Upload
khristina-dama-damay
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
1/53
MAKALAH MUSKULOKELETAL
DENGAN FRAKTUR FERMUS
KELOMPOK 4
1. Maksimianus Dayan ( 200911045)
2. Maria Elisabeth Wea ( 200911047)
3. Paurimtius Okto ( 200911068)4. Rosiana Eti (200911071)
5. Valentina Suci P (200911080)
6. Veronica Ratna Wijayanti (200911081)
.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN St.ELISABETH
SEMARANG
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
2/53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bergerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup.Manusia dan
sebagian besar hewan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Semua
aktivitas yang dilakukan oleh manusia dan sebagian besar hewan, umumnya
merupakan suatu gerak.Gerak yang dilakukan oleh manusia dan hewan biasanya
terlihat jelas oleh mata kita.Pada manusia dan vertebrata, gerakan tubuh melibatkan
tulang dan otot.Tulang dan otot merupakan alat gerak yang berkaitan erat. Tulang
tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bia tidak digerakkan oleh otot. Karena tulang
tidak dapat bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan otot, maka tulang merupakan
alat gerak pasif.Sedangkan otot merupakan alat gerak aktif karena berperan sebagai
penggerak tulang. Anatomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan
bagian-bagiannya satu sama lain. Anatomi regional mempelajari menurut letak
geografis bagian tubuh.Dan setiap region atau daerah, misalnya lengan, tungkai,
kepala, dada, dan seterusnya ternyata terdiri atas sejumlah struktur atau susunan
umum didapati pada semua region.Struktur itu adalah tulang, otot, saraf, pembuluh
darah, dan seterusnya.Dengan dasar penelaahan seperti itu maka dijumpai sejumlah
sistem jaringan yang berbeda-beda.Mempelajari letak dan hubungan satu bagian
tubuh tidak dapat terpisahkan dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan
sistem jaringannya.Hal ini membawa kita ke penggunaan istilah anatomi fungsionil
yang bertalian erat dengan fisiologi atau ilmu faal.Kemudian diketahui bahwa ada
struktur-struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata telanjang.Maka
diperkenalkanlah istilah anatomi mikroskopik yang memerlukan pengggunaan
mikroskop.
1.2. Tujuan
1) Untuk mengetahui anatomi fisiologi sistem Musculoskeletal pada manusia
2) Untuk mengetahui proses penyembuhan tulang.
3) Untuk mengetahui penyakit terkait fraktur fermus dan patofisiologinya.
4) Untuk mengetahui penatalaksanaan fraktur fermus baik farmakologi maupun non
farmakologi dan pemberian nutrisi yang tepat.
5) Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada kasus Fraktur Fermus.
1.3. Masalah
1) Mampu mengembangkan potensi diri dan berpikir kritis dalam melakukan asuhan
keperawatan terkait pasien dengan Fraktur Fermus.
2) Mampu menerapkan implikasi keperawatan terkait dengan pasien Fraktur Fermus.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
3/53
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur tulang dan otot
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
4/53
Komposisi Tulang
Tulang terdiri dari 2 bahan:
1. Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah matang)
2. Bahan-bahan organik (30%) yang terdiri dari:
1. Sel (2%) :
1. Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel pembentuk tulang
2. Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang
3. Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang (matrik) / sel
yang menyerap tulang.
2. Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit mineral
(osteoid=tulang muda)
Arti definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk,
struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot.
A. Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril
dan miofilamen berada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka
protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang)
maka miosin yang sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
1. Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary,
memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada
saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
1. Otot Lurik (otot rangka)
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
5/53
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya
disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik,
memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
2. Otot Jantung (otot cardiak)
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa
karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-
lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua
nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot
yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki
kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak
disadari).
Secara anatomi ( dilihat dari bentuknya ), tulang terbagi dua :
1. Tulang Pipih ( Tulang-tulang kepala, tulang rahang, dll )
2. Tulang panjang ( Tulang-tulang lengan, paha, punggung, dll )
a.Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.
Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh
darah.Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang
dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
b.Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat.Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih
banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat.
Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan
dengan anak-anak maupun bayi.Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih
banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.Tulang kompak paling banyak
ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
c.Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa.Sesuai dengan
namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga.Rongga tersebut diisi oleh
sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.Tulang spongiosa terdiri dari
kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
6/53
d.Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum
tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini
dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang
spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi
memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
JENIS-JENIS TULANG
a. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan
matriks berupa kondrin.Pada anakanak jaringan tulang rawan banyak mengandung
matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat ,
misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi-
sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.
Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut
kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
1) Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus
dan rapat.Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk.Tulang rawan
hialin bening seperti kaca.
2) Tulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama
dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak
tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk seratserat elastic
bergelombang .tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di
perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.Sifat khas dari
tulang rawan ini adalah lakunalakunanya bulat atau bulat telur dan berisi selsel
(kondrosit).
b. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian
bagian sebagai berikut :
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
7/53
a. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yangmemiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas
terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.c. Osteosit merupakan selsel tulang dewasa.d. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat
disekitar permukaan tulang .fungsi osteoklas untuk perkembangan,
pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
B. Fisiologi Tulang
Tulang terdiri atas matriks organic keras yang sangat diperkuat dengan
endapan garam kalsium dan garam tulang.
1. Matriks organik ini terdiri dari serat-serat kolagen dan medium gelatinhomogen yang disebut substansi dasar. Substansi dasar ini terdiri atas cairan
ekstraseluler ditambah proteoglikan, khususnya kondroitin sulfat dan asam
hialuronat yang membantu mengatur pengendapan kalsium.
2. Garam-garam tulang terutama terdiri dari kalsium dan fosfat. Rumus garamutamanya dikenal sebagai hidroksiapatit.
Tahap awal pembentukan tulang adalah sekresi kolagen (kolagen monomer) dan
substansi dasar oleh osteoblas. Kolagen monomer dengan cepat membentuk serat-
serat kolagen dan jaringan akhir yang terbentuk adalah osteoid, yang akan menjadi
tempat di mana kalsium mengendap. Sewaktu osteoid terbentuk, beberapa osteoblas
terperangkap dalam osteoid dan selanjutnya disebut osteosit.
Osteoblas dapat dijumpai di permukaan luar tulang dan dalam rongga tulang. Lawan
dari osteoblas yang membentuk tulang adalah osteoklas yang menyerap tulang dan
mengikisnya.
Pada pertumbuhan tulang normal, kecepatan pengendapan dan absorpsi tulang
sama satu dengan lainnya, sehingga massa total dari tulang tetap konstan. Biasanya,
osteoklas terdapat dalam massa yang sedikit tetapi pekat, dan sekali massa osteoklas
mulai terbentuk, maka osteoklas akan memakan tulang dalam waktu 3 minggu dan
membentuk terowongan. Pada akhir waktu ini, osteoklas akan menghilang dan
terowongan itu akan ditempati osteoblas. Selanjutnya, mulai dibentuk tulang baru.
Pengendapan tulang ini kemudian terus berlangsung selama beberapa bulan, dan
tulang yang baru itu diletakkan pada lapisan berikutnya dari lingkaran konsentris
(lamella) pada permukaan dalam rongga tersebut sampai pada akhirnya terowongan
itu terisi semua. Pengendapan ini berhenti setelah ada pembuluh darah yang
mendarahi daerah tersebut. Kanal yang dilewati pembuluh darah ini disebut kanal
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
8/53
harvers. Setiap daerah tempat terjadinya tulang baru dengan cara seperti ini disebut
osteon.
Apabila mendapat beban yang berat, tulang akan menebal. Selain itu, tulang akan
terus melakukan regenerasi kalau sudah mulai perlu diganti. Kemampuan tulang
melakukan regenerasi akibat adanya absorpsi-pengendapan tulang. Kecepatan
absorpsi-pengendapan tulang yang berlangsung cepat, misalnya pada anak-anak,
cenderung membuat tulang rapuh dibandingkan dengan absorpsi-pengendapan tulang
yang lambat. Jadi, pada anak-anak akan terjadi regenerasi yang cepat apabila ada
kerusakan.
KALSIUM
Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1100gr kalsium, dan 99%nya
berada dalam kerangka tubuh. Kalsium dalam tulang terdiri Atas 2 tipe: cadangan
yang dapat ditukar dengan cepat, dan cadangan kalsium yang jauh lebih besar
ddengan proses penukaran yang lambat. Ada 2 sistem homeostatik yang independen:
sistem yang mengatur Ca2+ plasma yang tiap harinya bergerak keluar masuk dari
cadangan yang mudah ditukar; dan sistem yang berperan dalam remodelling tulang
melalui resropsi dan deposisi tulang yang konstan.
Ada 2 tipe kalsium: plasma dan bebas. Kalsium plasma ada yang terikat pada
protein (albumin dan globulin) dan ada juga yang berdifusi (berionisasi dan
berkompleks dengan HCO3-, sitrat, dst). Kalsium bebas yang terionisasi dalam
cairan tubuh adalah perantara kedua dan diperlukan untuk pembekuan darah,
kontraksi otot, dan fungsi saraf. Penurunan kadar Ca2+ dapat menyebabkan tetani
hipokalsemik yang ditandai dengan sejumlah besar spasme otot rangka, seperti yang
terjadi pada laringospasme dimana jalan napas akan tersumbat dan menimbulkan
asfiksia fatal.
Metabolisme kalsium pada manusia dewasa yang mengonsumsi 1000mg
(25mmol) kalsium per hari adalah sebagai berikut:
Terdapat 3 hormon yang mengatur metabolisme kalsium, yaitu:
1.1,25-dihidroksikolikalsiferol yang merupakan hormon steroid yang dibentuk dari
vitamin D. Reseptor 1,25-dihidrokolekalsiferol ditemukan di banyak jaringan selain
usus, ginjal, dan tulang. Jaringan tersebut di antaranya adalah kulit, limfosit,
monosit, otot rangka dan jantung, payudara, dan kelenjar hipofisis anterior. Zat ini
dapat mempermudah penyerapan Ca2+ dari usus, mempermudah reasorbsi Ca2+ di
ginjal, meningkatkan aktivitas sintetik osteoblas, dan diperlukan untuk klasifikasi
normal matriks.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
9/53
2.hormon paratiroid (PTH) yang memobilisasi kalsium dari usus. PTH bekerja
langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang, ekskresi fosfat dalam urine
dan memobilisasi Ca2+.
