank Indonesia yang lebih

baik.Upaya lainnya adalah pengembangan Rencana Strategis (Renstra)

Bank Indonesiauntuk lebih menyelaraskan strategi dan peran Bank

Indonesia dengan Repelita.Diawali dengan simulasi penyusunan Renstra

Bank Indonesia 1984/89 denganbantuan tenaga ahli dari Federal Reserve,

disusul dengan penyusunan Renstra BankIndonesia yang sesungguhnya

untuk periode Repelita 1989/94 yang mencakup misi,strategi dan

kebijakan yang akan ditempuh Bank Indonesia. Penyusunan

Renstraberlanjut dengan penyempurnaan sesuai perkembangan. Atas

dasar Renstra tersebut, ditetapkan arahan tahunan Direksi Bank Indonesia

Page 11: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

7

yang dijadikan acuan bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Tahunan. Tidak semua bank Sentral yang ada sekarang ini, dari sejak

didirikannya sudah menjadi bank sentral. Misalnya, di Amerika Serikat

bank sentralnya dinamakan Federal Reserve System. Badan tersebut

didirikan pada tahun 1931. Adapun bank sentral di Indonesia dinamakan

bank Indonesia yang didirikan pada tahun 1953.4

3. Profil Bank Indonesia

1. Nama Lembaga : Bank Indonesia

2. Alamat Perusahaan : Jl. MH Thamrin No. 2 Jakarta Pusat

3. Status Perusahaan : Bank Sentral yang bersifat Independen

4. Gubernur Bank Indonesia : Perry Warjiyo

5. Deputi Gubernur Bank Indonesia : Mirza Adityaswara

Gambar 1

Perkembangan logo Bank Indonesia

Sementara untuk logo Bank Indonesia Berakar pada logo De Javasche

Bank, dan telah mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku.

Diawal berdirinya, logo bank mengadaptasi logo De Javasche bank dengan

mengubah huruf J menjadi I tanpa mengubah unsur lainnya.Seiring

perkembangan jaman dengan pertimbangan estetik dan citra bank sentral yang

diembannya, logo Bank Indonesia diubah menjadi lebih solid, tegas, dan

berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.

4 Bambang Widjajanta, Aristanti Widyaningsih, Mengasah Kemampuan Ekonomi,

(Bandung: Citra Praya, 2007), hal. 148.

Page 12: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

8

Logo De Javasche Bank yang ditampilkan bukanlah logo resmi

melainkan logo-logo yang muncul pada uang-uang terbitan De Javasche Bank.

Logo bank Indonesia sampai akhir tahun 1980-an juga merupakan logo yang

tampil pada uang-uang terbitan Bank Indonesia dan bukan merupakan logo

resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo resmi yang

digunakan sebagai logo korporat.5

4. Visi, Misi Dan Nilai Strategis Bank Indonesia

a. Visi

Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap

perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets.

b. Misi

1) Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas

kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia.

2) Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas

kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan

kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

3) Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui

penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi

dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.

4) Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank

Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural

pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.

5) Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan

ekonomi, termasuk infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman

pasar keuangan.

6) Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat

nasional hingga di tingkat daerah.

7) Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia,

tata kelola dan sistem informasi Bank Indonesia.

5https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/pra-bi/Default.aspx diakses pada

tanggal 29 Januari 2019 pukul. 20.00

Page 13: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

9

c. Nilai-Nilai Strategis

Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah:

(i) Kejujuran dan integritas (trust and integrity);

(ii) Profesionalisme (professionalism);

(iii) Keunggulan (excellence);

(iv) Mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan

(v) Koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang

berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).

5. Tujuan dan tugas Bank Indonesia

a. Tujuan Tunggal

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia

mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua

aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta

kestabilan terhadap mata uang negara lain.

b. Tiga Pilar Utama

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga

pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas

tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. berikut

tugas dan fungsi Bank Indonesia yang telah dituangkan dalam bentuk

gambar berisi tiga pilar.

Page 14: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

10

6. Organisasi Bank Indonesia

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia

dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur

sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai

wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi

Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama 5 tahun dan

dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya

1 kali masa jabatan berikutnya. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi

Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.

Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan rekomendasi dari

Gubernur Bank Indonesia. (vide Pasal 41 UU No.3 Tahun 2004 yang

mengubah UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia). Anggota Dewan

Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila

mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat

hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan

yang dapat dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak mampu

memenuhi kewajiban kepada kreditur, atau berhalangan tetap.6

6Diakses dari https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Default.aspx pada

tanggal 29 Januari 2019 pukul. 20:03 WIB

Page 15: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

11

Adapun yang sekarang menjadi gubernur Bank Indonesia adalah bapak

Perry Warjiyo. Sedangkan untuk kepala bank Kantor perwakilan bank

Indonesia Kediri dipimpin oleh bapak Djoko Raharto.

B. Profil KPw Bank Indonesia Kediri

1. Visi dan Misi

Visi :

Menjadi kantor perwakilan Bank Indonesia yang mendukung efektifitas

pelaksanaan tugas kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi dan

kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Misi :

Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai

Rupiah, stabilitas nilai keuangan, efektifitas pengelolaan nilai rupiah dan

kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi

daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan

berkesinambungan.

