21
BAB I PENDAHULUAN Secara umum hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga tersebut. Hernia dapat terjadi melalui aspek kongenital maupun karena adanya faktor yang didapat. Hernia umumnya terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia. Penyebab terjadinya hernia adalah karena lemahnya struktural dinding suatu organ dan peningkatan tekanan di rongga abdomen akibat dari mengangkat benda berat, obesitas, kehamilan, mengejan, atau batuk. Hernia inguinalis adalah hernia pada regio inguinalis yang melalui anulus inguinalis menelusuri kanalis inguinalis. Hernia ini dapat dijumpai pada setiap usia, tetapi lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Insiden hernia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Berbagai faktor yang dianggap kausal pada penyakit ini yaitu peninggian tekanan intra abdomen, kelemahan otot dinding perut, dan prosesus vaginalis yang terbuka. Gejala klinis pada penyakit ini adalah adanya benjolan dilipat paha yang muncul saat berdiri / batuk / mengejan dan hilang pada saat berbaring. Hernia inguinalis dibagi menjadi dua, yaitu hernia inguinalis lateralis / indirek dan hernia inguinalis medialis / direk. Kedua hernia inguinalis ini

Hernia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hernia

Citation preview

Page 1: Hernia

BAB I

PENDAHULUAN

Secara umum hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau

bagian yang lemah dari dinding rongga tersebut. Hernia dapat terjadi melalui aspek

kongenital maupun karena adanya faktor yang didapat. Hernia umumnya terdiri dari

cincin, kantong, dan isi hernia. Penyebab terjadinya hernia adalah karena lemahnya

struktural dinding suatu organ dan peningkatan tekanan di rongga abdomen akibat dari

mengangkat benda berat, obesitas, kehamilan, mengejan, atau batuk.

Hernia inguinalis adalah hernia pada regio inguinalis yang melalui anulus

inguinalis menelusuri kanalis inguinalis. Hernia ini dapat dijumpai pada setiap usia,

tetapi lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Insiden hernia meningkat seiring

dengan bertambahnya usia. Berbagai faktor yang dianggap kausal pada penyakit ini

yaitu peninggian tekanan intra abdomen, kelemahan otot dinding perut, dan prosesus

vaginalis yang terbuka. Gejala klinis pada penyakit ini adalah adanya benjolan dilipat

paha yang muncul saat berdiri / batuk / mengejan dan hilang pada saat berbaring. Hernia

inguinalis dibagi menjadi dua, yaitu hernia inguinalis lateralis / indirek dan hernia

inguinalis medialis / direk. Kedua hernia inguinalis ini dapat dibedakan dari

pemeriksaan fisik inspeksi letak, tonjolan, penyebab, dan pada pemeriksaan finger tip

test.

Page 2: Hernia

BAB II

LAPORAN KASUS

Skenario 1

Seorang laki laki Tn. N umur 41 tahun datang ke UGD tempat anda bekerja dengan

keluhan benjolan dilipat paha kanan, sebesar buah duku, tidak sakit dan tidak panas,

BAB dan flatus normal.

Skenario 2

Ternyata benjolan sampai sekarang masih bisa mengecil sendiri dalam posisi tidur,

membesar bila berdiri.

Skenario 3

Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan soliter warna sama dengan kulit sekitarnya suhu

sama dengan sekitarnya, bentuk benjolan agak memanjang, diameter ± 3 cm,

konsistensi kenyal, tidak mobile, tidak terdengar bising usus maupun bruits.

Pemeriksaan finger tips test positif di ujung jari.

Page 3: Hernia

BAB III

PEMBAHASAN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. N

Umur : 41 tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Pekerjaan : -

Alamat : -

Agama : -

Suku bangsa : -

HIPOTESIS

Hernia inguinalis

Hernia femoralis

Tumor

Elefantiasis

ANAMNESIS

Riwayat penyakit sekarang

Apakah benjolan yang ada hilang timbul atau menetap ?