3. kalsitonin yang menurunkan kadar kalsium dengan cara menghambat resorpsi
tulang, dan menghambat aktivitas osteoklas secara in vitro.
Ketiga hormon ini bekerja secara terpadu untuk mempetahankan kadar Ca2+ yang
konstan dalam cairan tubuh.
MINERALISASI DAN DEMINERALISASI
Mineralisasi tulang merupakan proses penempatan kalsium ke dalam jaringan
tulang. Sedangkan demineralisasi merupakan proses yang antagonis dengan
mineralisasi yaitu proses pengambilan kalsium dari jaringan tulang.
Selama hidup, tulang secara terus-menerus diresobsi dan dibentuk tulang
baru.Kalsium dalam tulang mengalami pergantian dengan kecepatan 100% per tahun
pada bayi dan 18% per tahun pada orang dewasa. Remodeling tulang ini, sebagian
bessar adalah proses local yang berlangsung di daerah yang terbatas oleh populasi sel
yang disebut unit remodeling tulang.
Tulang mempertahankan bentuk eksternalnya selama masa pertumbuhan
akibat proses remodeling konstan, disertai proses pengerasan tulang oleh osteoblas
(mineralisasi) dan pada proses resoprsi oleh osteoklas (demineralisasi) yang terjadi
pada permukaan dan di dalam tulang. Osteoklas membuat terowongan ke dalam
tulang korteks yang diikuti oleh osteoblas, sedangkan remodeling tulang trabekular
terjadi di permukaan trabekular.Pada kerangka manusia, setiap saat sekitar 5% tulang
mengalami remodeling oleh sekitar 2 juta unit remodeling tulang. Kecepatan
pembaruan untuk tulang adalah sekitar 4% per tahun untuk tulang kompak dan 20%
per tahun untuk tulang trabecular
KELAINAN PADA TULANG
Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada tulang, antara lain:
1.Osteopetrosis, merupakan penyakit tulang yang jarang sekali dijumpai dan sering
kali parah. Hal ini dimana osteoklas mengalami gangguan dan tidak mampu
menyerap tulang secara wajar sehingga osteoblas bekerja tanpa ada yang
menyeimbagi.Akibatnya adalah pemadatan tulang, gangguan neurologik akibat
penyempitan dan distorsi forame tempat lewatnya berbagai saraf, dan kelainan
hematologik akibat dipenuhinya rongga sumsum.
2.Osteoporosis, merupakan kelainan pada tulang ayng disebabkan oleh kelebihan
relatif fungsi osteoklas. Matriks tulang pada penyakit ini berkurang dan insidens
fraktura meningkat.Artinya, keadaan tulang osteoporosis ini sangat rapuh karena
osteoklas tidak diimbangi oleh osteoblas.Osteoporosis ini sering terjadi pada wanita
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
10/53
dewasa terutama yang telah mnegalami menopaose karena tingkat estrogen sangat
berpengaruh dalam pembetukan tulang atau osteoblas.
3.Osteomalasia, merupakan kelainan pada tulang yang terjadi karena gagalnya
osteoid pada tulang untuk mengeras karena kekurangan vitamin D dan Estrogen,
selain itu juga penurunannya tingkat kalsium dan fosfat serta demineralisasi seperti
yang telah dijelaskan di atas. Hal ini juga terjadi karena meningkatnya hormon
paratiroid dalam tubuh.Osteomalasia ini sering disebut softbone atau tulang lunak.
C. Perkembangan susunan muskulosteletal
Sistem Rangka
Sistem rangka berasal dari lapisan embrionik mesoderm paraksial serta sel-sel
krista neuralis (neural crest). Pada akhir dari minggu ketiga, mesoderm paraksial
akan tersegmentasi menjadi semacam balok-balok yang disebut somit. Setiap somit
akan timbul berpasangan, ventral dan dorsal. Bagian ventral disebutsclerotome,
sedang bagian dorsal adalah gabungan dari myotome dan dermatome, disebut
dermomyotome. Bagian myotomeakan membentuk myoblas sedang dermatome akan
membentuk dermis.
Sel-sel dari mesoderm akan membentuk jaringan mesenkim. Selain berasal
dari mesoderm, jaringan mesenkim juga berasal dari sel-sel neural crestyang
bermigrasi, seperti jaringan mesenkim di daerah kepala. Migrasi sel-sel neural crest
diatur oleh genHomeobox (Hox).
Histogenesis Tulang dan Kartilago
a) KartilagoKartilago
Pertama kali muncul pada embrio yang berumur lima minggu.Pertumbuhannyadimulai dengan kondensasi dari mesenkim yangmenghasilkan pusat
kondrifikasi (chondrification centre). Sel-selmesenkim ini kemudian berproliferasi
serta berdiferensiasi menjadi chondroblast.Chondroblastselanjutnya mensekresikan
serat-serat kolagen dan substansidasar matirks. Chondroblastyang dikelilingi
sekretnyaini disebut denganchondrocyte. Chondrocyte akan terus
menerusmengeluarkan matriks sehingga chondrocyteyang berdekatan akan saling
mendorong. Lewat peristiwa ini, yang disebutpertumbuhan interstitial, kartilago akan
bertambah panjang.
Sel-sel mesenkim yangletaknya di perifer akan berdiferensiasi menjadifibroblast.
Fibroblastakanmembuat suatu jaringan ikat kolagen yang padat,perichondrium.
Lewat mekanisme yang mirip dengan pertumbuhan
interstitial, osteoblastdiperichondrium akan memperlebar diameter
(pertumbuhan ke arah perifer) dari kartilago, yang disebut pertumbuhan
aposisional.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
11/53
b) TulangPertumbuhan tulang bisa berlangsung dengan dua cara, masing-masing dengan sel
asal yang berbeda.Intramembranous ossification berasal dari sel mesenkim
sedangkan intracartilaginous(endochondral) ossificationberasal dari kartilago.
c) Intramembranous OssificationOsifikasi ini biasanyaterjadi pada tulang-tulang pipih. Osifikasi ini terjadi pada sel-sel
mesenkimdan berlangsung dalam suatu membran yang dibentuk oleh sel-sel
mesenkim itusendiri. Sel-sel mesenkim yang telah berkondensasi berdiferensiasi
menjadi osteoblastdan mulai mensekresikanmatriks dan substansi interselular.
Osteoblast yang dikelilingi oleh matriks
menjadi osteocyte.
Osteoblast juga banyakyang terdapat di perifer tulang. Osteoblast ini
membuatlapisan-lapisan yang menebalkan permukaan tulang. Oleh karena
pertumbuhan yanglebih banyak berlangsung di perifer serta aktifitas dari osteoclast,
bagiantengah tulang akan berongga. Pada rongga ini sel-sel mesenkim
akanberdiferensiasi menjadi sumsum tulang (bone marrow).
Intracartilaginous
a) OssificationOsifikasi
jenis ini berlangsung pada tulang-tulang rawan yang telah terbentuk sebelumnya.
Artinya, tulang rawan yang terbentuk ada sebagian yang
akan menjadi tulang. Pada tingkat seluler, berarti sel-sel kartilago akanberubah menjadi osteoblast lalu osteocyte. Pada osifikasi ini juga dikenal
pusat osifikasi primer (primary center of ossification) di diafisis serta pusat
osifikasi sekunder (secondary ossification center) di epifisis.
Pada diafisis, sel-selkartilago mengalami tiga hal, yaitu hipertropi, kalsifikasi matriks
sertakematian sel-selnya. Selain itu, perichondrium akan mengalami
vaskularisasisehingga sel-sel kartilago akan berubah menjadi osteoblast.
Perichondriumsekarang disebut periosteum.
Pemanjangan
tulang berlangsung hanya pada perbatasan antara diafisis dan epifisis
(lempengepifisis). Hal ini dikarenakan hanya sel-sel kartilago di bagian inilah
yangmampu berproliferasi. Mendekati diafisis, sel-sel ini mengalami hipertropi
danmatriksnya akan mengalami kalsifikasi.
Osifikasi
pertama kali terjadi di diafisis, yaitu pusat osifikasi primer, pada akhir masa
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
12/53
embrionik. Pada waktu lahir, sebagian besar diafisis telah mengalami osifikasi,
sedang epifisis masih berupa kartilago. Osifikasi
sekunder baru berlangsung pada tahun-tahun pertama usia bayi. Karena osifikasi dari
dua arah, dari epifisis dan diafisis, hanya daerah di
tengah-tengah kedua daerah itulah (lempeng epifisis) yang masih berupa
kartilago.Kartilago ini akan terus berproliferasi yangdibarengi denganosifikasi. Saat
seluruh lempeng epifisis telang mengalami
osifikasi, berarti masa pertumbuhan tulang telah berhenti.
b) Perkembangan SendiSendi mulai terbentuk pada minggu keenam dan pada akhir dari minggu
kedelapan, sendi yang terbentuk sudah seperti sendi orang dewasa. Pada
manusia,terdapat tiga jenis sendi, berdasarkan materi penyusunnya, yaitu
1. Sendi fibrosa (fibrous joints), co: sutura di kranium2. Sendi kartilago (cartilaginous joints), co: simfisis pubis3. Sendi sinovial(synovial joints), co: sendi lututc) Perkembangan Tulang Aksial
Tulang aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang
rusuk dan tulang dada.
d) Perkembangan Tulang Belakang (Vertebrae)Padafase-fase awal pertumbuhan,sclerotomebisaditemukan di tiga tempat,
yaitu di sekitar notokord, di sekitar tabung neuraldan di dinding tubuh. Setiap segmen
sclerotome tersusun atas sel-sel kompakpada kaudal dan sel-sel renggang pada
kranialnya.