2. Tugas Pokok Bank Indonesia

a. Melaksanakan fungsi advisory kebijakan kepada kepala daerah dalam

rangka mendukung pengendalian inflasi, serta pengembangan ekonomi

dan keuangan daerah.

b. Mendukung pelaksanaan fungsi Regional Financial Surveillance (RFS)

dalam rangka mendukung stabilitas sistem keuangan.

c. Melaksanakan fungsi statistik ekonomi dan keuangan daerah dalam

rangka mendukung pengambilan keputusan dan/atau kebijakan di

kantor pusat maupun daerah.

d. Melaksanakan fungsi pengelolaan Uang Rupiah (PUR) meliputi

perencanaan, pendistribusian dan pengelolaan uang, serta layanan kas.

e. Melaksanakan fungsi Sistem Pembayaran (SP).

f. Melaksanakan fungsi pengawasan sistem pembayaran dan pengelolaan

uang Rupiah.

g. Melaksanakan fungsi pengawasan pengembangan usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) dan keuangan Inklusif (KI).

Page 16: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

12

h. Melaksanakan fungsi komunikasi kebijakan Bank Indonesia.

i. Melaksanakan dan mengelola fungsi enabler (pendukung)

j. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas ke KPwDN Provinsi.

3. Struktur Organisasi dan Jabatan KPw Bank Indonesia Kediri

Gambar 3

Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri

1) Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi

a. Fungsi Data dan Statistik ekonomi dan keuangan

Tugas Pokok :

Djoko Raharto

Kepala Perwakilan

Beny Wicaksono

Suyatno

Manajer PUR

Ibnu Yosep M.N

M. Karya Budi M

Anang Dwi M.A

Dadang W

Asmoro

Syahrul .S.Riza

Dian Sugeng R

Dian Habibi P.P

Yoga Rahmadika

Oky Harisiantono

Sudjaryadi

Lukito P

Felix S.Y

Bagus Rudiano

Bias Anggara A.S

Ridho Wiranata

Dini Winsa S

Aris Widianto

Priya Dwi H

Agus Mujoko

Manajer SLA

Waryaran W.S

Anang Sjamsoe M

Nanang Ismail

Sri Wahyu Saryani

Ahmad Sawondo

Beni Karunia R

Siti Istiqomah

Indah Lestari

Vina Dwi K

Prai

Agoes Prijoo

Moch. Rosyidin

Hunarti Sugeng D

Kepala tim SP.KI

Indah Pulungan

Agus Suratman

Liana Ciptowasi

Hella Valentina

Siti Mauludah

M.H

Sutrisno

Nasrullah

Kepala TIM APE

Yudo Herlamban

g

Kepala Tim

FDESK

Antok Siswanto

Carherikm YMT

Priatna Utama

Kepala tim APE

Djoko Susilo

Mas'ud Asj'ari

Danny Agustion

o

Sonaji

Kepala Tim FKKK

Ilyas Khoirudin

FAES

Rachmat Tony H

Rika Afrian S

Page 17: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

13

1. Mengumpulkan Informasi, mengolah dan menyusun statistik

ekonomi dan keuangan daerah untuk kebutuhan stakeholders

internal dan eksternal.

2. Melaksanakan survei dalam rangka mendukung perumusan

kebijakan Bank Indonesia dan fungsi advisory.

3. Melaksanakan kegiatan liaison dalam rangka mendukung

perumusan kebijakan Bank Indonesia dan fungsi advisory.

4. Mendukung penyusunan Regional Financial Account (RFS)

dan/atau Regional Balance Sheet (RBS) Provinsi.

5. Mengelola dan menatausahakan laporan bank dan non bank (a.l.

sandi dan hak akses, absensi, validasi kewajaran data, pembinaan

dan layanan helpdesk)

6. Mengelola pelayanan Informasi Debitur Individual (IDI) dan

penanganan keluhan terkait data sistem Informasi Debitur (SID) *).

*) Sampai dengan pengalihan pengelolaan SID dari Bank Indonesia

ke OJK.

b. Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans

Tugas Pokok :

1. Melakukan pengumpulan informasi ekonomi strategis serta

asesmen ekonomi dan keuangan untuk mendukung perumusan

rekomendasi kebiajakan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia

dan/atau Pemerintah daerah.

2. Melakukan fasilitasi upaya penyelesaian permasalahan

perekonomian daerah yang membutuhkan penyelesaian dari

pemerintah pusat.

3. Mendukung pelaksanaan RFS Provinsi.

4. Mendukung penyusunan proyeksi makro ekonomi daerah.

5. Mendukung penyusunan rekomendasi kebijakan ekonomi dan

keunagan daerah berdasarkan hasil asesmen dan kajian.

c. Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan

Tugas Pokok :

Page 18: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

14

1. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholders dalam rangka

pengendalian inflasi dalam wilayah kerja dan/atau antar wilayah

kerja.

2. Melakukan koordinasi dan program kerjasama dalam rangka

pengembangan ekonomi daerah.

3. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi kebijakan

dan isu strategis BI Wide ( One Voice ), termasuk memfasilitasi

atau mengkoordinasikan pelaksanaan komunikasi satuan kerja

Kantor Pusat di daerah.

4. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi, termasuk

melakukan penyesuaian terhadap materi/publikasi eksternal

sesuai dengan kebutuhan daerah.

5. Melaksanakan forum-forum terkait dengan pengembangan dan

kerjasama ekonomi yang melibatkan stakeholders daerah.

