10
HERPES LABIALIS (Cold sores, Fever blister) Herpes labialis adalah lesi/ luka yang terdapat pada wajah di sekeliling bibir dan dalam satu bagian. Herpes labialis adalah penyakit yang cepat menular, jika kontak langsung dengan penderita. Penyakit ini kebanyakan menular pada awal 3-4 hari, luka akan berangsur pulih dalam 3-7 hari. Gejala Herpes Labialis Gejala yang timbul seperti gatal, kemerahan, meningkatnya sensitifitas, atau rasa kesemutan yang terjadi selama 2 hari sebelum lukanya tampak. Gajala lainnya: Kesemutan pada wilayah bibir. Luka kecil (lecet) pada bibir dan mulut yang tidak terlalu besar, kulit terkelupas, dan timbul kerak yang berlebihan. Rasa gatal dan iritasi pada daerah bibir dan mulut. Rasa sakit/ nyeri pada daerah bibir dan mulut. Penyebab Herpes Labialis Beberapa galur yang merupakan virus harpes dapat menyebabkan terjadinya herpes labialis. Virus harves simpleks tipe I dapat menyebabkan penyakit herpes labialis. Virus harpes simpleks tipe II menyebabkan harpes pada alat kelamin. Tetapi, beberapa tipe dari

Herpes Labialis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hespes labialis

Citation preview

Page 1: Herpes Labialis

HERPES LABIALIS

(Cold sores, Fever blister)Herpes labialis adalah lesi/ luka yang terdapat pada wajah di sekeliling bibir dan dalam satu bagian. Herpes labialis adalah penyakit yang cepat menular, jika kontak langsung dengan penderita. Penyakit ini kebanyakan menular pada awal 3-4 hari, luka akan berangsur pulih dalam 3-7 hari.

Gejala Herpes Labialis

Gejala yang timbul seperti gatal, kemerahan, meningkatnya sensitifitas, atau rasa kesemutan yang terjadi selama 2 hari sebelum lukanya  tampak. Gajala lainnya:

Kesemutan pada wilayah bibir. Luka kecil (lecet) pada bibir dan mulut yang tidak terlalu besar, kulit

terkelupas, dan timbul kerak yang berlebihan. Rasa gatal dan iritasi pada daerah bibir dan mulut. Rasa sakit/ nyeri pada daerah bibir dan mulut.

Penyebab Herpes Labialis

Beberapa galur yang merupakan virus harpes dapat menyebabkan terjadinya herpes labialis.

Virus harves simpleks tipe I dapat menyebabkan penyakit herpes labialis. Virus harpes simpleks tipe II  menyebabkan harpes pada alat kelamin.

Tetapi, beberapa tipe dari virus ini juga dapat menyebabkan luka pada daerah wajah dan alat kelamin.

Pencegahan Herpes Labialis

Hindari berciuman dan kontak kulit dengan penderita yang terluka pada daerah mulut. Virus dapat menyebar selama virus berada diluar dari luka tersebut.

Hindari kontak dengan benda-benda seperti peralatan, kain lap dan beberapa benda yang dapat menyebarkan virus pada saat mengalami luka.

Tangan selalu dalam keadaan bersih. Cuci tangan yang bersih sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain. Mata dan daerah kelamin

Page 2: Herpes Labialis

kemungkinan adalah daerah yang mudah terinfeksi oleh virus secara khusus.

Gunakan sunblock. Oleskan sunblock pada daerah bibir dan wajah sebelum kontak langsung dengan matahari untuk membantu mencegah herpes labialis.

Makan secara benar. Herpes labialis dapat terserang walaupun mengkonsumsi sedikit makanan yang mengandung banyak lisin, diantaranya produk susu seperti (susu, mentega, dan krim), kentang, dan ragi pada minuman.  

Ketenangan. Stres dapat menyebabkan herpes labialis kambuh kembali.

Pengobatan di Rumah

Makan mamakanan yang kaya akan lisin (minuman beragi, kacang-kacangan, susu, gandum, ikan, dan daging) dan kurangi arginin yang dapat menyebabkan herpes labialis kambuh kembali.

Panggunaan bahan yang mengandung zink pada kulit dapat mengurangi gejala dan mencegah gejala. Produk topikal yang mengandung zink dapat dioleskan pada kulit dibagian yang sakit.

