Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
-- I RG·FIK:J
I..APORAN AKHrR
RF.SEARCII GROUP KESl;HATAN DAN GIZJ OLAHRAGA
TAHUN ANGGARAN 2011
Profil Slatus Hidrasi Atlet Kant• Sab-elilo Yogyakarta
Saat t...tiban
Prof. Dr. Ojoko Pckik lrianto, M.Kn(NIP. 19620815 191702 I OOI) 0-rdono, S.Pd., M.Or{NIP. 19761105 200212 I 002)
dr. M.dwunmad lkhwan 7...ein. &p.KO(NIP. 19140315 200912 I 003) Bayu A.Randi (NIM. 14602241012)
Kharisma Mahardhika Putn. {NIM. 14602241029)
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI VOGVAKARTA
·rAHUN 2118
Penelitian ini dibiayai oleb DIPA BLU Univenltas Negerl Yogy•karta
Nomor SP DIPA 042.01.2.400904 2018 Taagpl OS Desember 2017
Berdaurbn Surat Perjanjian Pelak.uaaaa Peoditiai• Nomor
:106.19/UNJ.l.16/Pt.nOII Taacal I Fcbnari 2118
5. Mahasiswa yang terhbat
LEMDAR PENGESAI IAN LAPORAN AKHIR J>ENELITIAN RESEARCH GROUP
Prof. Dr. Djoko Pe k lrianto, M.Kes. NIP 19620815 1987021 001
��·an. Yogyakarta, 25 Juni 2018 Ket Pclaksana
awan Sundawan S, M.Ed. NIP 1964070719&812 I 001
No N=• NIM Prodi I. ayu AfTandi Jsmnyono 14602241012 -cna. Kcpclatihan Olahraga
harisma Mahanlika Putra 14602241029 end. Kcpela11han Olalua&a ..
No Nama, Gclar NJr Bidang Keahhan L. .Janaru()llo, M.0... 19761 IOS 200212 I 002 cpclatihan Karate
. Muhammad Jkhwan Zcin, 19840315 200912 I 003 pons Medicine p.K.O.
6. Lekas! Pcnelitian Yogyakarta 7. Waktuf>enclitiao 4Fcbruari2018.s/d28Juni2018 8. Dana yang diusulkan Rp. IS.000.000,00
L. Judul Pcnelitian Profil Status I lidmsi Atlcl Karate Sub-elite Yogyakart:i Saat Latiban ,. Kctua Peneliti
a. Nama lengk.ap Pro[ Or. Ojoko Pckik lrianto, M.Kcs. b, Jabalaii Guru Besat c. Program Studi Pcndidikan Kepclatihnn Olahraga d. Alamat Modi nan Baoyuraden Garn ping Sleman Yogyakarta c. Tclcpon +628JS68S8960 f. e-mail djoko.pckik@yahoo com
J. Nama Rcsean:h Group Kesehstan dan Gizi Otahraga 4. Tim Pcncliti
l'H:AKATA
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha pengasih dan
Maha pemurah atas segala limpahan rahmat. hidayah. dan inayah-Nya, sehingga
kami bcrkescmpalan untuk mclanjutkan pcnclitian grup RG kami yang berjudul
"Profil Stares llidrasi Atlc1 Karate Sub-elite Yogyakana Saal Latihan". Penditian
ini telah selesni sesuai dengan timeline yang tclah dirnncang sebelumnya.
Akhir k.ata kami bencrimakasih kepada seluruh pihak yang selama ini
mendukung pelaksan:lan penclitian ini don scmoga hasil pcnclitian ini bermanfaat
bagi kcmajuan ilmu keolahrugaan di Indonesia.
Yogynkarta, 28 Juni 2018
Tim Pcneliti
"'
;,
DAt'TAR ISi
IIALAMAN JU DUL ...........•..................................................•..•....................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...•.•...................................................................... 11
KATA PENGANTAR ..........•.•....•.•.......•...................................•................... 111
DAFTAR ISi .........................................•....................•.........•........................ tv
BAB I PENDAHULUAN .
A. Llltar llelakang Masalah .
0. Jdcntifikasi Masalah 3
C. Rumusan Masai ah 3
D. Batasan Penelitlan .......................................................•.................... 3
E. Manfaat Penclitian )
BAB II KAJIAN PUST AKA ....•.......•..........•.....•............................................. 6
A. Kojian Pustaka 6
I. CairanTubuh 6
2. Cairan Tubuh Dalwn Olahraga 6
3. Dehdirasi ......................•............................................................... 9 4. Pcmatauan Kesimbangn Cairan Tubuhan ..........•........•................ 11
5. Rckomcndasi Pcmenuhan Kcbutuhan Saat Berolahraga 13
B. Kcrangka Konsep .............................................•............................... 14
BAB Ill METODE PENELlllAN ...•....•..........................•••.....•...................... IS
A. Dcsain Penclitian .......•.....•...............................•....................•........ IS
B. Tempaldan Waiau .•......................................................................... IS
C. Sumber Data .................•.................................................................. 15
D. Populasi .................•...............................................•...................•.... 15
E. Cara Kcrja 17
F. Tahap Pcnelitian 18
G. Definisi Operasional ...........................•......................•...................... 19
II. BnhanPcnelitian .......•....•.•.......••..........•......••....•••......•.....•.......•....... 21
I. Analisis Pcnelitian .•..••.•..••.............•..............••........•...•.•..•................... 21
J. Alur Peoeuttan ..... ···········-························ .• ······················-···-···········22
K. Etika Pcnelili.an ·······································-···· ......•........... _ 22
BAB IV. PERSONALIA PENELJTIAN .........................•............•.....•..•.......... 23
BAB V. PEMBIAYAAN ...........................................................•..•......•........... 24
BAB VI. JAOWAL PENELITIAN ..............................•................................•... 25
BAB VII. IIASJL PENELnlAN DAN PEMBAHASAN •...••..................•...... 26
BAD VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 29
DAFTAR PUSTAKA - ...........•.....................•..... 30
LAMl>IRAN
v
BAH I
PF.NDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Karate adalah beladiri yang populer di Indonesia Olahraga ini banyak
dipclajari sebagai olahraga kesehatan ataupun kompetitif karena dipertandingkan
pada multicvcnt nasional maupun intemasional. Usia remaja dan pemuda adalah sa]ah
satu kclompok masyarakat yang aktif mempelajari karate scbagai olahraga
kompetitif. Populasi ini merupakan usia produktif dalam meraih prestasi dalam
kejuarnan sehingga merupakan popu[asi terbanyak yang menjadi atlcl.
Bcrdasarkan hasil pengamatan, rcmaja dan pemuda umumnya bcrlatih karate
pada sore hingga malam hari. Hal tersebut dilakukan karena status mereka sebagai
pelajar atau mahasiswa yang memiliki aktivitas sekolah pada pagi harinya. Latihan
pada sore-malam hari pcrlu mendapat perhatian karena aktivitas yang telah mereka
lakukan scbclumnya berpotcnsi mcnyebabkan tubuh mengalami kekurnngan cairan
atau disebut dehidrasi. Atlet bcrpotcnsi mengalami dehidrasi ketik.a latihan, terutama
bagi atlet yang tidak mendapat informasi cukup tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi
dan cairan selama mereka berolahraga
Dehidrasi menyebabkan penurunan kinerja berolahraga dan masalah
kesehatan. Dchidrasi juga dapat menurunkan kcmampuan kognitif7mental, terutama
pada tingkat dehidrasi lebih dari 2%. Kemampuan kognitif ini berperan penting
dalam olahraga yang membutuhkan keterampilan, konscntrasi dan taklik sepeni
olah.raga karate. Penurunan fungsi kognitif dan konsemrasi akan mcngakibatkan
scorang pemain melakukan gcrakan.ftcknik yang salah ataupun lauang responsif
terhadap situasi permainan schingga bcrpotcnsi terjadinya cedera. Karate temmsuk
olahraga berintensitas tinggi schinggn potensi kehilangan cairan tubuh melalui
pembuangan kcringat sangat bcsar. Berlntih karate dalam kondisi dchidrasi tcntunya
scmakin bcrisiko karcna cairan tubuh yang hilang akan semakin besar lagi.
Kekhawatiran tersebut diduktmg fakta lain bahwa karate adalah olahraga kontak
dcngan angka kejadian ccdera yang tinggi.
Melihat adanya kecenderungan risiko dchidrasi pada atlet karate dan tingginya
risiko ccdcra pada olahraga ini, maka perlu dilalrukan upaya penccgahan ccdera
mclalui pcmahaman dan pcmenuhan kebutuhan cairan yang cukup ketika berolahraga
begi para atlet karate. Penilaian status hiJrasi pada populasi tcscbut sangat pcnting
dilakukan sebagai langk.'lh awal mcngingat data tcrkait hal tersebut bclum pemah ada
dan diteliti.
Penclitian ini bertujuan untuk mcngctahui profil status hidrasi atlet karate
sebelum mercka berlatih. Data yang diperolch dapat digunakan untuk menyusun
scbuah program promotif-preveotif tentang dehidrasi schingga atlet karate
mengetahui manfaat dan pentingnya pemenuhan kcbutuhan cairnn tubuh selama
berolahraga.
