Fahmi aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssssssssssss

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaadddddddddddddddddddddddddddddddddddddfffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffgggggggggggggggggggggggggggggggggg

Citation preview

  • ISSN 2337-3776

    11 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    PERBEDAANTINGKAT PENGETAHUANTENTANGRISIKOKERACUNANPESTISIDA SETELAHMENDAPAT PENYULUHANDENGANMETODECERAMAH

    MENGGUNAKANMEDIA LEAFLET PADA PETANI HORTIKULTURADIKELURAHANRAJABASA JAYAKOTABANDARLAMPUNG

    Fahmi Aulia1, Fitria Saftarina21Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

    2Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

    ABSTRAK

    Pestisida merupakan salah satu teknologi modern yang terbukti mempunyai peranan dalam meningkatkankesejahteraan manusia. Di sisi lain, pestisida merupakan racun yang memberikan dampak negatif bagi kesehatanpetani. Mengingat manfaat pestisida dalam usaha perlindungan tanaman dan hasil pertanian, maka petani harusmemiliki pengetahuan yang baik agar terhindar dari keracunan pestisida. Untuk itu diperlukan adanya suatu promosikesehatan. Promosi kesehatan dengan metode penyuluhan ceramah menggunakan media leaflet diharapkan mampumeningkatkan pengetahuan petani mengenai keracunan pestisida.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah menggunakan medialeaflet terhadap peningkatan pengetahuan petani tentang keracunan pestisida. Jenis penelitian ini adalah penelitianeksperimen semu (Quasi experimental) dengan rancangan pretest and posttest group design. Penelitian dilakukanpada bulan November sampai Desember 2012. Sampel penelitian berjumlah 30 orang. Pemilihan Sampel ditentukandengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakanadalah anlisis univariat dan anlisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi =0,05.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kenaikan nilai rerata pengetahuan petani dari pretest ke posttest adalah 2,77.Hasil uji analisis didapatkan nilai p=0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh yang bermakna antara penyuluhandengan metode ceramah menggunakan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan.Kata kunci : keracunan pestisida, leaflet, pengetahuan, penyuluhan metode ceramah, petani.

    ABSTRACT

    Pesticides are one of the modern technologies that are proven to have a role in improving human welfare. Inanother side, pesticide is a poison which has some negative effects in farmers health. Considering the use ofpesticide in plant protection effort and agriculture results, farmers should have proper knowledge to preventpesticide poisoning. Therefor, a health promotion effort needs to conduct. Health promotion with counseling lecturemethod using leaflets media is expected to increase the knowledge of farmers on pesticide poisoning.The purpose of this study was to analyze the effect of counseling with the lecture method using leaflet media toincrease farmers knowledge about pesticide poisoning. This research was a quasi experimental with pretest andposttest group design. This research was conducted on November to December 2012. The samples size was 30persons. Sample was selected by purposive sampling technique according to predetermined inclusion criteria. Thisresearch used univariate and bivariate analyze with Wilcoxon test with significancy level =0,05.

  • ISSN 2337-3776

    12 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    Based on the results obtained by the mean increase in farmers' knowledge from pretest to posttest were 2.77. Testresults on the analysis obtained p-value=0.000, which means that there is a significant effect between extension withthe lecture method using leaflets media to increase knowledge.Keywords: counseling with lecture method, farmer, knowledge, leaflet, pesticide poisoning.

    I. PENDAHULUAN

    Pestisida merupakan salah satu teknologi modern yang terbukti mempunyai peranan dalampeningkatan kesejahteraan manusia. Dalam lingkup kesehatan masyarakat, penggunaan pestisidatelah berhasil mengendalikan vektor-vektor penyakit menular tertentu, sehingga mampumenurunkan prevalensi penyakit seperti: malaria, schistosomiasis, filariasis, dengue dan penyakitpes. Di bidang pertanian, penggunaan pestisida memungkinkan petani untuk meningkatkanproduktivitas lahan pertaniannya dan bahkan mampu melindungi petani dari kerugian pascapanen (Departemen Pertanian RI, 2005).

    Pada awal penemuan dan penggunaanya, pestisida mendapat sukses yang cukup besar. Tercatatantara tahun 1951-1966 produksi bahan makanan mengalami peningkatan 34%, dimana hal itudiikuti dengan peningkatan penggunaan pestisida sampai 300% dari biasa. Melalui penggunaanpestisida, hama-hama yang merusak tumbuhan pertanian dapat dimusnahkan, sehingga manusiaterus menggunakan senyawa kimia ini untuk menuntaskan hama-hama pertanian (Palar, 2008).