6. Melakukan kegiatan sosialisasi dan capacity building kepada

stakeholders.

7. Menyediakan layanan informasi publik ( termasuk Pejabat

Pengelola Informasi dan Dokumentasi / PPID daerah).

8. Mengelola pelaksanaan program sosial Bank Indonesia ( PSBI ),

termasuk beasiswa.

9. Melaksakanakan edukasi kebanksentralan, termasuk program

magang.

10. Mengelola perpustakaan Bank Indonesia.

d. Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM

Tugas Pokok:

1. Melaksanakan program pengembangan UMKM dalam rangka

peningkatan kapasitas ekonomi daerah dan pengendalian inflasi.

2. Melakukan kegiatan dalam rangka peningkatan akses keuangan

UMKM antara lain melalui dukungan penguatan infrastruktur

keuangan, fasilitas program pemerintah yang memberikan nilai

tambah, dan penyaluran kredit UMKM dan Kredit Usaha Rakyat

(KUR).

Page 19: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

15

3. Melaksanakan penyediaan dan diseminasi informasi terkait

pengembangan UMKM.

4. Melakukan kegiatan koordinasi dan kerjasama dengan

stakeholders setempat dalam rangka pengembangan UMKM.

2) Tim SP, PUR, Layanan dan Administrasi

a. Unit PUR

Tugas Pokok:

1. Menyusun Rencana Distribusi Uang (RDU).

2. Melakukan distribusi uang.

3. Melakukan pengelolaan khasanah.

4. Melaksanakan pelayanan kas.

5. Melakukan pembukuan transaksi layanan kas.

6. Melakukan administrasi dan analisis uang palsu (upal), termasuk

yang dilakukan di laboratorium upal:

a) Klarifikasi keaslian uang Rupiah dari perbankan,

masyarakat, dan aparat penegak hukum (Kejaksaan,

POLRI).

b) Analisis dan tata usaha upal (a.l. melalui BI Counterfeit

Analysis Center/BI-CAC):

c) Pemberian keterangan ahli terkait dengan keaslian uang

Rupiah.

7. Melakukan administrasi dan helpdesk setoran dan penarikan

bank:

a) Fasilitas kegiatan pelaporan posisi likuiditas, Transaksi

Uang Kartal Antar Bank (TUKAB), dan rencana

penyetoran dan penarikan bank,

b) Administrasi data penyetoran dan penarikan bank.

8. Melakukan perencanaan modal kerja dan melaksanakan kegiatan

pengolahan uang.

9. Melakukan pemeliharaan peralatan pengolahan uang dan

memantau persediaan supplies (a.l. Mesin Hitung, Uang

Page 20: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

16

Kertas/MHUK dan Mesin Hitung Uang Logam/MHUL, MSUK,

serta MRUK).

b. Unit Operasional SP

Tugas Pokok :

1. Melakukan penatausahaan dan pengelolaan administrasi SP.

2. Mengelola pembukuan transaksi internal dan eksternal

3. Melakukan fasilitas pertukaran warkat debet (Koordinator

Pertukaran Warkat Debet/KPWD).

4. Mengelola Business Continuity Plan (BCP) Sistem Pembayaran.

5. Mengelola administrasi dan tata usaha Kredit Likuiditas Bank

Indonesia (KLBI) dan Two Step Loan (TSL).

c. Unit Pengawasan SP,PUR dan KI

1. Fungsi Perizinan dan Pengawasan SP PUR

Tugas Pokok :

a) Melaksanakan perizinan (antara lain pembukaan,

perpanjangan, dan pencabutan) Kegiatan Layanan Uang

(KLU).

b) Melaksanakan pengawasan KLU.

c) Memberikan rekomendasi pembukaan dan perpanjangan/

penutupan, serta melaksanakan pengawasan kas titipan.

2. Fungsi Analisis SP dan PUR serta KI dan Perlindungan Konsumen

Tugas Pokok:

a) Mengelola data dan Informasi SP dan PUR serta KI.

b) Menghitung Estimasi Kebutuhan Uang (EKU).

c) Menyusunan analisis/kajian terkait SP dan PUR serta KI.

d) Merencanakan dan melaksanakan program KI.

e) Melakukan koordinasi/kerjasama dan/atau implementasi

program KI.

f) Memberikan layanan informasi dan mediasi perlindungan

konsumen SP.

Page 21: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

17

d. Satuan Layanan dan Administrasi

1. Fungsi SDM, Logistik, Anggaraan, Sekretariat, Protokol dan

Pengamanan.

Tugas Pokok :

a) Melakukan administrasi data dan informasi SDM di satuan

kerja.

b) Mengelola SDM non-organik

c) Melakukan perencanaan, pemenuhan, penatausahaan dan

pemeliharaan, pengadaan barang dan jasa, termasuk inventaris

kantor, alat Tulis Kantor (ATK) satuan kerja.

d) Melakukan fungsi Pelaksana Anggaran (PA) dan administrasi

pajak satuan kerja.

e) Melakukan penghitungan, koreksi, penyetoran dan pelaporan

pajak kantor Perwakilan Bank Indonesia.

f) Mengelola administrasi perjalanan dinas satuan kerja.

g) Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan satuan kerja.

h) Mengelola kegiatan protokoler.

i) Menyediakan akomodasi, transportasi, perizinan, sarana dan

prasarana dalam rangka kegiatan keprotokolan di wilayah

kerjanya.

j) Melaksanakan kegiatan operasional pengamanan personil,

materi, lingkungan dan acara kedinasan yang diselenggarakan

oleh pihak internal dan/atau eksternal, di wilayah kerjanya.

k) Melaksanakan pengelolaan peralatan pengamanan di wilayah

kerjanya.

