Upload
freddy-lumban-gaol
View
227
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan fiswan
Citation preview
1
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai gejala atau proses
pada tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Dalam hal ini akan
dibahas faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi makhluk hidup, yang
menyangkut masalah awal mulanya kehidupan, perkembangan dan kelangsungan
hidup. (Pulungan et al, 2005).
Sel darah merah mamalia dan ikan berbeda, dimana sel darah merah pada
mamalia berbentuk bulat pipih seperti cakram dan tidak mempunyai inti.
Sedangkan pada ikan sel darah berbentuk lonjong pipih dan mempunyai sebuah
inti. Dimana sel darah merah berperan dalam proses transportasi oksigen dan sel
darah putih berperan dalam sistm pertahanan tubuh. (Mudjiman, 2001). Umumnya
ikan mempunyai darah yang lebih sedikit dari pada hewan lainya. Volume darah
ikan yang bertulang sejati sekitar 2-4 gram/100 gram berat badan.
Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel
(frakmen-frakmen sel) yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat
seperti air. Sel-sel dan frakmen-frakmen sel merupakan unsur-unsur darah. Sel-sel
ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa. Pada dasarnya
sel-sel darah dapat dibagi atas tiga unsur erytrosit, leukosit dan trombosit.
Diantara tipe tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling banyak
jumlahnya (Raharjo, 1980).
Darah biasa tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan karena sifat-sifat optik
eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu cairan
2
yang berbeda konsentrasi garamnya, atau jika sel-sel ini membengkak karena
proses difusi/ osmosa, maka haemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus
cahaya. Darah ynag tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup,
sedanngkan darah yang tembus mempunyai sifat yang seperti cat lak (pernis).
Suatu larutan garam yang pekat akan menyebabkan butir-butir darah
mengisut, sehingga konsentrasi haemoglobin meningkat, dan sifat darah yang
seperti cat penutup itu bertambah kuat.
I.2 Tujuan dan manfaat praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk melihat dan mengamati rupa darah secara
makroskopis dan mikroskopis sebelum dan sesudah haemolisis dan menentukan
tahanan osmotik sel-sel darah merah pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)
sebagai ikan sampel.
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini diharapkan praktikan dapat
mengetahui cara pengmbilan darah pada ikan dengan baik serta dapat
membedakan bentuk sel darah merah dan sel darah putih pada darah ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus).
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Lele adalah ikan yang hidup di perairan tawar , bersifat nokturnal,
artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap. Pada siang
hari ikan Lele lebih suka berdiam di dalam lubang-lubang atau tempat yang
tenang dan aliran air tidak terlalu deras. Ikan Lele mempunyai tiga variasi warna
tubuh yaitu hitam agak kelabu, bulai (putih) dan merah (Rachmatum, 2002).
Secara taksonomi ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) termasuk
kedalam filum Chordata, kelas Pisces, sub kelas Teleoistei, ordo Ostariophysi, sub
ordo Siluroidae, family Clariidae, genus Clarias, spesies Clarias gariepinus
(Suyanto,2002). Pada mulanya nama ilmiah ikan Lele Dumbo adalah Clarias
fuscus dan kemudian diganti menjadi Clarias gariepinus.
Darah ikan tersusun atas cairan plasma dan sel-sel darah yang terdiri dari
sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan keping datah
(trombosit). Volume darah dalam tubuh ikan teleostei, heleostei dan chondrostei
adalah sekitar 3% dari bobot tubuh, sedang ikan chondrocthys memiliki darah
sebanyak 6,6% dari berat tubunya.
Darah berfungsi untuk mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,
membawa oksigen ke jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang
mengalami suatu pertukaran oksigen dari air dengan CO yang terjadi pada
pembuluh yang terdapat pada daerah insang sehingga membuat darah pada ikan
lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan mamalia. ( Bachtiar, 2002).
4
Tempat beberapa substansi terlarut dan tempat eritrolit, leukosit serta
beberapa bahan lain yang tersuspensi merupakan suatu fluida yang dinamakan
plasma dan disebut juga dengan darah. ( Brown, 2000).
Haemoglobin per sel darah merah dilaporkan dalam satuan pikogram (pg).
Untuk normal berkisar antara 27-330C pg atau rata-rata 29,5 pg. Untuk anak-
anaknya berkisar 20-27 pg (Ornamental Aquatic Trade Association, 2001).
5
III.BAHAN DAN METODE
III.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2013 pukul 13.00-
15.00 WIB. Tempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
III.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu darah ikan Lele
(Clarias gariepinus), aquades, EDTA/ heparin dan NaCl 3%, ethanol murni, dan
pewarna giemsa. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah pipet tetes, objek
glass, cover glass, spuit, jarum suntik, tabung reaksi, mikroskop.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah metode
observasi dengan melakukan pengamatan langsung di bawah mikroskop serta
melakukan pencatatan hasil pada buku laporan sementara.
