16
HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK MIOKARD DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun Oleh : TRUBUS SENGSEMPURNO J500090029 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Hubungan Stroke Iskemik Dengan Infark Miokard

Embed Size (px)

DESCRIPTION

feels like home

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK MIOKARD DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun Oleh : TRUBUS SENGSEMPURNO J500090029 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK DENGAN INFARK MIOKARD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI Trubus Sengsempurno, Ani Rusnani Fibriani, Endang Widhiyastuti Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. ABSTRAK LatarBelakang:Strokediketahuisebagaipenyakitkeduayangmenimbulkan kecacatantinggidankematiandidunia.PenelitiandiIndonesiadilakukanoleh ASEANNeurologicalAssociation(ASNA)di28rumahsakitseluruhIndonesia mendapatkan 2065 pasien stroke. Pasien stroke iskemik pada tahun 2010sebesar 275kasusdiRSUDDr.Moewardi.Faktorrisikomayorstrokeiskemikdari penyakitjantungmisalnyaatrialfibrilasi,infarkmiokarddenganmuraltrombus. Berdasarkandatapenelitianterdahuluhubunganinfarkmiokarddenganstroke iskemik masih kontroversial. Metode : Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel tiapkelompokkasusdankontrolyaitusebesar53,jumlahtotalsampelsebesar 106.TekniksamplingyangdigunakanadalahSimpleRandomSampling.Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakanUji Chi Square pada taraf signifikan = 0,05. Hasil:Jumlahpenderitastrokeiskemikdenganriwayatinfarkmiokardadalah sebanyak 20 orang (37,7%) lebih banyak dari pada jumlah penderita bukan stroke denganriwayatinfarkmiokardyaitusebanyak6orang(11,3%).Persentasi terjadinyastrokeiskemikmeningkatsesuaidenganriwayatinfarkmiokard daripadapersentasiterjadinyabukanstroke,darihasilanalisisdatadidapatkan nilai X2= 9,988 dan OR= 4,747. Kesimpulan : Ada hubungan antara stroke iskemik dengan infark miokard. Kata kunci : stroke iskemik, infark miokard ABSTRACT Background:Strokeisknownastheseconddiseasethatcausesdisabilityand mortalityintheworld.ResearchinIndonesiaconductedbytheASEAN NeurologicalAssociation(ASNA)in28hospitalsacrossIndonesiaget2065 strokepatients.Ischemicstrokepatientsin2010amountedto275casesin hospitals Dr. Moewardi. Major risk factors for ischemic stroke form heart disease suchasatrialfibrillation,myocardialinfarctionwithmuralthrombus.Basedon datafrompreviousstudiesofmyocardialinfarctionrelationshipwithischemic stroke remains controversial. Method:Observationalcrosssectionalanalyticapproach.Thesamplesizeof each group of cases and controls in the amount of 53, the total sample size of 106. The sampling technique used is Simple Random Sampling. The data obtained are presentedintablesandanalyzedusingChiSquaretestatthesignificantlevel =0,05. Result:Thenumberofischemicstrokepatientswithahistoryofmyocardial infarctionwere20people(37,7%)morethanthenumberofpeoplewithno historyofmyocardialinfarctionstrokebyasmanyas6people(11,3%). Percentageoccurrenceofischemicstrokeincreaseswithahistoryofmyocardial infarctionthanthepercentageofoccurrenceisnotastroke,fromtheanalysisof data obtained value of X2 = 9,988 and OR = 4,747. Conclusion:Thereisarelationshipbetweenischemicstrokewithmyocardial infarction. Key Words : ischemic stroke, myocardial infarction PENDAHULUAN Stroketelahdiketahuisebagaipenyakitkeduasetelahpenyakitjantung iskemikyangmenimbulkankecacatandinegaraberpendapatantinggidan penyebabkematiandidunia(VanderWorpetal,2007).Prevalensistrokedi Amerikasebagainegaramaju,padatahun2005adalah2,6%.Prevalensi meningkatsesuaidengankelompokusiayaitu0,8%padakelompokusia18-44 