24
Pengamatan yang mendalam mengenai jantung mamalia berbilik empat memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai bagaimana sirkulasi ganda bekerja. Jantung manusia yang berada persisi di bawah tulang dada, misalnya berukuran sekitar satu kepalan tangan. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung. Kedua atria mempunyai dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah yang kembali ke jantung, dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju vemtrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan atrrium-khususnya ventrikel kiri, yang harus memompakan darah keluar ke seluruh organ tubuh melalui sistematik. Empat katup jantung, masing-masing terdiri atas flaps (jaringan ikat), berfungsi untuk mencegah aliran balik darah. Anatar setiap atrium dan ventrikel terdapat katup atriventrikel (AV). Katup AV ditambatkan oleh serabut yang kuat mencegah terjadinya perputaran balik aliran darah dari dalam keluar. Tekanan yang dibangkitkan oleh kontraksi ventrikel yang sangat kuat akan menutup katup AV, sehingga menjaga darah tidak mengalir kembali ke dalam atrium. Katup semilunar terletak dikedua pintu keluar jantung, tempat aorta meninggalkan ventrikel kiri dan arteri pulmoner meninggalkan ventrikel kanan. 1. Jantung (cor) Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium). Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O 2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. - Atrium (serambi)

fiswan fany

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: fiswan fany

Pengamatan yang mendalam mengenai jantung mamalia berbilik empat memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai bagaimana sirkulasi ganda bekerja. Jantung manusia yang berada persisi di bawah tulang dada, misalnya berukuran sekitar satu kepalan tangan. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung. Kedua atria mempunyai dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah yang kembali ke jantung, dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju vemtrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan atrrium-khususnya ventrikel kiri, yang harus memompakan darah keluar ke seluruh organ tubuh melalui sistematik.

Empat katup jantung, masing-masing terdiri atas flaps (jaringan ikat), berfungsi untuk mencegah aliran balik darah. Anatar setiap atrium dan ventrikel terdapat katup atriventrikel (AV). Katup AV ditambatkan oleh serabut yang kuat mencegah terjadinya perputaran balik aliran darah dari dalam keluar. Tekanan yang dibangkitkan oleh kontraksi ventrikel yang sangat kuat akan menutup katup AV, sehingga menjaga darah tidak mengalir kembali ke dalam atrium. Katup semilunar terletak dikedua pintu keluar jantung, tempat aorta meninggalkan ventrikel kiri dan arteri pulmoner meninggalkan ventrikel kanan.

1. Jantung (cor)

Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).

Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.

- Atrium (serambi)

Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.

- Ventrikel (bilik)

Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.

Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan.

Page 2: fiswan fany

Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.

Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.

Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut 130 setiap menit. Umur 20 tahun 72 / menit dan 45 tahun 75 / menit.

Pembuluh darah

- Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.

- Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.

Perbedaan antara arteri dan vena.

Macam-macam peredaran darah :

1. Peredaran darah kecil, melalui :

1. Ventrikel kanan 2. arteri pulmonalis 3. paru-paru 4. vena pulmonalis 5. atrium kiri.

2. Peredaran darah besar, melalui :

Ventrikel kiri

1. aorta 2. arteri 3. arteriola 4. kapiler 5. venula 6. vena 7. vena cava superior8. vena cava inferior 9. atrium kanan.

Page 3: fiswan fany

3. Sistem portae

Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae.

Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.

Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)

1. Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).

Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.

2. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).

Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.

Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.

Perbedaan peredaran limpha dengan peredaran darah

Peredaran darah

Peredaran limpha

( limpha )Sistem per-edaran.

Yang dialir kan.

Tenaga pendorong.

Zat yang di angkut.

Pembuluh-

Tertutup

Darah, berwarna merah.

Kontraksi otot jantung.

O2, CO2, protein, gula.

Terbuka

Getah bening, ber-warna kuning ke-putihan.

Kontraksi otot rangka.

Lemak (asam lemak + gliserin).

Page 4: fiswan fany

nya Arteri dan vena.

Pembuluh getah be-ning (duktus torak-sikus dan duktus limfatikus dekster)

Denyut jantung

Volume jantung darah permenit yang dipompakan oleh ventrikel kiri ke dalam sirkuit sistemik disebut curah jantung. Volume tersebut bergantung pada dua faktor: denyut jantung (denyut nadi) dan volume per denyut (stoke volume), yaitu jumblah darah yang dipompakan oleh ventrikel kiri setiap kali berkontraksi. Rata-rata volume per denyut untuk manusia adalah sekitar 75 mil per denyut. Manusia dengan volume per denyut seukuran ini dan denyut jantung istirahat 70 denyut/ menit mempunyai curah jantung 5,25 L/menit. Ukuran tersebut kurang lebih ekuivalen dengan total volume darah dalam tubuh manusia. Curah jantung dapat meningkat sekitar lima kali lipat selama olahraga berat.

