View
672
Download
26
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknologi sediaan steril
LABORATORIUM FARMASETIK
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
VIAL
Oleh :
KELOMPOK IV / GOLONGAN JUMAT
FITYATUN USMAN (N111 06 001) MIRANTI AZIS (N111 06 002) SUBAEDAH (N111 06 005) NOVIANTY YONATHAN (N111 06 006) DARMA DOGA (N111 06 012) EKA SUCININGSIH (N111 06 043) ARMINI SYAMSIDI (N111 06 050) RESKI (N111 06 070) SHERLING LISANGAN (N111 06 073)
ASISTEN : DWI WAHYUNI B
MAKASSAR
2009
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan
melalui beberapa rute pemberian yaitu intravena, intraspinal,
intramuskuler, subkutis dan intradermal. Apabila injeksi diberikan melalui
rute intramuskular, seluruh obat akan berada di tempat itu. Dari tempat
suntikan itu obat akan masuk ke pembuluh darah di sekitarnya secara
difusi pasif, baru masuk ke dalam sirkulasi. Cara ini sesuai untuk bahan
obat , baik yang bersifat lipofilik maupun yang hidrofilik. Kedua bahan obat
itu dapat diterima dalam jaringan otot baik secara fisis maupun secara
kimia. bahkan bentuk sediaan larutan, suspensi, atau emulsi juga dapat
diterima lewat intramskuler, begitu juga pembawanya bukan hanya air
melainkan yang non air juga dapat. Hanya saja apabila berupa larutan air
harus diperhatikan pH larutan tersebut. (1)
Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang
diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam
kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki
pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran
mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi
mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian
yang dapat diterima (2). Ampul adalah wadah gelas yang tertutup rapat
biasanya dalam dosis tunggal padat atau larutan obat jernih atau
suspense halus yang ditujukan untuk penggunaan parenteral.(3)
Narium Fenobarbital diberikan dalam bentuk injeksi IV untuk
mengobati sindrom konvulsi akut(4). Asam folat dapat diberikan secara
Intramuscular, Intravena, atau Subkutan kedalam bentuk garam(5). Asam
folat digunakan pada perawatan dari megaloblastik dan makrositik anemia
dari wanita hamil dan anak-anak(6)
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami cara pembuatan injeksi ampul.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Membuat injeksi ampul Asam folat.
I.3 Prinsip Percobaan
Pembuatan injeksi ampul Asam Folat dengan cara menimbang,
mencampur, melarutkan bahan sesuai komposisinya dan menyaring,
menggunakan alat dan bahan yang telah disterilkan dengan cara yang
sesuai dan dilakukan dalam kondisi aseptik serta memerlukan sterilisasi
akhir dalam pengerjaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum Injeksi
II.1.1 Defenisi sediaan parenteral
1. Farmakope Indonesia edisi III: 13
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit selaput lendir
2. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics: 283
Injeksi atau parenteral adalah sediaan farmasetis steril yang diberikan
dengan menembus satu atau lebih lapisan kulit
3. Scovilles The Art Of Compounding : 124
Injeksi adalah larutan yang dimaksudkan ke dalam tubuh dengan
menggunakan alat suntik.
4. Parenteral Technology Manual : 3
Parenteral merupakan rute pemberian obat yang dimasukkan ke dalam
tubuh dengan menggunakan alat suntik.
5. Remingtons Pharmaceutical Science 18th Edition : 1545
Parenteral merupakan rute pemberian obat melalui injeksi di bawah
untuk menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa.
6. Formularium nasional; 317
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
7. Pharmaceutical practice: 247
Injeksi parenteral adalah langsung diberikan ke dalam darah secara
bebas dan efek dikontrol atau ke bagian luar jaringan pembuluh darah
untuk efek local atau sistemik. Sebuah injeksi dapat diberikan secara
intravena untuk meningkatkan secara cepat konsentrasi obat dalam
plasma darah, tetapi konsentrasi segera turun dari transfer reversible obat
dari plasma darah ke dalam jaringan tubuh, sebuah proses yang diketahui
sebagai distribusi
8. American pharmacy:224
Sediaan parenteral (juga disebut parenteral) adalah obat obat steril,
larutan atau suspensi yang dikemas dalam cara yang sesuai adalah
pemberian melalui injeksi hipodermik tiap dari bentuk yang disiapkan atau
setelah penambahan pelarut yang sesuai atau agen pensuspensi.