Kompres dingin, berada pada tempat yang sejuk dan gunakan handuk basah pada luka sebanyak tiga kali sehari selama 20 menit untuk membantu mengurangi kemerahan dan bengkak.

Preparat topikal yang mengandung emolien dapat mengurangi kekeringan sementara dan juga fenol dan kamfer yang dapat memberikan efek dingin. Ditambah dengan beberpa hazel atau alkohol dapat mengurangi rasa terbakar selama penyembuhan.

Penggunaan Obat

Antivirus dapat digunakan untuk pengobatan infeksi virus herpes simpleks. Antivirus bekerja dengan cara menghambat reproduksi virus dalam sel tanpa membunuh sel normal. Obat : Acyclovir dan valacycloverCarbenoxolone sodium, Deproteinizedcealf blood extract Dapat mengobati luka ringan pada nyeri. Dioleskan pada kulit dalam jumlah kecil. Obat ini tidak berinteraksi secara signifikan dengan obat-obatan lain.

Pertanyaan tentang Herpes Labialis

P: Apakah komplikasi dari penyakit harpes?J: Harpes merupakan penyakit kronik, penyakit infeksi yang dapat kambuh kembali. Gejala awal muncul dalam 1 sampai 3 minggu setelah terkena virus dan

Page 3: Herpes Labialis

7 sampai 10 hari untuk luka pada mulut, 7 sampai 14 hari untuk luka pada alat kelamin. Biasanya jumlah wabah terbesar dalam tahun pertama lebih tinggi untuk HSV-2 genital lesi daripada HSV-1 oral lesi. Setiap tahun, jumlah wabah biasanya berkurang dan gejala menjadi semakin berkurang keparahannya. Namun, virus tetap berada dalam sistem jaringan kulit.

Komplikasi Harpes meliputi:

Herpes kreatitis, merupakan infeksi herpes mata yang mengarah ke dalam jaringan parut kornea dan mungkin dapat menyebabkan kebutaan.

Infeksi harpes pada kerongkongan. Infeksi herpes pada hati yang dapat mengakibatkan sirosis (kegagalan

hati). Infeksi paru-paru. Ensefalitis dan/ atau meningitis. Eksim herpetiform – harpes pada kulit.

Yang Perlu Anda Ketahui tentang Herpes Labialis

Infeksi awal tidak tampak gejala atau bisa juga mulut berbisul. Virus akan tetap berada di jaringan saraf pada wajah.

Virus herpes dapat menular. Dengan adanya kontak secara langsung, atau melalui alat-alat seperti pisau cukur, handuk, piring, dll. Virus dapat juga menyebar ke daerah kulit sekitarnya dan menyebabkan infeksi bakteri sekunder.

Gejala pertama biasanya muncul antara 1 atau 2 minggu dan berakhir selama 3 minggu, setelah kontak dengan orang yang terinfeksi. Lesi/ luka pada herpes labialis biasanya berlangsung selama 7 sampai 10 hari, kemudian mulai hilang. Virus dapat menjadi laten dan menetap di dalam sel saraf, sehingga menyebabkan gejala timbul kembali.

Penyakit ini dapat kambuh dengan gejala ringan. Hal ini mungkin dipicu oleh menstruasi, paparan sinar matahari, demam, stres, atau bisa saja tidak diketahui penyebabnya.

Jika Anda terserang herpes labialis, Anda dapat melakukan pengobatan di rumah. Jika lepuhan tidak menghilang selama 2 minggu, lakukan kosultasi ke dokter spesialis kulit.

Page 4: Herpes Labialis

Herpes labialis atau cold sores adalah infeksi yang di tandai dengan timbulnya luka yang disertai dengan rasa nyeri pada bibir atau bagian lain dari mulut, di sebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 1 ( HSV-1). 

Tanda dan Gejala Herpes Labialis :Umumnya muncul dalam 4 tahap, yaitu :Tahap 1 : ada rasa geli, gatal atau sensasi terbakar di sekitar bibir atau hidung selama 1-2 hari. Ada yang disertai demam juga pembengkakan kelenjar getah bening di leher   dan ada yang tidak.