3.4 Prosedur Praktikum
Cara Mengambil Darah Ikan
prosedurnya dimulai dengan :
1. ambil ikan lele (Clarias gariepinus) yang telah dibius dengan minyak cengkeh
2. basahi jarum suntik dan spuit dengan EDTA 10% atau heparin guna mencegah
pembekuan darah
3. lakukan pengambilan darah melalui vena caudalis, lalu masukkan ke dalam 3
tabung reaksi yang telah disediakan sebanyak 1 cc dan beri label A, B, C.
6
Cara Menyiapkan Sampel Darah Ikan Untuk Proses Haemolisis
Percobaan 1
prosedurnya :
4. ambil 3 tabung reaksi yang telah diisi darah ikan dan diberi label tadi. Pada
tabung A, biarkan seperti semula atau tidak ditambah apa-apa. Kemudian, pada
tabung B masukkan 1cc aquades dan tabung C tambahkan NaCl 3% sebanyak 1cc.
Lalu kocok, biarkan selama 5 menit.
5. selanjutnya, pada tabung B tambahkan NaCl 3% sebanyak 1cc dan tabung C
tambahkan 1cc aquades sehingga perbandingan volume darah, air dan larutan
NaCl 3% pada tabung B dan C menjadi sama.
6. amati serapan cahaya pada tabung B dan C. Kemudian gambar morfologisel-sel
darah tersebut.
Percobaan 2
1. kemudian, buat preparat ulas dari darah ikan yang segar. Ambil 1 tetes darah
tersebut dan teteskan pada bagian ujung objek glass. Lalu, ambil objek glass lain
dan sentuhkan salah satu ujungnya pada tetesan darah tersebut, tunggu sampai
darah menyebar ke kiri dan ke kanan dari ujung objek glass tersebut. Setelah
darah menyebar, geser sepanjang objek glass (objek glass untuk menggeser darah
dalam posisi sudut 45º terhadap objek glass tempat darah diteteskan). Setelah itu,
keringkan
2. jika sudah kering, rendam objek glass tersebut dengan etanol, lalu keringkan
3. setelah kering, rendam lagi dengan larutan giemsa, lalu keringkan
4. jika sudah kering, rendam sekilas-sekilas dengan air biasa. Lalu keringkan
5. terakhir, setelah kering amati di bawah mikroskop dan gambarkan.
7
Pada Percobaan Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah
Prosedurnya:
1. Sediakan 8 buah tabung reaksi dan beri nomor 1 sampai 8
2. Buatlah larutan NaCl 0,3% ; 0,5% ; 0,6% ; 0,7% ; 0,8% ; 0,9% ; 1% dan 3%.
3. Isilah tiap-tiap tabungb dengan larutan NaCl dengan konsentrasi berurutan
4. Teteska 10 tetes darah ikan yang tersedia ke dalam tiap-tiap tabung, campurkan
secara berhati-hati dan biarkan selama 30 menit. Setelah 30 menit amati kondisi
lapisan merah di permukaan air. Pada tabung mana lapisan merah tersebut lenyap/
yang tidak terlihat lebih cepat.
5. Ambil dari tiap-tiap tabung satu tetes campuran darah dan larutan NaCl,
teteskan diatas objek glass dan tutup dengan cover glass. Kemudian lihat dibawah
mikroskop dan gambar perubahan yang terlihat.
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dari
rupa darah secara makrokopis dan mikrokopis sebelum dan sesudah haemolisis
dan menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah sebagai berikut
4.1.1 Hasil Rupa Darah Proses Haemolisis
Gambar 1. Hasil pengamatan darah ikan lele :
1ml darah (kontrol) 1 ml darah + 1 ml aquades
1 ml darah + 1 ml NaCl 3%
1 ml darah + 1 ml aquades + 1 ml NaCl 3%
1 ml darah + 1 ml NaCl 3% + 1 ml aquades
9
4.1.2 Hasil Pengamatan Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah
Tabung reaksi dengan konsentrasi yang berbeda
Gambar 2. Tabung reaksi NaCl 0,3%
Gambar 3. Tabung reaksi NaCl 0,5%
Gambar 4. Tabung reaksi NaCl 0,6%
Gambar 5. Tabung reaksi NaCl 0,7%
10
Gambar 6. Tabung reaksi NaCl 0,8%
Gambar 7. Tabung reaksi NaCl 0,9%
Gambar 8. Tabung reaksi NaCl 1%
Gambar 9. Tabung reaksi NaCl 3%
11
4.2. Pembahasan
Darah biasa tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan karena sifat-sifat optik
eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dlarutkan dalam suatu cairan yang
bebeda konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena proses difusi atau
osmosa. Maka haemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus cahaya. Darah yang
tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup, sedangkan darah yang
tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat lak (pernis). Suatu larutan garam yang pekat
akan meyebabkan butir-butir darah mengisut, sehingga konsentrasi haemoglobin
meningkat dan sifat darah yang seperti cat penutup itu bertambah kuat.
