Upload
dewi-meita-sari
View
79
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Diskusi biokimia
Citation preview
Hasil Diskusi Presentasi Kelompok 5 (Industri Gelas)
Pertanyaan 1
Penanya : Nurhasanah
Penjawab : Wini Setiani, Wulansari
Pertanyaan:
Apa itu MFO?
Apakah pecahan kaca yang menjadi limbah rumah tangga bisa digunakan
kembali?
Jawaban:
MFO atau Marine Fuel Oil merupakan bahan bakar minyak yang digunakan
untuk pembakaran langsung di dapur-dapur industri. MFO ini merupakan bahan
bakar minyak yang bukan termasuk jenis distilate, tetapi termasuk jenis residue
yang lebih kental pada suhu kamar serta berwarna hitam pekat, diperoleh dari
sisa hasil pengolahan minyak dengan kekentalan sebesar 450-500 cst pada 50ºC.
Penggunaan MFO ini lebih disukai disbanding residu ! ataupun batubara karena
mempunyai nilai kalori persatuan 40% lebih tinggi, penyimpanannya lebih
menghemat tempat dan sisa bahan bakar yang ditimbulkan relative lebih bersih
dibandingkan batubara ataupun residu 1. Kekentalan maupun kestabilan juga
lebih tinggi untuk MFO.
Pechan-pecahan gelas akan diolah kembali dalam proses produksi. Dimana
pecahan-pecahan ini akan dicari oleh pencari rongsokan, dikumpulkan ke
pengepul dan akan diolah kembali dalam proses produksi dicampurkan dengan
bahan baku untuk diproses kembali.
Pertanyaan 2
Penanya : Nedhia Anggraeni Seftiani
Penjawab : Maulana & Dewi
Pertanyaan:
Bagaimana solusi untuk pekerja di Home Industry gelas yang terbiasa tidak
menggunakan K3?
Jawaban
Sebenarnya titik keamanan dari para pekerja disebuah industri tidak lah terletak
pada penggunaan APD namun pada titik dimana bahaya itu harus dihindari.
Tidak masalah apabila kita ketika bekerja tidak menggunakan APD karena kita
bisa menghindari titik bahaya itu. Fungsi APD sendiri hanya untuk
meminimalisir resiko saat kecelakaan terjadi.
Pertanyaan 3
Penanya : Yuni Martiani F
Penjawab : Maulana & Dewi Meita Sari
Pertanyaan
Bagaimana keefektifan dari APD yang digunakan oleh para pekerja dan
bagaimana cara kerja dari para pekerjanya?
Jawaban
APD yang digunakan dalam industri gelas tentu berbeda dengan industri gelas
karena dalam industri gelas ini para pekerja biasa berhadapan dengan furnace
pada suhu yang sangat tinggi. Misalnya dalam penggunaan gloves mereka
menggunakan gloves yang terbuat dari metal yang tahan panas, pelindung tubuh
yang mereka gunakanpun khusus. Untuk cara kerja di industri gelas biasanya
dalam sebuah industri besar manusia tidak bekerja langsung ke dalam proses
karena semuanya dilakukan oleh mesin-mesin jadi fungsi manusia dalam
industri ini hanya sebagai teknisi untuk controlling.
Pertanyaan 4
Penanya : Shella MW
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan
Apa yang membedakan bahan yang digunakan untuk gelas dengan harga yang
murah dan gelas yang harganya mahal? Kemudian apakah berbahaya jika
digunakan gelas yang harganya murah?
Jawaban
Yang membedakan harga gelas itu mahal atau murah yaitu dari bahan aditif
yang ditambahkan yang akan mempengaruhi hasil akhir produk gelas seperti
kekuatan, bentuk, warna maupun brand (nama). Tidak berbahaya karena pada
dasarnya bahan baku yang digunakan untuk produk gelas sendiri sama yang
membedakannya hanya bahan aditif dalam produk gelas seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Pertanyaan 5
Penanya : Mia Lektriani
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Bahan gelas berbeda kekuatannya. Apa saja komposisi bahan gelas tersebut
yang membedakan kualitas dari gelas-gelas tersebut? Sebutkan karakteristik
bahannya?
Jawaban
Yang membedakannya yaitu bahan aditif pada produk gelas. Komposisinya
yaitu:
1. Fused silica glass atau leburan kaca silika, kaca silika vitreous: Silika
(SiO2). Memiliki ekspansi termal yang sangat rendah, sangat keras dan tahan
suhu tinggi (1000-1500°C). Kaca ini juga merupakan kaca yang paling tahan
terhadap pelapukan.