Sclerotomeyang berada di sekitar tabung neural akan menjadi lengkung
vertebral sedangkanyang berada di dinding tubuh akan menjadi badan costal (costal
processes). Bagiankaudal dan kranial dari dua segmensclerotomeyang berdekatan di
sekitar notokord kemudian akan bersatu membentuk satu badanprimitif yang disebut
centrum. Centrum ini nantinya akan menjadi satu segmenvertebrae. Daerah di antara
dua centrum disebut intervertebral disc.Selamapembentukan centrum ini, notokord berdegenerasi karena terdesak oleh
centrumyang sedang berkembang. Notokord kemudian akan berkembang menjadi
gelatinous centre yaitu nucleus pulposus. Nucleus ini kemudianmakan dikelilingi
oleh serat-serat anulusfibrosus.
e) Perkembangan Tulang Rusuk (Ribs)Tulangrusuk berasal dari prosesus costal mesenkim (mesenchymal costal
processus) dari vertebrae thoracic. Badan ini akan menjadi kartilago selama
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
13/53
masaembrionik dan mengalami osifikasi pada masa janin. Tempat bersatunya
badancostal dan vertebrae ini nantinya akan digantikan sendi costovertebral,
yangtermasuk sendi sinovial.
f) Perkembangan Tulang Dada (Sternum)Sepasangbatang yang berasal dari mesenkim, sternal bars, berkembang pada
ventrolateraldinding tubuh. Kondrofikasi kedua batang ini berlangsung selama
mereka bergerakke arah medial, untuk kemudian bersatu membentuk sternum
(manubrium,sternebrae, dan xiphoid process. Pusat osifikasi akan muncul sebelum
bayilahir, kecuali di xiphoid process.
g) Perkembangan Tulang Tengkorak (Cranium)Tulangtengkorak (cranium) berkembang dari jaringan mesenkim di sekitar
otak primitif.Cranium terdiri dari neurocranium (melapisi otak) dan viscerocranium
(tulang-tulang wajah).
h) Cartilaginous Neurocranium (Chondrocranium)Padaawalnya, chondrocranium hanya terdiri dari kartilago pada bagian basal
cranium.Karena endochondral ossification yang terjadi, chondrocranium
menyusuntulang-tulang di bagian basal cranium. Proses osifikasi inikhas karena
punya urutan yang pasti, dari tulang occipitale, process of sphenoid,dan tulang
ethmoid.
i) Membranous NeurocraniumIntramembranousossification berlangsung pada jaringan mesenkim di sisi
lateral dan atas dariotak, calvaria. Selama janin,calvaria ini dipisahkan oleh sendi
fibrosa yang disebut sutura. Titik dimanaada dua atau lebih sutura bertemu disebut
dengan fontanelle.
Sifatdari tulang dan sutura yang renggang berfungsi untuk mendukung proses
kelahiranbayi. Pada proses kelahiran, calvaria mampu mengalami perubahan bentuk
yangdisebut molding. Contoh dari efek molding adalah tulang frontal akan
menjadipipih, satu tulang occipital akan berada di atas yang lain, dll. Beberapa
harisetelah kelahiran, tulang-tulang ini akan kembali pada posisi awalnya.j) Cartilaginous Viscerocranium
Viscerocranium
berasal dari keempat lengkung faring, terutama kedua lengkung faring pertama:
1. Lengkung Faring pertama menjadi,dua tulang telinga tengah, malleus dan incus2. Lengkung Faring keduamenjadi stapes dan styloid process di tulang temporal.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
14/53
3. Lengkung Faring ketigabagian dorsal menjadigreater horn ofhyoid bone
4. Lengkung Faring keempatdan keenam bergabung dan membentuk kartilago di laring,kecuali di epiglotis
k) Membranous NeurocraniumIntramembranousossification di viscerocranium berlangsung pada tonjolan
maxillary di lengkungfaring pertama yang nantinya akan membentuk
squamustemporal, maxillary danzygomaticbones.
l) Perkembangan Cranium paska kelahiranSuturayang terdapat di calvaria memungkinkan terjadinya pertambahan besar
calvaria.Hal ini sangat penting mengingat otak bayi akan mengalami pembesaran
sampaidewasa, terutama pada dua tahun pertama. Calvaria akan terus membesar
sampaisekitar umur 16 tahun. Tahun-tahun berikutnya, calvaria hanya akan
bertambahbesar sedikit. Pembesaran sedikit ini dikarenakan adanya penebalan.
Pertumbuhantulang pun berlangsung pada wajah dan gigi. Perubahan wajah
terutama akan makinterlihat setelah tumbuhnya gigi permanen sekunder. Regio
forntal dan facialakan mengalami pelebaran, terutama karena membesarnya sinus
paranasal.
m)Perkembangan Tulang ApendikularTulang apendikular terdiri dari tulang tungkai sertapectoral dan pelvic
girdles. Pertumbuhan dimulai pada minggu kelima dengan kondensasi dari
mesenkim. Padaminggu keenam, mesenkim yang telah berkondensasi membentukhyaline cartilage bone models. Osifikasi di tulang-tulang panjang berlangsung mulai
minggu kedelapanmasa embrionik dan berlangsung di diafisis. Pada usia 12 minggu,
pusatosifikasi primer sudah terlihat di hampir semua tulang tungkai. Tulang
yangpaling pertama mengalami osifikasi adalah clavicula,yang dilanjutkan dengan
femora.Sedangkan osifikasi sekunder yang berlangsung di epifisis pertama kali
terlihatdi lutut.
D. Energi dan kehidupan
Sumber energi otot untuk: Kontraksi dan Relaksasi Sumber energi berasal: Metabolisme Karbohidrat dan Lipid Energi ATP dibutuhkan untuk:
- Tenaga Power Stroke dalam rangka sliding of myofilament- Memompa ion Kalsium ke R. Sarkoplasma- Memutuskan ikatan Myosin dari Binding Site di Aktin pada akhir Power
Stroke
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
15/53
ASAL SUMBERSUMBER ENERGI OTOT:- Cadangan ATP di dalam otot- Resintesis ATP yang berasal dari- Pemecahan Fosfokreatin
E. Nutrisi tulang
- Nutrisi Tulang: Kalsium
Kalsium dapat membantu dalam memperkuat pembentukan tulang, membuat tulang
jadi padat dan tulang tetap sehat seiring kita bertambah usia. Kalsium adalah mineral
yang penting dalam hidup, sayangnya saat ini banyak orang yang tidak memenuhi
dosis kalsium harian.
- Sumber Kalsium: Yogurt
Yogurt adalah sumber yang paling baik untuk kalsium.Banyak produk yang
mengandung sekitar 40% dari kalsium harian yang dibutuhkan tubuh yaitu sekitar 8-
oz penyajian (1oz=28.349 gram). Sebaiknya konsumsi yogurt yang low fat dan fat
free, apalagi yogurt memiliki nilai plus yaitu rasanya enak dan termasuk makanan
serba guna. Konsumsi yogurt sebagai sarapan pagi, snack, atau buatlah sebagai
dessert yang sehat seperti Fruit Salad dengan saus yogurt madu.
- Sumber Kalsium: Cheddar Cheese
Dengan mengurangi sekitar 1.5 oz kadar lemak, cheddar cheese dapat memenuhi
sekitar 30% dari kebutuhan harian kita akan kalsium. Tambahkan keju ini di dalam
sandwich, salad, atau nikmati sebagai snack dengan crackers.
- Sumber Kalsium: Susu
Bukanlah hal yang mengenjutkan, susu adalah salah satu sumber kalsium yang
terbaik. Sekitar 8.oz susu mengandung sekitar 1/3 dari kebutuhan harian. Banyak
merk susu yang mengandung vitamin K, nutrisi lain yang penting bagi kesehatan
tulang. Jika Anda bukan penyuka susu atau tidak dapat berkompromi dengan laktosa,
cobalah beralih ke susu kedelai atau susu yang tidak mengandung laktosa.
- Sumber Kalsium: Tahu
Sumber kalsium diluar susu adalah tahu. Hanya 1/2 potong dari tahu mengandung
kalsium sekitar 20% dari rekomendasi kalsium harian.Namun tidak semua tofu
mengandung kalsium yang baik, jadi ada baiknya perhatikan label kemasan untuk
melihat apakah tahu tersebut mengandung sumber kalsium yang baik atau
tidak.Selain itu tofu juga merupakan sumber protein yang baik dan merupakan
pelengkap dalam gorengan.
- Nutrisi Utama: Vitamin D
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
16/53
VitaminD selalu memainkan peranan penting dalam membangun dan melindungi
tulang Anda.Vitamin D membantu daya serap kalsium, dan sejumlah studi
memperlihatkan seseorang yang memiliki kandungan vitamin D rendah memiliki
tingkat kepadatan tulang yang rendah. Mereka juga memiliki kecenderungan akan
tulang rapuh seiring bertambahnya umur. Vitamin D secara alami bisa diperoleh di
dalam makanan tertentu saja (misal minyak ikan cod), tetapi Anda juga dapat
memperolehnya dari sinar matahari, dan banyak makanan yang sudah diperkuat
dengan nutrisi penting ini.
- Sumber Vitamin D: Salmon
Salmon adalah salah satu sumber alami terbaik dari vitamin D. Sekitar 3.5oz masalan
salmon mengandung sekitar 90% dari kebutuhan harian kita akan vitamin D. Selain
itu salmon juga merupakan sumber yang baik akan protein dan lemak omega-3 yang
baik untuk hantung. Cobalah untuk mengkonsumsi setidaknya satu hidangan salmon
setiap minggu.
- Sumber Vitamin D: Sereal
Beberapa sereal yang siap dikonsumsi sudah diberi tambahan vitamin D. Cobalah cek
lebel dan cari produk yang memiliki setidaknya 10% dari nilai harian nutrisi penting
ini.
- Mineral Penting: Magnesium
Magnesium memiliki banyak fungsi bagi tubuh, dan salah satunya adalah untuk
membuat tulang tetap kuat (50% dari tubuh magnesium ditemukan dalam
tulang).Memakan berbagai makanan dapat membantu untuk menjamin magnesium
masuk ke tubuh secara cukup. Wanita diatas 30 tahun harus memenuhi sekitar 320mg
magnesium setiap hari, sedangkan pria sekitar 400-420mg. Jumlah tersebut mudah
didapatkan dengan mengkonsumsi, kacang-kacangan seperti almond, kacang kedelai,
gandum, dan sayuran yang berwarna gelap seperti bayam.