tahun,2,7%padakelompokusia45-64tahun,dan8,1%padakelompokusia65 tahunataulebihtua.Priadanwanitamempunyaiprevalensiyangkuranglebih sama yaitu pria 2,7% dan wanita 2,5% (Satyanegara, 2010).DepartemenKesehatanRImendapatkandatapada987.205subjekdari 258.366 rumah tangga di 33 propinsi bahwa stroke merupakan penyebab kematian utamapadausia>45tahun(15,4%dariseluruhkematian).Prevalensipenyakit strokediprovinsiJawaTengahmenurutdiagnosistenagakesehatan0,6%dan secarakeseluruhansebesar0,8%.PrevalensidiSurakartasendiriberdasar diagnosistenagakesehatanmencapai0,9%dansecarakeseluruhansebesar1,3% (RISKESDAS,2008).Faktorrisikomayorstrokeiskemikdaripenyakitjantung misalnyaatrialfibrilasi,infarkmiokarddenganmuraltrombus,dandilatasi kardiomiopati (Smith, 2006). Infark miokard akut pada tahun 2002 merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadiakibat penyakit infark miokard akut di seluruh dunia (Van der Worp et al, 2007; WHO, 2006). WittBJetal(2005)dalampenelitiannyamendapatkanhasil2160pasien dengan insiden infark miokard, dengan stroke rata-rata 22,6 per 1000 orang/bulan (CI 95%, 16,3 sampai 30,6 per 1000 orang/bulan) selama 30 hari pertama setelah infarkmiokard,dengankenaikan44kalilipat(morbiditasrasiostandar,44[CI 95%, 32-59]) risiko stroke pada populasi di Rochester, Minnesota. Risiko stroke 2 sampai3kalilebihtinggidariyangdiharapkanselama3tahunpertamasetelah infarkmiokard.Usiatua,riwayatstrokesebelumnya,dandiabetesmeningkatkan risiko untuk terjadinya stroke,yang tidak menurun selama penelitian. Data diatas menunjukkanrisikostrokemeningkattajamsetelahinfarkmiokard,terutama periode awal setelah terjadinya infark miokard, dibandingkan pada populasi tanpa infark miokard risiko terjadinya stroke lebih rendah. Stroke setelah infark miokard berkaitandenganpeningkatanrisikokematianyangtinggi.Kamaletal(2009), dalampenelitiannyajugamenyebutkanbahwaadahubunganyangbermakna antarariwayatinfarkmiokarddengankejadianstrokeiskemik.Laksmawati (1999)menemukanhubunganyangbermaknapenyakitkelainanjantungdengan kejadianstrokeiskemik(p=0,001)dimanapenyakitjantungtersebutmeliputi infark miokard. Berdasarkandatapenelitiansebelumnya,mendorongpenulisuntuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan infark miokard dengan stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stroke iskemik dengan infark miokard. TINJAUAN PUSTAKA Stroke MenurutWorldHealthOrganization(WHO)strokeadalahmanifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsungdengancepat,lebihdari24jamatauberakhirdenganmaut,tanpa ditemukannyapenyebabselaindaripadagangguanvaskular(Davenportdan Dennis, 2000). Strokeiskemikberdasarkanjenispatofisiologi,TrialofOrg10172in AcuteStrokeTreatment(TOAST)(Gofir,2009):Large-arteryatherosclerosis (embolus/thrombosis),Cardioembolism(highrisk/mediumrisk),Small-vessel occlusion(lakuner),Strokeofotherdeterminedetiology,Strokeofother underterminedetiology(Kryptogenik).Strokeiskemikberdasarkanperjalanan klinis(Gofir,2009):Transientischemicattack(TIA),Reversibleischemic neurologicaldeficit(RIND),Strokeinevolusion(progressingstroke),Complete stroke non-haemmorhagic. Caplan(2009)menyebutkanadabeberapasumberpotensialemboli:(a) thrombusmuralinfarkmiokard,(b)vegetasikatupjantung,(c)embolidariplak karotis,(d)menunjukkaninfarkkorteksdidaerahyangdipasokdaraholeharteri cerebrimediaterminalkarenaemboli.Emboliyangmenyumbatpembuluhdarah yangmenujukeotakakanmengurangiataumenghentikanalirandarahkebagiandistaldarisumbatan,Sejalandenganberkurangnyaalirandarah,fungsi neuronakanterganggudalamduatahap.Pertama-tama,denganpenurunanaliran darahotakdibawahtitikkritis,keduaterjadikegagalanhomeostasisionselular yangtergantungenergikemudiandaripenurunanperfusidankehilangan homeostasis ion selular tersebut akan menyebabkan kematian sel sistem saraf pusat (Japardi, 2002; Caplan, 2009). Semuafaktoryangmenentukantimbulnyamanifestasistrokedikenal sebagai faktor risiko stroke (Sidharta, 2008). 