Darah adalah jaringan ikat dengan sel-sel yang tersuspensi dalam plasma. Darah vertebrata merupakan suatu jenis jaringan ikat yang terdiri atas beberapa jenis sel tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma. Tubuh manusia pada umumnya mengandung kurang lebih 4 sampai 5 L darah. Jika sampel darah diambil, sel-sel darah dapat dipisahkan dari plasma dengan cara memasukan darah tersebut kedalam sentrifugasi dan memutarnya dengan kecepatan tertentu. (Antikoagulan harus ditambah untuk mencegah penggumpalan darah). Unsur seluler (sel dan fragmen sel), yang berkisar 45 % dari volume darah, akan mengendap ke dasar sentrifuge, dan membentuk pelet padat berwarna merah. Di atas pelet sekuler ini terdapat plasma transparan berwarna kekuning-kuningan.

Fungsi darah :

1. Sebagai alat transport :

- O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh

- CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru

- Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh

jaringan yang membutuhkan.

- zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh

ke alat pengleluaran.

Page 5: fiswan fany

- Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-

lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.

2. Mengatur keseimbangan asam dan basa

3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman

4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

. Sel-sel darah (bagian padat)

a. Eritrosit (sel darah merah)

Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung 5 juta eritrosit (laki-laki) dan 4 juta eritrosit (wanita).

Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).

b. Leukosit (leukosit)

Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.

Leukosit, meliputi :

- Granulosit : merpakan sel darah putih yang

bergranula :

Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.

Basofil : granula biru, fagosit.

Eosinofil : granula merah, fagosit.

- Agranulosit : merupakan sel darah putih yang

Page 6: fiswan fany

sitoplasmanya tidak bergranula :

Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.

Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.

c. Trombosit (sel darah pembeku)

Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.

Mekanisme pembekuan darah :

mengeluarkan

a. Trombosit pecah tromboplastin/

faktor antihemofili trombokinase.

b. Protombin trombin

Ca++ dan Vit.K

c. Fibrinogen fibrin

Untuk keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat dihindarkan dengan jalan :

- Mendinginkan darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan

trombin.

- Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.

- Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat operasi.

- Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.

2. Plasma darah (cairan darah)

Page 7: fiswan fany

a. Protein, meliputi :

- fibrinogen : untuk pembekuan darah

- albumin : menjaga tekanan osmotik darah

- globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi

Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :

- prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah

- lisin : memecah antigen

- antitoksin : menetralkan racun

b. Sari-sari makanan, meliputi :

- glukosa

- asam amino

- asam lemak

- gliserin

c. Garam mineral, meliputi :

- kation : Na+, K++, Ca++, Mg++

- anion : Cl-, HCO3-, PO4

-

d. Zat hasil produksi sel, meliputi :

- hormon

- enzim

- antibodi

e. Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :

- urea

Page 8: fiswan fany

- asam ureat

f. Gas-gas pelepasan, meliputi :

- O2

- CO2

- N2

Pembagian golongan darah…..

Golongan Darah

Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia :

1. Sistem MN : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N.

2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.

Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.

Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- , dimanadareah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).

3. Sistem A, B, O : Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.

Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin atau zat anti B.

Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin atau zat anti A.

Page 9: fiswan fany

Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin dan .

Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin dan .

Aglutinogen (antigen) berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti) berarti zat yang menggumpalkan.

RESPIEN

A g l u t i n i n

A B AB O

Aglutinin -

A - + - +

B + - - +

AB + + - +

O - - - -

Keterangan :

+ = terjadi penggumpalan

- = tidak terjadi penggumpalan

Secara teori golongan daran AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal,

dan golongan adrah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor universal.

Page 10: fiswan fany

I. PEMBAHASAN :

Tekanan darah arteri dapat diukur dengan 2 cara, yaitu cara palpasi dan cara auskultasi. Manset

dipasang pada di atas fosa cubiti. Dengan cara palpasi (perabaan), orang percobaan dapat diukur

tekanan darah dengan meraba arteri radialis. Pengukuran tekanan darah dengan cara palpasi tersebut

hanya dapat mengetahui tekanan darah sistol. Pada saat memasangkan alat manset usahakan tidak

terlalu kencang atau terlalu longgar. Apabila terlalu kencang, maka hasil pengukuran tekanan darah

akan berkurang dari yang seharusnya. Sebaliknya, apabila manset terlalu longgar, maka hasil

pengukuran tekanan darah akan bertambah dari yang seharusnya, sehingga menjadi tidak akurat