- Nutrisi Penting: Vitamin K
Vitamin K berperan banyak dalam berbagai fungsi tubuh, tetapi penelitian ilmiah
telah menghubungkan nutrisi penting ini dengan kesehatan tulang.Studi yang
berlangsung saat ini mengindikasi bahwa vitamin K dapat mencegah penyerapan
kembali dan masuknya makanan secara cukup, dimana hal ini penting untuk
mencegah kerapuhan tulang. Vitamin K dapat diperoleh dengan banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran hijau
F. Proses penyembuhan tulang
Secara ringkas tahap penyembuhan fraktur dibagi menjadi 5 tahap sebagai berikut
1. Stadium Pembentukan Hematom :
- Hematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah
yang robek
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
17/53
- Hematom dibungkus jaringan lunak sekitar (periosteum & otot)
- Terjadi sekitar 1-2 x 24 jam
2. Stadium Proliferasi Sel / Inflamasi :
- Sel-sel berproliferasi dari lapisan dalam periosteum, sekitar lokasi fraktur
- Sel-sel ini menjadi precursor osteoblast
- Sel-sel ini aktif tumbuh ke arah fragmen tulang
- Proliferasi juga terjadi di jaringan sumsum tulang
- Terjadi setelah hari ke-2 kecelakaan terjadi
3. Stadium Pembentukan Kallus :
- Osteoblast membentuk tulang lunak (kallus)
- Kallus memberikan rigiditas pada fraktur
- Jika terlihat massa kallus pada X-ray berarti fraktur telah menyatu
- Terjadi setelah 6-10 hari setelah kecelakaan terjadi
4. Stadium Konsolidasi :
- Kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi. Fraktur teraba telah menyatu
- Secara bertahap menjadi tulang mature
- Terjadi pada minggu ke 3-10 setelah kecelakaan
5. Stadium Remodeling :
- Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi eks fraktur
- Tulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklast
- Pada anak-anak remodeling dapat sempurna, pada dewasa masih ada tanda
penebalan tulang.
Proses penyembuhan tulang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mencakup: usia,
lokasi dan jenis fraktur, kerusakan jaringan sekitar fraktur, banyaknya gerakan pada
fragmen fraktur, pengobatan, adanya infeksi atau penyakit lain yang menyertai
(seperti diabetes mellitus), derajat trauma, gap antara ujung fragmen dan pendarahan
pada lokasi fraktur.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
18/53
G. Patofisiologi fraktur femur dengan penatalaksanaan ORIF
ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi),open reduksi merupakan suatu tindakan
pembedahan untuk memanipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah / fraktur
sedapat mungkin kembali seperti letak asalnya.Internal fiksasi biasanya me libatkan
penggunaan plat, sekrup, paku maupun suatu intramedulary (IM) untuk mempertahan
kan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditandai oleh rasa nyeri,
pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan, dan krepitasi.Fraktur
adalah teputusnya jaringan tulang-tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda
paksa.
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenao stress
yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. (Brunner & Suddart, 2000).Fraktur
femur yaitu terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya,
terjadi pada tulang femur.
1. DEFINISI FRAKTUR
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
19/53
Rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma
langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang /
osteoporosis.
HYPERLINK "http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/" \n _blankFraktur
(patah tulang) adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya. (smeltzer S.C & Bare B.G,2001)
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh.( Reeves C.J,Roux G &
Lockhart R,2001 )
2. MACAM-MACAM FRAKTUR
1. Menurut Garis Fraktur
a. Fraktur komplit
Garis patahnya melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang
dan fragmen tulang biasanya berubah tempat.
b. Fraktur inkomplit
Garis patahnya tidak melalui seluruh penampang tulang
- Greenstick fracture: bila menegenai satu korteks dimana korteks tulangnya sebagian
masih utuh juga periosteum, akan segera sembuh dan segera mengalami remodelling
ke bentuk normal.
b. Hair line fraktur
Garis fraktur hampir tidak tampak sehingga tidak ada perubahan bentuk tulang.
2. Menurut Jumlah Dan Garis Patah/Bentuk/Konfigurasi
a. Fraktur kominutif: Lebih dari satu garis fraktur, fragmen tulang pecah, terpisah-
pisah dalam berbagai serpihan.
b. Fraktur segmental: Bila garis patah lebih dari satu tetapi tidak berhubungan satu
ujung yang tidak memiliki pembuluh darah menjadi sulit untuk sembuh dan keadaan
ini perlu terapi bedah
c. Fraktur multipel: Garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan
tempatnya. Seperti fraktur femur, cruris dan vertebra.
3. Menurut Posisi Fragmen
a. Fraktur undisplaced (tidak bergeser): garis patah komplit tetapi kedua fragmen
tidak bergeser, periosteumnya masih utuh
b. Fraktur displaced (bergeser): terjadi pergeseran fragmen-fragmen fraktur yang
disebut juga dislokasi fragmen.
4. Menurut hubungan antara fragmen dengan dunia luar
a. Fraktur terbuka (fragmen tulang menembus kulit), terbagi 3 :
I. Pecahan tulang menembus kulit, kerusakan jaringan sedikit, kontaminasi ringan,
luka
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
20/53
II. Kerusakan jaringan sedang, resiko infeksi lebih besar, luka >1 cm, tusukan
mengenai massa otot.
III. Luka besar sampai 8 cm, kehancuran otot, kontaminasi besar, kerusakan pada
pembuluh darah, syaraf, otot dan kulit.
b. Fraktur tertutup (fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar): Fraktur
sederhana dengan kondisi kulit fraktur tetap utuh, tulang tidak menusuk kulit.
5. Menurut bentuk fragmen dan hubungan dengan mekanisme trauma
a. Fraktur transversal (melintang), trauma langsung
Garis fraktur tegak lurus, segmen tulang yang patah direposisi/direduksi kembali
ketempat semula, segmen akan stabil dan biasanya mudah dikontrol dengan bidai
gips.
b. Fraktur oblique; trauma angulasi
Fraktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang.Fraktur ini tidak stabil
dan sulit diperbaiki.
c. Fraktur spiral; trauma rotasi
Fraktur ini timbul akibat torsi pada ekstrimitas, menimbulkan sedikit kerusakan
jaringan lunak dan cenderung cepat sembuh dengan imobilisasi luar.
d. Fraktur kompresi; trauma axial flexi pada tulang spongiosa
Fraktur terjadi karena ketika dua tulang menumpuk tulang ketiga yang berada
diantaranya seperti satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.
e. Fraktur avulsi; taruma akibat tarikan (fraktur patela)
Fraktur memisahkan suatu fragmen tulang tempat insersi tendon atau ligamen.
f. Fraktur depresi: Fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi
pada tulang tengkorak dan tulang wajah).
g. Fraktur epifiseal: Fraktur melalui epifisis
h. Fraktur impaksi: Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang
lainnya.
6. Menurut lokasi fraktur
Colles fraktur : jarak bagian distal fraktur 1 cm dari permukaan sendi.
Articular fraktur : meliputi permukaan sendi.
Extracapsular : fraktur dekat sendi tetapi tidak termasuk ke dalam kapsul sendi.
Intracapsular : fraktur didalam kapsul sendi.
Apiphyseal : fraktur terjadi kerusakan pada pusat ossifikasi.
7. Fraktur patologik
Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, penyakit Paget,
metastasis tulang, tumor).
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
21/53
/
KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR
Klasifikasi fraktur femur dapat dibagi dalam 5 :
a. FRAKTUR COLLUM FEMUR:
Fraktur collum femur dapat disebabkan oleh trauma langsung yaitu misalnya
penderita jatuh dengan posisi miring dimana daerah trochanter mayor langsung
terbentur dengan benda keras (jalanan) ataupun disebabkan oleh trauma tidak
langsung yaitu karena gerakan exorotasi yang mendadak dari tungkai bawah, dibagi
dalam :
* Fraktur intrakapsuler (Fraktur collum femur)
* Fraktur extrakapsuler (Fraktur intertrochanter femur)
b. FRAKTUR SUBTROCHANTER FEMUR
Ialah fraktur dimana garis patahnya berada 5 cm distal dari trochanter minor, dibagi
dalam beberapa klasifikasi tetapi yang lebih sederhana dan mudah dipahami adalah
klasifikasi Fielding & Magliato, yaitu :
tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trochanter minor
http://www.infofisioterapi.com/wp-content/uploads/2010/02/a21.jpghttp://www.infofisioterapi.com/wp-content/uploads/2010/02/a21.jpg7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
22/53
tipe 2 : garis patah berada 1 -2 inch di bawah dari batas atas trochanter minor
tipe 3 : garis patah berada 2 -3 inch di distal dari batas atas trochanterminor
c. FRAKTUR BATANG FEMUR (dewasa)
Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat kecelakaan lalu
lintas dikota kota besar atau jatuh dari ketinggian, patah pada daerah ini dapat
menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan penderita jatuh dalam
shock, salah satu klasifikasi fraktur batang femur dibagi berdasarkan adanya luka
yang berhubungan dengan daerah yang patah. Dibagi menjadi :
- tertutup
- terbuka, ketentuan fraktur femur terbuka bila terdapat hubungan antara tulang patah
dengan dunia luar dibagi dalam tiga derajat, yaitu ;
Derajat I : Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil, biasanya
diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam menembus keluar.
Derajat II : Lukanya lebih besar (>1cm) luka ini disebabkan karena benturan dari
luar.
Derajat III : Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan lunak banyak
yang ikut rusak (otot, saraf, pembuluh darah)
d. FRAKTUR BATANG FEMUR (anakanak)
e. FRAKTUR SUPRACONDYLER FEMUR
Fraktur supracondyler fragment bagian distal selalu terjadi dislokasi ke posterior, hal
ini biasanya disebabkan karena adanya tarikan dari otototot gastrocnemius,
biasanya fraktur supracondyler ini disebabkan oleh trauma langsung karena kecepatan
tinggi sehingga terjadi gaya axial dan stress valgus atau varus dan disertai gaya rotasi.
f. FRAKTUR INTERCONDYLAIR
Biasanya fraktur intercondular diikuti oleh fraktur supracondular, sehingga umumnya
terjadi bentuk T fraktur atau Y fraktur.
g. FRAKTUR CONDYLER FEMUR
Mekanisme traumanya biasa kombinasi dari gaya hiperabduksi dan adduksi disertai
dengan tekanan pada sumbu femur keatas.