C. Kegiatan Selama PPL di Bank Indonesia

Hari Tanggal Kegiatan

1 01/02/2019 1. Perkenalan sesama anggota magang/PPL dari

Universitas Airlangga dan IAIN Kediri.

2. Materi seputar struktur Kantor Perwakilan BI Kediri.

3. Pengenalan kepada pegawai-pegawai di kantor.

4. Pembagain penempatan posisi selama PPL.

Page 22: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

18

5. Membaca buku di perpustakaan.

2 04/02/2019 1. Kunjungan DPL ke Lembaga sekaligus serah terima

mahasiswa PPL di KPw BI Kediri.

2. Mengecek arsip dan berkas yang kurang lengkap.

3. Pengarsipan yang meliputi pengrapian berkas dan

pengeleman berkas agar mudah dalam pembacaan

berkasnya.

4. Pengalihan tugas penataan perpustakaan dari PPL

gelombang Januari kepada mahasiswa PPL gelombang

Februari.

3 06/02/2019 1. Pengajian rutin hari Rabu yang diadakan oleh KPw BI

Kediri dengan penceramah Ustadz Ja’far dari Batu

dengan mengangkat tema “adab pergaulan dalam

islam”.

2. Materi mengenai model pengembangan UMKM binaan

Bank Indonesia.

3. Materi mengenai pengembangan Kemandirian

Ekonomi Pesantren.

4. Melanjutkan tugas pada hari kedua yaitu pengrapian

berkas dan pengeleman berkas agar mudah dalam

pembacaan berkasnya.

5. Menata buku di perpustakaan.

4 07/02/2019 1. Review materi

2. Materi tentang bank sentral

3. Pembendelan berkas

4. Input data hadir seminar di BI

5 08/02/2019 1. Materi tentang sistem pembayaran

2. Pengeleman berkas

3. Menata buku di perpustakaan

4. Materi tentang Pengelolaan uang rupiah (PUR

6 11/02/2019 1. Pengeleman berkas

2. Menata buku di perpustakaan

Page 23: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

19

3. Mengedit barcode di perpustakaan yang masih salah

7 12/02/2019 1. Input data penukaran kartu GPN

2. Sosialisasi data sosial dan ekonomi kota Kediri 2018

3. Menata buku di perpustakaan

4. Mengedit barcode buku perpustakaan yang masih salah

8 13/02/2019 1. Pengajian rutin Bersama seluruh pegawai Bank

Indonesia

2. Mendata surat-surat keluar tahun 2018

3. Menata buku di perpustakaan

4. Mengedit barcode buku perpustakaan yang masih salah

9 14/02/2019 1. Input data kes sistem RMS Bank Indonesia

2. Membantu membuat PPT di Perpustakaan

3. Materi pengarsipan data secara online

4. Materi seputar PSBI

10 15/02/2019 1. Input data BPR dan BPRS

2. Input data beasiswa ke sistem RMS

3. Membantu membuat PPT di perpustakaan

4. Menata buku di perpustakaan

11 18/02/2019 1. Menelfon responden survey konsumen

2. Unpdate data statistic bulanan

3. Menata buku di perpustakaan

4. Membaca buku di perpustakaan

12 19/02/2019 1. Donor darah di Bank Indonesia

2. Update data statistic bulan Januari

3. Analisa data statistic bulan Januari

4. Membaca buku di perpustakaan

13 20/02/2019 1. Pengajian rutin Bersama seluruh pegawai Bank

Indonesia

2. Packing buku statistic bulan Oktober dan November

untuk diedarkan ke Perbankan di Wilayah Kerja KPw

BI Kediri

Page 24: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

20

3. Mencari materi mengenai keuangan digital UMKM

untuk bahan presentasi.

4. Merview tentang permasalahan kartu tani.

14 21/02/2019 1. Melanjutkan review permasalahan kartu tani.

2. Membuat desain cover laporan TPID Kota Kediri

Triwulan IV

3. Membantu membuat laporan TPID Triwulan IV

4. Materi transaksi non tunai

5. Membaca buku di perpustakaan

15 22/02/2019 1. Berkunjung ke tempat peracikan uang yang tidak layak

edar.

2. Berkunjung ke Sentra Khasanah Arsip (SKA)

3. Membantu penataan dan perapian berkas di SKA

4. Melihat proses kliring

5. Melanjutkan pembuatan laporan TPID Triwulan IV

6. Membaca buku di perpustakaan

16 25/02/2019 1. Mengikuti kegiatan peresmian Mushola Baitul Ihsan di

Jurang Senggani dalam rangka Bersih Indonesia

sekaligus Coffe Camp.