2
8. ldenlifikasi Masalah
1. Karate mcrupakan olahraga kontak dcng.an risiko cedcra yang tingg.i
2. Mayoritas atlct karate adalah pelajar-mahasiswa yang mcmilik.i alc:tivitas lain
yang berpotensi mcnyebabkan dchidrasi kctika latihan
3. Tidak adanya profil hidrasi atlet futsal Indonesia sebclum mereka beriatih
4. Minimnya media edukasi bagi aijet karate tcntang pcntingnya pcmenuhan
kcbutuhan cairan saat berolaharaga
C. Rumusan Masalah
Bcrdasarkan idcntifikasi masalah diatas maka dnpat dinunuskan masalah
penelitian ini adalah: Bagaimana profil status hidrasi pada atlet karate di Indonesia?
D. Oalasao Masalah
Batasan masalah pada penclilian ini adalah status hidrasi pada at.let karate yang
berusia muda dan berpotensi mcngalami dchidrasi saat lnlihan akibat aktivitas
sebclumnya (diluar karate).
E. Manfaat Penelilian
I. Bagi Peaeliti
Pcnelilian ini bennanfaat untuk mcningkatkan kemampuan dan keternmroilan
dalam menyclenggarakan penelitian sebagai pcnerapan Tridharma Pendidikan.
Selain itu hasil penelitian ini dapat menunjukkan fenomena kejadian di populasi
atlet muda khususnya at.let karate tcrkait pemcnuhan kebutuhan cairan selama
berolahraga.
)
I
I
2. Bagi Masyarakat
Hasil pcnclitian ini merupakan data dasar yang bermanfaat dan dapat
digunakan dalam sctiap upaya promotif. preventif dan edukatiftentang pentingnya
pemcnuhan kcbutuhan cairan tubuh sclama bcrolahraga melalui basil pcnelitian.
4
BAB II
Persenlase
82%
75o/,
Darah
Organ
OIOt
,,, '' . , ,J,,l_ , " , 71! .• . . . . .
KAJlAN PUST AKA
T:"'" ••• ; ·,- --. ', ••• -w : f,...•'.,'' ,.:.·· ,,·.1 .. ·-- - - . .· .. .,
5
Tulang
Air atau cairan tubuh merupakan komponen utama dari tubuh, yaitu 55-60%,
Tabet I. K.andungan air dalam berbagai organ tubuh (Santoso, 2012)
I. Cair.10 Tubuh
A. KAJIAN PUST AKA
mengandung lebih banyak air sehingga kandungan air pada seorang ntlet urnwnnya
[cbih banyak dibandingkan non-atlel Kandungan air pada laki-laki lcbih banyak
dibandingkan percmpuan clan kandungan air pada seseorang bcrusia muda lebih
dari bcrut badan orang dewasa alau 70"/e dari bagian tubuh lanpa lcmak (lean body
mass). Kandungan air bcrbeda-beda pada setiap individu tcrganrung dari proporsi
banyak dibanding orang tua (Almatsier, 2009). Kandungan air dalam berbagai organ
1ubuh dapat dilihat pada label I.
jaringan otot dan jaringan lcmak yang dimiliki. Tubuh dcngan banyak otot
I
I i
I
1991)
Na:K=l:10
6
lntcrsel/ interstitial : 12 liter
Na:K=28:I
Cairan tubub total: 4S liter
Cairan tubuh terdistribusi di 2 bagian (kompanemcn), yaitu pada intrasel dan
ekstrasel. Cairan intrascl membentuk 213 dari total cairan tubuh dan sisanya dibentuk
oleh cairan ekstrasel (Sherwood, 2001). Cairan ekstrasel scndiri dibagi menjadi 2
komponcn, yaitu ; cairan intcrstisial dan plasma darah. Cairan intcrstisial atau disebut
Komposisi cairan tubuh dalam sctiap kompartemen selalu dipertahankan agar
Tabel 2. Distribusi cairan di dalam tubuh (Almatsier, 2009)
Cairan tubuh pada masing-masing kompartcmen memilik.i komposisi ion yang
dalam pembuluh darnh dan mcmbentuk volume darah total bcrsama sel darah (Cogan,
sedang,kan cairan ckstrasel didominasi oleh ion natrium, klorida dan bikarbonat.
berbeda Cairan intrasel didominasi oleh ion kalium, magnesium dan fosfat,
juga cairan interseluler terletak di sela-sela sel, sedangkan plasma darah terletak di
selalu berada dalam keadaan homcstasis/tetap, meskipun setiap waktu tcrjadi proses
kehilangan dan penggantian bagian-bagiannya. Keseimbangan cairan ini penting
karena menentukan volume dan tekanan darah (Almatsier, 2009). Pembagian air di
dalam tubuh berdasar kompartemennya dapat dilihat pada tabel berilrut ini.
Plasma darah : 3 liter
Na: K=28:1
[ '
I ' ' I • I • i I
I
i
I
I
I
Tabet uiatas mengilustrasikan bahwa sescorang dengan berat badan 70 kg
mengandung kurang lebih 45 liter air dcngan komposisi 15 liter di eksuasel dan 30
liter di intrasel. Cairan ckstrasel terscbut sepcrlimanya (3 liter) terdistribusi di dalam
pembuluh darah clan selebihnya (12 liter) dalam intra.sci (tennasuk carran
serebrospinal, sekresi saluran cema, cairan dalam mata clan telinga).
Cairan intrasel memasok bahan yang dipcrlukan oleh sci clan membawa keluar
produk akhir dari reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap sci. Setiap kompartemcn
cairan dipisahkan satu sama lain olch sebuah rnembran sem.ipenneabel yang dapat
seperti oksigen dan honnon. Air juga mdarutkan sisa-sisa metabolisme termasuk
karbon dioksida clan urea untuk dibuang dari tubuh mclaJui paru-paru, kulit dan ginja1
(2) Katalisator bcrbagai reaksi biologis dalam sel (3) Pelumas dalam cairan sendi
tubuh (4) Fasilitator pertwnbuhan (5) Peredam benturan pada beberapa bagian tubuh
scpcrti mata, j:uingan syaraf tulang belakang atau dida1am kantung kctuban (5)
Pengatur suhu tubuh (Almatsier, 2009)
Diantara beberapa fungsinya, pengatwan suhu memiliki peranan penting
ketika seseorang berolahraga. Air akan menjaga suhu tubuh agar retap stabil melalui
produksi keringat dan penguapan dari paru-paru clan pennukaan kulit sehingga akan
mendinginkan tubuh. Sclain itu, air jugn berfungsi menjaga tonus otot agar dapat
7
dilewati secara bcbas oleh air dan beberapa ion tubuh.
( Air memiliki fungsi dalam proses vital tubuh, antara lain (1) Pelarut zat gizi
f berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan mineral serta bahan lain
berkontmksi sclama berolahraga dan membuang sisa metabolismc tubuh akibat
olahraga melalui media cair.w tubuh (Wilmore dan Costill, 2008).
2. Cairan Tubub dan Olabraga
Subu tubuh nonnal manusia bcrkisar antara 36, 1-37,2 °C. Apabila tcrjadi
pcningkatan suhu diatas nomml, tubuh barns mdepas atau membuang panas tersebut
ke lingkungan agar suhu tctap pada batas nonnal karena clapat membahayakan
bahkan berakibat fatal (Foss, 1998).
Alctivitas fisik dan olahraga adalah salah saru penyebab peningkatan panas
tubuh. Pada saat seseorang berolahraga, terjadi peningkatan kebutuhan energi yang
digwmkan untuk. kontraksi otol Hal tcrscbut memicu tubuh untuk melakukan
pembakaran zat makanan sepeni karbohiclrat clan lemak untuk menghasilkan sumber
cnerg.i (metabolisme energi) sehingga berdampak pada peningkatan suhu tubuh. Pada
olahraga berat utau berintensitas tinggi, kecepatan metabolisme basaJ meningkat 20 -
25 kali sehingga suhu tubuh mcningkat 0,1° C setiap 5 menit (Murray & Udcrmann,
2003).
Pembuangan panas tubuh saat berolahraga terjadi terutama melalui proses
berkeringat (perspirasi) dan penguapan keringat (evaporasi). Keringat dihasilkan oleh
kelenjar keringat yang tersebar di permukaan tubuh, Keringat diproduksi ketika
terjadi peningk:atan suhu tubuh atau peningkatan hormone adrenalin clan
noraclerenalin ketilca kita berolahraga Komponen utamanya adalah air dan sebagian
kecil elektrolit. Kadar pembuangan elektrolit dalam keringat lebih tinggi
dibandingkan saat berkeringat biasa ketika terjadi pcningkatan laju produksi keringat
8
I I
(sweat rate). Rata-rata laju produksi keringat pada individu dewasa yang berlatih fisik
ada1ah 0,5 - 2,0 l.Jjam. Kondisi Hngkungan panas dan kelembaban yang tinggi maka
laju produksi keringat mencapai 1,5 - 2,5 Ujam. Pada latihan fisik dengan intcnsitas
tinggi mak.a laju produksi keringat dapal mencapai 3.4 Ujam. Kehilangan cairan
tubuh yang terjadi saat berolahraga harus digantikan oleh nsupan air yang adekuat,
knrcna sangat mempengaruhi kemampuan pcngaturan suhu tubuh, fungsi jumung-
pcmbuluh darah dan metabolismc otol (Street, 1999).