1)Nonmodifiableriskfactors:Usia(berdasarkandataWHOstroke meningkatpadausia45tahun),jeniskelamin,ras,dangenetikatau keturunan. 2)Modifiable risk factors : hipertensi, penyakit jantung (akut miokard infark, atrial fibrilasi), hiperkolestrolemia, diabetes mellitus, merokok, obesitas. Diagnosisstrokedidasarkanpadaanamnesisyangcermat,pemeriksaan fisik-neurologik,danpemeriksaanpenunjang.Strokeiskemikdenganstroke hemoragikdapatdibedakandengancaramelakukanpemeriksaanradiologi ComputedTomographyScanning(CTScan)otak(Misbach,2006).Menurut Lamsudin(2000)sebagaipembuatAlgoritmaStrokeGajahMada,untuk membedakan stroke perdarahan dengan stroke iskemik menggunakan tiga kriteria yaitupenurunankesadaran,nyerikepala,danreflekbabinski.Sensitivitas algoritmatersebut95%,namundiagnosispastibakuemasstrokeiskemikadalah menggunakanCT-scanatauMRI.MRIlebihsensitifdibandingkanCT-scan (Gofir, 2009). Infark Miokard Infarkmiokardadalahperkembangancepatdarinekrosismiokardyang disebabkanolehketidakseimbanganantarasuplaidankebutuhanoksigen(Fenton, 2009). Infark miokard dihubungkan dengan terbentuknya plak aterosklerosis yang mengakibatkanpenyempitanpembuluhdarahmaupunlepasnyaplak aterosklerotikyangakanmengakibatkanobstruksisehinggaterjadigangguan pengangkutan oksigen serta hasil metabolisme ke miokard (Fathoni, 2011). Faktor risikoyangdapatdiubahmaupuntidaksamadenganstrokeiskemik.Padasaat episode perfusiyanginadekuat, kadar oksigenkejaringanmiokardmenurundan dapatmenyebabkangangguandalamfungsimekanis,biokimiadanelektrikal miokard(Selwyn,2005).Jikaobstruksipembuluhdarahterusberlanjut,maka miokard akan mengalami infark (Mc Cance, 2006). Kriteriadiagnosisinfark miokardakutmenurutWorldHealthOrganization (WHO),diagnosisinfarkmiokardakutdilakukanjikaditemukanadanyaminimal dua dari tiga kriteria berikut ini yang terpenuhi : 1)Nyeri dada khas 2)PeningkatankonsentrasidariCreatinKinaseMuscleandBrain(CK-MB) serum 3)Temuanelektrokardiografiyangkhas,termasukperkembangandari gelombang Q patologis (Tunstall, 1994; Andrew, 2009). Komplikasi infark miokard dapat berupa : Gangguan irama, Gagal jantung (decompensatiocordis),Cardiogenicshock,Rupturdapatterjadipadadinding ventrikel, Komplikasi selanjutnya dapat terjadi thromboemboli (Fathoni, 2011). Hubungan Stroke Iskemik dengan Infark Miokard Kegagalansuplaioksigenmiokardmenyebabkaninfarkmiokarddimana terjadibeberapahalsepertidisfungsiototjantung(akinetik)yangmenjadikan stagnasi/stasisalirandarahdijantungyangdapatmengakibatkanpembentukan trombus.Akibatgangguanfungsiototjantung,padainfarkterjadikerusakan endotelototjantungsehinggatimbulpengumpulanplateletdanfibrinyang kemudianakanmembentuktrombusmuraldandapatlepasmenjadiemboli (Japardi, 2002). Penyebabemboliserebripalingseringialahgumpalandarahdarijantung (Lumbantobing,2004).Trombusmuraldapatlepasdanterbawasampaikearteri serebrimenjadiemboli,jikaemboliitutersangkutpadaarteriserebrimakaakan terjadioklusiyangmenyebabkanberkurangnyasuplaioksigensehinggaterjadi hipoksianeuronyangdiperdarahinyaatauterjadiiskemik(Japardi,2002). Penurunanalirandarahinijikatidakadaperdarahankolateraldantidakdapat terpenuhi maka akan menyebabkan jaringan otak mati atau disebut infark (Caplan, 2009). METODE PENELITIAN Penelitianinimerupakanpenelitianobservasionalanalitik,dengan pendekatancrosssectional.PenelitianinidilakukandiBagianRekamMedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi. Penelitian