Tahap 2 : muncul titik-titik berisi air, dalam bentuk tunggal atau berderet seperti tandan, seringkali disertai rasa nyeri.

Tahap 3 : titik-titik berisi air akan pecah membentuk luka yang basah. Pada tahap ini virus akan mudah sekali menular pada orang.

Tahap 4 : luka mulai mengering dan sembuh.Biasanya dari munculnya tahap 1 sampai tahap 4 membutuhkan waktu selama 2-3 minggu.

Ketika penyakit ini sembuh, virus Herpes simplex tidaklah musnah tetapi bersembunyi di sel-sel saraf, menjauh dari sistem kekebalan, sehingga pada kondisi tertentu virus ini dapat muncul kembali ke permukaan kulit dan menyebabkan infeksi ulang.

Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh :- Sengatan matahari pada bibir- Demam- Flu/pilek- Cuaca dingin- Alergi makanan- Cedera di mulut- Pengobatan gigi- Stress- Terlalu lelah

Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan Herpes Simplex tipe-1 mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal ini bisa berakibat fatal pada :- Penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)- Penderita yang menjalani kemoterapi- Penderita yang menjalani terapi penyinaran- Penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di mulut yang berukuran besar bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat fatal.

Tips Perawatan Untuk Penderita Herpes Labialis :

Page 5: Herpes Labialis

- Rasa nyeri sering menyebabkan penderita malas makan dan minum, hal ini dapat mengakibatkan dehidrasi, terutama bila gejala di sertai dengan demam, karena itu harus diusahakan agar tetap minum sebanyak mungkin.- Hindari memecah titik-titik yang berisi air atau mengelupas luka yang mulai mengering. Hal ini akan memperlambat proses penyembuhan dan bahkan membuka peluang luka akan terinfeksi oleh bakteri.- Hati-hati untuk tidak menyentuh atau menggosok mata setelah tangan menyentuh bibir, karena virus HSV-1 berbahaya jika sampai mengenai mata. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah mengoleskan obat.- Jangan biarkan orang lain menyentuh bibir anda karena penyakit ini mudah menular. Selain itu untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penularan secara tidak langsung, selalu cuci benda-benda yang telah digunakan oleh penderita dengan air panas (lebih baik direbus) dan jangan biarkan orang lain memakai benda bersama-sama dengan penderita herpes, terutama ketika lukanya sedang aktif.- Balsam bibir seperti jelly petroleum dapat menghindari bibir pecah-pecah dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke daerah di sekitarnya.- Untuk mengurangi nyeri pada penderita dewasa atau anak-anak, bisa digunakan obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga digunakan obat kumur yang mengandung baking soda. Pengobatan pada herpes sekunder akan efektif bila dilakukan sebelum munculnya luka. - Pengobatan herpes labialis dapat diobati dengan salep acyclovir yang bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore lebih cepat. Salep ini dioleskan 3-5 kali sehari. Untuk kasus-kasus yang berat dan untuk penderita yang memiliki kelainan sistem kekebalan, bisa diberikan tablet acyclovir.- Mengkonsumsi vitamin B kompleks dan vitamin C juga dapat mempercepat hilangnya herpes labialis- Jika sudah sembuh hindari faktor- faktor pemicu terjadinya serangan infeksi ulang.

Page 6: Herpes Labialis

inShare

Herpes infeksi seringkali tidak menunjukkan gejala; jika gejala muncul mereka biasanya menyelesaikan dalam waktu dua minggu. di mana mereka tinggal sebagai seumur hidup, virus laten. Asimtomatik penumpahan sel virus menular dapat terjadi selama tahap ini.

1. Prodromal (hari 0-1): Gejala sering mendahului kambuh. Gejala biasanya dimulai dengan kesemutan (gatal) dan kemerahan pada kulit di sekitar lokasi terinfeksi. Tahap ini dapat berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa jam sebelum manifestasi fisik dari infeksi dan merupakan waktu terbaik untuk memulai pengobatan.

2. Peradangan (hari 1): Virus mulai bereproduksi dan menginfeksi sel-sel di ujung saraf. Sel-sel yang sehat bereaksi terhadap invasi dengan pembengkakan dan kemerahan ditampilkan sebagai gejala infeksi.