3. Dehidrasi
Dchidrasi adaJah keadaan dimana tubuh menga1ami kclrurangan cairnn
J sehingga tcrjadi ketidakseimbangan cairnn tubuh. Dehidrasi tcrjadi kctika
f pcngeluaron caim.n yang berlebih mclnlui keringnt tidak diimbangi dengan asupan
cairan yang cukup (ACSM, 2007).
Dchidrasi tidak hanya menurunkan kinerja berolahraga tetapi juga berdampak
pada masalah kesehatan tergantuog dari derajat dehidrasi yang d.ia1ami. Semakin
tinggi tingkat dehidrasi seseorang, maka semakin besar juga penunman k.inerja fisik
dan rnasalah kesehatan yang dialami. Mcskipun setiap individu memiliki wnbang
toleransi yang berbeda pada koodisi dehidrasi, namun biasanya nilai batas yang bisa
ditoleransi adalah dchidrasi c 2% dari berat badan.
Cedera panaslheat illness ada1ah saJah satu masalah kesehatan yang
disebabkan oleh dehidrasi yang bila tidak ditangani alcan scmakin mcmburuk clan
berujung pada heat stroke. Kram otol (muscle cramps) diduga memiliki kaitan
dengan dehidrasi, selain itu dehidrasi jugn menyebabkan adanya penunman kontrol
9
I •
keseimbangan dan konsentrasi sehingga bcrisiko terjadinya cedcra akibat gerakan
yang salah maupun kurang waspada dalam situasi pennainan kctika berolahraga.
Laporan kasus tahun 1988 dari Massachusetis menunjukkan bahwa dehidrasi
dapat menyebabkan kornplikasi scrius yang berujung pada kematian. Laporan
tersebut menceritakan bahwa terdapat 50 kadet yang scdang menjalani pelatihan fisik
di kepolisian di lingkungan panas dengan asupan cairan yang kurang. Salah satu
kadet kolaps dengan dugaan heal stroke kcmudian dibawa ke rumah sakit. Kadel
tersebut didiagnosa mengalami gaga[ ginjal akut karena rhabdomiolisis dan aklumya
meninggal ak.ibat komplikasi heal stroke, rhabdomiolisis, gagal ginjal clan gagal bati.
Tiga belas kadet lainnya juga dirawat di rumah sakit akibat dehidrasi bcrat,
I rhabdomiolisis Jan insufisiensi ginjal akut dan 6 diantaranya hams melalrukan cuci
darah karena mengalami gaga! ginja.l. Berdasarkan pemcriksaan serum keratin kinase,
seluruh kadet yang mengikuti latihan tcrsebut didiagnosis mengalami rhabdomiolisis
(Goodman et al, 1990).
10
4. Pemanlauan Kcseimbaogan Cainn Tubuh
Mu1ut kcring, pengeluaran unn bcrkurang, bekerja dan konsentrasi lebib sulit. kulit mcrasa panas. gemetar berlebihan, tidak saber, mcngantuk. muntah, kctidakstabilan emosi
Kejang bcrhalusinasi, lidah beng.kak, keseimbangan dan sirkulasi yang lemah,, kegagalan ginjal, menurunnya volume dan tekanan darah
Raso baus �ang, kuaJ, k.. . <M:.� · ••· tidak • ,....,,.._\ ><"• ' �-
nyaptan , . "' .. , . . .
JJ
Pemantauan kereimbangan cairan perlu dilakukan terutama ketika kita sedang
0/e Kehilangan Tanda dan Gejala Berat Hadan
karena dehidr:asi
al, 2012}
3-5
Tabel 3. Pcrsentase Kehilangan Cairan Tubuh dengan Tanda & Gejalanya (Santoso et
9-11
J-2.
berolahraga agar k.ita terhlndar dari masalah keschatan dan penurunan k.inerja ak.ibat
dehidrasi. Keseimbangan cairan atau disebut juga status hidrasi adalah kesesuaian
antara volume cairan yang kcluar dari 1ubuh dengan volume cairan yang masuk.
(kekurangan cairnn tubuh) maupun hiperhidrasi (kclebihan cairan tubuh).
Status hidrasi dapa! berupa cuhidrasi (keseimbangan cairan tubuh oonnal), dehidrasi
I •
I
berat badan scbelum aktivitas
>6 >1.030
Jatau4 1.010-1.020
Warna Urin Berat Jenls Urin
>5
12
-I sampai-3
Perubaban Berat badan (01.)
4 Dehidrasi berat
2 Dehidrasi ringan
Beberapa earn dapat digunakan untuk mcni\ai status dchidrasi seseorang.
Pcnilaian status hidrasi melalui pengukuran berat badan paling praktis dilakukan.
Tabel 4. lndeks Status Hidrasi (Casa ct al, 2000)
No Kondisi
berolahraga. Metode ini mcmbutuhkan timbangan digital dengan tingkat akurasi I
Cara ini akurat untuk menilai kchilangan cairan sccara mendadak/akut seperti saat
mengctahui persentasi kehilangan cairan tubub selama berolahraga :
scsudah berolahraga. Lakukan penghitungan dengan rurnus dibawah ini untuk
desimal. Lakukan penimbangan dcngan pakaian scminimal mungkin sebelum dan
berat badan scbclum aktiyitas- bcml badan setelah aktivitas x 100%
urin, volume dan wama urin (menggllllakan urine color chart). Penilaian status h.idrasi
Selain itu, dehidrasi juga dapat diketahui melalui pcmeriksaan hematokrit, berat jenis
dapal di\ihat pada label 4.
!
I I
I I
t •
S. Rekomcnd•si Pcinenuhan Kebutuhan Cainn Saal Berolabnga
American College of Sports Medicine (ACSM) telah mengcluarkan anjuran mengenai
pemenuhan cairan tubuh sebelum, saat dan setelah berolahraga sebagai berikut
Sebelum Berolahraga
Konsumsi air putih sebanyak 500 - 600 mL kurang lebih 4 jam sebelum
mcmulai bcrolahraga. Apabila sejak waklu minwn terscbut hingga 2 jam scbclum
latihan lisik tidak bcrkemih atau berkcmih namun wama urinnya gelap (kuning tua),
maka minum kembali scbanyak 3-5 ml...JkgBB (contohnya bila berat badan 60 kg
maka minwnlah I 80-300 ml).
Konswnsi kembali air putih sebanyak 250-350 mL kira-kira 10-15 menit
scbelum bcrolahraga kemudian lakukan pcnimbangan berat badan sesaat sebclwn
bcrolahraga.
Saot Berolahraga
Konsumsi 100-250 mL air putih setiap 15-20 menit ketika berolahraga. Perlu
diperhatikan W1tulc olahraga berdurasi dibawah 60 menit malca jenis konswnsinya
adalah air putih, namun untuk olahraga berdurasi Jebih dari 60 menit atau
berintensitas tinggi dianjurkan untuk mcminum spons drink..
Setelah Berolahraga
Lakukan penimbangan berat badan setclah selesai latihan. Minwn 600 - 700 mL air
putih at.au sports drink setiap tcrjadi penurunan bemt badan 0,5 kg sedikit demi
sedikit hingga bcrat badan kembali seperti seat scbclum latihan
13
B. KERANGKA KONSEP
Gambar I. Kerangka Konsep Peoelitian
u,.,. �ncegahan
"ni Ja,..., ,tatus <lchldrasl l2tlb, ' t>=ro!afiraca •
J.�- ' IL '
14
• Usl>t • Jenl5 kelamln • K.ompo�<I tubuh • Kl!ll?fllmpiLJn �rmaln • Kebugaran fisik • Cedera sebelumnya • !:ondl<I lcesehatan {Nwfslctan;&tilitiitilfQQii� - ,,.,, �
Falctor ri,iko
Belatih/bertand!ng
• Karakteristik olahrap • lntensit;u tinggl - Contact sporb l'e,lengkapan pellrnlung
• hrakterlst!k lawan
AtlM kafate
' I
I
' I BAB Ill
METOQE PENELITIAN
A. Desatn Pcnelitian
Desain penclitian mi menggunakan deskriptif - potong ]intang (cross
secriona{).
8. Tcmpat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Yogyakana antara bulan Februari-Mei 2018.
C. Sumher Data
Data awal bcrupa data primer hasil pengukuran status hidrasi atlet karate
menggunakan urine strip test
D. Populasi Penelitian
I. Populasi Sasann
Populasi sasaran adalah allet karate bcrusia muda dengan 3 kategori yaitu :
usia dibawah 14 tahun , usia dibawah 17 thn dan senior.
2. Populasi Terjangkau
Populasi tcrjangkau dnlam penelitian ini adalah atlet karate yang tergabung
dalam program Program Atlet Berprestasi (PAD) provinsi DIV Yogyakarta dari
kategori a) Usia dibawah 14 tahun; b) Usia dibawah 17 tahun dan c) Senior.
3. Subyek Penclitian
Subyck pcnelitian adalah atlet karate PAB DIV terpilih yang memenuhi
kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi.