2. Soda-lime-silica glass, kaca jendela: Silika 72%, Soda ash atau Natrium
dioksida 14,2%, Magnesium Oksida 2,5%, Kalsium Oksida 10%, Alumina
(Al2O3) 0,6%. Sifatnya transparan, mudah dibentuk, bahan yang paling cocok
untuk kaca jendela. Memiliki ekspansi termal yang tinggi dan tahan terhadap
panas pada suhu rendah (500-600°C).
3. Sodium borosilicate glass atau Gelas sodium borosilikat, Pyrex: Silika 81%,
Oksida Borat (B2O3) 12%, Soda ash atau Natrium dioksida (Na2O) 4,5%,
Alumina (Al2O3) 2,0%. Ketahanan terhadap panasnya lebih baik dari kaca
jendela.
4. Lead-oxide glass atau Gelas timbal oksida, atau kaca Kristal: Silika 59%,
Soda ash atau Natrium ioksida (Na2O) 2,0%, Timbal Oksida (PbO) 25%,
Oksida kalium (K2O) 12%, Alumina 0,4%, Seng oksida (ZnO) 1,5%.
Memiliki indeks bias tinggi, membuat tampilan lebih cemerlang pada kaca
kristal. Kaca ini juga memiliki elastisitas tinggi, membuat 'cincin' gelas.
Namun kaca ini tidak tahan terhadap suhu tinggi, warna yang dihasilkan pada
gelas tersebut lebih gelap disbanding gelas yang lain, gelas tersebut
mengandung 20% timbale dalam 1 komposisi gelas.
5. Aluminosilicate glass atau Kaca Aluminosilikat: Silika 57%, Alumina 16%,
Oksida Borat (B2O3) 4,0%, Barium Oksida (BaO) 6,0%, Magnesia 7,0%,
Kapur 10%. Banyak digunakan untuk fiberglass, digunakan untuk membuat
kaca yang diperkuat plastik (perahu, pancing, dll). Jenis kacanya sangat tipis.
6. Oxide glass atau Kaca oksida: Alumina 90%, Germanium Oksida
(GeO2) 10%. Sangat jelas kaca ini digunakan untuk serat optik gelombang
dalam jaringan komunikasi. Cahaya hanya kehilangan 5% intensitasnya
melalui 1 km dari serat kaca ini.
Pertanyaan 6
Penanya : Rian
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Dalam proses manakah yang menghasilkan limbah?
Bagaimanakah reaksi-reaksi yang terjadi antar bahan baku?
Jawaban:
Semua prosesnya pasti ada yang menghasilkan limbah, namun limbah disini
masih ada yang bisa dimanfaatkan atau diolah kembali maupun ada juga yang
tidak.
Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi
membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
1. Reaksi-reaksi penguraian
Na2SO3 Na2O + SO2
CaCO3 CaO + CO2
Na2SO4 Na2O + SO2
Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 – 780oC
Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2
Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600oC
CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2
Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600oC
CaCO3 + a2CO3 Na2Ca(CO3)2
Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884oC
Na2SO4 + nSiO2 NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2
Reaksi utamaaSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
Pertanyaan 7
Penanya : Siti Rahayu
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Dalam proses pencampuran pertama kali disebutkan bahwa persentase 1%nya
adalah lain-lain. Yang dimaksud lain-lain di sini apa saja?
Dalam industri ini digunakan XRD untuk meneliti apakah gelas yang dihasilkan
berbentuk amorf sesuai yang seharusnya atau tidak. Nah apakah kalau tidak
sesuai, produk tersebut diapakan lagi?
Jawaban:
Maksud lain-lain disini yaitu zat lain atau mineral lain yang ikut menyusun
pembentukan gelas namun kehadirannya tidak terlalu berpengaruh pada
pembentukan gelas sehingga perentasenya dapat dikatan kecil yaitu sekitar 1%.
Yang diuji pada XRD ini sampelnya dalam bentuk serbuk yaitu dari produk
gelas yang telah mengalami proses penghancuran terlebih dahulu menjadi dalam
bentuk serbuk. Jika sampel yang dianalisis ditemukan bebrbentuk amorf maka
akan dilakukan pengulangan proses pengolahan kembali.
Pertanyaan 8
Penanya : Yuli Susanti
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Maksud dari residu R1 dalam bahan bakar itu apa? Dari apa? Untuk menjadi
bahan bakar industri harus diolah lagi atau tidak, atau langsung dipakai?
