Upload
danangharjanto433
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gen
Citation preview
PERBEDAAN KURIKULUM KTSP DENGAN KURIKULUM 2013
Disusun oleh :
NAMA : Erlangga Novriyanto jaya
NIM : 13504241001
KELAS : A1
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2013/2014
PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSP UNTUK SMK
Diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sedangkan implementasinya telah
diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 di sekolah-sekolah tertentu. Dulu dan sekarang, kita
sudah mengenal dengan yang namanya KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mulai diberlakukan sejak tahun ajaran 2007/2008. Kalau kita cermati bersama,perbedaan paling
mendasar antara Kurikulum 2013 dengan KTSP.
Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan
pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi
kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus
dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk
mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan
untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.
Metode Penilaian
Pada metode penilaian sangat jauh berbeda. Pada KTSP sendiri Standar penilaian belum
mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) Dan belum secara tegas
menuntuta dan yaremediasi secara berskala. Sedangkan pada Kurikulum 2013 Penilaiannya
menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional.Inti konsep penilaian
yang diajukan dalamKurikulum 2013 adalah penilaian yang konstruktif, atau menunjang
pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak didik. Bukan penilaian yang bersifat
memvonis bodoh atau pintar anak didik hingga berpotensi untuk membunuh rasa percaya diri,
daya kritis, dan kreativitas anak didik .Beberapa pendekatan dan metode yang diarahkan dalam
Kurikulum 2013, ada 3 metode sebagai berikut :
1 Portofolio: penilaian dibuktikan dalam bentuk dokumen-dokumen yang memuat karya
dan prestasi anak didik, jadi penilaian tidak lagi menekankan pada kemampuan hafalan
anak didik.
2 Penilaian proses: penilaian dengan memperhatikan proses pengerjaan tugas, jadi tidak
hanya menilai hasilnya saja, dengan begitu anak akan dilatih untuk serius mengerjakan
tugas, juga ulet dan jujur dalam mengerjakan tugas secara baik dan benar hingga hasilnya
juga diharapkan dapat optimal.
3 Menalar dan pemecahan masalah: menilai sampai pada level dapat menalar atau
memahami suatu hal dengan baik dan tepat, yang salah satunya dapat dilihat dari
kemampuan mengungkapkan secara individual maupun kolektif, juga menilai
kemampuan anak didik dalam memecahkan masalah secara tepat.
Pendekatan dan Metode pembelajaran
Pada metode pembelajaran KTSP guru memberikan materi dan peserta didik memperhatikan,
jika kurang jelas bisa ditanyakan. Hal ini dirasa kurang efektif dikarena belum tentu siswa yang
tidak bertanya itu berarti paham, metode seperti ini tidak dapat mengembangkan kreativitas
pesertadidik. Dan materi yang di sampaikan olegh guru tersebut tidak berkembang, peran guru
dalam pengajaran adalah untuk sumber materi pembelajaran terhadap peserta didik. Dan juga
Pada Kurikulum 2013 dilakukan banyak perubahan konsep.
Perubahan tersebut berdasarkan pada analisis kebutuhan akan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan apa yang harus dikuasai oleh anak didik, kemudian konsep pembelajaran apa yang
sekiranya dapat digunakan untuk menunjang anak didik agar menguasai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan tertentu secara tepat dan optimal. Berdasarkan pada ulasan latar belakang
dirumuskan dan dikembangkannya Kurikulum 2013 di depan, beberapa kemampuan yang harus
dikuasai oleh anak didik, ada 3 cotoh kategori peserta didik :
1. Pengetahuan (kognitif): daya kritis dan kreatif; kemampuan analisis dan evaluasi.
2. Sikap (afektif): religiusitas; mempertimbangkan nilai-nilai moralitas dalam melihat
sebuah masalah; mengerti dan toleran terhadap perbedaan pendapat.
3. Keterampilan (psikomotorik): komunikasi; ahli dan terampil dalam bidang kerja.
Pengetahuan, sikap, dan keterampilan tersebut agar dapat secara tepat dan optimal dikuasai oleh
anak didik, maka diperlukan konsep pembelajaran yang tepat pula.Konsep dasar pembelajaran
yang diajukan pada Kurikulum 2013 adalah yang mengedepankan pengalaman personal melalui
observasi (meliputi menyimak, melihat, membaca, mendengarkan), bertanya, asosiasi,
menyimpulkan, mengkomunikasikan, dan sejenisnya.
Berdasarkan pada analisis kemampuan yang penting dan dibutuhkan pada abad ke-21, maka
Kurikulum 2013 merancang proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
dan kolektif melalui pengamatan, bertanya, menalar, dan berani bereksperimen yang tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan kreativitas anak didik. Pendekatan ini familiar disebut
sebagai pembelajaran berbasis pengamatan (observation-based learning).Selainitu proses
pembelajaran juga diarahkan untuk membiasakan anak di dikberaktivitas secara kolaboratif dan
berjejaring. Pada ragam pembelajaran tersebut, beberapa konsep metode pembelajaran yang
selama ini berkembang di dunia pendidikan kembali ditegaskan untuk digunakan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran Kurikulum 2013. Ada 3 Konsep-konsep pendekatan utama
yang diacu antara laina dalah sebagai berikut :
1 Student centered : proses pembelajaran berpusat pada siswa/anak didik, guru berperan
sebagai fasilitator atau pendamping dan pembimbing siswa dalam proses pembelajaran,
oleh karena itu guru bukan satu-satunya sumber belajar, banyak sumber belajar berbasis
internet dan lingkungan sekitar yang dapat digunakan.
2 Active and cooperative learning : dalam proses pembelajaran siswa harus aktif untuk
bertanya, mendalami, dan mencari pengetahuan untuk membangun pengetahuan mereka
sendiri melalui pengalaman dan eksperimen pribadi dan kelompok, metode observasi,
diskusi, presentasi, melakukan proyek sosial dan sejenisnya adalah beberapa bentuk
pembelajaran aktif dan kerjasama.
3 Contextua l: pembelajaran harus mengaitkan dengan konteks sosial di mana anak
didik/siswa hidup, yaitu lingkungan kelas, sekolah, keluarga, masyarakat.
Melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, aktif dan saling kerja sama serta
kontekstual tersebut diharapkan dapat betul-betul menunjang capaian kompeten si anak didik
secara optimal.