15
16
-0,5
.. presisi 200/o
Q (l'P)
d
a= tingkat kemaknaan yang ditetapkan oleh pcncliti. Di1etapkan 0,05
la.'"" 1,96
Proporsi (P) • 0,5
Formula penghitung1rn bc.'lar sampel tleskriplif luitegorik
Besar sampel untuk penelitian ini = (1,96)2 x 0,5 x 0,5
(0,2)'
""24,01 (dibulatkan menjadi 25)
Dari penghitungan yang sudah dilakukan, sampel minimal yang dibutuhkan per
kelompok adalah 25 sampel.
4. Estima.si Besa..- Sampel
Penghitungan besar sampel yang digunakan adalah penghitungan besar
sampel untuk penelitian dcskrip1ifk.ategorik (Dahlan MS, 2009).
5. Kriteria lnklusi dan Eksklusi
a. Krileria lnklusi
I. Atlet Karate PAD Provinsi DIY
2. Berusia 12-25 tahun
3. Berstatus sebagai pelajar/mahasiswa
4. Ocrsedia.mcngilcuti penclitian
b. Kriteria Eksklusi
I. Mcmbatalkan persctujuan mengikuti penclitian
2. Tidak mengikuti rang.kaian pcnclitian secara lcngkap yang meliputi
pengukuran data dasar dan pemcriksaan urin.
E, Cara Kerja
I. Tahap seleksi
a. Pemilihan subyck dengan teknik judgmental/purposive sampling.
b. Pcnitoian status kesehatan untuk mcmastikan bahwa subyek tidak. meog.konsumsi
obat atau zat yang mempengaruhi bcrat jcnis urin, misalnya golongan diuretik
karena alasan med.is.
c. Subyek penclitian adalah atlet karate PAB·DIY yang seruju mengikuti penelitian
yang dibuktikan dengan menandatangani informed consent.
2. Informed ConsenJ
Seluruh subyek dibcrikan informasi terkait tentang penelitian meliputi tujuan
pcnelitian, prosedur pelaksan3an, risiko kctidaknyamanan dan efek samping yang
17
F. Jdentif"tkasi Variabel
>1.030
1.010-1.020
Berat Jenis Urin
18
>6
3 atau 4
Warna Uri.a
2 Dehldrasi ringan
4 Dehidrasi berat
No Kondisi
Pencatatan mcliputi identitas subyek yaitu nama, tanggal lahir, usia, alamat
pc.rsctujuan dengan bcrtanda-tangan.
mung.kin 1crjadi. Peserta yang bersedia mengilrnti penelitian harus rnelcngkapi lcmbar
Status hidmsi sebelum berlatih karate dengan kriteria sebagai bcrikut :
Subyck melakukan pengukuran berat jenis urin metode carik. celup dengan
3. Tahap penelifom
urin subyek kemudian dilakukan peocclupan urine lest stick. Perubahan wama yang
3. I. Pengukuran dan peneatatan data dasar
mcnggunakan urine test stick sebelwn be:rmain fut.sal (± 10 menit sebelum bermain)
3.2. Pengukuran berat jeois urine (mctode carik celup)
tinggi badan dan berat badan.
tempat tinggal, nomor tclepon yang bisa dibubungi (rumah atau ponsel), pc.ngukuran
subyclc.
dan sesudah bennain futsa1 (± 10 menit). Pengukuran dilakukan dcngan menampung
terjadi pada Slick dibanding.kan dengan standar untuk mengctallui nilai berat jenis urin
G. Odinisi Opuasional
Definisi operasional dijelaskan pada tabel berikut:
Tabcl 5. Definisi operasional
No Variabtl IHfl•lsl Al.II uku Can •kur H.sil ult11r Skala
Oj)f.rasioll.al ukur
I. Pela jar/Maha Peseru didik Kattu Tanda Cck.KPIKThl Jumlah """""" siswa resmi yai,g PelajarfMahas -- ·-
pcndidikan di (KPIKTM)
""'"'" pendidikan
2 Atlet Karate ,-.,.,,... Data KON! Cd: ke KONI Ten:ata1 Numerik
ber\afih unto dan dan/alau dan/31au sebagai
tw. , tN iabsi '*'*' FORK.I FORKI ooggou
presia.,i olahraga
3. Usia Dihituog dari """""" Cd idenlitas 12·25 lalnm N=<rik
tanggaJ lahir resmi yang
"""""
19
4 Tinggi badan Diukur dari Stadiometer Subyck bcrdin Satuan Nurncrik
lelap.tk. kaki !cg.II. meter
sampat ujung pa,,dangan
kepa!a pada lurus kcdcpan.
mo= brdang vertikal
dilctakkan u:pat
dtujung kcpala
kcmud,an
d,hac.a hasil
pengukurannya
' Berat badan Berat subyck Timbangan Subyek Seruan Numcnk
yang diukur berat """"' berdiri diatas kilogram
dcngan pakaian alat ukur
seminimal kcmudian
mungkin d1hhal hasil
pcngukuran
yang tcncra
pada
timbangan
20
6. Bera1je,ns lkr.H pa rm� test .rt1clr, UriMtatllict Kategori Kategorik
,= volume urin dioolupbn kc Slat us
yang diulrnr dlllam urin yang hidrasi ..... melalui mctode """"" d1tampung. pemcriksaan nilai berat
'"" canl: celup jenis win pcngukumtJ
d111ibi dong.on subyek
= membandingb
n hasil yang ad.a
di srid denpn .
'""""
II. Dahan tJan Alal Pemeriksaan
I. Sradiometcr
2. Timbangan badan
3. Penampung urin
,. Reagen stick
5. Put pen
6. Lembar Pencatatan
1. Kamera digital
I. Analisd Data
l lasil pengukuran bcrat jenis urin alcan digunalran untuk mcng.lratcgorikan
status hidrasi subyek menjadi (I) Euhidrasi (tcrhidrasi dengan baik) (2) dehldrasi
21
Gambar 2. Alur Penclitian
22
... Persetujuan mengikuti penelhien (informed
consent)
Pcngukuran data dasar ,,,. " ..... Pengukumn beratjcnis urin scbclum lalihan
Analisis data dan kesimpulan
Pemilihan subyek (judgcniental/purposive
samplmg)
Subyek mcngisi dan menamlatangani lembar informed consent sebagai tanda
ringan (3) dehidrasi sedang (4) dchidrasi bcrat. Data dcskriptif tcrscbut akan
ditabulasi kemudian disajikan mcnggunakao software SPSS 22.00.
J. Alur Penelilian
per..ctujuan untuk mengik:uti pcnelitian. Pcneliti menjamin kerahasiaan subyek, dan
subyek bcrhak menolak untuk berpartisipasi dalam pcnelitian.
K. Etik.:.i Pmeliti•n
HABIV
PERSONALIA PENELfrlAN
No Nama/ Jabatan AloWi Tug:111s l'tnelitian NIP Wakh1
(jam/minggu) I. Pror. Dr. Djoko Kctua JO • Kena tim pcncliti
Pckik I, M.Kes. Ptneliti jam/minggu • Mclakukan kajian tcntang hidrasi NIP. 19620815 • Membantu tcknis pelaksanatm
198702 I 001 penelitian • Mcnyusun lapor:m dan artlkel
i:iublikasi 2 Danardono, S.Pd., A,_. JO • Koordinasi dengan subyck (atlct
M.Or. Pcneli1i jam/minggu karate) dan FORKJ NIP. 19761105 • Mcmbantu tcknis pelaksammn 200212 1 002 • Mcnyusun laporan dan nrtikel
-·blikasi 3. dr. Muhammad Anggoia 10 • Mclakukan kajian juma/ 1cnumg
lkhwan Z.Cin, Sp.KO Peneliri jam/minggu dchKlrasi pooa atlet NIP. 19840)15 • Membantu tcknis pelaksnnaan
200912 I OOJ • Mcnyusun lapor.rn dan anikel eublikasi
4. Bayu Affandi An_. 10 • Membantu segala detail tcknis NIM.14602241012 Pencliti jam/minggu pcnelilian
(Mahasiswa) s Kharisma Aoggo<a IO • Membantu segala detail tcknis
Mahardhika Putra Peneliti jam/minggu pcnelitfan NCM. 14602241029 (Mahasiswa)
23
BABY
PEMBIAYAAN
KE GIA TAN Hono+" Perbrn W.tktu M' ' ... ,. A. "°"o' I -� - Ro ,0.000 3 am I Ro 210.000
SUB TOTAL A Ro 210.000 � PERALATAN PENLN.IANG
M.1teriitl Justifih'II Pe<n.lkiti.ln Ku.1ntiW " ,1 S..tUilln I TI '" """' '" 2 buah Ro S00.000 2 "'�· Donor urine untuk dotelili 80 ora soooo Ro 4.000.000 3 Urine kit elas la .. , ' I ••• I Ro ..... ooo
SU8 TOTAL • ......... c BAKAN HA81$ PAKAI .lusllflhsl PfflYiblaon Kuantlus "' aS..tuan I Urine strin ten re en untuk menilai urine 5 ... 250000 Ro 1.250.000 2 Cet.tk la n Prinler ICertas TiOU I.ii " I ... 1000000 Ro 1.000.000 3 " tkoordnul .. I koon:in.tSi 30 ... 50000 Ro 1500.000
SUS roTAL c 3.750.000 0 KONSUMSI Justlfibsl Pemalblaon Ku.1ntltn "' a S..1uan I kon$umsi s "" makan S.1al .1mb!I d.lta 100 ... lOOCOI Rn 3.000.000
TOTN D I I Ro 300<>000
' "'''""' Justifibsi Penwoihi,1n Kuantit.ls ... a S..1u.1n 1 IPendaftaran Seminar naslonalljr,1'1 Publlkasl hasil itian !oral) 3 ••• 1000000 Ro 3.000.000
TOTA! E Ro 3.000.000 hOTAL KESEUMUH.t.N RD 14 860000
24
Penclitian diajukan selama 6 bulan, yang dimulai pada bulan Februari hingga
Juli 2018. Bcrikut adalah jadwal pelaksanaan pcnclitian :
2018 Apr Mei Juni Juli
25
HABVI
Jadwal Penclilian
,IADWAL PENELITIAN
No Jenis Kegiatan
Prescntasi proposal 2 Koordinasi dengan subyek d� pcrsiapan
penelitian 3 Pengambilan data 4 Analisis data dan mbahasan 5 Penyusunan laporan akhir 6 Pcnyusunan artikel publikasi
IJAll VII
BASIL PENELITIAN DAN PEMIJAHASAN
Persctujuan mengilruti penclitian (infonncd
consent)
Pcngukuran data dasar .. l'enguluran beratjenis urin sebelum latihan
26
Analisis data dan kesimpulan
Pcmilihan subyck (judgcmenta Vpurposivc
sampling)
Penelitian uu mcrnpakan pcnelitian dcskriptif potong lintang untuk
mengctahui status hidrnsi atlet karate sub-elite Yogyakarta .sebelwn latihan.