Dengan cara auskultasi, dapat dilakukan pengukuran tekanan darah sistole dan diastol dengan

menggunakan stetoskop untuk mendengar aliran darah pada arteri brakialis. Pengukuran dilakukan

berdasarkan fase korotkof, dimana terdapat 5 fase yaitu:

1. Terdengar bunyi

2. Bising

3. Bunyi mulai teratur

4. Melemah

5. Bunyi hilang

Tekanan sistol ada pada fase pertama (mulai terdengar bunyi), dan tekanan diastol pada fase ke 5 (bunyi

menghilang).

II. KESIMPULAN :

Tekanan darah dapat diukur dengan 2 cara, yaitu cara palpasi dan cara auskultasi. Cara

palpasi hanya dapat mengukur tekanan sistol, sedangkan cara auskultasi dapat mengukur

tekanan sistol dan diastol. Tekanan pada arteri dapat berubah-ubah sesuai dengan aktifitas kita.

Cara PalpasiCara palpasi hanya dapat menentukan tekanan diastole dimana pada percobaan ini tekanan diastole didapatkan berkisar antara 100 mmHg sampai 110 mmHg. Palpasi dilakukan sebelum melakukan auskultasi karena dari pengukuran palpasi kita akan mendapatkan nilai standar patokan untuk mengukur tekanan darah dengan cara auskultasi.2. Cara AuskultasiCara auskultasi dilakukan untuk mendengar bunyi pada stetoskop dalm hal ini untuk menentukan tekanan darah orang coba dan didapatkan tekanan sistolle yang sama dengan cara palpasi yaitu

Page 11: fiswan fany

110/80 mmHg. Timbulnya bunyi pada pada pemeriksaan terutama disebabkan oleh semburan darah yang melewati pembuluh yang mengalami hambatan parsial. Semburan darah ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan getaran yang terdengar melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotkoff.Protokol1. Tekanan Darah IstirahatPada protocol ini didapatkan tekanan darah orang coba ketika baring 110/80 mmHg dan meningkat ketika duduk menjadi 120/90 mmHg. Peningkatan ini menunjukkan bahwa posisi tubuh berpengaruh terhadap tekanan darah meskipun pada saat perubahan posisi dari duduk ke berdiri tidak mengalami perubahan karena mungkin diopengaruhi oleh beberapa factor misalnya kesalahan pengukuran atau kurangnya keakuratan alat. Peningkatan tekanan darah ini terjadi karena adanya gaya grafitasi yang memepengaruhi tekanan pompa jantung lain halnya pada saat berbaring letak estermitas atas dan bawah sejajar dengan jantung sehingga kecepatan aliran darah standar. Tapi bila dalam keadaan berdiri bagian ekstermitas atas dan kepala lebih tinggi dari jantung sehingga agar supaya darah dapat sampai ke tempat yang dituju dengan pasokan yang sama dengan pada waktu berbaring, maka diperlukan tekanan pompa yang besar sehingga sehingga curah meningkat kemudian aliran balik vena meningkat dan sleanjutnya meningkatkan tekanan darah.2. Pengaruh Perubahan SikapPerubahan sikap dapat mempengaruhi tekanan darah dimana tekanan darah meningkat yang semula duduk orang coba memiliki tekanan darah sebesar 120/80 mmHg meningkat ketika berdiri menjadi 130/80 mmHg. Hal ini karena adanya gaya grafitasi karena darah akan mengumpul pada pembuluh kapasitas vena ekstermitas inferior. Sehingga darah akan terlokalisir pada suatu tempat. Pengisian atrium kanan jantung akan berkurang sehingga pada posisi berdiri akan terjadi penurunan sementara. Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah akan kembali normal karena sudah mulai beradaptasi dengan perubahan posisi tubuh. Hal ini karena adanya baroresptor yang menjaga tekanan arteri di kepala dan tubuh bagian atas tetap konstan. Karena tekanan arteri meningkat, baroreseptor sinus karotis dan lengkung aorta meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi di neuron aferen. Setelah mendapatkan informasi bahwa tekanan arteri terlalu tinggi oleh peningkatan potensial tersebut, pusat kontrol kardiovaskuler berespons dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis ke system kardiovaskuler. Sinyal-sinyal eferen ini menurunkan kecepatan denyut jantung, menurunkan volume sekuncup, dan menimbulkan vasodilatasi arteriol dan vena, yang pada gilirannya menurunkan curah jantung dan resistensi perifer total, sehingga tekanan darah kembali ke tingkat normal.3. Pengaruh Kerja OtotPada percobaan ini didapatkan tekanan darah orang coba sebelum dan sesudah melakukan aktivitas adalah sama. Akan tetapi, secara fisiologis tekanan darah setelah melakukan aktivitas seharusnya meningkata. Hal inbi mungkin disebabkan karena ketidakakuratan alat atau orang coba sering berolahraga sehingga tekakan darahnya tidak segera mengalami perubahan dibandingkan orang-orang yang tidak sering berolahraga.Ketika kita beraktivitas maka otot-otot akan saling berkontraksi. Dalam proses kontraksi, otot memerlukan suplai oksigen yang banyak uantuk memenuhi kebutuhan akan energi. Darah sebagai media yang bertujuan untuk menyuplai O2 harus segera memenuhinya. Oleh karena itu, curah jantung akan ditingkatkan ubntuk memenuhi kebutuhan darah terseburt dan selanjutnya