Etiologi
Menurut Oswari E (1993)
a. Kekerasan langsung
Terkena pada bagian langsung trauma
b. Kekerasan tidak langsung
Terkena bukan pada bagian yang terkena trauma
c. Kekerasan akibat tarikan otot
Menurut Barbara C Long (1996)
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
23/53
a. Benturan & cedera (jatuh, kecelakaan)
b. Fraktur patofisiologi (oleh karena patogen, kelainan)
c. Patah karena letih
Patofisiologi
Trauma langsung trauma tidak langsung kondisi patologis.Setelah fraktur dapat
terjadi kerusakan pada sumsum tulang, endosteum dan jaringan otot.Pada fraktur
cruris dan femur dextra upaya penanganan dilakukan tindakan operasi dengan
menggunakan internal fiksasi.Pada kasus ini, hal pertama yang dapat dilakukan
adalah dengan incisi. Dengan incisi maka akan terjadi kerusakan pada jaringan lunak
dan saraf sensoris. Apabila pembuluh darah terpotong dan rusak maka cairan dalam
sel akan menuju jaringan dan menyebabkan oedema.
Oedema ini akan menekan saraf sensoris sehingga akan menimbulkan nyeri pada
sekitar luka incisi. Bila terasa nyeri biasanya pasien cenderung untuk malas bergerak.
Hal ini akan menimbulkan perlengketan jaringan otot sehingga terjadi fibrotik dan
menyebabkan penurunan lingkup gerak sendi (LGS) yang dekat dengan perpatahan
dan potensial terjadi penurunan nilai kekuatan otot.
Waktu penyembuhan pada fraktur sangat bervariasi antara individu satu dengan
individu lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan fraktur antara lain
: usia pasien, jenis fraktur, banyaknya displacement, lokasi fraktur, pasokan darah
pada fraktur dan kondisi medis yang menyertai (Garrison, 1996). Dan yang paling
penting adalah stabilitas fragmen pada tulang yang mengalami perpatahan. Apabila
stabilitas antar fragmen baik maka penyembuhan akan sesuai dengan target waktu
yang dibutuhkan atau diperlukan.
Secara fisiologis, tulang mempunyai kemampuan untuk menyambung kembali
setelah terjadi perpatahan pada tulang. Pada fraktur, proses penyambungan tulang
dibagi dalam 5 tahap yaitu
1. Hematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam fraktur
(Apley, 1995).Hal ini mengakibatkan gangguan aliran darah pada tulang yang
berdekatan dengan fraktur dan mematikannya (Maurice King, 2001).
2. Proliferasi
Dalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi sel di
bawah periosteum dan di dalam saluran medulla yang tertembus. Hematoma yang
membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler baru yang halus berkembang ke
dalam daerah itu (Apley, 1995).
3. Pembentukan callus
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
24/53
Selama beberapa minggu berikutnya, periosteum dan endosteum menghasilkan callus
yang penuh dengan sel kumparan yang aktif.Dengan pergerakan yang lembut dapat
merangsang pembentukan callus pada fraktur tersebut (Maurice King, 2001).
4. Konsolidasi
Selama stadium ini tulang mengalami penyembuhan terus-menerus.Fragmen yang
patah tetap dipertahankan oleh callus sedangkan tulang mati pada ujung dari masing-
masing fragmen dihilangkan secara perlahan, dan ujungnya mendapat lebih banyak
callus yang akhirnya menjadi tulang padat (Maurice King, 2001). Ini adalah proses
yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk
membawa beban yang normal (Apley, 1995).
5. Remodelling
Tulang yang baru terbentuk, dibentuk kembali sehingga mirip dengan struktur normal
(Appley, 1995).Semakin sering pasien menggunakan anggota geraknya, semakin kuat
tulang baru tersebut (Maurice King, 2001).
Perubahan patologi setelah dilakukan operasi adalah :
1. Oedema
Oedema dapat terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah akibat dari
incisi, sehingga cairan yang melewati membran tidak lancar dan tidak dapat tersaring
lalu terjadi akumulasi cairan sehingga timbul bengkak.
2. Nyeri
Nyeri dapat terjadi karena adanya rangsangan nociceptor akibat incisi dan adanya
oedema pada sekitar fraktur.
3. Keterbatasan LGS
Permasalahan ini timbul karena adanya rasa nyeri, oedema, kelemahan pada otot
sehingga pasien tidak ingin bergerak dan beraktivitas.Keadaan ini dapat
menyebabkan perlengketan jaringan dan keterbatasan lingkup gerak sendi (Apley,
1995).
4. Potensial terjadi penurunan kekuatan otot
Pada kasus ini potensial terjadi penurunan kekuatan otot karena adanya nyeri dan
oedema sehingga pasien enggak menggerakkan dengan kuat. Tetapi jika dibiarkan
terlalu lama maka penurunan kekuatan otot ini akan benar-benar terjadi
Tanda dan Gejala
1. Nyeri terus-menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi,
hematoma, dan edema.
2. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah.
3. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi ototang melekat di
atas dan di bawah tempat fraktur.
4. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
25/53
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya
2. Pemeriksaan jumlah darah lengkap
3. Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
4. Kreatinin : trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal
* Komplikasi
Pada kasus ini jarang sekali terjadi komplikasi karena incisi relatif kecil dan fiksasi
cenderung aman. Komplikasi akan terjadi bila ada penyakit penyerta dan gangguan
pada proses penyambungan tulang.
H. Farmakologi pada fraktur femur dengan penatalaksanaan ORIF
a. Analgesik
Pengobatan dengan anlgesik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri klien.
b. Antibiotik
Pengobatan dengan antibiotik untuk mengatasi infeksi atau mencegah infeksi.
c. Antitetanus
Pengobatan untuk mengatsi resiko tetanus klien
I. Penatalaksanaan medis fraktur femur dengan penatalaksanaan ORIF dan
implikasi keperawatannya
Prinsip dari penanganan adalah :
1. Mobilisasi berupa latihan-latihan seluruh sistem gerak untuk mengembalikan
fungsi anggota badan seperti sebelum patah.
a. Static contraction
Static contraction merupakan kontraksi otot secara isometrik untuk mempertahankan
kestabilan tanpa disertai gerakan (Priatna, 1985). Dengan gerakan ini maka akan
merangsang otot-otot untuk melakukan pumping action sehingga aliran darah balik
vena akan lebih cepat. Apabila sistem peredaran darah baik maka oedema dan nyeri
dapat berkurang.
b. Latihan pasif
Merupakan gerakan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan dari luar sedangkan otot
penderita rileks (Priatna, 1985).Disini gerakan pasif dilakukan dengan bantuan
terapis.
c. Latihan aktif
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
26/53
Latihan aktif merupakan gerakan murni yang dilakukan oleh otot-otot anggota tubuh
pasien itu sendiri.Tujuan latihan aktifmeningkatkan kekuatan otot (Kisner, 1996).
Gerak aktif tersebut akan meningkatkan tonus otot sehingga pengiriman oksigen dan
nutrisi makanan akan diedarkan oleh darah. Dengan adanya oksigen dan nutrisi dalam
darah, maka kebutuhan regenerasi pada tempat yang mengalami perpatahan akan
terpenuhi dengan baik dan dapat mencegah adanya fibrotik.
d. Latihan jalan
Salah satu kemampuan fungsional yang sangat penting adalah berjalan.Latihan jalan
dilakukan apabila pasien telah mampu untuk berdiri dan keseimbangan sudah
baik.Latihan ini dilakukan secara bertahap dan bila perlu dapat menggunakan
walker.Selain itu dapat menggunakan kruk tergantung dari kemampuan pasien. Pada
waktu pertama kali latihan biasanya menggunakan teknik non weight bearing ( NWB
) atau tanpa menumpu berat badan. Bila keseimbangan sudah bagus dapat
ditingkatkan secara bertahap menggunakan partial weight bearing ( PWB ) dan full
weight bearing ( FWB ). Tujuan latihan ini agar pasien dapat melakukan ambulasi
secara mandiri walaupun masih dengan alat bantu.
2. Mencegah infeksi pada daerah luka jahitan.
J. Gizi yang tepat pada klien fraktur femur dengan penatalsanaan ORIF dan
implikasi keperawatannya
Pada pasien yang mengalami fraktur untuk dapat memperbaiki keadaan luka dan
tulang sebaiknya diberikan diit TKTP dan tinggi kalsium berdasarkan umur.
K. Askep klien dengan fraktur femur dengan penatalaksanaan ORIF
Sdr. K (20th) di rawat di ruang Xaverius RS. Elisabeth karena
kecelakaan, dari hasil pengkajian didapatkan data klien mengeluh nyeri skala 6, nyeri
seperti ditusuk pada area bekas operasi, bertambah jika digerakan.Saat ini klien post
operasi ORIF hari ke 5 tampak balutan bersih,tidak ada rembesan,sepanjang 15
cm,terpasang drain isi cairan serosa 5cc.Dari hasil foto rontgen didapatkan plate
screw pada posisi baik di 1/3 distal Cruris kanan.TTV,TD 110/70mmHg.RR
16x/mnt,N 85x/mnt,S 37C, Leukosit 5000/mm.
Kata-kata sukar:
1. OREF :2. Drain :Saluran dimasukkan setelah operasi tidak mengakibatkan
penyembuhan luka lebih cepat atau mencegah infeksi tetapi kadang-kadang
diperlukan untuk mengalirkan cairan tubuh yang mungkin menumpuk dan
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
27/53
dalam dirinya sendiri menjadi fokus infeksi. Penggunaan rutin untuk prosedur
bedah saluran berkurang sebagai lebih baik investigasi radiologi dan
kepercayaan dalam teknik bedah telah mengurangi kebutuhan mereka. Hal ini
dirasakannya sekarang yang mengalir dapat menghalangi pemulihan dengan
bertindak sebagai operasi membatasi mobilitas sebuah 'jangkar' pos dan
menguras sendiri dapat memungkinkan infeksi ke dalam luka. Dalam situasi
tertentu menggunakan mereka tidak dapat dihindari. Saluran memiliki
kecenderungan untuk menjadi tersumbat atau tersumbat, sehingga cairan
dipertahankan yang dapat berkontribusi terhadap infeksi atau komplikasi lain.