dilaksanakan pada 25Juli-12September2012.Datapenelitiandiperolehdariinformasiyang didapatkanpadarekammedispasien.Subjekpenelitianiniadalahsemuapasien rawatinapdanrawatjalanpadabagiansarafdiRSUDDr.Moewardi.Rekam medisdariJanuaritahun2009sampaiJulitahun2012,yangmemenuhikriteria restriksi.Sampelyanghendakditelitiadalahyangmemenuhikriteriainklusi. Sampeldiambildenganmenggunakantekniksimplerandomsampling.Total jumlah sampel 106. Kriteria restriksi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Kriteria Restriksi1.Kriteria Inklusi a.Pasien umur 45 tahun b.Laki-laki dan perempuan c.Pasien stroke iskemik dan non stroke 2.Kriteria Eksklusi a.Pasien stroke hemoragik b.Pasien Transient ischemic attack (TIA) c.Pasien atrial fibrilasi tanpa infark miokard Infarkmiokardadalahperkembangancepatdarinekrosismiokardyang disebabkanolehketidakseimbanganantarasuplaidankebutuhanoksigen(Fenton, 2009).Goldstandarataupemeriksaanbakuemasuntukmenentukaninfark miokardberdasarEKGdan/atauenzimjantung(CK-MB)(Tunstall,1994; Andrew,2009).Penegakkandiagnosisinfarkmiokarddilakukanolehdokter spesialispenyakitjantungRSUDDr.Moewardi.Skalapengukuranvariabel penelitiannya nominal dikotomik. StrokeIskemikadalahstrokeyangtimbulakibatthrombosisatau embolisasiyangterjadidanmengenaipembuluhdarahotakyangmenyebabkan obstruksi aliran darah otak yang mengenai satu atau lebih pembuluh darah (Gofir, 2009).CT-scanmerupakanpemeriksaanbakuemasuntukmenentukanjenis patologistroke,lokasidanekstensilesisertamenyingkirkanlesinonvaskuler (Lumbantobing,2004).Penegakkandiagnosisstrokedilakukanolehdokter spesialissarafRSUDDr.Moewardi.Skalapengukuranvariabelpenelitiannya nominal dikotomik. BukanStrokeIskemikadalahpasienyangdirawatdibagiansarafRSUD Dr.Moewardiselainpasienstrokeiskemiksepertipenyakitinflamasi,penyakit degeneratif,ekstrapiramidaldangangguangerak,epilepsi,dangangguansaraf perifer. Didapatkan dari catatan rekam medis pasien. HASIL PENELITIAN Setelahdilakukanpenelitianpadatanggal25Juli25September2012 diperoleh sampel sebanyak 106 dengan metode simple random sampling. Sampel dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok stroke iskemik sebanyak 53 sampel dan kelompok bukan stroke sebanyak 53 sampel.Berikut ini distribusi data hasil dari penelitian: Tabel 1. Distribusi Kejadian Stroke Iskemik dan Bukan Stroke Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Stroke IskemikBukan StrokeJumlah%Jumlah% Laki-laki2954,7%2852,8% Perempuan2445,3%2547,2% Jumlah53100%53100% Tabel1menyajikandistribusipenderitastrokeiskemikterbanyakadalah laki-lakisejumlah29sampel(54,7%).Sedangkanpadapenderitabukanstroke terbanyak adalah laki-laki sejumlah 28 sampel (52,8%). Tabel 2. Distribusi Kejadian Stroke Iskemik dan Bukan StrokeMenurut Usia UsiaStroke iskemikBukan StrokeFrekuensi%Frekuensi% 45-50713,21935,8 51-601324,52037,7 61-702037,71120,8 71-8091735,7 81-9047,600 Jumlah5310053100 Tabel 2 menampilkan persentase terbesar pasienstroke iskemik pada usia 61-70tahun,yaitusebanyak20sampel(37,7%).Sedangkanpadapasienbukan stroke iskemik persentase terbesar ada pada rentang usia 51-60 tahun sebanyak 20 sampel (37,7%). Tabel 3. Distribusi Kejadian Stroke Iskemik dan Bukan Stroke menurut Infark Miokard StrokeBukan Stroke Frekuensi%Frekuensi% Infark Miokard2037,7611,3 Tidak Infark Miokard 3362,34788,7 Jumlah5310053100 Tabel3terlihatpadakelompokpasienstrokeiskemikdenganinfark miokardsebanyak20sampel(37,7%).Sedangkanpadakelompokbukanstroke dengan infark miokard sebanyak 6 sampel (11,3%). Pasien yang tidak mengalami infarkmiokardpadakelompokstrokeiskemiksebanyak33sampel(62,3%)dan pada kelompok bukan stroke iskemik sebanyak 47 sampel (88,7%). DISKUSI Tabel1menyajikandistribusisampelmenurutjeniskelamindidapatkan kejadianstrokeiskemikpadalaki-lakilebihbanyakdaripadaperempuandengan hasillaki-lakisebanyak29sampel(54,7%)danpadaperempuansebanyak24 sampel(45,3%).HasilpenelitianinisesuaidenganpenelitianSampsonetal (2006)denganhasillaki-lakisebanyak59%danperempuan41%.Datalain menyebutkaninsidenstroke1,25kalilebihbesarpadapriadibandingwanita (Lumbantobing, 2004).Halinidiperkirakankarenakarenaangkasurviveinfarkmiokardlaki-laki lebihbesardibandingkanwanitadenganhasillaki-laki2,3%danwanita0,4% (Daiva et al, 2002). Selain itu juga serangan stroke pada laki-laki terjadi pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita sehingga tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi,sementarawanitalebihberpotensiterkenastrokediusialanjutsehingga lebihseringmeninggal(Gofir,2009).Laki-lakimempunyaifaktorrisikoseperti merokok,alkoholdanaterosklerosis,dimanapadalaki-lakihormontestosteron meningkatkanjumlahLowDensityLipoprotein(LDL),sedangkanpadawanita terdapathormonestrogenyangmelindungidariaterosklerosis(Gofir,2009;Bull, 2007;Nerrida,2009).Namundatajumlahlaki-lakidanperempuanyang menderitastrokemenurutdataprevalensistrokediAmerikapadatahun2005 kurang lebih sama yaitu laki-laki 2,7% dan perempuan 2,5% (Satyanegara, 2010). Tabel2menunjukkanrentangusiapasienstrokeiskemik,didapatkan kejadianstrokeiskemikterbanyakpadakelompokusia61-70tahundengan presentase37,7%danpalingsedikitpadakelompokusia81-90tahundengan presentase7,6%.PenelitianyangdilakukanASEANNeurologicalAssociation (ASNA)di 28 rumah sakit seluruh Indonesia didapatkan profil usia di bawah 45 tahun yaitu 11,8 %, usia 45-64 tahun berjumlah 54,2 % dan di atas usia 65 tahun 33,5% (Misbach, 2006). Berdasarkan penelitian National Heart, Lung, and Blood Institute(NHLBI)rasioinsidenstrokepadausia55-64tahunsebesar1,25,lalu padausia65-74tahunadalah1,50,kemudianpadausia75-84tahunadalah1,07 dan pada usia 85 tahun adalah 0,76 (Carnethon et al, 2009). Halinidiperkirakankarenaseiringbertambahnyausiaterjadidegenerasi fungsiorgandalamtubuhsalahsatunyaterjadipenurunanalirandarahkeotak, bilapenurunanalirandarahsampai18ml/100gramjaringanotakpermenitdan semakin parah dapat menyebabkan jaringan otak mati, yang disebut sebagai infark (Gofir,2009).Selainitupenyakitjantungyangmerupakanfaktorrisikomayor stroke iskemik lebih banyak terjadi pada usia yang lebih tua (Japardi, 2002). Tabel3distribusikejadianstrokeiskemikdankejadianbukanstroke iskemikberdasaradanyariwayatinfarkmiokarddidapatkan37,7%penderita strokeiskemikdenganriwayatataumenderitainfarkmiokard.Halini menunjukkanbahwainfarkmiokardberpengaruhpositifdanmerupakanfaktor risiko mayor dari stroke iskemik (Smith, 2006). Berdasarkan penelitian Wiitet al (2005),mendapatkanhasil2160pasiendenganinsideninfarkmiokard,dengan strokerata-rata22,6per1000orang/bulan(CI95%,16,3sampai30,6per1000 orang/bulan)selama30haripertamasetelahinfarkmiokard.Risikostroke2 sampai3kalilebihtinggidariyangdiharapkanselama3tahunpertamasetelah infark miokard.Wiit et al tahun 2006 melakukan penelitian meta-analysis dengan hasil 11,1 stroke iskemik per 1000 infark miokard (CI 95%, 10,7-11,5) dibanding dengan12,2pada30haripertama(CI95%,10,4-14,0)dan21,4pada1tahun pertamainfarkmiokard(CI95%,14,1-28,7).Haltersebutdikarenakanpada infarkmiokardterjadikerusakandaripermukaanendokardiumjantungmaupun keadaanstasissetempatakibatdisfungsiototjantung(segmenakinetik)yang mengakibatkanterbentuknyatrombuspadajantungdanjika emboli itu tersangkut pada arteri serebri maka akan terjadi oklusi yang menyebabkan berkurangnya suplai oksigen sehingga terjadi hipoksia neuron yang diperdarahinya