Page 12: fiswan fany

akan meningkatkan aliran darah. Selain itu, perangsangan implus simpatis menyebabkan vasokonstriktor pembuluh darah pada tubuh kecuali pada otot yang aktif, terjadi vasodilatasi. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah akan meningkat setelah melakukan aktivitas fisik. Selain itu, sewaktu otot-otot itu berkontraksi, otot-otot tersebut menekan pembuluh darah di seluruh tubuh. Akibatnya terjadi pemindahan darah dari pembuluh perifer ke jantung dan paru. Dengan demikian akan meningkatkan curah jantung yang selanjutnya m,eningkatkan tekanan darah.4. Pengaruh BerfikirBerpikir berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat dilihat dari hasil percobaan dimana ketika berpikir tekanan darah orang coba meningkat dari 110 80 mmHg menjadi 110/90 mmHg. Peningkatan kerja otak membutuhkan nutrisi dan O2 yang banyak sehingga darah akan dipompa lebih banyak ke otak. Sehingga kardiak output akan ditingkatkan yang selanjutnya akan meningkatkan aliran balik vena dan meningkatkan tahanan perifer yang kemudian menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu letak otak berada diatas jantung sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih kuat untuk mendorong darah ke otak. 5. Percobaan Valsava (Valsava’s Maneuver)Dalam percobaan ini seharusnya tekanan darah orang coba akan menurun tetapi karena kesalahan perhitungan atau ketidakakuratan alat menyebabkan penyimopangan hasil. Seseorang melakukan ekspirasi kuat dengan glottis tertutup dimana tekanan intratorakal sehingga aliran balik vena menurun yang mengakibatkan curah jantung menurun dan selanjutnya menyebebkan penurunan tekanan darah.6. Percobaan MullerDalam percobaan ini seharusnya tekanan darah orang coba akan menurun tetapi karena kesalahan perhitungan atau ketidakakuratan alat menyebabkan penyimopangan hasil. Seseorang melakukan inspirasi kuat dengan glottis tertutup maka CO2 banyak keluar. Sehingga menurunkan volume darah yang akan mengangkut Oksigen dan menurunkan curah jantung sehingga tekanan darah akan menurun. Selain itu, hal yang dapat kita kaji dalam percobaan ini adalah penyakit Arterioskelerosis atau pengerasan arteri. Istilah Arterioskelerosis atau pengerasan arteri sebetulnya meliputi setiap keadaan pembuluh arteri yang mengakibatkan penebalan atau pengerasan dindingnya. Arterioskelerosis merupakan penyakit yang melibatkan aorta ,cabang-cabangnya yang besar dan arteri yang berukuran sedang seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-bagian ekstermitas ,otak, jantungdan organ dalam utama. Arterioskelerosis tidak menyerang arteriol dan juga tidak melibatkan sirkulasi vena. Penyakit ini multifokal dan lesi unit,atau ateorema, terdiri dari massa bahan lemak dengan jaringan ikat fibrosa. Sering disertai endapan skunder garam kalsium dan poduk-produk darah.Tekanan darah merupakan faktor penting bagi, insiden dan beratnya arteriosklerosis. Pada umumnya penderita hipertensi akan megalami arteriosklerosis lebih awal dan lebih berat dan beratnya penyakit berhubungan dengan tekanan darah, walaupun dalam batas normal. Arteriosklerosis tidak terlihat pada arteria pulmonalis kecuali jika tekanannya meningkat secara abnormal, kedaan ini dinamakan hipertensi pulmonal. Faktor risiko lain dalam perkembangan arteriosklerosis adalah merokok. Merokok merupakan faktor lingkungan utama yang menyebabkan arteriosklerosis menjadi semakin buruk. TINJAUAN PUSTAKA

Tekanan darah adalah hal vital dalam hidup. Tekanan darah memungkinkan untuk darah

Page 13: fiswan fany

bersirkuasi ke seluruh tubuh kita. Dengan setiap gerakan jantung, darah di pompa keluar dari jantung ke pembuluh-pembuluh darah. Darah merupakan pembawa oksigen dan makanan ke organ-organ vital seperti otak, jantung dan ginjal sehingga mereka bisa bekerja. Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap didnding pembuluh darah (www.upmc.com, 2004).