    Manfaat pestisida yang sangat cepat dirasakan membuat petani menggantungkan harapan terlalubesar terhadap pestisida. Akibatnya petani menjadikan pestisida sebagai satu-satunya andalandalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Karena keterbatasan pengetahuan, sikapdan tindakan yang kurang baik dalam pengelolaan pestisida menyebabkan terpajannya pekerjapertanian terutama yang berkecimpung dalam formulasi dan pengunaan (aplikasi) pestisida.Selain memengaruhi kesehatan manusia, pestisida juga mempunyai dampak terhadap lingkungan(Sembiring, 2008).

    Penelitian penelitian tentang pengaruh paparan pestisida terhadap tingkat keracunan pestisidatelah banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Rustia dkk (2009), terhadap petani sayur

  • ISSN 2337-3776

    13 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    yang berada di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, didapatkan 71,4%petani mengalami keracunan ringan dan sisanya sebanyak 26,4% mengalami keracunan sedang.Penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 97,8% petani sayuran dalam penelitian tersebutmengalami keracunan pestisida.

    Mengingat manfaat pestisida dalam usaha perlindungan tanaman dan hasil pertanian, sertamemperhatikan potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya, maka petani sebagai penggunapestisida harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan pestisida agarterhindar dari risiko keracunan. Promosi kesehatan tentang risiko keracunan pestisida dan carapengelolaan pestisida yang aman merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuanpetani dalam pengelolaan pestisida.

    Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan efektifitas media leaflet salahsatunya adalah tesis yang berjudul efektivitas media promosi kesehatan (leaflet) dalamperubahan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASIeksklusif di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan. Penelitian tersebutmenyebutkan bahwa media promosi kesehatan (leaflet) efektif untuk meningkatkan skorpengetahuan dan skor sikap ibu hamil tentang IMD dan ASI Eksklusif (Nasution, 2010). Padapenelitian Erwin Herian (2010) juga mengemukakan bahwa penggunaan metode ceramahmenggunakan film dan leaflet lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap keluargadalam penanganan tuberculosis paru di wilayah kerja puskesmas dibandingkan dengan metodeceramah saja.

    Kelurahan Rajabasa Jaya (RJ) memiliki lahan hortikultura terluas di Bandar Lampung. Luaslahan pertanian di Kelurahan RJ mencapai 254 hektar. Di daerah ini petani sangatmenggantungkan hasil pertaniannya pada penggunaan pestisida. Subjek penelitian adalah petanihortikultura dengan pertimbangan bahwa petani hortikultura mempunyai risiko lebih tinggiterkena keracunan pestisida.

    Oleh karena itu, dari hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa promosi kesehatandengan media leaflet dinilai lebih efektif dalam penyampaian informasi kepada responden

  • ISSN 2337-3776

    14 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    penelitian sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penyuluhan dengan metodeceramah menggunakan leaflet terhadap peningkatkan pengetahuan petani hortikultura tentangrisiko keracunan pestisida di Kelurahan Rajabasa Jaya Kota Bandar Lampung.

    II. METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi experimental) denganrancangan pre-test and post-test group design (Pratomo, 1986), dengan kelompok yangmendapat penyuluhan dengan metode ceramah menggunakan media leaflet. Lokasi penelitian diKelurahan Rajabasa Jaya Kota Bandar Lampung dengan pertimbangan luasnya wilayah lahanpertanian di wilayah tersebut.

    Populasi penelitian ini adalah petani di Kelurahan Rajabasa Jaya dengan kriteria inklusi 1)Berumur 20-55 tahun 2) Tingkat pendidikan minimal tamat SD 3) Menggunakan pestisida untukmenyemprot 4) Bersedia menjadi responden penelitian. Pemilihan sampel penelitian ditetapkandengan tekhnik purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1995). Sampel yang dibutuhkan dalampenelitian ini yaitu 30 orang.

    Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan dikumpulkan pada saatpretest (sebelum perlakuan) dan posttest (setelah perlakuan). Analisis data menggunakanprogram SPSS dengan uji statistik Wilcoxon dengan taraf signifikansi =0,05.

    III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Karakteristik Responden

    Umur responden berkisar antara 20-55 tahun. Umur responden pada rentang 30-39 tahunmemiliki proporsi paling besar yaitu sebanyak 66,7%. Tingkat pendidikan responden bervariasidari tamat SD sampai SMA dan paling banyak adalah SD dengan persentase sebesar 66,7%.

  • ISSN 2337-3776

    15 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    Jenis kelamin responden keseluruhan adalah laki-laki. Data sebaran karakteristik respondendapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan, Tabel 3.

    Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.

    Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

    Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

    Umur Frekuensi (n) Persentase (%)20-29 0 0 %30-39 20 66,7%40-49 5 16,7%50-55 5 16,7%Total 30 100%

    Umur Frekuensi (n) Persentase (%)

    SD 20 66,7%SMP 7 23,3%SMA 3 10%Total 30 100%

    Umur Frekuensi (n) Persentase(%)

    Laki-Laki 30 100%Perempuan 0 0%Total 30 100%

  • ISSN 2337-3776

    16 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    B. Pengetahuan Responden

    Pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah menggunakan media leaflet terhadap peningkatanpengetahuan responden dapat dilihat dengan membandingkan rerata nilai pengetahuan pre-testdan post-test. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui derajat kemaknaan perbedaan nilairerata pengetahuan adalah uji Wilcoxon dapat dilihat pada tabel 1.