Jawaban
Residu R1 merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari proses pengolahan
minyak bumi (crude oil) dengan cara distilasi atmosfer di kilang, salah satu yang
memproduksi R1 ini adalah kilang Pusdiklat Migas Cepu, yang juga disebut
sebagi bahan bakar Cepu. Untuk penggunaannya sendiri langsung digunakan.
Dalam industri gelas ini residu R1 digunakan sebagai bahan bakar yang
dicampurkan dengan MFO karena MFO sendiri kekentalan maupun
kestabilannya lebih tinggi sehingga lebih baik dalam proses pembakarannya.
Pertanyaan 9
Penanya : Nurdiana Pemi
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Proses daur ulang dari kaca yang tidak lolos produksi atau pecahan kaca dari
produk yang sudah digunakan, bagaimana tahapan proses pengolahannya,
apakah sama seperti proses pertama?
Jawaban
Sama prosesnyanya dari awal lagi seperti proses pertama. Proses pengolahannya
yaitu: 1500oC sehingga campuran akan mencair.
1. Pembentukan (forming/shaping), Dimana bahan kaca atau gelas yang
berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang berfungsi untuk
membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan.
2. Annealing, Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-
tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat
menimbulkan kepecahan.
3. Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalah cleaning and
polishing, cutting, enameling, dan grading.
Pertanyaan 10
Penanya : Yogi Rhamdani
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Bagaimana pengolahan limbah pada industri gelas tersebut? Apakah semua
limbah langsung dibuang atau ada yang masih bisa dimanfaatkan kembali?
Jawaban
Ada yang dimanfaatkan kembali seperti pecahan kaca ataupun gelas yang tidak
lolos produksi dan ada juga limbah yang dibuang seperti limbah cair hasil sisa
analisis bahan baku yang telah mengalami proses pengolahan limbah terlebih
dahulu. Untuk limbah yang dapat dimanfaatkan kembali, proses pengolahannya
sama seperti proses awal pembuatan gelas.
Pertanyaan 11
Penanya : Wildan
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Bagaimana mekanisme reaksi terbentuknya gelas?
Jawaban
Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi
membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
1. Reaksi-reaksi penguraian
Na2SO3 Na2O + SO2
CaCO3 CaO + CO2
Na2SO4 Na2O + SO2
Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 – 780oC
Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2
Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600oC
CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2
Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600oC
CaCO3 + a2CO3 Na2Ca(CO3)2
Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884oC
Na2SO4 + nSiO2 NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2
Reaksi utamaaSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
Pertanyaan 12
Penanya : Ai Nurrohmah
Penjawab : Wini Setiani
Pertanyaan:
Fungsi dari analisa untuk menggunakan SEM dan setelah diketahui
morfologinya, tindakan selanjutnya apa?
Jawaban
SEM (Scanning Electron Microscope) adalah salah satu jenis mikroscop
elektron yang menggunakan berkas electron untuk menggambarkan bentuk
permukaan dari material yang dianalisis atau dengan kata lain berfungsi untuk
analisis bentuk atau morfologi dari kristal gelas yang terbentuk. Analisis ini
bertujuan untuk mengetahui serat yang terbentuk dari gelas tersebut yang
nantinya akan berpengaruh ke produk gelas berupa rapuh atau tidaknya atau
mudah pecah atau tidaknya gelas tersebut.
Pertanyaan 13
Penanya : Lilis Fitriani
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Gelas itu ada macam-macam, ada yang tahan suhu tinggi dan rendah. Bahan apa
yang menyebabkan gelas ada yang tahan suhu tinggi dan suhu rendah.
Jawaban
Bahan yang menyebabkan ketahan terhadap suhu adalah silika, karena silika
tanpa bahan aditif lainnya tidak akan melebur pada suhu hingga 1500⁰C
sekalipun. Namun untuk proses pengolahannya tidak bisa digunakan silika saja
karena perlu proses-proses yang lainnya sehingga bisa membentuk sebuah gelas.
Jadi semakin tinggi kadar silikanya, semakin kuat juga ketahanan panasnya.
Pertanyaan 14
Penanya : Ina Wulandari
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Bagaimana mengidentifikasi kaca kualitas tinggi sampai kualitas rendah?
Apakah rasio-rasio campuran dalam pembentukan gelas berpengaruh terhadap
kualitasnya?
