29
1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai gejala atau proses pada tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Dalam hal ini akan dibahas faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi makhluk hidup, yang menyangkut masalah awal mulanya kehidupan, perkembangan dan kelangsungan hidup. (Pulungan et al, 2005). Sel darah merah mamalia dan ikan berbeda, dimana sel darah merah pada mamalia berbentuk bulat pipih seperti cakram dan tidak mempunyai inti. Sedangkan pada ikan sel darah berbentuk lonjong pipih dan mempunyai sebuah inti. Dimana sel darah merah berperan dalam proses transportasi oksigen dan sel darah putih berperan dalam sistm pertahanan tubuh. (Mudjiman, 2001). Umumnya ikan mempunyai darah yang lebih sedikit dari pada hewan lainya. Volume darah ikan yang bertulang sejati sekitar 2-4 gram/100 gram berat badan.

Laporan Fiswan Ku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan fiswan

Citation preview

Page 1: Laporan Fiswan Ku

1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai gejala atau proses

pada tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Dalam hal ini akan

dibahas faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi makhluk hidup, yang

menyangkut masalah awal mulanya kehidupan, perkembangan dan kelangsungan

hidup. (Pulungan et al, 2005).

Sel darah merah mamalia dan ikan berbeda, dimana sel darah merah pada

mamalia berbentuk bulat pipih seperti cakram dan tidak mempunyai inti.

Sedangkan pada ikan sel darah berbentuk lonjong pipih dan mempunyai sebuah

inti. Dimana sel darah merah berperan dalam proses transportasi oksigen dan sel

darah putih berperan dalam sistm pertahanan tubuh. (Mudjiman, 2001). Umumnya

ikan mempunyai darah yang lebih sedikit dari pada hewan lainya. Volume darah

ikan yang bertulang sejati sekitar 2-4 gram/100 gram berat badan.

Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel

(frakmen-frakmen sel) yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat

seperti air. Sel-sel dan frakmen-frakmen sel merupakan unsur-unsur darah. Sel-sel

ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa. Pada dasarnya

sel-sel darah dapat dibagi atas tiga unsur erytrosit, leukosit dan trombosit.

Diantara tipe tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling banyak

jumlahnya (Raharjo, 1980).

Darah biasa tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan karena sifat-sifat optik

eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu cairan

Page 2: Laporan Fiswan Ku

2

yang berbeda konsentrasi garamnya, atau jika sel-sel ini membengkak karena

proses difusi/ osmosa, maka haemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus

cahaya. Darah ynag tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup,

sedanngkan darah yang tembus mempunyai sifat yang seperti cat lak (pernis).

Suatu larutan garam yang pekat akan menyebabkan butir-butir darah

mengisut, sehingga konsentrasi haemoglobin meningkat, dan sifat darah yang

seperti cat penutup itu bertambah kuat.

I.2 Tujuan dan manfaat praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk melihat dan mengamati rupa darah secara

makroskopis dan mikroskopis sebelum dan sesudah haemolisis dan menentukan

tahanan osmotik sel-sel darah merah pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)

sebagai ikan sampel.

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini diharapkan praktikan dapat

mengetahui cara pengmbilan darah pada ikan dengan baik serta dapat

membedakan bentuk sel darah merah dan sel darah putih pada darah ikan lele

dumbo (Clarias gariepinus).

Page 3: Laporan Fiswan Ku

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Lele adalah ikan yang hidup di perairan tawar , bersifat nokturnal,

artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap. Pada siang

hari ikan Lele lebih suka berdiam di dalam lubang-lubang atau tempat yang

tenang dan aliran air tidak terlalu deras. Ikan Lele mempunyai tiga variasi warna

tubuh yaitu hitam agak kelabu, bulai (putih) dan merah (Rachmatum, 2002).

Secara taksonomi ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) termasuk

kedalam filum Chordata, kelas Pisces, sub kelas Teleoistei, ordo Ostariophysi, sub

ordo Siluroidae, family Clariidae, genus Clarias, spesies Clarias gariepinus

(Suyanto,2002). Pada mulanya nama ilmiah ikan Lele Dumbo adalah Clarias

fuscus dan kemudian diganti menjadi Clarias gariepinus.