Dengan demikian upaya harus dilakukan untuk mempertahankan dan menilai
potensi ketika mereka sedang digunakan. Setelah menguras menjadi tersumbat
atau tersumbat, biasanya dihapus karena tidak lagi memberikan manfaat
apapun.
3. Cairan Serosa :Merupakan lapisan paling luar, dibentuk oleh peritoneum. Mesenterium
merupakan lipatan peritoneum yang lebar, sehingga memungkinkan usus
bergerak lebih leluasa. Mesenterium menyokong pembuluh darah, pembuluhlimfe dan saraf mensuplai usus. Fungsi dari peritoneum adalah mencegah
pergesekan antara organ organ yang berdekatan, dengan mengekskresikancairan serosa, yang berfungsi sebagai pelumas.
4. Plate Screw : sejenis alat untuk mengambung tuang yang patah5. Distal cruris : hubungan kontinuitas tulang tibia dan fibula pada daerah
sepertiga bawah tungkai bawah
PENGKAJIAN FOKUS
RKML:
Kapan mengalami kecelakaan?
Sebab kecelakaan?
RKMS:
Keluhan utama saat masuk: Nyeri
POLA GORDON:
1. Pola nutrisi metabolikNafsu makan ,
2. Pola kognitif sensorik
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
28/53
Nyeri pada sekitar faktur(PQRST)
3. Pola aktivitas latihanKeterbatasan dalam bergerak
4. Pola tidur dan istirahatApakah pola tidurnya terganggu atau tidak karena adanya sensasi nyeri dari
fraktur?
5. Pola hubungan dan seksualitasApakah terjadi gangguan pada hubungan seksualitas karena letak fraktur ?
6. Pola pemeliharaan kesehatanApakah pasien tau diit yang dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan
tulang ?
PEMERIKSAAN FISIK
Kaji KU Kaji tanda-tanda inflamasi
Kaji tanda-tanda dehidrasi (congjungtiva, capilarirefil,mukosa mulut, finger print,keelastisan kulit)
Ekstermitas : peredarahan darah kaki, kemampuan gerak jari-jari kaki Kaji hiper atau atrofi
DS :
Klien mengeluh nyeri skala 6 Klien mengatakan nyeri seperti dipukul pada kaki kanan dan bertambah jika
digerakan
DO:
post operasi ORIF hari ke 5 balutan bersih,tidak ada rembesan,sepanjang 15 cm terpasang drain isi cairan serosa 5cc hasil foto rontgen didapatkan plate screw pada posisi baik di 1/3 distal femur
kanan
TD 110/70mmHg RR 16x/mnt N 85x/mnt T 37C Leukosit 5000/mm.
ANALISA DATA
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
29/53
TGL/jAM DATA MASALAH ETIOLOGI
DS :
- Klien mengeluh nyeri skala
6
-Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk pada area
bekas operasi
DO:
- hasil foto rontgen
didapatkan plate screw pada
posisi baik di 1/3 distal
femur kanan.
Kerusakan
mobilitas fisik
Nyeri, kerusakan
muskulokeletal
DO :
-post operasi ORIF hari ke 5
-balutan bersih, tidak ada
rembesan, panjang 15 cm
-terpasang drain isi cairanserosa 5cc
-Leukosit 5000/mm
Resiko infeksi Prosedur invasive,
pertahanaan primer
tidak adekuat
PERENCANAAN
TGL/JAM NO.DP TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
INTERVENSI RASIONAL
1 Kerusakan
mobilitas
fisikteratasi setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
selama 16 minggu
dengan kriteria
hasil :
-Skala nyeri 0-3-Pasien tidak
1. Monitor skalanyeri
2.Monitor TTV
1. Skala nyeridapat
menentukan
seberapa jauh
rasa nyeri
yang dirsakan
pasien.
2. Nyeri dapatmempengaruhi
tjdinya pbhan
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
30/53
tampak kesakitan
-Posisi tulangkembali normal
-Pasien tidakmengalami
perubahan dalam
berjalan
3. Berikan posisidengan
meninggikan
posisi yang
sakit
4. Ajarkan teknikrelaksasi
5. Lakukan terapijemur matahari
tiap pagi
6. Bantu ADLpasien
7. Ajarkan teknikdalam
penggunaan
kruk
TD dan nadi.
3. Mningkatkanaliran balik
vena dan
mrangi
edema.
4. Denganmbrikan
teknik
relaksasi dapat
mengalihkan
phtian pada
nyeri
5. Cahayamatahari
mengubah
provitaminmjd vit D
yg
merupakan
nutrisi utk
pbentukan
tulang
6. Adanyafraktur
pada kaki
klien
menyulitka
n klien
untuk
beraktivita
s sehingga
kebutuhan
ADL perlu
dibantu
7. Denganpemakaian
kruk dapat
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
31/53
2.
Infeksi tidak terjadi
setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 12-16
minggu dengan
criteria hasil :
- Pasientidak
tampak
lemah
- Tidaktampak
tanda-tanda
infeksi
- Pasientidak
terpasang
drain
-
8. Kolaborasiuntuk
pemberian
kalsium dan
TKTP
9. Kolaborasipberian
analgetik
1. MonitorTTV
(suhu,TD,
nadi)
2. Monitor tanda-tanda infeksi
Pada daerah
fraktur
3. Monitorvolume cairan
drainase
mbantu
pasien dlm
bmobilisasi
8. Nutrisitulang
seperti
kalsium
sangat
penting utk
proses
penyembu
han luka
9. Denganpberian
analgetik dapat
mblokir rasanyeri.
1. adanya lukadapat
mempengaruhi
perubahan
suhu,TD, dan
nadi pasien
karena terjadi
proses
inflamasi
2. Tanda-tandainflamasi
dapat
menunjukkan
apakah klien
mengalami
infeksi atau
tidak
3. Volume caiarnyang keluar
pada drainase
dapat
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
32/53
4. Monitor labdarah
5. Lakukanperawatan
drainase
6. Kolaborasipemberian
antibiotic
menentukan
tahap proses
inflamasi yang
terjadi pada
klien
4. Lekosit yangmeningkat
dapat
menunkukkan
apakah pasien
terkena infeksi
atau tidak
5. Denganmelakukan
perawatan
drainase dapat
meminimalkanadanya infeksi
pada luka
6. Denganmemberikan
antibiotik
dapat
mengatasi
infeksi yang
terjadi pada
pasien
L. Ketrampilan perawatan luka
DEFINISI
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
33/53
Menurut waktu penyembuhan luka dibagi menjadi :
1. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.
2. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan,
dapat karena faktor eksogen dan endogen.
NURSING MANAGEMENT
Dressing/Pembalutan
Tujuan :
1. memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka
2. absorbsi drainase
3. menekan dan imobilisasi luka
4. mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
5. mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6. meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7. memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien
ALAT DAN BAHAN BALUTAN UNTUK LUKA
Bahan untuk Membersihkan Luka
Alkohol 70%
Aqueous and tincture of chlorhexidine gluconate (Hibitane)
Aqueous and tincture of benzalkonium chloride (Zephiran Cloride)
Hydrogen Peroxide
Natrium Cloride 0.9%
Bahan untuk Menutup Luka
Verband dengan berbagai ukuran
Bahan untuk mempertahankan balutan
Adhesive tapes
Bandages and binders
KOMPLIKASI DARI LUKA
a. Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat
diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.
b. Infeksi (Wounds Sepsis)
Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit.
Proses peradangan biasanya muncul dalam 3648 jam, denyut nadi dan temperatur
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
34/53
tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi
bengkak, hangat dan nyeri.
Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan
Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya
pus (bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).
Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem
limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.
c. Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence adalah rusaknya luka bedah
Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka
d. Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan.Keloid ini biasanya muncul
tidak terduga dan tidak pada setiap orang.
M. Ketrampilan membantu pasien memakai kruk
Postur jalan normal adalah kepala tegak, vertebra servikal, torakal, lumbal sejajar,
pinggul dan lutut berada dalam keadaan fleksi yang sesuai, dan lengan bebas berayun
bersama dengan kaki.
1. Kruk dapat digunakan secara temporer, seperti pada setelah kerusakan ligament di
lutut. Kruk dapat digunakan permanen, seperti klien paralis ekstremitas bawah.
2. Kruk terbuat dari kayu atau logam. Ada dua tipe kruk, kruk lofstrand dengan
pengatur ganda atau kruk lengan bawah dan kruk aksila terbuat dari kayu.
3. Kruk lengan bawah memiliki sebuah pegangan tangan dan pembalut logam yang
pas mengelilingi lengan bawah. Pembalut logam dan pegangan tangan diatur agar
sesuai dengan ketinggian klien.
4. Kruk aksila mempunyai garis permukaan yang seperti bantalan pada bagian atas,
berada tepat di bawah aksila. Pegangan tangan berbentuk batang yang dipegang
setinggi telapak tangan untuk menyokong tubuh.Kruk ini lebih umum digunakan.
5. Kruk harus diukur panjang yang sesuai, dan klien harus diajarkan menggunakan
kruk mereka dengan aman, mencapai kestabilan gaya berjalan, naik turun tangga, dan
bangkit dari duduk.
6. Pengukuran kruk meliputi tiga area: tinggi klien, jarak antara bantalan kruk dengan
aksila, dan sudut fleksi siku. Pengukuran berikut, dengan klien berada pada posisi
supine atau berdiri.
7. Ketika berjalan dengan kruk, berat badan klien perlu disokong oleh bahu dan
lengan, bukan di bawah lengan. Siku harus ditekuk
Tujuan
Membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan meningkatkanmobilisasi.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
35/53
Mencapai kestabilan klien dalam berjalan.Indikasi
Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan/atau trauma Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri dan
bengkak sendi
Klien amputasi kaki: di atas atau di bawah lutut Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhungan dengan nyeri dan
kerusakan musculoskeletal
Klien setelah bedah artroskopis lutut Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan ketidaknyamanandan
imobilisasi yang diprogramkan.
Kontraindikasi
Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan inflamasi, insisi, dan drainase. Klien yang potensial kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
perubahan turgor kulit.
Persiapan alat Menyediakan kruk yang digunakan (kruk aksila). goniometer Melakukan pengukuran kruk yang meliputi area tinggi klien, jarak antara
bantalan kruk dengan aksila, dan sudut fleksi siku.