17 26/02/2019 Tidak hadir PPL

18 27/02/2019 1. Pengajian rutin Bersama seluruh pegawai Bank

Indonesia

2. Mencari artikel mengenai kelangkaan jagung di

Indonesia

3. Membaca buku di perpustakaan

19 28/02/2019 1. Melanjutkan pencarian artikel mengenai kelangkaan

jagung di Indonesia

2. Membaca buku di perpustakaan

3. Review materi selama PPL di Bank Indonesia

4. Penutupan PPL.

Page 25: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

21

D. Permasalahan di Lapangan

Masih banyak masyarakat lebih “nyaman” dengan sistem pembayaran

secara langsung atau tunai. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para

pemangku kepentingan terkait. Untuk itu, masih perlu dilakukan sosialisasi

kepada seluruh lapisan masyarakat agar penggunaan uang nontunai bisa lebih

meluas.

Di samping itu, tantangan yang harus dihadapi adalah ketika

penggunaan transaksi nontunai tidak didukung oleh infrastruktur seperti

jaringan internet yang memadai, terutama di daerah pelosok. Berbagai kendala

tersebut tentu harus diselesaikan oleh pihak-pihak terkait mulai dari kalangan

perbankan, provider internet, hingga kesiapan vendor-vendor ritel.

Apalagi kini perbankan sudah memiliki fasilitas internet banking

dengan sejumlah menu di dalamnya. Mulai dari transfer dan pembayaran aneka

tagihan rutin bulanan. Berbagai inovasi ini diperkirakan terus berkembang pada

masa mendatang sesuai dengan kemajuan teknologi.

Ini akan menjadi peluang bagi pelaku usaha di bidang teknologi dan

informasi maupun perbankan sehingga diharapkan muncul berbagai macam

instrumen yang dapat diaplikasikan dengan mudah untuk memperlancar

transaksi nontunai.

E. Tanggapan Bank Indonesia

Pada dasarnya GNNT sudah banyak dikenal masyarakat, namun masih

minim sekali masyarakat yang beralih dengan non tunai, misalnya penggunaan

e-money. Permasalahn utama memang itu yaitu kurangnya pemahaman

masyarakat dengan transaksi non tunai, namun harapannya dalam kurun waktu

selama 10 tahun, yaitu sekitar tahun 2024, sudah bisa 25% bahkan lebih para

pengguna transaksi dengan non tunai. Dengan Bank Indonesia terus

mengadakan sosialisasi kepada masyrakat entah melalui stakeholder Bank

Indonesia seperti pemerintah dan perbankan atau Bank Indonesia sendiri.

Dengan begitu, penggunaan uang rupiah berkurang dan kestabilan nilai rupiah

bisa terjaga.

BAB III

Page 26: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

22

PEMBAHASAN

A. Sistem Pembayaran

Sistem Pembayaran atau SP adalah sistem yang mencakup seperangkat

aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan

dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Lantas, apa saja komponen dari SP? Sudah barang tentu harus ada alat pembayaran,

ada mekanisme kliring hingga penyelesaian akhir (settlement). Nah, selain itu juga

ada komponen lain seperti lembaga yang terlibat dalam menyelenggarakan sistem

pembayaran. Termasuk dalam hal ini adalah bank, lembaga keuangan selain bank,

lembaga bukan bank penyelenggara transfer dana, perusahaan switching bahkan

hingga bank sentral (lihat Perkembangan).

- Evolusi Alat Pembayaran

Alat pembayaran boleh dibilang berkembang sangat pesat dan maju.

Kalau kita menengok kebelakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal,

sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pra

moderen. Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang

memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini

uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di

masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat

pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (non cash) seperti

alat pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro.

Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana

elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu

Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar).

- Alat Pembayaran Tunai

Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas

dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk

transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini,

Page 27: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

23

pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih

kecil dibanding uang giral. Pada tahun 2005, perbandingan uang kartal terhadap

jumlah uang beredar sebesar 43,3 persen.

Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala

dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan

(cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan

inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu

melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu

cukup lama karena antrian yang panjang. Sementara itu, bila melakukan

transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian,

perampokan dan pemalsuan uang.

Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI

berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang

terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).

- Alat Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim

dipakai masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa

pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB),

baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem

penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di

Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan

Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan

Sistem Kliring. Sebagai informasi, sistem BI-RTGS adalah muara seluruh

penyelesaian transaksi keuangan di Indonesia.

Bisa dibayangkan, hampir 95 persen transaksi keuangan nasional

bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang

Antar Bank (PUAB), transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi

valuta asing (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-

RTGS. Pada tahun 2010, BI-RTGS melakukan transaksi sedikitnya Rp174,3

Page 28: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

24

triliun per hari. Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran

menggunakan kartu (APMK) dan uang elektronik masing-masing nilai

transaksinya hanya Rp8,8 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB.

Melihat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran nasional,

sudah barang tentu harus dijaga kontinuitas dan stabilitasnya. Bila sesaat saja

sistem BI-RTGS ini ngadat atau mengalami gangguan jelas akan sangat

menganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan di dalam negeri. Hal itu

belum memperhitungkan dampak material dan nonmaterial dari macetnya

sistem BI-RTGS tadi. Untuk itulah BI sangat peduli menjaga stabilitas BI-

RTGS yang dikategorikan sebagai Systemically Important Payment System

(SIPS). SIPS adalah sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai

besar dan bersifat mendesak (urgent). Adalah wajar saja apabila Bank Indonesia

sangat peduli menjaga kestabilan SIPS dengan mengelola risiko, desain,

kehandalan teknologi, jaringan pendukung dan aturan main dalam SIPS. Selain

SIPS dikenal pula System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu

sistem yang digunakan oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK

termasuk dalam kategori SWIPS ini. BI juga peduli dengan SWIPS karena sifat

sistem yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Apabila terjadi gangguan

maka kepentingan masyarakat untuk melakukan pembayaran akan terganggu

pula, termasuk kepercayaan terhadap sistem dan alat-alat pembayaran yang

diproses dalam sistem.