Apakah akhir – akhir ini mengangkat beban yang berat ?

Apakah benjolan tersebut hilang saat berbaring ?

Apakah terdapat gejala lain?

Riwayat penyakit dahulu

Apakah pernah mengalami gejala yang sama sebelumnya?

Page 4: Hernia

Apakah mengalami trauma sebelumnya?

Apakah mengidap penyakit lain?

Riwayat penyakit keluarga

Apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami gejala yang sama?

Riwayat kebiasaan

Apa pekerjaan saat ini?

Apakah pekerjaannya berhubungan dengan mengangkat beban berat ?

PEMERIKSAAN FISIK

Kesan umum : tidak sakit

Tanda vital :

Nadi : -

Tekanan darah: -

RR : -

Suhu : tidak panas (tidak adanya demam)

Data antropometri :

Berat badan : -

Panjang badan : -

Status lokalis :

Kulit : sama dengan sekitarnya (normal, tidak adanya eritema/tanda radang)

Rambut : -

Page 5: Hernia

Kepala : -

Wajah : -

Mata : -

Telinga : -

Hidung : -

Mulut : -

Tenggorokan : -

Leher : -

Thorax : -

Abdomen :

Auskultasi : tidak terdengar bising usus maupun bruits (mungkin sudah terjadi

necrosis pada usus )

Genitalia :

Anus : BAB dan flatus normal.

Extremitas bawah :

Palpasi lipat paha : benjolan sebesar duku, soliter, agak memanjang, konsistensi

kenyal, tidak mobile, diameter +/- 3 cm (mengarah pada dugaan Hernia

Ingunalis Lateralis)

P EMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN

Hernia didiagnosis berdasarkan gejala klinis. Pemeriksan penunjang jarang dilakukan karena jarang memiliki nilai, namun kami menganjurkan beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat

1. Pemeriksaan laboratorium

Page 6: Hernia

Pemeriksaan darah lengkap dan serum elektrolit Pada hernia, pemeriksaan darah lengkap dan serum elektrolit dapat

menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit), peningkatan sel darah putih (Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.

2.Pemeriksaan radiologi

Sinar X abdomen Apabila sinar X menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus berarti telah

terjadi obstruksi usus.

DIAGNOSIS KERJA

Hernia Inguinalis Laterlis Dextra Reponibilis

Kami memilih diagnosis kerja seperti diatas dikarenakan adanya hasil pemeriksaan fisik

yang mengarah pada gejala-gejala yang umumnya timbul pada penyakit ini, antara lain

dengan ditemukannya benjolan di lipat paha kanan dengan bentuk agak memanjang,

tidak terdapat tanda-tanda radang pada benjolan tersebut serta dengan pemeriksaan

finger tips test positif di ujung jari.

PATOFISIOLOGI 1

Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8

kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan

menarik peritonium ke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang

disebut dengan prosesus vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya

prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui

kanalis tersebut. Pada orang tua kanalis inguinalis telah menutup. Namun karena

merupakan lokus minoris resistensie ditambah bila ada kelemahan pada dinding

badomen maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra-abdominal meningkat,

kanal tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita.

PENATALAKSANAAN

Page 7: Hernia

Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dengan dirujuk kepada dokter spesialis

bedah. Tindakan yang mungkin akan dilakukan adalah berupa herniotomi kemudian

hernioplasti. Herniotomi adalah tindakan mengangkat kantong hernia, sedangkan

hernioplasti adalah setelah dilakukan pengangkatan kantung hernia lalu dilakukan

tindakan mempersempit anulus inguinalis dengan cara menjahit. Semua tindakan

tersebut dilakukan oleh dokter spesialis bedah.