    Tabel 1. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan SesudahPenyuluhan dengan Metode Ceramah Menggunakan Media Leaflet

    Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon didapatkan hasil p-value = 0,000 (p

  • ISSN 2337-3776

    17 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    Hasil yang didapatkan pada penelitian ini diperkuat dengan keterangan bahwa petani diKelurahan Rajabasa Jaya cenderung memiliki pengetahuan yang baik. Hal ini dikarenakan parapetani di Kelurahan Rajabasa Jaya cukup aktif mengikuti kegiatan Sekolah Lapangan yangdiselenggarakan oleh pihak Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung. Sekolah lapangan padapopulasi petani di Kelurahan Rajabasa Jaya rutin diadakan setiap satu minggu sekali. Materiyang disampaikan pada kegiatan sekolah lapangan ini meliputi pengolahan produk pertanian danpemasaran produk serta peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama mengenaipenggunaan alat pelindung diri dan pengelolaan pestisida. Berdasarkan hal tersebut dapatdiketahui bahwa pengetahuan awal petani mengenai resiko keracunan pestisida di kelurahanRajabasa Jaya sebelum diberikan penyuluhan sudah baik.

    IV. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan

    1. Ada pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah menggunakan media leaflet terhadappeningkatan pengetahuan petani hortikultura tentang keracunan pestisida di KelurahanRajabasa Jaya Kota Bandar Lampung tahun 2012.

    2. Ada perbedaan tingkat pengetahuan petani hortikultura tentang keracunan pestisida diKelurahan Rajabasa Jaya Kota Bandar Lampung dengan penyuluhan metode ceramahmenggunakan media leaflet, yang dapat dilihat dari peningkatan rerata nilai pengetahuandari 14,43 menjadi 17,20.

    B. Saran1. Bagi seluruh petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kelurahan

    Rajabasa Jaya, perlu meningkatkan kembali pengetahuan mengenai risiko keracunanpestisida atau minimal mempertahankan pengetahuan yang sudah ada agar bahayapotensial pestisida dapat dihindari.

    2. Bagi Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan setempat, penyuluhan denganmetode ceramah menggunakan media leaflet dapat dijadikan alternatif dalammeningkatkan pengetahuan petani tentang risiko keracunan pestisida dan dalam prosespembuatannya diperlukan keterlibatan dari orang-orang yang berkompeten sehinggamedia yang dihasilkannya betul-betul menarik, efektif, dan efisien.

  • ISSN 2337-3776

    18 |Medical Journal of Lampung University Volume 2 No 3 Februari 2013

    3. Bagi peneliti lain, perlu penelitian lebih lanjut yang bersifat observasional dalammengamati perilaku para petani dan dengan adanya survei awal pengetahuan calonresponden untuk pemilihan kelompok sampel agar peningkatan nilai rerata dapat lebihterlihat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bangun, E.H. 2010. Efektifitas Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan dan Sikap KeluargaDalam Penanganan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk PanjangKota Bukittinggi. Medan : Perpustakaan USU (Tesis)

    Kapti, R.E. 2010. Efektifitas Audiovisual Sebagai Media Penyuluhan Kesehatan TerhadapPeningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Tatalaksana Balita dengan Diare di DuaRumah Sakit Kota Malang. Depok: Universitas Indonesia. Tesis

    Nasution, N.A.H. 2010. Efektivitas media promosi kesehatan (leaflet) Dalam perubahanpengetahuan dan sikap ibu Hamil tentang inisiasi menyusu dini (imd) dan Asi eksklusif dikecamatan Padangsidimpuan selatan Kota padangsidimpuan Tahun 2010. Medan :Perpustakaan USU (Tesis)

    Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta, Jakarta.Pratomo, S. 1986. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat dan

    K.B. Jakarta: PMU Pengembangan FKM di Indonesia Departemen Pendidikan danKebudayaan R.I.

    Pulungan, R. 2007. Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan danSikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) di Kecamatan Helvetia Tahun 2007. Tesis.

    Sembiring, D. 2008. Pengetahuan Sikap dan Tindakan Tentang Pengelolaan Pestisida PadaPetani Jeruk di Desa Sinaman Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2007.Skripsi.

    Singarimbun, M., Effendi, S. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.Tarigan, B. BR. 2011.Pengaruh Penyuluhan Pestisida Terhadap Pengetahuan dan Sikap Petani

    Jeruk Dalam Menyemprot Pestisida di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe KabupatenKaro. Universitas Sumatera Utara. Skripsi