Perlu diketahui bahwa BI bukan semata peduli akan terciptanya efisiensi

dalam sistem pembayaran, tapi juga kesetaraan akses hingga ke urusan

perlindungan konsumen. Yang dimaksud terciptanya sistem pembayaran, itu

artinya memberi kemudahan bagi pengguna untuk memilih metode pembayaran

yang dapat diakses ke seluruh wilayah dengan biaya serendah mungkin.

Sementara yang dimaksud dengan kesetaraan akses, BI akan memperhatikan

penerapan asas kesetaraan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran.

Sedangkan aspek perlindungan konsumen dimaksudkan penyelenggara wajib

Page 29: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

25

mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar dalam

penyelenggaraan sistemnya. 7

B. Instrumen Pembayaran Non-Tunai

1. Kartu

Karakteristik kartu yang diterbitkan oleh perbankan

Tampak depan :

Chip pada kartu kredit yang selalu dletakkan di bagian depan sisi

kartu, chip ini telah ditambahkan berbagai aplikasi yang dapat

mengenkripsi data sehingga data dapat tersimpan lebih aman.

Nomor kartu kredit terdiri atas 16 digit.

Nama pemegang kartu

Nama penerbit kartu kredit

Masa berlaku kartu kredit

Logo jaringan kartu kredit.

Tampak belakang:

Magnetic stripe yang masig dapat digunakan jika kartu kredit

tersebut digunakan untuk bertransaksi di luar negri.

Signature panel adalah tempat pertumbugan tanda tangan pemilik

kartu pada kartu kredit yang dimiliki.

Nomor verifikasi yang terdiri atas tiga digit.

Alamat bank penerbit kartu kredit

Nama/logo kartu kredit.

2. Cek

Karakteristik cek yang diterbitkan oleh perbankan

Cek harus memenuhi syarat formal sebagai berikut:

Nama "Cek" harus termuat dalam teks.

Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu

Nama pihak yang harus membayar (tertarik)

Penunjukan tempat dimana pembayaran harus dilakukan

7 https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/di-indonesia/Contents/Default.aspx ,

diakses pada 13 Maret 2019, 07.32 WIB.

Page 30: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

26

Pernyataan tanggal beserta tempat Cek ditarik;

Tanda tangan orang yang mengeluarkan Cek (penarik).

3. Bilyet Giro

Karakteritik bilyet giro yang diterbitkan oleh perbankan.

Setiap Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut :

Nama "Bilyet Giro" dan nomor Bilyet Giro yang bersangkutan;

Nama tertarik;

Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana

atas beban rekening penarik;

Nama dan nomor rekening pemegang;

Nama bank penerima;

Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka maupun dalam

huruf selengkap-lengkapnya

Tempat dan tanggal penarikan;

Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap/stempel

dengan persyaratan pembukaan rekening.

4. Uang Elektronik.

Uang elektronik adalah uang tunai yang diubah dalam bentuk elektronik.

Jenis elektronik berdasarkan media ada 2 yaitu :

1) Chip Based (off line). Yaitu nilai uang disimpan dalam media chip

dan transaksi dilakukan secara offline.

2) Server based (on line). Yaitu nilai uang disimpan dalam server,

transaksi dilakukan secara online.

Jenis uang berdasarkan pencatatan :

1) Registered, yaitu data identitas pemegangnya terdaftar dan tercatat

pada penerbit.

2) Unregistered, yaitu data identitas pemegangnya tidak terdaftar dan

tidak tercatat pada penerbit.

Produk uang elektronik.

Berikut ini adalah beberapa produk uang elektronik yang digunakan.

Page 31: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

27

Tempat transaksi Uang Elektronik.

Berikut beberapa tempat yang bisa digunakan transaksi dengan uang

elektronik.8

8https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen-nontunai/unik/Contents/Default.aspx, diakses pada 24 Maret 2019, pukul 21.20

Page 32: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

28

C. Gerakan Nasional Non Tunai

Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) adalah gerakan penggunaan alat

pembayaran nontunai yang dicanangkan Bank Indonesia pada tanggal 14

Agustus 2014. GNNT bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus

meningkatkan penggunaan non tunai dikalangan masyarakat, pelaku bisnis dan

lembaga-lembaga pemerintah. Sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu

komunitas atau masyarakat yang lebih aktif dalam menggunakan nontunai (less

cash society) di tanah air, dari Sabang sampai Merauke.

Gerakan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman

antara Bank Indonesia dengan Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah serta Asosiasi

Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia sebagai komitmen untuk mendukung

GNNT.

Bank Sentral menargetkan gerakan ini menjangkau sedikitnya 25 persen

penduduk Indonesia pada tahun 2024 nanti, atau 10 tahun sejak tahun

pencanangannya. Dalam rangka mempercepat gerakan tersebut, Bank

Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran di Indonesia membentuk Program

Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan yang dipimpin langsung oleh Direktur

Departemen Kebijakan Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank

Indonesia.