Pada percobaan menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah, bila darah
dimasukan kedalam larutan hipertonis (NaCl 0,9% dan NaCl 3%) maka sel darah merah
akan mengkerut (mengkisut) karena tekanan osmosa cairan lebih tinggi dari tekanan
osmosa darah. Sedangkan bila darah dimasukan kedalam larutan hypotonis (NaCl 0.3%)
maka sel darah akan mengembang dan pecah.
12
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari paraktikum ini adalah apabila
darah dimasukan dalam larutan NaCl 0.9%, 3% yang hypertonis (larutan yang
tekanan osmosanya lebih tinggi dari tekanan osmosa darah) maka air dalam sel
darah akan megalir keluar dan sel darah merah akan mengkerut. Dan apabila
darah dimasukan kedalam larutan aquadest dan NaCl 0,3% yang hypotonis
(tekanan osmosa lebih rendah dari tekanan osmosa darah), maka air mengalir dari
larutan di luar sel kedalam sehingga sel tersebut mengembang dan pecah. Namun
apabila darah dimasukan kedalam larutan NaCl 0,6% yang isotonis maka sel
darah tidak akan mengalami perubahan.
V.2. Saran
Untuk melakukan praktikum dengan lancar maka saran saya untuk
praktikum selanjutnya diperlukan kehati-hatian dalam mengambil sample darah
ikan tersebut. Untuk memudahkan dalam pengambilan sample darah maka bagian
tubuh ikan yang sangat tepat untuk pengambilan darahnya adalah bagian pangkal
ekor dan bagian di dekat sirip punggung.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Y. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. Jakarta : Agromedia Pustaka. 79 hal.
Brown KMT. 2000. Applied Fish Pharmacology. Kluwer Academic Publisher. Netherland.309 ps. (Terjemahan)
Daelami, D.A.S. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Jakarta : Penebar Swadaya. 166 hal.
Google. 2012. http://maswira.wordpress.com/2008
Murnida. 2004. Fisiologi Ikan. Bogor : Rieka Cipta. 88 hal.
Ornamental Aquatic Trade Association (OATA). 2001. Koi Herpes Virus (KHV). United Kingdom. 33 pcs. (Terjemahan)
Rivard, G. 2002. The Circulatory System, In Fish Physiology. Volume 4 London Academic Press. P : 133-172. (Terjemahan)
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 1. Alat-Alat Yang Digunakan
Pena Pensil
Penghapus Objek dan Cover glass
Buku gambar Serbet
BUKU GAMBAR
Fisiologi Hewan Air
16
Nampan Pipet tetes
Tabung reaksi Jarum suntik
Tisu mi
Mikroskop
17
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Fisiologi
Hewan Air ini yang berjudul “Rupa Darah Secara Makroskopis dan Mikroskopis
Sebelum dan Sesudah Haemolisis dan Menentukan Tekanan Osmotik Sel-Sel
Darah Merah”.
Dalam kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
dan para assisten yang telah banyak membantu, memberikan arahan-arahan, saran,
bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan. Saya menyadari bahwa
penyusunan laporan, materi dan cara penulisan kata-kata masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sehingga berguna bagi kita
semua.
Sebagai penutup, saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini.
Pekanbaru, 04 Mei 2013
ESRA GERDALENA
18
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... iv
I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 11.2. Tujuan Praktikum......................................................................... 21.3. Manfaat Praktikum....................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
III. METODE PRAKTIKUM................................................................ 5
3.1. Waktu dan Tempat....................................................................... 5
3.2. Bahan dan Alat............................................................................. 5
3.3. Metode Praktikum........................................................................ 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 8
4.1. Hasil............................................................................................. 8
4.2. Pembahasan.................................................................................. 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 12
19
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 12
5.2. Saran............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
20
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml Aquades........................................... 8
2. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml NaCl 3 %......................................... 8
3. Morfologi Sel Darah Ikan (Control)..................................................... 8
4. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml Aquades + 1ml NaCl 3%................. 8
5. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml NaCl 3%+ 1ml Aquades.................. 9
21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat dan bahan yang digunakan selama Praktikum.............................. 15
22
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
RUPA DARAH SECARA MAKROSKOPIS DAN
MIKROSKOPIS SEBELUM DAN SESUDAH HAEMOLISIS
DAN MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL-SEL
DARAH MERAH
OLEH
ESRA GERDALENA
1104114787
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
23
2013