Berikut kami jelaskan kembali tahapan penelilian :
A. Pclaksanaan Ptnclitian
Telah dilalmlan tahapan pcnclitian sesuai dengan rencana yang disusun
dalam 1imeline proposal. Pcngambilan dala berjalan efcktif selama bulan Mei
2018.
27
•' c
Subyek (o=29)
20,55 ± 3,60 4
No Karaktcristik
'1,," Usi ( ·un,::2.�4,�� .,'ilf,a.• ·, ...... ,.,.,,;t '��' 2 Tinggi Badan (m) r-
Berikut adalah karakteristik subyck pcnclitian :
Pengambilan data dilakukan olch asistcn pcncliti clan di supervisi olch peneliti.
Pembacaan urine specific gravity dilakukan oleh 2 orang scbagai mck.anisme
konfirmasi dan mencegah kesalahan.
Hasil dari penelitian lcrlampir.
Sebanyak 29 subyek yang merupakan allct karate berusia muda sub elite di
Yogyakarta berpartisipasi dalam pcnclitian ini. Seluruh subyek yang bcrpartisipasi
tclah sctuju untuk terlibat didalam pcnelitian. Dari 29 subyek, 20 orang (69%)
berjenis kelamin laki-laki dan 9 orang (31%) berjenis kelamin pcrempuan
Telah dilakuk.an pengambilan data terhadap subyek dibulan Mei 2018 berlokasi di
Hall Beladiri FIK UNY dan di Dojo Rektorat UNY. Data berupa status hidrasi
diukur menggunak.an urine strip test. Subyek diminta mengumpulkan sampel urine
15-30 menit scbelum latihan kemudian dilalrulcan pengulcuran specific urine
gravity menggunakan urine strip untuk mengetahui status hidrasi atlct sebelum
mcrcka latihan.
I. Subyelc Penelilian
Tahapan pcnclitian yang telah <lilakukan :
2. Pengambiian Data
J. Anulisis 1/asil
Data telah ditabulasi kemudian dilakukan analisis deskrip1if menggunakan
sofiware SPSS 22.00. Analisis hasil akan <lisusun kcmudian disusun sebagai
manuskrip artikcl publikasi
B. Keter-capaian Pcnclitian uu telah diselesaikan dan hasil penelitian ini rclah
DIPRESENTASIKAN (ORAL) dnlam seminar intcmasional "Confcn.:nce on
Interdisciplinary Approach in Sports (COIS)"' pada 25·26 Oktober 2018 di Hotel
EastPorc, Yogyakarta.
28
BAB VIII
KESIMl'ULAN DAN SARAN
A. Kesimpulao
Hasil peoelitian mcnunjukkan bahwa angka kcjadian dehidrasi pada
atlet karate sub elite di Jogjakarta cukup tinggi. Hal tcrsebut tcrjadi karena
kurangnya pengetahuan tcntang pcmcnuhan kebutuhan cairan pada olahraga
di lingkungan atlet, keluarga dan pclatih.
B. Saran
llpaya promotif dan peningkatan pengctahuan tentang pentingnya hidrasi
pada olahraga perlu diberikan. Perlu kerjasama antar stakeholder (Pemda DIV
dalam haJ ini BPO, KON!, akademisifkampus) dalam memberikan edukasi
kepada atlet, orangtua dan pclatih.
29
i
DAFT AR PUST AKA
J\CSM Position stand. 2007. Exercise and fluid replacement. American College of Sports Medicine.
Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar llmu Gizi. Jakarta :Gramcdia Pustaka Utama.
Casa DJ, et al. 2000. National Athletic Trainers Association Position Stand. Fluid Replacement for Athlete. Journal of Athletic Training, 35(2):212-224.
Castagna C, D'Ottavio S, Granda Vera J, Barbero Alvares JC. Match demands of professional futsal : a case study. J Sci Mt."CI Sport. 2009;12:490-4.
Cogan MD. 1991. Fluid and Electrolytes Physiology & Pathophysiology. California: Appleton & Lange.
Dahlan MS. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Mcdika. Hal. 36-41.
Foss ML, Kcteyien SJ. 1998. FOX's Physiological Basis for Exercise and Sport 6th ed. Boston : WCBIMcGraw-Hill.
Garcia Jimenez N, Yuste JL, Pellicer G. 2014 Hydration Habits of Elite Field Futsal Players during Official Matches : Defenders and Forwards. AJSSM 2(3) : 88· 92.
Goodman A, Klitzman S, Lau S, el al. 1990. Exertional Rhabdomyolisis and Acute Renal lmpainnent - New York City and Massachussctts. MMWR. Morb. Mortal. Wkly. Rep. 39:751·756.
Murray RS & Udenronn EB. 2003. Fluid Replacement : a Historical Perspective and Critial Review. lntemational Sports Journal 7 (2): 58·64.
PDSKO. 2014. Buku Petunjuk Praktis Pemenuhan Kebutuhan Cairan dalam Latihan Fisik. Jakarta : PDSKO.
Santoso Bl, Hardinsyah, Siregar P, Pardede SO. 2012. Air Bagi Kesebatan. Jakarta : Centra Komunitas.
Sawka MN, Burke LM, Eichner ER, Maughan RJ, Montain SJ, Stachenfed NS. 2007. Exercise and fluid replacement. Medicine and Science in Sports and Exercise, 39(2), 377-390
30
Sherwood. 200 I. Fisiologi Manusia dari Sel kc Sistem. Jakana : EGC.
Street C. 1999. Suplement: Drinking for Pcrfonnance. Journal Muscle and Fitness, 60 (6), 33.
Wilmore JH, Costill DL, Kenney WL. 2008. Physiology of Sport and Exercise. 4th ed. US: Human Kinetics.
31
Profile of Pre-Practice Hydration Status of Indonesian Junior Sub-Elite Karate Alhlctcs: Pilot Sludy
Djoko Pekik lrianto1 Danardono', Muhammad Jkhwan Zein1
Faculty of Sports Science, Universitas Ncgert Yogyakarta1
"Corresponding author. Email address :[email protected]., [email protected].
ABSTRACT
Background Karate is h.igh intensity sport which tends to cause dehydration. The purpose of this study was to identify pre-practice hydration status of Indonesian junior sub-elite karate athletes. Me/hods. This descriptive cross-sectional research recruited junior (under-17) sub elite karate athletes in Yogyakarta, Indonesia Eleven subjects participated in this study (6 male; 5 fema1e, age 14.09 ±2.34 y.o, weight 50.14 ± 10.85 kg, height 1.55 ± 0.11 m, BMI 20.65 ± 2.03 kgln.2). Hydration status was checked by urine specific gravity (USG) using urine strip test 15-30 minutes before training started. The values of USG were compared lo the reference value to categorize the hydration status into good hydration ( USG < I.OJ 0), minimal dehydration (I .OJ O - 1.020), and significanl dehydration(l.021-1.030). Results. The study showed that 90.9% (n = 10) of the subjects suffered from dehydration and 10.1% (n=l) had good hydration before training. Six from JO dehydrated athletes (60%) were categorized into minimal dehydration and the rest (40"/o; n = 4) were significant dehydration. Conclusion. Incidence of pre-practice dehydration among junior sub-elite karate athletes in Indonesia was high. Education and promotive strategies are needed to prevent the risk of dehydration during exercise.
Key words: dehydration, karate, sub-elite, junior, Indonesia.
1. lotroduction
Karate is a popular kind of martia1 art in the world and it will be competed at
the 2020 Tokyo Olympics. Preparing high perfonnance karate athletes is ideally
started at young age. In Indonesia, both local and national government work together
32
to build elite athletes. Local/provincial government covers scbotarsbips for junior
athletes, around 13 - 17 years old, to be trained as sub-elite athletes for competing in
the national level competitions. Athletes with good performance will be trained to
become national level athletes (i.e. elite athlete) and will represent Indonesia to
compete in intemat.ional competitions.