Program-program yang telah dilaksanakan di antaranya penyaluran

bantuan sosial, elektronifikasi transaksi untuk transportasi dan retribusi parkir.

Saat ini, di beberapa kota besar sudah tersedia sistem parkir elektronik, kartu

untuk bis atau kereta api, pintu masuk tol nontunai dan vending machine (mesin

kaki lima) untuk makanan, minuman dan barang lainnya.

Bank Indonesia bersama OJK juga menginisiasi Layanan Keuangan

Digital dan Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) untuk menjangkau

daerah-daerah pelosok yang tidak terjangkau layanan perbankan. Inisiatif ini

diperlukan, karena masih sedikitnya jumlah pemilik rekening bank di tanah air.

Hingga akhir 2016, tercatat sedikitnya 1,2 juta orang telah menggunakan

nontunai dalam transaksi ritel sehari-hari di 24 kota. Mulai dari kartu kredit,

kartu debit, hingga uang elektronik. Sementara itu, agen LKD dan Laku Pandai

Page 33: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

29

yang tersebar sudah mencapai 14.702 agen di 489 Kabupaten dan Kota (data

Februari 2017).9

D. Manfaat GNNT

Setiap gerakan-gerakan baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

pastilah mempunyai manfaat dan tujuan yang sangat berguna dan lebih

memudahkan masyarakat, begitu pula dengan GNNT ini. Di bawah ini

merupakan beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan penggunaan GNNT:

1. Praktis.

Dengan menggunakan produk-produk dari GNNT, kita tidak perlu

membawa banyak uang tunai. Hal ini sangat memudahkan kita karena

tidak perlu membawa banyak uang tunai ketika bepergian.

2. Akses lebih luas

Dengan GNNT, mampu meningkatkan akses masyarakat ke sistem

pembayaran dengan lebih luas lagi.

3. Transparansi Transaksi

GNNT membantu usaha pencegahan dan identifikasi kejahatan

criminal. Hal ini ada kaitannya dengan kita tidak membawa banyak uang

tunai.

4. Efisiensi Rupiah

Menekan biaya pengelolaan uang rupiah dan cash handing. Perlu kita

ketahui bahwa segala biaya dalam pencetakan uang rupiah sampai

dengan distribusinya bisa mencapai 3 Triliun per tahunnya. Dengan

menggunakan transkasi non tunai, dapat menekan penggunaan uang

rupiah dan biaya dalam pembuatan uang rupiah juga bisa ditekan.

5. Perencanaan Ekonomi lebih akurat

Dengan GNNT, segala transaksi yang dilakukan oleh masyarakat

Indonesia tercatat secara lebih lengkap, sehingga perencanaan ekonomi

yang akan dilakukan oleh pemerintah ataupun Lembaga keuangan lain

bisa lebih akurat.

9 Sumber dari https://www.nontunai.com/kenali/mengenal-gnnt/ , diakses pada 06 Maret 2019, pukul 09.21 WIB

Page 34: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

30

E. Implementasi GNNT

Bank Indonesia terus mendorong dan turut serta dalam upaya peningkatan

transaksi non tunai baik dlama sector pemerintah maupun swasta. Beberapa

pengaplikasian GNNT adalah sebagai berikut:

1. Penyaluran bantuan PKH dan PSKS dengan uang elektronik. (Oktober

& November 2014)

2. E-Ticketing (Agustus 2014)

3. Sistem Pembayaran non tunai untuk TKI (Februari 2105)

4. E-Parking (Januari – Juni 2015)

5. E-Ticketing dan E-Parking (Januari – Juni 2015)

6. Bantuan Pangan Non Tunai (Februari 2017)

7. Strategi Nasional Keuangan Inklusif (November 2016)

8. Program Keluarga Harapan (Agustus 2016)

9. Komunitas LKD Keagamaan (2016)

10. Elektronifikasi Pembayaran di Jalan Tol (Oktober 2017)

Elektronifikasi pembayaran di jalan tol mulai ada penandatanganan NK

BI-Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) pada

tanggal 31 Maret 2017. Dan pada Oktober 2017 100% pembayaran di

jalan tol dilakukan dengan non tunai. Implementasian pembayaran non

tunai ini pada semua ruas tol di seluruh Indonesia. Tujuannya utamanya

yaitu untuk mengurangi antrian pembayaran, karena pembayaran lebih

cepat dan mudah dengan uang elektronik.

F. Upaya dalam Pelaksanaan GNNT

Bank sentral menargetkan GNNT ini dapat menjangkau sedikitnya 25%

penduduk indonesia pada tahun 2024, atau setidaknya 10 tahun sejak

pencanangannya. Dalam rangka mempercepat gerakan ini, Bank Indonesia selalu

otoritas sistem pembayaran di indonesia membentuk Program Elektronifikasi dan

Inklusi Keuangan yang dipimpin langsung oleh Direktur Departemen Kebijakan

dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.

Page 35: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

31

Bank Indonesia bersama OJK juga menginisiasi Layanan Keuangan Digital

dan Layangan Keuangan Tanpa Kantor untuk menjangkau daerah-daerah pelosok

yang tidak terjangkau layanan perbankan. Inisiatif ini dilakukan, karena masih

sedikitnya pemilik akun bank karena masih menyimpan uang dirumah, yang

dianggap aman padahal memiliki banyak ancaman.10

Perluasan penggunaan uang elektronik dilakukan Bank Indonesia melalu

Layanan Keuangan Digital (LKD). Layanan Keuangan Digital adalah kegiatan

layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang dilakukan melalui kerja sama

dengan pihak ketiga (agen) dan menggunakan sarana teknologi seperti HP.