Pengukuran dilakukan dengan satu dari dua metode berikut, dengan klien berada pada
posisi supine atau berdiri.Pada posisi telentang-ujung kruk berada 15cm di samping tumit klien. Tempatkan
ujung pita pungukur dengan lebar tiga sampai empat jari(4-5cm) dari aksila dan ukur
sampai tumit klien.
8. Pada posisi berdiri-posisi kruk dan ujung kruk berada 14-15 cm di samping dan 14-
15 cm di depan kaki klien. Dengan motede lain, siku harus direfleksikan 15 sampai
30 derajat. Fleksi siku harus diperiksa dengan goniometer.
9. Lebar bantalan kruk harus 3-4 lebar jari di bawah aksila.
10 Tempat berjalan, seperti lorong rumah sakit atau taman yang dilengkapi dengan
tempat latihan untuk berjalan.
Prosedur
Gaya berjalan empat titik
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
36/53
Kaji toleransi aktifitas, kekuatan, nyeri, koordinasi, kemampuan fungsional,dan penyakit serta cedera
Menjelaskan prosedur kepada klien dan keluarga Memeriksa lingkungan untuk memastikan tidak rintangan di jalan klien Menentukan tempat istirahat klien setelah latihan Minta klien berdiri dengan posisi tripod, sebelum kruk berjalan Atur kesejajan kaki dan tubuh klien Klien memposisikan kruk pertama kali lalu memposisikan kaki yang
berlawanan (mis. Kruk kanan dengan kaki kiri)
Klien mengulangi urutan cari ini dengan kruk dan kaki yang lain. Pada gaya berjalan tiga titik , berat badan di topang pada kaki yang tidak sakit
dan kemudian di kedua kruk, dan urutan ini dilakukan berulang-ulang. Kaki
yang sakit tidak menyentuh tanah selama berjalan ditahap awal. Secara
bertahap klien mulai menyentuh, dan menopang berat badan secara penuh
pada kaki yang sakit.
24. Gaya berjalan dua titik memerlukan sebagian penopang berat disetiapkaki. Setiap kruk digerakkan secara bersamaan dengan kaki yang berlawanan
sehingga gerakan kruk sama dengan lengan.
Mengajarkan berjalan menggunakan kruk di tangga
Menggunakan modifikasi gaya berjalan tiga titik Klien berdiri didasar tangga dan memindahkan berat badan ke kruk Kaki yang tidak sakit maju di antara kruk dan tangga Kemudian berat dialihkan dari kruk ke kaki yang tidak sakit Klien meluruskan kedua kruk di tangga
Evaluasi
Penggunaan mobilitas dan persendian klien meningkat Menggunakan alat mobilisasi dengan tepat Klien memperlihatkan cara yang lebih relaks
Klien mengatakan dan mendemontrasikan prinsip penggunaan kruk yangaman
C.Rentang Gerak
Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi
pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transversal.
Latihan rentang gerak aktif
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
37/53
Latihan disebut renatang gerak aktif jika pesien melakukan latihan sendiridengan intruksi dan kemungkian dari perawat dan anggota keluarga. Latihan
rentang gerak pasif
44. Rentang gerak yang dilakukan perawat kepada pasien, dalam kasus iniperawat melatih sendi untuk pasien. Beberapa pasien mulai dengan latihan
rentang gerak pasif dan meningkat pada latihan rentang gerak aktif.
Tujuan
Melakukan rentang gerak bertujuan untuk melatih aktivitas seluruh senditubuh sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku, dan tidak terjadi kecelakan
saat tubuh di gerakan. Menjamin keadekuatan mobilisasi sendi.
Manfaat
Sistem kardiovaskulero Meningkatkan curah jantungo Memperbaiki kontraksi miokardial, menguatkan otot jantuno Menurunkan tekanan darah istirahato Memperbaiki aliran balik vena
Sistem respiratorio Meningkatkan frekuensi dan kedalam pernafasano Meningkatkan ventilasi alveolaro Menurunkan kerja pernapasano Meningkatkan pengembangan diafragma
Sistem metabolico Meningkatkan laju metabolisme basalo Meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemako Meningkatkan pemecahan trigliseridao Meningkatkan motilitas lambungo Meningkatkan produksi panas tubuh
Sistem musculoskeletalo Memperbaiki tonus ototo Meningkatkan mobilisasi sendio Memperbaiki toleransi otot untuk latihano Toleransi aktivitaso Meningkatkan toleransio Mengurangi kelemahan
Faktor psikososialo Meningkatkan toleransi terhadap stresso Melaporkan perasaan lebih baik
Indikasi
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
38/53
Klien dengan kerusakan fisik yang berhubungan dengan nyeri persendian danmobilitas
Klien dengan kerusakan mobilitas yang berhubungan dengan nyeri danbengkak sendi.
Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri danedema pada persendian.
Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan fraktur dan cedera padajaringan sekitar.
Klien pasca pembedahan. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhungan dengan prosedur
bedah pada sendi yang sakit.
Kontraindikasi
Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan inflamsi, insisi, dan drainase. Klien yang potensial kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
perubahan turgor kulit.
Klien dengan potensial terhadap perubahan perfusi: serebral dan/ataukardiopulmonar yang berhungan dengan resiko emboli lemak.
Persiapan peralatan
Lokasi tempat klien melakukan latihan Tempat istirahat klien apabila telah selesai melakukan latihan.
Prosedur
Kaji status kesehatan klien, kemampuan gerak sendi dan kemampuan aktifitasklien, kemampuan dan kemauan klien untuk bekerja sama dalam latihan,
adanya nyeri, kekakuan, kelemahan dan bengkak, serta cek tanda-tanda vital. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang prosedur yang akan dilakukan Jaga privasi klien Cuci tangan Lepaskan pengaman tempat tidur Lakukan latihan minimal tiga kali pada setiap sendi. Latihan dapat dilakukan
dari anggota tubuh bagian atas ke anggota tubuh bagian bawah.
Leher
o Fleksi (menggerakkan dengan dagu menempel ke dada)o Ekstensi (mengembalikan kepala ke posisi tegak)o Hiperekstensi (menekukkan kepala ke belakang sejauh mungkin)o Fleksi lateral (memiringkan kepala sejauh mungkin ke arah setiap
bahu)
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
39/53
o Rotasi (memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkulasi) Bahu
o Fleksi (mengangkat tangan dari posisi di samping badan sampai posisidi samping telinga)
o Ekstensi (mengembalikan tangan ke samping badan)o Hiperekstensi (menggerakkan tangan ke belakang tubuh dengan siku
lurus)
o Abduksi (mengangkat tangan kesamping kepala dengan telapak tanganmenghadap membelakangi kepela)
o Adduksi (menurunkan tangan ke arah samping, menyilangkan didepan tubuh sejauh mungkin)
o Rotasi internal (dengan siku di bengkokkan, putar lengan samping ibujari di bawah dan mengarah ke belakang)
o Rotasi eksternal (dengan siku di bengkokkan, angkat tangan sampaiibu jari menghadap ke atas)
o Sirkumduksi (putar tangan dalam satu lingkaran penuh
Sikuo Fleksi (membengkokkan siku sehingga lengan bawah bergerak
mendekatibahu dan tangan sejajar dengan bahu)
o Ekstensi (meluruskan tangan dan menurunkan bahu)o Lengan bawaho Supinasi (memutar tangan dan lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke atas)
o Pronasi (memutar tangan dan lengan bawah sehingga telapaktanganmenghadap ke bawah)
Pergelangan tangano Fleksi (menggerakkan telapak tangan ke arah dalam lengan bawah)o Ekstensi (meluruskan kembali)Hiperekstensi (menggerakkan punggung tangan ke arah belakang sejauh
mungkin)
o Abduksi/ fleksi radial (membengkokkan pergelangan tangan kearahmedial)
o Adduksi/ fleksi lunar (membengkokkan pergelangan tangan kearahlateral)
Jario Fleksi (membentuk tinju)o Ekstensi (meluruskan jari)o Hiperekstensi (membengkokkan jari ke belakang sejauh mungkin)o
Abduksi (merenggangkan jari)
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
40/53
o Adduksi (merapatkan jari) Ibu jari
o Fleksi (menggerakkan ibu jari kearah telapak tangan)o Ekstensi (meluruskan kembali ibu jari)o Abduksi (menarik ibu jari ke arah lateral)o Adduksi (menarik kembali ibu jari kea rah tangan)
Pahao Fleksi (mengangkat kaki ke arah depan)o Ekstensi (menurunkan kembali)o Hiperekstensi (mengangkat kaki kea rah belakang tubuh)o Abduksi (mengangkat kaki kea rah lateral tubuh)o Adduksi (menggerakkan kembali kea rah medial)o Rotasi internal (memutar kaki dan paha kea rah kaki lainnya)o Rotasi eksternal (memutar kaki dan paha menjauhi kaki yang lainnya)o Sirkumduksi (menggerakkan kaki membentuk putaran)
Lututo
Fleksi (mengangkat kaki kea rah paha belakang)o Ekstensi (menurunkan kembali ke lantai)o Pergelangan kakio Fleksi dorsal (menggerakkan ke arah paha belakang)o Fleksi plantar (menggerakkan kaki sehingga jari menghadap ke
bawah)
Telapak kakio Inversi (memutar telapak kaki ke arah medial)o Eversi (memutar telapak kaki)
Jari kakio Fleksi (menekuk jari kebawah)o Ekstensi (meluruskan jari)o Abduksi (merenggakan jari)o Adduksi (merapatkan jari)
Kembalikan klien ke kondisi semula Pasang kembali pengaman tempat tidur Cek tanda-tanda vital, respon verbal, dan non verbal klien.