atau terjadi iskemik (Japardi, 2002; Gofir, 2009). Penurunan aliran darah ini jika tidak ada perdarahan kolateraldantidakdapatterpenuhimakaakanmenyebabkanjaringanotakmati atau disebut infark (Caplan, 2009 SetelahdilakukananalisastatistikdenganUjiChiSquareX2hitung menggunakan program SPSS 19.0 for window adalah 9,988 lebih tinggi dari nilai X2tabelsebesar3,841,dengantingkatsignifikansiataup=0,002dengandb=1 makaHoditolak.DengandemikiannilaiX2yangdidapatmenunjukkanada hubunganyang bermakna antara infark miokarddengan angka kejadian stroke di RSUD Dr. Moewardi. Nilai Rasio prevalensi (RP) = 1,86. RP > 1 artinya dugaan adanyafaktorrisikoterhadapefek(sakit)memangbenar.NilaiOddsRatio(OR) untukdatamatchingyaituOR=4,747.KarenaORlebihdari1,berartiinfark miokard faktor risiko terjadinya stroke iskemik (Dahlan, 2009). OR = 4,747 yang berartibahwapadapenderitainfarkmiokardlebihberisikomengalamistroke iskemik4,747lebihbesardaripadabukanpenderitainfarkmiokard.Dalam penelitianyanglainmendapatkanbahwainfarkmiokardmempunyaihubungan yang signifikan dengan kejadian stroke iskemik (Witt, 2006). Berdasarkanhasilperhitungandiatasdapatdisimpulkanbahwasecara statistik terdapat hubungan antara infark miokard dengan kejadian stroke iskemik, lebihdari35%sampelyangditemukanmempunyairiwayatinfarkmiokard. Prevalensi penderita stroke iskemik cukup tinggi, pada laki-laki mencapai 54,7%. Umurrata-ratarespondenlebihseringterjadipadakelompokusia61-70tahun dengan presentase 37,7%. Penelitianmenggunakanrancangancrosssectionaldikarenakan keterbatasan waktu, sehingga terdapat kelemahan dalam penelitian ini antara lain penelitiandilakukandalamsewaktutanpafollowupjadisulituntukmenentukan mekanismesebabakibatkarenapengukuranterhadapfaktorrisikodanefek dilakukansekaliguspadawaktuyangsama,kemudianpenelitimengambildata berdasarkanrekammedisyangdiluarkendalipenulis,jumlahsampelyang diambil terlalu sedikit dibandingkan penelitian sebelumnya (Sastroasmoro, 2008). Rumahsakityangdipilihuntukpenelitianmerupakanrumahsakitrujukan,akan tetapi1rumahsakitbelumlahcukupuntukmewakiliseluruhkota.Penelitianini mempunyaikelebihandibandingpenelitiansebelumnyaantaralainpenelitianini menggunakandatainsidensi,populasisubjekberasaldarinegaraberkembang dengantingkatkepeduliansertapengetahuanterhadapfaktorrisikopenyakit masih rendah dan dapat menjadi bahan dasar penelitian berikutnya yang lebih baik dikedepannya (Sastroasmoro, 2008). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulandaripenelitianiniadalahterdapathubunganyangsignifikan antarastrokeiskemikdenganinfarkmiokard(OR=4,747,95%CI=.1,72 13,102). Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Perlunyapenyuluhankepadamasyarakatluastentanghubunganantara infark miokard dengan stroke iskemik, agar para penderita infark miokard dapatmengetahuitanda-tandaawalstrokeiskemiksehinggadapatcepat mendapatpertolongandaripetugaskesehatandantidakterjadikerusakan yang irreversible. 2.Perlu diberikan perhatian khusus bahwa infark miokard merupakan faktor risikomayordaristrokeiskemiksehinggapetugaskesehatanbisa melakukanscreeninginfarkmiokardyangberpotensimenjadistroke iskemik. 3.Perlunyaedukasikepadapenderitainfarkmiokard,agarsebisamungkin merubahgayahidupmenjadilebihbaikuntukmenghindariterjadinya serangan stroke iskemik. 