Based on our observation. these sub-elite junior alh.letc:s undergo training
sessions around afternoon to evening.. They are trained in this period since they are
student-athletes who go lo school in the morning to afternoon. This afternoon to
evening training session becomes a concern, due to their prior activities to the
training that might potentially cause the lack of fluid intake in their body or called
dehydration. Dehydration occurs when the body is lacking of water intake,
experiencing great water loss, or combination of these. Sweating is the most common
factor causing body water loss that leads to dehydration.
Dehydration can influence sport pcrfonnance and cause health problems. It
also can lower cognitive/mental abilit.ics, particularly when dehydration level reaches
more than 2%[1]. Cognitive abilities play important roles when performing a type of
sport which requires skills, concentration and tactics such as karate. Cognitive
functions and concentration level decreases can cause injuries attributed to incorrect
technique or movement. Magee et al f2J assessed the hydration status of university or
club athletes from various sports showed that karate athletes was at the highest risk
for dehydration during the training session compared to the ot.hers.
33
The high risk of dehydration among karate athletes is due to the high level of
intensity in this sport. Additionally, it is also attributed to wearing thick karate
training apparel that will increase the level of sweat produclion during the training
session. The pre-exercise dehydration suffered by the athletes can be serious health
problem because the fluid loss during training session will impair their dehydration
status.
Dehydration prevention through education is needed for these athletes to
fulfil[ water requirement level during exercise. Considering that hydration status
assessment among junior sub-elite karate athletes was never been carried out
thoroughly, it is indispensable to be perfonned.
This research aims to dctennine the hydration status profile among junior sub-
elite karate athletes prior to training sessions. The data obtained can be used to create
promotive-preventive programs regarding dehydration so that the karate athletes will
understand the importance of fulfilling body fluid during exercise.
2. Methods
2.1. Study Design and Participants
This descriptive cross sectional study recruited all junior sub-elite karate
athletes in Yogyaka.rta, Indonesia. Subjects are junior athletes granted with
scholarships provided by Yogyakarta Provincial Government, Indonesia in Karate
sport. Interview method were conducted to ensure no substances consumplion that
might influence the result of urine specific gravity test, within 24 hours prior to test.
The subjects and their parents agreed to join this research and signed the infonned
34
I
consent letter providetl. This research is also approved by Faculty of Sports Science
Univcrsitas Ncgcri Yogyalarta, lndoncsia.
2 l. Assessment of l lydratwn Level Status
TI1e assessment of hydration level status was performed before the athletes
were training. Subjects were asked to collect their urine sample 15-30 minutes before
they started their training session. Athletes were not told about the intention of this
urine sample collections, so that their water intake habit remained the same ("real"
condition).
Hydration status was assessed using urine strip test to measure urine specific
gravity (USG). The result were then compared lo the value references, namely (I)
good hydra/ion = less than 1.010 (2) minimal �ehydration = 1.010-1.020 and (3)
signijicanl dehydralion = 1.021-1.030 [3}.
l 3. Data Collection and Analysis
Basic data such as name, gender, age, height and weight were recorded before
the urine sample collection. Urine strip result was assessed by 2 researchers to avoid
mis-intcrprctat.ion. An additional researcher would be engaged to assess the urine
strip if the two researchers have different interpretation. All data collection was
performed by the same person. The collected data was tabulated and processed using
SPSS 22.00 software.
3. Results 3.1 Participants
Eleven subjects consist of 6 males and 5 females, participated in this research.
The characteristics of subjects are described in Table I.
35
36
• minimal dehydration (SS", n "6)
•Good hydration {10%, n =1)
•significant dehydration (3S"· n"' 4)
14.09±2.34
50.14 ± 10.85
1.55 + 0.11
20.65 ±2.03
Subjec:ts (o=l I)
Table I. Subjects characteristics
Age (year)
Weight (kg)
Height (m)
BMI (kgfmz)
Characteristics
Tabel II. Hydration status of the subject
Hydration Status
3.2 Hydration Profile of Subjects
Hydration level assessment showed that there are 90.9 % (n=IO) of subjects
were dehydrated before training and only 10.1% (n = 1) of the subjects were
euhydration (good hydration).
From 10 dehydration subjects, there were 6 (6QC'/o) subjects categorized as
"minimal dehydration" while the rest (40%, n :c-4) were categorized as "significant
dehydration". The result of this hydration status is presented in Table U.
I
4. Discussion
This research showed that the incidence or pre-practice dehydration among
junior sub-elite athletes in Yogyakarta is high (90.9%). This indicates that athletes
and their parents do not understand about the importance or fulfilling fluid
requirement level in their body prior to training. The research result is similar to a
research conducted by Spulveda cl al which also showed that many young athletes
started their training in dehydrated conditions [41, f5}.
Pre-exercise dehydration suffered by these junior sub-elite karate athletes
will be harmful considering that even in a minimal dehydration level (1-3% water
loss) can impair the cognitive-motor task and aerobic performance f6J, [7J. Prevention or dehydration through education can be delivered to junior athletes
following the American College of Sport Medicine (ACSM) and National Athletic
Trainers Association (NATA) rcconunendation. lbey suggest to consume mineral
water at least 500-600 ml 2-3 hours before exercise, 200-300 ml at 10-20 minutes
prior to exercise and continue to drink of 200-300 ml water every 15-20 minutes
during exercise. The fulfillment of the body fluid after exercise is sustained by taking
500-1000 ml of water/hour for 2 hours [I], [3].
This research used urine specific gravity (USG) to determine the hydration
status of the athletes. Zubac et al stated that the hydration status assessment
perfonned to aihletes should use USG test and recommend measuring their weight as
well (8].
5. Limitation
The limitation of this study was the limited number of subjects in this
research. This research was only engaging junior sub-elite karate athletes in I out of
34 provinces in Indonesia.
37
I
6. Conclusions
TI1e incidence of pre-practice dehydration in junior sub-elite karate athletes
was high. Pre-practice dehydration decreased performance and caused health
problems. Education to the athletes., parents, and coaches regarding the importance of
water intake before, during. and after exercise is needed to prevent dehydration
during exercise.
Competing Interests State
None of the authors declare competing for financial interests.
l<'unding
This research receives a grant from the FacuJty of Sports Sdence, Universitas Negeri
Yogyakarta. Decree of the Dean: 180-2016. Letter of Agreement No:
I 5991UN34.16/PU2016.
References
(I) M. N. Sawka, L. M. Burke, E. R. Eichner, R. J. Maughan, S. J. Montain,and N. S. Stachenfeld, "Exercise and fluid replacement." Med &i. Sports Exerc., vol. 39, no. 2, pp. 3n-390, 2007.
[2] P. J. Magee, A. M. Gallager, and Jacqueline M McCormack, "High prevaJance of dehydration and inadequte nutritiona1 knowledge among university and club level athletes," Int. J. Sport NuJr. &ere. Metab., vol. 32. pp. 1-44, 2011.
(3] D. J. Casa et al., "National Athletic Trainers' Association Position Statement: Fluid Replacement for Athletes," J. Athl. Train., vol. 35, no. 2, pp. 212-224, 2000.
(4] M. Ca.stro-Sepulveda et al., "Preva1encia de deshidrataci6n en futbolistas profesiona1es Ch.ilenos antes dcl entrenamicnto," Nutr. llosp., vol. 32, oo. I, pp. 308-311, 2015.
[5] M. Castro-Sepulveda, J. Astudillo, P. Letelicr, and H. Zbinden-Foncea, "Prevalence of dehydration before training sessions, friendly and official matches in elite female soccer players," J. Hum. KineL, vol. 50, no. I, pp. 79-- 84, 2016.
(6] J. A. Kraft, J.M. Green, P.A. Bishop, M. T. Richardson, Y. H. Neggcrs, and J. D. Leeper, ''The influence of hydration on anaerobic pcrfonnance: A review,"
38
I I
I
Res. Q. Exerc. Sport, vol. 83, no. 2, pp. 282-292, 2012. [71 K. A. Dougherty, L.B. Baker, M. Chow, and W. L. Kenney, "'Two percent
dehydration impairs and six percent carbohydrate drink improves boys basketball skills," Med. Sci. Sports Exerc., vol. 38, no. 9, pp. 1650-1658, 2006.
l8] D. Zubac, R. Reale, H. Kamincic, A. Sivric, and L Jelaska, "Urine specific gravity as an indicator of dehydration in Olympic combat sport athletes; considerations for research and practice," Eur. J Sport Sci., vol. 0, no. 0, pp.
1-10,20!8.