9. Dispending Of Medication by Martin: 968
Pengobatan parenteral (injeksi) adalah bentuk sediaan steril yang
dimasukkan untuk pemberian di bawah satu atau lebih lapisan kulit atau
membran mukosa
10. Dispending Of Medication by King: 968
Pengobatan parenteral (injeksi) adalah bentuk sediaan steril yang
dimasukkan untuk pemberian di bawah satu atau lebih lapisan kulit atau
membran mukosa
11. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : 399
Obat suntik didefenisikan secara luas sebagai sediaan steril bebas
pirogen yang dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral. Istilah
parenteral seperti yang umum digunakan menunjukkan pemberian lewat
suntikan seperti berbagai sediaan yang diberikan dengan disuntikkan
12. Prescription Pharmacy Dosage Formulation and Pharmaceutical
Adjuncts:192
Parentral berasal dari kata yunani, para dan enteron berarti diluar
usus. Deskripsi ini hanya melarang rute oral dan rektal, sebenarnya dalam
penggunaannya berarti beberapa produk yang diinjeksi secara langsung
dalam sistem cairan tubuh (darah, limfa, intra atau ekstra cairan seluler).
Karena produk parenteral diinjeksi secara langsung dalam cairan tubuh
dan melewati banyak mekanisme pertahanan tubuh, sediaan ini harus
memiliki sterilitas dan spesifikasi pirogen
13. Formulasi steril : 39
Injeksi adalah sediaan stril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan secara parenteral, suntikan dengan cara menembus atau
merobek jaringan ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir.
14. Textbook Of Pharmaceutic : 553
Injeksi parenteral adalah salah satu yang disuntikkan di bawah satu
atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa ke daerah khusus tubuh
15. Dispending Of Medication by Hoover : 255
Obat parenteral adalah sediaan bentuk steril yang digunakan melalui
injeksi di bawah atau melewati satu atau lebih lapisan kulit atau membrane
mukosa
16. Farmakope Indonesia edisi IV:317
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir
17. Kamus saku kedokteran Dorland edisi 25 :830
Parenteral: bukan melalui saluran pencernaan tetapi dengan
penyuntikan lewat jalur lain, seperti subkutan, muscular,dll.
18. Drug Information;guide for pharmacist 3rd; e- book
Campuran parenteral : larutan yang mengandung produk produk
obat untuk penggunaan intravena
19. Med Math; 75
Istilah parenteral tidak menunjukkan suatu cara spesifik itu adalah
istilah umum yang berari melalui suntikan. Bentuk obat untuk pemberian
secara parenteral termasuk larutan, suspensi dan serbuk. Bentuk obat
untuk penggunaan parenteral bersifat steril dan digunakan teknik steril
untuk menyiapkan dan memberikannya.
20. www.formulasi steril.com
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan di bawah satu atau lebih
lapisan kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lender
21. Sterile Dosage Forms:1
Sediaan parenteral adalah sediaan yang disuntikkan pada satu atau
lebih lapisan pada jaringan kulit.
Kesimpulan :
Injeksi atau parenteral adalah sediaan farmasetis steril berupa
larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir
atau menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa
menggunakan alat suntik.
II.1.2 Perbedaan parenteral volume besar dan volume kecil
1. Dispending of Medication by Martin : 970 dan 973
Parenteral volume kecil dapat diklasifikasin seperti yang lain karena
volume material diinjeksikan ke dalam tubuh atau volume pengobatan
dalam wadah. Faktor ini selalu berhubungan dekat sejak unit bungkus
kecil biasanya cocok saat dosis kecil ditetapkan. Volume pengobatan
dalam wadah saat penarikan berkali kali dimaksudkn dari 1 unit bungkus
dibatasi oleh USP sampai 30