4.Perluadanyapenelitianlebihlanjuttentanghubunganantarainfark miokarddenganstrokeiskemikdimanamenggunakandesainpenelitian yang lebih baik dan memperhitungkan faktor risiko yang lain. DAFTAR PUSTAKA Andrew,J.Boyle,AllanS.Jaffe.,2009.AcuteMyocardialInfarction.In: CURRENT Diagnosis & Treatment Cardiology Third Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Anwar,T.B.,2004.KelainanJantungSebagaiFaktorResikoStroke.Available from: http://repository.usu.ac.id [Accessed 16 Maret 2012] Arief,M.,2008.PengantarMetodologiPenelitianUntukIlmuKesehatan. Surakarta : Sebelas Maret Unirversity Press. Bhatnagar,P.,Scarborough,P.,Smeeton,N.C.,andAllender,S.,2010.The IncidenceofAll StrokeandStroke Subtype inThe UnitedKingdom, 1985 to 2008: A Systematic Review. BMC Public Health 10: 539-549.Brashers,V.L.,2007.ClinicalApplicationsofPathopysiology:Assesment, Diagnostic reasoning, and Management,2nd ed. Jakarta : EGC Bull, Eleanor. 2007. Simple Guide : Kolesterol. Jakarta : Erlangga. Caplan, L. R., 2009. Caplans Stroke: A Clinical Approach. 4th ed. United State of America: Sauders Elsevier Carnethonetal.,2009.HeartDiseaseandStrokeStatistics-2009Update.A ReportFromtheAmericanHeartAssociationStatisticsCommitteeand Stroke Statistics Subcommitte. CentralBureauofHealthIntelligence.,2010.NationalHealthProfileofIndia 2010. New Delhi : NCBI Chiarella,F.,SantoroE.,etal.,1998.PredischargeTwo-Dimensional EchocardiographicEvaluationOfLeftVentricularThrombosisAfter AcuteMyocardialInfarctionInTheGISSI-3Study.AmJCardiol.81: 822-7 DaivaRastenyt.,Dianaopagien.,RiardasRadiauskas.,2002.Long-termrisk ofstrokeafterafirst-evermyocardialinfarction.Medicina.Instituteof Cardiology, Kaunas Universityof Medicine,Lithuania. Vol.38, No.5. Davenport,R.&Dennis,M.,2000.NeurologicalEmergencies:AcuteStroke.J Neurol Neurosurg Psychiatry, 68: 277-288.DepartemenKesehatanRepublikIndonesia.,2008.ProfilKesehatanIndonesia2007. Jakarta: Depkes RI DinasKesehatanProvinsiJawaTengah.,2008.ProfilKesehatanProvinsiJawa tengah tahun 2007. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah DoufekiasE.,AlanZ.S.,JorgeR.K.,2008.CardiogenicandAortogenicBrain Embolism. Journal of The American College of Cardiology. Vol 51. No. 11 Eoudi,BF.,Chowdhury,AH.,2010.Aterosclerosis.AmericaMedscape. Availablefrom:http://www.emedicine.medscape.com/article/1509[Accessed 8 Juli 2012] ESC/ACCF/AHA/WHFTaskForce.,2007.UniversalDefinitionof MyocardialInfarction.Available from: http://www.nvvc.nl/ [Accessed 19 Maret 2012] Fathoni, M., 2011. Penyakit Jantung Koroner. Surakarta : Universitas Sebelas maret press Fenton,D.E.,2009.Myocardialinfarction.Availablefrom: http://emedicine.medscape.com/article/759321-overview[Accessed16 Maret 2012] Ghazali,A.V.,Sastromihardjo,S.,2002.StudiCrossSectional,dalam:Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV Sagung Seto, pp. 97-108. Ginsberg, L., 2008. Neurologi. Edisi kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Gofir, A., 2009. Manajemen Stroke. Yogyakarta : Pustaka Cendekia Press. Jamal,S.,2004.DeskripsiPenyakitSistemSirkulasi:PenyebabUtamaKematiandi Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran. No 143 :6 Japardi, I., 2002. Patofisiologi Stroke Infark Akibat Tromboemboli. Bagian Bedah FakultasKedokteranUniversitasSumatraUtara.Availablefrom: http://library.usu.ac.id [Accessed 17 Maret 2012] Japardi,I.,2002.PatogenesaStrokeKardioemboli.BagianBedahFakultas KedokteranUniversitasSumatraUtara.Availablefrom: http://library.usu.ac.id [Accessed 17 Maret 2012] Kamal, A.K., et al., 2009. The Burden of Stroke and Transient Ischemic Attack inPakistan:aCommunity-basedPrevalenceStudy.BMCNeurology,9: 58. Laksmawati.,1999.FaktorYangMempengaruhiStrokeNonHemoragikUlang (StudiKasusKontrolDiBangsalBagianSarafRsupDr.Kariadi). Availablefrom:http://eprints.undip.ac.id/12205/[Accessed16Maret 2012] Licthman,H.J.,HarlanM.K.,YunWang.,etal.,2002.RiskandPredictorsof StrokeAfterMyocardialInfarctionAmongTheElderly:ResultsfromThe CooperativeCardiovascularProject.Circulation:AmericanHeart Association. 