39
Pasal 1
106Sa. I
Prof. Dr. Djoko Peklk lrianto, M.Kes Danardono, S.Pd, M Or dr. Muhammad lkhwan Zein. Sp.Ko
Nomor: 106. 19 IUN34.16/PU2018
K(MENTERIAN R1SET, TEKNOLOGI, DAN PEttO:OIKAN "flflGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Al.ml!: Kampvs KarangmNng. Yc,graklN, S5281
Telp (0274) 5S0817 psw. 1282, 15'11. (0274) 513092 Fax. (027•) 51:l-092 w&blU . llttP Jf,k UOY K,id e-l'tltil: fil\01/0Y,IC.lcl ; likfluny IC ,a
Prof. Djoko Pekik lrianto, M.Kes : 19620815 1987021 001 IV/d
Ketua Tim Peneliti dari Research Group yang beralamat di umversjtas Negeri Yogyakarta, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
: Prof. Or Wawan S Suherman, M.Ed : 19640707 198812 l 001 IVJd : Dekan Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negen Yogyakarta yang
berkedudukan di Yogyakarta dalam hal ini bertinclak untuk dan atas nama UNY, se1anjutnya dtsebut P1HAK PERT AMA
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN
Ketua Anggota
"
dengan susunan personalla sebagai berikut
Judul Penehtian:" PROF IL STATUS HIORASI ATLET KARATE SUB ELITE YOGYAKARTA SAAT LATIHAN"
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEOUA menerima tugas tersebul sebagai penanggung jawab dan mengkoordinasikan pelaksanaan Penelitian dengan jlJdul dan nama KetuaJ Anggota Peneliti sebagai benkut .
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama bersepakat mengikatkan diri dalam suatu Perjanj,an Pelaksanaan Penelitian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagal berikut:
DIPA UNY 2018 yang merupakan implementasi dari DtPA Sekretarif.t Jenderal Kemenristekdikb dengan nomor : SP DIPA -042.01 .2.400904/2018 tanggal, 5 Desember 2017 dan DIPA Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan {Diijen Belmawa) Nomor: SP DlPA 042.04 2.4005812018 tanggal, 05 Desember 2017.
Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelltian ini berdasarkan :
2. Nama NIP/GOL
Jabatan
1 Nama NIP
Jabatan
Pada han 1111 Kamis tanggal satu bulan Februari tahun dua nbu de/aptJn be/as kami yang bertandatangan di bawah ini :
I
I
Pasal2
1. PIHAK PERTAMA memberikan dana PeneUUan yang tereebut pada Pasal aebesar Rp. 15.000.000,· ( Lima belas juta rupiah) yang d1bebankan kepada Daftar tsian Pelaksanaan Anggaran Alokasi Dana Penelitlan FIK UNY No 042.01.2.400904/2018 tanggal 5 Desember 2017
2. PIHAK KEDUA berhak menerima dana tersebut pada 2 ayat (1) dan berkewajiban menggunakan sepenuhnya untuk pelaksanaan Penelitian sebagaimana Pasal 1 sampai selesai ketentuan pembefanjaan keuangan negara
Pasal 3
Pembayaran dana Penelitian ini akan dilaksanakan melalui Fakultas llmu Keolahrgaan uraversuas Negerl Yogyakarta dan dibayarkan secara benahap dengan ketentuan sebagai berikut .
1. Tahap Pettama sebesar 70% x Rp15.000.000,00"' Rp10.500.000,00 ( Sepuluh [uta hma ratus nbu rupiah) eetejah Surat Perjanhan inl ditandatangani oleh kedua belah pihak.
2. PIHAK KEOUA wapb membuat laporan kemajuan pelaksanaan penelitian dan laporan penggunaan keuangan sejumlah term in pertama sebanyak 1 (satu) eksemplar paling lambat tanggal 30 Mei 2018. serta mengunggah laporan tersebut Ke simpppmJppm uny.ac.id
3. Tahap Kedua 30 % sebesar x Rp 15.000.000,00 = Rp. 4.500.000,00 ( Empat Juta lima rews nbu rupiah ) setelah P1HAK KEDUA mengupload taporan akh\r melalul s1mppm lppm uny acid dan menyerahkan laporan aktur hasll pe!aksanaan pcnehnan kepada PIHAK PERTAf.AA dalam bentuk hardcopy sebanyak 3 (Uga) eksemplar disertai softc'Jpy 1 buah (dalam CO-R) paling lambat 1anggal 10 Juli 2018.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban mempertanggungjawabkan pembelanjaan dana yang telah eterkna dari P1HAK PERTAMA dan menyimpan bukti-bukti pengeluaran yal'lg telah esesuaean dengan ketentuan pembelanjaan keuangan Negara.
5. PIHAK KEDUA befkewajiban mengembalikan sisa dana yang tidak dibelanjakan kepada PIHAK
PERT AMA untuk selanjutnya drsetcrkan ke Kas Negara
Pasal 4
PlHAK KEDUA berkewajiban untuk:
1. Memanfaatkan hasil penelitian untuk proses bahan mengajar,
2. Mempublikasikan has1l penelitiannya pada JumaUproseding bereputasl
3. Membayar PPh pasal 21 PPh pasa122 PPh pasal 23 dan Pph seevat ketentuan yang berlaku
4. Membiayai dan melaksanakan seminar instrumen dan seminar has11 penelitian
l
I
I
Pasar S
Jangka Waktu P_elaksanaan P;E1nelilian yang dimaksud Pasal 1 ini selama 6 (enam) bulan terhitung mula1 1 Februan 2018 sampai dengan 30 Juni 2018 dan PIHAK KEDUA harus «eneveieeaeen Penehtlan yang dimaksud dalam Pasal 1 selambat-lambatnya 30 Juni 2018.
2. PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA b•N" 1
a. Laporan akhir hasil penelitian dalam bentuk hardcopy sebanyak 3 {tiga) eksemptar dan da!am bentuk soft copy (CD da!am format "pdr) sebanyak 1 (satu) keping ke Subbag. Pendidikan serta mengunggah !aporan tersebut ke slmppm.lppm.tmy.ac.Jd paling /ambat 10 Ju/1 2018
b. Artikel llmiah untuk dimasukan ke JurnalfProsidlng yang terpisah dari laporan sebanyak 2 (dua) eksemplar
3. Laporan hasil Penelitlan datam bentuk hard copyharus memenuhl ketentuan sebaga! berikut : a. Bentukl Ukuran Ketas Kuarto b Warna Cover kunlng c. Di bag1an bawah Cover di Tulis. Dlbiaya1 oleh OIPA BLU umversuas Negeri yogyakarta Nornor SP DtPA 042 01 2.400904 2018 tanggal, 5 Desember 2017 berdasarkan Sura\ Perjanjian Pelaksaan Penelitian Nomor: 106.19/UN34 16/PL/2018 Tanggal, 01 Februarl 2018
4, Selanjulnya laporan tersebut akan di�mpaikan ke: Subagian Pendidikan di Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeti Yogyakarta sebanyak 3 (tiga) eksemplar
5. Apab1la batas waktu habisnya masa penelitian inl P!HAK KEOUA belum menyerahkan laporan akhir hasM penejtrankepada PIHAK PERT AMA, maka P!HAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1 'lm{satu permd) setiap hari ketertambatan sampai Gengan setingi·tingginya 5 % (lima persen) dari nilai surat perjanjian pelaksaan penelitian, terhitung dari tang gal jatuh tempo yaog telah diletapkan sampai dengan berakhlrnya pembayaran dana penelitian o!eh Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negerl Yogyakarta
Pasal 6
1. Apabila Ketua Peneliti sebagalmana dimaksud pasal 1 tidak dapat menyelesaikan pelaksaan penelllian inl, maka PIHAK KEOUA wajlb menunjuk pengganti ketua pelaksana sesuai dengan bidang i!mu yang dfteliti dan merupakan salah satu anggota tim .
2. Bagi Pene:iti yang tidak dapat menyelesaikan kewajibannya dalam Tahun Anggaran yang sedang berjatan dan waktu proses pencairan biayanya tetan berkhir. maka seluruh dana yang belum sempal dicairkan dmyetaken hangus dan kembali ke Kas Negara.
3. Apabila FIHAK KEOUA tidak dapat melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada pasal 1 maka harus mengembahkan seluruh dana yang telah diterimanya kepada PIHAK PERT AMA untuk selanjulnya disetor ke Kas Negara
4. Apabila d1kemudian hari terbuktl bahwa Judui.judul penehtian sebagalmana dimaksud pada Pasal 1 diJumpai adanya indikasi duphkasl dengan penelitian lain danlatau dlperoleh il"Klikasi ketidakjujuran dan itikad kurang ba1k yang tidak ses1-1al dengan kaidah ilm1ah, maka penelitian tersebut d1nyatakan batal dan PIHAK KEOUA waJib mengembalikan seluruh dana penelitian yang telah diterimanya kepada PIHAK PERT AMA untuk selanjutnya disetor ke Kas Negara
" ]
Pasal 10
4
Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M. NIP 19640707 198812 1 001
PIHAK PERT AMA Oekan FIK UNY
PIHAK KEOUA Kehla Pelaksana Penehtian
Surat Perjaniran pelaksanaan penennen ini dibuat rangkap 2 (dua), dan dibubuhl meterai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. dan biaya meterainya dibebankan kepada PIHAK KEOUA
Pasal 11
Pasal8
Hasil Penelitian berupa peralatan dan atau ala! yang dibeh dari keglatan penelltian mi adalah mlhk negara yang dapat d1hibahkan kepada Universitas Negeri Yogyakarta atau lembaga Pemerintah lain melalui Surat Keterangan H1bah.
