13
Chintia Apriyanti (3360131350037) Lidya Damayanti (3360131350036) Ni’matul Husnah (3360131350021) Nur Cita Sari (3360141350105) Riecka Putri Pratiwi (3360131350016) Rohmah (3360131350024) Manajemen Strategi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Garuda Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi

Citation preview

Page 1: Garuda Indonesia

Chintia Apriyanti (3360131350037) Lidya Damayanti (3360131350036) Ni’matul Husnah (3360131350021)

Nur Cita Sari (3360141350105) Riecka Putri Pratiwi (3360131350016)

Rohmah (3360131350024)

Manajemen StrategiPT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Page 2: Garuda Indonesia

VISI & MISI

VISI

• Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

MISI

• Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

Page 3: Garuda Indonesia

External Assessment Ekonomi

Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 6%, maka pendapatan per kapita rakyat Indonesia akan tetap meningkat. Hal ini akan memberikan pengaruh dan memberikan kondisi yang kondusif bagi industri penerbangan di Indonesia.

SosialMaskapai penerbangan melakukan program CSR sebagai bentuk kepedulian sosial dan juga untuk meningkatkan citra perusahaan. Salah satu bentuknya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan sosial di sekitar lingkungan perusahaan.

PolitikKeadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhi pengadaan rute ke tempat tersebut.

Page 4: Garuda Indonesia

External Assessment Teknologi

Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka Perusahaan akan dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang.

InternasionalDi pasar internasional, maskapai penerbangan memiliki potensi peningkatan yang besar. Potensi di pasar international juga akan semakin kuat apabila perusahaan bergabung dengan aliansi global.

Kekuatan kompetitifKondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional cenderung meningkat seiring dengan penambahan kapasitas operator low cost carrier baik untuk rute domestik maupun internasional serta penerapan ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara bertahap.

Page 5: Garuda Indonesia

Faktor Audit Eksternal

PELUANG (OPPORTUNITIES )

Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 6%, dengan laju inflasi terjaga pada tingkat 4,5 ±1% sesuai proyeksi Bank Indonesia maka pendapatan per kapita rakyat Indonesia akan tetap meningkat. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan jasa penerbangan, dan memberikan kondisi yang kondusif bagi maskapai penerbangan untuk melanjutkan pertumbuhannya di tahun 2013.

Jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka Perusahaan akan dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang.

Di pasar internasional, perusahaan memiliki potensi peningkatan yang besar. Potensi di pasar international juga akan semakin kuat bila perusahaan bergabung ke aliansi global.

ANCAMAN (THREATS ) Keadaan politik suatu negara atau

tempat, bisa mempengaruhi pengadaan rute ke tempat tersebut.

Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan pesawat terbang.

Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional cenderung meningkat seiring dengan penambahan kapasitas operator low cost carrier baik untuk rute domestik maupun internasional serta penerapan ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara bertahap.

Modal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industri penerbangan.

Kreditor industri penerbangan meminjamkan dana dalam jumlah besar dan rata-rata dalam bentuk hutang jangka panjang.

Page 6: Garuda Indonesia

EXTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX (EFE)

Menurut hasil perhitungan EFE yang ada, maka dapat dilihat bahwa peluang di industri penerbangan lebih sedikit daripada ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk bergelut di bidang ini. Dengan nilai peluang sebesar 1,55 dan ancaman sebesar 1,85.

Page 7: Garuda Indonesia

COMPETITIVE PROFIL MATRIX (CPM)

Menurut hasil perhitungan CPM, Perusahaan Garuda Indonesia memiliki nilai yang paling tinggi diantara dua maskapai lainnya, dengan nilai 3,89. Lion Air ada di tempat kedua dengan nilai 3,36. Sementara itu Merpati Nusantara ada di tempat terakhir dengan 2,73.

Page 8: Garuda Indonesia

Internal Assessment Manajemen

Pekerja di industri penerbangan haruslah memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi.

PemasaranMeningkatkan brand awareness dari masyarakat internasional terhadap Garuda Indonesia dan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi pasar yang telah diidentifikasikan sebelumnya.

KeuanganModal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industri penerbangan. Rintangan untuk masuk ke industri penerbangan sangat besar.

Penelitian & PengembanganMemulai pelaksanaan implementasi sistem – sistem yang telah direncanakan

Page 9: Garuda Indonesia

Audit Faktor InternalKEKUATAN (STRENGTHS ) Meningkatkan dan mengembangkan peran

people manager yang mampu menjadi mentor dan coacher yang kompeten sehingga pegawai dapat mengembangkan kompetensinya serta terjaga produktivitas dan kinerjanya

Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk perbaikan fitur di versi sebelumnya. New IBE akan semakin memudahkan customer untuk dapat terbang menggunakan Garuda Indonesia

Melakukan optimalisasi pemanfaatan Integrated Operation Control System (IOCS) untuk meningkatkan operational excellence di operation management yang meliputi rotasi penerbangan dan pengelolaan penjadwalan awak pesawat

Senantiasa mendorong inovasi untuk menghasilkan high value added products serta perampingan proses bisnis untuk Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk mengembangkan segmen di masa datang

Berbagai promosi melalui digital atau sosial media dilakukan agar lebih mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan kepada masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya sosial media

KELEMAHAN (WEAKNESS ) Adanya faktor teknis dan flight

operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.

Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per tahunnya.

Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.

Page 10: Garuda Indonesia

INTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX (IFE)

Menurut hasil perhitungan IFE, strength dari Garuda Indonesia lebih besar daripada weakness yang dimiliki oleh perusahaan untuk bergelut di bidang ini. Dengan nilai strength sebesar 3.2 dan weakness 0.51

Page 11: Garuda Indonesia

SWOT Matrix

Page 12: Garuda Indonesia

STRATEGI

Strategi IntegrasiStrategi IntensifStrategi Diversifikasi

Page 13: Garuda Indonesia