Tekanan darah arteri adalah kekuatan darah ke didinding pembuluh darah yang menampung , mengakibatkan tekanan ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk ke aorta ,tekanan naik sampai puncak yang disebut tekanan sistolik. Pada waktu diastole tekanan turun sampai mncapai titik terendah yag disebut tekanan diastole (Guyton,2007).Tekanan darah dinilai dalam 2 nilai, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat. Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan, kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan tensimeter air raksa (http://id.wikipedia.org, 2008).Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah ke jaringan. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup, tanpa tekanan inin, otot dan jaringan lain tidak akan menerima aliran yang adekuat seberapapun penyesuaian lokal mengenai resistensi arteriol ke organ-organ tersebut dilakukan. Kedua, tekanan tidak boleh telalu tinggi sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningktkan resiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan lupturnya pembuluh-pembuluh halus (Sherwood, 2005).Pusat integritas yang menerima impuls aferen menegenai status tekanan arteri adalah pusat control kardiovaskuler, yang terletak pada medulla di batang otak. Sebagai jalur aferen adalah system saraf otonom. Jika karena suatu hal tekanan arteri meningkat di atas normal, baroreseptor sinus karotis dan lengkung aorta meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi di neuron aferen. Setelah mendapatkan informasi bahwa tekanan arteri terlalu tinggi oleh peningkatan potensial tersebut, pusat control kardiovaskuler berespons dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis ke system kardiovaskuler. Sinyal-sinyal eferen ini menurunkan kecepatan denyut jantung, menurunkan volume sekuncup, dan menimbulkan vasodilatasi arteriol dan vena, yang pada gilirannya menurunkan curah jantung dan resistensi perifer total, sehingga tekanan darah kembali ke tingkat normal (Sherwood, 2005).Tekanan darah di aorta dan di brakial dan arteri besar lainnya pada orang dewasa tekanan sitolik berkisar 120 mmHg selama siklus jantung dan turun menjadi minimum (tekanan diastole) sekitar 70 mmHg. Takanan darah arteri biasanya ditulis dengan tekanan systole per tekanan diastole, 120/70 mmHg. Tekanan nadi, berbeda antara tekanan sistole dan diastole, normalnya sekitar 50 mmHg. Tekanan rata-rata adalah tekanan rata-rata seluruh siklus jantung. Karena systole lebih singkat daripada diastole, tekanan rata-rata merupakan nilai tengah antara tekanan systole dan diastole. Hal ini sebenarnya bisa hanya ditentukan oleh luas integritas dari kurva tekanan, bagaimanapun sabagai perkiraan, tekanan rata-rata sebanding dengan tekanan diastole ditambah satu-tiga dari tekanan nadi (Ganong, 2000).Dua faktor utama yang mempengaruhi tekanan nadi, (1) curah volume sekuncup dari jantung dan (2) komplians dari sistem arteri. Volume sekuncup jantung adalah jumlah darah yang dipompa dari tiap-tiap ventrikel pada setiap denyut jantung, dalam keadaan normal volume sekuncup sekitar 70 ml, tetapi dalam keadaan yang sesuai dengan kehidupan ,volume sekuncup dapat turun