Perluasan Akses perbankan diantaranya melalui agen-agen bank yang

akan menyediakan jasa Layanan Keuangan Digital. Agen bank ini dapat sebagai

penyalur bantuan sosial non tunai. Dengan adanya agen bank, masyarakat tidak

perlu datang ke kantor cabang bank, memiliki media menyimpan uang yang aman,

belajar menyimpan dan dikenal oleh bank serta langkah awal untuk mengenal

layanan keuangan lainnya. Layanan yang dilakukan oleh agen bank diantaranya

sebagai fasilitator registrasi, pengisian ulang (top-up) dan menabung, Tarik tunai,

pembayaran tagihan dan belanja, serta penyaluran bantuan sosial (dana dan

pangan).

10 https://www.kompasiana.com/muttaqin98/5bf532acab12ae5d6a2ed685/sosialisasi-gerakan-nasional-non-tunai-gnnt-pentingkah, diakses pada 24 Maret 2019, pukul 22.24

Page 36: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

32

Bantuan sosial non tunai yang disalurkan ada berbagai jenis, diantaranya:

Program Keluarga Harapan

Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT (Launching oleh Presiden RI, 23

Feb 2017)

Media Penyaluran :

Kartu kombo (KKS) dengan fitur tabungan dan uang elektronik, untuk

transaksi penarikan tunai (PKH) dan pembelian bahan pangan di elektronik

warung gotong royong (e-warong) yang bekerjasama dengan Bank

HIMBARA.

Layanan pembayaran bantuan telah saling interkoneksi dan interoperabilitas

antar Bank HIMBARA.

E-warong saat ini berjumlah 15.878, yang terdiri dari agen LKD & Laku

Pandai.

Skema BPNT mengubah subsidi beras dg harga murah yang ditebus oleh

Keluarga Penerima Manfaat menjadi dana bantuan untuk dibelikan bahan

pangan di e-warong.

Page 37: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

33

BAB 1V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulannya dalam mengenalkan GNNT kepada masyarakat, Bank

Indonesia melakukan banyak hal agar GNNT mampu diaplikasikan oleh

masyarakat lebih luas lagi. Diantara upaya yang dilakukan yaitu dengan terus

melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggandeng beberapa

stakeholder seperti pemerintah, pihak perbankan dan Lembaga-lembaga keuangan

untuk turut serta mengenalkan GNNT kepada masyarakat. Selain dengan

sosialisasi, beberapa upaya pemerintah yang dapat membantu tercapainya GNNT

yaitu dengan memberikan bantuan sosial non tunai kepada masyarakat. Untuk pihak

perbankan, upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan meluaskan agen-agen

perbankan melalui toko atau masyarakat yang mampu menjadi agen perbankan

sehingga masyarakat yang hendak mengaktifkan uang elektronik atau

menggunakan layanan non tunai lainnya bisa terbantu.

B. Saran

1. Saran untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam selaku pengelola PPL hendaknya juga

turut serta mensupport program yang ada di tempat PPL mahasiswanya.

Agar program yang sudah ada bisa tersampaikan dan tersalurkan kepada

mahasiswa lain yang tidak PPL di Lembaga atau tempat tersebut. Karena

setiap Lembaga pasti mempunyai kebijakan dan program tersendiri dalam

membangun dan mengembangkan perekonomian di Indonesia.

2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL.

Saran untuk instansi PPL, semoga program lain yang ada di Bank Indonesia

bisa tersalurkan dengan matang kepada mahasiswa magang/PPL, agar

program dan kebijakan tersebut bisa turut disalurkan mahasiswa kepada

msyarakat.

3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL.

Untuk mahasiswa, terutama saya dan teman-teman yang magang/PPL di

Bank Indonesia, sarannya untuk turut serta mendukung GNNT ini dengan

Page 38: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

34

dimulai dari diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa menjadi contoh bagi

mahasswa lain terutama mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Sehingga, program-program dari Bank Indonesia khususnya yang tak lain

tujuannya juga untuk membangun perekonomian negara Indonesia bisa

tercapai dan tetap stabil..

Page 39: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

35

DAFTAR PUSTAKA

Muchtar, Bustari, Rose Rahmidani, Menik Kurnia Siwi, 2016. Bank dan Lembaga

Keuangan Lain. .Jakarta: Kencana, 2016.

Simorangkir,.Iskandar. 2014. Pengantar Kebanksentralan: Teori dan Praktik di

Indonesia. Depok: Raja Pers

Widjajanta,Bambang Aristanti Widyaningsih. 2007 Mengasah Kemampuan

Ekonomi, Bandung: Citra Praya.

https://www.bi.go.id.

https://www.kompasiana.com/muttaqin98/5bf532acab12ae5d6a2ed685/sosialisas

-gerakan-nasional-non-tunai-gnnt-pentingkah,

Page 40: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

36

LAMPIRAN

Page 41: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

37

Page 42: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

38

Page 43: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

39

Page 44: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2019/...Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

40