Darah ikan tersusun atas cairan plasma dan sel-sel darah yang terdiri dari

sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan keping datah

(trombosit). Volume darah dalam tubuh ikan teleostei, heleostei dan chondrostei

adalah sekitar 3% dari bobot tubuh, sedang ikan chondrocthys memiliki darah

sebanyak 6,6% dari berat tubunya.

Darah berfungsi untuk mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,

membawa oksigen ke jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang

mengalami suatu pertukaran oksigen dari air dengan CO yang terjadi pada

pembuluh yang terdapat pada daerah insang sehingga membuat darah pada ikan

lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan mamalia. ( Bachtiar, 2002).

Page 4: Laporan Fiswan Ku

4

Tempat beberapa substansi terlarut dan tempat eritrolit, leukosit serta

beberapa bahan lain yang tersuspensi merupakan suatu fluida yang dinamakan

plasma dan disebut juga dengan darah. ( Brown, 2000).

Haemoglobin per sel darah merah dilaporkan dalam satuan pikogram (pg).

Untuk normal berkisar antara 27-330C pg atau rata-rata 29,5 pg. Untuk anak-

anaknya berkisar 20-27 pg (Ornamental Aquatic Trade Association, 2001).

Page 5: Laporan Fiswan Ku

5

III.BAHAN DAN METODE

III.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2013 pukul 13.00-

15.00 WIB. Tempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan Dan

Ilmu Kelautan, Universitas Riau.

III.2 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu darah ikan Lele

(Clarias gariepinus), aquades, EDTA/ heparin dan NaCl 3%, ethanol murni, dan

pewarna giemsa. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah pipet tetes, objek

glass, cover glass, spuit, jarum suntik, tabung reaksi, mikroskop.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah metode

observasi dengan melakukan pengamatan langsung di bawah mikroskop serta

melakukan pencatatan hasil pada buku laporan sementara.

3.4 Prosedur Praktikum

Cara Mengambil Darah Ikan

prosedurnya dimulai dengan :

1. ambil ikan lele (Clarias gariepinus) yang telah dibius dengan minyak cengkeh

2. basahi jarum suntik dan spuit dengan EDTA 10% atau heparin guna mencegah

pembekuan darah

3. lakukan pengambilan darah melalui vena caudalis, lalu masukkan ke dalam 3

tabung reaksi yang telah disediakan sebanyak 1 cc dan beri label A, B, C.

Page 6: Laporan Fiswan Ku

6

Cara Menyiapkan Sampel Darah Ikan Untuk Proses Haemolisis

Percobaan 1

prosedurnya :

4. ambil 3 tabung reaksi yang telah diisi darah ikan dan diberi label tadi. Pada

tabung A, biarkan seperti semula atau tidak ditambah apa-apa. Kemudian, pada

tabung B masukkan 1cc aquades dan tabung C tambahkan NaCl 3% sebanyak 1cc.

Lalu kocok, biarkan selama 5 menit.

5. selanjutnya, pada tabung B tambahkan NaCl 3% sebanyak 1cc dan tabung C

tambahkan 1cc aquades sehingga perbandingan volume darah, air dan larutan

NaCl 3% pada tabung B dan C menjadi sama.

6. amati serapan cahaya pada tabung B dan C. Kemudian gambar morfologisel-sel

darah tersebut.

Percobaan 2

1. kemudian, buat preparat ulas dari darah ikan yang segar. Ambil 1 tetes darah

tersebut dan teteskan pada bagian ujung objek glass. Lalu, ambil objek glass lain

dan sentuhkan salah satu ujungnya pada tetesan darah tersebut, tunggu sampai

darah menyebar ke kiri dan ke kanan dari ujung objek glass tersebut. Setelah

darah menyebar, geser sepanjang objek glass (objek glass untuk menggeser darah

dalam posisi sudut 45º terhadap objek glass tempat darah diteteskan). Setelah itu,

keringkan

2. jika sudah kering, rendam objek glass tersebut dengan etanol, lalu keringkan

3. setelah kering, rendam lagi dengan larutan giemsa, lalu keringkan

4. jika sudah kering, rendam sekilas-sekilas dengan air biasa. Lalu keringkan

5. terakhir, setelah kering amati di bawah mikroskop dan gambarkan.