Page 14: fiswan fany

sampai beberapa milimeter per denyut dan dapat meningkat sampai sekitar 140 ml per denyut pada jantung normal dan sampai lebih lebih dari 200 ml/ denyut pada orang dengan jantung yang sangat besar, seperti pada beberapa atlit. (Guyton,2007)Pada umumnya semakin besar curah volume sekuncup semakin besar jumlah darah yang harus ditampung di sistem arteri pada setiap denyut jantung . dan karena itu semakin besar peningkatan dan penurunan tekanan selama diastol dan sistol ,jadi menyebabkan semakin besar tekanan nadi. Sebaliknya semakin kecil komplians sistem arteri maka makin besar tekanan yang akan terjadi pada volume sekuncup darah tertentu yang dipompa ke dalam arteri. Kadang-kadang tekanan nadi meningkat sebanyak dua kali normal pada orang lanjut usia karena arteri menjadi lebih kaku akibat arterioskolosis dan karena itu tidak fleksibel.Kemudian sebagai akibatnya tekanan nadi ditentukan kurang lebih oleh rasio curah volume sekuncup terhadap komlians arteri. Setiap kondisi sirkulasi yang mempengaruhi satu atau kedua faktor tersebut akan juga mempengaruhi tekanan nadi. .(Guyton, 2007)Fisiologi dari system sirkulsi sangat kompleks. Dapat dikatakan, ada banyak factor yang dapat mempengaruhi tekanan arteri. Diantaranya bisa dipengaruhi oleh factor fisiologi, seperti diet, kegiatan fisik, saki, obat-obatan atau alcohol, obesitas, keelbihan berat dan dan seterusnya (http://en.wikipedia.org, 2008).Faktor-faktor yang dapat mempertahan aliran darah adalah sebagai berikut, (1) Kekuatan jantung memompakan darah membuat tekanan yang dilakukan jantung sehingga darah bisa beredar ke seluruh bagian tubuh dan darah dapat kembali lagi ken jantung, (2) Visikositas atau kekentalan darah,disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah ang beredar dalam aliran darah, (3) elastisitas dinding aliran darah. Didalam arteri tekanan lebih besar darip[ada di dalam vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastis dari pada vena, (4) tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalkir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang berda dalam arterial. Turunnya tekanan mengakibatkan denyut jantung pada kapiler dan vena tidak teraba.(Guyton,2007)Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (http://id.wikipedia.org, 2008).Hingga saat sekarang alat ukur yang masih terandalkan untuk mengukur tekanan darah secara tidak langsung ialah sfigmomanometer air raksa. Kadang-kadang dijumpai sfigmomanometer dengan pipa air raksa yang letaknya miring terhadap bidang horisontal (permukaan air) dengan maksud untuk memudahkan pembacaan hasil pengukuran oleh pemeriksa. Untuk sfigmomanometer semacam ini perlu dilakukan koreksi skala ukurannya karena seharusnya pipa air raksa tegak lurus terhadap permukaan air. Manset yang digunakan dapat berbeda lebarnya bergantung kepada lingkar lengan. Secara garis besar American Heart Association menganjurkan penggunaan lebar manset sebagai berikut: di bawah 1 tahun 2.5 cm ,1 -- 4 tahun 5 atau 6 cm, 4 -- 8 tahun 8 atau 9cm, dewasa 12.5 cm, dewasa obese 14 cm (http://do.qwertyy.cn/do.htm, 2008 ).Menurut laporan WHO yang panting ialah lebar kantong udara dalam manset harus cukup lebar untuk menutupi 2/3 panjang lengan atas. Demikian pula panjang manset harus cukup panjang untuk menutupi 2/3 lingkar lengan atas. Ukuran manset yang tertentu tersebut bertujuan agar tekanan udara dalam manset yang ditera dengan tinggi kolom air raksa, benar-benar seimbang dengan tekanan sisi pembuluh darah yang akan diukur (http://do.qwertyy.cn/do.htm, 2008 ).Metode Palpasi