3. Pra-sakit (hari 2-3): Tahap ini didefinisikan oleh penampilan dari kecil, keras, papula meradang dan vesikula yang dapat gatal dan menyakitkan sensitif terhadap sentuhan. Dalam waktu, lepuh berisi cairan membentuk sebuah cluster pada bibir (labial) jaringan, daerah antara bibir dan kulit (vermilion border), dan dapat terjadi di hidung, dagu, dan pipi.

4. Lesi terbuka (hari 4): Ini adalah yang paling menyakitkan dan menular dari tahap. Semua vesikel kecil pecah dan bergabung untuk membuat satu besar, terbuka, ulkus menangis. Cairan secara perlahan keluar dari pembuluh darah dan jaringan yang meradang. Ini cairan yang encer yang penuh dengan partikel virus aktif dan sangat menular. Tergantung pada tingkat keparahan, orang dapat mengembangkan demam dan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang.

5. Krusta (hari 5-8): Sebuah madu / kerak emas mulai terbentuk dari eksudat manis. Ini kerak kekuningan atau coklat atau keropeng tidak terbuat dari virus yang aktif tetapi dari serum darah yang mengandung protein yang berguna seperti albumin dan globulin. Hal ini muncul sebagai proses penyembuhan dimulai dan tidak boleh tergores atau diambil di. Sakit masih menyakitkan pada tahap ini, tetapi, lebih menyakitkan, bagaimanapun, adalah konstan retak keropeng sebagai salah satu bergerak atau peregangan bibir mereka, seperti dalam tersenyum atau makan. Virus akan tetap berisi cairan cairan keluar dari sakit melalui retakan.

6. Penyembuhan (hari 9-14): kulit baru mulai terbentuk di bawah keropeng sebagai retret virus ke dalam latency. Serangkaian koreng akan membentuk selama sakit (Disebut Meier Kompleks), masing-masing lebih kecil dari yang terakhir. Selama fase iritasi, gatal, dan rasa sakit yang umum.

7. Pasca-keropeng (12-14 hari): Sebuah area kemerahan bisa berlama-lama di tempat infeksi virus sebagai sel-sel rusak yang diregenerasi. Shedding virus masih dapat terjadi selama tahap ini.

Page 7: Herpes Labialis

Infeksi berulang demikian sering disebut herpes simpleks labialis''''.

Infeksi ulang jarang terjadi di dalam mulut (stomatitis HSV intraoral'''') yang mempengaruhi gusi, ridge alveolar, palatum keras, dan bagian belakang lidah, mungkin disertai dengan herpes labialis''''.

Luka dingin adalah hasil dari virus mengaktifkan dalam tubuh. Setelah HSV-1 telah memasuki tubuh, tidak pernah meninggalkan.

Virus ini bergerak dari mulut ke diam-diam tinggal ("tetap laten") dalam sistem saraf pusat. Dalam kira-kira sepertiga orang, virus dapat "bangun" atau mengaktifkan kembali menyebabkan penyakit.

Ketika terjadi reaktivasi, virus bergerak ke bawah saraf ke kulit di mana ia dapat menyebabkan lecet (luka dingin) di sekitar bibir, dalam mulut atau, dalam sekitar 10% dari kasus, di hidung, dagu, atau pipi.

Wabah sakit dingin mungkin dipengaruhi oleh stres, haid, sinar matahari, kulit terbakar, demam, atau trauma kulit lokal. Prosedur bedah seperti operasi gigi atau saraf, tato bibir, atau dermabrasi juga memicu umum.

HSV-1 dapat dalam kasus yang jarang ditularkan kepada bayi yang baru lahir oleh anggota keluarga atau staf rumah sakit yang memiliki luka dingin, hal ini dapat menyebabkan penyakit parah yang disebut neonatal herpes simpleks.

Orang dapat mentransfer virus dari luka dingin mereka ke area lain dari tubuh, seperti mata, kulit, atau jari, ini disebut "autoinoculation."

Infeksi mata, dalam bentuk konjungtivitis atau keratitis, dapat terjadi ketika mata yang digosok setelah menyentuh lesi.

Jari infeksi (herpes whitlow) dapat terjadi ketika seorang anak dengan luka dingin atau primer HSV-1 infeksi menyebalkan / nya jari.