Page 7: Laporan Fiswan Ku

7

Pada Percobaan Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah

Prosedurnya:

1. Sediakan 8 buah tabung reaksi dan beri nomor 1 sampai 8

2. Buatlah larutan NaCl 0,3% ; 0,5% ; 0,6% ; 0,7% ; 0,8% ; 0,9% ; 1% dan 3%.

3. Isilah tiap-tiap tabungb dengan larutan NaCl dengan konsentrasi berurutan

4. Teteska 10 tetes darah ikan yang tersedia ke dalam tiap-tiap tabung, campurkan

secara berhati-hati dan biarkan selama 30 menit. Setelah 30 menit amati kondisi

lapisan merah di permukaan air. Pada tabung mana lapisan merah tersebut lenyap/

yang tidak terlihat lebih cepat.

5. Ambil dari tiap-tiap tabung satu tetes campuran darah dan larutan NaCl,

teteskan diatas objek glass dan tutup dengan cover glass. Kemudian lihat dibawah

mikroskop dan gambar perubahan yang terlihat.

Page 8: Laporan Fiswan Ku

8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dari

rupa darah secara makrokopis dan mikrokopis sebelum dan sesudah haemolisis

dan menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah sebagai berikut

4.1.1 Hasil Rupa Darah Proses Haemolisis

Gambar 1. Hasil pengamatan darah ikan lele :

1ml darah (kontrol) 1 ml darah + 1 ml aquades

1 ml darah + 1 ml NaCl 3%

1 ml darah + 1 ml aquades + 1 ml NaCl 3%

1 ml darah + 1 ml NaCl 3% + 1 ml aquades

Page 9: Laporan Fiswan Ku

9

4.1.2 Hasil Pengamatan Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah

Tabung reaksi dengan konsentrasi yang berbeda

Gambar 2. Tabung reaksi NaCl 0,3%

Gambar 3. Tabung reaksi NaCl 0,5%

Gambar 4. Tabung reaksi NaCl 0,6%

Gambar 5. Tabung reaksi NaCl 0,7%

Page 10: Laporan Fiswan Ku

10

Gambar 6. Tabung reaksi NaCl 0,8%

Gambar 7. Tabung reaksi NaCl 0,9%

Gambar 8. Tabung reaksi NaCl 1%

Gambar 9. Tabung reaksi NaCl 3%

Page 11: Laporan Fiswan Ku

11

4.2. Pembahasan

Darah biasa tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan karena sifat-sifat optik

eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dlarutkan dalam suatu cairan yang

bebeda konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena proses difusi atau

osmosa. Maka haemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus cahaya. Darah yang

tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup, sedangkan darah yang

tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat lak (pernis). Suatu larutan garam yang pekat

akan meyebabkan butir-butir darah mengisut, sehingga konsentrasi haemoglobin

meningkat dan sifat darah yang seperti cat penutup itu bertambah kuat.

Pada percobaan menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah, bila darah

dimasukan kedalam larutan hipertonis (NaCl 0,9% dan NaCl 3%) maka sel darah merah

akan mengkerut (mengkisut) karena tekanan osmosa cairan lebih tinggi dari tekanan

osmosa darah. Sedangkan bila darah dimasukan kedalam larutan hypotonis (NaCl 0.3%)

maka sel darah akan mengembang dan pecah.

Page 12: Laporan Fiswan Ku

12

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1.Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari paraktikum ini adalah apabila

darah dimasukan dalam larutan NaCl 0.9%, 3% yang hypertonis (larutan yang

tekanan osmosanya lebih tinggi dari tekanan osmosa darah) maka air dalam sel

darah akan megalir keluar dan sel darah merah akan mengkerut. Dan apabila

darah dimasukan kedalam larutan aquadest dan NaCl 0,3% yang hypotonis

(tekanan osmosa lebih rendah dari tekanan osmosa darah), maka air mengalir dari

larutan di luar sel kedalam sehingga sel tersebut mengembang dan pecah. Namun

apabila darah dimasukan kedalam larutan NaCl 0,6% yang isotonis maka sel

darah tidak akan mengalami perubahan.