Page 15: fiswan fany

Nilai minimum dari systole dapat dihitung secara kasar tanpa perlatan dengan cara palpasi., pada umumnya dipakai dalam keadaan darurat. Palpasi dari arteri radial indikasi tekanan darahnya yaitu 80 mmHg, arteri femuralis paling rendah 70 mmHg, dan nadi karotis minimal 60 mmHg (http://en.wikipedia.org, 2008). Metode AuskultasiUntuk melakukan pengukuran tekanan secara rutin pada penderita, tidaklah mungkin untuk menggunakan bermacam-macam pencatatan tekanan yang mengaharuskan jarum masuk kedalam arteri,walaupun cara tersebut kadang-kadang diperlukan pada penelitian khusus. Sebagai gantinya para klinisi menetukan tekanan sistolik dan diastolik deengan cara tidak lansung bisanya dengan menggunakan cara auskultasi. .(Guyton, 2007)Memperlihatkan cara auskultasi untuk menentukan tekanan arteri sistolik dan diastolik.sebuah stetoskop diletakkan pada arteri antecubiti, dan disekeliling lengan atasdipasang sebuah manset tekanan darah yang digembungkan. Selama manset mnekan lengan dengan sedikit sekali tekanan sehingga arteri tetap terdistensi dengan darah, tidak ada bunyi yang terdengar melalui stetoskop ,walaupun sebenarnya darah alam arteri tetap berdenyut . bila tekanan dalam manset itu cukup besar untuk menutup arteri selama sebagian siklus tekanan arteri, pada setiapa denyutan akan terdengar bunyi. Bunyi-bunyi ini di sebut bunyi korotkoff. (Guyton, 2007)Auskultasi adalah metode yang menggunakan stetoskop dan sphygmomanometer. Ini terdiri dari sebuah inflatable (riva rocci) spontan ditempatkan di sekitar lengan atas di sekitar yang sama vertikal tinggi sebagai jantung, terlampir ke air raksa atau aneroid manometer. The raksa manometer, dianggap sebagai standar baku untuk pengukuran tekanan arterial, mengukur ketinggian kolom dari air raksa, memberikan hasil yang mutlak tanpa perlu untuk kalibrasi, dan akibatnya tidak tunduk pada kesalahan dan penyimpangan dari kalibrasi yang mempengaruhi metode lain. Penggunaan air raksa manometers sering diperlukan dalam percobaan klinik dan untuk pengukuran klinis hipertensi pada pasien berisiko tinggi, seperti ibu hamil (http://en.wikipedia.org, 2008).Dalam menentukan tekanan darah dengan cara auskultasi ,tekanan dalam manset mula-mula dinaikkan sampai tekanan diatas arteri sistolik. Selama tekanan ini lebih tinggi daripada tekanan sistolik ,arteri brakialis tetap kolaps dan tidak ada darah yang mengalir kedalam arteri yang lebih distal sepanjang bagian siklus tekanan yang manapun .oleh karena itulah, tidak akan terdenga bunyi korotkoff dibagian arteri yang lebih distal. Namun kemudian tekanan dalam manset secara bertahap dikurangi. Begitu tekanan dalam manset menurun dibawah tekanan sistolik akan ada darah yang mengalir melalui arteri yang terletak dibawah manset elama puncak tekanan sistolik dan kita mulai mendegar bunyi berdetak dalam arteri antecubiti yang sinkron dengan denyut jantung. Begitu bunyi terdengar , nilai tekanan yang ditunjukkan oleh manometer yang dihubungkan dengan manset kira-kira sama dengan tekanan sistolik.(Guyton, 2007).Bila tekanan dalam manset diturunkan lebih lanjut ,terjadi perubahan kualitas bunyi berdetaknya menjadi berkurang namun lebih berirama dan bunyinya lebih kasar. Kemudian,akhirnya sewaktu tekanan dalam manset turun sampai sama dengan tekanan diastolik ,arteri tersebut tidak tersumbat lagi , yang berarti bahwa faktor dasar yang menimbulkan terjadinya bunyi dalah pancaran darah melewati arteri yang tertekan tidak ada lagi. Oleh karena itu bunyi tersebut mendadak berubah menjad meredam dan biasanya menghilang seluruhnya setelah tekanan dalam manset turun lagi sebanyak 10 sampai 10 milimeter. Kita catat tekanan pada manometer ketika bunyi korotkoff berubah menjadi meredam,dan tekanan ini kurang lebih sama dnga tekanan diastolik. .(Guyton, 2007)Ketika tekanan darah tinggi, ini akan menyebabkan krusakan pembuluh, serangan jantung,

Page 16: fiswan fany

stroke, dan masalah lainnya. Tekanan darah yang tinggi biasa disebut “silent killer”, karena biasanya tidak menimbulkan gejala sampai terjadi kerusakan (http://blstc.msn.com, 2007).

Hemoglobin (kependekan: Hb) merupakan molekul protin di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon dioksida untuk diangkut melalui sistem peredaran darah ke tisu-tisu dalam badan. ion besi dalam bentuk Fe+2 dalam hemoglobin memberikan warna merah pada darah. Dalam keadaan normal 100 ml darah mengandungi 15 gram hemoglobin yang mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.

Terdapat beberapa cara bagi mengukur kandungan hemoglobin dalam darah, kebanyakannya dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus untuk membuat beberapa ujian terhadap darah. Di dalam mesin ini, sel darah merah diceraikan untuk mengasingkan hemoglobin dalam bentuk larutan. Hemoglobin yang terbebas ini dicampur dengan bahan kimia yang mengandungi cyanide yang mengikat kuat dengan molekul hemoglobin untuk membentuk cyanmethemoglobin. Dengan menyinarkan cahaya melalui larutan cyanmethemoglobin dan mengukur jumlah cahaya yang diserap (khususnya bagi gelombang antara 540 nanometer), jumlah hemoglobin dapat ditentukan.