Evalusi
Klien mampu melakukan latihan rentang gerak secara adekuat pada sendiyang sakit
Klien mendapatkan mobilitas pada tingkat optimal.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
41/53
Penggunaan mobilitas dan persendian meningkat. Secara aktif ikut serta dalam rencana perawatan
Dokumentasi
Mencatat data klien Mencatat tanggal dan waktu latihan Mencatat semua prosedur yang dilakukan klien Mencatat keaktifan klien Mencatat hasil pencapaian setelah melakukan latihan
N. Ketrampilan melakukan PF system muskuloskeletal
Tujuan
1. Memperoleh data dasar tentang otot, tulang dan persendian
2. Mengetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya gangguan pada bagian-bagian
tertentu
Persiapan alat
Meteran
Prosedur pelaksanaan
Otot
1. Inspeksi ukuran otot, bandingkan satu sisi dengan sisi yang lain dan amati adanya
atrofi atau hipertrofi
2. Jika didapatkan adanya perbedaan antara kedua sisi, ukur keduanya dengan
menggunakan meteran
3. Amati adanya otot dan tendo untuk mengetahui kemungkinan kontraktur yang
ditunjukkan oleh malposisi suatu bagian tubuh
4. Lakukan palpasi pada saat otot istirahat dan pada saat otot bergerak secara aktif
dan pasif untuk mengetahui adanya kelemahan (flasiditas), kontraksi tiba-tiba secara
involunter (spastisitas)
5. Uji kekuatan otot dengan cara menyuruh klien menarik atau mendorong tangan
pemeriksa, bandingkan kekuatan otot ekstremitas kanan dengan ekstremitas kiri.
6. Amati kekuatan suatu bagian tubuh dengan cara memberi penahanan secara
resisten
Tulang
1. Amati kenormalan susunan tulang dan adanya deformitas
2. Palpasi untuk mengetahui adanya edema atau nyeri tekan
3. Amati keadaan tulang untuk mengetahui adanya pembengkakan
Persendian
1. Inspeksi persendian untuk mengetahui adanya kelainan persendian
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
42/53
2. Palpasi persendian untuk mengetahui adanya nyeri tekan, gerakan, bengkak, nodul,
dan lain-lain
3. kaji tentang gerak persendian
4. Catat hasil pemeriksaan
Persiapan operasi pemasangan ORIF (INSTEK ORIF FRAKTUR FEMUR)
1.Pengertian
Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi ORIF (open reduction internal
fiksasi) fr os femur
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
43/53
2.Tujuan
a. dapat mempertahankan keseterilan alat dan instrument
b. dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada px
c. dapat mengatur alat dan instrument secara sistimatis di meja mayo dan meja
instrument
d. dapat mengatur posisi px sesuai kebutuhan pembedahan
e. memperlancar jalannya operasi
3. Persiapan alat dan bahan operasi
a. Alat dan bahan on steril
Plaster lebar / lackband Elastic verban Gunting verban /bandage scissors Plat diatermi Mesin diatermi Mesin suctionLampu operasi Meja mayo Meja instrument Meja operasi Standar infuse Tempat sampah beroda Neon box RO Rol kabel penyambung
b. Alat dan bahan steril
1. basic instrment set
Desinfeksi klem (sponge holding forceps) Doek klem (towel forceps) Pincet chirurgie Pincet anatomi Hand vat mes (knife handle) Arteri klem van pean lurus Arteri klem van pean bengkok (chrom klem ) Arteri klem van kocker Guntin benang (ligature scissors ) Gunting prepair / gunting fascia Gunting metsembaum
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
44/53
Nald voeder / nidle holder Woundhag gigi 4 tajam Langen beck
2.Set orthopedi
Elevator Redaction Rasparatoris Bone holder Muller Tripot Screw driver Knabel tang Scerpelepple Deep gauge Drill sleave Tapper Bandding Box screw dan implant Bor tulang set ( bone drill set ) pada tempatnya
3.Set dan bahan penunjang operasi
Linen set Handscoen bermacam macam ukuran Cairan desinfektan , PZ 0,9 % , aqua irigasi Lina pen /kanule diatermi Mes no 10 Canula dan selang suction Kasa,depper,cucing,mangkok,bengkok,korentang,nasting pada tempatnya Nidle heacting round dan cutting Benang rol dan sacet atraumatik ( absorbbable non absorbbable ) Underpad Elastic verban steril Spuit 10 cc Slang drain (maag slang)
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
45/53
Persiapan penderita
Persetujuan operasi
Alat alat ( plat screw) dan obat
Puasa
Lavement ( kalau diperlukan)
Cukur rambut ( kalau diperlukan)
Setelah penderita di anestesi
Mengatur posisipenderita di meja operasi
Cuci daerah lapangan operasi dengan caiaran saflon dengan kasa
Alasi duk steril untuk mengeringkan
Memasang plat diatermi pada anggota badan penderita pada bagian yang tidak
mudah lepas
Pasang DC kalau belum terpasang
HANDLING INSTRUMENT
1. Perawat instrumen cucitangan
2. Perawat instrumen memakai baju operasi steril dan hanschoen
3. Perawat instrumen memasang duk steril pada meja mayo dan meja instrumen
4. Menata dan mengatur alat dan instrumen di meja mayo dan meja instrumen
5. Memberi dan membantu asisten dan operator memakai baju dan handschoen
6. Memberikan desinfeksi klem ,depper dan cairan desinfektan kepada asisten atau
operator
7. Memberikan duk kepada asisten dan operator untuk drapping
8. Berikan duk klem pada asisten dan operator
9. Pasang slang suction dan lina pen diatermi (senur diatermi) dengan duk klem
10. Berikan kasa dan klem ces pada asisten
11. Berikan mes ke 1 dalam bengkok pada operator
12. Berikan mes ke 2 dalam bengkok ke operator untuk membuka fascia
13. Berikan langenback pada asisten untuk menyingkirkan fat
14. Berikan GUNTING PREPAIR dan pincet chirurgie untuk membuka fascia
15. Berikan KLOW HAG pada asisten untuk menyingkirkan muskulus
16. Berikan pinset anatomis dan gunting METZENBAUM pada operator untuk
membuka otot / muskulus
17. Berikan ELEVATOR pada operator untuk di pasang pada daerah fractur set
18. Spoel dengan spuit 10 cc berisi cairan PZ / aquades pada daerah fractur set
19. Berikan REDUCTION pada operator untuk di pasang pada proximal dan distal
femur
20. Berikan SCERPELEPPLE / CURRET pada operator untuk curret fractur set dan
bila di perlukan berikan knabel tang untuk meratakan permukaan fractur atau untuk
bersihkan kotoran yang menempel pada tulang
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
46/53
21. Berikan RASPARATOR pada operator untuk memisahkan periosteum yang akan
di tempati implan
22. Setelah reposisi, berikan implan BROAD PLATE ( px dewasa) sesuai
ukuran(hole) yang di minta operator
23. Berikan BONE HOLDER / TRIPOT ke operator untuk memegang implan dan
tulang supaya posisi tulang yang sudah direposisi setabil
24. Berikan bor tulang ( BONE DRILL ) dan drill sleave (kalau diperlukan)
25. Berkan spuit isi PZ pada asisten saat berlangsungnya pengeboran untuk
membasahi tulang yg di bor
26. Berikan DEEP GAUGE / PENDUGA pada opertor atau asisten untuk
menentukan panjang screw yang akan di pasang
27. Berikan TAPPER pada operator untuk membuat snei / ulir pada tulang
28. Berikan SCREW dan SCREW DRIVER sesuai ukuran yang di minta operator
begitu seterusnya sampai smua hole terisi screw
29. Berikan stildepper pada operator untuk membersihkan luka operasi sambil
terusmenerus di spoel dengan cairan PZ minimal 3 liter
30. Berikan slang drain (maagslang ) untuk di pasang yang sebelumnya di berikan
dulu chrom klem runcing untuk membuat lubang dengan mes
31. Berikan benang nonabsorbbable no 2/0 dan heacting set untuk fixasi slang drain.
32. Berikan benang heacting atraumatic absorbbable no 1 untuk jahit fascia
33. Berikan gunting benang pada asisten
34. Berikan benang absorbbable no 2/0 atau 3/0 atau no 0 pada operator untuk jahit
fat
35. Berikan benang absobbable atraumatic no 3/0 untuk jahitan subcutikuler dan
berikan benang nonabsorbbable no 2/0 bila open fr dan luka kotor
36. Berikan kasa basah PZ untuk membersikan luka dan sekitarnya dari darah dan
kotoran
37. Tutup luka dengan kasa bersih ,plaster dan di balut dengan elastic verban
38. Slang drain di sambung dengan botol penampung / redon drain
39. Kembalikan posisi pasien ke posisi semula ,alat dan instrumen di bersihkan dan
dibereskan di set dan di sterilkan .
Jelaskan kapan pasien di perbolehkan memakai kruk?
Prosedur operasi yang paling sederhana disebut dekompresi inti, yang melibatkan
pengambilan steker tulang dari bidang terkena. Prosedur ini sangat efektif untuk
penyakit awal yang belum berkembang ke arah tulang mengecil; tindakan ini bahkan
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
47/53
mencegah mengecil; perlakuan ini mungkin menunda keperluan untuk penggantian
total sendi untuk beberapa tahun karena rasa sakit pasien berkurang atau sembuh.
Prosedur memerlukan waktu kurang dari sejam. Orang harus memakai kruk selama 4
sampai 6 minggu.
Jelaskan Faktor yang mempengaruhi perkembangan muskulus ?
JARINGAN OTOT
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu
berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul proteinyang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, darikeseluruhan otot sampai tingkat molekuler.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1.Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen
sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.Otot polos berkontraksi secara refleks dan dibawahpengaruh saraf otonom. Bila otot polos
dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos
terdapat pada saluran pencernaan, dindingpembuluh darah, saluran pernafasan.
Gbr. StrukturOtot Polos2.Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis ototini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan dibawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanyagaris gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot.Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bilamenerima rangsangan, berkontraksi sesuai
dengan kehendak dan di bawah pengaruh sarafsadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulangdan melindungi kerangka dari benturan keras.
Gbr. Serabutotot lurik(dariotot anak-anak).
3.Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisantengah dinding jantung. Strukturnyamenyerupai otot lurik, meskipun begitu
kontraksi otot jantung secara refleks serta
reaksi terhadap rangsang lambat.
7/28/2019 Fraktur Fermus Mkalh PrinttttOktoooooooo
48/53
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa
darah ke luar jantung.
Gbr. Serabutotot jantung
(dari jantung orang dewasa)
Ada 4 sifatjaringan otot yaitu ekstensibilitas, elastisitas, irritabilitas, dan
kemampuan mengembangkan ketegangan (tension). Sifat-sifat tersebut umumnya
terdapat pada seluruh otot yait