105: 1082-1087 Lumbantobing,S.M.,2004.Neurogeriatri.Jakarta:BalaiPenerbitFakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mahendra,B.,2005.AtasiStrokedenganTanamanObat.Jakarta:Niaga Swadaya. McCance, KL., Huether , SE., 2006. Pathophysiology, The Biologic Basic for Disease in adults and Children. Vol 2. Unites States American : Elsevier Mosby Misbach,J.,2006.Stroke,Aspekdiagnostik,patofisiologi,manajemen.Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Notoatmodjo,S.,2010.MetodologiPenelitiankesehatan.Jakarta:PTRienka Cipta. Ping Wing NG., Wai Kwong Chan., Patrick K. L., 2001. Risk of stroke after acute myocardialinfarctionamongChinese.ChineseMedicalJournal.114(2): 210-211 Price,S.A.danWilsonL.M.C.CarolT.B.,2005.Patofisiologi,KonsepKlinik Proses-proses Penyakit. Edisi 2. Jakarta : EGC. Ramrakha,Punit.,HillJ.,2006.AtherosclerosisPathopysiology.Chapter4 CoronaryHeartDisease.OxfordHandbookofCardiology1st ed.New York: Oxford University Press. 112-19 Ropper, A. H., Brown R. H., 2005. Adams and Victors: Principles of Neurology Eighth Edition. United State of America: McGraw-Hill Sampson, K. U., Marc A. P., John J. V., et al. 2007. Predictors of Stroke in High RiskPatientsAfterAcuteMyocardialInfarction:InsightsFromThe VALIANT Trial. European Heart Journal. 28.685-691. Sarumpaet, N.S., 2009. Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat. InapdiRSUPH.AdamMalikMedanTahun2005-2007.Availablefrom: http://repository.usu.ac.id [Accessed 12 september 2012] Sastroasmoro,S.,IsmaelS.,2008.Dasar-dasarMetodologiPenelitianKlinis, Edisi ke-3. Jakarta : Sagung Seto. Satyanegara.,2010.IlmuBedahSaraf.EdisiVI.Jakarta:PTGramediaPustaka Utama. Selwyn,A.P.,BraunwaldE.,2005.IschemicHeartDisease.In:Kasper,D.L., Fauci,A.S.,Longo,D.L.,Braunwald,E.,Hauser,S.L.,Jameson,J.L., eds., Harrisons Principles of Internal Medicine. 16 th ed. USA: McGraw-Hill 1434-1435. Sembiring,K.,2010.HubunganKelainanJantungdenganStrokeIskemikpada Pasien Rawat Inap di Bagian Neurologi FK-USU/ RSUP Haji Adam Malik Medan.Availablefrom:http://repository.usu.ac.id[Accessed16Maret 2012] SetyopranotoI.,2011.Stroke:GejaladanPenatalaksanaan.CerminDunia Kedokteran 185. 38:247-50Setyopranoto,I.,LamsudinR.,DahlanP.,2000.PerananStrokeIskemikAkut TerhadapTimbulnyaGangguanFungsiKognitifdiRSUPDr.Sardjito Yogyakarta. B Neurosains. Vol 2 no 1: 227-34Sidharta, P., 2008. Neurologi Klinis Dasar .12th edition. Jakarta : Dian Rakyat. Silbernagl, S., Lang, F., 2006. Teks & atlas berwarna patofisiologi. Jakarta : EGC Smith,W.S.,Johnston,S.C.,andEaston,J.D.,2006.CerebrovascularDisease.In: Kasper,D.L.,Braunwald,E.,Fauci,A.S.,Hauser,S.L.,Longo,D.L.,and Jameson, J.L. ed. Harrisons Principles of Internal Medicine. 16th ed. New York: McGraw-Hill, 2372-2393.Tunstall-Pedoe H; Kuulasmaa K; Amouyel P; Arveiler D; Rajakangas AM; Pajak A., 1994. Myocardial infarction and coronary deaths in the World Health OrganizationMONICAProject.Registrationprocedures,eventrates,andcase-fatalityratesin38populationsfrom21countriesinfour continents. Circulation. 90: 583-612.Van der worp, H.B; Van Gijn J., 2007. Acute Ischemic Stroke. The New England Journal of Medicine. 357: 572-579. Victor,M,RopperAH.,2001.PrincipleofNeurology.7thed.NewYork: McGraw Hill. WHO MONICA., 1986. Manual Version 1: 1. Witt,B.J.,KarlaV.B.,RobertD.Betal.,2006.TheIncidenceofStrokeAfter Myocardial Infarction: A Meta Analysis. The American Journal of Medicine 119. 354.e1-354.e9 Witt,B.J.,RobertD.B.,StevenJ.J.,etal.,2005.ACommunity-BasedStudyof StrokeIncidenceAfterMyocardialInfarction.AnnalsofInternalMedicine. 143: 785-792. WorldHealthOrganization. 2006.NeurologicalDisordersPublicHealth Challenges. WHO. 151-155.