Pasal 7
Paul 9
Hak Kekayaan lntelektual yang d1has1lkan dari pelaksanaan penemian tersebut diatur dan d1kelola seeue dengan peraturan oan perundangan yang beflaku.
PIHAK PERT AMA maupun PIHAK KEDUA tidak beftanggung jawab atas keterlambatan a tau lidak terlak.sannya k.ewajiban seperti tercantum dalam k.ontrak sebagai ak.iba\ Force Mafeure yang secara lansung mempengaruhi terlaksananY.a k.ontrak, antara lain perang, Perang saudara, blockade ekonomi, revolusi, pemberontakan, k.ek.acauan, huru-hara, kerusuhan, mobi!isasi, k.eadaan darurat pemogok.an, epidemis, kebakaren, kebanjlran, gempa buml , angin ribul, gangguan nafigasi, tindakan pemerintah dibidang moneter, Force MaJeure di atas harus disahkan kebenaran Oleh PeJabal yang berwenang
Hal-hal yang belum diatur dalam penenjan lni akan ditentukan kemumen oleh kedua belah J)lhak secara musyawarah.
L-1",�o< f.-ror. Djoko Pekik lrianto, M.kes N1P 19620815 198702 1 001
I .
•
uanar Hadn senunar proposal Research Group Tahun 2018 Han/T;mggal. rurn'et. 23 Februari 2018
No. i�AMA � Tanda tangan I Cally Se1111wa11. MS. I I , .• 2 Budi Aryanto. S.Pd. M.Pd
'-Y 2
3 D, Endang Rini Sukamti, M.S. 3 I 4 Or. Lisumdmua. M.Pd 5fr 4
5 D1. Or. Mansur. MS 0-t1' 6 dr. Pn10 Sudibio. M.Kcs.Sn.S 6
7 Dr. Sn Winnuu. M I'd 7 (Vv-' 8 Agus Smuhendartiu Su,broto M.Pd \\J\ 8
9 1>rofD1 Uiol..o Pdik !1ian10,M.Kes 9 10 Prof D, rx. Su111aynato,M.Pd 10
�
II Prof. Dr. Pamuj i Sukoco, M Pd I , . 12 Psof'Dr 5iswantoyo, M Kcs I 12
13 Prnf Or Tomclivus MS 13 14 P,of 01 Wawan S Suhennan. M.Ed ,. I • •
15 Dr. Sugcn" Purwanto, M Pd 15 <, v 16 Christina Fa1ar $riwahyU111ati, M Or 16 \ \J' 17 Or. Ounyati, M Si 17
� 18 Or. Sumaryauti. M.S. 18
" Dr 8a111b1111� P�iyc,;oadi. M.Kes 19 20 O, Eddy Pu,.101110. M.Kc� 20 21 Dr Suli:iµyo M.Pd 21 22 Dr. Gumur. M Pd " 2) Dr. Pa11u<>u1111 Sutapa, M S. 23 � 24 Drs An111t Komari. M Si.
� " 25 Drs. Suhadi. M.Pd 25
26 Erwin serve Knswanto. M.kes 26 27 Prof Dr. Yus111111s Suka11111n. M.S. 27 I 1- 28 Prof. Dr. Hai I Amirulloh R. M Pd \ Z8 29 Prof. Dr. Suruarvamo. M.Kes 29
� 30 Nur Rohnrnh M1,kt1a11i. M.Pd ;/; ,, Ok l I Dr. Subagyo. M.l'cl • y
J Wak,1 Dekan I FIK UNY
Dr. Or. Mansur, M.S NIP 19570S19198S021DD1
-,
'"
28
18
Tanda tangan No. NAMA
Daltar Had;r seminar Hasil nesearcb Group Tahun 2018 Han/Tanggal. Jum'al 6 Juli 2018
I Cally Seriawan, MS 1 I JI F f---- ' _ _,0B_"cd_ ,0A0"� '"'-"_o0 ,0S0P_d_M_P_d __,3 t -4 2 3 Dr Endan_� Ri11i Sukamti, M.S. 4 Dr. Lismac!iana. M Pd , o, O,._,<a,�, � 'Y� 6 dr. Prijo Sudrbjc. M.Kes.Sp.S 6 f----'---F��==.=c""'"""'---�----,, �. ' 7 Dr. Sri Wtuarni. M Pd ./ r,:,,__.___
1--'"''---j"Dc 'c ·S,ec 1•�, ·,c •, 1uce l'c "'c'c ''c'c"c"c ·cMccPcd���---.i'' \, i--""�-l'Cc .lc"c"c'c"'c"cFajar $1 iwahy11nm1i. M.Or 1� '
17 Or. Dnnyan. M Si 17 �-cc-+---�--���--------, 18 D,. Suona1vNn!i. MS
f--- ' '0 1 _+0_,_ . B� a ;_ ·, ,0 1>_,_"<s '_p_,," ;, _ ,,,_ ,,_o_a_ ,10 ;,_1,_ 1_K_,_, _, 19 \MtJ 20 Or �ddv Pu1 nomo. M Kes ' �· •
I? PtofDr. Svswatuoyo, M.Kes 12 -�"----i.,'c ''Oc1c .·cDc'c ·cfc0c "'c0c1c '>c '"c'c ·cMcS�_���--� 13 u-:" , 1 \\ . 14 Pior', O,. W:man S Suherman. M.Ed (If , �
l I Piof 01 Pnrnuji Sukoco, M.Pd
9 P1<.lLD1. D1oko Pek1k Jria1110,M Kes ·- II} Prof. Dr FX. Suetavnato.M Pd
8 Auus Sumhendarnn Srubroto.M Pd
Dr. Or. Mansur, M.S NIP.195705191985021001
Wak,I Dekan I FIK uriv
.
21 01 Subagvo 1\1 Pd 21 f--��-+�������������-, 22 Dr Gt,nlur. M Pd �
l--"'''--1'0c•ec'a•c"s"•'c"o""'s"""""" ""c · aMo·sSc_ -i 23 �--"""' 24 Ors. An,;,t Komari. M.Si � 25 D,s. Suhiuti M.Pd 25 �---,���cc�cccc -, 26 Erwin w1.vn Knvw amo. M.kes
29 Prof. Dr. Sumnryauto. M.Kes 29/ V" 1--,",'-->ICNc,c ,,cRcoclc"c"c"c hc,c 1, ,," ,," ;,"," ,;" _"M"."r",'------13
/:, h � �� 31 Dr S11b,1�yo. M.rd 14 Yv1 /
27 P,of o, Yustinus Sukarmin, M.S. 27 · f--"c--tc=c��cc=c=cc=c=ccc=�--1 28 Prof Dr Hnii Amirulloh R. M.Pd
I
SURAT PERNYATAANTANGGUNC ,IA\VAR RELANJA
: Prof. Dr. Djoko Pekik lrianto, M.Kes
: FIK UNY Yogyakarta
KEMENTERIAN RlSET, TEKNOUJOI DJ\N PENDllJIKAN TTNGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN' KEPADA MASY ARA KAT Jalan Colombo Nomor I Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 586168 pesawat 262, 550840 Fax. (0274) 550839, 518617 Laman: lppm.uny.ac.id, E-mail: [email protected] ; [email protected]
No Uraiau Biava I Alat tulis Kantor t ATK\ !DR 399.600 2 Urine strin test !DR 576.000 3 Shoulder Bao !DR 469.000 4 ooh nasal 21 !DR 2.250.000 5 materai keuanaan !DR 40.000 6 Snack seminar basil IDR 15.000 7 Pcndaflaran CoIS IDR 3.S00.000 8 Jilid dan Pen - - · · daan IDR600.000 9 FGD Analisis Kcbutuhan Penelitian !DR 1.000.000
IO FGD Pelaksanaan Teknis Penelitian !DR I .000.000 II Peneambilan data oeneluian !DR 2.000.000
FGD Analisis dan Laporan Hasil 12 Penelitian IDR 1.500.000 13 Penvusunan Draft Artikel Seminar !DR 1.500.000 14 Translate manuskrin artikel !DR 325.000
TOTAL IDR 15.174.600
Nam,
lnstansi
Yang bertanda tangan di bawah ini :
berdasarkan Perjanjian Kontrak Nomor I 06. i 9/UN34.l6/PU2018, peneliti mendapatkan
anggaran penelitian yang berjudul "Profil Status Hidrasr Atlet Karate Sub Elite Yogyakarta
Seat Latihan" sebesa:r Rp. 15.000.000,00 (Lima Belas Juta Rupiah).
Dcngan ini menyatakan bahwa :
I. Biaya kegiatan penelitian di bawah ini meliputi:
2. Jumlah uang tersebut pada angk:a I, benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan penelitian dimaksud.
3. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan.
4. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
I
I I I
Prof. Dr. Djoko Pckik Irianto, M.Kes NIP 19620815 198702 I 001
Yogyakarta, 25 Juni 2018 ...... _,._. •
00 �--·· F11>.F
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PEND!DlKAN TINGG! VNIVERSITAS NEGERl YOGYAKARTA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jalan Colombo Nomor I Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 586168 pesawat 262, 550840 Fax. (0274) 550839, 518617 Laman: lppm.uny.ac.id, E-mail: [email protected]; [email protected]
5. Apabila di kemudian hari, pemyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggennan kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraruran perundang-undangan.
Demik.ian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenamya
I
I I
I I