KOMPLIKASI

Pada hernia inguinalis lateralis sering terjadi komplikasi. Komplikasi yag dapat

terjadi antara lain:

1. Hernia inguinalis lateralis ireponibilis perlekatan antara isi hernia dengan

kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali

2. Hernia inguinalis lateralis incarcerate penekanan pada cincin hernia,

akibatnya makin banyak usus yang masuk, cincin hernia menjadi relatif sempit

dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi usus

3. Hernia inguinalis lateralis strangulate bila incarcerata dibiarkan bisa terjadi

penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis.

4. Obstruksi usus

PROGNOSIS

Ad Vitam : Ad bonam

Ad Functionam : Ad bonam

Ad Sanationam : Dubia ad bonam

Page 8: Hernia

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

HERNIA2

Secara umum hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau

bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.

Terdapat dua faktor predisposisi utama hernia yaitu peningkatan tekanan intra

abdomen dan melemahnya dinding abdomen.

Peningkatan tekanan intra abdomen dapat terjadi antara lain karena :

1. Mengangkat beban berat

2. Batuk yang lama

3. Tahanan saat miksi

4. Tahanan saat defekasi, misalnya pada saat konstipasi atau terjadi

obstruksi usus besar

Melemahnya dinding abdomen dapat terjadi antara lain karena :

1. Umur yang semakin bertambah

2. Kerusakan atau paralisis dari saraf motorik

Hernia terdiri atas :

1. Cincin hernia

2. Kantong hernia

3. Isi hernia

Hernia dapat dibedakan berdasarkan penyebab terjadinya, letaknya, dan sifatnya.

Page 9: Hernia

- Berdasarkan penyebab terjadinya :

1. Hernia kongenital (bawaan)

2. Hernia akuisita (hernia yang didapat atau muncul setelah lahir)

- Berdasarkan letaknya :

1. Hernia Interna

Hernia yang terjadi dari tonjolan isi abdomen melalui suatu celah

ke dalam rongga lain tanpa kantong.

Contoh : - Hernia diafragmatika (for bochdalek).

- Hernia foramen winslow.

- Hernia mesentrium hiatogenik.

2. Hernia Eksterna

Hernia yang menonjol di bawah kulit, melalui dinding perut,

pinggang / perineum dinding perut.

Contoh : - Hernia inguinalis : regio inguinal

- Hernia skrotalis : di skrotum

- Hernia umbilikalis : di umbilikus

- Hernia femoralis : di kanalis femoralis

- Berdasarkan sifatnya :

1. Hernia reponible : isi hernia bisa keluar masuk

2. Hernia irreponible (Hernia Akreta) : isi hernia tidak bisa keluar masuk

3. Hernia inkarserata : isi hernia terjepit oleh cincin hernia

4. Hernia stranggulata : gangguan pembuluh darah dari isi hernia

5. Hernia richter : terjadinya stranggulasi pada sebagian dinding isi hernia

HERNIA INGUNALIS 5

A. Definisi Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis

internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen

melalui anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).

B. Etiologi

- Peninggian tekanan di rongga abdomen

Page 10: Hernia

Contoh : mengangkat beban berat, batuk, mengejan, dll.

- Kelemahan dinding perut

Contoh : usia yang semakin bertambah

- Prosesus vaginalis terbuka

C. Macam-macam hernia ingunalis

1. Hernia inguinalis medialis / direk hernia4

Hernia inguinalis direk ini hamper selalu disebabkan oleh factor peninggian tekanan

intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach. Oleh

karena itu, hernia ini umumnya terjadi bilateral , khususnya pada lelaki tua. Hernia

ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan strangulasi.

Mungkin terjadi hernia geser yang mengandung sebagian dinding kandung kemih.

Kadang dtemukan defek kecil di m.oblikus internus abdominis, pada segala usia,

dengan cincin yang kaku dan tajam yang sering   menyebabkan strangulasi. Hernia

ini banyak diderita oleh penduduk di Afrika.