Jawaban
Rasio campuran dalam pembentukan gelas tentu saja berpengaruh terhadap
kualitasnya, misalnya semakin tinggi kadar Silikanya maka kaca tersebut akan
semakin kuat terhadap tekanan panas. Namun, untuk kualitas bisa berbeda-beda,
definisi tingkatan kualitas pada kaca akan bergantung pada tujuan pembuatan
kaca tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ada beberapa cara
mengidentifikasi kualitas kaca, misalnya dilihat dari morfologi kaca tersebut
dengan SEM sehingga kita bisa menentukan kualitas kaca dari segi
‘kerapuhannya’.
Pertanyaan 15
Penanya : Gina Fitri Lutfiana
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Untuk limbah gelas pada home industry untuk proses teknologi pengolahannya
seperti apa?
Jawaban
Untuk pengolahannya sama dengan pada industri besar yaitu dicampurkan
dengan bahan baku awal dan diolah kembali dengan cara yang sama.
Pertanyaan 16
Penanya : M. Latief
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Kenapa gelas yang telah diisi dengan air dingin kemudian air panas, gelas itu
dapat pecah sendiri?
Jawaban
Hal ini dapat terjadi karena adanya proses pemuaian karena perbedaan suhu
yang ekstrim. Pada saat diisi air dingin gelas menyusut dan ketika diisi air panas
gelas langsung memuai, pemuaian yang terlalu cepat membuat keadaan dalam
gelas tidak sesuai dengan lingkungannya sehingga gelas menjadi pecah.
Pertanyaan 17
Penanya : Syifa N Z
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Untuk skala Industri dan Home Industri, berapa banyak produk yang dihasilkan
setiap harinya? Dengan takaran bahan berapa banyak?
Jawaban
Dalam hal ini, kelompok kami tidak bisa menjawab karena kelompok kami tidak
melakukan riset atau pencarian tentang hasil produksi terhadap industri secara
spesifik.
Pertanyaan 18
Penanya : Ridwan Firmansyah
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Mengapa bahan baku silika yang digunakan harus memiliki kemurnian 91-97%?
Jika kemurniannya kurang dari 91-97% langsung direject atau dimurnikan?
Terus bahan bakar campuran yang digunakan berasal dari campuran residu apa?
Jawaban
Karena dikhawatirkan pengotor-pengotor dapat ikut bereaksi dan mengurangi
kualitas kaca, terlebih Silika memiliki peranan penting dalam produksi kaca
karena Silika merupakan bahan baku industri ini. Apabila tidak memenuhi
kriteria maka kemungkinan akan dilakukan proses pemurnian lebih lanjut.
Residu R1 merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari proses pengolahan
minyak bumi (crude oil) dengan cara distilasi atmosfer di kilang, salah satu yang
memproduksi R1 ini adalah kilang Pusdiklat Migas Cepu, yang juga disebut
sebagi bahan bakar Cepu. Untuk penggunaannya sendiri langsung digunakan.
Dalam industri gelas ini residu R1 digunakan sebagai bahan bakar yang
dicampurkan dengan MFO karena MFO sendiri kekentalan maupun
kestabilannya lebih tinggi sehingga lebih baik dalam proses pembakarannya
Pertanyaan 19
Penanya : Bio Insan Akbar
Penjawab : Dewi Meita Sari
Pertanyaan :
Apa fungsi dolomite pada proses pembuatan gelas? Bagaimana jika dolomite
tidak ditambahkan dalam proses itu? Residu apa yang digunakan sebagai bahan
bakar?
Jawaban
Fungsi dolomite dalam pembuatan gelas ini merupakan bahan pencampur,
dolomite dapat bereaksi dengan silika sehingga dapat menurunkan titik leleh
silika. Apabila tidak ditambahkan dolomite karena sebagai bahan pencampur
maka kehadiran dolomite masih bisa digantikan oleh unsure lain.
Residu R1 merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari proses pengolahan
minyak bumi (crude oil) dengan cara distilasi atmosfer di kilang, salah satu yang
memproduksi R1 ini adalah kilang Pusdiklat Migas Cepu, yang juga disebut
sebagi bahan bakar Cepu. Untuk penggunaannya sendiri langsung digunakan.
Dalam industri gelas ini residu R1 digunakan sebagai bahan bakar yang
dicampurkan dengan MFO karena MFO sendiri kekentalan maupun
kestabilannya lebih tinggi sehingga lebih baik dalam proses pembakarannya