Aras hemoglobin biasanya ditentukan sebagai jumlah hemoglobin dalam gram (gm) bagi setiap dekaliter (100 mililiter). Aras hemoglobin normal bergantung kepada usia, awal remaja, dan jantina seseorang itu. Aras normal adalah :-

1. Baru lahir : 17-22 gm/dl2. Usia seminggu : 15-20 gm/dl3. Usia sebulan : 11-15gm/dl4. Kanak-kanak: 11-13 gm/dl5. Lelaki dewasa: 14-18 gm/dl6. Wanita dewasa: 12-16 gm/dl7. Lelaki separuh usia: 12.4-14.9 gm/dl8. Wanita separuh usia: 11.7-13.8 gm/dl

Paras hemoglobin yang rendah merupakan satu keadaan yang dikenali sebagai anemik. Terdapat beberapa sebab berlakunya anemia. Sebab utama biasanya kehilangan darah (kecederaan teruk, pembedahan, pendarahan kanser kolon), kekurangan vitamin (besi, vitamin B12, folate), masalah sum-sum tulang (penggantian sum-sum tulang oleh barah, pemendaman oleh rawatan dadah chemotherapy, kegagalan buah pinggang (ginjal)), dan hemoglobin tidak normal (anemia sel sabit).

Paras hemoglobin yang tinggi pula terdapat dikalangan mereka yang tinggal di kawasan tanah tinggi dan perokok. Pendehidratan menghasilkan kadar hemoglobin tinggi palsu yang hilang apabila kandungan air bertambah. Sebab lain adalah penyakit paru-paru, sesetengah ketumbuhan, masalah sum-sum yang dikenali sebagai polycythemia rubra vera, dan penyalahgunaan hormon erythropoietin (Epogen) oleh ahli sukan bagi tujuan meningkatkan prestasi dalam acara sukan masing-masing.

Page 17: fiswan fany

KADAR HAEMOGLOBIN DALAM DARAH

Molekul haemoglobin yang terdiri atas gabungan dari suatu protein globin dan 4

haemo atau suatu gugus haeme yang mengandung besi. Hemin adalah garam

hidroklorida dari haeme (Poedjiadi, 1994). Jumlah haemoglobin dalam darah pada

hewan ternak normal kira-kira 100 gram tiap ml darah, jika jumlah haemoglobin dalam

darah berkurang disebut anemia. Penyebab anemia adalah karena kekurangan zat besi

(Evelyn, 1989).

Sedangkan kelebihan haemoglobin dari keadaan normal disebut policitaemia.

Penyebabnya karena kelebihan olahraga, orang yang tinggal di daerah tinggi.

Policitaemia mengakibatkan naiknya viscositas darah, kadang sampai 5 kali lipat

sampai memberatkan kerja jantung. Pada darah mamalia haemoglobin bertanggung

jawab terhadap semua proses pengangkutan oksigen dalam darah dengan presentasi

sel darah merah meningkat sekitar 20 ml oksigen per 100 ml darah (Poedjiadi, 1994).

Kandungan haemoglobin pada pria normal rata-rata dalam darah adalah 16

gram per dl, sedangkan pada wanita adalah 14 gram per dl (Guyton, 1983).

Haemoglobin dapat juga berkaitan dengan karbondioksida membentuk

Karbonhaemoglobin, Sedangkan kadar Hb dalam darah dapat ditentukan berdasarkan

analisa kandungan besi atau kapasitas pengikatan oksigen dari suatu molekul.

Beberapa prosedur dapat dikembangkan berdasarkan pengamatan langsung warna

darah dan pengawasan dengan standar buatan (Frandson, 1992).

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Diastole jantung terjadi persis sebelum dan selama pengisian bilik tersebut ini

dapat terjadi pada kedua bilik kanan dan kiri. Sistole atau kontraksi bilik jantung

menunjukkan kontraksi bilik jantung dalam proses pengosongan parsial bilik tersebut.

Sehingga terjadi sistole atrial kanan atau kiri maupun sistole ventricular kanan atau kiri

(Poedjiadi, 1994).

Tinggi tekanan darah arteri pada orang dewasa sehat dalam keadaan

istirahat dalam posisi berbaring rata-rata adalah 120 mmHg untuk tekanan systole dan

Page 18: fiswan fany

70mmHg untuk tekanan diastole (ditulis 120/70 mmHg) (Guyton, 1983). Faktor yang

mempertahankan tekanan darah antara lain kekuatan memompa jantung, banyaknya

darah yang beredar, viskositas (kekentalan) darah, elastisitas pembuluh darah dan

tahanan tepi (Evelyn, 1995). Kecepatan tekanan berkurang waktu tidur dan bertambah

karena emosi, kerja, demam, dan umur (Ganong, 1985).