Gambar 1 : Hernia inguinalis direk

2. Hernia inguinalis lateralis / indirek hernia.

Page 11: Hernia

Hernia ini disebut latelaris karena menonjol dari perut di lateral pembuluh

epigastrika inferior. Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran,

yaitu annulus dan kanalis inguinalis; berbeda dengan hernia medialis yang langsung

menonjol melalui segitiga Hessebach dan disebut sebagai hernia direk. Pada

pemeriksaan herna leteralis, akan tampak tonjolan berbentuk memanjang sedangkan

hernia medial berbentuk tonjolan bulat. Pada bayi dan anak, hernia latelaris

disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus vaginalis

peritoneum sebagai akibat proses penurunan testis ke skrotum. Hernia geser dapat

terjadi di sebelah kanan atau kiri. Hernia yang di kanan biasanya berisi sekum dan

sebagian kolon asendens, sedangkan yang di kiri berisi sebagian kolon desendens.

Gambar 2 : Hernia inguinalis indirek

2. Tanda klinik

- Adanya benjolan dilipat paha yang muncul waktu berdiri / batuk /

mengejan dan hilang kembali saat berbaring

- Rasa nyeri hanya timbul bila terjepit cincin hernia / stranggulasi /

inkarserasi

Page 12: Hernia

Hernia Ingunalis

Lateralis

Hernia Ingunalis

Medialis

Inspeksi letak - Tonjolan memanjang

- Sebelah lateral A.

Epigastrika inferior di

kanalis ingunalis.

- Tonjolan bulat

- Medial A. Epigastrika

inferior di trigonum

Haselbach.

Penyebab - Bawaan

- Tekanan intraabdominal ↑

- Kelemahan otot

- Tekanan intraabdominal

Finger tip test Teraba di ujung jari Teraba di sisi medial jari

Komplikasi - Strangulasi

- Inkarserasi

- Obstruksi

Jarang

Pengobatan Herniotomi dan

hernioterapi

Herniotomi

3. Komplikasi

1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi

hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis

ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.

2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang

masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan

gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis

lateralis incarcerata.

3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan

pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia

inguinalis lateralis strangulata.

4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan

pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.

Page 13: Hernia

4. Penatalaksanaan

1. Konservatif

a. Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan

secara perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat

penyokong.

b. Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres

hangat dan setelah 5 menit dievaluasi kembali.

c. Celana penyangga

d. Istirahat baring

e. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya

Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja

untuk mencegah sembelit.

f. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian

makan dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat

sembelit dan mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola,

minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.

2. Pembedahan (Operatif) 6 :

a. Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat

dinding belakang.

b. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong

dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,

kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.

c. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen

dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus

internus dan muskulus ablikus internus abdomen ligamen inguinal.

BAB V

KESIMPULAN

Page 14: Hernia

Seorang laki-laki umur 41 tahun dengan keluhan benjolan dilipat paha kanan

setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosa Hernia

Inguinalis Lateralis Dextra Reponible. Didukung dengan gejala adanya benjolan dilipat

paha kanan, tidak sakit dan tidak panas, bab dan flatus normal, benjolan dapat mengecil

sendiri dalam posisi tidur dan membesar bila berdiri, bentuk benjolan agak memanjang,

tidak mobil, dan pemeriksaan finger tip test positif di ujung jari.

Penatalaksanaan pada pasien yang dapat diberikan yaitu terapi konservatif

dengan istirahat dan terapi pembedahan (operatif). Setelah diberikan terapi yang

adekuat, prognosis pada pasien akan baik.

Page 15: Hernia

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

1. Arif, M, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aeculapius, Jakarta.

2. Sjamsuhidajat, R. 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC. p. 619

3. Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius. 2000.

4. Carpenito, L.J. 1997. Buku Saku Keperawatan. Edisi VI. Jakarta: EGC.5. Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III. Jakarta: EGC.6. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi 2. Jakarta : EGC,

2004. pp. 519-37