V.2. Saran

Untuk melakukan praktikum dengan lancar maka saran saya untuk

praktikum selanjutnya diperlukan kehati-hatian dalam mengambil sample darah

ikan tersebut. Untuk memudahkan dalam pengambilan sample darah maka bagian

tubuh ikan yang sangat tepat untuk pengambilan darahnya adalah bagian pangkal

ekor dan bagian di dekat sirip punggung.

Page 13: Laporan Fiswan Ku

13

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Y. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. Jakarta : Agromedia Pustaka. 79 hal.

Brown KMT. 2000. Applied Fish Pharmacology. Kluwer Academic Publisher. Netherland.309 ps. (Terjemahan)

Daelami, D.A.S. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Jakarta : Penebar Swadaya. 166 hal.

Google. 2012. http://maswira.wordpress.com/2008

Murnida. 2004. Fisiologi Ikan. Bogor : Rieka Cipta. 88 hal.

Ornamental Aquatic Trade Association (OATA). 2001. Koi Herpes Virus (KHV). United Kingdom. 33 pcs. (Terjemahan)

Rivard, G. 2002. The Circulatory System, In Fish Physiology. Volume 4 London Academic Press. P : 133-172. (Terjemahan)

Page 14: Laporan Fiswan Ku

14

LAMPIRAN

Page 15: Laporan Fiswan Ku

15

Lampiran 1. Alat-Alat Yang Digunakan

Pena Pensil

Penghapus Objek dan Cover glass

Buku gambar Serbet

BUKU GAMBAR

Fisiologi Hewan Air

Page 16: Laporan Fiswan Ku

16

Nampan Pipet tetes

Tabung reaksi Jarum suntik

Tisu mi

Mikroskop

Page 17: Laporan Fiswan Ku

17

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Fisiologi

Hewan Air ini yang berjudul “Rupa Darah Secara Makroskopis dan Mikroskopis

Sebelum dan Sesudah Haemolisis dan Menentukan Tekanan Osmotik Sel-Sel

Darah Merah”.

Dalam kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen

dan para assisten yang telah banyak membantu, memberikan arahan-arahan, saran,

bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan. Saya menyadari bahwa

penyusunan laporan, materi dan cara penulisan kata-kata masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sehingga berguna bagi kita

semua.

Sebagai penutup, saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan laporan ini.

Pekanbaru, 04 Mei 2013

ESRA GERDALENA

Page 18: Laporan Fiswan Ku

18

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... iv

I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................. 11.2. Tujuan Praktikum......................................................................... 21.3. Manfaat Praktikum....................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3

III. METODE PRAKTIKUM................................................................ 5

3.1. Waktu dan Tempat....................................................................... 5

3.2. Bahan dan Alat............................................................................. 5

3.3. Metode Praktikum........................................................................ 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 8

4.1. Hasil............................................................................................. 8

4.2. Pembahasan.................................................................................. 11

V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 12

Page 19: Laporan Fiswan Ku

19

5.1. Kesimpulan.................................................................................. 12

5.2. Saran............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: Laporan Fiswan Ku

20

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml Aquades........................................... 8

2. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml NaCl 3 %......................................... 8

3. Morfologi Sel Darah Ikan (Control)..................................................... 8

4. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml Aquades + 1ml NaCl 3%................. 8

5. Morfologi Sel Darah Ikan + 1ml NaCl 3%+ 1ml Aquades.................. 9

Page 21: Laporan Fiswan Ku

21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat dan bahan yang digunakan selama Praktikum.............................. 15

Page 22: Laporan Fiswan Ku

22

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

RUPA DARAH SECARA MAKROSKOPIS DAN

MIKROSKOPIS SEBELUM DAN SESUDAH HAEMOLISIS

DAN MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL-SEL

DARAH MERAH

OLEH

ESRA GERDALENA

1104114787

SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

Page 23: Laporan Fiswan Ku

23

2013